jumat bank indonesia kpr pekerja non formal dorong ...kebutuhan rumah di sejumlah kota masih tinggi...

1
layouter: hadi HALAMAN 17 JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017 SURABAYA -Kinerja perbankan Jawa Timur pada triwulan II tahun 2017 relatif baik. Hal ini tercermin dari meningkat- nya pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK), sedangkan pertumbuhan kredit cenderung stabil. Kredit perbankan men- capai Rp 476,39 triliun atau tumbuh 7,84 persen year on year (yoy), yang relatif stabil dibandingkan triwulan I/ 2017. Sebaliknya, penghimpu- nan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,88 persen meningkat dibandingkan triwulan I/ 2017 (8,94 per- sen) atau mencapai Rp 475,92 triliun. Hal tersebut mendorong peningkatan pertumbuhan aset dari 7,15 persen menjadi 8,56 perseb atau sebesar Rp 584 triliun. Direktur Kantor Per- wakilan (Kpw) Bank Indo- nesia, Jawa Timur, Difi Achmad Johansyah menga- takan bahwa untuk aksele- rasi konsumsi swasta ditopang oleh peningkatan kredit konsumsi. Dia menyatakan penyalu- ran kredit diu triwulan II/ 2017 tercapai Rp 135,2 tri- liun atau tumbuh 12 persen dibanding tahun sebelum- nya, dan lebih tinggi 11,2 persen dari triwulan I. ”Berdasarkan KPR, KPA (Kredit kepemilikan aset), kredit kendaraan bermotor (KKB) maupun multiguna juga lebih tinggi diban- dingkan triwulan kedua. Umumnya, kalau di triwu- lan II naik, biasanya di se- mester kedua akan tumbuh lebih baik,” kata Difi dihubungi Radar Surabaya, Kamis (28/9). Pertumbuhan KPR di Nilai nominal inflow men- capai Rp 17,25 triliun atau turun 27,9 persen quarter to quarter (qtq), jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya (32,5 persen, qtq). Sementara itu, nominal outflow mencapai Rp 37,90 triliun atau meningkat cukup signifikan sebesar 181,5 persen (qtq) diban- ding kondisi pada triwulan I/ 2017 (-11,6 persen, qtq). ”Secara spasial, net out- flow terjadi pada seluruh wilayah kerja Bank Indo- nesia, dengan peningkatan tertinggi terjadi di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malang,” jelasnya. Adapun sistem keua- ngan Jatim di triwulan II/ 2017 cukup terjaga di te- ngah tekanan yang dialami korporasi dan Ru mah Tangga (RT). Kinerja korporasi sektor utama Jatim yakni sektor industri pengolahan mengalami perlambatan dipengaruhi penurunan kinerja ekspor beberapa komoditas unggulan jatim. Sehingga mendorong perlambatan kredit korpo- rasi dari 3,94 persen (yoy) menjadi 3,54 persen (yoy). NPL Korporasi juga ter- catat masih meningkat dari 4,17 persen menjadi 4,23 persen. Di sisi lain, kondisi RT cukup baik tercermin me- lalui peningkatan kon- sumsi masyarakat sejalan dengan perayaan Idul Fitri. Meskipun meng- hadapi tekanan inflasi dan terbatasnya kinerja sektor industri pengolahan. Permintaan kredit RT tercatat meningkat dari 11,18 persen (yoy) menjadi 12,98 persen (yoy), mes- kipun masih mengalami penurunan repayment ca- pacity yang tercermin pada memburuknya rasio non performing loan (NPL), yak ni dari 1,25 per sen menjadi 1,35 persen. (han/rif) Jatim lebih tinggi diban- dingkan pertum buhan KPA maupun KKB. Jika KPR di Jatim, pada tri- wulan kedua tumbuh 7 persen, KKB justru hanya tumbuh di kisaran 6 per- sen, sedangkan KPA tum- buh 4 persen. ”Kalau me- lihat pengawasan KPR yang punya kewenangan adalah OJK, tapi sampai saat ini kami melihat KPR di Jatim tumbuhnya mem- baik,” kata Difi. Optimisme pertumbuhan properti di wilayah Jatim karena provinsi ini selalu bertumbuh di atas nasio- nal. ”Pemerintah juga su- dah mendorong kebiijakan KPR untuk pekerja non formal, jika kebijakan itu direalisasikan, kami opti- mis semester dua bisa le- bih bergairah dan tumbuh dua digit,” katanya. Peningkatan KPR itu didorong pula peningkatan aktivitas ekonomi masya- rakat yang terus bertum- buh. Pada triwulan II/ 2017 terpantau melalui kondisi net outflow yang terjadi di Jawa Timur. DOK RADAR SURABAYA PRODUCT KNOWLEDGE: Customer service Bank Mandiri menjelas- kan produk perbankan kepada nasabah. Peningkatan aktivitas eko- nomi di Jatim dan relaksasi kebijakan LTV membuat pertumbuhan kredit properti masih lebih tinggi dibanding KPA dan KKB. SURYANTO PUTRAMUJI/ RADAR SIDOARJO KEBUT PEKERJAAN: Sejumlah petugas tengah menyelesaikan pekerjaan perumahan di kawasan perumahan Pondok Jati, Sidoarjo. Kebutuhan rumah di sejumlah kota masih tinggi dan tercermin masih tingginya penyaluran KPR hingga triwulan kedua tahun 2017. Bank Indonesia KPR Pekerja Non Formal Dorong Pertumbuhan Properti

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jumat Bank Indonesia KPR Pekerja Non Formal Dorong ...Kebutuhan rumah di sejumlah kota masih tinggi dan tercermin masih tingginya penyaluran KPR hingga triwulan kedua tahun 2017. Bank

layouter: hadi

HALAMAN 17jumat, 29 SEPTEMBER 2017

SURABAYA-Kinerja perbankan Jawa Timur pada triwulan II tahun 2017 relatif baik. Hal ini ter cermin dari mening kat-nya pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK), sedangkan pertumbuhan kredit cenderung stabil. Kredit perbankan men-capai Rp 476,39 triliun atau tumbuh 7,84 persen year on year (yoy), yang relatif stabil dibandingkan triwulan I/ 2017.

Sebaliknya, peng him pu-nan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,88 persen meningkat dibandingkan triwulan I/ 2017 (8,94 per-sen) atau mencapai Rp 475,92 triliun. Hal tersebut mendorong peningkatan pertumbuhan aset dari 7,15 persen menjadi 8,56 perseb atau sebesar Rp 584 triliun.

Direktur Kantor Per-wakilan (Kpw) Bank Indo-nesia, Jawa Timur, Difi Achmad Johansyah menga-ta kan bahwa untuk aksele-rasi konsumsi swasta ditopang oleh peningkatan kredit konsumsi.

Dia menyatakan penya lu-ran kredit diu triwulan II/ 2017 tercapai Rp 135,2 tri-liun atau tumbuh 12 persen dibanding tahun sebe lum-nya, dan lebih tinggi 11,2 persen dari triwulan I.

”Berdasarkan KPR, KPA (Kredit kepemilikan aset), kredit kendaraan bermotor (KKB) maupun multiguna juga lebih tinggi diban-ding kan triwulan kedua. Umumnya, kalau di tri wu-lan II naik, biasanya di se-mester kedua akan tumbuh lebih baik,” kata Difi dihubungi Radar Surabaya, Kamis (28/9).

Pertumbuhan KPR di

Nilai nominal inflow men-capai Rp 17,25 triliun atau turun 27,9 persen quarter to quarter (qtq), jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya (32,5 persen, qtq).

Sementara itu, nominal outflow mencapai Rp 37,90 triliun atau meningkat cukup signifikan sebesar 181,5 persen (qtq) diban-ding kondisi pada triwulan I/ 2017 (-11,6 persen, qtq).

”Secara spasial, net out-flow terjadi pada seluruh

wi layah kerja Bank Indo-nesia, dengan pening katan tertinggi terjadi di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malang,” jelasnya.

Adapun sistem keua-ngan Jatim di triwulan II/ 2017 cukup terjaga di te-ngah te kanan yang di alami kor porasi dan Ru mah Tangga (RT).

Kinerja korporasi sek tor utama Jatim yakni sektor indus tri pengolahan mengalami perlambatan dipengaruhi penurunan

kinerja ekspor beberapa komoditas unggulan jatim.

Sehingga mendorong perlambatan kredit kor po-rasi dari 3,94 persen (yoy) menjadi 3,54 persen (yoy). NPL Korporasi juga ter-catat masih meningkat dari 4,17 persen menjadi 4,23 persen.

Di sisi lain, kondisi RT cukup baik ter cermin me-lalui pening ka tan kon-sumsi masyarakat sejalan dengan perayaan Idul

Fitri. Meskipun meng-hadapi tekanan inflasi dan terbatasnya kinerja sektor industri pengolahan.

Permintaan kredit RT tercatat meningkat dari 11,18 persen (yoy) menjadi 12,98 persen (yoy), mes-kipun masih mengalami penurunan repayment ca-pa city yang tercermin pada mem bu ruk nya rasio non performing loan (NPL), yak ni dari 1,25 per sen men jadi 1,35 persen. (han/rif)

Jatim lebih tinggi di ban-dingkan per tum buhan KPA maupun KKB. Jika KPR di Jatim, pada tri-wulan kedua tumbuh 7 persen, KKB justru hanya tumbuh di kisaran 6 per-sen, sedangkan KPA tum-buh 4 persen. ”Kalau me-lihat pengawasan KPR yang punya kewenangan adalah OJK, tapi sampai saat ini kami melihat KPR di Jatim tumbuhnya mem-baik,” kata Difi.

Optimisme pertumbuhan properti di wilayah Jatim karena provinsi ini selalu ber tumbuh di atas nasio-nal. ”Pemerintah juga su-dah mendorong kebiijakan KPR untuk pekerja non for mal, jika kebijakan itu di realisasikan, kami opti-mis semester dua bisa le-bih bergairah dan tumbuh dua digit,” katanya.

Peningkatan KPR itu didorong pula peningkatan aktivitas ekonomi masya-ra kat yang terus bertum-buh. Pada triwulan II/ 2017 terpantau melalui kon disi net outflow yang terjadi di Jawa Timur.

DOK RADAR SURABAYA

PRODuCt KNOWLEDGE: Customer service Bank mandiri men je las­kan produk perbankan kepada nasabah. Peningkatan aktivitas eko­nomi di jatim dan relaksasi kebijakan LtV membuat pertumbuhan kredit properti masih lebih tinggi dibanding KPa dan KKB.

SURYANTO PUTRAMUJI/ RADAR SIDOARJO

KEBut PEKERjaaN: Sejumlah petugas tengah menyelesaikan pekerjaan perumahan di kawasan perumahan Pondok jati, Sidoarjo. Kebutuhan rumah di sejumlah kota masih tinggi dan tercermin masih tingginya penyaluran KPR hingga triwulan kedua tahun 2017.

Bank Indonesia

KPR Pekerja Non Formal Dorong Pertumbuhan Properti