jurnal05

6
PENETAPAN KADAR THIAMIN DALAM TABLET VIT.B1 SECARA HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUIID CHROMATOGRAPHY) Adityas Nurchumaeroh Sartiningsih, Alfonsus Andries Kurniawan, Amelia Anggraeni, Andrea Gilang Fauzi, Annisa Shofia Abstrak Penetapan kadar thiamin dalam tablet vitamin B1 secara HPLC,sampel dilarutkan dengan buffer fosfat lalu disaring dengan kertas saring milipore,karena partikel yang ukurannya lebih besar dari kertas milipore akan menyumbat kolom dalam HPLC. Sampel yang diinjeksikan dibawa oleh fase gerak yaitu campuran buffer fosfat : methanol (55:45) dengan secara isokratik dengan kecepatan alir 0.5ml/menit menuju kolom C18 lalu akan dibaca detector UV-VIS dengan pembacaan pada lamda 245 nm. Dengan menghitung slope dan intersep dari standar akan didapatkan kadar thiamin dalam Vit. B1. Kata kunci: Abstract Key words: PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu pengaruh perkembangan zaman adalah aktivitas manusia yang semakin meningkat. Dewasa ini, seluruh kebutuhan manusia harus dilakukan dengan cepat dan efisien.salah satu kebutuhan manusia untuk kesehatan adalah asupan vitamin. Asupan vitamin yang baik dan sesuai bagi tubuh akan menjaga kebugaran tubuh manusia. Vitamin biasanya ditemukan di dalam bahan pangan alami. Namun, karena tuntutan perkembangan zaman yang mengharuskan segala kebutuhan manusia diperoleh dengan mudah, dewasa ini semakin banyak industry farmasi yang berlomba-lomba untuk membuat tablet vitamin. Salah satu vitamin tablet yang banyak beredar dipasaran adalah tablet Vitamin B1 atau dalam bahasa kimia disebut dengan Thiamine ini juga dikenal sebagai penambah energi yang baik karena vitamin ini memasuki setiap reaksi kimia didalam tubuh sehingga vitamin ini memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu menkonversi karbohidrat menjadi glukosa dan yang menghasilkan bahan produk energi, dalam reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh manusia. sehingga kita dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Selain sebagai bahan penghasil energi ternyata Vitamin B1 ini juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kerja otak, mencegah penyakit jantung dan mencegah penyakit beri-beri.

Upload: scribdandre

Post on 16-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ai5

TRANSCRIPT

PENETAPAN KADAR THIAMIN DALAM TABLET VIT.B1 SECARA HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUIID CHROMATOGRAPHY) Adityas Nurchumaeroh Sartiningsih, Alfonsus Andries Kurniawan, Amelia Anggraeni, Andrea Gilang Fauzi, Annisa ShofiaAbstrakPenetapan kadar thiamin dalam tablet vitamin B1 secara HPLC,sampel dilarutkan dengan buffer fosfat lalu disaring dengan kertas saring milipore,karena partikel yang ukurannya lebih besar dari kertas milipore akan menyumbat kolom dalam HPLC. Sampel yang diinjeksikan dibawa oleh fase gerak yaitu campuran buffer fosfat : methanol (55:45) dengan secara isokratik dengan kecepatan alir 0.5ml/menit menuju kolom C18 lalu akan dibaca detector UV-VIS dengan pembacaan pada lamda 245 nm. Dengan menghitung slope dan intersep dari standar akan didapatkan kadar thiamin dalam Vit. B1.Kata kunci: Abstract

Key words: PENDAHULUANLatar BelakangSalah satu pengaruh perkembangan zaman adalah aktivitas manusia yang semakin meningkat. Dewasa ini, seluruh kebutuhan manusia harus dilakukan dengan cepat dan efisien.salah satu kebutuhan manusia untuk kesehatan adalah asupan vitamin. Asupan vitamin yang baik dan sesuai bagi tubuh akan menjaga kebugaran tubuh manusia. Vitamin biasanya ditemukan di dalam bahan pangan alami. Namun, karena tuntutan perkembangan zaman yang mengharuskan segala kebutuhan manusia diperoleh dengan mudah, dewasa ini semakin banyak industry farmasi yang berlomba-lomba untuk membuat tablet vitamin. Salah satu vitamin tablet yang banyak beredar dipasaran adalah tablet Vitamin B1 atau dalam bahasa kimia disebut dengan Thiamine ini juga dikenal sebagai penambah energi yang baik karena vitamin ini memasuki setiap reaksi kimia didalam tubuh sehingga vitamin ini memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu menkonversi karbohidrat menjadi glukosa dan yang menghasilkan bahan produk energi, dalam reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh manusia. sehingga kita dapat melakukan aktifitas sehari-hari.Selain sebagai bahan penghasil energi ternyata Vitamin B1 ini juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kerja otak, mencegah penyakit jantung dan mencegah penyakit beri-beri. Namun, tekadang produk vitamin B1 yang beredar sering tidak memenuhi/tidak sesuai aturan batas kadar thiamin yang ditentukan oleh Farmakope Indonesia yang menentukan label kadar thiamin. Oleh karena itulah dilakukan analisis kadar thiamin pada salah satu merek tablet vitamin B1, yang bertujuan untuk mentukan mutu sekaligus control vitamin B1 yang beredar di pasaran.Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang perlu dipahami adalah:1. Bagaimana cara menganalisis kadar thiamin yang terkandung dalam tablet vitamin B1?2. Berapakah kadar thiamin dalam vitamin B1 yang diperiksa?TujuanTujuan dari analisis kadar thiamin dalam vitamin B1 dengan metode HPLC ini adalah:1. Mengetahui kadar thiamin yang terkandung dalam sampel tablet vitamin B1.2. Membandingkan kadar thiamin hasil analisis dengan label yang tertulis dalam kemasan, sebagai control mutu tablet vitamin B1 yang diperiksa.3. Mengetahui dan memahami cara pemisahan dan analisis menggunakan instrument HPLC.TINJAUAN PUSTAKAThiaminThiamin atau vitamin B1 merupakan gabungan dari senyawa dengan cincin utama pirimidinnya dan senyawa dengan cincin utama tiasol. Karena peranannya sebagai koenzim dalam metabolisme perantara dari asam alfa- keto dan karbohidrat, maka tiamin terdapat pada hampir semua tanaman dan hewan. Sayuran dan buah-buahan mengandung sedikit vitamin B1. Vitamin B1 terdapat dalam jumlah yang tinggi pada biji-bijian, terutama dalam bagian kecambah dan bekatul padi. Vitamin B1 juga banyak terkandung dalam khamir atau ragi baik ragi roti ataupun khamir bir(Andarwulan, 1992).Sumber thiamin yang baik ialah butir serealia utuh, daging organ hewan seperti hati, jantung dan ginjal, daging babi yang tidak berlemak, telur, kacang dan kentang. Satuan yang biasa digunakan ialah mg per 100 kg makanan, atau dalam SI yang setara dengan 3g thiamin hidroklorida. Konsumsi minimum pada manusia adalah 1 mg per 2000 kkal (deMan, 1997).Thiamin berbentuk padat, berwarna putih, dan larut dalam air. Thiamin ditemukan dalam semua biji-bijian serealis. Kebanyakan thiamin terdapat pada lembaga dan bekatul biji-bijian. Thiamin berperan dalam oksidasi nutrien dan pelepasan energi dalam tubuh. Di dalam sel-sel tubuh glukosa berangsur-angsur dipecah dalam suatu reaksi yang melepaskan energi dalam keadaan terkontrol. Tiap reaksi membutuhkan suatu enzim yang khusus. Senyawa kompleks yang mengandung thiamin bertindak sebagai koenzim untuk dua reaksi yang berurutan (Gaman & Sherrington, 1994).Vitamin B1 (thiamyne) adalah salah satu dari macam vitamin yang mempunyai tingkat kestabilan yang kurang. Berbagai operasi pengolahan makanan dapat sangat mereduksi kandungan vitamin B1 dalam bahan pangan. Panas, oksigen, belerang dioksida, dan pH netral atau basa dapat mengakibatkan perusakan vitamin B1 ini sedangkan cahaya tidak mengurangi vitamin ini (de Man, 1997). Thiamin merupakan vitamin larut air yang stabil pada kondisi asam dan tidak stabil dalam kondisi netral atau basa. pH optimumnya adalah pada 2-3. Pada kondisi alkali, pemecahan thiamin terjadi sangat cepat dan menghasilkan produk yang reaktif. Thiamin juga stabil dengan cahaya, namun tidak stabil oleh oksigen atau udara. Thiamin mudah tereduksi akibat panas, agen pereduksi dan ion logam (Davideket al., 1990).

High Performance Liquid Chromatography (HPLC)HPLC adalah suatu sistem kromatografi yang fase geraknya dialirkan dengan cepat dengan bantuan tekanan dan pompa dan hasilnya dideteksi dengan suatu instrumen. Jenis HPLC yang digunakan adalah kromatografi partisi terbalik (Tjandrawati, 2003). Metode HPLC bekerja dengan cara memisahkan campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya. Setelah itu, dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui jenis senyawa penyusun campuran dan kadarnya (Rubianto, 1999).HPLC dikenal sebagai prosedur analisa antioksidan yang paling mudah dan paling efisien. Teknik ini lebih spesifik untuk menentukan konsentrasi senyawa antioksidan dibandingkan dengan cara tradisional. Metode HPLC juga lebih cepat dalam menentukan turunan senyawa yang dibutuhkan dibandingkan dengan teknik GLC. Kelebihan HPLC adalah mampu menentukan semua tingkat antioksidan dalamsingle chromatogram. Semua senyawa polar hingga nonpolar dapat ditentukan dengan menggunakan teknik gradien elusi. Deteksi yang paling umum digunakan adalah absorpsi UV pada gelombang 280 nm, pengukuran emisi fluoresensi pada 315 nm, dan deteksi amperiometer. Deteksi amperiometer mampu menangkap sensivitas dan spesifisitas antioksidan fenol (Macrae, 1988).Peralatan yang digunakan untuk HPLC ini tidak banyak berbeda dari kromatografi gas-cair, hanya disesuaikan dengan sifat khusus kromatografi cairan. Komponen utamanya yaitu : Reservoir pelarutPelarut yang dipakai dapat bervariasi tergantung dari senyawa yang akan dianalisa, yang harus diperhatikan adalah bahwa tempat pelarut tersebut harus memungkinkan untuk proses menghilangkan gas atau udara dalam pelarut tersebut. Dapat dilakukan dengan cara pemanasan, perlakuan vakum. PompaPompa diperlukan untuk mengalirkan pelarut sebagai fase gerak dengan kecepatan dan tekanan yang tetap. Gangguan pada pompa ini dapat disebabkan karena perawatan yang kurang teratur, adanya pelarut yang mengandung kadar klorida tinggi pada pH rendah, dan terjadi endapan pada pompa.

InjektorPada waktu sample diinjeksikan ke dalam kolom, diharapkan agar aliran pelarut tidak mengganggu masuknya keseluruhan sample ke dalam kolom. KolomUkuran kolom panjangnya 0-25 cm dan diameter 4,5-5,0 mm yang diisi dengan fase diam berukuran rata-rata 5-10mm dan dibuat dari logam stainless steel. DetektorSifat-sifat detektor yang diinginkan adalah : mempunyai sensitivitas yang tinggi, bersifat linear untuk jangka konsentrasi tertentu, dapat mendeteksi eluen tanpa mempengaruhi kromatogram, tidak terlalu peka terhadap perubahan suhu dan tekanan (Adnan, 1997).Menurut Adnan (1997), keunggulan HPLC adalah HPLC dapat menangani senyawa-senyawa yang stabilitasnya terhadap suhu terbatas begitu juga volatilitasnya bila tanpa menggunakan derivatisasi. HPLC dapat memisahkan senyawa yang sangat serupa dan resolusi baik. Waktu yang diperlukan untuk pemisahan suatu larutan dengan HPLC biasanya singkat. HPLC dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dengan baik dan prasisi yang tinggi dengan koefisien variasi kurang dari 1 %. HPLC juga merupakan teknik analisa yang peka.

ALAT, BAHAN, DAN METODE ANALISISPraktikum dilaksanakan oleh Kelompok 1 Kelas XII-10 di Laboratorium Analisis Instrumen 3 SMK SMAK Bogor pada tanggal 29 Agustus 2014. Adapun alat dan bahan yang digunakan selama proses analisis adalah sebagi berikut:Spesifikasi InstrumenInstrumen yang digunakan dalam analisis kuantitatif senyawa organic secara HPLC adalah HPLC Agilent 1100. Dengan detector VWD. FG: buffer fosfat : methanol (55:45)AlatPeralatan yang digunakan selama proses analisis adalah HPLC Agilent 1100, labu ukur 50 ml dan 1000 ml, Kertas Milipore, Kertas saring tak berabu No. 41, Buret 50 ml, Vakum Erlenmeyer, tabung vial, syringe 50 L dan piala gelas 400 ml.

PereaksiPereaksi yang digunakan dalam proses pengujian adalah KH2PO4, Methanol, Aqua Bidest, Standar Thiamin-HCl.

Metode PenelitianSampel yang dianalisis merupakan tiga jenis plastic yang telah disediakan di Laboratorium Analisis Instrumen 3 SMK SMAK Bogor. Sebelum menganalisis kandungan dalam sampel, instrument di program terlebih dahulu, kemudian di kalibrasi sinar spektra nya dengan menggunakan standar Polystyrene. Setelah dikalibrasi barulah masing-masing sampel satu per satu diperiksa kandungan zat didalammnya menggunakan Instrumen. Sampel diletakan pada tempat sampel yang telah tersedia, kemudian barulah proses analisis dimulai. Setelah didapatkan hasil analisis berupa puncak-puncak serapan yang dihasilkan oleh gugus fungsi senyawa dalam sampel, kemudian puncak-puncak tersebut dicocokan dengan senyawa-senyawa yang ada di library pada alat untuk mengetahui senyawa apakah yang diperiksa.

HASIL DAN PEMBAHASANData Pengamatan

NamappmWaktu retensiArea

Standar Thiamin05101520305003,3903,3473,3323,3293,3143,333096,97207164,08794258,63333364,98459603,313841094,95337

Sampel Vitamin B1-3,339479,91440

mg sampel: 200,2 mgbobot rata-rata: 204,52 mgfp: 50/5intercept: -39,55059slope: 21,998456regresi: 0,99628

Perhitungan%sampel = Kadar thiamin = Pembahasan

KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum penetapan kadar thiamin dalam tablet vitamin B1 secara HPLC didapatkan kadar thiamin sebesar 11,80% dan kadar thiamin per tablet vitamin b! sebesar 24,13 mg thiamin/tablet.ReferensiAndarwulan, N & S. Koswara. (1992). Kimia Vitamin. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor.Adnan, M. (1997). Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Pangan Edisi 1. Andi. Yogyakarta.Davidek, J, J. Velisek & J. Pokorny. (1990). Chemical Changes During Food Processing. Czechosovak Medical Press. Czechoslovakia.de Man. (1997). Kimia Makanan edisi ke-2. ITB Bandung.Rubianto, L. (1999). HPLC As Method of Chemical Analysis. Majalah BISTEK Volume 7. No.9 : 67-71.Macrae, R.(1998). HPLC in Food Analysis. Academi Press. UK