jurnal ilmiah d’computare volume 1 juni · 2020. 1. 21. · menyikapi era globalisasi yang...

6
Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011 Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 1 PERANAN PENGUASAAN BAHASA DAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME DI DUNIA KERJA RUSDIANA JUNAID Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo [email protected] Abstrak Pendapat banyak kalangan bahwa abad ke 21 akan mengalami perubahan tatanan kehidupan yang cepat dan mendasar telah menjadi kenyataan saat ini. Hal ini dibuktikan dan dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi dan pergerakan arus informasi yang begitu pesat. Dunia seolah tanpa batas, seolah tanpa mengenal bata-batas geografis. Dengan kata lain, pergaulan dan persentuhan antar bangsa semakin terbuka dan mudah sebagai akibat kemajuan teknologi, khuususnya di bidang informasi, komunikasi dan transportasi sehingga apa yang terjadi di benua lain yang jauh sekalipun dengan sekejap dapat diketahui di negara lain. Kemajuan teknologi memungkinkan arus orang, barang, jasa dan informasi bergerak begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu ciri atau karakteristik era globalisasi yang konsekwensinya tak dapat terhindarkan terhadap negara manapun di dunia ini. Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, maka upaya peningkatan profesionalisme di dunia kerja tak dapat diabaikan. Hal ini dimaksudkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidangnya masing-masing agar lebih siap, tanggap dan tangguh serta dapat menghadapi persaingan pasar kerja dalam perdagangan bebas yang semakin ketat. I. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat pada era globalisasi, telah menyebabkan tuntutan profesionalisme di dunia kerja semakin tinggi. Semua negara sudah merasakan dampak dari globalisasi tersebut. Globalisasi telah menyebar keseluruh dunia dengan hasil teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa ini yang lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju, serta hubungan kerja sama yang terus meningkat terasa kurang seimbang. Indonesia tentunya tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi ini, bahkan harus dapat berperan untuk mengamankan kepentingan nasional. Peran tersebut antara lain akan diwujudkan melalui upaya pembangunan sumber daya manusia yang handal dan profesional. Paper ini menyajikan ide hasil baca yang memaparkan tentang peranan penguasaan bahasa dan teknologi dalam dunia kerja. Akan dibahasa tentang peranan bahasa yang merupakan media utama dalam pemerolehan ilmu pengetahuan. Selanjutnya akan dibahasa tentang peranan teknologi dan peningkatan profesionalisme serta tantangan kenagakerjaan Indonesia dalam era global. 1.1. Peranan Bahasa Tak dapat dipungkiri bahwa bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam pemerolehan ilmu pengetahuan. Tanpa bahasa manusia sulit untuk mengungkapkan ide, pikiran dan perasaannya secara lisan. Harus disadari bahwa bahasa itu adalah peranti untuk bernalar, sehingga penguasaan bahasa seyogianya identik dengan penguasaan dan peningkatan daya nalar atau pola pikir. Kompas, 31-10-2006 memberitakan bahwa ketertinggalan Nusa Tenggara Timur-yang identik dengan daerah minus atau kemiskinan--antara lain dipengaruhi oleh faktor pola pikir dan perilaku masyarakat yang terkesan lamban terhadap perubahan, terutama dalam

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni · 2020. 1. 21. · Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap ... pedagogi dan asas kaedah pengajaran. 1.6

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 1

PERANAN PENGUASAAN BAHASA DAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATANPROFESIONALISME DI DUNIA KERJA

RUSDIANA JUNAID

Dosen Universitas Cokroaminoto [email protected]

Abstrak

Pendapat banyak kalangan bahwa abad ke 21 akan mengalami perubahan tatanan kehidupan yangcepat dan mendasar telah menjadi kenyataan saat ini. Hal ini dibuktikan dan dipicu oleh pesatnyaperkembangan teknologi dan pergerakan arus informasi yang begitu pesat. Dunia seolah tanpabatas, seolah tanpa mengenal bata-batas geografis. Dengan kata lain, pergaulan dan persentuhanantar bangsa semakin terbuka dan mudah sebagai akibat kemajuan teknologi, khuususnya di bidanginformasi, komunikasi dan transportasi sehingga apa yang terjadi di benua lain yang jauh sekalipundengan sekejap dapat diketahui di negara lain. Kemajuan teknologi memungkinkan arus orang,barang, jasa dan informasi bergerak begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu ciri ataukarakteristik era globalisasi yang konsekwensinya tak dapat terhindarkan terhadap negara manapundi dunia ini. Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap berbagaiaspek kehidupan manusia, maka upaya peningkatan profesionalisme di dunia kerja tak dapatdiabaikan. Hal ini dimaksudkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidangnyamasing-masing agar lebih siap, tanggap dan tangguh serta dapat menghadapi persaingan pasar kerjadalam perdagangan bebas yang semakin ketat.

I. PENDAHULUANKemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang sangat pesat pada eraglobalisasi, telah menyebabkan tuntutanprofesionalisme di dunia kerja semakintinggi. Semua negara sudah merasakandampak dari globalisasi tersebut. Globalisasitelah menyebar keseluruh dunia dengan hasilteknologi yang telah mempengaruhikehidupan masyarakat dunia danmenimbulkan perubahan yang sangatmendasar dalam tatanan hubungan antarbangsa ini yang lebih banyak dikendalikanoleh negara-negara maju, serta hubungankerja sama yang terus meningkat terasakurang seimbang.

Indonesia tentunya tidak dapatmelepaskan diri dari globalisasi ini, bahkanharus dapat berperan untuk mengamankankepentingan nasional. Peran tersebut antaralain akan diwujudkan melalui upayapembangunan sumber daya manusia yanghandal dan profesional.

Paper ini menyajikan ide hasil bacayang memaparkan tentang peranan

penguasaan bahasa dan teknologi dalamdunia kerja. Akan dibahasa tentang perananbahasa yang merupakan media utama dalampemerolehan ilmu pengetahuan. Selanjutnyaakan dibahasa tentang peranan teknologi danpeningkatan profesionalisme serta tantangankenagakerjaan Indonesia dalam era global.

1.1. Peranan BahasaTak dapat dipungkiri bahwa bahasa

memegang peranan yang sangat pentingdalam pemerolehan ilmu pengetahuan. Tanpabahasa manusia sulit untuk mengungkapkanide, pikiran dan perasaannya secara lisan.

Harus disadari bahwa bahasa ituadalah peranti untuk bernalar, sehinggapenguasaan bahasa seyogianya identikdengan penguasaan dan peningkatan dayanalar atau pola pikir. Kompas, 31-10-2006memberitakan bahwa ketertinggalan NusaTenggara Timur-yang identik dengan daerahminus atau kemiskinan--antara laindipengaruhi oleh faktor pola pikir danperilaku masyarakat yang terkesan lambanterhadap perubahan, terutama dalam

Page 2: Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni · 2020. 1. 21. · Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap ... pedagogi dan asas kaedah pengajaran. 1.6

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 2

menjawab tantangan zaman. Sementara itu,kita mengetahui bahwa di Indonesia masihterdapat 13,2 juta jiwa yang buta aksara,76,8% dari mereka berusia di atas 44 tahun,dan dari jumlah itu 69% adalah perempuan(Republika, 13-11-2006). Diketahui jugabahwa 12% dari populasi buta huruf tinggaldi Jawa Barat, yakni urutan ketiga setelahJawa Timur dan Jawa Tengah.

Dalam tarung kebudayaan para pelakutidak lagi berhadapan langsung seperti padakonflik fisik. Perang kebudayaan dilakukanlewat media cetak dan media elektronik.Dengan kata lain, persaingan global saat inidifasilitasi oleh teknologi informasi. Denganpercaya diri, Huntington (1997) mengatakanbahwa kultur Eropa akan menjadi kulturuniversal di muka bumi.Bagi negara maju, khususnya Eropa,teknologi ini sudah merupakan bagian darikehidupan mereka, sehingga mereka lebihsiap untuk menguasai dunia. Kini 52% rumahtangga di Eropa memiliki koneksi internet:Belanda 80%, Denmark 79%, Swedia 77%,Lithuania 35%, Portugal 35%, Hungaria32%, Slovakia 27%, dan Yunani 23% (BisnisIndonesia, 16-11-2006). Saya tidak tahupersentase rumah tangga Indonesia yangberinternet. Namun, dengan melihat statistikliterasi seperti dikutip pada awal tulisan diatas, saya yakin bahwa mayoritas bangsaIndonesia masih tertinggal dari bangsa Eropa.

Kita pun maklum bahwa media massa,khususnya internet, di seluruh dunia inididominasi oleh bahasa Inggris. Tanpapenguasaan bahasa Inggris, kita tidakmungkin dapat berinteraksi secara maksimaldalam forum-forum internasional. Denganberat hati, kita mesti mengakui bahwa bahasaInggris kini merupakan media imperialismekebudayaan. David Graddol (1997) denganpercaya diri bersesumbar, "No singlelanguage will occupy the monopolisticposition in the 21st century which Englishhas-almost-achieved by the end of the 20thcentury." (1997: 59).

Menurutnya juga, ada beberapa bahasayang memiliki potensi menyaingi bahasaInggris, yaitu secara berurutan: Jerman,Prancis, Jepang, Sepanyol, Cina, Arab,Portugis, Melayu, Rusia, Hindi/Urdu, danBengali. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa

setengah dari bahasa-bahasa di dunia ini adadi kawasan Asia-Pasifik yang sedangmengalami modernisasi dan mengalamipertumbuhan yang pesat. Dalam analisisnya,mayoritas bahasa-bahasa di daerah ini akanpunah pada abad mendatang. Ada kesanbahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi dinegara-negara berkembang berkorelasipositif dengan penguasaan dan penyebaranbahasa Inggris.

1.2 Peranan TeknologiTeknologi secara Etimologi berasal

dari bahasa Yunani yaitu dari kata “Teknos”dan “Logos”, Teknos memiliki arti teknikatau alat, dan Logos berarti ilmu yangmempelajarinya. Jadi “Teknologi” memilikiarti ilmu yang mempelajari tentang alat-alat.Dalam perkembangannya Teknologi menjadimemiliki arti lain yaitu suatu penemuanperalatan yang sengaja diciptakan untukmempermudah pekerjaan manusia.Penemuan alat-alat sederhana seperti sandal,roda atau gunting kuku, itu juga termasuksebagai teknologi.

Sedangkan pengertian secaraterminology Teknologi adalah serangkaianprinsip atau metode rasional yang berkaitandengan pembuatan suatu objek, ataukecakapan tertentu, atau pengetahuan tentangprinsip-prinsip atau metode dan seni. Dalamkamus besar Bahasa Indonesia teknologi adadua pengertian, yang pertama, metode ilmiahuntuk mencapai tujuan praktis; ilmupengetahuan terapan; yang kedua adalahkeseluruhan sarana untuk menyediakanbarang-barang yg diperlukan bagikelangsungan dan kenyamanan hidupmanusia.

Pada tahun belakangan ini banyakorang di belahan dunia berusaha mencaribagaimana cara terbaik untuk mengkaryakankomputer dan internet secara efektif danefisien pada setting pembelajaran formal dannon formal, sehingga penggunaan komputerberserta internet dalam bentuk laboratoriumkomputer menjadi marak dan bahkanmenjadi sebuah tolok ukur dari kualitassebuah sekolah.

Penggunaan komputer dan internetdalam pendidikan pada masa kini memilikinilai tambah yang baik, dimana pola

Page 3: Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni · 2020. 1. 21. · Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap ... pedagogi dan asas kaedah pengajaran. 1.6

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 3

interaksifitas siswa sangat tinggi. Pada saatini di kota-kota, TIK dipelajari sebagaisubyek pembelajaran yang harus dikuasaisiswa serta dijadikan sebagai perangkat bantupeningkatan efisiensi dan efektifitas belajar(E-learning). Meskipun demikian penerapanTIK di negara berkembang memang masihsangat dini, dikarenakan biayapengembangan infrastruktur dan biayaoperasional penerapnnya masih tinggi sertaminimnya pengajar yang memilikikompetensi yang baik di bidang ini.

Dalam perubahan dunia kerja tersebutdiperlukan pembaharuan pelatihan sebagaiterobosan untuk mengimbangi percepatanlaju perkembangan teknologi danmanajemen, melalui pelatihan cepat yangditunjang dengan keunggulan teknologi danmotivasi lainnya. Karena pembaharuanpelatihan cepat memerlukan anggaran yangcukup besar, maka diperlukan partisipasiyang lebih besar dari pihak swasta dalambentuk investasi pelatihan guna memacupercepatan peningkatan keterampilan tenagakerja dalam mengimbangi laju teknologi.

Fenomena yang telah saya uraikantersebut perlu juga diikuti dengan perubahanperilaku dan peningkatan keterampilan kerja.Yang secara tidak langsung berkaitan denganperubahan sistem pendidikan dan pelatihankerja. Dengan kata lain upaya yangdiperlukan dalam rangka reformasi pelatihanperlu diimplementasikan secara nasional.

Lembaga pendidikan sebagai salahsatu institusi penghasil tenaga kerja terdidikyang masuk ke pasar kerja, harusmemperhatikan proses mendidik untuk dapatmenghasilkan tenaga kerja yang mempunyaidaya saing tinggi di masyarakat. Menghadapiera pasar global dunia pendidikan harusbanyak melihat perkembangan yang terjadi didalam dunia usaha. Dengan demikiankurikulum yang digunakan paling tidak harusdapat mencerminkan apa yang diinginkandunia kerja. Sehingga para lulusan perguruantinggi diharapkan mempunyai daya saingyang tinggi.

1.3 Peningkatan ProfesionalismeAdalah suatu keharusan bagi

guru/golongan pendidik untuk sentiasamenghidupkan motivasi diri dengan

menguatkan keazaman dan sedia menghadapitantangan-tangan baru, disampingmeningkatkan kewibawaan keilmuan merekasebagai golongan pendidik yang dihormatidan disanjungi oleh murid dan masyarakat.

Budaya mengajar yang masih bersifatusang, tradisional dan kurang berkesanmenangani masalah asas pendidikan sepertibuta huruf, buta budaya, buta ilmu adalah diantara krisis pendidikan yang mencerminkankrisis profesionalisme perguruan di negara-negara berkembang seperti Indonesiamemerlukan resolusi yang lebih redikaldilakukan. Profesyen perguruan bolehdikatakan tidak banyak mengalamiperubahan dari segi inovasi dari segiteknologi walaupun perkembangan teknologiinformasi berlaku dengan pesatnya dandalam sektor-sektor lain.

Selaras dengan perubahan eramultimedia dan teknologi informasi diNegara ini perlu di reformasikan supaya iabenar-benar mampu menjadi agen perubahankepada budaya literasi teknologi, khususnyabagi melahirkan masyarakat yang celikkomputer dan bersikap terbuka bagimengembangkan budaya saintifik.

Pendidikan guru perlu di reformasikanbagi menyediakan guru-guru yangberwibawa dengan ilmu pengetahuan,mengamalkan sikap nilai dan falsafahpendidikan yang progresif, dapatmengembangkan profesionalisme perguruanyang idealistik untuk membangunkangenerasi muda yang celik budaya,mempunyai kualiti sosial dan moral yangtinggi, bersifat futuristik dan positif untukmencapai kemajuan dan perubahan. Perananprofesyen perguruan dalam masyarakatmembangun seperti Indonesia menjelangabad ke 21 tidak seharusnya di bataskan diatas andaian dan pandangan yang sempit.Sebarang langkah bagi mengongkong danmenyempitkan peranan golongan guru sudahtentu akan merugikan masyarakat dan negara.

Profesionalisme harus berkembangdengan lebih pantas dan progresif bagimencorakkan perkembangan individu,masyarakat dan negara. Dari satu segi yanglain, profession perguruan yang menjadi agenperubahan sosial harus menjadi penyelamatkepada krisis kemelut sosial yang dihadapi

Page 4: Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni · 2020. 1. 21. · Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap ... pedagogi dan asas kaedah pengajaran. 1.6

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 4

oleh masyarakat yang sedang bergelutdengan tuntutan kemajuan dan perubahan.Perkembangan perguruan perlu diberi ruangyang lebih terbuka supaya konsepmemasyarakatkan sekolah, murid,pendidikan dan guru boleh memberi faedahyang besar kepada pembangunan masyarakatsetempat.

Pendidikan sebagai asas pembinaanmasa depan bangsa dan negara bergantungkepada profesyen perguruan yangberkembang secara dinamik dan progresif.Profesyen perguruan yang dinamis perlumelahirkan kepimpinan guru yang berkualiti,sentiasa memperbaiki dan mempertahankanetika profesionalisme pendidikan, berbandingdengan tugas yang mengabdikan diri sebagaigolongan pendidikan yang berwibawa dandapat menjadikan diri sendiri lebihberketrampilan dengan mendokong belajarseumur hidup (life long education), belajaruntuk mengubah dan belajar untuk berubah.

Usaha-usaha lain sepearti melatihpensyarah bagaimana mengajar di institusipengajian tinggi. Langkah ini turutmencadngkan supaya pensyarah-pensyarahuniversiti mestilah memiliki diplomapendidikan bagi membolehkan merekamelayakkan diri untuk mengajar. Walaupunmendapat reaksi yang "panas dan sinis"daripada pensyarah dan professor, cadanganini bagaimanapun perlu dianggaap sebagaisatu cadangan yang positif bagimeningkatkan kualiti pengajaran pensyarahdan profesor di universiti khususnya bagimereka yang tidak mempunyai pengetahuanpedagogi dan asas kaedah pengajaran.

1.6 Tantangan Ketenagakerjaan IndonesiaSalah satu faktor penting yang tidak

dapat diabaikan dalam kerangkapembangunan nasional adalah menyangkutkualitas sumber daya manusia (SDM).Kualitas SDM ini berkaitan erat dengankualitas tenaga kerja yang tersedia untukmengisi kesempatan kerja di dalam negeridan di luar negeri.

Dari penyelenggaraan bursa kerja yangdilaksanakan Departemen Tenaga Kerja danTransmigrasi menunjukkan, perluang kerjayang ditawarkan tidak bisa diisi oleh pencarikerja karena tidak memenuhi kualifikasi.

Padahal, bursa kerja diperuntukkan untuklulusan SMU dan perguruan tinggi atau yangsederajat.

Berdasarkan Sakernas tahun 2000,jumlah penduduk Indonesia diperkirakansebesar 206,2 juta orang dengan jumlahangkatan kerja sebesar 98,81 juta orang.Angkatan kerja tersebut masih didominasitingkat pendidikan yang rendah yaitu, SD kebawah sebesar 59,1%, SLTP 17,05%, SLTA18,97%, Akademi D-I/D-3 2,27%, danperguruan tinggi sebesar 2,70%. Sebagaiperbandingan di negara tetangga sepertiThailand, Malaysia, dan Filipina, angkatankerja yang berpendidikan perguruan tinggisudah di atas 10%.

Kualitas SDM kita yang rendah jugatercermin makin merosotnya ranking HDI diposisi 102 pada tahun 2001. SementaraMalaysia, Thailand, dan Filipina masing-masing di posisi 56, 66, dan 70. Demikianjuga hasil survei Political and Ekonomic RiskConsultancy (PERC) tahun 2001 yangmenunjukkan rendahnya kualitas sistempendidikan kita dibandingkan dengan 12negara Asia. Indonesia menduduki rankingpaling bawah yaitu ranking 12 di negaraAsia.

Permasalahan rendahnya kualitastenaga kerja juga tercermin pada TKI yangbekerja di luar negeri, di mana 70% TKImasih bekerja pada jabatan berketerampilanrendah (unskilled worker) seperti pembanturumah tangga. Di samping karena rendahnyapengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,juga karena kurangnya penguasaan bahasa,budaya, dan adat istiadat di negara tujuan.Hal tersebut telah mengakibatkan TKI kitakalah bersaing dengan tenaga kerja darinegara lain seperti Filipina, Sri langka, danBangladesh.

Sedangkan untuk tenaga kerja terampil(skilled worker) hanya sekitar 30% yaitupada pekerjaan seperti operator mesin pabrik,tenaga perawat, dan lain-lain. Hal inidisebabkan belum tersedianya dalam jumlahyang cukup dengan kualitas seperti yangdibutuhkan oleh pengguna jasa di luar negeri.Belum lagi permasalahan TKI ilegal yangsaat ini menjadi sorotan akibat akandiberlakukannya hukum cambuk tenaga kerjailegal di negara Malaysia.

Page 5: Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni · 2020. 1. 21. · Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap ... pedagogi dan asas kaedah pengajaran. 1.6

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 5

Pada tahun 2001, pertumbuhanekonomi Indonesia mencapai 3,4% lebihrendah dibandingkan pertumbuhan PDBtahun 2000 sebesar 4,8%. Meskipun relatiflebih baik dari negara-negara tetangga,tingkat pertumbuhan tersebut masih belumcukup untuk menyerap tenaga kerja yangada. Seiring dengan melambatnyapertumbuhan ekonomi Indonesia, kondisiketenagakerjaan juga belum banyakmenyerap tenaga kerja yang tersedia. Jumlahpenganggur terbuka tahun 2001 diperkirakansebesar 8,01% juta orang dan setengahpenganggur sebesar 27,73 juta orang.Sehingga yang menjadi perhatian pemerintahadalah 35,74 juta orang.

Menghadapi perdagangan bebas,persaingan akan semakin meningkat.Perdagangan dalam hal ini dapat berartiperdagangan barang dan perdagangan jasa.Sehubungan dengan perdagangan jasa inimaka tidak terlepas dari peranan tenaga kerjayang menghasilkan jasa tersebut. Apakahjasa produksi, jasa pelayanan, dan lainsebagainya. Menjadi keprihatinan bagi kitasemua permasalahannya dalam kualitastenaga kerja Indonesia yang relatif rendah.

Fenomena abad 21 telah menyebabkanterjadinya perubahan pada dunia kerja yangmengarah kepada sistem pengembanganSDM yang bersifat profesionalisme. Karenadunia usaha harus berkompetisi, maka pasarkerja juga semakin ketat. Sehingga duniakerja membutuhkan kompetensi sepertipengetahuan, keterampilan dan siakpperilaku.

Kebutuhan dunia usaha akankomponen kompetensi tersebut jugadidukung dengan hasil studi JICA tahun 1996tentang Engineering Manpower DevelopmentPlannning, yang salah satu hasilnya, bahwadari komponen kompetensi, maka sikap(attitude) angkatan kerja lulusan perguruantinggi menduduki ranking pertama dalamseleksi penerimaan pekerja dunia usaha.Sehubungan dengan itu, maka perlukebijakan dari dunia pendidikan danpelatihan untuk menyesuaikan kurikulumnya.

Dalam perubahan dunia kerja tersebutdiperlukan pembaharuan pelatihan sebagaiterobosan untuk mengimbangi percepatanlaju perkembangan teknologi dan

manajemen, melalui pelatihan cepat yangditunjang dengan keunggulan teknologi danmotivasi lainnya. Karena pembaharuanpelatihan cepat memerlukan anggaran yangcukup besar, maka diperlukan partisipasiyang lebih besar dari pihak swasta dalambentuk investasi pelatihan guna memacupercepatan peningkatan keterampilan tenagakerja dalam mengimbangi laju teknologi.

Fenomena yang telah saya uraikantersebut perlu juga diikuti dengan perubahanperilaku dan peningkatan keterampilan kerja.Yang secara tidak langsung berkaitan denganperubahan sistem pendidikan dan pelatihankerja. Dengan kata lain upaya yangdiperlukan dalam rangka reformasi pelatihanperlu diimplementasikan secara nasional.

Lembaga pendidikan sebagai salahsatu institusi penghasil tenaga kerja terdidikyang masuk ke pasar kerja, harusmemperhatikan proses mendidik untuk dapatmenghasilkan tenaga kerja yang mempunyaidaya saing tinggi di masyarakat. Menghadapiera pasar global dunia pendidikan harusbanyak melihat perkembangan yang terjadi didalam dunia usaha. Dengan demikiankurikulum yang digunakan paling tidak harusdapat mencerminkan apa yang diinginkandunia kerja. Sehingga para lulusan perguruantinggi diharapkan mempunyai daya saingyang tinggi.

II. PenutupDalam dunia pendidikan kita di masa

kini, bahasa dan teknologi membawa dampakyang sangat kuat. Nyaris semua bidangpendidikan masa kini sudah tersentuh olehteknologi dan bahasa sebagaimana telahdisebutkan terdahulu merupakan pirantiuntuk bernalar. Mulai dari yang palingsederhana sekalipun sudah tersentuh olehteknologi. Contohnya adalah adanya sebuahweb site ataupun web log yang mengusungtema pendidikan dengan segala pernak-perniknya. Semua hal yang bersifatpendidikan diulas dan dibahas habis sampaike akarnya.

Namun peranan teknologi di zamankini belumlah bisa dimaksimalkan olehpemuda kita. Sebagai bukti, tengok prestasikaum pendahulu kita dengan segalaketerbatasannya dibandingkan dengan

Page 6: Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni · 2020. 1. 21. · Menyikapi era globalisasi yang semakin kuat arus dan pengaruhnya terhadap ... pedagogi dan asas kaedah pengajaran. 1.6

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 6

pemuda kita sekarang, bergelut dengan teknologi tetapi kurang prestasi.

DAFTAR PUSTAKAAlwasilah, C., 2006. Redefinisi Bahasa. http. Pikiran-pikiran-rakyat.comNuwawea, J. Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja. http:www.pikiran-rakyat.comRamly, N. 2005. Membangun Pendidikan yang Memberdayakan dan Mencerahkan. Jakarta:

Grafindo.Ramelan. Iptek, Industri, dan SDM. http:ramelan.comWen, S. 2003. Future of Education. Batam: Lucky Publishers.