judul artikel pada jurnal ekobis · naskah dibuat dalam bentuk 1 kolom (standar) semua jenis rumus...
TRANSCRIPT
p-ISSN (2088-219X) e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 1
TEMPLATE
JUDUL ARTIKEL PADA JURNAL EKOBIS
(Maksimal 12 Kata, Times New Roman 16, spasi 1, Bold)
Nama Penulis Pertama1, Nama Penulis Kedua2, dan seterusnya (Times New Roman 11,
spasi 1, Bold) 1Institusi, Alamat e-mail (Times New Roman 11, spasi 1,) 1Institusi, Alamat e-mail (Times New Roman 11, spasi 1,)
ABSTRAK (Times New Roman 11, spasi 1, Maksimal 250 kata)
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari
pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah
kata-kata maksimal 5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul
penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.
Kata Kunci: kata1, kata2, kata3, kata4, kata5
ABSTRACT
An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding or
any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader
quickly ascertain the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of
a manuscript or typescript, acting as the point-of-entry for any given academic paper or patent
application. Absatrcting and indexing services for various academic discipline are aimed at
compiling a body of literature for that particular subject. Abstract length varies by discipline and
publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically as an overview of what
appears in the paper.
Keywords: word1, word2, word3, word4, word5
Naskah diterima : #date, Naskah dipublikasikan : #date
PENDAHULUAN Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text
artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
KAJIAN LITERATUR
Sub Judul1
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Sub Judul2
text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
METODE PENELITIAN
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
p-ISSN (2088-219X) e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 2
PEMBAHASAN
Sub Judul1
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Sub Judul2
text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
PENUTUP
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text
artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
REFERENSI
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
ATURAN PENULISAN JURNAL EKOBIS
JUDUL
Judul utama (pada halaman pertama) harus dituliskan dengan jarak margin 3 cm dari tepi
kertas, rata tengah dan dalam huruf kapital Times New Roman 16, tebal
PENULIS DAN INSTITUSI
Nama Penulis dan asal institusi (afiliasi) dituliskan dengan Times New Roman 11, spasi 1, Bold
dengan jarak margin 3 cm dari tepi kertas, rata tengah
ABSTRAK
Abstrak ditulis menggunakan Times New Roman 11, spasi 1, dan ditulis maksimal 250 kata.
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari
pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah
kata-kata maksimal 5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul
penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan penelitian; (2) wawasan dan rencana
pemecahan masalah; (3) kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (gap
research), (4) rumusan tujuan penelitian;. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan
akan hasil dan manfaat penelitian. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik
dengan 1 spasi Times New Roman 11.
KAJIAN LITERATUR
Teori yang mendukung variabel yang di bahas berdasarkan artikel sebelumnya yang relevan,
pengembangan hipotesis yang didasarkan atas teori dari penelitian terdahulu (jika menggunakan
hipotesis) dan kerangka pikir.
METODE
p-ISSN (2088-219X) e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 3
Bagian ini menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah: (1)
rancangan penelitian; (2) populasi dan sampel (sasaran penelitian); (3) teknik pengumpulan data
dan pengembangan instrumen; (4) dan teknik analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan
alat dan bahan, perlu dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan
kecanggihan alat yang digunakan sedangkan spesifikasi bahan menggambarkan macam bahan
yang digunakan.
Untuk penelitian kualitatif seperti penelitian tindakan kelas, etnografi, fenomenologi, studi
kasus, dan lain-lain, perlu ditambahkan kehadiran peneliti, subyek penelitian, informan yang ikut
membantu beserta cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama penelitian serta
uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian. Sebaiknya dihindari penulisan ke dalam
“anak sub-judul” pada bagian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil penelitian dan biasanya merupakan bagian
terpanjang dari suatu artikel. Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil
“bersih”. Proses analisis data seperti perhitungan statistik dan proses pengujian hipotesis tidak
perlu disajikan. Hanya hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan.
Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas penyajian hasil penelitian secara verbal.
Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-
sub topik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-
pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3)
menginterpretasi/menafsirkan temuan-temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan
struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5) memunculkan teori-teori baru atau modifikasi
teori yang telah ada.
Dalam menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian, hasil penelitian
harus disimpulkan secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan
logika dan teori-teori yang ada. Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/ dikaitkan
dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya atau dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini
harus ada rujukan. Menjelaskan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari temuan penelitian.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada
tujuan penelitian, bukan mengulang teori dan tidak berisi angka statistic, dibuat tanpa sub judul.
Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.
Saran
Saran disusun berdasarkan temuan penelitian yang telah dibahas. Saran dapat mengacu pada
tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan/atau penelitian lanjutan.
REFERENSI
p-ISSN (2088-219X) e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 4
Penulisan referensi menggunakan system APA Style (gunakan reference manager). Tidak perlu
dikelompokkan berdasarkan buku, jurnal, koran, ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya.
Tulisan atau naskah adalah asli, belum pernah diterbitkan/dipublikasikan di media cetak lain.
Naskah adalah hasil karya penulis berupa riset lapangan maupun riset kepustakaan yang
mengkaji permasalahan aktual yang berkembang dimasyarakat.
Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari padanannya
dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan bahasa asingnya .
Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia baku.
Referensi menggunakan aturan APA Style dan tidak menggunakan catatan kaki
Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
Naskah diketik dalam 1 (satu) spasi dengan menggunakan Ms. Word (Font Times
New Roman, ukuran 11 pitch), dengan jumlah kata minimal 3500-5500 kata atau 8 –
15 halaman kertas A4 (sudah termasuk gambar, table, ilustrasi, dan daftar pustaka),
dengan batas pengetikan adalah batas kiri, batas kanan, batas atas dan batas bawah =
3 cm.
Naskah dibuat dalam bentuk 1 kolom (standar)
Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation (bagi pengguna MS
Word ada di bagian Insert => Equation), termasuk pembagian/fraksi, Zigma, Akar,
Matriks, Integral, Limit/Log, Pangkat, dsb
Isi tulisan bukan merupakan tanggung jawab redaksi. Redaksi berhak mengedit redaksional
tanpa mengubah arti.
Redaksi berhak menolak naskah yang tidak memenuhi syarat dan akan dikembalikan.
Hal-hal yang belum jelas dapat menghubungi Tim Redaksi Jurnal EKOBIS STIE
Muhammadiyah Jakarta dengan alamat:
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Muhammadiyah Jakarta Jl. Minangkabau, No.60, Jakarta Selatan 12970
Telp: 021-835.4683. Email: [email protected]
Gambar dan Tabel
Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah tabel. Tuliskan
tabel tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel
dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Format Tabel
Kepala
Tabel
Kepala Kolom Tabel
Sub-kepala Kolom Sub-kepala
Kolom
Isi Isi tabel Isi tabel
p-ISSN (2088-219X) e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 5
Gambar 1. Carrol’s CSR Pyramids
Kutipan dan Acuan
Penulis disarankan menggunakan fasilitas bantu sitasi, seperti Zotero, Endnote, atau Mendeley
untuk memastikan cara pengacuan dan penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan gaya
penulisan di jurnal EKOBIS.
a. Sumber kutipan dalam teks ditulis di antara kurung buka dan kurung tutup yang
menyebutkan nama belakang (akhir) penulis, tahun, dan nomor halaman.
Contoh:
1. Satu sumber kutipan dengan satu penulis: (Asyik, 2006), jika disertai dengan halaman:
(Asyik, 2006: 289)
2. Satu sumber kutipan dengan dua penulis: (Cooper dan Schlinder, 2003: 24)
3. Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: (Guan et al., 2009)
b. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis pertama yang disebutkan pada teks.
Contoh: Guan et al. (2009: 59) menyatakan…
c. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika tahun publikasi
sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
d. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-beda: (Yermack, 1997;
Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga atau badan
tertentu: Badan Pusat Statistik (2006).
f. Apabila kutipan diambil dari sumber yang penulisnya mengutip dari sumber yang lain, maka
ditulis seperti contoh: Simson, 1969 (dalam Aboody dan Kasznik, 2000:321) menyatakan
bahwa mayoritas perusahaan publik mengungkap pengaruh pro forma atas kompensasi
berbasis saham di bawah pendekatan nilai wajar
Contoh Penulisan referensi dengan APA style
Bank Indonesia Bandung. (2015). Statistik Ekonomi Keuangan Daerah bulan Pebruari:
Bandung.
Dewinta, I. A., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14.3. Maret, 1584-1613.
p-ISSN (2088-219X) e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 6
Febrianti, W. (2014). Pengaruh Kompensasi terhadap Etos Kerja dan Dampaknya terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Artha Retailindo. Skripsi.STIE Muhammadiyah: Jakarta.
(Tidak dipublikasikan).
Huda, N., Rini, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2012). The analysis of attitudes, subjective norms,
and behavioral control on muzakki's intention to pay zakah. International Journal of
Business and Social Science, 3(22).
Kuraesin, A. D. (2015). The Influence Of Organizational Culture On Management Information
System. Int. J. Sci. Technol. Res, 4(8), 140-141.
Marlianingrum, P. R., Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Fahrudin, A. (2019, March).
Economic analysis of management option for sustainable mangrove ecosystem in
Tangerang District, Banten Province, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 241, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Sekretariat Negara: Jakarta.Rini, N., Huda, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2018). Peran
Dana Zakat dalam Mengurangi Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan. EKUITAS
(Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 17(1), 108-127.
Wati, M. L. N., Primiana, I., & Sudarsono, R. 2015. Political connections and controlling
shareholder on Indonesia conglomerates. Proceedings of International Conference on
Advanced Research Business and Social Sciences (ICARBSS) 2015 Kuala Lumpur,
Malaysia, pp 133-142.
Wati, L. N. (2017). Board of commissioner’s effectiveness on politically connected
conglomerates: Evidence from Indonesia. Pertanika Journal Social Sciences &
Humanities, 25(S), pp. 255-270.
Wati, L. N. (2017). Metodologi Penelitian Terapan Bisnis. Jakarta: Mujahid Press.
Wati, L.N., Syahdam, G.R., Prambudi, B. (2019). Peran Pengungkapan CSR dan Mekanisme
GCG Pada Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Ecodemica. Vol. 3 No. 2, 98-
110.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849)
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 1
TEMPLATE
JUDUL ARTIKEL PADA JURNAL AKUNTANSI
(Maksimal 12 Kata, Times New Roman 16, spasi 1, Bold)
Nama Penulis Pertama1, Nama Penulis Kedua2, dan seterusnya (Times New Roman 11,
spasi 1, Bold) 1Institusi, Alamat e-mail (Times New Roman 11, spasi 1,) 1Institusi, Alamat e-mail (Times New Roman 11, spasi 1,)
ABSTRAK (Times New Roman 11, spasi 1, Maksimal 250 kata)
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari
pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah
kata-kata maksimal 5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul
penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.
Kata Kunci: kata1, kata2, kata3, kata4, kata5
ABSTRACT
An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding or
any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader
quickly ascertain the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of
a manuscript or typescript, acting as the point-of-entry for any given academic paper or patent
application. Absatrcting and indexing services for various academic discipline are aimed at
compiling a body of literature for that particular subject. Abstract length varies by discipline and
publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically as an overview of what
appears in the paper.
Keywords: word1, word2, word3, word4, word5
Naskah diterima : #date, Naskah dipublikasikan : #date
PENDAHULUAN Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text
artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
KAJIAN LITERATUR
Sub Judul1
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Sub Judul2
text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
METODE PENELITIAN
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
PEMBAHASAN
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849)
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 2
Sub Judul1
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Sub Judul2
text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
PENUTUP
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text
artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
REFERENSI
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
ATURAN PENULISAN JURNAL AKUNTANSI
JUDUL
Judul utama (pada halaman pertama) harus dituliskan dengan jarak margin 3 cm dari tepi
kertas, rata tengah dan dalam huruf kapital Times 16-point, tebal
PENULIS DAN INSTITUSI
Nama Penulis dan asal institusi (afiliasi) dituliskan dengan Times New Roman 11, spasi 1, Bold
dengan jarak margin 3 cm dari tepi kertas, rata tengah
ABSTRAK
Abstrak ditulis menggunakan Times New Roman 11, spasi 1, dan ditulis maksimal 250 kata.
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari
pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah
kata-kata maksimal 5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul
penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan penelitian; (2) wawasan dan rencana
pemecahan masalah; (3) kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (gap
research), (4) rumusan tujuan penelitian;. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan
akan hasil dan manfaat penelitian. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik
dengan 1 spasi Times New Roman 11.
KAJIAN LITERATUR
Teori yang mendukung variabel yang di bahas berdasarkan artikel sebelumnya yang relevan,
pengembangan hipotesis yang didasarkan atas teori dari penelitian terdahulu (jika menggunakan
hipotesis) dan kerangka pikir.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849)
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 3
METODE
Bagian ini menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah: (1)
rancangan penelitian; (2) populasi dan sampel (sasaran penelitian); (3) teknik pengumpulan data
dan pengembangan instrumen; (4) dan teknik analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan
alat dan bahan, perlu dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan
kecanggihan alat yang digunakan sedangkan spesifikasi bahan menggambarkan macam bahan
yang digunakan.
Untuk penelitian kualitatif seperti penelitian tindakan kelas, etnografi, fenomenologi, studi
kasus, dan lain-lain, perlu ditambahkan kehadiran peneliti, subyek penelitian, informan yang ikut
membantu beserta cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama penelitian serta
uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian. Sebaiknya dihindari penulisan ke dalam
“anak sub-judul” pada bagian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil penelitian dan biasanya merupakan bagian
terpanjang dari suatu artikel. Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil
“bersih”. Proses analisis data seperti perhitungan statistik dan proses pengujian hipotesis tidak
perlu disajikan. Hanya hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan.
Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas penyajian hasil penelitian secara verbal.
Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-
sub topik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-
pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3)
menginterpretasi/menafsirkan temuan-temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan
struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5) memunculkan teori-teori baru atau modifikasi
teori yang telah ada.
Dalam menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian, hasil penelitian
harus disimpulkan secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan
logika dan teori-teori yang ada. Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/ dikaitkan
dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya atau dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini
harus ada rujukan. Menjelaskan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari temuan penelitian.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada
tujuan penelitian, bukan mengulang teori dan tidak berisi angka statistic, dibuat tanpa sub judul.
Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.
Saran
Saran disusun berdasarkan temuan penelitian yang telah dibahas. Saran dapat mengacu pada
tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan/atau penelitian lanjutan.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849)
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 4
REFERENSI
Penulisan referensi menggunakan system APA Style (gunakan reference manager). Tidak perlu
dikelompokkan berdasarkan buku, jurnal, koran, ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya.
Tulisan atau naskah adalah asli, belum pernah diterbitkan/dipublikasikan di media cetak lain.
Naskah adalah hasil karya penulis berupa riset lapangan maupun riset kepustakaan yang
mengkaji permasalahan aktual yang berkembang dimasyarakat.
Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari padanannya
dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan bahasa asingnya .
Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia baku.
Referensi menggunakan aturan APA Style dan tidak menggunakan catatan kaki
Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
Naskah diketik dalam 1 (satu) spasi dengan menggunakan Ms. Word (Font Times
New Roman, ukuran 11 pitch), dengan jumlah kata minimal 3500-5500 kata atau 8 –
15 halaman kertas A4 (sudah termasuk gambar, table, ilustrasi, dan daftar pustaka),
dengan batas pengetikan adalah batas kiri, batas kanan, batas atas dan batas bawah =
3 cm.
Naskah dibuat dalam bentuk 1 kolom (standar)
Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation (bagi pengguna MS
Word ada di bagian Insert => Equation), termasuk pembagian/fraksi, Zigma, Akar,
Matriks, Integral, Limit/Log, Pangkat, dsb
Isi tulisan bukan merupakan tanggung jawab redaksi. Redaksi berhak mengedit redaksional
tanpa mengubah arti.
Redaksi berhak menolak naskah yang tidak memenuhi syarat dan akan dikembalikan.
Hal-hal yang belum jelas dapat menghubungi Tim Redaksi Jurnal AKUNTANSI STIE
Muhammadiyah Jakarta dengan alamat:
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Muhammadiyah Jakarta Jl. Minangkabau, No.60, Jakarta Selatan 12970
Telp: 021-835.4683. Email: [email protected]
Gambar dan Tabel
Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah tabel. Tuliskan
tabel tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel
dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Format Tabel
Kepala
Tabel
Kepala Kolom Tabel
Sub-kepala Kolom Sub-kepala
Kolom
Isi Isi tabel Isi tabel
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849)
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 5
Gambar 1. Carrol’s CSR Pyramids
Kutipan dan Acuan
Penulis disarankan menggunakan fasilitas bantu sitasi, seperti Zotero, Endnote, atau Mendeley
untuk memastikan cara pengacuan dan penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan gaya
penulisan di jurnal AKUNTANSI.
a. Sumber kutipan dalam teks ditulis di antara kurung buka dan kurung tutup yang
menyebutkan nama belakang (akhir) penulis, tahun, dan nomor halaman.
Contoh:
1. Satu sumber kutipan dengan satu penulis: (Asyik, 2006), jika disertai dengan halaman:
(Asyik, 2006: 289)
2. Satu sumber kutipan dengan dua penulis: (Cooper dan Schlinder, 2003: 24)
3. Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: (Guan et al., 2009)
b. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis pertama yang disebutkan pada teks.
Contoh: Guan et al. (2009: 59) menyatakan…
c. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika tahun publikasi
sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
d. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-beda: (Yermack, 1997;
Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga atau badan
tertentu: Badan Pusat Statistik (2006).
f. Apabila kutipan diambil dari sumber yang penulisnya mengutip dari sumber yang lain, maka
ditulis seperti contoh: Simson, 1969 (dalam Aboody dan Kasznik, 2000:321) menyatakan
bahwa mayoritas perusahaan publik mengungkap pengaruh pro forma atas kompensasi
berbasis saham di bawah pendekatan nilai wajar
Contoh Penulisan referensi dengan APA style
Bank Indonesia Bandung. (2015). Statistik Ekonomi Keuangan Daerah bulan Pebruari:
Bandung.
Dewinta, I. A., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14.3. Maret, 1584-1613.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849)
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 6
Febrianti, W. (2014). Pengaruh Kompensasi terhadap Etos Kerja dan Dampaknya terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Artha Retailindo. Skripsi.STIE Muhammadiyah: Jakarta.
(Tidak dipublikasikan).
Huda, N., Rini, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2012). The analysis of attitudes, subjective norms,
and behavioral control on muzakki's intention to pay zakah. International Journal of
Business and Social Science, 3(22).
Kuraesin, A. D. (2015). The Influence Of Organizational Culture On Management Information
System. Int. J. Sci. Technol. Res, 4(8), 140-141.
Marlianingrum, P. R., Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Fahrudin, A. (2019, March).
Economic analysis of management option for sustainable mangrove ecosystem in
Tangerang District, Banten Province, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 241, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Sekretariat Negara: Jakarta.Rini, N., Huda, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2018). Peran
Dana Zakat dalam Mengurangi Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan. EKUITAS
(Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 17(1), 108-127.
Wati, M. L. N., Primiana, I., & Sudarsono, R. 2015. Political connections and controlling
shareholder on Indonesia conglomerates. Proceedings of International Conference on
Advanced Research Business and Social Sciences (ICARBSS) 2015 Kuala Lumpur,
Malaysia, pp 133-142.
Wati, L. N. (2017). Board of commissioner’s effectiveness on politically connected
conglomerates: Evidence from Indonesia. Pertanika Journal Social Sciences &
Humanities, 25(S), pp. 255-270.
Wati, L. N. (2017). Metodologi Penelitian Terapan Bisnis. Jakarta: Mujahid Press.
Wati, L.N., Syahdam, G.R., Prambudi, B. (2019). Peran Pengungkapan CSR dan Mekanisme
GCG Pada Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Ecodemica. Vol. 3 No. 2, 98-
110.
Pedoman Skripsi STIE Muhammadiyah Jakarta TA 2019/2020 1
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
TEMPLATE RINGKASAN SKRIPSI
JUDUL ARTIKEL
(Maksimal 12 Kata, Times New Roman 16, spasi 1, Bold)
Nama Penulis Pertama1, Nama Penulis Kedua2, dan seterusnya (Times New Roman 11,
spasi 1, Bold) 1Institusi, Alamat e-mail (Times New Roman 11, spasi 1,) 1Institusi, Alamat e-mail (Times New Roman 11, spasi 1,)
ABSTRAK (Times New Roman 11, spasi 1, Maksimal 250 kata)
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari
pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah
kata-kata maksimal 5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul
penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.
Kata Kunci: kata1, kata2, kata3, kata4, kata5
ABSTRACT
An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding or
any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader
quickly ascertain the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of
a manuscript or typescript, acting as the point-of-entry for any given academic paper or patent
application. Absatrcting and indexing services for various academic discipline are aimed at
compiling a body of literature for that particular subject. Abstract length varies by discipline and
publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically as an overview of what
appears in the paper.
Keywords: word1, word2, word3, word4, word5
Naskah diterima : #date, Naskah dipublikasikan : #date
PENDAHULUAN Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text
artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
KAJIAN LITERATUR
Sub Judul1
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Sub Judul2
text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
METODE PENELITIAN
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
ISSN: 2301-4075 2 http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
PEMBAHASAN
Sub Judul1
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Sub Judul2
text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
PENUTUP
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini, text
artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
REFERENSI
Text artikel ditulis disini, text artikel ditulis disini.
Pedoman Skripsi STIE Muhammadiyah Jakarta TA 2019/2020 3
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
ATURAN PENULISAN RINGKASAN SKRIPSI
JUDUL
Judul utama (pada halaman pertama) harus dituliskan dengan jarak margin 3 cm dari tepi
kertas, rata tengah dan dalam huruf kapital Times 16-point, tebal
PENULIS DAN INSTITUSI
Nama Penulis dan asal institusi (afiliasi) dituliskan dengan Times New Roman 11, spasi 1, Bold
dengan jarak margin 3 cm dari tepi kertas, rata tengah
ABSTRAK
Abstrak ditulis menggunakan Times New Roman 11, spasi 1, dan ditulis maksimal 250 kata.
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari
pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah
kata-kata maksimal 5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul
penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan penelitian; (2) wawasan dan rencana
pemecahan masalah; (3) kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (gap
research), (4) rumusan tujuan penelitian;. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan
akan hasil dan manfaat penelitian. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik
dengan 1 spasi Times New Roman 11.
KAJIAN LITERATUR
Teori yang mendukung variabel yang di bahas berdasarkan artikel sebelumnya yang relevan,
pengembangan hipotesis yang didasarkan atas teori dari penelitian terdahulu (jika menggunakan
hipotesis) dan kerangka pikir.
METODE
Bagian ini menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah: (1)
rancangan penelitian; (2) populasi dan sampel (sasaran penelitian); (3) teknik pengumpulan data
dan pengembangan instrumen; (4) dan teknik analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan
alat dan bahan, perlu dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan
kecanggihan alat yang digunakan sedangkan spesifikasi bahan menggambarkan macam bahan
yang digunakan.
Untuk penelitian kualitatif seperti penelitian tindakan kelas, etnografi, fenomenologi, studi
kasus, dan lain-lain, perlu ditambahkan kehadiran peneliti, subyek penelitian, informan yang ikut
membantu beserta cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama penelitian serta
uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian. Sebaiknya dihindari penulisan ke dalam
“anak sub-judul” pada bagian ini.
ISSN: 2301-4075 4 http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil penelitian dan biasanya merupakan bagian
terpanjang dari suatu artikel. Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil
“bersih”. Proses analisis data seperti perhitungan statistik dan proses pengujian hipotesis tidak
perlu disajikan. Hanya hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan.
Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas penyajian hasil penelitian secara verbal.
Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-
sub topik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-
pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3)
menginterpretasi/menafsirkan temuan-temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan
struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5) memunculkan teori-teori baru atau modifikasi
teori yang telah ada.
Dalam menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian, hasil penelitian
harus disimpulkan secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan
logika dan teori-teori yang ada. Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/ dikaitkan
dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya atau dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini
harus ada rujukan. Menjelaskan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari temuan penelitian.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada
tujuan penelitian, bukan mengulang teori dan tidak berisi angka statistic, dibuat tanpa sub judul.
Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.
Saran
Saran disusun berdasarkan temuan penelitian yang telah dibahas. Saran dapat mengacu pada
tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan/atau penelitian lanjutan.
REFERENSI
Penulisan referensi menggunakan system APA Style (gunakan reference manager). Tidak perlu
dikelompokkan berdasarkan buku, jurnal, koran, ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya.
Tulisan atau naskah adalah asli, belum pernah diterbitkan/dipublikasikan di media cetak lain.
Naskah adalah hasil karya penulis berupa riset lapangan maupun riset kepustakaan yang
mengkaji permasalahan aktual yang berkembang dimasyarakat.
Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari padanannya
dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan bahasa asingnya .
Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia baku.
Referensi menggunakan aturan APA Style dan tidak menggunakan catatan kaki
Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
Naskah diketik dalam 1 (satu) spasi dengan menggunakan Ms. Word (Font Times
New Roman, ukuran 11 pitch), dengan jumlah kata minimal 3500-5500 kata atau 8 –
15 halaman kertas A4 (sudah termasuk gambar, table, ilustrasi, dan daftar pustaka),
Pedoman Skripsi STIE Muhammadiyah Jakarta TA 2019/2020 5
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
dengan batas pengetikan adalah batas kiri, batas kanan, batas atas dan batas bawah =
3 cm.
Naskah dibuat dalam bentuk 1 kolom (standar)
Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation (bagi pengguna MS
Word ada di bagian Insert => Equation), termasuk pembagian/fraksi, Zigma, Akar,
Matriks, Integral, Limit/Log, Pangkat, dsb
Isi tulisan bukan merupakan tanggung jawab redaksi. Redaksi berhak mengedit redaksional
tanpa mengubah arti.
Redaksi berhak menolak naskah yang tidak memenuhi syarat dan akan dikembalikan.
Hal-hal yang belum jelas dapat menghubungi Tim Redaksi Ringkasan Skripsi STIE
Muhammadiyah Jakarta dengan alamat:
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Muhammadiyah Jakarta Jl. Minangkabau, No.60, Jakarta Selatan 12970
Telp: 021-835.4683. Email: [email protected]
Gambar dan Tabel
Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah tabel. Tuliskan
tabel tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel
dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Format Tabel
Kepala
Tabel
Kepala Kolom Tabel
Sub-kepala Kolom Sub-kepala
Kolom
Isi Isi tabel Isi tabel
Gambar 1. Carrol’s CSR Pyramids
Kutipan dan Acuan
Penulis disarankan menggunakan fasilitas bantu sitasi, seperti Zotero, Endnote, atau Mendeley
untuk memastikan cara pengacuan dan penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan gaya
penulisan.
a. Sumber kutipan dalam teks ditulis di antara kurung buka dan kurung tutup yang
menyebutkan nama belakang (akhir) penulis, tahun, dan nomor halaman.
ISSN: 2301-4075 6 http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
Contoh:
1. Satu sumber kutipan dengan satu penulis: (Asyik, 2006), jika disertai dengan halaman:
(Asyik, 2006: 289)
2. Satu sumber kutipan dengan dua penulis: (Cooper dan Schlinder, 2003: 24)
3. Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: (Guan et al., 2009)
b. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis pertama yang disebutkan pada teks.
Contoh: Guan et al. (2009: 59) menyatakan…
c. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika tahun publikasi
sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
d. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-beda: (Yermack, 1997;
Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga atau badan
tertentu: Badan Pusat Statistik (2006).
f. Apabila kutipan diambil dari sumber yang penulisnya mengutip dari sumber yang lain, maka
ditulis seperti contoh: Simson, 1969 (dalam Aboody dan Kasznik, 2000:321) menyatakan
bahwa mayoritas perusahaan publik mengungkap pengaruh pro forma atas kompensasi
berbasis saham di bawah pendekatan nilai wajar
Contoh Penulisan referensi dengan APA style
Bank Indonesia Bandung. (2015). Statistik Ekonomi Keuangan Daerah bulan Pebruari:
Bandung.
Dewinta, I. A., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14.3. Maret, 1584-1613.
Febrianti, W. (2014). Pengaruh Kompensasi terhadap Etos Kerja dan Dampaknya terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Artha Retailindo. Skripsi.STIE Muhammadiyah: Jakarta.
(Tidak dipublikasikan).
Huda, N., Rini, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2012). The analysis of attitudes, subjective norms,
and behavioral control on muzakki's intention to pay zakah. International Journal of
Business and Social Science, 3(22).
Kuraesin, A. D. (2015). The Influence Of Organizational Culture On Management Information
System. Int. J. Sci. Technol. Res, 4(8), 140-141.
Marlianingrum, P. R., Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Fahrudin, A. (2019, March).
Economic analysis of management option for sustainable mangrove ecosystem in
Tangerang District, Banten Province, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 241, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Sekretariat Negara: Jakarta.Rini, N., Huda, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2018). Peran
Dana Zakat dalam Mengurangi Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan. EKUITAS
(Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 17(1), 108-127.
Wati, M. L. N., Primiana, I., & Sudarsono, R. 2015. Political connections and controlling
shareholder on Indonesia conglomerates. Proceedings of International Conference on
Advanced Research Business and Social Sciences (ICARBSS) 2015 Kuala Lumpur,
Malaysia, pp 133-142.
Pedoman Skripsi STIE Muhammadiyah Jakarta TA 2019/2020 7
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi
Wati, L. N. (2017). Board of commissioner’s effectiveness on politically connected
conglomerates: Evidence from Indonesia. Pertanika Journal Social Sciences &
Humanities, 25(S), pp. 255-270.
Wati, L. N. (2017). Metodologi Penelitian Terapan Bisnis. Jakarta: Mujahid Press.
Wati, L.N., Syahdam, G.R., Prambudi, B. (2019). Peran Pengungkapan CSR dan Mekanisme
GCG Pada Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Ecodemica. Vol. 3 No. 2, 98-
110.
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Maudy Rosalina1, Lela Nurlaela Wati2 1STIE Muhammadiyah Jakarta, [email protected]
2STIE Muhammadiyah Jakarta, [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bukti empiris pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja. Sampel yang diperoleh sebanyak 52
responden, teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sebagai responden dengan jumlah 52 karyawan PT. Nindya
Karya (Persero) Divisi EPC. Analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling
(SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja, disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Secara
langsung, gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, namun secara
tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin
baik gaya kepemimpinan maka disiplin kerja dan kinerja karyawan akan semakin meningkat.
Peningkatan disiplin kerja dalam kepemimpinan perusahaan mampu meningkatkan kinerja yang
optimal.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan,
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 2
ABSTRACT
This study aims to analyze empirical evidence of the influence of leadership style on
employee performance through work discipline. Samples obtained by 52 respondents, sampling
techniques using probability sampling, namely sampling techniques that provide equal
opportunities for each element (member) of the population to be selected as sample members.
This study uses a census approach, where all members of the population are made as
respondents with a total of 52 employees of PT. Nindya Karya (Persero) EPC Division. Analysis
of the data used is Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that there was a
positive and significant influence between leadership style on work discipline, work discipline
on employee performance. Directly, leadership style does not affect employee performance, but
indirectly affects employee performance. These results indicate that the better the leadership
style, the work discipline and employee performance will increase. Increased work discipline in
corporate leadership can improve optimal performance.
Keywords: Leadership Style, Employee Performance, and Work Discipline.
Naskah diterima : #date, Naskah dipublikasikan : #date
PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Suatu
organisasi akan berupaya untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan harapan tujuan
perusahaan dapat tercapai. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka
memberi kontribusi kepada organisasi antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output,
jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif (Mathis dan Jackson, 2002).
Menurut Mangkunegara (2010), kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Salah satu factor yang dapat menentukan
baik buruknya kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan di perusahaan. Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang diinginkan. Dalam organisasi,
suatu gaya kepemimpinan yang tepat sangat diperlukan untuk mengembangkan lingkungan
kerja yang kondusif dan meningkatkan kinerja bagi karyawan sehingga diharapkan akan
menghasilkan produktivitas yang tinggi (Ardana, d.k.k, 2012). Sebaliknya gaya kepemimpinan
yang tidak disesuaikan dengan karakteristik karyawan dan tugas yang ada, dapat mendorong
pegawai merasa kurang bersemangat dalam bekerja bahkan kehilangan semangat kerja,
sehingga menyebabkan karyawan tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja dan perhatian yang
tidak terpusat pada pekerjaan. Tentu saja hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena
dapat mengganggu kelancaran suatu kegiatan.
Tidak hanya gaya kepemimpinan yang mempengaruhi menurunnya kinerja karyawan,
disiplin kerja juga memiliki aspek yang mempengaruhi penurunan pada kinerja karyawan.
Kedisisplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran
pemimpin secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Disiplin kerja adalah
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 3
tindakan manajemen untuk menegakkan standar organisasi (Davis dan Newstrom, 1985:87).
Disipin juga merupakan bentuk pengendalian dari karyawan dana pelaksanaan yang teratur
menunjukkan tingkat kesanggupan tim kerja dalam sebuah organisasi, tindakan displin
menuntut adanya hukuman terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang ditentukan.
Oleh karena itu tindakan disiplin tidak diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan
pertimbangan bijak.
Ketika karyawan memenuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan
mempunyai displin yang tinggi maka akan menciptakan suasana perusahaan lebih kondusif
sehingga akan berdampak positif pada aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan
mempunyai harapan agar karyawan perusahaan dapat mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan.
Hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja
didokumentasikan oleh Tintami dkk (2013), Liyas (2017), Muthi dan Djuwita (2019)
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap disiplin kerja.
Hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
memberikan bukti yang beragam, dimana sebagian peneliti menghasilkan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pengaruh positif gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan didokumentasikan oleh Susanty dan Baskoro (2012), Wiratama dan
Sintaasih (2013), Putra (2014), Iqbal et al. (2015), Chandra (2016), Fathia et al. (2018), Jayanti
& Wati (2019). Namun hasil penelitian yang berbeda didokumentasikan oleh Ariyani dan
Ariyanto (2011), dimana gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Begitu juga dengan hasil penelitian terdahulu disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh positif disiplin terhadap kinerja karyawan didokumentasikan oleh Susanty dan
Baskoro (2012), Wiratama dan Sintaasih (2013), Putra (2014), Suyono (2014), Hersona &
Sidharta (2016), Fathia et al. (2018). Namun hasil penelitian lain yang berbeda mengenai
pengaruh disiplin kerja yang tidak signifikan didokumentasikan oleh Kurniawan dan Santoso.
2012.
Berdasarkan survei pendahuluan, peneliti mendapatkan informasi mengenai gaya
kepemimpinan dan disiplin kerja serta kinerja karyawan melalui Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia (SDM) yang menyebutkan bahwa karyawan PT Nindya Karyawa (Persero) Divisi EPC
masih terdapat karyawan yang menggunakan jam kerjanya tidak maksimal, adanya karyawan
yang terlihat santai-santai dan berkeliaran seenaknya pada jam kerja, adanya karyawan yang
menggunakan jam kerja untuk membuka media sosial dan menonton youtube. Banyaknya
karyawan yang tidak disiplin yaitu datang tidak tepat waktu dan karyawan yang tidak
menggunakan seragam kerja sesuai memo dinas yang ada. Kondisi ini terjadi bisa karena kurang
tegasnya kepepimpinan di perusahaan tersebut dimana pimpinan kurang memberikan teguran
kepada karyawan yang tidak mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Kurangnya komunikasi
antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan yang kurang berperan terhadap masalah yang ada.
Pimpinan yang belum bisa mengatasi masalah dengan benar sehingga karyawan selalu menjadi
target kemarahan.
Untuk menciptakan kinerja karyawan yang efektif dan efisien tidak mudah, tidak hanya
menciptakan gaya kepemimpinan yang baik saja tetapi faktor disiplin kerja juga mempengaruhi.
Oleh karena itu, perusahaan dapat mendorong karyawan agar memiliki disiplin yang tinggi
untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal-hal diatas adalah masalah yang sangat penting untuk
diperhatikan, dan jika dibiarkan maka akan mempengaruhi citra perusahaan dan akan
berdampak pada penurunan kinerja karyawannya sehingga akan menghambat pencapaian visi
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 4
dan misi perusahaan. Masalah-masalah tersebut dapat dihindari jika organisasi atau perusahaan
mampu memberikan dorongan yang kuat kepada karyawannya untuk berdisiplin dan butuh
suatu kerja keras secara bersama-sama dalam mewujudkan tujuan bersama perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap disiplin kerja dan dampaknya terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian sebelumnya karena menguji gaya kepemimpinan terhadap kinerja
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui disiplin kerja di PT Nindya Karya
(Persero) Divisi EPC.
KAJIAN LITERATUR
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan hal yang ikut menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Dan penerapan gaya memimpin antara satu
organisasi dengan organisasi yang lain berbeda-beda sesuai dengan kondisi organisasi dan pola
kerja anggota organisasi, sehingga dalam penerapannya gaya kepemimpinan ini akan
meningkatkan kinerja para anggota organisasi.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Dasar yang
digunakan dalam memilih gaya kepemimpinan merupakan tugas yang harus dilakukan oleh
pimpinan. Seorang pimpinan harus mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang
dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi suatu
organisasi. Adapun tiga ciri kepemimpinan transformasional yaitu karismatik, stimulasi
intelektual dan perhatian secara individual Yukl (2002), Dengan demikian ciri-ciri
kepemimpinan transformasional terdiri dari karismatik, stimulasi intelektual dan perhatian
secara individual. kondisi tertentu.
Disipilin Kerja
Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. didiplin kerja merupakan sikap atau perilaku seseorang karyawan dalam bekerja
untuk bersedia mentaati atau mengikuti semua peraturan-peraturan perusahaan yang berlaku
dengan maksud agar tujuan perusahaan tercapai secara optimal. Menurut Handoko dalam buku
“Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia” (2008:208), ada dua tipe kegiatan
pendisiplinan yaitu preventif dan korektif :
a. Disiplin preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-
penyelewengan dapat dicegah.
b. Disiplin korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghidari pelanggaran-pelanggaran lebih
lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan
pendisiplinan (disciplinary action), berupa peringatan atau skorsing. Sasaran-sasaran
tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengkoreksi. Maksud
pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang dan bukan
menghukum kegiatan yang lalu.
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 5
Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dengan
kinerja karyawan yang baik pada suatu peusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat
mencapai tujuan yang diinginkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Mangkunegara “Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan” (2010:67) adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi.
a. Faktor Kemampuan
Kemampuan seseorang karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan reality (knowledge + Skill). Artinya jika karyawan memiliki IQ diatas rata-rata
(IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan.
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi karyawan merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah
untuk mencapai tujuan kerja, sedangkan sikap adalah kondisi mental yang mendorong diri
karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Menurut Mathis dan Jackson (2002:314) disiplin merupakan bentuk pelatihan yang
menegakkan peraturan-peraturan perusahaan. Menurut Hasibuan (2007:193) bahwa:
“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Rivai dan Jauvani (2009:825) bahwa: “Disiplin
adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka tersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang untuk memenuhi peraturan-peraturan perusahaan”.
Rivai dan Jauvani (2009), Liyas (2017), dan Muthi dan Djuwita (2019) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap variabel
disiplin kerja. Berdasarkan pernyataan diatas maka hipotesis pertama penelitian ini adalah :
H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja.
Menurut Handoko (2008:208), ada dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu preventif dan
korektif : Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat
dicegah. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap
aturan-aturan dan mencoba untuk menghidari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan
korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan (disciplinary
action), berupa peringatan atau skorsing. Sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya
positif, bersifat mendidik dan mengkoreksi. Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki
kegiatan diwaktu yang akan datang dan bukan menghukum kegiatan yang lalu.
Susanty dan Baskoro (2012), Wiratama dan Sintaasih (2013), Putra (2014), Iqbal et al.
(2015), Chandra (2016), Fathia et al. (2018), Jayanti dan Wati (2019) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap variabel kinerja
karyawan. Berdasarkan pernyataan diatas maka hipotesis kedua penelitian ini adalah :
H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi disiplin kerja berasal dari dua faktor, yaitu
faktor intrinsik dan ekstrinsik. Helmi (1996:37) merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin kerja menjadi dua faktor, yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan. Faktor yang
penting dalam kepribadian seseorang adalah nilai yang dianut. Sisitem nilai yang dianut ini
berkaitan langsung dengan disiplin. Menurut Kelman (1985) perubahan sikap mental dengan
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 6
perilaku terdapat tiga tingkatan yaitu disiplin karena kepatuhan, disiplin karena identifikasi, dan
disiplin karena internalisasi.
Disiplin seseorang merupakan hasil dari sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan,
terutama lingkungan sosial. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tapi merupakan
suatu proses belajar secara terus-menerus. Pemimpin merupakan agen pengubah dalam
prosesnya perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil, dan bersikap positif dan terbuka.
Susanty dan Baskoro (2012), Wiratama dan Sintaasih (2013), Putra (2014), Suyono (2014),
Hersona & Sidharta (2016), Fathia et al. (2018), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
disiplin kerja berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan
diatas maka hipotesis ketiga penelitian ini adalah :
H3: Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
Mangkunegara (2010:131) mengemukakan bahwa ada empat pelaksanaan sanksi
terhadap pelanggaran disiplin, antara lain : Pemberian Peringatan, Pemberian Sanksi Harus
Segera, Pemberian Sanksi Harus Konsisten, Pemberian Sanksi Harus Impersonal. Menurut
Hasibuan “Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi)” (2007:194), indikator-indikator
yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu perusahaan adalah : Tujuan dan
kemampuan, Teladan pemimpin, Balas jasa, Keadilan, Waskat, Sanksi hukuman, Ketegasan,
Hubungan kemanusiaan.
Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pimpinan akan menentukan disiplin kerja
karyawan sehingga tercapai kinerja yang maksimal. Berdasarkan pernyataan diatas maka
hipotesis keempat penelitian ini adalah :
H4: Terdapat pengaruh positif antara pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan melalui disiplin kerja.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang dijelaskan di atas, maka penulis membuat
kerangka pikir mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja dan dampaknya
terhadap kinerja karyawan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Gaya Kepemimpinan
Disiplin Kerja
Kinerja
Karyawan
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 7
METODE PENELITIAN
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Nindya Karya (Persero) Divisi EPC
yang berjumlah 52 karyawan.
Berikut ini adalah variable, dimensi dan indicator yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 1. Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan
Gaya
Kepemimpinan
(X1)
Independent
Variable
Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk
mempengaruhi kelompok
menuju pencapaian
sasaran.
Referensi:
Sadarmayanti (2009: 72)
Yukl (2002: 137)
1. Karismatik
1. Pemimpin memotivasi karyawan
2. Kepercayaan pemimpin
3. Arahan pemimpin
2. Stimulasi
Intelektual
1. Mengatasi masalah
2. Pemimpin merangsang kreatifitas
bawahan
3. Peran pemimpin terhadap persoalan
3. Perhatian
Secara
Intelektual
1. Perhatian individual
2. Komunikasi terbuka dengan para
karyawan
3. Komunikasi yang erat terhadap
karyawan
4. Kontak langsung terhadap karyawan
Disiplin Kerja (X2)
Intervening
Variable
Kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang
berlaku.
Hasibuan (2007:193)
Handoko ,(2008:208)
1. Disiplin
Preventif
Tata tertib
2. Tepat waktu
3. Menjaga
kebersihan kantor
4. Ketaatan terhadap peraturan
5. Absensi
2. Disiplin
Korektif
1. Ketegasan pimpinan
2. Tanggung jawab
3. Sanksi
4. Menggunakan fasilitas
Kinerja Karyawan
(Y)
Dependent Variable
Kinerja adalah hasil yang
dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan
wewenang dan
tanggungjawab masing-
masing, dalam rangka
upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan
secara legal, tidak
melanggar hukum dan
sesuai dengan moral
maupun etika.
Prawirosentono (2010)
Mangkunegara (2010:67)
Faktor
Motivasi
Situasi kerja
2. Mampu
menyelesaikan
masalah pekerjaan
yang diberikan
3. Mempunyai tanggung jawab
4. Perilaku
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan
Faktor
Kemampuan
1. Memberikan pekerjaan sesuai
keahlian karyawan
2. Tingkat pendidikan
3. Mengerjakan pekerjaan dengan
penuh manfaat
Terampil dalam bekerja
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 8
Sumber : Data diolah
Penelitian ini menggunakan pendekatan Secondorder Confirmatory. Secondorder
konstruk laten gaya kepemimpinan diukur dengan 3 First Order komponen yaitu karismatik,
stimulasi intelektual, dan perhatian secara intelektual. Komponen karismatik diukur oleh
indikator X1.1.1–X1.1.3, stimulasi intelektual diukur oleh indikator X1.2.1–X1.2.3, perhatian
secara intelektual diukur oleh indikator X1.3.1 –X1.3.4. Konstruk laten disiplin kerja diukur
dengan 2 First Order komponen yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif. Komponen
disiplin preventif diukur oleh indikator X2.1.1 –X2.1.5 dan disiplin korektif diukur oleh indikator
X2.2.1 – X2.2.4. Konstruk laten kinerja karyawan diukur oleh 2 First Order komponen yaitu
faktor kemampuan dan faktor motivasi. Komponen faktor kemampuan diukur oleh indikator
Y1.1.1 – Y1.1.5 dan faktor motivasi diukur oleh indikator Y1.2.1 – Y1.2.4.
Dalam pendekatan repeated indicators, ukuran indikator X1.1.1-Y2.4 digunakan dua kali,
dimana pertama diukur oleh First Order Confirmatory dan kedua untuk mengukur Second
Order Confirmatory (Wati, 2018).
Berikut ini adalah gambar Full Structural Equetion Modelling penelitian ini:
Gambar 2. Model SEM
Berdasarkan gambar model penelitian di atas, kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :
DK = β1 GK + e1 ................ (Persamaan 1)
KK = β2 GK + β3 DK + β4 DKGK + e2 ............... (Persamaan 2)
Keterangan :
β = Koefisien Regresi
DK = Disiplin Kerja
GK = Gaya Kepemimpinan
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 9
KK = Kinerja Karyawan
e1 = Eror
e2 = Eror
PEMBAHASAN
Analisis Deskripsi
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap variabel-variabel penelitian berdasarkan item
pertanyaan dalam kuesioner. Deskripsi dari variable-variabel penelitian tersebut dijelaskan pada
tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 2. Deskripsi Penelitian
Variabel&Indikator
1
2
3
4
5
Mean
F % F % F % F % F %
Gaya Kepemimpinan (X1) 3.22
Karismatik (X1.1) 3.11
X1.1.1 2 3.8 7 13,5 32 61.5 11 21.2 0 0 3.00
X1.1.2 1 1.9 9 17.3 20 38.5 19 36.5 3 5.8 3.27
X1.1.3 3 5.8 6 11.5 27 51.9 16 30.5 0 0 3.08
Stimulasi Intelektual (X1.2) 3.18
X1.2.1
3 5.8 10 19.2 25 48.1 10 19.2 4 7.7 3.04
X1.2.2 0 0 8 15.4 28 53.8 12 23.1 4 7.7 3.23
X1.2.3 0 0 5 9.6 32 61.5 11 21.2 4 7.7 3.27
Perhatian Secara Intelektual
(X1.3) 3.38
X1.3.1 0 0 9 17.3 21 40.4 22 42.3 0 0 3.25
X1.3.2 1 1.9 5 9.6 25 48.1 21 40.4 0 0 3.27
X1.3.3 0 0 9 17.3 9 17.3 34 65.4 0 0 3.48
X1.3.4 0 0 5 9.6 16 30.8 30 57.7 1 1.9 3.52
Disiplin Kerja (X2) 3.85
Disiplin Preventif (X2.1) 3.82
X2.1.1 0 0 2 3.8 5 9.6 2 3.8 43 82.7 4.65
X2.1.2 1 1.9 6 11.5 16 30.8 16 30.8 13 25.0 3.65
X2.1.3 1 1.9 23 44.2 14 26.9 14 26.9 0 0 2.79
X2.1.4 0 0 3 5.8 21 40.4 19 36.5 9 17.3 3.65
X2.1.5 0 0 0 0 10 19.2 11 21.2 31 59.6 4.40
Disiplin Korektif (X2.2) 3.88
X2.2.1 0 0 15 28.8 7 13.5 6 11.5 24 46.2 3.75
X2.2.2 0 0 6 11.5 13 25.0 25 48.1 8 15.4 3.67
X2.2.3 0 0 2 3.8 7 13.5 23 44.2 20 38.5 4.17
X2.2.4 5 9.6 5 9.6 5 9.6 10 19.2 27 51.9 3.94
Kinerja Karyawan (Y) 3.68
Faktor Kemampuan (Y1.1) 3.77
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 10
Y1.1.1 0 0 5 9.6 3 5.8 14 26.9 30 57.7 4.33
Y1.1.2 2 3.8 1 1.9 6 11.5 25 48.1 18 34.6 4.08
Y1.1.3 0 0 3 5.8 8 15.4 31 59.6 10 19.2 3.92
Y1.1.4 1 1.9 21 40.4 14 26.9 16 30.8 0 0 2.87
Y1.1.5 1 1.9 6 11.5 2 3.8 43 82.7 0 0 3.67
Kemampuan Motivasi (Y1.2) 3.59
Y1.2.1 2 3.8 3 5.8 11 21.2 36 69.2 0 0 3.56
Y1.2.2 0 0 10 19.2 33 63.5 9 17.3 0 0 2.98
Y1.2.3 0 0 4 7.7 7 13.5 31 59.6 10 19.2
3.90
Y1.2.4 0 0 1 1.9 12 23.1 29 55.8 10 19.2 3.92
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas, indikator-indikator pada tiap dimensi karismatik, stimulasi
intelektual dan perhatian intelektual pada variabel gaya kepemimpinan mempunyai nilai
means diatas 3 berarti mempunyai kecenderungan respon yang positif. Setiap indikator
mempunyai respon negatif tertinggi sebagai berikut, dimensi karismatik pada indikator
X1.1.1 mempunyai respon negatif tertinggi sebesar 3.00, artinya responden dalam hal ini
yang merupakan karyawan PT Nindya Karya (Persero) Divisi EPC merasa bahwa pimpinan
belum memberikan motivasi untuk karyawan. Hal ini dibuktikan bahwa perusahaan masih
kurang memberikan motivasi kepada karyawan sehingga masih banyak karyawan yang kurang
bersemangat dalam bekerja. Dimensi stimulasi intelektual pada indikator X1.2.1 mempunyai
respon negatif tertinggi sebesar 3.04, artinya responden dalam hal ini yang merupakan
karyawan PT Nindya Karya (Persero) Divisi EPC merasa bahwa pemimpin masih belum bisa
mengatasi masalah bawahan. Hal ini dibuktikan bahwa pimpinan masih belum bisa mengatasi
perilaku atau masalah bawahannya. Dimensi perhatian secara intelektual pada indikator
X1.3.1 mempunyai respon negatif tertinggi sebesar 3.25, artinya responden dalam hal ini
yang merupakan karyawan PT Nindya Karya (Persero) Divisi EPC merasa bahwa perhatian
pimpinan secara individual terhadap karyawan masih kurang. Hal ini dibuktikan bahwa
perhatian pimpinan secara individual terhadap karyawan masih kurang pimpinan hanya
memikirkan pekerjaan tanpa tau kepribadian bawahannya masing-masing.
Variabel kedua yaitu disiplin kerja, indikator pada dimensi disiplin kerja mempunyai
nilai means sebesar 3.85 yang artinya mempunyai kecenderungan respon positif. Dimensi
disiplin preventif pada indikator X2.1.1 mempunyai respon positif tertinggi sebesar 4.65
dimana karyawan menaati segala peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini dibuktikan bahwa
karyawan menaatin peraturan sudah dibuat oleh perusahaan dan harus diterapkan oleh masing-
masing karyawan. Dimensi disiplin korektif pada indikator X2.2.3 mempunyai respon positif
tertinggi sebesar 4.17 dimanakaryawan harus bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini dibuktikan bahwa dengan
adanya pimpinan yang tegas dan menaati setiap peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan
maka karyawan akan mencontoh seorang atasan.
Variabel ketiga yaitu pada variabel kinerja karyawan mempunyai nilai means sebesar
3.68 yang artinya mempunyai kecenderungan respon positif. Dimensi faktor kemampuan
pada indikator Y1.1.4 mempunyai respon negatif tertinggi sebesar 2.87 dimana karyawan
belum menjaga sikap dalam lingkungan kerja. Hal ini dibuktikan bahwa masih ada karyawan
yang belum menjaga sikap dalam lingkungan kerja sehingga lingkungan kerja belum terasa
nyaman bagi karyawan yang lain. Dimensi kemampuan motivasipada indikator Y2.2.2
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 11
mempunyai respon negatif tertinggi sebesar 2.98 dimana semakin tinggi pendidikannya
semakin bagus kinerjanya. Hal ini dibuktikan bahwa tingkat pendidikan yang semakin tinggi
mempengaruhi jabatan setiap karyawan.
Uji Validitas
Berikut ini adalah hasil output factor loading konstruk gaya kepemimpinan, disiplin kerja
dan kinerja karyawan pada PLS :
Gambar 3. Loading Factor Variabel Penelitian Sebelum di Drop
Sumber : Hasil diolah Smart PLS
Berdasarkan nilai factor loading di atas, masih terdapat factor loading yang nilainya
di bawah 0,5. Tabel 3 berikut ini mendeskripsikan factor loading untuk masing-masing
indikator :
Tabel 3. Uji Validitas
Konstruk Dimensi Indikator Outer Loading Keterangan
Gaya
Kepemimpinan
(X1)
X1.1
X1.1.1
0.855 Valid
X1.1.2 0.820 Valid
X1.1.3 0.905 Valid
X1.2 X1.2.1 0.851 Valid
X1.2.2 0.877 Valid
X1.2.3 0.871 Valid
X1.3 X1.3.1 0.738 Valid
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 12
X1.3.2 0.815 Valid
X1.3.3 0.634 Valid
X1.3.4 0.750 Valid
Disiplin Kerja
(X2)
X2.1 X2.1.1 0.679 Valid
X2.1.2 0.755 Valid
X2.1.3 0.273 Tidak Valid
X2.1.4 0.665 Valid
X2.1.5 0.844 Valid
X2.2 X2.2.1 0.664 Valid
X2.2.2 0.727 Valid
X2.2.3 0.798 Valid
X2.2.4 0.053 Tidak Valid
Kinerja
Karyawan (Y)
Y1.1 Y1.11 0.842 Valid
Y1.1.2 0.870 Valid
Y1.1.3 0.960 Valid
Y1.1.4 -0.305 Tidak Valid
Y1.1.5 0.372 Tidak Valid
Y1.2 Y1.2.1 0.500 Tidak Valid
Y1.2.2 0.257 Tidak Valid
Y1.2.3 0.940 Valid
Y1.2.4 0.956 Valid
Sumber : Hasil diolah Smart PLS
Karena memiliki nilai convergent validity yang rendah, maka indikator-indikator yang
memiliki loading factor dibawah 0,5 tersebut harus didrop, berdasarkan output di atas indikator
X2.1.3, X2.2.4, Y1.1.4, Y1.1.5, Y1.2.1, dan Y1.2.2 loadingnya masih di bawah 0,5 sehingga
indikator tersebut harus di drop. Setelah indikator tersebut didrop kemudian dilakukan analisis
kembali. Berikut ini adalah hasil output ke dua diagram jalur persamaan struktural :
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 13
Gambar 4. Reloading Factor Variabel Penelitian Sesudah di Drop
Sumber: Hasil diolah Smart PLS
Berdasarkan output pada diagram jalur di atas, factor loading untuk second order sudah
memenuhi convergent validity yaitu nilai indikatornya sudah di atas 0,5.
Uji Reabilitas
Dalam penelitian, suatu variabel dikatakan cukup reliabilitas bila variabel tersebut
mempunyai nilai construct reliability lebih besar dari 0,6. Berikut ini adalah tabel hasil
pengujian reliabilitas pada masing-masing dimensi pada variabel laten gaya
kepemimpinan, disiplin kerja dan kinerja karyawan.
Tabel 4. Pengujian Reliabilitas
Variabel & Dimensi AVE Composite
Reability
Cronbachs
Alpha
GAYA KEPEMIMPINAN (X1) 0.466 0.896 0.870
Karismatik 0.741 0.895 0.824
Stimulasi Intelektual 0.750 0.900 0.834
Perhatian Secara Intelektual 0.543 0.825 0.718
DISIPLIN KERJA (X2) 0.316 0.812 0.731
Disiplin Preventif 0.554 0.831 0.727
Disiplin Korektif 0.540 0.788 0.594
KINERJA KARYAWAN (Y) 0.459 0.831 0.776
Faktor Kemampuan 0.943 0.971 0.940
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 14
Faktor Motivasi 0.819 0.931 0.888
Sumber : Hasil diolah Smart PLS 3.0
Berdasarkan hasil output reliabilitas diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk variabel gaya
kepemimpinan, disiplin kerja dan kinerja karyawan memiliki composite reliability diatas 0.7
sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang digunakan pada masing-masing
dimensi mempunyai reabilitas yang cukup baik atau mampu untuk mengukur kontruknya.
Berdasarkan hasil analisis validitas dan reabilitas diatas, pengaruh second order kontruk
gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan kinerja karyawan berpengaruh terhadap dimensi kinerja
karyawan kontruk faktor kemampuan dan faktor motivasi dengan nilai cronbachs alpha
tertinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kontruk gaya kepemimpinan dibentuk oleh tiga
dimensi yaitu karismatik, stimulasi interlektual dan perhatian secara intelektual. Kontruk
disiplin kerja dibentuk oleh dua dimensi yaitu dimensi disiplin preventif dan disiplin korektif.
Kontruk kinerja dibentuk oleh dua dimensi yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi.
Evaluasi Goodness Of Fit Model Stuktural (Inner Model)
Evaluasi goodness of fit model struktural diukur dengan menggunakan nilai predivtive-
relevance (Q2). Nilai predictive-relevance (Q2) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Q2 = 1 – (1 – R21) (1 – R2
2)
Q2 = 1 – (1 – 0.097) (1 – 0.592)
= 1 – (0.903) (0.408)
= 1 – (0.368)
= 0.632
R2 adalah koefisien determinasi yang merupakan bagian dari variasi total dalam variabel
dependen yang dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen. Tabel 4.7 berikut ini
menjelaskan hasil analisis koefisien determinasi dari variabel-variabel penelitian :
Tabel 5. R Square
Variabel R Square
Disiplin Kerja (X2) 0.097
Kinerja Karyawan (Y) 0.592
Predictive-Relevance (Q2) 0.632
Sumber : Hasil diolah Smart PLS
Berdasarkan koefisien determinasi pada tabel diatas, diperoleh nilai R2 untuk variabel
disiplin kerja sebesar 0.097, yang artinya nilai tersebut mengindikasikan bahwa variabel disiplin
kerja dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,97% sedangkan sisanya yaitu
sebesar 99,03% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian dan
variabel kinerja karyawan sebesar 0.592, yang artinya nilai tersebut mengindikasikan bahwa
variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi gaya kepemimpinan dan disiplin kerja
sebesar 59,2% sedangkan sisanya yaitu sebesar 40,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak
terdapat dalam model penelitian. Sedangkan nilai predictive-relevance untuk model struktural
dalam penelitian ini adalah sebesar 0.632 atau 63,2% artinya model mampu menjelaskan
fenomena kinerja karyawan dikaitkan dengan beberapa variabel, yaitu gaya kepemimpinan dan
disiplin kerja. Oleh karena itu model dapat dikatakan cukup baik, atau model memiliki nilai
prediktif yang sangat baik. Pada akhirnya model dapat digunakan untuk pengujian hipotesis.
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 15
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan nilai tstatistik pada masing-
masing jalur pengaruh langsung secara parsial. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan
diagram jalur untuk pengujian hipotesis :
Gambar 5. Output Diagram Path Penelitian
Sumber : Hasil diolah Smart PLS
Berdasarkan diagram path pengujian hipotesis di atas, semua dimensi pada masing-
masing variabel mempunyai nilai Tstatistics lebih besar dari 1,660 sehingga dimensi-dimensi
tersebut mampu mengukur setiap konstruknya. Sedangkan untuk menguji hubungan antar
variabel (uji hipotesis), maka digunakan nilai tstatistik dari output Smart PLS yang
dibandingkan dengan nilai Ttabel. Berikut ini adalah tabel yang memberikan hasil hubungan antar
konstruk (variabel).
Tabel 6. Path Coefficients (Mean, STDEV, P-Values)
Hubungan Antar Variabel Koefisien
Parameter
T
Statistic
P Value Keterangan
Kinerja Karyawan ->Faktor Motivasi 0.943 40.304 0.000 Signifikan**
Kinerja Karyawan -> Faktor Kemampuan 0.920 38.901 0.000 Signifikan**
Gaya Kepemimpinan -> Stimulasi
Intelektual
0.857 22.780 0.000 Signifikan**
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 16
Gaya Kepemimpinan -> Perhatian Secara
Intelektual
0.855 24.070 0.000 Signifikan**
Gaya Kepemimpinan -> Karismatik 0.802 10.587 0.000 Signifikan**
Gaya Kepemimpinan -> Disiplin Kerja 0.312 2.233 0.013 Signifikan**
Gaya Kepemimpinan -> Kinerja
Karyawan
-0.091 0.792 0.214 Tidak
Signifikan
Disiplin Kerja ->Kinerja Karyawan 0.793 9.972 0.000 Signifikan**
Disiplin Kerja ->Disiplin Preventif 0.946 72.037 0.000 Signifikan**
Disiplin Kerja ->Disiplin Korektif 0.879 29.545 0.000 Signifikan**
Gaya Kepemimpinan -> Kinerja
Karyawan Melalui Disiplin Kerja
0.247 1.948 0.026 Signifikan**
Ket: **Signifikan pada level 5%, * Signifikan pada level 10%
Sumber : Hasil diolah Smart PLS
Berdasarkan diagram jalur penelitian di atas, kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :
DK = 0,312 GK + e1 ............................. (1)
KK = -0,091 GK + 0,793 DK + 0.247 GKDK + e2 ............... (2)
Pada model penelitian pertama, pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja
mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,312 artinya ketika Gaya Kepemimpinan meningkat
(bertambah 1) maka Disiplin Kerja akan naik sebesar 0,312. Begitu juga sebaliknya, jika Gaya
Kepemimpinan menurun (berkurang) maka Disiplin Kerja pun akan menurun.
Pada model penelitian kedua, Gaya Kepemimpinan tidak ada pengaruhnya jika
dibandingkan dengan Disiplin Kerja, dengan koefisien regresi sebesar -0,091 sedangkan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan berpengaruh sangat besar 0.793.Artinya ketika
Disiplin Kerja meningkat (bertambah) maka Kinerja Karyawan juga meningkat.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja
Berdasarkan uji hipotesis Koefisien parameter jalur yang diperoleh dari pengaruh variabel
gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja adalah sebesar 0.312 dengan nilai Tstatistik
2.233>1.660 pada taraf signifikansi 𝛼 = 0.05 (5%) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja. Nilai 0.312 pada
koefisien parameter artinya adalah semakin tinggi gaya kepemimpinan makadisiplin kerjaakan
semakin baik. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama, dimana terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja. Hasil ini menunjukkan
bahwa dengan semakin baik gaya kepemimpinan maka kedisiplinan karyawan dalam bekerja
akan baik.Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang pertama, dimana terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang di dokumentasikan oleh Mathis dan Jackson
(2002), Hasibuan (2007), Rivai dan Jauvani (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap variabel disiplin kerja.
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 17
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan uji hipotesis Koefisien parameter jalur yang diperoleh dari pengaruh
variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar -0.091dengan
nilaiTstatistik 0.792 < 1.660 pada taraf signifikansi 𝛼 = 0.05 (5%) yang menyatakan bahwa
bahwa tidak terdapat pengaruh positif signifikan. Sehingga hipotesis penelitian kedua ditolak
bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hasil
ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan yang kurang baik, maka kinerja
karyawan juga tidak akan baik dalam bekerja. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis
yang kedua, dimana gaya kepemimpinan bukan factor yan menentukan kinerja karyawan.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan uji hipotesis Koefisien parameter jalur yang diperoleh dari pengaruh variabel
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dalah sebesar 0.793 dengan nilai Tstatistik 9.972>
1.660 pada taraf signifikansi 𝛼 = 0.05 (5%) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
positif signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Pada koefisien parameter -
0.793 artinya adalah semakin tinggidisiplin kerja maka kinerja karyawan akan semakin baik,
sehingga hipotesis penelitian ketiga diterima bahwa terdapat pengaruh signifikan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan. hasil analisa menunjukkan, bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwadisiplin
kerja yang baik, maka kinerja karyawan juga akan baik dalam bekerja. Hasil penelitian ini
mendukung hipotesis ketiga, dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang di dokumentasikan oleh
Amran (2009), Nimpuno (2015) yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap variabel kinerja karyawan.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja
Berdasarkan uji hipotesis Nilai Koefisien parameter variabel gaya kepempinan terhadap
kinerja karyawan melalui disiplin kerja adalah 0.247 dengan nilai Tstatistik 1.948> 1.660 pada
taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 (5%) menyatakan bahwaterdapat pengaruh positif dan signifikan
gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja. Hasil ini mendukung
hipotesis penelitian keempat, dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja.Hasil ini menunjukkan
bahwasemakin baik pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, maka disiplin
kerja karyawan juga akan baik dalam bekerja. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang
keempat, dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan melalui disiplin kerja. Dalam memelihara situasi yang kondusif di dalam
perusahaan, penerapan gaya kepemimpinan haruslah dijalankan dengan baik oleh para
pemimpin perusahaan. Gaya kepemimpinan yang baik akan menjadikan kinerja karyawan
meningkat. Kinerja yang baik akan menjadikan karyawan menjadi disiplin dalam bekerja dan
akan menjadikan perusahaan tersebut lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang di
dokumentasikan oleh Nugroho (2015), Prakoso (2016), Permana (2016) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan melalui disiplin kerja.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian baik melalui analisis persepsi maupun analisis empiris, PT.
Nindya Karya (Persero) Divisi EPC dalam gaya kepemimpinan belum sesuai dengan apa yang
diharapkan karyawan. Ada beberapa hal ketidaksesuian yang masih dilakukan pemimpin terkait
dengan masalah pemimpin yaitu belum optimal dalam memotivasi karyawan, dan komunikasi
yang kurang baik antara pemimpin dengan karyawan. Secara empiris, gaya kepemimpinan
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 18
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja, sehingga ketika gaya kepemimpinan
meningkat maka disiplin kerja pun akan meningkat. Gaya kepemimpnan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan melalui disiplin kerja, sehingga ketika gaya kepemimpinan meningkat maka disiplin
kerja karyawan pun akan meningkat dan akan meningkatkan kinerja karyawan.
Keterbatasan penelitian ini tidak menggunakan teknik wawancara sehingga
pengumpulan data hanya berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada responden yaitu
karyawan PT Nindya Karya (Persero) Divisi EPC. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan
masih perlu adanya pelatihan tentang kepemimpinan yang diikuti oleh pemimpin divisi agar
para pemimpin divisi memiliki pengetahuan yang cukup tentang gaya kepemimpinan seperti apa
yang dapat meningkatkan disiplin dan kinerja karyawan diperusaahannya. Perlu adanya
peningkatan kedisiplinan karyawan dan peningkatan hubungan kerjasama serta komunikasi
yang baik antara Pimpinan dengan karyawan maupun sesama karyawan. Untuk meningkatkan
kedisiplinan kerja perlu adaya Pimpinan yang tegas agar karyawan menaati peraturan yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak menggunakan
teknik wawancara sehingga pengumpulan data hanya berdasarkan hasil data dari kuisioner yang
telah terkumpul berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada responden yaitu karyawan
PT Nindya Karya (Persero) Divisi EPC
REFERENSI
Ardana dkk, I Komang, (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Davis, Keith dan John W. Newstrom, (1985). Perilaku Dalam Organisasi. Erlangga: Jakarta.
Mangkunegara, A.P. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Rosda:
Bandung.
(2016). The Influence of Leadership Styles, Work Environment and Job Satisfaction of
Employee Performance--Studies in the School of SMPN 10 Surabaya. International
Education Studies, 9(1), 131-140.
Handoko, T. Hani, (2008). Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia Edisi Kedua.
BPFE Yogyakarta: Yogyakarta
Hersona, S., & Sidharta, I. (2017). INFLUENCE OF LEADERSHIP FUNCTION,
MOTIVATION AND WORK DISCIPLINE ON EMPLOYEES’PERFORMANCE.
Jurnal Aplikasi Manajemen, 15(3), 528-537.
Iqbal, N., Anwar, S., & Haider, N. (2015). Effect of leadership style on employee performance.
Arabian Journal of Business and Management Review, 5(5), 1-6.
Jayanti, K.T., & Wati, L.N. 2019. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Karyawan. Jurnal Ekobis: Ekonomi, Bisnis dan
Manajemen. Vol. 9 No. 1.
Kurniawan, I., & Santoso, A. (2012). Analisis pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja, dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Prima Zirang Utama Semarang. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang.
Liyas, J. N. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT.
BANK Syariah Mandiri. JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), 2(2), 121-129.
Muthi, S. S., & Djuwita, A. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja
Dilingkungan Telkom Regional Iii Jawa Barat. eProceedings of Management, 6(2).
p-ISSN (2088-219X)
e-ISSN (2716-3830)
JURNAL EKOBIS: EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN Vol X Nomor X (year)
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis 19
Putra, G. P. U. (2014). Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Matahari Terbit Bali, Tanjung Benoa-Nusa Dua.
E-Jurnal Manajemen, 2(7).
Suyono, W. G. P. (2014). Pengaruh Motivasi, Kemampuan Dan Disiplin Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada Radio Republik Indonesia Semarang). Jurnal, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Tintami, L., Pradhanawati, A., & Nugraha, H. S. (2013). Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja
pada Karyawan harian SKT Megawon II PT. Djarum Kudus. Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis, 1(1), 189-196.
Wati, L.N. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis Terapan, Aplikasi SPSS, EVIEWS, Smart PLS,
dan AMOS. Percetakan Mujahid: Bandung
Wiratama, I. N. J. A., & Sintaasih, D. K. (2013). Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Matrik:
Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 1
PERAN CSR, UKURAN PERUSAHAAN, KARAKTER
EKSEKUTIF DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP
POTENSI TAX AVOIDANCE
Mamlu Atul Munawaroh1, Ramdany2
1STIE Muhammadiyah Jakarta, [email protected] 2STIE Muhammadiyah Jakarta, [email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility,
Ukuran Perusahaan, Karakter Eksekutif dan Koneksi Politik terhadap Potensi Tax Avoidance.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan konglomerasi yang terdaftar di BEI tahun
2014- 2018. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 42
perusahaan konglomerasi tahun 2014-2018.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa koneksi politik
berpengaruh positif signifikan terhadap potensi tax avoidance. ). Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan konglomerasi yang mayoritas dimiliki oleh orang- orang yang berkepentingan di
pemerintahan memiliki pengaruh kuat untuk melakukan potensi tax avoidance. Corporate
Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, dan Karakter Eksekutif bukan merupakan faktor
penentu potensi tax avoidance.
Kata Kunci: Tax Avoidance, Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Karakter
Eksekutif, Koneksi Politik
ABSTRACT
The purpose of this research is to test the influence of corporate social responsibility , firm size ,
character executive and connections political about the potential of tax avoidance. The
population in this research is a conglomerate company listed on the Indonesia Stock Exchange
from 2014 to 2018. Sampling using the Purposive sampling method as much as 42
conglomerate companies in 2014-2018. The analytical techniques used in this study are
multiple linear regression analyses. The results of the analysis showed that political
connections were significantly positive against the potential tax avoidance. While Corporate
Social Responsibility, corporate size, executive character are not determine the potential of tax
avoidance.
Keywords: Tax Avoidance, Corporate Social Responsibility, firm size, executive character,
political connection
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 2
PENDAHULUAN
Praktik penghindaran pajak merupakan salah satu strategi perusahaan untuk memitigasi beban
pajak secara legal dengan memanfaatkan celah atas ketentuan peraturan perpajakan. Fenomena
terkait praktik penghindaran pajak telah dikenal sejak dahulu yaitu ketika peraturan mengenai
ketentuan perpajakan dikeluarkan (Uadiale et al, 2010). Fenomena ini cenderung terjadi pada
wajib pajak badan karena terkait dengan besaran laba yang diperoleh yang akan mempengaruhi
besaran pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak badan.
Target penerimaan perpajakan pada tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan
dengan APBN 2018 sebesar Rp1.618,1 triliun menjadi Rp1.540,8 triliun. Tidak tercapainya
target ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dimana salah satunya karena adanya tindakan
pengelolaan beban perpajakan oleh perusahaan. Tindakan pengelolaan beban pajak merupakan
akibat adanya kepentingan yang berbeda antara perusahaan dan pemerintah. Upaya ini dalam
rangka untuk meminimalisasi besarnya pajak dengan tidak menunjukkan keuntungan yang
sesungguhnya (Mughal et al, 2012).
Salah satu pengelolaan beban pajak yang dapat diterapkan tanpa melanggar peraturan
perpajakan yang ada adalah dengan melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) yang dapat
diterima fiskus (Hardianti, 2014). Fenomena tersebut menjadi pertentangan antara pemerintah
dengan perusahaan yakni pemerintah ingin memaksimalkan penerimaan pajak dari perusahaan
sedangkan perusahaan ingin meminimalkan beban pajaknya. Terdapat beberapa kasus yang
melakukan penghindaran pajak, salah satunya seperti PT. Adaro Tbk yang melakukan
penghindaran pajak dengan cara melakukan transfer pricing melalui anak usahanya di
Singapura, Coaltrade Services International. Upaya tersebut telah dilakukan sejak 2009 hingga
2017. Adaro diduga telah mengatur sedemikian rupa sehingga mereka bisa membayar pajak
US$ 125 juta atau setara Rp 1,75 triliun (kurs Rp 14 ribu) lebih rendah daripada yang
seharusnya dibayarkan di Indonesia (Sugianto, 2019).
Beberapa penelitian sebelumnya mencoba mengaitkan tingkat pengungkapan CSR
terhadap Tax Avoidance dan didapatkan hasil penelitian yang berbeda. Menurut Ajeng dkk
(2017) dan Dwilopa ( 2016) menyatakan bahwa Corporate social responsibility tidak
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dharma dan Noviari (2017) dan Pradipta (2015)
menyatakan bahwa corporate social responsibility berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.
Menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan suatu
perusahaan akan menurunkan praktik penghindaran pajak. Wiguna dan Jati (2017) dan Hidayati
dan Fidiana (2017) menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif pada penghindaran pajak.
Semakin tinggi perusahaan mengungkapkan CSR, maka semakin tinggi tindakan penghindaran
pajak perusahaan.
Ukuran perusahaan juga dapat digunakan untuk mendeteksi penghindaran pajak. Bauran
aset yang dimiliki oleh perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap kesempatan perusahaan
melakukan penghindaran pajak. Ukuran perusahaan menunjukkan kestabilan dan kemampuan
perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonominya. Semakin besar ukuran suatu perusahaan
maka semakin menjadi pusat perhatian dari pemerintah dan akan menimbulkan kecenderungan
bagi para manajer perusahaan untuk berlaku patuh (compliances) atau agresif (tax avoidance)
dalam perpajakan (Kurniasih dan Sari, 2013).
Menurut Taufik dan Hani (2017) dan Dewi dan Wijaya (2013) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.
Dewi dan Naniek (2017) dan Oktamawati (2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh secara negatif pada penghindaran pajak, yaitu semakin besar ukuran perusahaan
maka akan semakin rendah perusahaan melakukan penghindaran pajak. Menurut Dharma
(2015) dan Dewinta, dkk (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap tax avoidance. Hal ini berarti semakin tinggi ukuran perusahaan maka tindakan tax
avoidance akan tinggi.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 3
Penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan tersebut tentulah
melibatkan pimpinan perusahaan didalamnya sebagai pengambil keputusan. Pimpinan
perusahaan tersebut tentu saja memiliki karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Mungkin sulit dibayangkan bagaimana bisa pimpinan eksekutif suatu perusahaan
mempengaruhi tax avoidance. Namun pada kenyataannya Chief Executive Officer (CEO) dapat
mempengaruhi keputusan penghindaran pajak dengan mengatur “tone at the top” berkaitan
dengan kegiatan pajak perusahaan (Dyreng et al, 2010). Menurut Oktamawati (2017) dan
Maharani & Suardana (2014), karakteristik eksekutif berpengaruh positif terhadap tax
avoidance. Semakin tinggi risk maka semakin tinggi tax avoidance. Menurut Praptidewi, dkk
(2016) karakteristik eksekutif yang diproksikan melalui risiko perusahaan cenderung bersifat
risk averse berpengaruh negatif pada tax avoidance perusahaan.
Selain faktor- faktor seperti CSR, ukuran perusahaan dan karakter eksekutif yang
mempengaruhi praktik penghindaran pajak, terdapat juga koneksi politik yang merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi penghindaran pajak. Dunia bisnis sangat erat kaitannya
dengan politik, hal ini disebabkan karena berhasilnya suatu bisnis tidak terlepas dari adanya
pengaruh politik. Perusahaan dikatakan terkoneksi politik apabila perusahaan dengan cara-cara
tertentu memiliki keterikatan secara politik atau berusaha menjalin hubungan kedekatan dengan
politisi atau pemerintah (Wati, 2017). Disatu sisi, koneksi politik bernilai bagi perusahaan. Wati
(2017), Maulana dan Wati (2019) memberikan bukti empiris bahwa koneksi politik mampu
meningkatkan kinerja perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, namun disisi
lain, koneksi politik di perusahaan juga dapat meningkatkan tax avoidance (Butje & Tjondro,
2014). Dharma dan Noviari (2015) serta Annisa (2017) mengungkapkan bahwa koneksi politik
tidak berpengaruh terhadap tindakan tax avoidance. Tehupuring (2016) meneliti hal yang sama
mengenai pengaruh koneksi politik dan hasilnya menyatakan bahwa koneksi politik
berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian-penelitian terdahulu masih
menghasilkan banyak perbedaan, maka perlu dilakukan penelitian kembali tentang pengaruh
Corporate Social Responsibility, ukuran perusahaan, karakter eksekutif dan koneksi politik
terhadap potensi tax avoidance di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
menemukan bukti secara empiris mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility, ukuran
perusahaan, karakter eksekutif dan koneksi politik terhadap potensi tax avoidance secara
komprehensif.
KAJIAN LITERATUR
Teori Agensi
Dalam teori keagenan menjelaskan tentang dua pelaku ekonomi yang saling
bertentangan yaitu prinsipal dan agen. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana
satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas
nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi
prinsipal (Ichsan, 2013). Teori agensi merupakan problem keagenan antara pemegang saham
(pemilik perusahaan) dengan manajer potensial yang terjadi apabila manajemen tidak memiliki
saham mayoritas perusahaan. Pemegang saham menginginkan manajer bekerja dengan tujuan
memaksmimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya, manajer perusahaan bisa saja
bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, tetapi memaksimumkan
kemakmuran mereka sendiri.
Tax Avoidance
Menurut Hanlon et al. (2010) mendefinisikan tax avoidance sebagai pengurangan
jumlah pajak eksplisit, dimana tax avoidance merupakan rangkaian aktivitas perencanaan pajak.
Penghindaran pajak juga dapat dilakukan secara illegal yang disebut sebagai tax evasion atau
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 4
dapat juga dianggap sebagai penggelapan pajak, yaitu melakukan penghindaran pajak yang
tidak diperbolehkan dalam peraturan perundang- undangan perpajakan.
Penelitian ini menggunakan rumus:
(Hanlon & Heitzman, 2010)
Corporate Social Responsibility
Sebuah perusahaan selalu mengupayakan sejenis legitimasi dari masyarakat dengan
cara melakukan aktivitas tanggung jawab sosial atau yang sering disebut sebagai corporate
social responsibility. Menurut Hoi, et al (2013) corporate social responsibility adalah
keyakinan tentang tindakan-tindakan yang dianggap benar yang mempertimbangkan tidak
hanya masalah ekonomi tetapi juga masalah sosial, lingkungan dan dampak eskternalitas lain
dari tindakan-tindakan perusahaan. Didukung oleh Wati d.k.k (2019), Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang tidak lagi dihadapkan pada tanggung
jawab yang berpijak pada single bottom line saja, tetapi juga berpijak pada triple bottom line
yaitu tanggung jawab terhadap masalah sosial dan lingkungan.
Corporate social responsibility merupakan suatu komitmen bisnis untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi berekelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga
karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan
dalam rangka memperbaiki kualitas hidup (Rahman, 2009). Sebagai contoh, perusahaan
membuat produk yang ramah lingkungan bagi pelanggannya, memberikan beasiswa kepada
keluarga pegawai, melakukan pengembangan komunitas masyarakat sekitar operasional
perusahaan, dan menghindari kerusakan lingkungan akibat operasional perusahaan.
Penelitian ini menggunakan rumus:
(Wati d.k.k., 2019)
Ukuran Perusahaan
Ukuran secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya
suatu objek. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ukuran diartikan sebagai berikut:
1. Alat untuk mengukur (seperti meter, jangka dan sebagainya)
2. Sesuatu yang dipakai untuk menentukan,
3. Pendapatan mengukur, dan
4. Panjangnya (lebarnya, luasnya, besarnya) sesuatu.
Ukuran perusahaan adalah sebagai ukuran perusahaan merupakan nilai yang
menunjukkan besar/kecilnya perusahaan. Dewi & Wijaya (2013) mengemukakan bahwa
pengukuran variabel ukuran perusahaan berdasarkan total aktiva. Menurut Jogiyanto (2007:282)
ukuran aktiva digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur
sebagai logaritma dari total aktiva. Nilai total asset biasanya bernilai sangat besar dibandingkan
dengan variabel keuangan lainya, untuk itu variable asset diperhalus menjadi Log Asset atau Ln
Total Asset.
penelitian ini menggunakan rumus:
Ukuran perusahaan = Log (Total Aset)
(Wati d.k.k., 2019)
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 5
Karakter Eksekutif
Menurut Low (2006) dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pimpinan perusahaan
eksekutif mempunyai dua karakter yaitu sebagai risk taker dan risk averse. Eksekutif yang
mempunyai sifat risk taker merupakan eksekutif yang berani mengambil keputusan bisnisnya.
Sedangkan Eksekutif yang mempunyai sifat risk averse merupakan eksekutif yang tidak berani
mengambil keputusan bisnisnya. Risiko perusahaan (corporate risk) adalah cerminan kebijakan
yang diambil pimpinan perusahaan. Kebijakan yang diambil pimpinan perusahaan dapat
mengindikasikan apakah pimpinan mempunyai karakter risk taker atau risk averse.
Jenis karakter eksekutif yang duduk dalam manajemen perusahaan apakah mereka
merupakan risk taker atau risk averse dapat tercermin pada besar kecilnya risiko perusahaan
yang ada. Risiko perusahaan merupakan cermin dari policy yang diambil oleh pemimpin
perusahan. Jadi policy yang diambil ini mengindikasikan apakah mereka memiliki karakter risk
taker atau risk averse (Coles et al, 2004 dalam Rusli, 2014). Dapat diartikan bahwa semakin
tinggi risiko perusahaan yang ada, maka pemimpin perusahaan semakin memiliki karakter risk
taker yang akan membuat keputusan untuk melakukan tindakan penghindaran pajak.
Penelitian ini menggunakan rumus:
n=
(Haryanto, 2012)
Koneksi Politik
Koneksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2008 adalah hubungan
yang dapat memudahkan segala urusan (kegiatan), sedangkan politik adalah pengetahuan
tentang ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tata sistem pemerintahan, dasar pemerintahan).
Berhasilnya suatu bisnis tidak terlepas dari adanya pengaruh politik. Perusahaan
dikatakan terkoneksi politik apabila perusahaan dengan cara-cara tertentu memiliki keterikatan
secara politik atau berusaha menjalin hubungan kedekatan dengan politisi atau pemerintah
(Wati et. al., 2017). Hubungan antara pengusaha- pengusaha di Indonesia terjadi dengan
munculnya pengusaha klien, yaitu pengusaha-pengusaha swasta pribumi yang beroperasi di
bawah dukungan dan proteksi berbagai jaringan kekuasaan pemerintahan.
Perusahaan yang mempunyai koneksi politik adalah perusahaan atau konglomerat yang
mempunyai hubungan dekat dengan pemerintah. Pengukuran variabel ini menggunakan dummy
seperti yang digunakan oleh Wati et. al. (2017), angka 1 untuk mengindikasikan perusahaan
yang mempunyai koneksi politik dan angka 0 untuk mengindikasikan perusahaan yang tidak
mempunyai koneksi politik. Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan political connection
mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Faccio (2006), Wati et. al. (2017), yaitu:
a. jika ada salah satu direktur atau komisaris yang juga merupakan anggota DPR, anggota
kabinet eksekutif, pejabat dalam salah satu institusi pemerintah termasuk militer, atau
anggota partai politik,
b. jika ada salah satu direktur atau komisaris yang juga merupakan mantan anggota DPR,
mantan anggota kabinet eksekutif, mantan pejabat dalam salah satu institusi pemerintah
termasuk militer,
c. jika ada salah satu pemilik/pemegang saham diatas 10% merupakan anggota partai politik,
memiliki hubungan dengan politisi top, dan/atau pejabat atau mantan pejabat pemerintah
termasuk militer.
Variabel Kontrol
Firm Age
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 6
Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan berdiri. Seiring waktu, perusahaan belajar
untuk semakin baik dan lebih efisien serta memiliki keunggulan kompetitif dalam inti bisnisnya
dan mendorong keberhasilan dan kemakmuran organisasi.
Penelitian ini menggunakan rumus:
Umur perusahaan =
Tahun annual report – Tahun berdiri
Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari
kegiatan bisnis yang dilakukan. Hasilnya, investor dapat melihat seberapa efisien
perusahaan menggunakan asset dan dalam melakukan operasinya untuk menghasilkan
keuntungan. Rasio profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan
keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan proksi Return On
Asset (ROA).
Pengembangan Hipotesis
Sebuah perusahaan dituntut dapat melakukan tanggung jawab atas segala aktivitasnya
kepada stakeholder, salah satunya adalah bentuk tanggung jawab sosial atau sering disebut
Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah suatu komitmen bisnis untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi berekelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga
karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan
dalam rangka memperbaiki kualitas hidup (Rahman, 2009).
Lanis dan Richardson (2012) melakukan penelitian untuk mengetahui apakah
pendekatan perusahaan untuk CSR berhubungan dengan tingkat penghindaran pajak.
Penghindaran pajak diproksikan dengan ETR (Effective Tax Rates), hasil penelitian yang
ditemukan menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR dari suatu
perusahaan, semakin rendah tingkat penghindaran pajak perusahaan tersebut. Hasil penelitian
ini sama dengan hasil penelitian dari Muzakki & Darsono (2015), Dharma & Noviari (2017)
dan Khoirunnisa (2017).
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah :
H1: Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap potensi tax avoidance
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil
perusahaan menurut beberapa cara, antara lain : total aset, penjualan bersih dan kapitalisasi
pasar. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan
dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama. Sehingga
perusahaan yang diklasifikasikan sebagai perusahaan besar cenderung meminimalkan tindakan
pajak agresif karena ketatnya pengawasan oleh otoritas publik (Tandean, 2014). Berdasarkan
teori agensi, sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan oleh agent untuk
memaksimalkan kompensasi kinerja agent, yaitu dengan cara menekan beban pajak perusahaan
untuk memaksimalkan kinerja perusahaan.
Penelitian ini juga dilakukan oleh Dharma (2015), Dewinta (2016), Swingly & Sukartha
(2015), Oktamawati (2017) dan Ngadiman & Puspitasari (2014) menemukan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap potensi tax avoidance. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi ukuran perusahaan maka tindakan potensi tax avoidance akan semakin tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap potensi tax avoidance
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 7
Menurut Low (2006) dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pimpinan perusahaan
eksekutif mempunyai dua karakter yaitu sebagai risk taker dan risk averse. Eksekutif yang
mempunyai sifat risk taker merupakan eksekutif yang memiliki kelebihan yang berani dalam
pengambilan keputusan bisnisnya. Sedangkan eksekutif yang mempunyai karakter risk averse
merupakan eksekutif yang tidak berani dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Risiko perusahaan menggambarkan perilaku menyimpang. Tipe manajer risk taker
umumnya memiliki keinginan dapat mendatangkan arus kas yang besar untuk memenuhi tujuan
pemilik perusahaan agar mendapat arus kas dari operasi perusahaan. Arus kas yang tinggi akan
didapatkan dari aktivitas tax avoidance dengan memperbesar tax saving. Oleh karena itu
manajemen dengan karakter risk taker akan berupaya menaikkan pendapatan perusahaan.
Penelitian ini juga dilakukan oleh Oktamawati (2017), Swingly & Sukartha (2015),
Oktamawati (2017), Wiguna & Jati (2017) dan Maharani dan Suardana (2014) menemukan
bahwa Karakter eksekutif berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hal ini menunjukkan
bahwa karakter eksekutif yang memiliki sifat risk taker maka semakin tinggi potensi tax
avoidance.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H3: Karakter eksekutif berpengaruh positif terhadap potensi tax avoidance
Memiliki koneksi politik membuat perusahaan memperoleh perlakuan khusus, seperti
kemudahan dalam memperoleh pinjaman modal, resiko pemeriksaan pajak rendah yang
membuat perusahaan makin agresif dalam menerapkan tax planning yang berakibat pada
menurunnya transparansi laporan keuangan. Kehilangan investor akibat penurunan transparansi
laporan keuangan dapat digantikan dengan peran pemerintah sebagai penyandang dana utama.
Selain itu, perusahaan yang memiliki koneksi dengan pemerintah yang sedang berkuasa terbukti
memiliki tingkat tax avoidance yang signifikan tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan
sejenis yang tidak memiliki koneksi politik (Francis et al.,2012; Kim dan Zhang, 2013).
Penelitian yang dilakukan Butje & Tjondro (2014), Sudibyo & Jianfu (2016), Adhikari,
et al (2015) dan Lestari, dkk (2017) menunjukkan bahwa koneksi politik berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance. Semakin tinggi tingkat koneksi politik suatu perusahaan, maka semakin
tinggi potensi tax avoidance yang terjadi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H4: Koneksi politik berpengaruh positif terhadap potensi tax avoidanceKerangka Pikir
dan Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat suatu kerangka pemikiran teoritis yang
menggambarkan variabel-variabel yang mempengaruhi potensi penghindaran pajak yaitu:
Corporate Social Responsibility
Ukuran Perusahaan
Karakter Eksekutif
Koneksi Politik
Potensi Tax
Avoidance
Variabel Kontrol
- Firm Age
- Profitabilitas
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 8
Gambar 1. Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan konglomerasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di
www.idx.co.id. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan konglomerasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018, menggunakan metode purposive
sampling.
Tabel 1. Hasil Penentuan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan konglomerasi yang terdaftar di BEI 86
Perusahaan konglomerasi dengan annual report tidak lengkap dari
tahun 2014- 2018
(6)
Perusahaan konglomerasi yang tidak menggunakan mata uang rupiah
selama periode 2014- 2018
(14)
Perusahaan konglomerasi yang mengalami kerugian pada periode 2014-
2018
(24)
Jumlah sampel 42
Sumber : Data diolah, 2019
Dalam penelitian ini dapat dibentuk persamaan :
Model 1
PTA = α + β1CSR + β2UKP + β3KE +β4KP +β5age + β6 profit + ε
Model 2 (Robust test)
PTA = α + β1CSR + β2UKP + β3KE +β4KP + ε
Dimana :
PTA =Potensi Penghindaran pajak (Tax Avoidance)
α = Nilai konstan (alpha)
β = Koefisien regresi
CSR= Corporate Social Reponsibility
UKP= Ukuran Perusahaan
KE= Karakter Eksekutif
KP= Koneksi Politik
Age= Umur perusahaan (variabel kontrol)
Profit= profitabilitas (variabel kontrol)
Dasar pengujian hipotesis menggunakan perbandingan ttabel dengan tsatistik atau p-value
(Wati, 2018). Jika P-value < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Deskripsi Variabel Penelitian
N = 210 Minimum Maximum Median Mean Std. Deviasi
CSR 0.24050 0.75950 0.49370 0.48794 0.13163
Size 5.98200 9.11290 7.27110 7.40309 0.68327
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 9
Kar. Eksekutif 0.00490 0.85980 0.11055 0.14556 0.13564
Kon. Politik 0.00000 1.00000 1.00000 0.80952 0.39362
Tax Avoidance 0.01220 1.20960 0.24170 0.23945 0.14814
Sumber: Data diolah, 2019
Variabel tax avoidance yang dihitung dengan ETR memiliki rata- rata sebesar 0,239,
nilai terendah (minimum) sebesar 0,012 pada PT. Lippo Cikarang Tbk tahun 2018 , nilai
tertinggi (maximum) 1,21 pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk tahun 2017 dan standar
deviasi sebesar 0,148. Variabel corporate social responsibility memiliki rata- rata sebesar 0,488,
nilai terendah sebesar 0,241 pada PT. Gudang Garam Tbk tahun 2014- 2015 dan PT. Lautan
Luas Tbk tahun 2014- 2016 , nilai tertinggi 0,76 pada PT. Bukit Asam Tbk tahun 2016- 2018
dan standar deviasi sebesar 0,132. Variabel ukuran perusahaan memiliki rata- rata sebesar
7,403, nilai terendah sebesar 5,982 pada PT. Radiant Utama Interinsco Tbk tahun 2017 , nilai
tertinggi 9,113 pada PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2018 dan standar deviasi sebesar 0,683.
Variabel karakter eksekutif yang dihitung dengan nilai risiko perusahaan memiliki rata- rata
sebesar 0,146, nilai terendah sebesar 0,005 pada PT. Jakarta International Hotels &
Development Tbk tahun 2015, nilai tertinggi 0,86 pada PT. Unilever Indonesia Tbk tahun 2014
dan standar deviasi sebesar 0,136. Koneksi politik yang menggunakan variabel dummy yang
nilainya hanya 1 dan 0, sehingga nilai terendah adalah 0, nilai tertinggi 1, nilai rata-rata sebesar
0,81 dan standar deviasi sebesar 0,394.
Tabel 3
Hasil Pengujian Model Penelitian
Hasil Regresi Random Effect Model
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.258244 0.186045 1.388076 0.1666
CSR 0.165085 0.129234 1.277415 0.2029
SIZE -0.023167 0.026448 -0.875932 0.3821
KE 0.006935 0.140723 0.049280 0.9607
KP 0.081837 0.032568 2.512828 0.0128
AGE 0.000537 0.000725 0.740080 0.4601
PROFIT -0.274830 0.254836 -1.078458 0.2821
Sumber: Eviews, data diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji t, corporate social responsibility memiliki t hitung sebesar 1,277415
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,2029. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil
daripada t tabel (1,277415<2,0244) dengan nilai signifikansi (0,2029>0,05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap potensi tax
avoidance. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ajeng, dkk (2017) dan Dwilopa
(2016) yang sama- sama menemukan bahwa corporate social responsibility tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap potensi tax avoidance.
Ukuran perusahaan memiliki t hitung sebesar -0,875932 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,3821. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil daripada t tabel (-0,875932
<2,0244) dengan nilai signifikansi (0,3821>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap potensi tax avoidance. Hasil ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Taufik dan Hanif (2017), Tandean (2014) dan Dewi dan Naniek (2017).
Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan tidak berpengaruh
Karakter Eksekutif memiliki t hitung sebesar 0,049280 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,9607. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil daripada t tabel (0,049280<2,0244)
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 10
dengan nilai signifikansi (0,9607>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter eksekutif
tidak berpengaruh terhadap potensi tax avoidance. Hasil pengujian terhadap hipotesis ditolak.
Hasil ini didukung oleh peneliti sebelumnya yaitu Gartika dan Wijaya (2018) yang mengatakan
bahwa semakin tinggi karakter eksekutif semakin rendah tingkat penghindaran
pajaknya.pemimpin perusahaan yang sudah lama memegang jabatan dan berusia lebih tua lebih
cenderung menghindari risiko besar yang mengakibatkan perusahaan dipandang buruk oleh
reaksi pasar.
Koneksi politik memiliki t hitung sebesar 2,512828 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,0128. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel (2,512828>2,0244)
dengan nilai signifikansi (0,0128<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa koneksi politik
berpengaruh positif signifikan terhadap potensi tax avoidance. Hasil ini didukung oleh
penelitian sebelumnya oleh Butje & Tjondro (2014), Darminto (2014), Sudibyo & Jianfu
(2016). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan konglomerasi yang mayoritas dimiliki oleh
orang- orang yang berkepentingan di pemerintahan memiliki pengaruh kuat untuk melakukan
potensi tax avoidance.
PENUTUP
Secara empiris, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa factor yang menentukan
penghindaran pajak pada perusahaan adalah koneksi politik. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan konglomerasi yang dipimpin oleh pemimpin yang berkepentingan dalam
pemerintahan berpotensi untuk melakukan penghindaran pajak lebih tinggi. Corporate social
responsibility, ukuran perusahaan dan karakter eksekutif bukanlah factor penentu dari
penghindaran pajak pada perusahaan. Hal ini terjadi karena informasi CSR yang diungkapkan
dalam laporan keuangan, belum tentu sesuai dengan kondisi sebenarnya. Sehingga tingkat
pengungkapan kegiatan tanggung jawab social dalam laporan tahunan perusahaan tidak bisa
dijadikan jaminan akan rendahnya tindakan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.
Besar kecilnya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi tindakan untuk melakukan
penghindaran pajak. Karena perusahaan menganggap bahwa pajak yang dibayarkan adalah
beban yang akan mengurangi laba yang diharapkan. Karakter eksekutif tidak berpengaruh
terhadap potensi tax avoidance, menunjukkan bahwa pimpinan yang memiliki sifat risk taker
maupun risk averse tidak mempengaruhi untuk melakukan penghindaran pajak pada perusahaan
dan terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, seperti
memperluas jumlah sampel penelitian dengan menggunakan perusahaan selain perusahaan yang
masuk dalam kategori konglomerasi sehingga penelitian dapat digeneralisasikan dan
mendapatkan hasil yang lebih valid, menambah variabel lain yang berpengaruh terhadap tax
avoidance misalnya investor asing, dan kompensasi rugi fiskal dan memperpanjang periode
pengamatan sehingga dapat menangkap volatilitas potensi tax avoidance lebih baik.
REFERENSI
Ajeng, W., Anita, W., & Chomsatu, Y. (2017). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, GCG Dan
CSR . Journal Of Economic And Economic Education Vol.5 No.2, 113-127.
Annisa. (2017). Pengaruh Return On Asset, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Koneksi Politik
Terhadap Penghindaran Pajak. Faculty Of Economics Riau University, Pekanbaru,
Indonesia, 685-698.
Butje, S., & Tjondro, E. (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif Dan Koneksi Politik Terhadap
Tax Avoidance. Tax & Accounting Review, Vol 4, No 2,, 1-9.
Dewi, A. S., & Wijaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal. Profitabilitas Dan Ukuran
Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Bali.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 11
Dewi, N. L., & Naniek, N. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan
Corporate Social Responsibility Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.21.1. Oktober, 830-859.
Dewinta, I. A., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14.3. Maret, 1584-1613.
Dharma, I. M. (2015). Pengaruh Leverage, Intensitas Aset Tetap, Ukuran Perusahaan, Dan
Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. In SKRIPSI. Denpasar: Universitas Udayana.
Dharma, N. B., & Noviari, N. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Capital
Intensity Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.1.
Januari, 529-556.
Dwilopa, D. E. (2016). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Capital Intensity, Dan
Perencanaan Pajak Terhadap Penghindaran Pajak. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Dyreng, S. D., Michelle, H., & Maydew, E. L. (2010). The Effect Of Executives On Corporate
Tax Avoidance. The Accounting Review, Vol. 85, 116-1189.
Faccio, M. (2006). Politically Connected Firms. The American Economic Review, 96 (1), 369-
386.
Francis, B. B., Hasan, I., & Sun, X. (2012). CEO political affiliation and firms’ tax
avoidance. Available at SSRN 2013248.
Gartika, R. W. (2018). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Karakter Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak. Jurnal Ekonomi Vol 9 No. 1, 70-79.
Hanlon, M., & Heitzman, S. (2010). Review Of Tax Research. Journal Of Accounting And
Economics 50, 127 - 178.
Hardianti, E. P. (2014). Analisis Tindakan Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Yang
Mempunyai Koneksi Politik. Jurnal Akuntansi Unesa, 7-8.
Haryanto, S. (2012). Karakteristik Perusahaan Dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Pada
Perusahaan Otomotif. . Jurnal Keuangan Dan Perbankan Vol. 16.
Hidayati, N., & Fidiana. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate
Governance Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi Volume 6,
Nomor 3, Maret, 1953-1068.
Hoi, C.-K., Wu, Q., & Zhang, H. (2013). Is Corporate Social Responsibility (CSR) Associated
With Tax Avoidance ? Evidence From Irresponsible CSR Activities. The Accounting
Review. Vol. 88, No. 6, 2025-2059.
Ichsan, R. (2013, Januari 12). Teori Keagenan. Retrieved April 1, 2019, From
Https://Bungrandhy.Wordpress.Com/2013/01/12/Teori-Keagenan-Agency-Theory/
Khoirunnisa, D. (2017). Kualitas Audit, Corporate Social Responsibility Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Tax Avoidance.
Kim, C., & Zhang, L. (2016). Corporate political connections and tax aggressiveness.
Contemporary Accounting Research, 33(1), 78-114.
Kurniasih, T., & Sari, M. M. (2013). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 12
Buletin Studi Ekonomi, Volume 18, No. 1, Februari Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Udayana, 58-66.
Low, A. (2006). Managerial Risk-Taking Behavior And Equity-Based Compensation. . Journal
Of Financial Economics 92(3): , 470-490.
Maharani, I. G., & Suardana, K. A. (2014). Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas Dan
Karakteristik Eksekutif Pada Tax Avoidance Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 9.2, 525-539.
Maulana, & Wati, L.N. (2019). Peran Koneksi Politik dan Struktur Kepemilikan dalam
Peningkatan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi. Vol. 8 No. 2. 1-13.
Mughal, M. M., & Akram, M. (2012). Reasons Of Tax Avoidance And Tax Evasion.
Reflections From Pakistan.Journal Of Economics And Behavioral Studies,, 217-222.
Muzakki, & Darsono. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Capital Intensity
Terhadap Penghindaran Pajak.
Ngadiman, & Puspitasari, C. (2014). Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Pada Perusahaan
Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.
Oktamawati, M. (2017). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan,
Leverage, Pertumbuhan Penjualan, Dan Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance. Jurnal
Akuntansi Bisnis, Vol. XV No. 30 Maret, Universitas Katolik Soegijapranata, 126-143.
Praptidewi, L. P., & Sukartha, I. M. (2016). Pengaruh Karakteristik Eksekutif Dan Kepemilikan
Keluarga Pada Tax Avoidance Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.17.1. Oktober, 426-452.
Rahman, R. (2009.). Corporate Social Responsibility : Antara Teori Dan Kenyataan.
Yogyakarta.: Media Pressindo.
Rusli, R. (2014). Skripsi: Pengaruh Karakter Eksekutif, Ukuran Perusahaan, Dimensi Tata
Kelola Perusahaan Dan Reformasi Perpajakan Terhadap Tindakan Penghindaran
Pajak. Pekanbaru: Universitas Riau.
Sudibyo, Y. A., & Jianfu, S. (2016). Political Connections, State Owned Enterprises And Tax
Avoidance : An Evidence From Indonesia .
Sugianto, D. (2019, Juli 5). Detik Finance. Retrieved Juli 27, 2019, From Detik
Finance:Https://Finance.Detik.Com/Berita-Ekonomi-Bisnis/D-4612708/Mengenal-
Soal-Penghindaran-Pajak-Yang-Dituduhkan-Ke-Adaro
Swingly, C., & Sukartha, M. (2015). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran
Perusahaan, Leverage Dan Sales Growth Pada Tax Avoidance .
Tandean, V. A. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Tax Avoidance. Institut Bisnis Dan Informatika Kwik Kian Gie.
Tehupuring, R. (2016). Pengaruh Koneksi Politik Dan Kualitas Audit Terhadap Praktik
Penhindaran Pajak Di Lembaga Perbankan Yang Terdaftar Di Pasar Modal Indonesia
Periode 2012-2014. Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC, Universitas Bakrie,
Jakarta. 2-3 Mei, 366-276.
Uadiale, O. M., O., F. T., & Ogunleye, J. O. (2010). An Empirical Study Of The Relationship
Between Culture And Personal Income Tax Evasion In Nigeria. European Journal Of
Economics, Finance And Administrative Science, 116-126.
p-ISSN (2301-4075) e-ISSN (2716-3849
Jurnal AKUNTANSI, Vol. No. #bulan #tahun
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi 13
Wati, L.N., Primiana, I. and Sudarsono, R. 2016. Political connections of conglomerates:
evidence from Indonesia Stock Exchange. Actual Problems of Economics. (12), pp.110-
119.
Wati, L. N. 2017. Board of commissioner’s effectiveness on politically connected
conglomerates: Evidence from Indonesia. Pertanika Journal Social Sciences &
Humanities, 25(S), pp. 255-270.
Wati, L. N. (2018). Metodologi Penelitian Terapan. Jakarta: Pustaka Amri.
Wati, L.N., Syahdam, G.R., Prambudi, B. (2019). Peran Pengungkapan CSR dan Mekanisme
GCG Pada Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Ecodemica. Vol. 3 No. 2. Pp.
98-110.
Wiguna, I. P., & Jati, I. K. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Preferensi Risiko
Eksekutif, Dan Capital Intensity Pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.21.1. Oktober, 418-446.