just oktober

4
Oktober 2014 Apa adanya saja, Karya yang berbicara Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin seperti itu. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat sangat begitu miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini nak?" "Wah, sangat sangat sungguh luar biasa Ayah" Sahut anaknya, "Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya. "Oh iya,bisa saja ayah.. " kata anaknya "Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil nak?" tanya ayahnya. Kemudian si anak menjawab.... "Saya menyaksikan ayah bahwa kita hanya punya satu kucing di rumah, mereka punya lebih dari lima. “Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan rumah kita , dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita di rumah, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi." Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat bicara. Kemudian sang anak menambahkan "Terima kasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita." Sahabat.. kadang-kadang kita sering melupakan apa yang telah kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya, apa yang di anggap tidak berharga oelh seseorang , ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini tergantung dari cara pandang seseorang, mungkinakan lebih baik jika kita bersyukur kepada allah sebagai rasa terima kasih kita atas semu yang telah di sediakan, dari pada kita terus menerus khawatir untuk meminta apa yang belum kita miliki. Semoga kita semua orang-orang yang selalau bersyukur.. Aamiin ya robbal a'lamin,, @untung_su Betapa Miskinnya kita edisi Oktober 2014 1 #Just Oktober 2014

Upload: untungs

Post on 04-Apr-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sajak bulan Oktober #JustOkrober #PengejarPelangi @untung_su

TRANSCRIPT

Page 1: Just oktober

Oktober 2014 Apa adanya saja, Karya yang berbicara

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin seperti itu.Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat sangat begitu miskin.Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini nak?""Wah, sangat sangat sungguh luar biasa Ayah" Sahut anaknya, "Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya."Oh iya,bisa saja ayah.. " kata anaknya"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil nak?" tanya ayahnya.Kemudian si anak menjawab...."Saya menyaksikan ayah bahwa kita hanya punya satu kucing di rumah, mereka punya lebih dari lima. “Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan rumah kita , dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita di rumah, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi." Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat bicara. Kemudian sang anak menambahkan "Terima kasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita." Sahabat.. kadang-kadang kita sering melupakan apa yang telah kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya, apa yang di anggap tidak berharga oelh seseorang , ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini tergantung dari cara pandang seseorang, mungkinakan lebih baik jika kita bersyukur kepada allah sebagai rasa terima kasih kita atas semu yang telah di sediakan, dari pada kita terus menerus khawatir untuk meminta apa yang belum kita miliki. Semoga kita semua orang-orang yang selalau bersyukur.. Aamiin ya robbal a'lamin,,

@untung_su

Betapa Miskinnya kita

edisi Oktober 2014 1

#JustOktober 2014

Page 2: Just oktober

Kutipan Sang Ahmad Wahib

3edisi Agustus 2014

Kali ini saya mempunyai kesempatan untuk membedah salah satu buku pergerakan yang (saat ini) paling sering ku baca, bahkan sempat menjelma dalam mimpi ku. Judul bukunya 'Pergolakan Pemikiran Islam' , yach,, ada salah satu-dua paragraf yang mudah aku pahami dan sedikit mencerminkan kehidupaku saat ini. Selamat membaca ..

Aku Rindu Peristiwa besar, tapi.. Aku tidak senang dengan serba kebekuan ini. Tapi bagaimana , bagaimna aku membebaskan diri ? aku rindu ada peristiwa-peristiwa besar. Tapi aku sendiri takut menghadapi peristiwa-peristiwa besar dalam diriku. Serba kesulitan silih berganti menimpa. Dan aku diam, melarikan diri dalam buku-buku 28 Februari 1969

Yogya : Kering ! Aku sudah terlalau lama di Yogya. Dia sudah terlalu kering buat suatu inspirasi. Bagiku kota ini tidak inspiratif lagi. Kapankah keinginanku menjelajah dunia ini bisa terlaksana ? Aku benci homogenetis dan suasana monoton. Aku ingin mencari lingkungan baru yag masih kaya akan inspirasi. Sebaiknya memang. Tinggalkan Yogya ! 05 Juli 1969

Yang penting : Berbuat dan Bertanggungjawab ! Kalau kita berani berkata bahwa orang yang beragama non-islam itu masuk neraka, atau seorang pencuri itu tak akan masuk surga, maka hal itu berarti bahwa kita telah berani memegang jabatan Tuhan, sebab hanya tuhanlah yang tahu ke mana tiap-tiap orang itu dimasukkan. Yang penting bagi kita ialah berbuat dan bertanggungjawab. Kebenaran adalah sesuatu yang kita usahakan mendapati dan kesalahan adalah sesuatu yang kita usahakan menghindari. Dalam sikap demikian, maka kemungkinan melakukan kebenaran atau kesalahan adalah hirarkis di bawah pentingnya berbuat, melakukan kesalahan dan bertanggungjawab daripada takut bertanggungjawab sebab selalu ragu tentang kebenaran tindak dan karenanya tak pernah berbuat apa-apa. 06 Mei 1970

Aku dan Musik Komposisi musik meredap diriku suatu kesyahduan. Rohaniku yang gelisah akan persoalan-persoalan hidup dan tanggung jawab yang berat, untuk semetara terobati oleh denyutan-denyutannya. Dia datang membawa ketenangan dalam jiwa, pernghargaan yang lebih besar kepada sesama manusia, dan kesadaran akan misteri kehidupan. Kadang-kadang musik ini datang menceritakan keriangan hidup, kelucu-lucuannnya, tapi kadang-kadang suasana yang baru dan pergulatan abadi manusia dengan persoalanya. Tapi semuanya telah hadir di depan kita dengan induknya. Mengapa kelucuan kengerian, keriangan, kemarahan, ketenangan dan lain-lain itu bisa terungkap dalam keindahannya? Rupanya keindaan itu tidak hanya ada yang cantik, yang mesra, yang mengembirakan, yang subur dan sebangsa itu. Tapi dia ada di mana-mana, pada wajah yang bopeng, tanah gunung kidul yang gersang, suasana kematian dalam kebeningan tuan pada babunya dan sebagainya. Semua benda dan peristiwa yang kontak dengan pribadi seseorang akan bisa berbicara menyampaikan keindahan dirinya. 20 April 1970

Pelarian ? Dengan membaca aku melepaskan diri dari kenyataan yaitu kepahitan hidup. Tanpa membaca aku tenggelam sedih. Tapi sebentar lagi akan datang saatnya dimana aku tidak bisa lagi lari dari kenyataan. Kenyataan yang pahit tidak bisa di hindari terus menerus berhubung dualitas diri yaitu jasmani dan rohani. Sebentar lagi kenyataan akan menangkapku dan aku belum tahu bagaimana saat itu harus kuhadapi. Saat itu adalah saat-saat paling pahit. 19 Mei 1970

Tak lama sudah aku terdiam di balik meja belajar, di temani secangkir kopi dan secarik pena yang memeluk erat jemariku. Yah memang itu aku kebiasaan ku tiap malam, merenung dan memikirkan apa yang sudah ku lakukan seharian penuh. Malam semakin larut tak mampu mengundangku menuju dunia mimpi. Hari ini sangat menyenangkan sobat, tak cukup rasanya jika hanya tulis di lembaran catatan pribadiku ini. Kata totalitas dan sabar memang selalu menyatu (buat aku sih), perumpamaan sebuah perkerjaan yang harus anda lakuan seharian penuh dan penuh dengan deadline. Yah, hari itu penuh dengan deadline, Asik rasa nya jika semua agenda, kegiatan dan kuliah terstruktur rapi. Belum lagi jadwal mengajar yang bisa berubah.. Wah pokoknya sangat menyenangkan jika kita bisa menikmati nikmat hidup terstruktur. Namun, disetiap yang kita lakukan pastilah akan mempunyai hasil yang baik dan buruk. Evaluasi diri itu sangat penting, apa gunanya ???

Tak lain dan tak bukan untuk mengetahui sejauh mana ekspektasi aktifitas dan tingkat keberhasilan yang sudah kita lakukan, baik akademisi maupun secara totalitas semua kegiatan. Hal lumrah jika saya melupakan sejenak program2 kerja yang semestinya di tutup dengan hal evaluasi. Mari coba perhatikan, anggota DPR yang sekarang sibuk berimpati dengan gagahnya mengambil alih pemeritahan yang seharusnya di tangan rakyat. Mereka tak sadar kawan, bahwa evaluasi diri tiap saat sangat penting, baik bagi jabatan maupun struktural.

Tercermin jelas jika kita sebagai generasi baru mahasiswa 5 atau 10 tahun kedepan, siapa lagi kalau bukan kita yang menggantikannya ? Jangan tersenyum bangga, PR besar berada di benakmu, jangan takut apalagi mundur. Mari benah diri untuk Indonesia yang lebih harmoni. Pastikan Indonesia berada di genggaman kita, peraturan dibuat dari kita untuk kita patuhi. Cerita demi cerita akan terangkai indah jika proses dan ending kita akhiri dengan hamdalah dan evaluasi, mari luangkan waktu untuk menilai diri sendiri dan berusaha untuk memperbaikinya. Semoga kita semua menjadi insan yang berguna di masa depan. Aamiin ya robbal a'lamin,,‘@untung_su

Evaluasi Diri

edisi Oktober 2014 2

#PengejarPelangi

Page 3: Just oktober

edisi Agustus 2014

Pada rapat paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah di DPR RI, kemarin, bak sandiwara yang menggelikan. Sebagai aktor utama, Partai Demokrat melakukan zigzag politik yang amat sulit dimengerti oleh nalar publik dan keadaban demokrasi. Publik bertanya-tanya bagaimana mungkin sebuah partai penyokong utama pemerintah melakukan aksi walkout saat sidang penentuan RUU yang inisiatifnya berasal dari pemerintah. Lazimnya, partai penyangga utama pemerintahan, apalagi Ketua Umum Partai Demokrat juga presiden di Republik ini, habis-habisan menggunakan segenap daya dan upaya mengegolkan beleid yang disorongkan pemerintah. Namun, justru yang dipertontomkan oleh Demokrat ialah melempar batu lalu menyembunyikan tangan. Ia hanya mau melemparkan bola panas, tapi tak mau meneruskan permainan karena ogah tepercik api.

Alasan walkout Demokrat pun tak kalah menggelikan. Mayoritas mereka meninggalkan sidang paripurna karena 10 syarat yang menyertai opsi pemilihan kepala daerah secara langsung tidak diakomodasi sidang. Hanya enam anggota Demokrat yang bertahan di ruang sidang.

Bukankah sikap Demokrat yang terakhir, sebagaimana disampaikan oleh ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, dan diperkuat oleh Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, meng¬hendaki kepala daerah tetap dipilih langsung oleh rakyat? Tidakkah pula itu berarti 10 syarat yang menjadi pemicu walkout sejatinya sebagai pemerincian sikap utama, yaitu dipilih langsung? Maka, wajar belaka bila publik curiga Yudhoyono memang tidak sungguh-sungguh mendukung pemilihan langsung. Sah-sah pula bila masyarakat lalu menilai apa yang dilontarkan oleh Yudhoyono dan petinggi Demokrat lainnya sekadar sandiwara memupuk citra di depan publik.

Penilaian itu bukan berangkat dari ruang kosong. P u b l i k mencatat, Demokrat awalnya bersekutu dengan Golkar, PKS , PAN, PPP, dan Gerindra dalam barisan koalisi untuk mengegolkan pemilu kada dipilih oleh DPRD. Sebuah sikap yang wajar, mengingat sebagai p a r t a i penyokong pemerintah ia bertugas mengamankan inisiatif p e m e r i n t a h yang pada awalnya 'menggoda' partai-partai di DPR d e n g a n mengajukan opsi pemilihan kepala daerah oleh DPRD m e s k i p u n terbatas untuk gubernur. Belakangan di balik menjadi untuk b u p a t i dan wali kota saja. Akan tetapi, ketika sebagian besar elemen m a s y a r a k a t tetap menghendaki pemilu kada langsung sembari menyebut jika opsi pemilu kada dipilih DPRD disetujui bakal menjadi kado buruk Presiden Y u d h o y o n o , dengan sekelebat ia pun 'mengklarifikasi' sikap diri dan partainya. Melalui jejaring Youtube, Yudhoyono menegaskan bahwa ia mendukung pemilu kada secara langsung dan memerintahkan Demokrat untuk m e n g i k u t i sikap itu.

Publik pun menjadikan sikap itu sebagai catatan penting dan hendak melihat apakah pernyataan yang gegap-gempita tersebut benar-benar dijalankan atau sekadar pemanis kata-kata. Hingga akhirnya s i d a n g paripurna DPR menjelaskan secara gamblang apa makna berderet pernyataan tersebut. Kendati Yudhoyono telah memerintahkan k e internal partainya untuk mengusut siapa yang 'menelikung' perintah u n t u k mengamankan sikap tersebut, publik telanjur kehilangan kepercayaan. Bukankah sekali lancung ke ujian seumur hidup tidak dipercaya? Demokrat akan menerima risiko besar atas pilihan tersebut. Tak ada guna lagi terus bersandiwara dengan memelihara politik 'seolah-olah'. Rakyat sudah sangat pintar membaca segala akrobat politik yang jauh dari keadaban itu.Mari kita simak bersama aksi okrobat demokrat selanjutnya ̂ _^ | @untung_su

Sudahilah Sandiwara Politik Itu

edisi Oktober 2014 3

#PengejarPelangi

Page 4: Just oktober

Lagi Menkominfo kita yang terkenal akan kegemarannya dengan pernyataan dan kontroversi dalam dunia internet Tanah Air ini, kembali menyuarakan suara kontroversinya. tidak tanggung-tanggung, Tifatul menyindir masalah penutupan Kali ini,MedSos (media sosial) Twitter di Tanah Air. Dari gedung DPR RI yang telah memilih PILKADA Langsung, kemudian beberapa netizen yang tidak setuju dengan hasil tersebut menyuarakan kekesalan hati mereka di Twitter, namun dengan Hashtag yang membawa nama presiden Indonesia sekaligus presiden dari Partai. Tentu saja, hal tersebut membuat ramai, apalagi ditambah beberapa nama populer di Twitter yang membawahi ribuan follower, dapat dipastikan bahwa hashtag #ShameonYouSBY menjadi cepat menduduki peringkat pertama dalam trending topic Twitter.Walau kemudian, secara gaib menghilang dari peringkatnya, dan kontroversi pun bermunculan, apakah ada kaitannya dengan kicauan Tifatul yang mengatakan bahwa: beberapa negara spt Turki, Arab Saudi, Mesir pernah menutup Twitter. Indonesia belum pernah menutup Twitter. Ada Usulan?” Tifatul mengatakan lebih lanjut, berdasar salah satu survey, sebanyak 64 persen pengguna Twitter adalah remaja usia 11 sampai 14 tahun, alias banyak yang belum akil baligh atau dewasa. Memang media sosial di Tanah Air saat ini, dikenal bukan sebagai ajangnya para selebritis ataupun artis dan pekerja seni dan pembisnis melakukan usaha mereka saja, namun lebih banyak dikuasai oleh kampanye-kampanye politik. Entah sudah berapa kali tercatat Trending Topik dari Tanah Air yang mengetengahkan judul-judul politik menjadi tren, bahkan terakhir, adalah terpilihanya Jokowi menjadi presiden juga menjadi trending topic Twitter. Pertanyaan kemudian mungkin muncul di benakku, kok begitu mudahnya negara kita menjadi trending-trending topic di Twitter, apakah jangan-jangan hanya penduduk di Indonesia yang pekerjaannya melulu mengetik status dan hastag. Kita jawab lain kali saja, karena judul tulisan ini bukan masalah ini. Kembali ke Tifatul, sah-sah saja, Tifatul sebagai menteri ingin melakukan apa pun demi kemajuan dan hal-hal terbaik bagi bangsa ini, namun tentunya bila berkaitan dengan pemblokiran, apalagi dengan penutupan full content, atau penutupan suatu web, hendaklah didasarkan pada akal sehat, logika waras serta hukum tentunya. Kita tentu tidak ingin kebebasan dalam berpendapat di medsos seperti di hutan, asal caci, asal maki, atau juga asal tulis seenak sendiri, namun tentu, dalam medsos, kita mengenal aturan dan etika, hukum serta tata krama seperti hal di dunia nyata.Lalu apakah hanya karena shameonyousby, Twitter di Tanah Air akan ditutup sementara oleh Menkominfo kita? Ataukah kita akan bernasib seperti kebanyakan negara-negara di Timur Tengah, kita tunggu saja…Kita juga tentu masih ingat telah beberapa kali terjadi kontroversi yang dibuat oleh Tifatul dalam Twitter, setidaknya bagaimana hebohnya ketika sang menteri mem-follow akun porno dalam Twitter-nya. Nah, mari kita lihat ke depannya karena bukankah kapasitas Tifatul sebagai menteri dalam hitungan hari saja lagi, walau begitu, Tifatul masih dapat melakukan banyak hal yang menghebohkan dunia internet Tanah Air..Wallahu'alam sobat. | @untung_su

Sosmed vs Menkominfo

edisi Oktober 2014 4

#PengejarPelangi