jurnal_appendisitis

12
APENDISITIS AKUT: BAGAIMANA SEHARUSNYA DOKTER UMUM DAN PERAWAT DAPAT MENGENALI TANDA DAN GEJALA LEBIH DINI PENYAKIT INI ? Oleh: Mochamad Aleq Sander Abstract Apendisitis akut adalah salah satu kasus kegawatdaruratan di bidang abdomen dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah yang menetap dan sernakin bertambah nyeri. Keluhan awal penyakit ini hampir rnenyerupai keluhan gastritis yaitu nyeri di ulu hati yang kemudian berpindah dan menetap di perut kanan bawah. Diagnosis ditegakkan dengan mengenal tanda dan gejala penyakit ini sejak dini untuk menghindari perburukan dan apendisitis akut menjadi apendisitis perforasi yang menimbulkan peritonitis. Metode penghitungan skor dengan melihat tanda dan gejala berdasarkan Alvarado score sangat membantu para dokter umum dan perawat yang bertugas dibaris terdepan dan pelayanan kesehatan masyarakat untuk menegakkan diagnosis apendisitis akut dan segera melakukan rujukan 1

Upload: james-garcia

Post on 23-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

APENDISITIS AKUT: BAGAIMANA SEHARUSNYA DOKTER UMUM DAN PERAWAT DAPAT MENGENALI TANDA DAN GEJALA LEBIH DINI PENYAKIT INI ?

Oleh:Mochamad Aleq Sander

AbstractApendisitis akut adalah salah satu kasus kegawatdaruratan di bidang abdomen dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah yang menetap dan sernakin bertambah nyeri. Keluhan awal penyakit ini hampir rnenyerupai keluhan gastritis yaitu nyeri di ulu hati yang kemudian berpindah dan menetap di perut kanan bawah. Diagnosis ditegakkan dengan mengenal tanda dan gejala penyakit ini sejak dini untuk menghindari perburukan dan apendisitis akut menjadi apendisitis perforasi yang menimbulkan peritonitis. Metode penghitungan skor dengan melihat tanda dan gejala berdasarkan Alvarado score sangat membantu para dokter umum dan perawat yang bertugas dibaris terdepan dan pelayanan kesehatan masyarakat untuk menegakkan diagnosis apendisitis akut dan segera melakukan rujukan ke rumah sakit yang terdapat spesialis bedah untuk dilakukan pengangkatan apendiks. Penatalaksanaan apendisitis akut sampai sekarang adalah berupa appendectomy yang dapat dilakukan dengan teknik minimal invasive yaitu laparoskopi ataupun bedah terbuka.Kata kunci : apendisitis akut

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangAppendisitis akut merupakan kasus terbanyak dari akut abdomen, 1% dari semua kasus bedah, sangat jarang pada infant, insidens bertambah sesuai dengan umur, dengan puncak pada umur 10 30 tahun, ratio laki-laki dibandingkan dengan perempuan pada usia remaja 3:2 dan menjadi 1 :1 sesudah usia 25 tahun. Diagnosa appendisitis akut masih sulit dan merupakan salah satu problem pada bidang bedah, angka negative appendectomy berkisar 20 35% . Selama ini appendisitis akut berdasarkan anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yaitu hitung leukosit > 10.000/mm3. dan hitung jenis leukosit dengan pergeseran kekiri yaitu peningkatan persentase neutrophil.Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks, dan merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa fungsi apendiks sebenarnya. Apendiks menghasilkan lender 1-2 ml per hari. Lendir ini secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya dialirkan ke sekum. Adanya hambatan dalam pengaliran tersebut, tampaknya merupakan salah satu penyebab timbulnya apendisitis. Apendiks juga mensekresi immunoglobulin (Ig A) yang diproduksi oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang sangat efektif terhadap infeksi (berperan dalam sistem imun). Namun demikian pengangkatan terhadap apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh. Ini dikarenakan jumlah jaringan limfe yang terdapat pada apendiks kecil sekali dibandingkan dengan yang ada pada saluran cerna lain.Apensisitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya. Diantaranya obstruksi pada lumen apendiks yang biasanya disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras (fekalit), hyperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks, striktur, benda asing dalam tubuh dan cacing askaris dapat pula menyebabkan terjadinya sumbatan. Penelitian epidemiologi menunjukkan peranan kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya penyakit apendisitis. Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna tetapi akan membentuk jaringan parut. Jaringan ini menyebabkan terjadinya perlengketan dengan jaringan di sekitarnya. Perlengketan tersebut dapat kembali menimbulkan keluhan pada perut kanan bawah. Pada suatu saat organ ini dapat mengalami peradangan kembali dan dinyatakan mengalami aksaserbasi. Apendisitis menimbulkan nyeri yang bermacam-macam seperti nyeri epigastrium, nyeri berpindah dan memetap pada perut kanan bawah pada titik McBurney, nyeri rangsangan peritoneal: Tanda Rovsing, Tanda Blumberg/Nyeri tekan lepas, dan nyeri alih mungkin saja ada. Bila terletak di rongga pelvis, bila meradang dapat menyebabkan gejala dan tanda rangsangan sigmoid dan rectum. Sehingga peristaltik pengosongan rektum akan lebih cepat dan berulang-ulang. Bila menempel pada kandung kemih dapat menyebabkan peningkatan berkemih karena rangsangan dindingnya.Apendisitis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi diantaranya perforasi dan peritonitis. Keterlambatan penanganan merupakan alasan penting terjadinya perforasi. Perforasi appendix akan mengakibatkan peritonitis purulenta yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri makin hebat meliputi seluruh perut dan perut menjadi tegang dan kembung. Nyeri tekan dan defans muskuler di seluruh perut, peristaltik usus menurun sampai menghilang karena ileus paralitik, usus kemudian menjadi atoni dan meregang. Cairan dan elektrolit hilang ke dalam lumen usus menyebabkan dehidrasi, gangguan sirkulasi, oligouria, dan mungkin syok.Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh tenaga kesehatan terkhusus dokter dan perawat yang berhadapan langsung dengan pasien. Sehingga diperlukan ketepatan dalam mendiagnosis suatu penyakit agar segera dilakukan tindakan yang tepat sebelum terjadinya komplikasi atau tindakan apendektomy yang tidak perlu.

BAB IITINJAUAN JURNAL

Studi KasusSeorang laki-laki usia 28 tahun dikonsulkan oleh seorang dokter umum di Kota Batu ke spesialis bedah dengan diagnosis kerja nyeri perut kanan bawah yang menetap. Penderita sudah dirawat selama 4 hari dengan diagnosis awal infeksi saluran kemih (ISK) dan penderita telah mendapat terapi antibiotik dan analgesik selama 4 hari. Hasil pemeriksaan laboratorium awal didapatkan peningkatan leukosit sebesar 12.800/mm3 dan pada pemeriksaan urine didapatkan leukosit (+), sedangkan hasil laboratorium lainnya dalam batas normal. Sampai hari ke-5 penderita masih mengeluh kan nyeri perut di kanan bawahnya, sehingga dokter umum tersebut berinisiatif melakukan pemeriksaan USG. Dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya bayangan tubuler buntu dengan koleksi cairan di sekitarnya yang lebih mengarah kepada suatu apendisitis.

HasilUntuk mnegakkan diagnosis apendsitis akut, seperti juga penyakit-penyakit yang lainnya harus didahului dengan anamnesis yang lengkap diikuti dengan pemeriksaan fisik yang teliti dan baru diperkuat dengan pemeriksaan penunjang.Pada penderita tersebut setelah dilakukan anamnesis ulang oleh spesialis bedah ternyata didapatkan nyeri di ulu hati 1 hari sebelum dirawat dan diberi obat maag karena dugaan sementara adalah gastritis. Namun keesokan harinya penderita datang lagi ke klinik dokter karena keluhan nyeri berpindah ke perut kanan bawah, sehingga diputuskan untuk dirawat di RS dengan diagnosis ISK bagian kanan.

Pembahasan Kata kunci yang penting yaitu adanya ligart sign, dimana didaptkan nyeri yang berpindah dari ulu hati ke perut kanan bawah dan menetap di sana. Hal ini disebabkan karena adanya peraliihan dari nyeri viceral ke nyeri somatik akibat peradangan pada peritoneum yang membungkus apendiks. Nyeri viceral diakibatkan oleh wall streching appendix karena akumulasi gas oleh bakteri dalam apendiks dan sekresi mukus oleh sel goblet di mukosa apendiks. Gejala awal dari apendiks akut adalah nyeri bukan panas badan dahulu, hal ini berbeda dengan thypus abdominalis atau ISK yang didahului dengan demam kemudian diikuti nyeri, mual dan muntah Pemeriksaan fisik pada penderita appendiks dimulai dengan pemeriksaan TTV dan status generalis termasuk dari ekspresi umum penderita. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan status lokalis yang terdiri dari IPPA. I: umumnya abdomen dalam keadaan normal untuk suatu apendisitis akut tanpa komplikasi P: palpasi abdomen untuk menentukan adanya nyeri tekan, nyeri lepas, Rovings sign, defance muskular, proas sign dan obturator sign atau adanya massa.P: biasanya ditemukan perkusi timpanitik yang normal pada suatu apendisitis akut tanpa komplikasi Pada pemeriksaan penunjang awal yang dilakukan ditemukan adanya lekositosis dan lekosit urin (+). Lekosit yang ditemukan di pemeriksaan urin tidak serta merta dapat digunakan untuk diagnosis ISK karena harus ditunjang oleh hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada apendisitis akut dimana letak apendiks adalah retrosekal (di belakang sekum) dan menempel di retroperitoneal dapat menyebabkan decending infection ke salu.kemih karena lokasinya berdekatan dengan ureter ataupun VU sehingga bermanifestasi leukosituria dan biasanya ringan saja (hanya +1 atau 2). Namunjika leukositoria ditemyukan dalam jumlah yg ekstrim (tdk terhitung) maka menandakan bhw penyakit primernya ada di traktus urinarius. Pada kasus ini apendiks sudah mengalami perlengketan ke jaringan sekitarnya dengan bentukan fibrin-fibrin yang tebal dan ditemukannya impending perforation di dekat pangkal apendiks. Akhirnya diputuskan memperlebar insisi yang awalnya cuma 5 cm menjadi 7 cm untuk mencegah resiko perdarahan. Strategi terbaik dalam mengobservasi pasien adalah 6 jam atau lebih karena pada waktu ini penderita apendisitis akut merasakan nyeri atau tanda2 inflamasinya makin jelas. Untuk lebih memudahkan diagnosis ada bebrapa scoring sistem yang bs digunakan salah satunya Alvarado score.

ALVARADO SCORE

Gejala Ligart sign 1

Anoreksia 1

Mual/muntah 1

Nyeri tekan fossa iliaka kanan 2

Tanda Nyeri lepas fossa iliaka kanan 1

Kenaikan suhu 1

Laboratorium leukositosis 2

Neutrofil bergeser ke kiri

TOTAL 1

10

Ket :Skor 1-4 : tdk dipertimbangkan mengalami apendisitis akut Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan apendisitis akut tp tdk memerlukan operasi segera Skor 7-8: dipertimbangkan kemungkinan mengalami apendisistis akut Skor 9-10: hampir definitif mengalami apendisitis akut dan dibutuhkan tindakan bedah

BAB IIIPEMBAHASAN

Adapun pembahasan yang akan dipaparkan di sini yaitu dari jurnal yang berjudul Apendisitis Akut: Bagaimana Seharusnya Dokter Umum Dan Perawat Dapat Mengenali Tanda Dan Gejala Lebih Dini Penyakit Ini ? diperoleh beberapa hal yaitu: Kelebihan a. Jurnal ini dipaparkan dengan jelas dan bahasa yang ringan sehingga pembaca mudah memahami dan mengerti maksud dari penulisb. Jurnal ini memberikan gambaran kepada kita akan realitas kondisi pelayanan kesehatan saat ini, sehingga diharapkan dapat memberi kesadaran kepada para petugas kesehatan.c. Dalam jurnal ini penulis tidahk hanya memaparkan msalah, tapi juga menawarkan solusi. Kekurangana. Dalam jurnal ini, lebih dominan membahas mengenai dokternya saja dan tidak menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh perawat.b. Jurnal ini merupakan studi kasus yang mungkin saja hanya terjadi pada segelintir rumah sakit atau petugas kesehatan yang berperilaku seperti itu.

Implikasi KeperawatanJurnal ini bisa dikatakan sebagai teguran bagi petugas kesehatan karena akibat kelalaian dari petugas yang salah dalam menetapkan diagnosis sehingga pasien lambat dalam mendapatkan pelayanan yang semestinya. Oleh karena itu bagi petugas kesehatan termasuk perawat diharapkan lebih detail dalam melakukan anamnesis dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu dituntut adanya berpikir kritis dalam menetapkan diagnosa dan tindakan yang tepat dimana hal ini bisa dilakukan dengan dasar pengetahuan mengenai penyakit.

BAB IVPENUTUP

Kesimpulan1. Apendisitis akut adalah salah satu kegawatdaruratan abdomen yang membutuhkan tindakan segera2. Diagnosis apendisitis akut perlu ditegakkan dengan mengenali tanda dan gejala dini penyakit tersebut3. Untuk mempermudah diagnosis bagi para dokter umu dan perawat di daerah dapat digunakan Alvarado score, dimana apabila pasien memiliki skor 9-10 maka sudah pasti mengalami apendisitis akut yang memerlukan tindakan bedah segera.4. Penatalaksanaan apendisitis adalah operasi yang dinamakan appendectomy baik dengan laparaskopi ataupun dengan bedah terbuka dengan insisi gridiron/rocky davis

Saran Bagi pemerintah agar lebih memperhatikan pelayanan kesehatan tertutama di daerah yang minim fasilitas kesehatan Bagi petugas kesehatan agar mengenali tanda dan gejala dini dari suatu penyakit dengan senantiasa meningkatkan pengetahuan, sehingga tidak jadi terjadi kesalahan diagnosis dan pasien bisa langsung mendapatkan tindakan yang tepat. Bagi masyarakat yang mengalami penyakit segera periksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit yang semakin parah.

1