jr anestesi

18

Click here to load reader

Upload: wahono-ahon-wahyu-al-fatih

Post on 02-Aug-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jr Anestesi

OBAT PSIKOTROPIK DALAM PENANGANAN NYERI

JOURNAL READING

Page 2: Jr Anestesi

 

OBAT PSIKOTROPIK DALAM PENANGANAN NYERI

banyak proporsi obat untuk menangani nyeri juga untuk mengobati gangguan psikiatri.

Karena nyeri biasanya terdiri dari gambaran nociceptif dan non-nociceptif

ketidakmampuan untuk menangani segala unsur nyeri menghasilkan efek analgesia yang tidak lengkap.

obat psikotropik tambahan berguna dalam menangani nyeri akut maupun kronik.

nyeri akut anxietas, depresi, agitasi, sedasi, takut, atau insomnia. penggunaan benzodiazepin (seperti ativan), antidepresan, phenotiazin (seperti haldol), stimulan, atau sedatif mungkin sangat bermanfaat.

Dalam kondisi nyeri kronis, permasalahan lebih kompleks karena obat psikotropik digunakan untuk pengobatan nyeri itu sendiri (seperti antidepresan yang menunjukkan efek lokal anestesia dalam merusak serabut saraf) atau untuk pengobatan yang berhubungan dengan gangguan mood, seperti depresi atau anxietas.

 

Page 3: Jr Anestesi

Antidepresan

Salah satu antidepresan, Tricyclic antidepresan (TCA) mempunyai penggunaan yg luas sebagai analgesik. Walaupun efektivitas TCA sebagai antidepresan dan anxiolytik sedikit dilaporkan dibandingkan antidepresan yang lain termasuk antidepresan atypical seperti trazodon, monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) dan penghambat selektiv serotonin (SSRIs) seperti fluoxetine dan sertraline, namun antidepresan lain tidak melalui penelitian yang cermat seperti TCAs dan penggunaannya terbatas dalam terapi.

Dari beberapa penelitian dikatakan bahwa SSRI lebih baik untuk pasien dengan stadium nyeri kronik seperti sakit kepala namun dari laporan lain mengatakan SSRI dapat menyebabkan sakit kepala.

Page 4: Jr Anestesi

TCAs berpotensi sebagai gugus amin yang bekerja dengan cara memblok re-uptake di nervus terminal.

Efek dari tiap-tiap obat berbeda dengan cara memblok re-uptake dari norepineprine, serotonin dan dopamine, dan terlebih dahulu memberikan efek antidepresan menjadi lebih efektif dan efisien

Obat ini juga dapat menghambat aktivitas dari colinergic, histaminergic, dan adrenergic system, oleh karena itu signifikan sekali dalam menimbulkan efek samping dalam penggunaan yg terbatas.

Dalam mekanisme penanganan nyeri. TCAs menghambat neuron noradrenergic neuron yg mungkin memberikan efek analgesia yg tampak pada beberapa pasien

Page 5: Jr Anestesi

Meskipun penggunaannya secara utama pada depresi. Antidepresi juga bermanfaat untuk mengatasi nyeri kronik berdasarkan percobaan klinik. Obat ini tidak banyak digunakan pada nyeri akut.

Efek analgesik mungkin terlebih dahulu berguna untuk mengatasi simptom dari depresi. Tingkat efektifnya memerlukan waktu beberapa minggu dan dalam dosis terapeutik

Pemakaain TCAs harus hati-hati dalam penggunaanya, tergantung usia pasien dan efek samping yang pernah dialami. Dosis awal pada pasien dimulai dari dosis rendah 10-50 mg dan gunakan sesuai indikasinya dan efek samping yang dapat ditimbulkannya contohnya somnolen atau efek sampaing lainnya seperti konstipasi dan mulut kering.

Efek kardiovaskulernya dapat timbul karena pemberian anti-α-adrenergik dan local quinidin seperti anti aritmia contohnya takikardi, hipotensi ortostatik, blok jantung, efek antikolinergik contohnya mulut kering, peningkatan pengeluaran air mata, mata kabur, konstipasi, retensi urin, dan antihistamin, efeknya adalah sedasi .

golongan amine TCAs, seperti amitriptilin dan imipramine lebih sedikit efek samping antikolinergicnya dan lebih baik sebagai obat pilihan pertama analgesic antidepresan.

Page 6: Jr Anestesi

Pada akhirnya, para medis harus lebih hati-hati untuk melihat potensi gejala dari efek letal pemakaian TCA yang berlebihan, juga pada perubahan elektrocardiogramnya (ECG) seperti pelebaran PR interval, kadar TCA dalam plasma yang tinggi, QRS dan QT lebar, takikardi, delirium, hipotensi dan stress nafas. Harus diperhatikan obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan cardiac conduction atau pemberian obat yang dapat berpotensi menimbulkan efek samping contohnya mexiletine. Efek samping yang paling berpotensi dapat muncul karena pemberian norepinephrine atau epinerphrine atau phenotiazide

Page 7: Jr Anestesi

BENZODIAZEPIN

meningkatkan asam γ Amino Butirat (GABA) didalam medulla spinalis dan otak berdasarkan ikatan antara GABA pada reseptor Benzodiazepin, membentuk GABA-A reseptor kompleks.

GABA memproduksi inhibitor yang berefek interneural. efek yang minimal terhadap cardiak dan sistem respirasi, margin of safetymnya luas.

Benzodiazepin meningkatkan durasi hipnotik, dan berpotensial sebagai pelumpuh otot.

Page 8: Jr Anestesi

treatment ansietas akut :periode post operatif , nyeri yang tidak terkontrol, terutama pada anak anak.

Lorazepam dan Clonazepam, merupakan pilihan muscle relaxan pada keadaan nyeri akut(hambat muscle spasm postoperatif, post amputasi), ataupun pada keadaan nyeri yang kronik.

Page 9: Jr Anestesi

Nama obat Merek dagang Dosis (mg) Onset t1/2(jam)

Alprazolam Xanax 0,5 Cepat/intermediet 6-20

Clonazapam Klonopin 0,25-0,5 Intermediet 20-40

Diazepam Valium 5,0 Cepat 30-100

Lorazepam Ativan 1,0 Intermediet 10-20

Table 14-2 Pemanfaatan obat-obatan benzodiazepine

Page 10: Jr Anestesi

Efek Samping

Efek samping tidaknyaman bagi pasien dan pada keadaan yang serius dapat menyebabkan kematian, withdrawal symptoms termasuk seizure yang dapat terlihat paling lambat 7-10 hari setelah penggunaan yang tidak berkelanjutan selama masa paruhmya.

Page 11: Jr Anestesi

Efek samping lainnya seperti hostility. Disinhibisi, dan iritability; confusional states terutama pada pasien yang lebih tua; dan sedasi, efek tambahan seperti efek depresan SSP lainnya; termasuk alkohol. Benzodiazepin merupakan obat yang berpotensial disalahgunakan ataupun kecanduan pada penggunaannya.

Page 12: Jr Anestesi

Efek nya dapat dilihat terutama pada obat anti dopaminergik. disarankanya obat-obatan neuroleptik sebagai analgesik primer maupun adjuvant.

Haloperidol, butiropenon sangant berguna dalam pengobatan delirium, agitasi dan fearfulness atau dalam keadaan mendesak dimana benzodiazepin tidak dapat diberikan.

NEUROLEPTIK

Page 13: Jr Anestesi

Penggunaan neuroleptik terbatas pada nyeri kronik karena berpotensial menimbulkan efek smping seperti distonia dan diskinesia

Obat-obatan ini juga digunakan dalam mengontrol hippcups pada postoperatif, nyeri akibat pembedahan chest-releted.

umumnya obat neuroleptik lebih dari 90% berikatan dengan protein, dan keadaan perubahan kadar protein akan mengubah bioavailabilitas obat tersebut.

Page 14: Jr Anestesi

Obat Merek

dagang

Dosis (mg) Efek samping

Sedatif Ekstrapiramidal Hipotensi

Droperidol Inapsine 5-10 + ++ +/-

Haloperidol Haldol 1-20 ++ +++ +/-

Table 14-3 Pemanfaatan obat-obatan neuroleptik

Page 15: Jr Anestesi

umumnya obat neuroleptik memberi efek pada endokrin termasuk meningkatkan prolaktin dan menurunkan luteinizing hormone, dan follicle stimulating hormone.

Page 16: Jr Anestesi

Efek samping yang sering muncul adalah neurolegik predominan yang secara alami, termasuk distonia akut (spasm otot wajah dan lidah), akathisia (motor restlessness), parkinsonisme, neuroleptik malignan syndrom (katatonia sutpor dan fever) dan diskinesia.

Efek lambat biasanya muncul beberapa bulan ataupun tahun setelah pengobatan.

Efek samping lainnya termasuk faintness, efek samping antikolinergik, palpitasi, drowsiness, dan ortostatik.

Page 17: Jr Anestesi

KESIMPULAN

Pada nyeri yang kompleks para dokter harus dapat memanfaatkan psikotropik medis untuk nosiseptik dan non nosiseptik. Obat obatan ini menjadi komponen yang penting dalam efektivitas analgetik. Dengan demikian para dokter diharapkan agar dapat memiliki pengetahuan tentang masing-masing obat dan golongannya serta mengerti indikasi, dosis, dan efek sampingya.

Page 18: Jr Anestesi

Terima Kasih…