efektivitas penyaluran pembiayaan kpr...

127
EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : ANIS KHAERUNNISA NIM: 1112046100087 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2016 M

Upload: vuongnga

Post on 02-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH

BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

BERPENGHASILAN RENDAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

ANIS KHAERUNNISA

NIM: 1112046100087

JURUSAN PERBANKAN SYARIAHFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1438 H/ 2016 M

Page 2: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT
Page 3: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT
Page 4: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT
Page 5: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Anis KhaerunnisaTempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 24 Juli 1994Jenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamPekerjaan : MahasiswaKewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Jl.Imam Bonjol No.52 Kav Pemda 10

Panunggangan Barat, Cibodas TangerangTelephone : 082261373437Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1. SD Negeri Panunggangan 2 Tangerang Tahun 2000 – 20062. MTS Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang Tahun 2006 – 20093. MAS Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang Tahun 2009 – 20124. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012 – 2016

Pendidikan Non Formal

1. LBPP LIA, 2013-20142. Pelatihan Sharia Banking Training Center (SBTC), UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2015

Pengalaman Organisasi

1. Sekretariat OSIS MAS.Miftahul Huda 2011-20122. Ikatan Remaja Islam Masjid Al-Muhajirin 2009-20133. Himpunan Mahasiswa Prodi Muamalat FSH UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2013-20144. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FSH UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013

Page 6: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

i

ABSTRACT

Anis Khaerunnisa, NIM 1112046100087. Effectiveness Distribution FinancingSubsidized KPR BTN Syariah Sharia For Low-Income Communities ". Theconcentration of Sharia Banking Studies Program Muamalat (IslamicEconomics), Faculty of Sharia and Law, State Islamic University (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta, in 2016.

This study aims to determine procedures and mechanisms of distributionsubsidized mortgage financing also effectiveness of mortgage subsidy financingdisbursment at BTN sharia on providing decent housing for low-income thatexperimented at BTN Syariah Tangerang using quantitative method thatdistributed to 91 respondents who have been determined by slovin method. Tomeasure the effectiveness of mortgage subsidy financing disbursment writer usedArtificial Neuron Network (ANN).

The results showed that the procedures and mechanisms for distribution ofmortgage subsidized financing in BTN Syariah Tangerang on accordance byStandard Operating Procedures (SOPs) have been defined BTN Syariah. There ismismatch on regulations of the ministry public housing No. 48 / PRT / M / 2015article 20, clause 7 of the disbursement of subsidies to the results of thequestionnaire. 50.5% of customers choose hesitant at points timeliness ofdisbursement subsidies, because the customer feels the time of disbursement ofsubsidy funds is uncertain. This statement does not conform to the rules ofMinistry public housing regulation liquefaction process no later than two businessdays after received the documents. While based on calculations using the methodof Artificial Neuron Network (ANN) Financing portfolio of mortgage subsidieshas been effective with the level of effectiveness of 0.8773 or 87.73%. It needs tocontinue in order to produce a higher level of effectiveness in extending mortgagefinancing subsidies to help low-income people on having appropriate housing atan affordable price.

Keywords: Effectiveness, mortgage subsidies, Artificial Neuron Network (ANN)

Supervisor: Dr. Nurhasanah M.Ag

Page 7: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

ii

ABSTRAK

Anis Khaerunnisa, NIM 1112046100087. Efektivitas PenyaluranPembiayaan KPR Syariah Bersubsidi BTN Syariah Bagi MasyarakatBerpenghasilan Rendah”. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program StudiMuamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan mekanismepenyaluran pembiayaan KPR subsidi, serta mengetahui besarnya persentaseefektivitas penyaluran pembiayaan KPR subsidi pada BTN syariah dalammenyediakan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. padapenelitian ini penulis memilih objek penelitian di BTN Syariah CabangTangerang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif denganmenggunakan kuesioner yang disebar sebanyak 91 responden yang telahditentukan melalui metode slovin. Untuk mengukur tingkat efektivitas penyaluranpembiayaan KPR subsidi penulis menggunakan metode Artificial Neuron Network(ANN).

Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur dan mekanisme penyaluranpembiayaan KPR subsidi di BTN Syariah Cabang Tangerang telah sesuai denganStandart Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan BTN Syariah. Akantetapi ada ketidaksesuaian antara peraturan kementrian perumahan rakyat No48/PRT/M/2015 Pasal 20 ayat 7 tentang pencairan dana subsidi dengan hasilkuesioner. 50,5% nasabah memilih ragu-ragu pada poin ketepatan waktupencairan subsidi, karena nasabah merasa waktu pencairan dana subsidi tidakmenentu. Pernyataan ini tidak sesuai dengan peraturan kemenpera yangmengatakan proses pencairan paling lambat dua hari kerja setelah dokumenditerima. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metodeArtificial Neuron Network (ANN) penyaluran Pembiayaan KPR subsidi sudahefektif dengan tingkat efektivitas 0,8773 atau sebesar 87,73%. Hal ini perlu terusdilanjutkan agar dapat menghasilkan tingkat efektivitas lebih tinggi dalammenyalurkan pembiayaan KPR subsidi yang dapat membantu masyarakatberpenghasilan rendah dalam memiliki rumah layak huni dengan hargaterjangkau.

Kata Kunci: Efektivitas, KPR Subsidi, Artificial Neuron Network (ANN)Pembimbing: Dr. Nurhasanah M.Ag

Page 8: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, karena atas karunia-Nya

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Syariah

Bersubsidi BTN Syariah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah” dapat

terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga-Nya, Sahabat-Nya, dan Umat-

Nya sampai akhir zaman.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Arief Mufraini, Lc., M.si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Asep Saepudin Jahar, MA, PhD., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. AM. Hasan Ali, MA., selaku Ketua Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

yang telah memberikan arahan dan telah banyak membantu dalam hal akademik

terkait penyelesian studi penulis.

4. Adhitya Ginanjar, M.Si, selaku Ketua Prodi Perbankan Syariah dan Fitri

Damayanti M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah yang telah

membantu dalam hal akademik terkait penyelesian studi penulis.

Page 9: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

iv

5. Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat yang

telah membantu dalam hal akademik terkait penyelesian studi penulis.

6. Ibu Dr. Nurhasanah., M.Ag selaku dosen pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi ini

terselesaikan dengan baik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmunya, serta karyawan /karyawati UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuannya kepada penulis.

8. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Staf BTN Syariah Cabang Tangerang yang telah banyak membantu dan

memberikan izin untuk melakukan penelitian di BTN Syariah Cabang Tangerang

serta telah meluangkan waktu dalam memberikan tanggapan/ jawaban wawancara

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan baik.

10. Teristimewa kedua orangtua penulis Appa H.M.Sayunib Ali S.E dan Ummi

Hj.Husnah, Terimakasih selalu mendoakan penulis, mendukung penulis baik

secara moril maupun materil serta kasih sayang yang tulus sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dan dapat menyelesaikan pendidikan selama ini,

Semoga Allah SWT memberikan kehidupan yang penuh keberkahan dan

membalas segala kebaikan, Amien.

11. Sahabat penulis Amigo kesayangan ( Betari Tyas Maharani, Dian Octaviani, Laeli

Sayidah izati, Marliana Fitriani, dan Rahmi Azizah ) Terimakasih atas segala

Page 10: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

v

kebaikan, dukungan, semangat, dan hal positif lainnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga pertemanan kita selalu terjalin sampai Surga-

Nya Sang Khaliq Amiin. Amigo Best friend till jannah.

12. Teman-teman jurusan perbankan Syariah 2012 khususnya teman-teman PS-B

yang telah berjuang bersama selama 8 semester ini semoga selalu terjalin tali

silaturahmi kita.

13. Semua pihak yang telah mendoakan dan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih yang tak terhingga

semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu dan mendoakan penulis dan penulis berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu

Ekonomi Islam.

Jakarta, 26 Oktober 2016

ANIS KHAERUNNISA

Page 11: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT............................................................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................................vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .........................................................................8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................................8

D. Kerangka Pemikiran.........................................................................................10

E. Review Studi Terdahulu ..................................................................................12

F. Sistematika Penulisan .....................................................................................15

BAB II. PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, EFEKTIVITAS DAN KPR SYARIAH

BERSUBSIDI

A. Teori Pembiayaan ............................................................................................18

1.Pengertian Pembiayaan.................................................................................18

2.Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah ..........................................................21

3.Tujuan dan Fungsi Pembiayaan ....................................................................26

B. Teori Efektivitas...............................................................................................29

1.Pengertian Efektivitas ..................................................................................29

2.Kriteria Penilaian Efektivitas........................................................................31

C. KPR Syariah Bersubsidi ..................................................................................37

1. Pengertian KPR Syariah Bersubsidi .......................................................... 37

2. Dasar Hukum KPR Syariah Bersubsidi .......................................................39

Page 12: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

vii

3. Pembiayaan KPR Syariah Subsidi dengan Akad Murabahah......................42

4. Hunian Bersubsidi dalam Persfektif Ekonomi Islam...................................45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................... 49

B. Jenis Penelitian................................................................................................ 49

C. Populasi dan Sampel ........................................................................................50

D. Metode Pengumpulan Data..............................................................................52

E. Metode Analisis Data.......................................................................................54

F. Variabel Penelitian...........................................................................................57

G. Pedoman Penulisan ..........................................................................................58

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Aplikasi Produk Pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak IB ........................59

1. Prosedur dan Mekanisme penyaluran Pembiayaan KPR BTN Sejahtera

Tapak IB ......................................................................................................61

2. Dokumen Persyaratan Pengajuan KPR BTN Sejahtera Tapak iB ...............64

B. Karakteristik Responden ................................................................................ 67

C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .....................................................................72

D. Tingkat Efektivitas Penyaluran Pembiayan KPR Subsidi BTN Syariah Bagi

Masyarakat Berpengahasilan Rendah ..............................................................89

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 96

B. Saran ...............................................................................................................97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kajian Pustaka........................................................................................10

Tabel 3.1 Daftar Tingkat Efektivitas .....................................................................58

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...........................68

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..........................................68

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...................69

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................70

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan ...70

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen ...............................................................72

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................74

Tabel 4.8 Kegunaan pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi membantu

dalam memiliki hunian yang layak .......................................................................74

Tabel 4.9 Kegunaan pembiayaan KPR Subsidi: Program KPR Subsidi membantu

dalam memiliki hunian dengan harga terjangkau .................................................75

Tabel 4.10 Kegunaan pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi memenuhi

kebutuhan nasabah ................................................................................................76

Tabel 4.11 Ketepatan sasaran pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah KPR Subsidi

merupakan masyarakat berpenghasilan < Rp.4.000.000 perbulan ........................76

Tabel 4.12 Ketepatan sasaran pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah KPR Subsidi

yang diperuntukan masyarakat berpenghasilan rendah sudah tepat sasaran .........77

Tabel 4.13 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: persyaratan dalam

pengajuan pembiayaan KPR Subsidi mudah ........................................................78

Tabel 4.14 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: prosedur mengajukan

pembiayaan KPR Subsidi mudah dan tidak lama .................................................79

Page 14: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

ix

Tabel 4.15 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: Fasilitas memadai seperti

air, listrik, dan jalan ...............................................................................................79

Tabel 4.16 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: Bangunan KPR Subsidi

Layak Huni ............................................................................................................80

Tabel 4.17 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Biaya Angsuran Ringan

................................................................................................................................81

Tabel 4.18 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Biaya Administrasi

Ringan ...................................................................................................................81

Tabel 4.19 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Margin Ringan Tidak

Memberatkan Nasabah ..........................................................................................82

Tabel 4.20 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Jangka waktu angsuran

tergolong lama .......................................................................................................83

Tabel 4.21 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: KPR Subsidi yang

ditempati dihuni sendiri tidak menyewa atau disewakan ......................................83

Tabel 4.22 Akuntabilitas Pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi

menggunakan akad Murabahah .............................................................................84

Tabel 4.23 Akuntabilitas Pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi Sesuai

Ketentuan Syariah .................................................................................................85

Tabel 4.24 Akuntabilitas Pembiayaan KPR Subsidi: Pencairan pembiayaan KPR

subsidi cepat ..........................................................................................................85

Tabel 4.25 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Jangka waktu pelunasan

cepat ......................................................................................................................86

Tabel 4.26 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah tepat waktu

dalam membayar cicilan .......................................................................................87

Tabel 4.27 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Keterlambatan membayar

angsuran dikenakan Denda ...................................................................................87

Tabel 4.28 ANN Efektivitas penyaluran pembiyaan KPR Syariah Subsidi BTN

Syariah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah ...............................................89

Page 15: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah termasuk kebutuhan Dharuriyah bagi manusia, sebagaimana

halnya makanan dan pakaian. Pentingnya pemenuhan perumahan dan pemukiman

sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia dan peningkatan taraf hidup rakyat,

ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 disebutkan bahwa setiap orang

berhak bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Saat

ini penduduk Indonesia mencapai 257 juta jiwa, dengan pertumbuhan penduduk

1,49% per tahun. Dengan adanya proyeksi ini, kenaikan kebutuhan rumah

mencapai 800 ribu unit per tahun. Maka tidak heran apabila permintaan

masyarakat akan rumah tiap tahun terus bertambah.1 Namun harga rumah yang

semakin lama semakin tinggi menyebabkan jarang orang yang mampu membeli

atau memiliki rumah.

Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut salah satu upaya

pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya adalah dengan memberikan bantuan

keringanan pendanaan, sebagaimana tujuan dari Maqasid Syariah yaitu

mensejahterakan manusia. Melalui Kementerian Perumahan Rakyat

(KEMENPERA) pemerintah melakukan intervensi dalam bentuk pemberiaan

subsidi untuk pendanaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dengan adanya KPR bersubsidi ini dapat membantu masyarakat berpenghasilan

1Ekonomi Melemah, Permintaan KPR Tetap Tinggihttp://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/10/01/16/nw3504383ekonomi-melemah-permintaan-KPR-tetap-tinggi Diakses tanggal 10 April 2016

Page 16: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

2

rendah atau masyarakat menengah kebawah dalam memperoleh rumah layak huni.

Pemerintah memberikan dana subsidi dengan cara bekerja sama dengan bank

pelaksana untuk memberikan pembiayaan dengan uang muka dan cicilan yang

ringan serta margin yang rendah dan tetap selama masa pengembalian

pembiayaan.

Sasaran dari program pembangunan perumahan diwujudkan dan

dilaksanakan oleh kementerian perumahan rakyat, maka ditetapkan visi

kementerian perumahan rakyat tahun 2010-2014 bahwa setiap keluarga Indonesia

menempati rumah yang layak huni. Rencana strategis kementerian perumahan

rakyat tahun 2010-2014 dituangkan dalam peraturan menteri No. 27 tahun 2012

tentang pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan kepemilikan rumah

sejahtera dengan dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bersubsidi.2

KPR bersubsidi FLPP adalah program subsidi pemerintah untuk

menyediakan pembiayaan pemilikan rumah tinggal dengan fasilitas likuiditas

pembiayaan perumahan bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan cicilan ringan

dan tetap sepanjang jangka waktu kredit. Program KPR bersubsidi merupakan

salah satu program dukungan pembiayaan perumahan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah layak huni yang diterbitkan

oleh bank pelaksana yang sudah bekerjasama dengan KEMENPERA dalam

2 Imam Muzaki http://www.beritasatu.com/hunian/234455-kempupera-lanjutkan-program-subsidi-KPR-flpp-2015.html Diakses Tanggal 12 April 2016

Page 17: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

3

rangka memfasilitasi pemilikan atau pemberian hunian bersubsidi yang dibangun

oleh pengembang kepada masyarakat berpenghasilan rendah.3

Kelompok sasarannya adalah keluarga atau perorangan baik yang

berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki rumah, belum

pernah menerima subsidi perumahan dan termasuk kelompok masyarakat

berpenghasilan rendah yang berpenghasilan perbulan maksimal sebesar Rp.

4.000.000,- termasuk diantaranya adalah peningkatan pelayanan prasarana dan

sarana pemukiman melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dalam

penyelenggaraan penyediaan perumahan yang layak. Peraturan mengenai bantuan

subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini dituangkan di dalam Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015 tentang

bantuan uang muka bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan

aksesibilitas kredit atau pembiayaan pemilikan rumah bersubsidi.4

Dalam perkembangannya KPR tidak hanya dimonopoli oleh bank

konvensional saja, tetapi juga sudah diajalankan oleh bank syariah. Bank

Tabungan Negara (BTN) Syariah merupakan unit usaha syariah milik Bank

Tabungan Negara (BTN) konvensional salah satu bank pelaksana yang ikut

mendukung program Fasilitias Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang

diterbitkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (KEMENPERA) dan telah

mendapatkan penghargaan Bank Syariah Terbaik Pertama menurut

3 Nikmati KPR Murah di BTN Sejahtera FLPP https://kreditgogo.com/pinjaman/KPR-KPA/BTN-Sejahtera-FLPP-KPR.html Diakses Tanggal 12 April 2016

4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015 DiaksesTanggal 12 Mei 2016 dari www.perpustakaan kemenpera.htm

Page 18: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

4

KEMENPERA yang sukses melaksanakan program KPR syariah bersubsidi yang

ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memilki rumah sebagai

hunian yang layak. Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah

bersubsidi merupakan produk yang dimiliki oleh BTN Syariah yang sudah

disesuaikan dengan konsep syariah baik mengenai akadnya ataupun mekanisme

transaksinya. Pada BTN Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah

bersubsidi dikenal dengan “KPR BTN Sejahtera Tapak iB”, dengan program ini

masyarakat berpenghasilan rendah atau yang memiliki penghasilan tidak lebih

dari Rp 4.000.000 perbulan dapat mengajukan KPR bersubsidi dengan cara

mencicil selama maksimal 20 tahun.

BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia

dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 27%. Sedangkan untuk

segmen KPR subsidi, peran bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa

pasar lebih dari 95% dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012, 2013 dan

2014. Total KPR yang sudah disalurkan bank BTN sejak 1976 sampai dengan

2015 berjumlah sekitar Rp 130 triliun yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3,5

juta masyarakat Indonesia. Sementara khusus untuk program FLPP, sejak

program ini dijalankan tahun 2011 sd 2015 telah direalisasikan rumah lebih dari

368.000 unit dengan total kredit mencapai lebih dari Rp 25 triliun. Khusus FLPP

tahun 2015 BTN melampaui target pemerintah 58.000 unit dan terealisasi 93.000

unit dengan jumlah pembiayaan lebih dari Rp 7,9 triliun.5 Sedangkan

5BTN, Penyaluran KPR BTN Naik 36,11 Persenhttp://www.btn.co.id/ContentPage/Berita/Penyaluran-KPR-BTN-Naik-36,11-Persen diakses pasdatanggal 5 Mei 2016

Page 19: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

5

perkembangan dari sisi jumlah nasabah KPR subsidi BTN Syariah dapat dilihat

pada grafik dibawah ini.

Gambar 1.1

Perkembangan jumlah nasabah KPR Subsidi BTN Syariah periode 2011-2015

Sumber: Annual Report Bank Tabungan Negara Tahun 2015

Berdasarkan grafik perkembangan jumlah nasabah KPR subsidi BTN

syariah periode 2011-2015 perkembangannya stabil. Dalam tiga tahun terakhir

mengalami pertumbuhan sangat pesat walaupun sempat mengalami penurunan

pada tahun 2012. Pada tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun 2011, terlihat

pada jumlah nasabah KPR subsidi menurun dari 5.896 turun menjadi 4.213 pada

tahun 2012, kemudian jumlah nasabah kembali meningkat pada tahun 2013

sebanyak 6.506 dan pada tahun 2014 jumlah nasabah kembali meningkat

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2011 2012 2013 2014 2015

KPR Subsidi

Page 20: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

6

sebanyak 7.960 selanjutnya pada tahun 2015 jumlah nasabah meningkat pesat

menjadi 12.771. Dengan demikian dapat disimpulkan permintaan KPR Subsidi

pada BTN setiap tahun meningkat.

BTN mempunyai visi “Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan

perumahan.” Tujuan yang ingin dicapai BTN secara umum adalah untuk menjadi

bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan, yakni tidak hanya untuk

perumahan komersil tetapi juga untuk pembiayaan perumahan bersubsidi.6 Untuk

mewujudkan tujuan tersebut salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan

cara mengevaluasi penyaluran dan prosedur pembiayaan yang selama ini

digunakan BTN Syariah, kemudian melihat tingkat efektivitas penerapan dari

penyaluran dan prosedur tersebut, hasil dari analisa efektivitas ini selanjutnya

dapat berperan sebagai feedback dari penerapan sistem tersebut yakni sebagai

bahan evaluasi yang dirasa akan dapat memberi sumbangan pada tercapainya

tujuan perusahaan.

Dalam memenuhi kebutuhan perumahan nasabah yang akan melakukan

proses pembiayaan perumahan di BTN khususnya pada produk KPR Subsidi ini,

diperlukan sistem pembiayaan dalam penyediaan perumahan yang dapat

mengakomodasi kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah tersebut. BTN

perlu menilai penyaluran pembiayaan, dimana penyaluran pembiayaan ini

dipandang efektif untuk mendukung kelancaran proses pembiayaan dan

6 BTN, “Profil BTN Syariah”, dari http://www.btn.co.id/Syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah.aspx diakses pada 5 Mei 2016

Page 21: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

7

pemenuhan kebutuhan nasabah KPRS subsidi dari segi pelayanannya, serta dapat

memudahkan nasabah dalam mengajukan pembiayaan KPRS bersubsidi.

Penyaluran pembiayaan yang efektif dapat dilihat dari Keberhasilan

program, Keberhasilan sasaran, Keputusan terhadap program, Tingkat input dan

output dan Pencapaian tujuan menyeluruh.7 Kelima kriteria ini tentunya akan

berpengaruh pada perusahan khususnya apabila dilihat dari sisi manajemennya.

Secara umum sistem manajemen ini akan mengevaluasi kebijakan dan prosedur-

prosedur yang di tetapkan apakah sudah sejalan dengan tujuannya atau belum,

dengan demikian performa dari berjalannya kegiatan yang sesuai dengan prosedur

yang ada akan memberikan masukan pada penyaluran pembiayaan yang lain pada

bank.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui tingkat

efektivitas dari penyaluran pembiayaan dan prosedur yang digunakan bank BTN

Syariah Cabang Tangerang dalam menyalurkan pembiayaan KPR Subsidi kepada

masyarakat berpenghasilan rendah. Efektivitas ini dapat diidentifikasi dari

penerapan proses penyaluran pembiayaan melalui pendapat nasabah pembiayaan

dan prosedur pembiayaan yang ada di BTN berdasarkan Standart Operating

Proceduresnya (SOP) yang ada. Maka penulis ingin melakukan penelitian

mengenai hal tersebut yang dituangkan penulis dalam skripsi dengan judul

“Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi BTN Syariah

Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah”

7 Cambel, JP Riset dalam Efektivitas Organisasi, terjemahan Salut Simamora. (Jakarta:Erlangga 1989) h.121.

Page 22: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

8

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan membatasi ruang lingkup

pembahasan yaitu membahas sejauh mana tingkat efektivitas program

pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi BTN Syariah dalam menyediakan

hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Mengingat banyaknya jumlah

bank syariah yang ada di Indonesia maka penulis membatasi objek

permasalahan hanya pada BTN Syariah Kantor Cabang Tangerang. Dari

pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa pokok-pokok

permasalahan diatas adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur dan mekanisme pembiayaan KPR Syariah

Bersubsidi dalam menyediakan hunian bagi golongan masyarakat

berpenghasilan rendah pada BTN Syariah cabang Tangerang?

b. Apakah pembiayaan KPR Syariah bersubsidi yang dilakukan BTN

Syariah cabang Tangerang efektif bagi golongan masyarakat

berpenghasilan rendah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setelah memperhatikan judul dari pembahasan ini serta latar belakang

masalah, maka penelitian ini bertujuan :

a. Mengetahui prosedur dan mekanisme pembiayaan KPR Syariah

bersubsidi dalam menyediakan hunian bagi golongan masyarakat

berpenghasilan rendah.

Page 23: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

9

b. Mengetahui efektivitas sistem penyaluran pembiayaan BTN Syariah

dalam menyalurkan KPR Syariah bersubsidi bagi masyarakat

berpenghasilan rendah.

2. Manfaat penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan ada manfaat yang dapat

diambil baik bagi penulis sendiri, perusahan yang diteliti, maupun bagi

akademisi atau peneliti yang lain.

a. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana

prosedur dan mekanisme pembiayaan KPR Syariah bersubsidi serta

dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan

dengan dunia kerja.

b. Bagi Akademisi

Diharapkan mampu memperluas informasi dalam rangka menambah

serta meningkatkan khasanah pengetahuan di bidang perbankan syariah

dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi serta menambah daftar

pustaka baru bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

c. Bagi BTN Syariah

Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan

evaluasi dalam merumuskan kebijakan dan menjalankan program-

program selanjutnya dalam mencapai tujuannya serta dapat

mengembangkan usaha dan bisnis perbankan syariah serta

perekonomian umat.

Page 24: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

10

d. Bagi Masyarakat

Diharapkan menghasilkan informasi tentang adanya program

pemerintah yaitu KPR bersubsidi yang difokuskan untuk masyarakat

berpenghasilan rendah yang belum mempunyai tempat tinggal dan

dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat menengah kebawah.

D. Kerangka Pemikiran

Indonesia termasuk negara yang terus berkembang, dengan demikian

permintaan masyarakat akan rumah tiap tahun terus bertambah namun harga

rumah yang semakin lama semakin tinggi menyebabkan orang tidak mampu

membeli rumah. Masalah ini dikatakan sebagai suatu problema karena

keterbatasan masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah. Guna

mengatasi masalah tersebut pemerintah melakukan intervensi dalam bentuk

pemberiaan subsidi. KPR Subsidi merupakan salah satu program bantuan

pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan

rendah. Untuk mendukung kelancaran proses pembiayaan KPR subsidi maka

diperlukan adanya penyaluran yang efektif dan optimal.

Persoalan diatas merupakan kerangka pemikiran yang harus dicarikan

jawabannya dalam penelitiaan ini. Oleh sebab itu berdasarkan kerangka pemikiran

konseptual diatas maka arah penelitian ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Page 25: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

11

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

Bank Syariah

MasyarakatBerpenghasilan Rendah

Implementasi

Pengukuran EfektivitasPenyaluran KPRS Bersubsidi

Konsumtif

KPRS Bersubsidi

Pembiayaan

Efektif

PendekatanArtificial NeuronNetwork (ANN)

Produktif

Page 26: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

12

E. Review Studi Terdahulu

Dari beberapa penelitian dan pembahasan kajian pustaka terdahulu yang

telah penulis kaji ternyata tidak ditemukan hal yang sama membahas atau

meneneliti tentang efektivitas penyaluran pembiayaan KPR subsidi bagi

masyarakat berpenghasilan rendah pada BTN Syariah cabang Tangerang. Akan

tetapi dari beberapa penelitian terdahulu penulis menemukan hal-hal yang

berkaitan dengan KPR Subsidi dengan objek dan pembhasan yang berbeda antara

lain sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kajian Pustaka

No Judul Penelitian Substansi Persamaan dan Perbedaan

1. Pelaksanaan

Pemberian Kredit

Pemilikan Rumah

Yang Menggunakan

Fasilitas KPR

Bersubsidi

(Vera Mintarsih,

Tesis Universitas

Gajah Mada 2014)

Mengetahui faktor-

faktor yang

menyebabkan

terjadinya

pemberian kredit

pemilikan rumah

bersubsidi

Persamaan: Membahas

Mekanisme penyaluran Program

KPR Subsidi

Perbedaan: peneliti Menganalisis

prosedur dan Mekanisme serta

mengukur Keefektifan

Penyaluran Pembiayaan KPR

Syariah Bersubsidi pada BTN

Syariah Cabang Tangerang

2. Hak Kepemilikan

Atas Rumah Sehat

Menganalisis hak

kepemilikan rumah

Persamaan: Membahas program

pembiayaan KPR Subsidi dalam

Page 27: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

13

Dan Layak Huni

Bagi Mayarakat

Berpenghasilan

Rendah Dikota

Manado.

(Rony Sepang,

Jurnal

Vol.I/No.3/Juli-

September /2013

bersubsidi bagi

masyarakat

berpenghasilan

rendah di kota

Manado

menyediakan hunian yang layak

Perbedaan: Menganalisis

prosedur dan Mekanisme serta

mengukur Keefektifan

Penyaluran Pembiayaan KPR

Syariah Bersubsidi pada BTN

Syariah Cabang Tangerang

3. Analisa Penyerapan

Rumah Susun

Sederhana Oleh

MBR di Perkotaan

(Rahmat Yusmal

Andi Tesis

Universitas

Indonesia 2011)

Mengidentifikasi

faktor-faktor yang

mempengaruhi

keberhasilan KPR

Subsidi dan

mengidentifikasi

penyebab

rendahnya jumlah

realisasi

pembiayaan rumah

subsidi

Persamaan: Membahas ketentuan

Masyarakat Berpenghasilan

Rendah dalam memperoleh

pembiayaan KPR Subsidi

Perbedaan: Menganalisis

prosedur dan Mekanisme serta

mengukur Keefektifan

Penyaluran Pembiayaan KPR

Syariah Bersubsidi pada BTN

Syariah Cabang Tangerang

4. Analisis Kebutuhan

Perumahan Untuk

Masyarakat

Menganalisis

penyediaan rumah

untuk masyarakat

Persamaan: menganalisis peran

program pemerintah yaitu KPR

Subsidi dalam menyediakan

Page 28: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

14

Menengah

Ke Bawah Di Ogan

Permata Indah (Opi)

Jurnal Teknik Sipil,

Volume 7, No. 2,

2012

menengah kebawah

apakah sudah

sesuai kebutuhan

masyarakat kota

palembang.

rumah layak huni dengan harga

terjangkau bagi MBR

Perbedaan: Menganalisis

prosedur dan Mekanisme serta

mengukur Keefektifan

Penyaluran Pembiayaan KPR

Syariah Bersubsidi pada BTN

Syariah Cabang Tangerang

5. Kebijakan KPR

Sejahtera Susun

Sebagai Solusi

Kebutuhan

Perumahan bagi

MBR Pada BTN

KC. (Bagas Akhmad

Adi Nugroho dan

Nandanita Satriavie

Jurnal Universitas

Sebelas Maret 2015)

Menganalisis

kebijakan KPR

Subsidi

berdasarkan

Peraturan Menteri

Nomor 3 Tahun

2014 mengenai

KPR Subsidi

sebagai solusi

kebutuhan bagi

masyarakat

berpenghasilan

rendah.

Persamaan: menganalisis peran

program pemerintah yaitu KPR

Subsidi dalam menyediakan

hunian layak huni sebagai salah

satu program untuk

mensejahterakan rakyat

Perbedaan: Menganalisis

prosedur dan Mekanisme

Keefektifan Penyaluran

Pembiayaan KPR Syariah

Bersubsidi pada BTN Syariah

Cabang Tangerang

Page 29: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

15

6. Efektivitas Skema

Pembayaran Pada

BMT Al-Falah

Cirebon dengan

menggunakan

metode Artificial

Neuron Network

(ANN). (Hadyan

Palupi, Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2012).

Mengukur tingkat

efektivitas skema

alur pembayaran

pada BMT Al-

Falah cabang

Cirebon dengan

menggunakan

metode Artificial

Neuron Network

(ANN).

Persamaan : peneliti sama-sama

menggunakan metode Artificial

Neuron Network (ANN) dalam

mengukur tingkat efektivitas.

Perbedaan : peneliti mengukur

tingkat efektivitas penyaluran

pembiayaan KPR Subsidi

sedangkan peneliti sebelumnya

mengukur tingkat efektivitas

skema pembayaran BMT.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi, penulis menyusunnya ke

dalam 5 (lima) bab. Dimana setiap babnya terdiri dari beberapa sub bab tersendiri.

Bab-bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain. Dimana di

awali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan bab penutup yang berupa

kesimpulan dan saran. Adapun gambaran sekilas mengenai bab-bab tersebut

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menerangkan secara garis besar mengenai latar belakang

penelitian yang merupakan alasan pemilihan judul penelitian, identifikasi

Page 30: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

16

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

kerangka pemikiran, review studi terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai teori dasar dari penelitian. Pemaparan ini

dimaksudkan untuk memberitahu pembaca bahwa penelitian ini memiliki

landasan awal sehingga pembaca mengetahui landasan teori penelitian ini yang

nantinya memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian. Landasan teori

ini terdiri dari teori pembiayaan, teori efektivitas, dan teori KPR Syariah

Bersubsidi.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menjelaskan dan memaparkan tentang metode penelitian

yang akan penulis gunakan. Metode tersebut berisi jenis dan pendekatan

penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan

pedoman dalam penulisan skripsi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan memaparkan seluruh hasil penelitian dan memberikan

berbagai macam jawaban dari pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Bab

ini terdiri dari prosedur dan mekanisme pembiayaan BTN Syariah dalam

menyediakan KPR Syariah bersubsidi bagi golongan masyarakat berpenghasilan

rendah, dan menganalisis tingkat efektivitas penyaluran pembiayaan KPR Syariah

berubsidi bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah dengan menggunakan

metode Artificial Neuron Network (ANN).

Page 31: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan data dan analisis penulis yang

merupakan jawaban dari perumusan masalah dalam penelitian. Selain itu juga

penulis memberikan saran guna memberikan masukan untuk kemajuan objek dan

penelitian selanjutnya.

Page 32: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

18

BAB II

PEMBIAYAAN, EFEKTIVITAS, DAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI

A. Teori Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.1 Di dalam perbankan syariah, istilah kredit tidak

dikenal karena bank syariah memiliki skema yang berbeda dengan bank

konvensional dalam menyalurkan dananya kepada pihak yang

membutuhkan. Selain itu terdapat perbedaan mendasar karena penyaluran

pembiayaan dilakukan dengan adanya prinsip tolong-menolong sehingga

aspek ibadah dan akhlak menjadi hal yang fundamental dalam kegiatan

bisnis terutama bisnis syariah.

Filosofi penyaluran pembiayaan bukan sekedar bisnis untuk mencari

keuntungan, namun sebagai upaya penyebaran kemaslahatan untuk

masyarakat atau dalam ekonomi islam sering disebut dengan maqasid

syariah. Hal tersebut dinyatakan secara eksplisit dalam Al-Quran surah Al-

Jumu’ah ayat 10

1 Syafii Antonio, Muhammad “Bank Syariah dari teori ke praktek” (Jakarta :GemaInsani, 2001), h160

Page 33: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

19

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka

bumi, dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya

kamu beruntung”.

Filosofi tersebut menyebabkan pelaksanaan penyaluran pembiayaan

yang dilakukan oleh bank syariah tidak harus lebih ekstra karena tidak

hanya menyangkut prudential banking seperti credit risk, operation risk dan

liquidity risk tetapi lebih komprehensif berkenaan dengan moral, etika, dan

spiritual.2 Menurut Muhammad pada bukunya manajemen pembiayaan bank

syariah, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun lembaga.3 Sedangkan pengertian lainnya mnyebutkan bahwa

pembiayaan adlah pemndanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada

pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga.4

Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Dalam UU No. 21

tahun 2008 tentang perbankan syariah “Pembiayaan adalah penyediaan dana

atau tagihan yang di persamakan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil berupa Mudharabah dan Musyarakah

2 Ikatan Bankir Indonesia “ Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah “ (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2014) edisi ke-1 h.27

3 Muhammad,”Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”(Yogyakarta: UPP AMP YKPN2005)h.24

4 M.Nur Rianto Al-Arif, ”Dasar-Dasar Ekonomi Islam” (Solo: PT Era AdicitraIntermedia 2011) h.335

Page 34: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

20

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk Ijarah atau sewa beli dalam

bentuk Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam dan

Istishna’

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah dan

atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan /atau

diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.”5 Di

dalam memberikan pembiayaan terdapat dua pihak yang berkepentingan

langsung, yaitu pihak yang berkelebihan uang disebut pemberi pembiayaan

dan yang membutuhkan uang disebut penerima pembiayaan. Bila terjadi

pemberian pembiayaan berarti pihak yang berkelebihan uang memberikan

uangnya (Prestasi) kepada pihak yang memerlukan uang dan berjanji akan

mengembalikan uang tersebut pada waktu jatuh tempo sesuai dengan

perjanjian.

Dari beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa pembiayaan

adalah suatu pendanaan yang diberikan satu pihak kepada pihak lain untuk

memenuhi kebutuhan seseorang baik dalam bentuk investasi ataupun

konsumtif.

5 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang PerbankanSyariah

Page 35: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

21

2. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan pada bank syariah memiliki beberapa jenis. Secara garis

besar, produk pembiayaan syariah terbagi dalam empat kategori yang

dibedakan berdasarkan tujuan penggunanya yaitu :6

a. Pembiayaan dengan prinsip Jual Beli ( Ba’i )

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (Transfer Of Property) Tingkat

keuntungan ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang

dijual. Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk

pembayaran dan waktu penyerahan yakni sebagai berikut:

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah merupakan akad transaksi jual-beli, dengan melakukan

penjualan pada tingkat keuntungan yang disepakati. Untuk skema dari

akad Murabahah, dapat dilihat dari skema berikut ini. Skema

Pembiayaan Rumah dengan akad Al-Murabahah.7 Bank bertindak

sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah

harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual

dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad.

6 Muhammad,”Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”(Yogyakarta: UPP AMP YKPN2005)h.91

7 Rosly, Saiful Azhar. Critical Issues on Islamic Banking and Financial Markets.Dinamas Publishing. Kuala Lumpur. 2007. Hlm. 87-90.

Page 36: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

22

2) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diper-

jualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh

sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,

sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli

ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan waktu

penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.

3) Pembiayaan Istishna

Istishna merupakan akad jual-beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dengan persyaratan tertentu

yang disepakati antara pemesan dan penjual.8 Skim istishna dalam bank

syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan

konstruksi. Skema berikut ini adalah suatu skema yang dapat menjelaskan

suatu proses bagaimana akad Istisna ini dilakukan.

Perjanjian pertama adalah Perjanjian antara bank dengan developer

untuk memesan rumah yang harus dibangun terlebih dahulu sesuai pesanan

dengan pembayaran bertahap yang diakhiri dengan perpindahan

kepemilikan dari developer kepada bank. Perjanjian yang kedua adalah

Perjanjian antara bank dengan konsumen, yaitu konsumen memesan rumah

yang harus dibangun terlebih dahulu. Bank akan melakukan pembangunan

rumahnya dan konsumen melakukan pembayaran bertahap yang diakhiri

dengan perpindahan kepemilikan dari bank kepada konsumen.

8 Dr. Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik. (Yogyakarta:Deepublish 2014).h.156

Page 37: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

23

b. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah

sebagai berikut :

1) Pembiayaan Musyarakah

Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang

bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara

bersama-sama. Termasuk dalam golongan musyarakah adalah semua

bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka

secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik

yang berwujud maupun tidak berwujud.

2) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal

kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100%

modal dari shahibul maal dan keahlian dari mudharib.

c. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) merupakan akad sewa (Ijarah) dari

suatu aset riil, yaitu pembeli rumah menyewa rumah yang telah dibeli oleh

bank, dan diakhiri dengan perpindahan kepemilikan dari bank kepada

pembeli rumah. Di dalam akad IMBT ini terdapat dua buah akad, yaitu

akad Jual-Beli (Al-Bai’), dan akad IMBT sendiri, yang merupakan akad

Page 38: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

24

sewa-menyewa yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan di akhir

masa sewa.9

d. Pembiayaan dengan Akad Pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan

akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari

keuntungan, tetapi di tujukan untuk mempermudah pelaksanaan

pembiayaan, meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam

akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.

Adapun jenis-jenis akad pelengkap ini adalah sebagai berikut:10

1) Hiwalah (Alih Hutang-Piutang)

Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang piutang. Dalam

praktek perbankan syariah fasilitas hiwalah lazimnya untuk

membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan

produksinya.

2) Rahn (Gadai)

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran

kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Atas izin bank, nasabah

dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak

mengurangi nilai dan merusak barang yang digadaikan.

3) Qardh

9 Dr. Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik..h.15710 Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Rajagrafindo Persada.

Edisi Ketiga. 2006. H. 105

Page 39: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

25

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan

biasanya dalam empat hal, yaitu :

a) Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji

diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran.

Biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasinya sebelum ke-

berangkatannya ke haji.

b) Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit

syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang

tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya

sesuai waktu yang ditentukan.

c) Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut

perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan

pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil.

d) Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank me-

nyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan

pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikannya secara

cicilan melalui pemotongan gajinya.

4) Wakalah (Perwakilan)

Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah

memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan

pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer

uang.

Page 40: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

26

5) Kafalah (Garansi Bank)

Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin

pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mem-

persyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk

fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut

dengan prinsip wadi ah. Bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa

yang diberikan.

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal,

yaitu:11

a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha baik

usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.

b. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang dipergunakan untuk

memenuhi konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi

kebutuhan.

3. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah.

Tujuan pembiayaan yang dilaksanakan perbankan syariah terkait dengan stake

holder, yakni:12

1. Pemilik. Dari sumber pendapatan diatas, para pemilik mengharapkan akan

memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut.

11 Syafii Antonio, Muhammad, “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”,(Jakarta: GemaInsani, 2001),h.167

12 Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah” (Yogyakarta: UPPAMPYKPN, 2005) h.20

Page 41: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

27

2. Pegawai. Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari

bank yang dikelolanya.

3. Masyarakat. Masyarakat sebagai pemilik dana mengharapkan dari dana yang

diinvestasikan akan diperoleh bagi hasil. Sedangkan Debitur yang

bersangkutan; dengan penyediaan dana baginya mereka merasa terbantu guna

menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan

barang yang diinginkannya (pembiayaan konsumtif). Hal ini dapat juga

mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

4. Pemerintah. Pemerintah terbantu dalam pembiayaan pembangunan negara dari

penghasilan pajak yang diperoleh.

5. Bank. Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan

diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap

survival dan meluaskan jaringan usahanya, sehingga semakin banyak

masyarakat yang dapat dilayaninya.

Ada bebarapa fungsi pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada

masyarakat penerima diantaranya:

1. Meningkatkan daya guna uang

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, tabungan

dan deposito. Uang tersebut dalam prosentase tertentu ditingkatkan

kegunaannya oleh bank guna suatu usaha peningkatan produkivitas.

2. Meningkatkan daya guna barang

Produsen dengan bantuan pembiayaan bank dapat memprodusir bahan

mentah menjadi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat.

Page 42: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

28

3. Meningkatkan peredaran uang

Melalui pembiayaan, peredaran uang kartal maupun giral akan lebih

berkembang oleh karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan berusaha

sehingga penggunaan uang akan bertambah baik kualitatif apalagi secara

kuantitatif.

4. Menimbulkan kegairahan berusaha

Bantuan pembiayaan yang diterima pengusaha dari bank inilah kemudian

yang digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktivitas.

5. Stabilitas ekonomi

Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilitasi pada

dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk antara lain:

a) Pengendalian inflasi

b) Peningkatan ekspor

c) Rehabilitasi prasarana

d) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat

6. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

Para usahawan yang memperoleh pembiayaan tentu saja berusaha untuk

meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan

profit/pendapatan.

7. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

Bank sebagai lembaga kredit/pembiayaan tidak saja bergerak didalam

negeri tapi juga diluar negeri. Negara-negara kaya atau yang kuat ekonominya,

demi persahabatan antar negara banyak memberikan bantuan kepada negara-

Page 43: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

29

negara yang sedang berkembang atau yang sedang membangun. Bantuan

tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit dengan syarat-syarat tertentu.

B. Teori Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Salah satu konsep utama dalam mengukur prestasi kerja (performance)

adalah manajemen efisiensi dan efektivitas. Menurut ahli manajemen peter

drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Efektivitas

merupakan kemampuan memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.13 Menurut kamus besar

bahasa indonesia, efektif merupakan sesuatu yang berpengaruh dan dapat

membawa hasil atau berhasil guna.14 Sedangkan dalam kamus istilah

ekonomi, efektivitas merupakan suatu besaran atau angka untuk

menunjukan sampai seberapa jauh sasaran (target) tercapai.15

Efektivitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai

sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian

hasil akhir yang sesuai target waktu yang telah ditetapkan untuk ukuran

maupun standar yang berlaku mencrminkan suatu perusahaan tersebut telah

memperhatikan efektivitas operasional.16 Sedangkan menurut Mulyasa

dalam bukunya manajemen berbasis sekolah menjelaskan: efektivitas adalah

adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran

13 T.Hani Handoko, “Manajemen” (Yogyakarta:BPPE, 1998) edisi 2, h.714 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka, 1997, cet 9, h.25015 Ety rochaety dan Ratih Tresnati “Kamus Istilah Ekonomi” (Jakarta: Bumi Aksara 2005)

h.7116 Amirullah, dan haris budiyon, “pengantar Manajemen” (Yogyakarta; Graha Ilmu,

2004) h.8

Page 44: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

30

yang dituju, selanjutnya dijelaskan bahwa efektivitas adalah berkaitan erat

perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah

disusun sebelumnya atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang

direncanakan.17

Kedua definisi diatas menunjukkan bahwa efektivitas mencerminkan

sebuah kondisi yang merupakan hasil dari sebuah penilaian dengan tolak

ukur tertentu. Hasil penilaian efektivitas dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan keputusan di masa mendatang. menurut

pendapat gibson mengatakan bahwa ukuran efektivitas organisasi, sebagai

berikut:18

1) Produksi adalah merupakan kemampuan organisasi untuk memproduksi

jumlah dan mutu output sesuai dengan permintaan lingkungan.

2) Efesiensi adalah merupakan perbandingan (ratio) antara output dengan

input.

3) Kepuasaan adalah merupakan ukuran untuk menunjukan tingkat dimana

organisasi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

4) Keunggulan adalah tingkat dimana korganisasi dapat dan benar-benar

tanggap terhadap perubahan internal dan eksternal.

5) Pengembangan adalah merupakan mengukur kemampuan organisasi untuk

meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi tuntutan masyarakat.

17 E.Mulyasa,” Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi danImplementasi,”(Bandung,PT. Remaja Rosdakarya, 2004),h.82

18 Gibson “Organisasi dan Manajemen” (Jakarta: Erlangga 1985) h.34

Page 45: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

31

2. Kriteria Penilaian Efektivitas 19

a. Kegunaan, agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-

fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,

berkesinambungan dan sederhana.

Kegunaan tersebut ditujukan agar masyarakat mudah menjangkau

KPR Subsidi baik dari segi penghasilan dan kemudahan prosedur

pengajuan pembiayaan KPR Subsidi. Melalui Kementerian Perumahan

Rakyat (Kemenpera) pemerintah melakukan intervensi dalam bentuk

pemberiaan subsidi untuk pendanaan perumahan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR). Program ini dilakukan pemerintah agar

dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi

salah satu kebutuhan pokoknya yaitu memiliki tempat tinggal yang layak

huni dengan harga terjangkau.

b. Ketepatan Sasaran, semua rencana harus dievaluasi untuk mengetahui

apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat.

Ketepatan Program KPR Subsidi harus tepat sasaran dalam

kepemilikan rumah subsidi. Pembiayaaan KPR subsidi sejahtera IB pada

bank BTN Syariah diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut peraturan kementerian perumahan rakyat Nomor 20 pasal 7

tahun 2014 KPR subsidi diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan

rendah yang mempunyai gaji pokok maksimal RP. 4.000.000,- sebulan,

19 T.Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1998), h.103-105

Page 46: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

32

belum pernah memiliki rumah sebelumnya, dan belum pernah

mendapatkan rumah subsidi dari pemerintah.

c. Ruang lingkup, yakni perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan,

kepaduan, dan konsistensi.

Ruang lingkup disini meliputi kemudahan persyaratan dalam

pengajuan pembiayaan dan pemberian fasilitas yang memadai pada KPR

Subsidi. Masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin mengajukan

pembiayan KPR Subsidi harus memenuhi persyaratan yang tertuang dalam

peraturan kementerian perumahan rakyat Nomor 48/PRT/M/2015 Pasal 3

ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Tidak memiliki rumah yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang

bersangkutan dan diketahui oleh kepala desa/lurah setempat;

2) Belum pernah menerima subsidi Pemerintah untuk pemilikan rumah;

3) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan

4) Menyerahkan fotokopi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi atau surat

pernyataan bahwa penghasilan yang bersangkutan tidak melebihi batas

penghasilan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri ini.

Rumah yang di bangun developer atau pengembang harus sesuai

kriteria sebagai mana yang tertuang dalam peraturan kementerian

perumahan rakyat Nomor 48/PRT/M/2015 pasal 18 ayat 3 tentang Fisik

bangunan rumah dijelaskan bahwa rumah yang di kembangkan oleh

Page 47: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

33

pengembang harus telah siap dihuni, dan sekurang-kurangnya harus

dilengkapi dengan:

1) Atap, lantai dan dinding yang memenuhi persyaratan teknis

keselamatan, keamanan dan kehandalan bangunan;

2) Terdapat jaringan distribusi air bersih perpipaan dari PDAM atau

sumber air bersih lainnya yang berfungsi;

3) Utilitas jaringan listrik yang berfungsi;

4) Jalan lingkungan yang telah selesai dan berfungsi; dan

5) Saluran/drainase lingkungan yang telah selesai dan berfungsi.

d. Efektivitas biaya, dalam hal ini efektivitas biaya menyangkut waktu,

usaha dan aliran emosional.

Mengingat program KPR Subsidi ini peruntukan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah maka selayaknya biaya admisnistrasi yang

dikenakan kepada nasabah ringan dan sesuai kemampuan nasabah.

Demikian pula dalam penetapan besaran margin harus sesuai ketentuan

peraturan kementerian perumahan rakyat Nomor 48/PRT/M/2015 pasal 10

ayat 3 yaitu sebesar 5%. Dalam pembayaran angsuran, nasabah diberikan

kemudahan untuk membayar dalam jangka waktu yang cukup lama antara

15 tahun – 20 tahun sehingga hal tersebut dapat mempermudah nasabah.

e. Akuntabilitas, yang terdiri dari tanggung jawab atas pelaksanaan dan

tanggung jawab atas implementasi.

Page 48: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

34

Akuntabilitas suatu program dinilai dari tanggung jawab atas

terlaksannya program KPR Subsidi ini. Bank berkewajiban sebagai

perantara untuk menyalurkan dana subsidi yang diberikan oleh pemerintah

kepada nasabah, kemudian pemerintah berkewajiban memberi dana

subsidi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memenuhi

kebuthan pokoknya dengan memiliki hunian yang layak sedangkan

nasabah berkewajiban menghuni KPR Subsidi yang telah diberikan

pemerintah tidak diperbolehkan untuk diinvestasikan ataupun disewakan,

sebagaimana peratuan kementerian perumahan rakyat Nomor

48/PRT/M/2015 Pasal 12 tentang pemanfaatan rumah sejahtera tapak

disebutkan bahwa:

1) Rumah sejahtera tapak atau satuan rumah sejahtera susun dimanfaatkan

sebagai tempat tinggal atau hunian oleh debitur/nasabah.

2) Jika debitur/nasabah tidak menempati rumah sejahtera tapak atau satuan

rumah sejahtera susun secara terus-menerus dalam waktu 1 (satu) tahun,

dapat dilakukan pemberhentian KPR selisih angsuran dan

debitur/nasabah wajib mengembalikan biaya selisih angsuran yang telah

diperoleh.

3) Ketentuan mengenai kewajiban debitur/nasabah mengembalikan biaya

selisih angsuran yang telah diperoleh wajib dicantumkan dalam surat

pernyataan.

4) Rumah sejahtera tapak atau satuan rumah sejahtera susun hanya dapat

disewakan dan/atau dialihkan kepemilikannya dalam hal:

Page 49: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

35

a) pewarisan;

b) telah dihuni lebih dari 5 (lima) tahun untuk rumah sejahtera tapak;

c) telah dihuni lebih dari 20 (dua puluh) tahun untuk satuan rumah

sejahtera susun;

d) pindah tempat tinggal akibat peningkatan sosial ekonomi; atau untuk

kepentingan bank pelaksana dalam rangka penyelesaian

kredit/pembiayaan bermasalah.

5) Pengalihan kepemilikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b,

huruf c, dan huruf d hanya dapat dilakukan kepada MBR sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

6) Pindah tempat tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d

dibuktikan dengan:

a) surat keterangan pindah dari pihak yang berwenang di lokasi rumah

sejahtera tapak atau satuan rumah sejahtera susun berada; dan

b) surat pernyataan bahwa yang bersangkutan telah atau akan memiliki

rumah lain.

7) Pelaksanaan ketentuan pada ayat (4) huruf e dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan.

Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (PERMENPERA) Nomor

20/PRT/M/2014 Pada pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa KPR subsidi

dilaksanakan dengan prinsip syariah yaitu dengan menggunakan akad

Page 50: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

36

Murabahah yang diterbitkan oleh beberapa bank syariah diIndonesia

khususnya BTN Syariah.

f. Ketepatan waktu, dengan membuat perencanaan disesuaikan dengan

perubahan yang sedang terjadi.

Ketepatan waktu dalam pencairan pembiayaan KPR subsidi

membutuhkan waktu yang tidak lama, Sebagaimana peraturan

kementerian perumahan rakyat Nomor 48/PRT/M/2015 Pasal 20 ayat 7

dijelaskan bahwa Pencairan biaya selisih angsuran sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) dilakukan selambat lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah

dokumen permintaan pencairan biaya. Dalam pembayaran angsuran,

nasabah diberikan kemudahan untuk membayar dalam jangka waktu yang

cukup lama antara 15 tahun – 20 tahun sehingga hal tersebut dapat

mempermudah nasabah.

Sebagaimana yang tertuang dalam peratuan kementerian perumahan

rakyat Nomor 48/PRT/M/2015 Pasal 11 menjelaskan bahwa Jangka waktu

pembiayaan disepakati oleh bank pelaksana dan kelompok sasaran KPR

Selisih Angsuran Syariah Susun yang disesuaikan dengan kemampuan

membayar angsuran oleh kelompok sasaran KPR Sejahtera atau paling

lama 20 (dua puluh) tahun.

Page 51: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

37

C. KPR Syariah Bersubsidi

1. Pengertian KPR Syariah Bersubsdi

KPR atau Kredit Kepemilikan Rumah merupakan salah satu jenis

pelayanan kredit yang diberikan oleh bank kepada para nasabah yang

menginginkan pinjaman khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam

pembangunan rumah atau renovasi rumah. KPR sendiri muncul karena

adanya kebutuhan memiliki rumah yang semakin lama semakin tinggi tanpa

diimbangi daya beli yang memadai oleh masyarakat. KPR Syariah adalah

pembiayaan yang digunakan untuk pembelian rumah secara kredit.

Sistem yang digunakan oleh Syariah Islam jauh lebih unggul dan lebih

aman, bebas riba serta tidak ada pihak yang dirugikan.20

Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani

perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh

tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan

yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai, nasabah tidak akan

dipusingkan dengan masalah naik/turunnya angsuran ketika suku bunga

bergejolak. Di Indonesia yang saat ini dikenal ada dua jenis KPR yaitu: 21

1) KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat

berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi

kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki.

Bentuk subsidi yang diberikan : Subsidi meringankan kredit dan subsidi

20 Hardjono, “Mudah Memiliki Rumah Lewat KPR” (Jakarta: PT. Pustaka Grahatama,2008) h.25

21 “Pembiayaan Bank Syariah” http://guntala.wordpress.com/kredit-perumahan-rakyat-di-bank di akses pada tanggal 17 Maret 2016.

Page 52: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

38

menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah, kredit subsidi ini

diatur sendiri oleh pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang

menganjurkan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum

pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan

subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang

diberikan.

2) KPR non subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh

masyarakat ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan

besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank

yang bersangkutan. Subsidi uang muka yang diterima nasabah

disesuaikan dengan gaji pokok setiap nasabah.

Kelompok sasaran KPR Subsidi ini adalah Kelompok masyarakat

berpenghasilan rendah yang berpenghasilan perbulan maksimal sebesar Rp.

4.000.000,-. Peraturan mengenai bantuan subsidi bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) tersebut dituangkan di dalam Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015 tentang

pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pasal 1

ayat 3 disebutkan bahwa Masyarakat berpenghasilan rendah atau yang disebut

dengan MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli

sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah.22

22 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015tentang pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pasal 1 ayat 3www.perpustakaan kemenpera.htm Diakses Tanggal 12 Januari 2016

Page 53: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

39

Sebagaimana yang tertuang dalam peraturan KEMENPERA Nomor 20

pasal 7 tahun 2014, Masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin mengajukan

pembiayaan KPR Subsidi ini harus memenuhi beberapa persyaratan

diantaranya; Masyarakat yang boleh mengajukan KPR subsidi ini adalah

keluarga atau perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap,

belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dan

termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang berpenghasilan

perbulan maksimal sebesar Rp. 4.000.000,-. 23

2. Dasar Hukum KPR Syariah Bersubsidi

Pembiayaan KPR bersubsidi merupakan sebuah fasilitas pembiayaan

perumahan yang dikeluarkan pemerintah, yang mengacu pada suatu Peraturan

Menteri Perumahan Rakyat (PERMENPERA) Nomor 20/PRT/M/2014

Tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dalam Rangka Peroleh

Perumahan Melalui Kredit/ Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa

fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau disebut dengan KPR

Subsidi adalah dukungan pembiayaan perumahan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh kementerian

pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Kemudian pada pasal 1 ayat 2

disebutkan bahwa KPR subsidi disebut juga KPR Sejahtera merupakan

Pembiayaan pemilikan rumah yang meliputi KPR Sejahtera Tapak dan KPR

23 Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat NOMOR 48/PRT/M/2015 pasal 7 TentangKetepatan Sasaran KPR Subsidi

Page 54: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

40

Sejahtera Susun yang diterbitkan oleh bank pelaksana secara konvensional

maupun dengan prinsip syariah. 24

Perbankan Syariah mengadopsi konsep pembiayaan rumah

kedalam jenis produk pendanaan dengan akad Murabahah. Berdasarkan

Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang ketentuan umum Murabahah

dalam bank syariah adalah bank membeli barang yang diperlukan nasabah

atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Bank

kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga

jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus

memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya

yang diperlukan, termasuk dalam hal ini pembiayaan rumah di bank

Syariah.25

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S. Al.Baqarah (1) : 275

“Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

24 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (PERMENPERA) No 3 dan 4 Tahun 201425 Ash-Shawi, Shalah dan al-Muslih, Abdullah, “Fikih Ekonomi Keuangan Islam”

(Jakarta: Darul Haq 2001)h. 363.

Page 55: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

41

(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang

telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang

kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni

neraka; mereka kekal di dalamnya”.

Kaidah fiqh:

لى تحر یمھااالصل في المعا ملة اإلبا حة اال ان ید ل دلیل ع

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil

yang mengharamkannya.”

Pembiayaan Pemilikan Rumah dalam konsep syariah haruslah terhindar

dari praktek Maisir (perjudian), Gharar (ketidakjelasan), Riba (tambahan),

dan Batil (ketidakadilan). Bank membeli barang yang diperlukan nasabah

atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Bank

kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga

jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dengan demikian Bank harus

memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya

yang diperlukan. Nasabah kemudian membayar harga barang yang telah

disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Untuk

Page 56: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

42

mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak

bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.26

3. Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi Dengan Akad Murabahah

Konsep pembiayaan kredit rumah ini diadopsi oleh Perbankan Islam

kedalam jenis produk pendanaan dengan akad murabahah. Pihak bank

membeli rumah yang diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya kepada

nasabah sebesar harga beli ditambah dengan margin keuntungan yang

disepakati oleh bank dan nasabah. Murabahah adalah transaksi jual beli

dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai

penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli

bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin). Kedua belah pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan syariah murabahah selalu

dilakukan dengan cara pembayaran cicilan.

Salah satu produk bank syariah yang menggunakan akad murabahah,

yaitu produk kredit pemilikan rumah atau KPR. Pembiayaan pemilikan

rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan

kebutuhan akan rumah dengan mengunakan prinsip jual beli (murabahah)

dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah

ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. Harga jualnya biasanya sudah

26 Muhammad, “Lembaga Keuangan Umat Kontemporer” (Yogyakarta : UII Press 2002)h.147

Page 57: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

43

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan

pembeli.

Pada mulanya murabahah bukan merupakan bentuk pembiayaan,

melainkan hanya alat untuk menghindar dari riba dan bukan merupakan

instrumen ideal untuk mengemban tujuan real ekonomi Islam. Instrumen ini

hanya digunakan sebagai langkah transisi yang diambil dalam proses

islamisasi ekonomi, dan penggunaannya hanya terbatas pada islamisasi

ekonomi, dan penggunaannya hanya terbatas pada kasus-kasus ketika

mudharabah dan musyarakah tidak/belum dapat diterapkan. Murabahah

muncul bukan hanya untuk menggantikan “bunga” dengan “keuntungan”,

melainkan sebagai bentuk pembiayaan yang diperbolehkan oleh ulama

syariat dengan syarat-syarat tertentu. Apabila syarat-syarat ini tidak dipenuhi,

murabahah tidak boleh digunakan dan cacat menurut syariah.27

Adapun Skema Pembiayaan KPR Syariah yang menggunakan akad

Murabahah pada BTN Syariah Cabang Tangerang:

Tahapan dari skema yang digambarkan diatas adalah sebagai berikut

27 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis,h.152.

Page 58: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

44

1) Konsumen melakukan identifikasi dan memilih rumah yang akan

dibeli

2) Bank membeli rumah dari penjual dengan cara tunai

3) Bank menjual rumah kepada konsumen dengan harga jual

merupakan penjumlahan harga beli dengan besar keuntungan

4) Konsumen membayar rumah yang sudah dibeli oleh bank dengan

cara mencicil.

Dari tahapan-tahapan tersebut, terdapat tiga kontrak perjanjian yang

harus dilakukan agar akad Murabahah ini dapat berjalan. Perjanjian pertama

adalah Perjanjian Pembelian Property (PBP), dimana perjanjian ini

melibatkan bank dengan penjual rumah yang mencakup pembelian property

yang dilakukan oleh bank dengan penjual rumah. Kemudian yang kedua

adalah Perjanjian Penjualan Property (PJP), yaitu perjanjian yang melibatkan

bank dengan konsumen dimana Bank menjual rumah kepada konsumen pada

harga yang telah disepakati didalam akad Murabahah. Perjanjian yang

terakhir adalah Perjanjian Penjaminan (PP), yang melibatkan Bank dengan

konsumen dalam hal penjaminan rumah. Dimana konsumen menjaminkan

rumahnya kepada bank sampai konsumen menyelesaikan pembayarannya.

KPR Subsidi ini menggunakan pola perhitungan margin flat Berikut

adalah simulasi pembiayaan KPR Syariah dengan akad murabahah:

A membeli rumah seharga Rp 300 juta. dengan uang muka sebesar 20%

dari harga rumah, maka A akan menyetor sebesar Rp 60 juta. Uang muka

Page 59: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

45

tersebut bisa langsung dibayarkan ke pengembang. Dengan begitu,

pembiayaan yang akan diberikan kepada A adalah Rp 240 juta.

Perhitungannya; Rp 300 juta – Rp 60 juta = Rp 240 juta.

Dari jumlah tersebut, dengan memakai prinsi murabahah, bank akan

membeli rumah yang akan A beli sebesar Rp 240 juta. Kemudian, bank

akan menjual kembali A setelah ditambah keuntungan untuk bank.

Misalnya pembiayaan syariah yang A ajukan menetapkan keuntungan

sebesar 5% dengan tenor atau lama pembayaran 15 tahun.

Rumusnya; (Harga dibiayai bank x (keuntungan bank x plafon) + Harga

dibiayai bank) : bulan tenor

= (( 240 juta x ( 5% x 15 )) + 240 juta ) : 180 bulan

= (180 juta + 240 juta ) : 180 bulan

= (Rp 420 juta) : 180 bulan

Maka, angsuran yang akan A keluarkan adalah = Rp. 2.333.333

Dengan demikian besar angsuran itu akan tetap perbulannya dan tidak

berubah sepanjang jangka waktu pembiayaan KPR yang ditentukan.

4. Hunian Bersubsidi dalam Persfektif Ekonomi Islam

Pada hakikatnya ekonomi islam adalah metamorfosa nilai-nilai islam

dalam ekonomi dan dimaksudkan untuk menepis anggapan bahwa islam adalah

agama yang hanya mengatur persoalan ubudiyah atau komunikasi vertikal

antara manusia dengan Allah. Ilmu ekonomi islam dapat didefinisikan sebagai

suatu cabang pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan

manusia melalui alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang

Page 60: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

46

seirama dengan maqasid syariah yaitu menjaga agama ( li hifdz al din), jiwa

manusia (li hifdz an nafs), akal ( li hifdz al’akl), keturunan ( li hifdz al nasl) dan

menjaga kekayaan ( li hifdz al mal).28

Sasaran utama dari pemberdayaan ekonomi rakyat adalah pencapaian

kesejahteraan masyarakat. Dalam ekonomi islam, mewujudkan kesejahteraan,

keadilan dan kemakmuran masyarakat sebagaimana substansi dari

pemberdayaan ekonomi rakyat merupakan substansi dari tujuan syariah

(Maqashid As-Syariah). Maqasid as-syariah menurut Al-Ghazali adalah

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang akan mendukung keyakinan,

kehidupan, pemikiran, kemakmuran dan harta benda mereka.29

Ekonomi sebagai sebuah ilmu yang berperan penting dalam memenuhi

kebutuhan manusia, baik kebutuhan primer, kebutuhan sekunder maupun

kebutuhan pelengkap. Rumah termasuk kebutuhan primer manusia, namun

harga rumah yang semakin lama semakin tinggi menyebabkan jarang orang

yang mampu membeli atau memiliki rumah. Salah satu upaya pemerintah

dalam mensejahterakan rakyatnya adalah dengan memberikan bantuan

keringanan pendanaan, sebagaimana tujuan dari maqasidh syariah yaitu

mensejahterakan manusia. Melalui Kementerian Perumahan Rakyat

(Kemenpera) pemerintah melakukan intervensi dalam bentuk pemberiaan

subsidi untuk pendanaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah

(MBR), Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

28 Muhammad “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam” (Yogyakarta; Graha ilmu, 2007) h.2

29 Muhammad “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam” h.95

Page 61: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

47

dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2014 Tentang Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Perolehan Rumah melalui

Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah.

Subsidi adalah pembayaran yang dilakukan pemerintah kepada perusahaan

atau rumah tangga untuk mencapai tujuan tertentu yang membuat mereka dapat

memproduksi atau mengkonsumsi suatu produk dalam kuantitas yang lebih

besar atau pada harga yang lebih murah. Secara ekonomi, tujuan subsidi adalah

untuk mengurangi harga atau menambah keluaran (output).30 Subsidi dalam

Islam berbeda dengan Kapitalisme. Jika Kapitalisme memandang subsidi dari

perspekstif intervensi pemerintah atau mekanisme pasar, Islam memandang

subsidi dari perspektif syariah, yaitu kapan subsidi boleh dan kapan subsidi

wajib dilakukan oleh negara.

Jika subsidi diartikan sebagai bantuan keuangan yang dibayar oleh negara

maka Islam mengakui adanya subsidi dalam pengertian ini. Subsidi dapat

dianggap salah satu cara (uslub) yang boleh dilakukan negara (Khilafah),

karena termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat (i’tha’u

ad-dawlah min amwaliha li ar-ra’iyah) yang menjadi hak Khalifah. Khalifah

Umar bin al-Khathab pernah memberikan harta dari Baitul Mal (Kas Negara)

kepada para petani di Irak agar mereka dapat mengolah lahan petanian

mereka.31

30 Kamus Besar Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, DepartemenPendidikan Balai Pustaka: Jakarta 1989, cet. 9.

31 An-Nabhani, Taqiyuddin, An-Nizham Al-Iqtishadi fi al-Islam, Cetakan VI, (Beirut:Darul Ummah 2004), h.119

Page 62: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

48

Semua subsidi hukum asalnya boleh, karena hukum asal negara

memberikan hartanya kepada individu rakyat adalah boleh. Pemberian ini

merupakan hak Khalifah dalam mengelola harta milik negara (milkiyah al-

dawlah). Apabila terjadinya ketimpangan ekonomi, pemberian subsidi menjadi

wajib hukumnya, karena mengikuti kewajiban syariah untuk mewujudkan

keseimbangan ekonomi (at-tawazun al-iqtishadi).32 Hal ini karena Islam telah

mewajibkan beredarnya harta di antara seluruh individu dan mencegah

beredarnya harta hanya pada golongan tertentu sebagaimana firman Allah

SWT dalam QS. Al Hasyr ayat 7

“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari

harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah,

untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-

orang yang dalam perjalanan, supay a harta itu jangan beredar di antara orang-

orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka

terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”

32 M. Shiddiq Al-Jawi Subsidi dalam Pandangan Islam http://jurnalekonomi.org/pandanganislam-tentang-subsidi/ diakses tanggal 4 April 2016

Page 63: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Efektivitas Penyaluran Pembiayaan

KPR Syariah Bersubsidi BTN Syariah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah”,

Maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada Nasabah Pembiayaan KPR

Bersubsidi di BTN Syariah Cabang Tangerang.

B. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah field research dan library

research. field research adalah pengumpulan data dilakukan secara langsung ke

objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Library research adalah

pengumpulan data dengan memberikan teori mengenai konsep-konsep yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah. Penulis mengumpulkan artikel-artikel

ilmiah dan buku-buku yang relevan untuk menunjang penelitian yang penulis

lakukan.

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah

data dalam bentuk angka.1 Penulis menggambarkan permasalahan yang

didasari pada data yang ada berupa angka-angka, kemudian dianalisa lebih

lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan.

1 Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Yogyakarta:PT.Rajawali Pers, 2008),h.100.

Page 64: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

50

2. Sumber Data

Data yangdigunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder:

a. Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli di

lokasi penelitian atau objek penelitian. Data ini diperoleh secara

langsung dari responden, yaitu nasabah pembiayaan KPR Syariah

Bersubsidi melalui penyebaran koesioner dan diperoleh secara

langsung melalui wawancara dengan staf bagian pembiayaan BTN

Syariah Cabang Tangerang.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak terkait

dengan penelitian yaitu berupa Jumlah nasabah pembiayaan KPR

syariah bersubsidi dan arsip-arsip lainnya serta mengumpulkan data

dengan membaca literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang

memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti .2

Dalam Penelitian ini populasi yang digunakan untuk menyebutkan

seluruh elemen/anggota dari suatu yang menjadi sasaran penelitian

atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian.3 Populasi dalam

penelitian ini adalah jumlah nasabah pembiayaan KPR Syariah

2 M.Iqbal Hasan , Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya.(Jakarta:Ghalia Indonesia,2002),h.58

3 Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian Skripsi,Tesis,Disertasi dan karya ilmiah,(Jakarta: Kecana Prenada Media Group),h147

Page 65: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

51

Bersubsidi di BTN Syariah Cabang Tangerang yaitu sekitar 1075 yaitu

nasabah KPR Subsidi dalam kurun waktu 2011-2015.

2. Sampel

Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil

dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.4 Sampel adalah bagian dari

populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang bisa mewakili populasi.

Rumus perhitungan besaran sampel menggunakan Metode Slovin,

yaitu:5

= 1 +Keterangan:

= Jumlah Sampel yang dicari

= Jumlah Populasi

= Nilai kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolelir

= 10751 + 1075 × 10%= , = 91,4 91 Orang Responden

4 Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, h.1615 Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi kedua (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011),h.78

Page 66: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

52

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik Non Probability Sampling, yaitu mengambil

sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.6 Metode

Non Probality Sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling,

artinya teknik penentuan sampel dengan memilih sumber responden

secara kebetulan bertemu dan cocok sebagai sumber data dengan

berbagai pertimbangan yaitu responden merupakan nasabah

pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi di BTN Syariah Cabang

Tangerang.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang responden ketahui.7

Pertanyaan pada kuesioner sebagaian bersifat tertutup dimana pilihan

atau alternatif jawaban tersedia dan sebagin lagi bersifat terbuka untuk

menggali informasi yang mungkin muncul diluar pertanyaan yang

tersedia. Hal itu dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

nasabah pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi BTN Syariah Cabang

6 Sugiono, Statistik untuk penelitian bisnis ( Bandung: Alfabeta 2008), cet 13 h.617 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2010) h. 128

Page 67: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

53

Tangerang yaitu dengan cara menjawab setiap pertanyaan yang

terdapat pada kuesioner.

Dalam penyusunan kuesioner ini penulis menggunakan linkert

scale, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju

mengenai berbagai pernyataan mengenai perilaku, objek, orang,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomenal sosial dengan skala linkert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan

sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.8

Kuesioner didasarkan pada skala linkert melalui pemberian bobot

sebagai berikut:9

Sangat tidak setuju Bobotnya 1

Tidak setuju Bobotnya 2

Ragu-Ragu Bobotnya 3

Setuju Bobotnya 4

Sangat Setuju Bobotnya 5

2. Wawancara

Wawancara (interview), yaitu percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu penulis (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan pihak atau staf BTN Syariah Cabang

8 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta:Erlangga, 2009),h.178

9 Sugiono, Statistik untuk penelitian bisnis , h.133

Page 68: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

54

Tangerang (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.10

3. Studi kepustakaan

Penulis mengumpulkan data yang terkait dengan masalah

penelitian yaitu berupa buku-buku, majalah artikel dan karya ilmiah

lainnya dengan mempelajari, memahami dan mencatat teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian ini.

E. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah akurasi alat yang diukur walaupun dilakukan

berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas

instrumen peneltian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrumen

juga harus memiliki tingkat validitas yang baik. Uji validitas bertujuan

untuk melihat ketepan instrumen pengukur penelitian. Validitas terkait

dengan keabsahan apakah butir-butir pertanyaan alat ukur secara tepat

mengukur apa yang hendak diukkur.11

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur tersebut

benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut

akurasi instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun

tersebut itu valid, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor tiap-

10 Lexy J. Moleong, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Remaja Rosda karya,2004),h.5

11 Sofren & Yonathan Natanel, Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak, (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo,2013), h.53

Page 69: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

55

tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.12 Dalam

penelitian ini penulis menggunakan SPSS 2.1 untuk uji validitas.

2. Uji Realiabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan indeks sejauh mana

alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukan

sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Uji

reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki

atua memenuhi uji validitas. Reliabilitas menunjukan konsistensi hasil

pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten

apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu

menunjukan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama.13

Pada uji instrumen inji penulis menggunakan Realibility Analysis

dengan metode Cronbach Alpha melalui perhitungan statistik

menggunakan SPSS. Metode Cronbach Alpha sebenarnya sudah

ditentukan batasannya. Batasan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Koefisien alpha diatas 0,8 : Baik

b. Koefisien alpha diatas 0,7 : Dapat Diterima

c. Koefisien alpha diatas 0,6 : Kurang Baik/Tidak Reliabel

12 Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah(Jakarta: kencana Prenada Media Group, 2012), h.132

13 Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah., h.130-131

Page 70: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

56

3. Artificial Neuron Network (ANN)

Untuk mengukur tingkat efektivitas penulis menggunakan Analisis

Artificial Neuron Network (ANN). Pendekatan ANN ini digunakan

untuk mengukur maju mudurnya suatu program. Fungsi transformasi

Artificial Neuron Network digunakan untuk menelaah proses

pembelajaran keterkaitan antara input, proses dan output. Untuk

menilai keefektifan suatu program maka diperlukan mengetahui

outputnya. Output diperoleh dari interaksi berbagai input setelah

melalui beberapa proses.

Output ini ditransformasikan kedalam suatu fungsi transformasi

yang mengikuti kurva pembelajaran (activation function). Hasil dari

output yang ditransformasikan inilah yang merupakan hasil akhir dari

keseluruhan proses.14 Dalam penelitian ini penulis menggunakan

Microsoft Exel 2010 untuk mengitung ANN.

Fungsi transformasi ANN sebagai berikut: 15

= [( )]Diketahui :

Y : Output dari proses hubungan yang saling mempengaruhi antar

variabel yang telah mengalami pembobotan

: epsilon output

14 Murasa Sarkaniputra, Ruqyah Syar’iyyah: Teori Dan Sistem Ekonomi, (Jakarta: Al-Islah Press & STEI, 2009), h122.

15 Dr.Euis Amalia,M.Ag.,Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan PeranUKM dan LKM di Indonesia, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada 2009)h.180

Page 71: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

57

W : pembobotan setiap variabel =Tabel 3.1

Daftar penilaian tingkat efektivitas

Efektivitas

(%)

>90 80 s.d 90 70 s.d 80 <70

Skor 3 2 1 0

Sumber: Keputusan Menteri BUMN No.KEP-100/MBU/2002

Skor yang diperoleh untuk masing-masing kategori menunjukan

tingkat efektivitas program pembiayaan KPR Subsidi adalah sebagai

berikut:

0 (nol) : Kurang Efektif 2 (dua) : Efektif

1 (satu) : Cukup Efektif 3 (tiga) : Sangat Efektif

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah atribut dari sekelompok orang atau objek yang

mempunyai variabel antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan untuk mengukur efektivitas

yaitu:

a. Kegunaan (X1) mencakup pentingnya program KPR subsidi dan

penggunaannya

Page 72: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

58

b. Ketepatan dan obyektivitas (X2) yakni evaluasi dari penyaluran

pembiayaan KPR Subsidi yang meliputi ketepatan sasaran dan

kesesuaian produk

c. Ruang Lingkup (X3) yakni merupakan kelengkapan dan kepanduan

meliputi pernyataan pengajuan.

d. Efektivitas biaya (X4) meliputi biaya admnistrasi besarnya margin dan

angsuran

e. Akuntabilitas (X5) meliputi kesesuaian penggunaan dana dengan

pengajuan dan kesesuaian produk dengan syariah.

f. Ketepatan Waktu (X6) meliputi pencairan dana, waktu pelunasan

pembiayaan serta denda keterlambatan.

G. Pedoman Penulisan

Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press,

2012.

Page 73: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Aplikasi Produk Pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB

Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah merupakan unit usaha syariah

milik Bank Tabungan Negara (BTN) konvensional salah satu bank

pelaksana yang mengikuti program pemerintah dalam menyalurkan

fasilitas pembiayaan perumahan murah atau KPR Subsidi yang

dicanangkan oleh Kementrian Perumahan Rakyat (KEMENPERA). Pada

BTN Syariah, produk KPR Bersubsidi ini disebut KPR BTN Sejahtera

Tapak IB. Menurut Rahmansyah (Financing Service Officer BTN

Syariah), KPR BTN Sejahtera Tapak iB adalah pembiayaan yang

diterbitkan BTN Syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam

rangka kepemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembang dengan

harga terjangkau.1

Kelompok sasaran KPR Subsidi ini adalah kelompok masyarakat

berpenghasilan rendah yang berpenghasilan perbulan maksimal sebesar

Rp. 4.000.000,-. Peraturan mengenai bantuan subsidi bagi masyarakat

berpenghasilan rendah tersebut dituangkan di dalam Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015 tentang

pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah atau

1 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN SyariahCabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016.

Page 74: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

60

yang disebut dengan MBR adalah masyarakat yang mempunyai

keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah

untuk memperoleh rumah.2

Pemerintah tak mematok batas terendah penghasilan para pekerja

formal yang masuk dalam golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

untuk mendapatkan KPR subsidi. Tak adanya patokan penghasilan

terendah bertujuan agar semua lapisan masyarakat berpenghasilan rendah

bisa berpeluang mencicil pembiayaan KPR subsidi. Namun yang menjadi

patokannya adalah peraturan dalam porsi cicilan kredit atau tanggungan

KPR maksimal 30% dari penghasilan seseorang per bulan. Dengan adanya

pembiayaan KPR dengan cicilan rendah, maka akan semakin banyak

kesempatan masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapatkan

pembiayaan KPR subsidi. Menurut Rahmansyah bila ada pemohon KPR

subsidi dengan gaji Rp 1 juta/bulan tapi mengajukan cicilan Rp

800.000/bulan, maka sudah pasti akan ditolak oleh bank, karena bank

mematok besaran angsuran 30% dari gaji pokok pemohon.3

Dalam mengajukan produk pembiayaan ini, calon nasabah diharapkan

mengetahui bagaimana prosedur dan mekanisme pembiayaan KPR Syariah

subsidi serta dokumen persyaratan yang harus disiapkan oleh nasabah

pembiayaan KPR Syariah subsidi.

2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015tentang pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pasal 1 ayat 3www.perpustakaan kemenpera.htm Diakses Tanggal 12 Mei 2016

3 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN SyariahCabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016.

Page 75: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

61

1. Prosedur dan Mekanisme Pengajuan Pembiayaan KPR BTN Sejahtera

Tapak iB:4

Berikut Prosedur yang harus diikuti calon nasabah yang ingin mengajukan

Pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB:

a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan dan disertai dengan Surat

Pemesanan Rumah (SPR) dari developer/pengembang

b. Melampirkan dokumen kelengkapan KPR dan surat pernyataan

c. Verifikasi calon nasabah (BI Checking dan verifikasi via telepon)

d. Wawancara calon nasabah

e. Analisa kelayakan nasabah

f. Appraisal (Analisa harga pasar dari agunan)

g. Persetujuan pembiayaan oleh Branch Manager

h. Akad Pembiayaan

i. Serah terima rumah

j. Surat pernyataan verfikasi (kelengkapan dokumen direkap dan diregister)

k. Kirim dokumen ke Kementerian Perumahan Rakyat (KEMENPERA)

Adapun mekanisme penyaluran pembiayaan KPR Syariah bersubsidi pada BTN

Syariah Cabang Tangerang sebagai berikut :

a. Nasabah mengajukan permohonan awal pembiayaan KPR Bersubsidi secara

kolektif dengan melampirkan surat keterangan bahwa nasabah belum

mempunyai rumah dari kelurahan setempat serta surat keterangan dari

kecamatan.

4 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN SyariahCabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016.

Page 76: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

62

b. Berikan penjelasan dan wawancara secara terperinci kepada nasabah

mengenai pembiayaan yang diinginkan, setelah itu nasabah dianjurkan

untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam pengajuan

pembiayaan KPR subsidi.

c. Apabila dokumen-dokumen dan syarat-syarat yang telah diajukan tersebut

telah terpenuhi, maka langsung dipelajari serta dianalisa oleh Financing

Service Officher (FSO).

d. Setelah dipelajari dan sesuai dengan standar oprasional produksi (SOP)

maka langsung diberikan kepada kepala seksi Operation Head (OH) dengan

membubuhkan tandatanganya.

e. Setelah dirasa aman dan memenuhi semua syarat, maka FSO dan kepala

seksi OH membuat memo dan proposal pembiayaan murabahah yang

kemudian langsung diserahkan kepada Kepala Cabang Bank BTN Syariah,

inti dari kegiatan yang telah disebutkan diatas untuk menilai tingkat

kepercayaan dan prinsip kehati-hatian bank terhadap nasabah serta

dilakukan untuk menjamin kelancaran pembayaran nasabah pada

pembiayaan murabahah.

f. Selanjutnya proposal dan memo yang telah dibuat, kembali dianalisis dan

dievaluasi lagi oleh kepala cabang apabila ada pertanyaan atau maupun hal

yang ingin dibahas didalam memo maupun proposal tersebut maka kepala

cabang dapat mengadakan rapat untuk membahas hal tersebut. Maksimal 1

(satu) minggu kepala cabang dapat memberikan keputusan apakah

pembiayaan tersebut dapat dilanjutkan kerjasamanya ataupun tidak.

Page 77: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

63

g. Bila tidak disetujui bisa dilakukan pengulangan kembali oleh FSO dan

kepala OH atau dapat langsung menghentikan permohonan dan memberikan

informasi penolakan tersebut kepada nasabah.

h. Dan apabila disetujui, maka langsung diadakan akad antara nasabah dengan

pihak Bank BTN Syariah yang menyatakan bahwa perjanjian tersebut sah

hingga perjanjian tersebut berakhir dan ini pula harus berpedoman pada

perjanjian yang telah dibuat oleh kedua belah pihak, setelah itu FSO

memberikan surat SP3 kepada nasabah.

i. Persilahkan nasabah untuk menuju petugas notaris untuk menandatangani

SKMHT/APHT (surat tentang hak tanggung) dan akta-akta lain yang

dibutuhkan.

j. Setelah semua prosedur dilaksanakan maka nasabah sudah dapat menerima

pembiayaan KPR Subsidi

Gambar 4.1

Mekanisme Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi BTN Sejahtera Tapak IB

1. FormulirPembiayaan

2. DokumenKelengkapan

3. VerifikasiCalon

Nasabah4. Wawancara

5. AnalisaKelayakan

6. LPA/Appraisal

7. PersetujuanPembiayaan

8. AkadPembiayaan

9. Serah TerimaRumah Subsidi

10. SuratPernyataan

11. PenyerahanDokumen ke

KEMENPERA

Page 78: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

64

2. Dokumen Persyaratan Pengajuan KPR BTN Sejahtera Tapak iB

Berikut persyaratan dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan pembiayaan

KPR bersubsidi pada BTN Syariah:5

a. Persyaratan Umum:

1) Warga Negara Indonesia

2) Menjadi Nasabah BTN Syariah

3) Telah berusia minimal 21 tahun dan maksimal 70 tahun

4) Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 70 tahun

atau usia pensiun

5) Belum memiliki rumah

6) Memiliki penghasilan yang cukup menurut perhitungan Bank

(Maksimal gaji pokok 4 juta rupiah perbulan)

7) Mempunyai pekerjaan/usaha dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun

8) Tidak memiliki pembiayaan bermasalah

9) Melampirkan SPT tahunan atau NPWP

b. Kelengkapan Data Permohonan Pembiayaan:

1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)

2) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3) Fotokopi SPT tahunan PPh Orang Pribadi atau surat pernyataan

penghasilan yang ditandatangani pemohon diatas materai yang

diketahui pimpinan perusahaan tempat bekerja (bagi nasabah

5 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN SyariahCabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016.

Page 79: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

65

berpeghasilan tetap) dan ttd lurah (bagi nasabah berpenghasilan tidak

tetap.

4) Surat keterangan penghasilan dari instansi tempat bekerja/slip gaji

untuk MBR berpenghasilan tetap

5) Surat keterangan belum memiliki rumah dari RT/RW setempat atau

instansi tempat bekerja atau Surat Keterangan Sewa/Kwitansi Sewa

Rumah

6) Surat pernyataan yang ditandatangani pemohon diatas materai yang

mencakup:

a) Berpenghasilan tidak melebihi ketentuan kelompok sasaran KPR

Sejahtera

b) Belum pernah memiliki rumah

c) Menggunakan sendiri Rumah Sejahtera Tapak/Susun sebagai

tempat tinggal

d) Tidak akan memindahtangankan Rumah Sejahtera Tapak/Susun

sebelum 5 tahun

e) Belum pernah menerima subsidi perumahan melalui

kredit/pembiayaan pemilikan rumah

7) Sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional.

8) Dalam hal sertifikat sebagaimana dimaksud butir 7 belum dapat

dipenuhi, maka dapat diganti dengan dokumen pendahuluan

kepemilikan tanah yang berupa:

Page 80: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

66

a) Akta Jual Beli (AJB) atau Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB)

yang disertai Berita Acara Serah Terima (BAST) apabila perolehan

tanahnya berasal dari jual beli

b) Akta/Surat Keterangan Hibah apabila perolehan tanahnya berasal

dari hibah

c) Akta/Surat Keterangan Waris apabila perolehan tanahnya berasal

dari pewaris.

Pembiayaan KPR Syariah bersubsidi ini sudah sesuai dengan ketentuan

syariah, karena produk pembiayaan atau pendanaan yang di keluarkan atau di

pasarkan kemasyarakat sudah mendapatkan persetujuan dari DPS (Dewan

Pengawas Syariah), jika sudah mendapatkan opini dari DPS, maka dapat

dipastikan sudah sesuai syariah, karena KPR Syariah bersubsidi itu sendiri

menggunakan akad jual-beli murabahah, pihak BTN Syariah membeli rumah yang

dibutuhkan nasabah dari pengembang kemudian bank menjual kembali kepada

nasabah tersebut dengan harga jual, ditambah dengan margin keuntungan yang

telah disepakati olah pihak Bank dan Nasabah.6

6 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN SyariahCabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016.

Page 81: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

67

B. Karakteristik Responden

Setelah kuesioner disebar kepada 91 Nasabah pembiayaan KPR Sejahtera

Tapak IB, maka dilakukanlah identifikasi terhadap resonden yang menjadi sampel

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi PersenLaki-Laki 65 71,43%Perempuan 26 28,57%

Total 91 100%

Dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa berdasarkan jenis kelamin responden

Laki-Laki yang mendominasi pembiayaan KPR subsidi yaitu sebanyak 65 orang

nasabah atau sebesar 71,43% sedangkan responden Perempuan sebanyak 26 orang

nasabah atau sebesar 28,57%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persen< 25 tahun 9 9,89 %

26-35 tahun 28 30,77 %36-45 tahun 29 31,87 %46-55 tahun 22 24,18 %>55 tahun 3 3,30%

Total 91 100%

Pada tabel 4.3 responden berdasarkan usia didominasi pada usia 36-45

tahun sebanyak 29 atau sebesar 31,87% , disusul nasabah dengan usia 26-35 tahun

sebesar 28 orang atau sebesar 30,77%, nasabah dengan usia 46-55 tahun sebanyak

22 atau sebesar 24,18%, nasabah dengan usia < 25 tahun sebanyak 9 atau sebesar

9,89%, dan yang terakhir nasabah dengan usia >55 sebanyak 3 atau sebesar

Page 82: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

68

3,30%. Banyaknya nasabah dengan rentang usia 36-45 tahun telah mendominasi

jumlah nasabah yang mengajukan pembiayaan KPR Subsidi pada BTN Syariah

Cabang Tangerang.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan Frekuensi PersenTidak sekolah 3 3,30 %

SD 5 5,49 %SMP 13 14,29 %SMA 40 43,96 %

Perguruan Tinggi 30 33,97 %Total 91 100%

Pada tabel 4.4 responden berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh

tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 40 orang atau sebesar 43,96 %,

kemudian pada tingkat perguruan tinggi sebanyak 30 orang atau sebesar 33,97 %,

tingkat SMP sebanyak 13 orang atau sebesar 14,29 %, tingkat pendidikan SD

sebanyak 5 orang atau sebesar 5,49 %, dan yang terakhir pada tingkatan tidak

sekolah sebanyak 3 orang atau sebesar 3,30 %.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persen

Pegawai swasta 28 30,77 %Guru 25 27,47 %

Ibu Rumah Tangga 5 5,49 %Wirausaha 33 36,26 %Lainnya - -

Total 91 100%

Page 83: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

69

Pada tabel 4.5 responden berdasarkan pekerjaan didominasi oleh

wirausaha sebanyak 33 orang atau sebesar 36,26%, kemudian disusul oleh

pegawai swasta sebanyak 28 orang atau sebanyak 30,77 %, nasabah yang bekerja

sebagai guru sebanyak 25 orang atau sebesar 27,47 %, dan yang terakhir ibu

rumah tangga sebanyak 5 orang atau sebanyak 5,49 %.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan

Gaji Pokok perbulan Frekuensi Persen

<Rp. 1.000.000 12 13,19 %Rp. 1.000.000-Rp.2.000.000 14 15,38 %Rp.2.000.000- Rp.3.000.000 35 38,46 %Rp.3.000.000- Rp.4.000.000 30 32,97 %

>Rp.4.000.000 - -Total 91 100%

Pada tabel 4.6 karakteristik responden berdasarkan pendapatan (gaji

pokok) perbulan didominasi pada pendapatan Rp.2.000.000- Rp.3.000.000

sebanyak 35 orang atau sebesar 38,46 %, kemudian pendapatan Rp.3.000.000-

Rp.4.000.000 sebanyak 30 orang atau sebesar 32,97% , tingkat pendapatan Rp.

1.000.000-Rp.2.000.000 sebanyak 14 orang atau sebesar 15,38% dan yang

terakhir dengan pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,- sebanyak 12 orang atau

sebesar 13,19 %. Nasabah dengan pendapatan diatas Rp.4.000.000 sebesar 0%, itu

menandakan bahwa pembiayaan KPR Subsidi yang dilakukan atas kerjasama

KEMENPERA dengan bank BTN Syariah Cabang Tangerang tepat sasaran

karena tidak ada nasabah dengan gaji pokok diatas batas pendapatan masyarakat

berpenghasilan rendah yaitu Rp.4.000.000,-.

Page 84: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

70

C. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Untuk uji validitas ini penulis melakukan tryout kepada 91 orang resonden

dengan mengajukan 21 butir pertanyaan untuk melakukan uji validitas dan

reliabilitas dari semua butir pertanyaan tersebut. Untuk tingkat validitas dilakukan

uji signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk

degree of freedom(df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah

jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 91-2 atau df = 89

dengan alpha 0,05 atau 5% maka didapat r tabel sebesar 0,206.

Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir

pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk menentukan validitas tiap butir

pertanyaan dilakukan dengan cara membandingkan output corrected item-total

correlation dengan r tabelnya.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Instrumen

Pertanyaan Corrected Itempertanyaan

Total Correlation

r tabel Keterangan

Produk KPR Sejahtera IBmembantu dalam memilikihunian yang layak

0,368 0,206 Valid

Produk KPR Sejahtera IBmembantu dalam memilikihunian dengan hargaterjangkau

0,322 0,206 Valid

Produk pembiayaan KPRSejahtera IB memenuhikebutuhan nasabah

0,332 0,206 Valid

Nasabah KPR Sejahtera IBmerupakan masyarakatberpendapatan< Rp.4.000.000

0,461 0,206 Valid

Page 85: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

71

Program KPR Sejahtera IBsudah tepat sasaran

0,588 0,206 Valid

Nasabah Memiliki RumahSelain Rumah KPR SejahteraIB

0,110 0,206 Tidak Valid

Persyaratan dalam pengajuanpembiayaan mudah

0,647 0,206 Valid

Tahap atau prosedur dalammengajukan pembiayaan KPRSejahtera IB mudah dan tidaklama

0,669 0,206 Valid

Fasilitas seperti akses jalan,listrik dan air sudah memadai

0,581 0,206 Valid

Bangunan Produk KPRSejahtera IB layak huni

0,576 0,206 Valid

Biaya angsuran ringan dantidak memberatkan nasabah

0,716 0,206 Valid

Biaya administrasi yangdikenakan kepada nasabahringan dan tidak memberatkan

0,696 0,206 Valid

Margin yang ditentukan tidakmemberatkan nasabah

0,764 0,206 Valid

Jangka waktu pembayaranangsuran tergolong lama

0,232 0,206 Valid

KPR yang didapatkandigunakan sesuai denganpengajuan pembiayaan (untukdihuni sendiri tidak disewakanatau menyewa)

0,762 0,206 Valid

Produk pembiayaan KPRSejahtera IB menggunakanakad Murabahah

0,456 0,206 Valid

Produk pembiayaan KPRSejahtera IB sudahberdasarkan ketentuan Syariah

0,647 0,206 Valid

Pencairan pembiayaan yangdilakukan tergolong cepat

0,594 0,206 Valid

Jangka waktu pelunasan yangdilakukan tergolong cepat

0,641 0,206 Valid

Nasabah selalu tepat waktumembayar cicilan

0,678 0,206 Valid

Keterlambatan membayarcicilan dikenakan denda

0,686 0,206 Valid

Sumber data: output SPSS yang diolah, 2016

Page 86: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

72

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item pertanyaan

didominasi memiliki r hitung > dari r tabel ( 0,206) dan bernilai positif. Hanya

satu pertanyaan yang tidak valid yaitu terkait nasabah memiliki rumah selain KPR

Subsidi dengan nilai r hitungnya sebesar 0,110 itu berarti < dari r tabel (0,206)

maka dinyatakan tidak valid dan 20 pertanyaan lainnya dinyatakan valid karena

memiliki r hitung > dari r tabel ( 0,206).

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode alpha

cronbach, dimana batasan reliabilitas sudah ditentukan yaitu:

a. Koefisien alpha mendekati 1 = Sangat baik

b. Koefisien alpha diatas 0,7 = Baik/ Reliabel

c. Koefisien alpha dibawah 0,6 = Tidak Baik/ Tidak Reliabel

Tabel 4.7Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,743 21

Sumber data: output SPSS yang diolah, 2016

Dari hasil uji reliabilitas diatas didapatkan nilai alpha cronbach sebesar

0,743 atau > 0,6. Maka dengan demikian dapat dikatakan instrumen penelitian

reliabel.

Page 87: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

73

1. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada Aspek

Kegunaan

Tabel 4.8 Kegunaan pembiayaan KPR Subsidi: KPR Subsidi membantu

masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki hunian yang layak

K1

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentValid Ragu-ragu 6 6,6 6,6 6,6

Setuju 75 82,4 82,4 89,0Sangat Setuju 10 11,0 11,0 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.8 dapat dilihat program KPR Subsidi membantu masyarakat

berpenghasilan rendah dalam memiliki hunian yang layak didominasi oleh

responden yang memilih setuju sebanyak 75 responden atau sebesar 82,4%,

kemudian responden yang memilih sangat setuju sebanyak 10 responden atau

sebesar 11%, dan yang memilih ragu-ragu sebanyak 6 responden atau sebesar

6,6%. Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa program

KPR Subsidi sangat berguna sehingga dapat membantu masyarakat mendapatkan

hunian yang layak khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

Tabel 4.9 Kegunaan pembiayaan KPR Subsidi: Program KPR Subsidi membantu

dalam memiliki hunian dengan harga terjangkau

K2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 3 3,3 3,3 3,3

Setuju 72 79,1 79,1 82,4

Sangat Setuju 16 17,6 17,6 100,0

Total 91 100,0 100,0

Page 88: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

74

Dari tabel 4.9 dapat diihat program KPR Subsidi membantu dalam

memiliki hunian dengan harga terjangkau didominasi oleh responden yang

memilih setuju yaitu sebanyak 72 responden atau sebesar 79,1%, kemudian

responden yang memilih sangat setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 17,6%

dan responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%.

Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa program KPR

Subsidi sangat berguna sehingga dapat membantu masyarakat berpenghasilan

rendah mendapatkan hunian dengan harga terjangkau.

Tabel 4.10 Kegunaan pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi memenuhi

kebutuhan nasabah

K3

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 2 2,2 2,2 2,2

Setuju 10 11,0 11,0 13,2

Sangat Setuju 79 86,8 86,8 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.10 dapat diihat Produk KPR Subsidi memenuhi kebutuhan

nasabah didominasi oleh responden yang memilih sangat setuju yaitu sebanyak 79

responden atau sebesar 86,8%, kemudian responden yang memilih setuju

sebanyak 10 responden atau sebesar 11,8% dan responden yang memilih ragu-

ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 2,2%. Banyaknya responden yang

memilih sangat setuju menandakan bahwa program KPR Subsidi sangat berguna

Page 89: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

75

sehingga dapat membantu masyarakat memenuhi salah satu kebutuhan pokoknya

yaitu memiliki hunian yang layak dengan harga terjangkau.

2. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada Aspek

Ketepatan Sasaran

Tabel 4.11 Ketepatan sasaran pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah KPR Subsidi

merupakan masyarakat berpenghasilan < Rp.4.000.000 perbulan

KS4

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentValid Ragu-ragu 4 4,4 4,4 4,4

Setuju 70 76,9 76,9 81,3Sangat Setuju 17 18,7 18,7 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.11 dapat diihat Nasabah KPR Subsidi merupakan masyarakat

berpenghasilan < Rp.4.000.000 perbulan didominasi oleh responden yang

memilih setuju yaitu sebanyak 70 responden atau sebesar 76,9%, kemudian

responden yang memilih sangat setuju sebanyak 17 responden atau sebesar 18,7%

dan responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 4 orang atau sebesar 4,4%.

Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa program KPR

Subsidi tepat sasaran karena nasabah yang memiliki KPR Subsidi merupakan

masyarakat berpenghasilan rendah dengan gaji pokok < Rp. 4.000.000,- perbulan.

Page 90: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

76

Tabel 4.12 Ketepatan sasaran pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah KPR Subsidi

yang diperuntukan masyarakat berpenghasilan rendah sudah tepat sasaran

KS5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 9 9,9 9,9 9,9

Setuju 62 68,1 68,1 78,0

Sangat Setuju 20 22,0 22,0 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.12 dapat diihat Nasabah KPR Subsidi yang diperuntukan

masyarakat berpenghasilan rendah sudah tepat sasaran didominasi oleh responden

yang memilih setuju yaitu sebanyak 62 responden atau sebesar 68%, kemudian

responden yang memilih sangat setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 22%

dan responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 9 responden atau sebesar 10,9%.

Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa program KPR

Subsidi tepat sasaran karena nasabah yang memiliki KPR Subsidi merupakan

masyarakat berpenghasilan rendah.

Tabel 4.13 Ketepatan sasaran pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah Tidak MemilikiRumah Selain Rumah KPR Sejahtera IB

KS.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 7 7,7 7,7 51,6

Setuju 65 71,5 71,5 79,1

Sangat Setuju 19 20,9 20,9 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.13 dapat diihat pernyataan Nasabah Tidak Memiliki Rumah

Selain Rumah KPR Sejahtera IB didominasi oleh responden yang memilih setuju

Page 91: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

77

yaitu sebanyak 65 responden atau sebesar 71,5%, kemudian responden yang

memilih sangat setuju sebanyak 19 responden atau sebesar 20,9% dan responden

yang memilih ragu-ragu sebanyak 7 responden atau sebesar 7,7%. Banyaknya

responden yang memilih setuju menandakan bahwa program KPR Subsidi tepat

sasaran karena nasabah yang memiliki KPR Subsidi tidak memiliki rumah selain

KPR sejahtera tapak IB.

3. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada Aspek

Ruang Lingkup

Tabel 4.14 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: persyaratan dalam

pengajuan pembiayaan KPR Subsidi mudah

RL7

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 48 52,7 52,7 52,7

Setuju 40 44,0 44,0 96,7

Sangat Setuju 3 3,3 3,3 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.14 dapat dilihat responden yang menyatakan persyaratan

dalam pengajuan pembiayaan KPR Subsidi mudah didominasi oleh responden

yang memilih ragu-ragu sebanyak 48 responden atau sebesar 52,7%, kemudian

responden yang memilih setuju sebanyak 40 atau sebesar 44% responden yang

memilih sangat setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya

responden yang memilih ragu-ragu menandakan bahwa persyaratan dalam

pengajuan pembiayaan KPR Subsidi tidak mudah.

Page 92: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

78

Tabel 4.15 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: prosedur mengajukan

pembiayaan KPR Subsidi mudah dan tidak lama

RL8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju 5 5,5 5,5 5,5

Tidak Setuju 5 5,5 5,5 11,0

Ragu-ragu 27 29,7 29,7 39,7

Setuju 54 59,3 59,3 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.15 dapat dilihat responden yang menyatakan prosedur

mengajukan pembiayaan KPR Subsidi mudah dan tidak lama didominasi oleh

responden yang memilih setuju sebanyak 54 responden atau sebesar 59,3%

kemudian, responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 27 responden atau

sebesar 29,7%, responden yang memilih tidak setuju sebanyak 5 responden atau

sebesar 5,5% dan responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 5

responden atau sebesar 5,5%. Banyaknya responden yang memilih setuju

menandakan bahwa prosedur dalam pengajuan pembiayaan KPR Subsidi mudah

dan tidak memakan waktu yang cukup lama.

Tabel 4.16 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: Fasilitas memadai seperti

air, listrik, dan jalan

RL9

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 9 9,9 9,9 9,9

Setuju 33 36,3 36,3 46,2

Sangat Setuju 49 53,8 53,8 100,0

Total 91 100,0 100,0

Page 93: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

79

Dari tabel 4.16 dapat dilihat responden yang menyatakan Fasilitas

memadai seperti air, listrik, dan jalan didominasi oleh responden yang memilih

sangat setuju sebanyak 49 responden atau sebesar 53,8%, kemudian responden

yang memilih setuju sebanyak 33 responden atau sebesar 36,3%, dan responden

yang memilih ragu-ragu sebanyak 9 responden atau sebesar 9,9%. Banyaknya

responden yang memilih sangat setuju menandakan bahwa Fasilitas hunian KPR

Subsidi sudah memadai seperti air, listrik, dan jalan.

Tabel 4.17 Ruang Lingkup Pembiayaan KPR Subsidi: Bangunan KPR Subsidi

Layak Huni

RL10

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 3 3,3 3,3 3,3

Setuju 31 34,1 34,1 37,4

Sangat Setuju 57 62,6 62,6 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.17 dapat dilihat responden yang menyatakan : Bangunan KPR

Subsidi Layak Huni didominasi oleh responden yang memilih sangat setuju

sebanyak 57 responden atau sebesar 62,6%, kemudian responden yang memilih

setuju sebanyak 31 responden atau sebesar 34,1%, dan responden yang memilih

ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang

memilih sangat setuju menandakan bahwa Bangunan rumah KPR Subsidi sudah

memenuhi kriteria rumah layak huni.

Page 94: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

80

4. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada Aspek

Efektivitas Biaya

Tabel 4.18 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Biaya Angsuran Ringan

EB11

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 4 4,4 4,4 4,4

Ragu-ragu 26 28,6 28,6 33,0

Setuju 52 57,1 57,1 90,1

Sangat Setuju 9 9,9 9,9 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.18 dapat dilihat responden yang menyatakan biaya angsuran

KPR Subsidi ringan tidak memberatkan nasabah didominasi oleh responden yang

memilih setuju sebanyak 52 responden atau sebesar 57,1%, kemudian responden

yang memilih ragu-ragu sebanyak 26 responden atau sebesar 28,6%, responden

yang memilih sangat setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 9,9%. dan

responden yang memilih tidak setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 4,4%.

Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa biaya angsuran

KPR Subsidi ringan tidak memberatkan nasabah.

Tabel 4.19 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Biaya Administrasi

Ringan

EB12

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid Ragu-Ragu 12 13,2 13,2 13,2

Setuju 53 58,2 58,2 71,4Sangat Setuju 26 28,6 28,6 100,0

Total 91 100,0 100,0

Page 95: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

81

Dari tabel 4.19 dapat dilihat responden yang menyatakan biaya

administrasi KPR Subsidi ringan tidak memberatkan nasabah didominasi oleh

responden yang memilih responden yang memilih setuju sebanyak 53 responden

atau sebesar 58,2% kemudian, responden yang memilih sangat setuju sebanyak 26

responden atau sebesar 28,6% dan resonden yang memilih ragu-ragu sebanyak 12

responden atau sebesar 13,2%. Banyaknya responden yang memilih setuju

menandakan bahwa biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah dinilai

tidak memberatkan nasabah.

Tabel 4.20 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Margin Ringan Tidak

Memberatkan Nasabah

EB13

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentValid Ragu-Ragu 37 40,7 40,7 40,7

Setuju 45 49,5 49,5 90,1Sangat Setuju 9 9,9 9,9 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.20 dapat dilihat responden yang menyatakan Margin Ringan

Tidak Memberatkan Nasabah didominasi oleh responden yang memilih setuju

sebanyak 45 responden atau sebesar 49,5%, kemudian responden yang memilih

sangat setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 9,9%, dan responden yang

memilih ragu- ragu sebanyak 37 responden atau sebesar 40,7%. Banyaknya

responden yang memilih Setuju menandakan bahwa margin yang dibebankan

kepada nasabah ringan dinilai tidak memberatkan nasabah.

Page 96: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

82

Tabel 4.21 Efektivitas Biaya Pembiayaan KPR Subsidi: Jangka waktu angsuran

tergolong lama

EB14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-Ragu 13 14,3 14,3 14,3

Setuju 55 60,4 60,4 74,7

Sangat Setuju 23 25,3 25,3 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.21 dapat dilihat responden yang menyatakan Jangka waktu

angsuran tergolong lama didominasi oleh responden yang memilih setuju

sebanyak 55 responden atau sebesar 60,4%, kemudian responden yang memilih

sangat setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 25,3%, dan responden yang

memilih ragu-ragu sebanyak 13 responden atau sebesar 14,3%. Banyaknya

responden yang memilih setuju menandakan bahwa Jangka waktu angsuran yang

ditetapkan bank penyalur dalam hal ini BTN Syariah cabang Tangerang tergolong

lama sesuai yang ditetapkan kemenpera yaitu 15-20 tahun.

5. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada

Aspek Akuntabilitas

Tabel 4.22 Akuntabilitas Pembiayaan KPR Subsidi: KPR Subsidi yang ditempatidihuni sendiri tidak menyewa atau disewakan

AK15

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid Ragu-Ragu

9 9,9 9,9 9,9

Setuju 40 44,0 44,0 53,8Sangat Setuju 42 46,2 46,2 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.22 dapat dilihat responden yang menyatakan KPR Subsidi yang

Page 97: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

83

ditempati dihuni sendiri tidak menyewa atau disewakan didominasi oleh

responden yang memilih sangat setuju sebanyak 42 responden atau sebesar

46,2%, kemudian responden yang memilih setuju sebanyak 40 responden atau

sebesar 44%, dan responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 9 responden atau

sebesar 10%. Banyaknya responden yang memilih sangat setuju menandakan

bahwa KPR Subsidi yang ditempati dihuni sendiri tidak menyewa ataupun

disewakan sebagaimana yang sudah diatur pemerintah.

Tabel 4.23 Akuntabilitas Pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi

Menggunakan Akad Murabahah

AK16

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Setuju 58 63,7 63,7 63,7

Sangat Setuju 33 36,3 36,3 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.23 dapat dilihat responden yang menyatakan Produk KPR

Subsidi menggunakan akad Murabahah didominasi oleh responden yang memilih

setuju sebanyak 58 responden atau sebesar 63,7%, dan responden yang memilih

sangat setuju sebanyak 33 responden atau sebesar 36,3%. Banyaknya responden

yang memilih setuju dan sangat setuju menunjukan bahwa nasabah KPR Subsidi

mengetahui akad yang dipakai dalam pembiayaan yaitu menggunakan akad

Murabahah.

Page 98: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

84

Tabel 4.24 Akuntabilitas Pembiayaan KPR Subsidi: Produk KPR Subsidi Sesuai

Ketentuan Syariah

AK17

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-Ragu 18 19,8 19,8 19,8

Setuju 46 50,5 50,5 70,3

Sangat Setuju 27 29,7 29,7 100,0

Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.24 dapat dilihat responden yang menyatakan Produk KPR

Subsidi Sesuai Ketentuan Syariah didominasi oleh responden yang memilih setuju

sebanyak 46 responden atau sebesar 50,5%, responden yang memilih sangat

setuju sebanyak 27 responden atau sebesar 29,7%. Dan responden yang memilih

ragu-ragu sebanyak 18 atau sebesar 19,8%. Banyaknya responden yang memilih

setuju dan sangat setuju menunjukan bahwa nasabah menilai KPR Subsidi sudah

sesuai dengan ketentuan syariah.

6. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada

Aspek Ketepatan Waktu

Tabel 4.25 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Pencairan pembiayaan

KPR subsidi cepat

KW18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju 3 3,3 3,3 3,3

Ragu-ragu 46 50,5 50,5 53,8

Setuju 42 46,2 46,2 100,0

Total 91 100,0 100,0

Page 99: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

85

Dari tabel 4.25 dapat dilihat responden yang menyatakan Pencairan

pembiayaan KPR subsidi tergolong cepat didominasi oleh responden yang

memilih ragu-ragu sebanyak 46 responden atau sebesar 50,5%, kemudian

responden yang memilih setuju sebanyak 27 responden atau sebesar 29,7%,

responden yang memilih tidak setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 16,5%.

dan responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau

sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang memilih ragu-ragu menandakan bahwa

Pencairan pembiayaan KPR subsidi tergolong lama.

Tabel 4.26 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Jangka waktu pelunasan

cepat

(KW.19)Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidaksetuju

3 3,3 3,3 3,3

Tidak setuju 18 19,8 19,8 23,1Ragu-ragu 49 53,8 53,8 76,9Setuju 21 23,1 23,1 100,0Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.26 dapat dilihat responden yang menyatakan Jangka waktu

pelunasan cepat didominasi oleh responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 49

responden atau sebesar 53,8%, kemudian responden yang memilih setuju

sebanyak 21 responden atau sebesar 23,1%, responden yang memilih tidak setuju

sebanyak 18 responden atau sebesar 19,8%. dan responden yang memilih sangat

tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang

memilih ragu-ragu menandakan bahwa Jangka waktu pelunasan tidak tergolong

cepat.

Page 100: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

86

Tabel 4.27 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah tepat waktu

dalam membayar cicilan

(KW.20)Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak setuju 3 3,3 3,3 3,3

Ragu-ragu 39 42,9 42,9 46,2Setuju 28 30,8 30,8 76,9Sangat setuju 21 23,1 23,1 100,0Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.27 dapat dilihat responden yang menyatakan Nasabah tepat

waktu dalam membayar cicilan didominasi oleh responden yang memilih ragu-

ragu sebanyak 39 responden atau sebesar 42,9%, kemudian responden yang

memilih setuju sebanyak 28 responden atau sebesar 31%, responden yang

memilih sangat setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 23,1%. dan responden

yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%.

Banyaknya responden yang memilih ragu-ragu menandakan bahwa nasabah tidak

tepat waktu dalam membayar angsuran pembiayaan KPR Subsidi.

Tabel 4.28 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Keterlambatan membayar

angsuran dikenakan Denda

(KW.21)Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat tidaksetuju

3 3,3 3,3 3,3

Ragu-ragu 22 24,2 24,2 27,5Setuju 45 49,5 49,5 76,9Sangat setuju 21 23,1 23,1 100,0Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.28 dapat dilihat responden yang menyatakan : keterlambatan

membayaran angsuran dikenakan denda didominasi oleh responden yang memilih

Page 101: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

87

setuju sebanyak 45 responden atau sebesar 49,5%, kemudian responden yang

memilih ragu-ragu sebanyak 22 responden atau sebesar 24,2%, responden yang

memilih sangat setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 23,1%. dan responden

yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%.

Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa apabila terjadi

keterlambatan membayar angsuran dalam pembiayaan maka harus dikenakan

denda.

Dari hasil pengumpulan data tersebut diketahui bahwa rata-rata perolehan

skor pada hasil sebaran angket diatas 50% responden memilih setuju pada setiap

indikator yang merupakan kriteria efektivitas. Dimana perolehan skor tertinggi

terdapat pada indikator Kegunaan yang memperoleh nilai rata-rata sebesar

82,77% kemudian disusul pada indikator ketepatan sasaran yang memperoleh

nilai rata-rata sebesar 72,13%, kemudian pada indikator ruang lingkup

memperoleh nilai rata-rata sebesar 57,10%, kemudian pada indikator efektivitas

biaya memperoleh nilai rata-rata sebesar 56,30%, selanjutnya pada indikator

akuntabilitas memperoleh nilai rata-rata sebesar 53,47% dan yang terendah pada

indikator ketepatan waktu memperoleh nilai rata-rata sebesar 49,18%.

Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa tingkat

efektivitas penyaluran pembiayaan KPR Subsidi yang dihasilkan dari keenam

indikator berada dalam kategori efektif. Pada dasarnya perolehan skor rata-rata

terendah pada indikator ketepatan waktu masih berada dalam kategori cukup

efektif. Hanya saja pada data yang diperoleh indikator tersebut menunjukan angka

lebih rendah dibandingkan indikator lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya

Page 102: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

88

pernyataan responden diatas 50% memilih ragu-ragu yaitu pada poin “pencairan

pembiayaan tergolong cepat”. Pada poin tersebut didominasi oleh responden yang

memilih ragu-ragu sebanyak 46 responden atau sebesar 50,5%.

Sebagian besar responden memilih ragu-ragu dikarenakan nasabah merasa

waktu pencairan dana subsidi tidak menentu. Hal ini diperkuat dengan adanya

pendapat salah satu nasabah pembiayaan KPR Subsidi. Menurut Arifin pihak

bank tidak mengkonfirmasi waktu pencairan kapan kemenpera akan mencairkan

dana subsidinya, pihak BTN hanya memberitahu bahwa pencairan akan segera

diproses dan nasabah hanya menunggu konfirmasi selanjutnya. Berdasarkan

pengalaman pak arifin menerima pencairan dana subsidi kurang lebih 2 minggu.7

Hal ini tidak sesuai sebagaimana peraturan kementerian perumahan rakyat Nomor

48/PRT/M/2015 Pasal 20 ayat 7 dijelaskan bahwa “Pencairan biaya selisih

angsuran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan selambat-lambatnya 2

(dua) hari kerja setelah dokumen permintaan pencairan”. Dengan demikian terjadi

ketidaksesuaian antara peraturan yang diterbitkan kemenpera dengan yang

dirasakan nasabah KPR subsidi.

Menurut Rahmansyah (Financing Service Officer BTN Syariah Cabang

Tangerang) Pencairan tidak bisa dipastikan waktunya, karena proses pencairan

dana subsidi membutuhkan beberapa tahapan yang dilakukan kementerian

keuangan dan kemenpera dalam menyalurkan dana subsidinya serta mengecek

kembali kesesuaian dokumen nasabah yang mengajukan, sampai pada akhirnya

diberikan ke BTN pusat. Biasanya, proses pencairan paling cepat 10 hari kerja

7 Wawancara Pribadi dengan Arifin, Nasabah KPR Subsidi Perumahan Villa Melia BTNSyariah Cabang Tangerang Pada tanggal 25 Oktober 2016

Page 103: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

89

setelah dokumen permintaan diberikan BTN kepada kemenpera. Kami pihak BTN

hanya sebagai pihak perantara antara nasabah yang mengajukan KPR subsidi

dengan pemerintah.8 Dengan demikian terkait waktu pencairan dana subsidi,

pihak BTN tidak bisa memastikan waktunya karena BTN hanya menunggu

konfirmasi dari kemenpera. Tanpa instruksi dari kemenpera BTN tidak memiliki

wewenang untuk mencairkan dana kepada nasabah.

D. Tingkat Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dengan menggunakan indikator efektivitas berupa kegunaan, ketepatan

sasaran, ruang lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, ketepatan waktu dari

penyaluran pembiayaan KPR subsidi, dapat dijelaskan secara keseluruhan tingkat

efektivitas dengan melakukan pengukuran pada aspek-aspek tersebut dengan

menggunakan pendekatan Artificial Neuron Network (ANN).

Tabel 4.30 ANN Efektivitas penyaluran pembiyaan KPR Syariah Subsidi

BTN Syariah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

No Kegunaan KetepatanSasaran

RuangLingkup

EfektivitasBiaya

Akuntabilitas KetepatanWaktu

X1 X2 X3 X4 X5 X6

1 4,00 4,00 2,25 3,50 3,25 2,002 4,25 4,00 3,00 3,50 3,50 3,503 3,00 4,67 2,75 3,25 3,56 3,254 4,00 4,00 2,75 2,25 3,00 3,005 2,25 2,25 3,75 3,25 3,08 3,006 3,33 4,67 3,75 3,00 2,00 3,257 4,00 3,25 4,25 3,25 3,58 3,008 2,25 3,00 3,25 4,25 3,50 2,50

8 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN SyariahCabang Tangerang pada tanggal 20 Oktober 2016.

Page 104: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

90

NoKegunaan Ketepatan

SasaranRuang

LingkupEfektivitas

BiayaAkuntabilitas Ketepatan

WaktuX1 X2 X3 X4 X5 X6

9 2,00 2,00 4,00 2,75 3,00 2,0010 3,00 2,25 3,75 3,50 2,25 2,2511 2,25 3,00 3,50 4,00 3,50 3,5012 4,33 3,00 4,25 4,00 3,75 3,5013 2,25 2,00 3,00 3,00 2,25 4,5014 3,67 2,00 4,00 4,00 3,33 2,0015 3,50 4,00 2,25 3,75 2,25 3,0016 4,67 2,00 4,25 2,25 2,00 3,5017 3,35 4,00 3,50 2,25 3,25 3,2518 2,25 2,25 2,75 2,75 2,58 2,5019 4,33 3,33 2,25 3,25 2,94 3,0020 2,33 4,00 4,25 4,25 4,17 4,5021 3,25 3,35 2,25 4,00 3,20 4,5022 2,33 4,33 2,25 4,25 2,00 4,5023 3,00 2,00 3,50 2,75 2,75 3,2524 4,67 2,25 3,75 4,00 3,33 3,5025 2,35 2,15 3,00 3,50 2,25 3,2526 2,25 4,67 4,50 4,00 2,50 3,5027 4,33 4,00 4,25 3,25 3,00 4,0028 2,25 4,67 3,75 3,75 4,00 4,2529 3,00 2,25 3,50 3,75 3,17 3,5030 2,25 2,35 2,75 3,25 2,78 3,2531 3,25 4,00 2,25 3,25 3,17 2,0032 2,25 4,00 3,00 3,50 3,50 3,5033 4,00 4,25 2,75 3,25 3,42 3,2534 4,33 3,00 2,75 3,50 3,08 3,0035 2,25 4,00 3,75 4,00 3,92 3,0036 4,25 4,00 3,75 4,00 3,92 3,2537 4,00 4,00 4,25 3,25 3,83 3,0038 3,00 3,00 4,00 3,25 3,42 4,5039 2,25 2,25 4,00 2,75 3,00 2,0040 3,33 4,00 3,75 3,25 3,67 2,2541 2,15 2,25 3,50 4,00 3,25 3,5042 4,00 4,00 4,25 4,00 4,08 3,5043 3,00 4,33 4,50 4,00 4,28 4,5044 4,00 4,33 4,00 4,00 4,11 4,0045 4,00 3,33 3,00 3,75 3,36 3,0046 2,25 4,00 4,25 4,25 4,17 3,50

Page 105: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

91

NoKegunaan Ketepatan

SasaranRuang

LingkupEfektivitas

BiayaAkuntabilitas Ketepatan

WaktuX1 X2 X3 X4 X5 X6

47 4,33 4,00 3,50 4,25 3,92 3,2548 3,33 3,33 2,75 3,00 3,03 2,5049 4,00 3,33 3,00 3,25 3,19 2,2550 4,00 4,00 4,25 4,75 4,33 4,5051 3,00 5,00 4,25 4,00 2,25 2,5052 4,33 3,25 4,00 4,75 4,00 2,2253 3,67 3,67 3,50 2,75 3,00 3,2554 4,33 4,00 3,75 4,00 3,92 3,5055 4,33 3,33 3,00 3,25 3,19 3,2556 2,50 3,33 4,50 2,25 3,36 3,5057 3,67 3,00 4,25 3,50 3,58 4,0058 3,67 4,33 3,75 3,33 3,80 4,2559 3,25 4,00 4,50 3,00 3,83 3,5060 4,00 3,67 2,75 3,00 3,14 3,2561 3,25 2,25 2,25 3,25 2,58 2,0062 3,33 2,33 3,00 3,25 2,86 3,5063 3,25 3,35 2,75 3,25 3,12 3,2564 2,00 3,67 2,75 3,25 3,22 3,0065 2,25 2,25 3,75 2,25 2,75 3,0066 2,25 4,33 2,75 4,25 3,78 3,2567 2,00 2,35 4,25 3,50 2,15 3,0068 4,00 3,67 3,33 4,25 3,75 4,5069 3,00 2,50 3,35 2,50 2,20 2,0070 4,00 3,67 3,75 3,25 2,56 2,2571 3,00 4,33 3,50 2,45 3,00 3,5072 2,33 4,33 4,25 2,25 3,61 3,5073 3,00 4,00 2,25 3,75 3,33 4,5074 4,00 2,00 2,00 2,50 2,17 4,0075 2,25 4,67 3,00 3,75 3,81 3,0076 4,67 4,33 2,00 3,35 3,00 2,5077 4,33 3,33 3,50 4,25 3,50 3,2578 3,33 2,00 2,75 2,00 2,50 2,5079 4,00 3,00 3,00 3,25 3,08 3,0080 4,00 3,67 4,00 3,00 4,00 2,2581 5,00 4,67 2,25 2,00 2,97 2,2582 4,33 2,25 3,75 2,15 2,72 3,0083 3,33 2,75 2,25 2,35 2,45 3,2584 2,25 2,25 2,75 3,75 2,25 3,00

Page 106: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

92

NoKegunaan Ketepatan

SasaranRuang

LingkupEfektivitas

BiayaAkuntabilitas Ketepatan

WaktuX1 X2 X3 X4 X5 X6

85 3,25 3,33 3,00 3,50 2,00 3,2586 4,00 2,75 2,25 2,25 3,00 2,2587 3,33 4,00 2,00 3,50 2,00 3,0088 2,25 4,33 3,75 2,00 3,36 2,2589 3,00 2,00 4,50 3,00 3,17 3,5090 2,25 3,67 2,75 2,00 2,81 3,0091 3,00 3,00 2,00 3,00 2,25 3,25

Tabel 4.31 Transformasi ANN Efektivitas Penyaluran Pembiyaan KPR

Syariah Subsidi BTN Syariah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

BobotNo. X1.W1 X2.W2 X3.W3 X4.W4 X5.W5 X6.W6

Y Efektivitas

W ∑(Xn.Wn)

YT =[1/(1+e-Y)]

0,1 1 0,40 0,40 0,23 0,35 0,33 0,20 1,90 0,8699

0,1 2 0,43 0,40 0,30 0,35 0,35 0,35 2,18 0,8980

0,2 3 0,30 0,47 0,28 0,33 0,36 0,33 2,05 0,8857

0,2 4 0,40 0,40 0,28 0,23 0,30 0,30 1,90 0,8699

0,1 5 0,23 0,23 0,38 0,33 0,31 0,30 1,76 0,8530

0,2 6 0,33 0,47 0,38 0,30 0,20 0,33 2,00 0,8808

7 0,40 0,33 0,43 0,33 0,36 0,30 2,13 0,8941

8 0,23 0,30 0,33 0,43 0,35 0,25 1,88 0,8670

9 0,20 0,20 0,40 0,28 0,30 0,20 1,58 0,8285

10 0,30 0,23 0,38 0,35 0,23 0,23 1,70 0,8455

11 0,23 0,30 0,35 0,40 0,35 0,35 1,98 0,8781

12 0,43 0,30 0,43 0,40 0,38 0,35 2,28 0,9075

13 0,23 0,20 0,30 0,30 0,23 0,45 1,70 0,8455

14 0,37 0,20 0,40 0,40 0,33 0,20 1,90 0,8699

15 0,35 0,40 0,23 0,38 0,23 0,30 1,88 0,8670

16 0,47 0,20 0,43 0,23 0,20 0,35 1,87 0,8661

17 0,34 0,40 0,35 0,23 0,33 0,33 1,96 0,8765

18 0,23 0,23 0,28 0,28 0,26 0,25 1,51 0,8188

19 0,43 0,33 0,23 0,33 0,29 0,30 1,91 0,8711

20 0,23 0,40 0,43 0,43 0,42 0,45 2,35 0,9129

21 0,33 0,34 0,23 0,40 0,32 0,45 2,06 0,8865

22 0,23 0,43 0,23 0,43 0,20 0,45 1,97 0,8772

Page 107: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

93

BobotNo. X1.W1 X2.W2 X3.W3 X4.W4 X5.W5 X6.W6

Y Efektivitas

W ∑(Xn.Wn)

YT =[1/(1+e-Y)]

23 0,30 0,20 0,35 0,28 0,28 0,33 1,73 0,8488

24 0,47 0,23 0,38 0,40 0,33 0,35 2,15 0,8957

25 0,24 0,22 0,30 0,35 0,23 0,33 1,65 0,8389

26 0,23 0,47 0,45 0,40 0,25 0,35 2,14 0,8949

27 0,43 0,40 0,43 0,33 0,30 0,40 2,28 0,9075

28 0,23 0,47 0,38 0,38 0,40 0,43 2,27 0,9061

29 0,30 0,23 0,35 0,38 0,32 0,35 1,92 0,8718

30 0,23 0,24 0,28 0,33 0,28 0,33 1,66 0,8407

31 0,33 0,40 0,23 0,33 0,32 0,20 1,79 0,8571

32 0,23 0,40 0,30 0,35 0,35 0,35 1,98 0,8781

33 0,40 0,43 0,28 0,33 0,34 0,33 2,09 0,8901

34 0,43 0,30 0,28 0,35 0,31 0,30 1,97 0,8773

35 0,23 0,40 0,38 0,40 0,39 0,30 2,09 0,8901

36 0,43 0,40 0,38 0,40 0,39 0,33 2,32 0,9102

37 0,40 0,40 0,43 0,33 0,38 0,30 2,23 0,9032

38 0,30 0,30 0,40 0,33 0,34 0,45 2,12 0,8925

39 0,23 0,23 0,40 0,28 0,30 0,20 1,63 0,8355

40 0,33 0,40 0,38 0,33 0,37 0,23 2,03 0,8834

41 0,22 0,23 0,35 0,40 0,33 0,35 1,87 0,8659

42 0,40 0,40 0,43 0,40 0,41 0,35 2,38 0,9155

43 0,30 0,43 0,45 0,40 0,43 0,45 2,46 0,9214

44 0,40 0,43 0,40 0,40 0,41 0,40 2,44 0,9202

45 0,40 0,33 0,30 0,38 0,34 0,30 2,04 0,8853

46 0,23 0,40 0,43 0,43 0,42 0,35 2,24 0,9039

47 0,43 0,40 0,35 0,43 0,39 0,33 2,33 0,9109

48 0,33 0,33 0,28 0,30 0,30 0,25 1,79 0,8575

49 0,40 0,33 0,30 0,33 0,32 0,23 1,90 0,8702

50 0,40 0,40 0,43 0,48 0,43 0,45 2,58 0,9298

51 0,30 0,50 0,43 0,40 0,23 0,25 2,10 0,8909

52 0,43 0,33 0,40 0,48 0,40 0,22 2,26 0,9051

53 0,37 0,37 0,35 0,28 0,30 0,33 1,98 0,8790

54 0,43 0,40 0,38 0,40 0,39 0,35 2,35 0,9129

55 0,43 0,33 0,30 0,33 0,32 0,33 2,04 0,8845

56 0,25 0,33 0,45 0,23 0,34 0,35 1,94 0,8748

57 0,37 0,30 0,43 0,35 0,36 0,40 2,20 0,9002

58 0,37 0,43 0,38 0,33 0,38 0,43 2,31 0,9100

59 0,33 0,40 0,45 0,30 0,38 0,35 2,21 0,9010

60 0,40 0,37 0,28 0,30 0,31 0,33 1,98 0,8787

Page 108: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

94

BobotNo. X1.W1 X2.W2 X3.W3 X4.W4 X5.W5 X6.W6

Y Efektivitas

W ∑(Xn.Wn)

YT =[1/(1+e-Y)]

61 0,33 0,23 0,23 0,33 0,26 0,20 1,56 0,8261

62 0,33 0,23 0,30 0,33 0,29 0,35 1,83 0,8614

63 0,33 0,34 0,28 0,33 0,31 0,33 1,90 0,8695

64 0,20 0,37 0,28 0,33 0,32 0,30 1,79 0,8568

65 0,23 0,23 0,38 0,23 0,28 0,30 1,63 0,8355

66 0,23 0,43 0,28 0,43 0,38 0,33 2,06 0,8871

67 0,20 0,24 0,43 0,35 0,22 0,30 1,73 0,8488

68 0,40 0,37 0,33 0,43 0,37 0,45 2,35 0,9129

69 0,30 0,25 0,34 0,25 0,22 0,20 1,56 0,8256

70 0,40 0,37 0,38 0,33 0,26 0,23 1,95 0,8752

71 0,30 0,43 0,35 0,25 0,30 0,35 1,98 0,8785

72 0,23 0,43 0,43 0,23 0,36 0,35 2,03 0,8836

73 0,30 0,40 0,23 0,38 0,33 0,45 2,08 0,8893

74 0,40 0,20 0,20 0,25 0,22 0,40 1,67 0,8411

75 0,23 0,47 0,30 0,38 0,38 0,30 2,05 0,8857

76 0,47 0,43 0,20 0,34 0,30 0,25 1,99 0,8792

77 0,43 0,33 0,35 0,43 0,35 0,33 2,22 0,9017

78 0,33 0,20 0,28 0,20 0,25 0,25 1,51 0,8188

79 0,40 0,30 0,30 0,33 0,31 0,30 1,93 0,8736

80 0,40 0,37 0,40 0,30 0,40 0,23 2,09 0,8901

81 0,50 0,47 0,23 0,20 0,30 0,23 1,91 0,8715

82 0,43 0,23 0,38 0,22 0,27 0,30 1,82 0,8606

83 0,33 0,28 0,23 0,24 0,25 0,33 1,64 0,8373

84 0,23 0,23 0,28 0,38 0,23 0,30 1,63 0,8355

85 0,33 0,33 0,30 0,35 0,20 0,33 1,83 0,8622

86 0,40 0,28 0,23 0,23 0,30 0,23 1,65 0,8389

87 0,33 0,40 0,20 0,35 0,20 0,30 1,78 0,8561

88 0,23 0,43 0,38 0,20 0,34 0,23 1,79 0,8575

89 0,30 0,20 0,45 0,30 0,32 0,35 1,92 0,8718

90 0,23 0,37 0,28 0,20 0,28 0,30 1,65 0,8385

91 0,30 0,30 0,20 0,30 0,23 0,33 1,65 0,8389

Average 0,33 0,34 0,33 0,33 0,31 0,32 1,97 0,8773

Tingkat efektivitas berada pada range 0 sampai 1. Semakin mendekati 1

maka semakin efektif suatu pembiayaan, sebaliknya semakin mendekati 0

semakin tidak efektif suatu pembiayaan yang diberikan. Berdasarkan hasil yang

Page 109: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

95

diperoleh dengan menggunakan metode ANN nilai efektivitas yang dihasilkan

yaitu sebesar 0,8773 atau 87,73% nilai tersebut mendekati angka 1. Hal ini

menunjukan bahwa penyaluran pembiayaan KPR subsidi yang disalurkan oleh

BTN Syariah Cabang Tangerang kepada nasabah yang tergolong masyarakat

berpenghasilan rendah dinyatakan efektif yakni sebesar 87,73% sedangkan

sisanya sebesar 12,27% dijelaskan oleh faktor lain diluar indikator yang diteliti.

Hal ini senada dengan beberapa penilaian responden yang lebih dari 50%

memilih setuju adanya program KPR subsidi ini yang berguna dan responden

setuju bahwa penyaluran KPR subsidi ini sudah tepat sasaran dengan memberikan

fasilitas kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki gaji pokok

maksimal Rp.4.000.000,-. Kedua poin tersebut merupakan salah satu indikator

yang sangat berperan dari kategori efektivitas dalam aspek kegunaan dan

ketepatan sasaran dalam penyaluran. Hal ini perlu terus dilanjutkan agar lebih

menghasilkan tingkat efektivitas yang lebih tinggi lagi, dalam menyalurkan

pembiayaan KPR Subsidi yang dapat membantu memenuhi salah satu kebutuhan

pokok masyarakat berpenghasilan rendah yaitu memiliki hunian yang layak

dengan harga terjangkau.

Page 110: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan penilaian tingkat

efektivitas penyaluran pembiayaan KPR Subsidi bagi masyarakat

berpenghasilan rendah pada BTN Syariah cabang Tangerang dapat

dikatakan efektif. Adapun simpulan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Prosedur dan Mekanisme penyaluran pembiayaan KPR subsidi KPR di

BTN Syariah cabang Tangerang melalui beberapa tahapan yakni; Mengisi

formulir permohonan pembiayaan, Melampirkan dokumen kelengkapan,

verifikasi BI cheking, Wawancara, Analisa kelayakan nasabah, Analisa

harga pasar dari agunan, Persetujuan pembiayaan, Akad Pembiayaan,

Serah terima rumah, memberikan Surat pernyataan verfikasi dan yang

terakhir mengirim dokumen ke Kementerian Perumahan Rakyat. Dalam

pelaksanaannya mekanisme pemberian subsidi KPR telah sesuai dengan

Standart Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

2. Efektivitas penyaluran pembiayaan KPR Subsidi bagi masyarakat

berpenghasilan rendah.

Hasil penelitian dengan mengukur tingkat efektivitas penyaluran

Pembiayaan KPR Subsidi pada BTN Syariah Cabang Tangerang dengan

menggunakan pendekatan Artificial Neuron Network (ANN) dapat

disimpulkan sudah efektif dengan tingkat efektivitas 0,8773 atau sebesar

87,73%. Ini menunjukan bahwa penyaluran pembiayaan KPR subsidi yang

Page 111: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

97

disalurkan oleh BTN Syariah Cabang Tangerang kepada nasabah yang

tergolong masyarakat berpengahsilan rendah sudah cukup efektif sesuai

dengan Standart Operasional Prosedur yang sudah ditetapkan oleh

kementerian perumahan rakyat (KEMENPERA).

B. Saran

1. Pemerintah harus lebih aktif mendukung program pembiayaan KPR

subsidi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah

dengan cara meningkatkan koordinasi dengan bank penyalur KPR

subsidi dan memberikan insentif bagi bank yang bersedia terlibat aktif

dalam penyaluran KPR subsidi sebagai upaya untuk membantu

pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

2. Bagi bank penyalur KPR ( BTN Syariah ) diharapkan kedepannya lebih

Mengoptimalkan peran bank sebagai bank penyalur KPR subsidi agar

penyaluran pembiayaan KPR subsidi lebih efektif, dan Meningkatkan

pelayanan, serta meningkatkan sosialisasi produk-produk BTN Syariah

khususnya program KPR Syariah bersubsidi ini kepada masyarakat baik

melalui media masa, elektronik maupun dilakukan secara langsung, agar

masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki rumah layak huni

dengan bantuan subsidi dari pemerintah.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti terkait KPR Subsidi

penulis merekomendasi untuk mengevaluasi peraturan kementerian

perumahan rakyat No 48/PRT/M/2015 Pasal 20 ayat 7 tentang pencairan

dana subsidi.

Page 112: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Hadist

Al-Arif M. Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: PT EraAdicitra Intermedia.

Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: PenguatanPeran UKM dan LKM di Indonesia. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:Gema Insani Press. Cet-1.

Antonio, Muhammad Syafi’I. 2000. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum.Jakarta: Tazkia Institute.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Amirullah, dan Haris Budiyon. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: GrahaIlmu.

An-Nabhani, Taqiyuddin. 2004. An-Nizham Al-Iqtishadi fi al-Islam. Cetakan VI.Beirut: Darul Ummah.

Ash-Shawi, Shalah dan Al-Muslih, Abdullah. 2001. Fikih Ekonomi KeuanganIslam. Jakarta: Darul Haq.

Cambel, JP. 1998. Riset dalam Efektivitas Organisas: Terjemahan SalutSimamora. Jakarta: Erlangga.

E.Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi danImplementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hardjono. 2008 “Mudah Memiliki Rumah Lewat KPR. Jakarta: PT. PustakaGrahatama.

Handoko T.Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta BPPE edisi 2

Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian danAplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hejazziey, Djawahir. 2014. Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik.Yogyakarta: Deepublish

Page 113: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

Ir. Karim, Adiwarman A. 2013 “ Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan” Edisikelima Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan Balai Pustaka.

Kasmir. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Cet-1.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga.

Moeloeng Lexy J. 2002. Metode Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Muhammad. 2002. Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UIIPress

Muhammad. 2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. Cet-1.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPPAMP YKPN.

Muhammad. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Yogyakarta; Graha ilmu.

Muhammad. 2008. Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif.Yogyakarta: PT.Rajawali Pers.

Murbaintoro, Tito. 2006. Kebijakan Pembiayaan Perumahan. Jatinagor:Kementerian Negara Perumahan Rakyat.

Noor Juliansyah. 2012. Metodelogi Penelitian Skripsi,Tesis,Disertasi dan KaryaIlmiah. Jakarta: Kecana Prenada Media Group.

Panudju, Bambang. 2009. Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran SertaMasyaraat Berpenghasian Rendah. Bandung: P.T. Alumni.

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi UIN Syarif Hidayatullah 2012.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rosly, Saiful Azhar. 2007. Critical Issues on Islamic Banking and FinancialMarkets. Kuala Lumpur: Dinamas Publishing.

Rochaety Ety dan Ratih Tresnati. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: BumiAksara.

Page 114: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

Sarkaniputra Murasa. 2009. Ruqyah Syar’iyyah: Teori dan Sistem Ekonomi.Jakarta: Al-Islah Press & STEI.

Sofren dan Yonathan Natanel. 2013. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sugiono. 2008. Statistik Untuk Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Gibson. 1985. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga

Subana dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: PustakaSetia.

Umar, Husen. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisikedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang PerbankanSyariah

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42/PRT/M/2015Tentang pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PERMENPERA) No3 dan 4 Tahun 2014

Internet

BTN, Profil BTN Syariah. diakses pada tanggal 5 Mei 2016 darihttp://www.btn.co.id/Syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah.aspx

BTN, Penyaluran KPR BTN Naik 36,11 Persen diakses pasda tanggal 5 Mei 2016http://www.btn.co.id/ContentPage/Berita/Penyaluran-KPR-BTN-Naik-36,11-Persen

Ekonomi Melemah, Permintaan KPR Tetap Tinggi. Diakses tanggal 10 April 2016http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/10/01/16/nw3504383ekonomi-melemah-permintaan-kpr-tetap-tinggi

Imam Muzaki, Kemenpera lanjutkan program KPR Subsidi. Diakses Tanggal 12April 2016 http://www.beritasatu.com/hunian/234455-kempupera-lanjutkan-program-subsidi-kpr-flpp-2015.html

Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Membangun atau Memperbaiki Rumahdengan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro SyariahBersubsidi. Diakses pada tanggal 12 Maret 2016 darihttp://www.perpustakaan kemenpera.htm.co.id

Page 115: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

Nikmati KPR Murah di BTN Sejahtera FLPP Diakses Tanggal 12 April 2016https://kreditgogo.com/pinjaman/KPR-KPA/BTN-Sejahtera-FLPP-KPR.html

Page 116: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

KUESIONER PENELITIAN

Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi BTN Syariah

Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

1. Terima kasih sebelumnya atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini.2. Kuesioner ini sangat berguna bagi peneliti sebagai data penelitian dalam penulisan

skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di FakultasSyariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Peneliti mengharapkan agar pengisisan kuesioner ini benar-benar sesuai denganpendapat dan hati nurani anda.

Lingkarilah jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pilihan anda.

A. Identitas Responden1. Jenis Kelamin

a. Laki – lakib. Perempuan

2. Usiaa. < 25 tahunb. 26 – 35 tahunc. 36 – 45 tahund. 46 – 55 tahune. > 55 tahun

3. Pendidikan Terakhira. Tidak Sekolahb. SDc. SLTPd. SLTAe. Perguruan Tinggi

4. Pekerjaana. Pegawai Swastab. Guruc. Ibu Rumah Tanggad. Wirausahae. Lainnya, sebutkan:..............

5. Tingkat pendapatan rata-rata perbulana. < Rp.1.000.000b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000c. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000d. Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000e. > Rp.4.000.000

Page 117: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner1. Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan yang diajukan.2. Perhatikan petunjuk pengisian kuesioner yang berlaku.

1 = STS = Sangat Tidak Setuju2 = TS = Tidak Setuju3=RR= Ragu-Ragu4 = S = Setuju5 = SS = Sangat Setuju

3. Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuaidengan pilihan Anda.

No. Pernyataan1 2 3 4 5

STS TS RR S SSKEGUNAAN

1.Produk KPR Sejahtera IB membantudalam memiliki hunian yang layak

2.Produk KPR Sejahtera IB membantudalam memiliki hunian dengan hargaterjangkau

3.Produk pembiayaan KPR Sejahtera IBmemenuhi kebutuhan nasabahKETEPATAN DAN OBYEKTIVITAS

4.Nasabah KPR Sejahtera IB merupakanmasyarakat berpendapatan < Rp.4.000.000

5.Program KPR Sejahtera IB sudah tepatsasaran

6.Fasilitas seperti akses jalan, listrik dan airsudah memadai

7.Bangunan Produk KPR Sejahtera IB layakhuniRUANG LINGKUP

8.Persyaratan dalam pengajuan pembiayaanmudah

9. Tahap atau prosedur dalam mengajukanpembiayaan KPR Sejahtera IB mudah dantidak lama

10. Kemudahan jaminan yang dibebankankepada nasabahEFEKTIVITAS BIAYA

11. Biaya administrasi yang dikenakan kepadanasabah ringan dan tidak memberatkan

12. Margin yang ditentukan tidak

Page 118: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

memberatkan nasabah13. Biaya cicilan ringan dan tidak

memberatkan nasabahAKUNTABILITAS

14. KPR yang didapatkan digunakan sesuaidengan pengajuan pembiayaan (untukdihuni sendiri tidak disewakan ataumenyewa)

15. Produk pembiayaan KPR Sejahtera IBmenggunakan akad Murabahah

16. Produk pembiayaan KPR Sejahtera IBsudah berdasarkan ketentuan SyariahKETEPATAN WAKTU

17. Pencairan pembiayaan yang dilakukantergolong cepat

18. Jangka waktu pelunasan yang dilakukantergolong cepat

19. Nasabah selalu tepat waktu membayarcicilan

20. Keterlambatan membayar cicilandikenakan denda

Page 119: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Narasumber : Rahmansyah

Jabatan : Financing Service

Tanggal : 18 Mei 2016

Tempat : BTN Syariah Kantor Cabang Tangerang

1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan KPR Syariah bersubsidi?

Jawaban:

KPR syariah bersubsidi adalah pembiayaan perumahan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian

Perumahan Rakyat (KEMENPERA) yang bekerja sama dengan Bank Pelaksana

yang menggunakan prinsip yang sesuai syariah Islam.

2. Disebut apa produk KPR subsidi di BTN Syariah?

Jawaban:

Pada BTN Syariah pembiayaan KPR bersubsidi disebut dengan KPR BTN

Sejahtera iB. KPR BTN Sejahtera iB dibagi lagi menjadi dua, yaitu KPR BTN

Sejahtera Tapak iB dan KPR BTN Sejahtera Susun iB. KPR BTN Sejahtera

Tapak iB adalah pembiayaan yang diterbitkan BTN Syariah kepada masyarakat

berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari

pengembang. Sedangkan KPR BTN Sejahtera Susun iB adalah pembiayaan yang

diterbitkan BTN Syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam

pemilikan rumah susun yang dibeli dari pengembang.

3. Apa dasar hukum produk pembiayaan KPR BTN Sejahtera iB pada BTN

Syariah?

Page 120: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

Jawaban:

KPR BTN Sejahtera iB memiliki dasar hukum sebagai pedoman pelaksanaannya,

yang menunjuk pada:

a. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Permenpera)

Nomor 03 tahun 2014 tanggal 24 April 2014, tentang Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka pengadaan perumahan

melalui pembiayaan pemilikan rumah sejahtera

b. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Permenpera)

Nomor 04 tahun 2014 tanggal 24 April 2014, tentang petunjuk

pelaksanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam

rangka pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah

sejahtera;

c. Memo Subsidized Mortgage Division No.301/M/SMD/BSD/V/2014

tanggal 05 Mei 2014, perihal perubahan ketentuan KPR Sejahtera tahun

2014;

d. Memo Sharia Division No.1139/M/SHAD/CNBD/III/2014 tanggal 28

Maret 2014, perihal penyaluran pembiayaan Pendamping Uang Muka

Perumahan Kerjasama Bank (PUMP-KB) tahun 2014

e. Memo Sharia Division No.1062/M/SHAD/CNBD/III/2014 tanggal 23

Maret 2014, perihal kebijakan uang muka ringan fasilitas pembiayaan

KPR BTN Sejahtera IB tahun 2014;

f. Memo Sharia Division No.14/M/SHAD/CNBD/I/2014 tanggal 03 Januari

2014, perihal penyaluran pembiayaan KPR BTN Sejahtera IB dengan

Page 121: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan

pembiayaan PUMP-KB Jamsostek tahun 2014.

4. Untuk golongan apa saja yang bisa mengajukan pembiayaan KPR BTN

Sejahtera iB?

Jawaban:

KPR BTN Sejahtera iB ditujukan untuk golongan masyarakat yang

berpenghasilan tetap atau tidak tetap setiap bulan maksimal Rp.4.000.000 (empat

juta rupiah) untuk KPR Sejahtera Tapak dan Rp.7.000.000 (tujuh juta rupiah)

untuk KPR Sejahtera Susun.

5. Sebutkan persyaratan nasabah untuk mengajukan pembiayaan KPR

BTN Sejahtera Tapak iB?

Jawaban:

Persyaratan Umum:

a. Warga Negara Indonesia

b. Menjadi Nasabah BTN Syariah

c. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah

d. Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun atau

usia pensiun

e. Belum memiliki rumah

f. Memiliki penghasilan yang cukup menurut perhitungan Bank (Maksimal

gaji pokok 4 juta rupiah perbulan)

g. Mempunyai pekerjaan/usaha dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun

h. Tidak memiliki pembiayaan bermasalah

Page 122: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

i. Melampirkan SPT tahunan atau NPWP

Kelengkapan Data Permohonan Pembiayaan:

a. Aplikasi permohonan

b. Copy KTP, kartu keluarga, surat nikah/cerai, 2 lembar pas foto terbaru

pemohon dan pasangan ukuran 3X4

c. Copy slip gaji 3 bulan terakhir atau surat keterangan penghasilan yang

telah disahkan oleh pejabat berwenang (Untuk pemohon berpenghasilan

tetap/karyawan)

d. Surat keterangan penghasilan (Untuk pemohon berpenghasilan tidak

tetap/wiraswasta)

e. Surat keterangan bekerja dari perusahaan calon nasabah bekerja/SK

pengangkatan pegawai tetap. (Untuk pemohon berpenghasilan

tetap/karyawan)

f. Copy akta perusahaan, ijin usaha (SIUP/TDP), izin praktek, dll (Untuk

pemohon berpenghasilan tidak tetap/wiraswasta)

g. Surat kuasa pemotongan gaji yang ditandatangani oleh Pimpinan bagi

angsuran kolektif (Untuk pemohon berpenghasilan tetap/karyawan)

h. Laporan keuangan perusahaan (Untuk pemohon berpenghasilan tidak

tetap/wiraswasta)

i. Copy rekening simpanan di Bank minimal 3 (tiga) bulan terakhir

j. Copy sertifikat, IMB dan PBB

Biaya-Biaya

a. Administrasi

Page 123: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

b. Appraisal (bayar diawal)

c. Biaya notaris untuk Akad dan Pengikatan

d. Blokir angsuran terakhir dan saldo minimum

6. Bagaimana alur dan mekanisme lengkap pengajuan KPR BTN Sejahtera

TapakIB?

Jawaban:

Alur dan mekanismenya, yaitu:

a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan dan disertai dengan Surat

Pemesanan Rumah (SPR) dari developer/pengembang

b. Melampirkan dokumen kelengkapan KPR dan surat pernyataan

c. Verifikasi calon nasabah (BI Checking dan verifikasi via telepon)

d. Wawancara calon nasabah

e. Analisa kelayakan nasabah

f. Appraisal (Analisa harga pasar dari agunan)

g. Persetujuan pembiayaan oleh Branch Manag

h. Akad Pembiayaan

i. Serah terima rumah

j. Surat pernyataan verfikasi (kelengkapan dokumen direkap dan diregister)

k. Kirim dokumen ke Kementerian Perumahan Rakyat (KEMENPERA)

7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi BTN Syariah cabang Tangerang

dalam memasarakan produk KPR BTN Sejahtera Tapak iB?

Jawaban:

Kendala-kendalanya antara lain:

Page 124: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

a. Untuk wilayah Tangerang dan daerah sekitar Tangerang lainnya,

perumahan subsidi masih jarang ditemui oleh Tim Marketing kami

b. Lokasi perumahan subsidi yang dianggap sebagian orang kurang strategis

c. Sangat terbatasnya rumah subsidi untuk wilayah Jabodetabek dari

developer/pengembang

d. Developer/pengembang kesulitan membangun perumahan subsidi karena

naiknya biaya produksi rumah (bahan bangunan, upah buruh, dan harga

tanah)

e. Tidak adanya controlling dari pemerintah untuk memantau pergerakan

harga property khususnya harga tanah yang terus mengalami kenaikan

dibatas kewajaran.

8. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan KPR Syariah bersubsidi

pada Bank Tabungan Negara Syariah (BTN Syariah)?

Jawaban:

Dalam persyaratan Pengajuan tidak ada bedanya dengan BTN Non Subsidi atau

Komersil. Hanya kalau pada KPR Syariah bersubsidi ada beberapa itemitem

ketentuan yang sudah tercantum dari PERMEN MENPERA No.8. tahun 2014 .

bahwa item-item tambahan yang bisa mendapatkan pembiayaan KPR Subsidi

adalah :

a. Nasabah yang penghasilan pokoknya perbulan paling banyak

Rp.4.000.000.-

b. Ia belum mempunyai rumah yang ada surat keterangan yang sudah

dilegalisasi dari pihak instansi terkait seperti kelurahan/rt/rw

Page 125: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

9. Apakah pembiayaan KPR Syariah ini telah sesuai dengan ketentuan

syariah?

Jawab:

Pembiayaan KPR Syariah bersubsidi ini tentu saja sudah sesuai dengan ketentuan

syariah, karena apapun produk pembiayaan atau pendanaan yang kami keluarkan

atau kami pasarkan kemasyarakat atau sebelumnya sudah mendapatkan

persetujuan dari DPS (Dewan Pengawas Syariah), tentu saja jika sudah

mendapatkan opini dari DPS, insyaAllah sudah sesuai syariah karena KPR

Syariah bersubsidi itu sendiri menggunakan akad jual-beli murabahah, bahwa

kami ingin membeli rumah yang dibutuhkan nasabah dari pengembang kemudian

Bank menjual kembali kepada nasabah tersebut dengan harga jual,ditambah

dengan margin keuntungan, jadi sudah sesuai dengan prinsip syariah.

Tangerang, 18 Mei 2016

A.n. Branch Manager BTN Syariah Tangerang

RAHMANSYAHFinancing Service

Page 126: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT

BA - KELENGKAPAN DOKUMEN PERSYARATAN PEMOHON

Nama Nasabah :

Kantor Cabang :

No.Rekening :

NO DOKUlv4EN PERIνlOHONANKelengkapan Dokumen ls an Dokumё n

Ada Tida Lengka p Tidak

.1

一2

一3

1 0

1.

ormuiir Aplikasi Pernrohonan Pembiayaan

Copy KTP pemohon dan pasangan (apabila telah menikah)Surat Keterangan Pekerjaan

ccp,i Kartu Keluarga

Copy Surat Nrkah / Cerai (jika telah menikah / cerai)Fas Foto Terbaru Pemohon dan Pasangan

Copy Rekening Koran Tabungan 3 (tiga) bulan terakhirCopy SIUP, TDP (wiraswasta apabila ada)

Copy Akte Pendirian dan Pengesahan (wiraswasta apabila ada)

Copy Data Keuangan (wiraswasta apabila ada)

Copy lzin praktek dan instansi/asosiasi profesi (profesional)

t2

t4

15

16

l1

Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Copy Surat pemberitahuan Tahunan (SPT), Pajak penghasilan (pph),Surat Pernyataan Penghasilan yang ditandatangarri pemohon diatasmaterai secukupnya dan diketahui oleh Pimpinan lnstansi tempatbekerla untuk masyarakat berpenghasilan tetap (lampiran lll)atauKepala desa/lurah setempat untuk masyarakat berpenghasilantidak tetap (lampiran lV)

Surat Keterangan Penghasilan dari instansi tempat bekerja/slip galiuntuk masyarakat bejpenghalial te19p.Surat Pernyataan Tidak rnemiliki rumah (lampiran V)

Surat pernyataan yang ditandatangani pemohon diatas materarsecukupnya (lampiran Vl)

Berita Acara Serah Terima (BAST) Rumah Sejahtera / satuan rumahsejahtera susun (Lampiran VII)

Surat pernyataan prasarana, sarana dan utilitas perumahan(Lampiran Vlll)

 

2).

22

23

Daftar RekapituIasilanB Iolo1 yelqfi!11 (Lampiran IXa)

Surat Pernyataan Verifikasi (Lampiran lxd)

Dokumentasi Tanda Berupa Sticker / plat yang terpasang pada unitrumah sejahtera yang dibiyai oleh KPR Sejahtera FLpp (Lampiran X)

Surat pernyataan mengenai pemanfaatan rrrrrrh 1i.-piran Xl)

Surat Kuasa De9ltlLampiran XIll

Tangerang, Mei 2015

Nip-

Page 127: EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33889...EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI BTN SYARIAH BAGI MASYARAKAT