jurnal kulit

Upload: ansyah-edison

Post on 05-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

e

TRANSCRIPT

  • JURNAL READING PEMBIMBING : dr. Heryanto Sp.KK

  • Raden Yagi Ananta S. KedSitti Sarah Kartika Guntur S. Ked

  • Tidak adanya Jaminan Keamanan dan Kenyamanan penggunaan Regimen yang belum terbukti efektif untuk manajemen dari Kandidiasis Vulvovaginal Rekuren

  • Setelah dilakukan induksi remisi klinis dengan Flukonazol yang diberikan 3 dosis sebesar masing-masing 150mg dengan interval pemberian 72 jamTerdapat 494 pasien dengan kandidiasis vulvovaginal akut dan memiliki riwayat rekurensi427 yang kemudian dilakuakn sediaan isolasi dan kemudain dilakukan penwaran untuk ikut dalam penelitian ini dan terdapat 387 pasien yang bersedia

  • Peneliti telah mengumpulkan 387 wanita dengan Kandidiasis Vulvovaginal Rekuren untuk kemudian menerima terapi Fluconazol (150mg) atau placebo selama seminggu hingga 6 bulan, yang kemudian diikuti 6 bulan kontrol tanpa pemberian terapi lanjutanKemudian dilakukan randomisasi dengan menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dan didapat 373 pasien, yang kemudian hanya 343 nya yang akan dimasukan dalam penelitian terhadap eisiensi obat ini.Analisa yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan Hasil Klinis setelah kontrol selama 12 bulan, Status Mikologis Vaginal, waktu rekurensi yang berdasarkan Analisa Kaplan-Meier

  • WanitaUsia min.18 tahun Memiliki kandidiasis vulvovaginal aktif (derajat keparahan >3)Memiliki hasil positif dari pemeriksaan sekret vagina dengan sediaan potassium hidroklorida 10% pada pemeriksaan mikroskopisMemiliki minimal 4 kali episode candida vaginitis yang terekam dalam rekam medis dalam 12 bulan terakhir

  • Segala hal yang tidak memenuhi kriteria inklusiTidak ada konfirmasi mikroskopis pada kulturKehamilanInfeksi Campuran lainSeropositif dari HIVMenerima antifungal dalam 4 minggu terakhir

  • Terapi mingguan dengan menggunakan Fluconazole sangat efektif untuk mencegah gejala2 dari kandidiasis vulvovaginal, proporsi pada wanita yg bebas penyakit mencapai 6,9 orang Pada 12 minggu setelah pada grup fluconazol adalah 90,8 % ; 73,2 % ; 42,9% yang berbanding dengan 35,9% ; 27,8%; 21,9% pada grup placeboWaktu median untuk rekurensi penyakit yang diderita oleh pasien adalah 10,2 bulan yang kemudian di bandingkan dengan 4,0 bulan pada grup placeboTidak ada bukti yang menunjukan bahwa flikonazol dapat menimbulakan resistensi dari Candida albicans atau superinfeksi dari C. glabrata.Pemberian Flukonazol dihentikan pada satu pasien karena pasien tersebut mengeluh sakit kepala.

  • Penelitian ini dilakukan dengan indikasi untuk mencari profilaksis supresi yang efektif, meskipun pada pengobatan 6 bulanpun masih belum didapat garansi tidak adanya rekurensi terhadap penyakit ini.Penjelasan lengkap pada penyakit kompleks ini masih belum ditemukan.Tetapi dari data yang didapat adalah, pengobatan jangka panjang dengan sediaan azole tidaklah dapat mengeradikasi candida yang terdapat pada vagina tersebut secara tuntas

  • Dikarenakan tinggi nya angka relaps dan rekurensi pada pasien, pada penelitian yg peneliti lakukan membuktikan bahwa terapi supresif dengan flukonazol pada penderita dapat mengurangi rata-rata infeksi yang muncul pada tahun pertama setelah penyakit sembuh.Dari pengalamn klinis yang ada, dapat dilihat bahwa mayoritas pasien mengulangi pengobatan pertama setelah 6 bulan kemudian, tetapi pada pengobatan kedua belum diketahui durasi optimalnya.

  • Keamanan dari flukonazole dan karakteristik farmakokinetiknya menjadi faktor mayor pada kesukssesan klinis dalam penelitian ini.Kesimpulan yang bisa diambil dari diskusi ini adalah, penyakit Kandidiasi Vulvovagina Rekuren baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan tak tertangani dengan baik , tetap dapat diatasi dengan baik dan aman dengan cara pemberian supresi terapi dari flukonazol mingguan secara terkontrol.

  • Pemberian Flukonazol jangka panjang dapat mengurangi rekurensi dari Kandidiasis Vulvovaginal Rekuren, walaupun demikian kesembuhan jangka panjang dari penyakit ini masih sulit untuk didapat.

  • Available on www.nejm.orgN Engl J MED 351;9 August 26, 2004

  • ******************