jurusan hukum ekonomi islam (muamalah)...

194
1 STUDI ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAKIR SULA TENTANG MODEL SPIRITUAL MARKETING DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Disusun oleh : Herry Aslam Wahid NIM: 042311171 JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: vuongmien

Post on 13-Feb-2018

273 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

1

STUDI ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAKIR SULA TENTANG MODEL SPIRITUAL MARKETING DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah

Disusun oleh : Herry Aslam Wahid

NIM: 042311171

JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2011

Page 2: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

i

Page 3: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

ii

Page 4: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

iii

Page 5: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

iv

MOTTO

M آEFG <I@> JK ا=CD7 أن ;@5=5ا <> => ;:578ن 2

“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-

apa yang tidak kamu kerjakan”

iv

Page 6: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan berbangga hati, perjuangan,

pengorbanan, niat, dan usaha keras yang kadang sering dibalut dengan

keringat dan air mata telah turut memberikan warna dalam proses

penyusunan skripsi ini, maka dengan bangga kupersembahkan karya skripsi

ini terkhusus untuk orang-orang yang selalu tetap berada di dalam kasih

sayang-Nya. Kupersembahkan khusus orang-orang yang selalu setia berada

dalam ruang dan waktu kehidupanku, special thanks to :

(Bapak [Abdul Wahid] –Ibunda [Sri Usmini])

M Mba’ Ika Herlin Widyastuti 2

M Mba’ Lia 2

M Si Kecil Fathira “rara” Amalia Santosa 2

M Ahmad Dhani & Republik Cinta Artis Manajemen 2

MBALADEWA Komunitas Restoe Boemi di Seluruh Dunia 2

v

Page 7: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan

tanggung jawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini

tidak berisi materi yang ditulis

oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini berisi

pemikiran-pemikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat

dalam referensi yang dijadikan

bahan rujukan.

DEKLARATOR

HERRY ASLAM WAHID

N I M : 0 4 2 3 1 1 1 7 1

Page 8: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

vii

ABSTRAK Spiritual marketing merupakan konsep marketing yang tergolong baru dan

menjadi solusi alternatif dalam praktek bisnis di tengah persaingan usaha yang mulai meninggalkan nilai dari praktek bisnis yang sesungguhnya. Spiritual marketing yang bertumpu pada Al-Quran dan Hadits serta pernah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW masih sangat relevan jika dijelaskan dan dipraktekkan secara detail kepada para pelaku bisnis. Ketidakjelasan dan minimnya pemahaman para pelaku bisnis tentang nilai bisnis yang sesungguhnya sehingga tidak jarang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan bisnis yang maksimal menyebabkan para praktisi bisnis idealis melakukan ijtihad dalam menjawab permasalahan yang timbul. Bank Muamalat Indonesia sebagai pelopor Bank Syariah pertama di Indonesia dengan slogan ”pertama murni syariah” mencoba menerapkan konsep spiritual marketing dalam proses operasional kesehariannya, dengan demikian bukan hanya produk-produknya melainkan juga proses menjalankan bisnis jasa keuangannya yang juga harus mengedepankan etika binis Islami. Bagaimana dengan pemikiran Muhammad Syakir Sula terkait konsep spiritual marketing? Bagaimana kerangka metodologis yang digunakan oleh Muhammad Syakir Sula? Dan bagaimana aplikasi pemikiran Muhammad Syakir Sula tentang spiritual markering dalam Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang?

Muhammad Syakir Sula menawarkan konsep dan pemahaman yang berbeda dari pendapat kebanyakan praktisi bisnis tentang definisi dari marketing yang kemudian disebut dengan spiritual marketing. Spiritual marketing dipahami Muhammad Syakir Sula adalah bukan berarti seseorang melakukan bisnis yang hanya berhubungan dengan ritual ibadah, melainkan spiritual marketing yang dimaksudkan adalah mampu memberikan kebahagiaan kepada setiap orang yang terlibat dalam berbisnis, baik diri kita sendiri, pelanggan, pemasok, distributor, pemilik modal, dan bahkan para pesaing kita. Bahkan juga ditegaskan bahwa kita harus mencintai pelanggan dan sekaligus juga menghargai para pesaing. Skripsi ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) dan lapangan (Field Research) untuk menggambarkan pemikiran Muhammad Syakir Sula tentang Spiritual Marketing. Penulis juga melakukan penelitian lapangan di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Semarang sehingga mengetahui bagaimana penerapan konsep spiritual marketing dalam perjalanan operasional Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan penyusun, ditemukan bahwa terdapat persamaan dalam konsep dan praktek spiritual marketing antara pemikiran Muhammad Syakir Sula dengan praktek operasional Bank Mualamat Indonesia Cabang Semarang, baik itu mengenai pemahaman mengenai spiritual marketing, praktek etika bisnis syariah, dan pengelolaan bisnis dengan mengedepankan aspek keadilan. Metode yang digunakan Muhammad Syakir Sula dalam merumuskan konsep Spiritual Marketing adalah dengan Riset Partisipatori, yaitu riset dimana beliau berada dalam sistem yang sedang diamati. Beliau menceritakan apa yang dilihat, lakukan dengan teman-teman sesama marketer dan businessman. Pemikiran Muhammad Syakir Sula tentang spiritual marketing bisa untuk diaplikasikan pada industri keuangan bank atau non bank syariah ataupun bank konvensional, industri bisnis dll. Di samping itu, penerapan konsep spiritual marketing diberbagai industri binis memiliki peluang yang besar mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang telah mengalami kejenuhan dengan praktek-

vii

Page 9: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

viii

praktek bisnis yang sudah jauh dari nilai bisnis yang sesungguhnya, kejujuran, transparansi dan keadilan.

viii

Page 10: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala karunia,

taufiq, hidayah dan nikmat Nya bagi kita semua khususnya bagi penyusun, hingga

detik ini kita masih diberikan kenikmatan berupa kesehatan dan akal sehat

sehingga penyusun dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “STUDI ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD

SYAKIR SULA TENTANG MODEL SPIRITUAL MARKETING DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus

Implementasi Konsep Spiritual Marketing Di Bank Muamalat Indonesia

Cabang Semarang)” ini disusun untuk memenuhi tugas dan sebagai salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Syariah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak sekali

bimbingan, arahan, dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan

skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih

kepada :

1. Para Rektor IAIN Walisongo Semarang selama penyusun menimba

ilmu di IAIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A,

dengan gaya khas beliau yang “ndesani” membuat inspirasi penyusun

untuk senantiasa bersikap lugas, tegas, cerdas dan ramah. Prof. Dr. H.

Muhibbin, MA, meski hanya sempat menikmati kepemimpinan beliau

yang singkat, namun beliau sedikit banyak telah berjasa utamanya

sewaktu penyusun masih aktif menjadi aktifis mahasiswa.

2. Bapak Muhammad Syakir Sula yang telah rela meluangkan waktu

ditengah kepadatan aktifitas kesehariannya untuk menjawab beberapa

pertanyaan dari penyusun.

3. Dekan Fakultas Syariah yang sangat saya kagumi, Bpk. Dr. Imam

Yahya, M.Ag “sudah saatnya yang muda yang berbicara”. Terimakasih

atas nasehat dan motofasinya ramadhan kemarin.

4. Ketua Jurusan Muamalah yang sekarang menjadi Pembantu Dekan I

Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, Bpk. Drs. H. Abdul

Ghofur, M.Ag, terimakasih atas saran, nasehat dan motifasinya, maaf

ix

Page 11: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

x

pak…sudah sering merepoti dan sudah bersedia menjadi tempat keluh

kesah penyusun.

5. Bapak Ketua, Sekretaris dan Staf Jurusan Muamalah Fakultas Syariah

IAIN Walisongo Semarang, Bpk. Moh. Arifin, M.Hum, Afif Noor dan

Pak Arfan dengan penuh perhatian yang selalu mendorong penyusun

untuk secepatnya menyelesaikan studi.

6. Terkhusus untuk dosen pembimbing skripsi penyusun, Bapak Drs.

Sahidin, M.Si dan Drs. H. Wahab Zainuri, M.M, terimakasih atas

waktu dan masukannya, tanpa sentuhan anda semua, mungkin

penyusun tidak bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik, Pak

Sahidin terimakasih atas kesabarannya, Pak Wahab, saya berhutang

budi banyak sama bapak…bapak luar biasa.

7. Pengelola Perpustakaan Fakultas dan Institut yang telah memberikan

ijin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini. Meski mulai semester IV penyusun kehilangan kartu perpus

namun keberadaannya sangatlah penting.

8. Perpustakaan Program Pascasarjana (S2) IAIN Walisongo yang

mengijinkan penulis untuk Ngerepoti membuka-buka Tesis yang

judulnya ada kaitannya dengan judul Skripsi ini. Khusus untuk Bu

Noor Rosyidah dan Djunaidi Abdullah yang Tesisnya cukup

membantu untuk bahan telah pustaka.

9. Para Dosen pengajar di lingkungan Fakultas Syariah IAIN Walisongo

khususnya Dosen Jurusan Muamalah [Pak Khoirin, P. Shoim, Bu

Mujibatun, Bu Antin, Bu Muyas, Bu Ari Kristin, Bu Indah, Pak Hasan,

Pak Rustam, Pak Saekhu, Pak Johan Arifin “makasih udah minjemi

saya buku pak…”, Pak Suwanto. Staf Fakultas Syariah [Mas Yono, Bu

Shoim,] yang telah membekali berbagai pengetahuan administrasi

kepada penyusun.

10. Bapak dan Ibu yang senantiasa tiada henti-hentinya mendoakan dan

memperjuangkan anak putra tunggal dan ragil untuk menjadi anak

yang berbakti dan berguna pada nusa, bangsa dan agama. Doa restu

dan ridhomu adalah spirit hidupku. Kakak-kakak ku dan keluarga

besar Bani Choiriyah, Mba’ Ika Herlin atas segala bantuan, fasilitas

x

Page 12: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xi

dan perjuangannya untukku [ade’ gak akan melupakan jasa-jasa mu.

Mba’ Lia dan keponakan pertama ku yang paling imut dan cerdas. Si

kecil Fathira “Rara” Amalia Santosa yang selalu menghibur dan

memberi inspirasi penulis disaat mengalami penat yang sangat luar

biasa.

11. Segenap jajaran direksi Bank Indonesia Semarang, Bpk. Dr. H. Zaeni

Aboe Amin (mantan kepala BI Semarang), Pak Slamet Sulistyono

“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada penyusun”, Pak

Bambang, Mas Catur (iBi), Pak Samhudi dan Bu Novita Wulandari,

karena anda semua, penyusun semakin yakin untuk mengejar mimpi

ini.

12. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Kajen Margoyoso Pati, KH.

Muhammad Rohmad Noor, Gus Totok, Gus Aris, Kang Ali, Kang

Salim, Kang Kus, Mbah Di, Toyib, Zuliana dkk semua alumni Jin-Jat

2004.

13. Alumni MA Salafiyah Kajen Pati (Jin-Jat 04), Agus Salim, Gus Rijal,

neng Lala dkk semua, kalian memang sahabat yang luar biasa.

14. Segenap Pengurus Wilayah PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis dan

Usaha Kecil) Jawa Tengah. Pak Budi, Pak Isroi, Pak Widi, Pak

Hunaifi, Pak Tegar, Pak Rusdinono, Pak Rudi Rusmanto, Pak Taufiq,

Pak Sabilal. Terimakasih atas kesempatan dan kepercayaannya.

15. Khusus kepada bapak Mustafa Edwin Nasution (Ketua Umum DPP

Ikatan Ahli Ekonomi Islam) dan Agustianto (Sekjend DPP IAEI).

Bersyukur bisa menjalin tali silaturrahmi dengan Bapak.

16. Ketua IMA [Indonesian Marketing Association] JATENG Pak Bayu

Krishna, Vinchen, Mba Annisa dan Crew SWA Consult Manajemen.

Serta Goup Gambang Katresnan Laskar LQ (Listening Quotient)

Semarang, Terimakasih banyak atas waktu, pikiran dan tenaganya

untuk berdiskusi tentang marketing dan motivasi spiritualitas nya.

Bapak memang Luar Biasa…

17. Kepala Desa dan segenap warga Desa Cepokomulyo Bapak Ahmad

Syaifuddin Zuhri, S.TH.i beserta keluarga [Umi, Rizal, Wawa, Pipis],

xi

Page 13: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xii

terimakasih atas sambutan yang sangat luar biasa karena banyak

merepotkan waktu penyusun KKN.

18. Alumni TIM KKN Tematik PBA IAIN Walisongo Semarang

Angkatan ke 51 Posko 29 Desa Cepokomulyo Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal. Neng Zulfa (Selamat menempuh hidup baru), Bu

Nenek, Warto, Dian, Nafi’ Ndut, Atik, Usna (gantian besok aku yang

ke USA ya us...), Titik, dan Hartono. Terimakasih atas saran, kritik dan

motivasinya.

19. Sahabat-sahabat di Intra kampus, Pengurus BEMJ Muamalah-

Ekonomi Islam Periode 2007, Maskur, Rifa, Atik, Mei, Hasan, Icha EI

A&B, Novi, Nafis, Agus, dan Adi. Icha, Aril, (BEMJ D3 PBS).

20. Wadyabala JUSTISIA dari semua angkatan yang jelas banyak

membantu penulis, waktu untuk berdiskusi, kesempatan menulis,

peminjaman buku, canda dan tawa kalian sebagai penyemangat hidup

dikala penulis terpuruk karena konflik internal. Crew 2007 (Ainung,

Malikah Soli, Rifa, Ifa,). Crew 2006 (Nikmah, Fian, Obed, Munif

Bam, Yayan), Crew 2005 (Hamdani, Ela, Lina, Rouf), Crew 2004

(Emnas, Yoni, Hendi, Djo2, Kopling, Ovi, Ana, Una, Rofi) Crew

Senior “eLSA Semarang” (Mz Wi2t, Umam [bentar lagi aku nyusul ke

Australi mas…], Teddy, Iman, Mba Uun, Mba Fauzun, Mas Arif, Mas

Ikrom, Mas Najib, Mas Suji, Mba Ika NF, dll) terimakasih semua udah

turut membentuk karakter dan mengkadar saya.

21. Pengurus FoSSEI Komisariat Semarang dan Koord. Regional Jawa

Tengah KSEI UNDIP (Imam Ali M, Abra, Dimas, Ismail, Yoga,

Andrian dkk), KSEI STAIN Surakarta (Imam Ali S, Rahmad Daryono

Kun), KSEI STAIN Salatiga (Ismail), KSEI UNNES (Jamal,

Romadona, Dliyaul Haq dkk), KSEI UNISSULA (Eko), KSEI STIE

BPD JATENG (Yudistira, Jannah, Nur Hasanah) KSEI UMS

Surakarta (Nanung, William dan Heri), KSEI UNSOED Surakarta

(Andri, Dliyaul Haq, Muharam dan Pak Eko), KSEI UMP Purwakarta

(Andi), KSEI STAIN Pekalongan (Amir Mahmud).

22. Temen-temen ISMEI Koord. Wilayah VI JATENG-DIY, Fikri,

Himawan, Hastomo [BEM FE UNISSULA], Kang Maman, Yuli

xii

Page 14: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xiii

[BEM FE STIE BPD JATENG], Yulius [BEM FE UDINUS], Malik

[BEM FE USM], Mba Ari, Geisha, Ruli [BEM FE UNIMUS], Dani

[BEM FE UNNES], Yopi [BEM FE UPS Tegal], Brasto, Dian [BEM

FE STIE SBI Jogja], Irfana [BEMJ Muamalah UIN Jogja], Hilal,

Ridwan [UII Jogja], Syamsul, Ana [UIN Bandung].

23. Ade-ade ku di Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (ForSHEI), Hasan,

Munif, Uswatun, Elly, Udin, Puje, Robe, Anik Demak, Nata, Tiyas,

NH, Nazil, Ulil, Fathur, Baiti, Amik, Ubet, Munif, Endang, Ulin Naim,

Salamah, Maria Ulfa, Shodiq, Irham, Mujab, Khudhori, Khafid, Bu

Nyai Cilik Asiroh, Sofa, omen, Fitri, Iqbal, Riri, Aam, Sumi, Tika dll.

Teruslah semangat untuk berjuang dakwah Ekonomi Syariah, saya

terus mendukung kalian, ForSHEI LUAR BIASA..!!!

24. UKMI KSMW (Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Studi

Mahasiswa Walisongo) yang dalam waktu + 6,5 tahun setia untuk di

“tiduri” menemani penulis dalam suka dan duka. Tempat bersejarah

dan menjadi saksi bisu dalam perjalanan kesuksesan kehidupan penulis

kelak. Mantan Assisten pribadiku “Anas Naruto”, Anam, Gendut

Umam, Ali Rambo, Rohwan, Tajudin dan Silahuddin, Kemin. Juga An

Niswa, ada Jannah, Muyas dan de’ Ika.

25. Semua pihak insan akademisi dan praktisi perbankan Syariah dan

Ekonomi Islam di Indonesia khususnya Semarang. Dari ASBISINDO

Semarang Pak Adjat, Pak Imam Samekto [Bank BNI Syariah], Pak

Donny, Bu Ira yang cukup banyak membantu penyusun, Mba Dewi

[Bank Muamalat Cabang Semarang], Pak Ian [Bank Syariah Mandiri],

Pak Titis [Asuransi Syariah Bumiputera], Pak Zulfa (pimpinan BII

Syariah), Pak Zainal dan Pak Haris (Pimpinan BPD Jateng Syariah),

Pak Indro Setiadji (BTN Syariah), Pak Mujahid (BPRS PNM Binama),

Pak Kamto (BPRS Artha Surya Barokah), Pak Anang (BPRS Suriyah)

dan Pak Ari (BPRS Mitra Harmoni).

26. Pengurus MES Kota Semarang, Pak Nyata Nugraha [Ketua Umum

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Semarang], Mas Asyrof [Rumah

Zakat Semarang], Bu Hasanah [POLINES], Mas Mirza [Pengusaha

Komputer], Prof. Rofiq (MUI), Pah Hafidh (Notaris), Pak Adi

xiii

Page 15: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xiv

(POLINES), Pak Agung (UNNES), Mas Slamet, Mas Dwi, Mas Iwan,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berproses

bersama dalam rangka Memasyarakatkan Ekonomi Syariah dan

Mensyariahkan Ekonomi Masyarakat.

27. Pak Fanny (Pusat Informasi Pasar Modal Semarang), terimakasih atas

kesempatan waktu yang diberikan untuk diskusi seputar pasar modal

syariah. Pak Irwan (Bursa Efek Indonesia), bapak luar biasa. Pak

Touriq dan Pak Bima (BAPEPAM-LK).

28. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Rayon Syariah dan Komisariat Walisongo Semarang periode 2004-

2008. Shodiq, (Ke.Ra 2007), Yayan & segenap pengurus (Ke.Ra

2008), Nedi (Pak Komis 2006). Tetap semangat, Revolusi belum Usai,

Tangan Terkepal dan Maju Ke Muka..!!!

29. Teman-teman Class, (Iid, Aan, Istiqomah, Lily, Habibi, V-3, Umari,

H5, Hawin, Ervin, Irsyad, Choliq), kapan kita ke Jepara lagi choi…

30. Teman-teman Reason Institute (RI), Qosim (Kapan Wisuda sim…),

Ely, Hariroh, Nurul, Viroh, Afifah, Rofi, Gozy, Anas. Jaga persatuan

dan kesatuan, jaga tali silaturrahmi di antara kita meski udah lulus,

tetap jalin komunikasi. Jangan pernah sakit hati. I LOVE U All.

31. Temen-temen UKM Musik, Emen, iin, adi, arif, Ali Kabel dkk,

terimakasih udah dikasih kesempatan untuk belajar Drum.

32. Temen-temen Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Walisongo Semarang

2008 Handik, Ma’as, Ahwan, Toni, Setiawan, Bobo, Dian, Rina,

Dayat, sory choi…aku gak bisa maksimal di DEMA.

33. BALADEWA KRB (Komunitas Restoe Boemi) Jateng, Hendra, Sufan,

Anto, Ridho, Dimas, Edo, Mba Tita, Ovi Pao, Hikmah. Mas Kiki

(KRB Pusat), kalian lah inspirator terhebat yang pernah ada di

Indonesia dan bahkan di muka bumi ini. Salam satu hati, The Legend

Of DEWA 19.

34. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala

bantuan baik moral maupun material dalam upaya penyelesaian

penyusunan skripsi ini.

xiv

Page 16: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xv

35. Para Rival yang turut membenci dan hendak menyingkirkan penyusun

dari peredaran, tanpa kalian, aku tidak bisa sedewasa ini dalam

menghadapi masalah, terimakasih telah memusuhiku.

36. Terkhusus to adindaku Aniqotus Sa’adah, tidak usah cerewet,

terimakasih atas kesabarannya, ahirnya kita wisuda bareng.

Besar harapan, tulisan, ide, gagasan dan apa yang telah penyusun

dokumentasikan dalam bentuk karya tulis ini dapat bermanfaat menjadi salah satu

warna dalam hasanah ilmu dan pengetahuan. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan

kritik konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca untuk menuju proses

kesempurnaan. Tulisan ini hanyalah sebagai sebuah karya sederhana yang

pastinya akan sangat berharga pada kesempatan mendatang.

Semarang, 30 Juni 2011

Penyusun

Herry Aslam Wahid

Page 17: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......………………....………………………………. .... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........……………………………..……..... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ... iii HALAMAN MOTTO …...………………………………………………..….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………..…. v HALAMAN DEKLARASI ….……………………………………………..... vi HALAMAN ABSTRAK ….…………………………………………...…....... vii KATA PENGANTAR …………….……………………………………......... viii DAFTAR ISI ……………………………………………………………......... xiv BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….…... 1

A. Latar Belakang Masalah ……………..…………………………... 1

B. Rumusan Masalah……………………….………….…………….. 8

C. Tujuan Penelitian …………………….………………………...… 8

D. Telaah Pustaka …………………….……………………………… 9

E. Metode Penelitian ………………………………………………… 12

F. Sistematika Penulisan ………………………………………......... 15

BAB II KERANGKA TEORITIK SPIRITUAL MARKETING …...……. 17 A. Definisi Spiritual Marketing ………………………….................... 17

B. Dasar Hukum Spiritual Marketing ……………………………….. 23

C. Sistem Kerja Spiritual Marketing ………………………………… 33

D. Spiritual Marketing dalam Prespektif Etika Bisnis Syariah ……... 41

E. Spiritual Marketing dalam Prespektif Keadilan Ekonomi Syariah... 48

F. Syariah Marketing ………………………………………………... 53

BAB III PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAKIR SULA TENTANG SPIRITUAL MARKETING …………………….............................. 63

A. Biografi dan Kehidupan Muhammad Syakir Sula ………………. 63

1. Biografi Muhammad Syakir Sula …………………..................... 63

2. Karya-karya Muhammad Syakir Sula …………………………... 70

xvi

Page 18: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xvii

3. Kerangka Metodologis Karya Muhammad Syakir Sula tentang

Spiritual Marketing ....................................................................... 74

a. Dasar-Dasar Spiritual Marketing ……………………………. 74

b. Karakteristik Spiritual Markating …………………………... 79

c. Konsep Spiritual Marketing ……………………………....... 85

d. Relevansi Spiritual Marketing dengan Syariah Marketing…... 101

A. Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang ………………............. 107

1. Latar Belakang Berdirinya Bank Muamalat Indonesia ……... 107

2. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia ……………… 113

3. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia ……………………. 114

4. Prestasi yang diraih Bank Muamalat Indonesia ……………… 114

5. Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia …………………. 116

6. Aplikasi Spiritual Marketing di Bank Muamalat Indonesia

Cabang Semarang ……………………………………………. 120

BAB IV ANALISIS ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAKIR

SULA TENTANG SPIRITUAL MARKETING ………………… 128

A. Analisis Kerangka Metodologis Pemikira Muhammad Syakir

Sula tentang Spiritual Marketing ……………………………….. 128

B. Analisis tentang Relevansi antara Model Spiritual Marketing

dengan Syariah Marketing ……………………………………… 139

C. Analisis tentang Implementasi Spiritual Marketing di Bank

Muamalat Indonesia Cabang Semarang ………………………… 146

BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 153

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 153

xvii

Page 19: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

xviii

B. Saran …………………………………………………………….. 156

C. Penutup ………………………………………………………….. 158

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 159

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xviii

Page 20: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah bisnis tidak dapat dipandang sebelah mata. Bisnis

merupakan masalah penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu

bisnis berjalan terus, tanpa pandang bulu, apakah yang menjalankan bisnis

tersebut sebagai orang muslim atau non muslim. Bagi orang muslim, bisnis

bukanlah fenomena baru, namun ia merupakan fenomena yang telah lama

dijalankan oleh panutan umat muslim, yaitu Rasulullah SAW.

Di dalam kehidupannya, umat muslim dituntun oleh pedoman

hidupnya, yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an menegaskan tentang hal yang sangat

diyakini oleh umat Islam, bahwa kitab samawi ini merupakan petunjuk yang

sempurna dan abadi bagi seluruh umat manusia. Sehingga, Al-Qur’an sudah

pasti mengandung prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang fundamental

di mana jawaban untuk setiap permasalahan dapat ditemukan termasuk

masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia bisnis.1

Dengan bergulirnya waktu yang membawa perubahan pola

kehidupan manusia, perkembangan dunia bisnis melaju dengan pesat disertai

juga dengan kecanggihan teknologi yang modern. Hasilnya, bisnis tersebut

menghasilkan output yang berkualitas serta diimbangi dengan input untuk

bisnis tersebut juga maksimal.

1 Muhammad dan R. Lukman Fathoni, Visi Al-Qur’an Tentang Etika Dan Bisnis,

(Jakarta: Penerbit Salemba Diniyah, 2002), hal. ix-x.

1

Page 21: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

2

Namun demikian, dalam proses pelaksanaan bisnis tersebut, kadang

masih sering dijumpai beberapa persoalan yang sebenarnya tidak etis ketika

diterapkan dalam menjalankan bisnis tersebut. Persoalan moral dan etika

yang sudah mengalami pergeseran jauh dari prinsip suatu bisnis, yaitu

kejujuran dan keadilan. Kondisi yang semacam ini semakin membuat market

share dalam sebuah bisnis menjadi bertambah luas. Klasifikasi karekter

pasar menjadi banyak, sehingga dengan demikian, usaha untuk merebutkan

pasar yang masih mengambang tersebut menjadi incaran banyak pelaku

usaha merebut simpatik para konsumen.

Sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Syakir Sula dalam

bukunya Syariah Marketing, Berbisnis berlandaskan prinsip syariah sangat

mengedepankan sikap dan perilaku yang simpatik, selalu bersikap

bersahabat dengan orang lain. Dan orang lain pun dengan mudah bersahabat

dan bermitra dengannya. Rasulullah SAW pernah bersabda : ”Semoga Allah

memberikan rahmat-Nya kepada orang yang murah hati (sopan) pada saat

dia menjual, membeli, atau saat dia menuntut haknya” (al Hadits).2

Demikian halnya dengan syariah marketing yang dalam teori dan

aplikasinya juga mengedepankan sisi moral dan etika. Marketing syariah

menekankan pentingnya menjalin relasi dan tali silaturrahmi kepada semua

stakeholder yang dimiliki oleh suatu perusahaan bisnis.

Manusia tak dapat lepas dari kodrat sebagai makhluk sosial atau

saling membutuhkan dengan manusia lainnya. Hal tersebut juga

2 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:

Mizan Pustaka, 2006), hal. 17.

Page 22: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

3

diungkapkan oleh Marthin Luther King, Jr. yang dikutip oleh Andrew Ho

dan Aa Gym yaitu, “Kita terperangkap dalam satu kerjasama mutual (saling

menguntungkan), terikat dalam setiap tujuan”. Network marketing adalah

satu sarana yang secara positif menjawab kebutuhan manusia sebagai

mahluk sosial, karena dalam bisnis Network marketing manusia dapat

menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesama sekaligus bertumbuh dan

sukses bersama.3

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio dalam pengantar buku Syariah

Marketing menjelaskan bahwa dalam syariah juga mengajarkan

responsibilitas. Seorang pemasar belum akan berakhir sebelum ia mampu

mempertanggungjawabkan segenap produk dan proses pemasaran di

hadapan Allah SWT di Padang Mahsyar nanti. Karena, Dialah Tuhan bagi

segenap nasabah, karyawan, generasi penerus, pemerintah dan masyarakat.4

Dalam buku Syariah Marketing, Muhammad Syakir Sula mencoba

menerapkan prinsip syariah Islam dalam setiap aktifitas bisnis yang

dilakukan oleh setiap orang. Orientasi tidak hanya sebatas keduniawian saja

akan tetapi juga orientasi akhirat juga turut diperhatikan bahwa yang

demikian itu sesungguhnya ada dan perlu kita persiapkan.

Seorang marketer yang memegang teguh nilai-nilai syariah Islam

tidak hanya bertanggung jawab pada pimpinan atau atasan bisnisnya,

melainkan lebih dari itu, bahwa konsep syariah marketing mengajarkan

kepada marketer bahwa selain bertanggung jawab kepada atasan, juga akan

3 Andrew Ho dan Aa Gym, The Power of Network Marketing: Hikmah Silaturahmi dalam Bisnis, (Bandung: MQS Publishing, 2006), hal. 19.

4 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. xix-xx.

Page 23: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

4

dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Sehingga ketika ajaran

yang sedemikian itu dapat dijadikan bahan pijakan, seorang marketer akan

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar tanpa

menyalahi ajaran atau tuntunan agama Islam. Dengan demikian aspek

spiritualitas tetap menjadi perhatian oleh para pelaku bisnis.

Suatu bisnis, sekalipun bergerak dalam bisnis yang berhubungan

dengan agama, jika tidak mampu memberikan kebagiaan kepada semua

pihak, berarti belum melaksanakan Spiritual Marketing. Sebaliknya, jika

dalam berbisnis kita sudah mampu memberikan kebahagiaan, menjalankan

kejujuran dan keadilan, sesungguhnya kita telah menjalankan spiritual

marketing, apapun bidang yang kita geluti.5

Di masa yang akan datang, ada sebuah pergeseran pasar dari tingkat

intelektual atau rasional, menuju ke emosional, dan akhirnya bertransformasi

ke spiritual. Pasar spiritual ini akan mempertimbangkan kesesuaian produk,

keuntungan finansial dan nilai-nilai spiritual yang diyakininya.

Namun, tidak serta merta pasar rasional akan berpindah ke spiritual.

Disinilah tantangan terbesar sistem syariah dalam membidik pasar rasional.

Padahal seperti kita ketahui bahwa pasar rasional atau pasar mengambang

merupakan pasar terbesar. Contoh pasar ini adalah pasar korporasi dan kelas

menengah ke atas. Mereka tidak terlalu fanatik terhadap salah satu sistem,

tapi lebih melihat prospektif finansial.

5 Ibid, hal. 17.

Page 24: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

5

Syakir Sula telah memberikan contoh kongkrit bagaimana seseorang

ketika dalam menjalankan bisnisnya harus mengedepankan nilai spiritual.

Tidak terkecuali dalam proses marketingnya. Kenyataan yang ada bahwa

pada saat sekarang ini, banyak sekali para pelaku usaha atau bisnis

melupakan nilai etika dan semangat spiritual dalam berbisnis tersebut,

sehingga tidak mengherankan jika hal ini juga berakibat buruk terhadap

proses selanjutnya dan juga berakibat buruk terhadap pelakunya.

Keterpurukan kondisi bisnis yang seperti saat inilah yang kemudian perlu

dirubah paradigma dan sistemnya agar tercipta iklim bisnis yang nyaman

dan aman sesuai dengan harapan dan keinginan kita bersama.

Menurut Syakir Sula, arti dari Spiritual Marketing sebagaimana

tercermin dari konsep marketing syariah adalah bagaimana kita mampu

memberikan kebahagiaan kepada setiap orang yang terlibat dalam berbisnis,

baik dari diri kita sendiri, pelanggan, pemasok, distributor, pemilik modal

dan bahkan para pesaing kita. Kita harus mencintai pelanggan dan sekaligus

menghargai pesaing.

Lebih lanjut, Syakir menjelaskan bahwa spiritual marketing

bertujuan untuk mencapai sebuah solusi yang adil dan transparan bagi semua

pihak yang terlibat. Di dalamnya tertanam nilai-nilai moral dan kejujuran.

Tidak ada pihak yang terlibat di dalamnya merasa dirugikan. Tidak akan ada

pula pihak yang berburuk sangka (su’udzon). Nilai-nilai spiritual dalam

berbisnis ini juga akan mampu memperbaiki inner-side kita. Sebaliknya,

Page 25: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

6

semakin spiritual seseorang, ia pun akan lebih mampu menjalankan

bisnisnya dengan lebih tenang dan dicintai oleh semua pihak.6

Dalam tataran aplikasi, Syakir Sula menunjukkan 17 (tujuh belas)

strategi untuk mengimplementasikan prinsi-prinsip di atas. Strategi tersebut

antara lain meliputi : mengembangkan spiritual based organization,

menunjukkan respek yang tinggi terhadap pesaing, mencermati global

paradox nasabah, jeli dalam menentukan ceruk pasar (segmentation),

mampu mencuri hati dan jiwa nasabah (customer’s heart and soul), mampu

untuk menjadi beda dalam hal konten dan konteks penggarapan pasar,

bersikap transparan, menyuguhkan nilai tambah yang proporsional kepada

segenap stakeholders, jujur dalam memberikan marketing mix (barang,

harga, promosi, pengiriman dan layanan purna jual) serta mengembangkan

budaya kerja yang etis dan bermoral.

Dalam hal ini, Syakir Sula telah mengimplementasikannya dalam

perjalanan karier beliau dalam dunia bisnis. Dimulai dari implementasinya

pada Bank Muamalat Indonesia, Asuransi Takaful, Perum Pegadaian

Syariah, dan Batasa Capital Investment Management. Dalam tataran

Individu, Syakir Sula mencontohkan dengan mencermati pola bisnis dan

marketing Rasulullah SAW.7

Syakir Sula telah membuktikan bagaimana beliau pertama kali

mendirikan perusahaan asuransi Islam pada masa itu. Dengan kegigihan,

semangat dan sistem Islami yang digunakan oleh beliau dalam memasarkan

6 Ibid, hal. 16-19. 7 Ibid, hal. xxi.

Page 26: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

7

produk dari asuransi itu, pada tahun 2004 asuransi yang didirikan oleh beliau

berhasil mendapatkan penghargaan dan menjadi kiblatnya asuransi Islam di

dunia. Tak lain asuransi tersebut adalah asuransi Takaful yang mengalami

perkembangan yang cukup pesat di Indonesia.

Sosok Muhammad Syakir Sula sendiri sudah tidak asing lagi di mata

para aktifis ekonomi syariah baik dari praktisi dan akademisi. Seseorang

yang dengan gigih untuk berjuang mewujudkan angan-angan beliau yang

belum tercapai untuk saat ini, yaitu bagaimana bisa merubah sistem ekonomi

yang mengandung unsur ribawi yang dianut oleh bangsa ini menjadi sebuah

sistem ekonomi yang bebas riba yaitu dengan memakai sistem yang

berdasarkan pada syariah Islam.

Prinsip-prinsip syariah marketing ini beliau gunakan saat masih

menjadi tenaga marketing pada perusahaan asuransi Islam Takaful ketika

baru awal-awal berdiri. Dengan kecerdasan dan kemampuan beliau untuk

membaca peluang pasar dan dikombinasikan dengan prinsip-prinsip tadi,

beliau berhasil untuk memperoleh hasil yang maksimal hasil dari usaha dan

jerih payahnya. Ini menunjukkan bagaimana sistem marketing yang dipakai

oleh Muhammad Syakir Sula menuai kesuksesan tanpa menafikan faktor-

faktor lain yang juga turut menjadi faktor penentu dalam kesuksesan beliau

dalam merintis asuransi Takaful.

Dalam penulisan karya ilmiah sebagai salah satu persyaratan wajib

untuk menempuh gelar S1 pada ilmu Hukum Ekonomi Islam ini, penulis

mencoba menguraikan konsep Spiritual Marketing untuk dapat dijadikan

Page 27: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

8

sebagai bahan penulisan skripsi. Masih banyak sekali uraian-uraian tentang

konsep M. Syakir Sula dalam konsep Spiritual Marketing yang tertuang

dalam buka Syariah Marketing yang disusun dengan tokoh marketing

kenamaan, Hermawan Kartajaya. Untuk itu pada penyusunan karya ilmiah

ini nanti akan penulis uraikan secara jelas sesuai kemampuan yang dimiliki

oleh penulis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

persoalan yang ingin penulis cari pemecahanya adalah :

1. Bagaimana kerangka metodologis pemikiran Muhammad Syakir Sula

tentang Spiritual Marketing ?

2. Bagaimana relevansinya antara spiritual marketing dengan syariah

marketing ?

3. Bagaimanakah implementasi spiritual marketing di Bank Muamalat

Indonesia Cabang Semarang ?

C. Tujuan Penelitian

Berangkat dari latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,

Adapun yang menjadi tujuan penyusunan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui kerangka metodologis pemikiran Muhammad Syakir

Sula tentang spiritual marketing.

2. Untuk mengetahui relevansi antara konsep spiritual marketing dan

syariah marketing.

Page 28: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

9

3. Untuk mengetahui implementasi konsep spiritual marketing dalam

Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

D. Telaah Pustaka

Untuk mendukung penelaahan yang lebih mendetail seperti yang

telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka penulis berusaha

untuk melakukan kajian awal terhadap pustaka ataupun karya-karya yang

mempunyai relevansi terhadap topik yang ingin diteliti.

Sepengetahuan penulis, belum terlalu banyak karya yang membahas

masalah Spiritual Marketing yang menjadi obyek penelitian. Sebagai wujud

untuk menghindari terjadinya plagiat penelitian, maka berikut ini akan

penulis sajikan beberapa pustaka yang berupa skripsi yang relevan dengan

judul yang penulis teliti.

Studi Tentang Praktek Pemasaran Rasulullah (Sejarah Sosial

Ekonomi Masa Rasulullah), Tesis yang disusun oleh Junaidi Abdillah,

mahasiswa pascasarjana IAIN Walisongo konsentrasi Hukum Islam. Dalam

tesis ini membahas secara global tentang praktek pemasaran Rasulullah

SAW dan sejarah singkat kondisi sosio kultur masyarakat arab pada masa

itu.

Pemasaran Dalam Perspektif Fiqh Muamalah (Studi Kasus

Pemasaran Buku oleh Yayasan Raudlatul Mujawwidin di Semarang), masih

sama yaitu tesis yang disusun oleh Noor Rosyidah, pada tesis ini lebih

banyak membahas konsep marketing perspektif fiqh muamalah dan

dikaitkan dengan praktek pemasaran pada salah satu yayasan di Semarang.

Page 29: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

10

Dari kedua tesis tersebut, penulis tidak menemukan sama sekali

pembahasan mendalam mengenai konsep spiritual marketing seperti yang

telah digagas oleh Muhammad Syakir Sula. Memang yang menjadi obyek

dalam penelitian ini sama, yakni Rasulullah SAW yang diakui dunia bahwa

beliau adalah seorang sosok manusia yang mempunyai jiwa

entrepreneurship dan marketer terbaik dunia.

Meski demikian, kedua tesis tersebut berbeda dengan skripsi penulis

yang berjudul “Studi Analisis Pemikiran Muhammad Syakir Sula Tentang

Spiritual Marketing Dan Implementasinya Dalam Perbankan Syariah”.

Dengan demikian skripsi penulis masih berpeluang untuk mengkaji dan

meneliti lebih lanjut.

Adapun buku-buku yang penulis jadikan bahan telaah adalah sebagai

berikut ;

Buku Syariah Marketing karya Muhammad Syakir Sula dan

Hermawan Kertajaya menjadi salah satu referensi utama pada telaah pustaka

sripsi ini. Karena di dalam buku ini dengan landasan konsep yang kuat dan

disertai dengan berbagai contoh kasus nyata, menunjukkan kepada para

pelaku bisnis bagaimana menerapkan konsep Syariah Marketing sebagai

sebuah solusi untuk memenangkan pasar perbankan, asuransi, dan lembaga-

lembaga keuangan syariah lainnya di Indonesia. Di dalam buku ini juga

banyak dibahas tentang konsep Spiritual Marketing yang menjadi inti dari

konsep Syariah Marketing.

Page 30: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

11

Buku referensi utama selanjutnya adalah berjudul Marketing Bank

Syariah (Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah) karya

Ali Hasan, S.E., M.M. Dalam buku ini, Ali Hasan menjelaskan secara detail

teori dan praktik marketing yang berpegang pada nilai-nilai spiritual pada

bank syariah. Mulai dari sisi perencanaan sampai dengan langkah strategis

untuk memenangkan persaingan pasar bank syariah.

Marketing Muhammad SAW; Strategi Handal dan Jitu Praktik

Bisnis Nabi Muhammad SAW karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono

Sudibyo, sebuah buku yang mengulas secara rinci strategi marketing yang

dijalankan oleh Rasulullah SAW. Dalam buku ini dijelaskan tentang Mind

Share, Market Share, Heart Share dan Soul Share yang kesemuanya itu

merupakan kajian dalam ilmu marketing dan dikaitkan dengan kepribadian

Rasulullah SAW.

Buku The Power of Network Marketing; Hikmah Silaturrahmi dalam

Bisnis karya Andrew Ho dan Aa Gym yang membahas tentang pentingnya

menjalin komunikasi dengan silaturrahmi kepada networking yang kita

miliki meski berbeda agama, suku, ras, budaya, bangsa dan Negara. Buku

tersebut banyak mengulas tentang kekuatan networking yang dibangun

dalam bidang bisnis, betapa indah dan membawa dampak positif yang begitu

besar.

Buku Karya M. Quraish Shihab, yang berjudul Berbisnis Dengan

Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses Dunia-Akhirat, yang lebih banyak

membahas tentang etika dan prinsip berbisnis yang harus dilakukan seorang

Page 31: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

12

muslim, dalam berbinis, idelanya tidak hanya menjaga hubungan baik

dengan para stakeholdernya, tetapi yang patut diperhatikan juga adalah

mengenai menjaga hubungan seorang manusia dengan tuhannya dalam

bermuamalah.

Buku Muhammad Bussiness Strategy and Ethics, karya M. Suyanto

menjelaskan secara detail tentang sejarah dan macam-macam bisnis yang

dilakukan oleh bangsa-bangsa arab kuno pra Islam, kondisi dan produknya.

Dijelaskan pula dalam buku ini bagaimana etika dan strategi bisnis yang

dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari beberapa buku yang telah diuraikan penulis diatas, adalah

sebagian kecil dari sekian banyak buku yang membahas tentang marketing,

sehingga masih terdapat banyak buku yang dapat dijadikan referensi oleh

penulis.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan teknik atau cara yang

digunakan dalam penelitian yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan

dan pelaporan hasil penelitian.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni jenis

penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur

statistik atau bentuk hitungan lainnya. Prosedur penelitian ini

Page 32: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

13

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.8

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (Library

Research) dan lapangan (Field Research) dengan jalan membaca,

menelaah buku-buku dan artikel yang berkaitan dengan pemikiran

Muhammad Syakir Sula. Di samping menelaah dari buku karya dan

wawancara (via email) dengan Muhammad Syakir Sula juga melakukan

wawancara dengan pihak Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

2. Sumber Data

Adapun cara kerja teknis metode penelitian ini dengan menggunakan

sumber data yang dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian sebagai sumber informasi yang dicari.9 Data primer juga

disebut dengan istilah data asli. Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah buku dan hasil wawancara langsung yang

dilakukan dengan Muhammad Syakir Sula maupun Via E-Mail

([email protected]). Sumber data primer yang kedua

yaitu hasil wawancara dengan Bank Muamalat Indonesia Cabang

Semarang.

b. Data Sekunder

8Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), hal. 4. 9 Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal. 91.

Page 33: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

14

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer dan dapat

diperoleh dari luar objek penelitian.10 Sumber data sekunder dalam

penelitian ini adalah segala data yang tidak berasal dari sumber

data primer yang dapat memberikan dan melengkapi serta

mendukung informasi terkait dengan obyek penelitian baik yang

berbentuk buku, karya tulis, dan tulisan maupun artikel yang

berhubungan dengan objek penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, karena jenis penelitiannya menggunakan library

research dan field research, maka metode pengumpulan datanya

dilakukan melalui :

a. Wawancara, dilakukan dengan objek penelitian yaitu Muhammad

Syakir Sula dan Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

b. Observasi, dilakukan dengan mengamati, mencermati dan

menganalisis di tempat objek penelitian, yakni Bank Muamalat

Indonesia Cabang Semarang.

c. Dokumentasi, penelusuran terhadap bahan-bahan pustaka yang

menjadi sumber data penelitian.

4. Metode Analisis

Analisis data merupakan faktor yang (juga) penting dalam suatu

penelitian. Analisis adalah suatu proses menghubung-hubungkan,

memisahkan, dan mengelompokkan antara fakta yang satu dengan fakta

10 Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hal. 11.

Page 34: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

15

yang lain sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai akhir

pembahasan.11

Untuk itu, digunakan metode Deskriptif Analisis yakni

menggambarkan dan dengan pendekatan ini maka corak khas atau

karakteristik sang tokoh akan menjadi penelitian. Analisis ini untuk

menggambarkan profil Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang

dan pemikiran Muhammad Syakir Sula tentang spiritual marketing serta

implementasinya pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab, yang

masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Hal tersebut bertujuan

agar pembahasan skripsi ini tersusun secara sistematis sehingga

mempermudah pembahasan dan pemahaman. Untuk itu penulis perlu

kiranya mengetengahkan dan menuangkan sistematika penulisannya yaitu

sebagai berikut:

Bab Pertama adalah Pendahuluan, yang berisikan Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Telaah Pustaka, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi. Dalam bab ini menjelaskan

secara global tentang penulisan skripsi ini.

Bab Kedua tentang Kerangka Teoritik Spiritual Marketing. Pada bab

ini berisi tentang Definisi Spiritual Marketing, Dasar Hukum Spiritual

Marketing, Sistem Kerja Spiritual Marketing, Spiritual Marketing Dalam

11 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), hal.

85.

Page 35: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

16

Perspektif Etika Bisnis Syariah, Spiritual Marketing Dalam Perspektif

Keadilan Ekonomi Syariah dan Syariah Marketing.

Bab Ketiga meliputi Pemikiran Muhammad Syakir Sula Tentang

Spiritual Marketing. Pada bab ini dibagi menjadi dua sub bab yaitu pertama

tentang Biografi dan Kehidupan Muhammad Syakir Sula di dalamnya berisi

Karya-karya Muhammad Syakir Sula, dan Kerangka Metodologis Pemikiran

Muhammad Syakir Sula tentang Spiritual Marketing (meliputi Dasar-dasar

Spiritual Marketing, Karakteristik Spiritual Marketing, Konsep Spiritual

Marketing, Relevansi Spiritual Marketing Dengan Syariah Marketing). Dan

sub bab yang kedua adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, di

dalamnya membahas tentang Latar Belakang Bank Muamalat Indonesia,

Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia, Visi dan Misi Bank

Muamalat Indonesia, Prestasi Yang diraih Bank Muamalat Indonesia dan

Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia.

Bab Keempat tentang Analisis Pemikiran Muhammad Syakir Sula

Tentang Spiritual Marketing. Di dalamnya berisi tentang Analisis Kerangka

Metodologis Pemikiran Muhammad Syakir Sula Tentang Spiritual

Marketing, Analisis Tentang Relevansi Antara Model Spiritual Marketing

Dengan Syariah Marketing, dan Analisis Tentang Implementasi Spiritual

Marketing Di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

Bab Kelima Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dari apa yang

telah dibahaas pada bab-bab sebelumnya, termasuk juga di dalamnya

termasuk Saran-saran, dan Penutup.

Page 36: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

17

BAB II

KERANGKA TEORITIK SPIRITUAL MARKETING

A. Definisi Spiritual Marketing

Perkembangan ekonomi syariah sendiri mampu mengembalikan

nilai-nilai Islam di tengah-tengah kehidupan perekonomian masyarakat.

Dalam dunia bisnis telah muncul kesadaran akan pentingnya etika, kejujuran

dan prinsip-prinsip Islam lainnya. Rasulullah SAW. sendiri telah

memberikan contoh kepada manusia tentang cara-cara berbisnis yang

berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, sikap amanah, serta tetap

memperoleh keuntungan. Nilai-nilai inilah yang menjadi landasan dalam

melakukan spiritualisasi marketing. Oleh karena itu, mencontoh cara

Rasulullah SAW. dengan mengutamakan nilai-nilai spiritual (Islam) adalah

tindakan yang sangat terpuji yang direkomendasikan oleh banyak ayat Allah

dalam Al-Qur’an.12

Dalam spiritualisasi marketing, marketing dirancang berdasarkan

tiga kombinasi penting; pertama, pemasaran pada tingkat kecerdasan

intelektual fokusnya adalah strategi, program (product, place, price,

promotion – marketing mix), diferensiasi, dan selling. Kedua, pemasaran

pada tingkat kecerdasan emosional/ felling/ rasa ditandai dengan hadirnya

konsep customer relationship, emotional branding, dan experiental

marketing yang intinya adalah memasukkan value emosional untuk

12 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah; Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar

Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hal. 5.

17

Page 37: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

18

memanjakan pelanggan dengan cinta yang menciptakan pengalaman-

pengalaman baru dalam mengkonsumsi produk. Ketiga, pemasaran pada

level kecerdasan spiritual – pemasaran dibimbing oleh nilai-nilai akidah

yaitu kejujuran, amanah (kredibel, tanggungjawab), fathanah (cerdas dan

bijaksana), tabligh (komunikatif), dan sebagainya (disebut soul marketing)

yang telah dicontohkan dan disabdakan oleh Rasulullah lima belas abad

silam. Spiritual marketing mendorong marketer agar menjadikan kegiatan

pemasaran itu sebagai ibadah untuk menciptakan kemakmuran dan dakwah

fastabiqul khoiroh.13

Ketiga pilar konsep spiritual marketing diatas menggambarkan

kondisi persaingan bisnis saat ini, jika dulu seseorang ketika melakukan

bisnis dengan mengedepankan rasionalitas untung rugi, kemungkinan untuk

mencapai kepuasan secara materi akan didapatkannya dengan mudah.

Sebaliknya, jika seseorang dalam menjalankan bisnis dengan

mengedepankan emosional bisa dimungkinkan akan sedikit mengalami

”keterlambatan” dalam meraih keuntungan materi, dari sinilah konsep

spiritual marketing diharapkan mampu memberikan tawaran model

marketing yang merambah keduanya, antara rasional dan emosional dapat

berjalan beriringan dengan mengedepankan profesionalitas bisnis yang

dilandasi dengan nilai-nilai syariah Islam.

Bisnis berlandaskan syariah sangat mengedepankan sikap dan

perilaku yang simpatik, selalu bersikap bersahabat dengan orang lain, dan

13 Ibid, hal. 9.

Page 38: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

19

orang lain pun dengan mudah dapat bersahabat dan bermitra dengannya.

Rasulullah SAW. pernah bersabda, ”Semoga Allah memberikan rahmat-Nya

kepada orang yang murah hati (sopan) pada sat dia menjual, membeli, atau

saat dia menuntut haknya” (Hadits).14

Pemasaran (marketing) merupakan salah satu dari kegiatan-

kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan

mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis

tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan,

maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka

untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat

berjalan lancar.15

Firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an mengajarkan untuk

senantiasa rendah hati, berwajah manis, bertutur kata yang baik, berperilaku

sopan termasuk dalam aktivitas berbisnis.

TUWY Z \]_إن[ ا cefg رضkا lm nop Zس وc]s^_ ك]uv fxyp Zو

� �}p� إن[ )١٨(آ�[ c~|gل m|}ر g ���وا ���g lm uy�وا

f�oW_ت ا{y_ ات{�kا f��١٩(أ(

Artinya : ”janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan

angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong lagi membanggakan diri. Sederhanakanlah kamu dalam

14 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 17. 15 Basu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta, 1990), hal. 5.

Page 39: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

20

berjalan, lunakkanlah suaramu. Sungguh seburuk-buruk suara

ialah suara keledai” (QS. Luqman: 18-19)

Proses marketing dalam sebuah bisnis tidak hanya sebatas

mengejar laba sebanyak-banyaknya untuk mendongkrak pendapatan

penjualan produk. Marketing juga tidak hanya sebuah langkah yang

sesederhana seperti yang kita bayangkan, lebih dari itu bahwa marketing

akan membawa kepuasan tersendiri bagi seorang marketer khususnya dalam

aspek religiusitas dan itu semua tinggal bagaimana kita melihat dan

mengimplementasikannya.

Paradigma yang menganggap bahwa marketing digunakan untuk

mendapatkan uang hanya akan menghasilkan marketer-marketer yang hanya

memikirkan hasil akhir berupa materi sehingga tidak lagi memandang

pentingnya etika dalam berbisnis. Saling menjatuhkan, menjilat ke atas, dan

menginjak ke bawah hingga melakukan kebohongan seakan-akan telah

disahkan sebagai salah satu bagian dari strategi marketing. Komunikasi

yang disampaikan dalam program promosi sebuah produk yang membesar-

besarkan produk secara berlebihan yang sebenarnya tidak mencerminkan

keadaan produk sesungguhnya sehingga menipu konsumen merupakan salah

satu contoh yang banyak dijumpai. Pergeseran pola pemasaran dari pola

tradisional ke pola ”baru” atau yang diklaim sebagai marketing modern

semakin mengecilkan nilai etika dalam berbisnis.16

16 Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW; Strategi

Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad SAW, (Bandung: PT. Karya Kita, 2007), hal. 3-4.

Page 40: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

21

Marketing atau pemasaran tidak akan pernah habis baik dari

konsep maupun implementasi selagi kehidupan manusia terus berlangsung.

Karena dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup sebagian manusia cara

berjual beli. Agar jualan yang dilakukan lancar dan memenuhi target yang

ditentukan maka dibutuhkan pemasaran. Disamping itu juga didasarkan

pada pemahaman bahwa pada hakekatnya semua manusia yang ada di bumi

ini mau tidak mau harus terlibat dengan proses pemasaran baik langsung

maupun tidak langsung. Gagal dalam melakukan pemasaran berarti orang

ini siap gagal dalam kehidupan.17

Definisi spiritual marketing sebagaimana yang dimaksudkan oleh

Muhammad Syakir Sula dalam buku Syariah Marketing bukan berarti dia

hanya melakukan bisnis yang hanya berhubungan dengan ritual ibadah,

melainkan spiritual marketing dimaksudkan kita mampu memberikan

kebahagiaan kepada setiap orang yang terlibat dalam berbisnis, baik diri kita

sendiri, pelanggan, pemasok, distributor, pemilik modal, dan bahkan para

pesaing kita. Bahkan disini ditegaskan bahwa kita harus mencintai

pelanggan dan sekaligus juga menghargai para pesaing.18

Suatu bisnis sekalipun bergerak dalam bisnis yang berhubungan

dengan agama, jika tidak mampu memberikan kebahagiaan kepada semua

pihak, berarti belum melaksanakan spiritual marketing. Sebaliknya, jika

dalam berbisnis kita sudah mampu memberikan kebahagiaan, menjalankan

kejujuran dan keadilan, maka sesungguhnya kita telah menjalankan spiritual

17 Muhammad Thalib, 46 Bimbingan Bisnis dan Pemasaran Islami, (Bandung: Gema Risalah Press, 1999), hal. 3.

18 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 16.

Page 41: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

22

marketing, apapun bidang yang kita geluti. Dalam bisnis travel haji

misalnya, sekalipun mengurusi orang yang sedang menjalankan ibadah haji,

jika dalam pengelolaannya terdapat penyimpangan-penyimpangan dari segi

fasilitas dan akomodasi tetapi setelah sampai di tanah suci tidak sesuai

dengan yang dijanjikan dan dipromosikan sebelumnya berarti sesungguhnya

bisnis ini tidak berjalan dengan konsep bisnis syariah dan ia pun belum

menjalankan spiritual marketing.

Spiritual marketing juga disebut dengan istilah ”pemasaran langit”

yang berarti pemasaran yang memperhatikan pengawasan Pengusa tertinggi

alam jagat raya ini, Allah Maha Kuasa, Allah Maha pencipta, Allah Maha

Pemberi Rizki, Maha Pengambil Keputusan, Maha Adil. Seluruh hidup kita

sebagai manusia selalu menghambakan diri kepada-Nya. Tidak ada lagi

yang lebih kuasa kecuali Dia sang Maha Kuasa. Hal ini kita ucapkan setiap

kali kita sholat, pada rakaat pertama Ya Allah sesungguhnya shalatku, amal

ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semesta alam.19

Praktek pemasaran (marketing) tidak hanya dikenal dalam hal

tertentu saja, akan tetapi pemasaran atau yang lebih akrab disebut dengan

marketing juga berlaku dalam banyak hal akan tetapi dengan penggunaan

istilah yang berbeda. Ini merupakan salah satu bukti bahwa marketing

menjadi sebuah kebutuhan seseorang untuk mencapai kebutuhan yang

berorientasi pada keberlangsungan kehidupannya.

19 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,

2009), hal. 263.

Page 42: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

23

Dalam praktek agama dikenal dengan ‘dakwah’, dalam politik ada

‘propaganda’, dalam bercinta ada ‘rayuan’ juga dalam kejahatan ada

‘hasutan’ dan dalam bisnis ada ‘promosi’. Dakwah, propaganda, rayuan,

atau hasutan pada dasarnya memiliki kesamaan fungsi, yaitu

mengkomunikasikan sesuatu kepada seseorang, meyakinkan seseorang pada

sesuatu, dan memintarkan atau ‘membodohkan’ seseorang tentang sesuatu.

Tujuannya agar seseorang mengakui, memiliki, mengikatkan diri pada

sesuatu.

B. Dasar Hukum Spiritual Marketing

Muhammad Syakir Sula dalam buku Asuransi Syariah 20

menjelaskan bahwa marketing bisa disebut dengan wakalah21 yang secara

syar’i dalil-dalil tentang pemasaran tersebut dengan seluruh ruang lingkup

atau elemen-elemen pemasaran yang ada di dalamnya dapat ditemukan

dalam dalil-dalil syar’i tentang wakalah, simsar atau perwakilan.

Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau

pemberian mandat. Dalam bahasa Arab, hal ini dapat dipahami sebagai at-

tafwidh. Wahbah az-Zuhaili dalam al-fiqh al-Islami wa Adillatuha al-Juz

’ar-Rabi’ mengatakan bahwa wakil dari segi bahasa mengandung dua

20 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General); Konsep Dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hal. 426-427. 21 Kata wakalah atau wikalah menurut bahasa adalah pelimpahan atau penyerahan (al-

tafwidh). Sedangkan menurut istilah, wakalah adalah melimpahkan atau menyerahkan urusan kepada seseorang yang mampu melaksanakannya untuk menggantikannya dalam mengerjakan urusan tersebut selama ia masih hidup. Baca: Musthafa Dib Al-Bugha, Fiqh Al-Mu’awadhah, (Damaskus: Darul Mustafa, 2009), diterjemahkan oleh Fakhri Ghafur dengan judul Buku Pintar Transaksi Syariah; Menjalin Kerjasama Bisnis dan Menyelesaikan Sengketanya Berdasarkan

Panduan Islam, (Jakarta: Hikmah, 2010), hal. 315.

Page 43: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

24

makna, yaitu : ”penjagaan” dan ”peyerahan kuasa”. Wakil yang bermakna

penjagaan terdapat dalam firman Allah,

)١٧٣(وc�_}ا cs��e ا_[\ وx�� ا_}آ�� .......Artinya :

”.....Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan dia sebaik-baik

pemelihara” (QS. Ali Imran: 173)

Kalimat al-wakil di sini bermakna ”penjaga”, al-wakalah dengan

maka ”penyerahan kuasa”. Firman Allah,

�~}آ[� ا_o~}آ}ن .......... m \]_١٢(و�� ا( Artinya :

”....Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu

berserah diri” (QS. Ibrahim:12)

Sedangkan yang dimaksudkan wakalah dalam konteks marketing

adalah pelimpahan wewenang dari seseorang kepada orang lain dalam

mengurusi tentang pemasaran dalam suatu perusahaan yang meliputi :

1. Strategi Pemasaran (yaitu Segmentasi, Targeting, dan Positioning)

2. Taktik Pemasaran (yaitu differentiation, marketing mix, dan selling)

3. Peningkatan value pemasaran (yaitu brand, service, dan process)

Dari sudut Ijma, sebagaimana dijelaskan pula oleh Wahbah az-

Zuhaili,22 para Ulama bersepakat dengan ijma atas dibolehkannya wakalah

(perwakilan). Mereka bahkan ada yang cenderung mensunahkannya dengan

alasan bahwa hal tersebut termasuk jenis ta’awun atau tolong menolong atas

dasar kebaikan dan takwa sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah SAW

dan dijelaskan juga dalam firman Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 2:

22 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General); Konsep Dan Sistem

Operasional, Op. Cit, hal. 430.

Page 44: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

25

�}ى وcxp Zو�}ا �� ا��� وا_uxوان وcxpو�}ا �� ا_f� وا_~[....

)٢(واp[�}ا ا_[\ إن[ ا_[\ uYu� ا_c�xب Artinya :

”...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam

(mengerjakan) dosa dan permusuhan” (QS. Al-Maidah:2)

Dalam Islam (kajian Fiqh Muamalah), memang belum ada

penjelasan yang secara spesifik menjelaskan tentang marketing, hal ini

dikarenakan pada saat itu (masa Rasulullah SAW) istilah marketing belum

dikenal. Istilah marketing dikategorikan menjadi sesuatu yang baru dalam

dunia perdagangan modern dan masuk dalam klasifikasi ilmu manajemen.

Namun jika dilihat dari aspek implementasi, hal ini sebenarnya pernah dan

sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Ketentuan lain dalam bisnis Islami yang tertuang dalam kaidah

Ushul Fiqh yang mengatakan ;

cgاfe ]�eاو ا Z e م]fe c¢f� ] Zو¢£� إf� �� ن{o�o_ا

Artinya : “Kaum muslim terikat dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis

yang mereka buat, kecuali kesepakatan yang mengharamkan yang

halal atau yang menghalalkan yang haram)”

Pemasaran dalam fikih Islam disebut wakalah atau perwakilan.

Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian

mandat. Wakalah dapat juga didefinisikan sebagai sebuah disiplin bisnis

Page 45: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

26

strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan

values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya.23

Penggunaan akad Wakalah dalam proses marketing dimaksudkan

sebagai bentuk perwakilan dan atau pelimpahan wewenang dari perusahaan

kepada para marketer yang menjadi sub bagian tersendiri dalam struktur

organisasi perusahaan. Dengan demikian, seorang marketer memiliki hak,

tugas dan tanggungjawab untuk turut serta terlibat secara langsung dalam

laju organisasi perusahaan untuk mencapai visi-misi perusahaan dengan

tidak mengesampingkan untuk mendapatkan laba dengan cara atau jalan

yang baik.

Secara prinsip, penggunaan akad Wakalah untuk membahasakan

marketing dalam fiqh Islam hampir sama dengan praktek akad Wakalah

dalam perbankan syariah. Yang intinya adalah untuk mempermudah dan

memberikan pelayanan secara optimal kepada konsumen (dalam marekting)

atau nasabah (dalam perbankan).

Karena, berbicara dalam konteks perusahaan tentunya tidak bisa

semuanya dikerjakan hanya cukup satu atau dua divisi dalam struktur

perusahaan, artinya diperlukan divisi khusus untuk melakukan ekspansi

pasar untuk memenangkan persaingan bisnis dan tentunya dengan tujuan

untuk semakin membuat pelanggan atau calon konsumen yang belum

tergarap sekalipun memperoleh kemudahan terhadap produk dari

23 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), hal.

207.

Page 46: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

27

perusahaan tersebut. Dengan konsep Wakalah disini, diharapkan cita-cita,

target dan visi perusahaan dapat diraih dengan maksimal.

Istilah marketing atau pemasaran dapat dikategorikan suatu istilah

baru dalam tradisi keilmuan fiqh muamalah. Hal ini dapat dilacak dari

kajian-kajian fiqh muamalah yang belum menemukan istilah teknis bernama

marketing atau pemasaran. 24 Sebab jika dilihat dari sejarahnya, konsep

marketing dimunculkan oleh para praktisi sebagai bentuk manajemen

strategi agar hasil penjualan yang dituju dapat memenuhi target. Marketing

dalam bisnis adalah sebuah konsep yang dimunculkan untuk menghasilkan

sebuah penjualan atau lebih jauh diharapkan dapat mendatangkan tugas

untuk perusahaan atau individu.

Jika kita telisik lebih jauh lagi, dengan bercermin pada sikap, sifat,

dan ucapan Rasulullah SAW dalam melakukan praktek bisnis atau

perdagangan pada masa itu, marketing menjadi sesuatu yang disahkan

dalam artian tidak termasuk hal-hal yang dilarang atau diharamkan oleh

agama Islam. Karena jika kita kaji dari disiplin ilmu marketing itu sendiri di

dalamnya terdapat nilai-nilai ajaran yang juga telah diajarkan dalam agama

Islam, yang masuk dalam kategori kajian Fiqh Muamalah.

Fiqh Muamalah dari dua kata, yaitu fiqh dan muamalah. Fiqh

menurut bahasa berarti paham, sedang menurut istilah adalah pengetahuan

hukum Syara’ dengan jalan Ijtihad. Kata muamalah menurut bahasa adalah

24 Muslich, Bisnis Syariah Perspektif Muamalah dan Manajemen, (Yogyakarta: UPP

STMIK YKPN, 2007), hal. 112.

Page 47: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

28

saling bertindak, saling berbuat dan saling beramal,25 sedang menurut istilah

pengertiannya adalah aktifitas untuk menghasilkan duniawi yang

menyebabkan keberhasilan masalah ukhrawi. Menurut Yusuf Musa yang

dikutip Abdul Majid, muamalah adalah peraturan Allah yang diikuti dan

ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.26

Sebagai contoh, lihatlah Nabi Muhammad SAW. yang dalam

hidupnya melakukan perdagangan atau bisnis. Dalam hal marketing di sini,

lebih ditekankan pada karakter dan sifat Nabi Muhammad SAW dalam

melakukan proses bisnis. Nabi Muhammad telah menunjukkan bagaimana

cara berbisnis yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap

amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal.

Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat pada Al-

Qur’an dan Al-Hadits, Nabi Muhammad melakukan bisnis secara

professional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu landasan yang dapat

mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau

aturan-aturan inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam

melakukan suatu bisnis.27

Dalam kajian Fiqh Muamalah, marketing diklasifikasikan dalam

ketegori akad Ghoiru Musamma, yaitu akad-akad yang mana syara’ tidak

menyebutkan dengan terminologi tertentu dan tidak pula menerangkan

akibat hukum yang ditimbulkannya. Akad ini berkembang berdasarkan

25 Rahmat Syafei, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal. 14. 26 Abdul Majid, Pokok-Pokok Fiqh Muamalah Dan Hukum Kebendaan Dalam Islam,

(Bandung : IAIN SGD, 2006), hal. 1. 27 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op.Cit, hal. xxvii.

Page 48: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

29

kebutuhan manusia dan perkembangan kemaslahatan masyarakat. Sehingga

dalam hal ini diperlukan adanya ijtihad hukum Islam untuk mengkaji

keabsahan dari praktek marketing agar menjadi jelas hukumnya sehingga

masyarakat tidak merasa gusar dan ragu ketika mempraktekkan proses

marketing tersebut, dari sinilah maka terwujudnya khaira ummah khususnya

dalam bidang ekonomi menjadi prioritas utama.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai badan otoritas pemberi

fatwa terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut bidang keagamaan

diharapkan dapat memberikan pencerahan dan penegasan dengan

mengeluarkan fatwa bahwa pada prinsipnya marketing adalah

diperbolehkan tentunya yang didasarkan dengan ketentuan-ketentuan

syara’.

Dari segi pemenuhan terhadap syarat dan rukun, marketing masuk

dalam ketegori akad shahih. Yaitu akad yang memenuhi seluruh persyaratan

yang berlaku pada setiap unsur akad. Akibat hukum yang ditimbulkan

berlaku semenjak berlangsungnya akad. Maka setelah berlangsung ijab

kabul antara kedua belah pihak (distributor-konsumen) seketika itu

pemilikan benda berpindah kepada pembeli.

Dengan menggunakan pemahaman sederhana, bahwa konsep

marketing dalam disiplin ilmu modern adalah dibolehkan dan disahkan oleh

agama karena tidak mengandung unsur yang dapat merusak dan merugikan

kehidupan dan keimanan seorang manusia. Konsep yang demikian sangat

Page 49: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

30

erat dengan konsep yang dicetuskan oleh Muhammad Syakir Sula tentang

spiritual marketing.

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa pemasaran pada

hakekatnya adalah salah satu bentuk muamalah (usaha) yang diperbolehkan

dalam Islam. Sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari

hal-hal yang terlarang oleh aturan main yang ditentukan (baca: syariah).

Konsep-konsep yang tercakup dalam pemasaran seperti : kebutuhan,

penawaran, keinginan dan permintaan, produk-produk (barang-barang

layanan, dan ide), nilai (value), biaya dan kepuasan, pertukaran dan

transaksi, hubungan dan jaringan, pasar dan para pemesan, serta prospek,28

pada dasarnya semuanya tidak bertentangan dengan syariat Allah dan Rasul-

Nya. Sebagaimana dalam kaidah Ushul fiqh yang berbunyi :

��kا �m د{�� ¥g{xo_وا ¥]Wy_ا �~e ن{�Y ��_]u_ا �� c¦�_ا ¥_

�YfW]~_وا Artinya :

“Yang menjadi pegangan (pokok) dalam transaksi dan mu’amalah

adalah keabsahan, sehingga dijumpai dalil yang membatalkan dan

mengharamkan“29

Kaidah-kaidah muamalah tersebut secara tegas juga sesuai dengan

sabda Nabi Muhammad SAW yang lebih menyerahkan urusan dunia

(Muamalah) kepada umatnya. Dalam sebuah haditsnya Nabi bersabda ;

آ� دg c��}ر § ا�� ا�~�Artinya :

28 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Dan Prinsip-Prinsip

Pemasaran, (Jakarta: Prehalindo and Prentice Hall, 1996), hal. 9. 29 Ahmad Jazuli, Kaidah-Kaidah Fikih; Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-masalah Praktis, (Jakarta: Kencana Media Group, 2006), hal. 137.

Page 50: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

31

“Kamu sekalian lebih mengetahui untuk urusan-urusan duniamu”

(HR Muslim)

Terdapat juga kaidah ushul fiqh yang paling mendasar yang juga

dapat dijadikan sebagai landasan hukum tentang spiritual marketing, adapun

kaidah tersebut adalah :

gcxo_cىm ��kاc£oYfWp �� ��_]u_ل[ اuY �~e ¥ecا� ¥ Artinya :

”pada dasarnya semua bentuk muamalah (bisnis) boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya”

Jika kita lihat dari proses marketing secara keseluruhan mulai dari

proses penciptaan, penawaran maupun perubahan nilai (value) tidak boleh

ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah

dalam Islam. Selama proses tersebut dapat dijamin akan terhindar dari hal-

hal yang saling merugikan dengan mendzolimi satu dengan yang lain maka

bentuk transaksi apapun dalam bisnis diperbolehkan dalam agama Islam.

Karena sesungguhnya Allah SWT telah mengingatkan dalam firman-Nya

yang terdapat dalam Surat Shaad ayat 24.

� ا_|¦cء g اf�ªوإن[ آ \«cx� �_إ �~¬x� �­ال �o® u�_ لc�

� °sg}ا وo�}ا ا_cW_c]yت و��� Y±]_ا Zإ �x �� �£�x l²��_

)٢٤(..............cg ه� Artinya :

”Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat

(berbisnis) itu sebagian dari mereka berbuat dzolim kepada

sebagian yang lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan

amal saleh, dan amat sedikit mereka ini.........” (QS. Shaad : 24) Dari hadits dan kaidah-kaidah diatas pada prinsipnya pemasaran

adalah jenis muamalah yang masuk dalam urusan keduniaan yang

Page 51: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

32

diperbolehkan Nabi Muhammad SAW. Allah SAW dan Rasul-Nya telah

menetapkan pertukaran barang dengan persetujuan kedua belah pihak dalam

suatu transaksi dagang sebagai sesuatu yang halal dan melarang mengambil

benda orang lain tanpa persetujuan dan izin orang tersebut. Selain untuk

menjaga perdamaian dan ketertiban masyarakat, hal ini juga sangat penting

untuk memelihara hubungan yang baik dan harmonis di kalangan

masyarakat.30

Marketing sebagai istilah baru yang dikenalkan oleh ekonom barat,

perlu dilihat komponen yang ada di dalamnya. Jika dilihat dari definsi yang

disampaikan oleh para ekonom, maka dalam pemasaran mengandung unsur:

a. Perencanaan (niat), pekerjaan apapun dalam ajaran islam selalu

didahului niat

b. Proses penyaluran (pelaksanaan pekerjaan)

c. Barang sebagai objek kebendaan

d. Produsen (termasuk di dalamnya penjual)

e. Konsumen (pembeli)

f. Pengawasan

Semua unsur dalam proses pemasaran tidak dilarang oleh syara’,

namun yang ditekankan hanyalah tidak merugikan terhadap orang lain baik

dari segi bendanya atau prosesnya. Hukum asal pemasaran di dalam hukum

syara’ dapat kita temukan pada kitab al buyu dalam literatur klasik (fiqh)

yang bersumber Al Quran dan Hadits nabi, baik yang dilarang maupun yang

30 Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam, (Yogyakarta:

Magistra Insani Press, 2004), hal. 74-75.

Page 52: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

33

dianjurkan. Pengaturan dalam pemasaran diantaranya adalah kebolehan atas

jual beli (bisnis) dan larangan melakukan riba (QS. 2: 275) serta hadits yang

mengatakan ketika Rasul ditanya tentang usaha apa yang terbaik, maka

jawabannya adalah seorang pria berusaha dengan tangannya sendiri dan

setiap perdagangan diberi kebajikan.31

C. Sistem Kerja Spiritual Marketing

Spiritual bagi sebagian orang sering kali, meminjam isitilah jawa

diidentikkan dengan ”lelakon” yang biasanya dilakukan dengan bersemedi

di tempat-tempat sepi dan diyakini dihuni oleh mahluk halus yang bertujuan

untuk mendapatkan sesuatu yang diharapakan seseorang yang

melakukannya dapat tercapai. Dilihat dari aspek tujuannya, sama dengan

spiritual dalam konteks marketing. Yaitu sama-sama bertujuan untuk

memperoleh hasil yang lebih dengan jalan ”khusus” yang mesti dilaluinya.

Seperti yang dikemukakan oleh Ary Ginanjar Agustian, bahwa

spiritualitas dalam hal bisnis tidak dipandang sebagai praktik-praktik

menjalankan ritual ibadah dalam Agama. Spiritualitas yang di maksudkan

adalah suatu potensi built in dalam setiap pribadi manusia, apapun agama

dan keyakinan religiusitasnya.32

Sistem kerja spiritual marketing jelas sangat berbeda jauh dengan

sistem kerja marketing konvensional, meski tidak ada istilah atau ungkapan

khusus tentang marketing konvensional. Dalam spiritual marketing sisi

31 Lihat, Tesis karya Noor Rosyidah, Pemasaran Dalam Perspektif Muamalah; Studi

Kasus Pemasaran Buku oleh Yayasan Raudlatul Mujawwidin di Semarang, (Semarang: Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2008), hal. 42-43

32 Ary Ginanjar Agustian, Spiritual Company; Kecerdasan Spiritual Pembawa Sukses Kampiun Bisnis Dunia, (Jakarta : Arga Publishing, 2010), hal. 26

Page 53: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

34

moral dan etika antara sesama dan dengan Tuhan-Nya lebih diutamakan

semata agar bisnis dan proses marketing yang dilakukannya membawa

barakah dan manfaat di dunia dan akhirat.

Sedangkan pada konsep sistem marketing konvensional, dalam

prosesnya cenderung lebih menggunakan cara yang didasarkan pada meraih

keuntungan maksimal dan berlipat ganda tanpa memedulikan bagaimana

cara yang dipakai untuk meroleh kesemuanya itu apakah sesuai dengan

norma dan etika atau tidak, apakah bertentang dengan ajaran agama atau

tidak, semua itu tidak dijadikan pijakan dalam beraktifitas bisnis.

Karena itu pula, Islam sangat mengecam seseorang yang dalam

menjalankan aktivitas bisnis dan perdagangannya semakin jauh dari nilai-

nilai ketuhanan. Firman Allah dalam surat An Nur ayat 37 :

� ذآf ا_[\ وإc�م ا_y[ ة وإc~Yء � ·� Zرة وc¬p �£�£ p Z لc«ر

[آcة )٣٧(...............ا_Artinya :

“Mereka tidak lalai dari mengingat Allah dalam

melakukan bisnis dan jual beli. Mereka mendirikan shalat dan

membayar zakat”… (QS.An Nur: 37)33

Dari ayat tersebut dapat ditarik pemahaman bahwa seluruh

aktivitas bisnis tidak boleh melupakan Tuhan dan jauh dari nilai-nilai

keilahian, baik dalam kegiatan produksi, distribusi, strategi pemasaran,

maupun pada saat menikmati kesuksesan (menerima penghargaan dan

applause).

33Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: CV.

Penerbit Diponegoro, 2000), hal. 283

Page 54: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

35

Sistem kerja konsep spiritual marketing dijelaskan sebagai berikut :

a. Strategi Marketing, dirancang untuk memenangkan customer mind

(Mind Share), alat untuk memenangkan itu marketer harus mampu

melakukan segementasi, menetapkan target pasar (targeting) dan

memposisikan produk secara tepat di benak konsumen (positioning)

yang lebih baik dari kompetitor.

b. Program Marketing, ada juga yang menyebutnya dengan istilah taktik.

Komponen program marketing terdiri atas : (product, price, place,

promotion, differentation, dan selling). Aspek ini merupakan tools

untuk menguasai market share.

c. Value Marketing, nilai yang dipersepsikan pelanggan terhadap tawaran

kualitas produk, service and brand, jika value ini bagus maka kegiatan

pemasaran dapat memperoleh heart share pelanggan.

d. Soul Marketing, adalah upaya menggerakkan daya tarik pasar rasional,

emosi, dan spiritual (tidak terbatas pada agama tertentu), yang dimulai

dengan cara [1] Membangun visi bisnis spiritual, [2] Membangun

silaturrahmi, [3] Membangun customer partnership, [4] Membangun

kepercayaan [5] Memperkuat empati, [6] Membahagiakan pelanggan,

[7] Membangun marketing with love, [8] Menjual produk berkualitas,

[9] Membangun promosi yang simpatik, [10] Membangun

profesionalitas marketer, dan [11] Menjadi peminjam yang terhormat.

Jika Soul Marketing memperoleh respon positif dari masyarakat, maka

keranjang perusahaan akan penuh dengan wallet share pelanggan.

Page 55: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

36

e. Implementasi, Al-Qur’an memerintahkan setiap manusia wajib

mewujudkan kebahagiaan akhirat tanpa melupakan kebahagiaan dunia,

karena itu implementasi spiritualisasi marketing harus

mempertimbangkan kombinasi untung rugi (rasional), halal haram, riba

(emosional) dam keberkahan produk yang dikonsumsi atau digunakan

(spiritual) sebagai daya tarik untuk menciptakan transaksi bisnis sebagai

salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan.

Lebih jelas, sistem kerja spiritual marketing dapat dijelaskan pada

gambar berikut:

34

34 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah; Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar

Bank Syariah, Op. Cit., hal.10-12.

Strategi Mind Share

Soul Marketing

Marketing Share

Spiritual Marketing Program

Heart Share Value

Wellet Share

Customer Trust

OK

Customer Loyality

Customer Satisfaction

Customer Trusted

Floating Segment

Customer Distrust

Not OK

Page 56: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

37

Dengan menerapkan sistem kerja spiritual marketing seperti yang

dijelaskan pada bagan di atas, tidak menafikan akan keberadaan target

keuntungan yang melimpah atas sebuah bisnis. Yang membedakan adalah

bagaimana cara yang ditempuhnya untuk memperoleh keuntungan yang

maksimal tersebut. Dalam arti lain dengan menggunakan sistem kerja

spiritual markeing orientasinya bukan hanya pada persoalan duniawi tetapi

juga pada aspek ukhrowi.

Al-Qur’an dan sunah tidak melarang beribadah dengan motivasi

meraih surgawi atau menghindar dari siksa neraka, demikian juga tidak

melarang meraih keuntungan sebagai motivasi berbisnis (dan marketing

sebagai bagian dari strategi bisnis), memperoleh penghasilan/ gaji/ imbalan

sebagai motivasi bekerja. 35

Inti dari sistem kerja spiritual marketing adalah didasarkan pada

sifat jujur yang merupakan sifat para nabi dan rasul yang diturunkan Allah

SWT. Nabi dan rasul datang dengan metode (syariah) yang bermacam-

macam, tetapi sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.

Sistem kerja spiritual marketing tidak menafikan kualitas dari

produk yang hendak ditawarkan pada konsumen, produk yang ditawarkan

juga menjadi prioritas utama untuk meraih costumer loyality. Islam juga

mengajarkan kepada ummatnya dalam bermuamalah untuk juga

memperhatikan sisi kualitas barang yang hendak dipasarkan atau dijual

kepada orang lain. Karena sesungguhnya dalam Al-Qur’an sendiri memuji

35 Ibid., hal. 12.

Page 57: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

38

kelompok kecil yang berkualitas dan mengecam kelompok yang banyak

yang tidak berkualitas. Dalam surat At-Taubah ayat 25 Allah berfirman :

��pfªإذ أ�¬�~�� آ ��se م{Yة وf�ªآ �_fy� u�آ� ا_[\ g lm}ا¢

� c»�� ��s� و¹�cº ���� اkرض co ر¹�e ��[ و_[�~� ²p �m

�Yfug)٢٥( Artinya :”Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin)

di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan

hunain, yaitu di waktu kamu berbangga karena banyaknya

jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat

kepadamu sedikitpun” (QS. At Taubah: 25)

Karena itu sedikit atau kecil selama berkualitas lebih utama

daripada banyak yang tidak berkualitas. Manusia tidak dinilai dari

penampilannya, jasmani atau pakainnya, tetapi lebih pada kualitas akal,

ilmu, iman, dan ahlaknya. Sedikit yang bersinambung menjadi lebih baik

karena ”sedikitnya” tidak mengundang keletihan dan ”kesinambungannya”

dapat mengantar pada peningkatan kualitasnya.36

Dewasa ini, persoalan kualitas dari sebuah produk menjadi

tantangan dan persoalan tersendiri dari sebuah usaha. Apalagi jika dikaitkan

dengan kebijakan pemerintah yang menganut paham pasar bebas atau yang

biasa disebut AFTA (ASEAN Free Trade Agreement)37 dimana pada aspek

36 M. Quraish Shihab, Berbisnis Dengan Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses Dunia-

Akhirat, (Tangerang: Lentera Hati, 2008), hal. 145. 37 Istilah perdagangan bebas identik dengan adanya hubungan dagang antar negara

anggota maupun negara non-anggota. Dalam implementasinya perdagangan bebas harus memperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu mulai dengan meneliti mekanisme perdagangan, prinsip sentral dari keuntungan komparatif (comparative advantage), serta pro dan kontra dibidang tarif dan kuota, serta melihat bagaimana berbagai jenis mata uang (atau valuta asing) diperdagangkan berdasarkan kurs tukar valuta asing. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN, melalui skema CEPT-AFTA.

Page 58: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

39

kualitas barang menjadi satu keharusan yang harus dipenuhi agar sebuah

produk dapat bersaing, laku dan diterima di masyarakat.

Akan tetapi persoalannya akan berbeda jika dari kita sendiri

mengesampingkan arti penting dari sisi kualitas produk. Hal ini semakin

diperparah jika pelaku usaha hanya berorientasi mengejar target permintaan

pasar dan lupa akan hal penting lainnya yaitu kualitas. Maka dari itulah

perlu adanya kesadaran diri pelaku bisnis dalam menjalankan bisninya

dengan dilandasi nilai-nilai kejujuran. Kejujuran dalam semua proses

berbisnis untuk mencapai hasil yang maksimal, termasuk kejujuran dalam

memasarkan produk. Karena posisi seorang marketer menjadi ujung tombak

dalam berbisnis, disnilah dibutuhkan seorang marketer yang mampu

mengilhami dan melakukan proses marketing dengan penuh kejujuran.

Islam menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam segala aspek

kehidupan, termasuk dalam kerjasama bisnis sebagaimana Islam

menghargai nilai-nilai keadilan, dan mengecam kedzaliman, sebab

kedzaliman akan menciptakan kecurangan, karena itu hanya dengan

kejujuran keadilan dapat diwujudkan.38

Bagi pelaku bisnis, kejujuran dan keadilan merupakan satu hal

yang sulit untuk dilakukan, namun inilah tantangannya. Tantangan yang

harus dihadapi dan diselesaikan dengan baik, sebagai seorang muslim yang

baik, tentunya kejujuran dan keadilan harus ditaatinya agar kerjasama dalam

menjalankan bisnis membawa keselamatan dunia dan akhirat.

38 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah; Kaya Di Dunia Terhormat di Akhirat,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 242.

Page 59: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

40

Belajar dari pengalaman hidup Nabi Muhammad SAW yang dari

sejak kecil sudah dididik untuk hidup mandiri dan berwirausaha. Saat itu

beliau biasa mengembala kambing di kalangan Bani Sa’ad dan juga di

Makkah dengan imbalan uang berupa dinar. Padahal, beliau hidup di tengah

keluarga yang berkecukupan. Keluarga ayahnya adalah pembesar Quraisy.

Namun, beliau telah menunjukkan karakater kepemimpinan yang telah

dibina sejak kecil.

Pada usia 25 tahun, beliau mulai bisnis hingga mancanegara.

Tatkala Khadijah mendengar kabar tentang kejujuran dan kemuliaan akhlak

beliau, Khadijah pun menawarkan kerjasama kepada Muhammad SAW.

untuk menjalankan barang dagangannya. Dia siap memberikan imbalan

lebih banyak dari imbalan yang pernah dia berikan kepada pedagang lain.

Muhammad SAW menerima tawaran ini dan beliau pun berangkat ke

Negeri Syam (sekarang Suriah dan Libanon).

Ahlak Muhammad SAW yang mulia dan kejujuran serta

kecakapannya dalam berbisnis, membuat namanya terkenal di seantero

Jazirah Arabia. Hal ini membuat Khadijah jatuh hati. Akhirnya, Khadijah

pun menikah dengan Muhammad Al Amin.39

Dalam melakukan usaha perdagangan itulah sekaligus Rasulullah

juga turut mempraktekkan bagaimana menjadi seorang markter yang baik

dan sukses, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya masyarakat kota

39Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Op. Cit., hal. iv.

Page 60: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

41

Makkah saat itu mengagumi dan menyanjung tentang etikad dan cara yang

dipakai Rasulullah dalam berbisnis.

D. Spiritual Marketing Dalam Perspektif Etika Bisnis Syariah

Etika binis lahir di Amerika pada tahun 1970-an kemudian meluas

ke Eropa tahun 1980-an dan menjadi fenomena global di tahun 1990-an.

Jika sebelumnya hanya para teolog dan agamawan yang membicarakan

masalah-masalah moral dari bisnis, sejumlah filsuf mulai terlibat dalam

memikirkan masalah-masalah etis disekitar bisnis, dan etika bisnis dianggap

sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang meliputi dunia bisnis di

Amerika Serikat. Ironisnya justru negara Amerika yang paling gigih

menolak kesepakatan Bali pada pertemuan negara-negara dunia tahun 2007

di Bali. Ketika sebagian besar negara-negara peserta mempermasalahkan

etika industri negara-negara maju yang menjadi sumber penyebab global

warming agar dibatasi, Amerika menolaknya.40

Istilah etika41 diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard

of conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan. Etika ialah

suatu studi mengenai perbuatan yang salah dan benar dan pilihan moral

yang dilakukan oleh seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar

mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika

manajemen ialah penerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis. Dengan

40 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Op. Cit, hal. 198-199. 41 Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat kebiasaan yang merupakan

bagian dari filsafat. Menurut Webster Dictionary etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang disistematisir tentang tindakan moral yang benar. Perbedaan antara akhlak dan etika ialah etika merupakan cabang dari filsafat yang bertitik tolak dari akal pikiran, sedangkan akhlak ialah suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan ajaran dari Allah SWT dan Rasul (Ibid, hal. 204).

Page 61: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

42

demikian maka sesungguhnya perilaku yang etis itu ialah perilaku yang

mengikuti yang mengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Dalam Islam, etika bisnis ini sudah banyak dibahas dalam berbagai literatur

dan sumber utamanya adalah Al-Qur’an dan Hadits.42

Proses marketing yang sering kali bersinggungan dengan orang lain

yang memiliki tingkat pemahaman dan selera yang berbeda perlu

memperhatikan sensitifitas dari calon konsumennya. Untuk memikat

konsumen itulah diperlukan adanya pendekatan-pendekatan emosional dan

berkesinambungan dengan cara yang santun.

Dalam etika bisnis, proses marketing yang sesungguhnya adalah

dengan tetap mengedepankan sisi etika kepada para stakeboleder-nya.

Menjalin relasi (baca: Silaturrahmi) dan hubungan baik mutlak diperlukan

untuk menjaga kepercayaan antara yang berkepentingan. Karena, dengan

bersilaturrahmi itulah seseorang akan dapat mengetahui kekurangan dan

kelebihan yang ada pada masing-masing individu.

Bersilaturrahmi berarti membuka diri untuk memperoleh ide atau

gagasan-gagasan brilian. Bersilaturrahmi merupakan saat yang paling tepat

bagi kita untuk saling mencurahkan gagasan. Curah gagasan atau

brainstorming akan memudahkan kita untuk memperoleh segudang gagasan

dalam waktu cepat. Semakin kaya dengan gagasan semakin melimpah ide.

Alhasil, semakin leluasa menikmati hidup penuh solusi dan karya.43

42 Ibid, hal. 202. 43 Andrew Ho dan Aa Gym, Op. Cit., hal. 148.

Page 62: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

43

Upaya untuk bersilaturrahmi merekatkan persaudaraan sendiri

sebenarnya sudah merupakan bagian dari ibadah. Akan tetapi, silaturrahmi

akan lebih powerfull apabila di dalamnya terkandung pula semangat untuk

saling memperbaiki kualitas ibadah.44

Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56 ;

)٥٦(و¹�v cg ا_¬�[ وا��¾ إu�x�_ Zون Artinya :

”Dan tidaklah kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk

beribadah kepada-Ku”45 (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Menjaga hubungan baik antara produsen dan konsumen sangat

dibutuhkan untuk menjaga pemasukan tetap dalam sebuah usaha, ketika

konsumen tersebut sudah beralih kepada pilihan lain dari produk yang biasa

digunakan, secara tidak langsung ini akan berimplikasi pada pemasukan

bisnis yang kita geluti.

Konsumen merupakan stakeholder yang hakiki dalam bisnis

modern. Bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya konsumen yang

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Slogan The

Customer is King bukan hanya bermaksud menarik sebanyak mungkin

konsumen, melainkan mengungkapkan tugas pokok produsen atau penyedia

jasa untuk mengupayakan kepuasan konsumen.

Karena itu dalam hubungannya, produsen harus memperlakukan

konsumen dengan baik. Hal ini secara moral tidak saja merupakan tuntutan

etis, melainkan juga sebagai syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan

44 Ibid., hal. 150. 45 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan, Op.Cit, hal. 417.

Page 63: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

44

bisnis. Disinilah kemudian terdapat pergeseran dari konsumen ke pelanggan

yaitu konsumen tetap menjadi penentu keberhasilan suatu bisnis.46

Kaitannya dengan menjaga hubungan baik antara produsen dan

konsumen disinilah nanti peran dari marketing akan sangat menentukan.

Menjadi hal yang sia-sia jika sebuah perusahaan meski memiliki nama besar

dan jaminan kulaitas produk yang bagus akan tetapi pada tataran proses

marketingnya ada yang menciderai konsumennya. Yang terjadi konsumen

akan merasa dirugikan dan sakit hati jika pada tahap awal sudah merasa

tidak nyaman untuk hendak menggunakan atau membeli sebuah produk.

Untuk itu dalam etika bisnis Islam terdapat lima pilar yang dijadikan

seorang marketer untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang berakibat

fatal dalam menjalankan tugas bisnisnya. Lima konsep dasar tersebut ialah ;

1. Konsep Ihsan

Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh bekerja

tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada optimalisasi

sehingga memperoleh hasil maksimal, ini tidak sama dengan

perfeksinonisme melainkan optimalisme. Perfeksinonisme tidak

dianjurkan karena ini tidak mungkin dicapai oleh manusia, karena

sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

2. Itqan

Berarti membuat sesuatu dengan teliti dan teratur, jadi harus bisa

menjaga kualitas produk yang dihasilkan, adakan penelitian dan

46 Muhammad dan R. Lukman Fathoni, Op.Cit, hal. 103-105.

Page 64: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

45

pengawasan kualitas sehingga hasilnya maksimal. Allah SWT. telah

menjanjikan bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh maka dia akan

menunjukkan jalan kepadanya dalam mencapai nilai yang setinggi-

tingginya.

3. Konsep Hemat

Hemat telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu

kepada ummat Islam. Kita harus hemat, jangan boros. Pekerjaan

memboros-boroskan harta adalah teman syaitan. Kita harus hemat

dengan harta tapi tidak kikir dan tidak menggunakannya kecuali untuk

sesuatu yang benar-benar bermanfaat.

4. Kejujuran dan Keadilan

Inilah konsep yang membuat ketenangan hati bagi orang yang

melaksanakannya. Kejujuran yang ada pada diri seseorang yang mebuat

orang lain senang berteman dan berhubungan dengan dia. Di dalam

bisnis pemupukan relasi sangat mutlak diperlukan, sebab relasi ini akan

sangat membantu kemajuan bisnis dalam jangka panjang.

5. Kerja Keras

Rasulullah SAW. sangat terkenal dengan pelaksanaan konsep ini. Kita

mengetahui bagaimana Rasulullah SAW. masa kecilnya telah mulai

bekerja keras mengembalakan domba orang-orang makkah dan beliau

menerima upah dari pengembalaan itu. Setelah umur dua belas tahun

Page 65: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

46

beliau mulai berdagang bersama kafilahnya dari satu kota ke kota

lainnya. Sangat dianjurkan kerja keras itu dilakukan sejak pagi hari. 47

Dalam melakukan proses marketing juga perlu diwaspadai dampak

negatif psikologis yang mungkin akan timbul, sehingga membahayakan

kepribadian seseorang, seperti yang dilansir Dewan Syariah Partai Keadilan,

yaitu adanya eksploitasi obsesi yang berlebihan untuk mencapai terget

jaringan dan penjualan. Karena terpacu oleh sistem ini, maka suasana yang

tak kondusif kadang mengarah pada pola hidup hura-hura ala jahiliyah.48

Menurut sistem etika Islam, manusia menduduki tempat pusat di

alam. Ia bukan hanya elemen dalam kemahaluasan ciptaan Tuhan,

melainkan memberikan tujuan bagi semua yang maujud. Etika Islam

didasarkan atas pengakuan yang jelas bahwa sifat-sifat dasar alam manusia

dapat dinetralkan dengan baik pada suatu tingkat pribadi. Mereka tidak

pernah dapat dihapuskan sama sekali dalam eksistensi sosialnya. Islam tidak

menwarkan kepada umat manusia serangkaian improvisasi idealistis

melainkan suatu perspektif yang pasti. Tak satupun sistem etika yang

mengabaikan hukum-hukum alam demi beberapa macam idealisme

munafiq. Dapat menemukan tempat dalam suatu wahyu yang diturunkan,

karena hanya tuhanlah yang paling mengetahui mahluknya :49

��s�Wg �_ا ��� ذ{�cإ�[£� آ �£Tه� رcp° cg �Y±v°)١٦(

47 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Op.Cit., hal. 205-207. 48 Http://Agustianto.Niriah.Com/2008/05/16/Multilevel marketing dalam perspektif fiqih

islam, diakses pada tanggal 16 Mei 2008. 49 Syed Nawab Haider Naqvi, Ethics and Economics: An Islamic Synthesis, (London: The

Islamic Fondation, 1981). Diterjemahkan oleh Husin Anis dan Asep Hikmat dengan judul Etika dan Ilmu Ekonomi; Suatu Sintesis Islami, (Bandung: Mizan, 1985), hal. 77.

Page 66: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

47

Artinya : “Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh

Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah

orang-orang yang berbuat baik” (QS. Adz-Dzariyat : 16)50

Kedudukan etika dalam kajian filsafat merupakan pokok bahasan

yang penting, selain persoalan metafisika, estetika, dan epistimologi. Dalam

lingkup kajian filsafat, estetika menjadi salah satu bagian pembahasan

dalam bidang aksiologi. Hal ini dikaitkan karena etika membahas dan

mempersoalkan tentang nilai.51

Etika sendiri merupakan salah satu disiplin pokok dalam filsafat, ia

merefleksikan bagaimana manusia harus hidup agar berhasil menjadi

sebagai manusia. Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani (ethikos)

mempunyai beragam arti; Pertama, sebagai analisis konsep-konsep

mengenai apa yang harus, mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar, salah,

wajib, tanggung jawab dll. Kedua, pencarian ke dalam watak moralitas atau

tindakan-tindakan moral. Ketiga, pencarian kehidupan yang baik secara

moral.52

Sebagaimana dikutip oleh Muhammad dan R. Fauroni, dalam

khazanah pemikiran Islam, etika dipahami sebagai al-akhlak, al-adab atau

50 Departemen Agama RI, Op. Cit, hal. 416. 51 Muhammad, dan R. Lukman Fauroni, Op. Cit., hal. 68. 52 Franz Magnis Suseno, 13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad ke-19,

(Yogyakarta: Kanisius, 1999), hal. 5.

Page 67: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

48

al-falsafah al-adabiyah, 53 yang mempunyai tujuan untuk mendidik

moralitas manusia.54

Jika ditinjau dari beberapa pengertian, pendapat dan prinsip-prinsip

etika dalam berbisnis di atas, konsep marketing telah mengadopsi beberapa

hal yang terdefinisikan dan yang menjadi prinsip dalam etika bisnis tersebut.

Dengan demikian, spiritual marketing merupakan sebuah konsep marketing

yang familier atau sangat dekat dengan etika bisnis Islami.

Dengan dimulai dari proses penciptaan, penawaran dan penjualan,

dalam konsep marketing syariah telah diuraikan secara jelas bagaimana agar

beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses marketing dapat sesuai

dengan ajaran Islam (syariah).

E. Spiritual Marketing Dalam Perspektif Keadilan Ekonomi Syariah

Dalam sistem ekonomi syariah, keadilan55 merupakan nilai paling

asasi dalam ajaran Islam. menegakkan keadilan dan memberantas

kedzaliman adalah tujuan utama dari risalah para Rasulnya. Sebagaimana

dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Hadid ayat 25.

53 Elias A. Elias dan Ed. E. Elias, Modern Dictionary Engglish Arabaic, (Kairo: Elias

Modern Publishing House & Co, 1986), hal. 254. 54 Hans Daiber, in Seyyer Hossein Nasr and Oliver Leaman, History of Islamic

Philosophy, (London: Rotledge, 1996), hal. 842-843. 55 Terminologi keadilan dalam Al-Qur’an disebutkan dalam berbagai istilah, antara lain

‘adl, qisth, mizan, hiss, qasd atau variasi ekspresi tidak langsung sementara untuk terminologi ketidakadilan adalah zulm, itsm, dhalal, dan lainnya. Setelah kata ‘Allah’ dan ‘pengetahuan’, keadilan dengan berbagai terminologinya merupakan kata yang paling sering disebutkan dalam Al-Qur’an. (Baca : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yoyakarta kerjasama dengan BI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 59.

Page 68: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

49

ان _��}م �o_ب واc~�_ا �£xg cs_ _u� أرcsÀ رcs��_c csÀت وأ�

�x�_س وc]s^_ ·mcsgو uYu� س§ \�m uYuW_ا cs_ ا_c]sس Á��_c وأ�

� ÂfysY ورU�²_c \À إن[g \]_ا Y � Ã٢٥(ا_[\ �}ي( Artinya :

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan

membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan

bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia

dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang

padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi

manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya

Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-

rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah

Maha kuat lagi Maha Perkasa”

Seluruh ulama terkemuka sepanjang sejarah Islam menempatkan

keadilan sebagai unsur paling utama dalam maqashid syariah. Ibn Taimiyah

menyebut keadilan sebagai nilai utama dari tauhid, sementara Muhammad

Abduh menganggap kedzaliman (zulm) sebagai kejahatan yang paling buruk

(aqbah al-munkar) dalam kerangka nilai-nilai Islam. Sayyid Qutb menyebut

keadilan sebagai unsur pokok yang komprehensif dan terpenting dalam

semua aspek kehidupan.56

Salah satu dari prinsip dalam bermuamalah yang harus menjadi

akhlak dan harus tertanam dalam diri pemasar adalah sikap adil (al ‘adl).

Cukuplah bagi kita bahwa al-Qur’an telah menjadikan tujuan semua risalah

langit adalah melaksanakan keadilan. Al-‘Adl (Yang Maha Adil) adalah

termasuk diantara nama-nama Allah (Asma’ Al Husna). Lawan kata dari

keadilan adalah kedzaliman (ad-dzulm) yaitu sesuatu yang diharamkan

56 Ibid., hal. 59.

Page 69: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

50

Allah atas diri-Nya sebagaimana telah diharamkan-Nya atas hamba-hamba-

Nya.57

Keadilan menjadi pilar utama dalam kegiatan berbisnis termasuk

dalam proses marketingnya. Bagaimana seorang marketer dituntut untuk

mampu bersikap adil kepada para konsumennya. Adil dalam memeberikan

informasi dan pelayanan ketika menawarkan sebuah produk agar konsumen

tidak merasa dirugikan. Adil kepada Allah SWT dengan menyalurkan

hartanya kepada yang kurang mampu, dengan demikian seorang marketer

yang mengilhami konsep spiritual marketing bukan hanya dituntut untuk

bertanggung jawab dalam hal keadilan kepada sesama melainkan juga

kepada Allah SWT.

Dalam Islam, keadilan merupakan sesuatu yang mutlak harus

dirasakan dan dicapai serta dipenuhi oleh penguasa. Agama Islam menyuruh

berpegang teguh keadilan itu dengan sepenuh-penuhnya, tidak memandang

kerabat jauh atau dekat, terhadap dirinya sendiri dan kaum keluarga ataupun

terhadap yang mampu atau miskin, karena mereka semua berhak

mendapatkan keadilan. Ajaran Islam memperlakukan hukum secara adil

kepada siapapun.58

Keadilan merupakan suatu masalah yang sangat sulit diterapkan,

mudah dikatakan tetapi sulit untuk dilaksanakan. Terutama keadilan

dibidang ekonomi dan hukum. Keadilan itu termasuk kata abstrak yang

berasal dari kata abdi. Menurut Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat

57 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 112. 58 Ibrahim Lubis, Bc. Hk. Dipl. Ec, Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Jakarta: Kalam

Mulia, 1995), hal. 469.

Page 70: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

51

sebelah (tidak memihak), sepatutnya tidak sewenang-wenang. Menurut

Mahmoud Syaltout, keadilan adalah puncak kebahagiaan yang diusahakan

oleh setiap orang untuk memperoleh hak mereka, diberi pahala karena amal

soleh seseorang di akhirat kelak. Al Marbawy dalam kamusnya “keadilan

itu adalah kebenaran, tidak dzalim”.59

Islam menyuruh berpegang teguh keadilan itu dengan sepenuhnya,

tidak memandang kerabat jauh atau dekat, terhadap diri sendiri dan kaum

keluarga atau pun terhadap yang mampu atau pun yang miskin, karena

mereka semua berhak untuk mendapatkan keadilan. Agama Islam

memperlakukan hukum secara adil kepada siapapun.60

Keadilan ekonomi, menurut Syafi’i Antonio, yaitu bahwa konsep

persaudaraan dan perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam

masyarakat dan di hadapan hukum harus diimbangi dengan keadilan

ekonomi. Tanpa pengimbangan tesebut, keadilan sosial akan kehilangan

makna. Dengan keadilan ekonmi, setiap individu akan mendapatkan haknya

sesuai dengan kontribusi masing-masing kepada masyarakat. Setiap

individu pun harus terbebas dari eksploitasi individu lainnya. Islam dengan

tegas melarang seorang muslim merugikan orang lain.61

Eksploitasi manusia pada semua tingkatan dalam bentuk apapun

dan dalam kondisi apapun adalah anti Islam dan harus diakhiri. Adanya

unsur eksploitasi berarti mengindikasikan bahwa dalam proses marketing

tersebut tidak memperhatikan sisi keadilan. Ini jelas sangat bertentangan

59 Ibid, hal. 46. 60 Ibid, hal. 466-469. 61 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op.Cit, hal. 14.

Page 71: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

52

dengan Al-Qur’an. Karena sesungguhnya Islam mendukung prinsip

keadilan. Merujuk pada Al-Qur’an, peranan firman-firman Allah SWT yang

disampaikan oleh Rasul-Nya adalah untuk menegakkan keadilan. Kaum

muslim yang berkedudukan sebagai pemimpin diharapkan untuk bertindak

adil terhadap pengikut atau bawahannya.

Secara umum, Islam mendukung semua prinsip dalam pendekatan

keadilan distributif terhadap etika, namun dalam proporsi yang seimbang.

Islam tidak mendukung prinsip keadilan buta. Kebutuhan semata-mata tidak

memerlukan keadilan. Karenanya, seorang muslim yang tengah berusaha

untuk keluar dari situasi menindas lebih membutuhkan bantuan dibanding

orang yang sekedar menuntut hak sebagian kekayaan dari orang-orang

kaya.62

Spiritual marketing mengambil teladan Rasulullah SAW dalam

konsepnya. Yaitu bagaimana prinsip keadilan dilakukan dengan tegas

terhadap berbagai bentuk kegiatan perdagangan di jaman Rasulullah SAW.

Beliau menjaga semua bentuk perdagangan yang mempunyai arti keadilan

dan kesamarataan bagi semua pihak dan melarang segala bentuk

perdagangan yang tidak adil ataupun mendorong pada keributan dan

pertengkaran perdagangan (mirip perjudian) atau mengandung unsur riba

dan tipu muslihat ataupun bentuk perdagangan yang menyebabkan

keuntungan bagi seseorang tetapi merugikan orang lain.63

62 Muhammad dan R. Lukman Fathoni, Op.Cit, hal. 50-53. 63 A Fazlur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid I, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti

Wakaf, 1995), hal. 36.

Page 72: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

53

Keadilan merupakan prinsip dasar dan utama yang harus

ditegakkan dalam seluruh aspek kehidupan termasuk kehidupan

berekonomi. Prinsip ini mengarahkan setiap individu agar dalam melakukan

aktifitas ekonominya tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Islam

juga pada dasarnya juga menganut kebebasan terikat, maksudnya kebebasan

dalam melakukan transaksi dengan tetap memegang nilai-nilai keadilan,

ketentuan agama dan etika.64 Inilah menjadi alasan mengapa Muhammad

Syakir Sula dalam konsepnya mengenai spiritual marketing tetap

mengedepankan sisi moral dan etika bisnis yang berkeadilan.

F. Syariah Marketing

Kata “syariah” (asy-syariah) telah ada dalam bahasa Arab sebelum

Al-Quran. Kata yang semakna dengannya juga ada dalam Taurat dan Injil.

Kata syari’at dalam bahasa Ibrani disebutkan sebanyak 200 kali, yang selalu

mengisyaratkan pada makna “kehendak Tuhan yang diwahyukan sebagai

wujud kekuasaan-Nya atas segala perbuatan manusia”.65

Sedangkan kata syariah dalam al-Qur’an, disebutkan hanya sekali,

yaitu pada surat al-Jaatsiyah :

Z �Y±]_أه}اء ا ·�]~p Zو c£x�]pcm fgkا �g ¥xYf� �� كcsx« ]��

)١٨(oxY}ن Artinya :

64 Yusuf Qardhawi, Daurul Qiyam wal Akhlaq fil Iqtishadil Islami, (Kairo, Mesir:

Maktabah Wahbah, 1995). Diterjemahkan oleh Zainal Arifin dan Dahlia Husin dengan judul, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), Cet. 1, hal. 173.

65 Encyclopedia Britannica, X, (Micropeadia), hal 49. Penulis kutib dari Muhammad Said Al-Asymawi, Ushul Asy-Syariah (Nalar Kritis Syariah), Kairo, Mesir. 1978.

Page 73: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

54

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat

(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan

janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak

mengetahui” (QS. Al-Jatsiyah, 45:18).

Kemudian kata itu muncul dalam bentuk kata kerja (fi’il) dan

derivatnya sebanyak tiga kali:

cgإ_�� و cs�eوا_[±ي أو ce{� \ �]و� cg �Yu_ا �g ��_ عf�

fاه�� و�À{g و���� )١٣( ……و�[cs� \ إArtinya :

“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang

telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami

wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kapada

Ibrahim, Musa, dan Isa ...” (QS. Asy-Syuura, 42:13).

… c«c£sgو ¥�f� ��sg csx« Ç��_ ÈW_ا �g ءكc«….)٤٨( Artinya :

“Untuk tiap-tiap ummat diantara kamu, Kami berikan aturan

(syariah) dan jalan”.(QS. Al-Maidah, 5:48).

¥oآ Z{_ذن \ ا_[\ و§Y �_ cg �Yu_ا �g �£_ ا{�f� ءcآf� �£_ أم

� _£� �±اب أ_�� �o_c]É_وإن[ ا �£s� l��_ �yÊ_٢١(ا( Artinya

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan

Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah)

tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-

orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih”. (QS. Asy-Syuura, 42:21).

Kata syariah berasal dari kata syara’a al-syai’a yang berarti

menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau, berasal dari kata syir’ah dan

syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil

Page 74: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

55

air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan

bantuan alat lain.66

Syekh Al-Qaradhawi,67 mengatakan cakupan dari pengertian syariah

menurut pandangan Islam, sangatlah luas dan konprehensif (al-Syumul),

didalamnya mengandung makna mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai

dari aspek ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya), aspek keluarga

(seperti nikah, talak, nafkah, wasiat, warisan), aspek bisnis (perdagangan,

industri, perbankan, asuransi, utang piutang, marketing, hibah), aspek

ekonomi (permodalan, zakat, bait al mal, fa’i, ghanimah) , aspek hukum dan

peradilan, aspek undang-undang, hubungan antar negara dan sebagainya.

Beberapa ucapan Rasulullah SAW berikut telah menjadi kaidah yang

sangat berharga bagi para pekerja keras yang menjujung tinggi

profesionalisme dan kejujuran.

“Berusaha untuk mendapatkan penghasilan halal merupakan

sebuah kewajiban, disamping tugas-tugas lain yang diwajibkan”. (HR. Al Baihaqi). “Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya termasuk dalam

golongan para nabi, orang-orang yang benar tulus, dan para

syuhada”. (HR. Al Tirmidzi, Al Darimi, Al Daruqutni). “Allah SWT memberikan rahmat-Nya pada setiap orang yang

bersikap baik ketika menjual, membeli dan mebuat suatu

pernyataan”. (HR. Al Bukhari). Hadits-hadits ini banyak menjadi panduan bagi pelaku bisnis syariah

yang ingin mengembalikan cara-cara bisnis yang beradab dan bermoral,

tanpa ada penipuan, penzaliman, dan eksploitasi kelemahan orang lain untuk

66 Lihat Mu’jam Alfazh al-Qur’an al-Karim, Kairo: majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah, juz 2, hal. 13.

67 Yusuf al-Qaradhawi, Op. Cit, hal.

Page 75: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

56

meraih keuntungan sebesar-besarnya. Bisnis syariah adalah bisnis yang

santun, bisnis yang penuh kebersamaan dan penghormatan atas hak masing-

masing sebagaimana yang dicontohkan dalam bisnis Nabi Muhammad

SAW.68

Dengan demikian, sesungguhnya tidak ada lagi yang perlu diragukan

untuk mengetahui secara eksplisit hukum dari proses marketing dalam

berbisnis karena sesungguhnya baik dalam Al-Qur’an dan Hadits telah

sedikit banyak memberikan penjelasan meskipun tidak terdapat definisi

secara spesifik tentang marketing. Dan ini merupakan momentum yang tepat

untuk kembali kepada ruh marketing yang sesungguhnya seperti yang telah

dipraktekkan Rasulullah SAW.

Pembahasan mengenai marketing atau pemasaran seperti yang telah

sedikit dijelaskan diawal, dalam Islam memang tidak ada yang secara

spesifik membahasnya. Tetapi jika dikaitkan dengan prinsip-prinsip Fiqh

Muamalah, marketing tidak menjadi sesuatu yang dipermasalahkan

statusnya. Dalam perspektif hukum Islam pun, pemasaran menjadi sesuatu

yang sah karena di dalamnya tidak terdapat unsur-unsur yang bertentangan

dengan ajaran agama Islam.

Berangkat dari definisi pemasaran yang disepakati dewan World

Marketing Association (WMA) dalam World Marketing Conference di

Tokyo pada April 1998, 69 Muhammad Syakir Sula mendefinisikan

68 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op.Cit, hal. 45-46 69 Pemasaran didefinisikan sebuah disiplin bisnis srategis yang mengarahkan proses

penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya. (Marketing is a strategic business discipline that directs the process of creating, offering, and

Page 76: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

57

marketing perspektif syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang

mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu

inisiator kepada stakeholders-nya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai

dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam (Marketing Syariah

is a strategis business discipline that directs the process of creating,

pffering, and changing value from one initiator to its stakeholders, and the

whole process should be in accordance with muamalah principles in

Islam).70

Pemasaran dalam perspektif syariah juga dapat didefinisikan segala

akifitas bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan nilai (value-creating) yang

memungkinkan pelakunya bertumbuh serta mendayagunakan

kemanfaatannya yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan,

dan keikhlasan sesuai proses yang berprinsip pada akad bermuamalah

Islami.71

Agustianto menjelaskan bahwa dalam kegiatan muamalah (baca:

berbisnis) hendaknya dilandasi dengan menggunakan prinsip Islami

(Syariah). Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa bisnis dalam Syariah

Islam pada dasarnya termasuk kategori muamalah yang hukum asalnya

adalah boleh berdasarkan kaidah Ushul Fiqh,

��kا ¥gcxo_cىm ¥ecا� �~e ]لuY ��_]u_ا �� c£oYfWp

changing value from one initiator to its stakeholders). Definisi pemasaran ini dipresentasikan oleh Hermawan Kertajaya dalam World Marketing Conference di Tokyo pada April 1998 dan telah diterima oleh anggota dewan World Marketing Association (WMA) sebagai satu-satunya proposal definisi pemasaran yang meliputi seluruh dunia dana akan didistribusikan kepada para akademisi sebagai sebuah dokumen diskusi yang formal.

70 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, Op.Cit, hal. 425. 71 Abdullah Amrin, Op .Cit, hal. 207.

Page 77: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

58

Artinya : ”Pada dasarnya segala hukum dalam muamalah adalah boleh,

kecuali ada dalil/prinsip yang melarangnya”

Islam memahami bahwa perkembangan budaya bisnis berjalan

begitu cepat dan dinamis. Berdasarkan kaidah fiqih di atas, maka terlihat

bahwa Islam memberikan jalan bagi manusia untuk melakukan berbagai

improvisasi dan inovasi melalui sistem, teknik dan mediasi dalam

melakukan perdagangan. Namun, Islam mempunyai prinsip tentang

pengembangan sistem bisnis yaitu harus terbebas dari unsur dharar

(bahaya), jahalah (ketidakjelasan) dan zhulm ( merugikan atau tidak adil

terhadap salah satu pihak). Sistem pemberian bonus harus adil, tidak

menzalimi dan tidak hanya menguntungkan orang yang di atas. Bisnis juga

harus terbebas dari unsur MAGHRIB, singkatan dari tujuh unsur, yaitu :

1. Maysir (judi)72

2. Zhulm (Aniaya)

3. Gharar (penipuan)

4. Haram73

72 Dari beberapa definisi fiqih, hakikat Maysir dapat disimpulkan sebagai suatu permainan yang mengandung zero sum game, yaitu menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan tersebut. Lihat saja misalnya dalam perjudian, ada bandar dan ada beberapa pemain. Setiap pemain menyerahkan uang untuk dipertaruhkan. Ketika salah satu pemain menjadi pemenang, dia akan memperoleh uang taruhan dari beberapa pemain yang lain, sementara para pemain yang lain harus menanggung kerugian. Inilah Maysir. Apakah para pemain judi tidak menggunakan perhitungan yang matang dalam permainan tersebut? Walapun pada beberapa kasus, bisa jadi mereka menggunakan perhitungan yang matang, namun mereka akan kehilangan kontrol jika sudah terlena (baik ketika menang atau kalah), sehingga yang lebih mendominasi adalah mengikuti hawa nafsu. Di sinilah kemudian kita mengaitkan dan mengidentikkan Maysir (perjudian) dengan tindakan spekulatif yang dilarang. Sehingga, dalam hal ini Islam melarang Maysir karena Islam sangat menganjurkan usaha produktif. Dengan melarang maysir maka Islam telah memberikan seluruh insentif kepada sektor yang produktif dan menutup sama sekali celah mengalirnya insentif kepada sektor yang tidak produktif (spekulasi).

Page 78: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

59

5. Riba (bunga)74

6. Iktinaz atau Ihtikar dan

7. Bathil75

Dari penjelasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

umat Islam senantiasa diharuskan untuk mencari nafkah dan rezeki untuk

kehidupannya dengan jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam.

Selain itu, umat Islam juga diharuskan untuk bekerja keras sesuai dengan

kapasitas dan kemampuannya dan tidak memaksakan, karena jika hal ini

dipaksakan yang terjadi adalah seorang manusia akan cenderung

menggunakan segala cara agar mendapatkan penghasilan semaksimal

mungkin.

Dalam marketing, sebuah usaha keras mutlak dibutuhkan seorang

marketer agar target angka penjualan perusahaan dapat dicapai dengan

menggunakan akal pikiran dan kemampuan yang dia miliki. Artinya tidak

memaksakan kehendak diluar kapasitas kemampuannya, dengan demikian

73 Menurut Cyril Glasse (baca: Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Cet. Ke 2. 1999) judul buku asli yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gufron A. Mas’adi [The Concise Encyclopaedia of Islam], definisi dari Haram (Lit. “larangan” berdasarkan ketentuan atau alasan wahyu). Sesuatu yang hukumnya haram. Menurut Fiqh (Hukum Islam) setiap perbuatan digolongkan kepada lima (5) kategori hukum. Yaitu Haram (larangan keras), Makruh (dibenci), Mubah (netral), Sunnah (anjuran), dan Fard (wajib).

74 Riba (berasal dari akar kata Raba: “berkembang”, “meningkat”, “melebihi”). Kelebihan keuntungan------“interest”-------- dari peminjaman uang dan barang yang menurut hukum Islam dilarang sebesar apapun. Pada beberapa negara Islam dewasa ini, keharaman praktek riba diberlakukan secara keras. Namun dalam hal ini, Muhammad Abduh menegaskan bahwa “interest yang bersifat moderat (adil) syah hukumnya”. Ia secara euphimisne dapat dipandang sebagai komisi untuk dapat mempertahankan ketentuan harfiah agama. Maka sejumlah lembaga perbankan berusaha mencarikan solusi yang mengembangkan sistem Mudhorobah. Sistem ini menempatkan pihak pemodal sebagai mitra usaha, yang pada akhirnya manfaatnya akan kembali kepada kedua kelompok tersebut.

75 Agustianto, Multi Level Marketing dalam Perspektif Fiqih Islam,

http://agustianto.niriah.com, diakses pada tanggal 16 Mei 2008.

Page 79: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

60

maka yang terjadi adalah seorang manusia akan terhindar dari hal-hal yang

dilarang oleh agama dalam bermuamalah.

c�cxg رc£]s_ا csx«١١(و( Artinya :

“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” (An-Naba’ : 11)

Al-Qur’an mewajibkan setiap orang Islam supaya bekerja keras

menurut kadar usaha dan kemampuan untuk kesejahteraan hidupnya. Ia

mengingatkan umat Islam bahwa disegenap penjuru dunia terdapat sumber

rezeki tersebut. Umat Islam diseru supaya merantau di muka bumi untuk

mencari sumber kehidupan (setelah selesai beribadah). Firman Allah :

Ëm \]_ا ��m �g ²}ا~ ذا ¹��� ا_y[ ة f�~�cmوا lm اkرض وا

)١٠(واذآfوا ا_[\ آf�ªا _WÊp ��]x}ن Artinya :

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-

banyak supaya kamu beruntung” (Al-Jum’ah : 10)

Selain itu dalam Islam juga menganjurkan kepada para pemeluknya

untuk senantiasa mencari mata pencaharian yang layak dan yang tidak

melanggar ajaran agama Islam. Dalam hal ini pernah dijelaskan dalam

sebuah hadits yang menjelaskan bahwa salah satu pekerjaan yang baik dan

membawa berkah adalah perdagangan (perniagaan, jual beli, bisnis) seperti

yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Dalam berbagai atsar disebutkan bahwa Luqman Al Hakim berkata

kepada anaknya,

Page 80: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

61

“Wahai anakku, perhatikanlah mata pencaharian yang halal, karena jika seseorang menjadi miskin, maka dia bias terkena salah satu dari tiga

perkara; kelemahan dalam agamanya, kelemahan dalam akalnya dan

kepribadiannya yang menurun. Yang lebih besar dari tiga perkara ini

adalah adanya orang lain yang menganggap remeh terhadap dirinya”.

Perdagangan dan proses marketing merupakan serangkaian atau

satu kesatuan yang saling berkaitan. Ibarat sebuah mobil, perdagangan

merupakan body mobilnya dan marketing adalah bahan bakarnya. Ketika

salah satu dari kedua unsur ini tidak terpenuhi maka mobil tersebut tidak

bisa berjalan dan macet. Begitu juga dengan berbisnis, meskipun ada barang

dagangan namun tidak ada aktifitas marketing maka sudah dapat dipastikan

bahwa perdagangan tersebut tidak bisa berjalan dan membuahkan hasil.

Marketing dalam sebuah usaha juga turut membentuk kepribadian

dan lingkungan yang selalu mengedepankan keadilan. Pada aspek ini sangat

jarang diperhatikan oleh seorang marketer konvensional yang hanya

berorientasi pada target dan keuntungan yang maksimal tanpa mau

mempertimbangkan sisi konsumennya.

Dilihat dari prinsip dan prosesnya, maka marketing menjadi

sesuatu yang disahkan dan diperbolehkan oleh agama (baca: Islam), meski

dalam Al-Qur’an dan literatur lainnya tidak ada yang menyebutkan secara

detail tentang marketing, akan tetapi Rasulullah SAW sebagai manusia yang

dijadikan panutan oleh umatnya telah pernah melakukan hal yang demikian

yang pada saat itu belum ada sebutan istilah marketing, seiring dengan

perkembangan zaman maka yang pernah dilakukan oleh Rasulullah dalam

Page 81: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

62

berbisnis termasuk di dalamnya melakukan marketing pada saat itu sudah

dapat mencerminkan bahwa yang demikian itu adalah marketing.

Prinsip dasar pemasaran dalam Islam adalah adanya unsur

kebebasan dalam melakukan transaksi (tijarotan an taradhin) dengan

mengindahkan keridhaan dan melarang pemaksaan. Pada zaman Rasulullah

perdagangan yang dilakukan selalu didasarkan pada prinsip kebebasan.

Artinya kebebasan tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang bersangkutan,

yaitu antara penjual dan pembeli dimana tidak ada jual beli paksa. Salah

satu bentuk konkretnya terdapat dalam kitab bulugh al maram. Dalam bab

al bai bahwa Rasulullah melarang orang kota menjemput pedagang-

pedagang dari desa yang masih berada di luar kota untuk membeli barang

mereka dengan harga murah di mana orang-orang desa tersebut tidak diberi

kesempatan untuk masuk kota agar menjual barang dagangannya di pasar.

Sistem kebebasan ini merupakan suatu upaya untuk mempersingkat mata

rantai antara produsen dan konsumen.76

Berangkat dari pemahaman semacam ini, jika dilakukan sebuah

analogi berfikir maka sesungguhnya prinsip-prinsip yang terdapat dalam

pemasaran tidak bertentangan dalam ajaran Islam bahkan dalam perspektif

manajemen pemasaran menjadi sesuatu yang penting dalam transaksi jual

beli.77

76 Tentang riwayat tersebut dapat dilihat dalam al Hafidz Ibn Hajar al ‘Asqalani, Bulugh

Al Maram min Adillah al ahkam, (Surabaya: Salim Nabhan, t. th.), hal. 161. 77 Lihat, tesis yang disusun oleh Djunaidi Abdullah, Mahasiswa Program Pascasarjana

IAIN Walisongo Semarang, dengan judul Studi Tentang Praktek Pemasaran Rasulullah SAW (Sejarah Sosial Ekonomi Masa Rasulullah). 2008, hal. 64

Page 82: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

63

BAB III

PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAKIR SULA TENTANG

SPIRITUAL MARKETING

A. Biografi Dan Kehidupan Muhammad Syakir Sula

1. Biografi Muhammad Syakir Sula

Muhammad Syakir Sula, lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, 12

Februari 1964. Ia dikenal sebagai pakar Marketing Syariah, selain

dikenal luas sebagai praktisi dan pakar asuransi syariah, Syakir Sula

merupakan pembicara seminar serta penulis kolom dan buku yang

cukup produktif.

Jenjang pendidikan beliau diawali mulai dari pendidikan SD s.d.

SMA di Palopo, Sulawesi Selatan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

selama 1 (satu) tahun, kemudian berlanjut di Fakultas Pertanian

Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung.

Selama masih duduk di bangku perkuliahan, aktifitas kegiatan

beliau tercatat di beberapa organisasi diantaranya adalah kajian-kajian

Jamaah Tarbiyah, Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar

Muhamadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM),

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pengajian Isa Bugis, Pengajian

Islam Jama’ah Darul Islam, Jama’ah Imran, Pengajian Bang Imad dan

Miftah Farid, dll.

Awal ketertarikan beliau untuk menekuni kajian ekonomi

syariah adalah ketika beliau masih berusia sangat muda. Pada tahun

63

Page 83: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

64

1979-an, beliau adalah seorang remaja belia yang tekun untuk

menyimak khutbah jumat disebuah masjid. Beliau tertarik dengan

uraian ekonomi syariah yang sering disampaikan oleh sang khotib

jum’ah tersebut, karena rasa keingintahuan beliau yang begitu besar,

beliau terus memburu jadwal khutbah sang khatib yang sering

menyampaikan khutbah jum’ah tentang ekonomi syariah tersebut.

Kemana pun sang khatib tersebut ceramah, ia berusaha untuk terus

mengikutinya.

Sang khatib tersebut tak lain adalah Prof. Dr. Halide, seorang

pakar ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang sejak 1977

sudah giat untuk mengampanyekan konsep ekonomi syariah di

Indonesia.

Muhammad Syakir Sula merupakan salah satu dari 6 (enam)

orang pemegang gelar professional ahli asuransi syariah (FIIS - Fellow

of Islamic Insurance Society) di Indonesia, selain gelar professional ahli

asuransi konvensional (AAIJ). Mantan Direktur Tehnik & Direktur

Marketing Takaful Group ini, juga aktif sebagai Dewan Pengawas

Syariah (DPS) di 4 (empat) perusahaan asuransi syariah yaitu Nasional

Reinsurance - Syariah, Asuransi Panin Life - Syariah, Asuransi Central

Asia - Syariah, dan Perum Sarana Penjaminan - Syariah.

Beliau telah berpengalaman belasan tahun sebagai direktur

marketing di beberapa perusahaan berbasis syariah seperti asuransi

syariah (sebagai Direktur Takaful) , perbankan syariah (Asisten

Page 84: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

65

Direksir BMI), pasar modal syariah (CEO di Batasa Group) dan juga

properti (Direktur The Nobel).78

Saat ini Muhammad Syakir Sula aktif sebagai Dewan Pengawas

Syariah (DPS) di beberapa perusahaan asuransi dan bank syariah antara

lain DPS Bank BTN Syariah, DPS Asuransi Panin Life (syariah), DPS

Asuransi Central Asia Raya (syariah), DPS Nasional Re (syariah) dan

DPS Jamkrindo (Penjamin Syariah), selain sebagai anggota KPS-BI

(Komite Perbankan Syariah) di Bank Indonesia, dan Staff Ahli Direksi

ICDIF-LPPI (Internasional Center of Development in Islamic Finance),

dan juga bergabung sebagai advesor di salah satu perusahaan

securitas “Risk & Risk” Management.

Sebagai aktifis ekonomi syariah, Muhammad Syakir Sula adalah

Sekjen MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), Wakil Ketua Umum IAEI

(Ikatan Ahli Ekonomi Islam), Ketua III PKES (Pusat Komunikasi

Ekonomi Syariah), Ketua Umum IIIS (Internasional Islamic Insurance

Society), Anggota Pleno DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional-MUI),

Sekretaris LPK MUI (Lembaga Perekonomian & Keuangan Majelis

Ulama Indonesia), Deputi Ketua Divisi Humas BWI (Badan Wakaf

Indonesia), dan Wakil Ketua Komite Tetap Keuangan Syariah KADIN

Indonesia.

78 Lihat profil Muhammad Syakir Sula di

http://www.syakirsula.com/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=26&Itemid=36 diakses hari senin, tanggal 13 Desember 2010 pukul 12.47.

Page 85: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

66

Dalam bidang akademisi beliau adalah pengajar Islamic

Insurance di Program S2 dan S3 IEF (Islamic Economic & Finance)

Trisakti University, Pengajar Sharia Marketing Management di

Program Eksekutif MBA in Sharia Banking & Finance ITB-ICDIF

LPPI, dan pengajar tetap di IIIS (International Islamic Insurance

Society). Dia juga masih aktif sebagai Ketua Yayasan Fi Zhilal Al

Quran Jatinangor Bandung, sebuah pesantren mahasiswa yang ia

dirikan dan dipimpinnya 20 tahun yang lalu, ketika masih kuliah di

Universitas Padjadjaran Bandung, juga Dewan Pembina Yayasan Teuku

Laksamana Haji Ibrahim Pesantren Modern Islam ‘Dayah Jeumala

Amal’ Aceh Darussalam.79

Di bidang Bisnis & Entertainment Syariah menjadi kesibukan

beliau setelah selesai sebagai Direktur di Asuransi Takaful, Asisten

Direksi di Bank Muamalat, dan CEO di Batasa Tazkia Consulting.

Dalam bidang Entertainment Syariah beliau membuat program ”The

Spirit of Hijrah” (dokudrama yang bernuansa spiritual) dan Talkshow –

”MTZ” (MUI Menjawab Tantangan Zaman) – program sosialisasi

fatwa-fatwa MUI. President Director ”SS Production” (Production

House), membuat sinetron-sinetron bernuansa syariah, a.l: sinetron

”CEO Spiritual”, sinetron ”Marketing Bahlul”, reality show ”Spiritual

Business” dan Komisaris Utama PT. Amanah Bagi Bangsa, perusahaan

yang khusus melakukan workshop buku ”Amanah Bagi Bangsa

79 Ibid.

Page 86: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

67

(Konsep & Sistem Ekonomi Syariah)”. Terakhir, sebagai Direktur

Utama The Noble, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

properti/apartemen.80

Dua tahun terahir ini, yaitu dimulai pada tahu 2009 pada bulan

suci Ramadhan beliau menggagas sebuah acara yang bertajuk ”Sukses

Syariah”. Sebuah tayangan edukatif yang bertujuan untuk sosialisasi

tentang perbankan syariah yang ditayangkan setiap hari di Metro TV

selama bulan suci Ramadhan waktu sahur.

Tapak kesuksesan beliau diawali ketika tahun 1995 ia diajak

mendirikan lembaga asuransi Islam yang kini bernama Takaful.

Bersama pakar ekonomi syariah lain, Syafi’i Antonio, dan beberapa

aktivis lainnya, Syakir Sula menjadi think tank lembaga asuransi

syariah pertama dan satu-satunya ketika itu. Beliau juga ikut merintis

Takaful dari nol. Mulai dari seorang agen pemasaran sampai menjadi

seorang direktur.

Saat ini, Takaful sudah menemukan masa kejayaannya, pada

tahun 2004 yang lalu asuransi Takaful menjadi perusahaan asuransi

terbaik. Karena perkembangan asuransi syariah di Indonesia ini cukup

baik, maka menjadi kebanggaan tersendiri ketika Indonesia saat ini

menjadi kiblat dunia, jika asuransi umum berkiblat ke London,

sedangkan asuransi jiwa ke Amerika, maka asuransi Islam ke Indonesia,

yaitu ke AASI.

80 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. vii-vii.

Page 87: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

68

Karir Muhammad Syakir Sula di Takaful, menjadi cikal bakal

dalam menekuni dunia ekonomi syariah untuk kemudian merambah di

bidang lain. Beliau kemudian pindah ke Bank Muamalat Indonesia

(BMI) dan dalam waktu yang sama beliau menjadi seorang konsultan di

pegadaian Syariah, Broker Syariah, Reksadana Syariah, dan lain

sebagainya.

Ada sebuah obsesi beliau yang hingga saat ini masih terpendam,

yaitu negeri ini harus bisa mengganti sistim ekonomi ribawi ke sistem

Islami. Alasan beliau adalah karena umat Islam merupakan umat

mayoritas di negara ini, dan sistim ekonomi syariah telah terbukti

mampu mengatasi terpaan krisis ekonomi beberapa tahun yang lalu.

Beberapa latar belakang pendidikan dan aktifitas beliau di

beberapa oraganisasi, baik keagaaman dan bisnis yang turut membentuk

kepribadian dan kedisiplinan dalam keilmuan yang menjadi bidang

beliau. Dimulai dengan menjadi seorang pengasuh yayasan kecil yang

tanpa disangka bahwa semua itu memberikan manfaat bagi beliau saat

beliau merintis usaha dalam bidang asuransi Islam, dimana dituntut

untuk mampu memimpin sekian banyak orang yang menjadi nasabah

dan memahami karakter masing-masing nasabah agar tetap loyal.

Keberhasilan beliau dalam bidang marketing juga tidak jauh

beda dengan kesuksesan yang beliau alami ketika menjalankan usaha

asuransi Islam Takaful, karena kedua proses tersebut berjalan

Page 88: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

69

beriringan yang mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu meraih

kesuksesan dengan jalan yang dihalalkan oleh agama Islam.

Kepribadian yang terbentuk oleh lingkungan kehidupan beliau

saat masih muda membuat corak pemikirannya yang selalu Islam

Minded. Segala sesuatu harus sesuai dengan aturan agama Islam. Tidak

mengherankan ketika hal ini juga berpengaruh terhadap perilaku dan

pemikiran beliau dalam berbagai persoalan.

Saat ini beliau tinggal di sebuah apartemen di jalan raya

Casabalanca, bersama istri dan seorang putrinya. Untuk mengatur

jadwal kesibukan beliau maka dibuatlan “The Maestro Management”

sebuah manajemen yang mengatur dan me-manage seluruh waktu dan

aktifitasnya.

Secara kebetulan, penyusun telah beberapa kali bertemu secara

langsung dengan Muhammad Syakir Sula di event-event berbeda yang

berkaitan dengan ekonomi Syariah. Pertemuan pertama dimulai pada

event M-Life (Muslim Life) Festifal yang diselenggarakan oleh

Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, PP MES, DPP IAEI, dan

FoSSEI di Jakarta dua tahun silam (September 2009). Kemudian

dilanjut dengan pertemuan kedua sewaktu penyusun mengikuti kegiatan

Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) Forum Silaturrahim Dan Studi

Ekonomi Islam (FoSSEI) IX di IAIN Sumatera Utara bulan Maret yang

lalu dimana pada saat itu beliau menjadi salah satu nara sumber pada

acara tersebut. Dan yang pertemuan terakhir dan mendapat sambutan

Page 89: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

70

khusus dari beliau adalah sewaktu Silaturrahmi Nasional Masyarakat

Ekonomi Syariah pada Desember 2010 di Jakarta.

Dari pertemuan singkat tersebut, terlepas dari segala kekurangan

beliau sebagai ”manusia biasa”, namun penyusun memiliki penilain

tersendiri bagi beliau. Sosok yang smile, seorang motivator, lugas,

ramah dan sedikit humoris.

2. Karya-karya Muhammad Syakir Sula

Sebagai seorang penulis yang produktif, beberapa buku telah

beliau terbitkan diantaranya adalah buku dengan judul Asuransi Syariah

(Life And General); Konsep dan Operasional (Gema Insani, 2004)

sebagai sebuah buku pertama dan terlengkap yang membahas tentang

Asuransi Syariah. Buku ini menjadi teks book untuk mahasiswa

program Strata 1 (S.1) sampai dengan Strata tiga (S.3) Perguruan

Tinggi di Indonesia.

Buku pertama karya beliau ini bisa dikatakan sebagai buku

refleksi pengalaman-pengalaman beliau selama berkecimpung dalam

dunia Asuransi Syariah. Di awal bab telah sedikit dijelaskan bahwa

beliau dan beberapa tokoh aktifis ekonomi syariah saat itu merupakan

pendiri asuransi syariah pertama di Indonesia, Takaful. Sehingga dalam

buku pertama karya beliau ini bisa dikatakan lengkap mencakup semua

hal dalam asuransi syariah khususnya dan dalam bisnis secara Islami

umumnya, tidak terkecuali dalam bidang pemasaran. Meski dalam buku

ini hanya sedikit pembahsannya tentang marketing Islami mungkin

Page 90: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

71

inilah awal inspirasi beliau untuk menyusun buku selanjutnya yang

berjudul Syariah Marketing.

Buku Syariah Marketing merupakan buku kedua yang beliau

susun bersama Hermawan Kartajaya (pakar marketing dunia) dan

berhasil menjadi buku best seller yang menjadi referensi utama pada

penyusunan karya ilmiah ini. Berawal dari buku inilah yang kemudian

beliau selain diakui sebagai pakar Asuransi Syariah juga sebagai pakar

marketing syariah. Ini tidak terlepas dari pengalaman beliau sebagai

seorang marketer Asuransi Syariah Takaful yang beliau dirikan bersama

teman-teman aktifis ekonomi syariah lainnya pada saat itu. Karena

banyaknya antusias masyarakat yang ingin mengetahui pemikiran

beliau tentang Syariah Marketing dan Asuransi Syiariah, maka

dibuatlah website www.syakirsula.com yang berisi khusus

penyampaian informasi dan membahas permasalahan tentang Ekonomi

Syariah.

Buku selanjutnya adalah berjudul ”Amanah Bagi Bangsa;

Sistem Ekonomi Syariah” yang disusun bersama dengan teman-teman

seperjuangan beliau di pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

pusat. Buku yang memiliki ketebalan hingga ratusan halaman ini

menjadi banyak rujukan bagi pegiat wacana ekonomi syariah di

Indonesia, selain disusun oleh kebanyakan pakar ekonomi syariah

dimasing-masing bidang pembahasan dan penyampaian materi dalam

Page 91: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

72

buku ini terkesan ringan dan mudah dipahami namun tidak mengurangi

kualitas dan esensi tulisannya.

Tidak lama setelah beliau mengeluarkan buku Marketing

Syariah, kemudian beliau menghadirkan buku Marketing Bahlul yang

merupakan kelanjutan dari buku Marketing Syariah, dalam buku

tersebut Syakir Sula membongkar dan sekaligus meluruskan kembali

fungsi marketing dengan pendekatan etika-etika sehingga tak ada lagi

penyimpangan dan virus dalam pengembangan lembaga keuangan

syariah.

Di dalam buku Marketing Bahlul tersebut dijelaskan dengan

pendekatan ajaran agama Islam apa yang boleh dilakukan dan apa yang

tak boleh dilakukan. Sehingga dalam buku tersebut memberikan

pedoman bagi para marketing khususnya para eksekutif, bagaimana

cara memarketingkan produknya yang halal sehingga hal ini akan

menciptakan bisnis yang dikembangkan selalu berkelanjutan.

Yang melatarbelakangi Muhammad Syakir Sula untuk menulis

buku tesebut adalah ketika kegiatan-kegiatan ekonomi termasuk di

dalamnya masalah marketing. Kegiatan ekonomi tersebut saat ini

cenderung mengalami disorientasi dan cenderung

mengejar keuntungan yang instan, maka terkadang kegiatan marketing

yang sebenarnya terdapat unsur nilai mulia dan penuh etika itu telah

berubah dengan kebahlulan dan kebusukan. Fenomena itulah yang

Page 92: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

73

sering kali menjadi pemandangan salama ini dalam melakukan

marketing untuk menawarkan produk yang kita tawarkan.

Dalam buku tersebut memuat 33 cerita yang dialami secara

langsung oleh Muhammad Syakir Sula, ada sebuah kenyataan bahwa

dalam melakukan entertaint marketing yang selama ini dilakukan oleh

para eksekutif banyak sekali melakukan penyimpangan-penyimpangan

secara etika dan moral. Apabila fenomena ini terus dipertahankan maka

sangat dimungkinkan akan merusak dunia peradaban marketing.

Syakir Sula mencontohkan bagaimana dalam olah raga Golf

yang halal didalamnya diwarnai dengan perjudian dan bercampur

dengan maksiat. Padahal olahraga Golf merupakan olahraga yang

menyehatkan untuk kesehatan dan kebugaran tubuh dan pikiran.

Selain itu, Syakir Sula juga mencontohkan dalam kegiatan

negoisasi bisnis sering melakukan pelanggaran dari segi riswah dengan

melakukan suap. Kegiatan tersebut tanpa kita sadari sering kali

dijumpai dalam kegiatan marketing.

Berangkat dari kenyataan yang ada dan yang terjadi didalam

kehidupan nyata sehari-hari dalam bidang bisnis membuat Muhammad

Syakir Sula merasa peduli dan berkewajiban untuk ikut berdakwah

meluruskan kegiatan bisnis yang menyalahi aturan agama dan etika

yang berkembang di masyarakat. Meluruskan perilaku bisnis yang salah

menjadi perilaku bisnis yang beretika berdasarkan ajaran agama (baca:

Page 93: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

74

Islam). Buku-buku karya beliau kurang lebihnya merupakan respon

positif melihat kondisi masyarakat yang sedemikian itu.

Kontribusi beliau memang bisa dikatakan belum seberapa jika

dibandingkan dengan para Ulama yang memiliki kewajiban besar untuk

menuntun ummat Islam ke jalan yang benar sesuai tuntunan agama

Islam. Namun setidaknya apa yang telah beliau lakukan selama ini

sudah sangat baik. Hal yang paling sederhana bisa dilihat manakala

beliau dkk mendirikan asuransi syariah Takaful, inilah komitmen beliau

untuk mewujudkan obsesi untuk menjauhkan Indonesia dari sistem

ekonomi ribawi.

Kontribusi beliau dalam ekonomi syariah tidak hanya sebatas

mengeluarkan karya-karya bermutu yang didokumentasikan dalam

bentuk buku. Lebih dari itu beliau juga sebagai seorang kolumnis

dibeberapa surat kabar nasional dan juga sering menjadi pembicara

pada event-event skala regional, nasional dan bahkan internasional. Ini

menjadi satu bukti komitmen beliau untuk mewujudkan visi dan ambisi

beliau yang tidak mudah diraih untuk mewujudkannya.

3. Kerangka Metodologis Pemikiran Muhammad Syakir Sula tentang Spiritual Marketing a. Dasar-dasar Spiritual Marketing

Banyak orang yang mengatakan bahwa pasar syariah adalah

pasar yang emosional (emotional market), sedangkan pasar

konvensional adalah pasar yang rasional (rational market). Dengan

arti lain orang tertarik berbisnis pada pasar syariah karena alasan-

Page 94: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

75

alasan keagamaan (baca: Islam) yang lebih bersifat emosional,

bukan karena ingin mendapatkan keuntungan finansial yang

bersifat rasional. Sebaliknya, pada pasar konvensional atau non-

syariah, orang ingin mendapatkan keuntungan finansial yang

sebesar-besarnya, tanpa terlalu peduli apakah bisnis yang

digelutinya tersebut mungkin menyimpang atau malah

bertentangan dengan ajaran agama (Islam).

Pendapat yang demikian itu tidak bisa selalu dibenarkan.

Karena sesungguhnya orang-orang yang ada dipasar emosional

sangat rasional dalam menentukan pilihan. Mereka tidak hanya

mempertimbangkan faktor sentimen keagamaan melainkan juga

untung-ruginya sampai kepada akhirat. Begitu juga sebaliknya

orang yang berada dipasar rasional tidak bisa selamanya

dibenarkan bahwa mereka murni rasional, karena pada saat kondisi

tertentu mereka sebenarnya masuk pada wilayah pasar emosional.

Dengan demikian, stigma yang muncul di masyarakat bahwa

pasar konvensional yang lebih rasional lebih menguntungkan dari

pada pasar syariah yang lebih emosional dan hanya diperuntukkan

bagi umat Islam adalah tidak tepat. Islam adalah agama yang

universal, membawa pesan kebaikan bagi manusia dan sekalian

alam. Merubah persepsi masyarakat yang sudah cenderung

mengakar dalam pikiran mereka merupakan hal yang tidak mudah

untuk dilupakan, namun dimasa mendatang akan ada semacam

Page 95: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

76

pergeseran persepsi dari pasar tingkat intelektual atau rasional

menuju ke emosional dan pada akhirnya akan bertransformasi ke

pasar spiritual.

Melihat kondisi tersebut, Muhammad Syakir Sula dan

Hermawan Kertajaya merumuskan sebuah konsep dengan apa yang

disebut syariah marketing sebagai sebuah solusi yang didalamnya

merupakan suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya

menerapkan nilai-nilai Islam. Suatu cara bagaimana memasarkan

suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang

mengagungkan keadilan dan kejujuran.81

Faktor spiritual merupakan faktor kunci terakhir yang harus

dimiliki oleh seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan. Sebagai

seorang pemimpin sifat mempengaruhi dan bisa dijadikan panutan

anak buahnya haruslah ada. Artinya pemimpin yang memiliki

kharisma kepribadian yang bisa mempengaruhi perilaku dan etos

kerja bawahannya sehingga hal ini juga akan berdampak pada hasil

akhir usahanya.

Stephen R. Covey penulis buku legendaris, The 7 Habit of

Highly Effective People, di penghujung karirnya dia menerbitkan

buku baru, The 8th habit: From Effectiveness to Greatness. Covey

menyimpulkan bahwa faktor spiritual merupakan kunci terakhir

yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam suatu perusahaan.

81 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. xxv-xxvi.

Page 96: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

77

Covey menyebutnya dengan ”Voice”. Seorang pemimpin harus

memiliki empat style, ”The 4 Roles of Leadership”, yaitu

Pathfinding (perintisan), Aligning (penyelarasan), Empowering

(pemberdayaan), dan Modeling (panutan). Pada akhir bagian inilah

Covey kemudian menyadari bahwa untuk menjadi seorang

pemimpin yang bisa jadi panutan (Modelling), seorang pemimpin

haruslah memimpin berdasarkan prinsip.82

Terdapat tiga hal yang dijadikan sebagai dasar spiritual

markerting, pertama mengenai kondisi pasar yang mengalami

pergeseran dari era rasional ke emosional dan ke spiritual. Kondisi

yang semacam ini perlu diapresiasi dengan menghadirkan konsep

syariah marketing sebagai sebuah sistem dan panduan bagi seorang

marketer mengingat adanya perubahan situasi yang cukup

signifikan. Jika metode ini tidak ditempuh, sedangkan konsep lama

sudah tidak akan berlaku maka konsekuensinya adalah hasil

penjualan dan produksi dalam sebuah usaha mengalami penurunan.

Dasar Kedua dari syariah marketing adalah adanya

perumusan konsep spiritual marketing yang dijadikan sebagai

landasan jiwa berbisnis. Spiritual marketing merupakan wilayah

yang pada saat ini menjadi puncak dari semua proses marketing

yang berlangsung. Wilayah spiritual kembali dilirik dan dijadikan

82 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 9.

Page 97: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

78

sebagai prinsip dalam melakukan aktifitas bisnis termasuk di

dalamnya adalah marketing.

Dasar marketing syariah yang Ketiga didasarkan pada

karakteristik marketing syariah itu sendiri dengan mengulas banyak

tentang kepribadian Rasulullah SAW yang dijadikan sebagai obyek

contoh dalam berbisnis umat manusia. Sifat wajib Rasul seperti

Shidiq, Amanah, Tabligh, Fatonah menjadi acuan dan contoh

konkrit yang perlu dijadikan pelajaran bagi para pelaku bisnis pada

masa saat ini.

Penggunaan label Syariah tidak hanya pada persoalan

perbankan saja, namun dalam persoalan marketing pun

menggunakan label atau istilah Syariah. Terlepas dari anggapan

banyak orang bahwa penggunaan istilah Syariah hanyalah label

belaka, namun pada tataran aplikasinya tidak jauh berbeda dengan

konsep yang selama ini tertanam dalam pemahaman mereka, tidak

lain adalah pola pemahaman dengan menggunakan paham

konvensional.

Pada dasarnya, marketing dalam perspektif Syariah adalah

sebuah prinsip kegiatan marketing yang di dalamnya menggunakan

prinsip atau nilai-nilai ajaran Islam (baca : Syariah). Pemasaran

harus dikembalikan kepada karakteristik yang sebenarnya, yakni

Religius, Etis, Realistis, dan Humanistis. Sudah bukan rahasia lagi,

ada tenaga pemasaran (marketer) yang melakukan berbagai macam

Page 98: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

79

cara untuk mendapatkan bisnis. Mereka, terpaksa atau pun tidak,

memberikan bermacam-macam servis kepada calon klien/ nasabah/

pemberi proyek. Servis itu bisa berupa uang, barang, hingga

pelayanan di tempat tidur, baik dilakukan sendiri maupun

membayar penyedia jasa layanan seks, Cara-cara marketing yang

seperti ini tidaklah benar.

Konsep dasar spiritualisasi marketing adalah tata olah cipta,

rasa, hati dan karsa (implementasi) yang dibimbing oleh integritas

keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada syariat Allah SWT. Jika

iman, takwa, dan taat syariat ini semu, maka aktifitas marketing

yang dilakukan tidak ada sangkut pautnya dengan syariat Islam.

Dalam Al-Quran dan Hadits kita dapat melihat bagaimana ajaran

Islam mengatur kehidupan bisnis (pemasaran) seorang muslim.83

Rasulullah SAW. sendiri telah mencontohkan kepada kita

sebagai ummatnya dalam melakukan proses berbinis yang selalu

dilandasi spiritualisasi untuk mencapai hasil yang maksimal

horisontal dan vertikal.

b. Karakteristik Spiritual Marketing

Karekteristik spiritual marketing adalah dalam prosesnya

yang mengedepankan sisi etika dan dilandasi semangat ke

Tuhanan, tidak hanya sebatas melakukan proses bisnis untuk

mencari keuntungan duniawi melainkan juga untuk meraih

83 Ibid, hal. 12.

Page 99: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

80

kebahagiaan ukhrawi. Dalam melakukan proses bisnis selalu

diniatkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Berbeda dengan orientasi dengan pola manajemen modern

yang menghasilkan output maksimal melalui proses efektif dan

efisien yang pada akhirnya nilai-nilai yang menggerakkan manusia

dalam proses perubahan dimoneterisasi dan dikemas dalam

parameter tunggal yang disebut uang.

Spiritual marketing adalah bentuk pemasaran yang dijiwai

nilai-nilai spiritual dalam segala proses dan transaksinya, sehingga

ia sampai pada suatu tingkat ketika semua stakeholders utama

dalam bisnis (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham),

pemasok, distributor, dan bahkan pesaing sekalipun memperoleh

kebahagiaan. Lebih dari itu, bagi seorang muslim, spiritual

marketing mengandung nilai-nilai ibadah dan diyakini mendapat

ganjaran pahala dari Allah SWT di akhirat kelak.84

Terdapat 4 (empat) karakteristik spiritual marketing seperti

yang dijelaskan oleh Muhammad Syakir Sula tentang Syariah

Marketing yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar

(marketer). Karakteristik Pertama adalah Teistis (Rabbaniyah),

bagaimana jiwa seorang marketer meyakini bahwa hukum-hukum

syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah yang paling

adil, paling sempurna, paling selaras dengan segala bentuk

84 Ibid, hal. 21.

Page 100: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

81

kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk kerusakan, paling

mampu mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan dan

menyebarluaskan kemaslahatan.85

Karatkteristik Kedua adalah Etis (Akhlaqiyyah),

Keistimewaan lain dari Syariah marketer selain karena teistis

(Rabbaniyyah) juga karena ia sangat mengedepankan masalah

akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya, karena

nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang

diajarkan oleh semua agama.86

Manusia yang dinisbahkan oleh Tuhan sebagai tempatnya

salah lupa. Sehingga manusia dalam hal ini dituntut untuk memiliki

sifat tanggung jawab moral sebagai seorang manusia. Tanggung

jawab dijelaskan sebagai berikut :

”Responsibility = having the character of a free moral agent;

capable of determining one’s own acts, capable of deterred by

consideration of sanction or consequences”87

Dari definisi diatas memberikan penjelasan yang dititik

beratkan pada dua hal kepada marketer syariah. Yang pertama

adalah harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap

sesuatu perbuatan. Kesanggupan untuk menetapkan sikap yang arif,

sopan dan bisa menghargai klien atau konsumen untuk meraih

simpatik. Dengan demikian maka seorang marketer syariah harus

85 Ibid., hal. 28. 86 Ibid, hal. 32 87 Burhanuddin Salam, Etika Individual; Pola Dasar Filsafat Moral, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta), 2000, hal. 43.

Page 101: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

82

tegas terhadap dirinya sendiri untuk menentukan sikap dan perilaku

sebelum bersinggungan langsung dengan orang lain. Yang kedua

adalah kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan.

Memikul resiko disini dimaksudkan adalah siap dengan segala

konsekuensi yang akan dan yang telah terjadi. Konsekuensi

selanjutnya berarti bahwa terhadap sesuatu perbuatan hanya

terdapat dua alternatif penilaian yaitu tahu bertanggung jawab atau

tidak tahu bertanggung jawab.

Karakteristik yang ketiga adalah Realistis (Al-waqiyyah).

marketer syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel,

sebagaimana keluwesan Syariah islamiyah yang melandasinya.

Syariah marketer adalah para pemasar professional dengan

penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apapun model atau

gaya berpakaian yang dikenakannya, bekerja dengan

mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral dan

kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya.88

Seorang marketer syariah dituntut untuk mampu menguasai

keadaan pada saat menghadapi konsumen. Harus bisa sedikit

memahami karakteristik sifat dan perilaku konsumen agar terhindar

dari kesalahan. Memang untuk berusaha memahami karakter

kepribadian seseorang sangatlah sulit, namun demikian hal ini tidak

kemudian menjadi hal yang tidak perlu dilakukan, hanya saja

88 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 35.

Page 102: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

83

paling tidak sebagai seorang marketer yang bertanggung jawab,

hendaknya ada sedikit kemauan untuk memahami karakter

kepribadian konsumen. Bagaiamana sikap dan penampilan seorang

marketer saat dia menghadapi calon konsumen atau nasabah (dalam

perbankan) yang memiliki reputasi dan integritas tinggi dalam

kepribadiannya dan bagaiamana pula seorang marketer harus

menghadapi seorang yang lebih tua atau nasabah biasa yang beda

dengan nasabah-nasabah borjuis lainnya. Tentunya ini semua

membutuhkan pemahaman karakter individual dari konsumen,

kesabaran dan keuletan, untuk itulah seorang marketer syariah

harus bisa bersikap fleksibel namun tidak melupakan sisi

spiritualnya.

Kemudian karaktersistik yang keempat adalah Humanistis

(Insaniyyah). Keistimewaan karakteristik yang ini adalah sifatnya

yang humanistis universal, yaitu bahwa syariah diciptakan untuk

manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga

dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang

dengan panduan syariah. Syariah islam diciptakan untuk manusia

sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit,

kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah memiliki

sifat universal sehingga menjadi siyari’ah humanistis universal.

Pada karakteristik yang terakhir ini yang cukup menarik bagi

penyusun, universalisme syariah Islam. Dengan kata lain syariah

Page 103: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

84

Islam bukan hanya diperuntukkan bagi ummat Islam seperti yang

selama ini diklaim oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai

paling berhak dan paling benar. Karakteristik Insaniyyah ini

sekaligus menjadi jawaban atas persepsi masyarakat baik yang

muslim ”setengah hati” dan yang non muslim yang beranggapan

bahwa dalam persoalan bisnis sesuatu yang ada label syariahnya

adalah hanya diperuntukkan hanya untuk orang Islam. Sehingga

pendapat yang demikian itu tidak dapat dibenarkan sepenuhnya.

Bahkan di salah satu UUS Bank Syariah di kota Semarang, pada

produk tertentu yang dikeluarkannya banyak yang dari umat non

muslim yang menggunakan produk tersebut.

Pakar ekonomi Islam Dr Jafril Khalil mengungkapkan,

perspektif pemasaran dalam Islam yakni Ekonomi Rabbani

(divinity), realistis, humanis, dan keseimbangan. Inilah yang

membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi

konvensional. Marketing menurut Islam memiliki nilai dan

karakteristik yang menarik. Khalil menambahkan, marketing

syariah meyakini bahwa perbuatan yang dilakukan seseorang akan

dimintai pertanggungjawabannya kelak. Selain itu, marketing

syariah mengutamakan nilai-nilai akhlak dan etika moral didalam

pelaksanaannya. Karena itu, marketing syariah menjadi penting

bagi para tenaga pemasaran untuk melakukan penetrasi pasar.

Page 104: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

85

Dilihat dari karakteristik spiritual marketing, sesungguhnya

konsep ini bertujuan untuk mencapai sebuah solusi yang adil dan

transparan bagi semua pihak yang terlibat. Didalamnya tertanam

nilai-nilai moral dan kejujuran. Tidak ada pihak yang terlibat

didalamnya merasa dirugikan. Tidak ada pihak pula yang berburuk

sangka (su’udzon). Nilai-nilai spiritual dalam berbisnis ini juga

akan mampu memperbaiki inner-side kita. Sebaliknya, semakin

spiritual seseorang, ia pun akan lebih mampu menjalankan

bisnisnya dengan lebih tenang dan dicintai oleh semua pihak.89

c. Konsep Spiritual Marketing

Muasal konsep spiritual marketing adalah Sejalan dengan

perkembangan dunia. Setelah September Attack,90 orang melihat IQ

(Inteligent Quotient) dan EQ (Emotional Quotient) saja tidak

cukup, namun juga harus ada SQ (Spiritual Quotient).

Seperti yang telah sedikit dijelas diawal, bahwa yang

dikedepankan dari konsep spiritual marketing adalah pada sisi

akhlak. Akhlaq kepada partner kerja, pimpinan, kompetitor dan

khususnya akhlak kepada Tuhan-Nya. Sehingga dalam prosesnya

pun juga harus mempertimbangkan beberapa hal tersebut diatas.

89 Ibid,, hal. 19. 90 September Attack merupakan tragedi dunia yang banyak memakan korban meninggal

dunia, yaitu runtuhnya dua bangunan raksasa sebagai simbol kekuatan Negara Adidaya (USA). Hancurnya World Trade Center karena diserang oleh kelompok teroris yang pada saat itu diisukan dilakukan oleh umat Islam. Peristiwa dengan skenario besar dan melibatkan banyak tokoh dunia tersebut terjadi pada tanggal 11 September 2001, peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan istilah September Attack.

Page 105: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

86

Dari sisi manajemen, sebuah perusahaan yang membutuhkan

jasa marketer untuk ekspansi pasar keluar juga turut

memperhatikan pola manajemen yang diberlakukan dalam

perusahaannya.

Menurut A. Riawan Amin91 majemen modern yang berlaku

sampai saat ini hanya memperhatikan hasil yang maksimal dengan

proses yang seefisien mungkin dengan tolok ukur uang. Beliau

berpendapat bahwa hal yang semacam ini haruslah dirubah dengan

pendekatan manajemen yang kembali keasal. Yakni nilai-nilai

Illahiyah yang dipraktekkan sang pencipta dan pemelihara dalam

mengelola alam semesta. Dengan demikian, nilai-nilai alamiah

yang bersifat universal dan menjadi hukum semesta (sunnatullah).92

Bertumpu dari gagasan ini, maka paradigma ilmu

manajemenpun harus diganti. Manajemen tidak lagi dalam

pengertian getting things done through the people, melainkan

getting God’s will done by the people. Pengertiannya, seluruh

upaya manusia untuk menciptakan pertambahan nilai bagi

kesejahteraan haruslah menempatkan manusia sebagai sebuah

subyek perubahan (khalifatullah fil ardh), bukan mendegradasi

manusia sebagai faktor produksi atau perbudakan.93

91 A. Riawan Amin, The Celestial Mangement, Cet. V (Jakarta: Senayan Abadi

Publishing,, 2006), hal. 92 www.pa-ambarawa.go.id, diposting oleh Rocahanah pada Jumat. 5 Juni 2009 93 Ibid.

Page 106: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

87

Manejemen dalam Islam diartikan dengan mengatur segala

sesuatu agar dilaksanakan dengan baik, tepat dan terarah.

Bersumber dari nash-nash Al-Qur’an dan dan hadits berasaskan

pada nilai-nilai kemanusiaan yang berkembang dalam masyarakat

pada waktu itu. Manajemen dalam Islam bersandar pada ijtihad

pemimpin dan umatnya, dengan catatan tidak boleh bertentangan

dengan konsep dasar dan prinsip hukum yang bersumber dari Al-

Qur’an dan Hadits.94

Negara Islam pada masa Rasulullah SAW, Khulafaur

Rasyidin, Dinasti Umayyah dan Abasiyah telah menjalankan

fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating) dan

pengawasan (controlling)95.

Sebagaimana salah satu karakteristik konsep spiritual

marketing adalah yang mengedepankan akhlak dalam prosesnya,

dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlaq) yang harus

dimiliki seorang tenaga pemasaran. Dalam buku syariah marketing

yang disusun oleh Muhammad Syakir Sula bersama pakar

pemasaran Hermawan Kertajaya dijelaskan, kesembilan etika

tersebut adalah :

1. Memiliki kepribadian spiritual (Taqwa)

2. Berkepribadian baik dan simpatik (Shiddiq)

94 Mohamad Hidayat, an Introduction to The Sharia Economic; Pengantar Ekonomi Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), hal. 274.

95 Ibid, hal. 274.

Page 107: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

88

3. Berlaku adil dalam berbisnis (al-'Adl)

4. Melayani nasabah dengan senyum dan rendah hati (Khitmah)

5. Selalu menepati janji dan tidak curang (Tahfif)

6. Jujur dan terpercaya (Amanah)

7. Tidak suka berburuk sangka

8. Tidak suka menjelek-jelekkan; dan

9. Tidak melakukan suap (Riswah).

Dengan kesembilan etika pemasaran yang harus dimiliki

seorang tenaga marketing ini, maka akan menjadi sikap yang

optimis bahwa produk-produk Syariah akan laku dan mampu

bersaing dengan produk konvensional yang telah lebih dulu eksis,

untuk kemudian merebut pangsa pasarnya.

Perkembangan ekonomi syariah yang mampu

mengembalikan nilai-nilai Islam di tengah-tengah kehidupan

perekonomian masyarakat telah muncul kesadaran akan pentingnya

etika, kejujuran dan prinsip-prinsip Islam lainnya dalam dunia

bisnis. Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam

berbisnis semasa beliau yang berpegang teguh pada kebenaran,

kejujuran, amanah tetapi tidak mengesampingkan keuntungan yang

maksimal. Rasulullah SAW adalah prototipe sukses dalam

melakukan spiritualisasi marketing.

Dalam dunia marketing, dikenal tiga medan pertempuran

yang harus dimenangkan. Yaitu : Pertama, strategi. Di sini, aspek

Page 108: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

89

segmentasi, targeting, dan positioning harus lebih baik dari

kompetitor, untuk memenangkan perang pemikiran, how to win the

mind share (bagaimana menang di benak nasabah).

Segmentasi 96 merupakan cara membagi pasar berdasarkan

pada variabel-variabel tertentu seperti faktor geografi, demografi,

psikologi, perilaku dan akhirnya pada variabel terkecil, yaitu

individu. Segmentasi yang berkesinambungan menjadi hal penting

bagi sebuah perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan (need)

pasar yang selalu berubah-ubah. Segmentasi juga dapat diartikan

kegiatan yang tidak mempunyai batasan. Semakin kreatif melihat

pasar, kita akan menyadari bahwa masih banyak segmen yang

belum tersentuh. Kreatifitas menjadi kunci dalam melihat pasar

dari sisi yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh pesaing.97

Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini pemikiran

masyarakat semakin dewasa dan cerdas dalam memilih sebuah

produk. Untuk itu sebuah perusahaan tidak cukup melakukan

proses segmentasi akan tetapi juga melakukan proses identifikasi

pasar secara baik dan cermat. Hal ini dimaksudkan untuk

memahami dan mengetahui keinginan pasar secara lebih detail.

96 Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran

perusahaan. Titik awal dari pembahasan segmentasi mana pun adalah pemasaran masal. Dalam pemasaran masal penjual menjalankan produksi masal, distribusi masal, distribusi masal, dan promosi masal atas suatu produk bagi semua pembeli. Argumen bagi pemasaran masal adalah bahwa ia menciptakan pasar potensial terbesar, yang akan meghasilkan biaya yang lebih rendah yang pada gilirannya dapat menghasilkan harga yang lebih rendah atau marjin yang lebih tinggi (Baca : Philip Kotler, Marketing Management, 10 th alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Benjamin Molan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS, 2004), hal. 292.

97 Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Op.Cit, hal. 12-15.

Page 109: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

90

Karena salah satu penyebab gagalnya sebuah perusahaan dalam

persaingan usaha secara global adalah kurangnya ketepatan mereka

dalam melakukan segmentasi pasar.

Rasulullah SAW mencontohkan melakukan segmentasi

dalam hal bisnis adalah ketika beliau melakukan beberapa

kunjungan ke Bahrain yang terletak di bagian timur semenanjung

Arabia. Pasca penakhlukan kota Makkah Rasulullah memanggil

Al-Ashajj seorang pemimpin ditempat itu, kemudian Rasulullah

mengajukan beberapa macam pertanyaan tentang penduduk

berbagai kota dan urusan-urusan mereka. Al-Ashajj merasa

terheran-heran dan terkesan dengan pengetahuan Rasulullaah SAW

yang lebih banyak mengetahui nama-nama kota ditempatnya

daripada dia sendiri.

Pengetahuan yang rinci tentang kebiasaan didaerah itu, cara

hidup penduduk Bahrain, cara mereka makan dan minum

menunjukkan bahwa Rasulullah SAW telah berulang kali

mengunjungi Bahrain untuk keperluan bisnis ke pasar Mushaqqar.

Dari sini dapat dilihat bahwa Rasulullah telah melakukan segmetasi

pasar berdasarkan faktor geografis, demografis, dan psikologis.

Pasar inilah yang kemudian menjadi bidikan Rasulullah SAW

dalam menjalankan bisnisnya.

Langkah kedua untuk memenangkan Mind Share adalah

targeting. Targeting adalah proses pemilihan target dan

Page 110: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

91

mencocokkan reaksi pasar dengan kebutuhan dasar, kemampuan

daya beli dan keterbatasan yang dimiliki. Sebelum sebuah produk

usaha atau jasa diluncurkan ke masyarakat, pemilihan target setelah

segmentasi menjadi sebuah keharusan. Sebab sebuah produk atau

jasa tidak dapat memasuki semua segmen yang ada di masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah proses targeting. Kejelian untuk

memilih target market yang tepat akan mempermudah masuknya

sebuah produk baru. Apalagi dengan kondisi bahwa produk baru

tersebut belum mempunyai pesaing.98

Langkah selanjutnya adalah positioning, positinoning adalah

menempatkan produk sebuah perusahaan ke dalam benak costumer

secara luas, sehingga akan tertanam dalam benak passar bahwa

perusahaan adalah definisi dari kategori produk yang dijual.

Positioning bukan bagaimana menempatkan produk atau jasa

dalam pasar, bukan sebatas pandangan pasar akan produk atau jasa

yang akan diawarkan dan tidak melihat pada besar atau kecilnya

pangsa pasar tetapi positioning benar-benar berhubungan dengan

benak atau dalam hal ini perception (persepsi). Positioning adalah

bagaimana agar pelanggan mengingat produk atau jasa yang

ditawarkan.99

Medan pertempuran dalam marketing yang harus

dimenangkan Kedua, adalah taktik. Dalam bisnis harus mengenal

98 Ibid., hal. 18. 99 Ibid., hal. 22.

Page 111: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

92

dan memperhatikan aspek diferensiasi (keunikan) dari produk kita.

Diferensiasi adalah sebuah pembeda atau bagaimana caranya agar

mejadi berbeda dengan produk atau perusahaan lain. Salah satu

cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan sebuah diferensiasi

adalah dengan mengintegrasikan konten (Content), konteks

(Context), dan infrastruktur (infrastructure) yang kita miliki

sehigga dapat menjadi nilai lebih yang dapat kita tawarkan kepada

pelanggan. Esensi dari diferensiasi adalah agar lebih dikenal

sehingga menjadi identitas diri.100

Dan yang Ketiga, marketing mix atau 4P (product, price,

place, promotion) dan selling. Kelima aspek ini merupakan

kekuatan utama untuk memenangkan persaingan di pasar. How to

win the market share (bagaimana memenangkan pasar).

Sementara itu, Muhammad Syakir Sula mengatakan, secara

umum pangsa pasar syariah terbagi dua, yakni pasar rasional dan

emosional. Pasar rasional adalah pasar yang didasarkan pada nilai-

nilai rasional, seperti tingkat profit, kualitas layanan dan produk.

Pangsa pasar ini disebut pasar mengambang.

Sedangkan yang dimaksud dengan pasar emosional adalah

pasar yang memilih bisnis berbasis syariah karena pertimbangan

halal haram dan kekhawatiran terhadap riba. Tapi, persepsi ini

sering dianggap salah oleh praktisi bisnis syariah. Sesungguhnya,

100 Ibid., hal. 34.

Page 112: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

93

pasar emosional ini justru yang rasional, karena mereka

menghitung untung rugi di setiap hal yang mereka lakukan.

John Naisbitt, dalam bukunya Megatrend 2000 pernah

mengungkapkan bahwa abad ke 21 merupakan abad kebangkitan

agama millennium baru (the age of religion). Berikut ini kutipan

dari John Naisbitt :

“…in turbulent times, in times of great change, people head for

the two extremes, fundamentalism and personal spiritual

experience…with no membership lists or even coherent

philosophy or dogma, it is difficult to define or measure the

unorganized new age movement. But in every major U.S and

Europeaan City, thousands who seek insight and personal

growth cluster around a metal physical bookstore, a spiritual

teacher or an education center”

Artinya :

“Ada pergolakan waktu yang cukup besar yang membawa perubahan. Dimana otak manusia terbagi menjadi dua bagian yang ekstrim, yaitu kembali ke fundamentalisme dan pengalaman keagamaan pribadi mereka. Pergerakan yang tanpa dibarengi dengan daftar keanggotaan peribadahan atau pengetahuan filsafat yang mendalam. Ini sangat sulit untuk mengukur besarnya jumlah orang yang tidak terorganisir dalam perubahan tersebut. Sebuah fenomena menarik yang banyak terjadi di USA dan kota-kota eropa di mana banyak manusia yang tercurahkan dengan cara banyak mencari sejumlah buku-buku metafisik. Mereka juga mencari guru spiritual atau pusat pendidikan.”101

Spiritual 102 erat kaitannya dengan Yang Maha Kuasa dan

Maha Pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh

101 John Naisbitt ang Patricia P. Megatrend 2000, Terj. Megatrend 2000, (Jakarta :

Paramadina, 2005), hal. 99. 102 Definisi spiritual lebih sulit dibandingkan mendifinisikan agama atau religion,

dibanding dengan kata religion, para psikolog membuat beberapa definisi spiritual, pada dasarnya spitual mempunyai beberapa arti, diluar dari konsep agama, kita berbicara masalah orang dengan spirit atau menunjukan spirit tingkah laku . kebanyakan spirit selalu dihubungkan sebagai faktor

Page 113: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

94

individu. Spiritual juga merupakan sebuah konsep yang dapat

diterapkan pada seluruh manusia. Spiritual merupakan aspek yang

menyatu dan universal bagi semua manusia. Setiap orang memiliki

dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi,

menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia.103

Dilihat dari sisi dimensi spiritual, konsep marketing

sebagaimana yang telah ada akan mendapat posisi tersendiri dari

sekian konsep marketing yang ada. Bukan hanya sekedar untuk

memotivasi meraih hasil yang maksimal, bukan hanya

menggerakkan segala kemampuan yang dimiliki oleh seorang

marketer, namun juga bisa mempengaruhi seluruh aspek kehidupan

manusia dari hati, sikap dan pikiran manusia.

Pada level Intelektual (rasional), pemasar menyikapi

pemasaran secara fungsional-teknikal dengan menggunakan

sejumlah tools pemasaran, seperti segmentasi, targeting,

positioning, marketing-mix, branding dan sebagainya. Kemudian di

kepribadian. Secara pokok spirit merupakan energi baik secara fisik dan psikologi. (Baca : dr. Hj. Liza, http://drlizaibadah.blogspot.com, diakses pada hari Minggu, tanggal 11 November 2007).

103 Jeanny Ivones, http://nezfine.wordpress.com , diakses pada tanggal 5 Mei 2010.

Spiritual

Kerohanian

Kejiwaan

Psikis

Jasmaniah

Kebatinan

Page 114: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

95

level emosional, kemampuan pemasar dalam memahami emosi dan

perasaan pelanggan menjadi penting. Disini pelanggan dilihat

sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan emosi dan

perasaannya.

Spiritual marketing merupakan tingkatan tertinggi. Orang

tidak semata-mata menghitung untung atau rugi, tidak terpengaruh

lagi dengan hal yang bersifat duniawi. Panggilan jiwalah yang

mendorongnya, karena didalamnya terkandung nilai-nilai spiritual.

Bagi kaum muslim, Spiritual Marketing sangat syarat dengan

nilai-nilai syariah dan dalam implementasinya selalu dijiwai oleh

nilai-nilai kebenaran yang terpancar dari Al-Qur’an dan Sunnah

Nabi. Spiritual marketing adalah bentuk pemasaran yang dijiwai

nilai-nilai spiritual dalam segala proses dan transaksinya, hingga ia

sampai pada suatu tingkat ketika semua Stakeholders utama dalam

bisnis (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham), pemasok,

distributor, dan bahkan pesaing sekalipun memperoleh

kebahagiaan. Lebih dari itu, bagi seorang muslim, spiritual

marketing mengandung nilai-nilai ibadah dan diyakini mendapat

ganjaran pahala dari Allah SWT di akhirat kelak.104

Selain itu dalam syariah marketing, bisnis yang disertai

keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah,

maka seluruh bentuk transaksinya insya Allah menjadi ibadah

104 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 20-21.

Page 115: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

96

dihadapan Allah. Ini akan menjadi bibit dan modal dasar baginya

untuk tumbuh menjadi bisnis yang besar, yang memiliki spiritual

brand, yang memiliki kharisma, keunggulan, dan keunikan yang

tak tertandingi.105 Seperti yang dijelaskan Al-Quran dalam Surat Al

Baqarah ayat 265 :

�g c~��ªpة ا_[\ وcºfg ءc²~ � ÊsY�}ن أg}ا_£� اY±]_ا �ªgو

� Ëmن �Êxº c£¹ أآpÎm �وا c£c�ة أ{ f ¥]s« �ªoآ �£�Ê�أ

_Ï f�y ن{oxp co \]_وا Ã�¦m �وا c£�yY �265Ð Artinya :

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan

hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan

jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletaj didataran

tinbggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu akan

menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak

menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah

Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah :

265)106

Salah satu contoh penerapan spiritual marketing adalah yang

dilakukan Pondok Pesantren Daarut Tauhid pimpinan K.H.

Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal dengan panggilan Aa

Gym. Spiritual marketing tidak berarti dia melakukan bisnis hanya

yang berhubungan dengan masalah agama, atau yang berhubungan

dengan ritual ibadah, tetapi spiritual marketing yang dimaksud di

sini artinya kita mampu memberikan kebahagiaan kepada setiap

orang yang telibat dalam berbisnis, baik diri kita sendiri,

105Baca artikelnya Ahmad Kurnia, Op. Cit. 106 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. Cit., hal. 35.

Page 116: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

97

pelanggan, pemasok, distributor, pemilik modal, dan bahkan para

pesaing kita. Kita harus mencintai pelanggan dan sekaligus juga

menghargai para pesaing.107

Bekerja adalah ibadah, prinsip tersebut harus selalu dipegang

teguh oleh seorang pelaku marketing agar tidak hanya melihat dan

mengerjakan sesuatu tidak hanya berorientasi pada kepentingan

duniawi melainkan juga kepentingan akhirat. Dengan diniati

bekerja adalah Ibadah maka seseorang dalam menjalankan

bisnisnya selalu ingat akan keberadaan Tuhan-Nya sehingga ketika

dia hendak melakukan sesuatu yang melanggar menurut ketentuan

agama dia akan terhindar.

Allah SWT berfirman :

��o_cx_رب ا \]_ lpcogي وc�Wgو l���و lp � ]إن ��

)١٦٢( Artinya :

“Katakanlah (wahai Muhammad) Sesungguhnya shalatku, ibadahku,

hidupku, dan matiku, hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS:

6: 162).

Yang membedakan bekerja dengan niatan ibadah dan bekerja

dengan yang tidak diniati ibadah adalah yang pertama, akan

cenderung menghalalkan segala cara untuk tujuan mendapatkan

keuntungan sebanyak-banyaknya. Sedang yang kedua adalah

melihat hasil yang baik hanya diperoleh dengan cara yang baik,

107 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 16.

Page 117: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

98

yakni cara-cara yang dibenarkan Allah. Mungkin keuntungan yang

diperolehnya memang tidak banyak, tapi berkah.108

Bekerja, kata K.H. Abdullah Gymnastiar, semestinya menjadi

sarana ibadah kita. Kita per-sembahkan yang terbaik dalam

pekerjaan kita bukan karena ingin mendapat uang yang banyak,

melainkan inilah bentuk pengabdian kita dalam hidup. Prestasi kita

adalah mempersembahkan yang terbaik, bukan mendapatkan yang

terbaik.

Maka sedari mula, ketika kaki hendak dilangkahkan menuju

tempat kerja, niat untuk ibadah itu harus terpatri. Bahwa kita akan

mempersembahkan yang terbaik. Kalau menjadi akuntan, akan

jujur dalam membuat laporan keuangan. Kalau pedagang, tidak

mengurangi timbangan. Kalau hakim, tidak akan main mata dengan

terdakwa. Dan kalau bankir, tidak menerima hadiah apa pun dari

nasabah yang difasilitasi pembiayaan.

Kerja benar-benar untuk ibadah. Kerja sebagai cerminan

tanggung jawab menggunakan detik per detik, menit per menit, dan

jam per jam waktu yang diberikan Allah untuk segenap aktivitas

yang diridhai-Nya. Tujuan-tujuan duniawi yang hendak diraih

dengan bekerja, tidak melupakannya dari ketaatan kepada Allah.109

Begitu pula dalam praktik bisnis kita, karena sesungguhnya

setiap diri kita adalah sedang berbisnis dengan Allah, namun ada

108 http://thecelestialway.com, diakses pada tanggal 4 Juni 2010. 109 Ibid.

Page 118: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

99

yang rugi dan ada yang beruntung. Yang beruntung adalah surge-

Nya yang menjadi tempat kembali kelak di hari akhir. Sedangkan

bagi yang merugi adalah neraka-Nya yang menjadi tempat

kembalinya. Ini adalah pilihan bagi pelaku bisnis. Mau beruntung

atau mau merugi dan masing-masing pilihan mengandung

konsekuensi logis yang akan dijalani.110

Ketika seorang marketer memiliki prinsip bekerja adalah

ibadah bukan kemudian berarti lepas dari segala konsekuensi yang

ada. Konsekuensi seorang marketer yang berprinsip bekerja adalah

ibadah akan berdampak pada bekerja tidak lagi sebatas karena

dorongan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Tetapi, yang jauh

lebih penting dari itu adalah meningkatkan kualitas pekerjaannya.

Seorang yang beriman tidak akan menyelesaikan pekerjaannya

secara asal-asalan. Apalagi, dia berlaku seenaknya, melakukan

kecurangan, atau bahkan korupsi. Sebab, meskipun atasan mereka

tidak melihat secara langsung, tapi Allah Maha Mengawasi hamba-

hamba-Nya.

Selain harus dengan kesungguhan, pekerjaan itu perlu

ditunaikan dengan ikhlas. Ikhlas menjadi etos kerja khas dalam

Islam. Tanpa nilai keikhlasan, kerja yang bernilai ibadah tidak akan

mendatangkan pahala dan keberkahan Allah. Allah mengingatkan

dalam firman-Nya;

110 Muammar Nas, Kedahsyatan Marketing Muhammad, (Bogor : Penerbit Pustaka Iqro

Internasional, 2010), hal. 4

Page 119: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

100

y|g \]_وا اu�x�_ Zوا إfgأ cgء وcÊse �Yu_ا \_ ��

........)٥( Artinya : ”Dan mereka (jin dan manusia) tidak disuruh beribadah kepada

Allah, melainkan dengan penuh keikhlasan karena-Nya dalam

menjalankan agama yang lurus….” (Q.S. 98: 5)

Sering kali pekerjaan sudah kita tunaikan dengan baik, tidak

diapresiasi oleh pimpinan. Kedongkolan atau bahkan sumpah

serapah kadang tertumpah. Namun yang seperti ini tidak terjadi

pada diri orang yang ikhlas. Baginya, pimpinan bisa saja lalai, tapi

Allah SWT tidak pernah melalaikan sekecil apa pun amal kebaikan

yang telah dikerjakan hambanya.111

Kehidupan yang spiritual adalah hidup dalam limpahan kasih,

dengan cara yang membuat kehidupan semakin kaya bagi semua

orang. Bagaiamana kita dapat hidup dalam suasana yang mampu

meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan diri sendiri,

dengan lingkungan sekitar (masyarakat dan bisnis), jika kita tidak

dapat menghayati sesama. Spiritual kristen dan moral kristen

menyatu dalam kehidupan yang baik. Spiritual erat kaitannya

dengan sumber tindakan-tindakan kita. Jika kita memahami bahwa

tujuan hidup adalah menjalin keakraban dengan Tuhan, maka tidak

akan terjadi perpisahan yang sesungguhnya antara kehidupan moral

dan spiritual. Makna kehidupan yang kita cari, rasa lapar kita akan

kasih, serta keinginan untuk menjalin hubungan atau mencari

111 Ibid.

Page 120: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

101

pemenuhan merupakan tanggapan terhadap Tuhan yang

memberikan diri-Nya.112

Tujuan utama dari konsep spiritual sebagai bagian dari

konsep marketing syariah adalah bagaimana menciptakan iklim

yang tetap berlandaskan pada nilai kejujuran dan keadilan atau

dengan kata lain sesuai dengan norma dan etika yang diajarkan

dalam agama.

Spiritual marketing bertujuan untuk mencapai sebuah solusi

yang adil dan transparan bagi semua pihak yang telibat. Di

dalamnya tertanam nilai-nilai moral dan kejujuran. Tidak ada pihak

yang terlibat di dalamnya yang merasa dirugikan. Tidak akan ada

pula pihak yang berburuk sangka (su’udzon). Nilai-nilai spiritual

dalam berbisnis ini juga akan mampu memperbaiki inner-side kita.

Sebaliknya semakin spiritual seseorang, ia akan lebih mampu

menjalankan bisnisnya dengan lebih tenang dan dicintai oleh semua

pihak.113

d. Relevansi Spiritual Marketing Dengan Syariah Marketing

Syakir Sula menyatakan bahwa terdapat relevansi antara

spiritual marketing dengan syariah marketing. Beliau memahami

hanya sebagai perbedaan istilah saja. Karena sesungguhnya yang

lebih tepat adalah dengan menggunakan istilah “Marketing Islami”,

112 Richard M. Gula S.S, The Good Life: Where Morality and Spiritually Converge,

Barkeley, California, 1999), hal. 111. 113 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit, hal. 17.

Page 121: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

102

karena beliau menulis buku Syariah Marketing dengan seorang

sahabat yang sekaligus guru marketing beliau yang kebetulan non

muslim, maka dalam buku tersebut banyak menggunakan istilah

marketing syariah atau spiritual marketing dan tidak menggunakan

istilah marketing Islami.

Dilihat dari sisi etika bisnis114 syariah, antara spiritual dan

syariah marketing bukanlah sesuatu yang dianggap menyalahi

aturan main dalam bisnis justru sebaliknya, yaitu yang sangat

dianjurkan. Hal ini didasarkan pada kenyataan yang ada bahwa

belakangan ini marak terjadi praktek-praktek bisnis yang tidak

mengedepankan etika. Bahkan dengan kompetitornya terkadang

tidak jarang akan menggunakan segala cara untuk mengalahkannya

atau dengan bahasa yang lebih ekstrim akan menghancurkan usaha

pesaingnya. Dalam Islam, hal ini sangat dilarang. Islam

mengajarkan kepada ummatnya ketika dalam berbisnis setidaknya

bisa menghormati dan bersaing secara sehat dengan kompetitornya

dan menempatkannya sebagai salah satu yang bisa dijadikan

motifasi untuk selalu terus berusaha meningkatkan perbaikan

kualitas usaha dan produk.

114 Munculnya wacana pemikiran etika bisnis, didorong oleh realitas bisnis yang

mengabaikan nilai-nilai moralitas. Bagi sebagian pihak, bisnis adalah aktifitas ekonomi manusia yang bertujuan mencari laba semata-mata. Karena itu, cara apapun boleh dilakukan demi meraih tujuan tersebut. Konsekuensinya bagi pihak ini, aspek moralitas tidak bisa dipakai untuk menilai bisnis. Aspek moralitas tidak bisa dipakai untuk menilai bisnis, dianggap akan menghalangi kesuksesannya. Pada satu sisi, aktifitas bisnis dimaksudkan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, sementara prinsip-prinsip moralitas membatasi aktifitas bisnis. (Baca : Muhammad dan R. Lukman Fauroni, Op. Cit, hal. 1.

Page 122: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

103

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan sesuatu yang lazim

terjadi. Kita tidak akan bisa lari dari kenyataan ini, maka yang

dilakukan tidak lain adalah hadapi dan selesaikan persaingan itu

dengan tetap mengedepankan nilai-nilai etika bisnis dalam Islam.

Dalam dunia perdagangan (persaingan bisnis), Islam sebagai

salah satu aturan hidup yang khas telah memberikan aturan-aturan

yang jelas dan rinci tentang hukum dan etika persaingan serta telah

disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam. Hal itu dimaksudkan

dengan tujuan untuk menghindari adanya persaingan-persaingan

yang tidak sehat.115

Larangan untuk menghancurkan orang lain selaras dengan

salah satu misi kerasulan Muhammad SAW adalah menyelesaikan

konflik dan konfrontasi secara adil, menyatukan masyarakat

dengan ajaran kasih sayang dan mengajarkan norma-norma budi

luhur.116

Syakir Sula menyatakan bahwa syariah marketing

berdasarkan nilai Islam, beliau berbagi ilmu lewat bukunya Syariah

Marketing meski beragama Katolik, Hermawan yang juga ikut

menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan buku tersebut

mengakui bahwa sifat universal ada dalam prinsip ajaran agama

Islam. Termasuk juga di dalamnya konsep marketing.

115 Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hal. 99. 116 Ibid., hal. 104.

Page 123: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

104

Mengambil contoh Nabi Muhammad SAW, dengan konsep

rahmatan lil alamin, Nabi Muhammad SAW ingin nilai spiritual

dalam Islam ini tak hanya di monopoli oleh umat Islam, tetapi umat

lain pun boleh mempelajari dan menerapkannya. Menurut

Hermawan tidak menjadi masalah bila konsep Syariah Marketing

dijual dan dijadikan tema di Indonesia. Karena ini semua

merupakan nilai Islam yang merupakan agama yang dianut oleh

mayoritas populasi di Indonesia dan itu semua harus ditonjolkan.

Konsep Syariah Marketing, meluruskan konsep yang keliru

dalam marketing. Dapat dicontohkan bagaimana marketing

diartikan sebagai cara untuk menjual produk sebanyak-banyaknya,

mengemas produk dalam model terbaik, mendorong agar orang

mau membeli sekalipun dengan model pemaksaan dan lainnya.

Semua Itu merupakan konsep yang keliru dan harus diluruskan. Inti

utama dari konsep syariah marketing adalah integritas dan

kejujuran.

Secara umum etika yang harus dijunjung tinggi dalam

memasarkan satu produk atau brand adalah memiliki kepedulian

spiritual (takwa), berperilaku baik dan simpatik, adil dalam

berbisnis, melayani dan rendah hati, menepati janji dan tidak

curang, jujur dan terpercaya, tidak suka berburuk sangka, tidak

Page 124: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

105

suka menjelek-jelekan orang lain serta menghindari sogok atau

Riswah.117

Menurut Syakir Sula terdapat kesalahan dalam pengertian

dan implementasi marketing pada saat ini, dan itu yang

membedakan marketing syariah dan marketing konvensional

dijelaskan oleh Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kartajaya

yang dianalogikan dengan istilah Kelirumologi (meminjam istilah

bahasa Jaya Suprana). Kelirumologi yang dimaksud disini adalah

sembilan prinsip yang disalahartikan. Misalnya marketing diartikan

untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya. Atau

marketing yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya

padahal produknya tidak bagus. Atau membujuk dengan segala

cara agar orang mau bergabung dan belanja. Dalam konsep

marketing syariah, diajarkan kepada orang untuk jujur pada

konsumen atau orang lain. Nilai Syariah mencegah orang

(marketer) terperosok pada hal-hal yang dianggap keliru. Ada nilai-

nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar. Apalagi jika ia

meruapakan seorang Muslim.

Syariah Marketing, menekankan pada aspek moralitas dalam

menangani seluruh masalah kehidupan karena itu hukum-hukum

yang ditetapkan Allah. Termasuk dalam aspek ekonomi atau bisnis,

selalu dikaitkan-Nya dengan moral yang melahirkan hubungan

117 Republika On Line, Nilai Marketing Islam Universal, Jakarta : Rabu, 19 April 2006

Page 125: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

106

timbal balik yang harmonis. Peraturan, syarat yang mengikat, serta

sanksi yang menaati, merupakan tiga hal yang selalu berkaitan

dengan bisnis, dan diatas ketiga hal tersebut ada etika. Dalam moral

ini setidaknya bisa dilihat pada pesan Nabi Muhammad SAW :

fºZر وfºZار

Artinya : ”tidak dibenarkan merugikan diri sendiri tidak juga orang lain” (HR Ibnu Majah).

Ini berarti bahwa setiap orang paling tidak harus menahan

diri sehigga tidak merugikan siapapun. Sabda ini meunutut

pebisnis, bahkan semua berinteraksi dengan pihak lain, untuk

memperlakukan mitranya sebagaimana ia ingin diperlakukan.

Tanpa itu, yang bersangkutan tidak dinilai Nabi sebagai seorang

yang sempurna imannya.

Jika moralitas dipisahkan dari suatu kegiatan, termasuk

kegiatan ekonomi, maka stabilitas dan keseimbangan sosial akan

sangat rapuh dan akhirnya akan runtuh.118

Spiritual marketing merupakan pembeda yang pokok antara

pemasaran biasa dengan marketing syariah. Sesungguhnya spiritual

marketing ini dapat dilaksanakan dengan optimal jika dalam segala

aktifitas sehari-hari kita menempatkan Tuhan sebagai satu-satunya

pemilik kepentingan (The Ultimate Stakeholder). Akuntabilitas dan

responsibilitas diterjemahkan sebagai pertanggungjawaban di

padang mahsyar (yaumul hisab) kelak, yang merupakan pengadilan

118 M. Quraish Sihab, Op. Cit., hal. 14-15.

Page 126: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

107

abadi terhadap sepak terjang manusia (termasuk para pelaku

bisnis), baik yang tersurat maupun yang tersirat.119

Ismail Yusanto, menjelaskan bahwa yang membedakan

antara marketing Islami dengan marketing konvensional adalah,

dalam manajemen marketing Islami pemasaran dalam koridor

jaminan halal, sedangkan marketing konvensional pemasaran

mengahalalkan segala cara.120

B. Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang

1. Latar Belakang Berdirinya Bank Muamalat Indonesia

Konsep perbankan syariah adalah hal yang baru dalam dunia

perbankan di Indonesia, terutama apabila dibandingkan dengan

penerapan konsep perbankan konvensional. Konsep perbankan syariah

sendiri di Indonesia mulai diperkenalkan dengan mulai beroperasinya

Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991. dan menjadi bank umum

syariah pertama di Indonesia.121

Terlepas dari persoalan sosial-politik yang melatar

belakanginya, Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan pionir bank

syariah yang kali pertama berdiri di Indonesia, setelah pada tahun-tahun

119 Muhammad Abdul Ghani, The Spiritually in Bussines, Terj. Pencerahan Hati Bagi Pelaku Usaha, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005), hal.

120 Loc.Cit, Menggagas Bisnis Islami. hal. 23. 121 Lembaga Keuangan Syariah yang pertama berdiri yaitu berupa Bank Muamalat

Indonesia (BMI) pada tahun 1991. Munculnya BMI ini dilatarbelakangi oleh adanya rekomendasi lokakarya ulama tentang bunga bank dan perbankan yang berlangsung di Cisarua Bogor 19-22 Agustus 1990. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional (MUNAS) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 2010. Berdasarkan amanat Munas IV MUI dibentuklah kelompok kerja untuk mendirikan bank syariah di Indonesia. Baca : Abdul Ghofur Anshori, Penerapan Prinsip Syariah; Dalam Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan, dan Perusahaan Pembiayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hal. 9.

Page 127: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

108

sebelumnya (era 80-an) persoalan mengenai bank syariah hanya sebatas

wacana dan bahan diskusi. Meskipun berpenduduk mayoritas muslim

terbesar di dunia, Indonesia masih tertinggal dengan Malaysia yang saat

itu sudah lebih dahulu memiliki Bank Syariah. Pada awal pendiriannya,

BMI juga menggunakan jasa tenaga kerja dari Malaysia untuk

menjalankan roda usahanya.

Namun begitu bukan berarti kemudian bank syariah di Indonesia

berpeluang kecil untuk merebut pangsa pasar dalam kancah persaingan

bisnis internasional. Bahkan Bank Indonesia dengan semangat dan

optimisme tinggi bertekad memiliki visi untuk menjadikan Perbankan

Syariah Indonesia Sebagai Perbankan Syariah Terkemuka di ASEAN.

Mungkin terlalu besar dan percaya diri untuk mewujudkan visi tersebut

bisa tercapai, namun hal itu sepertinya perlahan tapi pasti akan segera

terwujud. Perlu adanya kerjakeras dan dukungan dari semua pihak

untuk mewujudkan mimpi besar tersebut. Saat ini mungkin sudah

sedikit bisa dilihat dari laporan perkembangan terakhir bank syariah

yang secara perlahan menunjukkan esksistensi dan laju

pertumbuhannya.

Di Semarang, Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdiri pada

tahun 1994 atau tiga tahun setelah didirikannya BMI secara nasional.

Saat ini memiliki + 180 karyawan yang tersebar di beberapa kantor

cabang pembantu. Ada 9 (Sembilan) kantor cabang pembantu, yaitu di

Kendal, Magelang, Wonosobo, Gombong, Rembang, Kudus, Pati,

Page 128: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

109

Cepu, dan Salatiga. Memiliki 4 (empat) kantor kas, di kompleks Masjid

Raya Baiturrahman, Pedurungan, Banyumanik dan Ungaran.

Bank Muamalat Indonesia (BMI) lahir sebagai hasil kerja dari

kelompok kerja tersebut. dan Akta pendirian Bank Muamalat

ditandatangani pada 1 November 1991, dengan komitmen saham

sebanyak Rp. 84 Milyar. Dengan tambahan dana dari Presiden RI

menjadi sebesar Rp. 106.126.382.000,00. Dengan modal awal itu Bank

Muamalat mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Hingga September 1999,

BMI memiliki 45 outlet yang tesebar di Jakarta, Bandung, Semarang,

Surabaya, Balikpapan dan Makassar. Dari sekian banyak bank syariah

di Indonesia, Bank Muamalat adalah bank yang pertama kali

menerapkan sistem syariah dalam aliran arus uangnya. Sekitar hampir

13 tahun beroperasi, Bank Muamalat tidak pernah sedikitpun terkena

angin tidak sedap perekonomian, apalagi saat terjadi krisi ekonomi pada

tahun 1998, yang mana terjadinya inflasi mencapai 300% dan

meningkatnya tingkat suku bunga pada bank-bank konvensional

sehingga mengakibatkan banyak bank konvensional terpaksa diluqidasi.

Namun eksistensi BMI itu tidak terlepas dari kepercayaan nasabah

terhadap produk-produk (sistem bagi hasil/bebas bunga) yang

ditawarkan kepada mereka dan jumlah asset yang aman di Bank

Muamalat karena tidak terkait dengan BLBI.

Dalam operasinya Bank Muamalat memiliki beberapa produk

perbankan yang baisanya juga dipakai oleh perbankan syariah lainnya,

Page 129: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

110

diantaranya adalah produk penghimpunan dana, produk penyaluran

dana, produk jasa perbankan. Produk-produk disediakan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat selaku nasabah bank. Produk penghimpunan

dana meliputi tabungan (Wadi’ah yad dhamanah dan Mudharabah),

Giro (Wadiah yad dhamanah), Deposito (Mudharabah), Investasi

khusus (Mudharabah Muqayyadah). Sedangkan untuk produk

penyaluran dana meliputi pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan

Musyarakah, Pembiayaan Murabahah, produksi agribisnis (Salam),

Manufaktur/kontruksi (Ishtisna), surat berharga (Mudharabah, Qardh,

Bai’ Al Dayn). Produk jasa perbankan meliputi Anjak Piutang

(Hiwalah), dana talangan (Qardh), LC, Transfer, Kliring (wakalah),

pinjaman sosial (qadrul hasan), save deposite (Wadiah Amanah,

Ujrah), jual beli valas (Sharf), gadai (rahn), pay roll (ujrah, wakalah),

bank garansi (kafalah), sewa-beli (ijarah wa igtina), pembiayaan untuk

akusisi asset (ijarah muntahiya bittamlik).

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991,

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah

Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992.

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari

komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat

penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara

Page 130: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

111

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam

modal senilai Rp 106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah

didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank

Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai

bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa

maupun produk yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90-an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.

Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen

korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,

rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan

mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah,

yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat

mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh

Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab

Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi

salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun

waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh

tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun

waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi

Page 131: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

112

menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang

oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang

tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara

murni.

Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit

dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru

dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat,

Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan

penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari

para pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap

sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak

memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan

dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun

pertama kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha baru

dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di

tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan

menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank

Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa

Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru

memasuki tahun 2004 dan seterusnya.

Hingga akhir tahun 2004, Bank Muamalat tetap merupakan bank

syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 5,2

Page 132: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

113

triliun, modal pemegang saham sebesar Rp 269,7 miliar serta perolehan

laba bersih sebesar Rp 48,4 miliar pada tahun 2004.

2. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia

Dewan Pengawas Syariah :

- K.H. Ma’ruf Amin

- Prof. Dr. H. Muardi Chatib

- Prof. Dr. Umar Shihab

Dewan Komisaris :

- Widigdo Sukarman

- Emirsyah Satar

- Andre Mirza Hartawan

- Irfan Akhmed Akhtar

- Abdulla Saud Abdul Aziz Al-Mulaifi

Page 133: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

114

- Sultan Muhammed Hasan Abdul Rauf

Dewan Direksi :

- Arviyan Arifin

- Andi Buchari

- Farouk Abdullah Alwyni

- Luluk Mahfudah

- Adrian Asharyanto Gunadi122

3. Visi Dan Misi Bank Muamalat Indonesia

Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar

spiritual, dikagumi di pasar rasional.

Misi Menjadi “Role Model” Lembaga Keuangan Syariah dunia

dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan

manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk

memaksimumkan nilai bagi stakeholder.123

4. Prestasi Yang Diraih Bank Muamalat Indonesia

Ada banyak sekali penghargaan yang diraih oleh PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk. Diantaranya adalah :

a. MUI AWARDS 2004

Penghargaan sebagai Bank terbaik yang menjalankan operasional

secara syariah.

b. KLIFF AWARD 2004

122 Annual Report Bank Muamalat , Memperkokoh Landasan Usaha, 2009), hal. 8-9. 123 Buku Panduang Bank Muamalat, Model Layanan Muamalat FAST Service; Friendly,

Accessible, Secure, To You Needs, hal. 7.

Page 134: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

115

The Most Outstanding Performance by an Islamic Bank.

Dikeluarkan oleh Islamic Financial Forum yang berbasis di Kuala

Lumpur melalui Centre for Research and Training (CERT) bekerja

sama dengan Dow Jones Indexes New York - USA.

c. Majalah MODAL

Peringkat 1 kategori The Top of Mind (Bank Syariah yang mudah

diingat), hasil survey Karim Business Consultants (KBC) dan

Majalah Modal edisi Maret 2004.

d. SUPERBRANDS

Satu dari 101 perusahaan yang memiliki brand/merek yang kuat

(Superbrands) di Indonesia.

e. Majalah SWA

Edisi No. 10/XVI/16-29 Mei 2000. Peringkat ke 2 Terbaik dalam

Tingkat Kepuasan Nasabah. Edisi 18 April 2001. Peringkat ke 6

sebagai Bank paling dikenal masyarakat. Bank paling aman di atas

bank asing dan bank swasta lain.

f. Indonesian Best Brand 2005 "Top Five"

Edisi No. 16/XXI/14-17 Agustus 2005 The Celestial Management

sebagai Konsep Manajemen Paling Berpengaruh Edisi 24 Oktober

2005 Innovation in Customer Mode of Entry

g. InfoBank Award 2002 Rating peringkat ke 17 Bank dengan

predikat sangat bagus.

Page 135: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

116

h. InfoBank Award 2003 Rating peringkat ke 7 Bank dengan predikat

sangat bagus untuk kategori bank beraset Rp 1 triliun - Rp 20

triliun.

i. InfoBank Award 2004 Bank dengan predikat sangat bagus.

j. Majalah Pilars

Sepuluh Besar Bank dengan Predikat Teraman versi Majalah Pilars

Bisnis Edisi No. 10/VII, 12 Mei 2003.

k. AS/NZS ISO 9001 : 2000

Quality Manajemen system – Requirements

l. International Islamic Bank Award (IIBA)

The Most Efficiency Bank The Most Convenient Musholla

m. Majalah Property & Bank

Bank Pelopor KPR Syariah di Indonesia124

5. Produk Dan Jasa Bank Muamalat Indonesia

Bank Muamalat Indonesia (BMI) memliki dua jenis produk,

yang pertama adalah Produk Penyimpanan Dana dan yang kedua adalah

produk Pengelolaan Dana.

Pada sisi produk penyimpanan dana (shohibul maal), BMI

memiliki 8 (delapan) macam produk, yaitu ;

- Tabungan Ummat, merupakan sarana investasi murni sesuai

syariah dalam mata uang Rupiah yang memungkinkan kita

melakukan penyetoran dan penarikan tunai dengan sangat mudah.

124 Annual Report Bank Muamalat, Op.Cit, hal. 113-115.

Page 136: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

117

- Tabungan Ummat Junior, adalah Tabungan khusus untuk pelajar.

- Kartu Shar-E. Kini tidak ada lagi hambatan bagi masyarakat untuk

bertransaksi dengan bank syariah. Bank Muamalat tetap membantu

untuk berinvestasi murni sesuai syariah dengan cara yang mudah

dan murah, di manapun kita berada. Shar-E adalah investasi

syariah yang dikemas secara khusus dalam bentuk paket perdana

seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di Kantor-Kantor Pos

Online di seluruh Indonesia. Share-E memiliki tiga kelebihan yaitu

(i) Easy : mudah untuk memilikinya, mudah penyetorannya, mudah

pengelolaan dananya. Dengan membeli paket perdana Shar-E calon

nasabah akan langsung menjadi Nasabah Bank Muamalat. (ii)

Everywhere : cukup dengan membeli paket Shar-E di kantor pos

online terdekat di seluruh Indonesia. Selanjutnya calon nasabah

dapat melakukan penyetoran tabungan investasi melalui seluruh

kantor pos online. Dan (iii) Extraordinary : setiap bulan nasabah

akan memperoleh bagi hasil murni syariah yang akan ditambahkan

ke rekening nasabah setiap bulannya.

- Tabungan Haji Arafah

Tabungan Haji Arafah merupakan jenis tabungan yang ditujukan

bagi Anda yang berniat melaksanakan ibadah haji secara terencana

sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang Anda

kehendaki. Manfaatkan keunggulan Tabungan Haji Arafah untuk

mempersiapkan rencana Anda ke Baitullah secara terencana.

Page 137: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

118

- Giro Wadiah

Giro Wadiah Bank Muamalat dalam mata uang rupiah maupun

valas, pribadi ataupun perusahaan, ditujukan untuk mendukung

aktivitas usaha Anda.

- Deposito Mudharabah

Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD

dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi

Anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah.

Dana Anda akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai

berbagai macam usaha produktif yang berguna bagi kepentingan

Ummat.

- Deposito Fulinves

Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD

dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda

yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Deposito

ini dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa.

- DPLK Muamalat

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan

Badan Hukum yang menyelanggarakan Program Pensiun, yaitu

suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang

pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian

usia tertentu.

Page 138: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

119

Pada sisi pengelolaan dana, BMI memiliki lima bentuk

pengelolaan dana (mudharib), yaitu :

- Piutang Murabahah. Merupakan penyaluran dana dengan sistem

jual beli. Bank akan membelikan barang-barang halal apa saja yang

Anda butuhkan kemudian menjualnya kepada Anda untuk diangsur

sesuai dengan kemampuan Anda. Produk ini dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan usaha (modal kerja dan ivestasi :

pengadaan barang modal seperti mesin, peralatan, dll) maupun

pribadi (misalnya pembelian kendaraan bermotor, rumah, dll)

- Piutang Ishtisna’. Merupakan penyaluran dana untuk pengadaan

objek / barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan Anda.

- Pembiayaan Mudharabah. Merupakan pembiayaan dalam bentuk

modal/dana yang diberikan oleh Bank untuk Anda kelola dalam

usaha yang telah disepakati bersama. Selanjutnya dalam

pembiayaan ini Anda dan Bank sepakat untuk berbagi hasil atas

pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh

pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan

pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti

penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan. Jenis usaha yang

dapat dibiayai antara lain perdagangan, industri/manufacturing,

usaha atas dasar kontrak, dan lain-lain berupa modal kerja dan

investasi.

Page 139: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

120

- Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasama perkongsian yang

dilakukan antara Anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha

dimana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan

memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama

berdasarkan porsi dana yang ditanamkan. Jenis usaha yang dapat

dibiayai antara lain perdagangan, industri/manufacturing, usaha

atas dasar kontrak dan lain-lain.

- Rahn (gadai). Bekerjasama dengan Perum Pegadaian membentuk

Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS). Rahn (Gadai Syariah) adalah

perjanjian penyerahan barang atau harta Anda sebagai jaminan

berdasarkan hukum gadai berupa emas/perhiasan/kendaraan. Anda

hanya cukup mengisi dan menandatangani Surat Bukti Rahn, serta

kemudian dana segarpun dapat segera Anda terima dengan jumlah

maksimal 90% dari nilai taksir terhadap barang yang diserahkan.

Penggunaan Rahn diantaranya adalah Untuk usaha, biaya

pendidikan dan kebutuhan konsumtif lainnya sesuai syariah.

Layanan Gadai Syariah ini dapat diperoleh pada seluruh Counter

Syariah PT. Pegadaian.

6. Aplikasi Spiritual Marketing di Bank Muamalat Indonesia Cabang

Semarang

Penyusun melakukan wawancara secara langsung dengan Head

Marketing BMI cabang Semarang pada Selasa, 23 November 2010

setelah sebelumnya membuat janjian terlebih dahulu. Wawancara

Page 140: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

121

dilakukan selama + 1 jam dikantor BMI Semarang Jl. Soegijapranata.

Terdapat 27 pertanyaan yang penyusun ajukan kepada Head Marketing

BMI Semarang (draft wawancara sebagaimana tercantum dalam

lampiran).

Dalam konteks marketing, BMI Cabang Semarang lebih banyak

menggunakan pendekatan kekeluargaan kepada calon nasabahnya. Hal

ini didasarkan pada adanya kenyataan bahwa masyarakat Kota

Semarang yang plural, tidak hanya muslim saja. Meskipun lebih banyak

nasabah yang beragama Islam namun tidak bisa dijadikan justifikasi

bahwa mereka benar-benar memahami atau tingkat sensitifitas mereka

tentang syariah masih lemah. Dengan demikian secara tidak langsung

BMI Cabang Semarang telah melakukan salah satu prinsip syariah

markering yaitu humanistis (Al-Insaniyyah).

Dalam kesehariannya, Bank Muamalat Indonesia Cabang

Semarang bukanlah bank syariah yang kaku, fanatis terhadap idiologi

tertentu dan eksklusif. Hal ini bisa dibuktikan dengan penampilan para

karyawannya yang fleksibel namun elegan tanpa mengurangi estetika.

Beraga budaya, karakter dan idiologi yang ada didalamnya bukanlah

menjadi persoalan tersendiri, tetapi hal tersebut menjadi keniscayaan

dan perbedaan yang patut disyukuri. Dengan demikian Bank Muamalat

Indonesia Cabang Semarang telah menerapkan dengan apa yang disebut

Realistis (Al-Waqi’iyah) dalam prinsip-prinsip syariah marketing.

Page 141: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

122

Secara kebetulan penyusun juga merupakan salah satu nasabah

dari sekian ratus atau bahkan ribuan nasabah Bank Muamalat Indonesia

Cabang Semarang. Selama menjadi nasabah dan melakukan transaksi

secara langsung, penyusun menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan

BMI Cabang Semarang sudah bisa dikatakan melakukan konsep

spiritual marketing meskipun belum seutuhnya. Dari sisi penampilan

karyawan yang rapi, dinamis dan elegan, pelayanan125 yang sopan dan

ramah bisa dilihat dalam prosesnya. Dalam hal ini etika dan etiket

karyawan bank dalam BMI benar-benar diterapkan dalam keseharian

pelayanan kepada nasabah di BMI Cabang Semarang.126

Mulai menyapa dengan senyum oleh satpam, menyampaikan

salam dan menanyakan perihal maksud datang ke kantor BMI, jika pada

saat itu harus antre untuk medapatkan pelayanannya disalah satu sudut

ruangan kantor disediakan ruang tunggu dilengkapi dengan bacaan-

bacaan ringan mulai dari majalah dan bulletin islami dan surat kabar.

kemudian dibantu secara langsung menandakan bahwa karyawan BMI

Cabang Semarang telah benar-benar menghilhami dan menerapkan

125 Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan. Artinya karyawan berhadapan langsung dengan pelanggan atau menempatkan sesuatu dimana pelanggan atau nasabah sudah tahu tempatnya atau pelayanan melalui telepon. Atau pelayanan yang tidak langsung oleh karyawan akan tetap dilayani oleh mesin seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tindakan yang dilakukan guna memenuhi keinginan pelanggan akan sesuatu produk atau jasa yang mereka butuhkan. (Baca: Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 15.

126Etika dan etiket memiliki perbedaan yang mendasar, dapat dijelaskan disini perbedaan antara keduanya. (1) Etiket adalah cara sedangkan etika adalah niat, (2) Etiket adalah formalitas sedangkan etika adalah nurani, (3) Etiket bersifat relatif sedangkan etika adalah agak mutlak, dan (4) Etiket adalah lahiriah sedangkan etika adalah batiniah. Lihat ; Mahmoeddin, Etika Bisnis Perbankan, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), hal. 30-31.

Page 142: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

123

prinsip syariah baik dari sisi manajemen dan marketingnya. Inilah yang

biasa disebut dengan prinsip Etis (akhlaqiyah) dalam syariah marketing.

Dari sisi Teistis (Rabbaniyah), bisa dilihat dari keunikan design

ruangan kantor BMI Cabang Semarang atau bahkan kantor cabang BMI

yang lainnya. Yaitu keberadaan Musholla umum yang ditempatkan

diruang depan dekat dengan ruang customer service dan teller. Berbeda

dengan perusahaan atau bank konvensional yang menempatkan

Musholla berada di belakang gedung atau kantor atau bahkan diruang

sempit yang sebenarnya tidak layak dijadikan sebagai tempat Ibadah,

parahnya lagi adalah kadang menempatkan musholla dekat dengan

tempat MCK. Bank syariah yang lain dikota Semarang pun berbeda

design ruangannya dengan BMI Cabang Semarang dimana penempatan

mushollanya kebanyakan berada di belakang atau tempat yang lain

yang tidak bisa diketahuai atau dilihat langsung oleh nasabah.

Termasuk ketika melakukan proses rekruitmen pegawai atau

karyawan, BMI juga melakukan tes kecerdasan spiritual (Spiritual

Quotient) secara tertulis dan praktek membaca Al-Qur’an. Jika terdapat

nasabah yang belum lancar membaca Al-Qur’an dan praktek sholat

wajibnya Bank akan memfasilitasinya dengan memberikan waktu

khusus kepada nasabah untuk belajar membaca Al-Qur’an dan praktek

sholat wajib dengan mendatangkan ustadz, hal ini biasanya

dilaksanakan satu bulan sekali.

Page 143: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

124

Spiritualisasi sebagai prinsip dan etos kerja ditunjukkan oleh

manajemen BMI, dimana setiap hari ketika hendak memulai

aktifitasnya didahului dengan membaca doa pagi secara berjamaah dan

ketika hendak pulang ditutup dengan doa sore.127 Pada setiap malam

Jumat diadakan membaca surah Yasin secara berjamaah. Tidak hanya

itu, setiap satu bulan sekali atau peringatan hari-hari besar Islam juga

mengadakan pengajian rutin dengan mendatangkan ustadz dari luar

yang diisi dengan materi-materi tausiah yang bermuatan mengenai

persoalan agama Islam. Hal ini dimaksudkan untuk membekali agar

karyawan senantiasa menerapkan prinsip atau etos kerja Islami dalam

prakteknya.

BMI cabang Semarang senantiasa lebih mengedepankan akhlaq

dalam memberikan pelayanan kepada nasabanya. Ketika ada nasabah

yang hendak mengajukan pembiayaan, faktor utama yang akan dinilai

oleh manajemen adalah kejujuran dan akhlaq nasabah yang terkait.

Banyak faktor yang bisa dijadikan penilaian untuk mengetahui tingkat

kejujuran dan akhlaq dari nasabah. Penilain kejujuran dan akhlaq

nasabah ini bisa dilihat dengan adanya laporan track record dari bank-

bank Syariah yang lain jika nasabah tersebut tidak hanya mengajukan

pembiayaan pada BMI saja.128

127 Lihat ; Model Layanan Bank Muamalat Indonesia dengan prinsip FAST (Friendly,

Accessible, Secure, To You Needs) Service 128 Bank bisa memperoleh informasi lebih detail mengenai calon nasabah yang

mengajukan pembiayaan dari sumber informasi eksternal pemohon, sumber eksternal tersebut bisa diperoleh dari SID-BI (Sistem Informasi Debitur-Bank Indonesia), DHN (Daftar Hitam Nasional), Negative List, dan Trade Checking. Sedangkan dari faktor internal pemohon bisa dianalisis melalui

Page 144: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

125

Sebelum seorang account officer melakukan analisis atas

permohonan yang diterimanya, ia harus terlebih dahulu mengumpulkan

informasi sebanyak dan selengkap mungkin mengenai pemohon

pembiayaan. Kegiatan ini termasuk dalam investigasi terhadap calon

nasabah. Dalam dunia pembiayaan dikenal prinsip 5C129 dalam rangka

mengenali pemohon sebagai calin nasabah.130

Dalam melakukan ekspansi pasar industri keuangan syariah, saat

ini fokus garapan BMI cabang Semarang adalah kelas menengah ke atas

disamping memang juga sudah ada peraturan dari bank Indonesia

bahwa bank umum (syariah) diperbolehkan melakukan pembiayaan

diatas nilai nominal 500 Jt dan minimal 100 Jt. Dalam melakukan

segmentasi dan ekspansi pasar, marketing BMI melakukan pendekatan-

pendekatan kultural masyarakat, hal ini dilakukan dengan cara promosi

dan sosialisasi tentang bank syariah di forum-forum pengajian RT,

arisan ibu PKK dan organisasi instansi pemerintah.

Prinsip humanistis dalam syariah marketing, dilakukan BMI

cabang semarang dengan bukti bahwa adanya nasabah yang non

data tertulis dan data dari hasil survei. (Baca : Yusak Laksmana, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah; Memahami Praktek Proses Pembiayaan di Bank Syariah, (Jakarta: Elex Media Computindo, 2009), hal. 56-58).

129 5 C yaitu (1) Charakter; merupakan penilaian terhadap individu-individu sejauh mana dapat mengemban amanah pembiayaan dari bank, (2) Capacity; penilaian mengenai kemampuan pemohon dalam menjalankan usaha dan menghasilkan keuntungan pada akhirnya mampu membayar kewajiban kepada bank, (3) Capital; penilaian terhadap permodalan usaha yang dijalankan termasuk juga penilaian atas aspek keuangan pemohon, (4) Condition; penilaian terhadap kondisi umum yang mempengaruhi kegiatan usaha seperti kondisi pasar, persaingan dagang, peraturan pemerintah, peraturan Negara lain terkait ekspor-impor dlsb, (5) Colateral; penilaian atas aspek jaminan yang diperlukan untuk meng Cover pembiayaan yang diberikan bank. (Ibid,, hal. 55-56).

130 Ibid.

Page 145: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

126

muslim meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Setidaknya hal ini

menjadi bukti bahwa konsep ekonomi syariah adalah rahmatan lil

alamin, fleksibel dan berlaku untuk semua orang. Dalam prakteknya,

BMI tidak memandang siapapun orang yang hendak melakukan

transaksi selama nasabah tersebut bisa bekerjasama dengan sistem BMI

sesuai standar operasional procedure (SOP) yang ditetapkan oleh

manajemen. Hal ini juga mematahkan anggapan sebagian masyarakat

yang mengatakan bahwa institusi dengan label syariah adalah hanya

dari, oleh dan untuk orang berjenggot dan jilbaber.

Dalam konteks persaingan usaha antar bank syariah yang

tergabung dalam Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) Kota

Semarang, BMI melakukan persaingan usaha secara sehat dan dinamis.

Hal ini dikarenkan selain membawa institusi atas nama syariah juga

dikarenakan bahwa bank syariah di Indonesia memiliki visi-misi dan

“common enemy”, yaitu merebut pangsa pasar bank konvensional yang

memiliki jumlah asset jauh lebih besar dari bank syariah. Menjadi suatu

kewajaran karena memang bank konvensional berdiri jauh lebih awal

dibandingkan dengan bank syariah yang baru berusia + 18 tahun.

Kita tidak akan bisa lari dari kenyataan bahwa kita manusia

tempatnya salah dan lupa. Hal ini juga berlaku pada system kerja dan

kinerja manajemen dan karyawan BMI dalam melaksanakan aktifitas

perbankannya. Tidak jarang BMI juga mendapatkan keluhan saran dan

kritik dari nasabah atas kekecewaan dengan kualitas pelayanan dan

Page 146: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

127

produk BMI, namun BMI cabang Semarang tidak bersikap apatis

dengan adanya hal tersebut, adanya kritik dan saran dari nasabah

dianggap sebagai masukan secara tidak langsung untuk membenahi

kualitas pelayanan BMI. Secara umum, memang saat ini bank Syariah

masih terus dan akan selalu berbenah untuk menuju sedikit

kesempurnaan. Yang dilakukan BMI cabang Semarang ketika

mendapatkan keluhan dan complain dari nasabah adalah dengan diajak

berdialog dan mengklarifikasi kalau memang ada yang perlu

diklarifikasi. Dengan demikian maka kemungkinan akan terjadi akibat

yang lebih besar akan tercegah sejak awal.

Page 147: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

128

BAB IV

ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMAD SYAKIR SULA TENTANG

SPIRITUAL MARKETING

A. Analisis Kerangka Metodologis Pemikiran Muhammad Syakir Sula

Tentang Spiritual Marketing

Dari era rasional menuju ke era emosional kemudian bertransformasi

ke era spiritual. Pembacaan arah bisnis kedepan oleh Muhammad Syakir

Sula di atas memberikan gambaran kepada pelaku bisnis bahwa kedepan,

konsumen akan lebih variatif dan teliti dalam memilih produk. Jika saat ini

kebanyakan pelaku bisnis hanya mengandalkan strategi bisnis dengan pola

marketing dengan mengandalkan pendekatan rasional, tampaknya sudah

mulai sedikit pudar dikarenakan pangsa pasar yang dengan kemampuan akal

pikiran akan lebih selektif dalam melihat dan memilih produk. Selain itu sisi

traumatis konsumen atas kualitas produk dan pelayanan juga menjadi faktor

tersendiri.

Pembacaan peluang bisnis yang mengedepankan pendekatan rasional

semakin berada diposisi yang berat ketika para pelaku bisnis juga

menggunakan strategi marketing dengan pola pendekatan emosional dalam

menawarkan produknya yang didasarkan atas kondisi masyarakat saat ini.

Kemajemukan masyarakat, beragam pilihan dan pola pikir masyarakat yang

semakin maju menuntut sebuah usaha baik dalam bidang industri

perdagangan dan jasa harus memutar otak 180 derajat untuk merumuskan

128

Page 148: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

129

strategi pemasarannya agar produk yang ditawarkan mendapatkan posisi

dibenak masyarakat atau konsumen. Hal ini mutlak dilakukan oleh

perusahaan agar laju usahanya tetap berjalan dan mendapatkan keuntungan

yang diharapkan.

Dari era emosional kemudian menuju ke era spiritual, penyusun

beranggapan bahwa pada era ini lebih karena disebabkan oleh faktor

traumatis atau kekecewaan pelanggan atas kualitas produk dan pelayanan

yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan keinginan untuk

mendapatkan lebih atas produk yang mereka beli, tidak hanya pada sebatas

kepuasan duniawi melainkan pada kepuasan pada aspek ukhrowi.

Diakui atau tidak, keadaan persaingan dunia usaha dengan sistem

perekonomian dan perdagangan saat ini menjadikan banyak perusahaan

“tidak terlalu serius” untuk memberikan kualitas produk barang dan jasa

serta pelayanannya. Kualitas produk dan pelayanan cenderung dinomor

duakan sedangkan pencapaian target keuntungan yang maksimal dijadikan

paling utama dalam usahanya. Sehingga hal ini mengakibatkan rawan terjadi

penyimpangan-penyimpangan dalam persaingan usaha yaitu menghalalkan

segala cara untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin,

padahal dalam Islam hal ini tidak diperbolehkan.

Keadaan ini semakin diperparah ketika sebuah perusahaan

mengabaikan hak-hak yang harus didapatkan oleh konsumen ketika

memakai produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Jelas hal ini sangat

bertentangan dengan Undang-undang perlindungan konsumen nomor 8

Page 149: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

130

tahun 1999 sebgaimana yang dijelaskan pada pasal 4 yang menyebutkan

hak-hak konsumen adalah :

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan atau jasa

b. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan

atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan

yang telah dijanjikan.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan atau jasa

d. Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa

yang digunakan

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut

f. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, dan atau penggantian,

apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan

perjanjian atau tidak sebagaiamana mestinya

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya131

131 Ahmad Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2007), hal. 38.

Page 150: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

131

R.A. Sonny Keraf menjelaskan bahwa pada umumnya konsumen

dianggap mempunyai hak tertentu yang wajib dipenuhi oleh produsen, yang

disebut sebagai hak kontraktual. Hak kontraktual adalah hak yang timbul

dan dimiliki seseorang ketika ia memasuki suatu persetujuan atau kontrak

dengan pihak lain. Maka hak ini hanya terwujud dan mengikat orang-orang

tertentu yaitu orang-orang yang mengadakan persetujuan atau kontrak satu

dengan yang lainnya. Hak ini tergantung dan diatur oleh aturan yang ada

dalam masing-masing masyarakat.132

Semakin maraknya wacana soal perlindungan konsumen merupakan

momentum dimana hak-hak seorang konsumen akan sepenuhnya bisa

didapatkan. Hak itu tak lain guna meningkatkan martabat seorang

konsumen. Paling tidak untuk mewujudkan hal itu perlu dilakukan langkah

penyadaran akan pentingnya memahami hak-hak konsumen sendiri.

Menurut mantan Presiden Amerika Serikat J.F. Kennedy, ada empat hak

dasar yang harus dimiliki oleh konsumen diantaranya adalah :

1. Hak memperoleh keamanan (the right to safety)

2. Hak memilih (the right to choose)

3. Hak untuk memperoleh informasi (the right to be informed)

4. Hak untuk didengar (the right to heard)133

Keempat hak tersebutlah yang dirasa penting sekali untuk dimiliki

oleh seorang konsumen demi meningkatkan martabat hidupnya. Dan oleh

132 R.A. Sonny Keraf, Etika Bisnis; Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Penerbit

Kanisius, 1998), hal. 184. 133 Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, (Semarang: Penerbit Rasail, 2007), hal.

129.

Page 151: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

132

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), doktrin diatas dijadikan

sebagai landasan kerjanya yang dinamakan sebagai Panca Hak Konsumen

yang terdiri dari :

1. Hak atas keselamatan dan keamanan

2. Hak atas informasi

3. Hak untuk memilih

4. Hak untuk didengar

5. Hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik134

Perilaku penyimpangan aktifitas bisnis oleh sebagian pengusaha

khusunya dalam proses marketingnya membuat Muhammad Syakir Sula

untuk merumuskan konsep marketing yang didasarkan atas ajaran agama

(baca: Islam) dengan harapan proses bisnis yang sesungguhnya halal baik

dari sisi produk, aktifitas usaha dan proses marketingnya dapat kembali ke

jalur yang sebenarnya, yaitu sesuai dengan norma dan etika. Namun lebih

dari itu Muhammad Syakir Sula mencoba mengajak untuk melampaui hal-

hal yang bersifat duniawi saja, yaitu juga berorientasi pada kepentingan

ukhrowi. Yang demikian ini adalah berbisnis dengan qolbu.

Hati adalah sumber pokok bagi segala kebaikan dan kebahagiaan

seseorang. Hati merupakan kesempurnaan hidup dan cahayanya. Betapa

indahnya sekiranya kita dapat mengelola bisnis kita dengan hati yang

bening. Kita menjalani hidup ini dan segala dinamikanya dengan hati yang

bersih. Kitapun akan memperoleh rizki dari sumber yang halal, karena

134 Ibid, hal. 129.

Page 152: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

133

segala aktifitas kita dilandasi dengan niat baik, tanpa prasangka buruk, tanpa

penipuan, tanpa kebohongan. Semuanya ikhlas semata-mata mencari

keridhaan Allah SWT.135

Spiritual marketing sebagaimana yang digagas oleh Muhammad

Syakir Sula, tidak menafikan adanya target perusahaan untuk mencapai

keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya

road map dan strategic plan yang jelas dan berjalan sesuai dengan aturan

yang ada. Selain itu juga dibutuhkan adanya kesinambungan dan dinamisasi

antar organ perusahaan, sehingga semua organ tersebut dapat berjalan

dengan sendirinya dengan saling keterkaitan. Dengan demikian maka

diharapkan sebuah perusahaan baik dalam bidang perdagangan dan jasa

diharapkan juga menerapkan Total Quality Management yaitu dengan

semangat memegang teguh etika bisnis untuk meraih hasil yang maksimal.

Seperti halnya dengan kualitas, definisi TQM juga ada bermacam-

macam. TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke

dalam falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,

teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Definisi

lainnya menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang

mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan

pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.136

Tujuan utama TQM adalah untuk mereorientasi sistem manajemen,

perilaku staf, fokus organisasi, dan proses-proses pengadaan pelayanan

135 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Op. Cit., hal. 262. 136 Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Management, Edisi Revisi,

(Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003), hal. 4

Page 153: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

134

sehingga lembaga penyedia pelayanan bisa berproduksi lebih baik,

pelayanan yang lebih efektif yang memenuhi kebutuhan, keinginan, dan

keperluan pelanggan.137

Agar TQM berhasil, maka baik klien maupun tim kerja harus

menjadi mitra aktif dalam pengembangan pelayanan. Secara khusus, agar

pelanggan puas maka staf dan karyawan harus memiliki keahlian yang

dibutuhkan dan rasa memiliki terhadap pelayanan. Pegawai pada semua

tingkatan harus bisa melatih keleluasaan dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan, baik di dalam maupun diluar organisasi. Untuk berpindah dari

lingkungan yang struktural dan hierarkis menuju ke pemberdayaan baru

yang cukup substansial.138

Alur TQM dapat dijelaskan sebagai berikut :139

Pendekatan proses spiritual marketing yang dilakukan oleh

Muhammad Syakir Sula dengan menggunakan metode pendekatan dari sisi

akhlaq memiliki nilai lebih dari proses marketing tersebut. Kebanyakan

pelaku marketing yang mengesampingkan etika menjadi fokus garapan

tersendiri yang masih layak dan mampu untuk merubah kondisi yang ada.

137 Kuat Ismanto, Manajemen Syariah; Implementasi TQM Dalam Lembaga Keuangan

Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 62. 138 Ibid, hal. 63. 139 Ibid, hal. 61.

Input Keinginan Kebutuhan

Harapan pelanggan

Output

Kepuasan pelanggan

Proses

Total Quality Management

(TQM)

Page 154: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

135

Pada tahap tertentu dalam hidup ini, banyak dari kita yang terdorong

untuk menanamkan cara hidup yang lebih spiritual. Barangkali ada sebuah

kekosongan yang menjerit minta diisi dengan sesuatu yang terdefinisikan,

yang akan menjadi katalisator bagi pencarian kita akan jalan baru yang lebih

baik untuk tetap hidup. Mungkin keinginan untuk melakukan ini disebabkan

oleh kematian anggota keluarga, perceraian, kesadaran akan diri kita yang

tidak abadi, atau karena semua orang yang kita kenal tampaknya lebih

bahagia dibandingkan dengan kita. Terkadang ketertarikan dalam memulai

jalan spiritual ditimbulkan oleh sebuah pengalaman mistis. Kita diberikan

sekilas gambaran, kejernihan sesaat, bahwa ada sesuatu yang lebih dalam

hidup ini dari apa yang telah kita temukan sejauh ii dalam keberadaan fisik

kita. Apapun alasannya tiba-tiba saja kita menginginkan arti yang lebih

dalam hidup kita.140

Dari sedikit penjelasan Owens diatas, menggambarkan kondisi saat

ini yang menempatkan spiritual menjadi daya tarik sendiri dan mulai

dibutuhkan oleh seseorang. Spiritual menjadi magnet tersendiri ketika

kebanyakan ulama (baca: Kyai) masih acuh dengan konsep perbankan

syariah yang telah jelas mengharamkan riba dan masih tetap membiarkan

melakukan transaksi keuangan dengan bank konvensional. Jika hanya

menggunakan pendekatan rasional dan emosional saja dirasa tidak cukup,

maka dimensi spirituallah yang akan menjadi jawaban terakhirnya.

140 Elizabeth Owens, Discovery Your Spiritual Life, Terj. Sinari Jalan Setapak Jiwa Anda,

dialihbahasakan oleh Hendry M. Tanaja, (Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004), hal. 1.

Page 155: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

136

Muhammad Syakir Sula merumuskan konsep spiritual dalam

marketing adalah berangkat dari pengalaman pribadi yang telah menekuni

dunia marketing selama bertahun-tahun ketika beliau bekerja pada

perusahaan asuransi dll. Dari pengalaman beliau tersebut dengan kesadaran

diri sepenuhnya dan dihadapkan pada kenyataan yang ada bahwa proses

berbisnis dan marketing yang menyalahi konsep dasarnya maka spiritual

marketing saat ini dirasa menjadi jawaban yang tepat.

Ketika seorang marketer telah menemui titik kejenuhan dan merasa

putus asa dengan segala usaha yang dilakukannya tidak kunjung

membuahkan hasil atau hasil yang didapatkannya tidak memenuhi target

yang telah ditetapkan perusahaan dan ini berpotensi buruk bagi marketer

untuk menghalalkan segala cara untuk mengejar target tersebut apabila

seorang marketer tersebut tidak memiliki benteng yang kuat untuk

menahannya, benteng itulah yang kemudian bisa disebut dengan spiritual.

Dengan demikian spiritualisasi pada diri seorang marketer saat ini memang

dirasa sangat diperlukan.

Manakala seorang hamba Allah diuji oleh Allah, maka mula-mula ia

akan melespaskan dirinya dari ujian atau cobaan yang menyusahkannya itu.

Jika tidak berhasil, maka ia akan meminta pertolongan kepada orang lain,,

seperti kepada para pengusa, raja (pimpinan), orang-orang kaya atau para

hartawan. Jika ia sakit maka ia akan meminta pertolongan kepada dokter.

Jika hal ini pun tidak berhasil, maka ia akan kembali menghadapkan

wajahnya kepada Allah SWT. Untuk memohon dan meratap kepada-Nya.

Page 156: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

137

Selagi ia masih dapat menolong dirinya, ia akan meminta pertolongan

kepada orang lain. Dan selagi pertolongan dari orang lain masih ia dapatkan

maka ia tidak akan meminta pertolongan kepada Allah SWT.141

Jika dalam hal ini seorang hamba tidak mendapatkan pertolongan

dari Allah dan selalu meratap denga penuh harap, kecemasan dan sekali-kali

Allah tidak menerima ratapannya tersebut. Maka akan tampaklah ketentuan

dan keputusan Allah kepada hamba itu dan lepaslah ia dari hal-hal

keduniaan, selanjutnya hanyalah ruhnya saja yang tinggal padanya.

Dalam demikian ini, yang tampak olehnya hanyalah kerja atau

perbuatan Allah dan tertanamlah di dalam hatinya kepercayaan yang

sesungguhnya tentang tauhid (keesaan Allah). Pada hakikatnya tidak ada

pelaku, penggerak atau yang mendiamkan kecuali Allah saja. Tidak ada

kebaikan dan keburukan, tidak ada kerugian dan keuntungan, tidak ada

faidah dan tidak ada anugerah, tidak ada terbuka dan tidak ada pula yang

tertutup melainkan semuanya adalah ada di tangan Allah SWT.142

Pembahasan dan aktualisasi spiritual marketing tidak hanya

mencakup pada keduniawian saja, lebih jauh dari itu, ia mencakupi sesuatu

hal yang sulit untuk dijangkau oleh akal pikiran manusia. Di level spiritual

ini, pemasaran sudah disikapi sebagai “bisikan nurani” dan panggilan jiwa

(calling). Disini praktek pemasaran dikembalikan kepada fungsinya yang

141 Abdul Wahab Bin Ahmad Imam Asy-Sya’rani, Quantum Qalbu; 80 Ajaran Kunci

Kecerdasan, Kekuatan, dan Kebersihan Hati, (Yogyakarta: Diva Prress, 2008), hal. 12. 142 Ibid, hal. 13.

Page 157: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

138

hakiki dan dijalankan dengan moralitas kental. Prinsip-prinsip kejujuran,

empati, cinta, dan kepedulian terhadap sesama menjadi dominan.143

Spiritual marketing merupakan tingkatan tertinggi. Orang tidak

semata-mata menghitung lagi untung atau rugi, tidak lagi terpengaruh lagi

dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Panggilan jiwalah yang

mendorongnya, karena didalamnya mengandung nilai-nilai spiritual.

Spiritual dalam pengertian kristiani, seperti yang saya kutip dari buku

Syariah marketing, mungkin seperti yang dikatakan Robert L. Wise dalam

bukunya, Spiritual Abundance. Sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata

dan hanya bisa dirasakan dalam hati atau sesuatu seperti itu.144

Dari aspek fiqh muamalah, penyusun melihat terdapat beberapa

ketimpangan dalam hal penggunaan akad (istilah dalam Fiqh Muamalah).

Dimana Muhammad Syakir Sula memasukkan marketing dalam ketegori

Wakalah yang hemat penulis disini lebih cenderung diartikan sebagai wakil

atau pelimpahan wewenang untuk menjalan tugas perusahaan.

Penggunaan istilah wakil disini menurut penyusun dapat diartikan

bahwa divisi marketing beserta para marketernya tidak masuk dalam

lingkaran perusahaan atau tidak masuk dalam sub divisi tersendiri dalam

struktur perusahaan. Dengan artian, marketer disini diartikan sebagai tenaga

kerja (SDM) yang diambilkan dari luar struktur perusahaan, bisa dengan

menggunakan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tidak tetap. Sehingga

dalam konteks ini penggunaan istilah Wakalah untuk membahasakan

143 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op. Cit., hal. 5. 144 Ibid., hal. 7.

Page 158: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

139

marketing bisa dikatakan tepat. Dalam implementasinya, ketika seorang

marketer selesai menjalankan tugas perusahaan maka selesai pula tugas dan

tanggungjawabnya dan berhak untuk memperoleh upah atas tugas tersebut.

Namun permasalahan akan berbeda ketika marketing disini

dimaksudkan masuk dalam sub divisi tersendiri dalam struktur perusahaan.

Yaitu marketing lebih tepatnya diklasifikasikan dalam akad Ijarah (sewa),

dimana perusahaan menyewa atas jasa marketer untuk memasarkan produk

perusahaan, sehingga dalam hal ini terdapat hubungan timbal balik yang

seimbang antara perusahaan dan marketernya. Menurut dan sepengetahuan

penyusun, antara manajemen perusahaan dengan karyawan hubungan yang

terjadi lebih tepat dikatakan sebagai Ijarah.

B. Analisis Tentang Relevansi Antara Model Spiritual Marketing Dengan

Syariah Marketing

Spiritual Marketing adalah perilaku marketing yang berjalan secara

professional, tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah dan

dilandasi oleh nilai-nilai iman yang kuat. Artinya perilaku dan tindak tanduk

orang-orang marketing spiritual selalu terpelihara dari penyimpangan nilai-

nilai moral dan karenanya Allah pun senantiasa memudahkan langkah-

langkahnya.145

Sedangkan syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif,

fanatisme dan rigit. Bukan pula konsep yang kampungan, kaku dan tidak

gaul. Syariah marketing adalah konsep marketing yang fleksibel

145 Muhammad Syakir Sula, Marketing Bahlul, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), hal. 30-31.

Page 159: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

140

sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya.

Marketer syariah bukan juga marketer yang harus memakai jubah,

memanjangkan jenggot, celana panjang diatas mata kaki seperti orang

kebanjiran dan mengharamkan dasi karena simbol barat. Marketer syariah

adalah para marketer professional dengan penampilan yang bersih, rapi dan

bersahaja, bekerja dengan professional, mengedepankan nilai-nilai religius,

kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktivitas

marketingnya.146

Syariah dalam konteks hukum sebagai sebuah pedoman yang

memberikan penjelasan dan mengatur kehidupan manusia terdapat batasan-

batasan yang diperbolehkan dan larangan yang harus dijauhi oleh manusia.

Dalam hal bisnis, sesungguhnya seseorang juga tidak lepas dari syariah itu

sendiri, dimana Islam telah banyak mengatur segala kegiatan aktifitas bisnis

dalam Al-Qur’an meskipun tidak secara eksplisit membahasnya karena

perubahan zaman dan waktu yang terjadi.

Namun yang demikian itu bukankan kemudian syariah telah menjadi

satu aturan yang usang dan kuno yang tidak perlu untuk diikuti. Syariah

Islam berlaku untuk semua ummat Islam dimanapun dan kapanpun, ketika

menghadapi keadaan yang berubah seiring berjalannya waktu, maka

penafsiran tentang elemen-elemen yang terdapat dalam syariah itu sendiri

harus ditafsirkan ulang agar syariah tersebut bisa menjawab dan mampu

memberikan pencerahan kepada ummat manusia pada zamannya.

146 Ibid., hal. 18-19.

Page 160: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

141

Dalam dunia bisnis termasuk didalamnya marketing juga tidak luput

dari ketentuan syariah sebagaimana dimaksud diatas. Yaitu seperangkat

aturan yang mengatur pola kehidupan manusia untuk mewujudkan

kesejahteraan sesuai dengan tuntunan agama Islam. Hal ini dimaksudkan

agar dalam prosesnya, bisnis tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan

agama (baca: Islam) yang pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri dan

orang lain.

Salah satu tokoh etika dalam Islam adalah Ibnu Miskawih. Ia

mengatakan bahwa ada kalanya manusia mengalami perubahan Khuluq

sehingga membutuhkan atauran-aturan syariat, nasihat, dan ajaran-ajaran

tradisi yang terkait sopan santun. Ibnu Miskawih memperhatikan pula

proses pendidikan akhlak pada anak. Dalam pandangannya, kejiwaan anak-

anak bagaikan mata rantai dari jiwa kebinatangan dan jiwa manusia yang

berakal.147

Agama Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan

ketentuan-ketentuan bagi umat manusia dalam melakukan aktifitasnya di

dunia termasuk dalam bidang perekonomian. Semua ketentuan diarahkan

guna agar setiap individu dalam melakukan aktifitasnya dapat selaras

dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan

berpegang pada aturan-aturan Islam manusia dapat mencapai tujuan yang

147 Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam,

(Bandung: Pustaka Setia, 2010), hal. 22.

Page 161: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

142

tidak semata-mata bersifat materi melainkan didasarkan pada falah

(kesejahteraan).148

Dalam syariah marketing dimana di dalamnya menganjurkan kepada

para pelaku (marketer) untuk menjalankan proses marketingnya senantiasa

mengedepankan etika atau akhlak dalam prosesnya sesuai dengan tuntunan

syariah Islam sebagaimana yang telah ada adalah didasarkan pada Nabi

Muhammad SAW.

Rasulullah SAW telah melarang para sahabatnya yang melakukan

tindakan penyimpangan dan sebaliknya menganjurkan mereka untuk

mempraktekkan cara-cara yang terpuji. Beliau memerintahkan mereka agar

bekerja bukan hanya untuk mengejar materi, namun juga untuk mencari

pahala di sisi Allah SWT. Beliau melarang mereka untuk melakukan sesuatu

yang bukan ditunjukkan kepada Allah. Dengan demikian mereka tidak akan

menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan harta dunia.149

Banyak yang mengatakan bahwa untuk sukses di dunia marketing

hanya bisa dengan menghalalkan segala cara. Dalam hal ini Muhammad

Syakir Sula mengatakan dengan tegas bahwa kesimpulan yang demikian itu

adalah salah besar. Dari hasil riset dan pengalaman beliau selama belasan

tahun malang melintang dalam dunia marketing mengatakan bahwa teori

dan kesimpulan seperti itu sangat keliru. Lebih lanjut beliau mengatakan

bahwa kesuksesan yang diperoleh dengan menghalalkan segala cara adalah

148 Kuat Ismanto, Asuransi Syariah; Tinjauan Asas-asas Hukum Islam, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), hal. 153. 149 Abdurrahman Isa As Salim, “Hisbatun Nabi SAW; Musyaahadaat Wa Waqaa’I Minas

Siiratin Nabawiyah, diterjemahkan oleh Wawan Djunaedi Soffandi dengan judul Manajemen Rasulullah Dalam Berdakwah, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2001), hal. 161.

Page 162: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

143

kesuksesan yang bersifat semu atau kegagalan yang tertunda. Betapa banyak

pelaku binis termasuk marketer yang memperoleh harta yang banyak

dengan menjual diri, melakukan cara-cara entertainment yang menyimpang

dari ketentuan syariah atau memperoleh harta dengan cara mengambil harta

orang lain dengan cara-cara batil, menyuap dan menipu. Pada akhirnya dia

akan kembali pada posisi semua, posisi yang melarat, kembali kepada tidak

punya apa-apa kecuali penderitaan hidup di akhir hayat. Ini yang kemudian

beliau sebut dengan kegagalan yang tertunda. Bahkan dari hasil riset dan

pengamatan beliau selama ini, Justru orang-orang yang melakukan bisnis

dengan cara-cara yang halal merekalah yang pada akhirnya menikmati hasil

jerih payahnya dengan bahagia di hari tua. Dan ini yang kemudian beliau

sebut dengan kesuksesan yang tertunda.150

Sebagaimana yang dikutip oleh Kuat Ismanto dalam buku Asuransi

Syariah, M. Umar Capra 151 mengungkapkan bahwa dalam Islam,

peningkatan spiritual adalah suatu unsur penting dari kesejhateraan manusia

dan usaha apa pun yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang bertentangan

dengannya akan berakhir dengan kegagalan.152

Spiritual marketing dan syariah marketing terdapat relevansi diantara

keduanya yang dalam ajaran Islam mecakup dua dimensi pokok, yaitu

dimensi vertikal (hablum minallah) dan dimensi horizontal (hablum

minannas) dimana kedua dimensi tersebut memiliki keterkaitan dalam arti

150 Muhammad Syakir Sula, Marketing Bahlul, Op. Cit., hal. 312-313. 151 M. Umar Capra, Islam and The Economic Challenge, (Leicester: Islamic Foundation,

1995), hal. 6. 152 Kuat Ismanto, Asuransi Syariah; Tinjauan Asas-asas Hukum Islam, Op.Cit, hal. 153.

Page 163: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

144

Ibadah yaitu ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Kualitas tertinggi

dari ketaatan yang bersifat vertikal adalah takwa, sementara kualitas

tertinggi dari ketaatan yang bersifat horizontal adalah berlaku adil.

Kejujuran merupakan salah satu tangga untuk mencapai tingkat adil yang

dimaksud. Dimensi vertical dalam ajaran Islam bersifat mahdhah, yakni

ibadah yang telah ditentukan cara pelaksanaannya dan tidak bisa direkayasa,

sementara dimensi horizontal bersifat ghoiru mahdhah, menyeluruh dan

mujmal, yang meliputi segala aspek kehidupan yang masih harus dipahami

dan ditafsirkan.153

Aktifitas marketing merupakan salah satu dari aspek kehidupan yang

bersifat horizontal sebagaimana dimaksud diatas, meski dalam Islam tidak

terdapat istilah secara eksplisit menyebut dan membahas tentang marketing,

namun dilihat dari sisi aktifitasnya maka marketing dikelompokkan ke

dalam masalah muamalah, yakni masalah-masalah yang berkaitan dengan

hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Penekanan pada aspek syariah dalam marketing masuk ke dalam

dimensi horizontal, dimana dalam aplikasinya seorang marketer syariah

dituntut untuk mampu membawa dan menjadikan prinsip-prinsip syariah

Islam dalam aktifitas bisnisnya sebagai sebuah pedoman. Syariah disini bisa

dicontohkan adalah berlaku adil, jujur, transparansi, dan berakhlaq baik

sesuai dengan yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits dalam

melakukan interkasi dengan klien atau nasabah.

153 Jusmaliani dkk, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 8.

Page 164: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

145

Sedangkan penekanan pada aspek spiritual dalam marketing masuk

dalam dimensi vertikal. Bagaimana seorang marketer senantiasa memiliki

keyakinan dan memiliki pandangan visi yang lebih jauh tentang aktifitas

bisnis yang dilakukannya. Syariah sebagai jembatan untuk meraih visi

tersebut harus senantiasa tertanam dalam diri seorang marketer. Hingga

pada saatnya nanti seorang marketer akan mendapatkan tidak hanya satu

kepuasan melainkan dua kepuasan atas usaha yang dilakukannya, yaitu

kepuasaan jasmaniyah dan rohaniyah atau materi dan immateri.

Melihat kondisi saat ini dimana masyarkat sudah mulai mendekati

titik jenuh atas kenyataan praktek bisnis yang menjauhi prinsi-prinsip

syariah yang mengedepankan etika, maka dipandang perlu adanya

reformulasi sistem dengan mengadopsi pada ajaran agama (Islam) yang

diharapkan kedepannya dapat tercipta sebuah iklim usaha bisnis yang sehat,

kondusif dan saling menguntungkan tanpa harus ada yang merasa saling

dirugikan.

Pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip

syariah merupakan kewajiban para ilmuan Muslim sepanjang sejarah.

Dalam konteks sekarang, pengembangan tersebut bisa dilakukan dengan

cara penemuan baru hasil penelitian dan atau dari konversi ilmu

pengetahuan yang telah ada kemudian disesuaikan dengan prinsip syariah.

Pendekatan kedua ini cenderung lebih mudah karena berangkat dari

pengalaman yang ada. Namun kelemahannya keterikatan dengan ketentuan

Page 165: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

146

peraturan sebelumnya sebagai variabel membuat pengembangan ilmu

pengetahuan ini terkesan tidak independen.154

C. Analisis Implementasi Spiritual Marketing Di Bank Muamalat

Indonesia Cabang Semarang

Dengan berpijak pada penelitian lapangan yang telah penyusun

lakukan dengan wawancara secara langsung kepada Head Marketing BMI

cabang Semarang, dalam konteks marketing, BMI Cabang Semarang lebih

cenderung banyak menggunakan pendekatan kekeluargaan kepada calon

nasabahnya. Hal ini dimaksudkan selain untuk mengajak bermitra dalam

urusan bisnis juga bertujuan menjalin tali silatuttahmi, kedepan diharapkan

dengan menjalin tali silaturrahmi ini nasabah juga menjadi agen marketing

diluar sistem secara tidak langsung dengan segenap pengalaman positif

selama menjadi nasabah BMI Cabang Semarang.

Adanya kenyataan bahwa masyarakat Kota Semarang yang plural,

tidak hanya muslim saja menjadikan tantangan tersendiri bagi segenap tim

marketing BMI Semarang. Tentunya hal ini membutuhkan pola pendekatan

atau strategi marketing yang berbeda namun tidak kemudian berarti harus

meninggalkan nilai-nilai universal Islam seperti yang terkandung dalam

konsep spiritual marketing.

Meskipun mayoritas nasabah beragama Islam namun hal ini tidak

bisa dijadikan justifikasi bahwa mereka benar-benar memahami tentang

syariah khususnya perbankan syariah. Sehingga pada permasalahan ini,

154 Burhanuddin S, Pasar Modal Syariah; Tinjauan Hukum, (Yogyakarta: UII Press,

2008), hal. 3.

Page 166: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

147

tenaga marketing BMI Cabang Semarang dituntut untuk mampu

mengkomunikasikan dan menggaet nasabah dengan baik, penuh kejujuran

dan mampu memberikan penawaran dalam bentuk materi yang bisa bersaing

dengan bank syariah dan atau bank konvensional. Karena diakui atau tidak

penawaran keuntungan dalam bentuk materi sampai saat ini masih menjadi

faktor terkuat yang menjadi pertimbangan bagi seseorang yang hendak

berinvestasi di bank Syariah khususnya BMI Cabang Semarang. Pada aspek

ini, BMI Cabang Semarang dengan mengikuti SOP (Standar Operasional

Procedure) yang telah ditetapkan oleh BMI Pusat harus bisa melakukan

improvisasi untuk menjawab tantangan dan persoalan yang terjadi didaerah.

Kesuksesan perjalanan bisnis jasa keuangan syariah yang diraih BMI

tidak bisa lepas dari dua faktor. Pertama adalah value added dari prosentase

skema bagi hasil dari produk-produk yang ditawarkan oleh manajemen

BMI. Namun jika menilik dari kondisi pasar saat ini yang terbagi menjadi

tiga (rasional, emosional dan spiritual), maka nilai tambah dalam skema

bagi hasil yang ditawarkan ini menempati pasar rasional.

Kedua, kualitas pelayanan manajemen BMI dengan segala kegiatan

operasionalnya yang didasarkan dengan mengedepankan nilai-nilai

universal Islam seperti yang tercantum dalam konsep spiritual marketing.

Pangsa pasar ini menempati posisi pasar emosional dan atau spiritual. Tidak

sedikit dari nasabah BMI Cabang Semarang yang bermitra dengan BMI atas

dasar pertimbangan nilai-nilai keislaman (aspek halal-haram). Pasar inilah

Page 167: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

148

yang mengalamai kejenuhan atas praktek-praktek binsis yang menyalahi

prinsip bisnis yang sesungguhnya.

Dari sini, seorang marketer BMI Cabang Semarang harus bisa

mengkolaborasikan dan memetakan pasar-pasar tersebut untuk kemudian

bisa merumuskan strategi marketing berikutnya untuk merebut pangsa pasar

dan meraih hasil yang optimal tentunya dengan cara yang baik dan benar

sesuai dengan syariah Islam.

Jika ada anggapan bahwa segala sesuatu yang menggunakan atau

berkaitan dengan label syariah adalah tujuan oleh segelintir orang yang

menghendaki penerapan syariah Islam dalam sistem pemerintahan dan

politik di Indonesia adalah salah. Hal ini sering kali penyusun dengar

langsung dari beberapa orang yang anti dengan keberadaan konsep ekonomi

syariah dalam segala bidang termasuk didalamnya adalah perbankan dan

marketing. Penyusun sangat setuju dengan adanya konsep ekonomi syariah

khususnya perbankan syariah, namun kemudian hal ini bukan berarti

penyusun juga setuju dengan penerapan Syariah Islam untuk Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, agama yang membawa

rahhmat bagi sekalian alam, tidak hanya ummat Islam saja, namun Islam

juga membawa rahmat bagi orang yang non. Hal ini juga dicontohkan oleh

Rasulullah SAW dalam berbagai bidang termasuk muamalah. Bagaimana

beliau melindungi dan memberikan rekomendasi ummat Islam saat itu untuk

menjamin kebebasan mereka dalam melakukan ibadah agama yang

Page 168: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

149

dianutnya. Jika ditarik pada ranah konsep spiritual marketing, menyikapi

perbedaan yang ada membutuhkan strategi tersendiri agar produk yang

ditawarkan mampu mendapatkan tempat di masyarakat yang beragam

karakter dan kebutuhannya.

Spiritualisasi sebagai prinsip dan etos kerja ditunjukkan oleh

manajemen BMI, dimana setiap hari ketika hendak memulai aktifitasnya

didahului dengan membaca doa pagi secara berjamaah dan ketika hendak

pulang ditutup dengan doa sore. 155 Pada setiap malam Jumat diadakan

membaca surah Yasin secara berjamaah. Tidak hanya itu, setiap satu bulan

sekali atau peringatan hari-hari besar Islam juga mengadakan pengajian

rutin dengan mendatangkan ustadz dari luar yang diisi dengan materi-materi

tausiah yang bermuatan mengenai persoalan agama Islam. Hal ini

dimaksudkan untuk membekali agar karyawan senantiasa menerapkan

prinsip atau etos kerja Islami dalam prakteknya.

Menurut penyusun, spiritualisasi dalam BMI tidak hanya pada aspek

pelayanan, marketing dan manajemen. Melainkan juga design ruangan

dimana BMI kebanyakan selalu menempatkan musholla berada diruang

depan. Lebih dari itu adalah persoalan warna sebagai differensiasi156 BMI

dengan bank syariah yang lain, yaitu warna ungu.

Dilihat dari penafsiran makna warna-warni dalam feng shui, Ungu

adalah sebagai warna yang bermakna impresif, kemewahan, dan spiritual.

155 Lihat ; Model Layanan Bank Muamalat Indonesia dengan prinsip FAST (Friendly,

Accessible, Secure, To You Needs) Service 156 Diferensiasi Bank Muamalat: Institusi Islam yang berkiprah di bidang keuangan,

bukan sekedar bank yang dijalankan dengan system syariah, akhlak dan akidah.

Page 169: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

150

Ungu dapat dipakai di ruang tidur atau ruang meditasi. Sebaiknya, warna

ungu ini tidak digunakan di dapur atau kamar mandi.157 Warna ungu juga

berarti menunjukkan pengaruh, pandangan ketiga, kekuatan spiritual,

pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, kebangsawanan,

upacara, misteri, pencerahan, telepati, empati, arogan, intuisi, kepercayaan

yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri.

Menurut psikolog, warna ungu mempunyai efek tenang dan

menyejukkan. Seringkali warna ungu dikaitkan dengan kesan yang

berhubungan tentang wawasan yang luas, martabat, kehormatan, intuisi, dan

sejahtera bahkan kesan anggun. Pengaruh warna ini dapat menginspirasikan

pikiran dan membuat hati lebih tenang. Karena sifatnya yang tenang dan

menyejukkan, ruang kerja dan ruang tidur sangat cocok jika diberi warna

ungu. Sebaliknya warna ungu tidak tepat untuk ruang tempat beraktivitas.

Yang unik, warna ungu sangat cocok untuk Anda yang sedang menjalani

program diet karena mampu mengurangi rasa lapar. Warna ungu juga cocok

untuk mengontrol rasa marah dan bisa meringankan suasana hati.

Sisi positif dari warna ungu ternyata jauh lebih banyak dari sisi

negatifnya. Hal ini pulalah yang menyebabkan Pasha dan kawan-kawan

memberi nama Grup Band mereka dengan ungu, dan terbukti fans dari grup

band ini berasal dari semua kalangan bukan hanya dari para janda. Begitu

pula dengan Rako Prijanto, Sutradara dari film ungu violet yang sempat

meledak di pasaran di pasaran pada tahun 2005, menilai warna ungu

157 Istanto Adi Nugroho, Arti Warna Warni Dalam Feng Shui, di http://id.istanto.net,

diakses pada hari Senin, tanggal 5 Oktober 2009 pukul 10:53 WIB.

Page 170: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

151

bukanlah suatu warna yang menakutkan dan identik dengan janda. Sehingga

mengangkat warna ini untuk judul filmnya.

Saat ini mitos warna ungu yang diidentikan dengan janda lambat

laun memang semakin berkurang. Dimana saat ini banyak anak muda dan

anak gadis yang menyukai warna ini. Hal ini ditunjukan dari banyak sekali

barang-barang yang dibuat untuk kalangan remaja dengan warna ungu. Jadi,

memang tidak ada alasan yang jelas, kenapa warna ungu diidentikan dengan

janda.158

Dalam dunia perdagangan (persaingan bisnis), Islam sebagai salah

satu aturan hidup yang khas, telah memberikan aturan-aturan yang jelas dan

rinci tentang hukum dan etika persaingan, serta telah disesuaikan dengan

ajaran-ajaran Islam. Hal itu dimaksudkan dengan tujuan untuk menghindari

adanya persaingan-persaingan yang tidak sehat. Paling tidak ada tiga unsure

yang perlu untuk dicermati dalam membahas persaingan bisnis menurut

Islam yaitu (1) pihak-pihak yang bersaing, (2) cara persaingan, dan (3)

produk barang atau jasa yang dipersaingkan. Ketiga hal tersebut merupakan

unsur terpenting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan masalah

persaingan bisnis dalam perspektif Islam.159

Karena usaha dan kerja keras serta etos kerja Islami yang menjadi

pijakan oleh manajemen dan karyawan BMI, semua itu membuahkan hasil

dengan diraihnya beberapa penghargaan bergengsi skala nasional.160 Meski

158 http://dharmaditya.wordpress.com, diakses pada tanggal 21 Juni 2010, pukul 15.47. 159 Johan Arifin, Fiqh Perlindungan Konsumen, Op. Cit., hal. 49. 160 Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh BMI antara lain: (1) Best Islamic Bank

Poll sebagai The Best Islamic Bank in Indonesia tahun 2006, 2008, 2009 dan 2010, (2) Best

Page 171: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

152

hal itu tidak menjadi target utama dalam pengelolaan industri keuangan

BMI, namun setidaknya penghargaan tersebut menjadi nilai plus tersendiri

untuk BMI. Di wilayah Semarang, bidang hukum atau kenotariatan BMI

diakui bank Indonesia sebagai bank syariah yang memiliki notaris terbaik

dari sekian banyak notaris bank-bank syariah yang lain di Semarang.

Islamic Finance House dari Alpha South East Asia tahun 2009, (3) penghargaan Infobank Golden Trophy Award 2009 dari Infobank Award 2009, (4) The Most Profitable Bank tahun 2009 dari Islamic Finance Award 2009, dan (5) The Best Islamic Saving Account tahun 2010 dari Bank Loyalty Award [IBLA]. Annual Report Bank Muamalat, Op. Cit,, hal. 13-15.

Page 172: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

153

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melihat, mengamati dan mencermati uraian bab pertama sampai

dengan bab ke empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Muhammad Syakir Sula mencoba menguraikan secara lengkap dan

didasarkan pada bukti-bukti empiris tentang penyalahgunaan tugas yang

sebenarnya oleh seorang marketer. Beliau menilai bahwa yang terjadi

sekarang ini adalah kebanyakan seorang marketer menghalalkan segala

cara untuk memperoleh laba perusahaan yang maksimal dan hal tersebut

sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam. Atas dasar tersebut

Muhammad Syakir Sula mencoba mereformulasi dengan memberikan

tawaran konsep baru, sebuah marketing yang didasarkan kepada ajaran

agama Islam dengan memiliki karakteristik tesitis (Robbaniyah), etis

(akhlaqiyah), realistis (Al-Waqi’iyah), dan Humanistis (Insaniyyah).

Konsep spiritual marketing didasarkan atas adanya realitas yang

terjadi dimana saat ini sudah mulai ada pergeseran pola pikir masyarakat

terhadap kebutuhan kehidupan. Kalau dulu kebanyakan orang berada di

pasar rasional yang mempertimbangkan untung rugi ketika memakai

produk atau menggunakan jasa tertentu, maka saat ini pasar tersebut

terbagi kedalam pasar emosional dimana masyarakat lebih

mempertimbangkan aspek keabsahan secara dogma agama, tidak

memperdulikan apakah produk atau jasa yang digunakannya untung atau

153

Page 173: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

154

rugi tetapi yang paling penting masyarakat yang berada di pasar ini adalah

kehalalan versi agama. Indikasi dari adanya kedua pasar tersebut maka

kedepan aka nada wilayah garapan atau peluang potensi pasar yang cukup

menggiurkan jika mampu mengelola dan menguasai pasar tersebut yaitu

pasar yang didasarkan atas aspek spiritualitas. Kenyataan yang terjadi saat

ini adalah masyarakat mulai jenuh dengan pola-pola pemasaran

konvensional yang masih jarang mengedepankan sisi etika dalam

prosesnya. Pasar spiritual menjadi salah satu solusi alternatif untuk

merebut persaingan dunia usaha dengan menggunakan pendekatan

religius. Dengan tetap mengutamakan hasil akhir yang maksimal namun

tidak mengesampingkan proses yang terjadi didalamnya yaitu dengan cara

yang sesuai dengans syariah Islam.

2. Terdapat benang merah antara konsep spiritual marketing dan syariah

marketing. Untuk mewujudkan konsep syariah marketing maka

diperlukan adanya piranti dalam hal ini adalah marketer (pelaku

marketing) yang benar-benar memahami syariah Islam dan memiliki jiwa

spiritual yang baik. Seorang marketer syariah hendaknya memahami

secara komprehensif tentang konsep tersebut. Penegasan orientasi kerja

seorang marketer syariah tidak hanya sebatas pendapatn keutungan yang

besar namun mengesampingkan etika cara untuk mendapat keuntungan

tersebut. Selain itu syariah marketing juga memberikan konsep bahwa

seorang marketer harus bisa bertanggungjawab selain kepada

pimpinannya juga kepada sesama dan yang lebih penting adalah kepada

Page 174: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

155

Tuhan-Nya. Agar seorang marketer menjalankan amanahnya sesuai

dengan prinsip syariah, maka dia harus memiliki pola komunikasi,

manajemen dan kepribadian yang dilandasi oleh spiritual.

3. Implementasinya konsep spiritual marketing di Bank Muamalat Indonesia

Cabang Semarang sudah memenuhi standar operasional procedure yang

ditetapkan oleh perusahaan dan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip

etika bisnis syariah termasuk didalamnya mengenai proses marketingnya.

Meskipun masih terdapat kekurangan, namun hal tersebut menjadi suatu

kewajaran karena hakikatnya di dunia ini tidak ada yang sempurna

kecuali Allah SWT. Namun begitu bukan berarti tidak ada usaha untuk

senantiasa terus melakukan inovasi, evaluasi dan perbaikan untuk

meningkatkan kualitas pelayanannya. Seiring dengan berjalannya waktu

dan permasalahan dunia usaha khususnya bidang perbankan yang

semakin kompleks maka manajemen dituntut untuk melakukan

perubahan-perubahan serta inovasi baik dari sisi produk dan sistem

pelayanannya agar nasabah atau konsumen tetap loyal menggunakan jasa

dari Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang.

Khusus Bank Syariah yang belum menerapkan pola pelayanan

yang didasarkan pada ajaran syariah Islam, masih diperlukan adanya

pengawasan dan pendampingan yang lebih intensif baik dari Dewan

Pengawas Syariah (DPS) dan pemegang otoritas kebijakan perbankan

dalam hal ini Bank Indonesia agar bank syariah tersebut berjalan sesuai

Page 175: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

156

dengan koridor hukum Islam yang dijadikan dasar dalam manajemen dan

pengelolaannya.

B. Saran-Saran

Sebagai seorang pegiat dan aktifis ekonomi syariah, dalam konteks

wacana dan gerakan tentang Spiritual Marketing yang digagas oleh

Muhammad Syakir Sula ini, penyusun dapat memberikan saran sbb :

1. Hendaknya implementasi konsep spiritual marketing syariah tidak hanya

fokus pada sektor bisnis yang eksekutif, melainkan juga merambah pada

sektor yang lebih mikro. Kepada pengusaha-pengusaha mikro kecil dan

menengah, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dlsb. Sehingga

hal ini akan mencapai hasil yang lebih maksimal dan terintegrasi dengan

sektor bisnis kelas eksekutif. Dengan demikian akselerasi penerapan

konsep spiritual marketing dalam kegiatan bisnis syariah dapat dengan

mudah dipahami dan dipraktekkan oleh pelaku usaha dan atau lembaga

keuangan mikro kecil syariah. Maka sebuah sistem bisnis syariah akan

dapat berjalan sesuai dengan yang semestinya.

2. Dalam konteks implementasi konsep spiritual marketing di bank syariah,

hendaknya konsep spiritual dalam marketing dijadikan pijakan dalam

berbagai aktifitas perbankan. Karena diakui atau tidak, saat ini masih

terdapat bank syariah yang tidak “syariah” dengan arti bahwa bank

syariah tersebut belum memhami dan menjalankan konsep spiritual dalam

kegiatan perbankanya. Sehingga hal ini berdampak pada semakin

apatisnya masyarakat terhadap keberadaan bank syariah yang secara teori

Page 176: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

157

dan prakteknya justru lebih menguntungkan, disisi lain saat ini bank

syariah masih mencari-cari formula yang tepat untuk sosialisasi dan

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bank syariah. Bank

syariah yang tidak “syariah” inilah yang masih perlu untuk belajar

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan bisnis

atau transaksinya dengan memperkuat spiritualitas karyawannya.

Terhadap bank-bank syariah yang sudah dan atau sedang

menerapkan konsep spiritual marketing, hendaknya senantiasa menjaga

kualitas pelayanannya dan lebih meningkatkan dengan selalu

mengedepankan etika yang dilandasi spiritualisasi dalam aktifitas

pelayanannya.

3. Kampanye atau sosialisasi konsep ekonomi syariah umumnya dan

spiritual marketing khususnya hendaknya dilakukan secara sinergis,

berkesibambungan, bertahap dan konsisten. Agar pencapaian target dan

sasaran dapat tercapai dan terstruktur. Melibatkan stakeholder yang

memiliki kesamaan visi-misi sama agar sosialisasi konsep ekonomi

syariah dapat berjalan dengan cepat, mudah dan efisien. Dengan demikian

mimpi besar Muhammad Syakir Sula dan aktitis ekonomi syariah lainnya

untuk mewujudkan sebuah system bisnis yang Islami di Indonesia dapat

segera terwujud.

Page 177: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

158

C. Penutup

Tiada puji syukur alhamdulillah yang patut dipersembahkan kecuali

kepada Allah SWT yang dengan karunia dan rahmatnya telah mendorong

penyusun hingga dapat merampungkan tulisan yang sederhana ini.

Demikian penyusunan Skripsi sebagai tugas akhir dan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Syariah dibuat.

Penyusun sadar betul bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak sekali kekurangan yang harus dibenahi untuk menuju proses

mendekati kesempurnaan. Dalam hubungan ini sangat didasari bahwa tulisan

ini dari segi metode apalagi materinya jauh dari kata sempurna. Namun

demikian tiada gading yang tak retak dan tiada usaha besar akan berhasil

tanpa diawali dari yang kecil.

Untuk itu saran dan kritik konstruktif sangat penyusun harapkan.

Harapan kami semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para

pembaca yang budiman pada umumnya. Terimakasih.

Page 178: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

159

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Djunaidi, Mahasiswa Program Pascasarjana IAIN Walisongo

Semarang, dengan judul Studi Tentang Praktek Pemasaran Rasulullah

SAW (Sejarah Sosial Ekonomi Masa Rasulullah). 2008

Abdul Ghani, Muhammad, The Spiritually in Bussines, Terj. Pencerahan Hati

Bagi Pelaku Usaha, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005)

A. Elias, Modern Dictionary Engglish Arabaic, (Kairo: Elias Modern Publishing

House & Co, 1986)

Agustian, Ary Ginanjar, Spiritual Company; Kecerdasan Spiritual Pembawa

Sukses Kampiun Bisnis Dunia, (Jakarta : Arga Publishing, 2010)

Ahmad Imam Asy-Sya’rani, Abdul Wahab Bin, Quantum Qalbu; 80 Ajaran

Kunci Kecerdasan, Kekuatan, dan Kebersihan Hati, (Yogyakarta: Diva

Prress, 2008)

Alma, Buchari dan Juni Priansa, Donni, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung:

Alfabeta, 2009)

Al-Bugha, Musthafa Dib, Fiqh Al-Mu’awadhah, (Damaskus: Darul Mustafa,

2009), diterjemahkan oleh Fakhri Ghafur dengan judul Buku Pintar

Transaksi Syariah; Menjalin Kerjasama Bisnis dan Menyelesaikan

Sengketanya Berdasarkan Panduan Islam, (Jakarta: Hikmah, 2010)

Amin, A. Riawan, The Celestial Mangement, Cet. V (Jakarta: Senayan Abadi

Publishing,, 2006)

Amrin, Abdullah, Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006)

Annual Report Bank Muamalat , Memperkokoh Landasan Usaha, 2009)

Anshori, Abdul Ghofur, Penerapan Prinsip Syariah; Dalam Lembaga Keuangan,

Lembaga Pembiayaan, dan Perusahaan Pembiayaan, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008)

Arifin, Johan, Fiqih Perlindungan Konsumen, (Semarang: Penerbit Rasail, 2007)

__________, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009)

Asnawi, Haris Faulidi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam,

(Yogyakarta: Magistra Insani Press, 2004)

Azwar, Saifudin, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998

Page 179: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

160

Buku Panduan Bank Muamalat, Model Layanan Muamalat FAST Service;

Friendly, Accessible, Secure, To You Needs

Burhanuddin S, Pasar Modal Syariah; Tinjauan Hukum, (Yogyakarta: UII Press,

2008)

Daiber, Hans, in Seyyer Hossein Nasr and Oliver Leaman, History of Islamic

Philosophy, (London: Rotledge, 1996)

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung:

CV. Penerbit Diponegoro, 2000)

Encyclopedia Britannica, X, (Micropeadia)

Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Management, Edisi Revisi,

(Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003)

Glasse, Cyril, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Cet. Ke 2.

1999) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gufron A. Mas’adi

[The Concise Encyclopaedia of Islam]

Gula S.S, Richard M., The Good Life: Where Morality and Spiritually Converge,

Barkeley, California, 1999)

Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, Utus, Marketing Muhammad SAW;

Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad SAW, (Bandung:

PT. Karya Kita, 2007)

Hadi, Sutrisno, Metode Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993

Haider Naqvi, Syed Nawab, Ethics and Economics: An Islamic Synthesis,

(London: The Islamic Fondation, 1981). Diterjemahkan oleh Husin Anis

dan Asep Hikmat dengan judul Etika dan Ilmu Ekonomi; Suatu Sintesis

Islami, (Bandung: Mizan, 1985)

Hidayat, Mohamad, an Introduction to The Sharia Economic; Pengantar Ekonomi

Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010)

Hasan, Ali, Manajemen Bisnis Syariah; Kaya Di Dunia Terhormat di Akhirat,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

_________, Marketing Bank Syariah; Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan

Pasar Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)

Page 180: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

161

Ho, Andrew dan Gym, Aa, The Power of Network Marketing: Hikmah

Silaturahmi dalam Bisnis, (Bandung: MQS Publishing, 2006)

Ibn Hajar al ‘Asqalani, al Hafidz, Bulugh Al Maram min Adillah al ahkam,

(Surabaya: Salim Nabhan, t. th.)

Ibrahim Lubis, Bc. Hk. Dipl. Ec, Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Jakarta:

Kalam Mulia, 1995)

Isa As Salim, Abdurrahman, “Hisbatun Nabi SAW; Musyaahadaat Wa Waqaa’I

Minas Siiratin Nabawiyah, diterjemahkan oleh Wawan Djunaedi

Soffandi dengan judul Manajemen Rasulullah Dalam Berdakwah,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2001)

Ismanto, Kuat, Manajemen Syariah; Implementasi TQM Dalam Lembaga

Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

____________, Asuransi Syariah; Tinjauan Asas-asas Hukum Islam,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

Jazuli, Ahmad, Kaidah-Kaidah Fikih; Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-masalah Praktis, (Jakarta: Kencana Media

Group, 2006)

Jusmaliani dkk, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Kamaludin, Ahmad dan Alfan, Muhammad, Etika Manajemen Islam, (Bandung:

Pustaka Setia, 2010)

Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

Keraf, R.A. Sonny, Etika Bisnis; Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 1998)

Kertajaya, Hermawan dan Syakir Sula, Muhammad, Syariah Marketing,

(Bandung: Mizan Pustaka, 2006)

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, Dasar-Dasar Pemasaran Dan Prinsip-

Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Prehalindo and Prentice Hall, 1996)

___________, Marketing Management, 10 th alih bahasa oleh Hendra Teguh dan

Benjamin Molan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS, 2004)

Page 181: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

162

Laksmana, Yusak, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah; Memahami

Praktek Proses Pembiayaan di Bank Syariah, (Jakarta: Elex Media

Computindo, 2009)

Magnis Suseno, Franz, 13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad ke-19,

(Yogyakarta: Kanisius, 1999)

Mahmoeddin, Etika Bisnis Perbankan, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994)

Majid, Abdul, Pokok-Pokok Fiqh Muamalah Dan Hukum Kebendaan Dalam

Islam, (Bandung : IAIN SGD, 2006)

Miru, Ahmad dan Yodo, Sutarman, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2007)

Muhammad dan R. Lukman Fathoni, Visi Al-Qur’an Tentang Etika Dan Bisnis,

(Jakarta: Penerbit Salemba Diniyah, 2002)

M. Umar Capra, Islam and The Economic Challenge, (Leicester: Islamic

Foundation, 1995)

Muslich, Bisnis Syariah Perspektif Muamalah dan Manajemen, (Yogyakarta: UPP

STMIK YKPN, 2007)

Mu’jam Alfazh al-Qur’an al-Karim, Kairo: majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah, juz

2

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004)

Nas, Muammar, Kedahsyatan Marketing Muhammad, (Bogor : Penerbit Pustaka

Iqro Internasional, 2010)

Owens, Elizabeth, Discovery Your Spiritual Life, Terj. Sinari Jalan Setapak Jiwa

Anda, dialihbahasakan oleh Hendry M. Tanaja, (Jakarta: Bhuana Ilmu

Populer, 2004)

Patricia P, John Naisbitt, Megatrend 2000, Terj. Megatrend 2000, (Jakarta :

Paramadina, 2005)

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yoyakarta

kerjasama dengan BI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008)

Page 182: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

163

Qardhawi, Yusuf, Daurul Qiyam wal Akhlaq fil Iqtishadil Islami, (Kairo, Mesir:

Maktabah Wahbah, 1995). Diterjemahkan oleh Zainal Arifin dan Dahlia

Husin dengan judul, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema

Insani Press, 1997), Cet. 1

Rahman, A Fazlur, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid I, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti

Wakaf, 1995)

Rosyidah, Noor, Pemasaran Dalam Perspektif Muamalah; Studi Kasus

Pemasaran Buku oleh Yayasan Raudlatul Mujawwidin di Semarang,

(Semarang: Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2008)

Salam, Burhanuddin, Etika Individual; Pola Dasar Filsafat Moral, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta), 2000

Shihab, M. Quraish, Berbisnis Dengan Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses

Dunia-Akhirat, (Tangerang: Lentera Hati, 2008)

Said Al-Asymawi, Muhammad, Ushul Asy-Syariah (Nalar Kritis Syariah), Kairo,

Mesir. 1978

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1995)

Swastha, Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta, 1990)

Syafei, Rahmat, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2006)

Syakir Sula, Muhammad, Asuransi Syariah (Life And General); Konsep Dan

Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004)

__________, Muhammad, Marketing Bahlul, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008)

Thalib, Muhammad, 46 Bimbingan Bisnis dan Pemasaran Islami, (Bandung:

Gema Risalah Press, 1999)

Media Internet :

Republika On Line www.nezfine.wordpress.com www.agustianto.niriah.com www.thecelestialway.com www.syakirsula.com www.id.istanto.net www.pa-ambarawa.go.id www.dharmaditya.wordpress.com

www.drlizaibadah.blogspot.com

Page 183: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

164

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Herry Aslam Wahid Tempat/ Tanggal Lahir : Pati, 17 Desember 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat Asal : Ds. Kedungbang Kec. Tayu Kab. Pati Rt/w : 1/01

Kp 59155 Alamat sekarang : Kantor UKMI KSMW PKM Kampus 3 Lt. 2 No Telephone/ HP : 085 290 5000 51/ 081 575 975 688 Orang Tua : Bapak : Abdul Wahid : Ibu : Sri Usmini Pekerjaan : Bapak : Wiraswasta : Ibu : PNS Riwayat Pendidikan :

� Formal : 1. MI Mabdaul Huda Kedungbang Lulus Tahun 1998 2. MTs Perguruan Islam Al Huda (PIA) Tayu Lulus Tahun 2001 3. MA SALAFIYAH Kajen Lulus Tahun 2004 4. Fakultas Syariah IAIN Walisongo Lulus Tahun 2011

� Non Formal : 1. Pondok Pesantren Nurul Huda Kajen Margoyoso Pati 2001 s.d. 2004 2. Computer Course “Ikha Jaya” Tayu 2004 3. Peserta Workshop dan Konser Paduan Suara Nasional (Indonesian Muslim

Choir) di 3 Kota (UIN Jogja, UIN Jakarta dan IAIN Semarang) tahun 2005 4. Peserta Workshop Penulisan Karya Ilmiah Inovatif Mahasiswa oleh IAIN

Walisongo Semarang tahun 2006 5. Peserta Workshop Paduan Suara Mahasiswa oleh IAIN Walisongo Semarang

tahun 2005 6. Peserta Workshop Kepemimpinan Mahasiswa oleh IAIN Walisongo

Semarang tahun 2006 7. Peserta Workshop Penelitian Sosial Mahasiswa oleh IAIN Walisongo

Semarang tahun 2006 8. Peserta Workshop Akuntansi Zakat Mahasiswa oleh IAIN Walisongo

Semarang tahun 2007 9. Peserta Workshop dan Seminar International oleh Departemen Luar Negeri

RI dan Asia Pacific and African Affairs tahun 2007 10. Peserta Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) dan Konferensi Internasional

FoSSEI ke VIII di Universitas Udayana Denpasar Bali tahun 2009 dan Ke IX di IAIN Medan Sumatera Utara tahun 2010

11. Peserta Seminar dan Simposium Internasional Forum Riset Perbankan Syariah (FRPS) Bank Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Desember 2010

12. Peserta Training LQ (Listening Quetion) oleh SWA Consult Manajemen Semarang tahun 2008

Selain yang tersebut diatas masih banyak kegiatan pelatihan, workshop dan seminar yang pernah diikuti penulis baik sebagai peserta atau panitia (ketua) untuk menambah pengalaman pendidikan diluar bangku kuliah. Kesemuanya bisa skala internal Fakultas (Mahasiswa), Regional maupun Nasional.

Page 184: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

165

Pengalaman Organisasi :

� Intra Kampus : 1. Departemen Luar Negeri UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) FOSIA (Forum

Silaturrahmi Annisa) Badan Koordinasi Mahasiswa (BKM) Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo tahun 2005

2. Tim Redaksi Majalah Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) JUSTISIA Fakultas Syari’ah tahun 2005

3. Crew UKM Musik (Drummer dan Paduan Suara) tahun 2005 4. Departemen Kajian dan Wacana Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan

(BEMJ) Muamalah-Ekonomi Islam tahun 2006 5. Departemen Luar Negeri UKMI KSMW tahun 2006 6. Lit.Bang.Der (Penelitian, Pengembangan dan Pengkaderan) UKM FOSIA

tahun 2007 7. Presiden BEMJ Muamalah-Ekonomi Islam tahun 2007 8. Lit. Bang LPM Justisia Fakultas Syari’ah tahun 2008 9. Koord. UKM Pengurus Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Walisongo tahun

2008 � Ekstra Kampus :

1. Pengurus Keluarga Mahasiswa dan Pelajar Pati di Semarang sebagai Dept. Luar Negeri tahun 2005

2. Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syari’ah sebagai Lembaga Studi Advokasi Rayon Syari’ah (LSARS) tahun 2005

3. Pengurus PMII Rayon syari’ah sebagai Koord. Dept. Bakat dan Minat tahun 2006

4. Pengurus PMII Komisariat Walisongo sebagai Dept. Luar Negeri tahun 2007 5. Pengurus Besar PMII masa bhakti 2011-2013 bidang Keagamaan 6. Dept. Pusat Informasi dan Publikasi Pengurus Koordinator Wilayah VI

Jateng-DIY Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) tahun 2007 7. Koord. Daerah ISMEI Kota Semarang tahun 2007 8. Sekretaris Majelis Pertimbangan FoSSEI Regional (MPFR) Forum

Silaturrahmi dan Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Regional Jawa Tengah tahun 2009

9. Pengurus Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) Kota Semarang sebagai Dept. Pusat Informasi dan Publikasi tahun 2008-2011

10. TIM Laskar LQ (Listening Quetion) oleh SWA Consult Manajemen Semarang tahun 2008

11. Lit. Bang Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (ForSHEI) Muamalah tahun 2008 s.d. sekarang

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 30 Juni 2011

Herry Aslam Wahid

Page 185: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

166

Page 186: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

167

Page 187: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

168

Page 188: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

169

Page 189: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

170

Page 190: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

171

Page 191: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

172

Page 192: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

173

Page 193: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

174

Page 194: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH) …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat ... mengijinkan penulis

175