jumat, 27 agustus 2010 | media indonesia pertamina … filept indosat tbk (isat) telah me-lunasi...

1
perin MS Hidayat. Menurut- nya, kontrak pembelian kapal tanker Pertamina dari industri galangan kapal di dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selama ini Indonesia memiliki kemampu- an untuk membangun kapal yang belum termaksimalkan pemanfaatannya. “Adanya kontrak Pertamina dengan industri galangan kapal nasional akan memberikan op- timisme terhadap penggunaan produk dalam negeri,” ujarnya. Rampung 2012 Sementara itu, Vice President ANTARA/AUDY ALWI PENJUALAN MENINGKAT: Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan Melati Mas Residence milik PT Cowell Development di Tangerang, Banten, Rabu (25/8). Hingga kuartal pertama 2010, penjualan PT Cowell tumbuh 37% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2009. Kontrak Pertamina dengan industri galangan kapal nasional akan memberikan optimisme terhadap penggunaan produk dalam negeri.’’ MS Hidayat Menteri Perindustrian Dalam jangka panjang, Pertamina menargetkan 50% kapal yang dioperasikannya merupakan milik sendiri. Jajang Sumantri & Perkapalan Surabaya senilai US$14,45 juta. Selain itu, dua kapal ukuran 3.500 LTDW yang masing-masing dibangun PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya dan PT Daya Radar Utama Lampung dengan harga masing-masing sekitar US$11,8 juta. Lebih jauh Jaelani mengata- kan pada 2010-2015, pihaknya berencana menambah investasi untuk membeli 35 kapal lagi. Pembelian lima kapal itu meru- pakan bagian dari program pengadaan tersebut. Saat ini Pertamina mengoperasikan 190 kapal tanker, tapi hanya 36 di antaranya milik BUMN terse- but. “Itu pun sebagian berusia tua,” ujarnya. Oleh karena itu, dalam jang- ka panjang, kata dia, pihaknya menargetkan 50% kapal yang dioperasikannya merupakan milik sendiri. Saat ini, ada 17 kapal yang masih dalam tahap pembangunan, yang empat di antaranya dibangun industri galangan kapal nasional. Hal itu disambut positif Men- P T Pertamina (Persero) memesan lima armada tanker dari galangan kapal domestik senilai US$75,58 juta. Pengadaan kapal tanker ini ditujukan untuk me- ningkatkan keandalan distribu- si bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. “Pertamina perlu menja- min ketersediaan kapal untuk mengangkut BBM karena tidak semua kapal yang dioperasikan Pertamina merupakan milik sendiri,” ujar Direktur Pemasar- an dan Niaga Pertamina Jaelani Sutomo pada penandatanganan kontrak yang disaksikan Men- teri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Lima kapal yang dipesan tersebut terdiri atas dua kapal ukuran 17.500 long ton dead weight (LTDW) yang dibangun PT PAL Indonesia senilai US$49 juta. Satu kapal ukuran 6.500 LTDW yang dibangun PT Dok Pertamina Pesan 5 Tanker Senilai US$75,58 Juta Corporate Communications Pertamina Mochamad Harun menyatakan keyakinan Perta- mina akan produksi kapal nasional. Meski begitu, selama proses pembangunan kapal, Pertamina akan melaksanakan supervisi ke semua galangan secara periodik untuk menja- min ketepatan masa pemba- ngunan. Kelima tanker tersebut diharapkan mulai memperkuat armada perkapalan Pertamina mulai April hingga Desember 2012. “Tanker ini dibuat sesuai de- ngan kondisi perairan Indonesia dan diharapkan akan menjadi produk Indonesia yang terbaik di kelasnya,” ujar Harun. Lebih jauh, Harun menegas- kan pembangunan kapal di dok dalam negeri ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina da- lam mendukung pertumbuhan industri perkapalan di dalam negeri. Pengadaan armada ba- ru ini merupakan bagian dari rencana besar peremajaan dan pe nambahan armada milik Pertamina. Penambahan ini diharapkan dapat meningkat- kan kinerja dan efisiensi peru- sahaan. (Ant/E-6) [email protected] Laba Indofood Naik 76,4% di Semester I 2010 Anthoni lebih lanjut menje- laskan, penjualan konsolidasi perseroan pada semester I 2010 mencapai Rp18,12 triliun, me- ningkat 0,2% dibanding perio- de yang sama tahun sebelum- nya Rp18,08 triliun. Peningkatan penjualan dikon- tribusikan dari grup produk konsumen bermerek (CBP). Kon- tribusi CBP terhadap penjualan konsolidasi Indofood mencapai 47% di semester ini. Sementara itu, di periode yang sama tahun sebelumnya, divisi ini hanya menyumbang 43% dari total penjualan. Se- dangkan kontribusi dari grup agrobisnis cenderung stagnan, dan dari grup Bogasari malah turun. “Kontribusi grup Bogasa- ri terhadap penjualan bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 76,4% pada semes- ter I 2010 apabila dibandingkan dengan periode yang sama ta- hun sebelumnya. Apabila pada semester I 2009 Indofood mencatatkan laba bersih sebesar Rp799,74 miliar, selama periode enam bulan pertama 2010, perusahaan terse- but mencatatkan laba Rp1,41 triliun. Direktur Utama (Dirut) Indo- food Anthoni Salim menyata- kan itu dalam siaran pers per- seroan di Jakarta, kemarin. “Kenaikan laba terutama ka rena peningkatan kinerja operasional dengan naiknya core profit menjadi Rp1,38 triliun dari Rp595,2 miliar pada semes- ter pertama 2009.” PT Indosat Tbk (ISAT) telah me- lunasi sebagian utang yang jatuh tempo pada 2010 sebesar US$230 juta dari hasil penerbitan surat utang dalam dolar AS atau global bond berjenis guaranteed senior notes senilai US$650 juta. “US$230 juta sudah kami lunasi di tahun ini. Untuk 2011 dan selanjutnya sedang dipro- ses,” kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Harry Sa- songko di Jakarta, kemarin. Harry menjelaskan, pihaknya beberapa waktu lalu telah me- nerbitkan global bond sebesar US$650 juta untuk membiayai utang perusahaan yang akan jatuh tempo tahun ini. Dengan pembayaran utang yang jatuh tem po 2010 tersebut, masih tersisa dana US$420 juta yang belum terpakai. “Sisanya mungkin juga untuk bayar utang yang jatuh tempo 2011. Saya lupa yang jatuh tempo di tahun depan. Tapi untuk 2010-2011 akan terjadi pengge- lembungan utang yang jatuh tempo,” ungkap Harry. Berdasarkan laporan keuang- an semester I 2010 perseroan, total utang Indosat mencapai Rp24,703 triliun atau naik 8,9% dibandingkan posisi sebelum- nya, Rp22,688 triliun. Terkait dengan kinerja per- seroan, Harry menyatakan masih optimistis Indosat tetap berada di posisi runner up pada klasemen persaingan industri seluler nasional, meskipun saat ini Indosat terus berada dalam tekanan PT XL Axiata Tbk (XL) di peringkat ketiga. “Kami masih optimistis mem- pertahankan posisi nomor dua. Hal ini karena strategi berkem- bang secara seimbang yang dilakukan sejak tahun lalu mulai menunjukkan sinyal positif.” Saat ini pelanggan seluler Indosat (per Juni 2010) 37,8 juta orang, meningkat 34,5% dari se- belumnya 28,1 juta orang. Untuk pelanggan wireless broadband 3,5G mencapai 751,9 ribu. Namun laba bersih Indosat semester 1 2010 turun 71,5% menjadi Rp287,1 miliar dari Rp1,007 triliun pada periode sama 2009. Harry mengungkapkan, sisi pendapatan masih menunjuk- kan sinyal yang kuat karena pola pencatatan yang berbeda dengan kompetitor. “Kami tidak memasukkan roaming internasio- nal seluler dan penyewaan me- nara sebagai pendapatan seluler. Berbeda dengan kompetitor,” katanya. (AT/E-3) Indosat Lunasi Utang 2010 US$230 Juta DIREKTUR Utama Garuda Emirsyah Satar (kiri) bersama Direktur Niaga Garuda Indonesia Agus Prijanto (ka- nan) berbincang dengan Kepala Perwa- kilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia El-Mostafa Benlamlih se- usai penandatanganan nota kerja sama di Jakarta, Selasa (24/8). Garuda akan memfasilitasi kebutuhan PBB, terutama dalam hal perjalanan. Dari kerja sama tersebut, Garuda dapat memperoleh penghasilan sedikit- nya Rp25 miliar dalam setahun. Jumlah itu terbilang banyak untuk pelanggan dalam satu institusi. Setelah kesepa- haman dibuat, Garuda menargetkan pendapat- an dari PBB Rp25 miliar-Rp50 miliar. Dengan penerbangan Garuda, PBB dapat mengirimkan perlengkapan vital kemanusiaan saat terjadi bencana alam di Indonesia melalui kargo. Seti- ap tahun PBB mengeluarkan US$120 juta atau Garuda Jalin Kerja Sama dengan PBB DOK GARUDA sekitar Rp1,1 triliun untuk pembangunan dan kegiatan kemanusiaan di Indonesia. Saat kegiatan darurat, jumlah itu meningkat signifikan. Selain dengan PBB, Garuda menjalin kerja sama dengan 939 perusahaan besar di Tanah Air dalam bentuk layanan penerbangan. SEKILAS INFO SENIOR Associate Director Strate- gic Partnership PT Asuransi Cigna Yanti Parapat (kiri) secara simbolis menyerahkan dokumen pembayaran klaim kepada Wealth Management Group Head CIMB Niaga Vera Marga- ret, di Jakarta, kemarin. CIMB Niaga dan Asuransi Cigna melakukan pem- bayaran klaim sebesar Rp1,3 miliar kepada pemegang polis Niaga Care atas nama Windatania Untung yang berdomisili di Bali. Niaga Care merupakan produk rek- sadana dan asuransi kerja sama PT Asuransi CIGNA, CIMB Niaga, dan CIMB Principle Asset Management, yang ditu- jukan khusus untuk nasabah CIMB Niaga. Pro- gram tersebut menawarkan manfaat santunan Cigna-CIMB Niaga Bayar Klaim Senilai Rp1 Miliar ANTARA/PRASETYO UTOMO meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan, serta santunan meninggal dunia dan cacat tetap karena kecelakaan. 16 | Corporate News JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA konsolidasi turun menjadi 26% dari 30% di periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut utamanya disebabkan turun- nya harga jual tepung terigu. Grup agrobisnis dan distribusi berkontribusi hanya sebesar 19% dan 8%,” jelasnya. Adapun untuk laba kotor In- dofood selama semester I 2010 naik 24,6% menjadi Rp5,88 triliun apabila dibandingkan de- ngan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp4,72 triliun. Sementara itu, untuk laba usaha, perusahaan ini mencatat kenaikan 40,3% menjadi Rp3,12 triliun dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp2,22 trili- un. “Margin laba kotor dan laba usaha kami tumbuh menjadi 32,5% dan 17,2%,” tambahnya. (AT/E-1)

Upload: lelien

Post on 22-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

perin MS Hidayat. Menurut-nya, kontrak pembelian kapal tanker Pertamina dari industri galangan kapal di dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selama ini Indonesia memiliki kemampu-an untuk membangun kapal yang belum termaksimalkan pemanfaatannya.

“Adanya kontrak Pertamina dengan industri galangan kapal nasional akan memberikan op-timisme terhadap penggu na an produk dalam negeri,” ujarnya.

Rampung 2012Sementara itu, Vice President

ANTARA/AUDY ALWI

PENJUALAN MENINGKAT: Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan Melati Mas Residence milik PT Cowell Development di Tangerang, Banten, Rabu (25/8). Hingga kuartal pertama 2010, penjualan PT Cowell tumbuh 37% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2009.

“Kontrak Pertamina dengan industri galangan kapal nasional akan memberikan optimisme terhadap penggunaan produk dalam negeri.’’MS HidayatMenteri Perindustrian

Dalam jangka panjang, Pertamina menargetkan 50% kapal yang dioperasikannya merupakan milik sendiri.

Jajang Sumantri& Perkapalan Surabaya senilai US$14,45 juta. Selain itu, dua ka pal ukuran 3.500 LTDW yang masing-masing dibangun PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya dan PT Daya Radar Utama Lampung dengan harga masing-masing sekitar US$11,8 juta.

Lebih jauh Jaelani mengata-kan pada 2010-2015, pihaknya berencana menambah investasi untuk membeli 35 kapal lagi. Pem belian lima kapal itu meru-pakan bagian dari program peng adaan tersebut. Saat ini Per tamina mengoperasikan 190 kapal tanker, tapi hanya 36 di antaranya milik BUMN terse-but. “Itu pun sebagian berusia tua,” ujarnya.

Oleh karena itu, dalam jang-ka panjang, kata dia, pihaknya menargetkan 50% kapal yang dioperasikannya merupakan mi lik sendiri. Saat ini, ada 17 ka pal yang masih dalam tahap pembangunan, yang empat di antaranya dibangun industri galangan kapal nasional.

Hal itu disambut positif Men-

PT Pertamina (Persero) me mesan lima armada tanker dari galangan ka pal domestik senilai

US$75,58 juta. Pengadaan kapal tanker ini ditujukan untuk me-ningkatkan keandalan distribu-si bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

“Pertamina perlu menja-min ketersediaan kapal untuk mengangkut BBM karena tidak semua kapal yang dioperasikan Pertamina merupakan milik sen diri,” ujar Direktur Pemasar-an dan Niaga Pertamina Jaelani Sutomo pada penandatanganan kontrak yang disaksikan Men-teri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Surabaya, Jawa Timur, kemarin.

Lima kapal yang dipesan ter sebut terdiri atas dua kapal ukuran 17.500 long ton dead weight (LTDW) yang dibangun PT PAL Indonesia senilai US$49 juta. Satu kapal ukuran 6.500 LTDW yang dibangun PT Dok

Pertamina Pesan 5 Tanker Senilai US$75,58 Juta

Corporate Communications Pertamina Mochamad Harun menyatakan keyakinan Perta-mi na akan produksi kapal na sional. Meski begitu, selama proses pembangunan kapal, Per tamina akan melaksanakan supervisi ke semua galangan secara periodik untuk menja-min ketepatan masa pemba-ngunan. Kelima tanker tersebut diharapkan mulai memperkuat armada perkapalan Pertamina mulai April hingga Desember 2012.

“Tanker ini dibuat sesuai de-ngan kondisi perairan Indo ne sia dan diharapkan akan men jadi produk Indonesia yang terbaik di kelasnya,” ujar Harun.

Lebih jauh, Harun menegas-kan pembangunan kapal di dok dalam negeri ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina da-lam mendukung pertumbuhan industri perkapalan di dalam ne geri. Pengadaan armada ba-ru ini merupakan bagian dari rencana besar peremajaan dan pe nambahan armada milik Per tamina. Penambahan ini diharapkan dapat meningkat-kan kinerja dan efi siensi peru-sahaan. (Ant/E-6)

[email protected]

Laba Indofood Naik76,4% di Semester I 2010

Anthoni lebih lanjut menje-laskan, penjualan konsolidasi perseroan pada semester I 2010 mencapai Rp18,12 triliun, me-ning kat 0,2% dibanding perio-de yang sama tahun sebelum-nya Rp18,08 triliun.

Peningkatan penjualan dikon-tribusikan dari grup produk konsumen bermerek (CBP). Kon-tribusi CBP terhadap penjualan konsolidasi Indofood mencapai 47% di semester ini.

Sementara itu, di periode yang sama tahun sebelumnya, divisi ini hanya menyumbang 43% dari total penjualan. Se-dangkan kontribusi dari grup agrobisnis cenderung stagnan, dan dari grup Bogasari malah turun.

“Kontribusi grup Bogasa-ri terhadap penjualan bersih

PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 76,4% pada semes-ter I 2010 apabila dibandingkan dengan periode yang sama ta-hun sebelumnya.

Apabila pada semester I 2009 Indofood mencatatkan laba ber sih sebesar Rp799,74 miliar, selama periode enam bulan per tama 2010, perusahaan terse-but mencatatkan laba Rp1,41 tri liun.

Direktur Utama (Dirut) Indo-food Anthoni Salim menyata-kan itu dalam siaran pers per-seroan di Jakarta, kemarin.

“Kenaikan laba terutama ka rena peningkatan kinerja operasional dengan naiknya core profi t menjadi Rp1,38 triliun dari Rp595,2 miliar pada semes-ter pertama 2009.”

PT Indosat Tbk (ISAT) telah me-lunasi sebagian utang yang jatuh tempo pada 2010 sebesar US$230 juta dari hasil penerbitan surat utang dalam dolar AS atau global bond berjenis guaranteed senior notes senilai US$650 juta.

“US$230 juta sudah kami lu nasi di tahun ini. Untuk 2011 dan selanjutnya sedang dipro-ses,” kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Harry Sa-song ko di Jakarta, kemarin.

Harry menjelaskan, pihaknya beberapa waktu lalu telah me-ner bitkan global bond sebesar US$650 juta untuk membiayai utang perusahaan yang akan jatuh tempo tahun ini. Dengan pembayaran utang yang jatuh tem po 2010 tersebut, masih ter sisa dana US$420 juta yang belum terpakai.

“Sisanya mungkin juga untuk bayar utang yang jatuh tempo 2011. Saya lupa yang jatuh tempo di tahun depan. Tapi untuk 2010-2011 akan terjadi pengge-lem bungan utang yang jatuh tem po,” ungkap Harry.

Berdasarkan laporan keuang-an semester I 2010 perseroan, total utang Indosat mencapai Rp24,703 triliun atau naik 8,9% dibandingkan posisi sebelum-nya, Rp22,688 triliun.

Terkait dengan kinerja per-seroan, Harry menyatakan masih optimistis Indosat tetap berada di posisi runner up pada klasemen persaingan industri seluler nasional, meskipun saat ini Indosat terus berada dalam tekanan PT XL Axiata Tbk (XL) di peringkat ketiga.

“Kami masih optimistis mem-pertahankan posisi nomor dua. Hal ini karena strategi berkem-bang secara seimbang yang dilakukan sejak tahun lalu mulai menunjukkan sinyal positif.”

Saat ini pelanggan seluler Indo sat (per Juni 2010) 37,8 juta orang, meningkat 34,5% dari se-belumnya 28,1 juta orang. Untuk pelanggan wireless broadband 3,5G mencapai 751,9 ribu. Namun laba bersih Indo sat semester 1 2010 turun 71,5% menjadi Rp287,1 miliar dari Rp1,007 triliun pada periode sama 2009.

Harry mengungkapkan, sisi pendapatan masih menunjuk-kan sinyal yang kuat karena pola pencatatan yang berbeda dengan kompetitor. “Kami tidak memasukkan roaming internasio-nal seluler dan penyewaan me-nara sebagai pendapatan seluler. Berbeda dengan kompetitor,” katanya. (AT/E-3)

Indosat Lunasi

Utang 2010US$230 Juta

DIREKTUR Utama Garuda Emirsyah Satar (kiri) bersama Direktur Niaga Garuda Indonesia Agus Prijanto (ka-nan) berbincang dengan Kepala Perwa-kilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia El-Mostafa Benlamlih se-usai penandatanganan nota kerja sa ma di Jakarta, Selasa (24/8). Garuda akan memfasilitasi kebutuhan PBB, terutama dalam hal perjalanan.

Dari kerja sama tersebut, Garuda dapat memperoleh penghasilan sedikit-nya Rp25 miliar dalam setahun. Jumlah itu terbilang banyak untuk pelanggan dalam satu institusi. Setelah kesepa-ham an dibuat, Ga ruda menargetkan pendapat-an dari PBB Rp25 miliar-Rp50 miliar. Dengan penerbangan Garuda, PBB dapat mengirimkan perlengkapan vital kema nusiaan saat terjadi bencana alam di Indonesia me lalui kargo. Seti-ap tahun PBB mengeluarkan US$120 juta atau

Garuda Jalin Kerja Sama dengan PBB

DOK GARUDA

sekitar Rp1,1 triliun untuk pembangunan dan kegiatan kemanusiaan di Indonesia. Saat kegiatan darurat, jumlah itu meningkat signifi kan. Selain dengan PBB, Garuda menjalin kerja sama dengan 939 perusahaan besar di Tanah Air dalam bentuk layanan penerbangan.

SEKILAS INFO

SENIOR Associate Director Strate-gic Partnership PT Asuransi Cigna Yan ti Pa rapat (kiri) secara simbolis menyerah kan dokumen pembayaran klaim kepada Wealth Management Group Head CIMB Niaga Vera Marga-ret, di Jakarta, kemarin. CIMB Niaga dan Asuransi Cigna melakukan pem-ba yaran klaim se besar Rp1,3 miliar ke pada pemegang polis Niaga Care atas nama Windatania Untung yang ber domisili di Bali.

Niaga Ca re merupakan produk rek-sa dana dan asuransi kerja sama PT Asuransi CIGNA, CIMB Niaga, dan CIMB Principle Asset Management, yang ditu-jukan khusus untuk nasabah CIMB Niaga. Pro-gram tersebut menawarkan manfaat santunan

Cigna-CIMB Niaga Bayar Klaim Senilai Rp1 Miliar

ANTARA/PRASETYO UTOMO

meninggal dunia karena sakit atau kece lakaan, serta santunan meninggal dunia dan cacat tetap karena kecelakaan.

16 | Corporate News JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

konsolidasi turun menjadi 26% dari 30% di periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut utamanya disebabkan turun-nya harga jual tepung terigu. Grup agrobisnis dan distribusi berkontribusi hanya sebesar 19% dan 8%,” jelasnya.

Adapun untuk laba kotor In-do food selama semester I 2010 naik 24,6% menjadi Rp5,88 triliun apabila dibandingkan de-ngan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp4,72 triliun.

Sementara itu, untuk laba usaha, perusahaan ini mencatat kenaikan 40,3% menjadi Rp3,12 triliun dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp2,22 trili-un. “Margin laba kotor dan laba usaha kami tumbuh menjadi 32,5% dan 17,2%,” tambahnya. (AT/E-1)