bab i pendahuluan · 1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang pakaian menjadi salah satu pilihan...

9
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan kondisi penampilannya dalam hal berpakaian. Pakaian bukan hanya berfungsi untuk membuat diri menjadi menarik, tapi pakaian kini sudah menjadi gaya hidup masyarakat luas. Sandang, Pangan, Papan merupakan hal yang tidak bisa di hindari dalam kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Pakaian menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, di era modern saat ini pakaian menjadi trend yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang namun menjadi gaya hidup tersendiri di kalangan masyarakat, pakaian bukan hanya berfungsi menjadi penutup anggota tubuh namun pakaian menjadi ciri khas akan kebudayaan maupun menjadi penunjang sosial, dengan berbagai macam model dan trend gaya berbusana setiap tahun pasti mengalami suatu perubahan dari segi bahan ataupun model nya. Perkembangan jaman telah mengubah dalam hal berpenampilan yang di mana seharus nya hanya sebagai penutup tubuh namun dari segi estetika, model, warna menjadi syarat utama dalam berbusana Peran berbusana memang sangatlah penting yang dimana setiap daerah, perkotaan, antar wilayah, antar pulau bahkan antar negara, pakaian menjadi simbol kebudayaan tersendiri di kalangan masyarakat hal ini yang menjadikan para pembisnis pakaian berbondong-bondong melakukan inovasi pada produk

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan

diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan kondisi

penampilannya dalam hal berpakaian. Pakaian bukan hanya berfungsi untuk

membuat diri menjadi menarik, tapi pakaian kini sudah menjadi gaya hidup

masyarakat luas.

Sandang, Pangan, Papan merupakan hal yang tidak bisa di hindari dalam

kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Pakaian menjadi salah satu kebutuhan yang

sangat penting bagi kehidupan manusia, di era modern saat ini pakaian menjadi

trend yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang namun menjadi

gaya hidup tersendiri di kalangan masyarakat, pakaian bukan hanya berfungsi

menjadi penutup anggota tubuh namun pakaian menjadi ciri khas akan

kebudayaan maupun menjadi penunjang sosial, dengan berbagai macam model

dan trend gaya berbusana setiap tahun pasti mengalami suatu perubahan dari segi

bahan ataupun model nya. Perkembangan jaman telah mengubah dalam hal

berpenampilan yang di mana seharus nya hanya sebagai penutup tubuh namun

dari segi estetika, model, warna menjadi syarat utama dalam berbusana

Peran berbusana memang sangatlah penting yang dimana setiap daerah,

perkotaan, antar wilayah, antar pulau bahkan antar negara, pakaian menjadi

simbol kebudayaan tersendiri di kalangan masyarakat hal ini yang menjadikan

para pembisnis pakaian berbondong-bondong melakukan inovasi pada produk

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

2

nya, persaingan yang sangat ketat menjadikan inovasi yang di lakukan selalu unik

dan kreatif di setiap model dan design nya. Dimana setiap tahun gaya dan mode

nya mengalami inovasi dan perkembangan yang sangat pesat di fashion dunia.

Meskipun perekonomian Indonesia sempat menurun, namun bisnis pakaian

sangatlah berkembang pesat di setiap tahun. Hal ini di dasarkan bahwa manusia

modern telah mengerti bahwa pakaian sangatlah penting dan tidak hanya untuk

kebutuhan sandang namun sebagai life style dalam berinteraksi dan bersosialisasi

dengan masyarakat lainnya,

Salah satu pelaku usaha dalam bidang pakaian jadi adalah Miyoshi. Brand

ini memiliki koleksi yang lengkap, model yang variatif, warna yang cerah dan

bahan yang berkualitas. Hal tersebut adalah modal utama Miyoshi dalam

meningkatkan kualitasnya sebagai garment retail yang bersaing dengan

perusahaan gament lain. Selain itu Miyoshi menyediakan berbagai macam

kategori produk yang dapat dipilih sehingga bukan hanya satu produk tertentu

saja, tetapi juga sebagai tempat belanja pakaian jadi yang mempunyai jenis

produk yang secara lengkap di mulai dari atasan sampai bawahan. Seiring dengan

perkembangan jaman dan makin meluasnya gaya hidup di masyarakat, usaha

dibidang pakaian jadi menarik beberapa competitor baru dengan menawarkan

berbagai macam kelebihannya masing-masing. Faktor itulah yang menyebabkan

Miyoshi mengalami hambatan dalam hal perkembangan brand awarness ke

khalayak ramai yang disebabkan munculnya competitor–competitor lama maupun

yang baru tersebut. Hal ini menarik penulis untuk merangcang strategi periklanan

dari Miyoshi dalam laporan tugas akhir dengan judul.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

3

“PERANCANGAN IKLAN CETAK DALAM UPAYA MEMBANGUN

BRAND AWARENESS MIYOSHI SEBAGAI PERUSAHAAN GARMENT

RETAIL YANG MENYEDIAKAN PAKAIAN JADI DENGAN DESAIN

YANG FASHIONABLE”

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

1. Membuat rekomendasi dan strategi periklanan yang efektif dan efisien

kepada brand Miyoshi

2. Untuk memahami dalam proses pembuatan iklan

3. Untuk mengaplikasikan teori yang penulis dapatkan selama proses

perkuliahan berlangsung

1.2.2. Tujuan

Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk jurusan Periklanan Program

Diploma III (D.III) Akademi Bina Sarana Informatika.

1.3. Metode Perancangan

1.3.1. Metode Pengumupulan Data

Sebelum penulis menyusun tugas akhir ini, terlebih dahulu penulis mencari

dan mengumpulkan data serta informasi yang di butuhkan dalam penyusunan

tugas akhir yaitu dengan cara:

1) Metode Wawancara

Menurut Pawito (2007:132) “wawancara adalah alat pengumpulan

data yang sangat penting daam penelitian komun ikasi kualitatif yang

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

4

melibatkan manusia sebagai subyek (pelaku,actor) sehubungan dengan

realitas atau gejala yang dipilih untuk di teliti”.

Menurut Krisyanto (2010:100) wawancara “adalah percakapan antara

periset – seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan yang

di asumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu obyek”.

Sedangkan menurut Ruslan (2010:23) wawancara merupakan “salah

satu tekhink pengumpulan data dalam metode survei melalui daftar

pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden (subjek)”.

Menurut Satori dan Komariah (2010:131) bahwa dalam pelaksanaan

wawancara sumber informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Key informan adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai

informasi pokok yang di pergunakan dalam penelitian.

2. Informan adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial

yang di teliti.

Dalam mendapatkan data penulis mewawancarai langsung key

informan yakni salah satu Manager PT Mitra Dinamika Sejati yaitu Bapak

Yoseph Lim selaku R&D Manager baik secara tertulis maupun secara lisan,

menyangkut masalah konsep dan bentuk iklan cetak yang penulis buat.

2) Metode Observasi

Menurut Arikunto (2006:227) observasi adalah “pengamatan suatu

aktifitas untuk koleksi data dengan cara mencatat dan mempertimbangkan

kemudian mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat”.

Menurut Rangkuti (2007:42) mengatakan observasi adalah “seluruh

kegiatan pengamatan terhadap suatu obyek atau orang lain”.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

5

Menurut Pawito (2007:111) mengatakan bahwa “dalam konteks ilmu

komunikasi, penelitian dalam metode pengamatan atau observasi (observation

research) biasanya di lakukan untuk melacak secara sistematis dan langsung

gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan sosial, politis, dan kultural

masyarakat”.

Sedangkan menurut Raco (2010:42) mengatakan bahwa observasi

adalah “bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan

data langsung dari lapangan”.

Dalam hal ini menurut Nawawi (2005:94-95) ada dua macam metode

observasi yaitu:

a. observasi langsug adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek

penelitian yang pelaksanaannya langsung dan tempat dimana suatu

peristiwa, keadaan dan situasi yang terjadi.

b. Observasi tidak langsung adalah cara pengumpulan data yang dilakukan

melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada

obyek penelitian yang pelaksanaannya tidak langsung, dimana suatu

peristiwa dan keadaan itu terjadi.

Penulis mengadakan observasi secara langsung kepada brand Miyoshi

guna mengamati secara langsung.

3. Metode Dokumentasi dan keputusan

Menurut Arikunto (2006:231) metode dokumentasi adalah “mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

6

Menurut Krisyantono (2010:120) Dokumentasi adalah “instrument

pengumpulan data yang sering digunakan daalam metode pengumpulan data”.

Sedangkan menurut Guba dan Lincoln Moleong (2010:216-217)

record adalah “setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seorang atau

lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan

akunting. Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record

yang tidak disiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”.

Kemudian Subagyo (2006:80-81) menyatakan bahwa dokumen dapat

berasal dari dokumen pribadi antara lain:

1. Setiap catatan yang menggambarkan suatu peristiwa yang dianggap

penting pada momen-momen tertentu dibuat secara pribadi.

2. Dokumen tentang catatan atau data pribadi yang menggambarkan suatu

peristiwa atau kejadian maupun dokumen pribadi lain yang tidak

disimpan secara pribadi melainkan berada pada file-file instansi dan

sebagainya.

Dalam metode ini penulis datang secara langsung, untuk mencari

dokumentasi dalam bentuk foto dan file yang akan di gunakan untuk

keperluan iklan cetak Miyoshi.

Menurut Subagyo (2006:19) menguungkapkan bahwa “penelaahan

kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara lengkap serta

untuk menetukan tindakan yang akan diambil sebagai langkah penting dalam

kegiatan ilmiah”.

Menurut Awangga (2007:13) memberikan pengertian tentang metode

kepustakaan adalah “melakukan pengalihan dan data-data yang berhubungan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

7

dengan topik yang ingin di pecahkan atau buku-buku sumber referensi

lainnya”.

Sedangkan menurut Nawawi (2005b:300) metode kepustakaan adalah

kegiatan penelitian yang dilakukan dengan penghimpun data-data diberbagai

literatur, baik diperpustakaan manapun di tempat-tempat lain. Literatur yang

digunakan tidak terbatas pada buku-buku tetapi dapat juga berupa bahan-

bahan dokumentasi, majalah, Koran-koran, dan lain-lain. Bahan dari

literature tersebut dapat ditemukan berbagai teori, dalil, prinsip-prinsip

gagasan dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menganalisa dan

memecahkan masalah yang diteliti.

Dalam metode ini penulis mencari data-data dalam bentuk teks dari

intenet seperti Ibooks, perpustakaan dan kutipan-kutipan buku

1.3.2. Metode Analisa Data

1. Analisa Kualitatif

Menurut Denan dan Lincoln dalam Moleong (2010:5)

mengungkapkan bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”.

Menurut Krisyanto (2010:196) Analisis Kualitatif adalah “data yang

berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi, baik yang diperoleh dari

wawancara mendalam maupun observasi”.

Sedangkan menurut Richie dan Moleong (2010:6) mengartikan

bahwa “penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial,

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

8

dan perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan

persoalan tentang manusia yang diteliti”.

Dari kajian tentang definisi-definisi tersebut menurut Moleong

(2010:6) dapat didefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain nya. Secara holistic, dan dengan cara deskripsi, dalam bentuk kata-kata

dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Dalam analisis ini penulis menggunakan data kualitatif berupa

observasi Miyoshi dan mencatat yang di dapat secara manual.

2.Analisis SWOT

Menurut Kotler (2005:114) Analisis SWOT “adalah evaluasi

terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

perusahaan”.

Tujuan untuk menganalisis suatu produk di harapkan atau

dibandingkan dengan produk pesaingnya serta kondisi dan kecenderungan

pasar (market share) dalam hal ini penulis melakukan analisa tentang

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari produk klien.

1.4. Ruang Lingkup Perancangan

Penulis tugas akhir ini mempunyai lingkup kegiatan sebagaimana

mestinya, berikut ini adalah lingkup kegiatan tugas akhir berupa:

Penulis tugas akhir ini memiliki ruang lingkup proses kegiatan berupa :

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian menjadi salah satu pilihan manusia untuk menjaga penampilan diri. Saat ini banyak masyarakat yang begitu memperhatikan

9

a. Client Brief

Client Brief berupa data yang di dapatkan dari klien yang masih

perlu di olah kembali untuk analisis situasional sebagai strategi kreatif iklan

b. Brainstorming

Setelah mendapat brief dari klien, pada tahap ini penulis mencari ide

untuk produk atau jasa yang akan di iklankan.

c. Presentasi

Setelah mendapatkan Big Idea dan spesifikasi perancangannya,

penulis bertemu dengan klien untuk mempresentasikan ide dan usulan yang

di dapat.

d. Revisi Ide Kreatif

Bila konsep sudah di presentasikan, terdapat penambahan atau

perubahan yang keseluruhan maupun sebagian saja menurut klien.

e. Approval Ide Kreatif

Setelah disetujui dengan dua versi ide kreatif klien memberikan

persetujuan untuk diproduksi ide kreatif tersebut

f. Produksi

Setelah ide di setujui klien, maka selanjutnya tinggal melakukan

proses eksekusi, biasanya ide yang disampaikan yaitu berupa proposal yang

di realisasikan dalam bentuk produksi.

g. Approval Karya

Setelah produksi pembuatan iklan cetak selesai dan di setujui oleh

klien kemudian penulis mengajukan surat approval atau surat persetujuan

produk dan mereka yang di tanda tangani oleh pihak klien.