jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

23

Click here to load reader

Upload: doantu

Post on 14-Jan-2017

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (3): 661-674ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2015

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENYALURAN KREDIT PADA BRI

KOTA SAMARINDA(Studi Kasus di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda)

Mohammad Muzamil1

AbstrakBRI KCP Unit Karang Paci Samarinda berdiri sejak tanggal 21

November 2010 dan terletak di Jl. M. Said, Samarinda. BRI merupakan bank yang beroperasi sebagai penghimpun dana masyarakat dan penyalur dana ke masyarakat di Samarinda. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sistem pengendalian internal, teori tentang bank dan teori kredit. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah unsur-unsur sistem pengendalian internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian internal penyaluran kredit BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan kuesioner, sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian internal penyaluran kredit BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda masih terdapat kekurangan dari pemisahan fungsi tugas dan perputaran jabatan. Saran utama bagi BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda sebaiknya BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda memisahkan fungsi tugas di bagian kredit agar tidak terjadi perangkapan tugas seperti teori yang dikemukakan oleh Mulyadi tentang unsur-unsur sistem pengendalian internal tahun 2008.

Kata Kunci : sistem pengendalian internal, kredit, BRI KCP unit Karang Paci Samarinda

PendahuluanBank merupakan lembaga masyarakat yang menghimpun dana dan

menggunakannya semata-mata dilandasi oleh kepercayaan bahwa uangnya akan diperoleh kembali pada waktunya dan disertai imbalan berupa bunga.Bank sebagai suatu usaha mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan/laba. Keuntungan tersebut diperoleh antara lain dari aktivitas kredit. Aktivitas kredit ini

Page 2: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

merupakan salah satu fungsi bank sebagai lembaga perantara antara pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.

Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Kredit diadakan karena kredit merupakan kegiatan terpenting dalam industri perbankan atau lembaga keuangan lainnya, serta sebagai salah satu sumber terpenting dari setiap kegiatan usaha pada setiap pembangunan negara-negara di dunia. Kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank karena sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan pemberian kredit dalam bentuk pendapatan bunga kredit, tetapi pemberian kredit ini juga pasti dapat menimbulkan sebuah risiko. Risiko yang muncul atas pemberian kredit adalah kredit macet. Kredit macet terjadi jika kredit yang diberikan oleh bank kepada pihak lain (debitur) tidak dapat dilunasi tepat pada waktunya baik pokok ataupun bunga pinjaman yang telah ditetapkan, sehingga dapat menekan dan mengurangi keuntungan bank.

Kredit macet dalam jumlah yang besar dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan bank, baik dilihat dari sudut operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Kegiatan bank dapat terhambat jika ada kredit macet, sebab keuntungan utama bank diperoleh dari selisih bunga simpanan bank kepada nasabah dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan.

Unsur risiko ini menyebabkan diperlukannya suatu pengamanan kredit. Tujuan pengamanan ini adalah untuk memperkecil risiko yang dapat timbul. Pihak bank perlu meningkatkan kualitas pengamanan untuk setiap kredit agar dapat memperkecil peluang terjadinya kredit macet. Adanya prosedur pemberian kredit yang baik diharapkan tidak terjadi lagi praktek-praktek perkreditan yang tidak sehat. Prosedur dalam pemberian kredit kepada calon debitur diawali melalui proses pengajuan kredit dan proses analisis pemberian kredit terhadap kredit yang diajukan.

Kenyataannya keberhasilan kebanyakan bank saat ini dalam menghimpun dana dari masyarakat kurang diikuti oleh strategi penyaluran dana yang tepat, sehingga menimbulkan kredit macet. Semakin berkembangnya dunia perbankan Indonesia dan sebagai upaya mengatasi dampak negatif pemberian kredit, maka diperlukan suatu susunan sistem pengendalian internal pemberian kredit yang memadai agar hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dapat dihindari sedini mungkin. Pengendalian internal merupakan proses untuk mencapai tujuan tertentu, diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai.

Berdasarkan SE No.5/22/DPNP yang dikutip oleh Amanina (2011:2), dengan terselenggaranya sistem pengendalian internal yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam bank tersebut.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank yang beroperasi di kota Samarinda didukung oleh 1 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 19 KCP Unit, 2 Kantor Kas (KK), 9 Teras BRI dengan 2 Teras keliling

662

Page 3: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

BRI dan jaringan ATM di beberapa lokasi yang tersebar di Samarinda. BRI KCP Unit Karang Paci adalah salah satu BRI KCP Unit yang ada di Samarinda dengan memberikan pelayanan standar berupa tabungan yang terdiri dari Britama dan Simpedes serta kredit berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit komersil.

Berikut penulis akan menyajikan data dari perusahaan yang diteliti berupa jenis kredit yang ada di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda ada 2 yaitu KUR dan kredit komersil. Adapun jumlah debitur serta NPL dalam kurun waktu 3 bulan akan disajikan dalam tabel sebagai berikut.

TabelPerkembangan Kredit dan NPL

Bank Rakyat Indonesia KCP Unit Karang Paci SamarindaBulan September – November 2014

Bulan September Oktober NovemberJumlahDebitur 47 43 37

Nominal Debitur (Rp) 1.621.000.000,- 1.083.000.000,- 1.086.000.000,-KreditBermasalah (Rp) 52.646.000,- 17.609.000,- 31.306.000,-

NPL (%) 3.25 % 1.62 % 2.88 %Sumber : BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda

Dari penjabaran diatas dapat terlihat bahwa sistem pengendalian internal yang ada di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda masih kurang efektif dikarenakan kondisi NPL yang fluktuatif dalam 3 bulan dari bulan September 2014 hingga bulan November 2014. Atas dasar alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut melalui penulisan skripsi dengan judul penelitian: “Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit pada BRI cabang Kota Samarinda (Studi Kasus di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda)”

Teori dan KonsepPengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2008:180), pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : 1) keandalan pelaporan keuangan, 2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, 3) efektifitas dan efisiensi operasi.Unsur – Unsur Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2008:164), unsur pokok pengendalian internal dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

663

Page 4: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

BankPengertian bank menurut Kasmir (2008:2) merupakan lembaga keuangan

yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin creder yang berarti kepercayaan atau credo yang berarti saya percaya. Menurut Mac Leod yang dikutip oleh Firdaus dan Ariyanti (2009:1), kredit adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang yang memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau tenaga kerja, dengan jalan menukarkannya dengan suatu perjanjian untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang.Unsur - Unsur Kredit

Kasmir (2008:104), menggolongkan unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit sebagai berikut.

a. Kepercayaanb. Kesepakatanc. Jangka Waktud. Risikoe. Balas Jasa

Pengendalian Internal KreditPengendalian internal dalam penyaluran kredit sangat penting karena

pengendalian ini dapat menjaga kekayaan bank secara lebih baik. Mulyono (2001:24), berpendapat pengendalian kredit adalah salah satu fungsi manajemen dalam usahanya untuk penjagaan dan pengaman dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan efisien, guna menghindarkan terjadinya penyampingan-penyampingan dengan cara mendorong dipatuhinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang benar.

Metode PenelitianJenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada perusahaan, tujuannya untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu masalah yang diteliti.Fokus Penelitian

664

Page 5: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

a. Sistem Pengendalian Internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi tertentu

b. Penyaluran Kredit merupakan kegiatan perusahaan dalam menyalurkan dana perusahaan kepada pihak lain dengan perjanjian-perjanjian sesuai kesepakatan kedua belah pihak

c. BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda adalah bank yang melayani proses penghimpunan dana maupun penyaluran dana masyarakat.

Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu

data yang terdiri dari data non angka yang bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primerb. Data sekunder

Teknik Pengumpulan DataPenelitian lapangan. Dalam melalukan penelitian lapangan, penulis

menggunakan beberapa metode :a. Metode Observasib. Wawancara c. Dokumentasid. Wawancara tertulis

Teknik Analisis DataUntuk menganalisis sistem pengendalian internal penyaluran kredit, maka

dalam hal ini penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan membandingkan antara sistem yang telah diterapkan dalam perusahaan dengan sistem yang sebenarnya menurut teori yang dikemukakan oleh Mulyadi.

Untuk melakukan penelitian ini maka penulis menggunakan alat analisis berupa unsur-unsur pengendalian internal dengan indikator penelitian sebagai berikut :

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Hasil Penelitian, Analisis dan PembahasanHasil PenelitianKebijakan Manajemen Bank

Secara garis besar kebijakan manajemen bank yang telah dijalankan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :

665

Page 6: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

a. kegiatan menghimpun dana;b. kegiatan penyaluran dana.Jenis-jenis Kredit yang Diberikan dan Prosedur Pemberian Kredit

Kredit yang disalurkan di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda terbagi menjadi dua jenis yaitu :a. Kredit Usaha Rakyat (KUR)b. Kredit KomersilPenyebab Kredit Macet di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet yang berasal dari internal bank yaitu analisa kredit yang kurang tajam, salah memperhitungkan kebutuhan kredit, pengikatan jaminan yang kurang baik, pengikatan jaminan yang belum selesai tetapi kredit sudah dicairkan dan nilai jaminan yang tidak sesuai dengan permohonan kredit.

Sedangkan faktor-faktor yang disebabkan oleh pihak eksternal adalah.a. Mental debitur yang kurang baik.b. Dunia usaha yang lesu atau tidak berkembang.c. Kebijakan pemerintah yang merugikan usaha debitur.Kredit tidak digunakan sesuai tujuan/keperluan.Penyelamatan Kredit Macet di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda

Penyelamatan kredit yang dilakukan oleh BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda adalah.a. Kredit diperpanjang/penjadwalan kembalib. Penataan kembali (Restructuring)c. Barang jaminan yang dijualAnalisis dan PembahasanAnalisisa. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.1) Fungsi pengecekan berkas kredit harus terpisah dengan fungsi survey.

Fungsi pengecekan berkas kredit yang merupakan fungsi yang mengecek kelengkapan semua berkas-berkas untuk melakukan permohonan kredit yang dilakukan oleh CS kredit harus dipisah dengan fungsi survey yang merupakan fungsi pengecekan kondisi usaha atau pekerjaan debitur di lokasi usaha dan lokasi tempat kerja debitur. Dalam praktiknya di lapangan, fungsi pengecekan berkas kredit berada di tangan CS kredit dan fungsi survey berada di tangan mantri.

2) Fungsi survey harus terpisah dari fungsi analis kredit.Fungsi survey yang merupakan fungsi pengecekan kondisi usaha atau pekerjaan debitur di lokasi usaha dan lokasi tempat kerja debitur harus dipisah dengan fungsi analis kredit yang merupakan fungsi untuk menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan debitur termasuk hasil penelitian dari daftar kredit macet, memberikan penilaian atas kelayakan jumlah permohonan kredit dan menyajikan penilaian yang

666

Page 7: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

objektif tanpa adanya pengaruh dari pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam praktiknya di lapangan, fungsi survey dan fungsi analis kredit berada di tangan mantra dan dilakukan oleh 1 orang.

3) Pemberian kredit harus dilaksanakan oleh fungsi pengecekan berkas kredit, fungsi survey dan fungsi analis kredit.Dalam hal ini BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda dalam pemberian kreditnya dilaksanakan oleh fungsi pengecekan berkas kredit dilakukan oleh bagian CS kredit, fungsi survey dan fungsi analis kredit dilakukan oleh1 orang yaitu bagian mantri sebelum memberikan rekomendasi kepada kepala unit apakah nasabah layak diberikan kredit atau tidak. Dengan dilaksanakannya setiap proses penyaluran kredit oleh 2 bagian maka pengecekan internal pekerjaan kurang efektif.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.1) Penerimaan permohonan kredit dari nasabah diterima oleh CS kredit

dengan menggunakan surat permohonan kredit.Proses pemberian kredit di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda dimulai dengan nasabah mengisi surat permohonan kredit, kemudian nasabah harus melengkapi semua syarat untuk permohonan kredit yang telah ditentukan oleh pihak bank. Setelah semua berkas lengkap maka CS kredit dapat memberikan berkas tersebut kepada kepala unit untuk direkomendasikan. Kemudian kepala unit menyerahkan berkas permohonan kredit nasabah kembali kepada CS kredit dan CS Kredit dapat mempersiapkan bahan untuk proses mantri kredit.

2) Proses survey dan analis kredit dilakukan oleh mantri kredit.Pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda sebagai bukti bahwa mantri kredit sudah melakukan survey dan melakukan analisis kredit pada berkas pemohon kredit yang telah diserahkan oleh CS kredit, mantri harus melampirkanbukti seperti foto rumah, kantor dan lokasi usaha debitur pada laporan hasil survey dan analisis kredit. Dengan memberikan bukti tersebut, maka laporan itu sudah sesuai dengan aturan dalam melakukan survey dan analisis kredit sehingga proses kredit dapat dilanjutkan kepada kepala unit.

3) Laporan survey dan analis kredit diotorisasi oleh kepala unit.Di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda laporan hasil survey dan analis kredit harus diberikan kepada kepala unit untuk di tanda tangani oleh kepala unit sehingga kredit dapat direalisasikan.

4) Realisasi kredit dilakukan oleh bagian customer service dan teller.Hasil dari laporan survey dan analis kredit yang telah ditanda tangani oleh kepala unit diserahkan kepada customer service dan teller untuk proses pencairan atau penolakan terhadap permohonan kredit debitur.

667

Page 8: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

5) Pencatatan dan menginput semua data transaksi pemberian kredit ke dalam komputer yang didasarkan pada berkas permohonan kredit, laporan hasil survey dan analis kredit diotorisasi oleh bagian PA kredit.Di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda, setiap transaksi pemberian kredit harus di catat kedalam pembukuan bank dan di input ke dalam komputer yang didasarkan pada berkas permohonan kredit dari debitur, laporan hasil survey dan analis kredit agar bagian administrasi dapat mencocokkan antara catatan akuntansi dengan data yang ada di komputer.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.1) Penggunaan formulir permohonan kredit bernomor urut.

Formulir permohonan kredit bernomor urut digunakan CS kredit untuk diserahkan kepada mantri kredit dan bagian PA kredit.

2) Pemeriksaan mendadak kepada debitur.Pemeriksaan mendadak selalu dilakukan mantri kredit ke lokasi usaha debitur tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

3) Perputaran jabatan.Di BRI hanya ada perputaran jabatan saat ada pembukaan cabang atau unit baru disetiap daerah tetapi BRI selalu rutin melakukan perputaran karyawan ke cabang atau unit lain dengan jabatan yang sama dalam 2 tahun sekali.

4) Melakukan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya secara periodik.Pemeriksaan saldo kas bank serta kredit berjalan selalu dilakukan kepala unit BRI KCP Unit Karang Paci dan petugas dari kantor BRI Cabang Samarinda secara periodik.

5) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian internal yang lain.BRI cabang Samarinda telah membentuk tim audit dan unit organisasi yang mengecek efektivitas pengendalian internal dalam proses penyaluran kredit dan rutin melakukan pengecekan ke BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda setiap 1 bulan sekali dan dari BRI pusat yang berada di Banjarmasin juga selalu mengecek BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda secara rutin setiap 1 tahun sekali melalui tim audit dan unit organisasi yang ditugaskan untuk mengecek pengendalian internal di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya.Penerimaan karyawan dengan pendidikan S1 atau sarjana.Dalam seleksi penerimaan karyawan, BRI melakukan seleksi yang ketat dan bertahap

668

Page 9: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

seperti wawancara, tes tertulis dan tes keterampilan agar mendapatkan karyawan yang kompeten.

2) Pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.Setiap karyawan baru di BRI selalu dikirimkan terlebih dahulu ke sentral pendidikan yang dimiliki BRI yang ada di Banjarmasin atau Surabaya untuk melatih dan meningkatkan keterampilan para karyawan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Saat karyawan mulai bekerja, karyawan terus di pantau perkembangannya dan setiap tahun dilakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh karyawan perusahaan dan bagi karyawan yang dinilai kurang cakap dalam bekerja dapat dibina kembali agar kualitas kerjanya menjadi lebih baik.

PembahasanTabel

Perbandingan Kesesuaian Unsur Struktur Organisasi Yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas di BRI KCP

Unit Karang Paci Samarinda

Unsur SPI Penyaluran Kredit Menurut

MulyadiTeori Acuan

Penerapan Penyaluran Kredit

pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda

Keterangan(sesuai / tidak

sesuai)

Struktur Organisasi Yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara

Tegas

Perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas menerangkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab

BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda Memiliki struktur organisasi yang jelas menerangkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab

Sesuai

Fungsi pengecekan berkas kredit harus terpisah dengan fungsi survey.

Bagian pengecekan berkas terpisah dengan bagian survey.

Sesuai

Fungsi survey harus terpisah dari fungsi analis kredit.

Bagian survey dan bagian analis kredit dilakukan oleh 1 orang (mantri kredit).

Tidak Sesuai

Pemberian kredit harus dilaksanakan oleh fungsi pengecekan berkas kredit, fungsi

Pemberian kredit dilakukan oleh bagian pengencekan berkas, bagian survey dan bagian analis kredit

Tidak sesuai

669

Page 10: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

survey dan fungsi analis kredit.

tetapi bagian survey dan analis kredit dilakukan oleh 1 orang.

Sumber : Data diolah (2015)

TabelPerbandingan Kesesuaian Unsur Sistem Wewenang Dan Prosedur Pencatatan Yang Memberikan Perlindungan Yang Cukup Terhadap

Kekayaan, Utang, Pendapatan Dan Biaya

Unsur SPI Penyaluran Kredit Menurut Mulyadi

Teori Acuan

Penerapan Penyaluran Kredit

pada BRI KCP Unit Karang Paci

Samarinda

Keterangan(sesuai /

tidak sesuai)

Sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya

Setiap pengeluaran harus dicatat kedalam catatan akuntansi

Setiap pengeluaran selalu dicatat untuk pengecekan kekayaan perusahaan

Sesuai

Pencatatan kedalam catatan akuntansi dilakukan oleh bagian yang diberi wewenang

Pencatatan di BRI dilakukan oleh PA (Petugas Administrasi) kredit

Sesuai

Pencatatan kedalam catatan akuntansi didasari oleh dokumen

Setiap pencatatan transaksi selalu didasari oleh dokumen sumber dan dokumen pendukung lainnya

Sesuai

Laporan survey dan analis kredit diotorisasi oleh kepala unit.

Laporan survey dan analisis kredit yang dibuat mantri akan ditanda tangani oleh kepala unit

Sesuai

Realisasi kredit dilakukan oleh bagian customer service dan teller.

Proses pencairan bagi kredit yang dinyatakan layak akan dilakukan di bagian customer

Sesuai

670

Page 11: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

service dan teller.Sumber : Data diolah (2015)

TabelPerbandingan Kesesuaian Unsur Praktik Yang Sehat Dalam

Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi

Unsur SPI Penyaluran Kredit Menurut

MulyadiTeori Acuan

Penerapan Penyaluran Kredit

pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda

Keterangan

(sesuai / tidak sesuai)

Praktik Yang Sehat Dalam Melaksanakan

Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi

Penggunaan formulir permohonan kredit bernomor urut

Setiap permohonan kredit dari debitur selalu diberikan nomor urut.

Sesuai

Pemeriksaan mendadak kepada debitur

Mantri kredit rutin melakukan pemeriksaan mendadak ke lokasi usaha debitur tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Sesuai

Perputaran jabatan Perputaran jabatan di BRI dilakukan hanya saat pembukaan cabang atau unit baru

Tidak sesuai

Melakukan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya secara periodic

Kepala unit selalu melakukan pengecekan saldo kas bank dan kredit berjalan secara periodik.

Sesuai

Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur

BRI cabang Samarinda dan BRI pusat di Banjarmasin memiliki tim audit dan unit organisasi yang

Sesuai

671

Page 12: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

pengendalian internal yang lain

bertugas mengecek efektivitas unsur-unsur SPI setiap 1 bulan sekali dan 1 tahun sekali.

Sumber : Data diolah (2015)Tabel

Perbandingan Kesesuaian Unsur Karyawan Yang Mutunya Sesuai Dengan Tanggung Jawabnya

Unsur SPI Penyaluran Kredit Menurut Mulyadi

Teori Acuan

Penerapan Penyaluran Kredit pada BRI KCP

Unit Karang Paci Samarinda

Keterangan

(sesuai / tidak

sesuai)

Karyawan Yang Mutunya Sesuai

Dengan Tanggung Jawabnya

Latar belakang pendidikan mendukung pekerjaannya

Latar belakang pendidikan tidak menjadi halangan karena setelah karyawan diterima di BRI maka karyawan tersebut akan mengikuti pendidikan dari BRI agar sesuai dengan tugasnya

Tidak Sesuai

Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya

BRI selalu melakukan seleksi yang ketat dan bertahap untuk menerima karyawan.

Sesuai

Pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya

Karyawan yang diterima di BRI selalu mendapatkan pendidikan di sentral pendidikan yang dimiliki BRI yang berada di Banjarmasin atau Surabaya agar dapat bekerja dengan baik sesuai tuntutan pekerjaannya.

Sesuai

Terdapat evaluasi secara periodik

BRI secara rutin selalu melakukan evaluasi untuk

Sesuai

672

Page 13: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

berdasarkan pekerjaan karyawan

menilai kinerja karyawannya dan bagi karyawan yang kinerjanya menurun kembali akan diberikan pelatihan

Sumber : Data diolah (2015)Penutup

Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas yang diterapkan pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda masih ada kekurangan karena ada perangkapan fungsi yaitu fungsi survey dan fungsi analis kredit yang dilakukan oleh 1 orang.

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya yang diterapkan pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda sudah sesuai dengan unsur-unsur SPI karena adanya pemisahan wewenang dan prosedur pencatatan kredit yang telah diberikan dilakukan dengan baik oleh bagian PA kredit.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi yang diterapkan pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda masih ada yang tidak sesuai seperti perputaran jabatan karena BRI hanya melakukan perputaran jabatan saat BRI membuka cabang atau unit baru.

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya yang diterapkan pada BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda sudah sesuai dengan unsur-unsur SPI karena dalam hal penerimaan karyawan, BRI selalu melakukan seleksi yang ketat agar mendapatkan karyawan yang kompeten dan karyawan dituntut untuk menjadi karyawan yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya.

Penerapan sistem pengendalian internal di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda masih kurang sesuai dengan teori Mulyadi mengenai sistem pengendalian internal seperti masih terjadi perangkapan fungsi dalam fungsi survey dan fungsi analis kredit tetapi hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kredit di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda. Selain itu tidak adanya perputaran jabatan secara rutin. BRI hanya melakukan perputaran jabatan saat pembukaan cabang atau unit baru. Tetapi secara keseluruhan penerapan sistem pengendalian internal yang ada di BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda sudah cukup baik.

Untuk menghindari timbulnya kredit macet, maka pihak BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda disarankan agar lebih teliti dalam menganalisa usaha dan agunan yang dimiliki debitur sebelum kredit tersebut diberikan apakah layak atau tidak nasabah tersebut diberikan kredit.

Agar proses penyaluran kredit lebih optimal maka disarankan agar BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda memisahkan fungsi survey dan fungsi analis kredit.

673

Page 14: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 661-674

BRI KCP Unit Karang Paci Samarinda disarankan sebaiknya meningkatkan pemantauan serta memberikan pembinaan terhadap usaha nasabah dengan jalan selalu memberikan bimbingan terhadap administrasi dan tata kerja usaha yang dilakukan, sehingga usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan kredit macet.

BRI disarankan rutin untuk melakukan perputaran jabatan untuk menghindari kecurangan di pihak internal BRI.Daftar PustakaAhmad, Amirah, 2013. Tinjauan Efektifitas Penerapan Sistem Pengendalian

Internal Pemberian Kredit Pada PT Bank Mega Cabang Makassar, Skripsi tak diterbitkan, Universitas Hasanuddin Makassar.

Amanina, Ruzanna, 2011. Evaluasi Terhadap Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Mikro(Studi pada PT Bank Mandiri (PERSERO) tbk Cabang Majapahit Semarang), Skripsi tak diterbitkan, Universitas Diponegoro Semarang.

Anthony, Robert N dan Govindarajan, 2005. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Kedua, Terjemahan F.X Kurniawan Tjakrawala, Salemba Barat, Jakarta.

Firdaus, Rachmat dan Maya, Ariyanti, 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum: Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit, Alfabeta, Bandung.

Hall, James, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.Halim, Abdul dkk, 2003. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Revisi, UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.Harahap, Sofyan Syafri, 2004. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Bumi

Aksara, Jakarta.Hasibuan, Melayu SP., 2008. Dasar-Dasar Perbankan,PT. Bumi Aksara, Jakarta.Kasmir. S.E., M.M., 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.Kasmir, 2012. Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, 2010. Manajemen Perbankan, Teori Dan

Aplikasi, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.Maryanto, Supriyono, 2011. Buku Pintar Perbankan, BPFE, Yogyakarta.Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.Mulyono, Teguh Pudjo, 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial,

BPFE, Yogyakarta.Pandia, Frianto, 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Jakarta, Rineka

Cipta, Jakarta.Puspani, 2004. Penerapan Prosedur dan Kebijakan Pemberian Kredit Bank

Rakyat Indonesia, Skripsi Sarjana tak diterbitkan, Universitas Airlangga Surabaya.

Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely., 2010. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta.

674

Page 15: Jurnal (09-03-15-07-25-27).doc

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Kredit (Muzamil)

Supramono, Gatot, 2009. Perbankan dan Masalah Kredit : Suatu Tinjauan di Bidang Yuridis, Rineka Cipta, Jakarta.

Susanto, Azhar, 2008. Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya, Bandung.Sawyer, Lawrence B, et al, 2009. Internal Auditing, Salemba Empat, Jakarta.Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

675