juknis bosda dikmen 2014

10
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pada tahun 2012, Pemerintah telah mencanangkan Pendidikan Menengah Universal. Pada hakekatnya Pendidikan Menengah Universal merupakan penyediaan layanan pendidikan menengah yang merata, terjangkau, bermutu dan berkepastian memperoleh layanan pendidikan menengah di semua wilayah Untuk mendukung program Pendidikan Menengah Universal dan Rintisan Wajib Belajar 15 tahun, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah Pendidikan Menengah (BOSDA Dikmen). BOSDA adalah program bantuan untuk operasional sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta kepada satuan pendidikan formal yang digunakan untuk memenuhi kekurangan dan/atau melengkapi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat. B. TUJUAN 1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di SMA dan SMK Negeri/Swasta. 2. Meringankan beban biaya operasional terutama bagi siswa miskin SMA dan SMK negeri/swasta. 3. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) bagi siswa miskin di bidang pendidikan SMA dan SMK melalui membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah bagi siswa miskin. 4. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi siswa miskin SMA dan SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu

Upload: diaanyantibatam

Post on 23-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pada tahun 2012, Pemerintah telah mencanangkan Pendidikan Menengah Universal. Pada hakekatnya Pendidikan Menengah Universal merupakan penyediaan layanan pendidikan menengah yang merata, terjangkau, bermutu dan berkepastian memperoleh layanan pendidikan menengah di semua wilayah Untuk mendukung program Pendidikan Menengah Universal dan Rintisan Wajib Belajar 15 tahun, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah Pendidikan Menengah (BOSDA Dikmen). BOSDA adalah program bantuan untuk operasional sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta kepada satuan pendidikan formal yang digunakan untuk memenuhi kekurangan dan/atau melengkapi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.

    B. TUJUAN 1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di SMA dan SMK Negeri/Swasta. 2. Meringankan beban biaya operasional terutama bagi siswa miskin SMA dan SMK

    negeri/swasta.

    3. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) bagi siswa miskin di bidang pendidikan SMA dan SMK melalui membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah bagi siswa miskin.

    4. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi siswa miskin SMA dan SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu

  • C. DASAR 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2007 tentang

    Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008;

    3. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013 Tentang APBD DIY Tahun Anggaran 2014

    4. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014.

    D. SASARAN Sasaran bantuan BOSDA Dikmen meliputi: 1. SMA Negeri/Swasta, dengan ketentuan alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah

    siswa.

    2. SMK Negeri/Swasta, dengan ketentuan alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa.

    E. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Akses dan kualitas pendidikan di SMA dan SMK Negeri/Swasta semakin meningkat. 2. Beban biaya operasional terutama bagi siswa miskin pada SMA dan SMK Negeri/Swasta

    semakin ringan.

    F. NILAI BANTUAN Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah dengan perincian sebagai berikut :

    No. Uraian Satuan Nilai Bantuan 1. BOSDA SMA jumlah siswa Rp. 220.000,00

    2. BOSDA SMK jumlah siswa Rp. 510.000,00

  • G. PRINSIP PEMBERIAN BOSDA 1. Dana BOSDA Dikmen diberikan untuk memenuhi kekurangan dan/atau melengkapi

    keperuntukan BOS yang dialokasikan oleh Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sesuai dengan ketentuan juknis BOSDA Dikmen.

    2. Dana BOSDA Dikmen diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan pemotongan dengan alasan apapun serta oleh pihak manapun.

    3. Dana BOSDA Dikmen harus dikelola secara transparan, efisien, dan efektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.

    4. Standar pembiayaan mengacu kepada kewajaran setempat atau batas yang telah ditetapkan Kabupaten/Kota

  • BAB II PENGGUNAAN DANA BOSDA

    Dana BOSDA 2014 dapat digunakan untuk: 1. Penyelenggaraan kegiatan dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013

    2. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa a. Pengembangan pendidikan karakter b. Pembelajaran remedial c. Pembelajaran pengayaan d. Pemantapan persiapan ujian e. Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka (kepanduan) dan palang merah remaja f. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Penjelasan : digunakan untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, transportasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olahraga, membeli alat kesenian, biaya pendaftaran mengikuti lomba, honor pengajar ekstrakurikuler, alat tulis kantor/peralatan/bahan ekstra kurikuler

    3. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru a. Penggandaan formulir b. Alat tulis kantor dalam rangka penerimaan siswa baru. c. Konsumsi panitia

    d. Uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru.

    4. Pengembangan Perpustakaan a. Melengkapi kekurangan pengadaan buku kurikulum 2013 b. Mengganti buku teks yang rusak c. Langganan Koran, majalah pendidikan, majalah ilmiah, majalah sastra. d. Akses informasi online e. Pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan f. Peningkatan kompetensi tenaga pustakawan

    g. Pengembangan database perpustakaan h. Pemeliharaan perabot perpustakaan

  • 5. Kegiatan Ulangan dan Ujian a. Ulangan tengah semester

    b. Ulangan akhir semester/Ulangan kenaikan kelas c. Ujian sekolah

    Penjelasan : digunakan untuk penggandaan soal, fotocopy, honor pengawas ujian dan panitia penyelenggara, makan minum pengawas dan panitia/penyelenggara, honor koreksi ujian, honor penyusun/pembuat soal, honor guru dalam rangka penyusunan rapor/laporan hasil ujian.

    6. Pembelian bahan pakai habis a. Alat tulis kantor

    b. Suku cadang alat kantor c. Alat-alat kebersihan

    7. Langganan daya dan jasa Listrik, air, dan telepon, internet (fixed/mobile) baik dengan cara berlangganan maupun prabayar Penjelasan : penggunaan internet dengan mobile modem dapat dilakukan untuk maksimal pembelian voucher sebesar Rp. 250.000,00 per bulan.

    8. Perawatan sekolah

    a. Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela b. Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan WC), perbaikan lantai

    ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya. Penjelasan: Penggunaan dana BOSDA untuk perawatan sekolah maksimal 10% dari jumlah dana yang diterima.

    9. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer a. Guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM) b. Pegawai administrasi c. Pegawai perpustakaan

    d. Penjaga Sekolah

  • e. Satpam f. Pegawai Kebersihan Penjelasan : Sekolah Negeri maksimal 30% dari penerimaan dana BOSDA Dikmen per tahun, Sekolah Swasta maksimal 50% dari penerimaan dana BOSDA Dikmen per tahun.

    10. Pengembangan profesi guru a. KKG/MGMP b. KKS/MKKS

    Penjelasan : Boleh digunakan hanya untuk biaya transport mengikuti kegiatan.

    11. Pembiayaan pengelolaan BOSDA a. Alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk) b. Penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan

    BOSDA dan biaya transportasi dalam rangka mengirim laporan serta mengambil dana BOSDA di Bank.

    Catatan : Secara keseluruhan dana BOSDA harus ada yang digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan minimal 50% dari dana yang diterima sekolah

  • BAB III LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOSDA

    1. Disimpan dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan kepada pihak lain. 3. Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOSDA atau software

    sejenis. 4. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar,

    misalnya studi banding, karya wisata (study tour), kegiatan keagamaan. 5. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan / Kabupaten /

    Kota / Pemerintah Daerah / Pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya peserta didik / guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

    6. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru. 7. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik untuk kepentingan pribadi

    (bukan inventaris sekolah). 8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat. 9. Membangun gedung/ruangan baru. 10. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS), serta bahan/peralatan yang tidak mendukung proses

    pembelajaran; 11. Menanamkan saham.

    12. Belanja modal kecuali buku 13. Pelatihan/diklat yang dilaksanakan di sekolah kecuali pelatihan kurikulum 2013. 14. Konsumsi rapat dengan wali murid.

  • BAB IV TATA CARA PENCAIRAN DANA , PERTANGGUNGJAWABAN

    DAN PELAPORAN

    A. TATA CARA PENCAIRAN DANA 1. Dana BOSDA Dikmen diberikan selama 12 bulan mulai bulan Januari sampai Desember. 2. Dana BOSDA Dikmen disalurkan dua kali untuk satu tahun 3. Penyaluran dana dilakukan antara bulan Januari-Juni dan Juli-Desember 4. Penyaluran BOSDA Dikmen kepada satuan pendidikan penerima BOSDA Dikmen

    dilakukan melalui rekening sekolah 5. Rekening sekolah yang dimaksud butir(4) adalah rekening atas nama sekolah dan bukan atas

    nama pribadi.

    B. PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA Pertanggungjawaban pengelolaan dana BOSDA Dikmen tahun 2014 harus memperhatikan antara lain:

    1. Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti yang sah, disertai tanda tangan persetujuan dari pihak-pihak yang menerima dan berwenang mengeluarkan uang;

    2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus diberi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti. Tidak boleh ada coretan pada kuitansi (ketikan ditindas);

    4. Setiap terjadi transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran uang dibukukan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi;

    5. Pemungutan dan/atau pemotongan dan penyetoran pajak atas pembayaran/pembelian/ pengadaan/penggandaan barang dalam jumlah tertentu dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

    6. Apabila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis dan lampirannya, maka penyimpangan tersebut menjadi tanggung jawab penerima bantuan.

  • C. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN 1. Penerima Dana BOSDA 2014 wajib menyampaikan laporan penggunaan dana paling

    lambat 10 Januari 2015. 2. Laporan dibuat sekali dalam setahun (semester I dan II dijadikan satu). 3. Laporan Pertanggungjawaban yang dimaksud dalam angka (1) diatas, minimal memuat :

    a. Uraian singkat kegiatan yang dilaksanakan dan dibiayai melalui dana BOSDA yang diterima

    b. RKAS/RAPBS c. Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran/penggunaan dana BOSDA. d. Menyertakan bukti pengeluaran yang sah e. Hambatan/kendala yang dihadapi dan cara mengatasi hambatan/kendala jika memang

    ada 4. Laporan pertanggungjawaban dibuat rangkap 2 (dua), dijilid, dan disampaikan kepada

    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

    D. PEMANTAUAN DAN EVALUASI Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berhak melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan penggunaan dana BOSDA Dikmen 2014.

  • BAB V PENUTUP

    Petunjuk teknis pemberian dana BOSDA ini merupakan acuan bagi pihak-pihak terkait untuk mengimplementasikan dana bantuan biaya operasional sekolah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketentuan-ketentuan yang diatur di dalamnya sifatnya mengikat, namun strategi untuk menjalankan ketentuan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Dengan demikian diharapkan program bantuan dana BOSDA ini dapat mendukung proses belajar mengajar disekolah dan mendukung peningkatan mutu pendidikan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Melalui pedoman ini pula diharapkan pemanfaatan dana BOSDA dapat meminimalkan kendala-kendala yang mungkin akan ditemui di lapangan.

    Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

    Drs. R. KADARMANTA BASKARA AJI

    NIP. 19630225 199003 1 010