jurnal septi (06091005021).doc

30
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BULLETIN BOARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 10 PALEMBANG Septi Rotari Mahasiswa Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya 06091005021 Abstrak: Skripsi ini berjudul tentang “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Bulletin Board Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran Bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan SMP Negeri 10 Palembang?”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian quasi eksperimental design, dengan tipe pretest-posttest nonequivalent-group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Palembang. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.4 sebagai kelas kontrol. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, adalah teknik dokumentasi, observasi, dan test, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t. Dari analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media bulletin board pada hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang dengan taraf signifikan sebesar 5% atau α = 0,05. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata kelas eksperimen 89,9 lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol 82,5. Secara statistik melalui analisis uji-t diperoleh nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel (t hitung = 6,341 > t tabel = 1,665) dengan demikian menolak H O dan menerima H a yang menyatakan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media bulletin board pada hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang. Kata Kunci: Pengaruh Penggunaan Media Bulletin Board, Hasil Belajar Siswa BAB I PENDAHULUAN uru sebagai seorang pendidik, pembimbing, pelatih dan pengajar dituntut dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, kreatif, efektif dan tidak membuat siswa bosan serta melibatkan interaktif siswa dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Munadi (2013:1), “Guru dituntut memiliki kemampuan G secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penugasaan dalam penggunaan sumber belajar, yaitu media pembelajaran”. Hal ini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dapat mempermudah guru untuk menyampaikan isi dari pelajaran pada proses pembelajaran, sesuai dengan yang dikatakan oleh Hamalik dalam (Arsyad, 2007:15), “Pemakaian media pembelajaran dalam proses

Upload: septirotari

Post on 20-Feb-2016

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BULLETIN BOARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 10 PALEMBANG

Septi Rotari

Mahasiswa Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya 06091005021

Abstrak: Skripsi ini berjudul tentang “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Bulletin Board Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran Bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan SMP Negeri 10 Palembang?”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian quasi eksperimental design, dengan tipe pretest-posttest nonequivalent-group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Palembang. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.4 sebagai kelas kontrol. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, adalah teknik dokumentasi, observasi, dan test, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t. Dari analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media bulletin board pada hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang dengan taraf signifikan sebesar 5% atau α = 0,05. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata kelas eksperimen 89,9 lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol 82,5. Secara statistik melalui analisis uji-t diperoleh nilai thitung lebih besar dari pada ttabel (thitung = 6,341 > ttabel = 1,665) dengan demikian menolak HO dan menerima Ha yang menyatakan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media bulletin board pada hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

Kata Kunci: Pengaruh Penggunaan Media Bulletin Board, Hasil Belajar Siswa

BAB IPENDAHULUAN

uru sebagai seorang pendidik, pembimbing, pelatih dan pengajar dituntut dapat menciptakan iklim

belajar yang menarik, kreatif, efektif dan tidak membuat siswa bosan serta melibatkan interaktif siswa dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Munadi (2013:1), “Guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penugasaan dalam penggunaan sumber belajar, yaitu media pembelajaran”. Hal ini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dapat mempermudah guru untuk menyampaikan isi dari pelajaran pada proses pembelajaran, sesuai dengan yang dikatakan oleh Hamalik dalam (Arsyad, 2007:15), “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.

G

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, sehingga anak didik lebih mudah mencerna materi pelajaran. Dan juga sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada dirinya.“Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai komunikasi juga tidak bisa berlangsung secara optimal”, Daryanto (2013:7).

Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu dalam memperlancar proses pembelajaran yang disampaikan. Salah satunya dengan menggunakan media bulletin board. Seperti yang dikemukakan oleh Sanaky (2012:65), “Bulletin board ini dapat mendorong pembelajar untuk bekerja, merangsang inisiatif, dan melatih cara memecahkan masalah”.

Jadi, media ini bisa menjadi suatu inovasi media pembelajaran agar siswa tidak cepat bosan di dalam belajarnya. Pada media ini bulletin board di tuangkan pokok materi dan juga pengertian-pengertian secara ringkas dari materi yang telah diajarkan oleh guru, sehingga siswa diharapkan lebih cepat menangkap materi pelajaran. Media bulletin board ini berbentuk seperti papan pengumuman yang sederhana, dimana pembuatannya pun sangat mudah dan dapat di modifikasi sesuai kebutuhan.

Secara garis besar media bulletin board ini merupakan media pembelajaran yang

Page 2: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

menyajikan kepada siswa untuk mempermudah dan membantu siswa dalam mengingat pelajaran serta dapat melatih imajinasi anak terhadap gambar atau tulisan yang ada serta membantu anak menghapal materi secara ringkas. Melalui media pembelajaran bulletin board ini, guru bisa membawa siswa dalam proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan digunakan untuk mata pelajaran yang membutuhkan informasi berupa bagan, gambar, diskusi, dan pelajaran-pelajaraan yang materinya banyak membutuhkan proses dan tahapan-tahapan” Sanaky (2012:65).

Kurangnya penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar menjadi kendala dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 10 Palembang. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media bulletin board. Penggunaan media bulletin board dalam pelajaran PKn ini diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan nilai rata-rata kelas hasil ujian semester ganjil siswa tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VII yang terdiri dari 12 kelas, ada beberapa kelas yang masih belum mencapai angka Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 75 dari nilai maksimal 100.

Dari penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Bulletin board terhadap Hasil Belajar Siswa pada Matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang”.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran Bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang?”.

1.3. Tujuan PenelitianSejalan dengan rumusan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

1.4. Manfaat PenelitianPenelitian ini penulis harapkan dapat

manfaat bagi dunia pendidikan berdasarkan tujuan penelitian di atas, hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yaitu: 1.4.1. Manfaat secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis yaitu dapat mendukung teori-teori yang berhubungan dengan pengaruh penggunaan media pembelajaran Bulletin board.1.4.2. Manfaat secara Praktis1.4.2.1. Bagi Siswa

Dengan diterapkannya media pembelajaran bulletin board dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.1.4.2.2. Bagi Guru

Dapat menjadi acuan bagi guru matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam menerapkan media pembelajaran bulletin board dalam mengajar, sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. 1.4.2.3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan atau informasi bagi sekolah, khususnya SMP Negeri 10 Palembang untuk menggunakan media pembelajaran bulletin board guna meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.1.4.2.4. Bagi Peneliti

Dari hasil penelitian ini diharapkan agar peneliti lebih memahami dan menambah wawasan tentang penerapan media pembelajaran bulletin board di SMP Negeri 10 Palembang.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Media Pembelajaran2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran

Guru sebenarnya memiliki posisi sebagai peran penggiat dalam proses pembelajaran dan juga harus mampu merencana dan mencipta sumber-sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik, biasanya dikenal sebagai media pembelajaran.

Media pembelajaran menurut Daryanto (2013:157), “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajran) dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perahatian, dan minta serta perhatian siswa sedemikian rupa

Page 3: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi”. Kemudian menurut Sadiman (2010:7), “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dengan efektif dan menyenangkan”. Menurut Indriana (2011:15), media adalah alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan pendidik dalam proses belajar dan mengajar.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media adalah saranan atau alat komunikasi berupa perangkat keras atau perangkat lunak yang memungkinkan tidak mengadakan kontak langsung dan dapat merangsang siswa untuk belajar dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar.

2.1.2. Hakikat Media Pembelajaran Hakikat media pembelajaran

merupakan semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun diluar kelas. Tekanan utama media pembelajaran adalah terdapat atau terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat, didengan, diamati, dan diraba. Menurut Daryanto (2013:4), “Media pembelajaran merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan”. Sedangkan menurut Sanaky (2012:21) “Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja”, dan menurut Gagne dalam Indriana (2011:14), “Media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar”.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, maka untuk dapat menggunakan suatu media pembelajaran secara baik dan efektif serta efisien dalam proses pembelajaran diperlukan kemampuan untuk mendisain serta membuat suatu media pembelajaran tersebut.

2.1.3. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sanaky (2012:4), tujuan dan manfaat dari media pembelajaran antara lain:1. Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, sebagai berikut:a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas,b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan

d. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Media PembelajaranManfat media pembelajaran

sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:a. Pengajaran lebih menarik perhatian

pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajaran menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat media pembelajaran sangat berguna pada proses pembelajaran, yaitu dapat membantu guru dalam mengajar, menjadi inovasi yang efektif dalam mengatasi kejenuhan siswa, sehingga dengan menggunakan media maka dapat menumbuhkan minat siswa dalam memperhatikan pelajaran, merangsang siswa aktif serta efisien waktu dan tenaga.

2.1.4. Fungsi Media PembelajaranMenurut Daryanto (2013:5), fungsi

media ialah:1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu

verbalistis2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga

dan daya indra3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih

langsung antara murid dengan sumber belajar4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai

dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

Menurut Levied dan Lentz (dalam Azhar Arsyad, 2010:16-17), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu :1. Fungsi atensi yaitu media visual merupakan

inti artinya menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran

Page 4: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran, itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang di proyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

2. Fungsi afektif yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social dan ras.

3. Fungsi kognitif yaitu media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensatoris yaitu media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

2.1.5. Macam-macam Media PembelajaranMenurut Munadi (2013:54-57), media

dalam proses pembelajaran dikelompokkan menjadi empat kelompok besar antara lain:1. Media audio, yaitu media yang hanya

melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata

2. Media visual, yaitu media yang hanya melibatkan indera pengelihatan

3. Media audio visual, yaitu media yang melibatkan indera pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu proses

4. Multimedia, yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran

2.2. Media Pembelajaran Bulletin Board2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran Bulletin Board

Media bulletin board adalah media yang termasuk kedalam media visual grafis atau gambar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman misalnya elaborasi struktur dan organisasi serta memperkuat ingatan (Arsyad, 2010:91). Media bulletin board ini dapat digunakan untuk menekannkan informasi saran yang terdapat pada teks sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Bulletin board berbeda dengan papan flanel, bulletin board ini tidak dilapisi kain. Papan bulletin ini dapat ditempeli langsung gambar-gambar atau tulisan-tulisan dan berbagai media grafis (gambar, poster, sketsa, diagram, chart). “Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan anak, berita, pengetahuan, dan sebagainya” (Sadiman, 2010: 49).

Menurut Sanaky (2012:65), “Media ini digunakan untuk menyajikan atau menerangkan sesuatu informasi, dapat dipergunakan untuk mempertunjukkan pekerjaan pembelajar berupa: bagan, grafik, informasi-informasi, karangan, berita, cerpen, sajak, gambar, poster, kartun, karikatur, dan obyek tiga dimensi yang keci”l. Sedangkan menurut Indriana (2011:71), “Media Bulletin board merupakan media yang digunakan sebagai tempat atau ajang untuk menampilkan berbagai karya siswa yang berkaitan dengan tema yang telah diajarkan oleh pendidik”.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi ataupun pesan yang di berikan oleh pengajar kepada peserta didik.

2.2.2. Langkah-langkah Penerapan Media Pembelajaran Bulletin Board

Adapun langkah-langkah media pembelajaran bulletin board menurut Indriana (2011:133) adalah: Guru menguasai materi pembelajaran yang

akan di sampaikan Guru mengatur posisi siswa dengan cara

diskusi atau perorang Guru memperkenalkan materi pokok dan

memberikan beberapa pertanyaan Guru menyajikan media, dan memberikan

keterangan yang cukup untuk cara penggunaannya

Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk memberikan respon ataupun komentar tentang materi dan menjawab pertanyaan

Guru melibatkan peserta didik untuk aktif, salah satunya dengan menyruh siswa untuk maju untuk menjawab dengan cara menempelkan jawaban yang di lontarkan oleh guru di bulletin board

Page 5: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

Guru menyimpulkan materi dari media bulletin board secara bersama-sama

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan langkah – langkah penggunaan media bulletin board adalah :1. Persiapan

Guru merumuskan tujuan pembelajaran. Guru menerangkan materi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Guru mempersiapkan media Bulletin

Board. Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok. Guru memberikan kertas yang berwarna-

warni/kertas flano disertai dengan memberikan pertanyaan yang berbeda untuk setiap kelompok.

Siswa melakukan diskusi dari materi dan pertanyaaan yang diberikan oleh guru.

Masing-masing dari salah seorang anggota maju kedepan untuk menempelkan pertanyaan yang di berikan oleh guru di media Bulletin Board dan siswa tersebut menerangkan jawaban dari kelompoknya.

3. Evaluasi Guru membuat kesimpulan dari jawaban

siswa di media Bulletin Board. Siswa dibimbing oleh guru untuk

menyimpulkan materi.

Dilihat dari pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media bulletin board ini merupakan media yang membuat siswa menjadi aktif yaitu dengan cara siswa berkarya mengeluarkan ide-ide dan kreativitasnya mengenai matapelajaran yang sedang di pelajarinya. Dan juga media bulletin board dalam penerapannya, siswa melakukan kegiatan diskusi, diskusi dilakukan dengan cara menerapkan metode pembelajaran Infomation Search (Mencari Info). Menurut Zaini (2008:48), “Mencari Info adalah metode pembelajaran aktif yang melibatkan siwa secara berkelompok untuk mencari informasi (biasanya tercakup dalam palajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberrikan kepada mereka”.

“Pembelajaran dengan menggunakan metode mencari info dimulai dengan pemberiaan beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa“ (Silberman, 2012:164). Selanjutnya siswa dibentuk menjadi tim-tim atau kelompok-kelompok kecil, sehingga siswa dapat membahas pertanyaan secara bersama dalam kelompok. Selanjutnya, guru meminta perwakilan dari siswa di setiap kelompok untuk maju kedepan dan menempelken hasil dari pertanyaan siswa di Bulletin Board.

Menurut Sanaky (2012:64), papan buletin (Bulletin board) memiliki fungsi tersendiri, antara lain:1. Dapat digunakan untuk menerangkan

sesuatu (materi pelajaran, informasi, cerpen, pengumuman, dll)

2. Memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.

3. Semua bentuk media grafis dapat menggunakan Bulletin board, termasuk pesan-pesan yang sifatnya verbal tertulis, seperti: karangan, berita, poster dan karikatur, dsb

2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Bulletin board

Adapun kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran Bulletin board menurut Sanaky (2012:64) antara lain:

Bulletin board juga memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:1. Kelebihan Bulletin board

a. Bahan pelajaran atau informasi lainnya, dapat dipasang di Bulletin board

b. Pembelajar dapat menempelkan hasil karya mereka, berupa: cerpen, artikel, sajak, gambar, karikatur, kartun, poster dan karya-karya lain yang merupakan hasil kreasi dari pembelajar.

c. Dapat digunakan untuk menempelkan suatu informasi atau pengumuman.

d. Memiliki daya tarik dan dapat memotivasi pembelajar untuk berkarya.

2. Kekurangan Bulletin boarda. Memudahkan orang lain dapat melepaskan

informasi yang tertempel pada papan bulletin (Bulletin board), baik sengaja ataupun tidak, sementara informasi tersebut penting atau masih dibutuhkan.

b. Memudahkan orang lain dapat mencoret-coret atau menambah coretan pada gambar atau tulisan, sehingga merusak keindahan gambar atau informasi yang tertempel di papan bulletin (Bulletin board).

Adapun kelebihan dan kekurangan media bulletin board ini menurut Indriana (2011:71) antar lain:Kelebihan bulletin board:a. Menjadi tempat tampilan berbagai karya anak

didik, sehingga bisa membuat anak didik merasa bangga serta bias lebih bersemangat dalam belajar dan berkarya

b. Mempersatukan semangat kelas dengan membangkitkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama. Sebab, satu sama lain merasa saling memiliki papan tersebut, sehingga

Page 6: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

mereka pun berusaha untuk menjaga dan memelihara media ini.

c. Mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakanproduk, serta berinisiatif untuk memecahkan masalah.

d. Sebagai sarana atau ajang kompetisi yang sehat di antara anak didik. Anak didik akan berusaha untuk menampilkan karya terbaik mereka sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kreativitas dan bakat mereka.

Kekurangan bulletin board:a. Sukar menampilkan pada jarak yang jauh.b. Memelukan waktu yang lama untuk

mempersiapkan media bulletin board Dari beberapa pendapat disimpulkan

bahwa kelebihan media ini dapat meningkatkan minat dan menarik siswa untuk belajar, dan kekurangan media ini dapat diatasi salah satunya pada kekurangan biaya yang mahal yaitu dapat menggunakan bahan baku daur ulang untuk mengatasinya.

2.3. Media Cetak2.3.1. Pengertian Media Cetak

Media cetak adalah media yang termasuk kedalam media visual. Menurut Munadi (2013:80), “Media visual adalah media yang melibatkan indera pengelihatan dan terdapat dua jenis dari pesan yang dimuat dalam media visual, pesan verbal dan non verbal”. Pada media cetak pesan yang disampaikan adalah pesan verbal-visual yang terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan.

Salah satu penyalur dari media cetak dengan pesan verbal-visual antara lain buku dan juga Lembar Kerja Siswa yang biasa juga dijadikan sebagai media pembelajaran bagi pengajar. Dimana menurut Daryanto (2013:98), “Buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk keperluan umum dan biasanya seorang siswa yang membutuhkan buku masih membutuhkan bantuan orang lain (guru atau orang lain) untuk menjelaskan kandungannya”.

Menurut pengertian diatas media cetak merupakan media visual yang berjenis pesan verbal dimana salah satu contoh dari media cetak antara lain buku cetak dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi sumber belajar dan tugas-tugas guru kepada siswa dan juga menjadi panduan sumber belajar dan panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam pelaksanaaan kegiatan pembelajaran.2.3.2. Langkah-langkah Penerapan Media

CetakPembelajaran adalah suatu kegiatan

belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar salah satu antaranya media cetak yang

berupa buku ataupun Lembar Kerja Siswa (LKS)

Adapun langkah-langkahnya menurut Media Cetak Daryanto (2013:181) antara lain: Guru harus melihat tujuan pembelajaran yang

akan dicapai Guru memberikan materi pembelajaran yang

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran tersebut serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut

Guru menyajikan media cetak (buku cetak/LKS) yang sesuai dengan ketiga hal yaitu tujuan, materi dan strategi pembelajaran

Media cetak tersebut (buku cetak/LKS) disajikan diruang kelas dimana guru dan siswa hadir bersama-sama berinteraksi secara langsung

Sedangkan menurut Sanaky (2012:80) Langkah-langkah Media cetak antara lain: Guru menerangkan tujuan materi

pembelajaran, lalu Memberi rangsangan pada kondisi kelas

hingga menjadi menarik. Guru menciptakan kesiapan terutama kepada

siswa Guru mempersiapkan media cetak (buku

cetak/LKS) Guru melibatkan siswa dengan media cetak

(buku cetak/LKS) diruang kelas bersama dengan siswa dan menjelaskan materi pembelajaran

Dan guru menyimpulkan materi bersama-sama dengan siswa dari media cetak

Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa media ini merupakan media dimana pengajar juga melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas secara bersama dan juga mnyimpulkan materi secara bersama-sama, guru juga memberikan materi pembelajaran yang mendukung sehingga tercapainya tujuan pembelajaran tersebut serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

2.3.3. Kelebihan dan Kekurangan dari Media Cetak

Adapun kelebihan dan kekurangan dari media cetak menurut Indriana (2011-64) antara lain:Kelebihan Media Cetak: Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam

julah banyak

Page 7: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

Pesan dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing

Dapat dipelajari kapan saja karena bias dibawa ke mana pun

Kekurangan Media Cetak: Tidak data menyajikkan gerak dalam media

cetak Uraian yang terlalu panjang dalam setia pokok

bahasan dapat membosankan para pembaca

Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa kelebihan media ini dapat siswa dapat mempelajari materi pembelajaran dengan berulang dan belajar sesuai kemmpuan masing-masing. Sedangkan untuk kekurangan media ini bias membuat anak didik malas dalam mempelajari pembelajaran.

2.4. Hasil Belajar2.4.1. Pengertian Hasil Belajar

Dalam suatu proses pasti menginginkan suatu hasil untuk tujuanya yang sudah direncanakan Menurut Dimyati (2009:200), “Hasil belajar yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol”.

Adapun menurut Sudjana (2009:49), “Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Kemampuan disini dibagi menjadi 3 ranah, yaitu ranah afektif, psikomotorik, dan kognitif”.

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa, setelah mengalami proses belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai atau angka.

2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.Untuk mencapai hasil belajar tersebut

diperlukan banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (2003:54), “Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara umum dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu”.

Dapat disimpulkan bahwa ada banyak hal yang memperngaruhi hasil belajar itu baik

itu faktor individu ataupun faktor sekolah keluarga ataupun masyarakat sekitar.

2.5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)2.5.1. Pengertian Pendidikan

KewarganegaraanBerdasarkan isi kurikulum pendidikan

dasar menurut Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Pasal 37 wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejujuran dan muatan lokal. Menurut Depdiknas (2006:271) menyatakan bahwa : “Matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan matapelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan untuk membentuk warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang setia kepada bangsa dan Negara Indonesia seperti yang diamanatkan di dalam Pancasila dan juga meningkatkan wawasan peserta didik akan hak dan kewajban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.5.2. Hakikat Matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu matapelajaran pokok yang harus diberikan kepada peserta didik di sekolah mulai dari tingkat dasar, menengah, dan tinggi Inti dari pendidikan kewarganegaraan mengacu pada pembentukan kepribadian seseorang dalam menuju tatanan kehidupan yang dijiwai oleh nilai-nilai dari pancasila. Menurut Depdikbud (1995:1) dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan yaitu :“Pendidikan kewarganegaraan yakni suatu pendidikan yang mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan kedalam kehidupann sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan berradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan”.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hakikat mata

Page 8: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam rangka pembinaan dan pembentukan manusia Indonesia yang berjiwa pancasila, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dengan harapan agar dapat mengemban tugas untuk membina dan melestarikan nilai-nilai moral pancasila.

2.5.3. Fungsi Matapelajaran PKnMatapelajaran PKn memiliki fungsi

sebagai berikut (Darmadi,2010:51):1. Membina, mengembangkan dan melestarikan

konsep, nilai, moral, dan norma Pancasila secara dinamik dan bertanggung jawab.

2. Membina dan mengembangkan jati diri manusia Indonesia seutuhnya.

3. Memuat acuan pokok pola pembinaan dan pengembangan program dan pengajaran PKn serta Ketatanegaraan dan hukum.

4. Membina perbekalan pengetahuan dan ketrampilanokupasional selaku guru PKn dan Tata Negara Republik Indonesia.

2.5.4. Tujuan Pendidikan KewarganegaraanSeperti halnya matapelajaran lain,

matapelajaran PKn mempunyai tujuan dalam keberadaannya disetiap jenjang pendidikan, sebagaimana yang tertuang dalam Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan(2006:232) adalah sebagai berikut:1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif

dalam menanggapi isu kewarganegaraan.2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung

jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.

3. Berkembang secara posistif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

dapat disimpulkan bahwa matapelajaran PKn dapat dijadikan sebagai pedoman bagi peserta didik dan juga guru pembimbing dalam dunia pendidikan, bahwa matapelajaran PKn dapat diharapkan mengembangkan karakter diri sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dan dapat berpartisipasi aktif dalam bertanggung jawab baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.6. Anggapan Dasar

Menurut Surakhmad dalam Arikunto, (2006:65) “Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”. Sedangkan menurut Arikunto(2010:63) ”Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya”.

Berdasarkan definisi tersebut maka anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :

1. Media pembelajaran Bulletin Board, merupakan media pembelajaran yang melibatkan siswa belajar dengan aktif.

2. Siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 10 Palembang mempunyai hasil yang berbeda-beda.

2.7. HipotesisHipotesis adalah suatu jawaban

sementara terhadap rumusan masalah yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2012:96), “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan”. Sedangkan menurut Hadi dalam Arikunto (2010:110) ”Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Menurut Arikunto(2010:112) “hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian”.

Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara yang kedudukannya sangat penting dalam suatu penelitian.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan media bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Variabel PenelitianDalam sebuah penelitian terdapat

suatu objek yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti yang menjadi acuan dalam meneliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

Page 9: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Sedangkan menurut pendapat Arikunto (2010:161) “ Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Dari beberapa definisi variabel dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah sesuatu yang dapat diukur dan ditetapkan oleh peneliti serta menjadi suatu pusat yang di pelajari peneliti guna mendaapt informasi yang kemudian akan ditarik suatu kesimpulan.Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :Variabel independen : Media Bulletin Board

sebagai variabel bebas (variabel X)

Variabel dependen : Hasil Belajar Siswa Pada Matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai variabel terikat (variabel Y)

3.2. Definisi Operasional Variabel3.2.1. Penerapan Media pembelajaran Bulletin

BoardDalam penelitian yang dimaksud

dengan media bulletin board atau papan bulletin adalah media yang digunakan sebagai tempat atau ajang untuk menampilkan berbagai karya siswa yang berkaitan dengan tema yang telah diajarkan oleh pendidik Adapun langkah-langkah tersebut menurut Indriana (2011:144) antara lain dari penggunaan media bulletin board:1. Persiapan

Guru merumuskan tujuan pembelajaran. Guru menerangkan materi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Guru mempersiapkan media Bulletin

Board. Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok. Guru memberikan kertas yang berwarna-

warni/kertas flano disertai dengan memberikan pertanyaan yang berbeda untuk setiap kelompok.

Siswa melakukan diskusi dari materi dan pertanyaaan yang diberikan oleh guru.

Masing-masing dari salah seorang anggota maju kedepan untuk menempelkan pertanyaan yang di berikan oleh guru di media Bulletin Board dan siswa tersebut menerangkan jawaban dari kelompoknya.

3. Evaluasi

Guru membuat kesimpulan dari jawaban siswa di media Bulletin Board.Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi

3.2.2. Hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran yang biasanya ditunjukan dengan nilai atau angka. Untuk mengetahui hasil belajar ini dengan menggunakan tes tertulis dengan menjawab soal esai yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya.

3.3. Populasi dan sampel3.3.1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan objek yang sama pada suatu tempat tertentu. Menurut Sugiyono (2012:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Pada pendapat para ahli di atas, pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa di SMP Negeri 10 Palembang tahun pelajaran 2013 / 2014 dengan jumlah peserta didik 1118 orang, dengan rincian sebagai berikut:

TABEL 1JUMLAH POPULASI PENELITIAN

No KelasJumlah Siswa

Jumlah NilaiRata-rata

Laki-laki

Perempuan

1 VII.1 13 26 39 89,32 VII.2 13 25 38 90,53 VII.3 14 26 40 73,34 VII.4 20 20 40 75,55 VII.5 15 25 40 79,86 VII.6 19 21 40 84,57 VII.7 18 22 40 83,78 VII.8 17 23 40 78,19 VII.9 21 19 40 76,310 VII.10 24 15 39 81,711 VII.11 17 23 40 78,112 VII.12 31 9 40 79,5

Jumlah Kelas VII

476

Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 10 Palembang Tahun 2013/2014

3.3.2. SampelMenurut Sugiyono (2012:81) sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel didapat dari sejumlah populasi yang dipersiapkan oleh peneliti. Jadi, sampel adalah sebagian dari populasi, tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi, sedangkan menurut Sukmadinata

Page 10: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

(2010:250), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Sampel dari penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, bahwa sampel yang dipakai bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi berdasarkan atas tujuan tertentu. Pada penelitian ini, dipilih kelas tersebut karena memiliki nilai yang terendah dari seluruh kelas VII pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dengan melihat nilai yang terendah yang di didapat dari kelas VII.1 – IX.9 maka terlihat nilai rata-rata kelas VII.3dan VII.4 nilainya dibawah KKM yaitu 75, karena itulah penulis memilih kelas VII.3 dan VII.4 untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan langkah penarikan sampel tersebut kelas yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.3 yang berjumlah 40 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.4 yang berjumlah 40 orang sebagai kelas kontrol. Dalam pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel 3.

TABEL 2SAMPEL PENELITIAN

No Kelas Jumlah Keterangan

1 VII.3 40Kelas Eksperimen (data

nilai siswa menggunakan media bulletin board)

2 VII.4 40

Kelas Kontrol (data nilai siswa menggunakan

media cetak, buku teks dan LKS”)

Jumlah 80Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 10 Palembang Tahun 2013/2014

3.4. Rancangan EksperimenPenelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (sugiyono, 2004:7). Penelitian yang dilakukan yaitu jenis penelitian quasi eksperimental design, dengan tipe pretest-posttest nonequivalent-group design . Dimana peneliti akan melakukan tes sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan pada kelas eksperimen, serta akan melakukan tes sebelum dan sesudah pada kelas kontrol. Dan teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Sehingga didapatlah kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.4 sebagai kelas kontrol.

Adapun langkah-langkah eksperimen yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Mempersiapkan rencana pembelajaranb. Mempersiapkan media bulletin board

c. Memilih dua kelas sebagai sampel penelitian secara pertimbangan tertentu dari semua populasi

d. Mengelompokkan sampel menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai perlakuan penggunaan media bulletin board dan kelas kontrol tidak mendapat perlakuan yang sama.

Pelaksanaan penelitian yaitu:a. Sebelum pembelajaran dimulai guru

menginformasikan ke siswa tentang media bulletin board

b. Melakukan penelitian tahap demi tahap sesuai rencana pembelajaran

c. Media bulletin board digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

d. Melakukan penelitian dengan mempertahankan semua kondisi untuk kedua kelas sampel agar tetap sama, tetapi untuk kelas eksperimen dikenai perlakuan penggunaan media bulletin board

e. Menggunakan rumus Uji-t Independent Sample T-test untuk menjawab hipotesis penelitian.

3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002:206), “teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya”.

Dalam penelitian ini digunakan peneliti untuk memperoleh data secara umum yaitu mengenai keadaan siswa, keadaan guru, dan keadaan gedung sekolah di SMP Negeri 10 Palembang.3.5.2. Observasi

Metode observasi yaitu susatu proses pengamatan yang dilakukan secara sistematis terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian (Sugiyono, 2010:203). Pada penelitian ini, observasi dilakukan peneliti untuk melihat aktivitaas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, yang nantinya akan dijadikan sebagai data untuk menentukan keaktifan siswa dalam penggunaan media pembelajaran bulletin board pada mata pelajaran PKn. Pengambilan data observasi dilakukan dengan pengamatan langsung dikelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil observasi akan di catat pada lembar pengamatan yang berupa sistem penilaian keaktifan siswa.3.5.2. Tes

Penilaian hasil belajar dalam penelitian ini berupa pemberian tes akhir (posttest) setelah penelitian menggunakan media bulletin board, untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan belajar yang telah ditetapkan. Menurut Subana,

Page 11: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

dkk (2005:28), “tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keteramilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”. Tes diberikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas akan diberikan posttest pada setiap akhir kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini posttest diberikan dalam bentuk tes objektif.

3.6. Teknik Analisa DataSugiyono (2010:206) mengemukakan

bahwa, “Analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul”. Teknik dalam analisa data kuantitatif menggunakan data statistik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Sugiyono, 2010:79).

Adapun langkah-langkah eksperimen yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain:a. Tahap Persiapan

1. Menentukan sampel yang akan diteliti dengan teknik purposive sampling, untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas control

2. Membuat rencana pembelajaran dan mempersiapkan sumber belajar serta media belajar untuk melaksanakan proses pembelajaran

3. Membuat instrument penelitianb. Tahap Pelaksanaan

1. Melaksanakan pembelajaran pada kedua kelompok (kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol). Kelas eksperimen adalah kelas yang dikenakan perlakuan dengan menggunakan media bulletin board dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang kelas yang menggunakan media cetak.Langkah-langkah dalam prosses pemebelajaran sebagai berikut:

Rancangan pembelajaran pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP)2. Melaksanakan Proses pembelajaran sesuai

dengan RPP3. Untuk menerapkan media bulletin board

dibutuhkan kertas flannel, atau kertas yang berwarna, pin up, dan beberapa alat tulis sebagai media dalam pelaksanaan pembelajaran.

4. Melakukan evaluasi hasil belajar perorangan pada setiap akhir pertemuan

5. Setiap pertemuan sampai empat kali pertemuan akan dilakukan penilaian terhadap materi yang telah dipelajari dengan memberikan soal essai.

Rancangan pembelajaran pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP)2. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan RPP3. Kelas kontrol diberi materi pelajaran dengan

menggunakan media cetak4. Melakukan evaluasi hasil belajar setiap akhir

pertemuan5. Setiap pertemuan sampai empat kali

pertemuan akan dilakukan penilaian terhadap materi yang telah dipelajari dengan memberikan soal berbentuk essai

c. Tahap analisa data1. Menganalisis data penelitian yang telah

dikumpulkan pada saat penelitian2. Menyimpulkan hasil penelitian

Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini mengenai pengaruh penggunaan media bulletin board terhadap hasil belajar siswa dalam teknik analisis data statistik (kuantitatif). Melalui uji validitas instrument, uji reabilitas instrument, uji normalitas data instrument, uji homogenitas instrument dan uji hipotesis.

3.6.1. Pengukuran Instrumen3.6.1.1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument (Arikunto, 2006:168). Ada beberapa macam dan jenis validitas, yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas eksternal. Arikunto (2006:169) menyatakan bahwa validitas eksternal, instrument yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Adapun data yang digunkan yaitu hasil nilai awal dan posttest siswa.

Uji validitas akan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 dan untuk teknik pengujian yang sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Correcled Item- Total Correlation Statistics.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada atau tidak kuesioner yang harus diganti atau dibuang karena dianggap tidak relevan. Dimana jika rhitung < rtabel, maka instrument dinyatakan tidak valid dan jika rhitung > rtabel, maka instrument dikatakan valid dan r product moment untuk taraf kesalahan (α) = 5%.

Page 12: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

3.6.1.2. Uji ReliabilitasUji reliabilitas berguna untuk

menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrument mencirikan tingkat konsistensi. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronboach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 20. Instrumen dapat dikatakan reliable apabila rhitung > rtabel dan instrument dikatakan tidak reliable apabila rhitung <

rtabel.

3.6.1.3. Uji NormalitasTujuan dari dilakukannya uji

Normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti memiliki distribusi data yang normal. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data yang berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar devisiasi yang sama dengan data kita.

Adapun menurut Sugiyono (2009:241), “Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel”. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti berdistribusi normal. Uji normalitas ini dibantu dengan menggunakan program SPSS 20.

3.6.1.4. Uji HomogenitasUji homogenitas data dilakukan untuk

membuktikan kesamaan varians kelompok yang membentuk sampel tersebut dengan kata lain kelompok yang diambil dengan populasi yang sama. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Samples T Test. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama atau homogen. Adapun pengujian homogenitas ini dapat dilihat dalam nilai Test of Homogeneity of Variance dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.

3.6.1.5. Uji HipotesisUji t digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variable dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis independent sample

T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji independent samples T-test, untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu: Jika Sig > 0,05 maka Ho diterimaJika Sig < 0,05 maka Ho ditolakTaraf sig uji sampel bebas Independent sample T test adalah α=0,05 sedangkan convidence interval 95%.

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil nilai posttest. Apabila thitung > ttabel, tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh penggunan media bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang, dan untuk mencari uji hipotesis data menggunaan bantuan program SPSS 20.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SMP

Negeri 10 Palembang yang beralamat di Jalan Rudus Sekip Ujung Kecamatan Kemuning Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah quasi eksperimental design, dengan tipe pretest-posttest nonequivalent-group design . Dimana peneliti akan melakukan tes sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan pada kelas eksperimen, serta akan melakukan tes sebelum dan sesudah pada kelas kontrol. Dan teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Palembang yang berjumlah 1118 siswa, sedangkan untuk sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.4 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 40 dan 40 orang yang diambil dengan menggunakan teknik puposive sampling artinya diambil kelas sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain di ambilnya kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.4 sebagai kelas kontrol karena memiliki nilai rata-rata yang hampir sama dan memiliki nilai yang masih dibawah KKM pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Penelitian ini menggunakan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pada dasarnya kedua kelas tersebut adalah dua kelas yang

Page 13: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

berbeda yaitu kelas VII.3 dan VII.4. Kelas VII.3 adalah kelas eksperimen yang akan menggunakan penerapan media bulletin board, sedangkan kelas VII.4 adalah kelas kontrol yang akan menggunakan penerapan media Cetak. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi dan tes. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data secara umum mengenai kondisi umum sekolah serta jumlah siswa di SMP Negeri 10 Palembang. Observasi dilakukan dengan cara bantuan observer (pengawas/pengamat) saat peneliti melaksanakan penelitian adalah guru PKn di sekolah tersebut yang bertanggung jawab membimbing kelas yang peneliti gunakan dengan cara mengisi lembar observasi dengan member tanda check(√). Sedangkan hasil tes akan dianalisis dengan menggunakan statistik regresi sehingga nantinya akan mendapatkan data mengenai seberapa besar pengaruh penerapan media bulletin board terhadap hasil belajar siswa dalam matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan November 2013. Proses pelaksanaan dilakukan selama empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 4 November 2013, pertemuan kedua pada tanggal 11 November 2013, pertemuan ketiga pada tanggal 18 November 2013, pertemuan keempat 25 November 2013. Sedangkan kelas kontrol pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 12 November 2013, pertemuan kedua pada tanggal 19 November 2013, pertemuan ketiga pada tanggal 26 November 2013, pertemuan keempat 3 Desember 2013.

4.1.1. Deskripsi Data Hasil DokumentasiKeadaan siswa selama penelitian ini

dilakukan didokumetasikan oleh peneliti. Yang didokumentasikan oleh peneliti berupa jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel dan nilai tes siswa tiap pertemuan. Hal-hal tersebut terlampir dalam skripsi ini. Siswa yang menjadi populasi adalah seluruh siswa MP Negeri 10 Palembang, yang berjumlah 1118 siswa dan yang menjadi sampel adalah siswa kelas VII.3 dan VII.4 yang masing-masing kelas berjumlah 40 siswa.

Hasil dokumentasi peneliti pada lembar observasi pertemuan pertama hingga pertemuan keempat pada media pembelajaran yang dipakai, diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar telah berlangsung dengan baik dari kegiatan pra pembelajaran sampai penutup. Selain itu, dari hasil dokumentasi nilai tes pada siswa kelas VII.3 dan VII.4 terdapat perbedaan yang menggunakan media bulletin board dan

media cetak. Yaitu rata-rata nilai siswa yang menggunakan penerapan media bulletin board adalah 89,9 sedangkan yang menggunakan penerapan media cetak adalah 82,5.4.1.2. Deskripsi Data Hasil Observasi

Data observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan selama proses belajar mengajar berlangsung, dengan tujuan untuk mendapatkan data pada saat proses belajar dikelas pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang menggunakan media bulletin board. Observasi dilakukan disetiap kegiatan belajar mengajar sebanyak 4 kali pertemuan.

Dari deskripsi data hasil observasi pada kelas Eksperimen (penerapan media pembelajaran bulletin board) mulai dari pertemuan pertama sampai keenam dipeeroleh rekapitulasi data observasi sebagai berikut.

TABEL 3LEMBAR OBSERVASI

DALAM PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BULLETIN BOARD

DI KELAS VII.3 SMP NEGERI 10 PALEMBANG

No IndikatorSkor Pertemuan Jumla

h Skor

Rata-rata Skor1 2 3 4

I Pra Pembelajaran1. Kesiapan ruang,

alat pembelajaran dan media

4 5 5 5 19 4,75

2. Kesiapan siswa dalam memulai pelajaran

5 4 4 5 18 4,5

Subtotal 9 9 9 10 37 9,25II Membuka Pelajaran

3. Melakukan kegiatan Apersepsi

5 5 5 5 20 5

4. Siswa mengetahui tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

4 4 5 4 17 4,25

Subtotal 9 9 10 9 37 9,25III Kegiatan Inti

PembelajaranA Penugasan Inti

Pembelajaran 5. Menunjukkan

penugasan materi pembelajaran

5 4 5 5 19 4,75

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

4 4 4 4 16 4

7. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

4 5 5 5 19 4,75

8. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa

4 5 5 5 19 4,75

Subtotal 17 18 19 19 7318,2

5

Lanjutan Tabel 3 Lembar Observasi Dalam Pembelajaran Kewarganegaraan Dengan

Page 14: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

Menggunakan Media Bulletin Board Di Kelas VII.3 SMP Negeri 10 Palembang

B Pendekatan/Strategi Pembelajaran9. Melaksanakan

pembelajaran secara runtut

5 5 5 5 20

10. Menguasai kelas 5 5 4 5 19 4,7

11. Mengaitkan permasalahan dengan fakta dalam kehidupan sehari-hari

4 4 4 4 16

12. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

4 5 5 5 19 4,7

13. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

4 5 5 5 19 4,7

Subtotal 22 24 23 24 93 23,25

C Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar14. Mengamati media

pembelajaran Bulletin Board yang diperlihatkan oleh guru

5 5 4 5 19 4,7

15. Menggunakan media secara efektif dan efisien

5 4 5 5 19 4,7

16. Menghasilkan pesan yang menarik 5 5 5 5 20

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

4 4 4 4 16

Subtotal 19 18 18 19 74 18,

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa18. Menumbuhkan

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

5 5 5 5 20

19. Merespon positif partisipasi siswa 4 5 5 5 19 4,7

20. Menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar

4 5 5 5 19 4,7

Subtotal 13 15 15 15 58 14,

E Penugasan Bahasa21. Menggunakan bahasa

lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar

5 5 5 5 20

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

5 4 4 4 17 4,2

Subtotal 10 9 9 9 37 9,2

F Penilaian Proses dan Hasil Belajar23. Memantau kemajuan

belajar 4 5 5 5 19 4,7

24. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

5 5 5 5 20

Subtotal 9 10 10 10 39 9,7

IV Penutup25. Melakukan reefleksi

atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

4 5 4 4 17 4,2

26. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi

5 5 5 5 20

Subtotal 9 10 9 9 379,2

Sumber data primer diolah tahun 2013

Hasil dari rekapitulasi data observasi guru pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat pra pembelajaran yang terbagi atas dua indikator dengan jumlah rata-rata 9,25 dengan rata-rata per deskriptor yaitu deskriptor pertama 4,75 dengan kategori sangat baik dan deskriptor kedua 4,5 ini dapat dikategorikan baik. Berarti pada pra pembelajaran telah dilakukan dengan baik. Dalam hal membuka pelajaran dengan dua indikator diperoleh rata-rata 9,25 dan rata-rata perindikator 4,25 dan 5,0 sehingga dalam hal ini proses membuka pembelajaran telah dilakukan dengan sangat baik.

Pada kegiatan inti pembelajaran yang terbagi atas lima indikator dan beberapa sub pokok indikator dengan jumlah rata-rata skor 18,25 dengan rata-rata per deskriptor yaitu deskriptor pertama 4,75 dengan kategori sangat baik, deskriptor kedua 4,0 dengan kategori baik, deskriptor ketiga 4,75 dengan kategori sangat baik, deskriptor keempat 4,75 dengan kategori sangat baik. Indikator kedua yaitu pendekatan strategi pembelajaran mendapatkan jumlah rata-rata skor 23,25 dengan rata-rata per deskriptor yaitu descriptor pertama 5,0 dengan kategori sangat baik, descriptor kedua 4,75 dengan kategori sangat baik, descriptor ketiga 4,0 dengan kategori baik, deskriptor keempat 4,75 dengan kategori sangat baik, deskriptor kelima 4,75 dengan kategori sangat baik. Indikator ketiga yaitu pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar mendapatkan jumlah rata-rata skor 18,5 dengan rata-rata per deskriptor yaitu deskriptor pertama 4,75 dengan kategori sangat baik, deskriptor kedua 4,75 dengan kategori sangat baik, deskriptor ketiga 5 dengan kategori sangat baik, deskriptor keempat 4,0 dengan kategori baik. Indikator keempat yaitu prmbelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa mendapatkan jumlah rata-rata skor 14,5 dengan rata-rata per deskriptor yaitu deskriptor pertama 5,0 dengan kategori sangat baik, deskriptor kedua 4,75 dengan kategori sangat baik, descriptor ketiga 4,75 dengan kategori sangat baik. Indikator kelima yaitu penggunaan bahasa mendapatkan jumlah rata-rata skor 9,25 dengan rata-rata perdeskriptor yaitu deskriptor yang pertama 5,0 dengan kategori sangat baik, deskriptor yang kedua 4,25 dengan kategori baik. Indikator keenam yaitu penilaian proses hasil belajar mendapatkan rata-rata skor 9,75 dengan rata-rata per deskriptor yaitu deskriptor pertama 4,75 dengan kategori sangat baik, deskriptor kedua 5,0 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil rata-rata per deskriptor pada kegiatan inti dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan inti pembelajaran secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan pada kegiatan penutup yang terbagi

Page 15: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

atas dua indikator dengan jumlah rata-rata skor 9,25 dengan rata-rata perdeskriptor yaitu deskriptor yang pertama 4,25 dengan kategori baik, deskriptor kedua 5,0 dengan kategori sangat baik, berarti kegiatan penutup telah dilakukan dengan baik.

4.1.3. Deskripsi Hasil TesPenelitan ini dilaksanakan di SMP

Negri 10 Palembang pada kelas VII.3 dan VII.4 tahun ajaran 2013/2014. Tes adalah data utama dalam penelitian ini Tes dilakukan disetiap akhir kegiatan belajar mengajar dikelas eksperimen dan kelas control. Tes dilakukan secara tertulis berupa 5 soal essai. Materi soal yang diberikan meliputi satu standar kompetensi dan empat kompetensi dasar dengan pokok bahasan mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi pertama, menganalisis hubungan proklamasi dengna UUD 1945, dan menunjukkan sikap positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan dan suasana kebatinan konstitusi pertama.

Sampel penelitian ini adalah kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.4 sebagai kelas kontrol. Kelas VII.3 dengan data nilai rata-rata 89,9 dengan penerapan media bulletin board sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VII.4 dengan data nilai rata-rata 82,5 dengan penerapan media cetak sebagai kelas kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelas VII.3 yang menggunakan media bulletin board hasil nilai rata-ratanya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas VII.4 yang menggunakan media cetak.4.1.3.1. Data Hasil Tes Siswa Kelas

EksperimenDari data evaluasi belajar yang

diperoleh pada kelas eksperimen di atas maka distribusi frekuensi nilai di kelas eksperimen dapat diketahui dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 sebagai berikut:

StatisticsEksperimen

NValid 40Missing 0

Mean 87.2125Median 87.0000Mode 87.00Std. Deviation 3.48051Variance 12.114Range 15.00Minimum 81.00Maximum 96.00Sum 3488.50

Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Dilihat dari di atas diketahui bahwa data dari kelas eksperimen memiliki 40 orang siswa dimana nilai terendah siswa yaitu 81 sedangkan nilai tertinggi 96 dan dengan rentang data (range) 15 dan nilai 87 merupakan nilai

yang lebih banyak diperoleh oleh siswa yaitu sebanyak 7 orang siswa

4.1.3.2. Data Hasil Tes Siswa Kelas KontrolDari data evaluasi belajar yang

diperoleh pada kelas kontrol (media cetak) di atas maka distribusi frekuensi nilai di kelas kontrol dapat diketahui dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 sebagai berikut:

Dilihat dari di atas diketahui bahwa data dari kelas eksperimen memiliki 40 orang siswa dimana nilai terendah siswa yaitu 76

sedangkan nilai tertinggi 91 dan dengan rentang

EksperimenFrequency Percent Valid

PercentCumulative

Percent

Valid

81.00 2 5.0 5.0 5.082.00 1 2.5 2.5 7.583.00 5 12.5 12.5 20.085.00 3 7.5 7.5 27.585.50 1 2.5 2.5 30.086.00 6 15.0 15.0 45.087.00 7 17.5 17.5 62.588.00 1 2.5 2.5 65.090.00 6 15.0 15.0 80.091.00 5 12.5 12.5 92.592.00 1 2.5 2.5 95.093.00 1 2.5 2.5 97.596.00 1 2.5 2.5 100.0Total 40 100.0 100.0

StatisticsKontrol

NValid 40Missing 0

Mean 82.2000Median 81.5000Mode 81.00Std. Deviation 3.58916Variance 12.882Range 15.00Minimum 76.00Maximum 91.00Sum 3288.00

Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

76.00 1 2.5 2.5 2.577.00 1 2.5 2.5 5.078.00 5 12.5 12.5 17.579.00 2 5.0 5.0 22.580.00 5 12.5 12.5 35.081.00 6 15.0 15.0 50.082.00 3 7.5 7.5 57.583.00 5 12.5 12.5 70.084.00 2 5.0 5.0 75.085.00 2 5.0 5.0 80.086.00 2 5.0 5.0 85.087.00 3 7.5 7.5 92.588.00 1 2.5 2.5 95.090.00 1 2.5 2.5 97.591.00 1 2.5 2.5 100.0Total 40 100.0 100.0

Page 16: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

data (range) 15 dan nilai 81 merupakan nilai yang lebih banyak diperoleh oleh siswa yaitu sebanyak 6 orang siswa.

Sumber: Data primer diolah tahun 20134.2. Analisis Data Hasil Tes

Data tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes setelah materi pelajaran. Tes ditujukan kepada peserta didik yang menjadi dampel dalam penelitian ini dengan menggunakan perbandingan antara dua kelas (eksperimen dan kontrol). Dimana peneliti memberikan sosal tes yang sama dalam bentuk soal essai untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.4.2.1. Uji Validitas Data

Uji validitas akan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 20, jika rhitung < rtabel, maka instrument dinyatakan tidak valid. Jika rhitung> rtabel, maka instrument dikatakan valid dan r product moment untuk taraf kesalahan (α) = 5% jika diketahui n= 40, dan rtabel=0,312

UJI VALIDITASItem-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

soal1 7.1500 22.131 .509 .845soal2 7.2000 22.010 .558 .843soal3 7.2500 22.244 .532 .844soal4 7.1500 22.285 .474 .846soal5 7.1750 22.558 .420 .849soal6 7.3250 23.763 .200 .856soal7 7.1250 22.266 .471 .846soal8 7.0500 22.562 .395 .850soal9 6.9000 22.297 .471 .846soal10 7.2250 23.922 .128 .860soal11 7.1500 22.131 .509 .845soal12 7.2000 22.010 .558 .843soal13 7.2500 22.244 .532 .844soal15 7.1750 22.558 .420 .849soal16 7.1000 22.605 .391 .850soal17 7.1000 22.400 .436 .848soal8 7.1000 21.887 .551 .843soal9 7.1500 21.618 .627 .840soal0 7.0500 23.792 .136 .860

Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Berdasarkan hasil dari data validitas, diketahui bahwa dari 20 soal yang diberikan, terdapat 3 (tiga) soal yang tidak valid yaitu pada pernyataan nomor 6, 10, dan 20. Karena soal tersebut kurang tau lebih kecil dari rtabel , maka peneliti menghapus soal tersebut. Dan peneliti hanya menggunakan soal yang valid dan pada pernyataan diatas terdapat 17 soal dinyatakan valid karena koefisien diketahui rhitung > dari rtabel

= 0,312 pada taraf signifikan 5%, sehingga peneliti memutuskan untuk tidak memakai tiga soal yang tidak valid tersebut dan hanya menggunakan 17 soal yang valid.

4.2.2. Uji Reabilitas Data

UJI REABILITAS DATA

Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Berdasarkan hasil uji reabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS 20. Untuk n= 40 maka rtabel = 0,312 dan jumlah dari item soal (N) ada 20. Instrumen dapat dikatan reliable apabila rhitung> rtabel. Koefisien reabilitas yang diperoleh rhitung = 0,854. Jadi, reliabilitas soal tersebut dengan koefisien alpha 5% dimana rhitung

= 0,854> rtabel = 0,312 ini berati instrument yang peneliti gunakan reliable.

4.2.3. Uji Normalitas DataUntuk mengetahui normal atau

tidaknya penyebaran data maka diperlukan uji normalitas data. Maka pada penelitian ini untuk melihat kenormalan, data penelitian menggunakan bantuan program SPSS 20, seperti pada tabel dibawah ini:

UJI NORMALITAS DATA

Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Dilihat dari tabel di atas, dimana α= 0,05 dan taraf siginifikan untuk kelas eksperimen dengan menggunakan media bulletin board, pada Kolmogorov-Smirnov = 0,052 dan Shapiro-Wilk = 0,648, dimana pada kedua taraf signinifikannya > dari 0,05 maka, data eksperimen berdistribusi normal. Dan pada kelas kontrol dengan menggunakan media cetak, pada Kolmogorov-Smirnov = 0,200 dan Shapiro-Wilk = 0,195, dimana pada kedua taraf signinifikannya > dari 0,05 maka, data eksperimen berdistribusinya juga normal.

Reliability StatisticsCronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on Standardized

Items

N of Items

.854 .854 20

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-WilkStatistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Eksperimen .138 40 .052 .979 40 .648Kontrol .090 40 .200* .962 40 .195*. This is a lower bound of the true significance.a. Lilliefors Significance Correction

Page 17: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

4.2.4. Uji Homogenitas DataUji homogenitas data dilakukan untuk

membuktikan kesamaan varians kelompok yang membentuk sampel penelitan. Uji homogenitas data ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20:

UJI HOMOGENITAS DATA Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

Eksperimen

Based on Mean

.038 1 78 .847

Based on Median

.053 1 78 .818

Based on Median and with adjusted df

.053 1 77.712

.818

Based on trimmed mean

.031 1 78 .860

Sumber: Data primer diolah tahun 2013Dari tabel diatas dapat dilihat uji

homogenitas data, untuk taraf signifikan α=0,05. Tabel di atas sudah signifikan atau melebihi dari α=0,05 pada Based on Mean diperoleh 0,847 jauh melebihi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulakan sampel penelitan ini berasal dari populasi yang homogen.

4.2.5. Uji Hipotesis DataSetelah dilakukan uji normalitas dan

uji homogenitas, dan menyatakan bahwa data yang ada berdistrubusi normal dan homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan rumus SPSS 20 Independent Sample T-Test hipotesis yang diajukan adalah:Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari

pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang.

Dengan kriteria pengujian hipotesis yaitu jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima dan sebaliknya jika thitung < ttabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak dengan df = n1+n2-2 serta dengan taraf signifikan 5 %.

UJI HIPOTESIS DATAIndependent Samples TestLevene's Test for Equality

of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower

Upper

Eksperimen

Equal variances assumed

.038

.847

6.341

78 .000 5.01250

.79051

3.43872

6.58628

Equal variances not assumed

6.341

77.926

.000 5.01250

.79051

3.43870

6.58630

Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Dengan α=0,05 dan df=(n1+n2)-2= (40+40)-2=78, maka dari daftar distribusi t didapatkan ttabel= 1,665. Dari hasil perhitungan didapatkan thitung = 6,341 sedangkan ttabel= 1,665. Dengan demikian thitung > ttabel, tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh penggunan media bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang

4.3. Pembahasan DataKeadaan siswa selama penelitian ini

dilakukan didokumentasikan oleh peneliti. Didokumentasikan oleh peneliti berupa lembar observasi selama proses belajar mengajar, jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel, serta nilai tes siswa tiap pertemuan. Hal-hal tersebut terlampir dalam skripsi ini. Siswa yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Palembang, yang berjumlah 1118 dan yang menjadi sampel adalah siswa untuk kelas VII.3 dan VII.4 yang berjumlah 80 orang. Keadaan siswa selama penelitian didokumentasikan oleh peneliti, didokumentasikan oleh peneliti berupa jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel, serta nilai tes siswa tiap pertemuan

Dan berdasarkan data hasil observasi pada kelas eksperimen menggunakan media bulletin board. Media bulletin board merupakan media perantara yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,keterampilan,

Page 18: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

atau sikap. Berdasarkan data observasi guru pada kelas eksperimen bahwa pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat hasil dari rekapitulasi data observasi guru pada pra pembelajaran yang terbagi atas dua indikator dengan jumlah rata-rata 9,25 dengan rata-rata per deskriptor yaitu deskriptor pertama 4,75 dengan kategori sangat baik dan deskriptor kedua 4,5 ini dapat dikategorikan baik.

Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data tes diketahui bahwa hasil belajar siswa setelah menerapkan media pembelajaran bulletin board lebih meningkat dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengunakan media cetak. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai hasil belajar siswa secara keseluruhan pada kelas eksperimen 89,9, yang lebih besar dibandingkan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa secara keseluruhan pada kelas kontrol 82,5.

Berdasarkan analisis data tes diperoleh thitung = 6,341 > ttabel = 1,665, dengan demikian menolak hipotesis nol (Ho) menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa dan menerima hipotesis kerja (Ha) ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapeajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Palembang. Diterima dengan taraf signifikan 5%.

Jadi, dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yamg signifikan dari penggunaan media bulletin board pada hasil belajar siswa di SMP Negeri 10 Palembang, sehingga antara teori yang ada dengan hasil analisis data saling mendukung.

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaaraan di SMP Negeri 10 Palembang. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi belajar rata-rata per indikator mendapatkan kategori sangat baik dan baik. Selain itu berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh diperoleh thitung = 6,341 > ttabel = 1,665, dengan demikian menerima hipotesis kerja (Ha) ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh penggunaan media pembelajaran bulletin board terhadap hasil belajar siswa pada matapeajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10

Palembang dengan taraf signifikan sebesar 5% atau α = 0,05.

5.2. SaranBerdasarkan hasil penelitian maka

peneliti menyarankan kepada siswa SMP Negeri 10 Palembang diharaapkan agar dapat lebih aktif, dan juga antusias dalam proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kepada guru diharapkan untuk dapat menggunakan media pemebelajaran bulletin board dalam proses pemebelajaran pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan tetap menyesuaikan materi atau bahan ajar, dan pihak sekolah diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Daftar Pustaka

Arikunto,Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

. 2010. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah matapelajaran PKn. Jakarta : BSNP.

Darmadi, Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2006. UU RI No.20 Tahun 2003. Tentang pendidikan nasional. Jakarta

. 2006. Kurikulum tingkat satuan pendidikan matapelajaran PKn. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.

Dimyati, dkk. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Indriana, Dian. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : Diva Press.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press.

Priyatno, Duwi. 2010. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Publisher.

Page 19: JURNAL SEPTI (06091005021).doc

Riduwan dkk. 2012. Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sadiman, Arief. 2010. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sanaky, Hujair. 2012. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Kaukaba

Silberman. 2012. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Nuansa

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Grasindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Universitas Sriwijaya. 2008. Buku Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Inderalaya: Universitas Sriwijaya.

Uno, Hamzah. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Winarno. 2013 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan: Isi, Strategi dan Penilaian. Jakarta : PT. Buku Aksara.