jbjjbjbjbjbj

17
Bahan Pengisi PSA Syarat 1. Memiliki sifat biokompatibilitas a Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunak b Bahan tersebut tidak boleh mengandung substansi kronik yang larut dalam air, yang dapat dilepas dan diserap kedalam system sirkulasi sehingga menimbulkan respon toksisitas sistemik. c Bahan tersebut harus bebas dari bahan berpotensi menimbulkan sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu alergi d Bahan tersebut harus tidak memiliki potensi karsinogenik 2. Mudah dimasukkan kedalam saluran akar 3. Rapat ke lateral maupun apical 4. Tidak mengerut setelah dimasukkan 5. Tidak dapat ditembus oleh air dan memiliki kelembapan 6. Bersifat bakteriosit, atau paling tidak menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) 7. Radiopak 8. Tidak mewarnai gigi 9. Tidak mengiritasi jaringan periapeks atau mengganggu struktur gigi 10. Steril atau mudah disterilkan 11. Tidak larut dalam cairan rongga mulut 12. Bukan penghantar panas 13. Pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau semi solid dan sesudahnya menjadi keras 14. Mudah dikeluarkan dari saluran akar 15. Tidak menimbulkan respon imun 16. Mempunyai sifat adhesive pada saluran akar Jenis bahan pengisi saluran akar a. Bahan Pengisi Padat - Cone Perak Komposisi: dibuat dari perak murni dengan bentuk dan ukuran standar Keuntungan: - mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan panjang kerja. - Kekakuan dan fleksibelitasnya memungkinkan pengisian saluran

Upload: afsadadg

Post on 22-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jbjb

TRANSCRIPT

Bahan Pengisi PSA

Syarat1. Memiliki sifat biokompatibilitasa Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunakb Bahan tersebut tidak boleh mengandung substansi kronik yang larut dalam air, yang dapat dilepas dan diserap kedalam system sirkulasi sehingga menimbulkan respon toksisitas sistemik.c Bahan tersebut harus bebas dari bahan berpotensi menimbulkan sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu alergid Bahan tersebut harus tidak memiliki potensi karsinogenik2. Mudah dimasukkan kedalam saluran akar3. Rapat ke lateral maupun apical4. Tidak mengerut setelah dimasukkan5. Tidak dapat ditembus oleh air dan memiliki kelembapan6. Bersifat bakteriosit, atau paling tidak menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik)7. Radiopak8. Tidak mewarnai gigi9. Tidak mengiritasi jaringan periapeks atau mengganggu struktur gigi10. Steril atau mudah disterilkan11. Tidak larut dalam cairan rongga mulut12. Bukan penghantar panas13. Pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau semi solid dan sesudahnya menjadi keras14. Mudah dikeluarkan dari saluran akar15. Tidak menimbulkan respon imun16. Mempunyai sifat adhesive pada saluran akar

Jenis bahan pengisi saluran akara. Bahan Pengisi Padat Cone Perak Komposisi:dibuat dari perak murni dengan bentuk dan ukuran standarKeuntungan: mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan panjang kerja. Kekakuan dan fleksibelitasnya memungkinkan pengisian saluran akar yang bengkok dan sempit fleksibel tetapi tidak resilien sehingga mudah mengadaptasi kurvatur saluran. sesuai dengan bagian apical bila saluran dipreparasi ke bentuk standar, tanpa pelebaran servikal saluran dengan aksi reaming. mudah dimasukkan ke saluran yang sempit atau berkelok-kelok karena cone terkecil sekalipun mempunyai kekakuan yang baik, dapat dimasukkan ke saluran pada panjang yang tepat, dapat terlihat pada radiograf.Kerugian: Adaptasi buruk Ini adalah masalah utama. tidak dapat beradaptasi dengan baik pada dinding saluran akar yang tak teratur. Toksisitas Kon perak akan berkarat bila berkontak lama dengan cairan jaringan. Produk karat akan menyebar dan merusak jaringa periapeks. Sulit dikeluarkan pengangkatan kon perak. Kon perak sering kali terkunci dengan erat di saluran akar sebelum disemen. Kegagalan jangka panjang Kerapatan apeks dan mahkota kurang baik dibandingkan guttaperca.

b. Bahan Pengisi Pasta Zinc Oksida Zinc oksida eugenol (tanpa modifikasi)Komposisi:Kandungan utama bubuk adalah white rosin untuk mengurangi kerapuhan saat setting zink state sebagai plasticizer dan zink acetate untuk meningkatkan kekuatan Larutannya adalah eugenol dengan minyak olive sebagai plasticizer.

Presentase Bubuk :Zink okside 69%White rosin 29,3%Zink state 1%Zink acetat 0,7%Sifat: higroskopis berwarna kuning muda atau putih, mudah rapuh, mudah larut dalam asam, merupakan antiseptik ringan, tidak berbau, tidak larut dalam air atau alkohol toksisitas rendah

Oksida seng dapat dicampur dengan eugenol membentuk campuran murni (tanpa aditif) yang kental. Formula lain berupa campuran oksida eugenol (OSE) dengan berbagai aditif. Tipe yang umum dikenal adalah N2 atau RC2B. Jenis ini merupakan derifat dari formula Sargenti dan mengantung opaker, oksida metalik (timah) atau klorida (mercuri), steroid (sekali-kali), plasticizers, paraformaldehid, dan berbagai bahan lainnya. Grossman SealerGrossman memiliki komposisi yaitu powder dan liqiud. Powder terdiri dari ZnO, Staybellite resin, bismuth subcarbonate, sodium borate anhydrous sedang liquid terdiri dari Eugenol. Grossman membuat kriteria ideal untuk semen saluran akar. Tidak ada satupun semen saluran akar yang dapat memenuhi kriteria tersebut walaupun memiliki kelebihan. Kriteria tersebut adalah : Toleransi jaringan, bahan tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan maupun kematian sel Memiliki dimensi yang stabil, tidak mengerut sewaktu pengerasan. Memiliki waktu pengerasan yang lama agar waktu kerja lama dan hasilnya baik. Tidak mewarnai gigi dan jaringan sekitarnya. Tidak larut dalam cairan rongga mulut Bersifat bakteriostatis Memiliki daya adhesif yang kuat.Kalsium HidroksidaKalsium hidroksida merupakan senyawa kimia dengan rumus Ca(OH)2, berwarna bubuk putih atau kristal dan terjadi oleh karena reaksi pencampuran antara kalsium oksida dengan air. Kalsium hidroksida juga bisa didaptkan dari reaksi antara larutan kalium dengan sodium hidroksida. Kalsium hidroksida memiliki sifat seperti : Kalsium hidroksida dapat menetralisir asam fosfor yang terlepas dari semen fosfat. Memiliki pH 11-12, kebasaan ini dapat menghancurkan daya tahan mikroorganisme yang terdapat pada gigi yang karies. Kelarutannya tinggi. Penggunaannya mudah Radiopak Tidak iritasi Bakterisid

c. Bahan pengisi Plastis Gutta PerchaGutta Percha adalah lateks koagulasi dari sejumlah pohon tropis.

Secara kimia merupakan transisomer karet. Gutta percha merupakan suatu bahan alami yang terdiri dari eksudat koagulasi yang telah dimurnikan dari pohon Mazer (Isonandra percha). Gutta percha yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran gigi terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk dan bentuk . Bentuk Komposisi: (%)Zinc Oxide 66Metal sulfates(radiopacity) 11Gutta-percha 20Additives like colophony(rosin,dll) 3

Kegunaan: untuk produk-produk yang diinjeksikan karena memiliki sifat aliran yang lebih baik. Sedangkan bentuk biasa digunakan untuk batangan gutta percha atau gutta percha coneSifat:Sifat Biologis tidak mengiritasi jaringan lunak dan pulpa, tidak berbau sebagai bahan pengisian saluran akar mudah disterilkam dapat menghambat pertumbuhan bakteri/aktivitas anti bakteri dengan menggunakan desinfektan dingin seperti larutan metafen tak berwarna atau senyawa ammonium kuarterner seperti zefiran, larutan trimersal 0,1% dan etil alcohol 60%..

Daftar Pustaka:Grossman IL. 1995. Ilmu Endodonti dalam Praktek, edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGCHarty FJ. 1992. Endodonti Klinis, edisi 3. Jakarta : HipocratesGrossman LI. 1978. Endodontic Practice, 6th ed. Philadelphia : Toppen Company

Sifat Fisik bersifat plastisitas, untuk mendapatkan sifat plastis digunakan teknik melalui pemanasan (thermoplasticied gutta-percha technique) dan secara kimiawi (kloroperca, eucaperca Bentuk molekul translinear dan sifat kristalnya lebih cepat sehingga mengakibatkan guta percha lebih keras dan kaku sehingga lebih mudah patah serta kurang elastic pada getah murni.

Daftar Pustaka:Grossman IL. 1995. Ilmu Endodonti dalam Praktek, edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGCNicholls E. 1984. Endodontics, 3rd ed. Bristol: J Wright and Sons LtdGrossman LI. 1952. Dental Formulas and Aids to Dental Practice. Philadelphia : Lea and Febriger Company Ltd

Sifat TermisKarakteristik temperature gutta percha berdasarkan proses terjadinya kristalisasi dibagi atas 2 bentuk yaitu alpha dan beta. Bentuk fase beta melunak sekitar 98,6 F (37C) berubah menjadi bentuk kristal ke fase alfa sekitar 107,6F - 111,2F (42C - 44C) dan akhirnya mengerut, berbentuk amorphous Hasil pembentukan fase alpha dapat mengalami pengerutan sedikit akan tetapi kompaksi tekanan serta penggunaan teknik yang baik dapat mengalami proses pengerutan. Dapat dilunakan dengan pelarut kimia untuk meningkatkan adaptasi dalam persiapan pengisian saluran akar. Daftar Pustaka:Cohen S. 1998. Pathways of Pulp, 7th ed. Philadelphia : Mosby IncWilliams DF, Cunningham J. 1979. Material in Clinical Dentistry. New York : Oxford University Press

Sifat Kimia- Struktur kimia gutta percha secara alamiah berasal dari polimer Isoprene (C5H8) yang merupakan molekul organic yang ditandai suatu atom ikatan rantai kovalen - Struktur isomer gutta percha adalah trans -1,4-poly isoprene, dimana memiliki struktur yang teratur yang dapat mengalami kristalisasi sehingga tampak keras dan kaku.

Daftar Pustaka:Cohen S. 1998. Pathways of Pulp, 7th ed. Philadelphia : Mosby IncWilliams DF, Cunningham J. 1979. Material in Clinical Dentistry. New York : Oxford University Press

Sifat Biokompatibilitas dapat menginduksi pembentukan jaringan keras (respon osteogenic) merangsang penutupan apeks, serta mengurangi efek samping pada pengisian saluran akar. Bahan ini juga dapat memadat dengan baik dan melekat erat pada permukaan dinding saluran akar.

c. Bahan Pengisi SemenSemen Seng Oksida-ResinSebagian besar semen untuk penggunaan umum mengandung resin seng-oksida sebagai dasar serbuk.

Semen Kalsium HidroksidaBeberapa semen seng-oksida-eugenol telah dimodifikasi dengan memasukkan kalsium hidroksida. Sealapex, suatu produk Kerr manufacturing Company merupakan sealer saluran akar polimerik kalsium hidroksida, noneugenol.

Semen glass-ionomerSemen glass-ionomer terbukti lebih efektif daripada semen zinc oksida eugenol untuk mencegah kebocoran secara in vitro (Pitt Ford, 1979; Zidan dan ElDeeb, 1985)

Semen polikarboksilat Semen polikarboksilat merupakan sealer efektif asalkan ada kontak yang cukup dengan dinding saluran akar(McComb dan Smith, 1976). Kekurangannya adanya perlunya alat plastic khusus karena sangat adhesive terhadap logam.

Semen kalsium fosfatSemen kalsium fosfat mempunyai kemampuan yang baik untuk membasahi dinding dentin dan membentuk hidrosiapatit sebagai produk samping dari pengerasan, membuat semen ini dapat di toleir dengan baik oleh jaringan vital. Semen Kalsium HidroksidaBeberapa semen seng-oksida-eugenol telah dimodifikasi dengan memasukkan kalsium hidroksida. Sealapex, suatu produk Kerr manufacturing Company merupakan sealer saluran akar polimerik kalsium hidroksida, noneugenol.

Semen glass-ionomerSemen glass-ionomer terbukti lebih efektif daripada semen zinc oksida eugenol untuk mencegah kebocoran secara in vitro (Pitt Ford, 1979; Zidan dan ElDeeb, 1985)

Semen polikarboksilat Semen polikarboksilat merupakan sealer efektif asalkan ada kontak yang cukup dengan dinding saluran akar(McComb dan Smith, 1976). Kekurangannya adanya perlunya alat plastic khusus karena sangat adhesive terhadap logam.

Semen kalsium fosfatSemen kalsium fosfat mempunyai kemampuan yang baik untuk membasahi dinding dentin dan membentuk hidrosiapatit sebagai produk samping dari pengerasan, membuat semen ini dapat di toleir dengan baik oleh jaringan vital.d. Bahan yang ditambah obat-obatan : Dapat dibagi dalam dua kelompok : pertama yang merupakan desinfektan dan antiphlogistik yang ditambahkan untuk menekan sakit pascaoperatif; kedua yang ditambah dengan kalsium hidroksid untuk merangsang sementogenesis dan dentinogenesis pada foramen, sehingga membentuk seal biologi permanen.

3.2 Komposisi bahan pengisi saluran akara. GuttaperchaGutta percha dapat digunakan untuk cone saluran akar serta berisi gutta percha (19-22%), zinc oksid(59-75%) dan malam, bahan pewarna, bahan antioksidasi dan bahan opak (2-17%), bervariasi dari merek satu ke yang lain (Friedman dkk, 1975).

b.Zink okside eugenolKandungan utama bubuk adalah zink oksida dengan bahan tambahan seperti white rosin untuk mengurangi kerapuhan saat setting, zink state sebagai plasticizer dan zink acetate untuk meningkatkan kekuatan. Larutannya adalah eugenol dengan minyak olive sebagai plasticizer.

Bubuk :Zink okside 69%White rosin 29,3%Zink state 1%Zink acetat 0,7%

Powder : Eugenol 85%Minyak zaitun (olive oil) 15%

c.Semen Seng-Oksida-ResinSebagian besar semen untuk penggunaan umum mengandung resin seng-oksida sebagai unsur dasar serbuk. Termasuk dalam kelompok ini adalah semen Grossman, Siller Saluran akar Kerr*, Tubli Seal Kerr,* Kloropeka N-O, N2 normal, Semen Wachs, dan Endomethasone. Cairannya biasanya terdiri dari hanya eugenol atau dalam kombinasi dengan cairan lain seperti balsam Canada, eukaliptol, beechwood creosote, atau minyak amandel manis dalam berbagai jumlah. Kloropeks N-O dan kloroperca dicampur dengan kloroform.

d.Semen ParaformaldehidaMeskipun bahan dasar semen paraformaldehida adalah seng oksida, biasanya mengandung unsur lain, termasuk paraformaldehida, yang dipermasalahkan. Biasanya N2 mengandung tetrosida timah dan kortikosteroid, sedangkan Endomethasone mengandung kortikosteroid. Kortikosteroid diperkirakan mengurangi rasa sakit pasca-operasi.

e.Semen Ionomer Kaca

Glass ionomer cement adalah bahan yang dapat digunakan sebagai pengisi saluran akar. pada pengisian saluran akar dengan glass ionomer cement, sebelum meletakkan cone, sealer glass ionomer cement diaduk sesuai dengan aturan pabrik. Kemudian sealer dimasukkan ke saluran akar dengan menggunakan lentulo supaya dinding saluran akar terlapisi glass ionomer cement. Master cone diletakkan ke saluran akar sesuai dengan panjang kerja, kemudian finger spreader dimasukkan ke saluran akar 1-2 mm lebih pendek dari panjang kerja dan dikondensasi secara lateral.

e. Kalsium HidroksidaBiasanya hanya mengandung larutan kalsium hidroksida dengan air namun kurang cukup kuat. Selain campuran dengan kalsium hidroksida juga terdapat campuran larutan metal selulosa atau resin dalam pelarut yang mudah menguap seperti kloroform yang lebih kohesif dan lebih kurang

1. Semen2.1 Semen Seng-Oksida-ResinKomposisi: Bubuk terdiri dari resin seng oksida Cairannya terdiri dari eugenol1.2 Semen Grossman Grossman mengembangkan suatu semen yang tidak menodai struktur gigi dan memenuhi syarat-syarat paling ideal bagi semen saluran akar.Formulanya adalah sebagai berikut:Bubuk: Seng oksida, reagen 42% Resin staybelite 27% Bismuth subkarbonat 15% Barium sulfat 15% Sodium borat 1%

Cairan: -Eugenol atau minyak daun pimenta

a) Zinc Okside EugenolMerupakan bahan porus, relatif rapuh, dan larut dalam cairan jaringan. Bila masuk ke jaringan periapikal mudah mengalami pembusukan.

Bersifat sitotoksik dan mutagenik, terutama pada dosis tinggi. Semen seng oksida eugenol juga mempunyai waktu pengerasan yang lambat. Bila sudah mengeras, bahan zinc oxide eugenol membentuk porus dan lemah. Bahan dapat mengalami dekomposisi dalam cairan jaringan.(-) Semen ini tidak kuat (hanya 1/5 kekuatan semen zinc fosfat) dan tidak tahan erosi. ZOE yang lebih baru mengandung polystirene, bahan-bahan kimia dan pengisi dengan maksud untuk menambah kekuatan.

b) Kalsium Hidroksida Dapat menetralisasi asam fosfor yang terlepas dari semen fosfat; ketebalan sebesar 0,25 mm sudah cukup efektif untuk menahan terobosan asam. pH bahan ini adalah sekitar 11 sampai 12; kebasaan ini menghancurkan daya tahan mikroorganisme yang terdapat pada karies gigi. Sifat-sifat mekanis compressive strength selama 24 jam adalah sebesar 6-10 mn/m2; tensile strength 1-2 mn/m2. Kelarutan tinggi; diperoleh angka 25-30% dalam air setelah 1 minggu

a. Semen Saluran AkarKegunaannya biasanya untuk menyemen bahan pengisi saluran akar, melapisi saluran akar, mengisi saluran akar tambahan, mengontrol pertumbuhan bakteri yang masih ada dalam saluran akar.

b. Zinc oksid EugenolKomposisi : Bubuk (zinc oksid 69%, white resin 29%, zinc stearate 1%, zinc acetate 0,7%) dan Larutan (eugenol 85% dan minyak zaitun 15%)Indikasi Penggunaan : Biasanya digunakan untuk indikasi perawatan pulpa gigi sulung nonvital/medikamen pulpektomi.

c. Kalsium HidroksidaMerupakan bubuk berwarna putih atau Kristal dan terjadi oleh karena pencampuran antara kalsium hidroksida dengan air. Memiliki sifat dapat merangsang penyembuhan dan mendorong terbentuknya dentin sekunder sehingga sering terjadi internal resorbsi pada dentin.Indikasi : sebagai bahan pulp capping, medikasi intrakanal/intrakanal dressing dan perawatan pulpa gigi sulung (vital).

d. Guttapercha Indikasi : pengisian saluran akar yang kompleks

Medikamen

Syarat medikamen saluran akar :1. Germisida & fungisida yg efektif2. Tidak mengiritasi jaringan periapikal3. Tetap stabil dalam larutan4. Mempunyai efek antimikrobial yg lama5. Aktif dengan adanya darah, serum, derivat protein jaringan6. Tegangan permukaan rendah7. Tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal8. Tidak menodai struktur gigi9. Dapat dinonaktifkan dalam medium biakan10. Tidak menginduksi respon imun berantara-sel

A. Essential Oil Eugenol B. Phenolic Compound Fenol Para-klorofenol Para-klorofenol berkamfer C. Formaldehid Formokresol Glutaraldehid Cresatin N2 D. Kalsium Hidroksida E. Halogen Sodium Hipoklorit Iodine in Potassium Iodide F. Corticosteroid/ Antibiotic Paste

Minyak AtsiriMinyak Atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris, minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatic, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.(-) Merupakan desinfektan yang lemah. Misalnya eugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.1.1 EugenolBahan ini adalah esens kimiawi minyak cengkeh dan mempunyai hubungan dengan fenol. Agak lebuh mengiritasi daripada minyak cengkeh dan keduanya adalah suatu antiseptic dan anodin. (Walton dan Torabinejad, 1998)Bahan ini bersifatnya sedatif dan pemakaian setelah pulpektomi, sebagai bagian dari sealer saluran akar, sebagai campuran dari tambalan sementara.2.4.2.2 Berbasis fenol.Fenol merupakan Bahan kristalin putih yang mempunyai bau khas bau bara. Fenol yang di cairkan (asam karbolik) terdiri dari 9 bagian fenol dan 1 bagian air. Fenol adalah racun protoplasma dan menyebabkan nekrosis jaringan lunak. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.2.2 Para-KlorofenolPara-Klorofenol masuk lebih ke dalam tubuli dentin sehingga memusnahkan mikroorganisme di saluran akar. Berfungsi untuk presipitasi atau koagulasi bakteri. Compound ini adalah pengganti produk fenol dengan klorin menggantikan salah satu atom hydrogen. (Walton dan Torabinejad, 1998) 2.4.2.2.3 Para-klorofenol berkamferBahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian berkamfer. Bahan ini memperoleh popularitas tingkat tinggi sebagai medikamen saluran akar selam satu abad. Kamfer berguna sebagai suatu sarana dan suatu pengencer serta mengurangi efek mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni selain itu juga memperpanjang efek antimicrobial. (Walton dan Torabinejad, 1998)Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat mengiritasinya kecil dan mempunyai spektrum anti bakteri yang luas dan semua perawatan saluran akar gigi dan gigi yang mempunyai kelainan apikal.2.4.2.2.4 ChkM (Chlorphenol kamfer menthol)Terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian kamfer. Daya desinfektan sifat mengiritasi lebih kecil dari pada formokresol. Mempunyai spectrum anti bakteri luas dan efektif terhadap jamur. Bahan utamanya Para- klorofenol. Mampu memusnahkan berbagai mikroorganisme dalam saluran akar. Kamfer sebagai sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari para- klorofenol murni. Selain itu memperpanjang efek antimicrobial. Menthol mengurangi sifat iritasi clorophenol dan mengurangi rasa sakit.Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat mengiritasi keil dan mempunyai spectrum anti bakteri yang luas dan digunakan dalam semua7perawatan saluran akar gigi yang mempunyai kelainan apikal. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.2.5 CresopheneTerdiri dari chlorofenol, hexachlorophene, thymol, dan dexamatasone yaitu sbagai antiphlogisticum. Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan periodontitis, apikalis akuta yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa over instrumentasi. Dipakai pada gigi dengan periodontitis apikalis tahap awalakibat instrumentasi berlebih. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.2.6 CresatinJuga dikenal dengan metakresil asetat, bahan ini adalah suatu cairan jernih, berminyak dan tidak mudah menguap. Mempunyai sifat antiseptic dan meringankan rasa sakit. Efek antimicrobial cresatin lebih kecil dari pada formokresol atau para-klorofenol berkamfer, obat ini juga tidak begitu mengiritasi jaringan. Bahan ini digunakan untuk semua perawatan saluran akar gigi dan kelainan gigi apikal. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.3 Aldehid 2.4.2.3.1 FormokresolBahan ini adalah kombinasi formalin dan kresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1. Formalin merupakan desinfektan kuat yang bergabung dengan albumin membentuk suatu substansi yang tidak dapat di larutkan formokresol adalah suatu medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat efektif terhadap organisme aerobik dan anaerobik yang di temukan dalam saluran akar.Bahan ini efektif untuk bakteri aerob dan anaerob namun dapat menimbulkan efek nekrosis. Penggunaannya pada gigi non vital, mematikan saraf gigi dan sebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan pada perawatan pulpektomi. (Walton dan Torabinejad, 1998)82.4.2.3.2 GlutaraldehidMinyak tanpa warna ini agak larut dalam air dan disamping itu mempunyai reaksi yang agak asam. Obat ini merupakan desinfeksi yang sangat kuat dan fiksatif. Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi inflamasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.4 Kalsium hidroksidaKompound ini juga telah digunakan sebagai medikamen saluran akar. Pengaruh antiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH-nya yang tinggi dan pengaruh melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik.Pasta kalsium hidroksida paling baik digunakan sebagai suatu medikamen intrasaluran bila ada penundaan yang terlalu lama antar kunjungan karena bahan ini tetap manjur selama berada dalam saluran akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.5 NitrogenMerupakan suatu antiseptik yang mengandung para formaldehida sebagai suatu bahan utamanya, dapat digunakan sebagai medikamen intrasaluran maupun sebagai siler atau bahan pengisi. Nitrogen mengandung eugenol dan fenilmerkurik borat, dan kadang kadang juga terdapat bahan bahan tambahan sepertibtimah hitam, kortikosteroid, antibiotika dan minyak wangi. Efek antimikrobialnya hanya sebentar, dan menghilang kira-kira seminggu atau sepuluh hari. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.6 HalogenDigunakan sebagai medikamen intraselular yang mempunyai pengaruh desinfektan berbanding terbalik dengan berat atomnya, yang termasuk golongan ini adalah:2.4.2.6.1 Sodium Hipoklorit.Kompoun ini kadang-kadang digunakan sebagai medikamen intrasaluran. Mempunyai pengaruh desinfektan terbesar di antara kelompok sodium hipoklorit. Sodium hipoklorit sebagai medikamen saluran akar yang efektif namun bersifat9iritasi. Aktivitas sodium hipoklorit ini hebat tetapi hanya sementara, compound ini lebih baik di aplikasikan pada saluran akar tiap dua hari sekali.Bahan ini memiliki chlorine yang bersifat iritatif, tidak stabil dan bersifat toksik bila dalam jumlah besar. Bahan ini bisa juga digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.4.2.6.2 YodidaBahan ini mungkin memusnahkan mikroorganisme dengan membentuk garam yang merugikan kehidupan mikroorganisme.Kompond yodida terdiri dari :2 bagian antiseptic yodin, 4 bagian antiseptik yodida, dan 94 bagian air distilasi. (Walton dan Torabinejad, 1998) 2.4.2.7 Komponen Amonium KuartenerQuats adalah compound yang menurunkan tegangan permukaan larutan. Bahan bahan ini di buat tidak aktif oleh compound antiseptic. Karena compound antiseptic kuartener bermuatan positif dan mikroorganisme antiseptic, akan terbentuk suatu efek permukaan aktif dengan compound melekat pada mikroorganisme dan membalik muatannya. (Walton dan Torabinejad, 1998)2.5.3 DesinfektanZat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Macam-macam desinfektan yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi :2.5.3.1 AlkoholEtil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa. (Hermanto, 2005)2.5.3.2 AldehidGlutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada10kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam. (Hermanto, 2005)2.5.3.3 BiguanidKlorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luasdalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus. (Hermanto, 2005)2.5.3.4 Senyawa halogenHipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ionhalide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine). (Hermanto, 2005)2.5.3.5 FenolLarutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium. (Hermanto, 2005)2.5.3.6 KlorsilenolKlorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyakdigunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol). (Hermanto, 2005)

DEVITALISASI:

Kegunaan:Di kedokteran gigi, arsen digunakan untuk devitalisasi jaringan pulpa yang inflamasi sebelum dilakukan perawatan saluran akar. Arsen: (-) - Aplikasi yang lebih dari 3 hari atau kebocoran zat ini dapat menyebabkan efektoksik pada jaringan pulpa dan nekrosis pada jaringan periodontal dan tulang alveolar.- Kerusakan dinding pembuluh darah juga dapat terjadi yang mengarah padaperdarahan dan trombosis menyebabkan tidak berfungsinya pembuluh darah dan gangguan nutrisi yangakhirnya berakibat pulpa nekrotik.Kebocoran arsen mungkin disebabkan oleh hal sebagai berikut: (1) pengisian tumpatan sementara yangtidak hermetic yang memungkinkan arsen keluar melalui filler dan menembus gingival, (2) pada kavitaskelas II atau kondisi karies yang tersembunyi, (3) saliva dapat masuk ke kavitas dan membawa arsenkeluar dari kavitas, (4) adanya saluran akar lateral atau saluran akar aksesori yang memungkinkan arsenuntuk mencapai jaringan periodontal, (5) Adanya perforasi pada bifurkasi, (6) penggunaan arsen jangkapanjang, lebih dari 1-2 har