jenis jenis strabel fix

17

Click here to load reader

Upload: michel-rizaldhi

Post on 21-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Strategi Pembelajaran Matematika

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis Jenis Strabel Fix

A. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PROSES PENGOLAHAN PESANPertimbangan Proses Pengolahan pesan terdapat dua srategi belajar mengajar

yaitu, strategi belajar mengajar deduktif  dan strategi belajar mengajar induktif.1. Strategi belajar mengajar deduktif

Dalam strategi belajar mengajar deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran mengenai konsep “terdefinisi”. Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:

a. guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana  dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,

b. guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,

c. guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari konsep-konsep,

d. siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru

Contoh penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan pelajaran : konsep makhluk hidup.Tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup”.Rumusan konsep: makhluk hidup ialah makhluk yang memerlukan makanan, bergerak, tumbuh,berkembang biak, dan bernafas”.Proses pembelajaran:

1) Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .2) Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan

makanan, bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang dikemukakan siswa ditulis di papan tulis (di bawah rumusan konsep).

3) Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan lebih baik jika digunakan alat peraga.

4) Siswa diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.

2. Srategi belajar mengajar induktifDalam strategi belajar mengajar induktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai

dari yang khusus, bagian atau atribut, menuju yang umum yaitu generalisasi atau rumusan konsep atau aturan.

Page 2: Jenis Jenis Strabel Fix

Model pembelajaran induktif dipelopori oleh Taba (Joyce & Weil; 2002:127), model yang didesain untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Taba (Joyce dkk, 2002) membangun model ini dengan pendekatan yang didasarkan atas tiga asumsi, yaitu:

a. Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar seperti yang digunakan oleh Taba berarti membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir induktif melalui latihan (practice).

b.  Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan data. Ini berarti bahwa siswa menyampaikan sejumlah data dari beberapa domain pelajaran. Siswa menyusun data ke dalam sistem konseptual, menghubungkan poin-poin data dengan data yang lain, membuat generalisasi dari hubungan yang mereka temukan, dan membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan menjelaskan fenomena.

c. Mengembangkan proses berpikir dengan urutan yang “sah menurut aturan”. Postulat Taba bahwa untuk menguasai keterampilan berpikir tertentu, pertama seseorang harus menguasai satu keterampilan tertentu sebelumnya, dan urutan ini tidak bisa dibalik.Cotoh sederhana dari pembelajaran induktif  adalah menentukan dua atau lebih garis yang sejajar (guru menggunakan konsep tangent geometri, yang mana guru memberikan contoh beberapa garis).

Contoh penggunaannya:Seperti halnya seperti contoh di atas (penggunaan strategi belajar mengajar deduktif), rumuskan dulu: bahan pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan rumusan konsepnya.Proses pembelajaran:1)    Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atribut konsep yang diajarkan (contoh di atas: memerlukan makan, bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Bila siswa salah atau pendapatnya belum lengkap, guru membetulkan dan melengkapinya.2)    Siswa diminta menjelaskan dengan menggunakan contoh-contoh atribut-atribut yang diidentifikasi pada langkah pertama. Guru dapat menjelaskan lebih jauh dengan alat peraga.3)    Siswa diminta merumuskan konsep tersebut secara tertulis. Salah seorang atau wakil siswa menuliskan rumusan tersebut dipapan tulis. Guru membetulkan bila ternyata masih ada yang salah, bila waktu mencukupi, dibetulkan dulu atau dikomentari dulu oleh siswa lain, sebelum guru membetulkannya.4)    Siswa diminta menyebutkan atau menuliskan jenis-jenis makhluk hidup. 

Page 3: Jenis Jenis Strabel Fix

B. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PIHAK PENGOLAH PESANAtas dasar pihak pengolah pesan, strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu strategi pemebelajaran ekspositori dan pembelajaran heuristik.1. Strategi Pembelajaran Ekspositori

Jika yang mengolah pesan atau materi pelajaran itu guru, maka strategi pembelajaran yang digunakan ialah ekspositori. Dengan strategi pembelajaran ekspositori, guru yang mencari materi pelajaran yang akan diajarkan dari berbagai sumber, kemudian guru mengolahnya serta membuat rangkuman dan/atau mungkin membuat bahan. Di depan siswa menjelaskannya dan siswa tinggal menerimanya kemudian mencatatnya. Jadi guru lebih aktif daripada siwa. Sementara itu siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Sebagaimana yang dikutip oleh Wina, Roy Killen menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Mengapa dikatakan strategi pembelajaran langsung?  Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa; siswa tidak dituntut untuk mengolahnya.  Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh.  Dengan demikian, dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi.Berikut ini contoh penggunaan strategi ekspositori pada mata pelajaran pengetahuan sosial.Tujuan Pembelajaran     : siswa dapat menguraikan manfaat muka bumi di wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, pantai dataran renfdah, dataran tinggi dan perairan.Bahan Pelajaran    : Wilayah Negara Indonesia

Proses pembelajaran :Sebelum pembelajaran berlangsung, guru telah mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber yang ada kemudian membuat rangkuman antara lain:a.    Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci kepada siswa. Pada saat menjelaskan, sebaiknya guru menggunakan alat peraga, setelah selesai menjelaskan, guru melaksanakan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan.b.    Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran tersebut.c.    Siswa diminta mencatat materi pelajaran dan/atau mempelajarinya kembali di rumah masing-masing.

2. Strategi Pembelajaran Heuristik

Heuristik berasal dari bahasa yunani yang berarti saya menemukan. Pendekatan ini adalah srategi pengajaran yang menekankan pada siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan. Guru sebagai fasilitator dalam membantu kegiatan siswa.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, yang mencari dan yang mengolah pesan (materi pelajaran) ialah siswa. Guru sebagai fasilitator dan pembimbing kegiatan belajar siswa. Jadi, yang lebih aktif siswa bukan guru. Dengan strategi pembelajaran heuristik, guru tidak berada didepan atau menarik siswa untuk mengikutinya, tetapi siswa disuruh berada didepan, guru mengarahkan, memberi dorongan, membantu siswa bila mengalami kesulitan. Strategi pembelajaran heuristik

Page 4: Jenis Jenis Strabel Fix

sama dengan strategi discovery. Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.    Berikut ini contoh penggunaan strategi pembelajaran heuristik dalam mata pelajaran matematika yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran: “siswa dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui garis dengan menggunakan rumus keliling lingkaran”. Materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut adalah “rumus mencari keliling lingkaran”.  Proses pembelajaran yang terjadi adalah sebagai berikut :a.    Seorang atau dua orang siswa diminta untuk mengukur keliling sebuah lingkaran yang yang terbuat dari bambu, yang telah disiapkan guru dan disaksikan oleh teman-temannya.b.    Siswa tersebut diminta menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis (misal 154 cm). c.    Siswa atau kelompok siswa lain diminta mengukur garis tengah lingkaran tadi dan menuliskan hasil pengukuran dipapan tulis (misal 49 cm).d.    Semua siswa diminta membagi bilangan 154 dengan bilangan 49.Dengan demikian siswa menemukan rumus mencari keliling lingkaran ialah  e.    Siswa diberi tugas menentukan keliling sebuah lingkaran yang telah diketahui garis tengahnya (misal 14 cm).    Dari contoh tersebut siswa tidak hanya dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui garis tengahnya, tetapi jug mereka memahami betul mengapa rumus keliling lingkaran =  . Hal ini dapat tejadi karena siswa sendiri yang menemukan bukan disuapi oleh guru.    Keuntungan penggunaan strategi pembelajaran heuristik bagi siswa adalah secara berangsur-angsur akan terbentuk sikap positif pada diri anak antara lain kreatif, inovatif, percaya diri, terbuka, dan mandiri.    Strategi ini terbagi dalam dua bagian yaitu diskoveri dan inkuiri. Dengan strategi diskoveri siswa melakukan kegiatan dengan pedoman dengan langkah-langkah yang terlah ditetapkan oleh guru. Misal, siswa diberi tugas mengamati tanaman yang ada di sekeliling sekolah. Hal-hal yang harus diamati siswa serta langkah-langkah yang telah dituliska guru dikelas. Hasil pengamatan mereka tuliskan di buku catatan mereka, lalu didiskusikan. Dengan demikian, pengetahuan tentang tanaman disekililing sekolah ditemukan oleh siswa sendiri bukan dari guru. Apabila dalam strategi diskoveri, siswa memperoleh atau menemukan pengetahuan sendiri dengan bantuan dengan pedoman yang diberikan guru maka dalam strategi inkuiri, siswa memperoleh dan menemukan sendiri pengetahuan tanpa pedoman atau panduan dari guru. Dalam strategi inkuiri, siswa benar-benar dilepas tanpa disertai dengan panduan yang telah disiapkan oleh guru.

Page 5: Jenis Jenis Strabel Fix

C. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN INTERAKSI GURU DENGAN SISWA

Posisi dan peran guru dalam proses pembelajaran, dimana guru harus menempatkan diri sebagai:

1. Pemimpin belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi, pelaksana dan pengontrol kegiatan belajar peserta didik.

2. Fasilitator belajar, dalam arti guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk.

3. Moderator belajar, dalam arti guru sebagai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik. Guru sebagai moderator tidak hanya mengatur arus kegiatan belajar, tetapi juga bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban masalah sebagai hasil belajar peserta didik, atas dasar semua pendapat yang telah dibahas dan diajukan peserta didik.

4. Evaluator belajar, dalam arti guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif. Sebagai evaluator, guru berkewajiban mengawasi, memantau proses pembelajaran peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya. Guru juga berkewajiban untuk melakukan upaya perbaikan proses belajar peserta didik, menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, baik secara individual, kelompok, maupun secara klasikal.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa posisi dan peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar sebagi pemimpin belajar, fasilitator, moderator dan evaluator belajar bagi peserta didiknya.Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa ada 2 strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran tatap muka dan strategi pembelajaran melalui media.  Strategi pembelajaran tatap muka sudah biasa kita laksanakan setiap hari, baik dengan menggunakan alat peraga maupun tidak.

Penggunaan strategi pembelajaran tatap muka yang baik dengan sendirinya yang menggunakan alat peraga, karena siswa akan lebih memahami yang diajarkan guru.Pada penggunaan strategi pembelajaran melalui media, guru dengan siswa tidak secara langsung bertatap muka, tetapi melalui media siswa berdialog dengan media sebagai”wakil guru”. Guru harus menyiapkan media yang dapat merangsang siswa aktif belajar dan mengandung umpan balik bagi kegiatan belajar/pekerjaan siswa. Salah satu model media yang dapat digunakan adalah paket pembelajaran melalui modul, pembelajaran melalui TV, pembelajaran melalui kaset audio, pembelajaran melalui kaset video, pembelajaran melalui computer, dan pembelajaran melalui paket pengajaran berprogram. Antara alat peraga dan media tidak berbeda dari segi substansi (bendanya), namun hanya berbeda dari segi fungsinya. Bahwa alat peraga hanya sekadar alat bantu, sedangkan media merupakan bagian integral dalam PBM, yang di dalamnya ada pembagian tanggung jawab antara guru dengan media. Agar kita dapat menggunakan

Page 6: Jenis Jenis Strabel Fix

berbagai media secara bervariasi maka kita perlu mengenal jenis-jenis media yang dimaksud. Berbagai jenis media visual yang dapat dipelajari adalah Media visual yang tidak diproyeksikan, terdiri dari gambar mati, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta, realia, berbagai jenis papan, sketsa. Media visual yang diproyeksikan, antara lain OHP, slide, filmstrip, opaque projector. Faktor-faktor Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam memilih media untuk keperluan pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu variabel tugas, variabel siswa, lingkungan belajar, lingkungan pengembangan, ekonomi dan budaya, serta faktor-faktor praktis.  Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan media adalah tujuan pembelajaran, siswa/mahasiswa, ketersediaan, ketepatgunaan, biaya, dan mutu teknis.Untuk mengembangkan media grafis, sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip umum, yaitu kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan keseimbangan formal maupun informal. Alat-alat visual yang dapat membantu keberhasilan penggunaan prinsip-prinsip tersebut adalah garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna.  Apabila kita memiliki beberapa gambar, bentuk-bentuk, kata-kata atau simbol-simbol lain yang akan dipajang dalam suatu papan, misalnya kita perlu menyusunnya terlebih dahulu dalam suatu layout (tata letak) agar susunan yang kita ciptakan tampak harmonis.Agar penggunaan media dalam pembelajaran berhasil dengan baik, diperlukan langkah umum, seperti persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Molenda, dkk., mengemukakan suatu model penggunaan media yang dinamakan model Assure, yang merupakan akronim dari kata-kata dalam bahasa Inggris yang, artinya analisis karakteristik siswa, menentukan tujuan, memilih materi, memanfaatkan materi, menuntut respons siswa, dan mengevaluasi hasil belajarItulah beberapa jenis strategi pembelajaran serta penggunaannya. Bila kita mencoba menggunakan beberapa diantaranya yang mungki bias diterapkan disekolah tempat kita bekerja, mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa-siswa kita

D. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN TAXONOMI HASIL BELAJAR1. Kognitif:

Dalam menambah strategi umum pembelajaran ini, siswa dapat memiliki pengetahuan tentang variasi strategi metakognitif yang bermanfaat dalam perencanaan, monitoring dan pengulangan kognisinya. Terdapat strategi kognitif yang juga dikemukakan oleh Arends (2001) yaitu :a. Strategi Rehearsal ( strategi mengulang) yaitu kegiatan menghafal materi melalui pengulangan, misalnya mengulangi nomor telpon yang baru. b. Strategi Elaboration ( starategi elaborasi) yakni penambahan informasibaru secara mendetail pengkreasian hubungan- hubungan misalnyamenggunakan teknik menghafal dan menambahkan satu informasibaru secara detail.c. Strategy Organizational (strategi pengorganisasian), yaknimengorganisasikan kembali atau memilih ide- ide utama dalam satu

Page 7: Jenis Jenis Strabel Fix

bentuk informasi yang luas misalnya membuat sketsa, menghafal danmemetakan.d. Strategy Metacognition (strategi metakognisi), yakni berpikir tentangberpikir, memonitor proses kognitif, misalkan bahwa strategi tebaikuntuk memahami satu teks yang baru adalah mengkreasikan satuskema dari ide utamanya. 

Salah satu teknik belajar yang sangat dikenal untuk menolong siswa mengerti dan mengingat adalah metode PQ4R. Metode ini dijelaskan oleh Thomas & Robinson dalam Slavin (2000:204). PQ4R adalah kepanjangan kata dari:

Preview. ( Mengawali)Question ( Bertanya)Read ( Membaca)Reflect ( Memantul/ merefleksikan)Recite ( Merenung)Review ( Mengulang)

2. Afektif:Setiap startegi pembelajaran sikap pada umumnya menghadapkan siswa pada

situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematic. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik, dibawah ini disajikan beberapa model strategi pembelajaran pembentukan sikap:a. Model konsiderasi

Model konsiderasi (the condiration model) dikembangkan oleh Mc.Paul, seorang humanis, paul menganggap bahwa pembentukan moral tidak sama dengan pengembangan kognitif yang rasional. Pembelajaran moral siswa menurutnya adalah pembentukan kepribadian bukan pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, model ini menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian.

Tujuannya adalah agar siswa menjadi manusia yang memiliki kepedulian terhadap orang lain. Kebutuhan yang fundamental pada manusia adalah bergaul secara harmonis dengan orang lain, saling memberi dan menerima dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Dengan demikian pembelajaran sikap pada dasarnya adalah membantu anak agar dapat mengembangkan kemampuan agar bisa hidup bersama secara harmonis, peduli dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (tepo salero). 

b. Model pengembangan kognitifModel pengembangan kognitif (the cognitive development model)

dikembangkan oleh Lawrence Kohlberg. Model ini banyak diilhami oleh pemikiran jhon dewey dan jean piaget yang berpendapat bahwa perkembangan

Page 8: Jenis Jenis Strabel Fix

manusia terjadi sebagai proses dari restrukturisasi kognitif yang berlangsung secara berangsur-angsur menurut urutan tertentu. 

c. Teknik Mengklarifikasi NilaiTeknik mengklasifikasi nilai (value clarivication technique) atau sering

disingkat VCT dapat diartikan sebagai teknik pengajaran untuk membantu siswa dalam mencari dan menentukan status nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa.  Siswa sering sering mengalami kesulitan dalam menyelaraskan nilai lama yang sudah terbentuk dengan nilai baru yang ditanamkan oleh guru. Salah satu karakteristik VCT sebagai suatu model dalam pembelajaran siap adalah proses penamaan nilai yang dilakukan melalui proses analisis nilai yang sudah ada. Sebelumnya dalam diri siswa kemudian menyelaraskannya dengan nilai-nilai baru hendak ditanamkan. 

VCT sebagai suatu model dalam strategi pembelajaran moral VCT bertujuan:  1.    Untuk mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa terhadap nilai.2.    Membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya, baik tingkatan maupun sifatnya (positif atau negatif) untuk kemudian dibina kearah peningkatan dan pembetulannya.3.    Untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada siswa melalui cara yang rasional diterima siswa, sehingga pada akhirnya nilai tersebut menjadi milik siswa.4.    Melatih siswa bagaimana cara menilai, menerima serta mengambil keputusan terhadap suatu persoalan dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari dimasyarakat. 

VCT menekankan bagaimana sebenarnya seorang membangun nilai yang menurut anggapannya baik, pada gilirannya nilai-nilai tersebut akan mewarnai prilakunya dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Dalam praktis pembelajaran, VCT dikembangkan melalui proses dialog antara guru dan siswa, proses tersebut hendaknya berlangsung dalam suasana langsung dan terbuka, sehingga setiap siswa dapat mengungkapkan secara bebas perasaannya, beberapa yang harus diperhatikan guru dalam mengimplementasikan VCT melalui proses dialog:a.    Hindari penyampaian pesan melalui proses pemberian nasehat, yaitu pemberian pesan-pesan moral yang menuntut guru dianggap baikb.    Jangan memaksa siswa untuk memberi respon tertentu apabila memang siswa menghendakinyac.   Usahakan dialog dilakukan secara bebas dan terbuka, sehingga siswa akan

Page 9: Jenis Jenis Strabel Fix

mengungkapkan perasaannya secara jujur dan apa adanyad. Dialog dilaksanakan kepada individu, bukan kepada kelompok kelase.    Hindari respon yang dapat menyebabkan siswa terpojok sehingga ia menjadi despensiff. Tidak mendesak siswa pada pendirian tertentug.    Jangan mengorek alasan siswa lebih dalam

3. Psikomotor:Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan pengendalian jasmaniah

melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yangberkoordinasi. Teknik pengajaran untuk membentuk kemampuan psikomotorik peserta didik dapatdipertimbangan melalui beberapa teknik pemberian latihan dengan memperhatikanprinsip-prinsip sebagai berikut:1.    Latihan akan efisien apabila disediakan lingkungan yang sesuai dimana mereka kelak akan bekerja.2.    Latihan yang efektifhanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang diberikan memiliki kesamaan operasional, dengan peralatan yang sama dan dengan mesin-mesin yang sama dengan yang akan dipergunakan di dalam kerjanya kelak.3.    Latihan sudah dibiasakan dengan perilaku yang akan ditunjukkan dalam pekerjaannya kelak.4.    Latihan hanya dapat diberikan kepada kelompok peserta yang memang memerlukan, menginginkan dan sanggup memanfaatkannya.5.    Latihan akan efektif apabila pemberian latihan berupa pengalaman khusus terwujud dalam kebiasaan-kebiasaan yang benar.6.    Latihan diarahkan pada pencapaian kompetensi (persyaratan minimal) yang harus dimiliki individu dapat melakukan/melaksanakan suatu jabatan/pekerjaanakan suatu jabatan/pekerjaan.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGATURAN GURUDilihat dari sisi pengaturan guru, dikenal dua jenis srategi pembelajaran, yaitu

srategi pembelajaran seorang guru dan beregu (team teaching). Strategi pembelajaran seorang guru yang biasa kita lakukan, yaitu seorang guru mengajar sejumlah siswa.  Sementara itu srategi pembelajaran beregu adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua orang lebih guru mengajarkan satu mata pelajaran, atau mengajarkan salah satu tema yang pembahasannya menyangkut berbagai mata pelajaran.Pembelajaran beregu jarang dilaksanakan di SD karena guru di SD merupakan guru kelas. guru yang mengajarkan semua mata pelajaran di kelas, kecuali mata pelajaran Olahraga dan Kesehatan, Pendidikan Agama dan kesenian.  Perhatikan contoh berikut:a.    Berberapa orang guru mengajarkan satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia. Beberapa orang guru mengajarkan sesuai dengan pembagian tugas yang telah di sepakati. Ada guru yang bertugas mengajarkan membaca, menulis dan mengarang. Ada guru yang mengajarkan tata bahasa dan kosa kata, serta ada guru yang mengajarkan kesusastraan.

Page 10: Jenis Jenis Strabel Fix

b.    Beberapa guru mengajarkan salah satu tema yang pembahasannya menyangkut berbagai mata pelajaran. Misalnya, dengan topik “Kehidupan dalam keluarga” di bahas dalam mata pelajaran agama, olahraga dan kesehatan, serta pengetahuan social. Guru membahas topik tersebut sesuai dengan lingkungan materi yang ada dalam mata pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya.

Contoh tersebut merupakan penerapan pembelajaran terpadu (integrated instruction) karena beberapa mata peleajaran secara terpadu membahas tema yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran beregu, persiapan dibuat bersama oleh tim guru, dilaksanakan atas tanggungjawab bersama, serta penilaian atas tanggung jawab bersama pula, maka semua anggota tim guru harus kompak.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN JUMLAH SISWADengan memperhatikan jumlah siswa, maka dikenal tiga stategi pembelajaran,

yaitu stategi pembelajan klasikal, kelompok kecil, dan individual. Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi hubungan interpersonal yang akrab antara guru-siswa maupun antarsiswa. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan minat masing-masing. Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan mencakup berikut ini.

1. Keterampilan mengadakan hubungan antarpribadi, yang ditunjukkan dengan:a.    kehangatan dan kepekaan,b.    mendengarkan dan memberikan respons kepada siswa,c.    rasa saling percaya,d.    memberi bantuan, dane.    menerima perasaan siswa mengendalikan emosi siswa.

2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan, yang mencakup keterampilan melakukan:a.    orientasi,b.    variasi kegiatan,c.    pengaturan kelompok,d.    koordinasi,e.    pembagian perhatian, danf.    kegiatan mengakhiri kegiatan.

3. Keterampilan membimbing dan memberikan fasilitas belajar, yang mencakup keterampilan:a.    memberikan penguatan,b.    mengembangkan supervisi proses awal,c.    mengembangkan supervisi proses lanjut, dand.    mengadakan supervisi pemaduan.

4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang mencakup:a.    membantu siswa menetapkan tujuan belajar,b.    merencanakan kegiatan pembelajaran bersama siswa,c.    berperan sebagai penasihat siswa, serta

Page 11: Jenis Jenis Strabel Fix

d.    membantu menilai siswa. Srategi pembelajaran klasikal dan kelompok kecil sudah biasa dilakukan di SD. Sementara stategi pembelajaran individual masih jarang digunakan. 

Sedangkan contoh penggunaan strategi pembelajaran individual, seperti yang sekarang dilakukan dengan menggunakan paket pengajaran modul. Strategi pembelajaran individual membuat siswa dapat belajar secara perseorangan sehingga memungkinkan siswa dapat maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing, tidak harus menunggu atau mengejar siswa yang lain seperti halnya strategi pembelajaran klasikal.