judul buku - siaga bencana

58

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Judul Buku - Siaga Bencana

1

Page 2: Judul Buku - Siaga Bencana

2

Judul BukuCatatan Harian Penyintas Covid-19“Cerita dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet”

Penulis Tasril Mulyadi

EditorNur AzizahNatasya Vierashi Thursdinty

Penata LetakRisky HidayatMochamad RevenMuhammad Yasir Fikri

SirkulasiSaena sabrinaMutia Allawiyah

PenerbitYayasan Adaptasi Bencana Indonesia

RedaksiPerumahan villa kelapa duaJl. Janur 3 blok d/6 rt 02/07Kel. Kelapa duaKec. Kebun jerukJakarta barat 11550Website: https://siagabencana.com/Email: [email protected]

Cetakan Pertama, Maret 2021

Page 3: Judul Buku - Siaga Bencana

3

Page 4: Judul Buku - Siaga Bencana

4

Indonesia negeri rawan bencana, sepanjang tahun 2020 tercatat 2925 kejadian bencana melanda di seluruh wilayah nusantara. Termasuk Pandemi Covid-19 terhitung sebagai bencana non alam didalamnya. Lebih dari satu tahun kita berhadapan dengan Pandemi Covid-19. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga mengajarkan kepada kita semua tentang arti kebersamaan, ketangguhan, pantang menyerah dan tolong menolong kepada sesama dalam menghadapi perang melawan Covid-19.

Bekerja dalam penanggulangan bencana mengharuskan kita berfikir dalam situasi darurat dan selalu menyiapkan rencana kedaruratan. Hal ini pula yang semestinya dilakukan kepada pekerja kemanusiaan pada masa pandemi saat ini, ketika berada pada wilayah operasi tanggap darurat bencana dan sepulang tugas dari lokasi bencana senantiasa memastikan diri dalam kondisi sehat ketika kembali kerumah dan melakukan isolasi mandiri seketika pulang dari lokasi bencana, pun ternyata kita mendapati diri terinfeksi covid-19 kita tahu persis langkah apa yang harus dilakukan.

Buku Catatan Harian Penyintas Covid-19, “Cerita dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet”, bercerita tentang seorang penyintas Covid-19 bernama Tasril Mulyadi yang dinyatakan status konfirmasi postif setelah pulang dari operasi tanggap darurat bencana gempabumi Mamuju, Sulawesi Barat. Dalam bukunya Ia berbagi pengalaman selama menjalani perawatan isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

Hari ini pula 23 Maret 2021 tepat 1 tahun beroperasinya Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan, relawan, TNI/POLRI yang bertugas melayani dan merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Buku ini juga didedikasikan bagi seluruh penyintas Covid-19 di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas, penyemangat dan symbol perlawanan bagi mereka yang pernah mengalami stigmatisasi Covid-19.

Lilik KurniawanDeputi Bidang Pencegahan BNPB

SAMBUTAN

Page 5: Judul Buku - Siaga Bencana

5

PROLOGBismillahhirohmanirrohim,Assalamualaikum Warohmatullohi wabarakatu

Baiklah kita awali dengan perkenalan singkat, saya Tasril Mulyadi biasa disapa Iriel. Saya adalah seorang penyintas Covid-19 dan dinyatakan status konfirmasi positif Covid-19 setelah melalui pemeriksaan hasil Swab PCR pada tanggal 29 Januari 2021. Saya menjalani perawatan isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet selama 10 hari dari tanggal 30 Januari sampai dengan 8 Februari hingga dinyatakan selesai isolasi pada 9 Februari 2021 dan diperbolehkan kembali ke rumah.

Penyintas Covid-19 merupakan istilah baru dan saat ini sering kita dengar. Sebutan ini diperuntukan kepada mereka yang pernah terinfeksi atau pernah mengalami Covid-19. Menurut Oxford Dictionary, arti dari penyintas adalah mereka yang berhasil melalui suatu hal dimana orang lain tidak dapat berhasil melaluinya.

Buku ini diterbitkan sebagai ungkapan rasa bersyukur atas kesembuhan saya yang telah melalui masa perawatan hingga dinyatakan selesai isolasi. Melalui Buku Catatan Harian Penyintas Covid-19, “Cerita dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet”, saya ingin berbagi pengalaman selama menjalani perawatan isolasi mandiri. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman pribadi dan diolah dari berbagai sumber yang berisikan pengetahuan dasar edukasi Covid-19, apa yang harus dilakukan jika terkonfirmasi Covid-19, bagaimana mempersiapkan diri jika harus isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dan apa yang dilakukan setelah menjalani perawatan isolasi mandiri.

Semoga informasi didalam buku ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi mereka yang menjalani perawatan isolasi mandiri di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah (RSDC Wisma Atlet) maupun secara umum bagi yang menjalankan isolasi mandiri di rumah.

Wassalamualaikum wr wb

Salam Sehat dan Selamat membaca

Jakarta, Maret 2021

Page 6: Judul Buku - Siaga Bencana

6

DAFTAR ISI

Prolog 5Daftar Isi 6

BAB 1 : Mengenal Covid-19 9 A. Apa Itu Covid-19 ? 10 B. Bagaimana Penularan ? 11 C. Seperti Apa Gejala ? 12 D. Bagaimana Pencegahannya ? 13 • Memakai Masker 14 • Menjaga Jarak 16 • Mencuci Tangan 18 E. Perjalanan Alamiah Penyakit Covid-19 20

BAB 2 : Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet 21 A. Sejarah RSDC-19 Wisma Atlet 22 B. Fasilitas RSDC-19 Wisma Atlet 23 C. Prosedur Penerimaan Pasien RSDC-19 Wisma Atlet 24

BAB 3 : Catatan Harian Penyintas Covid-19 25 A. Awal mula gejala sampai menjalani isolasi mandiri RSDC-19 Wisma Atlet 26 B. Apa yang harus saya lakukan jika terkonfirmasi Positif ? 28 C. Menyiapkan List Perlengkapan 29 D. Membuat Agenda Harian 30 E. Membuat Tabel Pemantauan 31 F. Monitor Informasi Melalui WhatsApp Group 32 G. Akhir Dari Isolasi Mandiri 32

BAB 4 : Apa Yang Dilakukan Setelah Selesai Perawatan IsolasiMandiri 33 A. Kriteria Dinyatakan Sembuh 34 B. Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Dinyatakan Sembuh ? 35 C. Protokol Kesehatan Setelah Sembuh 36 D. Menjaga Imunitas 37 E. Apakah Setelah Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi ? 38 F. Vaksinasi Bagi Penyitas Covid-19 39 G. Donor Plasma Konvalesen 40

Page 7: Judul Buku - Siaga Bencana

7

BAB 5 : Long Covid Syndrome 41 A. Apa itu LCS 42 B. Gejala Yang Dirasakan 43 C. Gangguan Organ Tubuh 44

BAB 6 : Rehabilitasi Paska Kesembuhan Covid-19 45 A. Mengelola Aktifias Sehari-hari 46 B. Mengelola Pada Masalah Suara 47 C. Mengelola Masalah Pada Menelan 48 D. Mengelola Masalah Pada Memori dan Perhatian 49 E. Apakah Ada Obat Khusu Untuk Memulihkan Anosmia Karena Covid-19 ? 50 F. Mengelola Stress, Kecemasan dan Depresi 51 G. Kapan Harus Menghubungi Professional Kesehatan ? 52

Epilog 53Ucapan Terima Kasih 54Biografi 55Daftar Pustaka 57

Page 8: Judul Buku - Siaga Bencana

8

PERSEMBAHAN

Buku ini saya persembahkan untuk istri dan anak-anak sebagai Legacy (kenang-kenangan). Teristimewa kepada seluruh penyintas Covid-19 di seluruh Indonesia, buku ini sebagai bentuk solidaritas, harapan,

penyemangat dan simbol perlawanan bagi mereka yang pernah mengalami stigmatisasi Covid-19.

Page 9: Judul Buku - Siaga Bencana

9

MENGENALCOVID-19

1

Page 10: Judul Buku - Siaga Bencana

10

A. Apa itu Covid-19 ?

Penularan Virus SARS-COV-2 antar manusia pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Sementara di Indonesia, Presiden RI mengumumkan kasus pertama terjadi pada 2 Maret 2020.Virus SARS-CoV-2 atau virus corona menyerang sistem pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan ringan sampai berat, bahkan kematian. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini disebut Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) Covid-19 dapat menyerang siapa saja tanpa kecuali, termasuk anak muda. Kelompok ini memiliki imunitas yang lebih baik sehingga mungkin dapat terpapar tanpa menunjukkan gejala (asimtomatik), tetapi berbahaya dan dapat menyebabkan kematian bagi orang-orang di sekitarnya (silent killer).

Kelemahan virus tersebut adalah: • Dapat mati jika tempat hidupnya dibersihkan dengan sabun • Virus ini tahan temperatur tinggi, namun semakin tinggi temperaturnya,

semakin pendek masa bertahan virus.

Page 11: Judul Buku - Siaga Bencana

11

B. Bagaimana Penularan ?

Page 12: Judul Buku - Siaga Bencana

12

C. Seperti Apa Gejala ?

Page 13: Judul Buku - Siaga Bencana

13

?Lakukan

Gerakan

Memakai masker

Jika terpaksa keluar rumah atau bertemu orang selain anggota keluarga 1 rumah, wajib menggunakan masker meskipun sehat. Karena ada kasus Covid-19 tanpa gejala. Serta rutin mengganti masker setiap 4 jam sekali.

Menjaga jarak

Disiplin menjaga jarak 1-2 meter apabila terpaksa keluar rumah, mengantre, dan belanja. Hindari kerumunan, keramaian dan berbagai acara yang melibatkan orang banyak.

Mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer

Rajin mencuci tangan usai keluar rumah, belanja, bertransaksi/berinteraksi langsung dengan orang di

luar, termasuk sebelum dan sesudah makan. Tidak asal memegang benda-benda yang ada di tempat

umum. Jangan menyentuh area wajah sebelum mencuci tangan dengan benar, karena virus

corona bisa masuk ke tubuh melalui hidung, mata dan mulut.

D. Bagaimana Pencegahannya

3M

Page 14: Judul Buku - Siaga Bencana

14

Mengapa Harus Memakai Masker?

1. MELINDUNGI DIRI SENDIRI. Masker mencegah masuknya droplet

yang keluar saat kita batuk/bersin/berbicara sehingga kita tidak tertular

2. MELINDUNGI ORANG LAIN. Masker menahan droplet yang keluar

saat kita batuk/bersin/berbicara sehingga tidak

menularkan virus kepada orang lain. 

1. MEMAKAI MASKER

Risiko Penularan

Ilustrasi: siagabencana.com

Page 15: Judul Buku - Siaga Bencana

15

Cara Memakai Masker Yang Benar

Cara Mencuci Masker Kain

Pakai masker harus yang benar. Menurunkan masker ke dagu justru berakibat bagian dalam masker terpapar kuman, virus atau bakteri.

#PAKAIMASKER Bukan Untuk Hiasan Dagu

Ilustrasi: siagabencana.com

Page 16: Judul Buku - Siaga Bencana

16

2. MENJAGA JARAK

Mengapa Harus Menjagai Jarak?

1. Droplet yang keluar saat kita batuk, jika tanpa masker bisa meluncur sampai 2 meter. Saat berbicara tanpa masker, aerosol (uap air) bisa meluncur sejauh 2 meter. Saat bersin tanpa masker, droplet bisa meluncur sejauh 6 meter.

2. Dengan menjaga jarak, kita bisa mengurangi risiko tertular/menulari.

Apa yang harus dilakukan untuk menjaga jarak

Menghindari kerumunan

Menghindari penggunaan transportasi

yang berdesakan

MengurangiMobilitas

Page 17: Judul Buku - Siaga Bencana

17

Apa yang harus dilakukan untuk menjaga jarak

Perhatikan dan terapkan VDJ

Sumber: katadata

Sumber: @pandemictalks

Page 18: Judul Buku - Siaga Bencana

18

3. MENCUCI TANGAN

Mengapa harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir?

Virus mati dengan sabun dan air mengalir. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan benar, yaitu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, atau cuci tangan dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%.

Covid-19 merupakan material kecil yang dibungkus oleh protein dan lemak. Sabun dapat melarutkannya sehingga virus hancur dan mati.

1. Bagaimana bila tidak ada air dan sabun? Bisa menggunakan hand sanitizer

2. Kapan dilakukan? Mencuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum

menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Page 19: Judul Buku - Siaga Bencana

19

Bagaimana mencuci tangan dengan sabun danair mengalir dengan benar?

Page 20: Judul Buku - Siaga Bencana

20

E. Perjalanan Alamiah Penyakit Covid-19

Perjalanan alamiah penyakit adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu yang dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010c)

Sejumlah riset menyimpulkan masa inkubasi virus corona jenis baru (Sars-Cov-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19 adalah waktu antara ketika pasien terpapar virus corona sampai mulai menunjukkan gejala mengalami penyakit Covid-19. WHO memperkirakan masa inkubasi virus corona adalah 1-14 hari. Namun, dalam catatan WHO, di banyak kasus, masa inkubasi virus ini umumnya hanya lima hari.

Illustrasi : @pandemictalks

Page 21: Judul Buku - Siaga Bencana

21

RUMAH SAKIT DARURAT COVID-19 WISMA ATLET

2

Page 22: Judul Buku - Siaga Bencana

22

A. Sejarah RSDC-19 Wisma Atlet

Wisma Atlet merupakan bangunan dengan bentuk apartemen yang digunakan untuk ajang Asian Games 2018 dibangun dengan tipe 36. Tiap unit dilengkapi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, serta tempat mencuci dan menjemur pakaian. Wisma atlet terdiri atas 10 menara, yang terbagi di kawasan Blok C-2 (3 menara) dan D-10 (7 menara). Setiap menara terdiri dari 18 hingga 32 lantai dengan jumlah hunian keseluruhan mencapai 7.424 unit. Kawasan wisma atlet dikelola oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (BLU PPK Kemayoran) merupakan Satuan Kerja dibawah Kementerian Sekretariat Negara RI yang bertanggung jawab kepada Menteri Sekretaris Negara melalui Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara dan bertugas melaksanakan kegiatan pengelolaan kawasan Komplek Kemayoran.

Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Kepala BNPB / Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo meresmikan Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 dan mulai beroperasi pada Senin, 23 Maret 2020. Dalam penggunaan wisma atlet, pemerintah membagi area rumah sakit menjadi tiga zona, yakni hijau, kuning, dan merah. Zona Hijau untuk orang berkepentingan yang bisa masuk. Zona Kuning untuk perawat, dokter, dan paramedis. Terakhir, Zona Merah untuk pasien sehingga yang memasuki kawasan hanya yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)

FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A

Page 23: Judul Buku - Siaga Bencana

23

B. Fasilitas RSDC-19 Wisma Atlet

Fasilitas Dan Layanan RSDC-19 Wisma Atlet

FOTO : Liputan 6/Arya Manggala

Page 24: Judul Buku - Siaga Bencana

24

C. Prosedur Penerimaan Pasien RSDC-19 Wisma Atlet

RSDC-19 Wisma Atlet akan menerima pasien terkonfirmasi hasil lab RT-PCR positif Covid-19 yang memenuhi ketentuan antara lain:

• Usia diatas 15 tahun• Memiliki penyakit komorbid yang terkontrol (self handling)• Kondisinya mampu mandiri

Sumber : infeksiemerging.kemkes.go.id

Page 25: Judul Buku - Siaga Bencana

25

CATATAN HARIANPENYINTAS COVID-19

3

Page 26: Judul Buku - Siaga Bencana

26

A. Awal Mula Gejala Sampai Menjalani Isolasi Mandiri RSDC-19 Wisma Atlet

Gejala awal mulai dirasakan pada tanggal 28 Januari 2021. Hari kamis siang saya mulai merasakan kondisi badan tidak seperti biasanya. Saat itu masih beranggapan karena faktor kelelahan karena baru pulang dari dinas luar kota, sejak 15-24 Januari 2021 melaksanakan tugas operasi tanggap darurat bencana gempabumi Mamuju, Sulawesi Barat. Malam harinya saya mulai merasakan gejala badan terasa demam, menggigil, kepala terasa pusing, mata berwarna kemerahan dan pegal linu di persendian. Kecurigaan saya mengarah pada mendekati gejala Covid-19, malam itu saya memutuskan untuk tidur terpisah dari anggota keluarga, menerapkan protokol kesehatan 3M dan menginformasikan kondisi yang dialami kepada circle terdekat (keluarga dan rekan kerja).

Selepas jumat siang, 29 Januari 2021 saya memutuskan untuk pergi ke poli klinik dekat rumah untuk swab anti gen dan pemeriksaan lanjutan oleh dokter umum. Tidak lama menunggu, hasil swab anti gen menunjukan hasil reaktif dan dokter memberikan beberapa jenis obat disertai dengan surat pengantar rujukan Swab PCR ke Puskesmas Cengkareng. Keputusan

Page 27: Judul Buku - Siaga Bencana

27

saya saat itu segera sore hari melakukan Swab PCR secara mandiri disalah satu perusahaan farmasi di daerah Cideng, Jakarta Pusat. Saya kembali kerumah dengan kondisi kurang lebih masih sama dengan yang saya alami sehari sebelumnya namun demam sudah mulai mereda. Malam itu saya mulai menyiapkan mental, membuat perencanaan, menerapkan protokol kesehatan dan isolasi mandiri sambil berharap cemas menunggu hasil Swab PCR keluar. Tengah malam petugas farmasi mengirimkan hasil pemeriksaan Swab PCR melalui WhatsApp dan benar saja kecurigaan saya, hasilnya positif Covid-19. Baiklah, saya mulai menguatkan hati berusaha untuk tetap tenang, tidak panik, menjalankan SOP, dan segera saya informasikan ke anggota keluarga serta rekan kerja.

Setelah Sholat Subuh, sabtu 30 Januari 2021 saya memberitahukan hasil Swab PCR positif kepada pimpinan di unit tempat saya bekerja dan menerima arahan sesuai dengan SOP yang berlaku. Hasil koordinasi pagi itu adalah saya akan di jemput menggunakan mobil Relawan Ambulance Satgas Covid-19 dan selanjutnya menjalani isolasi mandiri di fasilitas yang telah disediakan pemerintah Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Menjelang siang saya coba browsing mencari informasi terkait wisma atlet, perlengkapan dan barang bawaan apa saja yang diperlukan selama menjalani isolasi mandiri. Saya berusaha menyusun list perlengkapan dan belanja beberapa keperluan setelah itu packing semua barang yang telah saya persiapkan.

Siang hari mobil ambulance datang menjemput sesuai lokasi yang saya berikan dan perjalanan selanjutnya menuju Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Tidak perlu waktu lama, sekitar 30 menit ambulance tiba di Tower 6 dan selanjutnya diarahkan untuk melakukan registrasi, screening Kesehatan, tensi tekanan darah, pengecekan suhu, saturasi oksigen, pengambilan sampel darah, rontgen dada, gelang penanda pasien dan saya mendapat pembagian kamar di Tower 7 Lantai 9 Kamar 10 yang saya tempati selama 10 hari kedepan sampai tanggal 9 Februari 2021.

Page 28: Judul Buku - Siaga Bencana

28

B. Apa Yang Harus Saya Lakukan Jika Terkonfirmasi Positif ?

Page 29: Judul Buku - Siaga Bencana

29

C. Menyiapkan List Perlengkapan

Isolasi mandiri dilakukan dengan tujuan menghindari penularan virus ini lebih jauh. Prinsip utama dari isolasi mandiri ini adalah dengan menghindari kontak dengan orang lain. Siapkan beberapa keperluan berikut untuk membantu pencegahan atau pemulihan dari Covid-19. Berikut ini adalah list perlengkapan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

1. Trolly bag/duflle bag

2. Daypack (Peralatan kantor)

3. Pakaian dalam (persiapkan untuk 10-14 hari)

4. Pakaian tidur (celana training, sweater, kaos kaki)

5. Pakaian harian ( T-Shirt, celana)

6. Pakaian olahraga (quick dry)

7. Perlengkapan ibadah (sarung,sajadah, alquran)

8. Perlengkapan mandi (handuk, pasta gigi, sikat gigi, sabun, shampo, pencuci muka, pencukur jenggot, deodorant, parfum, obat kumur betadine, detol)

9. Sendal

10. Sepatu olahraga dan kaos kaki

11. HP, Charger, powerbank, jam tangan

12. Tumbler dan thermos air panas

13. Suplemen, vitamin, susu, madu, habatusaudah, medical kit

14. Dompet, uang cash secukupnya

15. Dokumen (ktp,bpjs, hasil swab pcr/rujukan)

16. Detergen cair, Dry bag (tempat pakaian kotor)

17. Tisu basah, tisu kering, masker medis, hand sanitizer, sabun cuci tangan,

18. Snack dan minuman

19. Perlatan makan (sendok, piring, gelas, sunlight cair)

20. Multitools (pisau kecil pemotong buah)

Page 30: Judul Buku - Siaga Bencana

30

D. Membuat Agenda Harian

Rasa bosan pastinya akan kita rasakan selama menjalani isolasi mandiri. Membuat agenda harian adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir kebosanan selama di wisma atlet. Beribadah dan tetap produktif serta selalu berfikir positif dengan menjalani rutinitas yang menyenangkan dapat membantu mempercepat masa penyembuhan. Gunakan waktu istirahat semaksimal mungkin, upayakan untuk tidur tidak terlalu larut malam dan bangun dipagi hari secara rutin. Luangkan waktu untuk berolah raga ringan atau sekedar berjalan kaki sambil berjemur selama 15-30 menit di pagi hari dan sore hari.

Anda bisa menyusun jadwal dan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Waktu Aktivitas

13.00 Istirahat

15.30 Sholat Ashar

16.00 Me Time / Video Call dengan keluarga

17.00 Olahraga Sore

18.00 Cek kesehatan

18.30 Mandi & sholat maghrib

19.00 Me time

19.30 Sholat isya

19.45 Makan malam & minum obat

20.00 Me Time / Video Call dengan keluarga

21.00 Snack time

22.00 Tidur

Waktu Aktivitas

04.30 Bangun Tidur

04.35 Sholat Subuh

04.45 Minum madu & makan kurma

05.00 Lanjut Istirahat

06.30 Cek Kesehatan

07.00 Olahraga ringan

07.30 Sarapan & minum obat

08.00 Mandi

08.30 Me Time /Cek kerjaan

10.00 Snack Time & istirahat

12.00 Cek kesehatan & Sholat Dzuhur

12.30 Makan Siang & Minum obat

Page 31: Judul Buku - Siaga Bencana

31

Pantau gejala dan kondisi harian dalam bentuk table pemantauan kesehatan selama menjalani isolasi mandiri.

Petugas kesehatan secara rutin melakukan pemeriksaan di ruangan Poli sebanyak 3 kali setiap hari. Pada umumnya pemeriksaan dilakukan pagi hari (pukul 06.00) siang hari (pukul 12.00) dan malam hari (pukul 18.00). Setelah dilakukan pemeriksaan kita akan mendapatkan obat dan makan.

Hari, Tanggal

Waktu (WIB)

Suhu Tubuh (o)

Saturasi Oksigen (%)

Indra Penciuman

Batuk Sesak Lain-lain

Sabtu, 30/01/21

18.00 36.8 98 Baik - - -

Minggu, 31/01/21

18.22 36.8 98 Baik - - Pusing

Senin, 01/02/21

07.00 37 95 Baik - - -

Selasa, 02/02/21

06.30 36.9 98 Baik - - -

Rabu, 03/02/21

06.50 36.5 97 Baik - - -

Kamis, 04/02/21

06.30 36.3 98 Baik - - -

Jum’at, 05/02/21

06.30 36.6 98 Baik - - -

Sabtu, 06/02/21

06.30 35.9 98 Baik - - -

Minggu, 07/02/21

06.30 36.5 98 Baik - - -

Senin, 08/02/21

06.30 36.2 98 Baik - - -

Selasa, 09/02/21

06.30 36.2 98 Baik - - -

E. Membuat Tabel Pemantauan

Page 32: Judul Buku - Siaga Bencana

32

F. Monitor Informasi Melalui Whatsapp Group

G. Akhir Dari Isolasi Mandiri

Pantau selalu informasi dan pengumuman yang disampaikan melalu WhatsApp Group (WAG). WAG merupakan sarana koordinasi dan bertukar informasi antar pasien dan petugas kesehatan. Biasanya admin WAG akan menginformasikan jadwal dan nama tenaga kesehatan yang bertugas. Admin WAG juga menginformasikan jadwal pemeriksaan rutin kesehatan, jadwal Swab PCR pasien, pengambilan obat, makanan dan informasi penting lainnya seperti jadwal pengantaran barang oleh porter logistik ke setiap lantai (pagi: 08.30, siang: 14.30, malam:19.30) dan lokasi penerimaan paket ( Tower 5&6 di Pos 4, Tower 4&7 di Pos 7)

Sesuai jadwal tanggal 8 Februari 2021 setelah menjalani masa perawatan isolasi mandiri selama kurang lebih 10 hari dijadwalkan untuk Swab PCR. Hasil Swab PCR disampaikan oleh tim dokter pada 9 Februari 2021. Hari yang dinanti akhirnya tiba, berdasarkan evaluasi dan rekomendasi tim dokter saya diperbolehkan untuk pulang ke rumah dan melanjutkan isolasi mandiri selama 7 hari. Pasien yang telah menjalani masa isolasi sesuai waktu yang ditetapkan walau tanpa hasil tes negatif PCR sudah aman untuk kembali bekerja atau beraktivitas. Hal ini karena periode infeksius virus dalam

tubuhnya sudah selesai. Pihak RSDC Wisma Atlet akan mengeluarkan surat keterangan selesai rawat yang menjelaskan bahwa pasien telah selesai menjalani proses isolasi mandiri dalam kondisi stabil dan tidak menunjukan gejala infeksi Covid-19.

Page 33: Judul Buku - Siaga Bencana

33

APA YANG DILAKUKAN SETELAH SELESAI

PERAWATAN ISOLASI MANDIRI

4

Page 34: Judul Buku - Siaga Bencana

34

A. Kriteria Dinyatakan Sembuh

Kapan Seseorang DinyatakanSembuh dari Covid-19 ?

Page 35: Judul Buku - Siaga Bencana

35

B. Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Dinyatakan Sembuh

Boleh Kembali beraktivitas seperti sebelumnya.

Bila masih lemas, jangan paksakan diri untuk langsung Kembali ke intensitas aktivitas seperti sebelum sakit. Lakukan secara bertahap.

Bila masih ada gejala sisa, rutin periksakan diri ke dokter sesuai gejalannya.

Bila sudah tidak ada gejala, lakukan check-up rutin untuk melihat adakah gangguan organ yang terjadi akibat Covid-19.

Bila sudah dinyatakan sembuh, tidak perlu swab PCR berkala bila tidak ada indikasi reinfeksi (curiga reinfeksi bila muncul gejala baru lagi, gejala yang masih ada memburuk atau ada kontak erat baru)

Tetap Lakukan Protokol Kesehatan dan Jaga Kesehatan Imun karena Kemungkinan Terinfeksi Ulang Tetap ada

?

Page 36: Judul Buku - Siaga Bencana

36

C. Protokol Kesehatan Setelah Sembuh

Apa Protokol KesehatanSetelah Sembuh ?

Protokol Kesehatan yang dilakukan oleh orang yang sudah sembuh seharusnya sama dengan yang lain. Prinsipnya adalah menutup jalur masuk virus dan meminimalkan jumlah virus yang bisa masuk ke tubuh.

PROTOKOL

5M

Meski sudah sembuh, penyintas Covid-19 kemungkinan bisa terinfeksi kembali yang disebut Reinfeksi.

• Waktu terbentuknya Imunitas / kekebalan alami setelah terkena covid, berbeda pada setiap orang.

• Selang waktu terjadinya reinfeksi sangat bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah dinyatakan sembuh.

Page 37: Judul Buku - Siaga Bencana

37

D. Menjaga Imunitas

• Konsumsi makanan bergizi (tinggi protein dan antioksidan, serta multivitamin dan mineral)

• Tidur cukup dan berkualitas (7-9 jam/hari)• Olahraga teratur (disesuaikan dengan toleransi

tubuh setelah sembuh)• Hindari rokok dan alcohol• Manajemen stress yang baik (kendalikan persepsi

terharap stigma yang menyerang)• Vaksinasi bila ada kesempatan

Bagaimana Cara Menjaga ImunitasSetelah Sembuh ?

Page 38: Judul Buku - Siaga Bencana

38

E. Apakah Setelah Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi ?

Sangat Bisa ! tergantung bagaimana sistem imun tubuh, jumlah dan keganasan virus, serta lingkungan yang mendukung.

Setelah sembuh, antibodi dan sel memori tidak bertahan selamanya. Kadarnya menurun setelah 60 hari dan ada yang bertahan hingga 6-8 bulan (Long 2020, Zhao 2020, Dan 2020).

Mutasi virus yang banyak terjadi juga bisa mengganggu respon pengenalan antibodi yang bersifat spesifik (Tillett 2020).

Page 39: Judul Buku - Siaga Bencana

39

F. Vaksinasi Bagi Penyintas Covid-19

Sangat perlu dengan alasan :

• Antibodi dan sel memori setelah terinfeksi alami tidak bertahan selamanya (bukti ilmiah terkini antibodi bisa bertahan hingga 8 bulan dan sel memori hingga 6 bulan) (Dan 2020)

• Kemungkinan reinfeksi tetap ada

• Selama banyak paparan virus di sekitar, penyintas pun akan beresiko sama terinfeksi.

Sesuai dengan SE Nomor HK 02.02/I/368/2021 Penyintas Covid-19 jika sudah dinyatakan sembuh minimal 3 bulan, maka dapat diberikan vaksin Covid-19

Page 40: Judul Buku - Siaga Bencana

40

G. Donor Plasma KonvalesenKR

ITER

IA C

ALON

PEN

DON

OR P

LASM

AKO

NVA

LESE

N:

Sumber : covid19.go.id

Page 41: Judul Buku - Siaga Bencana

41

LONGCOVID SYNDROME

5

Page 42: Judul Buku - Siaga Bencana

42

A. Apa itu LCS

Grafis: Kompas, 6 Februari 2021

Menetapnya gejala selama beberapa waktu setelah dinyatakan sembuh, disebut LONG COVID

• Long Covid tidak menular, tetap boleh beraktivitas seperti biasa (disesuaikan toleransi badan)

• Sisa gejala keradangan atau sisa gangguan organ yang terjadi setelah infeksi Covid-19

• Tetap kontrol rutin ke dokter untuk monitor kondisi• Belum ada penanganan khusus terhadap Long Covid, hanya pengobatan suportif dan sesuai gejala

Page 43: Judul Buku - Siaga Bencana

43

B. Gejala Yang Dirasakan

C. Apakah Perlu Pengobatan Khusus

GEJALA-GEJALA APA SAJA YANG BISA DIRASAKAN ?

APAKAH PERLU PENGOBATAN KHUSUS ?

• Kelelahan berlebihan • Sesak / nafas pendek• Nyeri-nyeri sendi • Nyeri dada• Bantuk • Anosmia • Pilek• Sulit berkonsentrasi

• Hilang pengecapan• Nyeri kepala• Produksi dahak berlebih• Nafsu makan menurun• Nyeri tenggorokan • Vertigo • Nyeri otot• Diare

Sekitar 44.1% mengalami kualitas hidup yang menurun 89% mengalami gejala yang fluktuatif frekuensi dan intensitasnya >50% mengalami gejala pada sore sampai malam hari 5% gejala muncul sepanjang waktu

Hingga sekarang belum ada penanganan khusus untuk Long Covid-19

REKOMENDASI KESEPAKATAN AHLI (Baskoro 2020) :

• Jangan paksanakan diri beraktivitas sebelum mengalami Covid-19• Cukupkanlah waktu untuk beristirahat fisik dan mental• Buat perencanaan agar bisa mengurangi aktivitas yang melelahkan• Buatlah skala prioritas untuk pekerjaan dan aktivitas anda• Kontrol rutin selama masih ada gejala

*Diurut dari yang terbanyak

Sumber : @ningzsppd / Carfi et al 2020 (patien led research)

Page 44: Judul Buku - Siaga Bencana

44

C. Gangguan Organ Tubuh

Semua penderita Covid-19 ringan atau berat bisa mengalami gangguan organ dan menjadi long covid tetapi tidak semua orang pasti mengalami.

Pada usia muda dan berisiko rendah, sekitar 70% mengalami gangguan satu atau lebih organ dalam waktu 4 bulan setelah sembuh (BMJ 2020). Beberapa gangguan organ yang bisa terjadi:

• Ruam kulit• Kerontokan rambut• Gangguan konsentrasi• Gangguan tidur• Gangguan pembauan/

• pengecapan• Fibrosis paru• Keradangan jantung• Gangguan ginjal

Rash kulit/kerontokan rambut

Gangguan KonsentrasiGangguan Tidur

Fibrosis Paru

Gangguan pembauan/pengecapan

Keradangan Jantung

Gangguan Ginjal

Sumber : @ningzsppd

Page 45: Judul Buku - Siaga Bencana

45

REHABILITASI PASKA KESEMBUHAN COVID-19

6

Page 46: Judul Buku - Siaga Bencana

46

A. Mengelola Aktifitas Sehari-hari

Page 47: Judul Buku - Siaga Bencana

47

B. Mengelola Pada Masalah Suara

Page 48: Judul Buku - Siaga Bencana

48

C. Mengelola Masalah Pada Menelan

Page 49: Judul Buku - Siaga Bencana

49

D. Mengelola Masalah Pada Memori dan perhatian

Page 50: Judul Buku - Siaga Bencana

50

E. Apakah Ada Obat Khusus Untuk Memulihkan Anosmia Karena Covid-19 ?

Page 51: Judul Buku - Siaga Bencana

51

F. Mengelola Stress, Kecemasan dan Depresi

Page 52: Judul Buku - Siaga Bencana

52

G. Kapan harus menghubungi professional kesehatan

Page 53: Judul Buku - Siaga Bencana

53

EPILOG

Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terhitung genap 1 tahun sejak kasus pertama dilaporkan pada 2 Maret tahun 2020 lalu. Sejak itu pula seluruh elemen bangsa bahu membahu melakukan penanganan terbaiknya dan bergerak bersama mewujudkan kolaborasi pentahelix. Kolaborasi ini mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga usaha, organisasi masyarakat, akademisi, media, relawan, serta tenaga kesehatan di puskesmas, dinas kesehatan, laboratorium, rumah sakit tingkat daerah dan pusat.

Keberadaan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet menjadi simbol perjuangan bangsa Indonesia melawan pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai. 1 tahun perjalanan pandemi di Indonesia juga memberikan secercah harapan untuk mengakhiri pandemi kini mulai terlihat setelah dimulainya upaya vaksinasi sejak pertengahan Januari lalu. Upaya penyadaran masyarakat sudah banyak dilakukan dengan berbagai konten-konten edukasi untuk meningkatkan kepatuhan dan perubahan perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Pada akhirnya, pengalaman menjadi pasien Covid-19 tidak akan pernah terlupakan dalam perjalanan hidup saya. Melalui buku ini saya berharap pengalaman dan pengetahuan terkait dengan Covid-19 dapat memberikan sedikit kontribusi dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 dan gerakan literasi bencana di Indonesia.

Page 54: Judul Buku - Siaga Bencana

54

UCAPAN TERIMA KASIH

Buku ini dibuat sebagai ungkapan rasa bersyukur atas kesembuhan saya yang telah melalui masa perawatan hingga dinyatakan selesai isolasi. Ucapan terimakasih kepada keluarga besar terutama untuk istri dan anak-anak, orang tua, mertua dan rekan-rekan kerja yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu . Saya juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan, relawan ambulance, relawan edukasi Covid-19 dan khususnya mereka yang bertugas melayani dan merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Buku ini juga saya dedikasikan kepada seluruh penyintas Covid-19 di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas, penyemangat dan simbol perlawanan bagi mereka yang pernah mengalami stigmatisasi Covid-19.

Terakhir, saya ucapkan terimakasih kepada Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Tenaga kesehatan di Tower 7 (lantai 9) para narasumber, mitra konten dan tim creative yang telah membantu menyelesaikan buku ini. Doa dan harapan bagi kita semua tentunya selalu diberikan kesehatan dan perlindungan dari Allah SWT serta diberikan kekuatan dalam menghadapi Covid-19 hingga akhirnya kita bisa menjadi pemenang dalam pertempuran melawan Pandemi ini.

Mitra Konten:

https://www.instagram.com/yuksiagabencana/?hl=id

https://www.instagram.com/pandemictalks/?hl=id

https://covid19.go.id/https://www.instagram.com/covidsurvivor.id/?hl=id

Page 55: Judul Buku - Siaga Bencana

55

BIOGRAFI

Tasril Mulyadi, lebih akrab disapa Iriel adalah pria keturunan minang dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang anak. Iriel berpengalaman lebih dari 15 tahun bekerja sebagai praktisi dalam bidang Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Memulai karier di tahun 2006, Ia aktif sebagai narasumber dan fasilitator kegiatan Sekolah Siaga Bencana dan sosialisasi Pengarusutamaan Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana pada Program Community Preparedness (COMPRESS) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sejak tahun 2010, Ia menjadi Creative Consultant Box Breaker serta mendalami social media marketing. Keahliannya sebagai Content Creator memotivasinya bersama beberapa rekan membuat platform online mendukung gerakan literasi dan edukasi kebencanaan dengan nama SiagaBencana.Com. Iriel merupakan Founder & Creative Lead untuk PREDIKT sebuah startup yang mengembangkan Toolkit kesiapsiagaan bencana untuk keluarga. Pada tahun 2018 Iriel menjadi Co Leader untuk U-Inspire (Platform Pemuda dan Professional Muda berbasis SETI for DRR) dan menjadi Focal Point untuk Sendai Framework Voluntary Commitment. Di Tahun 2021 ini, Iriel bersama dengan Sky Volunteer menjalankan program Fly For Humanity, sebuah project kolaborasi kemanusian dengan mengoptimalkam teknologi UAV/Drone untuk kegiatan penanggulangan bencana. Iriel juga menjadi volunteer untuk Covid Survivor Indonesia, komunitas penyintas Covid-19 dalam upaya edukasi dan melawan stigmatisasi serta diskriminasi. Sejak tahun 2016 hingga saat ini, Ia bekerja penuh waktu untuk Kedeputian Bidang Pencegahaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Page 56: Judul Buku - Siaga Bencana

56

Kegemarannya menulis kreatif dan pengembangan produk untuk berbagai isu kebencanaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan efisiensi energi diterjemahkannya kedalam beberapa bentuk produk literasi berupa buku, panduan/pedoman, permainan, video dan konten lainnya untuk sosial media yang Ia kontribusikan untuk mendukung literasi kebencanaan di Indonesia, diantaranya: 1. Buku Panduan Children Science Support, LIPI 2007.2. Buku Panduan Pameran Siaga Bencana, LIPI 2007.3. Flipchart Children Science Support, LIPI 2007.4. Buku Membangun Sekolah Siaga Bencana, LIPI 2008.5. Buku Cerita Dari Maumere: Membangun Sekolah Siaga Bencana,

UNESCO 2009.6. Buku Cerita Dari Aceh: Meningkatkan Kapasitas dan Membangun

Sekolah Siaga Bencana, UNESCO 2010.7. Poup Up Book Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi dan Tsunami,

BoxBreaker 2012.8. Audio Book Petualangan Mengenal Bencana, BoxBreaker 2012.9. Buku Pembelajaran 2 Negara Dalam Kesiapsiagaan Bencana, JICA -

LIPI 2012.10. Komik Pengurangan Risiko Bencana, Petualangan Tsuna dan Tsuni,

BNPB 2013.11. Buku Pedoman Latihan Evakuasi Mandiri, BNPB 201712. Buku Panduan Kesiapsiagaan Bencana untuk Keluarga, BNPB 201813. Buku Petunjuk Penggunaan Tas Siaga Bencana, BNPB 201814. Factsheet Menjawab Pertanyaan Gempa Lombok 2018, UINSPIRE 201815. Factsheet Menjawab Pertanyaan Tsunami Selat Sunda 2018, UINSPIRE

201816. Buku Panduan Mudik Aman ala Siaga Bencana, BoxBreaker 201917. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh menghadapi Bencana, BNPB

201918. Buku Saku Pramuka Siaga Bencana, BNPB 201919. Modul Panduan Keluarga Tangguh Bencana, BNPB 201920. Factsheet Menjawab Pertanyaan Seputar Banjir Bandang 2019,

UINSPIRE 2020

Penghargaan yang pernah diraih:• Over all Winner, Flood Hack, 2016 (Australian Aid-DMInnovation-

HotOSM) • 2nd Winner, Flood Innovation Challenge,2017 (PMI-IFRC-ZII)• YSEALI Seeds for the Future Grant Recipients, 2018 (US Mission to

ASEAN)

Page 57: Judul Buku - Siaga Bencana

57

DAFTAR PUSTAKA

• Buku saku pasca sembuh covid, Satgas Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, februari 2021.

• Buku panduan setelah sembuh Covid-19, RA Adaninggar, dr, SpPD; pandemic talks, https://www.instagram.com/p/CLSwbizgh-z/ (diakses 15/2/2021,22.00).

• Buku Isolasi Mandiri, Andi Khomeini Takdir Haruni, Februari 2021.• Sebuah Jurnal Positif dari yang pernah positif untuk yang positif, Angga

Wedhaswara, Versi 2, Januari 2021.• Buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19, Satgas

Covid-19, Oktober 2020, https://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-perubahan-perilaku-penanganan-Covid-19

• Poster Isolasi Diri, Maret 2020, https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/panduan-isolasi-diri (diakses 15/2/2021, 23.00).

• Kenali Komplikasi Covid-19, Ahmad Arif, Harian Kompas, 6 februari 2021.

• https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/30/091000065/otg-Covid-19-perlukah-tes-swab-lagi-setelah-selesai-isolasi-mandiri-?page=all (diakses 18/2/2021, 10.00).

• https://katadata.co.id/ariemega/infografik/5fb8c4b42e480/protokol-vdj-untuk-tekan-risiko-Covid-19 (diakses 18/2/2021, 10.00).

Page 58: Judul Buku - Siaga Bencana

58