jpkm (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)

Download Jpkm (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)

If you can't read please download the document

Upload: elok-izawati

Post on 26-Dec-2015

133 views

Category:

Documents


59 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Kata pengantar i I. Pengertian Hakekat, Landasan Hukum Dan Oprasionalisasi JPKM 1II. Kebijakan pembina dan Pengembangan JPKM 28III. Manajmen Badan Usaha 33IV. Prosedur Perizinan 37V. Ikatan Kontrak 39VI. Manajmen Kepersertaan dan Pemasaran 43VII. Manajmen Pemeliharaan Kesehatan 58VIII. Manajmen Keuangan dan Akuntansi 73IX. Studi Kelayakan dan Rencana Usaha 123X. Sistem Informasi manajemen JPKM 132XI. Lampiran-lampiran Lampiran I : Jadwal Pelatihan Badan Penyelenggaraan JPKM 145 Lampiran II: Petunjuk Praktikum Manajemen JPKM 146 Lampiran III: Bahan Diskusi Kelompok Studi Kelayakan 149 Lampiran IV: Bahan Diskusi Praktek Rencana Usaha JPKM 151 Lampiran V: Evaluasi Akhir 1531. PENGERTIAN HAKEKAT,LANDASAN HUKUM DAN OPRASIONALISASI JPKMA. PENDAHULUAN Guna mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemeliharan kesehatan yang paripurna., sangat di upaya bersama dari seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah sebagaui penentu kebijakan dan petugas kesehatan yang melayani masyarakat, maupun swasta sebagai mitra pemerintah untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, serta masyarakat dan swasta sebagai konsumen yang membentuk dan menikmati pelayanaan kesehatan. Kebersamaan ini menjadi sangat penting meningkat kemampuan pendanaan kesehatan saat ini, baik yang bersumber pemerintah maupun msyarakat, sangat terbatas singa sulit untuk menyelengarakan pemeliharaan kesehatan yang sesuai kebutuhan secara berkesinambungan.B. LATAR BELAKANG Beberapa studi (Depkes, Bank Dunia) menunjukan bahwa pembiayaan kesehatan di indonesia berkisar sekitar 2,5 % PDB, 70% yang berasal dari masyarakat dan 30% dari perintah. Susenas1998 menunjukan bahwa pengeluaran masyarakat untuk kesehatan tersebut di gunakan untuk upaya kuratif ketika sudah menderita sakit, hanya merupakan 3% dari pengeluaran rumahtangga. Sementara itu, keberhasilan pembangunan selama ini telah membawa indonesia kepada beberapa tantangan baru, yaitu : Perubahan demokrafi dengan meningkatnya penduduk usia kerja dan usia lanjut perubahnan Sosio-ekonomi dengan meningkatnya industrialisasi, pendapatan berkapita dan tuntutan terhadap mutu pelayanan masyarakat. perubahan pola penyakit dengan meningkatnya penyakit tidak menular, gangguan akibat kemunduran fungsi, tubuh keganasan dan sbg. Sertaperkembangan iptek di bidang kesehatan yang di samping memberikan mamfaat besar bagi kesehatan, juga cenderung, menjadikan pelayanaan kesehatan lebih canggih dan mahal Keadan yang berlarut dari situasi di atas merupakan fenomena-3(tiga)sistem yang mempengaruhi peningkat pemeliharaan kesehatan masyatakat sbb :Sistem pemeliharaan kesehatan masih berorentasi kuratif, belum paripurna dan kurang bermutu untuk secara efektif meningkatkan kesehatan masyarakat. Sistem peran dan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan kurang termobilisasi dan belum teragonisasikan hingga menghambat terwujudnya pemeliharaan kesehataan pari purna yang merata dan berkisinambungan.Sistem pembiayaan kesehatan masih ditandai oleh ini inefisiensi pengeluaran masyarakat, terbatasnya pengeluaran masyarakat, terbatasnya pengeluaran pemerintah, pembayaran pelaksana pelayanan yang cendrung meningkatnya biaya kesehatan dan memberatkan beban perorangan yang memerlukan perawatan dikala sakit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan perubahan serentak dan terpadu dari ke-3 sistem diatas, dengan memberikan jaminan bahwa setiap penduduk terlindungi kesehatannya secara paripurna dan berkesinambungan. Menarik pengalaman dari banyak negara, Indonesia telah merumuskan cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi ke tiga sistem secara sekaligus, yaitu JPKM. JPKM merupakan cara pemeliharaan kesehatann terkendali, yang mengandung kendali biaya (efisiensi), kendali mutu (efektivitas) serta kendali pemerataan (dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan).C. PENGERTIAN JPKM Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 1 No. 15 disebutkan bahwa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usa bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara para-upaya. Selanjutnya dalam pasal 66 ayat (1) UU No. 23 tahun 1992 dinyatakan bahwa Pemerintah mengembangkan, membina dan endorong jaminan pemeliharaan kesehatan, masyarakat sebagai cara yang dijadikan landasaan setiap penyelenggarakan pemeliharaan kesehatan, yang pembiayaannya dilandaskan secara para-upaya, berazaskan usa bersama dan kekeluargaan.TUAN JPKMTujuan suatu upraya JPKM adalah mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pemeliharaan kesehatan pari purna yang bermutu dan merata, dengan pengendalian biaya yang berasal dari pesertanya. Karena pungs pemeliharan kesehatan dan fungsi pemeliharaan kesehatan dan pungs pembiayaan kesehatan saling mempengaruhi., maka efisiensi dan efektipitas yang optimal anya dapat di peroles dengan suatu keterpaduan dalam melaksanakan kedua fungsi tersebut.E. HAKEKAT JPKM 1. JPKM sebagai bentuk pengembangan muktahir sistem pemeliharaan kesehatan Cara pemeliharaan kesehatan telah berkembang menuju efisiensi dan efektivtas untuk Peningkatan derajat kesehatan dengan urutan perkembangan sebagai berikut: Cara pemeliharaan kesehatan konvensional Cara pemeliharaan kesehatan dengan sistem ansuransi ganti-rugi kepada konsumen Cara pemeliharaan kesehatan dengan sistem ansuransi tagihan providerCara pemeliharaan kesehatan dengan JPKM. Dalam cara yang konvesional, konsumen yang memperoleh jasa pelayanan Kesehatan dan membayar tunai provider dari koceknya secara langsung.Terjadi hubungan transaksi langsung dokter-pasien, pembayaran jasa dokter setelah tindakan yang lebih berorientasi kuratif, biaya cendrung naik dan cenderung tak terjangkau masyarakat. Bayar Tunai LangsungKonsumenProviderKarena kebutuhan konsumsi untuk pembiayaan terjamin dan bukan tunai yang tidak memberatkan koceknya, berkembanglah pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan pra-upaya melalui pihak ketiga sebagai pengumpul dan pengelola dana menurut suatu sistem asuransi ganti-rugi. Dalam sistem ini, hubungan dokter pasien terjadi secara langsung, namun pasien akan mendapat pengganti untuk pembiayaan pelayanan kesehatan yang dikeluarkannya dari pihak ketiga tempat ia mengikatkan diri dengan iuaran pra-upaya. Pelayanan kesehatan cenderung kuratif dan penggunaannya cenderung naik karena pasien merasa perlu memanfaatkan semaksimal mungkin hak penggantian biaya kesehatan yang dijanjikan pihak ketiga. Kadang-kadang untuk pengendalian biaya, diterapkan cost sharing, yang dapat memberatkan pasien. KonsumenProviderPihak ke-3 Badan Dalam sistem asuransi sesuai dengan tagihan provider, terjadi hubungan dengan dokter-pasien dengan pembayaran jasa dokter melalui pihak ketiga. Provider mencatat semua pengeluaran yang berkaitan dengan pasien yang bersangkutan. Untuk ditagihkan kepada pihak ketiga yang mengelola iuran pra-upaya dari pasien. Peserta membayar iuran/premi namun tidak mengajukan tagihan. Pelayanan kesehatan cenderung kuratif dengan pembiayaan yang cenderung meningkat karena keleluasaan provider untuk memberikan sebanyak-banyak jasa yang bahkan kurang diperlukan pasien. Pihak ke-3Badan PenyelenggaraKonsumenProvider Pengalaman menggunakan sistem-sistem terdahulu yang cenderung menaikkan biaya dan kurang menolong pasien dengan pemeliharaan kesehatan yang menjamin peningkatan taraf kesehatannya, mendorong perkembangannya sistem baru dimana diterapkan kendali biaya, kendali mutu dan kendali pemenuhan kebutuhan kesehatan konsumen. Sistem ini dinamakan JPKM atau managet care. Pihak ke-3Badan PenyelenggaraKonsumenProvider Dalam sistem JPKM, konsumen membayar iuran pra-upaya kepada pihak ketiga untuk jaminan pemeliharaan kesehatan yang diberikan provider. Provider menerima pembayaran yang sudah ditentukan jumlahnya sesuai kesepakatan pihak ketiga dengan provider a.1. dengan menggunakan jumlah konsumen yang dipercayakan kepadanya oleh pihak ketiga sebagai dasar perhitungan, pembayaran pra-upaya kepada provider sering disebut cara kapitasi. Pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat paripurna dengan keseimbangan antara promotif-preventif dengan kuratif-rehabilitatif yang diarahkan untuk mempertahankan kesehatan konsumen sebaik-baiknya. Provider didorong untuk merencanakan pemberian jasa pelayanan secara efesien dan afektif dengan mempelajari karakteristik dan pola penyakit konsumen, karena sudah mengetahui jumlah biaya yang akan akan diterimanya secara teratur. JPKM sebagai cara pemeliharan kesehatan terpilih menurut UU No. 23/1992 Kedudukan JPKM sebagai cara terpilih dalam pembangunan kesehatan di indonesia dinyatakan dalam UU No. 23/1002 tentang kesehatan:di mana di cantumkan dalam pasal 1 No. 15bahwa: jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat adalah suatu cara penyelenggaraan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkisinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang di laksanakan secara pra-upayaJPKM dalam bentuk oprasional Dalam penyelenggaraan oprasionalnya, JPKM di artikan sebagai pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama yang bermutu sebagai ujung tombak, yang di topang dengan pembiayaan di muka oleh para konsumenya melalui suatu badan pengelola dana, yang kemudian menerapkan pembayaran pra-upaya kepada pelayanan kesehatan. Penataan pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan dalam JPKM di arahkan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dengan biaya yang efisien dan terjangkau oleh bayak orang. Pelayaan kesehatan paripurna yang mencakup upaya pereventif dan promotipf secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif dinilai lebih efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat, dalam atmosfir kebijakan nasional yang yang kini menekankan paradigmasehat dalam pembangunan kesehatan.JPKM sebagai cara penyelenggaran pemeliharaan kesehatan dengan empat pelaku Upaya pemeliharaan kesehatan yang berdasarkan JPKM dapatdigambarkan sebagai suatu tantanan dengan empat pelaku. Pelaku-pelaku tersebut adalah:Peserta sebagai masyarakat tertentu (defined) yang mendaftarkan diri dalam satuan keluarga, kelompok atau unit organisasi dengan membayar sejumlah iuran tertentu secara teratur untukn pembiayai pemeliharan kesehatan.Pelaksanaan Pembiayaan kesehatan (PPK) sebagai suatu jaringan pelayanan kesehantan yang terorganisasi, dan dapat memberikan pemeliharaan kesehatan secara efektif dan efisien berupa pakaet pemeliharaan kesehatan paripurna. Lembaga /badan hukum yang bertanggungjawab atas penyelenggaran JPKM (Badan Penyelenggaran PJKM / Bapel JPKM ).Pemerintah sebagai (badan) Pembina yang melaksanakan fungsi untuk mengembangkan, membina dan mendorong penyelenggaran PJKM. Badan Pembina Bapel Iuran Kapitasi Peserta PPK YangkesJPKM sebagai cara pemeliharaan kesehatan yang mengandung jurus-jurus kendala biaya, kendali mutu dan kendali pemenuhan kebutuhan kesehatan Sebagai suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan, JPKM mempunyai beberapa jurus yang dapat menjamin pemeliharaan kesehatan paripurna dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali, sekaligus dapat menjamin terjadinya pemenuhan kebutuhan pemeliharaan kesehatan. Sedikitnya ada 7 jurusan dalam pelaksanaan JPKM ini, yang menjamin efisiensi, efektifitas dan pemerataan pemeliharaan kesehatan dalam JPKM, meliputi : Pembayaran pra-upaya (kapitasi)Bagi hasil (risk profit sharing) antara peserta, bapel JPKM dan pemberi pelayanan kesehatan (PPK)Ikatan kerja dalam perjanjian tulis/kontrak Penanganan keluhanJaminan mutu Pemantauan terhadap pemanfaatan pelayanan sesuai dengan prosedur/struktur pelayananPaket dasar paripurna (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) yang bersifat wajib, mencakup : penyuluhan, imunisasi, KIA-KB, pengobatan penyakit, rawat jalan, rawat inap, penunjang diagnostik dan gawat darurat. JPKM sebagai cara pemeliharaan kesehatan dengan manfaat bagi pelbagaiPihak Berikut ini manfaat bagi pelbagai pihak tersebut. Manfaat bagi masyarakatMasyarakat terlindung/terjamin dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.Masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan paripurna (preventif, promotof, kuratif rehabilitatif) yang bermutu.Masyarakat mengeluarkan biaya yang ringan untuk kesehatan karena asas usaha bersama dan kekeluargaan dalam JPKM kemungkinan terjadi subsidi silang yang mana yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantun yangtua.Terjaminnya pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat utamanya melalui upaya preventif, promotif agar seseorang tidak jatuh sakit.Manfaat JPKM bagi pemerintah/pemdaSubsidi pemerintah dapat dialokasikan kepada yang lebih memerlukan utamanya masyarakat miskin. Kapitasi dalam JPKM memakai perhitungan unit cost rill/non subsidi, maka pemda dapat menyesuaikan tarif bagi masyarakat mampu.Pengeluaran pemda, untuk membiayai badang kesehatan lebih efisien.Pemda memperoleh masyarakat yang sehat dan produktif dengan biaya yang berasal dari masyarakat sendiri.Manfaat bagi PPK PPK dapat merencanakan pelayanan kesehatan kesehatan yang lebih efisien dan efektif bagi peserta krena ditunjang sistem pembayaran kapitasi.PPK akan memperoleh balas jasa yang makin besar dengan makin terpeliharanya kesehatan konsumen.PPK dapat lebih meningkatkan profesionalisme, kepuasan kerja dan mengembangkan mutu pelayanan.Sarana pelayanan tingkat pertama, kedua dan ketiga yang selama ini merupakan tarif murah akan mendapatkan pasokan dana lebih banyak bila masyarakat telah berJPKM dari tarif rill yang diberlakukan dalam JPKM. Sarana pelayanan (terutama yang tertier) yang selama ini sudah mahal memang akan mengalami penurunan pasokan dana dari jasa pelayanan karena efisiensi dalam JPKM.Manfaat bagi Dunia UsahaPemeliharaan kesehatan karyawan dapat terlaksana secara lebih efisien/efektf.Biaya pelayanan kesehatan dapat direncanakan secara tepat. Pembiayaan pelayanan kesehatan lebih efisien dibanding dengan sistem klaim, ganti rugi atau fee for services.Terjaminnya kesehatan karyawan yang pada gilirannya mendorong peningkatanproduktifitas.Merupakan komoditi baru yang menjanjikan bagi dunia usaha yang akan menjadi Bapel.Semua manfaat tersebut akan diperoleh penuh setelah JPKM terselenggara secara luas, dalam arti mencapai kepesertaan yang luas dikalangan penduduk diiringi dengan pemantapan fungsi pembinaan dan regulasi yang mampu mengarahkan penyelenggaraannya sesuai tujuan dan prinsip-prinsip JPKM. DAFTAR ISIKATA PENGANTAR Halaman DAFTAR ISIi DAFTAR LAMPIRANii DAFTAR SINGKATANiii BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang1 Tujuan dan sasaran5 BAB II PENYELENGGARAN Landasan Hukum 7 Kebijakan Oprasional8 BAB III TATA LAKSANA KEPESERTAAN Ketentuan Umum9 Verifikasi Kepesertaan11 BAB 1V TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN Ketentuan Umum13 Prosedur Pelayanan14 Mamfaat20 Pemberi Pelayanaan Kesehatan (PPK) 23 BAB V TATALAKSANA PENDANAAN Ketentuan Umum24 Sumber Dan Alokasi Dana25 Penyaluran Dana ke PPK26 Pencariran, Pertanggung Jawaban Dan pemanfaatan Dana27 Verifikasi31 BAB VI PENGORGANISASIANTim pengelola JAMKESMAS 33 Tim koordinasi Program JAMKESMAS38 Pelaksana Verifikasi42 Pengembangan Jaminan Kesehatan di Daerah43 BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAMIndikator Kebersihan44 Pemantauan dan Evaluasi45 Penanganan Keluhan46 Pembinaan dan Pengawasan47 Pelaporan48 BAB VIII PENUTUP 48II KEBIJAKAN ISI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JPKMpengembangan dan pembinaan JPKM saat ini semakin perlu di rasakan manfaatnya:Untuk mencegah Inefisiensi pembiayaan masyarakat dan meningkatnya biaya kesehatan. Menjawab tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan.Mengatasi hambatan pemerataan tehadap pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar masyarakat.Dasar hukum pembinaan JPKM adalah UU No. 23/1992 pasal 66 ayat 1 yang menyatakan pemerintah mengembangkan, membina dan mendorong JPKM sebagai cara yang di jadikan landasan setiap penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang pembiayaanya secara para-upaya, berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan.DEPKES RI dan segenap jajarannya melaksanaka pengembangan, pembinaan dan pendorongan JPKM. Pemerintah berpungsi sebagai sosialisasi JPKM, regulasi dan manajmen mutu. Adapun tujuan umum dari pembinaan JPKM adalah menjadikan JPKM landasan semua bentuk pemeliharaan kesehatan. Dan tujuan khususnya:Terlindunginya segenap penduduk dengan pemeliharan kesehatan berdasarkan JPKM.Terkendalinya biaya pemeliharaan kesehatan.Terjaganya mutu pemeliharaan kesehatan.Sasaran dari pembinaan :Aparat pemerintah mendukung JPKM Jaringan Yankes agar jadi PPK bermutu Dunia usaha agar jadi Bapel/ peserta JPKM Kekelompok peserta JPKM Toma agar menjadi manajer JPKM Substansi Pembinaan :Kesepahaman aparat tentang JPKM Mutu pemeliharaan kesehatan Propesionalisme kendali dana Keuntungan dan keunggulan JPKM Langkah-langkah pembinaan :Analisis potensi JPKM wilayah:Unit Cost Yankes Pola utinisasi, ATP dan WTP Premi minimal untuk harkes JPKM .Pengembangan strategi/model:Model menuju kepesertaan semesta Strategi meningkatkan mutu Strtegi meningkatkan Profesionalisme BapelStrategi sosialismeImplementasi Pembinaan:Sosialisasi dan edukasiRegulasiManajemen mutuMonitoringRR PPKRR BapelSiklus pembinaanAnalisis potensi MONEV Pengembangan Strategi implementasiLangkah pengembangan JPKM :meningkatkan fungsi pengembangan JPKM dati II untuk mendorong pembentukan badan usaha JPKM dengan langkah-langkah : Aalisis situasi dati II Pola penyakit dan pembiayaan kesehatan Kemampuan dan kemauan bayar masyarakatPatensi pelaksana pemeliharaan kesehatan Potensi Bapel Proyeksi iuran dan cakupan JPKMPromosi ke Pemda, PPK dan calon BapelPembentukan Badan PembinaDorongan Pembentukan BapelDorongan kemasyarakat agar menjadi peserta JPKMPembinaan (pemantauan dan evaluasi)Konsolidasi Depkes dan segenap jajaran kesehatan Promosi JPKM ke Pemda, sektor terkait, jaringan PPK dan dunia usaha calon Bapel Sosialisasi Manfaat JPKM ke masyarakat luas untuk kepesertaan aktif dan wajib secara berkelompok Meningkatkan profesionalisme dalam JPKM untuk PPK, badan Usaha dan jajaran kesehatan (sebagai regulador JPKM)Kerndala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan dan pembinaan JPKM:1. Belum memasyarakatnya cara pembiayaan para-upaya2. Tarif puskesmas yang terlalu rendah3. Tidak semua PPK (terutama RS) yang mau menerima pembayaran dengan sistem KapitasiBadan usaha/swasta belum menyadari JPKM sebagai lahan usaha yang menatik.Peluang yang mendukung JPKM :1. GBHN dan peraturan dan perundang-undang yang menunjang2. Dokter ex PTT untuk meningkatkan PPK swasta 3. Pengembangan dokter praktek swasta ke dokter keluarga sebagaimana permenkes Nomor 916/1997 tentang dokter praktek swasta yang diarahkan menjadi dokter Keluarga.JPKM-JPSBK yang berlangsung selama 2 tahun di harapkan menjadi cikal bakal JPKM mandiri. JPKM sangat besar manfaatnya baik bagi masyarakat, pemerintah,pelaksana pemeliharaan kesehatan dan dunia usaha.Manfaat JPKMManfaat JPKM bagi masyarakatMasyarakat terlindungi/terjamin dalam memperoleh pemeliharaan kesehatan yang di butuhkannya.Masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan paripurna (preventif, promatif, kuratif, dan rehabilatif) yang bermutu.Masyarakat mengeluarkan biaya yang ringan untuk kesehatan karena azas usaha baesama dan sistem subsidi silang.Terjamin pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat utamanya melalui upaya promotif agar seseorang tidak jatuh sakit.Manfaat JPKM bagi PemdaSubsidi pemerintah dapat di lokasikan kepada yang lebih memrlukan, utamanya bagai masyarakat miskin, Kapitasi dalam JPKM memakai perhitungan unit cost rill/non subsidi, maka pemda dapat menyesuaikantarif peserta yang mampu.Pengeluaran pemda untuk membiayai bidang kesehatan dapat lebih efisien.Pemda memperoleh masyarakat yang sehat dan produktif dengan biaya yang berasal dari masyarakat sendiri.Manfaat JPKM bagi PPKPPK dapat merencanakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif bagi peserta karena di tunjang sistem pembayaran kapitasi.PPK memperoleh balas jasa yang makin besar dengan makin terpeliharanya kesehatan konsumen.PPK lebih dapat meningkatkan profesionalisme, kepuasan kerja dan mengembangkan mutu pelayanan.Sarana pelayanan mutu tingkat pertama kedua dan ketiga yang selama ini menerapkan tarif murah akan mendapat pasokan dana lebih banyak bila masyarakat telah berJPKM.Manfaat JPKM bagi Dunia UsahaPemeliharaan kesehatan karyawan dapat terlaksana secara lebih efisien/efektif.Biaya pelayanan kesehatan dapat direncanakan secara tepat.Pembiayaan untuk pelayanan kesehatan lebih efisien di banding sistem klaim, ganti rugi atau fee for service.Terjaminnya kesehatan karyawan yang pada gilirannya mendorong peningkatan produktivitas.Merupakan komoditi baru yang menjanjikan bagi dunia usaha yang akan menjadi Bapel JPKM.III. MANAJEMEN BADAN USAHAMemasarkan dan menjnual adalah dua hal yang berbeda. Memasarkan mengandung arti bagaimana membuat sesepramg yang tadin tidak membutuhkan sesuatu kemudian menjadi butuh. Tadinya orang tidak butuh minum kopi yang sudah di campur gula dan susu, namun dengan teknik pemasaran yang canggih kini orang mulai bisa minum kopi campur gula dan susu sekaligus. Menjual artinya membuat seseorang membeli barang yang yang sudah biasa dibutuhkan, sembako misalnya.JPKM di mata pengusaha umumJPKM di mata pengusaha BAPELUsaha dalam eraglobalisasiKesimpulanIV. PROSEDUR PERIZINANProses izin Penyelenggara JPKM dan Persyaratan Badan penyelenggara (Bapel) yang berstatus Badan Hukum mengjukan permohonan tertulis kepada Menteri Kesehatan RI c.q. Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan, Masyarakat untuk memperoleh izan operasional JPKMProses PenilaianDirektur jenderal Binkesmas setelah menerima pemohon dimaksud meneruskan dokumen tersebut ke tim penilai izin Operacional JPKM yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Kwsehatan RI No. 742/BM/DJ/BPSM/VI/1998, tanggal 22 juni 1998.Tim penilai perizinan Operacional JPKM melakukan penilaian terhadap permohonan tersebut, kemudian menuangkan laboran hasil penilaian dalam statu Berita Acara dengan diproses sebagai berikut :Izin operasional penyelenggaraan program JPKM bagi Bapel JPKM yang Bersangkutan dapat di proses. Izin penyelenggara JPKM tidak dapat di proses di sertai alasan-alasannya.Dirjen Binkesmas a.n. Mentri kesehatan menetapkan keputusan dengan mengeluarkan Surat keputusan izin oprasional JPKM yang telah memenuhi Syarat.Mekanisme Izin Operacional JPKMTim Peneliti Badan Pembina Menkes c.q.Dirjen BinkemasKanwilPropinsiKadepKabupatenPemohonPT. Koperasi BUMD/NBankPemerintahV.IKATAN KONTRAKHUKUM Hukum PublikMengatur hubungan negara/pemerintah dan warganya Mengatur Kepentingan UmumContoh: Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara Hukum Perivat Mengatur hubungan hukum antara individu:Mengatur kepentingan orang-perorang Contoh : Hukum Keluarga, Hukum Waris, Hukum Dagang, Hukum perikatan PERIKATAN Arti suatu perhubungan hukum antara dua orang atau pihak,pihak yang satu berhak menuntut pihak sesuatu dari pihak lain, dan pihak lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.Sasaran Perestasi tertentu, yaitu; Untuk memberi sesuatau ,Untuk berbuat sesuatu,atau Untuk tidak berbuat sesuatu.Terjadinya Karena adanya perjanjian; contoh:jual beli; sewa menyewa: kontrak layanan kesehatan .Karena ketentuan undang-undang; contoh hubungan antara suami istri, hubungan antara orang tua-anak C. PERJANJIAN Arti suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengingatkan diri Terhadap satu orang lain atau lebih. Pesyaratan Ksepakatan; Kecakapan; hal tertentu; hal yang halal/tidak dilarang. Sifat Berlaku sebagai undang-undang bagi pembuatnya, Tidak dapat ditarik Secara sepihak, harus dilaksanakan dengan itikad baik; Juga terikat oleh kepatutan, kebiasaan dan ketentuan undang-undang. Bentuk a. Tertulis, b. Tidak tertulis.K ONTRAK Arti Perjanjian yang dibuat dalam bentuk tertulis.POLA UMUM BENTUK KONTRAK Judul.Berisi antara lain :Judul atau pokok persoalan yang diprjanjikan, misalnya :Perjanjian Sewa Menyawa RumahPerjanjian penyelenggaaraan Pelayanan KesehatanPerjanjjian antara Badan Penyalenggaraan Dana Sehat dan Puskesmas tentang pelayanan KesehatanNomor Surat PerjanjianTidak selalu dipelukanBila memang diperlukan, dapat diberi satu nomorbersama, atau dua nomor masing-masing dari parta pihakPembukaanBerisi hari dan tanggal konntrak dibuat dan ditanda tangani (dapat pula hal ini dicantumkan pada bagian akhir), misalnya:Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari senin, tanggal stu bulan Maret tahun Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh sembilan, oleh dan antara:Pada hari ini, senin, tanggal satu bulan Maret tahun Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan, yang bertanda tanga di bawah ini :Bila tanggal dibuat pada bagian akhir, maka dapat ditulis sebagai berikut:Kami yang bertanda tangan di bawah ini:Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh dan antara:Recital/Premisse/Dasar dan TujuanBerisi pernyataan pendahuluan yang merupakan dasar dan maksud diadakannya perjanjian.Isi atau Bagian BadanBerisi rincian hal-hal yang diperjanjikan, antara lain:Istilah-istilah baku yang tercantum dalam kontrak;Ruang lingkup prjanjian; Hak dan kewajiban para pihak; Jangka waktu pelaksanaan perjanjian;Ketentuan tentang kemungkinan perubahan atau perpanjangan perjanjian;Rincian tata cara penyelenggaraan;Pembiayaan;Pelaksanaan pengawasan;Tata cara pelaporan;Sanksi terhadap penyimpangan/pelanggaran isi perjanjian;Tata cara penyelesaian bila terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan;Domosili hukum para pihak;Pengaturan tentang hal-hal yang belum cukup diatur atau yang belum tercantum dalam naskah prjanjian;Dan sebagainya.Bagian Akhir atau PenutVI. MANAJEMEN KEPESERTAAN DAN PEMASARAN A. Tahapan KepesertaanJPKM sebagai suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan paripurna Dan berkesinambungan dengan cara pembiayaan secara pra-upaya, memerlukan adanya peserta. Yang disebut peserta adalah setiap orang yang terdaftar sbagai pengikut statu program JPKM. Dilihat dari sudut peserta, kepesertaan dalam JPKM mencakup beberapa tahap sebagai berikut:Menjadi pesertaTetap menjadi pesertaMemanfaatkan hak sebagai pesertaSedangkan dari segi penyelenggara, kepesertaan adalah segala upaya untuk mengkomodasi calon peserta menjadi peserta, tetap menjadi peserta dan mendapatkan hak-hak sebagai peserta. Menjadi PesertaMenjadi peserta merupakan meupakan tahap lanjutan dari pemasaran program JPKM. Mereka yang Membutuhkan atau berminat dan tertarik menjadi peserta JPKM yang ditawarkan/dapasarkan akan mendatangi badan yang mengelola JPKM untuk mendapatkan legitimasisebagai berikut.untuk ini di perlukan berbagai syarat yang harus di penuhi, diataranya; menghubungi badan yang mengelola JPKM mengisi formulir pendaptaran menyetujui adanya ikatan secara hukum membayar iuran mendafatkan katru peserta mendaftarkan kartu pelayanan mendaftarkan diri pada salah satu fasilitas/jaringan fasilitas pelayanan yang di gunakanMemamfaatkan pelayanan. Pelayanan apa yang di mamfaatkan bergantung pad kesepakatan yang tertuang dalam naskah ikatan kerjasama, Hanya dalam memamfaatkan pelayanan tersebut diperlukan beberapa syarat:Pelayanan hanya di peroleh di salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang di tujuk Badan Penyelenggara dan di mana peserta telah mendaftarkan diri Pelayanan diperoleh dengan memperlihatkan kartu peserta bila ada rujukan, pelayanan rujuk diperoleh dengan memperlihatkan kartu peserta dan surst rujukan B. Beberapa aspek kepesertaan Jenis peserta Jenis peserta dan kepesertaan akan memberi pengaruh terhadap penyelenggaran dan kegiatan administrasi kepesertaan. Misalnya: Peserta perorangan dan dengan keluaraga/tanggungan akan memberi tingkat kerumitan yang berbeda.Demikian juga perbedaan kepesertaan, peserta yang biaya dan otomatis memberikan dampak yang berbeda dalam administrasinya Pendaftaran awalPendaftaran awal ini merupakan pekerjaan penting dan mempunyai variasi pendaftaran awal untuk peserta perorangan tidak memberi beban yang berat, tetapi tidak efisien. Pendaftaran awalmpeserta kelompok besar.Pendaftaran Ulangang Baik karena ikatan atau kontrak di perbaharui atau di perpanjang maupun karena adanya berbagai perubahan selama masa ikatan atau kontrak,Perubahan Peserta Termasuk dalam perubahan peserta ialah pertambahan maupun pengurangan peserta yang bersifat perorangan maupun kelompok,Mutasi tenaga kerjaMutasi keluarga Perubahan Pemberi Pelayanan KesehatanPerubahan pada PPK dapat berupa bertambah atau berkurangnya jumlah dan jenis (variasi) PPK maupun bertambah atau berkurangnya jenis atau kualitas pelayanan yang diminta atau diberi. Umumnya ditemui perubahan-perubahan sebagai berikut: Perubahan pelayanan Perubahan fasilitas/jeringanBEBERAPA PENGERTIAN Komponen JPKMDalam JPKM dikenal beberapa komponen yang saling berkait, baik langsung mapun tidak langsung.Yang berkaitan secara langsung:Bapel JPKM Pemberian Pelayanan KesehatanPeserta Sedangkan yang tidak langsung berhubungan ialah:Pemerintah sebagai pengtur /pembinaPemilik modal Bapel maupun PPKBadan lain yang merupakan penengah, bila dari pemerintah tidak ada.Interaksi Antar KomponenInteraksi antar komponen, Khususnya yang berkaitan secara langsung, bergantung pada status dan ikatan masing-masing secara terpisah.Umumnya dikenal 2 macam pola, yaitu:Sistem dua pihak (bipartite)Sistem tiga pihak (tripartite)Peranan PesertaPeranan peserta, dalam usaha penyelenggara JPKM sangat penting karena ia menentukan berdirinya, berlanjut dan berkembangnya Bapel JPKM ini, disamping tersedianya PPK.Peserta dan KepesertaanJenis peserta Peserta dapat dibagi menurut : peserta perorangan dan peserta keluarga. Disamping itu juga dapat dibagi menjadi peserta dan pengikut peserta, yang adalah sebagian atau seluruh anggota keluarga, syah dari peserta.KepesertaanKepesertaan menjadi pesertanya seseorang atau sekelompok orang secara syah dalam suatu program JPKM dengan memenuhi syarat sebagai peserta.Jenis Kepesertaan Jenis kepesertaan umumnya dibagi dua, yaitu perorangan maupun kelompok. Perorangan bila penyandang dana adalah yang bersangkutan sendiri. Sedangkan pada yang bekelompok, yang mengumpulkan orang-orang itu biasanya berbentuk badan, misalnya perusahaan, koperasi, persatuan profesional.Bentuk KepesertaanBentuk kepesertaan dapat dikelola menjadi :Kepesertaan biasa, yaitu bila calon peserta menjadi peserta melalui prosedur biasa Kepesertaan otomatis, disesuaikan dengan perjanjian antara peserta, dengan Bapel,misalnya :Pegawai/karyawan baru perusahaan yang menjadi peserta Anggota keluarga (anak/isteri/Baru).DllHAK DAN KEWAJIBAN PESERTAProses kapesertaan Proses kepesertaan seseorang atau sekelompok orang dalam program JPKM tergantung pada isi perjanjian dalam naskah ikatan kerja sama atau naskah kontrak.Pelayanan Kepesertaan Diatas telah disebutkan bahwa administrasi kepesertaan merupakan diterminan penting dalam perkembangan kepesertaan disamping paket benefit yang dipasarkan/ditawarkan dan tarifnya , serta kepuasan peserta dan PPK terhadap apa yang mereka peroleh dan imbalan.ADMINISTRASI KEPESERTAAN1. Langkah-langkah proses kepesertaan Langkah-langkah yang dilakukan Bapel dalam administrasi kepesertaan adalah :Pendaftaran Prosedur pendaftaranBapel JPKM menyerahkan kepada peserta suatu formulir A untuk diisi oleh perorangan atau wakil kelompok misalnya perusahaan, dalam rangkap 2Setelah formulir A disyahkan oleh Bapel JPKM (distempel dan ditanda tangani), salembar diserahkan kepada peserta (perorangan maupun kelompok), selembar lagi untuk dokumentasi BapelFormulir B (untuk perorangan dan kelompok), juga diisi rangkap tiga. Selembar formulir diserahkan kepada/lembaga bersangkutan sebagai laporan .Kartu peserta ini harus ditanda tangani oleh peserta, langsung bagi peserta perorangan, dan melalui organisasinya bagi peserta kelompok.Masalah-masalah kapasertaan Prosedur mutasiMutasi adalah penambahan atau pengurangan peserta yang disebabkan berbagai hal, misalnya:Bertambahnya anggota baru (pegawai baru, keluarga baru karena kawin, lahir)Berkurangnya anggota yang ada (pegawai berhenti, keluarga cerai, meninggal)Pindah alamat yang menyebabkan berubahnya PPKProsedur pendaftaran ulangDilakukan setiap 2 tahun sekaliBapel JPKM mengirimkan durat pemberitahuan sebulan sebelumnya.Peserta harus mengisi Formulir F sebanyak 2 rangkap, dan dilengkapi pasfoto 2*3 cm sebanyak 3 rangkapFormulir F diterima Bapel kembali paling lama 1 minggu setelah diserahkan kepada peserta.Laporan pesertaSetiap peserta berhak menyampaikan keluhan atau saran tehadap kekurangan-kekurangan atau masalah yang mereka alami berkenan dengan pelayanan administrasi kepesertaan maupun pelayanan kesehatan yang mereka terima, (Fomulir G tentang Laporan peserta).PEMBINAAN PESERTAHubungan dengan pesertaHubungan dengan peserta merupakan salah satu tantangan setelah bertambahnya peserta suatu program JPKM. Banyak Bapel JPKM yang kurang menganggap penting hal ini adalah kunci kestabilan usaha.Komunikasi dan penyuluhan Komunikasi adalah kegiatan saling menyampaikan pesan berupa kebutuhan akan informasi dan informasi itu sendiri antar ketiga komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan program JPKM. Pesan tersebut yang pokok adalah yang menyangkut hak dan kewajiban (apa), oleh siapa dan prosedur (bagaimana) mendapatkan hak dan melakukan kawajiban sesuai dengan peran masing-masing.Pelayanan/ penanganan keluhan/ pengaduanAda tiga tingkatan ketidak serasian hubungan antara ketiga komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan program JPKM, yaitu :Tingkat keluhan (complaint), yaitu bila ketidak serasian menimbulkan kekesalan di pihak tertentuTingkat pengaduan (grievance), yaitu bila ketidak serasian berbentuk proses secara lisan dan tertulis kepada salah satu pihak.Tingkat tuntutan (litigation), yaitu bila ketidak serasian tersebut sampai memerlukan proses pengdilan.PEMBAYARAN IURANPenerimaan Pembayaran Iuran AwalProsedur penerimaan iuran adalah sebgai berikut :Setelah mengisi formulir B, calon peserta (perorangan maupun kelompok) dapat menghitung sendiri jumlah jumlah yang harus dibayar berdasarkan formulir pembayaran iuranIuran pertama dibayarkan minimal untuk tiga bulan sekaligus, dan dibayarkan pada bulan pertama.Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke kantor Bapel, dengan uang tunai, atau check atau dapat juga dengan weselpos atau melalui bank.Tanda terima pembayaran diperoleh langsung, bila pembayaran dilakukan secara langsung dan diterima dalam 2 minggu bila pembayaran melalui weselpos atau bank.Tanda terima bayaran perorangan dan kelompPenerimaan Pembayaran LanjutanProsedur untuk melakukan pembayaran lanjutan adalah sebagai berikut:Bila tidak terjadi mutasi/perubahan, prosedur pembayaran dan penghitungan jumlah iuran sesuai dengan bulan sebelumnya.Bila terjadi mutasi/perubahan, peserta dapat menghitung kembali jumlah iuran yang harus dibayarkan melalui formulir (mutasu bertambah dan berkurang)Peserta membayar langsung atau melalui bank seperi pembayaran awal.Bidang khusus (operasional) pada Bapel memproses formuir-formulir yang masuk untuk diteruskan hasilnya bagi peyesuaian kepesertaan.Bidang khusus lainnya (keuangan) Bapel menerima pembayaran iuran sesuai dengan yang tercantum dalam formulir dan lampirannya, memprosesnya dan mengeluarkan bukti penerimaan iuran.SanksiSanksi sesuai kesepakatan diberikan bila terjadi keterlambatan pembayaran iuran dalam jangka 1 (satu) bulan. Pelayanan akan dihentikan setelah terlebih dahulu diberi peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dalam waktu 2 (dua) minggu oleh BapelPEMASARAN (MARKETING)9 Elemen MarketingSegmentasiTargetingPositioningDifferentiationtMacketing mixSellingBrandServiceProcessPemasaran sosial Konsep tentang bagaimana suatu organisasi dapat mengembangkan kegiatan untuk tukar menukar yang saling memuaskan.Pemasaran adalah suatu sistem untuk memenuhi kepuasan masyarakat akan keinginan dan kebutuhannya.Dasar dari pemasaran adalah Pertukaran.Disiplin pemasaran belajar dari para pembeli yang potensial kemudian merancang produk yang sesuai dan membuatnya tersedia bagi pembeli.Pemasaran= PenjualanPemasaran= PeriklananPemasaran= Media massaUntuk memuaskan Konsumen dipelajari:Kebutuhan/KeinginannyaBerapa mau membayarBagaimana caranya, memperoleh produk pada tempat dan waktu yang tepat.Bagaimana mengkomunikasikan produkJika anda bisa menjual sabunMengapa anda tidak menjual Kesehatan yang baik ?Pemasaran sosialPenerapan konsep dan tehnik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial penerapan pemasaran sosialKeluaraga BerencanaPecandu alkoholKeamanan mobilKontrol diare bagi bayiProteksi lingkunganMerokok (Pencegahan Kanker)Promosi immunisasiMencuci tanganPenganiayaan anakGizi yang seimbangPemasaran sosialSering komplekSering kontroversial.Kurang segera memuaskanMemerlukan riset yang bergunaKonsumen: sumber sedikitHambatan ketentuan pemerintahMemerlukan hasil yang besarBerkenan dengan perubahan perilakuProduk memerlukan penggunaan yang tepatSulit untuk dievaluasiPerbedaanPemasaran Komersial Pemasaran sosialMemenuhi keinginan 1. Memenuhi kebutuhanTujuannya, keuntungan dibidang 2. Keuntungan sosialKeuanganTujuan operasional: konsumsi 3. Tujuan operasional: maksimal pemakaian efektif yang maksimalPemenuhan keuangan: 4. Pemenuhan keuangan: sangat penting tidak begitu pentingTarget konsumen: 5. Target konsumen: mereka yang bisa membayar mereka yang memerlukanProduk: biasanya sederhana 6. Biasanya: komplekSegmentasi sasaranSasaran Pertama:Siapa yang paling banyak mendapatkan resiko ?Siapa yang paling mudah terpengaruh ? Bagaimana keadaan demografi mereka ?Bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan mereka ?Sasaran kedua:Siapa yang mempengaruhi sasaran pertama ?Siapa yang berpengaruh ?Siapa yang membuat kebijakan ?Pengertian terhadap sasaran Pengamatan pendahuluanDiskusi kelompok Wawancara peroranganPengamatan langsungUji coba perilakuMencetak bahan-bahan komunikasi Pretest radio & barang cetakan Pelatihan pretest & program konselingPemantauan regulerWawancara mendalam secara periodikPemantauan program komunikasiPemantauan sistem komunikasiPENELITIAN PASARPenggunaan dari pada penelitian sosial untuk keperluan pemasaran Metode penelitian Diskusi kelompok Wawancara mendalamSurvei terhadap sampleSurvei kecilStudi pengecerMengikuti studiCek komunikasiRiset dikantor (bukan dilapangan)Unsur pemasaranProduk (Product)Harga (Price)Tempat (Place)Promosi (Promotion)MANAJEMEN PEMELIHARAAN KESEHATANFungsi utama Bapel JPKM a.1. adalah menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan bertanggung jawab atas tersedia dan diberikannya paket pemeliharaan kesehatan (paket harkes) yang menjadi hak peserta, dalam bentuk paket pemeliharaan kesehatan dasar maupun paket-paket pemeliharaan kesehatan dasar.A. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN KESEHATANPada intinya JPKM ingin mendekatkan pelayanan pemeliharaan kesehatan pada masyarakat dengan menata pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dengan biaya yang efisien dan terjangkau.Manajemen pemeliharaan kesehatan dalam JPKM adalah proses pengaturan, penataan dan pelaksanaan pemeliharaan kesehatan bagi peserta JPKM, dengan menggunakan sumber daya yang se-efisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal dalam peningkatan derajat kesehatan peserta. Dalam manajemen harkes di laksanakan fungsi-fungsi manajemen yang pada dasarnya sama dengan fungsi-fungsi manajemen secara umum, yakni planning, organizing, actuating dan controlling (POAC) sebagai berikut:Planing : pengembangan pakat harkes dan penentuan PPKOrganizing : penataan mekanisme hubungan dengan PPKActuatung : pelaksanaan pelayanan kepada pesertaControlling : pemantauan dan analisis mutu pelayanan PPK dan utilisasi oleh peserta.B. TUJUAN MANAJEMEN HARKES Tujuan umumDilaksanakannya harkes yang bermutu, efektif.efisien, dan berkesinambungan.Tujuan khusus:Menghasilkan paket harkes yang memenuhi kebutuhan peserta secara merata (equitable)Mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang terjamin (accessible)Memandirikan masyarakat dalam pelaksanaan harkes (affordable)C. PELAYANAN PARIPURNAPemeliharaan kesehatan paripurna diartikan sebagai pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan menyeluruh, meliputi upaya promotif-preventif-kuratif-rehabilitatif, secara terpadu dan berkesinambungan. Upaya kesehatan paripurna dalam JPKM tidak dilaksanakan sepenggal-sepenggal, umpamanya pengobatan rawat jalan saja atau hanya pengobatan dirumah sakit tanpa dukungan upaya preventif atau promotif, karena hal ini cenderung menimbulkan inefisiensi dalam pelaksanaannya.PAKET PEMELIHARAAN KESEHATAN PARIPURNAPemeliharaan kesehatan paripurna dalam JPKM dikemas dalam bentuk Paket Pemeliharaan Kesehatan. Paket Pemeliharaan Kesehatan adalah kumpulan pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh Bapel untuk kepentingan peserta dalam rangka melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan .Dijumpai 3 masalah pada pemeliharaan kesehatan dengan sisyem pra-upaya yang dapat mengancam kesinambungan penyelenggaraan JPKM karena menyebabkan biaya operasional yang tinggi/premi yang besar, adalah:Keinginan menyediakan pelayanan kesehatan menyeluruh dengan kualitas yang memuaskan peserta.Keterbatasan sumberdaya, khususnya danaDimasukannya pelayanan kesehatan yang kurang penting dalam paket berupa pengobatan penyakit yang jarang terjadi dan peleyanan kesehatan yang dananya diluar jangkauan dana yang tersedia.Langkah-langkah mengatasi hal ini adalah:Pelayanan yang relevan dengan kebutuhanPelayanan yang biayanya terjangkau dan menjamin kesinambungan.D. JAMINAN / JAGA MUTUPengertian mutu secara internasional ISO 8402 adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan (atau yang dimaksud). Pada prinsipnya, suatu produk baik barang atau jasa dikatakan bermutu biala memenuhi kriteria:Sesuai dengan kebutuhan dan penggunaanMemuaskan keinginan penggunaSesuai dengan persyaratan yang ditetapkansesuai dengan ketentuan hukum yang berlakuEkonomisBentuk Program Jaminan Mutu :Utilization Reviewe/URUR atau pemantauan utilisasi pelayanan, adalah proses baku untuk menilai frekwensi, lama dan biaya pelayanan suatu kasus yang dikeluarkan oleh PPK maupun yang dimanfaatkan oleh pesertaQuality Assurance/QAQA atau jaga Mutu pelayanan dapat dibedakan atas tiga tahap ;Jaga Mutu Prospektif (prospective QA) penilaian mutu dilakukan sebelum pelayanan kesehatan dilaksanakan, yakni terhadap tenaga pelaksana dan sarana, maupun kebijakan, organisasi dan manajemen institusi kesehatan.a) Penilaian status tenaga pelaksana dan atau sarana kesehatan (izin praktek, sertifikat yang menetapkan tingkat kemampuan b) Penilaian kebijakan, keharusan adanya pra-sertifikat terhadap beberapa tindakan medis tertentu.Jaga Mutu Bersamaan (Concurrent QA)Penilaian mutu dilaksanakan bersamaan dengan pemberian pelayanan kesehatan, diutamakan pada unsur proses yakni memantau dan menilai tindakan medis dan nonmedis yang dilakukan.Jaga mutu retrospektif (retrospective Quality Assurance) Penilaiaan mutu dilakukan setelah pelayanan kesehatan dilaksanakan, lebih ditujukan pada unsur keluaran yakni memantau dan menilai kinerja pelayanan kesehatan. Obyek yang dipantau dan dinilai tidak langsung. Dimulai dengan mereview kasus-kasus yang menyimpng dari mutu yang telah ditetapkan. Peer ReviewPenilaian terhadap ada/tidaknya penyimpangan dilakukan oleh sesama profesi : Teman sejawat dalam satu PPK, kemungkinan hasilnya tidak obyektif.Teman sejawat dari luar PPK, hasilnya dapat lebih obyektif.Perbaikan dilakukan berdasarkan penilaian yang ditemukan.PELAKSANAAN JAGA MUTU (QA)Sebelum YankesBersamaan YankesSetelah YankesJaga Mutu ProspektifJaga Mutu KonkruenJaga Mutu RetrospektContoh :Telaah CatatanPerhatian Utama :Masukan Lingkungan Contoh : StandarisasiPerjanjian Akreditasi Sertifikasi Perhatian Utama : Unsur Keluaran Perhatian Utama : Unsur ProsesContoh : Tim Kerja Grup SebayaE. PENANGANAN KELUHANKeberhasilan penyelenggaraan JPKM a.1. ditentukan oleh adanya kepuasan dari peserta akan pelayanan yang selalu responsif terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi peserta.Permasalahan yang dirasakan peserta beru :Keluhan biasa (complaint) yang diberitahukan ke BapelKeluhan formal (grievance) yang memeinta pemecahan yang memuaskan.Prinsip dalam menangani semua bentuk keluhan adalah diselesaikan sedini mungkin.Prosedur tetap penanganan keluhan, meliputi:1. Pencatatan dari keluhan Semua keluhan yang disampaikan langsung lewat telepon, surat, media massa diteliti kapan diajukan, oleh siapa, dan apa isi keluhannya.Penilaian/Penelitian/Pemeriksaan keluhan.Bertujuan mendapatkan kebenaran dari yang dikeluhkan. Mungkin diperlukan wawancara lebih lanjut dengan peserta dan pihak yang terlibat. Unit organisasi yang menangani disesuaikan dengan isi keluhan. Masalah kesehatan oleh unit kesehatan, masalah keuangan oleh unit keuangan. Langkah-langkah pelaksanaan prosedur tetap penanganan keluhan : Peraturan dari Bapel JPKM yang memuat prosedur penanganan keluhan secara jelas dan terperinci.Pemberitahuan peraturan tsb. Ke peserta, perusahaan, instansi dan PPK yang terkait.Membuat from-from yang diperlukanMenunjuk unit yang dikoodinir pelaksanaan prosedur ini.Menunjuk dan melatih tenaga-tenaga yang menangani keluhan secara langsung.Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang dapat mengurangi keluhan seperti peengumpulan data tentang pendapat dan keinginan peserta, penyuluhan dan dialog kepeserta dan sebagainya.Peran dan efek yang diharapkan dari JPKM terdapat peningkatan mutu pelayanan dan pendapatan usaha. MUTUCONFORMANCE PERCEIVED JPKMMengurangi PemborosanMeningkatkan NilaiMeningkatkan ProduktivitasMENINGKATKAN KEMAMPUAN KEUANGANMeningkatkan PendapatanPeningkatanPangsa PasarMenurunkan BiayaMeningkatkan Sisa Hasil UsahaMeningkatkanPemanfaatan AsetF. PPK DALAM JPKMPPK dalam JPKM diatur dalam1. Permenkes No. 571/MENKES/PER/VII/1993 tentang penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan KesehatanPermenkes No. 568/MENKES/PER/VII/1996 tentang perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan No. 571/MENKES/PER/VII/1993 tentang penyyelenggaraan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 150/MENKES/SK/II/1994 tentang pembentukan Pokjatap Pembina Dokter Keluarga dalam penyelenggaraan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)Keputusan Pemeliharaan pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan JPKM yang dilakukan Bapel hanya dapat diberikan oleh pelaksana pemeliharaan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan dalam penyelenggaraan JPKM dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis antara Bapel dengan peserta dan Bapel dengan PPK. PPK dalam penyelenggaraan JPKM meliputi paket pemeliharaan kesehatan dasar dan paket pemeliharaan kesehatan tambahan.PENGERTIAN PELAKSANAAN PEMELIHARA KESEHATAN (PPK) Pelaksana pemeliharawi Kesehatan adalah sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan pada peserta dalam menyelenggarakan JPKM. Setiap sarana pelayanan kesehatan dapat menjadi PPK pada satu atau lebih Bapel.KETENTUAN PPK DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN ESEHATANHarus sesuai dengan paket pemeliharaan Kesehatan baik mengenai jenis maupun prosedur yang telah ditetapkan dan disepakati dengan mempertimbangkan kebutuhan medis peserta sesuai dengan standar pelayanan medis.Tidak boleh menolak peserta yang memerlukan pertolongan pelayanan.Harus melaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam sistem rujukan dan dilarang menghentikan perawatan dalam suatu proses pelayanan karena adanya alasan administratif.Tetap mempertahankan dan meningkatakan segala fasilitas yang ada dan mutu pelayanan yang diberikan serta melaksanakan rekam medis secara cermatHarus dilakukan sesuai dengan kebutuhan medis peserta dan standar pelayanan sebagaimana yang tercantum pada perundang-undang yang berlakuUntuk paket pemeliharaan kesehatan dasar harus dilaksanakan sesuai kebutuhan medis dan ketentuan-ketentuan dalam sistem rujukan serta dilarang menghentikan pelayanan dan perawatan tersebut kerena adanya alasan administratifDoter Keluarga menjadi salah satu PPK dalam penyelenggaraan JPKM.KETENTUAN PEMBIAYAAN PPK DALAM JPKM Pembayaran dan Bapel ke PPK dilakukan berdasarkan sistem kapitasi.PPK dilarang menarik pembayaran dari peserta sepanjang pelayanan yang diberikan sesuai dengan paket kesehatan yang telah disepakatiHak dan tangung jawab PPKMenerima pembayaran secara kapitasi dan bagi hasil sesuai kontrakMenolak pelayanan kesehatan kepada peserta apabila peserta tidak mematuhi ketentuan dan anjuran ataupun tidak sesuai kesepakatan dengan BapelMemutuskan kontrak kerja dengan Bapel JPKM bila kesepakatan tidak dipatuhi.Bertanggung jawab ata kesehatan peserta dan pengalokasian sumberdaya kesehatan diwilayah kerjanya.Bertanggung jawab bersama-sama dengan instansikesehatan yang berwenanng bila ada kasus KLB yang menimpa peserta.Memberikan laporan secara berkala kepada Bapel JPKM.Tugas dan Fungsi PPKTugas PPK memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JPKM dan keluarganya dalam rangka meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat guna mencapai derajat kesehatan yang optimal.Memberikan kesehatan yang menyeluruh efisien dan efektif serta membina peserta dan keluarganya dalam rangka meningkatkan kesadaran,kemauan & kemampuan hidup sehat.Bekerjasama dengan fasilita kesehatan yang ada dalam rangka rujukan.Mendayagunakan sumberdaya yang ada seefisien mungkinMenjaga hubungan yang baik & terbuka dengan Bapel JPKM.PPK JPKM seharusnya:Memiliki akreditasi (ketenagaan, peralatan/fasilitas dan kemampuan memberikan palayanan) dari pemerintahDiminta credentialnya sesuai peraturan dari pemerintah dan menunjang kesesuaiannya dengan tugas yang diberikanSetuju untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar Pelayanan Medik yang ditetapkan.Persyaratan administrasi dan tehnis PPKMemiliki izin praktek Menandatangani kontrak dengan Bapel JPKMMendukung kebijaksanaan & pelaksanaan program JPKMTempat prakter bersih, menarik & nyaman serta lokasi sesuai dengan domisili pesertaPeralatan lengkap,obat cukup, pembukuan dan RR baikMengikuti Standar Pelayanan medik, menjunjung etika medik, melaksanakan pelayanan atas dasar cost effectivenessMANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUTANSIA. PENGERTIANPengrtian UmumManajemen Keuangan merupakan tata cara bagaimana para manajer suatu Badan Penyelenggara harus melaksanakan fungsi-fungsinya dalam kawasan keuangan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut merupakan rangkaian yang dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, pencatatan/laporan (akuntansi), evaluasi dan penganggaran lain.TujuanTujuan manajemen keuangan adalah agar Badan penyelenggara program JPKM sebagai oeganisasi yang berfungsi menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan bagi pesertanya, dapat tetap berada dalam keadaan sehat secara finansial, serta memenuhi beberapa kriteria,antara lain:Efisien: mampu memperoleh jail tertentu dengan menggunakan masukan (input) yang minimal.Produktif: mampu memperoleh hasil maksimal dengan menggunakan masukan tertentu.Likuid: mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek khususnya biaya pelayanan pemeliharaan kesehatan.Solvabel: mampu memenuhi kewajiban-kewajiban (jangka pendek dan jangka panjang)Rendabel: mampu tumbuh dan berkembangDampak Penerapan Manajemen KeuanganIuran peserta sebagai sumber utama dana.Pengaruhnya terhadap kesinambungan pemeliharaan kesehatan.Pengaruhnya terhadap biaya pemeliharaan kesehatan Dalam penyelenggaraan JPKM terdapat 2 jenis paket pemeliharaan kesehatan adalah:Paket pemeliharaan kesehatan dasar yang bersifat wajib diselenggarakan oleh setiap Bapel JPKM.Paket Pemeliharaan Kesehatan Tambahan yang bersifat sukarela dan diselenggarakan berdasarkan kesepakatan anatara Bapel JPKM dengan peserta.4. Persyaratan Tenaga Pengelola Keuangan Untuk melaksanakan manajemen keuangan dan penetapan besar iuran (underwriting) diperlukan keahlian khusus dalam kedua bidang teknis tersebut.Fungsi Manajemen KeuanganPelaksanaan fungsi keuangan pada berbagai organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari usahanya. Pada Bapel JPKM fungsi-fungsi keuangan:Penganggaran yang meliputi:Analisis Pemanfaatan dan biayaPanyusunan Anggaran Operasional yang meliputi:Anggaran pendapatanAnggaran biayaYang akan menghasilkan proyeksi rugi/laba dan titik impas.Penyusunan Anggaran Keuangan, yang meliputi:Anggaran kasProyeksi NeracaPelaksanaan AnggaranSkema Fungsi Manajemen Keuangan JPKMFungsi Manajemen KeuanganPenyusunan Anggaran KeuanganKas dan NegaraPelaksanaan AnggaranAnalisis Pemanfaatan dan BiayaTingkat Utilisasi dan BiayaIuran rata-rata (pmpm)Penyusunan Anggaran OperasionalPendapatan dan biayaRugi-laba dan titik ImpasPenganggaranPelaksanaan AnggaranPenarikan DanaPengalokasian DanaAkutansiEvaluasiB. PENGANGGARANPenyusunan Anggaran OperasionalAda 2 kegiatan yang harus dilaksanakan dalm fase ini, yaitu :Penyusunan Anggaran pendapatan dan anggaran biaya yang menghasilkan proyaksi rugi/laba dan titik impas.Penyusunan anggaran pendapatan dan anggaran biaya berfungsi untuk dapat menyusun proyeksi rugi/laba tahun/tahun mendatang (3-5 tahun) dan selanjutnya untuk menyusun analisis titik impas (Break Even Point),agar dapat diperkirakan pada jumlah peserta beberapa program JPKM mencapai titik pulang pokok (pendapatan sama dengan biaya).Pembagian Biaya Pembagian biayaNo. Unsur biaya Biaya Tetap Biaya Variable 1 Biaya pelayanan Kesehatan(1) Jasa/Gaji Tenaga Medis & ParamedisGaji Dokter - VGaji Tenaga Paramedis - VJas Dokter V VJas Tenaga Paramedis V V Bahan/Material(2) a. Bahan Pasien b. Makanan & alat habis pakai - VII. Biaya Administrasi(1) PegawaiGaji Pimpinan V -Gaji Karyawan V -Upah/honor/lembur V(2) Biaya UniumATK V -Catat, foto copy V -Listrik, gas, air V - Pos, telefon, telegram V -Pajak-pajak V -Perjalanan VPenyusutan V VBunga V V Asuransi V VRupa-rupa V V2) Angaran Pendapatan dan Biaya (APB) Anggaran pendapatan dan biaya adalah fase ikutan penyusunan rencana kegiatan dan Sasaran hasil (output) yang kemudian dinilai dalam bentuk uang . APB ini terdiri dari: Anggaran Pendapatan, yaitu rupiah yang diharapkan akan diterima tahun depan dan tahun-tahun berikutnya, yang dalam penyelenggaraan JPKM meliputi: Pendapatan Operasi, yang terdiri dari penerimaan iuran peserta, yaitu apabila peserta per bulan yang terdaftar = N, maka besarnya iuran 1 tahun adalah 12 x N x iuran pesertaPendapatan tersebut terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu:Pendapatan dari iuran Paket Pemeliharaan Kesehatan DasarPendapatan dari iuran Paket Pemeliharaan Kesehatan Tambahan Pendapatan non Operasional, yaitu Pendapatan yang bukan berasal dari Operasional program JPKM yang pokok, misalnya sumbangan-sumbangan, subsidi, bunga bank, dll.Anggaran Biaya adalah rupiah yang direncanakan sebagai biaya tahun depan dan tahun-tahun berikutnya yang dalam penyelenggaraan program JPKM Meliputi:Biaya Operasional yang terdiri dari:Biaya pelayanan kesehatan,yang meliputi:Biaya yang dibayarkan kepada PPK Tk.IBiaya yang dibayarkan kepada PPK Tk. LanjutBiaya yang dibayarkan kepad RSBiaya yang dibayarkan kepada PPK lainnya Biaya administrasi dan pemasaran yang meluputi :Biaya gaji dan administrasi umumBiaya pemasaranBiaya non operasional yang meliputi :Pengeluaran sosial, dllProyeksi Laba/RugiProyeksi Laba/rugi yaitu selisih antara Pendapatan dan biaya pada akhir tahun dan merupakan proyeksi Laba/Rugi tahun depan atau tahun-tahun berikutnya. Kewajiban pengurus Penyelenggaraan program JPKM adalah memproyeksikan agar pada tiap akhir tahun memperoleh laba atau paling sedikit pulang pokok, dengan cara mengatur pendapatan atau premi dan efisiensi biaya. Pendapatana). Operasional:Penerimaan dari iuran peserta:Iuran Paket Pemeliharaan Kesrhatan DasarIuran Paket Pemeliharaan Kesehatan Tambahanb). Non OperasionalSubsidi, sumbangan dan lain-lainBiayaa). OperasionalBiaya Pelayanan Kesehatan Biaya TetapBiaya VariableBiaya pemeliharaan kesehatan kelompok resiko tinggiBiaya pemeliharaan kesehatan kelompok resiko sedangBiaya pemeliharaan kesehatan kelompok resiko rendahBiaya AdministrasiBiaya TetapBiaya Variableb). Non Operasional: sosial dan lain-laiPenentuan Titik ImpasSetelah diketahui jumlah penerimaan (revenue) yaitu pendapatan terutama dari iuran serta biaya (Break Even Point Analysis). Bapel JPKM berada dalam keadaan pulang pokok (impas) apabila jumlah penerimaan (total revenue) tepat sama dengan jumlah biaya (total cost). Titik temu antara curve penerimaan dengan biaya itu disebut titik impas (Break Even Point).Penerimaan program diperoleh terutama dari iuran sehingga besarnya iuran rata-rata harus ditentukan sedemikian rupa agar program JPKM berada atau dapat melampaui Titik Impas, bila program JPKM bekerja secara mandiri.Untuk perhitungan Titik Impas dapat di kemukakan rumus sbb:TR = Total Revenue = Jumlah PenerimaanTC = Total Costs = Jumlah BiayaQ = Quantity = Jumlah Peserta Pada Titik ImpasVC = Variable Costs = Biaya VariabelFC = Fixed Costs = Biaya TetapPada keadaan pulang pokok, maka berlaku rumus:TR = TC atau TR = VC + FCBila, dijabarkan lebih lanjut dengan asumsi bahwa penerimaan hanya dari iuran, maka:Q x R rata-rata= Q x VC rata-rata + FC atauQ x Iuran rata-rata= Q x VC rata-rata + FC atauQ x (Iuran rata-rata VC rata-rata)= FC atau(Iuran rata-rata VC rata-rata)= FC/QFCQ= Premi/iuran rata-rata VC rata-rataBagan Titik ImpasPenerimaan dan biaya TR FC = Fixed CostTR = Total RevenueTC = Total CostBEP = Break Event PointQ = Banyaknya peserta pada keadaan pulang pokokPenyusunan anggaran KAS dan Proyeksi Neraca Kegiatan akhir dari rencana keuangan seperti yang telah diuraikan terdahulu adalah penyusunan Anggaran KAS dan Proyeksi Neraca program JPKM.Anggaran KAS Anggaran KAS Sangat penting dilaksanakan oleh karena sebagian besar biaya program JPKM di belanjai melalui KAS dan di lain pihak penerimaan uang program JPKM juga melalui KAS/BANK. Anggaran KAS bertujuan untuk : Menyediakan dana yang cukup agar setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang dibelanjai dari penerimaan-penerimaan yang diharapkan menjamin tersedianya dana yang diperlukan bagi kegiatan program JPKMMenghindarkan adanya dana KAS yang melebihi kebutuhan atau menghindarkan adanya dana yang tertanam pada pos-pos yang tidak memberikan hasil. Dengan adanyan Anggaran Kas yang baik, maka pengelola program JPKM mengetehui tingkat Likuiditas keuangannya sehingga menjadi alat pengendalian management.Adapun susunan Anggaran KAS adalah sebagai berikut :Penerimaan, yang meliputi :Saldo KAS dari periode yang laluPenerimaan operacional yang merupakan penerimaan dari iuran (paket pemeliharaan kesehatan Dasar dan Tambahan).Penerimaan non operacional yang terdiri dari :Subsidi, sumbangan Bunga deposito, jasa giroPinjaman Lain-lainPengeluaran, yang meliputi :Biaya Pemeliharaan Kesehatan (PPK TK. I, PPK TK.Lanjutan, RS, dll)Biaya AdministrasiPengeluaran untuk : Pembelian alat-alat tahan lama (investasi)Pembelian untuk persediaanPelunasan hutangPenggunaan sebagai laba secara tunaiDalam Anggaran Kas, hanya meliputi pembayaran yang melalui kas/tunai saja, sedangkan biaya yang bukan pengeluaran (seperti penyusutan) tidak dimasukkan di sini namun masuk dalam Anggaran Biaya. NoUraianTriwulanIIIIIIIVISaldo AwalIIPenerimaan : IuranSubsidi, sumbanganPinjamanLain-lainIIISub total I dan IIIVPengeluaran :Biaya Pelayanan KesehatanBiaya AdministrasiPerlunasan HutangPenggunaan LabaPembelian alat tahan lamaPembelian bahan persediaanVSub total IVVISaldo akhir (III-IV)Proyeksi NeracaProyeksi neraca menggambarkan harta dan kewajiban-kewajiban Bapel JPKM pada akhir tahun anggaran. Proyeksi ini dapat disusun berdasarkan data pada Anggaran Pendapatan dan Biaya serta Anggaran Kas (termasuk rencana investasi, pinjaman/kredit dan seterusnya).Unsur-unsur Neraca adalah sebagai berikut : Sebelah debet, meliputi:Kas/BankIuran yang harus diterima Biaya yang dibayar dimuka Bahan (material) persediaanBahan yang masih harus diterimaSurat-surat berhargaPELAKSANA ANGGARANManajemen Permodalan dan Kas Manajemen permodalan dan kas adalah pelaksanaan fungsi manajer keuangan untuk membuat keseimbangan antara penarikan dana dari sumber-sumbernya maupun penggunaannya. Dana diperoleh dari sumber-sumbernya baik dari luar maupun dari dalam kemudian dialokasikan sesuai dengan kebutuhannya. Arus uang melibatkan kegiatan operasional dan pada akhirnya manfaat (benefit) di nikmati oleh para penilik dana yang pada mulanyan merupakan sumber-sumber dana. Benefit dihasilkan dalam bentuk barang produksi, jasa atau pembayaran kembali (repayment). Dengan demikian fungsi-fungsi pokok manajemen keungan haru di laksanakan dalam sutu organisasi tidak tergantung dari bentuk dan macamnya, apakah perusahaan, badan pemerintah, badan sosial atau organisasi non-profit lainnya. Dalam skema dibawah dapat dilihat fungsi-fungsi pokok dari manajemen keungan sebagai berikut : Manajer keungan Alokasi dalam : - tagihan PPK - tagihan lain,- administrasi, dll.Sumber dana : Pinjaman, saham Pembayaran :Dan lain-lain- tagihan PPK - tagihan lain.- dan lain-lain Penerimaan iuran Dalam skema diatas dapat dilihat fungsi-fungsi pokok dari manajemen keungan adalah :Penarikan danaPengalokasian danaAktiva tetap yang terdiri dari:BangunanKendaraanAlat-alat MedisPerlengkapanNilai dikurang penyusutan Aktiva lain-lain:Investasi jangka panjang Rugi:Saldo rugi tahun berjalanSaldo rugi tahun yang lalub) Sebelah kredit meliputi: Utang jangka pendek yang terdiri dari:Utang-utang yang masih harus dibayar (pajak, dll)Biaya yang masih harus dibayar (medis, dll)Iuran yang diterima dimuka Utang-utang jangka panjang terdiri dari:Pinjaman jangka panjangCadangan-cadangan Modal yang terdiri dari:Modal awalLaba tahun yang laluLaba tahun yang berjalanBila disusun kedalam format adalah seperti digambarkan dalam bagan berikut ini:Proyeksi Neraca Program JPKMPer 31 DesemberHarta Lancar :Utang Jangka PendekKas/BankRp- Utang yang hsrus dibayar RpPremi yang masih harus- Biaya yang masih harus DiterimaRp dibayarBiaya yang dibayar - MedisRpDimukaRp - Lain-lainRpBahan/material dalamRpPersediaanRp- Premi yang diterima Bunga yang masih harus dimukaRpDiterimaRpJumlah aktiva lancarRpJumlah utang jk. PendekRp Aktiva Tetap: Utang Jangka PanjangPengelolaan cash inflows dan outflows seperti pembayaran tagihan, administrasi dan seterusnya serta penerimaan kembali iuran.Penarikan Dana Fungs pokok dari manajemen keuangan adalah penarikan dana dari luar bila mungkin dari dalam organisasi. Oleh karena sumber-sumber dana terdiri dari macam-macam, maka tugas dari manajemen keuangan adalah mengusahakan diperolehnya kombinasi dana yang paling ekonomis dari berbagai alternatif sumber dan bentuk, serta mengusahakan ketepatan waktu baik dalam penarikan maupun dalam pembayaran kembali dana. Penentuan penarikan dana seperti dana dari luar versus dari dalam, dana jangka pendek ketimbang dana jangka panjang, dana dengan bunga tinggi lawan bunga rendah dan seterusnya Sebagai contoh dapat dilihat pos-pos dalam neraca seperti dibawah ini dari statu preusan sebagai berikut:AktivaPasiva1. Aktiva Lancar 1. Modul LuarKas/Bank a. UtangTagihan b. ObligasiPersediaan 2. Aktiva Tetap 2. Modal SendiriTanah a. SahamBangunan b. LabaAlatUrutan proyek menurut Dana yang Jumlah danaTingginya Benefit dipadukan Kumulatif A 6.0006.000 B 5.000 11.000 C 300 11.300 D 400 11.700 E 1.500 13.200 Apabila, misalnya dana yang tersedia hanyalah sebesar 11.400, maka proyek yang dapat diterima hanyalah A, B dan C saja. Sedangkan yang lainnya terpaksa ditolak karena keterbatasan dana. Dalam pengalokasian dana tidak terlepas dari pengukuran benefit dari proyek tersebut. Pada program pemerintahan biasanya didasarkan pada manfaat yang dicapai dalam masyarakat sebagai dampak dari dilaksanakannya proyek tersebut. Pengukuran ini dalam banyak hal sulit dilaksanakan berhubung kesukaran dalam mengontrol dampak yang ditimbulkan oleh program sector lainnya. B. KONSEP DASAR IURANPENGERTIAN IURAN Iuran adalah sejumlah uang yang harus dibayar secara berkala oleh seseorang setelah mendaftarkan diri/keluarganya sebagai peserta yang jumlah dan waktu pengumpulannya ditetapkan atas dasar kesepakatan antara peserta dan badan penyelenggara.Ada beberapa syarat dalam penetapan iuran : Iuran harus wajarArtinya, besarnya iuran yang dibebankan kepada peserta harus memadai dengan kebutuhan untuk memberikan paket pelayanan kesehatan pada peserta.Iuran harus terjangkauArtinya, besarnya iuran harus terjankau oleh masyarakat dan sesuai dengan kemampuan masyarakatIuran harus dihitung secara cermatArtinya, penetapan iuran perlu dihitung secara cermat dengan memperhatikan factor risiko, antara lain risiko kemungkinan tingginya penggunaan fasilitas pelayanan karena banyaknya yang sakit dan sebagainya.LANGKAH MENETAPKAN BESARNYA IURANPenentuan biaya paket pemeliharaan kesehatanUntuk menetapkan besarnya iuran harus ditetapkan dahulu manfaat (paket pemeliharaan kesehatan) yang akan disediakan atau ditawarkan kepada peserta di suatu wilayah (Desa, Kecamatan, Kabupaten), yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan/kemampuan masyarakat.Paket pemeliharaan kesehatan itu minimal harus berupa paket Pemeliharaan Kesehatan Dasar yang memenuhi kebutuhan dasar/esensial masyarakat akan pelayanan kesehatan. Paket Pemeliharaan Kesehatan Dasar ini harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan harus diselenggarakan oleh setiap Badan Penyelenggara JPKM. Harga Paket Pemeliharaan Kesehatan Dasar tersebut dihitung menurut seluruh jenis pelayanan yang akan diberikan.Contoh Perhitungan Biaya kapitasi per bulanNoJenis pelayananTingkat UtilitasTarif U.C (Rp.) (%)Biaya Kapitasi(1)(2)(3)(4) (5)1.Rawat jalan tingkat IDokter umum 12,20 4.000 488,00Dokter gigi 1,06 8.000 84,40Obat-obatan 16,26 5.000 813,00 Biaya kapitasi rawat jalan tingkat I 1.385,402Rawat jalan tingkat IIDokter spesialis 1,895 10.000 189,00Obat spesialis 1,890 15.000 283,50Penuniang diagnosa 0,458 5.000 22,90 Biaya kapitasi rawat jalan tingkat II 495,403Rawat inap/pengobatan khusus 0,554 100.000 554,004Operasi kecil 0,0277 150.000 41,55Operasi sedang 0,0504 300.000 151,20Operasi besar 0,003 600.000 18,005Emergensi 0,007 5.000 0,356Persalinan 0,0797 50.000 39.857Perawat khusus (ICU/ICCU) 0,007 300.000 21,008Pemeriksaan khusus (USG-ECG 0,083 25.000 20,759kacamata 0,0032 25.0000,8010Gigi palsu 0,0017 100.0001,7011Preventif, pronotif termasuk 0,2 30.00060,00penyuluhan12Lain-lain - -10,00 Biaya kapitasi rawat inap dan pengobatan khusus RS 919,20 MANFAAT KAPITASIAda jaminan tersedianya anggaran untuk pelayanan kesehatan yang akan diberikan.Ada dorongan untuk merangsang perencanaan yang baik dalam pelayanankesehatan, sehingga dapat dilakukan : Pengendalian biaya pelayanan kesehatan per anggota,Pengendalian tingkat penggunaan pelayanan kesehatanEfisiensi biaya dengan penyerasian upaya promotif-preventif dengan kuratif-rehabilitatifRangsangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisiensi.Peningkatan pendapatan untuk PPK yang bermutuPeningkatan kepuasan anggota yang menjamin tersedianya sumber dana untuk kelangsungan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.Seperti diketahui, metode pembayaran kepada PPK sangat berpengaruh pada produktivitas PPK, biaya pelayanan serta efektivitas pelayanan. Namun demikian adalah interaksi antara metode pembayaran dengan etika kedokteran yang paling banyak mempengaruhi pelayanan beserta dampaknya.D. Sistem Bagi Hasil (Risk Profit Sharing = RPS) Pembayaran dengan cara pemberian gaji kepada PPK tidak memiliki insentif ekonomis untuk menyelenggarakan pelayanan yang cost-effective dan begitupun untuk terselenggaranya usaha pencegahan. Apakah PPK bekerja dengan rajin atau tidak, penerimaan PPK tetap saja.Metode Penerapan RPS. Peraturan pelaksanaan JPKM menetapkan bahwa RPS harus diterapkan dalam penyelenggaraan JPKM dengan withhold antara 15-45% dari kapitasi. Dengan demikian kapitasi yang dibayarkan oleh Bapel kepada PPK maksimum sebesar 85% dan minimum 55%. Dana cadangan bersama tersebut disimpan kepada rekening tersendiri untuk tujuan menutup kerugian PPK yang mungkin terjadi, sedangkan apabila masih terdapat sisa dana akan dikembalikan kepada PPK yang bersangkutan atau dibagi-bagi diantara Bapel dan PPK sesuai dengan kesepakatan bersama. Pada akhir tahun, PPK bersama-bersama dengan Bapel membuat perhitungan dana withhold dan terdapat beberapa kemungkinan sebagai berikut :Bila realisasi biaya pelayanan kesehatan di PPK 80% atau kurang, maka maksimum profit sharing yang diterima oleh PPK adalah selesai biaya RSP pada masing-masing pihak pelayanan kesehata.Bila realisasi biaya pelayanan kesehatan di PPK lebih dari 80% sampai 100%, maka besarnya profit sharing yang diterima oleh PPK adalah sebagaian dari profit sharing.Bila realisasi biaya pelayanan kesehatan di PPK lebih dari 100%, maka resiko kerugian dibayar mlalui biaya risk sharing dan bila belum mencukupi dapat di ambil dari biaya loss cover dan asuransi (reasuransi). Dalam praktek, metode tersebut diatas dapat dikembangkan sendiri dan harus merupakan hasil musyawarah dan mufakat antara Bapel dan PPK yang turut serta dalam JPKM. Misalnya apabila PPK memberikan konstribusi sebesar 20%, maka dapat saja Bapel memberikan juga konstribusi sebesar itu atau mungkin lebih untuk dana RSP tersebut dan kemudian apabila pada akhir tahun masih terdapatsisa dana dapat di bagi-bagi sesuai kesepakatan bersama.Penetapan Biaya Paket Pelayanan Kesehatan Dasar (PPKD)Biaya PPKD di tetapkan dengan cara menganalisis tingkat utilisasi pelayanan per jenjang dan jenis pelayanan serta biaya (unit cost) tiap jenis pelayanan dimaksud. Hasil perkalian utilitas dan biaya satuan merupakan biaya kapitasi masing-masing pelayanan. Hasil penjualan seluruh kapitasi merupakan biaya PPKD sebagaimana yang tercantum pada tabel 2Dari tabel 2 diperoleh angka kapitasi keseluruhan, yaitu Biaya PPKD per kapita per bulan sebesar Rp. 8.888.09 Perhitungan iuran dilakukan seperti : Biaya PPKD per kapita per bulan : Rp 8.888.09,-Biaya PPKD : 75% dari iuran Iuran : 100/75 X Rp. 8.888,09,- = Rp. 11.851Besarnya iuran ini sama untuk semua peserta tanpa membedakan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan lain sebagainya. Dengan menggunakan metode tersebut memungkinkan terjadinya subsidi silang (cross subsidi), sehingga terjadi pemerataan pelayanan kesehatan kepada peserta.PPK Tk.IDalam tabel I dapat dihitung bahwa biaya kapitasi untuk rawat jalan Tk.I sebesar Rp. 4.664,84Biaya tersebut dibayarkan kepada PPK Tk. I sebesar : 80% atau Rp. 3.731,8720% atau Rp. 932,97 sebagai dana cadangan (With hold) yang ditahan oleh Bapel sebagai dana cadangan bersama antara Bapel dan PPK.PPK Tk. II Dalam tabel I diketahui bahwa kapitasi untuk PPK Tk. II (lanjutan) adalah sebesar Rp. 1.154,5 per kapita per bulan.Biaya tersebut dibayarkan kepada PPK TIM sebesar : 80% atau Rp. 923,620% atau Rp. 230,9 sebagai dana cadangan (With hold) yang ditahan oleh Bapel sebagai danan cadangan bersama. Rawat InapDalam tabel 2 diketahui bahwa besarnya kapitasi untuk Rawat Inap adalah Rp. 2.959,0 Biaya tersebut dibayarkan kepada PPK Rawat Inap sebesar : 80% atau Rp. 2.367,220% atau Rp. 591,8 sebagai dana cadangan (With hold) yang ditahan oleh Bapel sebagai dana cadangan bersama.Risk Profit Sharing (RPS), Lihat tabel 3Perhitungan Risk Profit Sharing akan dilaksanakan pada PPK yang telah bersedia melaksanakan pembayaran kapitasi dengan ketentuan sebagai berikut:Perhitungan Profit Sharing untuk PPK Tk. I dan Tk. II adalah sebesar 70% dari With Hold, sedangkan untuk rawat inap sebesar 60% dari With Hold,Perhitungan Risk Sharing untukPPK Tk. I dan Tk. II adalah sebesar 30% dari Loss Cover, sedangkan untuk rawat inap sebesar 40% dari Loss Cover.Perhitungan Loss Cover baik untuk PPK Tk. I, Tk. II maupun rawat inap adalah sebesar 1,5 kali besarnya With Hold.Bila realisasi biaya pelayanan kesehatan PPK 80% atau kurang, maka maximum Profit Sharing yang diterima oleh PPK adalah sebesar biaya RPS pada masing-masing tingkat pelayanan kesehatan.Bila realisasi biaya pelayanan kesehatan di PPK lebih dari 80% sampai 100%, maka besarnya Profit Sharing yang diterima oleh PPK adalah sebahagian dari biaya Profit Sharing .Bila realisasi biaya pelayanan kesehatan di PPK lebih dari 100%, maka resiko kerugian dibayar melalui Risk Sharing, dan bila mencukupi dapat diambil dari biaya Loss Cover dan Asuransi (Reasuransi).Berdasarkan pada ketentuan perhitungan diatas, maka :Perhitungan RPS pada PPK Tk,.IMaksimum Profit Sharing Rp. 653,08Risk SharingRp. 419.84Loss CoverRp. 1.399,46Perhitungan RPS pada PPK Tk. IIMaksimum Profit Sharing Rp. 161,63Risk SharingRp. 103,91Loss CoverRp. 346,35Perhitungan RPS pada RI-R5Maksimum Profit SharingRp. 355,08Risk SharingRp. 355,08Loss CoverRp. 887,70E. PROYEKSI KEUANGAN DAN ANALISIS TITIK IMPAS A. Proyeksi Keuangan Proyeksi keuangan adalah menghitung proyeksi laba/rugi dan proyeksi perubahan aliran jas tahun demi tahun. Proyeksi perubahan aliran kas hanya akan menganalisis posisi dan perubahan dana tunai, sedangkan proyeksi laba/rugi menganalisis baik dana tunai maupun non tunai (akrual). Dana tunai (modal kerja) disini adalah sebesar 3(tiga) bulan biaya pelayanan kesehatan. Proyeksi keuangan disusun paling sedikit 5 (lima) tahun yang terdiridari:Proyeksi Pendapatan yang bersumber terutama dari iuran peserta.Proyeksi biaya yang terdiri dari biaya pelayanan kesehatan dan biaya administrasi.Proyeksi Rugi/LabaProyeksi aliran kas.Proyeksi Pendapatan Pada fase ini harus direncanakan jumlah peserta yang akan dicakup oleh upaya JPKM selama lima tahun menurut tiap paket pelayana kesehatan dan harus sudah ditetapkan besaran iuran/harga untuk tiap paket pelayanan tersebut, menurut pembayaran kapitasi. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:Proyeksi PendapatanTahun 19s/d 2003 (Rp...............................................)NoPaket pemeliharaan kesehatan19..2000200120021Paket Pemeliharaan Kesehatan Dasar, iuran X jumlah anggota peserta2Paket tambahan I Iuaran x jumlah anggota peserta3Paket tambahan II Iuran x jumlah anggota peserta4Sub total iuran:Pendapatan lain-lainJumlah PendapatanProyeksi Biaya Pada fase ini harus sudah ditetapkan besarnya kapitasi yang akan dibayarkan kepada PPK semua tingkatan Besarnya tarif (negosiasi) dari PPK rawat inap dan PPK lainnya mungkin masih harus dibayar secara fee for service. Perhitungannya adalah sebagai berikut:a). Biaya pelayanan kesehatanProyeksi Biaya pelayanan kesehatan19..........s/d 2003NoJenis Pemeliharaan Kesehatan19.....2000200120021Rawat jalan tingkat I- Kapitasi2Rawat jalan lanjutan- Kapitasi3Rawat inap- Kapitasi4Pelayanan lain-lainKapitasiFee for serviceJumlah pelayanan kesehatanb) Biaya administrasi Biaya administrasi terdiri dari:Biaya pegawai Biaya umumBiaya penyusutan Biaya pemasaranBiaya Administrasi19.......s/d 2003 (Rp.......................)NoUraian19.....2000200120021Biaya pegawai2Biaya Umum3Biaya penyusutan4Biaya PemasaranJumlahProyeksi laba/Rugi Laba/rugi adalah selisih positif atau negatif anatara pendapatan dan biaya. Bila selisih positif berarti laba dan bila selisih negatif adalah rugi. Kewajiban manajemen Badan penyelenggara JPKM untuk mengusahakan agar terdapat laba tiap tahun, paling sedikit pulang pokok (impas) dengan cara mengatur pendapatan dari iuran dan efesiensi biaya. Keberadaan selisih positif antara pendapatan dan biaya di perlukan untuk memperkuat daya tahan program dalam menghadapi perjalanan di tengah adanya risiko dan kendala yang tidak dapat diramalkan. Apabila diperoleh laba, maka sebagian daripadanya di sisihkan ke dalam cadangan. Namun demikian, pembentukan laba tidak dapat di paksakan terutama pada awal operasi JPKM, karena manajemen harus mempertimbangkan kemampuan peserta sehingga iuran harus diatur agar memiliki daya saing. Dengan demikian dalam menghadapi kemungkinan adanya defisit pada awal operasi dapat saja ditanggulangi dengan pinjaman terlebih dahulu.Proyeksi Laba/rugiTahun 19...... s/d 2003 (Rp..............................)NoUraianDes. 199...Des. 2000Des. 2001Des. 20021.Pendapatan :Iuran Lain-lainSub total2.Biaya :PelayananKesehatanBiaya AdministrasiSub totalLaba/RugiPROYEKSI PERUBAHAN ALIRAN KAS (MODAL KERJA)Proyeksi perubahan aliran kas diperlukan untuk mengetahui adanya perubahan modal kerja, apakah bertambah atau berkurang. Sedapat mungkin modal modal kerja tidak berkurang (turun) karena akan membahayakan kelangsungan kegiatan/usaha.Struktur Perubahan Aliran Kas ini terdiri dari:Dana minimal, yang diharuskan oleh peraturan perundang-undang JPKM,yaitu pada awal setiap bulan harus sudah tersedia dana operasional untuk 2 (dua) bulan berikutnya sebesar 3 (tiga) bulan dari biaya Pelayanan Kesehatan.Penggunaan dana, yaitu untuk pengadaan barang modal (investasi)Perubahan modal kerjaModal kerja akhirDana minimal dari tahun berikutnyaSurplus/defisitPerubahan modal kerja adalah sumber dana dikurangi jumlah penggunan dana. Dapat positif atau negatif. Bila positif berarti modal bekerja bertambah dan sebaliknya.Modal kerja akhir adalah dana minimal ditambah dengan angka (positif atau negatif) perubahan modal kerja.Surflus atau defisit adalah modal kerja akhir dikurangi dana minimal awal tahun.Dana minimal yang diwajibkan = dana minimal awal tahun berikutnya. Keadaan akhir analisis finansial tahun demi taqhun:Laba dan surplusLaba dan defisitRugi dan surflusRugi dan surflusYang seharusnya adalah laba dan surflus untuk tahun-tahun selanjutnya.Perhatikan daftar dibawah ini: Proyeksi Perubahan Aliran Kas (Modal Kerja)Bapel BP- JPKMTahun 19..... s/d 2003NoUraianDes. 19.....Des. 2000Des. 2001Des. 2002IDana minimal (3 bulan pela-Yanan kesehatan)IISumber dana- Laba/Rugi- PenyusutanIIIJumlahSumber danaIVPenggunaan- Pengadaan barang modal (investasi)VJumlah penggunaan danaVIPerubahan Modal KerjaVIIModal kerja akhirVIIIDana minimal wajib padaAwal tahunIXSurflus/dafisit VI= Perubahan modal kerja III-VVII= Modal kerja akhir I-VIIX= Surflus/defisit VII-VIIIF. SISTEM AKUNTANSI DALAM JPKMARTI PENTINGNYA PENCATATANAdapun jenis kegiatan, hal yang paling mendasar adalah adanya pencatatan. Bila dilakukan secara tertib akan menghasilkan dan memberikan bantuan yang sangat berharga bagi pembuat atau pemakainya. Bisa di bayarkan apa yang akan terjadi bila tidak ada pencatatan. Bila dilakukan secara tertib akan menghasilkan dan memberikan bantuan yang sangat berharga bagi pembuat atau pemakainya. Biasa dibayangkan apa yang akan terjadi bila tidak ada pencatatan. Tidak ada satupun informasi yang dapat di peroleh guna bahan pengkajian, serta tidak ada bahan yang dapat di jadikan dasar pertimbangan untuk pengembalian keputusan. Namun, masih banyak yang mengabaikan arti pentingnya pencatatan,sekalipun sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari mereka melakukannya tanpa disadari. Contoh yang sederhana saja, tapi luput dari perhatian misalnya, harga yang tercantum dalam label barang nomor telepon yang tertera pada buku telepon, daftar nama relasi, alamat teman dekat dan lain sebagainya.Dari contoh sederhana ini saja sudah banyak keuntungan dan keputusan yang dapat diambil. Apalagi untuk yang bersekala lebih besar. Lebih-lebih lagi pada perusahaan yang aktifitasnya sangat tinggi, transaksi yang sangat beragam, tanggal, lokasi, personil, pihak-pihak terkait, job/produk yang berlainan.PENCATATAN YANG BENAR / BERSTRUKTURPencatatan harus terorganisasi sedemikian rupa agar dihasilkan laporan-laporan yang berguna. Dengan perkataan lain harus berstruktur, ada polany, mempunyai tujuan. Pencatatan yang tidak berstruktur lebih tepat disebut coretan-coretan yang tidak berguna: tidak memberikan imformasi apapun bahkan bisa menyesatkan.Pencatatan berstruktur, khususnya dalam dunia usaha disebut: accounting; dilakukan terhadap semua aktifita/gerakan keuangan atau apapun yang dapat diukur dengan uang. Produk akhir dari semua proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Melihat sasaran yang akan dicapai adalah laporan keuangan,maka pola pencatatan harus mengikuti struktur berikut:Harus ada tanggal kejadian/transaksiHarus ada tanggal jatuh tempo (misalnya : tanggal jatuh tempo pelunasan hutang, tanggal jatuh tempo penerimaan pelunasan piutang, tanggal jatuh tempo cek atau bilyet giro bank)Harus ada kode perkiraan/acount yang sesuaiDibuat pengelompokkan kode perkiraan menurut kelompok: I) harta, 2) butang, 3) modal, 4) biaya, serta 5) keloSebagai kelengkapan, untuk pertimbangan kontrol dan keandalan transaksi :Dibuat kodifikasi/atribut pengenal (dapat berupa angka/penomoran):Personil perusahaan yang terkait Pihak-pihak III terkait, baik pemasok maupun pelangganJob/produk; khusus JPKM yaitu paket-paket pelayanan kesehatanJenis kas yang adaSemua rekening giro bank yang digunakan.PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGANLaporan KeuanganPerjalanan panjang dari semua proses pecatatan dalam suatu dunia usaha harus mampu mewujudkan informasi keuangan. Proses pencatatan baru dikatakan berhasil, bila proses tersebut mampu mewujudkan laporan keuangan. Terdapat beberapa bentuk laporan keuangan, disini hanya diberikan dua saja yang utama yaitu:NeracaPerhitungan2. Pengertian dan Struktur Laporan KeuanganNeracaLaporan neraca menginformasikan jumlah kekayaan/harga perusahaan disatu sisi dan disisi lain menginformasikan dengan cara bagaimana kekayaan/harga tersebut diperolah, apakah dengan cara utang ataukah dari dana sendiri ataukah kedua-duanya, Laporan Perhitungan Laba (Rugi) UsahaLaporan ini menyangkut masa/periode tertentu,bisa I bulan, 6 bulan dan maksimal I tahun. Laporan menggambarkan :Jumlah pendapatan usahaJumlah semua beban atau biaya Selisih dari kedua jumlah ini adalah laba atau rugi usaha untuk suatu periode.MEKANISME/HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK PERKIRAAN PADA NERACA DAN DAFTAR LABA (RUGIKerangka Dasar Neraca da Daftar Perhitungan Laba (Rugi)NERACALajur KiriLajur KananHARTAHUTANGMODALUntuk mudahnya hubungan antara neraca dan Laba (rugi) usa digambarkan sbb:Lajur KiriLajur KananNeracaHarta (Aktiva)HutangModal(termasuk saldo laba/rugi yang terjadi)Laba (rugi)Beban BiayaPendapatanMedia antara Transaksi dengan Lporan KeuanganGeneral Ledger (Buku Besar)Istilah buku besar kadang-kadang sulit dimengerti. Sebenarnya tidak demikian. Dari awal uraian yang dijelaskanadalah masalah pencatatan. Pekerjaan mencatat harus dilakukan pada buku dapat berupa lembaran kertas atau buku dalam ari sebenarnya. Kertas/buku ini diberi lajur-lajur yang diperlukan. Media utama yang menjembatani transaksi dengan laporan keuangan adalah buku besar (general ledger), yang mempunyai minimal kolom-kolom sbb:Tanggal dan bulanTanggal dipilih bila buku besar langsung diisi setiap hari dari transaksi harian. Bila tidak langsung diisi, misalnya sebulan sekali transaksi harian di tampung dulu dalam suatu buku khusus yang ditutup sebulan sekali, sebelum dipindahkan ke buku besar.Keterangan Rujukan/Nomor bukti jumlah debet Jumlah