jurnal bblr

12
Preterm dan berat badan lahir rendah sebagai faktor resiko untuk perkembangan bayi yang terhambat Anggraini Alam, Abdurachman Sukadi, Nelly Amalia Risan, Meita Dhamayanti Abstrak Latar belakang Pada negara maju. berat badan lahir kurang dari 1.500 gram sangat mempengaruhi perkembangan bayi yang terhambat. hal ini mungkin berbeda dengan negara-negara berkembang. Objektif Studi ini bertujuan untuk menentukan apakah bayi preterm dengan berat badan lahir 1.500 sampai 2.499 merupakan faktor resiko untuk perkembangan yang terhambat pada usia 7-10 bulan. Metoda Kami menganalisa metode tunggal pada bayi yang berumur 7- 10 bulan. berat badan lahir berkisar 1.500 – 2.499 gram. preterm –cocok untuk usia kehamilan ( termasuk BBLR) dan pada 7-10 bulan kronologis usia, berat badan lahir > 2.500 gram –matur (bukan BBLR) pada rumah sakit dengan studi kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis Rumah Sakit Hasan Sadiki, Bandung, dari bulan September 2003 sampai bulan Mei 2004. Kami membuat kriteria eklusi bagi bayi-bayi dengan kelainan kongenital. penyakit membrane hialin. menggunakan ventilasi bantuan. atau transfusi tukar. Beberapa analisis regresi logistik dilakukan untuk analisis data. Hasil Persentase perkembangan bayi terhambat pada BBLR lebih tinggi dari yang tidak termasuk BBLR (17.1% : 1.6%). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor resiko untuk perkembangan terhambat (RR=5.13.95%Cl 1.55;16.96. P=0.007). Faktor resiko biologi yang lain untuk perkembangan terhambat adalah hiperbilirubinemia (RR=3.32.95% Cl 1.29;8.54. P= 0.013) dan sepsis (RR=2.74.95%Cl 1.15;6.52. P=0.023).

Upload: fransisca-febriana

Post on 05-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal anak bblr

TRANSCRIPT

Preterm dan berat badan lahir rendah sebagai faktor resiko untuk perkembangan bayi yang terhambatAnggraini Alam, Abdurachman Sukadi, Nelly Amalia Risan, Meita Dhamayanti

Abstrak

Latar belakang Pada negara maju. berat badan lahir kurang dari 1.500 gram sangat mempengaruhi perkembangan bayi yang terhambat. hal ini mungkin berbeda dengan negara-negara berkembang.Objektif Studi ini bertujuan untuk menentukan apakah bayi preterm dengan berat badan lahir 1.500 sampai 2.499 merupakan faktor resiko untuk perkembangan yang terhambat pada usia 7-10 bulan.Metoda Kami menganalisa metode tunggal pada bayi yang berumur 7-10 bulan. berat badan lahir berkisar 1.500 2.499 gram. preterm cocok untuk usia kehamilan ( termasuk BBLR) dan pada 7-10 bulan kronologis usia, berat badan lahir > 2.500 gram matur (bukan BBLR) pada rumah sakit dengan studi kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis Rumah Sakit Hasan Sadiki, Bandung, dari bulan September 2003 sampai bulan Mei 2004. Kami membuat kriteria eklusi bagi bayi-bayi dengan kelainan kongenital. penyakit membrane hialin. menggunakan ventilasi bantuan. atau transfusi tukar. Beberapa analisis regresi logistik dilakukan untuk analisis data.Hasil Persentase perkembangan bayi terhambat pada BBLR lebih tinggi dari yang tidak termasuk BBLR (17.1% : 1.6%). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor resiko untuk perkembangan terhambat (RR=5.13.95%Cl 1.55;16.96. P=0.007). Faktor resiko biologi yang lain untuk perkembangan terhambat adalah hiperbilirubinemia (RR=3.32.95% Cl 1.29;8.54. P= 0.013) dan sepsis (RR=2.74.95%Cl 1.15;6.52. P=0.023).Kesimpulan Preterm dengan berat badan 1.500 2.499 gram merupakan faktor resiko untuk perkembangan bayi terhambat setelah disesuaikan dengan faktor resiko biologi lainnya.Kata kunci : Preterm, BBLR, usia kehamilan, perkembangan terhambat, Bayley Infant Neurodevelopment of screener (BINS)

Berat badan lahir dan usia kehamilan merupakan faktor yang penting sebagai penyebab perkembangan terhambat. Berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi preterm meningkatkan faktor resiko pada gangguan perkembangan saraf; usia kehamilan yang pendek dan BBLR berhubungan dengan tingkat resiko dari defisit saraf . Bayi preterm dan BBLR mudah terkena gangguan organ tubuh karena fungsi organ masih belum sempurna.1,2Angka kejadian BBLR (berat badan lahir 2.500 gram(bukan BBLR). Data diambil dari rekam medis bagian perinatologi, Rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, mulai bulan September 2003 sampai bulan Mei 2004. Faktor resiko biologi pada prenatal dan periode perkembangan bayi adalah tercatat. Kami mengeklusi subyek yang memiliki kelainan congenital, penyakit membrane hialin, menggunakan ventilasi bantua, atau transfuse tukar.

Penelitian kami bertujuan untuk menilai resiko biologi berdasarkan teori yang berhubungan dengan terhambatnya pertumbuhan. Contoh: riwayat obstetri ibu (usia ibu, riwayat medis ibu, paritas dan riwayat kehamilan), riwayat melahirkan (spontan, seksio cesaria atau lainnya, komplikasi ibu saat melahirkan), neonatus dan kondisi bayi ( asfiksia berat, sepsis, hiperbilirubinemia,sering URTI, sering mengalami diare, anemia), dan nutrisi (ASI eksklusif).Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan uji hipotesis dua arah dan resiko-resiko pada perkembanganterhambat.

Tes skrining BINS menunjukkan hasil untuk menentukan resiko pada perkembangan terhambat. Ada 4 konsep area kemampuan yang dinilai oleh BINS. 1) fungsi saraf dasar, 2) fungsi penerimaan, 3)fungsi ekspresif, dan 4) proses kognitif. Kami mengklasifikasikan hasil dalam dua bagian (tinggi dan rendah).

Bivariate dan multivariate ( Logistic regression) analisis dilakukan. Untuk semua analisis menggunakan SPSS untuk Windows. Release 10.00 (SPSS Inc. Chicago. Illinois.USA).Penelitian ini telah disetujui oleh komite medik rumah sakit Hasan sadikin Bandung.Hasil

Seratus delapan puluh Sembilan bayi termasuk dalam kriteria inklusi. Diantara ini ada 37 bayi yang terekslusi karena 2 meninggal (1,0%), 6 bayi tinggal diluar kota (3,1%), dan 29 bayi tidak diketahui keberadaannya (15,3%), Sisa 152 bayi BBLR memiliki berat badan lahir rata-rata 2.082 gram (SD 275) dan lahir dengan usia kehamilan 34 minggu (SD 1,4). Rata-rata usianya pada alat BINS adalah usia 8.4 bulan (SD1,2). Tujuh puluh dua bayi (47.4%) didapat pada Klinik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan 80 bayi (52,6%) dinilai pada rumahnya dengan BINS.

Kelompok kontrol termasuk 522 bayi lahir dengan berat badan >2.500 gram dan usia kehamilan > 37 minggu. Diantaranya ini, ada usia 7-10 bulan 3 meninggal (0,1%), 67 tinggal diluar kota (12,8%) dan 146 tidak bisa diketahui keberadaannya (27,8%). Yang termasuk kelompok kontrol ada 246 bayi dengan rata-rata berat badan lahir 3.117 gram (SD 355) dan rata-rata usia kehamilan 39 minggu (SD1). Dengan alat BINS rata-rata usia pada kelompok kontrol adalah 8,4 bulan (SD1,2), 68 bayi (27,6%) didapat pada Klinik Pertumbuhan dan Perkembangan Ana, dan 178 bayi (72,4%) dinilai pada rumahnya. Keseluruhannya ada 398 bayi yang termasuk dalam penelitiaan adalah 152 bayi dengan BBLR dan 246 bayi bukan BBLR. Persentase perkembangan terhambat pada bayi kelompok BBLR lebih tinggi dari yang kelompok bukan BBLR (17,1% : 1,6%). tabel 1.

Univariate analisis menyatakan bahwa variabel-variabel berikut ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingginya resiko pada perkembanganterhambat : BBLR, asfiksia berat, sepsis, hiperbirilubinemia, tidak ASI ekslusif,sering diare, dan anemia. Secara biologi faktor predominan yang menyebabkan perkembangan terhambat adalah sepsis (p