julioheading.doc

37
PENDAMPINGAN KELUARA KKN PPM UNUD PERIODE XI TAHUN 2015 DESA/KELURAHAN : DESA BANGLI KECAMATAN : BATURITI KABUPATEN/KOTA : TABANAN NAMA MAHASISWA : JULIO NIM : 1204205080 FAK/PS : TEKNIK/ARSITEKTUR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Upload: julio-jackalz

Post on 13-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENDAMPINGAN KELUARA KKN PPM UNUD

PERIODE XI TAHUN 2015

DESA/KELURAHAN : DESA BANGLI

KECAMATAN : BATURITI

KABUPATEN/KOTA : TABANAN

NAMA MAHASISWA : JULIO

NIM : 1204205080

FAK/PS : TEKNIK/ARSITEKTUR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Julio

No Induk Mahasiswa : 1204205080

Fakultas/ Program Studi : Teknik/Arsitektur

TTD :

Telah menyelesaikan laporan Individu/KK dampingan saya selama di lokasi KKN PPM.

Bangli, 29 Agustus 2015

Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Bangli

Ir. I Made Mega MS.

NIP. 196112311985031016

Mengetahui/Menyetujui

KK Dampingan

I Ketut Kartika

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa Bangli

I Nyoman Rastawa

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha

Esa karena berkat Kertha Asung Wara Nugraha-Nya kegiatan KKN PPM XI ini dapat berjalan

dengan lancar. Adapun KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di

Desa Bangli serta pendampingan keluarga.

Kegiatan ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk

mendampingi serta membantu keluarga miskin/pra KS dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya seperti masalah kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi

keluarga, penataan rumah tangga dan lain sebagainya.

Akhir kata, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat

dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai

yang diharapkan.

Bangli, 26 Agustus 2015

Penulis,

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN...............................................1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan............................................................................................4

1.2.1 Pendapatan Keluarga.................................................................................................4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga...............................................................................................4

1.3 Kelengkapan Administrasi Keluarga Dampingan..........................................................5

1.4 Pendidikan Anak Keluarga Dampingan..........................................................................6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH.................................................................9

3.1 Program................................................................................................................................9

3.1.1 Penyelesaian Masalah Ekonomi yang Berintegrasi dengan Teori Arsitektur.........10

3.1.2 Penyelesaian Masalah Kesehatan............................................................................11

3.2 Jadwal Kegiatan................................................................................................................11

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA14

4.1 Jenis Kegiatan...................................................................................................................14

4.1.1 Waktu......................................................................................................................14

4.1.2 Lokasi......................................................................................................................14

4.1.3 Pelaksanaan.............................................................................................................14

4.1.4 Dampak...................................................................................................................15

BAB V PENUTUP..................................................................................................................16

5.1 Simpulan............................................................................................................................16

5.2 Rekomendasi......................................................................................................................16

iii

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam sistem pendidikan perguruan tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan

mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa

terhadap pemulia kehidupan masyarakat. Oleh karena itu dirancang sebuah kegiatan KKN-PPM

oleh Universitas Udayana yang dalam pelaksanaanya diharapkan menjadi salah satu upaya

perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi dan sarana untuk meningkatkan nilai sosial

mahasiswanya sehingga mampu memberikan hal positif terhadap pembangunan di daerah

tersebut. Daerah yang digunakan sebagai destinasi KKN-PPM adalah daerah yang masih

memerlukan perhatian dan bantuan terkait pembangunan yang berlangsung di dalamnya,

kegiatan KKN-PPM ini tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Bali. KKN PPM Universitas

Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa pada

beberapa desa yang telah ditentukan. Dimana tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk

mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimilki oleh desa

tersebut.

Program pokok dalam kegiatan KKN PPM ini terdiri dari dua yaitu program pokok tema

dan program pokok non tema. Dalam program Pokok non tema dari Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah

pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Tujuan dari diadakannya

program ini yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk

meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta

menyelesaikan permasalahannya.

Dalam tahap pendampingan keluarga ini, mahasiswa KKN-PPM berperan sebagai anak

asuh. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria

keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat

meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang

lebih baik. Bantuan disini tidak hanya sebatas materi namun lebih ke hal motivasi sehingga dapat

membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dampingan.

1

Keluarga KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap

dusun di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Desa Bangli memiliki 7 banjar

dinas, dimana 7 banjar dinas ini tersebar oleh 30 mahasiswa KKN PPM UNUD. Dalam

pembagiannya, 1 KK Dampingan didampingi oleh 1 mahasiswa. Pada KKN PPM UNUD 2015

periode XI penulis mendampingi 1 KK Dampingan yang telah ditetapkan yaitu KK Dampingan

yang berada di Banjar Dinas Titigalar.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan KK dampingan ini dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap

banjar di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, dan pada kegiatan ini penulis

mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Dusun Titigalar yaitu

keluarga I Ketut Kartika dengan rekomendasi dari Klian Dusun Titigalar yaitu I Nyoman Giri

Adnyana

No Nama Status Umur(tahun)

Tanggal lahir Pendidikan Pekerjaan

1 I Ketut Kartika Kepala Keluarga/

Kawin

44 1 Mei 1971 SLTP Petani

2 Ni Ketut Muliani Istri/Kawin 34 19 Juli 1981 SD Petani

3 I Wayan Yogi Rastika Yasa

Anak Laki - Laki

15 12 Oktober 2000 Belum tamat SD/Sederajat

Pelajar

4 I Made Dwi Resta Yana

Anak Laki - Laki

9 13 November 2006

Tidak/Belum Sekolah

Belum/Tidak

Bekerja

Bapak I Ketut Kartika beserta anggota keluarganya tinggal di Dusun Titigalar, Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan. Keluarga ini menempati rumah permanen dengan bahan batako

dan kayu, dengan luas 6 x 7 m yang terdiri dari 1 unit ruang tamu, 1 unit kamar tidur orangtua

2

dan 2 unit ruang tidur anak. Areal rumah ini juga memiliki 1 unit jineng untuk menyimpan hasil

kebun karena sistemnya adalah setiap 1 KK memiliki 1 buah jineng. Terdapat juga dapur atau

paon yang berbahan jalinan bambu yang letaknya terpisah dari bangunan utama dan juga 1 unit

kamar mandi yang juga letaknya terpisah dari bangunan utama. Total luas pekarangan rumah

Bapak Ketut Kartika adalah sekitar 2 are.

Bapak I Ketut Kartika merupakan Pria kelahiran Dusun Titigalar yang saat ini berumur

44 tahun. Bapak I Ketut Kartika menikah dengan Ni Ketut Muliani yang berasal dari Dusun

Bangli. Dari pernikahan mereka melahirkan anak yang bernama I Wayan Yogi Rastika Yasa dan

I Made Dwi Resta Yana. Pekerjaan Bapak I Ketut Kartika adalah sebagai petani sayuran bersama

3

Gambar 1. Layout Rumah Bapak I Ketut Kartika

Sumber : Dokumentasi pribadi

dengan istrinya. Mereka bekerja di ladang pribadi milik Bapak Kartika dengan luas kurang lebih

50 are.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Ketut Kartika merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di

daerah Dusun Titigalar yang berada pada situasi kurang mampu. Akibat keterbatasan tingkat

4

Gambar 2. Bangunan utama, kamar mandi, paon dan kandang sapi milik Bapak Kartika

Sumber : Dokumentasi pribadi

pendidikan terakhir, mereka tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain menjadi bertani dan

berkebun.

Pendapatan Bapak I Ketut Kartika berasal dari menjual hasil tani keluarganya yaitu

sayur-sayuran seperti baby buncis, dan kembang kol, dan bunga gemitir. Penghasilan yang

didapat dari hasil menjual sayuran dan bunga tersebut kurang lebih sebesar Rp 2.000.000,- per

bulan dan dari pekerjaan bertani mereka sebagai petani kurang lebih sebesar Rp 340.000,- per

panen.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Kartika dalam sebulan

adalah sebagai berikut :

Belanja perhari : Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000

Perlengkapan mandi dan cuci : Rp 15.000 x 4 minggu = Rp 60.000

Uang pendidikan : Rp 50.000+(10.000x30) = Rp 350.000

Total = Rp 1.310.000

b. Kesehatan

Bapak I Ketut Kartika tidak memiliki jaminan khusus namun sudah mengajukannya

untuk program Jamsostek. Untuk itu untuk menunjang kesehatan keluarganya selama ini

karena keadaan seperti itu digunakanlah sistem pengurusan surat kesehatan ke puskesmas di

Baturiti sehingga dalam pengobatannya digunakan obat – obat generic dan apabila

pemeriksaanpun dilakukan di puskesmas tersebut.

c. Sosial

5

Bapak I Ketut Kartika mempunyai pengeluaran di dalam kegiatan sosial yaitu sebagai

berikut :

Biaya suka duka banjar perbulan = Rp 40.000

Pengeluaran tidak terduga perbulan = Rp 50.000

Total = Rp 90.000

d. Lain-lain

Biaya rutin yang harus di keluarakan adalah biaya listrik sebesar Rp 50.000,00 .

Dengan pendapatan yang tidak menentu pertahunnya sesuai panen yang didapat

sedangkan pengeluaran perbulannya sekitar Rp 1.450.000 keluarga Bapak I Ketut Kartika

hidup pas-pasan dan kekurangan. Masalah ini perlu diperhatikan dengan cara

mengidentifikasi penyebab dari masalah ini sehingga mendapatkan data secara rinci untuk

penyelesaian untuk kedepannya.

1.3 Kelengkapan Administrasi Keluarga Dampingan

Dalam Keluarga Pak Ketut Kartika mengenai Kelengkapan Administrasi sudah memiliki

yaitu diantaranya Identitas diri melalui Kartu Tanda Penduduk, dan Kartu Keluarga.

1.4 Pendidikan Anak Keluarga Dampingan

Untuk pendidikan, kedua anak Bapak Kartika yaitu masing – masing Yogi yang

menempuh bangku SMP di SMP 4 Baturiti, berlangsung dengan baik dimana untuk prestasi

mendapat ranking 7 pada naik kelas VIII SMP, dan biaya SPP per bulannya adalah Rp

80.000,00. Sedangkan untuk Dwi baru menempuh jalur TK di Dusun Sandan, dan biaya

sekolahnya ditanggung oleh dana BOS.

6

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui

pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan

kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga

ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan antara lain :

2.1.1 Permasalahan Perekonomian Keluarga

Keluarga Bapak I Ketut Kartika merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di

Dusun Titigalar, dimana kondisi ekonomi keluarga Bapak I Ketut Kartika dapat dilihat pada

perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Dengan pekerjaan dan

penghasilan yang tidak banyak, Bapak I Ketut Kartika terbilang pas-pasan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya dan untuk upacara adat. Penyebabnya yaitu pendapatannya berkurang

karena dalam lahannya susah mendapatkan air yang menyebabkan panen tidak dapat dilakukan

secara maksimal, dan selain itu apabila kolam penampungan untuk pengairan tidak penuh karena

curah hujan yang rendah menyebabkan Bapak Kartika harus mengeluarkan dana lebih untuk

membeli air daripada menimbanya di sungai yang terdapat di Dusun Apit Yeh.

7

Selain itu karena kebutuhan ekonomi menjadi faktor utama untuk menunjang kehidupan,

dan untuk keluarga Bapak Kartika didapatkan melalui kegiatan bercocok tanam atau bertani dan

bertani memerlukan tenaga yang banyak yang tentunya tidak selalu Bapak Kartika beserta

istrinya tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan tersebut setiap waktu sesuai bertambahnya

umur. Sesuai survey yang dilakukan, lahan tanam yang dimiliki Bapak Kartika adalah seluas 50

are dengan terdapat 2 buah penampungan air untuk kegiatan penyiraman tanaman. Dari

wawancara juga dinyatakan bahwa Bapak Kartika sering merasa lelah dikarenakan perbandingan

penampungan air dan luasnya lahan yang beliau kelilingi untuk menyiram tanaman tersebut,

sehingga efisiensi untuk bercocok tanam cukup berjalan lamban.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga

Untuk masalah keluarga Bapak Kartika tidak memiliki riwayat penyakit keras, namun

untuk Bapak Kartika sendiri biasanya mengalami penyakit umum yang biasanya dialami di

kondisi geografis seperti di desa Bangli terutama Dusun Titigalar seperti rematik dan asam urat.

Sedangkan untuk secara umum untuk kehidupan sehari – harinya keluarga ini kurang perhatian

terhadap pola hidup bersih dan sehat. Hal ini disebabkan oleh factor utama yang penting yakni

air, dimana air dari PDAM tidak sampak ke Dusun Titigalar sehingga hanya memanfaatkan

metode tamping air melalui bak penampungan yang terdapat setidaknya tiap KK 1 unit

penampungan air. Dalam hal ini dalam satu areal rumah terdapat 4 unit penampungan air dimana

1 unit merupakan penampungan air utama untuk memasok kebutuhan seluruh keluarga. Air yang

ditampung merupakan air hujan yang tentu saja tidak baik untuk kesehatan sehingga apabila

untuk menggunakannya harus dimasak terlebih dahulu, dan selain itu genangan dari

penampungan air yang letaknya diluar dan kondisi lingkungan yang kurang bersih menyebabkan

adanya potensi sarang nyamuk. Alternative lain apabila tidak tertampung air hujan maka Bapak

8

Kartika harus membelinya dari supplier air bernama Pak Temu untuk dipasok melalui tanki atau

mencarinya sendiri di sungai di Dusun Apit Yeh dengan menggunakan 2 buah jerigen besar yang

dimana 2 buah jerigen tersebut cukup untuk kebutuhan air keluarga selama 2 hari.

Dari kedua permasalahan tersebut diharapkan dari kegiatan KK dampingan ini penulis

mampu membantu untuk peningkatan produksi yang berintegrasi dengan teori arsitektur yang

ada juga berhubungan dengan kesehatan sehingga pada akhirnya dapat menunjang perekonomian

keluarga Bapak Kartika.

9

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan beberapa masalah diatas, pendamping mengambil semua masalah yang

harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan

keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah

masalah ekonomi keluarga yang diawali dari sistem pengairan yang nantinya akan membantu

efisiensi peningkatan produksi lahan yang berhubungan juga dengan kesehatan Bapak Kartika

beserta istrinya.

Konsep dasar yang ingin ditempuh pendamping adalah untuk menyasar dari peningkatan bak

penampungan air, penempatan saluran pengairan tanaman, yang nantinya akan memudahkan

Bapak Kartika untuk mengairi ladangnya sehingga dapat lebih menjaga kesehatan karena akan

mengurangi kelelahan, dan sejalan dengan itu dapat lebih mendistribusikan air tersebut secara

merata dan efisien sehingga kegiatan penyiraman dapat berjalan rutin yang nantinya diharapkan

produksi tanaman dapat makin meningkat sehingga dapat menambah tingkat ekonomi keluarga

dan secara otomatis akan mensejahterakan keluarga Bapak Kartika yang nantinya diharapkan

lebih mampu untuk menyediakan air untuk stock lading dan untuk keluarganya sendiri.

10

Ketersediaan air dan sistem pengairan

Kesehatan

Peningkatan Ekonomi

Peningkatan Produksi

Gambar 3. Grafik siklus pensolusian masalah

Sumber : Dokumentasi pribadi

Kegiatan

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survey ke keluarga dampingan.

Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga

dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari

– hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Baik

dengan cara mengobrol biasa ataupun sebatas . Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan

yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan

meminta izin ke keluarga terlebih dahulu, dan tidak lupa mengedepankan sopan santun baik

bertata krama dan bertutur kata.

3.1.1 Penyelesaian Masalah Ekonomi yang Berintegrasi dengan Teori Arsitektur

Setelah dilakukan identifikasi permasalahan yang menghambat peningkatan produksi yang

nantinya akan berpengaruh terhadap hasil panen Bapak Kartika, didapatkan kesimpulan bahwa

air menjadi factor utama untuk kegiatan bercocok tanam demi kelangsungan hidup tanaman yang

ada di ladang. Ketersediaan air, jarak antar penampungan air, jumlah penampungan air dan luas

tanah menjadi factor utama.

Secara arsitketural, jarak dari rumah ke ladang pribadi memiliki jarak sekitar 20 meter, dan

disana terdapat 2 unit bak penampungan air yang diletakkan di sekitar tepi tengah ladang. untuk

itu diajukan ide untuk menambah jumlah bak penampungan air yang ada menjadi 4 unit, karena

pengerjaanya yang cukup mudah yaitu dengan cara menggali sesuai kedalaman dan luas yang

diinginkan lalu diisikan terpal, dan untuk menambah efisiensi diajukan ide desain untuk

membuar sistem pengairan seperti talang air yang memanfaatkan factor geografis ladang yang

cenderung menurun, dengan menggunakan potongan bambu. Disini penggunaan bambu dipilih

daripada menggunakan pipa mengingat luasnya tanah yang ada. Dari ide desain tersebut

11

diharapkan mempermudah Bapak Kartika beserta istrinya untuk meningkatkan produksi

sayurannya dan juga nantinya berpengaruh untuk kesehatan mereka.

3.1.2 Penyelesaian Masalah Kesehatan

Ketersediaan air sangatlah penting terutama air bersih, dan dari hal tersebut dilakukan

bincang – bincang dengan Keluarga Bapak Kartika mengenai pentingnya air bersih untuk

kehidupan sehari – hari dan apabila memungkinkan dilakukan pembagian dana untuk disisihkan

untuk membeli air bersih demi kesehatan keluarga. Dari ide desain untuk membantu Bapak

Kartika beserta istrinya di ladang tersebut juga membantu kesehatan mereka untuk dapat tetap

selalu bekerja di ladang karena unsur berjalan kaki kemanapun sudah dikurangi, sehingga dapat

mengurangi kelelahan yang memungkinkan untuk mendatangkan penyakit.

Untuk penanganan kesehatan lainya apabila keluarga Bapak Kartika bisa mengurus surat

kesehatan ke puskesmas Baturiti agar bisa langsung ditindak.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke Bapak I Ketut Kartika

Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan

selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut :

No Tanggal Waktu Jenis Kegiatan

1 5 Agustus 2015 19.00-20.00

20.00-21.00

Koordinasi dengan Kepala Dusun mengenai KK

dampingan

Survey lokasi KK dampingan melalui pencarian

informasi dari warga sekitar Dusun Titigalar

2 7 Agustus 2015 18.00-21.00 Berkunjung dalam rangka perkenalan dengan KK

dampingan

3 8 Agustus 2015 17.00 – 21.00 Berkunjung untuk menanyakan kendala

12

pendidikan anak Bapak I Ketut Kartika serta

membantu mengerjakan tugas sekolah anak

beliau

4 9 Agustus 2015 08.00-11.00

17.00-20.00

Survey lokasi ladang dan mencari tahu tanaman

yang ditanam

Berkunjung dalam rangka mengidentifikasi

masalah kesehatan keluarga Bapak Ketut Kartika

5 10 Agustus 2015 08.00-11.00

16.00-20.00

Ikut ke ladang membantu menyiram tanaman

sekaligus survey jarak dan kegiatan Bapak

Kartika di ladang

Berkunjung dalam rangka mengidentifikasi

kelengkapan administrasi dari keluarga Pak Ketut

Kartika

6 11 Agustus 2015 17.00-21.00 Ikut ke ladang untuk membantu Bapak Ketut

Kartika dan memberikan undangan agar

mengikuti program penyuluhan serta membantu

Yogi mengerjakan tugas

7 12 Agustus 2015 08.00-11.00

16.00-20.00

Ikut ke ladang dan identifikasi sistem pengairan

di Dusun Titigalar dan pengairan di ladang milik

beliau

Berkunjung dalam rangka menanyakan

bagaimana perekonomian keluarga Bapak Ketut

Kartika

8 13 Agustus 20115 18.00-21.00 Ngayah bersama Pak Ketut Kartika di Pura Pucak

9 14 Agustus 2015 17.00-21.00 Membantu Pak Ketut Kartika memetik kembang

kol dan memberi bimbingan kepada Yogi dalam

13

mengerjakan tugas sekolah dan latihan soal

10 15 Agustus 2015 16.00-20.00 Berkunjung sekaligus membantu Pak Ketut

Kartika membersihkan kediamannya

11 16 Agustus 2015 09.00-12.00

17.00-20.00

Membantu Pak Kartika menyiram tanaman,dan

menanam bibit baru baby bean

Memberikan Dwi pengajaran materi aksara bali

12 17 Agustus 2015 09.00-12.00

16.00-20.00

Membantu di Pak Kartika di ladang dan diskusi

mengenai masalah keterbatasan tenaga dalam

bekerja di ladang

Memberikan bantuan kepada Dwi dan Yogi

tentang pelajaran bahasa inggris

13 18 Agustus 2015 16.00-20.00 Membantu Pak Ketut Kartika mengangkut hasil

panen ke kediamannya serta memberikan

pemblajaran kepada Dwi

14 19 Agustus 2015 17.00-21.00 Membantu Pak Ketut Kartika membersihkan

halaman dan membantu Yogi mengerjakan tugas

15 20 Agustus 2015 16.00-21.00 Membantu Pak Ketut Kartika mencari air di Apit

Yeh dan membantu menyiapkan makan malam

16 21 Agustus 2015 09.00-11.00

17.00-21.00

Membantu Pak Ketut Kartika di Ladang

Membantu Pak Ketut Kartika sekaligus mulai

menyusun ide dasar perancangan sistem

penyiraman talang air

17 26 Agustus 2015 16.00-20.00 Membantu Dwi mengerjakan tugas dan

menyiapkan makan malam

18 23 Agustus 2015 16.00-20.00 Membantu Pak Ketut Kartika di Ladang dan

Memberikan gambaran langsung tentang ide

14

untuk menambah penampungan air dan

perancangan pembuatan sistem pengairan talang

air

19 24 Agustus 2015 16.00-20.00 Membantu Bapak Kartika memberi makan sapi

lalu membersihkan pekarangan rumah dan

membantu tugas matematika dwi

20 27 Agustus 2015 17.00-21.00 Perpisahan dengan seluruh anggota keluarga

Bapak Ketut Kartika, mengucapkan terima kasih

karena keluarga ini telah bersedia menjadi KK

dampingan. Dan memberikan kenang-kenangan

serta memberikan tanaman toga.

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

15

4.1 Jenis Kegiatan

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke

dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu

minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai

dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa

Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Sedangkan secara spesifik lokasi KK

Dampingan dari Bapak I Ketut Kartika adalah di Dusun/Banjar Paka Desa Titigalar, Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan.

4.1.3 Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Titigalar dimana

untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali

dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.4 Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan

Bapak I Ketut Kartika mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola perkebunannya

dengan lebih baik guna meningkatkan taraf hidup Beliau, dengan menerapkan prinsip efisiensi

16

kerja dengan pengajuan solusi desain yang sudah diberikan, sehingga dapat tetap berproduksi

secara baik dengan tidak melupakan kondisi kesehatannya.

4.1.5 Hasil

Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping Bapak I Ketut Kartika adalah mampu

mewujudkan hasil panen yang maksimal sehingga mendapatkan pemasukan yang mencukupi

pengeluarannya, bagaimana cara berkebun, serta pemahaman mengenai cara hidup sehat. Bapak

I Ketut Kartika juga lebih mengoptimalkan lahan yang ada, serta mampu memanfaatkan

ladangnnya.

17

BAB V

PENUTUP

5.1 SimpulanDari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus awal – Agustus

akhir terhadap keluarga Bapak I Ketut Kartika, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Panen yang di hasilkan mampu secara maksimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan

sehari-hari diawali dari sistem dan pengadaan air yang baik. Saran yang dapat dianjurkan

yaitu untuk membuat penampungan air yang lebih dalam dan penggunaan metode talang

air untuk kegiatan penyiramannya.

2. Untuk masalah kesehatan di keluarga Bapak I Ketut Kartika kebiasaan hidup yang bersih

dan sehat kurang diperhatikan. Saran yang dapat dianjurkan yaitu apabila ajuan desain

tentang penambahan penampungan air dan sistem pengairan talang air dilakukan dan

dapat meningkatkan taraf hidup keluarga Bapak Kartika, maka penyediaan (pembelian)

air kembali tentunya dapat dipenuhi melalui penyisihan penghasilan sehingga pasokan air

bersih untuk keluarga Bapak Kartika bias terpenuhi sehingga kesehatannya dapat lebih

terjamin.

5.2 Rekomendasi1. Untuk sistem pengairan talang air, lebih baik penggunaanya menggunakan bambu yang

dimana lebih mudah didapatkan disekitar dusun ataupun desa daripada penggunaan pipa

dikarenakan nantinya apabila menggunakan pipa akan menyebabkan pengeluaran dana

extra.

18

2. Untuk kesehatan sebaiknya lebih memprioritaskan penggunan air bersih demi menjaga

dari penyakit yang mungkin terjadi dikarenakan air yang ditampung biasanya dari air

hujan, dan pengaturan lainya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.

19

LAMPIRAN

20

21

22