jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

7
1 MANAJEMEN BANDWIDTH INTERNET DENGAN ROUTER MIKROTIK DI SMA NEGERI SARIWANGI TASIKMALAYA Rudi Hendrawan (432007067120137) D-3 Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan STMIK Tasikmalaya Email : [email protected] ABSTRAK Sebuah jaringan baru pada umumnya belum menerapkan manajemen bandwidth untuk penggunanya. Sama halnya dengan jaringan di SMA Negeri Sariwangi, setelah mengamati kecepatan akses internet, koneksinya menjadi tidak stabil ketika ada client yang memakai internet akselelator. Tujuan dari manajemen Bandwidth adalah penggunaan Router Mikrotik untuk memanajemen bandwidth agar dapat digunakan dengan maksimal dan diterima oleh setiap client secara adil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bersifat uji coba dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan dan observasi lapangan yang dilakukan di SMA Negeri Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Permasalahan dalam jaringan di SMA Negeri Sariwangi yaitu tidak adanya manajemen bandwidth. Sebagai langkah perbaikan dengan memanfaatkan metode queue tree pada mikrotik dengan tujuan agar bandwidth dapat terbagi secara dinamis dan merata kepada semua client. Saran yang diberikan penyusun yaitu SMA Negeri Sariwangi agar menambahkan beberapa wireless access point agar client mengakses internet melalui jaringan wireless dan tempat khusus untuk menyimpan peralatan jaringan. Kata kunci : Manajemen Bandwidth, Mikrotik, Queue Tree ABSTRACT A new network generally not implement bandwidth management for users. Such as internet network in SMA Sariwangi, after observing internet speed access, the connection becomes unstable when there are clients who use the internet akselelator. The goal of the bandwidth management using Mikrotik Router for bandwidth managing that can be used its with full potential and received by each client fairly. The research method using testing method with a quantitative approach. Data collection techniques use literature study and observation at Sariwangi Senior High State School in Tasikmalaya District. Networking problem at Sariwangi Senior High State School isn’t using bandwidth management. As improvements by utilizing the queue tree method on Mikrotik with the objective that bandwidth can be dynamically shared and equally for all client. For advice in order to adding some wireless access points so clients can accesses the Internet with a wireless network and a special place for storing the network equipments Keywords: Bandwidth Management, Mikrotik, Queue Tree PENDAHULUAN Latar Belakang SMA Negeri Sariwangi merupakan SMA yang berlokasi di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya menggunakan jasa PT.Telkom dengan ISP TelkomSpeedy sebagai penyedia layanan internet berlangganan dengan kecepatan 1 Mbps untuk akses internet secara keseluruhan, baik untuk guru, karyawan dan siswa. Masalah yang timbul adalah pembagian bandwidth yang tidak stabil ketika semua menggunakan akses internet, sebagai contoh ketika salah satu client melakukan download terutama menggunakan download accelelator/ download manager yang sangat mungkin bisa menghabiskan bandwidth, karena bandwidth akan tersedot pada client tersebut, sehingga client yang lain akan merasakan koneksi yang lambat. Untuk menjaga kelancaran pemakaian internet dan mengatur besaran bandwidth maka manajemen bandwidth yang baik diperlukan untuk menjamin para pengguna jaringan mendapatkan bandwidth yang adil dan memuaskan, menjaga lalu lintas data dalam jaringan agar tidak terjadi kemacetan akibat dari permintaan akses yang

Upload: rudy-hendrawan

Post on 04-Jul-2015

2.616 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

1

MANAJEMEN BANDWIDTH INTERNET DENGAN ROUTER

MIKROTIK DI SMA NEGERI SARIWANGI TASIKMALAYA

Rudi Hendrawan (432007067120137)

D-3 Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan STMIK Tasikmalaya

Email : [email protected]

ABSTRAK

Sebuah jaringan baru pada umumnya belum menerapkan manajemen bandwidth untuk

penggunanya. Sama halnya dengan jaringan di SMA Negeri Sariwangi, setelah mengamati kecepatan

akses internet, koneksinya menjadi tidak stabil ketika ada client yang memakai internet akselelator.

Tujuan dari manajemen Bandwidth adalah penggunaan Router Mikrotik untuk memanajemen bandwidth

agar dapat digunakan dengan maksimal dan diterima oleh setiap client secara adil. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode penelitian bersifat uji coba dengan pendekatan kuantitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan dan observasi lapangan yang dilakukan di SMA

Negeri Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Permasalahan dalam jaringan di SMA Negeri Sariwangi yaitu

tidak adanya manajemen bandwidth. Sebagai langkah perbaikan dengan memanfaatkan metode queue

tree pada mikrotik dengan tujuan agar bandwidth dapat terbagi secara dinamis dan merata kepada semua

client. Saran yang diberikan penyusun yaitu SMA Negeri Sariwangi agar menambahkan beberapa

wireless access point agar client mengakses internet melalui jaringan wireless dan tempat khusus untuk

menyimpan peralatan jaringan.

Kata kunci : Manajemen Bandwidth, Mikrotik, Queue Tree

ABSTRACT

A new network generally not implement bandwidth management for users. Such as internet

network in SMA Sariwangi, after observing internet speed access, the connection becomes unstable when

there are clients who use the internet akselelator. The goal of the bandwidth management using Mikrotik

Router for bandwidth managing that can be used its with full potential and received by each client fairly.

The research method using testing method with a quantitative approach. Data collection techniques use

literature study and observation at Sariwangi Senior High State School in Tasikmalaya District.

Networking problem at Sariwangi Senior High State School isn’t using bandwidth management. As

improvements by utilizing the queue tree method on Mikrotik with the objective that bandwidth can be

dynamically shared and equally for all client. For advice in order to adding some wireless access points

so clients can accesses the Internet with a wireless network and a special place for storing the network

equipments

Keywords: Bandwidth Management, Mikrotik, Queue Tree

PENDAHULUAN

Latar Belakang

SMA Negeri Sariwangi merupakan SMA

yang berlokasi di Kecamatan Sariwangi Kabupaten

Tasikmalaya menggunakan jasa PT.Telkom dengan

ISP TelkomSpeedy sebagai penyedia layanan

internet berlangganan dengan kecepatan 1 Mbps

untuk akses internet secara keseluruhan, baik untuk

guru, karyawan dan siswa. Masalah yang timbul

adalah pembagian bandwidth yang tidak stabil

ketika semua menggunakan akses internet, sebagai

contoh ketika salah satu client melakukan download

terutama menggunakan download accelelator/

download manager yang sangat mungkin bisa

menghabiskan bandwidth, karena bandwidth akan

tersedot pada client tersebut, sehingga client yang

lain akan merasakan koneksi yang lambat.

Untuk menjaga kelancaran pemakaian

internet dan mengatur besaran bandwidth maka

manajemen bandwidth yang baik diperlukan untuk

menjamin para pengguna jaringan mendapatkan

bandwidth yang adil dan memuaskan, menjaga lalu

lintas data dalam jaringan agar tidak terjadi

kemacetan akibat dari permintaan akses yang

Page 2: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

2

berlebihan. Mikrotik adalah salah satu vendor baik

hardware dan software yang menyediakan fasilitas

untuk manajemen bandwidth. Salah satu sistem

operasi yang dapat digunakan untuk manajemen

bandwidth adalah MikroTik RouterOS. Dengan

MikroTik RouterOS dapat diterapkan berbagai

teknik manajemen bandwidth. Diantara beberapa

teknik manajemen bandwidth yang ditawarkan

adalah bandwidth kontrol jenis Queue Tree.

Pembatasan Masalah / Rumusan Masalah

Untuk memperoleh gambaran yang lebih

jelas Dalam Laporan Tugas Akhir Ini akan dibahas

tentang :

1. Bagaimana cara pembagian bandwidth yang

sesuai dengan keadaan di SMA Negeri

Sariwangi.

2. Bagaimana cara mengkonfigurasi bandwidth

controler dengan router Mikrotik agar

memaksimalkan penggunaan internet kepada

setiap pengguna di SMA Negeri Sariwangi.

Identifikasi Masalah

1. Bagaimana perancangan sistem jaringan

manajemen bandwidth di SMA Negeri

Sariwangi?

2. Bagaimana cara memanajemen bandwidth di

SMA Negeri Sariwangi?

Maksud dan Tujuan

1. Maksud

a. Manajemen bandwidth internet bagi

pengguna jaringan dengan menggunakan

MikroTik OS.

b. Mengembangkan kemampuan di bidang

rekayasa software.

2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk

menjaga kelancaran pemakaian internet dan

mengatur besaran bandwidth kepada para

penggunanya memakai kontrol bandwidth dengan

Mikrotik. Sehingga setiap pengguna mendapatkan

bandwidth yang adil dan memuaskan, menjaga lalu

lintas data dalam jaringan agar tidak terjadi

kemacetan akibat dari permintaan akses yang

berlebihan pada pemakaian internet di SMA Negeri

Sariwangi.

Kegunaan

Dengan dilakukannya Tugas Akhir ini

diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya

bagi SMAN Sariwangi yang antara lain diantaranya

sebagai berikut :

1. Memaksimalkan penggunaan internet di

SMAN Sariwangi.

2. Pembagian bandwidth internet yang adil dan

merata kepada masing-masing pengguna.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Bandwidth

Manajemen Bandwidth adalah

pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth

untuk mendukung kebutuhan atau keperluan

aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian

bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu

metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu

layanan jaringan QOS (Quality Of Services).

Manajemen Bandwidth adalah proses

mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas,

paket) pada link jaringan, untuk menghindari

mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link.

Maksud dari manajemen bandwidth ini

adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian

atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan

sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwidth

memberikan kemampuan untuk mengatur

Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan

sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai

dengan permintaan pelanggan.

Page 3: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

3

Routing

Pada Router terdapat proses seleksi atau

routing, dilakukan pada network layer dari

arsitektur komputer. Artinya proses seleksi bukan

pada Ethernet address, tetapi pada lapisan yang

lebih tinggi yaitu pada Internet Protocol Address.

Jadi fungsi Router secara mudah dapat dikatakan,

menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda,

tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk

mencapai network yang diharapkan. Rute-rute yang

terbentuk inilah yang kemudian dikenal dengan

istilah routing.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

Metode yang Digunakan

Observasi lapangan langsung (testcase/

teknis) dengan melakukan observasi kelapangan

dalam hal ini pengelola jaringan Local Area

Network (LAN) SMA Negeri Sariwangi yang di

kelola oleh Laboran Laboratorium Komputer SMA

Negeri Sariwangi.

Penerapan topologi jaringan dengan

merancang topologi dan melakukan sejumlah

pengujian topologi jaringan. Mengimplementasikan

topologi dan melihat hasilnya melalui sejumlah

pengujian.

Sumber Data

1. Data primer adalah diperoleh dari hasil

observasi lapangan mengenai jaringan internet

di SMA Negeri Sariwangi.

2. Data sekunder adalah data objek penelitian,

profil dan struktur organisasi SMA Negeri

Sariwangi.

Teknik Pengumpulan Data

Penyusun memperoleh data-data yang

diperlukan dalam penyusunan Laporan Kerja

Praktek ini dengan 2 teknik pengumpulan data,

yaitu dengan teknik observasi lapangan dan

kepustakaan.

Teknik Analisa Data

Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini,

data-data dan informasi yang diperoleh dari hasil

penelitian disusun kembali sesuai dengan

kebutuhan Tugas Akhir secara sistematis. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini akan di analisis

menggunakan metode kuantitatif deskriptif yaitu

analisa data yang diambil berdasarkan pada hasil uji

coba yang telah penyusun lakukan yaitu mengenai

kecepatan dan penggunaan bandwidth internet di

SMA Negeri Sariwangi

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Perancangan Topologi

Berikut ini adalah perancangan jaringan

komputer yang akan digunakan sebagai sistem

jaringan baru di SMA Negeri Sariwangi dengan

menambahkan router mikrotik sebagai manajemen

bandwidth.

Gambar 1 Rancangan Topologi jaringan di SMAN

Sariwangi

Dalam perancangan disini hanya

memperbaiki struktur sistem jaringan yang sudah

ada sebelumnya di SMA Negeri Sariwangi untuk

dapat memperoleh sistem jaringan yang lebih baik.

Pada sistem jaringan baru ini, koneksi

internet dari modem ISP dihubungkan ke Router

Mikrotik, kemudian dari Router ini, dihubungkan ke

Switch

Hub

Komputer Kepsek Komputer TU

Ko

mp

uter Lab

Internet

Modem

Router Mikrotik

Page 4: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

4

switch D-Link. Dari switch kemudian dihubungkan

ke komputer-komputer lain yang digunakan di

SMA Negeri Sariwangi. Dengan menggunakan

sistem jaringan yang baru ini, seharusnya

bandwidth internet yang di terima oleh komputer

client akan terbagi secara merata. Meskipun ada

komputer yang menggunakan download manajer

atau akselelator lainnya.

Karena keterbatasan penyusun, untuk

kelancaran penyusunan penelitian ini, penyusun

melakukan simulasi pada jaringan yang telah

dirancang, dengan jaringan yang diperkecil dengan

hanya menggunakan 4 komputer client.

Gambar 2 Topologi jaringan simulasi

Spesifikasi Perangkat keras

1. Komputer

Spesifikasi dari komputer tersebut adalah:

a. Prosesor : Intel Dual Core

@E2200

b. Mainboard : dual core

c. Memori : 2GB DDR2

d. Harddisk : IDE 500 GB SATA

e. Display : LCD 14”

2. Mikrotik RB 750

a. 5 port ethernet 10/100

b. CPU AR7241 400MHz

c. OS 5.2 dengan lisensi level 4

3. Switch D-Link DES-1008A

Switch D-Link yang digunakan pada

simulasi jaringan ini memiliki 8-port

10/100 Mbps.

4. Kabel UTP Cat 5

5. Konektor RJ-45

6. Tang crimping

7. Modem ADSL Speedy

Instalasi Perangkat Keras

Hal pertama yang perlu dilakukan pada

instalasi perangkat keras jaringan adalah

penyusunan perangkat jaringan sesuai dengan

topologi yang telah dirancang. Koneksi internet dari

modem yang telah diatur pada mode bridge di

hubungkan dengan Routerboard, kemudian dari

Router dihubungkan ke switch. Switch kemudian di

hubungkan ke PC client menggunakan kabel UTP.

Spesifikasi Perangkat Lunak

1. Mikrotik Router OS

Menggunakan versi OS 5.2 dengan lisensi

level 4 sudah terdapat dalam routerboard

RB750.

2. Winbox

Winbox digunakan untuk melakukan

konfigurasi dari komputer yang terhubung

dengan Router Mikrotik . Dapat digunakan

untuk melakukan pengaturan Mikrotik pada

PC Router maupun RouterBoard secara

remote.

3. Windows XP dan Windows 7

Windows XP dan Windows 7 digunakan

sebagai sistem operasi pada PC client pada

simulasi jaringan SMA Negeri Sariwangi.

Manajemen Bandwidth Menggunakan Queues

Setelah konfigurasi Mikrotik selesai

dilakukan dan client berhasil dalam mengakses

data, langkah selanjutnya yaitu mengkonfigurasi

mikrotik sebagai management bandwidth. Dengan

melakukan konfigurasi management bandwidth

pada mikrotik, bandwidth yang ada dapat

teralokasikan dengan tepat sesuai kebutuhan

masing-masing client, sehingga tidak akan terjadi

Switch

Internet

Modem

Router Mikrotik

PC1

PC2

PC3

PC4

Page 5: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

5

overload pada jaringan yang berakibat lambat atau

putusnya koneksi Internet

Queue Tree adalah jenis Queue yang dapat

digunakan untuk membagi atau membatasi traffic

untuk multi-users secara dinamis sesuai dengan

banyaknya client yang aktif menggunakan internet.

Pada uji coba manajemen bandwidth internet pada

jaringan di SMA Negeri Sariwangi dengan

menngunakan 4 client..

Bandwidth total yang dimiliki oleh SMA

Negeri Sariwangi adalah 1024 Kbps atau sama

dengan ± 128 KBps yang didapatkan dari ISP.

Jumlah client yang tersambung ada 4 client. Jadi

bandwidth minimal yang diterima client adalah

1024 Kbps/ 4 client = 256 Kbps (128 KBps/ 4 client

= 32 KBps)

Pengujian Manajeman Bandwidth

Pada bagian ini penyusun menguji kinerja

dari router mikrotik yang telah dikonfigurasi

sebagai manajemen bandwidth dengan

menggunakan sistem antrian Queue Tree.

Ada beberapa kemungkinan yang terjadi

dalam jaringan dimana beberapa client mungkin

saja melakukan aktivitas yang sama yaitu download

atau upload serta mungkin juga melakukan aktivitas

yang berbeda dimana beberapa client melakukan

aktivitas upload sedangkan client yang lain

melakukan download.

Pengujian dilakukan menggunakan 4 PC

sebagai client dan berikut adalah gambaran-

gambaran yang terjadi:

Gambar 3 Hasil download setelah penerapan

manajemen bandwidth oleh 4 client secara

bersamaan

Nama PC

Kecepatan (KBps) / Jam percobaan Kece

patan Rata-

rata

Keterangan 08.0

0 09.00 10.00 11.00 12.00

PC 1 32 32 32 31 32 32 download

manajer

PC 2 31 32 32 32 31 32 download

manajer

PC 3 32 32 31 32 32 32

tanpa

download

manajer

PC 4 31 32 31 32 32 32

tanpa downlo

ad

manajer

Tabel 1 Kecepatan download hasil percobaan

menggunakan manajemen bandwidth

Gambar 4 Diagram kecepatan download hasil

percobaan menggunakan manajemen bandwidth

0

5

10

15

20

25

30

35

08.00 09.00 10.00 11.00 12.00

PC 1

PC 2

PC 3

PC 4

Page 6: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

6

Keterangan :

Alokasi bandwidth yang didistribusikan ke

PC client adalah sebesar 1Mbps (128 KBps), dan

download maksimum yang dialokasikan adalah

sebesar 32 KBps, pada gambar diatas keempat

client melakukan aktivitas download secara

bersamaan file “avg_free_x86_all_2014.exe”

sebesar 145 MB dari alamat http://free.avg.com/id-

id/download-free-all-product. Dari tabel dan grafik

hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa

distribusi bandwidth ke semua PC client bisa

terdistribusi secara merata meskipun salah satu

client menggunakan download manager, bandwidth

yang diterima semua client tetap sama rata.

Dengan berjalannya sistem manajemen

bandwidth pada uji coba ini, sistem ini dapat

digunakan untuk jumlah client yang lebih banyak

pada jaringan yang sesungguhnya yaitu jaringan

internet di SMA Negeri Sariwangi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Jaringan internet di SMA Negeri Sariwangi

yang menggunakan Mikrotik RouterBoard RB-

750 sebagai pengatur bandwidth pada jaringan.

2. Keuntungan menggunakan manajemen

bandwidth Queue Tree adalah dapat mengatur

besar kecilnya bandwidth yang dibutuhkan

oleh client secara dinamis sehingga pembagian

bandwidth kepada client menjadi teratur, adil

dan dapat memaksimalkan bandwidth yang

tersedia.

3. Cara mengonfigurasi Queue Tree pada

Mikrotik RouterBoard RB-750 adalah dengan

membuat mangle pada firewall yang terdiri dari

pembuatan Mark Connection dan Mark Packet,

kemudian membuat Queue Type Upload dan

Download, setelah itu membuat konfigurasi

client tab Queue Tree. Konfigurasi client

Queue Tree dapat dilihat pada tabel Queue List.

4. Manajemen bandwith Queue Tree pada

jaringan LAN di SMA Negeri Sariwangi tidak

beraku lagi jika bandwidth dari ISP Telkom

Speedy tidak stabil atau sedang dalam keadaan

buruk. Ini disebabkan aturan-aturan mangle

yang dibuat tidak memenuhi syarat.

Saran

Adapun saran mengenai penyelesaian dalam

pelaksanaan Tugas Akhir antara lain:

1. Perlu ditambahkannya wireless access point

bagi pengguna internet yang memakai laptop

atau ponsel pintar.

2. Sebaiknya disediakan tempat khusus untuk

penyimpanan router Mikrotik sehingga mudah

dalam hal perawatan dan pengontrolan

jaringan.

3. Perlu buatnya suatu sistem keamanan jaringan

untuk melindungi sistem jaringan yang ada dari

pihak yang tidak bertanggungjawab.

DAFTAR PUSAKA

1. Adrian, Akmal. 2011. Konfigurasi dan Analisis Manajemen Bandwidth pada PC Router Menggunakan

Metode HTB (Hierarchy Token Bucket) dan CBQ (Class Based Queue) Studi Kasus Kantor Badan

Pertanahan Nasional Bukittinggi. Politeknik Telkom Bandung.

2. Afdhal, Taufiq A. Gani dan Haimi Ardiansyah. 2010. Pengaturan Pemakaian Bandwidth Menggunakan

Mikrotik Bridge. Vol. 9, No. 2. Jurnal Rekayasa Elektrika.

Page 7: Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sariwangi tasikmalaya

7

3. Arman, Said. 2011. Perancangan Software Transmiter Wifi, Cara Memperluas Jarak Radius Pancar

Gelombang Radio Access Point. Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

4. Faridl, Abdullah Miftah. 07.11.1427. Analisis dan Perancangan Manajemen Bandwidth Menggunakan

Mikrotik Di Telecenter Kertonegoro Ngawi. Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

5. Farrokhi, Babak. 2008. Network Administration with FreeBSD 7. Packt Publishing Ltd: Birmingham, UK.

6. Handriyanto, Dwi Febrian. 2009. Kajian Penggunaan Mikrotik Router Os™ Sebagai Router Pada

Jaringan Komputer. Universitas Sriwijaya.

7. Ikhsan, Muhammad dan Syahfitri, Yunita. 2009. Memahami Jaringan Komputer Untuk Membangun

Local Area Network (LAN). Vol. 7/ No. 2/ Agustus 2009. Jurnal SAINTIKOM.

8. Micro, Andi. 2012. Dasar Dasar Jaringan Komputer, Edisi Revisi 2012, www.andimicro.com.

9. Putra, Ilham Eka. 2013. Perancangan Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik Router OS 3.3.0. Jurnal

TEKNOIF, Vol 1, No. 1, Edisi April 2013 STMIK Indonesia Padang.

10. Ramadhan, Fajar., Dkk. 2011. Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler. HAELKA.

11. Riadi, Imam. 2010. Optimasi Bandwidth Menggunakan Traffic Shapping, Vol 4, No. 1, Januari 2010.

JURNAL INFORMATIKA.

12. Riadi, Imam. 2011. Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis

Mikrotik. Vol. 1, No. 1 Februari 2011. JUSI.

13. Rohaya, Siti. 2008. Internet : Pengertian, Sejarah, Fasilitas Dan Koneksinya. Perpustakaan Digital UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

14. Towidjojo, Rendra. 2012. Konsep dan Implementasi Routing dengan Router MikroTik 100% connected.

Jasakom.