juni 2017 - hfis-smf.co.id · kpr tertinggi adalah bank panin sebesar 10,72%, sedangkan sbd kpr...
TRANSCRIPT
Juni 2017
RESEARCH TEAM
Market Update Juni 2017
1
RINGKASAN
Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan
PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92% (yoy).
Pada kuartal pertama 2017 ini, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kinerja perdagangan ekspor
dan impor yang berhasil mencatatkan surplus dalam tiga bulan berturut-turut.
Bulan Juni 2017 terjadi inflasi sebesar 0,69% mom dari bulan sebelumnya, meningkat dari kondisi
Mei 2017 yang terjadi inflasi sebesar 0,39% mom. Seluruh kelompok pengeluaran mengalami
kenaikan harga seiring dengan adanya bulan puasa dan hari raya lebaran. Sumbangan inflasi
paling besar diberikan oleh kelompok pengeluaran transportasi sebesar 0,23% seiring peningkatan
penggunaan angkutan masa lebaran.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15 dan 16 Juni 2017 memutuskan untuk
mempertahankan BI 7-days Repo Rate di level 4,75%, dengan suku bunga Deposit Facility dan
Lending Facility masing-masing sebesar 4,00% dan 5,50%.
Rupiah tercatat terdepresiasi sebesar 0,19% (mom) dari Rp13.323/US$ pada akhir Mei 2017
menjadi sebesar Rp13.348/US$ pada akhir Juni 2017.
Pergerakan yield SUN selama bulan Juni 2017 diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan
yield rata-rata sebesar 8,90bps mom dibandingkan bulan lalu. Pergerakan yield yang diperkirakan
akan melemah akibat kenaikan FFR justru menunjukkan arah sebaliknya. Hal ini disinyalir karena
antisipasi pasar terhadap ekspektasi kenaikan FFR yang sudah diperkirakan ke level 1,00%-
1,25%.
Pada Juni 2017, rata-rata suku bunga dasar (SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR di
Indonesia mencapai 10,33%, tidak mengalami perubahan dari rata-rata SBDK bulan lalu. SBD
KPR tertinggi adalah Bank Panin sebesar 10,72%, sedangkan SBD KPR terendah sebesar 9,75%
yaitu Maybank. Suku bunga dasar KPR diproyeksikan mencapai 10 – 10,3% di tahun 2017.
Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan April 2017 Rp360,794
triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,12% (mom). Outstanding KPR April
2017 mengalami pertumbuhan sebesar 8,19% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (yoy).
Porsi KPR terbesar adalah bank pemerintah sebesar 56%. Sedangkan total outstanding KPR dan
KPA per bulan April 2017 sebesar Rp373,924 triliun. Pertumbuhan KPR dan KPA diproyeksikan
berada di kisaran 6,5%-8,5% yoy di tahun 2017. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia).
Market Update Juni 2017
2
Outstanding KPR Syariah per bulan April 2017 sebesar Rp53,85 triliun, mengalami kenaikan
dari bulan sebelumnya sebesar 0,91% (mom) atau tumbuh sebesar 18,99% dibandingkan
periode yang sama tahun 2016 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan April
2017 sebesar Rp55,41 triliun. Rasio NPL KPR Syariah pada April 2017 masih sama dari bulan
sebelumnya yakni sebesar 2,37%.
SMF Building Permit Index (SMF-BPI) Total menunjukkan sinyal pelemahan. Pada bulan Mei
2017, SMF-BPI menurun sebesar 31,6% mom (-49,1% yoy) dari level 224,7 ke level 153,6.
Sejalan dengan SMF-BPI Total, SMF Building Permit Index Residential (SMF-BPI Residential)
mengalami perlambatan. Pada bulan Mei 2017, SMF-BPI Residential melambat sebesar 9,1%
(mom) (67,7% yoy).
Market Update Juni 2017
3
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3
MAKROEKONOMI ....................................................................................................... 4
Produk Domestik Bruto ................................................................................... 4
Inflasi ....................................................................................................... 5
BI 7-days Reverse Repo Rate ............................................................................. 6
NilaiTukar USD-IDR ........................................................................................ 7
PASAR SURAT UTANG.................................................................................................. 8
INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN .............................................................................. 10
Outstanding KPR .......................................................................................... 10
Non Performing Loan (NPL) KPR ........................................................................ 11
Outstanding KPR Syariah ................................................................................ 12
Loan to Funding Ratio Perbankan ...................................................................... 13
Suku Bunga Dasar KPR ................................................................................... 14
SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI) ............................................................................ 15
INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL ............................................................................ 16
Pertumbuhan Harga Properti Residensial ............................................................. 16
Market Update Juni 2017
4
MAKROEKONOMI
Produk Domestik Bruto
Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% di Q1 2017
Market Comment
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi
Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01%
yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada
kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan
kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92% (yoy). Pada
kuartal pertama 2017 ini, pertumbuhan ekonomi
ditopang oleh kinerja perdagangan ekspor dan
impor yang berhasil mencatatkan surplus dalam
tiga bulan berturut-turut. Surplus perdagangan
Indonesia terjadi karena adanya sentimen positif
dari perbaikan harga sejumlah komoditas dunia.
Selain dari perdagangan ekspor impor, konsumsi
rumah tangga juga cukup baik meskipun dari sisi
inflasi cukup tertekan. Sisi investasi juga
mengalami peningkatan sebesar 4% (qoq).
Prospek:
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan
meningkat pada triwulan II 2017 ditopang oleh
perbaikan investasi dan ekspor serta konsumsi
yang relatif stabil.
Market Update Juni 2017
5
Inflasi
Juni 2017: (0,69% mom, 4,37% yoy)
Inflasi 2012 4,36%
Inflasi 2013 8,08%
Inflasi2014 8,36%
Inflasi 2015 3,35%
Inflasi 2016 3,02%
Grafik Inflasi
Sumber : Badan Pusat Statistik (2017)
Bulan Juni 2017 terjadi inflasi sebesar 0,69% mom
dari bulan sebelumnya, meningkat dari kondisi Mei
2017 yang terjadi inflasi sebesar 0,39% mom.
Inflasi tahunan juga mengalami kenaikan menjadi
4,37%(yoy) dari 4,33% (yoy) pada bulan Mei.
Seluruh kelompok pengeluaran mengalami
kenaikan harga seiring dengan adanya bulan
puasa dan hari raya lebaran. Sumbangan inflasi
paling besar diberikan oleh kelompok pengeluaran
transportasi sebesar 0,23% seiring peningkatan
penggunaan angkutan masa lebaran, diikuti oleh
kelompok perumahan dan bahan makanan yang
masing-masing memiliki andil inflasi sebesar
0,18% dan 0,14%. Meskipun demikian, inflasi
bulan puasa dan lebaran tahun ini masih
terkendali, bahkan terendah selama tiga periode.
Tercatat rata-rata inflasi selama tiga tahun pada
periode bulan puasa dan hari raya mencapai
0,86% mom.
Prospek:
Proyeksi inflasi pada Juli 2017 diperkirakan akan
lebih terkendali daripada inflasi Juni 2017 seiring
berakhirnya perayaan lebaran dan keputusan
pemerintah dalam menahan kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM). Inflasi tahun 2017
diperkirakan masih tetap stabil di kisaran 4%.
Market Update Juni 2017
6
BI 7-days Reverse Repo Rate
Data 7-days Reverse Repo
Rilis siaran pers Bank Indonesia (BI) pada Juni
2017 mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur
menyatakan bahwa BI 7-day Repo Rate (7-day
RR) dipertahankan pada level 4,75%, dengan
suku bunga Deposit Facility tetap sebesar
4,00% dan Lending Facility tetap sebesar
5,50%. Ditahannya suku bunga acuan 7-day
Repo Rate merupakan yang ke-9 kalinya sejak
Oktober 2016.
Prospek:
Pada bulan berikutnya, suku bunga acuan 7-
days reverse repo diperkirakan akan tetap
bertahan di level 4,75%. Namun tetap perlu
diwaspadai akan adanya kenaikan suku bunga
acuan pada tahun 2017 mengingat sejumlah
sentimen dari global dan domestik, yakni terkait
kenaikan Fed lanjutan di akhir tahun 2017 dan
penyesuaian harga yang diatur pemerintah.
Sumber : Bank Indonesia (2017)
Januari 2017 4,75%
Februari 2017 4,75%
Maret 2017 4,75%
April 2017 4,75%
Mei 2017 4,75%
Juni 2017 4,75%
Market Update Juni 2017
7
Nilai Tukar USD-IDR
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar
(Sumber: Bloomberg)
Pada Juni 2017, rupiah mengalami depresiasi
sebesar 0,19% (mom) dari Rp13.323/US$ pada
akhir Mei 2017 menjadi sebesar Rp13.348/US$
pada akhir Juni 2017. Secara year to date (ytd),
nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0,95% dari
level Rp13.476/US$ di awal tahun 2017.
Tren pelemahan rupiah terjadi di pekan terakhir
bulan Juni 2017 dipicu oleh menguatnya PDB AS
kuartal I-2017 yang tumbuh 1,4% (qoq) atau
diatas ekspektasi konsensus sebesar 1,2% (qoq).
Selain itu juga dipicu adanya pernyataan
Gubernur Bank Sentral Inggris yang
mengungkapkan bahwa akan dilakukan
pengetatan moneter apabila investasi meningkat.
Prospek:
Pada bulan mendatang, nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS diperkirakan akan kembali
menguat dipicu oleh harga emas dan minyak
dunia yang terapresiasi.
Market Update Juni 2017
8
PASAR SURAT UTANG Pergerakan yield SUN bulan Juni 2017 diwarnai fase bullish
dengan penurunan rata-rata sebesar 8,9bps (mom) dibanding
bulan sebelumnya.
Rata-rata Juni 2017
Tenor SUN Premium Pasar
CB AAA CB AA+
1 5,79 159 175
2 6,35 162 184
3 6,57 164 191
5 6,73 165 200
7 6,86 167 202
10 7,11 174 199
*CB : Corporate Bonds (Obligasi Korporasi)
Sumber : IBPA, diolah
Rata – rata Yield SUN pada Juni 2017 mengalami penurunan
sebesar 8,9bps mom
Pergerakan yield SUN selama bulan Juni 2017
diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan
yield rata-rata sebesar 8,90bps dibandingkan
bulan lalu.
Pasar obligasi di bulan Juni 2017 berlanjut positif
ditopang oleh beberapa indikator dalam negeri
dan global. Dari dalam negeri, inflasi yang terjaga
dalam target BI 4% ± 1% serta rilis cadangan
devisa bulan Mei sebesar US$124,95miliar yang
merupakan level tertinggi dalam 7 tahun terakhir
menjadi katalis positif pasar obligasi. Sedangkan
dari global, hasil FOMC Meeting yang sesuai
ekspektasi pasar yakni kenaikan FFR sebesar
1,00%-1,25% mampu meredakan ketidakpastian
di pasar.
Prospek:
Pasar obligasi di bulan Juli masih berpeluang
bergerak positif didukung oleh masih stabilnya
ekonomi dalam negeri. Namun, perlu diwaspadai
beberapa hal yang dapat menahan laju penguatan
pasar obligasi domestik, antara lain prediksi
penurunan ekonomi Tiongkok dan peningkatan
tensi geopolitik.
9
Market Update Juni 2017
Credit Spread Obligasi rating AAA dan AA+ mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya
Sumber: IBPA, diolah
10
Market Update Juni 2017
INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Outstanding KPR
Outstanding KPR mengalami kenaikan
Volume outstanding KPR mengalami kenaikan pada April 2017
Proporsi Penyaluran KPR (April 2017)
Porsi KPR terbesar adalah Bank Pemerintah sebesar 56%
Data statistik perbankan Indonesia
mencatatkan outstanding KPR per bulan April
2017 sebesar Rp360,794 triliun, mengalami
kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar
0,12% (mom). Outstanding KPR April 2017
mengalami pertumbuhan sebesar 8,19%
dibandingkan periode yang sama tahun 2016
(yoy). Porsi KPR terbesar adalah bank
pemerintah sebesar 56%. Sedangkan total
outstanding KPR dan KPA per bulan April 2017
sebesar Rp373,924 triliun. Pertumbuhan KPR
dan KPA diproyeksikan berada di kisaran
6,5%-8,5% yoy di tahun 2017. (Sumber: Statistik
Perbankan Indonesia).
Proyeksi Outstanding KPR & KPA 2017
Periode Proyeksi KPR & KPA (Rp Miliar)
Q3-2017 383.109,26
Q4-2017 390.650,78
11
Market Update Juni 2017
Non Performing Loan (NPL) KPR
Persentase NPL KPR mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya
Kelompok BPD mengalami kenaikan NPL terbesar
Bank Indonesia mencatat persentase NPL
KPR pada April 2017 mengalami kenaikan
dari periode sebelumnya, yakni dari 2,78%
menjadi sebesar 2,82%. Secara volume, NPL
KPR April 2017 naik sebesar Rp160 miliar.
Kelompok BPD masih memiliki NPL terbesar
sebesar 6,63%. Dengan asumsi
pertumbuhan ekonomi mencapai 5,24% dan
pertumbuhan likuiditas M0 mencapai 9,0-
12%, rasio NPL diprediksi melandai dengan
kisaran 2,51 – 2,67% di tahun 2017.
(Sumber: Statistik Perbankan Indonesia)
Proyeksi Rasio NPL KPR
Periode Proyeksi Rasio NPL KPR (%)
Q3-2017 2,58
Q4-2017 2,51
12
Market Update Juni 2017
Outstanding KPR Syariah
Outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan
Volume outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan pada April 2017
Persentase NPL KPR Syariah sedikit meningkat dibandingkan dengan
bulan sebelumnya
Outstanding KPR Syariah per bulan April 2017
sebesar Rp53,85 triliun, mengalami kenaikan
dari bulan sebelumnya sebesar 0,91% (mom)
atau tumbuh sebesar 18,99% dibandingkan
periode yang sama tahun 2016 (yoy). Total
outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan
April 2017 sebesar Rp55,41 triliun. Persentase
NPL KPR Syariah pada April 2017 masih
sama dari bulan sebelumnya yakni sebesar
2,37%.
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah).
13
Market Update Juni 2017
Loan to Funding Ratio Perbankan
Tabel Loan to Funding Ratio
Posisi rata-rata LFR 10 (sepuluh) bank
penyalur KPR per Maret 2017 adalah sebesar
87,43%. Dilihat dari tabel menunjukan bahwa
Bank BTN (99,61%), Bank CIMB Niaga
(95,07%), dan Bank Danamon (93,52%)
memiliki LFR yang melewati batas atas dari
LFR yang ditetapkan BI, yaitu 92%.
Posisi LFR (Loan to Funding Ratio) per Maret 2017 menunjukkan
rata- rata posisi di bawah batas atas LFR yang ditetapkan Bank
Indonesia
Sumber: Laporan Triwulan (Q1) 2017 masing-masing bank, diolah
Penyalur KPR LFR
Bank BTN 99,61%
Bank Danamon 93,52%
Bank CIMB Niaga 95,07%
Bank Permata 74,58%
Bank BRI 90,06%
Bank Panin 82,13%
Bank Maybank 86,20%
Bank BNI 87,94%
Bank Mandiri 88,78%
Bank BCA 76,41%
Average 87,43%
14
Market Update Juni 2017
Suku Bunga Dasar KPR
Tabel Suku bunga dasar KPR
Pada Juni 2017, rata-rata suku bunga dasar
(SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur
KPR di Indonesia mencapai 10,33%, tidak
mengalami penurunan dari rata-rata SBDK
bulan lalu. SBD KPR tertinggi adalah Bank
Panin sebesar 10,72%, sedangkan SBD KPR
terendah sebesar 9,75% yaitu Maybank.
Dengan asumsi BI 7-Day RR tetap pada level
4,75% dan pertumbuhan likuiditas M2
mencapai 8,0 – 10,1%, maka suku bunga
dasar KPR diproyeksikan mencapai 10,0% –
10,3% di tahun 2017.
Proyeksi Suku Bunga Dasar KPR
Sumber: Website masing-masing bank, Juni 2017
Periode Proyeksi Suku Bunga Dasar KPR (%)
Q3-2017 10,02
Q4-2017 9,85
Penyalur KPR SBDK (KPR)
Bank BRI 10,25%
Bank BCA 10,00%
Bank CIMB Niaga 10,50%
Bank Mandiri 10,25%
Bank BNI 10,50%
Bank Maybank 9,75%
Bank Panin 10,72%
Bank BTN 10,25%
Bank Danamon 10,50%
Bank Permata 10,60%
Average 10,33%
15
Market Update Juni 2017
SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI)
SMF Building Permit Index
Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah
SMF Building Permit Index Residential
Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah
SMF Building Permit Index (SMF-BPI) Total
menunjukkan sinyal pelemahan. Pada bulan
Mei 2017, SMF-BPI menurun sebesar 31,6%
mom (-49,1% yoy) dari level 224,7 ke level
153,6.
Sejalan dengan SMF-BPI Total, SMF Building
Permit Index Residential (SMF-BPI
Residential) mengalami perlambatan. Pada
bulan Mei 2017, SMF-BPI Residential
melambat sebesar 9,1% (mom) (67,7% yoy) ke
level 541,7. Hal ini menginterpretasikan bahwa
pertumbuhan residensial nasional meningkat
5,4 kali daripada posisi awal tahun 2009.
SMF Building Permit Index (SMF-BPI)
dibangun berdasarkan data IMB dari 22
wilayah kota/kabupaten di Indonesia, dan
diolah secara statistik. SMF-BPI merupakan
salah satu leading indicator penting yang
bermanfaat untuk memonitor arah
perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk
sektor perumahan. Cepatnya pertumbuhan
IMB nasional, menjadi salah satu indikasi
akselerasi permintaan domestik dan ekonomi
dalam 6-12 bulan mendatang.
16
Market Update Juni 2017
INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
Pertumbuhan Harga Properti Residensial
Harga properti residensial pada triwulan I-2017
meningkat dari triwulan sebelumnya, baik secara
triwulanan maupun tahunan. Indeks Harga Properti
Residensial pada triwulan I-2017 berada pada level
196,94 atau tumbuh 1,23% (qtq), lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya (0,37%, qtq).
Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh di
level 2,62% (yoy), meningkat dibandingkan 2,38%
(yoy) pada triwulan IV-2016. Peningkatan harga
properti residensial terjadi pada seluruh tipe rumah,
dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tipe rumah
kecil sebesar 3,86% yoy.
Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada
triwulan I-2017 mengalami peningkatan dari triwulanan
sebelumnya
Data Survey Harga Properti Residensial BI
menyebutkan bahwa pada triwulan I-2017, fasilitas
KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan
transaksi pembelian properti. Sebagian besar
konsumen (74,31%) memilih fasilitas KPR dalam
transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut
adalah tunai bertahap (16,74%) dan tunai (8,95%).
(Sumber: Survey Harga Properti Residensial)