jurnal andrill - suplemen zinc

Upload: qyura

Post on 09-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Andrill - Suplemen Zinc

TRANSCRIPT

Suplementasi Zinc Jangka Pendek sebagai Profilaksis untuk Morbiditas Diare pada Bayi 6 Sampai 11 Bulan

Abstrak

Latar Belakang : Pemberian suplementasi Zinc selama diare dapat mengurangi insiden dan keparahan diare. Namun, efek pemberian profilaksis zinc jangka pendek hanya pernah dipantau pada bayi berusia > 12 bulan. Karena tingkat kejadian diare juga tergolong tinggi pada anak berusia 6-11 bulan. Oleh karena itu, peneliti menilai efek profilaksis dari pemberian zinc terhadap tingkat kejadian dan durasi diare pada kelompok usia tersebut.

Metode: Pada penelitian randomisasi, double-blind, dengan kontrol placebo, peneliti memasukkan bayi berusia 6-11 bulan dari pemukiman desa di Delhi, India, dimulai dari 1 Januari 2011 hingga 15 Januari 2012. Peneliti secara acak memasukkan 272 bayi untuk menerima 20 mg zinc atau suspensi placebo secara oral, setiap hari, selama 2 minggu. Hasil penelitian primer adalah tingkat kejadian diare per-anak/tahun. Semua analisis dilakukan dengan intention-to-treat (berbasis dengan tujuan untuk pengobatan) Hasil : Total 134 bayi dimasukkan pada kelompok zinc sementara 124 bayi pada kelompok placebo. Kedua kelompok ini dinilai berdasarkan tingkat insidensi diare. Terdapat penurunan hingga 39% (Incident Rate Ratio kasar [IRR] 0.61, 95% Confidence interval [CI] 0.53-0.71) dari episode kejadian diare, 39% (IRR 0.61, 95% CI 0.54-0.69) dari total hari dimana anak mengalami diare, dan penurunan 36% dari durasi/episode diare (IRR 0.64, 95% CI 0.56-0.74) dalam pemantauan 5 bulan.Kesimpulan : Pemberian suplemen zinc profilaksis dalam jangka waktu pendek selama 2 minggu dapat mengurangi morbiditas diare pada bayi berusia 6-11 bulan, dalam 5 bulan, pada populasi dengan tingkat prevalensi kekurangan gizi dan gangguan tumbuh kembang yang tinggi

Zinc merupakan zat yang dibutuhkan untuk aktifitas banyak sel dan sistem imunitas bergantung pada kandungan zat yang penting ini. Defisiensi zinc sering terjadi di negara berkembang, termasuk India. Hal ini biasanya diakibatkan karena makanan yang biasa dikonsumsi memiliki kandungan zinc yang rendah dan kaya dengan phytates yang dapat menghambat absorbsi dan pendaya-gunaan zinc. Penelitian randomisasi dengan kontrol menyatakan bahwa pemberian suplemen zinc pada saat terjadi diare akut dapat mengurangi tingkat durasi dan keparahan, serta insidensi dari episode diare selanjutnya.Namun, meta-analysis terbaru menyimpulkan bahwa pemberian suplemen profilaksis zinc dapat mengurangi tingkat insidensi dari diare hanya pada anak berusia 12 bulan. Karena tingkat kejadian diare juga tergolong tinggi pada anak berusia 6-12 bulan (4.8 episode diare/tahun), tergantung dari pola makan anak tersebut, penelitian saat ini ditujukan untuk memantau apakah pemberian profilaksis zinc dalam jangka pendek mempunyai peran untuk mengurangi morbiditas akibat diare pada kelompok anak usia 6-12 bulan. Walaupun penelitian yang asli juga memasukkan hasil tambahan, seperti adanya infeksi saluran pernafasan akut dan pertumbuhan anak, hasil dari masing-masing data ini akan dilaporkan secara terpisah,

MetodePengaturan dan Peserta PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian berbasis populasi, dengan randomisasi, buta-ganda, pararel, dengan kontrol placebo, yang dilakukan dari 1 Januari 2011 hingga 15 Januari 2012. Peneliti memasukkan semua anak berusia 6-11 bulan yang bertempat-tinggal di Gokulpuri, sebuah pedesaan di bagian timur laut dari Delhi, India, yang ingin mengikuti penelitian hingga selesai. Gokulpuri mempunyai 2500 ruah yang dibagi menjadi 4 blok, A, B, C, dan D, dengan populasi sekitar 23.000. Kebanyakan populasi merupakan strata ekonomi menengah ke bawahUntuk mendapatkan jumlah sampel akhir, penambahan jumlah anak juga diambil dari area yang serupa di Gangavihar. Penelitian ini disetujui oleh Institusi Komite Etik di Maulana AzadMedical College, New Delhi dan Associated Lok Nayak Hospital. Penelitian ini terdaftar pada Clinical Trial Registry-India dengan nomor CTRI/2010/091/ 001417.Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian profilaksis zinc selama 2 minggu dapat menurunkan tingkat kejadian diare selama beberapa bulan. Karenanya, peneliti mengeklusikan semua anak yang sudah menerima suplemen zinc pada saat penelitian atau 3 bulan sebelum penelitian dimulai, pasien yang mengalami malnutrisi berat, defisiensi immunitas, sedang menjalani terapi steroid, dengan penyakit berat sehingga membutuhkan perawatan, atau keluarganya akan pindah dari area penelitin. Pemantauan house-to-house (rumah ke rumah) dilakukan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi dan merekrut bayi yang memenuhi kriteria. Tuuan penelitian ini dijelaskan kepada keluarga dan persetujuan medis didapatkan dari semua orangtua bayi sebelum pasien dimasukkan ke dalam penelitian.Perekrutan sampel dilakukan dalam dua minggu awal pada Januari dan Juli, dan dipantau selama 5 bulan. Hal ini dilakukan untuk memastikan penilaian hasil 1 tahun lengkap dari Januari 2011 hingga Januari 2012, dan untuk meminimalkan efek terkait cuaca.

Randomisasi dan Blinding (Pengacakkan dan Pembutaan)Urutan pengacakan dibuat berdasarkan metode randomisasi sederhana dengan menggunakan penomoran acak komputas (Excel 2010). Botol diberikan label nomor serial di Derpartment of Community Medicine, Maulana Azad Medical College, oleh DKT, tanpa diketahui oleh penilai lapangan (AM). Penilai lapangan dan orangtua tidak diberitahu (dibutakan/blinded) tentang alokasi pengbatan dan pemberitahuan baru dilakukan setelah periode pemantauan selesai pada seluruh 272 bayi.

IntervensiSirup zinc dan placebo disiapkan oleh Abyss Pharma (Delhi, India). Setiap 5 ml dari preparat mengandung placebo (berbasis sirup) atau zinc (20 mg zat zinc dalam zinc sulfate) dan dimasukkan dalam botol yang serupa bentuknya. Sirup mempunyai warna, rasa, dan konsistensi yang sama. Saat pemantauan, setelah memastikan kelayakan pasien dan mendapatkan persetuuan medis, semua bayi dimasukkan dalam penelitian. Ibu bayi menerima botol yang diberi label nomor serial penelitian. Penilai lapangan akan membeirikan dosis pertama pada waktu pengobatan dimulai dan menyarankan ibu untuk memberikan 5 ml sirup (menggunakan sendok plastik standar takaran 5 ml) setiap hari pada bayi, selama 13 hari.Setelahnya, kunjungan akan dilakukan pada hari ke-7 dan 14 untuk memastikan tingkat kepatuhan konsumsi obat pada pasien. Jika sirup tidak diberikan secara teratur, penambahan 1 minggu akan diberikan untuk melengkapi dosis pengobatan. Peneliti mengumpulkan data untuk semua kemungkinan efek samping yang akan dilaporkan oleh perawat pada saat kunjungan. Untuk memastikan bahwa anak tidak menerima penambahan dosis dari zinc, peneliti meminta ibu pasien untuk membaca kartu dengan judul penelitian bahwa pasien sudah menerima sirup zinc. Kartu ini akand iberikan ketika anak akan dibawa ke setiap dokter yang mengobatinya .

Hasil dan PemantauanHasil primer adalah tingkat insidensi diarea untuk setiap anak/tahun. Diare dijelaskan sebagai BAB lebih dari 3x dengan perubahan konsistensi lembek, cair, atau berair atau BAB berdarah dalam periode 24 jam. Hasil sekunder termasuk insiden dari tingkat diare akut, disentri, diare persisten; durasi dari diare dan efek samping. Diare akut dijelaskan sebagai episode diare selama 14 hari. Jika episode diare berlangsung lebih dari 14 hari akan disebut diare persisten Episode diare akan diklassifikasikan sebagai disentri apabila feses mengandung darah. Durasi diarea akan dinilai dengan menghitung jumlah hari selama terkena diare dan jumlah hari rata-rata hingga diare sembuh. Penilaian dasar (Tabel 1) dilakukan pada saat perekrutan pasien yang memasukkan pengukuran berat dan panjang badan dengan menggunakan Salter Weighing Scale (dengan ukuran100 gr [Model no.235 6M; Salter India Ltd, Daryagani, New Delhi, India]), dan Infantmoter (dengan ukuran 1 mm [nomor mode: AM 1744; ATICO Medical Pvt Ltd, Haryana, India]). Semua hasil akan dinilai oleh penilai lapangan yang ahliPemantauan untuk diare dimulai pada hari ke-15 setelah intervensi. Setiap anak akan dipantau setiap lama selama 63 hari dan pemantauan akan diteruskan hingga 5 bulan setelah pemberian suplemen zinc/placebo selesai. Pada setiap pemantauan [follow-up], ibu atau perawatnya akan ditanya tentang ada-tidaknya terjadi diare dala 15 hari terakhir. Pemulihan dari episode diare akan dipertimbangkan ketika diare terakhir hanya terjadi dalam 72 jam terakhir. Episode berulang dari diare dipertimbangkan sebagai episode diare yang baru.

Ukuran SampelUkuran sampel akan dihitung dengan menilai perhitungan 4 hasil penelitian primer yaitu: penurunan tingkat insidensi diare, infeksi saluran pernfasan akt, dan peningkatan dari panjang dan berat badan. Untuk diare, penelitian sebelumnya yang serupa measukkan populasi yang serupa dan memperkirakan tingkat kejadian diare sebesar 9.1 episode (SD = 4.5)/anak/tahun. Karenanya, terdapat 20% penurunan tingkat kejadian diare (a= 0.05 dan kekuatan penelitian 80%), peneliti membutuhkan 90 bayi untuk setiap kelompok. Namun, jumlah sampel yang dibutuhkan lebih besar yaitu 258 (untuk infeksi pernafasan akut); sehingga peneliti merekrut semua populasi yaitu 216 bayi dari Gokulpur dan tambahan 56 bayi dari Gangavihar (Total = 272). Hasil penelitian terhadap diare akan dinilai pada semua bayi yang mengikuti penelitian.

Analisis StatistikData diumpulkan dan diperiksa untuk tingkat akurasi berdasarkan hari dan dimasukkan ke SPSS versi 16 (IBM SPSS Statistics, IBM Corporation, Chicago, IL). Tingkat kejadian ditamplikan sebagai episode diare/anak dalam 1 tahun. Penghitungan dilakukan berdasarkan nilai rata-rata dan SD. Perbedaan dari nilai rata-rata duji dengan menggunakan uji-t, untuk data distribusi normal, atau uji Mann-Whitney U, untuk data lainnya.Perkiraan keseimbangan hasil akan digunakan untuk mendapatkan incident rate ratio (IRR) dengan 95% confidence interval (CIs) untuk membandinkan jumlah episode dan durasi diare setiap bulannya dengan menggunakan distribisu Poisson log linear, dengan analisis yang bertuju untuk mengobati. Exchangeable Working Correlation Matrix dipilah untuk semua hasil penelitian. Peneliti memasukkan anak yang setidaknya menerima 2 dosis intervensi ke dalam analisis. Kunjungan follow-up untuk penilaian hasil pada anak tidak tersedia dapat data yang dimasukkan dalam kasus terburuk (2 episod diare), dan skenario kasus terbaik (tidak ada episode diare). Namun, hal ini tidak mengubah hasil penelitian, kareannya, peneliti menyajikan hasil dari artikel ini dengan analisis data yang lengkap. Peneliti memutuskan untuk menentukan IRR untuk kovariae yang tampaknya berbeda pada dasar dari dua kelompok. Peneliti juga memutuskan untuk membandingkan nilai rata-rata episde diare pada kedua grup setiap bulannya.Status sosioekonomi juga diniai dengan menggunakan Modified Kuppuswamy Scale (berdasarkan edukasi dan pekerjaan dari kepala keluarga dan pendapatan keluarga) untuk Consumer Price Index terhadap semua pekerja industri di India pada tahun 2011. Z-Score untuk panjang dan ebrat badan dihitung dengan menggunakan tablet referensi World Health Organization untuk panjang dan berat badan anak

Observasi dan Hasil PenelitianDari total 3155 rumah yang teridentifikasi pada saat survey, peneiti menilai ada 272 bayi yang sesuai utuk penelitian (Gambar 1). Karea tidak ada ekslusi dan penolakan pada pasien, semua bayi dimasukkan dalam penelitian. Total 141 bayi menerima zinc dan 131 bayi menerima placebo. Kedua kelompok mempunyai karaktersitik dasar yang serupa (Tabel 1). Tujuh keluarga (n = 4 pada kelompok zinc dan n 3 pada kelompok placebo) pindah selama perode penelitian. Jumlah rata-rata follow-up dalah 10 pada setiap kelompok (zinc: 10.0 6 0.75, placebo: 10.0 6 0.76, P =.721). Analisis akhir memasukkan 134 bayi pada kelompok zinc dan 124 bayi ada kelompok placebo, yang menyelesaikan penelitian. Total 19 bayi (13.5%) pada kelompok zinc dan 26 bayi (20%) pada kelompok placebo diberikan penambahan 1minggu untuk menyelesaikan intervensi medis, karena pasien tidak patuh mengonsumsi obat.

Efek terhadap DiarePemberian suplemen zinc selama 14 hari menyebabkan penurunan bermakna terkait jumlah episode diare. Dari total 829 episode diare yang diamati, 329 episode terjadi pada kelompok zinc sementara 500 pada kelompok placebo, terhitung bahwa tingkat kejadiannya adalah 6.07 pada kelompok zinc dan 9.90/anak dalam 1 tahun pada kelompok placebo, pada akhir bulan kelima (Tabel 2). Equation Regression Model menunjukkan bahwa terdapat penurunan hingga 39% (adjusted IRR 0.61, 95% CI 0.530.71) dalam episode diare pada kelompok zinc dibandingkan dengan kelompo placebo setelah model ini diterapkan untuk kasus kurang gizi.Ketika tipe diare dinilai secara terpisah (Tabel 2), peneliti menemukan penurunan episode diare akut hingga 31% (adjusted IRR 0.69, 95% CI 0.590.81), 70% penurunan episode diare persisten (adjusted IRR 0.30, 95% CI 0.170.51), dan lebih dari 95% penurunan pada episde disentri (adjusted IRR 0.03, 95% CI 0.010.24) pada kelompok zincSuplemen zinc dapat menyebabkan penurunan bermakna hingga 39% (adjusted rate ratio [RR] 0.61, 95% CI 0.54-0.69) dari jumlah hari terkena diare. Selain itu terdapat juga penurunan bermakna hingga 36% untuk durasi/episode diare (adjusted RR 0.64,95% CI 0.560.74) yang terlihat pada kelompok zinc (Tabel 3)Zinc secara bermakna dapat mengurangi epusode rata-rata diare untuk setiap jenis selama 5 bulan (Tabel 4). Namun tingkat dari penurunan ini baru terjadi setelah bulan ketiga.

Efek SampingEfek samping yang pernah dilaporkan adalah diare, muntah, dan konstipasi. Persentase dari anak yang mengalami keluhan ini adalah 9.0% anak mengalami diare, 10.4% muntah, dan 1.5% konstipasi, pada kelompok zinc, dan 7.3% diare, 4.8% muntah, dan 0% konstipasi pada kelompok placebo, dan perebdaan ini tidak bermakna pada kedua kelompokSatu kematian dilaporkan terjadi akibat diare pada kelompok zinc pada bulan ketiga setelah perekrutan pasien. Autopsi verbal menunjukkan adanya dehidrasi berat akibat tidak diberikan cairan rehidrasi oral atau kurangnya cairan di rumah sehingga menyebabkan kematian anak. Fakta bahwa kematian ini terjadi pada bulan ketiga setelah intervensi dimulai, dan penanganan yang tidak sesuai yang ditunjukkan melalui autopsi verbal, menyingkirkan peran zinc terhadap diare.

PembahasanPada penelitian ini, peneliti melaporkan bahwa pemberian suplemen zinc selama 2 minggu secara signifikan dapat menurunkan tingkat kejadian dan durasi diare selama pemantauan 5 bulan. Walaupun mereka meneliti hasil penelitian tambahan (contoh : infeksi saluran pernafasan akut dan pertumbuhan), hasil ini akan dilaporkan secara terpisah.Kekurangan zinc dapat menyebabkan gangguan neuropeptida, seperti cyclic guanosine monophosphate, dan reaktan fase akut seperti interleukin 1, yang mempengaruhi kondisi sekresi di usus, dan menyebabkan episode diare.16 Karenanya, profilaksis zinc pada populasi yang kurang zinc dapat menurunkan morbiditas diare. Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah kadar serum zinc tidak diperiksa untuk menilai tingkat defisiensi dan efek selanjutnya terhadap kadar serum zinc. Selain itu, penelitian sebelumnya pada populasi yang sama di Delhi menunjukkan adanya prevalensi defisiensi zinc yang tinggi (nilai normal 11.5-22.2 M) 73.3% < 10,4 M dan 33,8% < 9 M. Selain itu, pada penelitian ini, proporsi dari bayi yang kerdil > 20% menunjukkan adanya peningkatan risiko defisiensi zinc, karena kerdil pada bayi dapat dijadikan suatu indikator defisiensi zinc dalam populasi penelitian. Data dasar terkait tingkat kejadian diare pada usia kelompok ini tidak tersedia.Diantara penelitian dengan menggunakan pemberian profilaksis zinc jangka pendek selama 2 minggu, hanya 1 penelitian yang menunjukkan penurunan tingkat kejadian diare pada kelompok berusia 12-35 bulan.18 Penelitian sebelumnya, yang memasukkan bayi berusia 6-11 bulan menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ini namun setelah pemberian suplemen zinc secara berkelanjutan.19-22 Salah satu dari penelitian ini dilakukan dengan cara kohort pada bayi berat badan lahir rendah.20 Penelitian juga menunjukkan efektifitas dalam pemberian profilaksis zinc berkelanjutan pada kelompok usia yang lebih luas (6-41 bulan dan 6-35 bulan), namun analisis kelompok pada anak berusia < 12 bulan masih belum pernah dilakukan.23,24 Penelitian serupa yang lebih luas dan dilakukan pada populasi yang sama di Delhi menunjukkan bahwa pemberian profilaksis zinc selama 4 bulan terbukti efektif hanya pada anak berusia > 12 bulan.25 Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya, dimana penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian suplemen zinc profilaksis jangka pendek dapat menurunkan tingkat kejadian pada anak berusia 6-11 bulan. Pemberian profilaksis zinc terbukti menurunkan insiden diare pada pemberian jangka pendek atau terus menerus, berdasarkan 2 meta-analisis yang ada. Namun, manfaat pemberian terbatas pada anak berusia > 12 bulan.8,9 Pada penelitian ini, penurunan bermakna dari jumlah hari diare per anak dan durasi per episode diare telah dibuktikan. Sebaliknya, hasil 2 penelitian sebelumnya menyatakan pemberian zinc profilaksis secara berkelanjutan tidak memberikan efek terhadap durasi diare. Salah satu dari penelitian tersebut dilakukan pada anak berusia 6-9 bulan dan yang lain pada anak berusia 18-36 bulan.19,26 Dari 2 meta-analisis, 1 penelitian memberikan suplemen zinc secara berkelanjutan dan menunjukkan total hari diare yang lebih sedikit,27 sementara penelitian lainnya yang memasukkan pemberian suplemen berkelanjutan dan jangka pendek menunjukkan tidak adanya efek terhadap durasi diare.7Dalam penelitian ini, penurunan bermakna terkait tingkat kejadian terlihat ketika diare dibagi berdasarkan jenisnya yaitu diare akut, persisten, dan disentri. Sebelumnya, hanya ada satu penelitian yang menyimpulkan bahwa tingkat kejadian diare akut mengalami penurunan bermakna dengan pemberian suplemen zinc, namun hasil penelitian ini dilakukan pada kelompok usia yang lebih luas (6-35 bulan).28 Tiga penelitian, dengan kelompok usia yang sama, yaitu < 12 bulan, menunjukkan tidak ada penurunan bermakna pada kelompok yang menerima zinc terhadap kejadian diare persisten.6,22,24 Walaupun kedua meta-analisis menunjukkan bahwa risiko diare persisten memang berkurang dengan pemberian suplemen zinc, analisis kelompok pada anak berusia 6-11 bulan masih belum ada.9,27 Selain itu, satu dari meta-analisis ini memasukkan penelitian dengan pemberian berkelanjutan suplemen zinc. Untuk disentri, hanya 1 penelitian yang menunjukkan adanya penurunan bermakna dari tingkat kejadian disentri setelah pemberian suplemen zinc, namun dilakukan pada kelompok usia yang lebih luas yaitu 6-35 bulan dengan suplementasi berkelanjutan.24Penelitian tentang pemberian suplemen zinc jangka pendek tidak menunjukkan adanya penurunan insiden disentri pada kelompok usia 12-35 bulan.18 Dari 2 meta-analisis, 1 penelitian sesuai dengan penelitian ini, walaupun kelompok usia yang digunakan dalam penelitian lebih luas pada meta-analisis ini dan penelitian ini hanya memberikan suplemen zinc berkelanjutan.9,27 Diantara penelitian sebelumnya dengan populasi serupa, peneliti menemukan satu penelitian yang tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendeteksi penurunan bermakna pada morbiditas bayi diare berusia 6-11 bulan.25 Pada penelitian lain, pemberian profilaksis zinc yang diberikan pada populasi yang sudah pernah menerima terapi zinc untuk diare akut, dapat menyebabkan penurunan efektifitas dari pemberian profilaksis zinc selanjutnya.5,7,24,28 Namun, penelitian ini dilakukan pada populasi yang belum pernah menerima suplemen zinc dalam 3 bulan terakhir, tampak sehat, dan mempunyai bayi kurang gizi dan kerdil dengan proporsi tinggi. Hal ini, disertai dengan fakta terkait beban maksimal diare terlihat pada kelompok usia 6-11 bulan,11 dapat menyebabkan hasil yang bermakna terhadap penelitian ini.

KesimpulanPenelitian sebelumnya dan meta-analisis menunjukkan efek menguntungkan terhadap pemberian zinc profilaksis pada diare baik dengan pemberian suplemen berkelanjutan untuk jangka waktu lama, berkisar 3 bulan hingga 1 tahun, atau pada anak berusia > 12 bulan. Penelitian ini dapat menunjukkan adanya penurunan bermakna dari morbiditas diare pada bayi berusia 6-11 bulan, bahkan setelah 5 bulan terapi profilaksis jangka pendek ini selesai diberikan.Keuntungan dari pemberian zinc dengan intervensi profilaksis berbasis komunitas adalah semua anak pada populasi target dapat dipantau. Hal ini dapat menurunkan tingkat insiden diare secara keseluruhan pada komunitas dibandingkan pemberian zinc hanya pada anak yang membutuhkan pengobatan terhadap diare. Hal ini dikarenakan banyak anak yang mengalami diare namun tidak datang ke fasilitas kesehatan, yang sering terjadi pada populasi kumuh, sehingga menyebabkan episode diare berulang. Kesulitan utuk memberikan zinc pada anak yang tampak sehat adalah dalam hal penyampaian rencana pada komunitas, yang membutuhkan waktu tambahan dan kerjasama dengan pekerja kesehatan atau relawan lainnya.Hasil dari penelitian ini penting terhadap biaya dan implikasi operasional, dimana pemberian zinc profilaksis jangka pendek dengan dosis yang adekuat lebih bersifat praktis daripada pemberian terapi profilaksis zinc berkelanjutan.Hasil dari penelitian ini mungkin hanya dapat diberikan pada populasi dengan defisiensi zinc. Penelitian selanjutnya yang dilakukan baik di negara berkembang maupun maju terkait efek profilaksis zinc untuk diare harus menilai kosentrasi dari defisiensi zinc. Selain itu, penelitian selanjutnya harus mengikuti prosedur standar terkait durasi dan dosis dari zinc profilaksis. Hal ini akan memastikan bahwa pembuat kebijakan mempunyai dasar yang valid dan reliabel untuk menerapkan program zinc profilaksis pada populasi anak-anak yang sekiranya akan memperoleh manfaat dari program yang akan mereka kerjakan.