jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan ilmu...

154
EFEKTIVITAS PERAN FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM OPERASIONAL MANAJEMEN RISIKO PADA PERBANKAN SYARIAH Darngiyanto Wahyudi 205082000213 Akuntansi/Audit JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: nguyenkhuong

Post on 10-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

EFEKTIVITAS PERAN FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM

OPERASIONAL MANAJEMEN RISIKO PADA PERBANKAN SYARIAH

Darngiyanto Wahyudi

205082000213

Akuntansi/Audit

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010

Page 2: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Efektivitas Peran Fungsi Audit Internal Dalam Operasional Manajemen

Risiko Pada Perbankan Syariah

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Darngiyanto Wahyudi

205082000213

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof, Dr. Abdul Hamid, MS Rahmawati, SE, MM. NIP. 195706171985031002 NIP. 197708142006042003

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

i

Page 3: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Hari ini Rabu, Tanggal Sepuluh Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh, telah dilakukan ujian komprehensif atas nama Darngiyanto Wahyudi NIM: 205082000213 dengan judul skripsi “EFEKTIFITAS PERAN FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM OPERASIONAL MANAJEMEN RISIKO PADA PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si Yusro Rahma, SE., M.Si Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Penguji Ahli

ii

Page 4: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Hari ini Selasa, Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sepuluh, telah dilakukan ujian skipsi atas nama Darngiyanto Wahyudi NIM: 205082000213 dengan judul skripsi “EFEKTIFITAS PERAN FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM OPERASIONAL MANAJEMEN RISIKO PADA PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Skipsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Rahmawati, SE., MM Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si Yusro Rahma, SE., M.Si Penguji Ahli I Penguji Ahli II

iii

Page 5: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Darngiyanto Wahyudi

2. Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1987

3. Alamat :Jl. Madrasah (IKPN) RT 001/012,

Bintaro.Jakarta Selatan 12330

4. No. Telepon Rumah : (021) 7379491

5. No. Telepon Handphone : (021) 91281112

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

B. DATA PENDIDIKAN

1. Tahun : 1993 – 1999 SDN 05 Pagi Jakarta

2. Tahun : 1999 – 2002 SMPN 161 Jakarta

3. Tahun : 2002 – 2005 SMAN 87 Jakarta

4. Tahun : 2005 – 2010 FEIS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

iv

Page 6: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

"Effectiveness of Internal Audit Function Roles Operational Risk Management in Islamic Banking "

By:

Darngiyanto Wahyudi

ABSTRACT

Purpose of this study is to analyze the effectiveness of the internal audit function in the role of operational risk management in Islamic banking. This study used a qualitative descriptive method by presenting a list of direct questions (questionnaire) to the internal audit The results of questioners show that the answer with the level of effectiveness of 78.82%. This means that the role of internal audit is very important in operational risk management in Islamic banking. Based on the calculation of average effectiveness rate of 78.97% are located in quadrant II in the Cartesian diagram shows that the internal audit role in operational risk management has been effective. Keywords: Role of Internal Audit, Operational Risk Management

v

Page 7: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

“Efektivitas Peran Fungsi Audit Internal Dalam Operasional Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah”

Oleh:

Darngiyanto Wahyudi

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas peran fungsi audit internal dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan cara menyajikan daftar pertanyaan langsung (kuesioner) kepada audit internal. Hasil kuesioner menunjukkan jawaban dengan tingkat efektivitas sebesar 78,82%. Hal ini berarti bahwa peran audit internal sangat penting dalam operasional manajemen risiko pada perbankanan syariah. Berdasarkan perhitungan rata-rata tingkat efektivitas sebesar 78,97% yang terletak pada kuadran II dalam diagram kartesius menunjukkan bahwa peran audit internal pada operasional manajemen risiko telah efektif. Kata Kunci: Peran Audit Internal, Operasional Manajemen Risiko

vi

Page 8: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih, saying dan

rasa sabar yang selalu menjadikan pengantar penulis dalam menyelesaikan skipsi

ini. Shalawat serta salam tak lupa pula dihanturkan keharibaan Rosulullah

Muhammad SAW, beserta keluarganya yang telah menuntun umatnya menempuh

jalan yang ridho dan diridhoi Allah SWT.

Skripsi ini di susun guna memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Alhamdulillahi Robill’Aalamiin atas segala pertolongan dan petunjuk

Allah swt, skripsi dengan judul “Efektivitas Peran Fungsi Audit Internal Dalam

Operasional Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah” dapat terselesaikan

dengan baik walaupun di dalamnya terdapat beberapa kekurangan yang masih

harus diperbaiki dan jauh dari kesempurnaan, disamping itu telah banyak pihak

yang memebantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, untuk itu ucapan

terima kasih yang tiada terkira juga penulis haturkan kepada:

1. Bapak dan Ibu-ku tercinta serta seluruh keluarga yang senantiasa selalu

memberikan do’a, semangat, serta dukungan materil yang tak terhingga

sehingga satu tahap lagi dalam kehidupan-ku dapat terlewatkan dengan baik.

Rabbighfirli wa li walidayya warhamhuma ka ma rabbayani shaghira.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih

atas waktu, arahan dan bimbingan Bapak selama penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Rahmawati, SE, MM. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan semangat, motivasi dan dorongan kepada penulis agar segera

menyelesaikan skipsi ini. (Terima kasih atas kesabaran dan keramahan Ibu

menghadapi mahasiswa, semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan berkah

kepada Ibu dan keluarga). Amiiiin

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Tim penguji ujian komprehensif: Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni., Bapak Afif

Sulfa, SE., Ak.,M.Si., dan Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si.

vii

Page 9: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

6. Tim penguji ujian skipsi: Bapak Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si dan Ibu Yusro

Rahma, SE., M.Si.

7. Seluruh Dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis dan

menjadi motivator penulis dalam memandang suatu fenomena dan

memberikan solusi yang terbaik atas berbagai permasalahan yang penulis

hadapi.

8. Pitri Yanti yang sudah memberikan do’a, semangat dan dukungan yang besar.

Makasih ya Yank! (Aku Selalu Sayang Kamu)

9. Sahabat terbaiku: B-doel, Ocul, Bibir, Padank, Ega. Makasih atas perhatian

dan kebersamaan kita, semoga kita tetap menjadi sahabat sampai kapanpun!

10. Kawan perjuangan kompre dan skipsi: Arya, Ardi, Ajij, Teguh, Rendy, Asep,

Abe dan mas Iwan. Makasih atas do’a dan supportnya ya. Kita Wisuda bareng

ya!

11. Kawan-kawan seperjuangan di Akuntansi A: B-doel, Ocul, Bibir, Padank,

Ega, Arya, Ardi, Ajij, Teguh, Rendy, Abe, Iwan, Aditiyo, Arifin, Irfan, Yuli,

Icha, Sari, Kokom, Ita, Devi, Maya, Bedha, Aini, Asti, Indah, Ana, Dewi.

Makasih untuk semua kegilaan dan kebersamaan kita, sungguh moment yang

takkan pernah terlupakan.

Terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada semua

pihak yang begitu banyak membantu penulis dalam berbagai hal dalam kehidupan

penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak mengurangi

rasa hormat, cinta dan terima kasih yang begitu besar sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Akhirnya penulis sangat menyadari berbagai

kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat

penulis nantikan demi perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Jakarta, Juni 2010

Darngiyanto Wahyudi

viii

Page 10: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ iv

ABSTRACT .................................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian... .............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Internal ......................................................................... 10

1. Pengertian Audit ............................................................. 10

2. Pengertian Audit Internal. ............................................... 13

3. Standar Audit Internal..................................................... 17

ix

Page 11: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

4. Peran Audit Internal ........................................................ 18

5. Fungsi dan Tujuan Audit Internal ................................... 20

6. Audit Internal Dalam Organisasi .................................... 22

7. Kedudukan Audit Internal dalam Struktur organisasi..... 23

8. Ruang Lingkup Audit Internal ........................................ 27

B. Manajemen Risiko ................................................................. 30

1. Pengertian Risiko ............................................................ 30

2. Pengertian Manajemen Risiko ........................................ 33

3. Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah. ................. 37

4. Manajemen Risiko Yang Efektif..................................... 39

5. Ruang Lingkup Manajemen Risiko Operasional ............ 40

6. Identifikasi Risiko Operasional....................................... 41

C. Efektivitas. ............................................................................. 42

1. Pengertian Efektivitas ..................................................... 42

2. Pengukuran Efektivitas ................................................... 43

D. Kerangka Pemikiran............................................................... 44

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 46

B. Metode Penentuan Sampel.................................................... 46

C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 47

1. Data Primer ..................................................................... 47

2. Data Sekunder ................................................................. 48

D. Metode Analisis. .................................................................... 48

x

Page 12: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

1. Metodelogi Analisis Data................................................ 48

2. Teknik Pengolahan Data ................................................. 48

a. Uji Validitas ............................................................. 49

b. Uji Reliabilitas ......................................................... 50

3. Analisis Data Hasil Penelitia........................................... 50

E. Operasional Variabel Penelitian............................................ 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif ................................................................. 64

B. Analisis Deskriptif ................................................................. 64

C. Uji Kualitas Data.................................................................... 67

1. Uji Validitas .................................................................... 67

2. Uji Reliabilitas ................................................................ 70

3. Analisis Data Angket ...................................................... 71

4. Penilaian Efektivitas Kinerja .......................................... 97

5. Diagram Kartesius........................................................... 101

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ............................................................................ 106

B. Implikasi................................................................................. 106

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .108

LAMPIRAN......................................................................................................111

xi

Page 13: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kedudukan Internal Auditor dalam Struktur Organisasi ........... 26

2.2 Kerangka Pemikiran.................................................................... 45

3.1 Diagram The Performance-Ranting Analisis.............................. 53

4.1 Tingkat Efektivitas Pada Kuadran .............................................. 100

4.2 Diagram Kartesius ..................................................................... 102

xii

Page 14: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

3.1 Opersional Variabel Penelitian .................................................. 56

3.2 Pengukuran Terhadap Efektivitas Peran Auditor Internal ......... 62

3.3 Pengukuran Terhadap Operasional Manajemen Risiko.............. 63

4.1 Daftar Nama Perbankan Syariah................................................. 64

4.2 Gambaran Distribusi Kuesioner.................................................. 65

4.3 Gambaran Distribusi Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner 65

4.4 Statistik Deskriptif Identitas Responden..................................... 66

4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Efektifitas Peran Fungsi Auditor

Internal ........................................................................................ 67

4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Operasional Manajemen Risiko.. 69

4.7 Hasil Uji Reliabilitas Data .......................................................... 70

4.8 Tingkat Kepatuhan Para Pegawai ............................................... 71

4.9 Penilaian Pelaksanaan Kebijaksanaan Prosedur Kerja .............. 72

4.10 Penilaian Terhadap Pekerjaan, Operasional atau Program......... 73

4.11 Verifikasi Pada Ketelitian, Keandalan Data. .............................. 74

4.12 Review Terhadap Keandalan Data .............................................. 75

4.13 Verifikasi Terhadap Laporan-Laporan Keuangan ...................... 75

4.14 Meningkatkan Keandalan Data Keuangan ................................. 76

4.15 Review Terhadap Keefektifan Sistem Pengendalian .................. 77

4.16 Memperbaiki Kerja Yang Tidak Efesien .................................... 78

4.17 Penilaian Terhadap Keekonomisan dan Keefesienan

Penggunaan Sumber Daya Yang Ada ........................................ 79

4.18 Kebenaran Dari Data Keuangan ................................................. 80

4.19 Kebaikan dan Ketepatan Pelaksanaan Pengendalian Akuntansi. 80

4.20 Evaluasi Untuk Menemukan Kelemahan Dalam Pengendalian

Internal ........................................................................................ 81

4.21 Merekomendasikan Suatu Rangkaian Tindakan......................... 82

4.22 Rekomendasi Fase Kerja............................................................. 82

xiii

Page 15: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

4.23 Tingkat Koordinasi dan Kerjasama ............................................ 83

4.24 Kebijaksanaan Operasi Kerja perusahaan................................... 84

4.25 Operasi Perusahaan Yang Paling Efesien ................................... 84

4.26 Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Toleransi

Terhadap Risiko .......................................................................... 86

4.27 Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Filosofi Terhadap

Risiko .......................................................................................... 87

4.28 Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Akuntabilitas

Risiko .......................................................................................... 87

4.29 Disiplin Manajemen Risiko ........................................................ 88

4.30 Integritas Manajemen Risiko ...................................................... 89

4.31 Strategi Penyesuaian Risiko........................................................ 89

4.32 Sistem Peringatan Dini ............................................................... 90

4.33 Kerangka kerja Untuk Implementasi Strategi Risiko ................. 91

4.34 Menentukan Difinisi Kerugian ................................................... 91

4.35 Implementasi Mekanisme Pengumpulan Data............................ 92

4.36 Pemetaan Kerugian Kedalam Kategori Risiko ........................... 93

4.37 Pengawasan Aktif ....................................................................... 94

4.38 Kebijakan dan Prosedur Risiko................................................... 94

4.39 Prosedur Pengendalikan Risiko. ................................................. 95

4.40 Struktur Informasi Manajemen. .................................................. 96

4.41 Struktur Pengawasan Internal ..................................................... 96

4.41 Tingkat Efektivitas (%)............................................................... 98

4.42 Rata-rata Skor ............................................................................. 101

xiv

Page 16: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

xv

DAFTAR LAMPIRAN No Keterangan Halaman

1 Surat Permohonan Melaksanakan Penelitian ............................. 111

2 Surat Ijin Penelitian..................................................................... 113

3 Kuesioner .................................................................................... 114

4 Matrik Tabulasi Data .................................................................. 123

5 Hasil Uji Validitas Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal ....... 125

6 Hasil Uji Reability Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal ....... 128

7 Hasil Uji Validitas Operasional Manajemen Risiko................... 132

8 Hasil Uji Reability Operasional Manajemen Risiko................... 135

Page 17: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan karakteristik dan fungsi bank, dapat dikatakan bahwa

industri perbankan identik dengan industri risiko. Oleh karena itu,

ketersediaan suatu sistem dan prosedur yang mengendalikan dan mengelola

risiko adalah merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap bank, agar bank

terhindar dari kerugian, baik kerugian materi maupun non materi, seperti

memburuknya citra atau reputasi dari suatu bank di mata masyarakat. Pada

tingkatan yang lebih tinggi, risiko dapat dikelola sedemikian rupa untuk

memberikan penghasilan yang lebih besar bagi bank (Surbakti,2004 dalam

Habiburrochman, 2007).

Beberapa kasus yang muncul belakangan ini adalah misalnya kasus

kredit macet di Bank Mandiri, pembobolan Bank BNI, serta permasalahan

intern Bank Indonesia yang dapat mempengaruhi citra dan kredibilitas dunia

perbankan yang mengandalkan hidup matinya kepada kepercayaan publik.

Pada dasarnya kasus-kasus tersebut bersumber dari lemahnya kontrol yang

ada terhadap sistem yang berjalan. Jadi bukannya sistemnya yang tidak bagus,

melainkan kontrol atas sistem tersebut yang dirasakan sangat minim.

Untuk dapat memainkan peran tersebut auditor internal suka tidak

suka harus memahami konsep manajemen risiko dan memahami pendekatan

audit berbasis manajemen risiko, sebagai pedoman dalam menilai efektivitas

1

Page 18: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

proses manajemen risiko yang dirancang dan dilakukan oleh manajemen.

Kerangka kerja manajemen risiko menghendaki fungsi audit internal menjadi

salah satu komponen yang bertugas melakukan pemantauan terhadap kinerja

proses manajemen, sebagai dasar untuk memberikan masukan bagi perbaikan

secara terus-menerus terhadap proses tersebut.

Peranan auditor internal dalam suatu organisasi terhadap manajemen

risiko berubah sepanjang waktu dan peranan auditor internal antara satu

organisasi dengan organisasi lainnya berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena

tidak semua organisasi memandang risiko dengan cara yang sama atau tidak

semua organisasi memiliki kompleksitas manajemen risiko pada level yang

sama. Agar manajemen risiko yang dimiliki oleh organisasi berjalan secara

efektif, maka auditor internal harus menentukan peranan yang paling sesuai

dengan kondisi manajemen risiko yang ada pada organisasinya. Auditor

internal harus memperhatikan persyaratan profesi agar tetap independent dan

obyektif. (Slamet Susanto, 2003)

Sirens and Beelde (2006) dalam Habiburrochman (2007)

mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan dalam persepsi auditor internal

tentang peran khusus mereka dalam manajemen risiko. Penelitian tersebut

membandingkan antara peran auditor internal di perusahaan Amerika dan

Belgia. Hasil penelitian kualitatif tersebut menunjukan bahwa auditor internal

Belgia lebih fokus pada kelemahan yang parah dalam sistem manajemen

risiko sehingga dapat menunjukkan nilai peran mereka. Auditor internal

2

Page 19: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

memainkan peran penting dalam membuat kesadaran yang tinggi atas risiko

dan kontrol dengan lebih memformalkan sistem manajemen risiko, sedangkan

di Amerika Serikat, tujuan evaluasi dan opini yang dilakukan auditor internal

merupakan masukan yang bernilai untuk memenuhi internal control review

dan pengungkapan sebagaiman yang diatur dalam Sarbanes Oxley Act.

Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi auditor internal dan aturan yang

melingkupinya mempengaruhi cara kerjanya dalam menjalankan manajemen

risiko.

Statements on Internal Auditing Standards (SIAS) No. 9 tentang Risk

Assessment, Guidelines 520.04 menguraikan aktivitas penaksiran risiko yang

harus dilakukan oleh fungsi audit internal dalam rangka penyusunan jadwal

pekerjaan audit. Penaksiran risiko didefinisikan sebagai proses penaksiran dan

pengintegrasian pertimbangan-pertimbangan professional (professional

judgements) tentang kemungkinan timbulnya kondisi-kondisi dan atau

peristiwa-peristiwa yang merugikan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut

menjadi urgensi bagi fungsi audit internal akan perlunya suatu metodologi

audit yang memasukkan proses penaksiran risiko sebagai centerpiece dari

keseluruhan tahapan audit. Sesungguhnya, konsep fungsi audit internal yang

banyak dianut selama ini tidaklah sangat tertinggal. Secara perlahan tapi pasti,

urgensi dan relevansi fungsi audit internal telah memasuki jiwa banyak

professional pengelola bisnis, jika tidak bisa dibilang bahwa sekarang saatnya

fungsi audit internal menjadi primadona yang diandalkan.

3

Page 20: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Audit internal menekankan evaluasi kinerja mulai dari saat

perencanaan hingga hasil akhir dari setiap keputusan, kebijakan dan stategi

yang diimplementasikan oleh manajemen. Lagipula, konsep audit internal

yang maju tidak lagi sekedar menguji apakah yang dilaksanakan oleh

manajemen telah sesuai dengan apa yang telah ditentukan (compliance),

namun justru terkait dengan analisis kemampuan organisasi bereaksi terhadap

keadaan yang berubah dan dengan penyediaan saran imparsial kepada senior

manajemen terhadap seluruh aspek implementasi kebijakan (vanables &

impey, 1988 dalam Usmansyah 2003). Jelasnya, audit internal berorientasi

pada pemberian saran komprehensif yang mengarah pada tercapainya operasi

perusahaan secarta efesien, ekonomis dan efektif. Maka, saran inilah yang

seyogyanya menjiwai setiap kegiatan audit internal dan yang harus dipahami

oleh setiap jajaran manajemen termasuk pemilik usaha, akan pentingnya

fungsi audit internal.

Basel Committee on Banking Supervision (2003) dalam Fernandez

(2007) mengeluarkan dokumen “Sound Practices for The Management and

Supervision of Operasional Risk”. Dimana semua bank-bank didorong untuk

memenuhi sejumlah prinsip. Dua dari sepuluh prinsip-prinsip diusulkan: Bank

harus memastikan manajemen risiko operasional harus tunduk kepada internal

audit. Fungsi audit internal tidak boleh secara langsung bertanggungjawab

atas manajemen risiko operasional. Pelaksanaanya: Di satu sisi direksi harus

memastikan bahwa staf audit internal harus berkualitas dan memiliki

4

Page 21: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

keterampilan yang diperlukan agar menjamin efektivitas entitas strategi risiko

operasinal. Tapi dalam prakteknya, audit internal pada beberapa bank

(terutama yang kecil) tidak memiliki keterampilan yang diperlukan. Dalam

keadaan ini direksi harus mempertimbangkan apakah fungsi ini harus

outsourcing. Di sisi lain, dewan direksi harus memastikan bahwa

kemerdekaan fungsi audit dipertahankan. Fungsi Audit dapat memberikan

masukan yang berharga untuk mereka yang bertanggungjawab atas

manajemen risiko operasional, tetapi seharusnya tidak dengan sendirinya

memiliki tanggung jawab manajemen risiko operasional langsung. Namun

demikian, dalam prakteknya, terutama di bank-bank yang lebih kecil, fungsi

audit mungkin awalnya diadakan tanggung jawab untuk mengembangkan

program manajemen risiko operasinal. Tanggung jawab untuk hari ke hari

manajemen risiko operasional harus dipindahkan ke tempat lain dalam waktu

yang tepat, meskipun masih timbul masalah jika fungsi audit diperlukan untuk

memvalidasi proses mereka.

Dari laporan hasil penelitian BI (2001) dalam Habiburachman (2007)

yang membahas tentang pengawasan internal di BPR Syariah disebutkan

bahwa BPR Syariah di Jawa Timur memiliki struktur organisasi yang berbeda

dalam menempatkan auditor internnya. Terdapat BPR Syariah yang

menempatkan auditor internal di bawah direksi sedangkan BPR Syariah yang

lain menempatkan auditor internal langsung di bawah komisaris. Hasil

penelitian tersebut menyimpulkan bahwa perbedaan tersebut hanya terbatas

5

Page 22: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

pada perbedaan pengertian kontrol internal, sebagai fungsi operasional direksi

dan sebagai fungsi pengawasan komisaris. Simpulan tersebut menyiratkan

bahwa tidak ada suatu masalah mengenai penempatan posisi internal auditor

di BPR Syariah. Namun simpulan tersebut bertolak belakang dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pratt and Beaulieu (1992) dalam

Habiburochman (2007) yang menyatakan bahwa fungsi perusahaan yang

dibedakan antara keuangan dan non-keuangan mempunyai pengaruh yang

kuat terhadap budaya perusahaan. Hasil penelitian Pratt and Beaulieu tersebut

mengemukakan bahwa perbedaan budaya perusahaan dipengaruhi oleh

perbedaan bidang fungsional yang ada dalam suatu perusahaan.

Maka, harus ada perubahan signifikan pada posisi audit internal. Audit

internal tidak lagi berada di posisi di bawah Direksi atau Senior Manajer.

Audit internal butuh ruang gerak yang lebar dan fleksibel untuk dapat secar

obyektif melakukan fungsinya. Pada sisi lain, perubahan signifikan juga harus

dilakukan terhadap perilaku tidak peduli dan tidak berkehendak

menindaklanjuti temuan audit secara obyektif. Audit internal harus mengakui

pentingnya manajemen risiko sebagai kunci pengendalian dalam proses

organisasi yang mengharuskan profesi auditor internal mengubah

paradigmanya agar lebih fokus pada risiko.

Hasil survey yang dilakukan oleh KPMG (2002,www.kpmg.com) di

delapan Negara eropa menyatakan bahwa lebih dari 60% responden percaya

sistem manajemen risiko dan internal kontrol dapat memberi nilai tambah

6

Page 23: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

bagi organisasi perusahaan. Nilai tambah terpenting bagi perusahaan adalah

berujung pada peningkatan reputasi perusahaan sekaligus meningkatkan

efektifitas fungsi internal auditor. Peningkatan reputasi dan efektifitas

memerlukan pemahaman internal auditor yang baik tentang manajemen risiko.

Hasil riset dari Ana Fernandez-Laviada (2007) tentang internal audit

function role in operational risk management menyatakan, bahwa sebuah

kerangka kerja manajemen risiko operasional yang efesien akan

meningkatkan dan memperkuat pengendalian internal organisasi. Jadi, audit

internal harus waspada terhadap seluruh proses pelaksanaan sistem pada

manajemen risiko operasional. Oleh karena itu, sebuah bank harus

mengembangkan sebuah kerangka kerja untuk mengelola risiko operasional.

Kerangka kerja tersebut mancakup kebijakan bank dan mengurai pendekatan

untuk mengidentifikasi, menilai, pemantauan dan pengendalian yang dapat

mengurangi risiko.

Hasil penelitian dari Nurmayunita (2009) tentang analisis efektivitas

peran auditor internal dalam meningkatkan kinerja perusahaan menyatakan,

bahwa peran auditor internal penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Peran auditor sangat penting pada suatu perusahaan, sehingga dalam

melaksanakan fungsinya atau tugasnya auditor internal harus kompeten

bersikap independent. Kedudukan dan posisi auditor interal yang baik tidak

boleh berada dibawah manajer atau bagian kepala keuangan, karena dapat

mempengaruhi sikap independensi dalam malaksanakan fungsinya pabila

7

Page 24: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

terjadi kecurangan. Maka, kedudukan dan posisis auditor internal sebaiknya

berada dibawah Dewan Komisaris. Sehingga auditor internal tetap bersikap

independen dalam menjalankan fungsinya sebagai pihak yang langsung

berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya dan

bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka judul yang diambil oleh

penulis adalah “Efektivitas Peran Fungsi Audit Internal Dalam

Operasional Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah”.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana efektivitas peran fungsi audit internal dalam operasional

manajemen risiko pada perbankan syariah?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui efektivitas peran fungsi audit internal dalam

operasional manajemen risiko pada perbankan syariah.

D. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini dapat menghasilkan

manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan

bagaimana menerapkan audit internal yang baik sebagai upaya

pengembangan untuk meningkatkan manajemen risiko operasional pada

perbankan syariah

8

Page 25: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

9

2. Bagi bidang akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

untuk melakukan pengembagan penelitian lebih lanjut dan juga dapat

menambah khasanah pustaka bagi yang berminat mendalami pengetahuan

dalam bidang audit internal dan manajemen risiko.

3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan

wawasan tentang pengaruh audit internal dalam penerapan manajemen

risiko pada perbankan nasional, serta dapat mengaplikasikan teori yang

pernah didapatkan selama kuliah.

Page 26: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Internal

1. Pengertian Audit

Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa

dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien.

Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau

menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat

memungkinkan diketemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan

atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan

keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

(Agoes, 2004:3).

Arens (2008:4), mendefinisikan auditing sebagai suatu proses

pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan

melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah

ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan

independen.

Menurut Halim (2001) dalam Nurbaedah (2009), definisi audit yang

sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC (A Statement of

Basic Auditing Concepts) yang mendefinisikan auditing sebagai: Suatu

proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara

10

Page 27: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian

ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuain antara asersi-asersi tersebut

dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada

para pemakai yang berkepentingan.

Definisi tersebut dapat diuraikan 7 elemen yang harus diperhatikan

dalam melaksanakan audit, yaitu:

a. Proses Yang Sistematik.

Auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yang bersifat logis,

terstruktur dan terorganisir.

b. Menghimpun dan Mengevaluasi Bukti Secara Obyektif.

Proses sistematik yang dilakukan tersebut, merupakan proses untuk

menghimpun bukti yang mendasari asersi yang dibuat oleh individu

maupun entitas.

c. Asersi Tentang Berbagai Tindakan dan Kejadian Ekonomi.

Asersi merupakan suatu pernyataan, atau suatu rangkaian pernyataan

secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas pernyataan

tersebut.

d. Menentukan Tingkat Kesesuaian (Degree of Correspondence).

Hal ini berarti menghimpun dan mengevaluasi bukti dimaksudkan untuk

menentukan dekat tidaknya atau sesuai tidaknya asersi dengan kriteria

yang telah ditetapkan.

11

Page 28: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

e. Kriteria yang ditentukan.

Kriteria yang ditentukan merupakan standar pengukur untuk

mempertimbangkan (judgment) asersi atau representasi.

f. Menyampaikan Hasil-Hasilnya.

Hal ini berarti hasil audit dikomunikasikan melalui laporan tertulis yang

mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah

ditentukan.

g. Para Pemakai yang Berkepentingan.

Para pemakai yang berkepentingan merupakan para pengambil keputusan

yang menggunakan dan mengandalkan temuan yang diinformasikan

melalui laporan audit, dan laporan lainnya.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga elemen

fundamental dalam auditing, yaitu:

a. Seorang auditor harus independen.

b. Auditor bekerja mengumpulkan bukti (evidence) untuk mendukung

pendapatnya.

c. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report).

Menurut Susan (2008:2) audit adalah “suatu proses yang sistematis

dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti audit mengenai

kegiatan ekonomi yang mencerminkan dari informasi keuangan suatu

perusahaan tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan laporan mengenai

adanya tingkat persediaan antara informasi kuantitatif dengan kriteria yang

12

Page 29: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

telah ditetapkan sebelumnya dan pernah dilakukan oleh orang-orang

independen dan kompeten.

Maka, dapat disimpulkan pengertian audit adalah suatu proses yang

sistimatis dan teratur untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti

audit mengenai kegiatan ekonomi yang mencerminkan informasi keuangan

suatu perusahaan untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan

prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

2. Pengertian Audit Internal

Audit internal yang berada di seluruh dunia melakukan pekerjaan

mereka secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan

manajemen senior. Akibatnya, sulit mendefinisikan berbagai aktivitas yang

dilakukan auditor. Institute of internal auditor (2001) dalam Nurbaedah

(2009), audit internal di definisikan sebagai berikut: Suatu aktivitas

independen, objektif dan pemberian konsultasi yang dirancang untuk

menambah nilai dan meningkatkan operasi-operasi organisasi. Seseorang

yang membantu suatu organisasi mencapai tujuan-tujuannya dengan

membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, kecukupan kontrol dan

pengelolaan organisasi.

Pengertian tersebut mengandung beberapa hal, yaitu: 1) internal

menunjukkan bahwa auditing adalah dikerjakan dalam suatu organisasi

oleh para internal auditor, 2) fungsi penilaian independen membuat auditing

13

Page 30: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

menjadi jelas bahwa tidak ada keterbatasan atau rintangan pada

pertimbangan auditor, 3) ditetapkan menyatakan bahwa entitas secara

khusus memberikan kewenangan terhadap fungsi internal audit, 4) menguji

dan mengevaluasi menjelaskan sifat internal audting pertama mencari fakta

dan evaluasi hasil, 5) aktivitas menunjukan bahwa seluruh aktivitas

organisasi berada dalam lingkup internal audit, dan 6) jasa kepada

organisasi mengindikasikan bahwa internal auditing ada untuk membantu

atau memberi manfaat kepada organisasi.

Menurut Susan (2008:6) ”Auditor internal adalah proses

pemeriksaan audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal terhadap

pelaksanaan keuangan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan

sehingga dapat dipercaya dan pengendalian intern perusahaan.

Menurut Mulyadi (2008:29) “Auditor internal adalah auditor yang

bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta)

yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur

yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan baik

atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan

efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan

keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian berbagai organisasi.

Menurut Amin (2008:2) konsorsium organisasi profesi auditor

internal di indonesia mendefinisikan audit internal sebagai berikut: Audit

internal adalah kegiatan asurance dan konsultasi yang independen dan

14

Page 31: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan

meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu

organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang

sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance.

Lembaga auditor internal (institute of internal auditors IIA)

mendefinisikan audit internal sebagai fungsi penilaian independen yang

dibentuk dalam perusahaan untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai

aktivitasnya sebagai layanan bagi perusahaan. Auditor internal adalah

sebuah profesi yang dinamis yang mengantisipasi perubahan dalam

lingkungan operasinya sangat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan

struktur, proses dan teknologi organisasinya. Professionalisme dan

komitmen terhadap keunggulan di fasilitasi dengan operasi dalam kerangka

kerja praktek yang professional yang ditetapkan oleh institute of internal

auditor. Aktivitas auditor internal dilakukan dalam kondisi budaya yang

beragam dalam organisasi yang bervariasi baik dalam tujuan, ukuran,

maupun struktur dan oleh orang di dalam atau luar organisasi. Perbedaan

ini bisa jadi mempengaruhi praktek auditor internal di setiap kondisi.

Namun kepatuhan terhadap standard for the professional practice of

internal auditing (standar) merupakan hal yang penting untuk mencapai

tanggung jawab auditor internal.

15

Page 32: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Definisi di atas jika diartikan sebagai berikut: auditor internal

adalah suatu aktivitas yang independen, objektif, memberikan jaminan dan

konsultasi yang dibuat untuk memberikan nilai serta meningkatkan operasi

suatu organisasi. Auditor internal adalah profesi yang dinamis dan

berkembang yang mengantisipasi perubahan di dalam struktur organisasi,

profesi dan teknologi. Professionalisme dan komitmen yang unggul

dilakukan di dalam kerangka kerja pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh

the institute of internal auditor.

Definisi terbaru tersebut bisa diketahui betapa auditor internal sudah

berkembang dan berubah dari hanya proses reperforming contols menjadi

suatu aktivitas yang memberikan nilai bagi perusahaan. Auditor internal

diharapkan mampu membantu mengantisipasi perubahan di dalam

lingkungan usahanya dan melalui peran mereka, perusahaan mampu

menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang berubah. Tidak hanya itu

saja, auditor yang dulunya hanya melakukan pemeriksaan terhadap laporan

keuangan historis, sekarang auditor berkepentingan untuk memberikan nilai

yang berguna bagi perusahaan untuk masa sekarang dan juga yang akan

datang. Auditor diharapkan mampu memberikan sarana dan kontribusi bagi

manajemen perusahaan atas keputusan yang akan diambilnya dimasa yang

akan datang juga dilibatkan dalam perencanaan keputusan strategis

perusahaan.

16

Page 33: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Menurut Susan (2008:6) ”Audit internal adalah proses pemeriksaan

audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal terhadap pelaksanaan

keuangan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan sehingga

dapat dipercaya dan pengendalian internal perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian audit internal diatas dapat

disimpulkan audit internal adalah suatu aktivitas pemeriksaan audit yang

dilakukan oleh bagian auditor internal secara independen dan obyektif

untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi perusahaan.

3. Standar Audit Internal

Berdasarkan Institute of Internal Auditor (2001) yang dikutip dari

Nurbaedah (2009), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi

kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, serta

menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar

dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas

tanggung jawab auditor internal:

a. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional

dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur,

diklasifikasi dan dilaporkan.

b. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan

kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum,

dan peraturan yang berlaku.

17

Page 34: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana asset dijaga, dan

memverifikasi keberadaan asset tersebut.

d. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa

efektif dan efisien mereka digunakan.

e. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk

menetapkan apakah mereka telah dilakukan sesuai dengan rencana dan

apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.

4. Peran Audit Internal

Berikut ini adalah aktivitas pemeriksaan intern dan merupakan

peran dari auditor intern dalam perusahaan (Tugiman, 2006:17 dalam

Nurbaedah, 2009):

a. Compliance

Aktivitas ini untuk menilai sampai sejauh mana tingkat kepatuhan para

pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur, peraturan-peraturan dan

praktek usaha yang lazim, serta undang-undang dan peraturan

pemerintah yang mempunyai aturan.

b. Verifikasi

Kegiatan verifikasi difokuskan pada ketelitian, keandalan berbagai data

manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan serta memenuhi

kebutuhan manajemen yang meliputi laporan keuangan dan kekayaan

pisik serta hasil operasi perusahaan.

18

Page 35: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c. Evaluasi

Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian intern yang ditetapkan

perusahaan dan meliputi penilaian terhadap pengendalian akuntansi dan

operasi, juga menilai hasil-hasil pelaksanaan dan petugas

pelaksanaannya.

d. Merekomendasi

Merekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen.

Dalam melaksanakan peranan audit internal tersebut perlu

diperhatikan beberapa hal, yaitu (Slamet, 2003):

a. Internal auditor harus menentukan peranan yang paling sesuai untuk

organisasinya.

b. Internal auditor harus memperhatikan persyaratan profesi agar tetap

independen dan obyektif.

c. Internal auditor juga harus juga merasa yakin bahwa mereka memiliki

pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan peranan

tersebut.

d. Internal auditor sepatutnya memberikan umpan balik kepada

manajemen sebagai bagian dari proses pelaporan hasil audit, bilamana

terdapat resiko baru yang telah dididentifikasikanoleh internal audit

selama pekerjaan auditnya.

19

Page 36: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

e. Internal audit mendukung kebutuhan untuk mengembangkan proses

manajemen risiko terdefinisi secara jelas, bilamana suatu organisasi

tidak mempunyai proses manajemen risiko yang redefinisi secara jalas.

5. Fungsi dan Tujuan Audit Internal

Manahan (2003) menyatakan bahwa audit internal merupakan salah

satu unsur dari pengawasan yang dibina oleh manajemen dengan fungsi

utama adalah untuk menilai apakah pengawasan internal telah berjalan

sebagaimana yang diharapkan. Adapun fungsi audit internal secara

menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja internal dalam mencapai

tujuannya, yaitu:

a. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan

pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.

b. Menyakinkan apakah pelaksanaan telah sesuai dengan kebijaksanaan,

rencana dan prosedur yang ditetapkan.

c. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan atau organisasi

dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap

segala kemungkinan resiko kerugian.

d. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang

dikembangkan dalam organisasi.

e. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab yang telah

dibebankan.

20

Page 37: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa tujuan dan

luas pemeriksaan internal tersebut dapat membantu semua anggota

manajemen dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif dengan

menyediakan data yang obyektif mengenai hasil analisa, penilaian,

rekomendasi dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya. Oleh karena

itu, audit internal haruslah memperhatikan semua tahap-tahap dari kegiatan

perusahaan dimana dia dapat memberikan jasa-jasanya dalam rangka usaha

pencapaian tujuan perusahaan.

Adapun tujuan audit internal yang dikemukakan oleh Manahan

(2003) adalah:

a. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan

yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja

perusahaan.

b. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan keefektifan

dari prosedur internal.

c. Memberikan dan memperbaiki kerja yang tidak efesien.

d. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase

kerja.

e. Menentukan sejauhmana perlindunag pencatatan dan pengamanan harta

kekayaan perusahaan terhadap penyelewengan.

f. Menentukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan

manajemen.

21

Page 38: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

6. Audit Internal Dalam Organisasi

McNamee (1998) dalam Habiburrochman (2007) dalam artikel

Changing Paradigm mengemukakan bahwa organisasi yang dinamis

memerlukan pengendalian atas risiko bisnis lebih fleksibel. Untuk itu perlu

pemahaman paradigma baru dalam praktek pengendalian internal (audit

internal) mengingat audit internal dan risk management saling berkaitan

dalam isu risiko bisnis global dalam kaitannya dengan pengelolaan

perusahaan yang baik (good corporate governance).

Committee of Sponsoring Organizations (COSO), (1996)

mendefinisikan pengendalian internal sebagai suatu proses yang

dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan pegawai lainnya yang

didesain untuk memperoleh keyakinan yang memadai terkait dengan tujuan

(a). efektivitas dan efisiensi dari aktivitas operasi, (b). kehandalan dari

pelaporan keuangan, (c).ketaatan peraturan perundangan dan kebijakan

terkait. Paradigma yang berkembang dalam audit internal dapat dibagi

dalam tiga paradigma dominan (McNamee:1998). Pertama, paradigma

audit internal yang fokus pada observasi dan hitungan (reperformance).

Sejak lama audit intern disamakan dengan menghitung dan mengobservasi

item fisik atau angka yang merepresentasikan item tersebut. Paradigma

kedua dikenalkan oleh Brink (1941) dalam McNamee (1998) bahwa auditor

intern fokus pada kontrol. Paradigma ketiga didasarkan pada audit proses

bisnis melalui fokus pada risiko. Adanya perbedaan paradigma dan internal

22

Page 39: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

auditor akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda dari suatu data yang

sama. Paradigma yang tidak cocok akan menimbulkan ketidakefektifan

audit intern dalam organisasi.

Dari kedua hal yang dinyatakan oleh McNamee dan Committee of

Sponsoring Organizations (COSO) dalam Habiburrochman (2007) dapat

disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan proses yang melibatkan

seluruh manajemen. Salah satu bagian manajemen yang berperan

memberikan masukan tentang jalannya pengendalian dalam perusahaan

adalah internal auditor. Dalam aktivitasnya Mc Namee(1998) menyarankan

agar auditor intern berpandangan lebih luas dengan mendasarkan auditnya

atas risiko bisnis perusahaan.

7. Kedudukan Audit Internal Dalam Struktur Organisasi

Secara garis besar ada tiga (3) alternatif posisi atau kedudukan dari

audit internal dalam struktur organisasi menurut Agus (1998), yaitu:

a. Berada dibawah Dewan Komisaris

Audit internal bertanggungjawab pada Dewan Komisaris. Ini

disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan

pertanggungjawaban yang lebih besar, termasuk Direktur Utama dapat

diteliti oleh audit internal. Auditor internal merupak alat pengendali

terhadap performance manajemen yang dimonitori oleh komisaris

perusahaan dengan demikian auditor internal mempunyai kedudukan

yang kuat dalam organisasi.

23

Page 40: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

b. Berada dibawah Direktur Utama

Menurut sistem ini, auditor internal bertanggingjawab pada Direktur

Utama. Sistem ini biasanya jarang dipakai, mengingat Direktur Utama

terlalu sibuk dengantugas-tugas yang berat. Kemungkinan tidak sempat

untuk mempelajari laporan yang dibuat auditor internal.

c. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan

Menurut sistem ini, kedudukan auditor internal dalam struktur

organisasi perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian

keuangan. Bagian auditor internal bertanggungjawab sepenuhnyan

kepada kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai

Controller. Tapi perli juga diketahui bahwa biasanya kepala bagian

keuangan tersebut juga bertanggungjawab pada persoalan keuangan dan

akuntansi.

Kedudukan atau posisis auditor internal dalam struktur organisasi

perusahaan mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan

dan dipengaruhi independensi dalam melaksanakan fungsinya. Seperi yang

telah dijelaskan sebelumnya semakin tinggi kedudukan auditor internal

dalam struktur organosasi perusahaan mempengaruhi luasnya aktivitas

fungsi yang dapat dijalankan dan mempengaruhi independensi dalam

melaksanakan fungsinya.

24

Page 41: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Apabila posisi atau kedudukan auditor internal itu perlu

digambarkan dalam skema, maka letak kedudukannya dalam struktur

organisasi perusahaan sebagai berikut:

25

Page 42: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

AUDITOR INTERNAL

AUDITOR INTERNAL

PERSONALIA

AUDITOR INTERNAL

KEUANGAN

STANDARD/BUDGED

PRODUKSI LAINNYA

PEMBUKUAN

AKUNTANSI

DIREKTUR UTAMA

AUDITOR INTERNAL

AUDITOR INTERNAL

PERSONALIA

AUDITOR INTERNAL

KEUANGAN

STANDARD/BUDGED

PRODUKSI LAINNYA

PEMBUKUAN

AKUNTANSI

DEWAN KOMISARIS

Gambar 2.1 Kedudukan Internal Auditor dalam Struktur Organisasi Sumber: Hariyanto (1998) dalam Nurmayunita (2009)

26

Page 43: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Keterangan:

1. Internal Auditor berada dibawah Dewan Komisaris

2. Internal Auditor berada dibawah Direktur Utama

3. Internal Auditor berada dibawah Kepala Bagian Keuangan

8. Ruang Lingkup Audit Internal

The Institute of Internal Auditor yang dikutip dari Hariyanto

(1998:52) memberi batasan tentang ruang lingkup audit internal, yaitu;

a. Audit internal harus melakukan penelaahan tentang keandalan integritas

informasi keuangan dan operasi dan saran-saran yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan

informasi.

b. Audit internal harus melakukan penelaahan struktur pengendalian

internal yang ditetapkan untuk menyakinkan ketaatan terhadap

kebijakan, rencana, prosedur, undang-undang dan peraturan-peratuan

yang memiliki dampak yang signifikan pada operasi dan laporan, serta

harus menentukan apakah organisasi telah mematuhi ketentuan-

ketentuan tersebut.

c. Audit internal harus melakukan penelaahan sarana pengaman aktiva dan

perlu juga melakukan verifikasi, pengamanan aktiva tersebut.

d. Audit internal harus mempertimbangkan nilai ekonomi dan efisiensi

dalam menggunakan sumber daya.

27

Page 44: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

e. Audit internal harus melakukan penelaahan operasi-operasi atau

program-program untuk memastikan apakah hasil –hasilnya konsisten

dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan apakah operasi-operasi

atau program-program telah dilaksanakan sesuai dengan yang

direncanakan.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa peranan

audit internal dalam menyediakan informasi sanagt besar. Dengan adanya

audit internal dalam struktur organisasi perusahaan, maka kecil

kemungkinan bahwa informasi yang disediakan didalam mengambil

keputusan (perencanaan) yang menyesatkan, sehingga ada dua hal yang

penting yang harus dimiliki audit internal agar informasi yang dihasilkan

oleh manajemen dapat dimanfaatkan dengan baik yaitu kompetensi dan

idependensi. Kompetensi menyangkut kehlian auditor internal dalam

bidang-bidang yang ditanganinya, sedangkan idependensi memungkinkan

auditor internal menyampaikan pertimbangan yang tidak memihak.

Committee of Sponsoring Organizations of the Tredway Commicion

(COSO) Internal Committee of Sponsoring Organizations (1998:80) dalam

Soetjipto (2004), ruang lingkup audit internal yaitu:

a. Mereview reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi,

dan alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan, mengukur,

menggolongkan dan melaporkan informasi tersebut.

28

Page 45: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

b. Mereview sistem yang digunakan untuk menjamin ketaatan terhadap

kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan-peraturan yang

mempunyai pengaruh pada operasi dan laporan serta menentukan

apakah organisasi tergolong baru.

c. Mereview alat-alat untuk pengamanan asset yang tepat dan

memverifikasi keberadaan asset tersebut.

d. Menilai ekonomi dan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya.

e. Mereview operasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya

telah konsisten dengan sasaran dan tujuan yang telah ditentukan dan

apakah operasi atau program dlaksanakan sesuai dengan yang

direncanakan.

Menurut Soetjipto (2004), untuk melaksanakan audit sesuai dengan

penjelasan yang ada dalam scope, maka yang harus dilakukan oleh audit

internal adalah:

a. Merencanakan setiap audit yang dilakukan,

b. Mamariksa dan menilai informasi,

c. Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan dan

d. Menindaklanjuti hasil audit.

29

Page 46: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

B. Manajemen Risiko

1. Pengertian Risiko

Berdasarkan bahasa, risiko mempunyai makna akibat yang kurang

menyenangkan (merugikan, membayakan) dari suatu perbuatan atau

tindakan (kamus besar bahasa indonesia). Istilah (risk) risiko memiliki

berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau

keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Vaughan (1978) dalam Irfa (2006) mengemukakan beberapa definisi risiko

sebagai berikut:

a. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan)

terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance

dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya

situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat

perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal

chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak

ada.

b. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada

diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam

analisis secara kuantitatif.

30

Page 47: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c. Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).

Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective

uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang

didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan.

Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

d. Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko

merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).

Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan

sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

e. Risk is the probability of any outcome different from the one expected

(Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome

yang diharapkan).

Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian

tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari

yang diharapkan.

Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan

kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan,

atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan

adanya ketidakpastian. Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan

reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional,

31

Page 48: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen

dari organisasi.

Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat

disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi

berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko

terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki

organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko yang

terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi

tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik. Risiko diyakini tidak

dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut

transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko

yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat.

Oleh karenanya, pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk

dapat menentukan prioritas strategi dan program dalam pencapaian tujuan

organisasi. Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui

manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat

mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate

governance, mengoptimalkan penyusunan strategic management,

mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan

mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak.

32

Page 49: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

2. Pengertian Manajemen Risiko

Menurut Ferry (2008:5) manajemen risiko didefinisikan sebagai

suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifkasi,

menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan

pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses.

Menurut Committee of Sponsoring Organizations (COSO) dalam

Irfa (2006), risk management (manajemen resiko) dapat diartikan sebagai:

“a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.”

Definisi risk management di atas dapat dijabarkan lebih lanjut

berdasarkan kata-kata kunci sebagai berikut:

a. On going process

Risk management dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor

secara berkala. Risk management bukanlah suatu kegiatan yang

dilakukan sesekali (one time event).

b. Effected by people

Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di

lingkungan organisasi. Untuk lingkungan institusi Pemerintah, risk

management dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai

institusi/departemen yang bersangkutan.

33

Page 50: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c. Applied in strategy setting

Risk management telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi

oleh manajemen puncak organisasi. Dengan penggunaan risk

management, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan risiko yang

dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi.

d. Applied across the enterprise

Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk management diaplikasikan

dalam kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada

organisasi. Mengingat risiko masing-masing bagian berbeda, maka

penerapan risk management berdasarkan penentuan risiko oleh masing-

masing bagian.

e. Designed to identify potential events

Risk management dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau

keadaan yang secara potensial menyebabkan terganggunya pencapaian

tujuan organisasi.

f. Provide reasonable assurance

Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan

bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara

optimal.

g. Geared to achieve objectives

Risk management diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi

dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

34

Page 51: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Menurut McNamee (1998) dalam Habiburrochman (2007)

mendefinisikan risk sebagai “a concept used to express uncertainty about

events and/or their outcomes that could have a material effect on the goals

of the organization”. Ketidakpastian yang menimbulkan dampak material

perlu dikelola untuk mengamankan tujuan perusahaan. Dalam operasi

perusahaan yang semakin komplek dan adanya globalisasi, pemahaman atas

risiko bisnis merupakan elemen penting dalam pengelolaan perusahaan.

Pemahaman atas risiko menjadi penting karena dapat mempengaruhi

pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain, kemungkinan timbulnya

risiko harus dapat diidentifikasi, diukur dan mendapatkan perhatian

prioritas (risk assesment) yang selanjutnya dikelola (risk management) agar

dapat dihindari atau dikurangi. (Selim and McNamee, 1999 dalam

Habiburrochman, 2007).

Aktivitas manajemen risiko merupakan suatu tindakan dengan

penuh pertimbangan untuk menghilangkan keanehan keanehan demi

kepentingan bersama, meningkatkan hasil yang baik dan mengurangi hasil

yang buruk Borge (Subakti, 2002). Sedangkan menurut Culp (2001:14)

dalam Habiburrochman (2007) melihat manajemen risiko adalah proses

seseorang mencoba untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang dihadapi

adalah risiko-risiko yang diyakininya kemungkinan dapat terjadi sehingga

diperlukan langkah-langkah nyata agar tujuan perusahaan tetap tercapai.

35

Page 52: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Dari berbagai uraian di atas serta dihubungkan dengan pengertian

risiko sendiri maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa manajemen risko

merupakan serangkaian tindakan identifikasi dari kejadian-kejadian yang

kemungkinan menimbulkan dampak buruk bagi tercapainya tujuan

perusahaan. Diperlukan persiapan, pendekatan dan pemahaman yang baik

untuk mengendalikan risiko agar tujuan bisnis yang telah ditetapkan

tercapai. Definisi ini mempunyai relevansi dengan ungkapan Culp

(2001,14) dalam Habiburrochman (2007) yang menyatakan bahwa

manajemen risiko merupakan bagian yang terintegrasi dengan strategi

perusahaan dan keuangan perusahaan.

Paradigma baru dalam pengendalian intern yang memandang risiko

sebagai pemicu dari aktivitas organisasi. Aktivitas organisasi usaha

berbeda-beda sehingga pemahaman risiko mengikuti industrinya masing-

masing. McNamee (1998) dalam Habiburrochman (2007) mengemukakan 3

(tiga) elemen yang harus diperhatikan agar pemahaman dan pengelolaan

lingkungan risiko berjalan sukses yaitu:

a. A means to thoroughly understand the business process.

b. A framework and language for discussing risk among managers and

auditors.

c. A process to open up the imagination about significant risk potential

36

Page 53: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

3. Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah

Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial,

baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak dapat

diperkirakan (unanticipated), yang berdampak negatif terhadap pendapatan

dan modal bank. Bank harus memperhatikan dengan serius potensi risiko

yang dihadapinya dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi,

mengontrol, dan mengelola risiko-risiko tersebut. Pengembangan budaya

manajemen risiko pada bank merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

tanggung jawab otoritas pengawasa dan regulator. Oleh karena itu, otoritas

pengawas juga harus mengenal baik karakter risiko bank syariah dan turut

serta dalam pengembangan manajemen risiko yang efisien

a. Shariah Risk

Risiko operasional yang timbul dari lemahnya pengawasan

internal dan tata kelola perusahaan (corporate governance) juga dapat

menyebabkan jatuhnya pendapatan arus kas bersih bank dibandingkan

dengan apa yang diharapkan atau ditargetkan, sehingga menimbulkan

masalah manajemen. Bank syariah akan menghadapi risiko yang

berkaitan dengan persoalan fikih dikarenakan perkembangan perbankan

syariah begitu cepat, sehingga diperlukan system legitimasi syariah

yang efisien dan cepat dari bank, dari sisi lain dewan pengawas syariah

di perbankan syariah belum memahami secara keseluruhan konsep

manajemen risiko dan sistem-sistem lainnya, sehingga pemahaman

37

Page 54: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

yang komprehensif agar perbankan syariah tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip syariah dalam hal inovasi produk. Salah satu yang

diperlukan pada masa modern sekarang di perbankan syariah adalah

kepatuhan terhadap fatwa syariah dan penjelasan atau pernyataan

syariah terhadap audit yang dilakukan.

b. Pertimbangan Operasional

1) Bank Syariah harus menetapkan manajemen risiko yang

komprehensif dan pelaporan proses untuk menilai dampak potensi

dari faktor-faktor pasar yang mempengaruhi tingkat pengembalian

aset dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diharapkan bagi

pemegang rekening investasi (IAH).

2) Bank Syariah harus mengambil langkah yang diperlukan untuk

memastikan bahwa manajemen yang berkaitan dengan proses

identifikasi, pengukuran, pemantauan, pelaporan dan pengendalian

tingkat risiko kembali (termasuk struktur yang sesuai) berada di

tempat. Karena tingkat risiko pengembalian yang berasal dari

berbagai posisi neraca, Bank Syariah harus menempatkan staf yang

kompeten untuk melakukan analisis eksposur risiko yang timbul

dari aktivitas mereka neraca konsolidasian.

3) Bank Syariah harus menyadari faktor-faktor yang menimbulkan

rate of return risk. Bentuk utama rate of return risk ke yang terkena

terdiri Bank Syariah meningkatkan tingkat bunga tetap jangka

38

Page 55: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

panjang di pasar. Secara umum, tingkat laba yang diperoleh atas

aktiva mencerminkan benchmark periode sebelumnya dan tidak

sesuai segera untuk perubahan tarif benchmark meningkat.

4) Bank Syariah harus menilai pengaruh tingkat ketergantungan

mereka pada dana pemegang rekening berjalan. Meskipun tidak ada

pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang rekening giro,

penarikan mendadak dana tersebut akan berdampak negatif pada

tingkat potensi keseluruhan kembali untuk Bank Syariah.

4. Manajemen Risiko Yang Efektif

Menurut Ferry (2008:6) manajemen risiko yang efektif membantu

suatu organisasi untuk dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Strategi risiko dan kontrol secara komprehensif berdasarkan

pertimbangan yang terkait pada:

1) Toleransi terhadap risiko, yaitu kejelasan tantang berapa besar risiko

yang bersedia ditanggung dan risiko apa yang harus dihindari.

2) Filosofi terhadap risiko, yaitu menentukan cara pandang atau sikap

dan tindakan terhadap risiko.

3) Akuntabilitas risiko, yaitu kemampuan dalam penanganan risiko.

b. Disiplin manajemen risiko pada selurus entitas organsasi yang

mencakup:

1) Kesatuan bahasa dalam mengartikan risiko, yaitu menyatukan

bahasa apakah risiko sebagai bahaya atau risiko sebagai peluang.

39

Page 56: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

2) Pengetahuan manajemen risiko yang melekat pada setiap individu di

dalam organisasi.

c. Integrasi manajemen risiko didalam kerangka kerja tata kelola

perusahaan (corporate governance).

d. Strategi penyesuaian risiko (risk-adjusted) pada saat pengambilan

keputusan.

e. Kemampuan manajemen senior untuk memahami dampak risiko

terhadap keuntungan dan nilai saham.

f. Peningkatan identifikasi portofolio dan rencana aksi (action plan).

g. Memahami proses bisnis kunci.

h. Sistem peringatan dini dan respons bencana yang efektif.

i. Peningkatan keamanan informasi.

5. Ruang Lingkup Manajemen Risiko

Dewan direksi setiap bank mempunyai tugas untuk menetapkan

bahwa risiko perbankan dalam menjalankan bisnis diatur dalam suatu tata

cara yang efektif. Dalam pelaksanaan tugas tersebut dibutuhkan (Ferry,

2008:53):

a. Pengawasan aktif dari dewan komisaris, dewan direksi dan oleh

personil manajemen risiko yang terkait yang dipilih oleh bank.

b. Penetapan kebijakan dan prosedur untuk menentukan batas untuk risiko

yang dilaksanakan oleh bank.

40

Page 57: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c. Penetapan prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan

mengendalikan risiko.

d. Penetapan dari sturktur informasi manajemen yang serasi dalam

mendukung manajemen terhadap risiko.

e. Penetapan dari suatu struktur pengawasan intern untuk mengatur risiko

6. Identifikasi Risiko Operasional

Identifikasi risiko yang efektif harus mempertimbangkan baik faktor

yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan bank. Karena itu audit internal

harus mempertimbangkan faktor risiko berikut (Ferry, 2008:8):

a. Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi stategi risiko secara

keseluruhan.

b. Menentukan definisi kerugian.

c. Menyusun dan melakukan implementasi mekanisme pengumrulan data.

d. Membuat pemetaan kerugian kedala kategori risiko yang dapat diterima

dan tidak dapat diterima.

e. Memadai struktur organisasi yang tidak memfasilitasi pemisahan fungsi

atau memonitor dan menganalisis kegiatan yang dikembangkan dalam

entitas;

f. Kurangnya suara tata kelola perusahaan yang mempengaruhi proses

pengambilan keputusan;

g. Kurangnya kode etik yang mengatur kinerja seluruh entitas;

41

Page 58: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

h. Tidak adanya mekanisme pemantauan yang efektif untuk operasional

dan proses.

C. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Definisi efektivitas sangat berhubungan dengan tujuan ataupun

sasaran yang ingin dicapai organisasi. Menurut Husein (1987:54) dalam

Pujianingsih (2007), efektivitas organisasi adalah:

“Tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan

atau sasaran. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep

yang luas mencakup beberapa factor didalam dan diluar organisasi”.

Menurut Alijoyo (2002:9) Pujianingsih (2007) efektivitas adalah

“Effectiveness is a measure of success in meeting asset of established

gool”. Hal ini dapat diartikan sebagai ukuran mengenai seberapa baik atau

tepat sasaran atau rencana yang telah ditetapkan dapat direalisasikan.

Efektivitas organisasi merupakan suatu konsep yang penting untuk

melihat gambaran suatu organisasi karena dapat menunjukkan tingkat

keberhasilan organisasi dalam mencapai sasarannya. Pengukuran efektivitas

organisasi merupakan suatu hal yang sangat rumit karena dalam organisasi

yang sangat besar dengan banyak bagian yang sifatnya berbeda dan

mempunyai sasaran yang berbeda antara satu sama lain.

42

Page 59: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

2. Pengukuran Efektivitas

Penilaian suatu efektivitas atau kinerja adalah penentuan secara

periodic baik untuk efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

operasional dan karyawan berdasarkan sasaran, standard an criteria yang

ditentukan sebelimnya. Menurut Yuwono (2002:23) dalam Pujiatiningsih

(2007), pengukuran efektivitas/kinerja adalah:

“Tindakan pengukuran yang dilakukan berbagai aktivitas dalam rantai yang ada pada perusahaan/organisasi, yang hasil pengukuranya akan digunakan dalam umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan tingkat saat organisasi memerlukan penyesuaian saat aktivitas perencanaan dan pengendaliaan”.

Pengukuran efektivitas organisasi dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda, mengasumsikan bahwa

organisasi akan menugaskan input yang berasal dari lingkungannya melaui

suatu proses internal menjadi output yang akan dilemparkan kembali

kelingkungannya. Pengukuran efektivitas dalam berbagai organisasi

dilakukan melalui:

a. Pendekatan sasaran (Goal Approach) dalam pengukuran efektivitas

memusatkan pada output yaitu mengukur keberhasilan organisasi dalam

mencapai tingkatan output yang telah direncanakan.

b. Pendekatan sumber (Resources Approach) lebih memusatkan pelatihan

pada input yaitu mengukur keberhasilan organisasi dalam mendapat

sumber yang dibutuhkan untuk pencapaiaan performa yang baik.

43

Page 60: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c. Pendekatan proses (Process Approach) lebih memusatkan perhatian

pada aspek kegiatan internal organisasi dan mengukur efektivitas

melalui berbagai indicator internal.

D. Kerangka Pemikiran

Abdul Hamid (2007:26) kerangka pemikiran merupakan sintesa dari

serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya

merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi

atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.

Dengan demikian variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini

akan dikembangkan dalam sebuah kerangka pemikiran dapat digambarkan

sebagai berikut:

44

Page 61: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

45

Peran Fungsi Audit Internal Pada Perbankan Syariah

1. Compliance 2. Verifikasi 3. Evaluasi 4. Rekomendasi

Tingkat Pelaksanaan Tingkat Kepentingan

Analisis Kuadran

Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal

Page 62: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan perbankan yang memiliki

auditor internal dan manajemen risiko. Penelitian ini dilakukan untuk

mengungkapkan efektivitas peran fungsi audit internal dalam operasional

manajemen risiko pada perbankan syariah. Adapun objek penelitiannya

adalah perbankan syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan sampel populasi, dimana semua populasi yang bersangkutan

dijadikan sampel dalam penelitian ini. Populasi menurut Sugiyono (2005)

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.populasi dalam penelitian ini

adalah audit internal. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

rumus Slovin (Maryanto, 2001:35 dalam Nurmayunita, 2009)

N n = 1 + N (e)

46

Page 63: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Keterangan:

n = Sampel

N = Populasi

e = Error

C. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan suatu keterangan yang dapat memberikan gambaran

tentang suatu keadaan atau persoalan. Data yang baik adalah data yang penuh

dengan tingkat kepercayaan yang tinggi serta tepat waktu melalui penjajakan

dalam observasi.

Menurut Sugiyono (2008:139) bila dilihat dari sumber datanya maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

”sumber primer adalah data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul, misalnya melalui orang lain

atau melihat dokumen”.

Dalam pengumpulan data yang akan di analisis, penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer

Merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan data

primer. Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu dengan

meninjau secara langsung obyek penelitian, data yang diperoleh adalah

47

Page 64: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan skala ordinal.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui responden dengan

mengajukan dan menyebarkan beberapa pertanyaan secara tertulis.

Adapun yang menjadi responden penelitian ini adalah audit internal.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak

langsung tentang penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka dari

berbagai buku, majalah, literatur atau tulisan lain yang dianggap memilki

hubungan dengan penelitian.

D. Metode Analisis

1. Metode Analisis Data

Analisis kualitatif merupakan cara untuk mempelajari dan menguji

apakah teori yang berhubungan dengan masalah penelitian telah

diterapkan. Dalam hal ini, penelitian menggunakan metode deskriptif yang

menjelaskan tentang seberapa besar efektivitas peran audit internal dalam

operasional manajemen risiko pada perbankan syariah.

2. Teknik Pengolahan Data

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen yang valid

dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian

yang valid dan reliable. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika

48

Page 65: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabilitas

menunjukkan konsistensi dari data yang dikumpulkan. Suatu instrumen

dikatakan reliable jika menghasilkan data yang sama walaupun digunakan

beberapa kali pada obyek yang sama pada beberapa periode yang berbeda

(Indriantoro dan Bambang, 2002:180-181)

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana

data yang terdapat dikuesioner dapat mengukur tingkat kevaliditasan

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.

Pengujian validitas dilakukan terlebih dahulu dengan mempersiapkan

tabulasi jawaban responden atas pernyataan penelitian, dihitung angka

korelasional atau r hitung dari jawaban tiap responden untuk tiap butir

pertanyaan dengan jumlah nilai jawaban keseluruhan pertanyaan untuk

tiap responden. Angka korelasional tersebut dibandingkan dengan

angka kritis atau r kritis untuk seluruh responden dengan tingkat

signifikan 0.05 % pada tabel product Moment yang digunakan sebagai

rumus korelasi sebagai rumus korelasi. Suatu instrumen (setiap butir

pertanyaan atau pernyataan) dikatakan valid bila angka korelasional

yang diperoleh dari perhitungan yaitu r hitung lebih besar dari r tabel.

Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid yakni

jika harga r hitung sama dengan atau lebih besar dari harga r tabel

49

Page 66: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

pada taraf signifikasi 0.05%. Dan begitu juga sebaliknya, jika r hitung

lebih kecil dari r tabel maka data tidak valid (Ghazali, 2005:45).

b. Uji Reliabilitas

Setelah menentukan validitas instrumen penelitian tahap

selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen

penelitian. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang

dikumpulkan. Suatu kuesioner dikatakan reliable (handal) jika

jawaban seseorang terhadap adalah konsisten dari waktu ke waktu

(Ghazali 2005: 45).

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu

instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini untuk menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi

internal. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Penelitian menggunakan

bantuan program SPSS dalam menghitung koefisien Cronbach’s

Alpha, yaitu menggunakan tabulasi jawaban responden.

3. Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan

menggunakan statistik deskriptif, karena penelitian ini adalah penelitian

deskriftif. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas peran audit

internal dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah.

50

Page 67: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Rumus yang digunakan dalam mengukur tingkat kesesuaian

menurut Supranto (1997:241-243) dalam Nurmayunita (2009) adalah

sebagai berikut:

Keretangan:

Tk1 = Tingkat Kesesuaian Responden

X1 = Skor Penilaian Efektivitas Peran Audit Internal

Y1 = Skor Penilaian Operasional Manajemen Risiko

Berdasarkan hasil kuesioner yang ada, akan dicari nilai atau sekor

rata-rata dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

= Skor Rata-rata Efektivitas Peran Audit Internal

= Skor Rata-rata Operasional Manajemen Risiko

51

Page 68: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

n = Jumlah Responden

Selain itu, dibuat diagram kartesius yang merupakan suatu

bangun yang dibagi oleh dua garis yang berpotongan tegak luruds pada

titik (X,Y), dimana X1 merupakan ratar-rata dari skor efektivitas peran

audit internal dan Y1 merupakan ratar-rata dari skor operasional

manajemen risiko. Dan rumus selanjutnya adalah:

Keterangan:

K = Banyaknya atribut atau fakta yang dapat mempengaruhi

efektivitas peran audit internal. ( K = 35 )

I = 1, 2, 3, ................. N

Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan masing-

masing fakta tersebut, kemudian ditempatkan pada diagram kartesius

secara berurutan dari nilai tertinggi sampai terendah, dalam 4 (empat)

kategori kuadran seperti tampak pada gambar berikut ini:

52

Page 69: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Diagram Kartesius

Kepentingan

A

Pertahankan Prestasi

B

Prioritas

C

Berlebihan

D

1

1 (Operasional Manajemen Risiko)

( Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal )

Gambar 3.1 Diagram The Performance-Rating Analisis

Sumber: John A. Martilla dan John C. James (1997:77-79) dalam Nurmayuntia (2009)

Keterangan:

1. Kuadaran A menunjukkan peran audit internal termasuk unsur-

unsurnya yang dianggap penting, namun perusahaan telah

melaksanakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku namun tidak

efektif.

2. Kuadaran B menunjukkan peran audit internal yang telah berhasil

dilaksanakan untuk itu unsur ini mutlak diperlukan. Dianggap sangat

penting dan efektif.

53

Page 70: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

3. Kuadran C menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting

pengaruhnya bagi peran audit internal sehingga pelaksanaannya

dianggap biasa saja. Dianggap kurang efektif.

4. Kuadran D menunjukkan faktor yang mempengaruhi menunjukkan

peran audit internal kurang penting, tetapi pelaksanaannya

berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat efektif.

E. Operasional Variabel Penelitian

Abdul Hamid (2007:3) Batasan operasional variabel merupakan

pendefinisian dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan.

Menurut Sugiyono (2005) variabel penelitian adalah atribut dari sekelompok

orang atau obyek penelitian yang mempunyai kriteria yang sama. Penelitian

yang dilakukan penulis merupakan penelitian deskriptif.

Variabel penelitian ini merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dan

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kali

ini variabel yang digunakan adalah variabel dependen dan variabel independen.

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang

disusun dalam tinjauan pustaka maka operasional penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:

54

Page 71: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

1. Variabel Dependen : Operasional Manajemen Risiko

Menurut Komite Basel dalam (Fery, 2008:195) menetapkan definisi

operasional sebagai resiko yang baik secara langsung maupun tidak langsung

yang berasal dari ketidakmampuan atau kegagalan proses internal, sumber

daya manusia dan sistem maupun yang berasal dari kejadian-kejadian

eksternal.

Operasional manajemen risiko adalah pengelolaan risiko operasional

yang merupakan bagian integral dari manajemen risiko yang terkait dengan

aktivitas bisnis ditujukan untuk meminimalkan kemungkinan kerugian, tidak

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau

adanya problem eksternalyang mempengaruhi operasional bank.

2. Variabel Independen : Efektivitas Peran Fungsi Audit Internal

Peran fungsi audit internal adalah aktivitas pemeriksaan internal

yang berperan dalam membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya

secara efektif dan efesien dengan obyektif mengenai hasil analisa, penilaian,

rekomendasi dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya.

Efektivitas peran fungsi audit internal dapat dijabarkan dengan

indikator pada tabel :

55

Page 72: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 3.1 (Lanjutan) Opersional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No.

Kuesioner Skala

a. Menilai sejauh mana

tingkat kepatuhan para

pegawai tentang

kebijaksanaan dan

prosedur kerja.

1

b. Menilai pelaksanaan telah

sesuai dengan

kebijaksanaan, rencana dan

prosedur yang ditetapkan

2

c. Melakukan rivew terhadap

kecukupan sistem

pengendalian internal

3

Efektivitas

Peran

Fungsi

Audit

Internal

(Tugiman,

2006:17)

1. Compliance

(Tugiman,

2006:17)

d. Melakukan penilaian

terhadap pekerjaan

operasional 4

Interval

2. Verifikasi

(Tugiman,

2006:17)

a. Melakukan verifikasi pada

ketelitian, keandalan

berbagai data manajem 5

Interval

Tabel 3.1 Opersional Variabel Penelitian

56

Page 73: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 3.1 (Lanjutan) Opersional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No.

Kuesioner Skala

b. Melakukan riview

keandalan informasi

finansial dan operasional

6

c. Melakukan verifikasi

terhadap dokumen-

dokumen, catatan-catatan

akuntansi, dan laporan-

laporan keuangan

7

d. Meningkatkan keandalan

data keuangan

8

a. Melakukan revew terhadap

keefektifan sistem

pengendalian

9

b. Auditor internal

memperbaiki kerja yang

tidak efesien.

10

3. Evaluasi

(Tugiman,

2006:17)

c. Melakukan penilaian

terhadap keekonomisan

dan keefesienan

penggunaan sumber daya

yang ada.

11

Interval

57

Page 74: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 3.1 (Lanjutan) Opersional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No.

Kuesioner Skala

d. Menentukan kebenaran

dari data keuangan yang

dibuat dan keefektifan dari

prosedur internal.

12

e. Membahas dan menilai

kebaikan dan ketepatan

pelaksanaan pengendalian

akuntansi, keuangan serta

operasi.

13

f. Melaksanakan evaluasi

pengendalian internal yang

ada

14

a. Merekomendasikan suatu

rangkaian tindakan kepada

pihak manajemen

15

b. Membuat rekomendasi

perubahan yang diperlukan

dalam beberapa fase kerja

16

4. Rekomendasi

(Tugiman,

2006:17)

c. Menentukan tingkat

koordinasi dan kerjasama

dari kebijkan manajemen.

17

Interval

58

Page 75: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 3.1 (Lanjutan) Opersional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No.

Kuesioner Skala

d. Membantu manajemen

untuk mendapatkan

administrasi perusahaan

yang paling efesien

18

e. Memberikan bantuan

kepada manajemen dalam

mencapai operasi

perusahaan yang paling

efesien.

19

a. Melakukan strategi control

secara komprehensif

berdasarkan pertimbangan

toleransi terhadap risiko.

1

b. Melakukan strategi control

secara komprehensif

berdasarkan pertimbangan

filosofi terhadap risiko.

2

Operasional

Manajemen

Risiko

1. Manajemen

risiko yang

efektif

(Fery,

2008:6)

c. Melakukan strategi control

secara komprehensif

berdasarkan pertimbangan

akuntabilitas risiko

3

Interval

59

Page 76: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 3.1 (Lanjutan) Opersional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No.

Kuesioner Skala

d. Melakukan disiplin

manajemen risiko pada

selurus entitas organsasi

4

e. Adanya integrasi

manajemen risiko didalam

kerangka kerja

5

f. Adanya strategi

penyesuaian risiko (risk-

adjusted) pada saat

pengambilan keputusan.

6

g. Adanya sistem peringatan

dini dan respons bencana

yang efektif.

7

a. Manajemen risiko

menetapkan kerangka kerja 8

b. Manajemen risiko

menentukan definisi

kerugian.

9

2. Identifikasi

dan pemetaan

risiko.

(Fery,

2008:53)

c. Manajemen risiko

menyusun dan melakukan

implementasi mekanisme

pengumpulan data

10

Interval

60

Page 77: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 3.1 (Lanjutan) Opersional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No.

Kuesioner Skala

d. Manajemen risiko

membuat pemetaan

kerugian kedalam kategori

risiko

11

a. Adanya pengawasan aktif 12 3. Pelaksanaan

tugas

(Fery,

2008:8)

b. Penetapan kebijakan dan

prosedur untuk

menentukan batas untuk

risiko yang dilaksanakan

oleh bank.

13

c. Penetapan prosedur untuk

mengidentifikasi,

mengukur, memantau dan

mengendalikan risiko.

14

d. Penetapan dari sturktur

informasi manajemen yang

serasi dalam mendukung

manajemen terhadap risiko.

15

e. Penetapan dari suatu

struktur pengawasan intern

untuk mengatur risiko. 16

Interval

61

Page 78: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Adapun pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert, yaitu

skala yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat, kondisi dan persepsi

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005). Perangkat utama untuk

mendapatkan data primer dari responden dan kuesioner. Dengan skala Likert

memungkinkan responden menjawab dalam berbagai tingkat pada setiap butir

pertanyaan. Dalam skala penilaian terlihat keragaman penilaian yang berkisar

antara 1 sampai dengan 5. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pengukuran Terhadap Efektivitas Peran Auditor Internal

BOBOT KRITERIA

5 Sangat Efektif (SE)

4 Efektif (E)

3 Cukup Efektif (CE)

2 Kurang Efektif (KE)

1 Tidak Efektif (TE)

62

Page 79: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

63

Tabel 3.3 Pengukuran Terhadap Operasional Manajemen Risiko

BOBOT KRITERIA

5 Sangat Penting (SP)

4 Penting (P)

3 Cukup Penting (CP)

2 Kurang Penting (KP)

1 Tidak Penting (TP)

Page 80: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini penulis mengirimkan sebanyak 50 buah yang

disampaikan langsung kepada 5 Perbankan Syariah (Bank Muamalat, Bank

BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah dan BPRS Al-

Salaam). Seluruh kuesioner yang diterima digunakan dalam analisis data.

Tabel 4.1 menunjukkan distribusi kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.1 Daftar Nama Perbankan Syariah

No. Nama Bank

1 Bank Muamalat

2 Bank BRI Syariah

3 Bank Mandiri Syariah

4 Bank Mega Syariah

5 BPR Syariah Al-Salaam

Sumber: Data primer yang diolah

B. Analisis Deskriptif

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian melalui

kuesioner yang dibagikan sebanyak 50 buah kepada Auditor Internal.

64

Page 81: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Kuesioner yang kembali sebanyak 38 buah (76%), sedangkan yang tidak

kembali sebanyak 20 buah (24%) yang berarti dapat dianalisis.

Tabel 4.2 Gambaran Distribusi Kuesioner

No. Kuesioner Jumlah Persentase(%)

1 Kuesioner yang dikirim 50 100

2 Kuesioner yang kembali 38 76

3 Kuesioner yang tidak kembali 12 24

4 Kuesioner yang dapat diolah 38 76

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 Gambaran Distribusi Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

No. Nama Bank Kirim Kembali

1 Bank Muamalat 10 7

2 Bank BRI Syariah 10 8

3 Bank Mandiri Syariah 10 7

4 Bank Mega Syariah 10 7

5 BPR Syariah Al-Salaam 10 9

Sumber: Data primer yang diolah

Karakteristik responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini

disajikan secara lengkap dalam tabel 4.4.

65

Page 82: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Identitas Responden

Identitas Responden Jumlah Persentase

Jumlah kuesioner

38 100%

Usia

< 20 Tahun 20-30 Tahun 31-40 Tahun > 40 Tahun

0 20 17 1

0% 52.63% 44,74% 2,63%

Jenis Kelamin

Pria Wanita

22 16

57.9% 42.1%

Lama Bertugas

1-4 Tahun 5-8 Tahun 9-12 Tahun > 12 Tahun

3 20 14 1

7.9% 52.63% 36,74% 2,63%

Pendidikan Terakhir

D3 S1 S2 S3

0 27 11 0

0% 71.05% 28.95%

0% Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah responden pria lebih

banyak dari jumlah responden wanita, yaitu sebanyak 22 orang (57.9%)

responden pria sedangkan responden wanita sebanyak 16 orang (42.1%).

Usia responden yang paling banyak adalah antara 20-30 tahun sebanyak 20

orang (52,63%), kemudian yang berumur 31-40 tahun sebanyak 17 orang

(44,74%) dan yang berumur diatas 40 tahun sebanyak 1 orang (2,63%).

Berdasarkan tingkat pendidikan responden, yang paling banyak adalah

66

Page 83: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

lulusan Strata Satu (S1) sebanyak 27 orang atau 71.05% dan sisanya

sebanyak 11 orang (28,95%) adalah Strata Dua S2.

C. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika signifikan dibawah

0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapatdikatakan valid. Tabel 4.8 dan

table 4.9 akan menunjukkan hasil uji validitas.

Tabel 4.5 (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Instrumen Efektifitas Peran Fungsi Auditor Internal

Pernyataan Sig Pearson Corelation Keterangan

EPA1 0.001 0.512** Valid

EPA2 0.006 0.437** Valid

EPA3 0.177 0.223 Tidak Valid

EPA4 0.000 0.604** Valid

EPA5 0.000 0.562** Valid

EPA6 0.000 0.643** Valid

EPA7 0.003 0.476** Valid

EPA8 0.000 0.636** Valid

EPA9 0.001 0.520** Valid

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen

Efektifitas Peran Fungsi Auditor Internal

67

Page 84: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 4.5 (Lanjutan) Hasil Uji Validitas Instrumen

Efektifitas Peran Fungsi Auditor Internal

Pernyataan Sig Pearson Corelation Keterangan

EPA10 0.005 0.448** Valid

EPA11 0.000 0.614** Valid

EPA12 0.000 0.658** Valid

EPA13 0.000 0.551** Valid

EPA14 0.002 0.488** Valid

EPA15 0.015 0.393** Valid

EPA16 0.001 0.515** Valid

EPA17 0.001 0.514** Valid

EPA18 0.000 0.713** Valid

EPA19 0.000 0.775** Valid

Ket: **Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) *Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS

Berdasarkan table 4.5 di atas menunjukan bahwa tidak seluruh

pertanyaan valid, karena terdapat 1 variabel yang memiliki nilai signifikan

diatas 0.05, sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan penelitian.

68

Page 85: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen

Operasional Manajemen Risiko

Pernyataan Sig Pearson Corelation Keterangan

OMR1 0.000 0.773** Valid

OMR2 0.000 0.819** Valid

OMR3 0.000 0.733** Valid

OMR4 0.000 0.692** Valid

OMR5 0.000 0.704** Valid

OMR6 0.000 0.673** Valid

OMR7 0.000 0.768** Valid

OMR8 0.000 0.709** Valid

OMR9 0.000 0.619** Valid

OMR10 0.000 0.563** Valid

OMR11 0.000 0.749** Valid

OMR12 0.000 0.560** Valid

OMR13 0.000 0.360** Valid

OMR14 0.000 0.513** Valid

OMR15 0.000 0.647** Valid

OMR16 0.000 0.642** Valid

Ket: **Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) *Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS

69

Page 86: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan table 4.6 di atas menunjukkan bahwa seluruh

pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Pengujian validitas yang digunakan

oleh peneliti pada penelitian ini menggunakan korelasi peorson. Butir

pertanyaan dinyatakan valid jika nilai signfikansi lebih kecil dari 0,05 dan

0,01 (Nunnally dalam Ghozali, 2001).

2. Uji Reliabilitas

Hasil dari uji reliabelitas untuk variabel efektivitas peran fungsi

auditor internal dan operasional manajemen risiko dapat dilihat pada table

4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Data

Instrumen Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha On Standardized

Items

N of Items Ket

Efektivitas Peran Fungsi Auditor Internal

0.871 0.872 18 Reliabel

Operasional Manajemen Risiko

0.911 0.913 16 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS

Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6

(Nunnally dalam Ghozali, 2001), yang berarti bahwa seluruh variabel

tersebut adalah realiabel.

70

Page 87: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

3. Analisis Data Angket

a. Peran Fungsi Auditor Internal (PFAI)

Pernyataan yang diajukan mengenai efektifitas peran fungsi

auditor internal (PFAI) adalah sebanyak 19 butir dari 4 butir tentang

complience, 4 butir tentang verifikasi, 6 butir tentang evaluasi dan 5

butir tentang rekomendasi yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Compliance

Aktivitas ini untuk menilai sampai sejauhmana tingkat

kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur,

peraturan-peraturan dan praktek usaha yang lazim, serta undang-

undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai aturan.

a) Tingkat Kepatuhan Para Pegawai Tentang Kebijaksanaan dan

Prosedur Kerja

Tabel 4.8 Tingkat Kepatuhan Para Pegawai

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui sebanyak 6

responden menyatakan sangat efektif, 27 responden menyatakan

Keterangan Frekuensi % Skor SE 6 15.79 30E 27 71.05 108

CE 5 13.16 15KE 0 0.00 0TE 0 0.00 0

38 100.00 153

71

Page 88: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

efektif, 5 responden menyatakan cukup efektif dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak efektif. Ini

berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal

untuk mengetahui sejauhmana tingkat kepatuhan para pegawai

tentang kebijaksanaan dan prosedur kerja di dalam perbankan

syariah.

b) Penilaian Pelaksanaan Kebijakan Prosedur Kerja

Tabel 4.9 Penilaian Pelaksanaan Kebijaksanaan Prosedur Kerja

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui sebanyak 8

responden menyatakan sangat efektif, 24 responden menyatakan

efektif, 5 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden

menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat

digunakan auditor internal untuk mengetahui tingkat

pelaksanaan telah sesuai dengan kebijakan, rencana dan

prosedur yang ditetapkan oleh perbankan syariah.

Keterangan Frekuensi % Skor SE 8 21.05 40E 24 63.16 96

CE 5 13.16 15KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 153

72

Page 89: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c) Penilaian Terhadap Pekerjaan, Operasional atau Program

Tabel 4.10 Penilaian Terhadap Pekerjaan, Operasional atau Program

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui sebanyak 6

responden menyatakan sangat efektif, 23 responden

menyatakan efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 1

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari

PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengetahui

penilaian terhadap pekerjaan, operasional atau program dan

hasil yang telah dicapai.

Keterangan Frekuensi % Skor SE 6 15.79 30E 23 60.53 92

CE 8 21.05 24KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 148

2) Verifikasi

Kegiatan verifikasi difokuskan pada ketelitian, keandalan

berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut

relevan serta memenuhi kebutuhan manajemen yang meliputi

laporan keuangan dan kekayaan pisik serta hasil operasi

perusahaan.

73

Page 90: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

a) Verifikasi Pada Ketelitian, Keandalan Data

Tabel 4.11 Verifikasi Pada Ketelitian, Keandalan Data

Keterangan Frekuensi % Skor SE 9 23.68 45E 20 52.63 80

CE 8 21.05 24KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 151

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui sebanyak 9

responden menyatakan sangat efektif, 20 responden menyatakan

efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden

menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat

digunakan auditor internal untuk melakukan verifikasi pada

ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi

apakah data tersebut relevan.

74

Page 91: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

b) Review Terhadap Keandalan Data

Tabel 4.12 Review Terhadap Keandalan Data

Keterangan Frekuensi % Skor SE 10 26.32 50E 19 50.00 76

CE 8 21.05 24KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 152Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui sebanyak 10

responden menyatakan sangat efektif, 19 responden menyatakan

efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden

menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat

digunakan auditor internal untuk melakukan review terhadap

keandalan (reabilitas dan integritas) informasi finansial dan

operasional serta cara yang dipergunakan.

c) Verifikasi Terhadap Laporan-Laporan Keuangan

Tabel 4.13 Verifikasi Terhadap Laporan-Laporan Keuangan

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 16 42.11 80E 14 36.84 56

CE 7 18.42 21KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 159

75

Page 92: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui sebanyak 16

responden menyatakan sangat efektif, 14 responden menyatakan

efektif, 7 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden

menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat

digunakan auditor internal untuk melakukan verifikasi terhadap

dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi, dan laporan-

laporan keuangan dengan tujuan menentukan apakah laporan

tersebut memang mencerminkan informasi sebenarnya

d) Meningkatkan Keandalan Data Keuangan

Tabel 4.14 Meningkatkan Keandalan Data Keuangan

Keterangan Frekuensi % Skor

SE 3 7.89 15E 22 57.89 88

CE 8 21.05 24KE 5 13.16 10TE 0 0.00 0

38 100.00 137

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui sebanyak 3

responden menyatakan sangat efektif, 22 responden menyatakan

efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 5 responden

menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat

76

Page 93: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

digunakan auditor internal untuk meningkatkan keandalan data

keuangan dan laporan-laporan baik yang dibuat dan keefektifan

dari prosedur internal.

3) Evaluasi

Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian intern yang

ditetapkan perusahaan dan meliputi penilaian terhadap

pengendalian akuntansi dan operasi, juga menilai hasil-hasil

pelaksanaan dan petugas pelaksanaannya.

a) Review Terhadap Keefektifan Sistem Pengendalian

Tabel 4.15 Review Terhadap Keefektifan Sistem Pengendalian

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 10 26.32 50E 18 47.37 72

CE 9 23.68 27KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 151

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui sebanyak 10

responden menyatakan sangat efektif, 18 responden menyatakan

efektif, 9 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden

menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat

digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan cara

melakukan review terhadap keefektifan sistem pengendalian

77

Page 94: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

untuk memastikan sistem tersebut sesuai dengan yang

diharapkan.

b) Memperbaiki Kerja yang Tidak Efisien

Tabel 4.16 Memperbaiki Kerja Yang Tidak Efesien

Keterangan Frekuensi % Skor SE 12 31.58 60E 13 34.21 52

CE 12 31.58 36KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 150 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui sebanyak 12

responden menyatakan sangat efektif, 13 responden

menyatakan efektif, 12 responden menyatakan cukup efektif, 1

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI

dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan

cara auditor internal memperbaiki kerja yang tidak efesien.

78

Page 95: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

c) Penilaian Terhadap Keekonomisan dan Keefesienan Sumber

Daya Yang Ada

Tabel 4.17 Penilaian Terhadap Keekonomisan dan Keefesienan

Sumber Daya Yang Ada

Keterangan Frekuensi % Skor SE 8 21,05 40E 17 44,74 68

CE 6 15,79 18KE 7 18,42 14TE 0 0,00 0

38 100,00 140

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui sebanyak 8

responden menyatakan sangat efektif, 17 responden

menyatakan efektif, 6 responden menyatakan cukup efektif, 7

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari

PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi

dengan cara melakukan penilaian terhadap keekonomisan dan

keefesienan penggunaan sumber daya yang ada untuk

memastikan penggunaan sumber daya yang tepat.

79

Page 96: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

d) Kebenaran Dari Data Keuangan

Tabel 4.18 Kebenaran Dari Data Keuangan

Keterangan Frekuensi % Skor SE 11 28,95 55E 20 52,63 80

CE 4 10,53 12KE 3 7,89 6TE 0 0,00 0

38 100,00 153 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui sebanyak 11

responden menyatakan sangat efektif, 20 responden

menyatakan efektif, 4 responden menyatakan cukup efektif, 3

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI

dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan

cara menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan

keefektifan dari prosedur internal.

e) Kebaikan dan Ketepatan Pelaksanaan Pengendalian Akuntansi.

Tabel 4.19

Kebaikan dan Ketepatan Pelaksanaan Pengendalian Akuntansi

Keterangan Frekuensi % Skor SE 11 28,95 55E 13 34,21 52

CE 12 31,58 36KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 147 Sumber: Data primer yang diolah

80

Page 97: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui sebanyak 11

responden menyatakan sangat efektif, 13 responden

menyatakan efektif, 12 responden menyatakan cukup efektif, 2

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI

dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan

cara membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan

pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.

f) Evaluasi Untuk Menemukan Kelemahan Dalam Pengendalian

Internal

Tabel 4.20 Evaluasi Untuk Menemukan Kelemahan Dalam

Pengendalian Internal

Keterangan Frekuensi % Skor SE 7 18,42 35E 24 63,16 96

CE 7 18,42 21KE 0 0,00 0TE 0 0,00 0

38 100,00 152 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui sebanyak 7

responden menyatakan sangat efektif, 24 responden

menyatakan efektif, 7 responden menyatakan cukup efektif,

tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak

efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan

auditor internal untuk mengevaluasi dengan cara melaksanakan

evaluasi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang

terdapat dalam pengendalian internal yang ada.

81

Page 98: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

4) Rekomendasi

Merekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada

pihak manajemen.

a) Merekomendasikan Suatu Rangkaian Tindakan

Tabel 4.21 Merekomendasikan Suatu Rangkaian Tindakan

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui sebanyak 10

responden menyatakan sangat efektif, 16 responden

menyatakan efektif, 12 responden menyatakan cukup efektif,

tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak

efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan

auditor internal untuk merekomendasikan suatu rangkaian

tindakan kepada pihak manajemen.

b) Rekomendasi Fase Kerja

Tabel 4.22 Rekomendasi Fase Kerja

Keterangan Frekuensi % Skor SE 10 26,32 50E 16 42,11 64

CE 12 31,58 36KE 0 0,00 0TE 0 0,00 0

38 100,00 150

Keterangan Frekuensi % Skor SE 8 21,05 40E 16 42,11 64

CE 14 36,84 42KE 0 0,00 0TE 0 0,00 0

38 100,00 146 Sumber: Data primer yang diolah

82

Page 99: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui sebanyak 8

responden menyatakan sangat efektif, 16 responden

menyatakan efektif, 14 responden menyatakan cukup efektif,

tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak

efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan

auditor internal untuk aktivitas rekomendasi dengan membuat

rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase

kerja.

c) Tingkat Koordinasi dan Kerjasama

Tabel 4.23 Tingkat Koordinasi dan Kerjasama

Keterangan Frekuensi % Skor SE 5 13,16 25E 22 57,89 88

CE 11 28,95 33KE 0 0,00 0TE 0 0,00 0

38 100,00 146

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui sebanyak 5

responden menyatakan sangat efektif, 22 responden

menyatakan efektif, 11 responden menyatakan cukup efektif,

tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak

efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan

auditor internal untuk aktivitas rekomendasi dengan

menentukan tingkat koordinasi dan kerjasama dari kebijakan

manajemen.

83

Page 100: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

d) Kebijaksanaan Operasi Kerja Perusahaan

Tabel 4.24 Kebijaksanaan Operasi Kerja Perusahaan

Keterangan Frekuensi % Skor SE 13 34,21 65E 17 44,74 68

CE 7 18,42 21KE 1 2,63 2TE 0 0,00 0

38 100,00 156 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui sebanyak 13

responden menyatakan sangat efektif, 17 responden

menyatakan efektif, 7 responden menyatakan cukup efektif, 1

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari

PFAI dapat digunakan auditor internal untuk membantu

manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang

paling efesien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja

perusahaan.

e) Operasi Perusahaan Yang Paling Efisien

Tabel 4.25 Operasi Perusahaan Yang Paling Efisien

Keterangan Frekuensi % Skor SE 14 36,84 70E 18 47,37 72

CE 4 10,53 12KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 158 Sumber: Data primer yang diolah

84

Page 101: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui sebanyak 14

responden menyatakan sangat efektif, 18 responden

menyatakan efektif, 4 responden menyatakan cukup efektif, 2

responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari

PFAI dapat digunakan auditor internal untuk memberikan

bantuan kepada manajemen dalam mencapai operasi

perusahaan yang paling efesien.

b. Operasional Manajemen Risiko

Pernyataan yang diajukan mengenai operasional manajemen

risiko (OMR) adalah sebanyak 16 butir dari 7 butir tentang manajemen

risiko yang efektif, 4 butir tentang identifikasi dan pemetaan risiko dan

5 butir tentang pelaksanaan tugas yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Manajemen Risiko Yang Efektif

Menurut Ferry (2008:6) manajemen risiko yang efektif

membantu suatu organisasi untuk dapat melakukan strategi kontrol

secara komprehensif.

85

Page 102: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

a) Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Toleransi Terhadap

Risiko.

Tabel 4.26 Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Toleransi

Terhadap Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 5 13,16 25E 19 50,00 76

CE 12 31,58 36KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 141 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui sebanyak 5

responden menyatakan sangat penting, 19 responden menyatakan

penting, 12 responden menyatakan cukup penting, 2 responden

menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR

dapat digunakan auditor internal untuk memberikan bantuan

kepada manajemen risiko membantu untuk dapat melakukan

strategi kontrol secara komprehensif berdasarkan pertimbangan

toleransi terhadap risiko, yaitu kejelasan tentang berapa besar

risiko yang bersedia ditanggung dan risiko apa yang harus

dihindari.

86

Page 103: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

b) Strategi Kontrol Berdasarkan Filosofi Terhadap Risiko

Tabel 4.27 Strategi Kontrol Berdasarkan Filosofi Terhadap Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 5 13,16 25E 21 55,26 84

CE 9 23,68 27KE 3 7,89 6TE 0 0,00 0

38 100,00 142 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui sebanyak 5

responden menyatakan sangat penting, 21 responden menyatakan

penting, 9 responden menyatakan cukup penting, 3 responden

menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR

dapat digunakan auditor internal untuk memberikan bantuan

kepada manajemen risiko membantu untuk dapat melakukan

strategi kontrol secara komprehensif berdasarkan pertimbangan

filosofi terhadap risiko, yaitu menentukan cara pandang atau

sikap dan tindakan terhadap risiko.

c) Strategi Kontrol Berdasarkan Akuntabilitas Risiko

Tabel 4.28 Strategi Kontrol Berdasarkan Akuntabilitas Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 5 13,16 25E 23 60,53 92

CE 8 21,05 24KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 145

Sumber: Data primer yang diolah

87

Page 104: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui sebanyak 5

responden menyatakan sangat penting, 23 responden

menyatakan penting, 8 responden menyatakan cukup penting, 2

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR dapat digunakan auditor internal untuk memberikan

bantuan kepada manajemen risiko membantu untuk dapat

melakukan strategi kontrol secara komprehensif berdasarkan

pertimbangan akuntabilitas risiko, yaitu kemampuan dalam

penanganan risiko.

d) Disiplin Manajemen Risiko

Tabel 4.29 Disiplin Manajemen Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 10 26,32 50E 17 44,74 68

CE 10 26,32 30KE 1 2,63 2TE 0 0,00 0

38 100,00 150 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.29 dapat diketahui sebanyak 10

responden menyatakan sangat penting, 17 responden

menyatakan penting, 10 responden menyatakan cukup penting,

1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output

data dari OMR dapat digunakan auditor internal untuk

melakukan disiplin manajemen risiko pada seluruh entitas

organisasi.

88

Page 105: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

e) Integritas Manajemen Risiko

Tabel 4.30 Integritas Manajemen Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 11 28,95 55E 19 50,00 76

CE 6 15,79 18KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 153 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui sebanyak 11

responden menyatakan sangat penting, 19 responden

menyatakan penting, 6 responden menyatakan cukup penting, 2

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR harus adanya integrasi manajemen risiko didalam

kerangka kerja tata kelola perusahaan (corporate governance).

f) Strategi Penyesuaian Risiko

Tabel 4.31 Strategi Penyesuaian Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 16 42,11 80E 14 36,84 56

CE 5 13,16 15KE 3 7,89 6TE 0 0,00 0

38 100,00 157 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui sebanyak 16

responden menyatakan sangat penting, 14 responden

menyatakan penting, 5 responden menyatakan cukup penting, 3

89

Page 106: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR harus melakukan strategi penyesuaian risiko (risk-

adjusted) pada saat pengambilan keputusan

g) Sistem Peringatan Dini

Tabel 4.32 Sistem Peringatan Dini

Keterangan Frekuensi % Skor SE 11 28,95 55E 18 47,37 72

CE 7 18,42 21KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 152

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui sebanyak 11

responden menyatakan sangat penting, 18 responden

menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 2

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR harus adanya sistem peringatan dini dan respons bencana

yang efektif.

2) Identifikasi Risiko Operasional

Identifikasi risiko yang efektif harus mempertimbangkan baik

faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan bank. Karena

itu audit internal harus mempertimbangkan faktor risiko berikut

(Ferry, 2008:8):

90

Page 107: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

a) Kerangka Kerja Untuk Implementasi Strategi Risiko

Tabel 4.33 Kerangka Kerja Untuk Implementasi Strategi Risiko

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 4 10,53 20E 24 63,16 96

CE 9 23,68 27KE 1 2,63 2TE 0 0,00 0

38 100,00 145

Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui sebanyak 4

responden menyatakan sangat penting, 24 responden

menyatakan penting, 9 responden menyatakan cukup penting, 1

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa auditor internal harus menetapkan kerangka kerja

untuk implementasi strategi risiko secara keseluruhan.

b) Menentukan Difinisi Kerugian

Tabel 4.34 Menentukan Difinisi Kerugian

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 9 23,68 45E 14 36,84 56

CE 14 36,84 42KE 1 2,63 2TE 0 0,00 0

38 100,00 145

Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui sebanyak 9

responden menyatakan sangat penting, 14 responden

menyatakan penting, 14 responden menyatakan cukup penting,

91

Page 108: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output

data dari OMR bahwa auditor internal harus menentukan

definisi kerugian.

c) Implementasi Mekanisme Pengumpulan Data

Tabel 4.35 Implementasi Mekanisme Pengumpulan Data

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 7 18,42 35E 22 57,89 88

CE 7 18,42 21KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 148

Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui sebanyak 7

responden menyatakan sangat penting, 22 responden

menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 2

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa auditor internal harus menyusun dan melakukan

implementasi mekanisme pengumpulan data.

92

Page 109: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

d) Pemetaan Kerugian Kedalam Kategori Risiko

Tabel 4.36 Pemetaan Kerugian Kedalam Kategori Risiko

Keterangan Frekuensi % Skor SE 13 34,21 65E 17 44,74 68

CE 6 15,79 18KE 2 5,26 4TE 0 0,00 0

38 100,00 155

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui sebanyak 13

responden menyatakan sangat penting, 17 responden

menyatakan penting, 6 responden menyatakan cukup penting, 2

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa auditor internal harus membuat pemetaan kerugian

kedalam kategori risiko yang dapat diterima dan tidak dapat

diterima.

3) Pelaksanaan Tugas

Dewan direksi setiap bank mempunyai tugas untuk

menetapkan bahwa risiko perbankan dalam menjalankan bisnis

diatur dalam suatu tata cara yang efektif. Dalam pelaksanaan tugas

tersebut dibutuhkan (Ferry, 2008:53):

93

Page 110: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

a) Pengawasan Aktif

Tabel 4.37 Pengawasan Aktif

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 17 44,74 85E 13 34,21 52

CE 7 18,42 21KE 1 2,63 2TE 0 0,00 0

38 100,00 160

Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui sebanyak 17

responden menyatakan sangat penting, 13 responden

menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 1

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan adanya

pengawasan aktif dari dewan komisaris, dewan direksi dan oleh

personil manajemen risiko yang terkait yang dipilih oleh bank.

b) Kebijakan dan Prosedur Risiko

Tabel 4.38 Kebijakan dan Prosedur Risiko

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 12 31,58 60E 14 36,84 56

CE 12 31,58 36KE 0 0,00 0TE 0 0,00 0

38 100,00 152

Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui sebanyak 12

responden menyatakan sangat penting, 14 responden

menyatakan penting, 12 responden menyatakan cukup penting

94

Page 111: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

dan tidak ada responden yang menyatakan kurang penting dan

tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam

pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan kebijakan dan prosedur

untuk menentukan batas untuk risiko yang dilaksanakan oleh

bank.

c) Prosedur Mengendalikan Risiko.

Tabel 4.39 Prosedur Mengendalikan Risiko

Sumber: Data primer yang diolah

Keterangan Frekuensi % Skor SE 13 34,21 65E 16 42,11 64

CE 8 21,05 24KE 1 2,63 2TE 0 0,00 0

38 100,00 155

Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui sebanyak 13

responden menyatakan sangat penting, 16 responden

menyatakan penting, 8 responden menyatakan cukup penting, 1

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan

prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan

mengendalikan risiko.

95

Page 112: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

d) Struktur Informasi Manajemen

Tabel 4.40 Struktur Informasi Manajemen

Keterangan Frekuensi % Skor SE 11 28,95 55E 17 44,74 68

CE 7 18,42 21KE 3 7,89 6TE 0 0,00 0

38 100,00 150

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui sebanyak 11

responden menyatakan sangat penting, 17 responden

menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 3

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan

struktur informasi manajemen yang serasi dalam mendukung

manajemen terhadap risiko.

e) Struktur Pengawasan Intern

Tabel 4.41 Struktur Pengawasan Internal

Keterangan Frekuensi % Skor SE 9 23.68 45E 24 63.16 96

CE 4 10.53 12KE 1 2.63 2TE 0 0.00 0

38 100.00 155

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.40 dapat diketahui sebanyak 9

responden menyatakan sangat penting, 24 responden

96

Page 113: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

menyatakan penting, 4 responden menyatakan cukup penting, 1

responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari

OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan

suatu struktur pengawasan intern untuk meminimal risiko.

4. Penilaian Efektivitas Kinerja

Perhitungan rata-rata digunakan untuk memperoleh tingkat

efektivitas secara keseluruhan digunakan analisis statistik rata-rata

(average) adalah niali mewakili himpunan atau sekelompok data (a set of

data), (Supranto dalam Isnaeni, 2006:49)

Jumlah Skor Kriterium = Skor Tertinggi x Jumlah Pertanyaan x Jumlah

Responden

Tingkat Persentase Efektivitas = %100xbiai

Keterangan:

ai = Total Skor ke-i

bi = Jumlah Skor Kriterium ke-i

97

Page 114: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Tabel 4.42 Tingkat Efektivitas (%)

Kategori Persentase

Sangat Efektif 80% - 100%

Efektif 60% -79%

Cukup Efektif 40% - 59%

Tidak Efektif < 40%

Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan efektivitas peran

fungsi audit internal adalah sebanyak 19 butir yang diantaranya 18 butir

dinyatakan valid dan 1 butir dinyatakan tidak valid, sehingga skor

ktiterium yang dapat ditetapkan adalah:

Skor kriterium = 5 x 18 x 38

= 3.420

Tingkat Persentase Efektivitas = %10034202702

×

= 78,82%

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data

hasil keluaran PFAI sangat besar manfaatnya dalam pelaksanaan tugas

audit internal. Tingkat efektivitas sebesar 78,82% menunjukkan bahwa

compliance, verifikasi, evaluasi dan rekomendasi sangat membantu dalam

98

Page 115: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

tugas audit internal melakukan perannya pada aktivitas pemeriksaan intern

dalam perusahaan perbankan syariah.

Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan operasional

manajemen risiko adalah sebanyak 16 butir yang diantaranya 16 butir

dinyatakan valid dan tidak terdapat butir yang dinyatakan tidak valid,

sehingga skor ktiterium yang dapat ditetapkan adalah:

Skor kriterium = 5 x 16 x 38

= 3.040

Tingkat Persentase Efektivitas = %10030402405

×

= 79,11%

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data

hasil keluaran OMR sangat penting manfaatnya bagi audit internal.

Tingkat efektivitas sebesar 79,11% menunjukkan bahwa manajemen

risiko yang efektif, identifikasi dan pemetaan risiko dan pelaksanaan tugas

manajemen risiko dapat mengurangi tingkat risiko yang terjadi pada

operasional mananjemen risiko pada perbankan syariah.

Setelah mengetahui tingkat efektivitas pada masing-masing

variabel, maka dapat ditentukan rata-rata tingkat efektivitas sebagai

berikut:

99

Page 116: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

μ = 2

,79%82,78 + %11

= 2

93,157

= 78,97%

Hal ini berarti , rata-rata efektivitas PFAI sebagai faktor

pendukung dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah

adalah 78,97% yaitu efektif berada pada kuadran II (lihat gambar 4.1).

Gambar 4.1 Tingkat Efektivitas Pada Kuadran

Kuadran I Sangat Efektif 80% - 100%

Kuadran II Efektif

60% - 79%

Kuadran III Kurang Efektif

40% - 59%

Kuadran IV Tidak Efektif

< 40%

100

Page 117: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

5. Diagram Kartesius

Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan faktor

tersebut, ditempatkan pada diagram kartesius secara berurutan dari nilai

tertinggi sampai nilai terendah.

Tabel 4.43 Rata-rata Skor

Sumber: Data primer yang diolah

P Skor Rata-Rata

(ΣSkor/Jml Responden)

P Skor Rata-Rata

(ΣSkor/Jml Responden)

1 153 4.03 20 141 3.712 153 4.03 21 142 3.744 148 3.89 22 145 3.825 151 3.97 23 150 3.956 152 4.00 24 153 4.037 159 4.18 25 157 4.138 137 3.61 26 152 4.009 151 3.97 27 145 3.82

10 150 3.95 28 145 3.8211 140 3.68 29 148 3.8912 153 4.03 30 155 4.0813 147 3.87 31 160 4.2114 152 4.00 32 152 4.0015 150 3.95 33 155 4.0816 146 3.84 34 150 3.9517 146 3.84 35 155 4.0818 156 4.1119 158 4.16

134.39Σ

Setelah dilakukan perhitungan tersebut, dapat diketahui nilai skor

rata-rata masing-masing item dan total nilai skor rata-rata seluruh item

(kuesioner) adalah 134,39. sehingga dapat ditentukan titik potong garis

yaitu terletak pada 3,95 (134,39/34), dapat digambarkan sebagai berikut:

101

Page 118: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Gambar 4.2. Diagram Karterisus

Sumber : Data primer yang diolah

Y (Tingkat Kepentingan)

Keterangan:

Diagram kartesius diatas menunjukkan bahwa peran auditor

internal berada pada kuadaran B yaitu efektif, untuk itu wajib

dipertahankan. Dianggap efektif karena perbankan syariah berlandasan

X (Tingkat Kinerja)

10,15,23,34

731

3,95 4,213,61

6,14,26,32

22,27,28

16,17

134,29

1,2,12,2430,33,35

1825

19

5,9

20

11

8

21

3,61

3,95

4,21

102

Page 119: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

pada Al-Qur’an dan Hadist agar pemahaman tentang prinsip syariah lebih

komprehensif. Banyak sekali pesan tentang audit dan kontrol atau

pengawasan dalam ajaran Islam. Beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang

melandasi pemahaman serta seruan terhadap pentingnya pengendalian

serta pengawasan dalam menjalankan aktivitas di muka bumi ini antara

lain adalah sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang

yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan

adil.... (Al-Maa’idah: 8)

Ayat tersebut menyeru agar manusia dalam seluruh aktivitasnya

hendaknya menjadi orang yang selalu berpedoman pada jalan Allah,

sehingga sebagai khalifah di muka bumi, manusia berkewajiban selalu

menegakkan kebenaran karena Allah. Untuk membuktikan bahwa yang

dilakukan telah benar dan sesuai dengan ajaran Allah SWT serta aturan

yang ada, maka harus dilakukan pemeriksaan oleh orang yang mengerti

tentang aktivitas tersebut. Dalam konteks operasional bisnis, maka pihak

yang mengerti atas kegiatan bisnis tersebut adalah dewan pengawas baik

auditor internal maupun eksternal. Semua ini dilakukan semata-mata agar

kita menjadi orang yang beriman.

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa agar memperoleh

pemahaman yang utuh mengenai tuntunan dalam kewajiban menjalankan

103

Page 120: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

audit serta kontrol dalam aktivitas bisnis, maka dua hadits berikut dapat

dijadikan sebagai sebuah perenungan, yaitu;

“Katakanlah kebenaran itu sekalipun pahit.” (al-Hadits)

“Barangsiapa di antaramu rnelihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangan (kekuasaan)-nya. Apabila tidak sanggup, dengan ucapannya. Apabila tidak sanggup, dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman”. (Al Hadits)

Hadits tersebut memberikan tuntunan agar senantiasa menegakkan

kebenaran di jalan Allah. Dalam dunia bisnis yang sangat dekat dengan

kemungkaran, maka kewajiban bagi seluruh umat manusia untuk selalu

menegakkan kebenaran sesuai dengan peraturan yang berdasarkan

tuntunan Allah.

Mekanisme kepatuhan syariah didukung pula oleh dua konsep

yang mendasari pelaksanaan pengawasan syariah secara internal dalam

bank syariah dalam konteks pemenuhan akuntabilitas secara horizontal

dan transedental, yaitu pertama, adalah konsep shari’a review yang harus

dilakukan oleh dewan pengawas syariah untuk melakukan pengawasan

kepatuhan syariah, dan yang kedua adalah konsep internal shari’a review

dalam bank syariah sebagai salah satu fungsi internal audit dalam bank

syariah untuk menilai kesesuaian operasi dan transaksi dengan prinsip-

prinsip syariah yang telah ditentukan.

Penjelasan mengenai pengawasan internal syariah dalam bank

syariah tersebut di atas memberikan kesimpulan bahwa pengawasan

104

Page 121: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

105

internal syariah merupakan suatu mekanisme atau sistem pengendalian

secara internal untuk rnenilai dan menguji seluruh aktivitas dan operasi

serta produk bank syariah terhadap kepatuhan atas prinsip-prinsip dan

aturan syariah yang telah ditetapkan.

Perbankan syariah merupakan instrumen bisnis yang terkait

dengan Tuhan, manusia, dan alam. Adanya keterkaitan dengan Tuhan,

manusia, dan alam ini telah membedakan perbankan syariah dengan

perbankan konvesional, baik nilai yang terkandung di dalamnya maupun

pada bentuk teori dan tujuan dasarnya. Pemahaman yang unik atas

perbankan syariah dilandasi oleh kesadaran bahwa pertanggungjawaban

seluruh aktivitas perbankan tidak hanya pada manusia namun juga pada

Tuhan. Hal ini telah disadari oleh setiap personil, namun mereka tetap

menyadari bahwa selalu saja ada kemungkinan manusia untuk berbuat

kecurangan, sama dengan bisnis konvensional

Page 122: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan diskripsi, analisis, interprestasi data dan

pengolahan data statistik yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas peran fungsi audit internal

penting dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata tingkat efektivitas terletak di kuadran

II dalam Diagram Kartesius menunjukkan bahwa peran fungsi audit internal

dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah telah efektif.

B. Implikasi

Peran fungsi audit internal sangat penting dalam operasional

manajemen risiko pada perbankan syariah, audit internal berorientasi pada

pemberian saran komprehensif yang mengarah pada tercapainya operasional

manajemen risiko secara efisien dan efektif. Maka, saran inilah yang

seyogyanya menjiwai setiap kegiatan audit internal dan harus dipahami oleh

setiap jajaran manajemen, termasuk pemilik usaha, akan pentingnya fungsi

audit internal. Maka, harus ada perubahan signifikan pada posisi audit

internal. Audit internal tak semestinya berada diposisi dibawah Direksi atau

Senior Manajer atau bagian kepala keuangan. Kedudukan dan posisi auditor

internal sebaiknya berada dibawah Dewan Komisaris. Auditor internal butuh

106

Page 123: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

107

ruang gerak yang lebar dan fleksibel untuk dapat secara obyektif melakukan

fungsinya. Sehingga, auditor internal tetap bersikap independen dalam

menjalankan fungsinya sebagai pihak yang langsung berkaitan dengan

pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya dan bertanggungjawab

langsung kepada Dewan Komisaris. Salah satu yang diperlukan pada masa

modern sekarang di perbankan syariah adalah kepatuhan terhadap fatwa

syariah dan penjelasan atau pernyataan syariah terhadap audit yang dilakukan.

Bank harus memperhatikan dengan serius potensi risiko yang dihadapinya dan

mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi, mengontrol, dan mengelola

risiko-risiko tersebut. Pengembangan budaya manajemen risiko pada bank

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab otoritas

pengawasa dan regulator. Oleh karena itu, otoritas pengawas juga harus

mengenal baik karakter risiko bank syariah dan turut serta dalam

pengembangan manajemen risiko yang efisien.

Page 124: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. “Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan)”, Jilid 1, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.

Abdul, Hamid. “Pedoman penulisan skripsi” , Jakarta, fakultas ilmu ekonomi dan

sosial UIN Syarif Hidayatullah, 2007.

Agoes, Sukrisno.“Auditing (Pemeriksaan Akuntan)” oleh Kantor Akuntan Publik Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta, 2004.

Agus, Hariyanto. ”Kedudukan dan Peran Internal Auditor di dalam Perusahaan”. Semarang, 1998.

Amin Widjaja Tunggal. “Dasar-Dasar Audit Operasional”, harvarindo, Jakarta,

2008. Ana, Fernandez.”Internal Audit Function Role in Operational Risk Management”.

Universitas Cantabria. Journal of Financial Regulation and Compliance Vol. 15 No. 2, 2007

Arens, Alvin A dan Loebbecke, James K. “Auditing: An Integrated Approach”. 8th

edition: Prentice-Hall, Ney Jersey, 2000. Arens, Alvin A, Randal J, Elder, dan Mark S, Beasley. “Auditing dan Jasa

Assurance” Edisi ke Dua belas Jilid 1, Terjemah Herman Wibowo, Erlangga, Jakarta, 2008.

Bank Indonesia. Baseline Survey: Mengenai kondisi internal, persaingan dan sistem

pengawasan Bank Perkreditan Rakyat Syariah, BI Surabaya,Hlm 22, 2001. Eskal, Pujiatiningsih. “Analisis Efektivitas Sistem Informasi Perpajakan Sebagai

Faktor Pendukung Dalam Proses Pelaksanaan Pemeriksaan pada kantor Pelayanan pajak Jakarta Cilandak”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2005

Ferry, N. Idroes. “Manajemen Risiko Perbankan”. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

2008.

108

Page 125: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Fianny, Winata. “Pengaruh Peran Auditor Internal, Serta Faktor-Faktor Pendukungnya terhadap Peningkatan Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan”. Bandung, 2002.

Habiburrochman. “Evaluasi Peran Audit Intern Dalam Menilai Risiko Bisnis

Perbankan Di BPR Syariah”. Universitas Airlangga, Jakarta, 2007. Imam, Ghazali. “Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit-Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodelogi Penelitian Bisnis: Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, BRFE, Yogyakarta: 2002. Irfa, Ampri. “Manajemen Risiko Di Lingkungan Pemerintahan”, Jurnal Akuntansi

Pemerintahan, Vol. 2 No. 1, Mei 2006. Kery, Soetjipto. “Perbandingan Standar Internal Auditor Institute of Internal

Auditing (Florida). Penghimpunan Auditor Internal Indonesia dan Badan Pemeriksaan Keuangan”, Jakarta, 2004.

KPMG (2002), “Corporate governance in Europe”,survey 2001/2002,

www.kpmg.com Manahan, Nasution. “Sekilas Tentang Internal Auditor”. Sumatera Utara, 2003. Maryanto. “Business Process Audit, Audit berbasis Manajemen Risiko bagi Auditor

Internal”. Majalah Auditor Internal,Jakarta, 2003. Mulyadi. “Auditing”, Buku Satu, Edisi ke-6, Universitas Gajah Mada, Salemba

Empat, Jakarta, 2008. Nurbaedah. “Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi

Akuntansi”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Nurmayunita, ”Analisis Efektifitas Peran Auditor Internal Dalam Meningkatkan

Kinerja Perusahaan”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Sawyer, Lawrence B. “Internal Auditing” edisi 5. Salemba Empat .Jakarta, 2005.

109

Page 126: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

110

Slamet, Susanto. “Peranan Internal Auditor dalam Manajemen Risiko”. Majalah Auditor Internal, Jakarta,2003

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2005. Susan, Irawati. “Auditing”, Cetakan Kesatu, Pustaka, Bandung, 2008. Usmansyah. “Re-Aktualisasi Fungsi Audit Internal”. Majalah Auditor Internal,

Jakarta,2003

Page 127: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 1: Surat Permohonan Melaksanakan Penelitian

111

Page 128: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

112

Page 129: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian

113

Page 130: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 3: Kuesioner

K U E S I O N E R

EFEKTIVITAS PERAN FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM

OPERASIONAL MANAJEMEN RISIKO PADA PERBANKAN SYARIAH

Diajukan Oleh:

Nama : Darngiyanto Wahyudi

NIM : 205082000213

Konsentrasi : Akuntansi/Audit

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

114

Page 131: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdra/Sdri Auditor Internal Di Tempat Dengan hormat,

Sehubungan dengan tugas akhir yang sedang saya tempuh, maka bersama ini saya:

Nama : Darngiyanto Wahyudi NIM : 205082000213 Jurusan : Akuntansi/Audit Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bermaksud menyampaikan kuesioner penelitian yang berkaitan dengan topik yang

sedang saya teliti, yaitu “Efektivitas Peran Fungsi Audit Internal Dalam

Operasional Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah”.. Sehubungan dengan

hal tersebut, maka saya meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi

kuesioner tersebut dengan objektif. Semua informasi yang diberikan hanya digunakan

untuk kepentingan akademik. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan

terima kasih.

Mengetahui, Hormat Saya,

Pembimbing I Peneliti

(Prof.Dr.Abdul Hamid,MS) (Darngiyanto Wahyudi)

115

Page 132: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdra/Sdri Auditor Internal Di Tempat Dengan hormat,

Sehubungan dengan tugas akhir yang sedang saya tempuh, maka bersama ini saya:

Nama : Darngiyanto Wahyudi NIM : 205082000213 Jurusan : Akuntansi/Audit Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bermaksud menyampaikan kuesioner penelitian yang berkaitan dengan topik yang

sedang saya teliti, yaitu “Efektivitas Peran Audit Internal Dalam Operasional

Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah”. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka saya meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner tersebut

dengan objektif. Semua informasi yang diberikan hanya digunakan untuk

kepentingan akademik. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terima

kasih.

Mengetahui, Hormat Saya,

Pembimbing II Peneliti

(Rahmawati,SE.Ak, MM) (Darngiyanto Wahyudi)

116

Page 133: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

A. Identitas Responden

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya harapkan kepada

Bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini:

Nama Perusahaan :

Umur responden :

Jenis kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

Pendidikan terakhir : ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2

Jabatan :

Lama bekerja : ( ) < 1 tahun ( ) 1-5 tahun

( ) 6-10 tahun ( ) 11-20 tahun

( ) 21 tahun atau lebih

B. Cara Pengisian Kuesioner

Pernyataan-pernyataan dibawah ini bertujuan untuk mengetahui

pendapat anda tentang efektivitas peran fungsi audit internal. Pada setiap

pertanyaan telah disediakan bagian lima poin skala disampingnya dengan

keterangan sebagai berikut:

1. Tidak efektif (TE)

2. Kurang efektif (KE)

3. Cukup efektif (CE)

4. Efektif (E)

5. Sangat efektif (SE)

Anda diminta untuk memberikan jawaban yang tersedia di samping

pertanyaan sesuai dengan jawaban/keadaan anda dengan cara memberi tanda

silang (X).

117

Page 134: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

C. Daftar Pertanyaan

Efektivitas Peran Fungsi Auditor Internal

No Pertanyaan TE KE CE E SE

1

Auditor internal menilai sejauh mana

tingkat kepatuhan para pegawai tentang

kebijaksanaan dan prosedur kerja.

2

Auditor internal menilai pelaksanaan telah

sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan

prosedur yang ditetapkan.

3

Melakukan review terhadap kecukupan

sistem pengendalian internal untuk

menentukan sistem yang ditetapkan telah

memadai.

4

Melakukan penilaian terhadap pekerjaan,

operasional atau program dan hasil yang

telah dicapai.

5

Melakukan verifikasi pada ketelitian,

keandalan berbagai data manajemen dan

evaluasi apakah data tersebut relevan.

6

Melakukan review terhadap keandalan

(reabilitas dan integritas) informasi

finansial dan operasional serta cara yang

dipergunakan.

118

Page 135: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

No Pertanyaan TE KE CE E SE

7

Auditor internal melakukan verifikasi

terhadap dokumen-dokumen, catatan-

catatan akuntansi, dan laporan-laporan

keuangan dengan tujuan menentukan

apakah laporan tersebut memang

mencerminkan informasi sebenarnya.

8

Meningkatkan keandalan data keuangan

dan laporan-laporan baik yang dibuat dan

keefektifan dari prosedur internal.

9

Melakukan review terhadap keefektifan

sistem pengendalian untuk memastikan

sistem tersebut sesuai dengan yang

diharapkan

10 Auditor internal memperbaiki kerja yang

tidak efesien.

11

Melakukan penilaian terhadap

keekonomisan dan keefesienan penggunaan

sumber daya yang ada untuk memastikan

penggunaan sumber daya yang tepat.

12

Menentukan kebenaran dari data keuangan

yang dibuat dan keefektifan dari prosedur

internal.

13

Membahas dan menilai kebaikan dan

ketepatan pelaksanaan pengendalian

akuntansi, keuangan serta operasi.

119

Page 136: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

No Pertanyaan TE KE CE E SE

14

Melaksanakan evaluasi untuk menemukan

kelemahan dan kekurangan yang terdapat

dalam pengendalian internal yang ada.

15 Merekomendasikan suatu rangkaian

tindakan kepada pihak manajemen.

16 Membuat rekomendasi perubahan yang

diperlukan dalam beberapa fase kerja.

17 Menentukan tingkat koordinasi dan

kerjasama dari kebijakan manajemen.

18

Membantu manajemen untuk mendapatkan

administrasi perusahaan yang paling

efesien dengan memuat kebijaksanaan

operasi kerja perusahaan.

19

Memberikan bantuan kepada manajemen

dalam mencapai operasi perusahaan yang

paling efesien.

120

Page 137: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Operasional Manajemen Risiko

No Pertanyaan TP KP CP P SP

1

Manajemen risiko membantu suatu

organisasi untuk dapat melakukan strategi

kontrol secara komprehensif berdasarkan

pertimbangan toleransi terhadap risiko.

2

Manajemen risiko membantu suatu

organisasi untuk dapat melakukan strategi

kontrol secara komprehensif berdasarkan

pertimbangan filosofi terhadap risiko

3

Manajemen risiko membantu suatu

organisasi untuk dapat melakukan strategi

kontrol secara komprehensif berdasarkan

pertimbangan akuntabilitas risiko.

4 Melakukan disiplin manajemen risiko pada

selurus entitas organsasi

5

Adanya integrasi manajemen risiko

didalam kerangka kerja tata kelola

perusahaan (corporate governance).

6

Melakukan strategi penyesuaian risiko

(risk-adjusted) pada saat pengambilan

keputusan.

7

Adanya sistem peringatan dini dan respons

bencana yang efektif.

121

Page 138: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

No Pertanyaan TP KP CP P SP

8

Menetapkan kerangka kerja untuk

implementasi strategi risiko secara

keseluruhan

9 Menentukan definisi kerugian.

10 Menyusun dan melakukan implementasi

mekanisme pengumpulan data

11

Membuat pemetaan kerugian kedalam

kategori risiko yang dapat diterima dan

tidak dapat diterima.

12

Adanya pengawasan aktif dari dewan

komisaris, dewan direksi dan oleh personil

manajemen risiko yang terkait yang dipilih

oleh bank.

13

Penetapan kebijakan dan prosedur untuk

menentukan batas untuk risiko yang

dilaksanakan oleh bank.

14

Penetapan prosedur untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau

dan mengendalikan risiko.

15

Penetapan struktur informasi manajemen

yang serasi dalam mendukung manajemen

terhadap risiko.

16 Penetapan suatu struktur pengawasan

intern untuk meminimal risiko.

122

Page 139: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 4: Matrik Tabulasi Data

PENILAIAN EFEKTIVITAS PERAN FUNGSI AUDIT INTERNAL

R/ Q

Q 1

Q 2

Q 3

Q 4

Q 5

Q 6

Q7

Q8

Q9

Q 10

Q 11

Q 12

Q 13

Q 14

Q 15

Q 16

Q 17

Q 18

Q 19

TOTAL

1 4 3 4 4 3 4 5 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 72 2 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 2 3 2 4 3 4 3 4 4 71 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 75 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 87 5 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 54 6 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 5 3 71 7 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 8 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 2 2 3 4 4 3 4 2 2 55 9 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 3 4 3 3 4 4 75 10 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 70 11 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 89 12 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 82 13 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 83 14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 76 15 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 77 16 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 75 17 5 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 68 18 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 4 5 75 19 4 4 4 3 3 5 4 4 5 2 2 5 5 5 5 5 3 5 3 76 20 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 72 21 4 3 4 4 3 4 5 2 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 73 22 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 5 81 23 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 83 24 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 83 25 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 3 4 3 4 5 76 26 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 5 5 5 5 4 3 3 4 4 77 27 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 82 28 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 78 29 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 79 30 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 82 31 4 5 5 5 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 71 32 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 84 33 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 78 34 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 79 35 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 2 59 36 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 76 37 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 84 38 3 4 3 4 4 3 5 3 5 5 2 4 3 4 5 3 4 5 5 74

123

Page 140: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

PENILAIAN OPERASIONAL MANAJEMEN RISIKO

R/ Q

Q 1

Q 2

Q 3

Q 4

Q 5

Q 6

Q 7

Q 8

Q 9

Q 10

Q 11

Q 12

Q 13

Q 14

Q 15

Q 16 TOTAL

1 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 5 4 4 62

2 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 5 5 4 4 4 57

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 68

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 79

5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 45

6 3 3 4 3 5 3 4 3 3 4 4 5 3 4 5 3 59

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 49

8 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 40

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 61

10 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 60

11 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 74

12 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 64

13 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 64

14 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 67

15 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 67

16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 65

17 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 58

18 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 5 67

19 5 5 5 4 3 2 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 65

20 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 56

21 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 5 4 4 62

22 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 70

23 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 63

24 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 70

25 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 64

26 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 62

27 5 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 71

28 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 75

29 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5 65

30 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 72

31 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 3 3 5 64

32 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 68

33 4 4 4 3 5 4 5 3 3 2 5 5 4 5 5 4 65

34 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 71

35 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 42

36 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 65

37 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 70

38 3 4 4 5 2 4 4 4 3 5 5 5 4 3 2 3 60

124

Page 141: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 5: Hasil Uji Validitas Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal Correlations Q01 Q02 Q03 Q04 Q05 Q06 Q07

Pearson Correlation 1 ,438(**) 0,281 0,224 0,265 ,322(*) 0,108 Sig. (2-tailed) . 0,006 0,088 0,177 0,107 0,049 0,518

Q01

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,438(**) 1 0,285 ,353(*) 0,266 0,103 0,039 Sig. (2-tailed) 0,006 . 0,083 0,029 0,106 0,536 0,816

Q02

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,281 0,285 1 0,268 0,220 0,155 -0,101 Sig. (2-tailed) 0,088 0,083 . 0,104 0,185 0,353 0,548

Q03

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,224 ,353(*) 0,268 1 ,463(**) 0,203 0,270 Sig. (2-tailed) 0,177 0,029 0,104 . 0,003 0,221 0,101

Q04

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,265 0,266 0,220 ,463(**) 1 ,466(**) 0,051 Sig. (2-tailed) 0,107 0,106 0,185 0,003 . 0,003 0,761

Q05

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,322(*) 0,103 0,155 0,203 ,466(**) 1 ,378(*) Sig. (2-tailed) 0,049 0,536 0,353 0,221 0,003 . 0,019

Q06

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,108 0,039 -0,101 0,270 0,051 ,378(*) 1 Sig. (2-tailed) 0,518 0,816 0,548 0,101 0,761 0,019 .

Q07

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,385(*) ,455(**) 0,115 0,163 ,375(*) ,468(**) 0,266 Sig. (2-tailed) 0,017 0,004 0,494 0,328 0,020 0,003 0,106

Q08

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,128 0,103 0,008 0,194 0,044 0,267 ,378(*) Sig. (2-tailed) 0,445 0,540 0,962 0,244 0,791 0,105 0,019

Q09

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation -0,057 0,095 -0,039 0,271 0,167 -0,041 ,387(*) Sig. (2-tailed) 0,736 0,572 0,815 0,100 0,316 0,807 0,016

Q10

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,540(**) 0,319 0,067 ,410(*) 0,301 0,270 0,063 Sig. (2-tailed) 0,000 0,051 0,691 0,011 0,066 0,101 0,706

Q11

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,454(**) 0,181 0,261 ,461(**) ,540(**) ,565(**) 0,248 Sig. (2-tailed) 0,004 0,276 0,114 0,004 0,000 0,000 0,134

Q12

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,172 0,006 -0,097 ,367(*) 0,272 ,387(*) 0,212 Sig. (2-tailed) 0,303 0,972 0,562 0,023 0,098 0,016 0,201

Q13

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,000 0,195 0,000 0,319 0,233 ,342(*) 0,105 Sig. (2-tailed) 1,000 0,242 1,000 0,051 0,158 0,036 0,529

Q14

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation -0,061 0,003 -0,035 0,142 0,231 0,228 0,058 Sig. (2-tailed) 0,715 0,987 0,833 0,394 0,163 0,169 0,731

Q15

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,208 0,114 -0,108 0,123 -0,103 ,325(*) 0,305 Sig. (2-tailed) 0,211 0,495 0,517 0,461 0,540 0,046 0,062

Q16

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,401(*) 0,260 0,122 0,269 0,160 0,000 0,107 Sig. (2-tailed) 0,013 0,115 0,467 0,103 0,337 1,000 0,523

Q17

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,304 0,245 0,018 0,266 0,320 ,703(**) ,417(**) Sig. (2-tailed) 0,063 0,139 0,913 0,106 0,051 0,000 0,009

Q18

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,352(*) 0,283 0,148 ,507(**) ,530(**) ,426(**) ,469(**) Sig. (2-tailed) 0,030 0,085 0,376 0,001 0,001 0,008 0,003

Q19

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,512(**) ,437(**) 0,223 ,604(**) ,562(**) ,643(**) ,476(**) Sig. (2-tailed) 0,001 0,006 0,177 0,000 0,000 0,000 0,003

EPFAI

N 38 38 38 38 38 38 38 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

125

Page 142: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Correlations (Lanjutan) Q08 Q09 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14

Pearson Correlation ,385(*) 0,128 -0,057 ,540(**) ,454(**) 0,172 0,000 Sig. (2-tailed) 0,017 0,445 0,736 0,000 0,004 0,303 1,000

Q01

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,455(**) 0,103 0,095 0,319 0,181 0,006 0,195 Sig. (2-tailed) 0,004 0,540 0,572 0,051 0,276 0,972 0,242

Q02

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,115 0,008 -0,039 0,067 0,261 -0,097 0,000 Sig. (2-tailed) 0,494 0,962 0,815 0,691 0,114 0,562 1,000

Q03

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,163 0,194 0,271 ,410(*) ,461(**) ,367(*) 0,319 Sig. (2-tailed) 0,328 0,244 0,100 0,011 0,004 0,023 0,051

Q04

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,375(*) 0,044 0,167 0,301 ,540(**) 0,272 0,233 Sig. (2-tailed) 0,020 0,791 0,316 0,066 0,000 0,098 0,158

Q05

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,468(**) 0,267 -0,041 0,270 ,565(**) ,387(*) ,342(*) Sig. (2-tailed) 0,003 0,105 0,807 0,101 0,000 0,016 0,036

Q06

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,266 ,378(*) ,387(*) 0,063 0,248 0,212 0,105 Sig. (2-tailed) 0,106 0,019 0,016 0,706 0,134 0,201 0,529

Q07

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 1 0,317 0,216 0,306 0,295 0,218 0,267 Sig. (2-tailed) . 0,053 0,194 0,062 0,073 0,188 0,105

Q08

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,317 1 0,280 0,123 0,200 0,184 ,390(*) Sig. (2-tailed) 0,053 . 0,088 0,463 0,230 0,268 0,015

Q09

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,216 0,280 1 0,296 0,038 0,100 0,257 Sig. (2-tailed) 0,194 0,088 . 0,071 0,819 0,549 0,119

Q10

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,306 0,123 0,296 1 ,377(*) ,419(**) 0,254 Sig. (2-tailed) 0,062 0,463 0,071 . 0,019 0,009 0,124

Q11

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,295 0,200 0,038 ,377(*) 1 ,490(**) 0,101 Sig. (2-tailed) 0,073 0,230 0,819 0,019 . 0,002 0,545

Q12

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,218 0,184 0,100 ,419(**) ,490(**) 1 ,340(*) Sig. (2-tailed) 0,188 0,268 0,549 0,009 0,002 . 0,037

Q13

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,267 ,390(*) 0,257 0,254 0,101 ,340(*) 1 Sig. (2-tailed) 0,105 0,015 0,119 0,124 0,545 0,037 .

Q14

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,222 0,265 0,245 0,048 0,247 ,339(*) 0,286 Sig. (2-tailed) 0,180 0,108 0,139 0,774 0,135 0,037 0,082

Q15

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,289 0,311 0,287 0,285 0,219 0,246 0,291 Sig. (2-tailed) 0,079 0,057 0,080 0,082 0,186 0,137 0,076

Q16

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,238 0,314 ,340(*) ,460(**) 0,015 0,197 0,276 Sig. (2-tailed) 0,150 0,055 0,037 0,004 0,927 0,236 0,094

Q17

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,517(**) ,520(**) 0,123 0,201 ,421(**) ,394(*) 0,275 Sig. (2-tailed) 0,001 0,001 0,461 0,226 0,009 0,015 0,094

Q18

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,454(**) ,340(*) ,506(**) ,467(**) ,555(**) 0,210 0,214 Sig. (2-tailed) 0,004 0,037 0,001 0,003 0,000 0,206 0,198

Q19

N 38 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,636(**) ,520(**) ,448(**) ,614(**) ,658(**) ,551(**) ,488(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,005 0,000 0,000 0,000 0,002

EPFAI

N 38 38 38 38 38 38 38 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

126

Page 143: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Correlations (Lanjutan) Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 EPFA

Pearson Correlation -0,061 0,208 ,401(*) 0,304 ,352(*) ,512(**)Sig. (2-tailed) 0,715 0,211 0,013 0,063 0,030 0,001

Q01

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,003 0,114 0,260 0,245 0,283 ,437(**)Sig. (2-tailed) 0,987 0,495 0,115 0,139 0,085 0,006

Q02

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation -0,035 -0,108 0,122 0,018 0,148 0,223Sig. (2-tailed) 0,833 0,517 0,467 0,913 0,376 0,177

Q03

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,142 0,123 0,269 0,266 ,507(**) ,604(**)Sig. (2-tailed) 0,394 0,461 0,103 0,106 0,001 0,000

Q04

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,231 -0,103 0,160 0,320 ,530(**) ,562(**)Sig. (2-tailed) 0,163 0,540 0,337 0,051 0,001 0,000

Q05

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,228 ,325(*) 0,000 ,703(**) ,426(**) ,643(**)Sig. (2-tailed) 0,169 0,046 1,000 0,000 0,008 0,000

Q06

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,058 0,305 0,107 ,417(**) ,469(**) ,476(**)Sig. (2-tailed) 0,731 0,062 0,523 0,009 0,003 0,003

Q07

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,222 0,289 0,238 ,517(**) ,454(**) ,636(**)Sig. (2-tailed) 0,180 0,079 0,150 0,001 0,004 0,000

Q08

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,265 0,311 0,314 ,520(**) ,340(*) ,520(**)Sig. (2-tailed) 0,108 0,057 0,055 0,001 0,037 0,001

Q09

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,245 0,287 ,340(*) 0,123 ,506(**) ,448(**)Sig. (2-tailed) 0,139 0,080 0,037 0,461 0,001 0,005

Q10

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,048 0,285 ,460(**) 0,201 ,467(**) ,614(**)Sig. (2-tailed) 0,774 0,082 0,004 0,226 0,003 0,000

Q11

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,247 0,219 0,015 ,421(**) ,555(**) ,658(**)Sig. (2-tailed) 0,135 0,186 0,927 0,009 0,000 0,000

Q12

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation ,339(*) 0,246 0,197 ,394(*) 0,210 ,551(**)Sig. (2-tailed) 0,037 0,137 0,236 0,015 0,206 0,000

Q13

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,286 0,291 0,276 0,275 0,214 ,488(**)Sig. (2-tailed) 0,082 0,076 0,094 0,094 0,198 0,002

Q14

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 1 0,218 0,093 0,229 0,227 ,393(*)Sig. (2-tailed) . 0,188 0,580 0,166 0,171 0,015

Q15

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,218 1 ,396(*) ,522(**) ,346(*) ,515(**)Sig. (2-tailed) 0,188 . 0,014 0,001 0,033 0,001

Q16

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,093 ,396(*) 1 ,405(*) ,409(*) ,514(**)Sig. (2-tailed) 0,580 0,014 . 0,012 0,011 0,001

Q17

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,229 ,522(**) ,405(*) 1 ,468(**) ,713(**)Sig. (2-tailed) 0,166 0,001 0,012 . 0,003 0,000

Q18

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation 0,227 ,346(*) ,409(*) ,468(**) 1 ,775(**)Sig. (2-tailed) 0,171 0,033 0,011 0,003 . 0,000

Q19

N 38 38 38 38 38 38Pearson Correlation ,393(*) ,515(**) ,514(**) ,713(**) ,775(**) 1Sig. (2-tailed) 0,015 0,001 0,001 0,000 0,000 .

EPFAI

N 38 38 38 38 38 38**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

127

Page 144: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 6: Hasil Uji Reliability Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal Reliability

Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Case Processing Summary N % Cases Valid 38 100.0 Excluded(a) 0 .0 Total 38 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .871 .872 18

Item Statistics Mean Std. Deviation N Q01 4.0263 .54460 38Q02 4.0263 .67731 38Q04 3.8947 .68928 38Q05 3.9737 .75290 38Q06 4.0000 .77110 38Q07 4.1842 .83359 38Q08 3.6053 .82329 38Q09 3.9737 .78798 38Q10 3.9737 .85383 38Q11 3.7105 1.03735 38Q12 4.0526 .86828 38Q13 3.8684 .90557 38Q14 4.0000 .61512 38Q15 3.9474 .76925 38Q16 3.8421 .75431 38Q17 3.8421 .63783 38Q18 4.1053 .79829 38Q19 4.1579 .82286 38

128

Page 145: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Inter-Item Correlation Matrix Q01 Q02 Q04 Q05 Q06 Q07 Q01 1.000 .438 .224 .265 .322 .108Q02 .438 1.000 .353 .266 .103 .039Q04 .224 .353 1.000 .463 .203 .270Q05 .265 .266 .463 1.000 .466 .051Q06 .322 .103 .203 .466 1.000 .378Q07 .108 .039 .270 .051 .378 1.000Q08 .385 .455 .163 .375 .468 .266Q09 .128 .103 .194 .044 .267 .378Q10 -.057 .095 .271 .167 -.041 .387Q11 .540 .319 .410 .301 .270 .063Q12 .454 .181 .461 .540 .565 .248Q13 .172 .006 .367 .272 .387 .212Q14 .000 .195 .319 .233 .342 .105Q15 -.061 .003 .142 .231 .228 .058Q16 .208 .114 .123 -.103 .325 .305Q17 .401 .260 .269 .160 .000 .107Q18 .304 .245 .266 .320 .703 .417Q19 .352 .283 .507 .530 .426 .469

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Inter-Item Correlation Matrix (Lanjutan) Q08 Q09 Q10 Q11 Q12 Q13 Q01 .385 .128 -.057 .540 .454 .172Q02 .455 .103 .095 .319 .181 .006Q04 .163 .194 .271 .410 .461 .367Q05 .375 .044 .167 .301 .540 .272Q06 .468 .267 -.041 .270 .565 .387Q07 .266 .378 .387 .063 .248 .212Q08 1.000 .317 .216 .306 .295 .218Q09 .317 1.000 .280 .123 .200 .184Q10 .216 .280 1.000 .296 .038 .100Q11 .306 .123 .296 1.000 .377 .419Q12 .295 .200 .038 .377 1.000 .490Q13 .218 .184 .100 .419 .490 1.000Q14 .267 .390 .257 .254 .101 .340Q15 .222 .265 .245 .048 .247 .339Q16 .289 .311 .287 .285 .219 .246Q17 .238 .314 .340 .460 .015 .197Q18 .517 .520 .123 .201 .421 .394Q19 .454 .340 .506 .467 .555 .210

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

129

Page 146: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Inter-Item Correlation Matrix (Lanjutan) Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q01 .000 -.061 .208 .401 .304 .352Q02 .195 .003 .114 .260 .245 .283Q04 .319 .142 .123 .269 .266 .507Q05 .233 .231 -.103 .160 .320 .530Q06 .342 .228 .325 .000 .703 .426Q07 .105 .058 .305 .107 .417 .469Q08 .267 .222 .289 .238 .517 .454Q09 .390 .265 .311 .314 .520 .340Q10 .257 .245 .287 .340 .123 .506Q11 .254 .048 .285 .460 .201 .467Q12 .101 .247 .219 .015 .421 .555Q13 .340 .339 .246 .197 .394 .210Q14 1.000 .286 .291 .276 .275 .214Q15 .286 1.000 .218 .093 .229 .227Q16 .291 .218 1.000 .396 .522 .346Q17 .276 .093 .396 1.000 .405 .409Q18 .275 .229 .522 .405 1.000 .468Q19 .214 .227 .346 .409 .468 1.000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Q01 67.1579 58.191 .441 .650 .867Q02 67.1579 58.137 .345 .492 .869Q04 67.2895 56.211 .529 .544 .863Q05 67.2105 56.171 .480 .680 .865Q06 67.1842 54.965 .577 .845 .861Q07 67.0000 56.378 .406 .574 .868Q08 67.5789 54.575 .567 .528 .861Q09 67.2105 56.225 .449 .523 .866Q10 67.2105 56.711 .367 .587 .870Q11 67.4737 53.121 .526 .674 .864Q12 67.1316 54.063 .575 .736 .861Q13 67.3158 54.871 .482 .596 .865Q14 67.1842 57.722 .434 .574 .867Q15 67.2368 57.861 .316 .333 .871Q16 67.3421 56.393 .458 .560 .866Q17 67.3421 57.420 .448 .732 .866Q18 67.0789 53.696 .668 .838 .857Q19 67.0263 52.783 .727 .746 .854

130

Page 147: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 71.1842 62.154 7.88380 18

131

Page 148: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 7: Uji Validitas Operasional Manajemen Risiko

Correlations Q01 Q02 Q03 Q04 Q05 Q06

Pearson Correlation 1 ,713(**) ,650(**) ,544(**) ,527(**) ,393(*) Sig. (2-tailed) . 0,000 0,000 0,000 0,001 0,015

Q01

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,713(**) 1 ,638(**) ,570(**) ,342(*) ,412(*) Sig. (2-tailed) 0,000 . 0,000 0,000 0,036 0,010

Q02

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,650(**) ,638(**) 1 ,526(**) ,409(*) 0,314 Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 . 0,001 0,011 0,055

Q03

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,544(**) ,570(**) ,526(**) 1 ,452(**) ,405(*) Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,001 . 0,004 0,012

Q04

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,527(**) ,342(*) ,409(*) ,452(**) 1 ,594(**) Sig. (2-tailed) 0,001 0,036 0,011 0,004 . 0,000

Q05

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,393(*) ,412(*) 0,314 ,405(*) ,594(**) 1 Sig. (2-tailed) 0,015 0,010 0,055 0,012 0,000 .

Q06

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,672(**) ,608(**) ,436(**) ,593(**) ,654(**) ,639(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,006 0,000 0,000 0,000

Q07

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,485(**) ,530(**) ,533(**) ,497(**) ,413(**) ,484(**) Sig. (2-tailed) 0,002 0,001 0,001 0,001 0,010 0,002

Q08

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,379(*) ,618(**) ,373(*) ,348(*) 0,284 ,448(**) Sig. (2-tailed) 0,019 0,000 0,021 0,032 0,085 0,005

Q09

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,408(*) ,488(**) 0,294 ,563(**) 0,220 ,361(*) Sig. (2-tailed) 0,011 0,002 0,073 0,000 0,185 0,026

Q10

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,408(*) ,671(**) ,542(**) ,639(**) ,538(**) ,462(**) Sig. (2-tailed) 0,011 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003

Q11

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,222 ,488(**) ,462(**) ,336(*) 0,265 0,204 Sig. (2-tailed) 0,181 0,002 0,003 0,039 0,108 0,220

Q12

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,326(*) 0,313 0,241 0,002 0,041 0,179 Sig. (2-tailed) 0,046 0,055 0,145 0,989 0,809 0,283

Q13

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,425(**) ,407(*) ,474(**) 0,048 0,319 0,304 Sig. (2-tailed) 0,008 0,011 0,003 0,777 0,051 0,063

Q14

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,486(**) ,358(*) ,470(**) 0,295 ,734(**) ,394(*) Sig. (2-tailed) 0,002 0,027 0,003 0,072 0,000 0,014

Q15

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,568(**) ,495(**) ,414(**) ,508(**) ,534(**) ,370(*) Sig. (2-tailed) 0,000 0,002 0,010 0,001 0,001 0,022

Q16

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,773(**) ,819(**) ,733(**) ,692(**) ,704(**) ,673(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

OMR

N 38 38 38 38 38 38 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

132

Page 149: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Correlations (Lanjutan) Q07 Q08 Q09 Q10 Q11 Q12

Pearson Correlation ,672(**) ,485(**) ,379(*) ,408(*) ,408(*) 0,222 Sig. (2-tailed) 0,000 0,002 0,019 0,011 0,011 0,181

Q01

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,608(**) ,530(**) ,618(**) ,488(**) ,671(**) ,488(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,000 0,002 0,000 0,002

Q02

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,436(**) ,533(**) ,373(*) 0,294 ,542(**) ,462(**) Sig. (2-tailed) 0,006 0,001 0,021 0,073 0,000 0,003

Q03

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,593(**) ,497(**) ,348(*) ,563(**) ,639(**) ,336(*) Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,032 0,000 0,000 0,039

Q04

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,654(**) ,413(**) 0,284 0,220 ,538(**) 0,265 Sig. (2-tailed) 0,000 0,010 0,085 0,185 0,000 0,108

Q05

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,639(**) ,484(**) ,448(**) ,361(*) ,462(**) 0,204 Sig. (2-tailed) 0,000 0,002 0,005 0,026 0,003 0,220

Q06

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 1 ,495(**) 0,311 ,377(*) ,593(**) ,330(*) Sig. (2-tailed) . 0,002 0,058 0,019 0,000 0,043

Q07

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,495(**) 1 ,483(**) ,449(**) ,466(**) ,417(**) Sig. (2-tailed) 0,002 . 0,002 0,005 0,003 0,009

Q08

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,311 ,483(**) 1 ,436(**) ,402(*) ,441(**) Sig. (2-tailed) 0,058 0,002 . 0,006 0,012 0,006

Q09

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,377(*) ,449(**) ,436(**) 1 ,429(**) 0,203 Sig. (2-tailed) 0,019 0,005 0,006 . 0,007 0,221

Q10

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,593(**) ,466(**) ,402(*) ,429(**) 1 ,579(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,003 0,012 0,007 . 0,000

Q11

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,330(*) ,417(**) ,441(**) 0,203 ,579(**) 1 Sig. (2-tailed) 0,043 0,009 0,006 0,221 0,000 .

Q12

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,200 0,220 0,049 0,274 0,077 0,154 Sig. (2-tailed) 0,229 0,184 0,771 0,096 0,644 0,356

Q13

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,190 0,129 0,299 0,143 0,263 0,249 Sig. (2-tailed) 0,252 0,439 0,068 0,390 0,111 0,131

Q14

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,460(**) ,352(*) 0,311 0,149 ,394(*) 0,229 Sig. (2-tailed) 0,004 0,030 0,057 0,371 0,014 0,167

Q15

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,467(**) ,650(**) 0,316 0,174 ,367(*) 0,303 Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,054 0,295 0,024 0,064

Q16

N 38 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,768(**) ,709(**) ,619(**) ,563(**) ,749(**) ,560(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

OMR

N 38 38 38 38 38 38 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

133

Page 150: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Correlations (Lanjutan) Q13 Q14 Q15 Q16 OMR

Pearson Correlation ,326(*) ,425(**) ,486(**) ,568(**) ,773(**) Sig. (2-tailed) 0,046 0,008 0,002 0,000 0,000

Q01

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,313 ,407(*) ,358(*) ,495(**) ,819(**) Sig. (2-tailed) 0,055 0,011 0,027 0,002 0,000

Q02

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,241 ,474(**) ,470(**) ,414(**) ,733(**) Sig. (2-tailed) 0,145 0,003 0,003 0,010 0,000

Q03

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,002 0,048 0,295 ,508(**) ,692(**) Sig. (2-tailed) 0,989 0,777 0,072 0,001 0,000

Q04

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,041 0,319 ,734(**) ,534(**) ,704(**) Sig. (2-tailed) 0,809 0,051 0,000 0,001 0,000

Q05

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,179 0,304 ,394(*) ,370(*) ,673(**) Sig. (2-tailed) 0,283 0,063 0,014 0,022 0,000

Q06

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,200 0,190 ,460(**) ,467(**) ,768(**) Sig. (2-tailed) 0,229 0,252 0,004 0,003 0,000

Q07

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,220 0,129 ,352(*) ,650(**) ,709(**) Sig. (2-tailed) 0,184 0,439 0,030 0,000 0,000

Q08

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,049 0,299 0,311 0,316 ,619(**) Sig. (2-tailed) 0,771 0,068 0,057 0,054 0,000

Q09

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,274 0,143 0,149 0,174 ,563(**) Sig. (2-tailed) 0,096 0,390 0,371 0,295 0,000

Q10

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,077 0,263 ,394(*) ,367(*) ,749(**) Sig. (2-tailed) 0,644 0,111 0,014 0,024 0,000

Q11

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,154 0,249 0,229 0,303 ,560(**) Sig. (2-tailed) 0,356 0,131 0,167 0,064 0,000

Q12

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 1 ,458(**) 0,155 0,149 ,360(*) Sig. (2-tailed) . 0,004 0,354 0,372 0,026

Q13

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,458(**) 1 ,484(**) 0,136 ,513(**) Sig. (2-tailed) 0,004 . 0,002 0,417 0,001

Q14

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,155 ,484(**) 1 ,454(**) ,647(**) Sig. (2-tailed) 0,354 0,002 . 0,004 0,000

Q15

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation 0,149 0,136 ,454(**) 1 ,642(**) Sig. (2-tailed) 0,372 0,417 0,004 . 0,000

Q16

N 38 38 38 38 38 Pearson Correlation ,360(*) ,513(**) ,647(**) ,642(**) 1 Sig. (2-tailed) 0,026 0,001 0,000 0,000 .

OMR

N 38 38 38 38 38 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

134

Page 151: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Lampiran 8: Hasil Uji Reliability Operasional Manajemen Risiko Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Case Processing Summary N % Cases Valid 38 100.0 Excluded(a) 0 .0 Total 38 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .911 .913 16

Item Statistics Mean Std. Deviation N Q01 3.7105 .76786 38Q02 3.7368 .79472 38Q03 3.7895 .74100 38Q04 3.9474 .80362 38Q05 4.0263 .82156 38Q06 4.1316 .93494 38Q07 4.0263 .85383 38Q08 3.8158 .65162 38Q09 3.8158 .83359 38Q10 3.8947 .76369 38Q11 4.0789 .85049 38Q12 4.2105 .84335 38Q13 4.0263 .78798 38Q14 4.0789 .81809 38Q15 3.9474 .89887 38Q16 4.0789 .67310 38

135

Page 152: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Inter-Item Correlation Matrix Q01 Q02 Q03 Q04 Q05 Q06 Q01 1.000 .713 .650 .544 .527 .393Q02 .713 1.000 .638 .570 .342 .412Q03 .650 .638 1.000 .526 .409 .314Q04 .544 .570 .526 1.000 .452 .405Q05 .527 .342 .409 .452 1.000 .594Q06 .393 .412 .314 .405 .594 1.000Q07 .672 .608 .436 .593 .654 .639Q08 .485 .530 .533 .497 .413 .484Q09 .379 .618 .373 .348 .284 .448Q10 .408 .488 .294 .563 .220 .361Q11 .408 .671 .542 .639 .538 .462Q12 .222 .488 .462 .336 .265 .204Q13 .326 .313 .241 .002 .041 .179Q14 .425 .407 .474 .048 .319 .304Q15 .486 .358 .470 .295 .734 .394Q16 .568 .495 .414 .508 .534 .370

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Inter-Item Correlation Matrix (Lanjutan)

Q07 Q08 Q09 Q10 Q11 Q12 Q01 .672 .485 .379 .408 .408 .222Q02 .608 .530 .618 .488 .671 .488Q03 .436 .533 .373 .294 .542 .462Q04 .593 .497 .348 .563 .639 .336Q05 .654 .413 .284 .220 .538 .265Q06 .639 .484 .448 .361 .462 .204Q07 1.000 .495 .311 .377 .593 .330Q08 .495 1.000 .483 .449 .466 .417Q09 .311 .483 1.000 .436 .402 .441Q10 .377 .449 .436 1.000 .429 .203Q11 .593 .466 .402 .429 1.000 .579Q12 .330 .417 .441 .203 .579 1.000Q13 .200 .220 .049 .274 .077 .154Q14 .190 .129 .299 .143 .263 .249Q15 .460 .352 .311 .149 .394 .229Q16 .467 .650 .316 .174 .367 .303

136

Page 153: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

Inter-Item Correlation Matrix (Lanjutan)

Q13 Q14 Q15 Q16 Q01 .326 .425 .486 .568Q02 .313 .407 .358 .495Q03 .241 .474 .470 .414Q04 .002 .048 .295 .508Q05 .041 .319 .734 .534Q06 .179 .304 .394 .370Q07 .200 .190 .460 .467Q08 .220 .129 .352 .650Q09 .049 .299 .311 .316Q10 .274 .143 .149 .174Q11 .077 .263 .394 .367Q12 .154 .249 .229 .303Q13 1.000 .458 .155 .149Q14 .458 1.000 .484 .136Q15 .155 .484 1.000 .454Q16 .149 .136 .454 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Q01 59.6053 61.813 .733 .801 .902Q02 59.5789 60.899 .784 .839 .900Q03 59.5263 62.634 .688 .693 .903Q04 59.3684 62.509 .637 .707 .905Q05 59.2895 62.157 .650 .790 .904Q06 59.1842 61.506 .605 .635 .906Q07 59.2895 60.914 .721 .776 .902Q08 59.5000 63.878 .667 .679 .904Q09 59.5000 63.230 .552 .636 .907Q10 59.4211 64.575 .496 .590 .909Q11 59.2368 61.213 .700 .758 .902Q12 59.1053 63.989 .485 .530 .909Q13 59.2895 67.076 .275 .462 .916Q14 59.2368 64.834 .436 .606 .911Q15 59.3684 62.239 .578 .649 .907Q16 59.2368 64.402 .592 .692 .906

137

Page 154: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21233/1... · PERBANKAN SYARIAH”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

138

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 63.3158 71.249 8.44091 16