jbptitbpp gdl maisiasrir 22621 1 2009ta r

15
GEOLOGI DAN KARAKTERISASI REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING FORMASI RAJAMANDALA DAERAH PASIR ASEUPAN DAN SEKITARNYA, SUKABUMI, JAWA BARAT TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung Disusun oleh : MAISI ASRI RISWANTY 12005058 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009

Upload: dedi-sesty

Post on 11-Apr-2016

22 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

ffdenada

TRANSCRIPT

Page 1: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

GEOLOGI DAN KARAKTERISASI REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING FORMASI RAJAMANDALA

DAERAH PASIR ASEUPAN DAN SEKITARNYA, SUKABUMI, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR A

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1)

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral,

Institut Teknologi Bandung

Disusun oleh :

MAISI ASRI RISWANTY

12005058

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2009

Page 2: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

i

LEMBAR PENGESAHAN

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA FASIES

BATUGAMPING FORMASI RAJAMANDALA, DAERAH PASIR

ASEUPAN DAN SEKITARNYA, SUKABUMI,

JAWA BARAT

disusun sebagai syarat untuk meraih gelar S1 (Strata-1) di

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Maisi Asri Riswanty

NIM : 12005058

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Ir. Agus H. Harsolumakso

NIP. 130935676

Dr. Yan Rizal, MT.

NIP. 131699276

Page 3: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

ii

SARI

Daerah penelitian terletak di daerah Pasir Aseupan dan sekitarnya, Kecamatan

Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Terdapat 3 satuan geomorfologi di daerah

penelitian, yaitu: Satuan Perbukitan Lipatan, Satuan Punggungan Homoklin, dan Satuan

Dataran Volkanik.

Stratigrafi daerah penelitian tersusun oleh enam satuan batuan tidak resmi, dimulai

dari Eosen Tengah – Akhir diendapkan Satuan Batupasir, kemudian terjadi kenaikan muka

laut atau penurunan cekungan, sehingga pada Oligosen Akhir – Miosen Awal diendapkan

secara tidak selaras diatasnya Satuan Batulempung dan Satuan Batugamping yang saling

menjari. Pada Miosen Awal – Akhir diendapkan Satuan Batulempung – Batupasir, kemudian

pada Plio-Pleistosen terjadi deformasi dan pengangkatan. Satuan Breksi Vulkanik diendapkan

pada Kala Holosen secara tidak selaras dengan satuan dibawahnya, dan terakhir diendapkan

Satuan Aluvial dari Resen hingga sekarang. Struktur geologi daerah penelitian berupa sesar

naik (thrust fault) yang berasosiasi dengan lipatan dan sesar mendatar yang merupakan sesar

sobekan (tear fault). Struktur tersebut terbentuk selama deformasi Plio – Pleistosen.

Batugamping daerah penelitian dibagi menjadi 4 asosiasi fasies yang mewakili

masing – masing lingkungan pengendapan dari selatan ke utara yaitu asosiasi fasies

wackstone-packstone dengan lingkungan lagoon, asosiasi fasies boundstone-floatstone

mewakili lingkungan back reef, asosiasi fasies framestone-bafflestone-bindstone pada

lingkungan reef core, dan asosiasi fasies rudstone-floatstone mewakili lingkungan fore reef.

Morfologi platform karbonat berupa rimmed platform.

Karakteristik rekahan batugamping yang berbeda pada daerah penelitian dipengaruhi

oleh perbedaan fasies batugamping yang ditunjukkan oleh perbedaan intensitas rekahan dan

dua struktur geologi yang ditunjukkan dari hasil analisis pola rekahan dan adanya perbedaan

distribusi spasi rekahan. Pola rekahan setempat berhubungan dengan sesar mendatar yaitu Sesar

Mendatar Karangnangge dan berada pada sayap lipatan dari lipatan sinklin.

Kata Kunci : Formasi Rajamandala, Fasies Batugamping, Struktur Geologi, Rekahan,

Stilolit, Pasir Aseupan

Page 4: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, kekuatan

dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini pada

waktunya. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar Strata-1 di

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi

Bandung.

Penyusunan laporan ini memerlukan proses yang cukup panjang dan penulis

menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, pelaksanaan dan penyelesaian

tugas akhir ini tidak mungkin terwujud.

Ungkapan terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Keluargaku: Ibu, Ayah, dan Mbah Aci tercinta, Mbah Tainah, Om Yoyok, Bulik Dewi,

Ayu, Ariq, Om Budi, Bulik Susi, Dwi, Kiki, Nenek, Sinta, Nopan, dan semua keluargaku

tercinta atas dorongan semangat, perhatian, pengorbanan, dan kesabarannya yang selalu

dicurahkan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Agus H. Harsolumakso dan Dr. Yan Rizal MT. selaku pembimbing tugas

akhir yang selama ini telah mengarahkan, membimbing, dan memperjuangkan penulis

selama melaksanakan tugas akhir.

3. Bapak Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D. atas dukungan, ilmu, dan perhatiannya dalam

membimbing dan memotivasi penulis.

4. Bapak Ir. Nurcahyo I. Basuki, MT., Ph.D., Ir. Dwiharso Nugroho, MT., Dr. Ir. Dardji

Noeradi, Mr. Steven P. Buck, dan Mr. Ted Apotria yang telah memberikan dukungannya

membantu mencari solusi ketika terjadi masalah dengan laporan tugas akhir penulis.

5. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi,

Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, Mba Rara,

PakPardi, Pak Paryadi, Mas Arif, Ibu Perpus, Kang Ipan dan yang tidak tersebut, terima

kasih banyak.

6. Teman lapangan seperjuangan: Kinim ”tua” yang paling setia (haha....), Barus, Rezy,

Wicax ”kirno”, dan Vicky. Sigit dan Jembling yang sempat ”mampir”. Terima kasih

banyak atas kesabarannya menemani dan menghadapi kecerobohan penulis di lapangan.

7. Dwi ”bebek” (sang penunggu palino, master tebak-tebakan), Riedo ”kribo” (kribo jahil

bermuka tengil), Reni ”bu ren” (sang penasehat jasmani rohani), Gita ”onyong” (the

gossip girl, soulmate-nya ”tua”), Kinim ”tua” lagi (si nyantey setia tapi nyeremin) , Adya

Page 5: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

iv

”teteh” (sang tatib sejati, putri pangeran kodok), Taufan ”mastop” (master kijang gaul

dari semarang yang suka ngapak), Panji ”panjol/panjinapepey” (pembajak bikin onar,

hee..,raja cafe world), Dewi ”mba dew” (master goyang, javanese sejati), Ciput ”gendut”

(gendut pegawe antam,sukanya ngakak), dan Ardha ”jawir” (sang penakluk yang paling

sering ngilang). Terima kasih banyak atas persahabatan, kebersamaan, ”ngumpul2nya”,

curhatannya, yang pernah membuat tertawa sekaligus menangis, dukungannya dengan

berbagai cara, dan semua yang telah dilalui bersama.

8. Ega atas bimbingan ilmu karbonatnya, Teh Putri, Isto, Igun, Dadan atas diskusi, masukan,

dan sharing ilmunya, Eril dan Jelita atas print gratisnya pada detik-detik terakhir (hehe..).

9. Semua GEA ’05 teman senasib seperjuangan setongkrongan, Bari (kepala suku,

”pasangan” Sonny), Sonny (”pasangan” Bari), Jagat (teman seperjuangan), Lisnander

(master omez), Aam (the omez, murid Lisnander), Setra (rektor omez), Adit ”harman”

(penghuni petro), Ageng ”Pa ReTe”, Tresno, Apip, Risca, Adhipa ”bgx”, Sinto, Rizky,

Awang, Togi ”oink”, Ian, Adit ”kempie”, Yuris, Cut syalala, Ilham, Eko ”kopet”, Fery,

Wanda, Arvi ”uda”, Ijul, dan Hendra, serta Agung ”bos”, Aldo, Giting, Gilang, Cocow,

Kanya, Mel, Selly, Hanna, Ezidin ”bibir”, , Indra, Juan, Uci ”garinx”, Iyo, Kevin, Ruly

”beruang”, Ario ”peter pan”, Adi, Alfe, Elri dan semuanya saja apabila ada yang terlewat.

10. Penghuni Petro dan Geodin, Ojez, Erry ”erchong”, Ferry, Orta ”mbah”, Dea, Dian, Dini,

Ambar, Ega, Dicky Danil, Agus, Farliz, Tata, Ditha, Dudung, Mas Meli, dan semuanya

yang belum disebutkan. Andini yang sering main ke Kosan.

11. Teman-teman Kosan, Ka Husnul, Rice, Dini, Ka Febi, Yori, Nurul, Fella, dan Litha.

12. Ngapakers, Denti, Uuz, Angga, Evi, Sinta, Andika, Apriyan, Banu, Gilang Gentho

(kepala suku GENSED), Mehty, Budi, Steffy, Umi, Udin, Bambang, Mugi, Tio, Darip,

Elik, Wendy, Ditha, dan semuanya atas dukungan dan dorongannya selama tugas akhir.

13. Semua rekan-rekan GEA dari yang paling muda hingga paling tua, terima kasih telah

berjuang bersama selama ini.

Penulis menyadari bahwa untuk menjadikan laporan ini yang terbaik, masih perlu banyak

usaha yang perlu dilakukan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan

selanjutnya. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

khususnya bagi kalangan yang bergerak di bidang Teknik Geologi dan bagi masyarakat pada

umumnya.

Bandung, November 2009

Penulis

Page 6: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i

SARI ........................................................................................................... ii

KATAPENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR FOTO .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 1

1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 2

1.4 Lokasi Penelitian .............................................................................. 2

1.5 Metode dan Tahapan Penelitian ........................................................ 2

1.5.1 Tahap Persiapan ................................................................... 3

1.5.2 Tahap Studi Pendahuluan ..................................................... 3

1.5.3 Tahap Penelitian Lapangan.................................................... 3 ..

1.5.4 Tahap Analisis dan Pengolahan Data .................................... 3

1.5.5 Tahap Penulisan Skripsi ....................................................... 3

BAB II GEOLOGI REGIONAL ................………...…................................. 5

2.1 Fisiografi dan Geomorfologi Regional ............................................. 5

2.2 Tektonik dan Struktur Geologi Regional .......................................... 6

2.3 Stratigrafi Regional ......................................................................... 8

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN ............................................ 12

3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian ....................................................... 12

3.1.1 Morfologi Daerah Penelitian .................................................... 12

Page 7: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

vi

3.1.1.1 Morfologi Punggungan Terjal .......................................... 13

3.1.1.2 Morfologi Perbukitan ...................................................... 15

3.1.1.3 Morfologi Dataran Tinggi ............................................... 16

3.1.2 Pola Aliran Sungai ................................................................... 17

3.1.3 Pola Kelurusan ........................................................................ 18

3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian ............................................................. 21

3.2.1 Satuan Batupasir ...................................................................... 22

3.2.2 Satuan Batulempung ............................................................... 26

3.2.3 Satuan Batugamping ................................................................ 28

3.2.4 Satuan Batulempung-Batupasir................................................. 32

3.2.5 Satuan Breksi Volkanik .......................................................... 35

3.2.6 Satuan Aluvial ......................................................................... 36

3.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian ................................................... 37

3.3.1Struktur Sesar ............................................................................ 38

3.3.2 Struktur Lipatan ....................................................................... 45

3.3.3 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi ............................. 46

BAB IV FASIES BATUGAMPING DAERAH PENELITIAN .................... 48

4.1 Metode Penelitian Fasies................................................................... 49

4.2 Klasifikasi Fasies Batuan Karbonat .................................................. 49

4.3 Fasies Batugamping Daerah Penelitian ............................................. 53

4.4 Asosiasi Fasies ................................................................................. 61

4.6 Penyebaran Fasies Batugamping Daerah Penelitian .......................... 62

4.7 Lingkungan Pengendapan ................................................................ 68

BAB V KARAKTERISASI REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING 73

5.1 Teori Dasar ...................................................................................... 73

5.1.1 Mekanisme Pembentukan Rekahan........................................... 73

5.2 Tipe Rekahan .............................................................................. 74

5.2 Geometri Rekahan dan Hubungan Rekahan dengan Struktur lain ..... 77

5.3 Data ................................................................................................. 79

5.3.1 Teknik dan Lokasi Pengambilan Data ...................................... 79

Page 8: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

vii

5.3.2 Pemilahan Data ....................................................................... 83

5.3.3 Pengolahan Data ...................................................................... 84

5.3.4 Analisis Hubungan Sistem Rekahan Batugamping dengan

Fasies Batugamping ................................................................. 93

5.3.5 Analisis Hubungan Pola Rekahan dengan Struktur Geologi

Daerah Penelitian .................................................................... 94

5.3.6 Kesimpulan ............................................................................. 98

BAB VI SEJARAH GEOLOGI ................................................................... 99

BAB VII KESIMPULAN ............................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 104

LAMPIRAN

Page 9: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian .............................................................................................. 2

Gambar 1.2 Diagram Alir Tahapan dan Metoda Penelitian ................................................... 4

Gambar 2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949) ............................................5

Gambar 2.2 Struktur Jawa Barat (Martodjojo , 1984) ............................................................ 6

Gambar 2.3 Stratigrafi Umum Cekungan Bogor ( Martodjojo, 2003 ) ..................................11

Gambar 3.1 Satuan Geomorfologi daerah penelitian dari analisa Shuttle Radar

Topographic Mission (SRTM) ....................................................................... 13

Gambar 3.2 Morfologi punggungan terjal dari kontur ..........................................................14

Gambar 3.3 Morfologi perbukitan lipatan dilihat dari kontur............................................... 15

Gambar 3.4 Morfologi dataran tinggi dilihat dari kontur ..................................................... 16

Gambar 3.5Pola aliran sungai berdasarkan klasifikasi Howard (1967, op.cit. van

Zuidam, 1985) ............................................................................................... 18

Gambar 3.6. Pola kelurusan dari pengamatan peta topografi .............................................. 19

Gambar 3.7. Pola kelurusan dari pengamatan citra satelit (SRTM) ..................................... 20

Gambar 3.8. Diagram rosett yang menggambarkan pola kelurusan daerah

penelitian dengan arah dominan ENE-WSW, serta NNE-SSW dan

NW–SE. ......................................................................................................... 20

Gambar 3.9. Kolom Stratigrafi daerah penelitian ................................................................ 21

Gambar 3.10. Profil Satuan Batulempung-Batupasir daerah penelitian................................ 35

Gambar 3.11. Lingkungan pengendapan berdasarkan analisa profil dan model

turbidit submarine fan (modifikasi walker, 1984) ........................................ 34

Gambar 3.12 Analisa kinematik dan dinamik Sesar Mendatar Cikujang ............................. 39

Gambar 3.13 Analisa kinematik dan dinamik Sesar Mendatar Karanggantung ................... 41

Gambar 3.14 Analisa kinematik dan dinamik Sesar Mendatar Cipendeuy .......................... 43

Gambar 3.15 Analisa kinematik dan dinamik Sesar Mendatar Cipendeuy 2 ....................... 45

Gambar 3.16 Analisa kinematik dan dinamik Sesar Mendatar Gunungguruh ...................... 44

Gambar 3.17 Model Pure Shear (Modifikasi dari Thomas et al, op. cit Twiss and

Moores, 1992)............................................................................................... 46

Gambar 3.18 Model sesar mendatar yang merupakan sesar sobekan (tear fault)

(Twiss&Moores, 1992) ................................................................................. 47

Page 10: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

ix

Gambar 4.1 Model pertumbuhan reef modern (James & Bourque, 1992 dengan

modifikasi)………………………………………………………...................…51

Gambar 4.2 Klasifikasi batuan karbonat berdasarkan teksturnya (Dunham, 1962)............... 52

Gambar 4.3 Klasifikasi batuan karbonat berdasarkan tekstur secara megaskopis

dan terdapatnya lumpur karbonat (Embry & Klovan, 1971) ............................ 52

Gambar 4.4 Lintasan Lateral KN (Karangnangge) pada peta............................................... 62

Gambar 4.5 Profil (kiri) dan Penampang (kanan) dari Lintasan Lateral KN......................... 62

Gambar 4.6 Lintasan Lateral KG (Karanggantung) pada peta.............................................. 63

Gambar 4.7 Profil (kiri) dan Penampang (kanan) dari Lintasan Lateral KG......................... 63

Gambar 4.8 Lintasan Lateral GG (Gunungguruh) pada peta ................................................ 63

Gambar 4.9 Profil (kiri) dan Penampang (kanan) dari Lintasan Lateral GG......................... 64

Gambar 4.10 Profil vertikal pada singkapan lokasi KN-11 .................................................. 65

Gambar 4.11 Profil vertikal pada singkapan lokasi KN-12 .................................................. 65

Gambar 4.12 Profil vertikal pada singkapan lokasi LY-1 ................................................... 65

Gambar 4.13 Peta sebaran fasies batugamping daerah penelitian......................................... 66

Gambar 4.14 Korelasi profil lintasan vertikal ...................................................................... 66

Gambar 4.15 Model 3D penyebaran fasies batugamping daerah penelitian.......................... 67

Gambar 4.16 Model bentuk pegendapan fasies batugamping daerah penelitian

(modifikasiPomar, 2004)…………………………………………………… 68

Gambar 4.17 Model lingkungan pegendapan fasies batugamping daerah

penelitian (modifikasi Nichols, 1999)............................................................ 69

Gambar 5.1 Klasifikasi Anderson untuk besaran stress relatif ............................................. 73

Gambar 5.2 Tipe umum rekahan berdasarkan pergerakan relatifnya; A. Rekahan

mode I (tension fractures), B. Rekahan mode II (shear fractures), C.

Rekahan mode III (shear fractures) (Twiss dan Moores,1992) ........................ 74

Gambar 5.3 Stilolit dan hubungannya dengan tension gashes, unloading fractures,

paleo-minimum stress direction, dan paleo-maximum stress direction

(Nelson, 1984) ................................................................................................ 75

Gambar 5.4 Berbagai macam pola strain pada stilolit (Nelson, 1985).................................. 75

Gambar 5.5 Pola rekahan gerus yang berhubungan dengan sesar (Twiss dan

Moores, 1992).................................................................................................. 78

Page 11: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

x

Gambar 5.6 Pola rekahan gerus yang berhubungan dengan lipatan (Twiss dan

Moores, 1992).................................................................................................. 78

Gambar 5.7 Istilah-istilah dalam teknik pengambilan data, data-data yang perlu

dikumpulkan dari lapangan.Garis B-B’ adalah garis lintasan, A adalah

besar bukaan atau tebal rekahan, L adalah panjang rekahan, dan S

adalah spasi antar rekahan (Sapiie, 1998) ......................................................... 79

Gambar 5.8 Lokasi Pengambilan Data Rekahan ................................................................. 80

Gambar 5.9 Contoh sketsa rekahan yang tidak alami akibat penambangan yang

merupakan induced fractures (Nelson, 1985) ................................................... 84

Gambar 5.10 Grafik log-log antara spasi rekahan terhadap jumlah kumulatifnya

pada lokasi 1 setelah diregresi Power Law ........................................................ 86

Gambar 5.11 Grafik log-log antara spasi rekahan terhadap jumlah kumulatifnya

pada lokasi 2 setelah diregresi Power Law .................................................... 87

Gambar 5.12 Grafik log-log antara spasi rekahan terhadap jumlah kumulatifnya

pada lokasi 3 setelah diregresi Power Law ...................................................... 87

Gambar 5.13 Grafik hubungan antara intensitas rekahan pada tiap jarak interval

pengukuran..................................................................................................... 90

Gambar 5.14 Grafik hubungan antara intensitas rekahan pada tiap jarak interval

pengukuran. .................................................................................................... 90

Gambar 5.15 Grafik hubungan antara intensitas rekahan pada tiap jarak interval

pengukuran ................................................................................................... 91

Gambar 5.16 Kelompok rekahan pada fasies batugamping penelitian dengan

masing-masing arah dominan yang berupa rekahan gerus (SF), stilolit

(ST), dan rekahan terbuka (EF) ................................................................................................ 96

Gambar 5.17 Analisis pola rekahan yang berhubungan dengan struktur lipatan dan

sesar mendatar di sekitar lokasi penelitian .................................................... 97

Page 12: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

xi

DAFTAR FOTO

Foto 3.1 Morfologi punggungan homoklin di lapangan, foto diambil dari jembatan ke arah

NW ................................................................................................................... 13

Foto 3.2 Morfologi perbukitan lipatan di lapangan (foto diambil dari Jalan Cicantayan ke

arah timur) ......................................................................................................... 15

Foto 3.3 Satuan Dataran Volkanik, foto diambil dari Gunung Walang ke arah tenggara (SE)

.......................................................................................................................... 17

Foto 3.4. Foto singkapan batupasir konglomeratan di daerah penelitian menghadap ke utara

.......................................................................................................................... 22

Foto 3.5. Foto singkapan konglomerat di daerah penelitian menghadap ke timur .............. 23

Foto 3.6. Foto singkapan batupasir konglomeratan yang memperlihatkan struktur sedimen

cross bedding (menghadap ke utara) .................................................................. 23

Foto 3.7. Foto singkapan perselingan batupasir – batulempung karbonan di daerah

penelitian (menghadap ke baratlaut) .................................................................. 23

Foto 3.8. Foto singkapan batupasir sisipan batulempung karbonan di daerah penelitian

(menghadap ke utara)......................................................................................... 24

Foto 3.9. Foto singkapan batupasir dengan struktur graded bedding (menghadap ke barat)

.......................................................................................................................... 24

Foto 3.10. Foto jejak fragmen konglomerat yang lepas pada batupasir konglomeratan

(menghadap ke baratdaya) ................................................................................ 25

Foto 3.11. Singkapan batulempung di daerah penelitian (menghadap ke utara) ................... 26

Foto 3.12. Singkapan batulempung di daerah penelitian dengan kondisi lapuk menghadap ke

utara .................................................................................................................. 27

Foto 3.13 Perbukitan Satuan Batugamping yang mencirikan morfologi reef arah SW)....... 28

Foto 3.14 Morfologi perbukitan Satuan Batugamping yang menunjukkan morfologi

(batugamping terumbu) menghadap ke timur (kiri) dan ke utara (kanan)........... 28

Foto 3.15. Singkapan batugamping di daerah penelitian pada beberapa quarry (menghadap

ke utara)............................................................................................................. 29

Foto 3.16. Singkapan perselingan batulempung batupasir tufan cukup segar menghadap ke

utara ................................................................................................................. 32

Foto 3.17. Singkapan breksi volkanik menghadap ke arah NW pada dinding Sungai Ci

Pelang yang memperlihatkan lapisan mendatar .................................................. 35

Page 13: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

xii

Foto 3.18. Singkapan Breksi Vulkanik menghadap ke barat .............................................. 35

Foto 3.19. Singkapan Endapan Alluvial menghadap ke arah timur ..................................... 37

Foto 3.20 Breksiasi mengindikasikan arah jurus bidang sesar (foto menghadap ke arah barat)

.......................................................................................................................... 39

Foto 3.21 Singkapan yang menunjukkan kenampakan kemiringan bidang sesar di lapangan

(foto menghadap ke utara) ................................................................................. 39

Foto 3.22 Gejala struktur di lapangan berupa slicken side (gores garis) dan sesar-sesar minor

pada batupasir ................................................................................................... 40

Foto 3.23 Singkapan yang menunjukkan gejala sesar mendatar Cipendeuy di lapangan

berupa shear fractures dan beberapa sesar dan lipatan minor (kondisi singkapan

agak lapuk, foto menghadap ke utara) ............................................................... 41

Foto 3.24 Gejala struktur sesar berupa shear fractures ........................................................42

Foto 3.25 Gejala sesar di lapangan berupa kenampakan offset dari dua bukit yang terpisah

(foto menghadap ke NW)................................................................................... 43

Foto 3.26 Gejala struktur berupa slicken side pada batugamping, Kedudukan N 20˚ E / 81 ˚

dan 10°, N 44° E, Arah pergerakan mengiri turun .............................................. 44

Foto 3.27 Gejala sesar di lapangan berupa kelurusan kontur dan sungai, serta shear fractures

dan gash fractures..................................................................................................45

Foto 4.1 Singkapan batugamping berlapis, dip ke selatan, lintasan vertikal paling utara

LY-1 ................................................................................................................. 53

Foto 4.2 Singkapan batugamping fasies rudstone (kiri: molusca rudstone, kanan: coral

rudstone) .......................................................................................................... 54

Foto 4.3 Singkapan batugamping fasies floatstone ......................................................... 55

Foto 4.4 Singkapan batugamping fasies branching coral bafflestone .............................. 56

Foto 4.5 Singkapan batugamping fasies platy coral bindstone ........................................ 57

Foto 4.6 Singkapan batugamping fasies head-massive coral framestone ........................ 57

Foto 4.7 Singkapan batugamping fasies wackestone ....................................................... 58

Foto 4.8 Singkapan batugamping fasies Foraminifera Packstone ................................... 59

Foto 4.9 Singkapan batugamping fasies Foraminifera Grainstone ................................. 60

Foto 4.10 Singkapan batuan asosiasi fasies wackstone-packstone ................................ 69

Foto 4.11 Singkapan batuan asosiasi fasies boundstone-floatstone ................................... 70

Foto 4.12 Singkapan batuan asosiasi fasies framestone-bafflestone-bindstone .................. 70

Foto 4.13 Singkapan batuan asosiasi fasies rudstone – floatstone ..................................... 71

Foto 5.1 Scanline pada Lokasi 1 (KN-12, Karangnangge-Gunungguruh) ........................ 81

Page 14: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

xiii

Foto 5.2 Scanline pada Lokasi 2 (KN-13, Karangnangge-Gunungguruh) ........................ 82

Foto 5.3 Scanline pada Lokasi 3 (KN-14, Karangnangge-Gunungguruh) ........................ 83

Foto 5.4 Rekahan-rekahan akibat penambangan yang merupakan induced fractures pada

Lokasi 1 ............................................................................................................ 84

Page 15: Jbptitbpp Gdl Maisiasrir 22621 1 2009ta r

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Intensitas rekahan pada fasies batugamping daerah penelitian ........... 92