judul: ibm kelompok tani lontar di desa …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/proposal... · gambar...

39
i LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA TIANYAR KECAMATAN KUBU Oleh: I Made Suarsana, S.Pd. M.Si., 0017028301 Ketua I Nyoman Sukarta, S.Pd. M.Si., 0006027609 Anggota I Nyoman Rediasa, S.Sn.,M.Si. , 0027047907 Anggota JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA/FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Nopember, 2014

Upload: vucong

Post on 12-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

i

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR

DI DESA TIANYAR KECAMATAN KUBU

Oleh: I Made Suarsana, S.Pd. M.Si., 0017028301 Ketua

I Nyoman Sukarta, S.Pd. M.Si., 0006027609 Anggota I Nyoman Rediasa, S.Sn.,M.Si., 0027047907 Anggota

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA/FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Nopember, 2014

Page 2: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

ii

Page 3: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

iii

RINGKASAN

Kecamatan Kubu merupakan sentra lontar di Kabupaten Karangasem, bahkan di Bali. Lebih dari 90% kebun lontar Bali ada di Kecamatan Kubu. Produk lontar yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah nira, daun dan buahnya. Per hektar idealnya lahan ditanami 277 pohon. Produktivitas nira lontar per pohon dengan 5 mayang bisa mencapai 6,7 liter perhari. Pemanenan daun tidak akan mempengaruhi produksi nira bila dipanen tidak lebih dari 1 pelepah per bulan. Demikian besar potensi pertanian lontar tetapi belum dikelola petani dengan optimal. Hasil analisis situasi menunjukkan 1) produktivitas pertanian lontar masih sangat rendah yang disebabkan minimnya lontar yang tumbuh di lahan mereka, lontar tumbuh secara alami tanpa ada upaya budidaya, 2) keterampilan pengolahan produk lontar masih kurang beragam, produk olahan petani yang bernilai ekonomi tinggi hanya berupa gula padat (gule ental) atau gula cair (juruh), 3) pemasaran produk lontar dan olahannya masih dilakukan kepada tengkulak dikarenakan para petani sudah terikat hutang. Beberapa terobosan yang dibutuhkan petani lontar di Desa Tianyar guna mengoptimalkan potensi lontar pada lahannya adalah 1) revitalisasi lontar melalui pembenihan, pembibitan dan penanaman lontar serta pemanenan efektif. Petani diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya lontar sehingga mampu mengelola lahan secara efektif dan berkelanjutan. 2) diversifikasi produk olahan lontar. Petani dilatih dan disiapkan untuk mampu memproduksi minuman probiotik berbahan nira serta membuat anyaman lidi (inka) yang diminati pasar. Untuk realisasi terobosan tersebut, a) revitalisasi dilakukan dengan pembibitan seribu kitrik lontar, penanaman bibit lontar, petani langsung dilatih dan didampingi dalam pembenihan, pembibitan penanaman dan pemeliharaan lontar. b) diversifikasi dilakukan dengan pemberian alat dan sampel bahan untuk produksi minuman probiotik serta anyaman inka seperti panci pastereusasi, inkubator, kompor dan stater bakteri. Para petani dilatih dan didampingi langsung memproduksi minuman probiotik dan inka. Hasil pelaksanaan P2M 1) telah mampu membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya lontar mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan serta pemanenan yang efektif, 2) Telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan kemampuan ipteks terapan dalam mengolah nira menjadi minuman probiotik, 3) telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan keterampilan membuat anyaman lidi lontar berupa inka serta 4) telah memiliki pengetahuan tentang prosedur pendirian koperasi sebagai langkah inisiasi pembentukan koperasi tani lontar.

Page 4: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

iv

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-

Nyalah laporan akhir program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “IbM Kelompok

Tani Lontar di Desa Tianyar Kecamatan Kubu” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

Pada kesempatan yang berbahagian ini izinkan kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya terhadap Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mempercayai

program ini untuk dibiayai, Kelompok Tani Lontar dan Kelompok Wanita yang telah menjadi

mitra yang sangat baik bagi terlaksananya program ini, Bapak Kelian Banjar Dinas Darma

Winangun, Pihak Kedesaan Tianyar, yang telah memberikan izin dan dukungan terhadap

pelaksanaan kegiatan ini. Dan semua pihak yang telah membatu pelaksanaan program ini.

Adapun laporan ini sangatlah jauh dari kesempurnaaan secara tata penulisan yang

kemungkinan besar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan

program pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Tani Lontar, besar harapan kami adanya

saran dan masukan membangun bagi kesempurnaan laporan ini demi perbaikan di kegiatan-

kegiatan sejenis lebih lanjut. Terima kasih.

Tim IbM

Page 5: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

v

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN SAMPUL …………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii

RINGKASAN……………………………………………………………… iii

PRAKATA ………………………………………………………………... iv

DAFTAR ISI……………………………………………………………… v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… Vi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… Vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi…………………………………………………. 1- 5

1.2. Permasalahan Mitra…………………………………………....... 5 - 6

BAB II TARGET LUARAN……………………………………………… 7

BAB III METODE PELAKSANAAN……………………………………. 8 - 9

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Kinerja LPM Undiksha Satu Tahun Terakhir……………… 10

4.2. Jenis Kepakaran dalam Pemecahan Masalah Mitra beserta

Pakarnya Masing-masing……………………………………

11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan …………………………………. 12 - 21

5.2 Pembahasan ..….................................................................... 22 - 23

BAB VI PENUTUP

6. 1. Simpulan ……………………………. …………………….. 24

6. 2. Saran ………………….. ………. …………………………… 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

vi

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Potensi Lontar pada Kelompok Mitra ………………………… 2

Tabel 2. Rekapitulasi Banyak serta Pembiayaan Kegiatan Pengabdian

Kepada Masyarakat LPM Undiksha Tahun 2012 ………………

10

Tabel 3. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan beserta Pakarnya Masing-

Masing …………………………………………………………..

11

Page 7: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 5.1. Bakal Benih serta Bibit Lontar Siap Tanam ………………... 13

Gambar 5.2. Penyerahan Bibit Siap Tanam dan Simulasi Penanaman

Lontar ………………………………………………………..

14

Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi Anyaman

Lidi Lontar …………………………………………………..

15

Gambar 5.4. Dokumentasi Pelatihan Pembuatan Anyaman Hari I ……….. 16

Gambar 5.5. Dokumentasi Pelatihan Pembuatan Anyaman Hari II …….. 18

Gambar 5.6. Dokumentasi Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik ….. 21

Page 8: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 01. Budidaya tanaman Lontar Lampiran 02. Pembuatan Minuman Probiotik Berbahan Nira Lampiran 03. Hasil Anyaman Lidi Lontar

Page 9: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Bali kini memiliki kebun pohon lontar seluas 2.043 hektar dan sekitar

1.861 hektar berada pada daerah kritis Kabupaten Karangasem. Di Kabupaten

Karangasem, pohon lontar sebagian besar ( sekitar 1.665 hektar) tumbuh di

wilayah Kecamatan Kubu ( Kompas, 2009). Kecamatan Kubu terdiri dari 9 buah

desa dengan kondisi topografis yang hampir sama yaitu lahan kering, berpasir dan

berbatu akibat tertutupi muntahan material vulkanik Gunung Agung tahun 1963

silam. Salah satu desa di Kecamatan ini dengan potensi tanaman lontarnya adalah

Desa Tianyar.

Di Desa Tianyar, keberadaan tanaman lontar hampir dapat ditemui pada

setiap lahan yang dimiliki petani. Luas areal perkebunan lontar di Desa Tianyar

adalah 219 hektar dengan produktivitas 253 kg/ha/tahun (Nuroniah dkk, 2010).

Penduduk Desa Tianyar sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan

nelayan. Hasil utama pertaniannya adalah jagung, palawija, singkong, mangga

dan lontar.

Lontar merupakan vegetasi alami yang telah ada seiring dengan eksistensi

masyarakat Tianyar. Dengan kondisi lahan pertanian yang kering, lontar benar-

benar menjadi tumpuan hidup mereka. Pada musim penghujan, memang petani

bisa bercocok tanam palawija dan ketela pohon namun di musim kemarau itu

tidak mungkin dilakukan. Hasil panen dari bercocok tanam ini tentunya tidak

mampu mencukupi kebutuhan pangan sepanjang tahun. Satu-satunya harapan para

petani untuk menggantungkan hidupnya adalah hasil panen dari pohon lontar.

Nira sering disebut sebagai pohon kehidupan sebab hamper semua bagian dari

lontar memiliki nilai ekonomi tinggi baik nira, daun dan lidinya buah dan juga

batangnya.

Meskipun lontar memiliki beragam potensi yang sedemikian besar, hal

tersebut tidak serta merta membuat masyarakat tertarik untuk

membudidayakannya. Khusus di Desa Tianyar Kecamatan Kubu, keberadaan

Page 10: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

2

tanaman ini perlu mendapat perhatian khusus. Terjadi konversi lahan lontar yang

cukup luas akibat dialihfungsikan sebagai lahan tambang batu dan pasir (Galian

Golongan C). Di samping itu terjadi pula pergeseran nilai-nilai sosial terutama di

kalangan anak-anak muda. Generasi muda di Tianyar mulai enggan memanjat

pohon lontar karena pekerjaan tersebut harus berkotor-kotor sehingga dianggap

tidak memiliki gengsi. Para pemuda lebih memilih merantau ke kota. Pekerjaan

menyadap nira saat ini hanya dilakukan oleh generasi tua yang berusia di atas 40

tahun, padahal dahulu hampir seluruh penduduk Tianyar mampu dan mau

memanjat karena kebanyakan hidup mereka ditopang oleh hasil pohon lontar.

Akibatnya banyak pohon lontar produktif yang ditebangi, sedangkan tanaman

mudanya tidak terpelihara dan bahkan cenderung dimatikan oleh masyarakat

setempat. Keadaan ini mengakibatkan jumlah populasinya turun drastis.

Berdasarkan penelurusan yang dilakukan Madya (2008) di Kantor Kecamatan

Kubu, diperoleh data luas wilayah Kecamatan Kubu sebesar 23.477 hektar.

Namun berdasarkan data Statistik TanamanPerkebunan Rakyat UPP-PPITP

Kecamatan Kubu 2009 total luas areal perkebunan lontar di Kecamatan Kubu

berkurang menjadi 1.494 hektar. Bila hal ini dibiarkan niscaya dalam beberapa

tahun ke depan akan terjadi pelangkaan lontar.

Kelompok tani yang hingga saat ini masih aktif menghasilkan produk

pertanian lontar adalah Kelompok Tani Amerta Sari Winangun dan Kelompok

Tani Ternak Kelapa Udhyana Santana. Berdasarkan hasil wawancara dengan

ketua kelompok masing-masing diperoleh data berikut.

Tabel 1. Potensi Lontar pada Kelompok Tani Amerta Sari Winangun &

Kelompok Tani Ternak Kelapa Udhyana Santana

No Kelompok Tani Luas Lahan (Hektar)

Banyak Pohon

Pohon Jantan

Pohon Betina

1 Amerta Sari Winangun 5 85 55 30 2 Kelapa Udhyana

Santana 6,5 110 75 35

Pohon lontar terdiri dari dua jenis kelamin yaitu kelamin jantan dan kelamin

betina. Perbedaanya adalah kalau yang betina dapat menghasilkan buah untuk

dikembangbiakan sebagai regenerasi, sedangkan yang jantan tidak dapat

menghasilkan buah.

Page 11: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

3

Ditinjau dari aspek produksi dan manajemen hasil pertanian lontar pada

kedua kelompok didapat fakta sebagai berikut.

1. Hasil utama pertanian lontar adalah nira. Nira umumnya disadap dari pohon

lontar jantan. Nira yang dihasilkan mereka olah menjadi gula padat (gule

ental) atau gula cair (juruh). Penyadapan nira dilakukan oleh kaum pria

dengan kemampuan 20 sampai dengan 25 pohon sehari dengan pemanenan

per pohon sehari dilakukan dua kali pagi dan sore. Rata-rata produksi per

pohon perhari sekitar 1,5 – 3 liter. Penyadapan dilakukan pada musim

kemarau mulai dari bulan April dan puncaknya pada bulan September-

Oktober. Pengolahannya menjadi gule ental atau juruh dilakukan oleh kaum

ibu-ibu. Proses pengolahan cukup lama bisa mencapai 3 jam dan

menghabiskan kayu bakar yang tidak sedikit.

Rata-rata 10 liter nira akan menghasilkan 1,5 liter juruh atau 1,5 kg gule

padat. Menurut Fox (1996) sebatang pohon lontar dengan 5 mayang dapat

menghasilkan nira 6,7 liter per hari sedangkan pohon dengan 1 mayang dapat

menghasilkan nira 2,25 liter per hari. Dengan asumsi seorang petani mampu

menyadap 20 pohon perhari dan pohon lontar memiliki 5 mayang maka

produksi nira perhari mencapai 134 liter atau setara 20 liter juruh (20 kg gule

ental). Potensi yang sungguh besar. Namun pada kedua kelompok tani yang

ada masing-masing kepala keluarga belum mampu berproduksi secara optimal

karena kepemilikan pohon lontar jantan di areal mereka masih kurang dari 20

pohon. Padahal menurut Nuroniah dkk (2010) per hektarnya jumlah pohon

yang dapat ditanam adalah sejumlah 277 pohon. Dan berdasarkan data luas

lahan total yang dimiliki kedua kelompok adalah 11,5 hektar ( ada 195 pohon

di atasnya) maka produktivitas nira akan dapat dioptimalkan dengan

menambah jumlah pohon seluruhnya menjadi 3.185 pohon. Namun

permasalahannya mereka tidak memiliki pengetahuan tentang pembibitan dan

penanaman pohon lontar. Pohon yang ada di lahan tumbuh secara alami dan

merupakan warisan dari generasi sebelumnya. Beberapa petani terkadang

mencoba menanam lontar dengan memindahkan biji yang telah tumbuh ke

lokasi yang diinginkan, tetapi kelanjutan hidup tanaman tersebut sangatlah

sulit. Menurut Budiharta (2006) bibit lontar memang amat sensitif karena

Page 12: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

4

memindahkan pada saat telah menjadi semai (tanaman muda) sangatlah sulit

dan rawan mati.

2. Selain nira, produk pohon lontar lainnya yang telah dimanfaatkan petani

adalah daun. Permintaan akan daun lontar saat ini cukup tinggi. Daun lontar

banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan berbagai alat upacara dan

benda-benda seni seperti tas, topi, tikar, sandal dan berbagai cindera mata

lainnya. Pada kedua kelompok tani ini, terutama pada pohon jantan yang

memproduksi nira, pemanenan daun jarang dilakukan. Mereka khawatir

pemanenan daun akan mempengaruhi produksi nira. Padahal kekhawatiran

mereka tidak sepenuhnya benar bila pemanenan dilakukan dengan cara dan

waktu yang tepat. Agar tetap produktif pemanenan daun dapat dilakukan 1

pelepah per pohon per bulan. Dengan kepemilikan pohon yang hanya 195

pohon, pada kedua kelompok ini seandainya dipanen perbulannya mereka

menghasilkan 195 pelepah sedangkan lahan yang ada ditanami 277 pohon per

hektarnya maka produksi daun bisa mencapai 3.185 pelepah. Bila satu pelepah

dihargai Rp 10.000 – Rp 15.000 maka pendapatan perbulan dari daun bisa

mencapai Rp 31.850.000 – Rp 47.775.000. Potensi yang sangat besar namun

belum tersentuh.

3. Produk pohon lontar lain yang bernilai ekonomis adalah buah lontar. Buah

lontar muda dapat langsung dimakan, teksturnya seperti jeli dengan rasa

cairan seperti air kelapa. Buah hanya dihasilkan oleh pohon betina. Karena

rasanya yang manis dan kenyal, permintaan akan buah ini cukup tinggi.

Namun pada kedua kelompok tani ini, nilai ekonomis buah lontar tidak

dimanfaatkan. Selama ini buah lontar hanya digunakan sebagai pakan sapi.

Umumnya satu buah lontar berisi 3 biji. Di pasar perbijinya buah lontar

harganya bisa mencapai Rp 500.

4. Pemasaran produk gula aren oleh para petani biasanya dijual ke para

pengepul. Para petani biasanya bon barang kebutuhan sehari-hari di pengepul

dengan syarat para petani harus menjual gula yang dihasilkan pada mereka.

Sedangkan daun lontar biasanya dijual di pohon kepada tengkulak dengan

harga 5-7 ribu rupiah. Padahal harga di pasaran adalah 10 – 15 ribu rupiah.

Page 13: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

5

Daun biasanya dikirim ke daerah sentra kerajinan yaitu ke Klungkung dan

Gianyar.

Demikian besar potensi yang dimiliki pohon lontar namun belum

sepenuhnya diketahui dan dikelola petani secara optimal. Permasalahan utama

yang dihadapi petani saat ini adalah rendahnya produktivitas yang disebabkan

oleh masih kurangnya jumlah pohon di lahan yang mereka miliki. Para petani

belum menyadari potensi besar yang dimiliki pertanian lontar karena selama ini

mereka mengelola lontar apa adanya sebagaimana yang dilakukan oleh generasi

sebelumnya. Hal yang sangat disayangkan pula adalah mulai bergesernya nilai-

nilai sosial terutama di kalangan anak-anak muda. Generasi muda di sana mulai

enggan memanjat pohon lontar karena pekerjaan tersebut harus berkotor-kotor

sehingga dianggap tidak memiliki gengsi. Para pemuda lebih memilih merantau

ke kota meskipun pekerjaan yang dijalani umumnya adalah buruh kasar.

Pekerjaan menyadap nira saat ini hanya dilakukan oleh generasi tua yang berusia

di atas 40 tahun, padahal dahulu hampir seluruh penduduk Tianyar mampu dan

mau memanjat karena kebanyakan hidup mereka ditopang oleh hasil pohon lontar.

1.2. Permasalahan Mitra

Berdasarkan analisis situasi yang penulis lakukan maka dapat dirumuskan

permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya kuantitas produk tanaman lontar yang disebabkan jumlah tanaman

lontar belum memadai. Pohon lontar yang ada sebagian besar merupakan

warisan dari generasi sebelumnya atau pohon yang tumbuh secara liar. Belum

ada usaha sadar dari petani untuk menambah jumlah pohon baru. Hal ini

disebabkan oleh belum dimilikinya pengetahuan tentang pembibitan dan pola

efektif penanaman lontar.

2. Pengetahuan dan Keterampilan pengolahan hasil pertanian lontar masih sangat

minim. Ada 4 keterampilan yang merupakan kearifan lokal yang telah dimiliki

oleh petani lontar di Desa Tianyar yaitu keterampilan membuat nira,

keterampilan mengolah nira menjadi gula, tuak dan arak, keterampilan

menganyam daun lontar menjadi tikar, tamas, dan perlengkapan upacara

lainnya, serta keterampilan membuat anyaman lidi lontar menjadi inka.

Besarnya biaya produksi pembuatan gula aren seringkali membuat para petani

Page 14: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

6

memilih untuk mengolah nira menjadi tuak dan arak. Oleh karenanya para

petani perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan pengolahan nira selain

gula aren, tuak dan arak, misalnya salah satunya adalah pembuatan minuman

probiotik. Lidi lontar juga sangat potensial untuk diolah menjadi anyaman

yang bernilai ekonomi tinggi namun tentunya anyaman dengan sentuhan

inovasi dan kreasi pada bentuk dan desainnya.

3. Manajemen/pengelolaan lontar yang belum optimal. Dengan lahan yang

beserta pohon lontar yang dimiliki serta sumber tenaga yang ada seharusnya

seharusnya pertanian lontar memiliki prospek yang cerah. Lahan per

hektarnya bisa ditanami sekitar 277 lontar, dengan kemampuan panjat

perorang per hari adalah 20 pohon maka pertaniaan ini dapat mempekerjakan

sekitar 13 orang perhektarnya. Sungguh industri yang padat karya bila bisa

dikelola ke arah tersebut. Berkaitan dengan aspek pemasaran produk pertanian

juga masih tradisional dan cenderung melemahkan posisi petani. Hasil

produksi gula dan daun lontar dijual kepada para pengepul dengan harga yang

ditentukan oleh pengepul. Permainan harga yang dilakukan pengepul

seringkali merugikan petani, dan petani juga tidak berdaya dibuatnya.

Selanjutnya berdasarkan hasil diskusi pengusul dengan kedua kelompok

mitra maka disepakati prioritas persoalan yang diselesaikan beserta solusinya

sebagai berikut.

1. Peningkatan jumlah tanaman lontar per hektarnya menjadi 277 pohon. Untuk

itu diperlukan pengadaan jumlah minimal sejumlah 3 ribu kitri. Dengan

asumsi harga bibit Rp 15.000 per kitri (sudah termasuk ongkos kirim) maka

dengan keterbatasan yang ada maka solusi yang disepakati adalah dari

kebutuhan bibit hanya 500 kitri yang dibeli sisanya diproduksi sendiri oleh

petani melalui pelatihan dan pendampingan. Para petani juga akan dilatih dan

didampingi dalam penanaman, pemeliharaan dan pola pemanenan efektif.

2. Peningkatan keterampilan pengolahan hasil pertanian lontar misalnya

mengolah nira menjadi minuman probiotik dan dan lidi lontar menjadi

anyaman yang bernilai ekonomi.

Page 15: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

7

BAB 2 TARGET LUARAN

Luaran yang ingin dicapai melalui program IBM ini adalah sebagai

berikut.

1. Kedua kelompok mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

budidaya tanaman lontar. Sebagai kriterianya adalah 85 % dari anggota

kelompok petani lontar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup

dalam pembibitan, cara penanaman, pemeliharaan serta pemanenan pohon

lontar.

2. Adanya kelompok industri rumah tangga dengan kemampuan ipteks terapan

dalam mengolah nira menjadi minuman Probiotik (yogurt) dengan target

produksi 10 liter perorang perhari.

3. Adanya kelompok industri rumah tangga dengan keterampilan membuat

kerajinan anyaman lidi lontar dengan kemampuan produksi minimal 5

anyaman perorang per hari.

4. Terbentuknya koperasi petani lontar yang mampu memfasilitasi para petani

dalam pemasaran produk dan peminjaman modal usaha.

Page 16: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

8

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program IbM ini dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan

kelompok petani secara ekonomis. Solusi yang ditawarkan adalah revitalisasi

pertanian lontar dan pengembangan usaha produk olahan lontar. Adapun metode

pelaksanaan program yang akan dilakukan adalah :

1. Penyuluhan tentang budidaya lontar dan manajemen pertanian lontar

Para petani lontar diberikan wawasan berikut.

a. Pengenalan Jenis Lontar yang meliputi jenis-jenis tanaman lontar,

deskripsi botani serta sebaran dan potensi alami.

b. Pengetahuan tentang budidaya lontar yang meliputi persyaratan tumbuh,

pembenihan dan pembibitan, dan penanaman dan pemeliharaan.

c. Pengetahuan tentang pemanenan efektif baik pemanenan nira maupun

pemanenan daun.

d. Pengetahuan tentang manajemen pertanian lontar berupa optimalisasi

potensi lahan, sumber tenaga dan peningkatan nilai ekonomis produk

olahan lontar.

Wawasan ini penting bagi petani sehingga mereka bisa memperlakukan lahan

dan tanaman lontarnya secara efektif dalam rangka meningkatkan

produktivitas pertanian.

2. Pelatihan dan pendampingan pembenihan dan pembibitan tanaman

lontar

Setelah para petani diberi wawasan tentang teknik pembibitan lontar,

selanjutnya para petani dilatih langsung untuk praktek pembenihan dan

pembibitan lontar. Para petani dilatih dan didampingi dalam kegiatan berikut.

1. Penyeleksian buah sebagai benih yang unggul

2. Pembibitan dengan menggunakan kantung plastik dan tanpa kantong

plastik.

Uraian tentang teknik pembibitan lontar secara rinci dapat dibaca pada

lampiran 01

Page 17: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

9

3. Pelatihan Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Lontar

Penanaman efektif di sini adalah penanaman lontar setelah factor

teknis dan agroklimat tanaman diperhatikan dengan tepat dan sesuai. Ditinjau

dari factor teknis, penanaman yang efektif harus memperhatikan lahannya

(lahan kering, gambut, berbatu, atau lahan miring), agar hasil yang diharapkan

bisa optimal. Pemeliharaan tanaman lontar pasca tanam juga sangat penting

untuk diperhatikan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Penjelasan teknik penanaman dan pemeliharaan lontar dapat dibaca pada

lampiran 01.

4. Pelatihan Produksi Minuman Probiotik Berbahan Baku Nira

Nira lontar untuk minuman fermentasi belum dimanfaatkan sama

sekali, padahal minuman fermentasi sangat baik untuk kesehatan.

Pengubahan nira menjadi minuman probiotik yang bermutu, melibatkan peran

teknologi. Teknologi di sini adalah teknologi fermentasi dan teknologi

mikrobiologi. Sebagaimana yang telah dikembangkan dari penelitian Natsir

dkk, 2006. Lampiran 2.

5. Pelatihan Produksi Kerajinan Anyaman Lidi Lontar

Kerajinan lidi merupakan salah satu dari beribu hasil karya seni olah

tangan manusia. Dengan satu bahan dasar berupa lidi yang telah diolah

terlebih dahulu dengan kreatifitas sehingga terciptalah barang kerajinan lidi

yang bermanfaat. Hasil-hasil kerajinan akan dilatihkan berupa perabot rumah

tangga dan hiasan-hiasan rumah lainnya yaitu piring, mangkuk, keranjang-

buah, tempat lampu hias, dan lain-lain. Beberapa bentuk dan desain anyaman

yang akan dilatihkan dapat dilihat pada lampiran 03.

6. Pembentukan koperasi tani lontar

Sebagai tujuan awal dibentuknya koperasi adalah untuk memfasilitasi petani

dalam pemasaran produk pertanin maupun produk olahan yang dihasilkan

serta permasalahan modal usaha. Oleh karenanya setelah koperasi terbentuk,

bersama pengurus akan mengadakan survey pasar ke pabrik kecap, toko

penjual makanan dan minuman, sentra penjualan kerajinan tangan.

Page 18: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

10

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Kinerja Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Satu Tahun

Terakhir.

Kinerja Undiksha dalam mensinergikan potensi masyarakat baik dalam

dunia pendidikan maupun bidang-bidang lainnya di bawah koordinasi LPM

Undiksha dan Lembaga Penelitian Undiksha cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat

dari aktivitas pusat-pusat layanan yang ada di LPM yang secara intensif melayani

kebutuhan stakeholder dan masyarakat terhadap penerapan ipteks, baik itu (1)

pusat layanan pendidikan masyarakat, (2) pusat layanan pengembangan

SDM/SDA, (3) pusat layanan KKN/KKL, (4) pusat layanan penerapan ipteks,

maupun (5) pusat layanan kewirausahaan dan konsultasi bisnis. Pada tahun 2012,

LPM Undiksha telah melaksanakan pengabdian sebanyak 51 kegiatan baik pada

skim PM-PMP, KKN-PPM, IbW, IbM, IbIKK, Hi-Link, maupun DIPA dengan

sumber dana utama dari DP2M Dikti dan DIPA Undiksha serta dana pendamping

dari Pemkab. Total dana pelaksanaan untuk kegitan pengabdian tahun 2012

adalah sebesar Rp 2.744.600.000,-. Adapun rincian kegiatan pengabdian

masyarakat tahun 2012 pada masing-masing skim dapat diuraikan sebagai

berikut.

Tabel 2. Rekapitulasi Banyak serta Pembiayaan Kegiatan Pengabdian Kepada

Masyarakat LPM Undiksha Tahun 2012

No Skim Pengabdian Banyak Kegiatan Total Dana (Rp)

1 PM-PMP 5 420 juta

2 KKN-PPM 1 65 juta

3 IbW 4 900 juta

4 IbM 12 510 juta

5 IbIKK 4 584,6 juta

6 Hi-Link 1 140 juta

7 DIPA 24 120 juta

Jumlah 51 2.744,6 juta

Page 19: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

11

4.2. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan dalam Pemecahan Masalah Mitra

Beserta Pakarnya Masing-Masing

Kebutuhan jenis kepakaran serta pakarnya masing-masing diuraikan

sebagai berikut.

Tabel 3. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan beserta Pakarnya Masing-Masing

N

o

Jenis

Kepakaran

Pakar Keterangan

1. Budidaya lontar Tim pengabdian Tim pengabdian akan dipersiapkan

untuk mahir dalam budidaya lontar

dengan mengikuti pelatihan dari

petugas penyuluh pertanian yang

berkompeten

2. Pembuatan

Minuman

Probiotik

I Nyoman

Sukarta, S.Pd.

M.Si.

Memiliki keahlian dalam bidang

analisis kimia. Selain menguasai

cara pembuatan minuman

Probiotik berbahan nira dan juga

memiliki keahlian berkaitan

dengan pengawetan produk

anyaman agar tahan lama.

3. Desain Anyaman I Nyoman Rediasa, S.Sn. M.Si.

Ahli dalam membuat desain dan motif anyaman yang diminati pasar.

Page 20: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

12

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “IbM Kelompok

Tani Lontar” pada Kelompok Tani Amerta sari Winangun dan Kelompok Tani

ternak Kelapa Udhyana Santana menyasar para 22 orang petani yang terdiri dari

12 petani laki-laki dan 10 orang petani perempuan. Petani laki-laki dilibatkan

dalam revitalisasi lontar melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam

budidaya tanaman lontar serta pemanenan yang efektif sedangkan ibu-ibu

dilibatkan dalam diversifikasi produk olahan lontar berupa produksi anyaman

Inka dan minuman probiotik berbahan nira. Program telah terlaksana yaitu berupa

1) Pengadaan Bibit lontar siap tanam , 2) Penyuluhan, pelatihan dan

Pendampingan Budidaya dan Pemanenan Lontar, 3) Pelatihan produksi kerajinan

anyaman lidi lontar (Inka), 4) pemberian bahan dan alat produksi anyaman serta

5) pelatihan pembuatan minuman probiotik berbahan nira.

Hasil pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut.

5.1.1. Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Lontar dan

Pemanenan Efektif (5 & 6 Juli 2014)

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra

yaitu belum dimilikinya pengetahuan tentang pembibitan dan pola efektif

penanaman dan pemanenan lontar maka program P2M ini dilaksanakan dalam

bentuk transfer iptek yang dilakukan berupa penyuluhan, pelatihan dan

pendampingan budidaya dan pemanenan Lontar. Harapannya kelompok mitra

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam pembibitan, cara

penanaman, pemeliharaan serta pemanenan pohon lontar.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 5 dan

6 Juli 2014. Pada hari I dilakukan penyuluhan tentang budidaya dan manajemen

pertanian lontar oleh tim pengabdian melalui ceramah, simulasi dan pemberian

pamflet kepada para petani. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan dan

pendampingan pembenihan dan pembibitan lontar. Setelahnya petani diharapkan

melakukan pembibitan sendiri sesuai dengan kebutuhan bibit pada lahannya

Page 21: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

13

dengan terlebih dahulu memberikan alat dan bahan pembibitan berupa polybag,

biji lontar, ember, bambu, centong dan sebagainya serta pamflet berupa panduan

pembenihan dan pembibitan tanaman lontar.

Gambar 5.1. Bakal Benih serta Bibit Lontar Siap Tanam

Pada hari II, para petani dilatih dan didampingi dalam penanaman dan

pemeliharaan lontar. Pada lahan sampel, para petani didampingi dalam melakukan

penanaman bibit lontar yang diberikan oleh tim pengabdian. Kegiatan penanaman

hanya berupa simulasi mengingat pada bulan Juli ini, di Desa Tianyar sedang

menghadapi musim kemarau. Secara jelas pada kegiatan penyuluhan telah

dipaparkan kepada mereka terkait penanaman dan pemeliharaan tanaman lontar.

Di samping juga kepada para petani telah diberikan pamflet yang berisikan

panduan penanaman dan pemeliharaan lontar.

Page 22: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

14

Gambar 5.2. Penyerahan Bibit Siap Tanam dan Simulasi Penanaman Lontar

5.1.2. Pelatihan Produksi Kerajinan Anyaman Lidi Lontar (9 & 10 Juli

2014)

Sebagian kaum ibu pada kelompok mitra sebenarnya telah memiliki

keterampilan membuat anyaman lidi lontar yang dikenal sebagai inka namun

anyaman yang dibuat selama ini hanya dibuat untuk kebutuhan sendiri dengan

desain yang sederhana. Lidi lontar memang sangat potensial untuk diolah

menjadi anyaman yang bernilai ekonomi tinggi namun tentunya anyaman dengan

sentuhan inovasi dan kreasi pada bentuk dan desainnya. Oleh karenanya kegiatan

P2M dilakukan dalam bentuk transfer iptek yang dilakukan berupa pelatihan

produksi anyaman inka dengan desain inovatif yang diminati pasar. Harapannya

kaum ibu di kelompok mitra bisa memproduksi anyaman lidi lontar yang

berkualitas dengan desain yang menarik dan laku di pasaran.

Page 23: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

15

Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi Anyaman Lidi Lontar

Pelatihan dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 9 dan 10 Juli 2014.

Pada hari pertama, kepada para peserta dilatihkan keterampilan dasar menganyam

yaitu mulai dari 1)ngerot, menghaluskan lidi dengan cara meraut hingga mudah

dianyam, 2) ngetogang, memilah lidi berdasarkan panjangnya dengan cara

dipegang ujungnya kemudian dalam posisi tegak dihentakkan ke alas/lantai, 3)

Nyaak, membentuk pola bintang pada alas inka dan diikat dengan melingkatkan

lidi pada pola bintang yang terbentuk, 3)ngulat, menganyam untuk membentuk

pinggiran inka biasanya dengan pola biasa (1-3-2), oval (4-4-4) atau bokor (3-2-

2), 4) ngeret, merapatkan anyaman sehingga teratur dan rapi, 5) ngejitin, membuat

bibir pada alas inka.6) ngetep, memotong lidi untuk merapikan inka yang telah

terbentuk. Kemampuan awal peserta sangat bervariasi, dan di akhir pelatihan hari

pertama 8 dari 10 peserta telah mampu menghasilkan inka perdananya.

Page 24: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

16

Pada hari kedua, kepada para peserta diberikan pemantapan keterampilan

dasar, kemudian kepada mereka dikenalkan beberapa desain baru yang bisa

mereka tiru nantinya. Selanjutnya kepada peserta dipaparkan peluang dan

manajemen produksi inka. Tim P2M juga menggali kendala kesulitan yang akan

Page 25: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

17

dihadapi kelompok mitra ketika mereka membuat usaha anyaman lidi lontar. Dari

pertemuan di hari kedua ini terungkap beberapa permasalahan yang mungkin akan

mereka hadapi ketika mereka akan mulai berproduksi nantinya terutama dalam hal

pemasaran. Menurut Ni Nyoman Atini, salah satu peserta yang selama ini telah

berproduksi anyaman inka, terkait pemasaran bukan menjadi permasalahan,

karena pesanan inka yang beliau terima saat ini hampir tak pernah sepi. Beliau

sering mensuplai untuk daerah Gianyar dan Klungkung. Beliau juga menyanggupi

siap membantu memasarkan produk inka yang akan dihasilkan oleh peserta,

tentunya anyaman yang telah disortir sesuai dengan standar mutunya selama ini.

Menanggapi hal tersebut, akhirnya diputuskan dibentuk kelompok pengerajin inka

yang beranggotakan 10 orang peserta tersebut. Pogram terdekat, untuk mampu

menghasilkan anyaman dengan kalitas baik mereka akan lanjut berlatih dengan

dikomandani Ni Nyoman Atini. Kelompok yang terbentuk juga menyepakati

untuk terus mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya yang saat itu disepakati

setiap tanggal 25.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian alat dan bahan produksi anyaman lidi

lontar dengan harapan program ini berlanjut sampai pada terbentuknya kelompok

pengerajin anyaman lidi lontar.

Page 26: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

18

5.1.3. Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik Berbahan Nira

Hasil utama pertanian lontar adalah nira. Petani biasanya mengolah nira

menjadi gula merah, juruh (gula cair) atau tuak (sejenis minuman keras).

Pengolahan nira menjadi gula memakan waktu yang lama dengan konsumsi kayu

bakar yang tidak sedikit. Pengolahan 10 liter nira paling banyak mampu

menghasilkan 1,5 kg gula merah. Oleh karenanya kegiatan P2M dilakukan dalam

bentuk transfer iptek yang dilakukan berupa pelatihan minuman probiotik

berbahan nira. Harapannya kaum ibu di kelompok mitra bisa menjadi kelompok

industri rumah tangga yang mampu memproduksi minuman probiotik berbahan

nira.

Pelatihan pembuatan minuman probiotik dilakukan pada tanggal 26 juli

2014. Pembuatan Minuman fermentasi nira Lontar ini menggunakan metode

yang dikembangkan dari penelitian Natsir dkk, 2006, yaitu volume nira lontar

dan susu skim dengan perbandingan 4:1 yang telah dipasteurisasi kemudian

ditambahkan biakan dengan perbandingan campuran nira dan susu skim

ditambahkan 2,5% biakan bakteri dalam medium stater, setelah campuran nira

lontar dan susu skim didinginkan hingga suhu 40˚C, kemudian diinkubasi pada

suhu 37˚C selama 18 jam hingga menjedal.

Page 27: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

19

Setelah dipanen kemudian dilakukan pengemasan pada kondisi steril. Adapun

dokumentasi kegiatan adalah sebagai berikut.

a) Ketua Tim IbM mengantarkan kegiatan pelatihan kepada kelompok mitra

b) Kelompok mitra antusias menyimak pengarahan Ketua IbM

c) Anggota Tim IbM sekaligus sebagai d) Narasumber memotivasi para peserta

Nira & susu dicampur 4:1

Pasteurisasi 80oC, 30 menit

Pendinginan

Inokulasi : tambahkan 2,5% biakan bakteri dalam medium stater

Inkubasi 37oC, 18 menit

Page 28: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

20

narasumber pelatihan pembuatan minuman probiotik berbahan nira

tentang keunggulan minuman probiotik berbahan nira dan keuntungan ekonomisnya.

e) Persiapan bahan berupa nira, susu, dan stater bakteri.

f) Proses pencampuran nira dan susu dengan perbandingan 4 : 1

g) Proses pasteurisasi dengan mendidihkan sambil di aduk-aduk secara merata selama 30 menit.

h) Menghentikan pemanasan. Selanjutnya campuran didinginkan hingga mencapai suhu kamar .

Page 29: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

21

i) Proses inokulasi: penambahan 2,5% biakan bakteri ke campuran yang telah dingin.

j) Campuran yang telah diinokulasi selanjutnya diinkubasi. Sambil menunggu proses, ditampilkan tayangan bagaimana kelanjutan dari proses tersebut.

Gambar 5.6. Dokumentasi Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik

5.1.4. Pembentukan Koperasi Tani Lontar

Ide pembentukan koperasi tani lontar didasari permasalahan yang dihadapi

petani dalam pemasaran produk lontar dan kesulitan modal. Pemasaran gula

merah dan lontar selama ini dilakukan ke para pengepul dengan harga yang

ditentukan oleh pengepul. Tentu saja kondisi ini kurang menguntungkan bagi

petani karena seringkali para pengepul mempermainkan harga produk. Oleh

karenanya tim pengabdian mengadakan sosialisasi kepada kelompok mitra terkait

kemungkinan dibentuknya koperasi yang diharapkan mampu memfasilitasi

mereka dalam modal dan pemasaran hasil pertanian maupun produk olahan lontar.

Namun ide ini belum dapat terealisasi karena belum terkumpulnya modal awal

yang cukup untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh

koperasi yang akan terbentuk serta belum dimiliknya tenaga terampil yang

nantinya mampu untuk mengelola koperasi.

Page 30: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

22

5.2 . PEMBAHASAN

Kegiatan IbM Kelompok Tani Lontar di Desa Tianyar Kecamaatan Kubu

telah berlangsung dengan baik. Hal ini nampak dari telah tercapainya target luaran

yang diharapkan dari kegiatan ini.

Pertama, para petani telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

cukup dalam pembibitan, cara penanaman, pemeliharaan serta pemanenan pohon

lontar. Umpan balik dari petani diperoleh bahwa banyak pengetahuan baru yang

telah mereka peroleh terkait pertanian lontar. Mereka juga telah mampu membibit

lontar sendiri, serta tahu bagaimana cara menanamnya agar hasil pertanian lontar

lebih optimal. Hasil kegiatan ini juga telah mampu menyadarkan petani tentang

pola pemanenan (terutama daun) yang keliru yang berdampak pada penurunan

produktivitas lontar. Kendala kegiatan ini muncul pada saat pembibitan dan

penanaman. Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan, daerah sasaran sedang

menhadapi musim kemarau. Benih-benih hasil pemilahan yang telah disemai

sedikit yang dapat tumbuh. Tindak lanjut permasalahan ini adalah berbekal

pengetahuan dan keterampilan serta alat dan bahan yang telah diberikan kepada

para petani, kelak pada musim yang tepat, mereka menerapkan teknik budidaya

lontar ini sehingga mampu menghasilkan bibit lontar unggul minimal untuk

ditanam pada lahan sendiri.

Kedua, telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan

kemampuan ipteks terapan dalam mengolah nira menjadi minuman Probiotik

(yogurt) serta membuat kerajinan anyaman lidi lontar dengan desain yang inovatif

yang diminati pasar. Kaum perempuan dari petani lontar dikumpulkan untuk

dilatih dan didampingi dalam membuat anyaman lidi lontar dan minuman

probiotik berbahan nira. Kepada mereka juga diberikan alat dan bahan untuk

berproduksi. Berkaiatan dengan pembuuatan anyaman lidi lontar, sebenarnya

beberapa dari peserta telah memiliki keterampilan dasar menganyam sehingga

fokus kegiatan ini lebih diarahkan pada pengenalan desain anyaman baru yang

menarik dan diminati pasar. Untuk pembuatan minuman probiotik berbahan nira

merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Mereka sangat penasaran dengan cara

pembuatan dan hasilnya. Karena proses pembuatannya sederhana, para peserta

Page 31: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

23

tidak mengalami kesulitan berarti. Dengan demikian telah terjadi transfer ipteks

kepada kelompok mitra.

Ketiga, telah dilakukan inisiasi pembentukan koperasi tani lontar namun

belum sampai terealisasi pada terbentuknya koperasi. Dua kendala utama yang

dihadapi yaitu belum terkumpulnya modal awal yang cukup untuk mendukung

usaha yang dilaksanakan oleh koperasi serta belum tersedianya tenaga terampil

yang nantinya mampu untuk mengelola koperasi. Walaupun demikian, kami

optimis ke depan koperasi tani lontar akan terbentuk karena posisinya yang vital

dalam mendukung eksistensi pertanian lontar di Kubu, terlebih lagi perhatian

pemerintah terhadap perkoperasian di tanah air cukup tinggi.

Terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

ini, ada hal menarik yang kami dapatkan yaitu, kelompok mitra sangat antusias

dan respek dengan setiap kegiatan yang diselenggarakan. Mereka sangat

kooperatif dalam memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan. Kehadiran dan

partisipasi mereka sangat tinggi. Hal ini menandakan bahwa kelompok mitra

menyamput positif kegiatan yang telah dilakukan.

Page 32: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

24

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6. 1. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari pelaksanaan program “IbM Kelompok

Tani Lontar di Desa Tianyar Kecamatan Kubu” adalah sebagai berikut.

1. Kelompok mitra telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

budidaya lontar mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan serta

pemanenan yang efektif.

2. Telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan kemampuan ipteks

terapan dalam mengolah nira menjadi minuman probiotik

3. Telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan keterampilan

membuat anyaman lidi lontar berupa inka. Kelompok inijuga telah dibekali

manajemen usaha dan pemasaran.

4. Kelompok mitra telah memiliki pengetahuan tentang prosedur pendirian

koperasi sebagai langkah inisiasi terbentuknya koperasi tani lontar.

6. 2. Saran

Potensi besar yang dimiliki pertanian lontar di Desa Tianyar agar terus

digali dan dioptimalkan sehingga lontar menjadi komoditi unggulan di desa ini

yang bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Kepada kelompok

mitra diharapkan menindaklanjuti program rintisan ini yaitu program revitalisasi

lontar melalui pelatihan dan pendampingan budidaya lontar serta diversifikasi

produk olahan lontar sehingga ke depan pohon lontar di Desa Tianyar tetap lestari

dan lontar bisa menjadi penyokong perekonomian masyarakat.

Bagi pihak terkait, yang dalam hal ini Dinas Pertanian Kecamatan Kubu

diharapkan mulai menaruh perhatian besar terhadap eksistensi pertanian lontar

mengingat dari waktu ke waktu jumlah pohon lontar terus berkurang baik karena

penebangan maupun konversi lahan. Begitu pula Dinas Koperasi dan UKM agar

lebih proaktif merangsang kelompok-kelompok usaha untuk membentuk koperasi

mengingat keterujian koperasi yang telah mampu mensejahterakan anggotanya.

Page 33: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

25

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiharta, S. 2006. Menyadap Nira, Menenggak rupiah.

http://www.krpurwodadi.lipi.go.id. Diakses pada tanggal 15 April 2013.

2. Fox, J.J. 1996. Panen Lontar : Perubahan Ekologi dalam Kehidupan

Masyarakat Pulau Rote dan Sawu. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta

3. Natsir, W.E. dkk. 2003. Susu fermentasi Lactobacillus casei subsp.casei R.35:

Pengaruhnya terhadap kadar kolesterol kelinci, Prosiding. Volume I.

Pertemuan Ilmiah Tahunan. 2003.

4. Madya, I W. 2003. Pemberdayaanmasyarakat Miskin Didaerahkering

Berbasis Kearifan Lokal Lontar.

5. Nuroniah, H.S dkk. 2010. Lontar sebagai Sumber Energi Bioetanol. Bogor :

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan.

6. http://nasional.kompas.com/read/2009/04/19/10223023/ diakses pada tanggal 18 Pebruasi 2013.

Page 34: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

26

LAMPIRAN 01 :

BUDIDAYA TANAMAN LONTAR I. PEMBENIHAN & PEMBIBITAN TANAMAN LONTAR

Pengelolaan perbenihan yang baik untuk mendapatkan benih yang

bermutu, diawali dengan mempertimbangkan sumber benih dimana benih

bermutu dikumpulkan untuk bahan pengembangbiakan dan perbanyakan tanaman.

a. Sumber Benih

Benih diambil dari pohon induk yang memiliki kriteria sebagai secara fisik

(fenotipe) batang pohon besar dengan pelepah daun tegak, rimbun dan

memiliki jumlah malai pertandan yang banyak.

b. Pengumpulan Buah

Buah yang digunakan sebagai bahan pertanaman (benih) harus matang dan

sehat yang ditandai dengan kulit buah yang berwarna ungu kecoklatan. Selain

warna, buah tua dicirikan dengan adanya retak pada kulit buahnya.

c. Ekstrasi Buah

Buah lontar hasil pengumpulan tidak langsung diekstraksi tapi dibiarkan

hingga mengering dan membentuk serabut yang lama kelamaan akan

melapuk. Proses keringnya buah dan pelapukan membuthkan waktu yang

cukup lama yaitu antara 3 -4 bulan atau lebih.

Buah lontar matang untuk benih Buah lontar yang sudah mulai mengering

d. Perkecambahan

Benih disemaikan di bedeng persemaian dengan media campuran pasir dan

tanah (1:1) dengan cara membenamkan benih pada kedalaman 10cm. Benih

akan berkecambah 45-60 hari setelah tanam. Setelah muncul apokol,

kecambah disapih dan dipindahkan ke polybag ukuran diameter 25 cm yang

Page 35: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

27

telah diisi ¾ bagiannya dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang

(1:2). Polybag diletakan di atas rak bamboo yang renggang dengan ketinggian

> 1 meter dari atas permukaan tanah untuk memberi ruang terhadap

pertumbuhan apokol dan akar primer. Kelembaban udara bedeng perlu dijaga

tetap tinggi karena pertumbuhan apokol dan perakaran di lapang memerlukan

kadar air tanah yang tinggi yaitu sekitar 30,6 -44,5%. Persentase kecambah

yang muncul dari benih dengan proses seperti ini yaitu sekitar 27,6% (Taulu

& Kaunang, 1992).

e. Pembibitan

Setelah kecambah tumbuh dalam polybag di bedeng semai, yang ditandai

dengan pemunculan akar primer yang panjang (bisa mencapai 1 meter), maka

daun payung pertama akan muncul yaitu kurang lebih setelah 9-12 bulan.

Setelah tanaman berumur 12 - 16 bulan dalam polybag,maka tanaman siap

untuk dipindah ke lapang. Media pembibitan yang digunakan adalah

campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 (v/v).

II. PENANAMAN & PEMELIHARAAN Bibit dari polybag ditanam dengan jarak 3 x 6 m. Lubang tanam dibuat dengan

ukuran 40 x 40 cm dan kedalaman >1 m, setelah sebelumnya diberi pupuk kandang. Pada

umur 4-6 tahun setelah penanaman biasanya tumbuh roset. Pertumbuhan batang sekitar

30 cm per tahun.

Apabila lahan untuk pertanaman sudah tersedia dan tanah sudah diolah, maka penanaman

lontar dapat langsung dilakukan di lapang tanpa melalui proses pembibitan. Benih yang

sudah berkecambah (tumbuh apokol) ditanam langsung ke dalam lubang tanam dengan

kedalaman 10-20 cm, kemudian permukaan tanah ditutup dan diberi ajir penanda.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, karena pertumbuhan awal

apokol memerlukan kelembaban tanah yang cukup tinggi (Rh±44%).

Tanaman hasil penanaman perlu dipelihara dengan memberi pupuk secara teratur

setiap 6 bulan sekali pada tahun pertama. Penyiangan dilakukan untuk mengurangi

kompetisi hara dengan tanaman gulma, terutama ketika tanaman lontar masih kecil.

Pengendalian terhadap serangan penyakit perlu dilakukan dengan menyemprotkan larutan

fungisida untuk menekan serangan jamur. Sedangkan pengendalian terhadap serangan

hama terutama kumbang dapat dikurangi dengan menaburkan bubuk nematisida.

Page 36: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

28

III. PEMANENAN

a. Pemanenan daun Pemangkasan pelepah secara berlebihan dapat memperpendek usia prouktif

lontar. Pemangkasan pelepah tidak akan mengganggu produksi nira lontar apabila

dilakukan secara bertahap. Produksi nira akan tetap baik apabila pada setiap pohon lontar

terdapat 40 pelepah daun segar. Pemangkasan pelepah tidak boleh lebih dari 12-14 batang

per tahun, atau hanya sekitar1batang pelepah per bulan.

b. Penyadapan Nira

Pohon lontar dapat disadap niranya sejak umur 10 tahun. Musim sadap

berlangsung dua kali dalam setahun yaitu musim timur (Maret sampai Juni) dan

musim fanduk (Agustus sampai November). Dalam memilih pohon yang akan

disadap, penyadap memilih pohon jantan yang mayangnya sudah berkembang

sepenuhnya, semua tunas-tunasnya yang bercabang sudah tumbuh, dan bunga-

bunga kecil mulai tumbuh satu per satu. Untuk pohon betina, harus dipilih

sebelum tumbuh buah pada mayangnya.

Page 37: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

29

Lampiran 02:

PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK BERBAHAN NIRA

Probiotik seperti lactobacillus sp.sangat baik tumbuh pada media yang

mengandung gula sederhana dam sedikit unsur nitrogen dan mengandung protein.

dan diketahui bahwa media nira aren cocok untuk dijadikan minuman probiotik

dengan total Bakteri Probiotik Optimum Tertinggi yaitu pada Nira Aren

dimana dihasilkan 45,35 x 1013 cfu/ml. Pembuatan Minuman fermentasi nira

Lontar menggunakan metode yang dikembangkan dari penelitian Natsir dkk,

2006, yaitu volume nira lontar dan susu skim dengan perbandingan 4:1 yang

telah dipasteurisasi kemudian ditambahkan biakan dengan perbandingan

campuran nira dan susu skim ditambahkan 2,5% biakan bakteri dalam

medium stater, setelah campuran nira lontar dan susu skim didinginkan hingga

suhu 40˚C, kemudian diinkubasi pada suhu 37˚C selama 18 jam hingga

menjedal.

Setelah dipanen kemudian dilakukan pengemasan pada kondisi steril. Pengemasan

menggunakan botol-botol yang menarik.

Alat pasteurisasi dan inkubator yang akan digunakan dirancang sendiri. Prinsip

kerja alat pasteurisasi ini adalah mengaduk bahan secara merata disertai dengan

pemanasan dengan suhu terkontrol untuk mensterilkan produk dari bakteri

penyebab penyakit pada suhu yang tidak terlalu tinggi, sehingga tidak merusak

produk dan produk aman untuk dikonsumsi.

Nira & susu dicampur 4:1

Pasteurisasi 80oC, 30 menit

Pendinginan

Inokulasi : tambahkan 2,5% biakan bakteri dalam medium stater

Inkubasi 37oC, 18 menit

Page 38: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

30

Sedangkan inkubator prinsif kerjanya adalah menjamin ruang dengan suhu

konstan sesuai kebutuhan. Pada inkubator proses fermentasi akan berlangsung.

Semakin tinggi suhu semakin aktif bakteri bekerja dan semakin cepat proses

fermentasi. Inkubator dibuat dengan kotak stryrofoam dipasangi lampu 5 watt

sesuai kebutuhan.

Page 39: JUDUL: IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Gambar 5.3. Bahan, Alat dan Contoh Desain untuk Produksi ... Kelompok Tani Ternak Kelapa

31

LAMPIRAN 03

CONTOH BEBERAPA PRODUK ANYAMN YANG TELAH DIHASILKAN