jshfkafja

75
TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU RUAS JALAN PONCO- JATIROGO STA 143+600 – STA 148+600 KABUPATEN TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR ARIES RACHMAD RAMADHAN NRP. 3110.040.509 Dosen Pembimbing Ir. CHOMAEDHI, CES Geo NIP. 19550319 198403 1 001 Program Studi Diploma IV Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Upload: syaiful-rachman

Post on 16-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lampiran

TRANSCRIPT

  • TUGAS AKHIR

    PERENCANAAN ULANG DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU RUAS JALAN PONCO- JATIROGO STA 143+600 STA 148+600 KABUPATEN TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR

    ARIES RACHMAD RAMADHANNRP. 3110.040.509

    Dosen PembimbingIr. CHOMAEDHI, CES GeoNIP. 19550319 198403 1 001

    Program Studi Diploma IV Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2011

  • BAB I LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN PENULISAN MANFAAT PENULISAN PETA LOKASI

  • LATAR BELAKANG

    Banyaknya kendaraan berat yang lewat pada ruas jalan Ponco - JatirogoKondisi eksisting jalan yang kurang memadai pada ruas Ponco - JatirogoDrainase jalan yang kurang baik.

  • PERUMUSAN MASALAH

    1. Berapa ketebalan perkerasan kaku yang diperlukan untuk umur rencana (UR) jalan 20 tahun mendatang.

    2. Bagaimana perencanaan geometrik jalan (vertikal dan horisontal) untuk hasil perencanaan diatas.

    3. Berapa dimensi saluran tepi (drainase) yang diperlukan.4. Berapa angaran biaya total yang diperlukan untuk melakasanakan

    pembangunan jalan pada segmen jalan yang direncanakan.

  • BATASAN MASALAH1. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan tebal perkerasan,

    perencanaan dimensi saluran drainase, perencanaan geometrik jalan serta rencana anggaaran biaya yang diperlukan.

    2. Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (horisontal dan vertikal) mengacu pada No. 038/T/BM/1997 DPU Direktorat Jenderal Bina Marga.

    3. Analisa kapasitas dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.4. Perencanaan tebal perkerasan jalan menggunakan petunjuk

    Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan dengan menggunakan Metode Bina Marga Tahun 2003.

    5. Rencana Anggaran Biaya menggunakan HSPK dari daerah Kabupaten Tuban

    6. Perencanaan drainase dengan cara SNI 03-3424-1994.7. Tidak menghitung stabilitas tanah.8. Tidak melakukan survey lalu-lintas secara rinci.9. Tidak membicarakan pelaksanaan di lapangan,dan pengolahan data-data

    tanah baik di lapangan maupun laboratorium.

  • TUJUAN PENULISAN

    1. Merencanakan tebal perkerasan kaku yang sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada untuk umur rencana 20 tahun mendatang.

    2. Merencanakan dimensi saluran tepi jalan (drainase).3. Merencanakan geometrik jalan sesuai dengan

    kebutuhan lalu lintas.4. Menghitung Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan

    pada pembangunan segmen jalan tersebut.

  • MANFAAT PENULISAN1. Mahasiswa mampu merencanakan proyek

    pembangunan jalan yang meliputi perencanaan tebalperkerasan kaku, perencanaan geometrik,perencanaan dimensi drainase, dan perhitungan RAB.

    2. Mampu menentukan spesifikasi teknik atau rencanakerja dan syarat syarat lainnya yang diperlukan untukproyek perencanaan tebal perkaerasan kaku.

  • PETA LOKASI

  • DETAIL LOKASI PROYEK

    Foto lokasi proyek : Ruas Jalan Ponco Jatirogo STA 1+000 6+000

  • Foto Detail A : Ruas jalan Ponco - Jatirogo

    DETAIL LOKASI PROYEK

  • DETAIL LOKASI PROYEK

    Foto Detail B : Ruas jalan Ponco - Jatirogo

  • DETAIL LOKASI PROYEK

    Foto Detail C : Ruas jalan Ponco - Jatirogo

  • BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    .

    Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (No.

    038/T/BM/1997), DPU Direktorat Jenderal Bina Marga. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), DPU Bina Marga,

    1997. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kabupaten

    TubanTahun 2011.

    Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku (Beton Semen), DPU,Badan Penelitian dan Pengembangan PU Pusat Balitbang Jalan.

    Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-

    3424-1994), Dewan Standarisasi Nasional, 1994.

  • BAB IIIMETODOLOGI

    PEKERJAAN PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA PERHITUNGAN KAPASITAS JALAN PENGOLAHAN DATA PERENCANAAN STRUKTUR PERKERSAN KAKU KONTROL GEOMETRIK JALAN PERENCANAAN DRAINASE GAMBAR RENCANA PERENCANAAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KESIMPULAN DAN SARAN

  • METODOLOGI Pekerjaan pesiapan

    Mengumpulkan informasi terkait proyek Mengajukan surat permohonan untuk meminta data

    Pengumpulan data Data peta kontur Data CBR Data curah hujan Data peta situasi Data lalulintas Data gambar eksisting

    Perhitungan kapasitas jalan Mencari nilai DS < 0,75

  • METODOLOGI Pengolahan data

    Mengolah data lalulintas Mengolah data CBR Mengolah data curah hujan

    Perencanaan struktur perkerasan kaku Struktur perkerasan Tebal plat Perhitungan tulangan Jenis sambungan

    Kontrol geometrik jalan Kontrol Alinyemen Vertikal Kontrol Alinyemen horizontal

  • METODOLOGI

    Perencanaan drainase Analisa hidrologi Debit air Dimensi saluran Kemiringan saluran

    Gambar rencana Gambar dari hasil perhitungan perencanaan jalan dan

    perencanaan drainase. Perencanaan Rencana Anggaran Biaya ( RAB )

    Mendapatkan besaran uang yang akan di keluarkan Kesimpulan dan saran

    Berisi mengenai kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil studi ini.

  • DIAGRAM METODOLOGI

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAPertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan pada tahun 2006

    sampai dengan tahun 2009No. Jenis kendaraan 2006 2007 2008 2009

    1Sepeda motor, Sekuter,

    Sepeda Kumbang dan Roda3

    2677 2455 3473 3823

    2 Sedan, Jeep dan Station Wagon 427 655 727 709

    3 Oplet, Pick Up, Suburban, Kombi dan Minibus 336 545 573 582

    4 Mickro Truck dan Mobil Hantara 309 264 345 400

    5 Bus Kecil 245 295 442 393

    6 Bus Besar 0 0 0 0

    7 Truck 2 Sumbu 3/4 200 164 300 318

    8 Truck 2 Sumbu 442 720 769 785

    9 Truck 3 Sumbu 284 331 378 473

    10 Truck Gandeng 0 0 0 0

    11 Truck Trailer 0 0 0 0

    12 Gerobak (Kendaraan tidak bermotor) 421 435475 480

    5341 5862 7482 7963

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    1. Analisa Data Lalu lintasData yang dianalisa adalah data volume lalu kendaraan data

    volume lalu lintas pada tabel 4.1. didalam melakukan analisa data lalu lintas, dapat digunakan rumus regresi linier yang mengacu pada teori di Bab 2.2.1. dari hasil analisa data lalu lintas kendaraan dapat peroleh proyeksi volume lalu lintasnya hinga akhir tahun rencana yaitu 2033. Pertumbuhan lalu lintas kendaraan sepeda motor

    Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan sepeda motor pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 4.4 dan grafik regresi pada gambar 4.2

  • BAB IVPENGOLAHAN DATATABEL 4.4 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan sepeda

    motor No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 2677 0.82 5708 0.0000 0.08 8%

    2 2007 2455 6618 0.1595

    3 2008 3473 7528 0.1375

    4 2009 3823 8438 0.1209

    5 2010 9348 0.1079

    6 2011 10258 0.0974

    7 2012 11168 0.0887

    8 2013 12079 0.0815

    9 2014 12989 0.0754

    10 2015 13899 0.0701

    11 2016 14809 0.0655

    12 2017 15719 0.0615

    13 2018 16629 0.0579

    14 2019 17539 0.0547

    15 2020 18450 0.0519

    16 2021 19360 0.0493

    17 2022 20270 0.0470

    18 2023 21180 0.0449

    19 2024 22090 0.0430

    20 2025 23000 0.0412

    21 2026 23910 0.0396

    22 2027 24820 0.0381

    23 2028 25731 0.0367

    24 2029 26641 0.0354

    25 2030 27551 0.0342

    26 2031 28461 0.0330

    27 2032 29371 0.0320

    28 2033 30281 0.0310

    503845 1.2795

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.2 Regresi Pertumbuhan Sepeda Motor

    Dari gambar 4.2 diperoleh R2 = 0,79 dimana R2 adalah koefisien determinasi bergandayang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadapvariabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y= =445,60x-890.543,80 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 8%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y =445,60x-890.543,80 (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    S epeda Motor

    y = 445.60x - 890,543.80

    R 2 = 0.79

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Ju

    mla

    h K

    en

    da

    raa

    n

    S epeda Motor

    L inear (S epedaMotor)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.5 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Sedan dan Jeep

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 427 0.9 798 0.0000 0.05 5%

    2 2007 655 856 0.0736

    3 2008 727 915 0.0685

    4 2009 709 974 0.0641

    5 2010 1033 0.0603

    6 2011 1091 0.0569

    7 2012 1150 0.0538

    8 2013 1209 0.0510

    9 2014 1267 0.0486

    10 2015 1326 0.0463

    11 2016 1385 0.0443

    12 2017 1443 0.0424

    13 2018 1502 0.0407

    14 2019 1561 0.0391

    15 2020 1620 0.0376

    16 2021 1678 0.0362

    17 2022 1737 0.0350

    18 2023 1796 0.0338

    19 2024 1854 0.0327

    20 2025 1913 0.0317

    21 2026 1972 0.0307

    22 2027 2030 0.0298

    23 2028 2089 0.0289

    24 2029 2148 0.0281

    25 2030 2207 0.0273

    26 2031 2265 0.0266

    27 2032 2324 0.0259

    28 2033 2383 0.0253

    19807 0.7634

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.3 Regresi Pertumbuhan Sedan dan Jeep

    Dari gambar 4.3 diperoleh R2 = 0,73 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y = 91,80x 183.475,40 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 5%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y = 91,80x 183.475,40 (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    S edan & J eep

    y = 91.80x - 183,475.40

    R 2 = 0.73

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Ju

    mla

    h K

    en

    da

    raa

    n

    S edan & J eep

    L inear (S edan &J eep)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.6 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Pick Up dan Mini Bus

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 336 0.9 392 0.0000 0.10 10%2 2007 545 489 0.24923 2008 573 587 0.19954 2009 582 684 0.16635 2010 782 0.14266 2011 880 0.12487 2012 977 0.11108 2013 1075 0.09999 2014 1172 0.090810 2015 1270 0.083211 2016 1368 0.076912 2017 1465 0.071413 2018 1563 0.066614 2019 1660 0.062515 2020 1758 0.058816 2021 1856 0.055517 2022 1953 0.052618 2023 2050.8 0.050019 2024 2148.4 0.047620 2025 2246 0.045421 2026 2343.6 0.043522 2027 2441.2 0.041623 2028 2538.8 0.040024 2029 2636.4 0.038425 2030 2734 0.0370

    26 2031 2831.6 0.035727 2032 2929.2 0.034528 2033 3026.8 0.0333

    47858 1.6590

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.4 Regresi Pertumbuhan Pick Up dan Mini Bus

    Dari gambar 4.4 diperoleh R2 = 0,72 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y = 76,60x-153.112,30 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 10%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y = 76,60x-153.112,30 (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    Oplet, P ic k Up, dan Minibusy = 76.60x - 153,112.30

    R 2 = 0.72

    0100

    200300400500

    600700

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Jum

    lah

    Ken

    dar

    aan

    oplet

    L inear (oplet)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.7 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Mikro Truck dan Mobil Hantaran

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 309 0.81 293 0.0000 0.08 8%2 2007 264 341 0.16463 2008 345 389 0.14134 2009 400 437 0.12385 2010 485 0.11026 2011 533 0.09927 2012 582 0.09038 2013 630 0.08289 2014 678 0.076510 2015 726 0.071011 2016 774 0.066312 2017 822 0.062213 2018 870 0.058614 2019 919 0.055315 2020 967 0.052416 2021 1015 0.049817 2022 1063 0.0474

    18 2023 1111 0.0453

    19 2024 1159 0.0433

    20 2025 1207 0.0415

    21 2026 1256 0.0399

    22 2027 1304 0.0383

    23 2028 1352 0.0369

    24 2029 1400 0.0356

    25 2030 1448 0.0344

    26 2031 1496 0.0332

    27 2032 1545 0.0322

    28 2033 1593 0.0312 26393 1.3043

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.5 Regresi Pertumbuhan Mikro Truck dan Mobil Hantaran

    Dari gambar 4.5 diperoleh R2 = 0,63 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y =35,40x-70.665,20 sehingga diperoleh angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 8%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y = 35,40x-70.665,20 (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    Mic kro T ruc k & Mobil Hantaray = 35.40x - 70,665.20

    R 2 = 0.63

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    JUm

    lah

    Ken

    dar

    aan

    Mikro Truck & MobilHantaraL inear (Mikro Truck &Mobil Hantara)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.8 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Bus Kecil

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 245 0.98 142 0.0000 0.12 12%2 2007 295 190 0.33243 2008 442 237 0.2495

    4 2009 393 284 0.1997

    5 2010 332 0.16646 2011 379 0.14277 2012 426 0.12498 2013 473 0.11109 2014 521 0.0999

    10 2015 568 0.090811 2016 615 0.083312 2017 663 0.076913 2018 710 0.071414 2019 757 0.066615 2020 805 0.062516 2021 852 0.058817 2022 899 0.0555

    18 2023 946.4 0.0526

    19 2024 993.7 0.0500

    20 2025 1041 0.0476

    21 2026 1088.3 0.0454

    22 2027 1135.6 0.0435

    23 2028 1182.9 0.0417

    24 2029 1230.2 0.0400

    25 2030 1277.5 0.0384

    26 2031 1324.8 0.0370

    27 2032 1372.1 0.0357

    28 2033 1419.4 0.0345

    21864 1.9367

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.6 Regresi Pertumbuhan Bus Kecil

    Dari gambar 4.6 diperoleh R2 = 0,72 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y =59,10x-118.181,30 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 12%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y =59,10x-118.181,30 (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    B us K ec il

    y = 59.10x - 118,181.30

    R 2 = 0.72

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Jum

    lah

    Ken

    dara

    an

    B us kec il

    L inear (B uskec il)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.9 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Truck 2 Sumbu 3/4

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 200 0.93 251 0.0000 0.06 6%2 2007 164 275 0.09493 2008 300 298 0.08674 2009 318 322 0.07985 2010 346 0.07396 2011 370 0.06887 2012 394 0.06448 2013 417 0.06059 2014 441 0.057010 2015 465 0.053911 2016 489 0.051212 2017 513 0.048713 2018 536 0.046414 2019 560 0.044415 2020 584 0.042516 2021 608 0.040817 2022 632 0.0392

    18 2023 655 0.0377

    19 2024 679 0.0363

    20 2025 703 0.0350

    21 2026 727 0.0339

    22 2027 751 0.0327

    23 2028 774 0.0317

    24 2029 798 0.0307

    25 2030 822 0.0298

    26 2031 846 0.0290

    27 2032 870 0.0281

    28 2033 893 0.0274 16019 0.9137

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.7 Regresi Pertumbuhan Truck 2 Sumbu 3/4

    Dari gambar 4.7 diperoleh R2 = 0,71 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y = 49,00x-98.024,00 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 6%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y = 49,00x-98.024,00 (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    T ruc k 2 s umbu 3/4

    y = 49.00x - 98,024.00

    R 2 = 0.71

    0

    100

    200

    300

    400

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Jum

    lah

    Ken

    dar

    aan

    Truck 2 S umbu 3/4

    L inear (Truck 2S umbu 3/4)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.10 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Truck Tangki 2 Sumbu

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 442 0.84 591 0.0000 0.03 3%2 2007 720 614 0.04003 2008 769 638 0.03844 2009 785 661 0.03705 2010 685 0.03576 2011 709 0.03457 2012 732 0.03338 2013 756 0.03229 2014 779 0.031210 2015 803 0.030311 2016 827 0.029412 2017 850 0.028613 2018 874 0.027814 2019 897 0.027015 2020 921 0.026316 2021 945 0.025617 2022 968 0.0250

    18 2023 992 0.0244

    19 2024 1015 0.0238

    20 2025 1039 0.0232

    21 2026 1063 0.0227

    22 2027 1086 0.0222

    23 2028 1110 0.0217

    24 2029 1133 0.0213

    25 2030 1157 0.0208

    26 2031 1181 0.0204

    27 2032 1204 0.0200

    28 2033 1228 0.0196 25458 0.4772

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.8 Regresi Pertumbuhan Truck 2 Sumbu

    Dari gambar 4.8 diperoleh R2 = 0,75 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y =107,80x-215.513,90 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 3%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y =107,80x-215.513,90 (x = tahun)I I rata2 (n = umur rencana)

    T ruc k 2 s umbu y = 107.80x - 215,513.90R 2 = 0.75

    0100

    200300400

    500600700

    800900

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Jum

    lah

    Ken

    dar

    aan

    Truck 2 s umbu

    L inear (Truck 2s umbu)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.11 Pertumbuhan lalu lintas rata rata kendaraan Truck Tangki 3 Sumbu

    No. Tahun (x) LHR (y) R2 Volume (kend/jam) (Y) i (X) i rata - rata i(%)

    1 2006 284 0.947 101 0.0000 0.04 4%2 2007 331 106 0.04923 2008 378 111 0.04694 2009 473 116 0.04485 2010 121 0.04286 2011 126 0.04117 2012 131 0.03958 2013 136 0.03809 2014 141 0.036610 2015 146 0.035311 2016 151 0.034112 2017 156 0.033013 2018 160 0.031914 2019 165 0.030915 2020 170 0.030016 2021 175 0.029117 2022 180 0.028318 2023 185 0.027519 2024 190 0.026820 2025 195 0.026121 2026 200 0.025422 2027 205 0.024823 2028 210 0.024224 2029 215 0.023625 2030 220 0.023126 2031 225 0.022627 2032 230 0.022128 2033 235 0.0216

    4702 0.5629

  • BAB IVPENGOLAHAN DATAGambar 4.9 Regresi Pertumbuhan Truck 3 Sumbu

    Dari gambar 4.9 diperoleh R2 = 0,965 dimana R2 adalah koefisien determinasi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur konstribusi seluruh variabel (x1,x2...xn) terhadap variabel terikat (y), sehingga dapat diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu y = 61,400x -122.771,200 dan angka pertumbuhan lalu lintas rata- rata sebesar 4%Dimana :R Diambil dari perhitungan regresi dengan program excelVolume y = 61,400x -122.771,200

    (x = tahun)I rata2 (n = umur rencana)

    T ruc k 3 S umbuy = 61.400x - 122,771.200

    R 2 = 0.965

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    2003 2004 2005 2006 2007 2008

    T a hun

    Jum

    lah

    Ken

    dara

    an

    Truck 3 s umbu

    L inear (Truck 3s umbu)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    TABEL 4.13 Rekapitulasi Pertumbuhan Lalu lintas sampai tahun 2033

    No. i (%) jenis kendaraanTahun

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

    1 8% Sepeda motor, Sekuter, Sepeda Kumbang dan Roda 3 2677 2455 3473 3823

    4129 4459 4816 5201 5617 6067 6552 7076 7642 8254 8914 9627 10397 11229 12127 13097 14145 15277 16499 17819 19244 20784 22447 24242

    2 5% Sedan, Jeep dan Station Wagon 427 655 727 709

    743 778 815 815 854 895 938 983 1029 1079 1130 1184 1240 1300 1362 1427 1495 1566 1641 1719 1801 1887 1977 2071

    3 10% Oplet, Pick Up, Suburban, Kombi dan Minibus 336 545 573 582

    640 704 775 852 937 1031 1134 1248 1372 1510 1661 1827 2009 2210 2431 2674 2942 3236 3559 3915 4307 4738 5211 5733

    4 8% Mickro Truck dan Mobil Hantara 309 264 345 400

    432 467 504 544 588 635 686 740 800 864 933 1007 1088 1175 1269 1370 1480 1598 1726 1864 2014 2175 2349 2536

    5 12% Bus Kecil 245 295 442 393

    440 493 552 618 693 776 869 973 1090 1221 1367 1531 1715 1921 2151 2409 2698 3022 3385 3791 4246 4755 5326 5965

    6 14% Bus Besar 0 0 0 0

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    7 6% Truck 2 Sumbu 3/4 200 164 300 318

    337 357 379 401 426 451 478 507 537 569 604 640 678 719 762 808 856 908 962 1020 1081 1146 1215 1288

    8 3% Truck 2 Sumbu 442 720 769 785

    809 833 858 884 910 937 965 994 1024 1055 1087 1119 1153 1187 1223 1260 1297 1336 1377 1418 1460 1504 1549 1596

    9 4% Truck 3 Sumbu 284 331 378 473

    492 512 532 553 575 598 622 647 673 700 728 757 788 819 852 886 921 958 997 1036 1078 1121 1166 1212

    10 7% Truck Gandeng 0 0 0 0

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    11 14% Truck Trailer 0 0 0 0

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    12 4% Gerobak (Kendaraan tidak bermotor) 421 448 475 480

    499 519 540 562 584 607 632 657 683 711 739 768 799 831 864 899 935 972 1011 1052 1094 1138 1183 1230

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    2. Menentukan Derajat Kejenuhan (DS)Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai DS

    yaitu sesuai dengan persamaan 2.7 dan persamaan 2.8 (dengan nilai emp didapat dari tabel 2.7 ) yaitu: DS =

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    lebar perkerasan=7m Co FCw FCsp FCsf C

    3000 1 0,97 0,97 2822,7

    Tahun Jenis Kendaraan LHRT kQ arus total

    kend emp Q C DS

    1 2 3 4 5 (3x4) 6 7 (3x4x6) 8 9 (7/8)

    2011 Sepada Motor 4542 0,11 500 0,4 200 2822,7 0,33

    Sedan 839 0,11 92 1 92

    Oplet 691 0,11 76 1 76

    Mickro Truk 458 0,11 50 1 50

    Bus Kecil 475 0,11 52 2 105

    Truck 2 Sumbu 392 0,11 43 1 43

    Truck 2 Sumbu 933 0,11 103 1,7 175

    Truck 3 Sumbu 572 0,11 63 3,2 201

    979 942

    Tabel 4.14 Perhitungan DS jalan Eksisting pada Tahun 2011

  • BAB IVPENGOLAHAN DATATabel 4.15 Perhitungan DS jalan Eksisting pada Tahun 2012

    lebar perkerasan=7m Co FCw FCsp FCsf C

    3000 1 0,97 0,97 2822,7

    Tahun Jenis Kendaraan LHRT kQ arus total

    kend emp Q C DS

    1 2 3 4 5 (3x4) 6 7 (3x4x6) 8 9 (7/8)

    2012 Sepada Motor 4951 0,11 545 0,4 218 2822,7 0,36

    Sedan 912 0,11 100 1 100

    Oplet 753 0,11 83 1 83

    Mickro Truk 490 0,11 54 1 54

    Bus Kecil 523 0,11 57 2 115

    Truck 2 Sumbu 435 0,11 48 1 48

    Truck 2 Sumbu 1017 0,11 112 1,7 190

    Truck 3 Sumbu 629 0,11 69 3,2 221

    1068 1029

  • BAB IVPENGOLAHAN DATATabel 4.16 Perhitungan DS jalan Eksisting pada Tahun 2017

    lebar perkerasan=7m Co FCw FCsp FCsf C

    3000 1 0,97 0,97 2822,7

    Tahun Jenis Kendaraan LHRT kQ arus total

    kend emp Q C DS

    1 2 3 4 5 (3x4) 6 7 (3x4x6) 8 9 (7/8)

    2017 Sepada Motor 7617 0,11 838 0,4 335 2822,7 0,56

    Sedan 1276 0,11 140 1 140

    Oplet 1159 0,11 128 1 128

    Mickro Truk 687 0,11 76 1 76

    Bus Kecil 842 0,11 93 2 185

    Truck 2 Sumbu 733 0,11 81 1 81

    Truck 2 Sumbu 1565 0,11 172 1,7 293

    Truck 3 Sumbu 1013 0,11 111 3,2 357

    1638 1594

  • BAB IVPENGOLAHAN DATATabel 4.17 Perhitungan DS jalan Eksisting pada Tahun 2033

    lebar perkerasan=7m Co FCw FCsp FCsf C

    3000 1 0,97 0,97 2822,7

    Tahun Jenis Kendaraan LHRT kQ arus total

    kend emp Q C DS

    1 2 3 4 5 (3x4) 6 7 (3x4x) 8 9 (7/8)

    2033 Sepada Motor 24242 0.11 2667 1 2667 2822.7 2.25

    2071 0.11 228 1 228

    Oplet 5733 0.11 631 1 631

    Mickro Truk 2536 0.11 279 1.7 474

    Bus Kecil 5965 0.11 656 1.7 1115

    Bus Besar 0 0.11 0 1 0

    Truck 2 Sumbu 1288 0.11 142 1.7 241

    Truck 2 Sumbu 1596 0.11 176 3.2 562

    Truck 3 Sumbu 1212 0.11 133 3.2 427

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    Dari perhitungan nilai DS untuk lebar jalan 7m sudah tidak lagi memenuhi syarat 2,25 < 0,75

    pada tahun 2033, jadi perlu dilakukannya pelebaran 2,5 meter ke arah kanan dan 2,5

    meter kekiri dan menjadi empat arah tak terbagi (4/2 UD)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    3. Analisa Kapasitas Kebutuhan Pelebarana. Menentukan kapasitas dasar (Co)Kapasitas dasar jalan dapat ditentukan dengan melihat kondisi geometrik pada segmen jalan dan juga tipe jalan tersebut, untuk jalan Ponco - Jatirogo STA 01+000 06+000 ini mempunyai tipe alinyemen jalan bukit dengan dua lajur dua arah takterbagi (4/2 UD). Dari Tabel 2.2 didapatkan nilai C0 = 1650 smp/jamb. Menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas (FCw)Dari Tabel 2.3 untuk tipe 4/2 UD dengan lebar efektif jalur 12 meter dan lebar tiaplajur 3m, didapatkan nilai FCw = 0,91c. Menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisah arah (FCsp)Dari Tabel 2.4 untuk 4/2 UD dengan pemisah arah 45% - 55%, didapatkan nilaiFCsp = 0,975d. Menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf)Dari Tabel 2.6 untuk tipe jalan 4/2 UD dengan kelas hambatan samping rendah dan lebar bahu efektif 1 meter, didapatkan nilai FCsf = 0,95

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    3. Analisa Kapasitas Kebutuhan Pelebarane. Menentukan nilai kapasitas (C)Dari persamaan 2.6 didapatkan :C = C0 x FCw x FCsp x FCsfC = 1650 smp/jam x (0,91x4) x 0,975 x 0,95C = 5617,8 smp/jamf. Menentukan derajat kejenuhan (DS)Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai DS yaitu sesuai dengan persamaan 2.7 dan persamaan 2.8,yaitu: DS =

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    3. Analisa Kapasitas Kebutuhan PelebaranMengacu pada persamaan 2.7, sehingga diperoleh :DS = Q/CDS = 3920/5617,8 = 0,70Syarat : DS < 0,75

    0,70 < 0,75 . OK

    Jadi pada akhir umur rencana tahun 2033, jalan Ponco - Jatirogopada STA 001+000 006+000 dengan pelebaran lama (eksisting) adalah 7m tidak mampu menampung beban lalu lintas sehingga perlu dilakukan pelebaran jalan menjadi 12m empat jalur dua arah tak terbagi (4/2 UD) dan lebar tiap lajur 3m serta lebar bahu jalan 1m.

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan1. Analisa Data CBR

    No. CBR Jumlah Yang Sama / Lebih besar

    Prosentase Yang Sama/Lebih

    1 3.73% 51 51/51 x 100 % = 100 %

    2 3.75% 50 50/51 x 100 % = 98 %

    3 3.95% 49 49/51 x 100 % = 96 %

    4 4.07% 48 48/51 x 100 % = 94 %

    5 4.15% 46 46/51 x 100 % = 90 %

    6 4.24% 45 45/51 x 100 % = 88 %

    7 4.46% 44 44/51 x 100 % = 86 %

    8 4.50% 43 43/51 x 100 % = 84 %

    9 4.52% 42 42/51 x 100 % = 82 %

    10 4.58% 41 41/51 x 100 % = 80 %

    11 4.67% 40 40/51 x 100 % = 78 %

    12 4.81% 39 39/51 x 100 % = 76 %

    13 4.82% 38 38/51 x 100 % = 74 %

    14 4.83% 36 36/51 x 100 % = 70 %

    15 4.88% 35 35/51 x 100 % = 68 %

    16 4.93% 34 34/51 x 100 % = 66 %

    17 5.03% 33 33/51 x 100 % = 64 %

    18 5.05% 32 32/51 x 100 % = 62 %

    19 5.07% 30 30/51 x 100 % = 58%

    20 5.18% 29 29/51 100 % = 56%

    21 5.28% 28 28/51 x 100 % = 54 %

    22 5.29% 26 26/51 x 100 % = 50 %

    23 5.31% 25 25/51 x 100 % = 48 %

    24 5.33% 24 24/51 x 100 % = 46 %

    25 5.37% 23 23/51 x 100 % = 44 %

    26 5.43% 22 22/51 x 100 % = 42 %

    27 5.44% 21 21/51 x 100 % = 40 %

    28 5.61% 20 20/51 x 100 % = 38 %

    29 5.62% 19 19/51 x 100 % = 36%

    30 5.76% 18 18/51 x 100 % = 34%

    31 5.77% 17 17/51 x 100 % = 32%

    32 5.83% 15 15/51 x 100 % = 28%

    33 5.85% 14 14/51 x 100 % = 26%

    34 5.91% 13 13/51 x 100 % = 24%

    35 6.02% 12 12/51 x 100 % = 22%

    36 6.15% 10 10/51 x 100 % = 18%

    37 6.19% 9 9/51 x 100 % = 16%

    38 6.23% 8 8/51 x 100 % = 14%

    39 6.30% 7 7/51 x 100 % = 12%

    40 6.37% 5 5/51 x 100 % = 8 %

    41 6.43% 4 4/51 x 100 % = 6 %

    42 6.60% 3 3/51 x 100 % = 4 %

    43 6.81% 2 2/51 x 100 % = 2 %

    44 9.75% 1 1/51 x 100 % = 1 %

    Tabel 4.18 : Perhitungan CBR Rata-Rata

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan1. Analisa Data CBR

    Gambar 4.10 : Grafik CBRG R AF IK C B R

    y = -0.36x + 2.3948

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    90%

    100%

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    C B R

    PE

    RS

    EN

    (%

    )

    G R AF IK C B R

    L inear (G R AF IKC B R )

    Dari gambar grafik di atas maka di dapatkan CBR Rencana sebesar 4,2 %

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan1. Analisa Data CBRMencari CBR efektif

    Nilai CBR efektif ditentukan bedasarkan nilai CBR rencana dan pondasi bawahyang dipilih sesuai dengan Gambar 4.12

    Gambar 4.12 CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah

    30

    4,2 6

    41

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan1. Analisa Data CBRMencari CBR efektif

    Dari grafik diatas diperoleh nilai CBR efektif = 30% (tanah dasar), 41%(tanah urugan). Pondasi bawah yang digunakan pada proyek akhir ini adalahberupa pondasi bawah material Campuran Beton Kurus. Ketebalan minimum lapis pondasi bawah untuk tanah dasar dengan CBR rencana < 5% adalah 10 cm.

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan2 Perencanaan Perkerasan KakuData Teknis

    CBR efektif = 30 %

    CBR tanah dasar = 4,20 %Pondasi bawah = CBK t= 10 cm Beton = MR28 = 40 kg/cm2 (bk = 340 kg/cm2)

    Baja = U39 (Tegangan Leleh = 3390 kg/cm2)Pertumbuhan lalu lintas = 8 %Peranan jalan = kolektor (FR =1,0)Umur Rencana = 20 tahunDimensi Jalan :

    Lebar Jalan = 12 mLebar Bahu Kanan Dan Kiri = 1 mLebar Total = 14 m

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan2 Perencanaan Perkerasan Kaku

    No

    .Jenis Kendaraan

    Pengelompokan

    Dalam Perhitungan

    Berat Total

    Max. (kg)

    1234567

    Kendaraan RinganBus BesarTruk 2 As Atau Bus KecilTruk 2 AsTruk 3 AsTrailerTruk Gandeng

    Mobil PenumpangBusTruk 2 As Truk 2 AsTruk 3 AsTrailerTruk Gandeng

    200090008300

    18200250004200031000

    No. Jenis Kendaraan Beban As Jenis As

    1 Mobil Penumpang 2 ton11

    STRTSTRT

    2 Bus 9 ton3,065,94

    STRTSTRG

    3Truk 2 As + (Bus Kecil) 8,3 Ton

    2,805,50

    STRTSTRG

    4 Truk 2 As 18,2 Ton4,55

    13,65STRTSTRG

    5 Truk 3 As 25 Ton6,25

    18,75STRTSGRG

    6 Trailer 42 Ton6,72

    12,6022,68

    STRTSTRGSGRG

    7 Truk Gandeng 31 Ton

    7,568,798,478,47

    STRTSTRGSTRGSTRG

    Tabel 4.19 Data Muatan Maksimum Dan Pengelompokan Kendaraan Niaga

    Tabel 4.20 Pembagian Beban Sumbu/As(Berdasarkan Pengukuran Beban)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan3 Perhitungan Kendaraan Niaga

    a. Jumlah Kendaraan Niaga Harian (JKNH)Adalah kendaraan dengan berat total (kosong + muatan) minimum 5

    ton, maka dari tabel 4.20 JKNH yang di perhitungkan untuk analisaperencanaan hanya jenis kendaraan pada tabel 4.22 berikut ini.

    Tabel 4.22 Jumlah Kendaraan Niaga Harian

    No. Jenis Kendaraan

    Jumlah

    JKNH

    Jumlah

    Sumbu

    Jumlah

    JSKNH

    1 Mikro truck544

    2 1088

    2 Bus kecil618

    2 1236

    3 Bus besar 0

    2 0

    4 Truk 2 sumbu 3/4401

    2 802

    5 Truk2 As 884 2 1768

    6 Truk3 As 553 3 1659

    7 Truk Gandeng 0 4 0

    8 Trailer 0 4 0JUMLAH TOTAL 3001 6553

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan3 Perhitungan Kendaraan Niaga

    b. Jumlah Kendaraan Niaga (JKN)Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana 20 tahun.JKNH = 3001 kendaraan

    Dimana R : Faktor pertumbuhan lalu lintas yang besarnya tergantung pada faktor pertumbuhan lalu lintas tahunan (i) dan umur rencana (n).

    JKN = 365 x JKNH x R= 365 x 3001 x 63,66= 34865468 kendaraan

    c. Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN)Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) selama umur rencana 20 tahunJSKNH = 6553 kendaraanJSKN = 365 x JSKNH x R

    = 365 x 6553x 63,66= 66779977 kendaraan

    JSKN Rencana = 0,7 x JSKN= 0,7 x 66779977= 4745984 kendaraan

    66,63)08,01log(

    1)08,01( 20

    eR

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan4 Koefisien Distribusi

    Koefsien distribusi (C) kendaraan niaga dapat ditentukan dari lebar perkerasan sesuaiTabel 4.25.

    Tabel 4.25 Jumlah lajur berdasarkan lebar perkerasan dan koefisien distribusi (C) kendaraan niaga pada lajur rencana

    Tabel 4.26 Faktor keamanan beban (F KB)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal Plat

    Perhitungan tebal plat yang akan digunakan adalah dengan cara memilih tebal plat tertentudan menganalisanya dengan cara yang telah penulis tabelkan di bawah ini.Untuk lebih jelasnya langkah-langkah yang dilakukan dapat dijelaskan dalam sistem perhitungan pada masing-masing jenis kendaraan :Kolom 1 : (jenis sumbu) dari tabel 4.22 konfigurasi sumbu pada setiap as jenis kendaraan STRT, STRG, maupun

    SGRG.Kolom 2 : (beban sumbu) dari tabel 4.22 diketahui beban sumbu dari masing-masing konfigurasi sumu untuk masing-masing jenis kendaraan.Kolom 3 : (beban rencana per roda) dari beban sumbu (KN) dikalikan dengan koefisien beban rencanaKolom 4 : (repetisi beban) dari tabel 4.23 jumlah repetisi beban pada masing-masing kombinasi konfigurasi sumbu kendaraan.Kolom 5 : (Faktor tegangan Erosi) di dapat dari tabel 8 Perencanaan perkerasan jalan beton semen tahun 2003Kolom 6 : (Repetisi ijin) di dapat dari gambar 19 Perencanaan perkerasan jalan beton semen tahun 2003Kolom 7 : (jumlah persen rusak %) hasil dari kolom 4 dikalikan 100 dibagi dengan kolom 6Kolom 8 : (Repetisi ijin di dapat dari gambar 20 Perencanaan perkerasan jalan beton semen tahun 2003Kolom 9 : (jumlah persen rusak %) hasil dari kolom 4 dikalikan 100 dibagi dengan kolom 8

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal Plat

    ANALISIS LALU LINTAS

    1 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    3 x 41 MIKRO TRUCK 3 5 - - 544 2 1088 3 544 - - - -

    5 544 - - - -2 BUS KECIL 3 5 - - 618 2 1236 3 618 - - - -

    5 618 - - - -3 BUS BESAR 3 6 - - 0 2 0 3 0 6 0 - -4 TRUCK 2 AS 3/4 6 12 - - 401 2 802 6 401 12 401 - -5 TRUCK 2AS 6 12 - - 884 2 1768 6 884 12 884 - -6 TRUK 3AS 6 19 - - 553 3 1659 6 553 - - 19 5537 TRUCK GANDENG 5 11 8 8 0 4 0 5 0 11 0 - -

    - - 8 0 - -- - 8 0 - -

    8 TRAILER 8 12 23 - 0 3 0 8 0 12 0 23 06553 4162 1285 553

    JSKN = 365 x JSKNH x R x C

    JSKN rencana =

    20,400,755

    2

    29,143,935

    0.7 x jskn

    TOTAL

    jumlah sumbu

    (bh)

    STRT STRG STdRG

    RD RB RGD RGBBS

    (ton)

    JS

    (buah)BS (ton)

    JS

    (buah)

    BS

    (ton)

    JS

    (buah)

    No. jenis kendaraan

    konfigurasi beban sumbu (ton)

    jumlah

    kend

    (bh)

    jumlah sumbu

    per kend (bh)

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal PlatREPETISI SUMBU YANG TERJADI

    1 2 3 4 5 6 7 = 4*5*6

    STRT 7,56 0 0,00 0,50 46.745.984 -

    6,72 0 0,00 0,50 46.745.984 -

    6,25 553 0,18 0,50 46.745.984 4.308.421,49

    4,55 884 0,29 0,50 46.745.984 6.887.241,59

    2,82 1563 0,52 0,50 46.745.984 12.177.328,73

    TOTAL 3000 0,48

    STRG 18,75 553 0,18 0,50 46.745.984 4.308.421,49

    12 884 0,29 0,50 46.745.984 6.887.241,59

    12,6 0 0,00 0,50 46.745.984 -

    5,94 0 0,00 0,50 46.745.984 -

    5,48 1563 0,52 0,50 46.745.984 12.177.328,73

    TOTAL 3000 1,00

    STdRG 22,68 0 0,00 0,00 46.745.984 -

    18,75 0 0,00 0,00 46.745.984 -

    TOTAL 0 0,00

    KOMULATIF 4,67,E+07

    REPETISI YANG

    TERJADI

    PROPORSI

    SUMBU

    JENIS

    SUMBU

    BEBAN

    SUMBU

    JUMLAH

    SUMBU

    PROPORSI

    BEBAN

    LALU-LINTAS

    RENCANA

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal PlatDirencanakan tebal 25

    Repetisi ijin persen rusak(%) Repetisi ijin persen rusak(%)

    1 3 4 6 7 = 4*100/6 8 9=4*100/6

    TON KN KN

    STRT 7,56 75,6 41,58 0,0,E+00 TE 0,7 TT 0 TT 0

    6,72 67,2 36,96 0,0,E+00 FRT 0,18 TT 0 TT 0

    6,25 62,5 34,37 4,3,E+06 FE 1,92 TT 0 TT 0

    4,55 45,5 25,02 6,9,E+06 TT 0 TT 0

    STRG 12 120 33,00 6,9,E+06 TE 1,16 10.000.000 68,87 9.000.000 76,52

    5,94 59,4 16,33 0,0,E+00 FRT 0,29 TT 0 TT 0

    5,48 54,8 15,07 1,2,E+07 FE 2,52 TT 0 TT 0

    STdRG 22,68 226,8 31,19 0,0,E+00 FRT 1,01 TT 0 17.500.000 0,00

    18,75 187,5 25,78 0,0,E+00 FE 0,25 TT 0 5.000.000 0,00

    18,75 187,5 25,78 4,3,E+06 TE 2,66 TT 0,00 20.000.000 21,54

    Analisa Fatik 68,87 Analisa Erosi 98,07

    Faktor Tegangan

    Erosi

    5

    Analisa Fatik Analisa ErosiJENIS

    SUMBU

    Beban

    Rencana

    Per Roda

    Repetisi yang terjadiBEBAN SUMBU

    (TON)

    2

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal Plat

    Gambar 4.15. Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton

    STRT

    Gambar 4.18. Analisis factor erosi dan jumlah repetisi ijin berdasarkan factor erosi, tanpa bahu beton

    STRT

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal Plat

    Gambar 4.16. Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton

    STRG

    Gambar 4.19. Analisis factor erosi dan jumlah repetisi ijin berdasarkan factor erosi, tanpa bahu beton

    STRG

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal Plat

    Gambar 4.17. Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton

    STdRG

    Gambar 4.20. Analisis factor erosi dan jumlah repetisi ijin berdasarkan factor erosi, tanpa bahu beton

    STdRG

  • BAB IVPENGOLAHAN DATA

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan5 Perhitungan Tebal Plat

    Karena % Rusak fatik (68,87%) dan % Erosi (98,07%) lebihkecil / mendekati 100% maka tebal plat 25 cm dapat digunakan

    Gambar 14. Perkerasan yang digunakan

  • www.themegallery.com

    BAB IVPENGOLAHAN DATA

    5. Perhitungan Tulangan

    Penulangan Memanjang.

    xFftnfy

    ftPs 2,03,1

    .

    100

    Dimana :Ps = Prosentase tulangan memanjangFt = 0,5 x MR28 = 0,5 x 40 kg/cm2

    = 20 kg/cm2Fy = 3900 kg/cm2n = 8 (tabel 2.17)F = 1,1 (koefisien gesekan antara plat beton

    dengan lapis pondasi bawahMaka :Ps =

    = 0,56%

    As =

    =

    = 1,83 cm2/m

    Amin = 0,1% x 100 cm x 25 cm= 2,50 cm2/mAs < AminMaka Amin yang digunakan

    1,12,03,1

    2083900

    20100x

    x

    x

    xTebalPlatxPs

    100100

    25100100

    56,0xx

    Dicoba tulangan diameter 12 mm 300 mmA = (1000/jarak) x x x d2

    = (1000/300) x x x 1,22= 1,34095 cm2/m

    Kontrol terhadap jarak teoritis antar retakan (Lcr)

    Lcr =

    = 245,283 cm > Lcr max= 245,283cm > 250 cm....................

    OK!

    Lcr = 245,283 cm, memenuhi Lcr yang diisyaratkan(1,5 m s/d 2.5 m).Jadi tulangan memanjang yang digunakan diameter 12 mm jarak 300 m.

    ftEcSfbupnft

    .... 2

    2

    209,088.30610.40089,245,200564,0820

    62

    2

    xxxxx

  • www.themegallery.com

    Penulangan Melintang.

    Dimana :As = Luas tulangan yang diperlukan (cm2/m) F = 1,1 (Koefisien gesekan antara plat beton

    dengan lapis pondasi bawahfs = Tegangan tarik baja yang diijinkan,

    direncanakan 2400 kg/cm2L = 6 m (jarak antar sambungan/lebar plat)h = 0,25 m (tebal plat)As =

    = 1,0496 cm2/mAmin = 0,1% x 2,5 cm x 100 cm

    = 2,50 cm2/m

    digunakan tulangan diameter 12 mm jarak 500 mm, dengan :A = (1000/jarak) x x x d2

    = (1000/500) x x x 1,22= 1,33 x 0,25 x 22/7 x 1,22= 2,68 cm2/m

    fs

    hLFAs

    ...1200

    2400

    25,0.8.2,1.1200Gambar 4.3. Sketsa Penulangan Memanjang dan

    Melintang pada Beton Bertulang Menerus

    BAB IVPENGOLAHAN DATA

    5. Perhitungan Tulangan

  • www.themegallery.com

    Analisa Data Curah Hujan

    BAB IVPENGOLAHAN DATA

    5. Perhitungan Drainase

    TahunXi

    (mm/hari) (Xi-X) (Xi-X)2

    1998 95 0,1 0,011999 66 -28,9 835,212000 125 30,1 906,012001 95 0,1 0,012002 66 -28,9 835,212003 125 30,1 906,012004 113 18,1 327,612005 115 20,1 404,012006 63 -31,9 1017,612007 86 -8,9 79,21

    Tabel 4.28 Perhitungan analisa Frekuensi Curah Hujan

    Xn

    Xi

    10

    949

    = .....pers. 2.2

    =

    = 94,9

    Keterangan :n : 10 tahunXi : jumlah hujan harian

    maksimum

    1

    )(2

    n

    XXi

    110

    9,5310

    Standart Deviasi :

    Sx = ..............pers. 2.27

    =

    = 24,3

  • ery.com

    Analisa Data Curah Hujan

    BAB IVPENGOLAHAN DATA

    5. Perhitungan Drainase

    Untuk menentukan besarnya curah hujan pada periode ulang T tahun digunakan peramaaan 2.35

    XT = ...........pers. 2.26

    Periode Ulang (T) = 5 tahunJumlah Tahun (n) = 10 Dari tabel 2.23.......................Yt = 1,4999Dari tabel 2.24.......................Yn = 0,4952Dari tabel 2.25........................Sn = 0,9496Maka diperoleh :

    XT =

    = 120,61 mm/24 jamMaka diperoleh I :I = .pers. 2.28

    =

    = 27,14 mm/jamMaka diperoleh Intensitas Curah Hujan adalah 27,14 mm/jam

    )( YnYtxSn

    SxX

    )4952,04999,1(9496,0

    3,249,94 x

    4

    %90 TxX

    4

    61,120%90 x

  • ery.com

    BAB IVPENGOLAHAN DATA

    6. Perhitungan R.A.BNo Jenis Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Total Satuan (Rp)

    1 Pekerjaan Tanah

    1.1 Pembersihan lahan 90000 m3 Rp 6,933.95 Rp 624,055,934.70

    1.2 Galian tanah 2465 m3 Rp 22,155.49 Rp 54,602,209.86

    1.3 Urugan biasa 67055 m3 Rp 50,787.06 Rp 3,405,505,015.49

    2 Pekerjaan Berbutir

    2.1 Lapisan pondasi agregat kelas B 3500 m3 Rp 150,026.56 Rp 525,092,964.94

    3 Pekerjaan Beton

    3.1 Beton K-400 15000 m3 Rp 1,021,300.00 Rp 15,319,500,000.00

    3.2 Beton Kurus K-125 6000 m3 Rp 749,300.00 Rp 4,495,800,000.00

    4 Pembesian

    4.1 Besi Ulir 3281 kg Rp 7,338.25 Rp 24,076,225.87

    4.2 Besi Polos 451639 kg Rp 7,128.25 Rp 3,219,397,127.40

    4 Pekerjaan Drainase

    4.1 Volume pasangan batu kali 11600 m3 Rp 490,362.02 Rp 5,688,199,441.63

    4.2 volume pasangan batu kosong 2100 m3 Rp 133,794.00 Rp 280,967,400.00

    4.3 Galian drainase 12449 m3 Rp 24,103.90 Rp 300,075,470.73

    4.4 Plesteran 13500 m' Rp 16,621.55 Rp 224,390,925.00

    5 Pekerjaan Minor

    5.1 Marka jalan 1249 m2 Rp 88,436.32 Rp 110,421,582.91

    5.2 Pemasangan patok hektometer 51 Buah Rp 139,384.17 Rp 7,108,592.75

    5.3 Pemasangan patok kilometer 5 Buah Rp 484,986.83 Rp 2,424,934.17

    Jumlah 1+2+3+4+5 Rp 34,503,901,494.94

    PPN 10% Rp 3,450,390,149.49

    Total Biaya Rp 37,954,291,644.43

    Dibulatkan Rp 37,954,292,000.00

    Terbilang : Tiga Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Empat Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah

  • ery.com

    BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

    KESIMPULANDari hasil perencanaan peningkatan jalan dengan menggunakan perkerasan

    kaku ruas Bojonegoro Ponco dengan panjang 5000 m, dimulai dari STA 01+000 STA 06+000 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pada lebar jalan yang ada 7 meter dengan LHR tahun 2012 sebagai awal umur rencana (DS= 0,36), sedangkan pada akhir umur rencana tahun 2033 (DS=2,25). Sehingga pada ruas jalan Ponco - Jatirogo perlu dilebarkan menjadi 12 meter dengan DS 0,70 < 0,75 pada akhir tahun rencana dan lebar bahu jalan pada sisi kiri dan sisi kanan = 1 meter.2. Peningkatan jalan menggunakan perkerasan kaku dengan tebal masing-masing sebagai berikut :- Beton K-400 = 25cm- Lapis pondasi bawah(Campuran Beton Kurus K-150) = 15 cm- Timbunan sirtu diatas tanah dasar = 60 cm3. Tebal perkerasan kaku adalah 25 cm4. Hasil rencana anggaran biaya (RAB) pada proyek ini adalah Rp37,954,292,000.00 (Tiga Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Lima PuluhEmpat Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah).

  • ery.com

    BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

    SARAN Diperlukan juga data primer, yaitu data yang didapat denganmenganalisa sendiri lokasi proyek untuk mendapatkan perhitunganyang lebih akurat, karena validitas sebuah data berumur min 5 tahun. Hendaknya perlu menggunakan harga satuan pekerjaan yangpaling baru untuk mendapatkan taksiran harga yang lebif efektif dansesuai dengan kondisi terkini. Untuk pengecekan nilai Derajat Kejenuhan (DS) dapatmenggunakan aplikasi KAJI 1997 untuk kontrol. Apabila data lalu lintas yang didapat hanya satu hari dalam satutahun, perlu pengolahan untuk mendapatkan data volume lalu lintasharian rata rata dalam satu tahun.

  • 7m1,5 m

    FOTO LOKASI PROYEK

    Kondisi Eksisting jalan dengan lebar 7 meter Kodisi Bahu Jalan dengan lebar 1,5

    meter

  • Kondisi Drainase dengan lebar 0,5 m

    FOTO LOKASI PROYEK

    0,5 m 1,0 m

    Kondisi Drainase dengan kedalaman1,0 m

  • FOTO LOKASI PROYEK

    Foto Kondisi Gorong - gorong Foto Kondisi Gorong - gorong