jenis_pondasi

31
Pondasi Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah, untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut pondasi. Pondasi adalah bagian dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh berat dari bangunan dan meneruskannya ke tanah dibawahnya. Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan pekerjaan galian tanah. Pada umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50cm adalah lapisan tanah humus yang sangat labil dan mempunyai daya dukung yang baik, oleh karena itu dasar pondasi tidak boleh diletakkan pada lapisan tanah humus ini. Untuk menjamin kestabilan fondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang cukup besar, maka dasar fondasi harus diletakkan pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah sampai mencapai lapisan tanah sampai mencapai lapisan tanah asli yang keras. Lebar galian tanah untuk memasang pondasi dibuat secukupnya saja asal sudah dapat untuk memasang fondasi, karena tanah yang sudah terusik, sama sekali akan berobah baik sifatnya maupun kekuatannya. Seperti sebuah pensil, kalau ujung yang lancip ditekan pada telapak tangan, akan terasa sakit dan lebih mudah masuk kedalam daging. Sebaliknya pada pangkal yang tumpul tidak akan terasa sakit dan tidak mudah masuk kedalam daging. Hal ini berlaku

Upload: septian-aditya

Post on 09-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PONDASI

TRANSCRIPT

PondasiSebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah, untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut pondasi. Pondasi adalah bagian dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh berat dari bangunan dan meneruskannya ke tanah dibawahnya. Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan pekerjaan galian tanah.Pada umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal 50cm adalah lapisan tanah humus yang sangat labil dan mempunyai daya dukung yang baik, oleh karena itu dasar pondasi tidak boleh diletakkan pada lapisan tanah humus ini. Untuk menjamin kestabilan fondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang cukup besar, maka dasar fondasi harus diletakkan pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah sampai mencapai lapisan tanah sampai mencapai lapisan tanah asli yang keras. Lebar galian tanah untuk memasang pondasi dibuat secukupnya saja asal sudah dapat untuk memasang fondasi, karena tanah yang sudah terusik, sama sekali akan berobah baik sifatnya maupun kekuatannya.Seperti sebuah pensil, kalau ujung yang lancip ditekan pada telapak tangan, akan terasa sakit dan lebih mudah masuk kedalam daging. Sebaliknya pada pangkal yang tumpul tidak akan terasa sakit dan tidak mudah masuk kedalam daging. Hal ini berlaku juga pada pondasi, bila dasar pondasi lebarnya hanya kecil saja, maka daya dukung bangunannya hanya kecil dan lebih mudah amblas ke dalam lapisan tanah di bawahnya. Sebaliknya dengan lebar dasar pondasi yang besar, daya dukungnya juga semakin besar dan tidak mudah amblas kedalam lapis tanah di bawahnya.Dengan kata lain, makin berat beban bangunan yang harus didukung, makin besar pula daya dukung tanah yang diperlukan dan makin lebar pula dasar pondasinya.Beberapa syarat untuk pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan:1. Dasar fondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada lapisan tanah asli yang keras;2. Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah lembek;3. pondasi harus dipasang menerus dibawah seluruh idnding bangunan dan dibawah kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas;4. Apabila digunakan pondasi setempat, pondasi-pondasi tersebut harus dirangkaikan satu dan lainnya dengan balok pengikat (balok sloof kopel);5. Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat menahan gaya-gaya yang bekerja padanya, terutamangaya desak;6. Apalagi lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh panjang pondasi dasarnya harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama.Beberapa macam jenis pondasi yang dapat dipakai untuk bangunan rumah adalah sebagai berikut ini.

Jenis-Jenis Pondasi1. Pondasi Batu Kali Gambar 1 pondasi batu kaliPondasiini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalamanpondasiini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya.Kebutuhan bahan baku untukpondasiini adalah :- Batu belah (batu kali/guning) - Pasir pasang- Semen PC (abu-abu). Kelebihan : Pelaksanaanpondasimudah Waktu pengerjaanpondasicepat Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)Kekurangan : Batu belah di daerah tertentu sulit dicari Membuatpondasiini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama) Pondasiini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat.

2. Pondasi Tapak (Foot Plate) Gambar 1 pondasi tapakPondasiyang biasa digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek.Pondasiini terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang dan kedalamannya sampai pada tanah keras. Pondasitapak ini dapat dikombinasikan denganpondasibatu belah/kali. Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi tertentu untuk kepentingan pemasangan dinding.Pondasiini juga dapat dipersiapkan untuk bangunan di tanah sempit yang akan dikembangkan ke atas.Kebutuhan Bahannya adalah:- Batu pecah / split (2/3)- Pasir beton- Semen PC- Besi beton- Papan kayu sebagai bekisting (papan cetakan)

Kelebihan : Pondasiini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja) Untuk bangunan bertingkat penggunaanpondasifoot plate lebih handal daripadapondasibatu belah.Kekurangan : Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama). Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton). Tidak semua tukang bisa mengerjakannya. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

3. Pondasi Pelat Beton Lajur Gambar 1 pondasi pelat beton lajurPondasipelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang yang menggunakanpondasipelat setempat terlalu besar. Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar Pondasiini lebih kuat jika dibanding dua jenispondasidangkal lainnya. Ini disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang. Harganya lebih murah dibandingkan denganpondasibatu kali untuk bangunan rumah bertingkat. Ukuran lebarpondasipelat lajur sama dengan lebar bawahpondasibatu kali, yaitu 70 - 120 cm. Ini disebabkan fungsipondasipelat lajur adalah menggantikanpondasibatu belah bila batu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas.

Kelebihan : Pondasiini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya. Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya. Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibandingpondasibatu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan dan lain-lainKekurangan : Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama). Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton). Tidak semua tukang bisa mengerjakannya. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

4. Pondasi Sumuran Gambar 1 pondasi sumuranPondasisumuran adalah jenispondasidalam yang dicor di tempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Disebutpondasisumuran karenapondasiini dimulai dengan menggali tanah berdiameter 60 - 80 cm seperti menggali sumur. Kedalamanpondasiini dapat mencapai 8 meter. Pada bagian ataspondasiyang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.Pondasijenis ini digunakan bila lokasi pembangunannya jauh sehingga tidak memungkinkan dilakukan transportasi untuk mengangkut tiang pancang.Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan,pondasijenis ini jarang digunakan. Selain boros adukan beton, penyebab lainnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil cor beton di tempat yang dalam.

Kelebihan : Alternatif penggunaanpondasidalam, jika material batu banyak dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang. Tidak diperlukan alat berat. Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu.Kekurangan : Bagian dalam dari hasil pasanganpondasitidak dapat di kontrol (Karena batu dan adukan dilempar/ dituang dari atas) Pemakaian bahan boros. Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan). Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam menggalinya.

5.Pondasi Tiang Pancang Gambar 1 pondasi tiang pancangPondasitiang pancang adalah suatu konstruksipondasiyang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan.Pondasitiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuanpondasi.Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara pemancanganpondasiini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar.Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi pemancangan harus menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat pancang yang menggunakan system hidraulik hammer dengan berat 3 7 ton.Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm.Berikut ini cara sederhana untuk menghitung kebutuhan pondasi tiang pancang dan penampang tiang pancang yang akan digunakan :Misalnya didapat brosure produk tiang pancang segitiga ukuran 25/25. Jika daya dukung setiap tiangnya mencapai 2 ton maka berapakah jumlah tiang dalam setiap kolomnya?Adapun tahap perhitungannya adalah sebagai berikut: Denah bangunan dibagi-bagi di antara kolom-kolom untuk mengetahui berat yang harus dipikul setiap pondasi. Dapat juga semua luas denah bangunan dijumlahkan kemudian dibagi ke dalam beberapa titik pondasi dalam setiap kolomnya. Cara kedua ini memiliki kelemahan karena beban di pinggir kolom tentu saja berbeda dengan beban di tengah. Selanjutnya total volume beton dikalikan dengan berat jenis beton, volume lantai dikalikan berat jenis lantai, demikian seterusnya untuk tembok, kayu, genteng, dan sebagainya. Hasilnya dijumlahkan sehingga diperoleh berat =X ton. Selain itu juga dihitung jumlah beban hidup untuk jenis bangunan tersebut. Misalnya beban rumah tinggal 200 Kg/m2. Sehingga diperoleh 200 kg dikalikan dengan seluruh luas lantai, misalnyaY ton. Jumlah semua beban tersebut yaitu :X ton + Y ton. Misalnya, hasil penjumlahannya 48 ton. Dengan demikian kebutuhan tiang pancang adalah 48 ton : 25 ton atau sekitar dua buah tiang pancang pada satu titik kolom. Jadi jumlah tiang pancang untuk bangunan tersebut adalah hasil perkalian antara jumlah kolom dengan dua titik pancang. Hasil tersebut hanya untuk sebuah tiang pancang yang ukurannya 6 meter setiap batangnya. Bila kedalaman tanah keras adalah 9 meter, maka diperlukan dua buah tiang pancang per titiknya. Hitungan sederhana tersebut mengabaikan daya dukung tanah hasil laboratorium dan daya lekat tanah si sepanjang tiang pancang. Bila hal tersebut dihitung, jumlah tiang pancang tentu akan berkurang. Bahkan cara perhitungannya tidak sesederhana hitungan di atas.1. Ukuran Tiang PancangBerbagai ukuran tiang pancang yang ada pada intinya dapat dibagi dua, yaitu :MINIPILEdanMAXIPILE.a. Minipile (Ukuran Kecil)Tiang pancang berukuran kecil ini digunakan untuk bangunan-bangunan bertingkat rendah dan tanah relative baik. Ukuran dan kekuatan yang ditawarkan adalah: Berbentuk penampang segitiga dengan ukuran 28 dan 32. Berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 20x20 dan 25x25.- Tiang pancang berbentuk penampang segitiga berukuran 28 mampu menopang beban 25 30 ton- Tiang pancang berbentuk penampang segitiga berukuran 32 mampu menopang beban 35 40 ton.- Tiang pancang berbentuk bujur sangkar berukuran 20x20 mampu menopang tekanan 30 35 ton- Tiang pancang berbentuk bujur sangkar berukuran 25 x 25 mampu menopang tekanan 40 50 ton.b. Maxipile (Ukuran Besar)Tiang pancang ini berbentuk bulat (spun pile) atau kotak (square pile). Tiang pancang ini digunkan untuk menopang beban yang besar pada bangunan bertingkat tinggi. Bahkan untuk ukuran 50x50 dapat menopang beban sampai 500 ton.2. Kelebihan dan KekuranganKelebihan :-Karena dibuat dengan system pabrikasi, maka mutu beton terjamin.-Bisa mencapai daya dukung tanah yang paling keras.-Daya dukung tidak hanya dari ujung tiang, tetapi juga lekatan pada sekeliling tiang.-Pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu beban tiang ditahan oleh dua atau lebih tiang), daya dukungnya sangat kuat.-Harga relative murah bila dibanding pondasi sumuran.

Kekurangan :-Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena factor angkutan.-Sistem ini baru ada di daerah kota dan sekitarnya.-Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih mahal.-Proses pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan.

3. Keuntungan dan Kerugian menurut teknik pemasangan

a. Pondasi tiang pancang pabrikan.Keuntungan: Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kwalitas sangat ketat, hasilnya lebih dapat diandalkan. Pelaksanaan pemancangan relative cepat, terutama untuk tiang baja. Walaupun lapisan antara cukup keras, lapisan tersebut masih dapat ditembus sehingga pemancangan ke lapisan tanah keras masih dapat dilakukan. Persediaannya culup banyak di pabrik sehingga mudah diperoleh, kecuali jika diperlukan tiang dengan ukuran khusus. Untuk pekerjaan pemancangan yang kecil, biayanya tetap rendah. Daya dukungnya dapat diperkirakan berdasar rumus tiang pancang sehingga pekerjaankonstruksinya mudah diawasi. Cara pemukulan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung beban vertical.

Kerugian : Karena pekerjaan pemasangannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat akan menimbulkan masalah di sekitarnya. Untuk tiang yang panjang, diperlukan persiapan penyambungan dengan menggunakan pengelasan (untuk tiang pancang beton yang bagian atas atau bawahnya berkepala baja). Bila pekerjaan penyambungan tidak baik, akibatnya sangat merugikan. Bila pekerjaan pemancangan tidak dilaksanakan dengan baik, kepala tiang cepat hancur. Sebaiknya pada saat dipukul dengan palu besi, kepala tiang dilapisi denga kayu. Bila pemancangan tidak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah ditentukan, diperlukan perbaikan khusus. Karena tempat penampungan di lapangan dalam banyak hal mutlak diperlukan maka harus disediakan tempat yang cukup luas. Tiang-tiang beton berdiameter besar sangat berat, sehingga sulit diangkut atau dipasang. Karena itu diperlukan mesinpemancang yang besar. Untuk tiang-tiang pipa baja, diperlukan tiang yang tahan korosi.

b. Pondasi Tiang yang Dicor di TempatKeuntungan: Karena pada saat melaksanakan pekerjaan hanya terjadi getaran dan keriuhan yang sangat kecil maka pondasi ini cocok untuk pekerjaan pada daerah yang padat penduduknya. Karena tanpa sambungan, dapat dibuat tiang yang lurus dengan diameter besar dan lebih panjang. Diameter tiang ini biasanya lebih besar daripada tiang pracetak atau pabrikan. Daya dukung sstiap tiang lebih besar sehingga beton tumpuan (Pile cap) dapat dibuat lebih kecil. Selain cara pemboran di dalam arah berlawanan dengan putaran jam, tanah galian dapat diamati secara langsung dan sifat-sifat tanah pada lapisan antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung diketahui. Pengaruh jelek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.Kerugian : Dalam banyak hal, beton dari tubuh tiang diletakkan di bawah air dn kualitas tiang yang sudah selesai lebih rendah dari tiang-tiang pracetak atau pabrikan. Disamping itu, pemeriksaan kualitas hanya dapat dilakukan secara tidak langsung. Ketika beton dituangkan, dikawatirkan adukan beton akan bercampur dengan reruntuhan tanah. Oleh karena itu, beton harus segera dituangkan dengan seksama setelah penggalian tanah dilakukan. Walaupun penetrasi sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap telah terpenuhi, terkadang tiang pendukung kurang sempurna karena ada lumpur yang tertimbun di dasar. Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton, maka untuk pekerjaan yang kecil dapat mengakibatkan biaya tinggi. Karena pada cara pemasangan tiang yang diputar berlawanan arah jarum jam menggunakan air maka lapangan akan menjadi kotor. Untuk setiap cara perlu dipikirkan cara menangani tanah yang telah dibor atau digali.

6. Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL)Asal Mula Terbentuk KSLL

Proses lahirnya teknologi KSLL, tutur Ryantori bermula pada saat dirinya mendapat tugas untuk mencari penyebab kegagalan pada lantai dasar di beberapa proyek baik yang menggunakan pondasi dalam maupun pondasi dangkal. Bersama Soetjipto yang sama-sama kualiah di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Surabaya, menemukan penyebab kerusakan tersebut. Pada pondasi dalam secara konstruksi gedungnya stabil, namun bagian non struktural pada lantai seringkali mengalami penurunan sehingga timbul keretakan di lantai, selasar dan dinding.Sementara untuk gedung bertingkat tanggung dengan pondasi dangkal terjadi penurunan/ settlement tetapi lantainya tertinggal dan untuk perbaikannya membutuhkan biaya yang cukup mahal. Dari hasil pengamatan tersebut Ryantori dan Soetjipto berpikir melahirkan sistem fondasi baru yang menjadikan seluruh lantai dasar berfungsi sebagai fondasi sebagai satu kesatuan yang kaku dan bisa menyesuaikan dengan berbagai kondisi tanah namun dengan biaya ekonomis. Setelah melalui berbagai percobaan dan diskusi panjang akhirnya lahirlah konstruksi pondasi baru yang dinamakan konstruksi sarang laba-laba.

Pengertian Konstruksi Laba-laba

KSLL yang merupakan karya putra bangsa memiliki teknologi pembangunan yang dirancang terdiri dari plat tipis yang diperkaku dengan rib-rib tipis dan tinggi yang saling berhubungan membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan perbaikan tanah sehingga menjadi satu kesatuan komposit konstruksi beton bertulang dan tanah yang kokoh atau kuat, kaku dan mampu menyebarkan semua gaya secara merata ke tanah pemikul serta mampu menerima gaya lateral akibat gempa.Pondasi sarang laba-laba ditemukan oleh Ir.Ryantori dan Ir. Soetjipto, pada tahun 1975. Konstruksinya terdiri dari pelat beton tipis bermutu K-225 berukuran 10-15 cm yang dibawahnya dikakukan oleh rib rib tegak yang tipis dan relatif tinggi, biasanya, 50-150 cm. Penempatan rib-rib diatur sedemikian rupa sehingga dari atas kelihatan membentuk petak-petak segitiga, sedangkan rongga-rongga dibawah pelat dan diantara rib-rib diisi dengan tanah/pasir yang dipadatkan lapis demi lapis.Karena fungsinya untuk memikul beban terpusat/kolom,maka susunan rib-rib diatur supaya titik pertemuannya berhimpit dengan titik kerja beban/kolom. Rib tepi keliling, biasanya dibuat lebih dalam dari rib-rib tengah (berkisar antara 2-3 meter), agar penurunan total direduksi dan untuk menjaga kestabilan bangunan terhadap kemungkinan terjadinya kemiringan.Untuk kondisi tanah yang jelek, misalnya: 0,4 kg/cm2, tergantung ukuran pondasinya, pondasi sarang laba-laba mampu menahan beban sampai 750 ton.urutan pembuatan pondasi sarang laba-laba antara lain adalah :

Pengukuran dan pemasangan bowplank Penggalian tanah Pemasangan tulangan dan pengecoran rib-rib Urugan tanah perbaikan dan pemadatan Pengecoran pelat penutup

Gambar 1 pondasi sarang laba-laba

Selain digunakan sebagai pondasi bangunan bertingkat tanggung (12 lantai), KSSL juga telah diaplikasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti bandara khususnya untuk konstruksi Runway, Taxiway dan Apron, seperti yang saat ini sedang dikerjakan di bandara Juwata dan pembangunan Apron untuk pangkalan TNI AU di Tarakan, Kalimantan Timur. Penghargaan sebagai Pemenang Lomba Karya Konstruksi Tahun 2007 untuk Kategori Teknologi Konstruksi yang diselenggarakan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun lalu akan lebih memiliki arti lagi bila adanya kesadaran dari pihak praktisi bisnis di bidang konstruksi Indonesia untuk mengaplikasikannya sebagai wujud kebanggaan akan karya cipta Bangsa Indonesia dan juga berusaha untuk mensosialisasikannya di tingkat international untuk menjadikan Pondasi KSSL sebagai Prestasi Dunia Dari Indonesia, akan tetapi untuk mewujudkan itu semua memerlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya dalam hal ini pemerintah.Konstruksi pondasi bangunan berupa beton bertulang menyerupai sarang laba-laba (KSLL) dan tanah yang dipadatkan adalah sistem pondasi pertama di dunia yang mampu memaksa tanah berfungsi sebagai struktur. Telah dikembangkan sejak tahun 1976, pondasi KSSL terbukti berhasil mempertahankan ratusan gedung berlantai 2-4 pada saat gempa 9 SR di Aceh, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Selain ramah gempa, KSLL juga kokoh, ekonomis, dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan alat berat dan sedikit memakai kayu hasil hutan.KSLL adalah solusi bagi masalah pada pondasi untuk gedung-gedung bertingkat antara 2-10 lantai, yang berdiri di atas tanah dengan daya dukung rendah, letak tanah keras cukup dalam, dan kompresibilitas tanah tinggi.

1.Kelemahan dan Keunggulan Pondasi Sarang Laba-laba Keunggulan Pondasi sarang laba-laba :

Sistem pondasi yang tahan gempa dan telah terbukti Dapat diaplikasi untuk gedung bertingkat 2-10 lantai Menggunakan lebih sedikit alat-alat berat dan bersifat padat karya, lebih ekonomis karena terdiri dari 80% tanah dan 20% beton bertulang Ramah lingkungan karena dalam pelaksanaan hanya menggunakan sedikit menggunakan kayu dan tidak menimbulkan kerusakan bangunan serta tidak menimbulkan kebisingan disekitarnya. Hemat waktu dalam pengerjaannya dan dapat dilaksanakan secara industri (pracetak), Potensi Aplikasi, Telah diaplikasikan dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat 2-10 lantai, terminal peti kemas. Landasan pesawat (apron taxiway, runway) terutama di daerah rawan gempa Berpotensi digunakan sebagai pondasi untuk tanah lunak dengan mempertimbangkan penurunan yang mungkin terjadi dan tanah dengan sifat kembang susut yang tinggi Mampu memperkecil penurunan bangunan karena dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi KSSL memiliki kekuatan lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan yang hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (full plate) lainnya.Kelemahan Pondasi sarang laba-laba :

Curah hujan yang begitu tinggi merupakan kendala yang paling utama karena menyangkut kinerja di lapangan seperti kondisi tempat KSLL menjadi becek yang mengakibatkan mobilitas kerja terhambat, tanah dan pasir yang merupakan bagian dari struktur KSLL menjadi lunak dan sulit untuk dipadatkan sehingga uji kepadatannya membutuhkan waktu pengeringan.

Solusi jika tejadi permasalahan :

Menambahkan base course pada lahan kerja pondasi KSLL sehingga mobilitas kerja tidak terhambat. Mengganti sebagian material tanah yang merupakan bagian dari struktur dengan base course atau sirtu, sehingga pemadatannya lebih mudah. Sistem buka tutup pada waktu pengambilan tanah dan pemadatannya. Memakai pawang hujan sebagai antisipasi mengurangi curah hujan Sistematis struktur sarang laba-laba

Secara teknis, KSLL memiliki ketahanan terhadap beban gempa karena memiliki kekakuan yang tinggi (high rigidity), kokoh dan monolit. Disamping itu berdasarkan daya dukung struktur nya, KSLL memiliki kemampuan untuk menyebarkan beban ke permukaan lapisan tanah pendukung yang jauh lebih luas dan merata, sehingga mampu mengeliminer resiko terjadinya irreguler differential settlement

Gambar 2 pondasi sarang laba-laba

2.Pondasi Sarang Laba-laba untuk Jalan

Semakin pesatnya perkembangan jaman dan bertambahnya jumlah populasi manusia sehingga diperlukan penambahan sarana-sarana infrastruktur untuk mendorong mobilitas dari manusia tersebut. Semakin banyak moda lalu lintas, maka akan semakin banyak kejenuhan kejenuhan pada jalan , sehingga banyak terdapat kemancetan kemancetan yang terjadi di jalan utama.Terdapat lima faktor kendala untuk setiap perbaikan jalan pada keempat lintas utama tersebut yaitu:1. Tingginya frekuensi kendaraan yang lewat,2. Tonase muatan kendaraan yang melebihi kekuatan badan jalan yang umumnya dirancang dengan kekuatan 8 Ton (MST)3. Sebagian besar konstruksi bahwa jalan kurang solid dengan rigidity yang rendah,4. Sebagian besar drainase jalan yang tidak ada atau tidak berfungsi dengan baik,pada beberapa ruas tanahnya labil, lembek dan mudah longsor.

Keawetan dan anti-aging juga diupayakan pemerintah melalui penggantian sistem konstruksi bawah dari pemadatan batu menjadi pondasi semen-beton, serta lapis permukaan dari aspal ke arah semen beton. Hal ini untuk menangkal keburukan interaksi antara air dengan aspal, juga meningkatkan kekuatan jalan dari 8 ton menjadi 12 ton atau lebih.Konstruksi Sarang Laba Laba (KSLL) adalah salah satu model konstruksi bawah bangunan , dan sekaligus bisa menjadi konstruksi bawah dan atas jalan raya, ketika rib dan plat menyatu dengan padatan tanah dan pasir menciptakan konstruksi jalan secara utuh dan rigid dalam 100% luas tapak dan muka jalan. Sistem konstruksi ini ditemukan pada tahun 1976 oleh Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto dengan lisensi dan pengabangan oleh PT. KATAMA SURYABUMI. Sistem pondasi ini mulai diterapkan di proyek proyek sejak tahun 1978, pondasi ini merupakan pondasi dangkal konventional, kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih menerus yang mirip dengan sarang laba laba, dengan sistem perbaikan tanah yaitu pengisian tanah dan pasir yang dipadatkan sehingga memiliki kekakuan (rigidity) yang tinggi dan bersifat padu dan monolitik. KSLL cocok digunakan pada Bangunan atau Jalan yang berdiri di atas tanah dengan kondisi tanah :1. Memiliki daya dukung rendah yaitu 0,15 kg/cm2 sampai dengan 0,5 kg/cm2.2. Letak tanah keras cukup dalam3. Memiliki kompresibitas tanah tinggi.

Penggunaan KSLL untuk kepentingan pembangunan jalan raya berarti memadukan secara solid dan lebih rigid lagi karakter rib dengan plat menjadi satu kesatuan konstruksi bawah dan atas yang padu dan menghasilkan sistem konstruksi sistem konstruksi jalan raya yang kokoh dan kuat. Dengan konstruksi bawah K225 dan Plat K 300 yang standar, diproyeksikan jalan dengan KSLL bisa memiliki kekuatan sekitar 40 Ton tekanan gandar atau lebih. Konsep dasar Perkerasan pada jalan adalah pondasi dangkal yang terdiri dari : Flexible pavement Rigid pavement. Konsep dasar KSLL adalah Rigid Pavement dengan optimasi struktur.

Optimasi Struktur ini adalah :

kekakuan struktur yang tinggi yaitu struktur yang memanfaatkan interaksi tanah dan struktur beton memiliki daya layan yang tinggi (serviceablitiy) ; karena memiliki longer joint spacing sehingga kenyamanan pengguna jalan tinggi. Interaksi soil dan struktur dalam sistem perbaikan tanah dengan pemadatan yang dilakukan di dalam pondasi KSLL akan membuat struktur KSLL lebih padu dan monolit.

Daftar Pustaka :1. Ir. Benny Puspantoro : Dokumen pribadi proyek bangunan.2. Departemen PU : Peraturan Bangunan Nasional 1974.3. Ir. Teddy Boen : Bangunan Tahan Gempa (Rumah Tinggal).4. Ir. Imam Subarkah : Konstruksi Bangunan Gedung.5. Ir. RJB Soehendradjati : Konstruksi Bangunan Gedung.6. Ir. Benny Puspantoro : Konstruksi Bangunan Gedung Vol. I & II7. Neufert : Architect Data.8. www.http://kontemporer2013.blogspot.com/9. https://www.academia.edu10. http://belajarsipil.blogspot.com/