jurnal reding method kak nori

2
Semua pasien tersebut kemudian dibagi menjadi masing masing grup dengan metode random sampling GROUP A (merah) : Topikal ciprofloxacin tetes telinga untuk 2 minggu GROUP B (hijau) : Kombinasi ciprofloxacin topikal dan oral untuk 2 minggu Pada kunjungan pertama dari masing masing pasien, pretest proforma digunakan untuk merekam informasi yang relevan dari masing masing individu yang termasuk dalam penelitian ini. Discharge telinga dikumpulkan dengan menggunakan swab konventioanl steril untuk mencegah kontak dengan saluran telinga luar digunakan sebuah spekulum telinga steril. Spesimen tersebut segera dibawa ke laboratorium mikrobiologi untuk diperiksa. Sampel tersebut pertama kali diletakkan di agar, kemudian di inokulasikan pada agar darah (media yang diperkaya) dan agar Mac Conkey (media diferensial) yang dikultur selama 24 jam. Koloni utama dari kultur bakteri diidentifikasi menggunakan pewarnaan gram dan pemeriksaan biokimia. Kultur dan sensitivitas dari isolat ditetapkan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. ( Table/ Gambar-3) Masing masing pasien di tunjuk secara acak kedalam kelompok penelitian dengan cara undian. Pada group A, Ciprofloxacin tetes telinga digunakan 3 kali sehari selama 14 hari. Pada group B, kombinasi dari Ciprofloxacin topikal tetes telinga 3 kali sehari dan tablet Coprofloxacin 500 mg 2 kali sehari selama 14 hari.

Upload: momoesesha

Post on 26-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

knkn

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Reding Method Kak Nori

Semua pasien tersebut kemudian dibagi menjadi masing masing grup dengan metode random

sampling

GROUP A (merah) : Topikal ciprofloxacin tetes telinga untuk 2 minggu

GROUP B (hijau) : Kombinasi ciprofloxacin topikal dan oral untuk 2 minggu

Pada kunjungan pertama dari masing masing pasien, pretest proforma digunakan untuk merekam

informasi yang relevan dari masing masing individu yang termasuk dalam penelitian ini.

Discharge telinga dikumpulkan dengan menggunakan swab konventioanl steril untuk mencegah

kontak dengan saluran telinga luar digunakan sebuah spekulum telinga steril. Spesimen tersebut

segera dibawa ke laboratorium mikrobiologi untuk diperiksa. Sampel tersebut pertama kali

diletakkan di agar, kemudian di inokulasikan pada agar darah (media yang diperkaya) dan agar

Mac Conkey (media diferensial) yang dikultur selama 24 jam. Koloni utama dari kultur bakteri

diidentifikasi menggunakan pewarnaan gram dan pemeriksaan biokimia. Kultur dan sensitivitas

dari isolat ditetapkan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. ( Table/ Gambar-3)

Masing masing pasien di tunjuk secara acak kedalam kelompok penelitian dengan cara undian.

Pada group A, Ciprofloxacin tetes telinga digunakan 3 kali sehari selama 14 hari. Pada group B,

kombinasi dari Ciprofloxacin topikal tetes telinga 3 kali sehari dan tablet Coprofloxacin 500 mg

2 kali sehari selama 14 hari.

Pasien diminta untuk menjaga agar tidak masuk air kedalam telinga yang sakit dan mengelap

sampai kering sebelum meneteskan tetes telinga tersebut.