dasar- dasar etabs 25.doc

28
DASAR- DASAR ETABS Setelah membaca bab ini, diharapkan mampu : 1. Memahami cara menggambar model geometri baik dengan UNIFORM GRID maupun dengan CUSTOM GRID. 2. Memahami cara penomoran batang dan titik pada sebuah struktur. 3. Memahami cara beberapa bentuk beban. 4. Memahami cara peletakan. 5. Memahami cara penghapusan batang. 6. Memahami cara penambahan batang. 7. Memahami cara potongan penampang. 8. Memahami proses perhitungan pada ETABS. 9. Memahami proses perhitungon teoritis pada ETABS. 10. Memahami cara penyelesaian contoh soal-soal. Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano 1

Upload: yudhi-ismoyo-jatii

Post on 26-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

etab

TRANSCRIPT

Page 1: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

DASAR- DASAR ETABS

Setelah membaca bab ini, diharapkan mampu :

1. Memahami cara menggambar model geometri baik dengan UNIFORM

GRID maupun dengan CUSTOM GRID.

2. Memahami cara penomoran batang dan titik pada sebuah struktur.

3. Memahami cara beberapa bentuk beban.

4. Memahami cara peletakan.

5. Memahami cara penghapusan batang.

6. Memahami cara penambahan batang.

7. Memahami cara potongan penampang.

8. Memahami proses perhitungan pada ETABS.

9. Memahami proses perhitungon teoritis pada ETABS.

10. Memahami cara penyelesaian contoh soal-soal.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano 1

Page 2: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

PENDAHULUANDasar dari penggunaan Software ETABS yang akan dikemukakan disini adalah berkenaan dari prinsip dasar pemasukan data-data struktur, termasuk bentuk geometri, bahan, perletakan, beban, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena ETABS mempunyai banyak sekali cara pemasukan data yang spesifik. Penggunaan software ini hampir sama dengan program lain yang berbasis windows, akan tetapi karena pogram ini khusus pada persoalan teknik, maka hendaknya perlu dijelaskan hal-hal yang penting saja. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

I. PENGGUNAAN SISTEM SATUAN.

Dalam melakukan perhitungan Mekanika Teknik umumnya yang akan dicari tentang gaya-gaya dalam (gaya Aksial , geser dan momen ) yang memerlukan satuan. Dalam program Etabs hal ini tidak jauh berbeda. Lokasi dari “Sistem Satuan” ditempatkan pada pojok sebelah kanan bagian bawah, yang bentuknya diperlihatkan dalam gambar 1.1.

Gambar 1.1. Pilihan Sistem satuan

II. FILE.Setiap mengaktifkan komputer kemudian kita membuka suatu program apakah program office

atau program aplikasi teknik ( SAP2000, ETABS dlsb ) umumnya terdapat dua ( 2 ) kemungkinan yang harus dipilih. Apakah akan “ Mulai/Baru akan membuat suatu pekerjaan “ yang istilahnya “ NEW “ atau apakah akan “ Membuka hasil pekerjaan terdahulu “yang istilahnya “ OPEN “. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.

2.1. Pilihan “OPEN “.

Dimaksudkan untuk membuka suatu hasil pekerjaan terdahulu yang biasanya disimpan dalam Disket/Flesh Disk/CD/Hard Disk. Langkah yang dilakukan sbb :

Klik File - Open atau ikon , maka akan tampak seperti pada Gambar 2.1

Gambar 2.1. Pilihan Open File

2.2. Pilihan “ NEW “.

Klik File - New Model atau ikon , maka akan tampak seperti pada Gambar 2.2

Gambar 2.2. Pilihan New Model.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 2

Page 3: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

2.2.1. Pilihan tombol

Akan menampilkan seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.

Bila diperhatikan secara seksama Gambar 2.1 dan Gambar 2.3 , memperlihatkan tampilan yang sama dan serupa. Berarti

Kita bisa melakukan Open File dengan melalui perantara New Model.

Gambar 2.3. Open Model File bedasarkan tombol Choose.edb

2.2.2. Pilihan tombol dan

Untuk pilihan klik tombol

maupun pilihan

tombol , akan menampilkan data-data tentang pembuatan Grid untuk arah sumbu X, Grid arah sb Y serta Grid arah sumbu Z. Seperti diperlihatkan dalam gambar 2.4.Berdasarkan kotak dialog yang diperlihatkan oleh gambar 2.4 , kita dapat membuat kesimpulan bahwa diinstruksikan membuat Garis Grid untuk ditempatkan pada jalur koordinat arah sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z. Berarti langkah awal dalam mengoperasikan ETABS adalah “ Membuat Grid “ sebagai alat bantu dalam kita menggambar elemen balok dan elemen kolom.

Gbr 2.4. Kotak dialog Membuat Grid untuk jalur sb X,Y dan Z

3. MODEL GEOMETRI.

3.1. MEMBUAT GRID.

Pada Menu “ Building Plan Grid System and Story Data Definition”.

Terdapat dua ( 2 ) instruksi yang harus dilakukan, yaitu :

1. Instruksi “ Grid Dimensions ( Plan ) ” : Grid untuk sumbu X dan Y

( Denah )

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 3

Page 4: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

2. Instruksi “ Story Dimensions “ : Grid untuk sumbu Z ( Lt

Tingkat ).

3.1.1. Grid Dimensions ( Plan ) : Untuk Garis sumbu X dan Sumbu Y.

1. Pilihan “ Uniform Grid Spacing “ ( SPASI GRID BERATURAN )

Latihan :

2. Pilihan “ Custom Grid Spacing “ (SPASI GRID tidak BERATURAN )

Latihan :

3.1.2. Instruksi “ Story Dimensions “

Dipergunakan untuk pembuatan Grid pada jalur koordinat arah Z.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 4

Page 5: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Dalam pembuatannya dapat ditempuh dengan dua ( 2 ) cara , yaitu :

1. Cara “ Simple Story Data “2. Cara “ Custom Story Data “

1. Cara “ Simple Story Data “ ( Tinggi Portal Beraturan )

Latihan :

2. Cara “ Custom Story Data “ ( Tinggi Portal Tidak Beraturan )

Latihan.

3.2. Contoh Latihan Cara “ Uniform Grid Spacing dan Simple Story Data “.

Di dalam ETABS telah diberikan pilihan Cara Uniform Grid Spacing dan Simple Story Data, yang

seringkali digunakan dalam perhitungan-perhitungan struktur yang koordinat arah sumbu X , Y dan Z

beraturan. Untuk membuatnya, dapat dilakukan dengan contoh soal berikut ini:

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 5

Page 6: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Step-step :

1.

2.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 6

Gambar 3.2.1Contoh Soal

Page 7: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

3.3. Contoh Latihan Cara “ Custom Grid Spacing dan Custom Story Data “.

Cara koordinat dipakai jika salah satu sumbu saja yang memakai ukuran yang tidak sama, sebagai contoh lihat pada Gambar 3.3.1.

STEP-STEP :

1. 2.

IV. MATERIAL PROPERTIES DAN PENDEFINISIAN MATERIAL.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 7

Gambar 3.3.1Contoh Soal

Page 8: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

4.1. MATERIAL PROPERTIES ( See DEFINE- MATERIAL PROPERTIES )

Dalam hal ini berkaitan dengan Material yang akan digunakan ( apakah Steel, Concrete atau Other ) yang isinya tentang mutu material, massa, berat, modulus Elastisitas, poisson ratio serta coeff of thermal Expansion dalam melakukan disain. Untuk contoh kasus kita menggunakan Beton, terdiri dari dua(2) jenis mutu beton yaitu fc’= 300kg/cm2 dan fc’= 250 kg/cm2. Pada program Etabs perlu mebuat Notasi/KODE agar memudahkan menempatkan mutu beton tsb pada setiap elemen, baik elemen balok atau elemen kolom. Kode tsb dalam Etabs harus ditempatkan pada MATERIAL NAME.Untuk jelasnya sebaiknya kita buatkan Kode dalam bentuk tabel sbb :

Mutu BetonKode

MATERIAL NAMEKETERANGAN

K300 FC300

K250 FC250

Dan untuk setiap mutu beton tentunya mempunyai data-data karakteristik yang berbeda-beda.Adapun yang dimaksud dengan data karakteristik ( property Data ) adalah berkaitan dengan sifat fisis material.

Property Data: yang terdiri dari

1. Mass per unit volume : memperhitungkan faktor gravitasi.

Definisi :

massa per unit volume = ( ini yang digunakan oleh Etabs ).

Dimana :

ρ = Berat per unit volume = = = B.J Beton.

W = berat benda dari hasil timbangan biasa.

g = gravitasi, besarnya 9,81 m/det2.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 8

Gambar 4.1Soal

Page 9: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Coba bandingkan dengan

massa ( m ) = ( Dalam Ilmu Fisika ).

Untuk Material Beton, yang mempunyai ρ = 2400 kg/m3.

Maka :

m = = 244,648

2. Weight per unit volume : tidak memperhitungkan faktor gravitasi

Definisi :

Berat per unit volume ( ρ ) = =

3. Modulus of Elasticity :

Untuk MATERIAL BETON , rumus umumnya :

Ec = 4700 , dengan nilai = dalam satuan Mpa.

Untuk beton dengan mutu = 25 Mpa ( berdasarkan hasil uji benda selinder), kalau

disetarakan dengan benda uji kubus hasilnya setara dengan 25/0,83 = 30,12 Mpa = 301,2 Kg/cm ( setara dengan mutu beton K300 hasil benda uji kubus ).

Artinya = 25 MPa ( K300 )

Analog untuk = 20 MPa ( K250 )

Rumus pembulatan :

= 20 MPa = 200 Kg/cm2 = 20.000 kN/m2.

= 25 MPa = 250 Kg/cm2 = 25.000 kN/m2.

Bagaimana dengan nilai Ec ? untuk berbagai nilai

= 20 MPa , maka Ec = 4700 = 21019,039 MPa = 21019039 kN/m2.

= 25 MPa , maka Ec = 4700 = 23.500 MPa = 23.500.000 kN/m2.

Untuk MATERIAL BAJA ,

Rumus umum AISC : Es = 29.000 ksi.

Disetarakan dengan satuan kg/cm2 : Es = 29.000 * 70,30713604 = 2038906,945 kg/cm2 = 2,1.106 kg/cm2.

4. Poisson’s Ratio ( µ )

Definisi :

µ =Regangan arah transversal

=Reganga arah longitudinal

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 9

Page 10: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Untuk Beton : µ = 0,2

Untuk Baja : µ = 0,3

5. Coefficient of Thermal Expansion

Definisi :

6. Shear Modulus.( G )

Definisi :

G =

4.2. LANGKAH-LANGKAH PENDEFINISIAN MATERIAL.

1.

2.

3.

4. dst

Catatan Jika anda ingin melakukan perbaikan data-data , seperti Massa, fc’, fy , fyc. Lakukan klik “ Modify / show Material “.Jika anda ingin menghapus data material, seperti menghapus fc250. Lakukan perintah klik “ Delete Material “, kmd pilih yang ingin dihapus.

V. UKURAN PENAMPANG ( See Define-FRAME SECTION )

5.1. PEKERJAAN PERSIAPAN.

Tujuannya memudahkan dalam proses INPUT DATA dikomputer nantinya.

Tabel Ukuran Penampang dan Variasi Mutu Beton

NoJenis dan

UkuranBentuk

Panjang Balok / Kolom

( m )

Mutu Beton

( kg/cm2)

Notasi Section Name

Ket

1 Balok 25/50

Rectangular 6300 B25x50A Lt 1 s/d 2

2 250 B25x50B Lt 3 s/d 4

3 Balok20/40

Rectangular 5300 B20x40A Lt 1 s/d 2

4 250 B20x40B Lt 3 s/d 4

5Kolom40/40

Rectangular4 300 K40x40 Lt 1 s/d 2

6Kolom30/30

4 250 K30x30 Lt 3 s/d 4

5.2. LANGKAH-LANGKAH INPUT DATA PENAMPANG KE PROGRAM ETABS.

1.

2.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 10

Page 11: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

3. dst

VI. UKURAN TEBAL PELAT LANTAI ( See Define-Wall/Slab/Deck Sections)

6.1. DATA-DATA PELAT.

Lt 1 s/d 3 tebal pelat 15 cm.

Lt 4 ( Atap ) menggunakan tebal pelat 12 cm.

6.2. LANGKAH-LANGKAH INPUT DATA PLAT KE PROGRAM ETABS.

Pek Persiapan :

6.2.1. INPUT UKURAN PLAT TEBAL 15 CM.

6.2.2. INPUT DATA UKURAN PLAT TEBAL 12 CM.

Karena untuk plat tidak ada lagi yang mau diisikan , maka akhiri klik

VII. BEBAN STATIK ( See Define - STATIC LOAD CASE )

Load TypeSelf WeightMultiples

AutoLateral Load

DL DEAL 1LL LIVE 0EQx QUAKE 0 NoneEQy QUAKE 0 None

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 11

Page 12: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Langkah-langkah :

1. Klik menu utama dan gerakan mouse menuju tombol 2.

Bila semua data jenis-jenis beban telah terisi semua ( sesuai kebutuhan ) , maka untuk mengakhirinya

klik tombol Kita bisa melanjutkan ke “ Kombinasi Pembebanan “

VIII. KOMBINASI PEMBEBANAN ( See Define - LOAD COMBINATIONS )

JENIS KOMBINASI PEMBEBANAN.COMBO 1 : 1.2 DL + 1.6 LLCOMBO 2 : 1.05 DL + 0.63 LL + 1.05 EQx + 0.315 EQyCOMBO 3 : 1.05 DL + 0.63 LL + 0.315 EQx + 1.05 EQy

Langkah-langkah :

1. Klik menu utama dan gerakan mouse menuju tombol 2.

Karena semua data jenis-jenis beban telah terisi semua ( sesuai kebutuhan ) , maka untuk mengakhirinya

klik tombol yang ada dalam gambar 8.9. Kita bisa melanjutkan ke “ Menggambar Struktur “

IX. MENGGAMBAR STRUKTUR

( See atau Create Line in Region or at cliks ( Plan,Elev,3D))

Terbagi dalam dua ( 2 ) bagian yang akan digambar, yaitu :1. Menggambar Elemen Balok : dari lantai 1 s/d lantai 4.2. Menggambar Elemen Kolom : dari lantai 1 s/d lantai 4.

9.1. MENGGAMBAR ELEMEN BALOK DAN ELEMEN KOLOM.

9.1.1. Elemen Balok dan Elemen Kolom pada Lantai 1.

Persiapan :

Pastikan posisi Gambar Denah Grid, ada pada lantai 1 dengan menggunakan tombol Seandainya Lantai 1 telah ditemukan maka indikasinya ada keterangan sbb :

Artinya Denah Grid pada posisi Lantai 1 ( Story 1 ). Elavation 4 artinya Denah Grid berada pada ketinggian 4 m dari lantai Dasar.

Elemen Balok.

Langkah-langkah :

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 12

Page 13: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

1. Klik tombol atau Create Line in Region or at cliks ( Plan,Elev,3D)2. Pilih dimensi balok lt 1 yg akan ditempatkan pada Denah Grid, yg sesuai bentang balok.3.

Elemen KOLOM untuk Lt 1.

Langkah-langkah :

1. Klik tombol atau Create Column in or at cliks ( Plan )2. Pilih dimensi kolom Lt 1 yg akan dtempatkan dalam Denah Grid.3.

9.1.2. Elemen Balok dan Elemen Kolom pada Lantai 2.

Karena mempunyai kesamaan dgn lantai 1, maka lakukan perintah Copy / REPLICATE sbb:Langkah-langkah :1. Pastikan bahwa Denah Balok dan kolom berada pada posisi lt 1.2. Seleksi balok dan kolom yg ada pd lantai 1. Perintah Select – All.3. Klik Edit-Replicate.4. Pilih Story 2.5. Hasilnya Lt 2 telah terisi balok dan kolom.

9.1.3. Elemen Balok dan Elemen Kolom pada Lantai 3.

Pastikan posisi ada pd Lantai 3 dengan menggunakan tombol

Elemen Balok.

Langkah-langkah :

1. Klik tombol atau Create Line in Region or at cliks ( Plan,Elev,3D)2. Pilih dimensi balok lt 3 yg akan ditempatkan pada Denah Grid, yg sesuai bentang balok.3.

Elemen KOLOM untuk Lt 3.

Langkah-langkah :

1. Klik tombol atau Create Column in or at cliks ( Plan )2. Pilih dimensi kolom Lt 3 yg akan dtempatkan dalam Denah Grid.3.

IX.1.4. Elemen Balok dan Elemen Kolom pada Lantai 4.

Karena ada kesamaan dgn lantai 3 , maka gunakan perintah REPLICATE sebagai berikut :Langkah-langkah :1. Pastikan bahwa Denah Balok dan kolom berada pada posisi lt 3.2. Seleksi balok dan kolom yg ada pd lantai 3. Perintah Select – All.3. Klik Edit-Replicate.4. Pilih Story 4. Hasilnya Lt 4 telah terisi balok dan kolom

X. MENGGAMBAR PLAT ( See Define – Wall/Slab/Deck )

10.1. Elemen PLAT pada Lantai 1.

10.1.1. Pekerjaan Persiapan :

1. Pastikan Denah berada pd Lanatai 1, menggunakan tombol .

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 13

Page 14: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

2. Klik tombol untuk menampilkan Set Building View options, seperti gambar 10.1.

Gambar 10.1.Lakukan contreng pada area “ Object View Options “ dan pada area “ Special Effects”, seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.

10.1.2. Pekerjaan Penggambaran :

DENAH PLAT Lt 1.

1. Klik tombol atau Create Areas at cliks ( Plan,Elev,3D)2. Pilih PL15.3. Menggambar Plat.

Setelah semua kotak persegi terisi semua nya oleh warna abu-abu. Artinya lantai 1 tersebut telah tergambar elemen platnya.Dilanjutkan menggambar elemen Plat untuk lantai 2.

10.2. Elemen PLAT pada Lantai 2 dan Lantai 3.

Karena ada kesamaan dgn lantai 1 , maka gunakan perintah REPLICATE sebagai berikut :1. Pastikan Denah berada pd Lantai 1.2. Blok /selksi Plat Lt 1. Perintah Select – BY WALL/SLAB/Deck sect. 3. Klik Edit-Replicate. Klik tombol Story.4. Blok/sorot Lt 2 dan Lt 3. Lanjutkan klik OK.

10.3. Elemen PLAT pada Lantai 4 ( Atap ).

Pek. Persiapan.

1. Pastikan Denah berada pd Lantai 4 menggunakan tombol .

Pekerjaan Penggambaran :

1. Klik tombol atau Create Areas at cliks ( Plan,Elev,3D)2. Pilih PL12.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 14

Page 15: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

3. Menggambar Plat.

Setelah semua kotak persegi terisi semua nya oleh warna abu-abu. Artinya lantai 4 tersebut telah tergambar elemen platnya. Dilanjutkan menggambar INPUT BEBAN

XI. INPUT DATA BEBAN ( See Set 3D View )

11.1. PEKERJAAN PERSIAPAN.

1. Pastikan posisi Denah kondisi 3D , untuk kemudahan penempatan beban.

2. Klik tombol untuk menampilkan Set Building View options. Hilangkan tanda √ pada Area Labels dan Area Sections agar tidak rame.

MENAMPILKAN DENAH 3D.

1. Klik View – Set 3D View. 2. Isikan :

Elevation = 0 Aperture = 0, serta fast View dengan tombol xz.Klik OK.

3. Gambar Denah 3D terlihat.11.2. PEKERJAAN INPUT DATA BEBAN

A. BEBAN MATI

A.1. Pada Lantai 1 dan Lantai 2. ( qDL = 125 kg/m2 )

1. Pastikan blok/select menggunakan mouse untuk Lt 1 dan 2 , karena nilai qDL sama.

2. Menetapkan beban yaitu Assign – Shell / Area load – Uniform.

Isikan :

Load Case Name : DLLoad : 125

3. Klik OK. Maka beban qDL=125 kg/m2 tampil pada Lt 1 dan 2.

A.2. Pada Lantai 3 . ( q DL = 110 kg/m2 )

1. Pastikan blok/select menggunakan mouse untuk Lt 3 .

2. Menetapkan beban yaitu Assign – Shell / Area load – Uniform.

Isikan :

Load Case Name : DLLoad : 110

3. Klik OK. Maka beban qDL=110 kg/m2 tampil pada Lt 3.

A.3. Pada Lantai 4 ATAP. ( q DL = 75 kg/m2 )

1. Pastikan blok/select menggunakan mouse untuk Lt 4 .

2. Menetapkan beban yaitu Assign – Shell / Area load – Uniform.

Isikan :

Load Case Name : DLLoad : 75

3. Klik OK. Maka beban qDL=75 kg/m2 tampil pada Lt 4.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 15

Page 16: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Sampai disini Input Data Beban Mati mulai dari Lt 1 s/d Lt 4 telah selesai. Dan dapat dilanjutkan dengan BEBAN HIDUP.

B. BEBAN HIDUP ( LL )

Untuk Lt 1 s/d Lt 3 : QLL = 250 kg/m2.Untuk Lt 4 : QLL = 150 kg/m2.

Proses input data beban yang dilakukan sama percis dengan yang dilakukan untuk beban mati. Yang berbeda adalah pada “ Nilai Beban “.

B.1. Pada Lantai 1 s/d Lantai 3. ( QLL = 250 kg/m2 )

1. Pastikan blok/select menggunakan mouse untuk Lt 1 s/d 3 , karena nilai qLL sama.

2. Menetapkan beban yaitu Assign – Shell / Area load – Uniform.

Isikan :

Load Case Name : LLLoad : 250

3. Klik OK. Maka beban qLL=250 kg/m2 tampil pada Lt 1 s/d 3.

B.2. Pada Lantai 4 ATAP. ( QLL = 150 kg/m2 )

1. Pastikan blok/select menggunakan mouse untuk Lt 4 .

2. Menetapkan beban yaitu Assign – Shell / Area load – Uniform.

Isikan :

Load Case Name : LLLoad : 150

3. Klik OK. Maka beban qLL=150 kg/m2 tampil pada Lt 3.

Sampai disini Input Data Beban Hidup mulai dari Lt 1 s/d Lt 4 telah selesai. Dan dapat dilanjutkan dengan Melihat Pusat Massa.

Catatan : Untuk melihat atau memeriksa beban mati , beban hidup apakah sudah terisi semua pada lantai tersebut. Adalah menggunakan perintah sbb :Klik ikon Display—show Loads – Shell/Area

XII. PUSAT MASSA ( See Assign – Shell/Area – Rigid Diafragma )

12.1. PUSAT MASSA LANTAI 1

1. Pastikan posisi denah berada pada Lantai 1.

- Klik ikon atau klik ikon View – Set Plan View , pilih Story 1 ( Lt 1 )

- Klik tombol untuk menampilkan Denah Lantai 1.

2. Lakukan Blok/select pada denah lantai 1 tsb, dapat dilakukan dengan 2 cara :

1. Menggunakan Mouse atau 2. Menggunakan perintah select – All.

Cara 1 : menggunakan Mouse yang diblok pada denah tsb.Cara 2 : Menggunakan Perintah Select - All.

3. Klik ikon Assign – Shell/Area – Rigid Diafragma atau langsung klik tombol

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 16

Page 17: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

4. Pilih D1. Kemudian klik tombol , maka Denah tersebut tergambar Pusat Massa nya.

12.2. PUSAT MASSA LANTAI 2 s/d 4.

Cara yang dilakukan oleh pasal 12.1 kurang efektif , jika kita mempunyai struktur yang

lantainya banyak, karena akan menyita waktu. Untuk itu ada cara yang lebih cepat dan efektif,

dimana untuk struktur dari lantai 1 sampai lantai ke n dapat dikerjakan dengan sekali jalan saja.

Untuk jelasnya ikuti plangkah-langkah yang dilakukan.

1. Klik select – All : untuk memblok lt 1

2. Klik Select – by Story Level.

3. Karena ingin langsung dari Lantai 1 s/d lantai 4 mendapatkan Pusat massanya, maka sorot

mulai dari Lt 4 s/d Lt 1 ( warna biru ). Lanjutkan Klik tombol

Bila dilakukan pemeriksaan apakah sudah ada tanda garis putus-putus pada elemen balok

dan plat pada masing- masing lantai dengan klik tombol , maka akan terlihat garis putus-putus tsb pada setiap lantai.

4. Dilanjutkan dengan Mencari pusat massa. Klik ikon atau Rigid Diafragma.

5. Pilih D1. Kemudian Klik tombol , maka pusat massa Lt 1 s/d Lt 4 telah tergambar.

XIII. PUSAT KEKAKUAN.

Kita bisa langsung melanjutkan menentukan Pusat kekakuan ( Centre Of Rigidity ).

1. Klik Analyze_Set Analysis Options.

2. Pada kotak dialog Analysis Options pilih Full 3D dan jangan contreng “Dynamic Analysis”.

Lanjutkan klik OK.

3. Klik Analyze_ Run Analysis.

4. Tampil kotak dialog Run Options. Pilih Run, maka proses perhitungan berjalan.

5. Melihat Output Table. Klik Display_Set Output Table Mode.

6. Pilih Output yang diinginkan, dengan melakukan contreng.

Misal : √ Building Modes. √ Building Modal Info. √ Building Output

7. Klik tombol OK. Maka tampil kotak dialog untuk melakukan pilihan Centre mass Rigidity.

XIV. BEBAN PAS BATA PADA DINDING.

Lt 1 s/d Lt 3.

1. Pastikan Denah berada pada Lantai 1.2. Klik elemen balok bagian paling luar yang akan menerima beban bata setinggi 4m, sebesar 4 *

250 kg/m2 = 1000 kg/m’.3. Lanjutkan pindah ke Denah pd lantai 2 dan 3.4. Klik Assign - Frame/Line load – Distributed. 5. Tampil kotak dialog.

Isikan : - Load Case Name : DL.- Direction : Gravity.Uniform Load

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 17

Page 18: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Load : 1000 Lanjutkan klik OK. Maka elemen balok telah terisi beban. Cat : Untuk memastikan bhw beban bata sudah berada pd elemen balok paling luar adalah

dengan menempatkan mouse pd elemen balok yg akan dipriksa , kemudian klik mouse kanan. Maka tampil Gambar kotak dialog Line Information , kemudian tekan tombol yang ada tulisan Load. Akan terlihat nilai beban yang dimaksud

Lt 4.

1. Pastikan Denah berada pada Lantai 1.2. Klik elemen balok bagian paling luar yang akan menerima beban bata setinggi 1,5m, sebesar

1,5 * 250 kg/m2 = 375 kg/m’.3. Klik Assign - Frame/Line load – Distributed. 4. Tampil kotak dialog.

Isikan : - Load Case Name : DL.- Direction : Gravity.Uniform Load

Load : 375 Lanjutkan klik OK. Maka elemen balok telah terisi beban

Sampai disini Input Data Beban Pas bata mulai dari Lt 1 s/d Lt 4 telah selesai.

XV. BEBAN GEMPA.

Data Beban Lateral sbb :

Lantai Fx Fy4 12.000 kg 12.000 kg3 9.000 kg 9.000 kg2 6.000 kg 6.000 kg1 3.000 kg 3.000 kg

15.1. Pek Persiapan.

Terlebih dahulu hilangkan gambar beban mati atau beban hidup yang berada dalam denah,

dengan melakukan klik ikon yang bertanda portal atau klik ikon Display- Show Undeformed ShapeDengan telah dihilangkan gambar beban-beban tersebut dari denah, maka dapat dilanjutkan dengan Input Beban Gempa

15.2. Pek INPUT BEBAN GEMPA.

Terdapat 2 arah yang harus diberikan Beban gempa yaitu arah X dan arah Y.

15.2.1. Beban Gempa Arah X.

Lantai 1.

1. Pastikan Denah berada pd Lantai 1.2. Blok menggunakan pd jalur as A123.3. Klik Assign_ Joint/Point Load_Point-Force. 4. Tampil kotak dialog. Isikan :

Load Case Name : EQxLoad .

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 18

Page 19: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Force Global X : 1000.

5. Klik OK. Tampil beban gempa arah X pd titik nodal Gambar Denah Lt 1.Dapat dilanjutkan dengan beban Gempa pada lantai 2

Lantai 2.

1. Pindahkan denah dari Lt 1 menuju lantai 2 dengan menggerakkan tombol 2. Blok as A_123 3. Klik Assign - Joint/Point Load_Point – Force.4. Isikan nilai EQx = 2000 kg5. Sampai disini pekerjaan input beban gempa EQx lantai 2 teleh selesai. Dapat dilanjutkan

dengan lantai 3.

Lantai 3.1. Pindahkan denah dari Lt 2 menuju lantai 3 dengan menggerakkan

tombol 2. Blok as A_123.3. Klik Assign - Joint/Point Load_Point – Force4. Isikan nilai EQx = 3000 kg5. Sampai disini pekerjaan input beban gempa EQx 1800 kg teleh selesai.

Dapat dilanjutkan dengan lantai 4

1. Lantai 4.1. Pindahkan denah dari Lt 3 menuju lantai 4 dengan menggerakkan

tombol 2. Blok as A_1233. Klik Assign - Joint/Point Load_Point – Force4. Isikan nilai EQx = 4000 kg5. Sampai disini pekerjaan input beban gempa EQx 2400 kg teleh

selesai. Dapat dilanjutkan dengan lantai 3

Catatan : Jika ingin memperbaiki beban gempa yang sudah terlanjur di input, namun karena sesuatu hal harus dihapus saja atau hanya ingin merubah nilai yang lama, maka tahapan yang dilakukan dengan urutan sbb :

a. Select /blok tempat dimana beban gempa tsb akan dimodifikasi/ dihilangkanb. Klik ikon Assign – Joint/Point Load.c. Isikan nilai EQx yang terbaru.d. Jika nilai beban terbaru digunakan untuk menambahkan beban yang sudah ada

sebelumnya, maka klik tombol radio

Jika nilai beban terbaru digunakan untuk menggantikan nilai beban yang sudah

ada sebelumnya, maka klik tombol Jika ingin menghapus nilai beban yang sudah ada sebelumnya, mungkin untuk

latihan menghapus data,maka klik tombol

Beban Gempa Arah Y.

a. Lantai 1.

1. Pastikan Denah berada pd Lantai 1.2. Blok menggunakan pd jalur as 1ABC.3. Klik Assign_ Joint/Point Load_Point-Force.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 19

Page 20: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

4. Tampil kotak dialog. Isikan :

Load Case Name : EQyLoad . Force Global X : 1000.

5. Klik OK. Tampil beban gempa arah Y pd titik nodal Gambar Denah Lt 1.Dapat dilanjutkan dengan beban Gempa pada lantai 2

b. Lantai 2.1. Pindahkan denah dari Lt 1 menuju lantai 2 dengan menggerakkan

tombol 2. Blok as 1_ABC 3. Klik Assign - Joint/Point Load - Point4. Isikan nilai EQy = 2000 kg5. Sampai disini pekerjaan input beban gempa EQy 1000 kg teleh selesai. Dapat dilanjutkan

dengan lantai 3.

c. Lantai 3.1. Pindahkan denah dari Lt 2 menuju lantai 3 dengan menggerakkan tombol 2. Blok as 1_ABC3. Klik Assign - Joint/Point Load - Point4. Isikan nilai EQy = 3000 kg. Dapat dilanjutkan dengan lantai 4

d. Lantai 4.

1. Pindahkan denah dari Lt 3 menuju lantai 4 dengan menggerakkan tombol 2. Blok as 1_ABC3. Klik Assign - Joint/Point Load - Point4. Isikan nilai EQy = 4000 kg5. Sampai disini pekerjaan input beban gempa EQy 4000 kg teleh selesai.

Dapat dilanjutkan dengan menggambar Perletakan.

XVI. MENGGAMBAR TUMPUAN/PERLETAKAN.

Langkah-langkah :

1. Pastikan Gambar Denah berada pada Denah Lt Dasar, gunakan untuk menuju ke Lt Dasar .2. Blok/select gunakan mouse seluruh Denah Lt Dasar. Tampil titik nodal bertanda (X).3. Klik Assign–Joint/Point–Restraints(supports). Tampil kotak dialog.

4. Klik tombol ,dilanjutkan tombol OK. Maka ditampilkan Gambar tumpuan jepit yang bertanda (+) pd Denah. Tumpuan telah tergambar.

Dan dapat dilanjutkan dengan langkah berikutnya Perhitungan MT.

XVII. PERHITUNGAN MEKANIKA TEKNIK.

Langka-langkahnya adalah sbb :1. Klik Analyze – Set Analysis Options.2. Tampil kotak dialog. Pilih Full 3D dan lanjutkan klik OK.3. Klik Analyze – Run Analysis. 4. Tampil kotak dialog. Pilih Run.Proses perhitungan MT dilakukan oleh komputer. Biasanya bila ada masalah oleh kemungkinan kekurangan input data atau lain sebagainya akan diberitahu oleh komputer tsb. Karena tidak ada pemberitahuan berarti OK.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 20

Page 21: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

CATATAN :

Bila tidak ingin melakukan desain , maksudnya melakukan disain beton atau baja. Maka dapat dilanjutkan dengan melihat Output Mekanika Teknik Tekniknya.

OUTPUT MEKANIKA TEKNIK.

1. Klik Display—Set Output Table Mode .2. Tampil kotak dialog.

Yang memberikan pilihan kepada kita Output apa saja yang ingin diperlihatkan. Umumnya :-Displacements. -Reactions. -Column Force - Beam Force. Bisa ditambahkan dgn mencontreng :

- Building Modes , Building Modal info dan Building Output.

Bila ingin melakukan desain , maksudnya melakukan disain beton atau baja. Maka dapat dilanjutkan dengan “ DISAIN BETON “ sesuai dengan kasus kita.

XVIII. DESIGN BETON.

Kita akan menggunakan spesifikasi SKSNI-91 sehingga koefisien-koefisien yang ditampilkan oleh program ETABs berdasarkan Spec ACI perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan spec Indonesia.

Langkah – langkah merubah Spec sbb :

1. Klik Options -Preference - Concrete Design. 2. Tampil kotak dialog yang masih menggunakan Spec ACI.3. Isikan sesuai dgn Spec SKSNI.

ACI SKSNI

Ø bending tension 0.90 0.80Ø Compression Tied 0.70 0.60Ø Compression Spiral 0.75 0.65Ø Shear 0.85 0.70

Seteleah selesai diisikan akan terlihat spec yang baru sesuai SKSNI.4. Klik tombol OK. Berarti resmi menggunakan Spec SKSNI.5. Dapat dilanjutkan dengan Design Beton.

Langkah-langkah Design Beton.

1. TEKNIK MERUBAH DESIGN COMBO SESUAI SPEC SKSNI.- Klik Design-Concrete Frame Design-Select Design Combo. Tampil kotak dialog Design Load

Combinations Selection- Rubah Spec ACI ke spec SKSNI. Dengan cara Remove. - Tempatkan spec SKSNI menuju Design Combos. Dengan cara ADD. Klik tombol OK.

2. DEISGN CONCRETE. Klik Design_Concrete Frame Design - Start Design/Check of Structure. Saat kita menekan ikon Starat Design/Check of Structure, maka proses design berlangsung.

Karena tidak muncul peringatan/warning berarti tidak ada masalah dengan design kita. Sampai disini menandakan proses keseluruhan sudah selesai. Dan bisa dilanjutkan dengan

melihat hasil output baik mekanika teknik maupun output tulangan betonnya.

3. MELIHAT HASIL DESIGN berupa “ OUTPUT” dan “INPUT”. Klik Design-Concrete Frame Design-Display Design Info. Tampil kotak dialog Display Design Results.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 21

Page 22: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

Melihat OUTPUT.

Pastikan tombol radio berada pada Design Output. Kmd klik tombol , terlihat pilihan Menu Output sbb :

- Longitudinal Reinforcing.- Rebar Persentage.- Shear Reinforcing.- Column PM-M Interaction Ratios- `Column/Beam Capacity Ratios- Joint Shear Capacity Ratios.- Torsion Reinforcing

Melihat INPUT.

Pastikan tombol radio berada pada Design Input. Kmd klik tombol , terlihat pilihan Menu Input sbb :

- Design Section.- Design Type.- Live Load Red Factor.- Unbraced Length L-Ratios- Effective length K-Factors- Cm Factors- DNS Factors.- DS Factors

LAMPIRAN 1.

KONVERSI SATUAN

1 meter = 3,28 ft = 39,36 in.1 ton = 2,2 kip = 2200 lb = 9,786088401 kN = 9786,088401 N1 kg = 9,7860 N = 9,7860 x 10-3 kN.1 lb = 0,4545 kg = 4,448222 N1 kip = 1000 lb = 4448,222 N = 4,448222 kN.1 kip = 0,4545454545 ton = 454,5454545 kg1 kN = 1000 N = 0,1021858744 ton = 0,2248089237 kip.1 MPa =

1 t/m’ = 0,6706 kip/ft = 9,786088399 kN/m’.1 lb/ft = 1,476 kg/m’1 kN/m’ = 0,06853930601 kip/ft1 kip/ft = 14,59016816 kN/m’ = 1,491201909 t/m’

1 ksi = 70,30713604 kg/cm2.1 ksi = 6,894757 x106 Pa ( Pascal )1 psi = 6,894757 x 103 Pa1 kg/cm2 = 97,86088399 kN/m2.1 kN/m2 = 0,1021858744 t/m2 = 102,1858744 kg/m2.1 kip/ft2 = 0,4882440 kg/cm2 = 4,882440 t/m2 = 0,0069444444 kip/in2.

g = 980,665 cm/det2.= 9,80 m/det2.

Rumus Pembulatan :

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 22

Page 23: DASAR- DASAR ETABS 25.doc

1 MPa = 10 kg/cm2.1 kg/cm2 = 100 kN/m2 = 100 x 103 N/m2 = 1 ksi = 70 kg/cm2.1 kg = 10 N.

Materi Retooling Program – ISTN - Marsiano . 23