jembatan wheatsone
DESCRIPTION
Jembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneJembatan WheatsoneTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peralatan elektronik pada zaman sekarang ini banyak menggunakan
baterai sebagai sumber dayanya. Dapat diketahui bahwa baterai merupakan
arus searah (DC), namun sumber tenaga yang tersedia dari PLN adalah arus
bolak-balik (AC). Karena perbedaan tersebut maka, adapator atau penyearah
dapat digunakan untuk mengubah sumber daya AC menjadi DC.
Penyearah (rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah
sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC).
Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang
digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan
transformasi transformator yang digunakan.
Terdapat dua jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh. Salah satu rangkaian dalam penyearah
gelombang penuh adalah menggunakan empat dioda yang disusun dalam
suatu rangkaian jembatan wheatstone dimana dalam prosesnya diode bekerja
secara bergantian dalam siklus negatif dan siklus positif sehingga dapat
menghasilkan penyearah gelombang penuh.
1.2 Rumusan Pembahasan
Rumusan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Jembatan Dioda?
2. Bagaimanakah prinsip kerja Jembatan Dioda?
3. Bagaimanakan Rangkaian Jembatan Dioda?
4. Bagaimanakan keadaan gelombang AC sebelum dan sesudah
menggunakan Jembatan Dioda?
1
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Jembatan Dioda
2. Mengetahui prinsip kerja dari Jembatan Dioda
3. Mengetahui rangkaian pada Jembatan Dioda
4. Mengetahui keadaan gelombang AC sebelum dan sesudah menggunakan
Jembatan Dioda
1.4 Ruang Lingkup Materi
Makalah ini hanya mencakup pengertian dan prinsip kerja secara umum,
gambar sederhana pada rangkaian jembatan dioda, dan bentuk gelombang
sinusoida sebelum dan sesudah menggunakan jembatan dioda.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai penyearah gelombang
penuh dengan jembatan dioda.
2. Sebagai bahan materi pembelajaran dalam mata kuliah pengukuran
besaran listrik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jembatan Dioda ( Dioda Bridge )
Dioda Bridge ditemukan oleh J. A. Fleming pada tahun 1904, Ia
adalah seorang ilmuan yang berasal dari inggris (1849-1945). Dioda bridge
atau dikenal dengan sebutan jembatan dioda adalah rangkaian yang digunakan
untuk penyearah arus (rectifier) dari AC ke DC. Untuk membuat dioda bridge
dengan benar maka perlu diketahui tipe dioda yang akan digunakan, Elemen
dioda berasal dari dua kata yaitu elektroda dan katoda. Dioda memiliki simbol
khusus, yaitu anak panah yang memiliki garis melintang pada ujungnya.
Alasan dibuatnya simbol tersebut adalah karena sesuai dengan prinsip kerja
dari dioda. Anoda (kaki positif = P) terdapat pada bagian pangkal dari anak
panah tersebut dan katoda (kaki negative = N) terdapat pada bagian ujung dari
anak panah.
Gambar 2.1 Dioda
Dioda bridge digunakan sebagai penyearah pada power suplly.
jembatan dioda adalah gabungan empat atau lebih dioda yang membentuk
sebuah jembatan konfigurasi seperti jembatan wheatstone yang menyediakan
polaritas output dan polaritas input ketika digunakan dalam aplikasi yang
paling umum konversi dari arus bolak balik. Fungsi atau bagian utama dari
jembatan dioda adalah bahwa polaritas outputnya berbeda dengan polaritas
input. Sebutan lain dari rangkaian jembatan dioda banyak disebut juga sebagai
Circuit Gratez yang diambil dari nama Leo Graetz seorang ilmuwan fisika.
Gambar 2.2 Dioda Bridge
3
2.2 Rangkaian Jembatan Dioda
Jembatan Dioda menggunakan 4 dioda dalam rangkaiannya seperti halnya
gambar di bawah.
Gambar 2.3 Rangkaian Jembatan Dioda
Rangkaian jembatan dioda yang inputnya adalah arus AC dan output adalah
arus DC, dimana dalam prosesnya yaitu mengubah bentuk gelombang sinus
pada AC menjadi gelombang tetap DC memerlukan beberapa tambahan
komponen seperti halnya kapasitor dan induktor sebagai filter yang berfungsi
untuk menyempurnakan proses penyearahan gelombang sinus menjadi
gelombang DC ideal, walaupun DC aktual yang terbaca oleh osiloskop masih
jauh dari kata ideal.
Gambar 2.4 DC
ideal dan DC aktual
4
2.3 Prinsip Kerja Jembatan Dioda
Proses kerja pada jembatan dioda hanya ada 2 dioda yang menghantarkan
arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai
isolator pada saat siklus yang sama. Dioda akan bekerja berpasangan, jika D1 & D3
posisi ON, maka D2 & D4 posisi OFF, begitu juga dalam siklus selanjutnya. Untuk
memahami cara kerja dioda bridge, perhatikanlah kedua gambar berikut.
Gambar 2.5 Siklus Positif
Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), maka
Dioda D1 & D3 dalam kondisi bias maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif dan D2 &D3 dalam kondisi bias mundur (OFF). Karena diode
D1 & D3 dalam kondisi ON, maka Arus akan mengalir dari titik (A+) – (D1)
– (R) – (D3) dan kembali ketitik (B-). Karena arus mengalir melewati R, maka
pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada
R merupakan tegangan output (Vout).
5
Gambar 2.6 Siklus Negatif
Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan B positif (+), maka
Dioda D2 & D4 dalam kondisi bias maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif (On) dan D1 & D3 dalam kondisi bias mundur (OFF). Karena
diode D2 & D4 dalam kondisi ON, maka Arus akan mengalir dari titik (B+) –
(D2) – (R) – (D4) dan kembali ketitik (A-). Karena arus mengalir melewati R,
maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang
timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
2.4 Gelombang AC Sebelum dan Sesudah Menggunakan Jembatan Dioda
Gambar 2.7 Gelombang Sinus pada Osiloskop
Gelombang AC merupakan gelombang sinus yang terdiri dari puncak
dan lembah dimana hal ini merupakan ciri khas dari gelombang AC.
Kemudian gelombang AC di konversi menjadi DC menggunakan jembatan
dioda, dimana dalam prosesnya terdapat dua siklus, yaitu siklus positif dan
siklus negatif. Siklus tersebut masing-masing membuat satu puncak dalam
satu gelombang yang kemudian akan digabungkan dan menjadikan arus DC
sebagai outputnya. Arus DC yang dihasilkan masih dapat di filter dengan
kapasitor dan induktor untuk mendapatkan hasil yang sempurna yaitu arus DC
yang mendekati ideal.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah ini maka dapat disimpulkan
bahwa jembatan dioda adalah gabungan dari pada teorema rangkaian
jembatan wheatstone dan dioda. Jembatan diode merupakan element
penting dalam elektronika karena fungsinya yaitu sebagai penyearah arus
AC menjadi arus DC. Dalam proses penyearah tersebut diode bekerja
secara bergantian (berpasangan) sehingga terdapat dua siklus yaitu siklus
negatif dan positif, yang kemudian membentuk arus DC sebagai inputnya.
Arus DC yang dihasilkan masih dapat di filter dengan kapasitor dan
induktor untuk mendapatkan hasil yang sempurna yaitu arus DC yang
mendekati ideal.
3.2 Saran
Kritik dan Saran yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah. Bagi para pembaca yang ingin mengetahui
lebih jauh mengenai Jembatan Dioda, penulis mengharapkan agar para
pembaca membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan Jembatan
Dioda.
7