jumat, 29 oktober 2010 | media indonesia china … filepan jangan batas usia pensiun yang diajukan...

1
12 | Internasional JUMAT, 29 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA RUU Pensiun Disahkan Serikat belum Menyerah Suu Kyi mungkin Dibebaskan November SEJUMLAH serikat pekerja Prancis masih belum menyerah dalam menentang rencana per- panjangan batas usia pensiun yang diajukan Presiden Nicolas Sarkozy. Unjuk rasa serentak digelar di seluruh negeri itu, kemarin, sehari setelah parlemen mengesahkan rancangan un- dang-undang pensiun tersebut. Unjuk rasa kemarin meng- aki batkan penerbangan ke dan dari Prancis berkurang 30% hingga 50%. Adapun di sektor kereta api, aksi mogok karyawannya membuat hampir separuh layanan kereta tidak beroperasi. Sementara itu, kelangkaan bahan bakar akibat tidak ber- operasinya kilang-kilang mi- nyak telah teratasi setelah pe- merintah Prancis mengerahkan tentara untuk membubarkan blokade kilang oleh serikat pekerja. Pemerintah juga meng- genjot impor bahan bakar sela- ma unjuk rasa. Kini fokus pemerintah ada- lah demonstrasi di pelabuhan minyak Marseille yang telah berlangsung sebulan karena membuat Prancis kekurangan cadangan minyak mentah. Saat ini usia pensiun di Pran- cis adalah 60 tahun. Sarkozy berencana memperpanjang usia pensiun itu menjadi 62 tahun untuk mengurangi beban anggaran pemerintah. Sarkozy mengatakan sistem pensiun yang ada saat ini sangat mem- bahayakan karena kini harapan hidup warga Prancis jauh lebih panjang, rata-rata hampir 85 tahun bagi perempuan dan 78 tahun bagi pria. Sarkozy berkeras untuk memberlakukan reformasi pensiun tersebut meski dalam dua bulan terakhir terus digo- yang unjuk rasa menentang rencana tersebut. Kekukuhan Sarkozy tersebut mulai mem- buahkan hasil karena unjuk rasa kelompok-kelompok se- rikat buruh itu mulai kehilang- an momentum. Meski demikian, undang- undang pensiun yang disah- kan parlemen pada Rabu (27/10) belum serta-merta bisa dilaksanakan karena masih menunggu pengesahan dari dewan konstitusi. Kelompok Sosialis berencana menentang UU pensiun itu sebelum disah- kan dewan. Namun, langkah mereka diperkirakan hanya akan memperlambat pengesah- an UU tersebut pada perte- ngahan November. (Hde/AP/ Reuters/I-5) SIMBOL demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi yang saat ini menjalani tahanan rumah oleh pemerintah junta militer akan dilepas saat masa ta- hanannya berakhir bulan de- pan. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa kemarin setelah dia mendesak Menlu Myanmar Nyan Win membebaskan Suu Kyi November nanti. “Dalam pengertian kami, ma- sa tahanannya (Suu Kyi) akan berakhir November. Pengertian kami itu tidak dibantah (Nyan Win),” tutur Marty di sela per- temuan ASEAN di Hanoi. Masa tahanan Suu Kyi ber- akhir 13 November. Ia telah menjadi tahanan rumah selama 15 tahun setelah 21 tahun jadi lawan politik junta. Pembebasan Suu Kyi sudah berkali-kali diminta ASEAN dan internasional. Pemerin- tah junta juga didesak untuk mengikutsertakan tahanan politiknya, termasuk pemenang hadiah Nobel tersebut. Peme- rintah junta meresponsnya dengan tetap memberlakukan aturan yang melarang tahanan politik, termasuk Suu Kyi, un- tuk ikut serta dalam pemilu. Sementara itu, Menlu Fili- pina Alberto Romulo menyata- kan pemimpin tertinggi militer Myanmar Jenderal Than Shwe tidak akan berpartisipasi dalam pemilu mendatang. Namun, Than Shwe diperkirakan akan menempati posisi baru. “Ia akan naik jadi presiden, saya hampir yakin.” Nuklir Myanmar Selain persoalan demokrasi, ASEAN menghadapi persoalan pengembangan senjata nu- klir oleh Myanmar. Mantan Direktur International Atomic Energy Agency (IAEA) Robert Kelley menyebutkan, ia bisa memastikan Myanmar memi- liki reaktor nuklir di Thab- beikkyin. Kelley yakin reaktor ini bukan untuk pembangkit energi. Pasalnya, jika Myan- mar menandatangani protokol IAEA, negara itu bisa saja membeli reaktor nuklir murah dari Rusia. “Menurut saya, ini senjata nuklir karena mereka melakukannya dengan rahasia dan proses kimia yang mereka lakukan mencurigakan,” tutur Kelley di Jakarta, kemarin. Kelley dan Democratic Voice of Burma (DVB) mendapat- kan informasi itu dari sum- ber tepercaya seorang mayor Myanmar, San Win. Teknologi nuklir Myanmar masih primitif dan tidak akan berbahaya bagi kawasan dalam beberapa tahun ke depan. Namun, ASEAN tetap tidak boleh berpangku tangan karena itu mengindikasikan keinginan junta militer untuk memiliki bom atom. Pemerintah Myan- mar menuduh Kelley dan sum- ber-sumber DVB tidak memi- liki kredibilitas. (*/AP/I-4) REUTERS/CHARLES PLATIAU DEBAT PENSIUN: Perwakilan Partai Komunis Prancis Andre Gerin memegang selebaran foto Presiden Nicolas Sarkozy dan saudaranya, Guillaume, saat debat dana pensiun di Paris, Prancis, Selasa (26/10). L ANGKAH China memperkuat armada- nya di Laut China Se- latan akan menambah tegang situasi di perairan terse- but. Peningkatan militer itu dilakukan China di saat seng- keta dengan negara-negara te- tangganya di perairan tersebut tengah memanas. Seperti dilansir China Daily, kemarin, dengan mengutip seorang pejabat di Administra- si Kelautan China (SOA) yang merahasiakan jati dirinya, Chi na menambah satu ka- pal pengawas, China Marine Surveillance 75, untuk lebih melindungi kepentingan-ke- pentingan dan hak-haknya di Laut China Selatan. Di perairan ini, China terlibat dalam seng- keta wilayah dengan sejumlah negara. Menurut pejabat tersebut, kapal pengawas ini sudah ber- gabung dengan armada lain- nya. Selain itu, dalam waktu dekat ini, akan datang 36 kapal lagi untuk memperkuat arma- da tersebut. Sebelumnya, Direktur Regio- nal urusan Laut China Selatan dari Administrasi Kelautan China (SOA), Li Lixin, Rabu (27/10), mengatakan China akan menambah kapal untuk meningkatkan keberadaan pa- troli mereka di perairan yang disengketakan tersebut. Penambahan kapal penga- was itu dilakukan China hanya sepekan setelah Jepang, salah satu seterunya dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan, mengumumkan rencana pe- nguatan armadanya di perairan itu dengan menambah enam kapal selam baru yang lebih besar. Kementerian pertahanan Jepang yang dilansir kantor berita Kyodo News mengata- kan armada kapal selam baru itu untuk mengantisipasi pe- ningkatan militer China serta kemampuan dalam melakukan patroli terutama di Laut China Timur. Namun, Pang Zhongying, pakar kajian Asia-Pasifik di Beijing Renmin University, mengatakan bahwa penambah- an armada China itu bukan pergerakan agresif. “Ini bukan berarti kami se dang mengambil langkah agresif sekarang, tetapi bahwa kita sudah tertinggal di bela- kang terlalu lama dan terlalu banyak, mengingat wilayah maritim China itu sangat luas,” ujar Pang. Mencemaskan Perairan Laut China Selatan merupakan wilayah sengke- ta yang membuat hubungan China dengan negara-negara tetangganya kerap memanas. Gugusan Kepulauan Spratly dan Paracel yang kaya akan sumber mineral diklaim China dan beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. China mengklaim punya kedaulatan atas kedua pulau itu. Negara-negara tersebut su- dah mencemaskan langkah- langkah militer China bela- kangan ini, termasuk respons China atas tubrukan kapal ne- layannya dengan kapal nelayan Jepang. Insiden itu sempat memicu ketegangan kedua rak- sasa ekonomi Asia itu, bahkan terburuk dalam lima tahun terakhir. Hubungan itu kemudian me- mang membaik. Namun, kedua negara tetap bersitegang mem- perebutkan kedaulatan atas sebuah pulau yang oleh Jepang dinamakan Senkaku dan oleh China disebut Diaoyu. Penambahan armada China hanya sepekan setelah Jepang mengumumkan penambahan enam kapal selam baru. China Panaskan Kawasan Heryadi Sarodji Sarkozy berencana memperpanjang usia pensiun itu menjadi 62 tahun untuk mengu- rangi beban anggaran pemerintah.” Amerika Serikat telah me- nyatakan keprihatinan bahwa sengketa teritorial di Laut Chi- na Selatan yang bisa memba- hayakan jalur pelayaran strate- gis internasional tersebut. Washington mengisyaratkan akan melindungi sekutu-seku- tunya termasuk Jepang jika ke- tegangan terus meningkat. Juli lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyerukan pembicaraan multilateral ter- hadap penyelesaian sengketa. (*/AP/Ant/I-2) heryadi@ mediaindonesia.com

Upload: tranhanh

Post on 14-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT, 29 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA China … filepan jangan batas usia pensiun yang diajukan Presiden Nicolas Sarkozy. Unjuk rasa serentak digelar di seluruh negeri itu, kemarin,

12 | Internasional JUMAT, 29 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

RUU Pensiun DisahkanSerikat belum Menyerah

Suu Kyi mungkin Dibebaskan November

SEJUMLAH serikat pekerja Prancis masih belum menyer ah dalam menentang rencana per-pan jangan batas usia pensiun yang diajukan Presiden Nicolas Sarkozy. Unjuk rasa serentak digelar di seluruh negeri itu, kemarin, sehari setelah parlemen mengesahkan rancang an un-dang-undang pensiun ter se but.

Unjuk rasa kemarin meng-aki batkan penerbangan ke dan dari Prancis berkurang 30% hingga 50%. Adapun di sektor kereta api, aksi mogok karyawannya membuat hampir separuh layanan kereta tidak beroperasi.

Sementara itu, kelangkaan bahan bakar akibat tidak ber-operasinya kilang-kilang mi-nyak telah teratasi setelah pe-merintah Prancis mengerah kan tentara untuk membubarkan blokade kilang oleh serikat pe kerja. Pemerintah juga meng-genjot impor bahan bakar sela-ma unjuk rasa.

Kini fokus pemerintah ada-lah demonstrasi di pelabuhan minyak Marseille yang telah berlangsung sebulan karena membuat Prancis kekurangan cadangan minyak mentah.

Saat ini usia pensiun di Pran-cis adalah 60 tahun. Sarkozy be rencana memperpanjang usia pensiun itu menjadi 62 tahun untuk mengurangi beban anggaran pemerintah. Sarkozy mengatakan sistem pensiun yang ada saat ini sangat mem-bahayakan karena kini harapan hidup warga Prancis jauh lebih

panjang, rata-rata hampir 85 tahun bagi perempuan dan 78 tahun bagi pria.

Sarkozy berkeras untuk mem berlakukan reformasi pen siun tersebut meski dalam dua bulan terakhir terus digo-yang unjuk rasa menentang rencana tersebut. Kekukuhan Sarkozy tersebut mulai mem-buahkan hasil karena unjuk rasa kelompok-kelompok se-rikat buruh itu mulai kehilang-an momentum.

Meski demikian, undang-undang pensiun yang disah -

kan parlemen pada Rabu (27/10) belum serta-merta bisa dilaksanakan karena masih menunggu pengesahan dari dewan konstitusi. Kelompok So sialis berencana menentang UU pensiun itu sebelum disah-kan de wan. Namun, langkah me re ka diperkirakan hanya akan memperlambat pengesah-an UU tersebut pada perte-ngah an November. (Hde/AP/Reuters/I-5)

SIMBOL demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi yang saat ini menjalani tahanan rumah oleh pemerintah junta militer akan dilepas saat masa ta-han annya berakhir bulan de-pan. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa kemarin setelah dia mendesak Menlu Myanmar Nyan Win membebaskan Suu Kyi November nanti.

“Dalam pengertian kami, ma-sa tahanannya (Suu Kyi) akan berakhir November. Pengertian kami itu tidak dibantah (Nyan Win),” tutur Marty di se la per-

temuan ASEAN di Ha noi. Masa tahanan Suu Kyi ber-

ak hir 13 November. Ia telah men jadi tahanan rumah selama 15 tahun setelah 21 tahun jadi lawan politik junta.

Pembebasan Suu Kyi sudah berkali-kali diminta ASEAN dan internasional. Pemerin-tah junta juga didesak untuk meng ikutsertakan tahanan politik nya, termasuk pemenang ha diah Nobel tersebut. Pe me-rintah junta merespons nya dengan tetap memberla ku kan aturan yang melarang ta hanan politik, termasuk Suu Kyi, un-

tuk ikut serta dalam pe milu.Sementara itu, Menlu Fili-

pina Alberto Romulo menyata-kan pemimpin tertinggi militer Myanmar Jenderal Than Shwe tidak akan berpartisipasi dalam pemilu mendatang. Namun, Than Shwe diperkirakan akan me nempati posisi baru. “Ia akan naik jadi presiden, saya hampir yakin.”

Nuklir MyanmarSelain persoalan demokrasi,

ASEAN menghadapi persoal an pengembangan senjata nu-klir oleh Myanmar. Mantan

Direktur International Atomic Energy Agency (IAEA) Robert Kelley menyebutkan, ia bisa memastikan Myanmar memi-liki reaktor nuklir di Thab-beikkyin. Kelley yakin reaktor ini bukan untuk pembangkit energi. Pasalnya, jika Myan-mar menandatangani protokol IAEA, negara itu bisa saja membeli reaktor nuklir murah dari Rusia. “Menurut saya, ini senjata nuklir karena mereka melakukannya dengan rahasia dan proses kimia yang mereka lakukan mencurigakan,” tutur Kelley di Jakarta, kemarin.

Kelley dan Democratic Voice of Burma (DVB) mendapat-kan informasi itu dari sum-ber tepercaya seorang mayor Myanmar, San Win. Teknologi nuklir Myanmar masih primitif dan tidak akan berbahaya bagi kawasan dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, ASEAN te tap tidak boleh berpangku tangan karena itu mengindikasikan keinginan junta militer un tuk memiliki bom atom. Pe merintah Myan-mar menuduh Kelley dan sum-ber-sumber DVB tidak memi-liki kredibilitas. (*/AP/I-4)

REUTERS/CHARLES PLATIAU

DEBAT PENSIUN: Perwakilan Partai Komunis Prancis Andre Gerin memegang selebaran foto Presiden Nicolas Sarkozy dan saudaranya, Guillaume, saat debat dana pensiun di Paris, Prancis, Selasa (26/10).

LA N G K A H C h i n a memperkuat armada-nya di Laut China Se-latan akan menambah

tegang situasi di perairan terse-but. Peningkatan militer itu di lakukan China di saat seng-keta dengan negara-negara te-tangganya di perairan tersebut tengah memanas.

Seperti dilansir China Daily, kemarin, dengan mengutip seorang pejabat di Administra-si Kelautan China (SOA) yang merahasiakan jati dirinya, Chi na menambah satu ka-pal pengawas, China Marine Sur veillance 75, untuk lebih me lindungi kepentingan-ke-pentingan dan hak-haknya di Laut China Selatan. Di perairan ini, China terlibat dalam seng-keta wilayah dengan sejumlah negara.

Menurut pejabat tersebut, kapal pengawas ini sudah ber-gabung dengan armada lain-nya. Selain itu, dalam waktu dekat ini, akan datang 36 kapal lagi untuk memperkuat arma-da tersebut.

Sebelumnya, Direktur Regio-nal urusan Laut China Selatan dari Administrasi Kelautan China (SOA), Li Lixin, Rabu (27/10), mengatakan China akan menambah kapal untuk meningkatkan keberadaan pa-troli mereka di perairan yang disengketakan tersebut.

Penambahan kapal penga-was itu dilakukan China hanya sepekan setelah Jepang, salah satu seterunya dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan, mengumumkan rencana pe-nguat an armadanya di perairan itu dengan menambah enam kapal selam baru yang lebih besar.

Kementerian pertahanan

Je pang yang dilansir kantor berita Kyodo News mengata-kan armada kapal selam baru itu untuk mengantisipasi pe-ningkatan militer China serta kemampuan dalam melakukan patroli terutama di Laut China Timur.

Namun, Pang Zhongying, pakar kajian Asia-Pasifik di Beijing Renmin University, mengatakan bahwa penambah-an armada China itu bukan pergerakan agresif.

“Ini bukan berarti kami se dang mengambil langkah agresif sekarang, tetapi bahwa kita sudah tertinggal di bela-kang terlalu lama dan terlalu banyak, mengingat wilayah maritim China itu sangat luas,” ujar Pang.

MencemaskanPerairan Laut China Selatan

merupakan wilayah sengke-ta yang membuat hubungan Chi na dengan negara-negara te tangganya kerap memanas. Gugusan Kepulauan Spratly dan Paracel yang kaya akan sumber mineral diklaim China dan beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. China mengklaim punya kedaulatan atas kedua pulau itu.

Negara-negara tersebut su-dah mencemaskan langkah-langkah militer China bela-kangan ini, termasuk respons China atas tubrukan kapal ne-layannya dengan kapal nelayan Jepang. Insiden itu sempat memicu ketegangan kedua rak-sasa ekonomi Asia itu, bahkan terburuk dalam lima tahun terakhir.

Hubungan itu kemudian me-mang membaik. Namun, kedua negara tetap bersitegang mem-perebutkan kedaulatan atas sebuah pulau yang oleh Jepang dinamakan Senkaku dan oleh China disebut Diaoyu.

Penambahan armada China hanya sepekan setelah Jepang mengumumkan penambahan enam kapal selam baru.

China Panaskan Kawasan

Heryadi Sarodji

Sarkozy be rencana memperpanjang usia pensiun itu menjadi 62 tahun untuk mengu-rangi beban anggaran pemerintah.”

Amerika Serikat telah me-nyatakan keprihatinan bahwa sengketa teritorial di Laut Chi-na Selatan yang bisa memba-hayakan jalur pelayaran strate-gis internasional tersebut.

Washington mengisyaratkan akan melindungi sekutu-seku-tunya termasuk Jepang jika ke-tegangan terus meningkat. Juli lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyerukan

pembicaraan multilateral ter-hadap penyelesaian sengketa. (*/AP/Ant/I-2)

[email protected]