job 19 pembuatan benda uji beton aspal (metoda marshall) (recovered)
TRANSCRIPT
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
I. REFERENSI
SNI 06-2489-1991, Metoda Pengujian Campuran Beraspal Dengan Alat Marshall.
II. TUJUAN
Untuk mendapatkan benda uji sesuai dengan prosedur dari benda uji tersebut yang
selanjutnya dilakukan pengujian marshall.
III. DASAR TEORI
Pembuatan benda uji marshall dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan yang
memenuhi syarat dan gradasi agregat sesuai dengan spesifikasi yang telah dipilih.
Benda uji Marshall mempunyai ukuran dengan standar tinggi 2,5 “ dengan garis tengah
4 “ dan dibutuhkan ± 1100 gr campuran bahan untuk tiap benda uji. Benda uji ini
dibuat melalui proses pemanasan, pengadukan, dan pemadatan antara campuran
agregat dan aspal (sesuai dengan SNI 06-2489-1991).
Mengenai suhu pencampuran dan pemadatan ditentukan berdasarkan angka
viscositas dari aspal yang digunakan.. Jika suhu pada saat pemadatan terlalu tinggi
(tidak sesuai dengan standar) akan sulit untuk mencapai kepadatan optimum. Namun
apabila suhunya terlalu rendah, maka hasil yang didapat akan memiliki rongga yang
besar, sehingga nantinya akan mudah pecah/lepas. Benda uji marshall dibuat pada
perkiraan awal kadar aspal rancangan optimum (Pb). Jumlah benda uji adalah satu pada
kadar aspal Pb, 2 buah di atas Pb dan 2 buah dibawah Pb dengan perbedaan kadar aspal
0,5 % (mis : Pb = 7%, maka kadar aspalnya adalah 6%, 6.5%, 7%, 7.5%, 8%).
Sehingga dari hasil pengujian didapat kurva kadar aspal pada VIM = 5 % dengan sifat-
sifat campuran memenuhi persyaratan.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
Selain itu, setelah diperoleh kadar aspal pada VIM = 5 %, maka dibuat benda uji untuk
menentukan VIMRD (rongga dalam campuran untuk Refusal Density) yang sesuai
persyaratan. Jumlah benda uji dibuat minimum 3 seri, yaitu 1 buah (1 seri) pada kadar
aspal VIMRD, dan masing-masing 1 buah untuk diatas dan dibawah kadar aspal VIMRD;
dengan interval kadar aspalnya = 0,5 % untuk satu seri.
Indeks Perendaman
Selain pemeriksaan marshall, ada juga pemeriksaan indeks perendaman. Air
sangat mempengaruhi sifat tahan lama konstruksi perkerasan jalan beraspal. Indeks
perendaman berhubungan dengan daya lekat aspal terhadap agregat di lapangan dalam
keadaan basah, bila daya lekatnya hilang maka jalan akan rusak . Adapun persyaratan
indeks perendaman untuk lapis aspal beton menurut SNI 1991 dapat dilihat pada table
sbb :
Tabel Persyaratan campuran lapis aspal beton (SNI 1991)
Penggunaan Campuran Lapis Aspal
Beton
Indeks Perendaman (%)
Maksimum Minimum
Lalu lintas berat (2 x 75 tumbukan) 85 -
Lalu lintas sedang (2 x 50 tumbukan) 85 -
Lalu lintas ringan (2 x 75 tumbukan) 85 -
Yang akan dilakukan adalah pengujian untuk lalu lintas berat (2x75 tumbukan).
Dalam pengujian indeks perendaman yang akan dicari adalah perbandingan antara
stabilitas 24 jam dengan stabilitas 30 menit (harus ≥ 85 %).
IP =
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
IV. PERALATAN DAN BAHAN
4.1 Peralatan
No. Alat GambarKeterangan dan
Spesifikasi
1 Timbangan Timbangan ini mampu
menahan beban
maksimum 30 kg
dengan ketelitian 0,01
gr.
2 Oven Tempat untuk
mengeringkan agregat.
3 Kompor Untuk memanaskan
campuran beraspal.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
4 Wajan Tempat untuk
menyimpan dan
memanaskan campuran
beraspal.
5 Cetakan benda uji Tiga buah cetakan
benda uji yang
berdiameter 10,16 dan
tinggi 7,62 cm, lengkap
dengan pelat alas dan
leher sambung.
Digunakan untuk
membentuk perkerasan
campuran aspal dan
agregat
6 Alat penumbuk Penumbuk yang
mempunyai permukaan
tumbuk rata yang
berbentuk silinder,
dengan berat 4,536 kg
dan tinggi jatuh bebas
45,7 cm. Digunakan
untuk memadatkan
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
7 Sendok Spesi Alat untuk mengaduk
agregat dan aspal.
8 Termometer Untuk mengukur suhu
pencampuran dan
pemadatan, spesifikasi
terlampir.
4.2 Bahan
1. Aspal
2. Campuran agregat
Campuran agregat ini terdiri atas split, screen dan abu batu, yang mempunyai
proporsi untuk campuran agregat itu adalah :
Proporsi BJ Perb.trhd koreksiAwal Oven Jml BJ
Split 15% 2.49 37.35 14.70%Screen 15% 2.57 38.55 15.20%
Abu-batu 69% 2.54 175.36 68.90%PC 1% 2.94 2.94 1.20%
100% 10.54 254.1 100%
Koreksi proporsi Agg. Akibat perbandingan BJ
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
a. Split = 14.7% x 40850gr = 6004.95gr.
b. Screen = 15.2% x 40850gr = 6209.2gr.
c. Abu batu = 68.9% x 40850gr = 28145.65gr.
d. PCC = 1.2% x 40850gr = 490.2gr
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Panaskan agregat yang sudah dicampur untuk setiap benda uji dengan suhu
±1650 C.
2. Panaskan aspal dengan suhu ±1550 C.
3. Siapkan peralatan, seperti:
a) Cetakan dan alat pemadat dipanaskan ± sampai suhu pemadatan
b) Kompor dinyalakan untuk mengaduk bahan campuran
c) Timbangan diletakkan dekat tempat pengadukan
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
d) Wajan dan peralatan lain siapkan dalam keadaan bersih
4. Timbang wajan dalam keadaan bersih dan kering, kemudian catat beratnya
(W1 gram)
5. Masukkan campuran agregat (sesuai dengan komposisisnya) dalam keadaan
panas kedalam wajan yang sudah dipanaskan terlebih dahulu, dan kemudian
diaduk secara merata dan perlahan-lahan supaya filler pada campuran tidak
berkurang.
a) Berat agregat + wajan = W2 gr
b) Berat agregat kering = W2 – W1 = W3
6. Timbang campuran agregat dan wajan tadi (W2 gram)
7. Hitung berat aspal yang sesuai dengan kadar aspal yang akan dibuat benda ujinya.
Contoh : Untuk kadar aspal 6 %
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
Berat aspal dalam benda uji = = W4
8. Campur dan aduk aspal dengan campuran agregat sampai rata dengan suhu ±1550
C. Pengadukan dilakukan secara perlahan-lahan.
9. Pengadukan harus homogen (sama) untuk mendapatkan hasil yang baik
10. Masukkan campuran agregat yang telah diaduk kedalam cetakan yang sudah
dipanaskan dan alasnya dipasang kertas saring.
11. Tusuk bagian tepi benda uji dengan spatula sebanyak 15 kali dan bagian tengah
10 kali.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
12. Tutup bagian atasnya dengan kertas saring.
13. Tumbuk benda uji masing-masing sebanyak 75 tumbukan tiap permukaannya
(atas dan bawah) pada suhu 1350 C, serta lakukakan juga 400 kali tumbukan
untuk benda uji kepadatan mutlak.
14. Lepaskan cetakan dari alat penumbuk, biarkan ±1 menit sambil diselimuti lap
basah.
15. Keluarkan benda uji dengan suhu ± 600C dari cetakan dengan menggunakan
extruder (dongkrak) kemudian beri tanda, kadar aspal, kelas, dan kelompok
16. Setelah itu biarkan direndam maksimum selama 24 jam, kemudian lakukan
pengujian marshall
17. Setelah pengujian marshall diperoleh kadar aspal pada VIM = 5 %, maka dibuat
benda uji untuk menentukan VIMRD (rongga dalam campuran untuk Refusal
Density) yang sesuai persyaratan.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
18. Pembuatan benda uji untuk VIMRD langkahnya sama seperti pembuatan benda uji
untuk marshall 2 X 75 tumbukan. Dalam ketentuan 2010 pengujian benda uji
VIMRD menggunakan mrsin penggetar khusus.
19. Setelah didapat benda uji VIMRD dilakukan pengujian dan di dapat hasil kadar
aspal optimum.
20. Setelah melakukan pengujian di atas barulah dapat membuat benda uji Indeks
Perendaman dari data kedua pengujian tersebut.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
VI. DATA DAN PERHITUNGAN
Data
a) Benda uji 75 Tumbukan
Kadar Aspal W1 W2 W3 W4 W5
(%) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
6.00 1203.1 2340.1 1137.0 72.57 2412.676.00 1145.1 2275.1 1130.0 72.12 2347.226.00 1165.5 2288.5 1123.0 71.68 2360.18
6.50 1145.6 2275.2 1129.6 78.52 2353.726.50 1202.3 2333.2 1130.9 78.62 2411.826.50 1165.5 2296.5 1131.0 78.63 2375.13
7.00 1145.2 2275.3 1130.1 85.09 2360.397.00 1202.6 2331.1 1128.5 84.94 2416.047.00 1165.8 2295.0 1129.2 84.99 2379.99
7.50 1145.2 2276.3 1131.1 91.71 2368.017.50 1202.6 2331.3 1128.7 91.51 2422.817.50 1165.8 2295.5 1129.7 91.59 2387.09
8.00 1145.2 2276.5 1131.3 98.37 2374.878.00 1202.6 2331.3 1128.7 98.14 2429.448.00 1165.8 2294.5 1128.7 98.14 2392.64
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
b) Benda uji Indeks Perendaman
waktu W1 W2 W3 W4 W5
(menit) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
1 7% 30 1166.0 2504.0 1338.0 85.66 2589.662 7% 30 1202.2 2340.0 1137.8 85.64 2425.643 7% 30 1145.9 2284.2 1138.3 85.66 2369.864 7% 1440 1166.7 2301.4 1134.7 85.41 2386.815 7% 1440 1202.2 2340.1 1137.9 85.65 2425.756 7% 1440 1146.2 2279.6 1133.4 85.31 2364.91
IP kadar apal
c) Benda uji 400 Tumbukan (Kepadatan Mutlak)
Kadar aspal W1 W2 W3 W4 W5
(%) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
6.50 1717.2 4172.1 2454.9 170.661 4342.7617.00 1718.1 4177.9 2459.8 185.15 4363.057.50 1717.5 4166.6 2449.1 198.58 4365.18
Catatan :
W1 = Berat wajan.
W2 = Berat wajan + Agregat kering.
W3 = Berat agregat kering (W3 = W2 – W1).
W4 = Berat aspal ( ).
W5 = Berat wajan + Agregat kering + Aspal (W5 = W2 + W4).
Perhitungan
Untuk kadar aspal 6%, kelompok 3.
W1 = 1165.5gr.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
W2 = 2288.5gr.
W3 = W2 – W1 = 2288.5 – 1165.5 = 1123.0gr.
W4 = = 71.68gr.
W5 = W2 + W4 = 2288.5 + 71.68 = 2360.18gr.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan semua benda secara visual cukup
baik (campuran antara agregat dengan aspalnya). Hal ini dikarenakan besar kecilnya
kadar aspal, semakin kecil kadar aspal maka pengikatan antara campuran agregat
dengan aspal akan kecil; begitupun sebaliknya.
Bandung, Juni 2012
Penanggungjawab, Dosen Pembimbing,
Rizka Fadlilah Lilian Diasti D.W.SST.,MT.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pembuatan Dan Pemeriksaan Beton Aspal
Panas Hasil RancanganNo. Uji :
Topik : Pembuatan Benda Uji Beton Aspal
(Metoda Marshall)Halaman :