jawaban pertayaan penuntun faal

4
Jawaban no.1 halaman 5 Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks. Komponen-komponen yang dilalui refleks : 1. Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit 2. Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf pusat (medula spinalis-batang otak) 3. Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen 4. Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer 5. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar Jwban no. 3 hal 2 sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua jenis refleks saliva yang berbeda: (1) refleks saliva sederhana, atau tidak terkondisi, dan (2) refleks saliva didapat, atau terkondisi. Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau 10 reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan. Sewaktu diaktifkan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. Pusat saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Tindakan-tindakan gigi mendorong sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut. Pada refleks saliva didapat (terkondisi), pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. Hanya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran saliva melalui refleks ini (Sherwood, 2001).

Upload: reski-puspita-ningrum

Post on 04-Aug-2015

61 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Pertayaan Penuntun Faal

Jawaban no.1 halaman 5

Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks. Komponen-komponen yang dilalui refleks :1. Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit2. Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf pusat (medula spinalis-batang otak)3. Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen4. Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer5. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar

Jwban no. 3 hal 2

sekresi saliva dapatditingkatkan melalui dua jenis refleks saliva yang berbeda: (1) refleks salivasederhana, atau tidak terkondisi, dan (2) refleks saliva didapat, atau terkondisi.Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau10reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan.Sewaktu diaktifkan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat sarafaferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. Pusatsaliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjarsaliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Tindakan-tindakan gigi mendorongsekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasiterhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut. Pada refleks saliva didapat(terkondisi), pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. Hanya berpikir,melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicupengeluaran saliva melalui refleks ini (Sherwood, 2001).

Jwban no 5 hal 2

Sewaktu gerakan massa kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum, terjadi peregangan rektum yang kemudian merangsang reseptor regang di dinding rectum dan memicu refleks defekasi.1 Satu dari refleks-refleks ini adalah refleks intrinsik yang diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam rektum. Hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut : Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang menyebar

Page 2: Jawaban Pertayaan Penuntun Faal

melalui pleksus mienterikus untuk menibulkan gelombang peristaltik di dalam kolon desenden, sigmoid, dan rektum, mendorong feses ke arah anus. Sewaktu gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus. Jika sfingter ani eksternus juga dalam keadaan sadar, dan berelaksasi secara volunter pada waktu yang bersamaan, terjadilah defekasi.2 Peregangan awal dinding rektum menimbulkan perasaan ingin buang air besar.1Apabila defekasi ditunda, dinding rektum yang semula teregang akan perlahan-lahan melemas dan keinginan untuk buang air besar mereda samapi gerakan massa berikutnya mendorong lebih banyak feses ke dalam rektum, yang kembali meregangkan rektum dan memicu refleks defekasi. Selama periode non-aktif, kedua sfingter anus tetap berkontraksi untuk memastikan tidak terjadi pengeluaran feses.1Refleks defekasi mienterik intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya secara normal bersifat relatif lemah. Agar menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, refleks biasanya harus diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain, suatu refleks defekasi parasimpatis yang melibatkan segmen sakral medulla spinalis. Bila ujung-ujung saraf dalam rektum dirangsang, sinyal-sinyal dihantarkan pertama ke dalam medulla spinalis dan kemudian secara refleks kembali kekolon desenden, sigmoid, rektum, dan anus melalui serabut-serabut saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus. Sinyal-sinyal parasimpatis ini sangat memperkuat gelombang peristaltic dan juga merelaksasikan sfingter ani internus, dengan demikian mengubah refleks defekasi mienterik instrinsik dari suatu usaha yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang kuat, yang kadang efektif dalam mengosongkan usus besar sepanjang jalan dari fleksura splenikus kolon sampai ke anus.2

jwban no 2 hal 5

Fungsi utama muscle spindle yaitu untuk mendapatkan apa yang disebut reflek meregang atau refleks myotatic yang dipertimbangkan dalam proses neomuscular yang melambangkan dasar gerak plyometric. Ketika serat otot secara cepat dibebani dengan kekuatan dari luar, maka menyebabkan peregangan secara tiba-tiba, pemanjangan serat terdeteksi oleh muscle spindle, yang mendatangkan respon dinamis ini.

, fungsi dari muscle spindle adalah (1) mendeteksi perubahan panjang serabut otot,(2) mendeteksi kecepatan perubahan panjang otot, sedangkan fungsi dari organ tedo golgi adalah mendeteksi ketegangan yang bekerja pada tendo golgi saat otot berkontraksi. Dengan terstimulasinya muscle spindle dan organ tendo golgi lewat gerakan rileks passive movement akan mempengaruhi mekanisme kontraksi dan rileksasi otot, yaitu bahwa ion-ion calsium secara normal berada dalam ruang reticulum sarcoplasma.

Golgi Tendon Organs (GTO). GTO adalah stretch receptor yang terletak di dalamtendon otot tepat di luar perlekatannya pada serabut otot tersebut. Refleks GTO bisaterjadi akibat tegangan otot yang berlebihan. Sinyal-sinyal dari GTO merambat kemedula spinalis yang menyebabkan terjadinya hambatan respon (negative feed-back)terhadap kontraksi otot yang terjadi. Hal ini untuk mencegah terjadinya sobekan ototsebagai akibat tegangan yang berlebihan. Dalam hal ini refleks GTO merupakanpelindung untuk mencegah terjadinya sobekan otot, namun dapat juga bekerja samadengan muscle spindle untuk mengontrol seluruh kontraksi otot dalam pergerakan tubuh.Sedangkan peran golgi tendon organs dalam proses pergerakan atau pengaturan motorikadalah mendeteksi ketegangan selama kontraksi otot atau peregangan otot. Namun antaragolgi tendon organs dengan muscle spindle ada perbedaan fungsi. Muscle spindle

Page 3: Jawaban Pertayaan Penuntun Faal

berfungsi untuk mendeteksi perubahan panjang serabut otot, sedangkan golgi tendonorgans berfungsi mendeteksi ketegangan otot.

Jwban no 4 hal 6

Jenis serabut ototSerabut otot cepat dan serabut otot lambat Setiap otot tubuh terdiri dari serabut otot cepat dan serabut otot lambat, serta serabut otot lain dengan kecepatan antara kedua kecepatan extrem di atas. Otot-otot yang bereaksi dengan cepat terutama terdiri dari atas serabut-serabut otot “cepat” dengan hanya sejumlah kecil serabut otot lambat. Sebaliknya, otot-otot yang bereaksi lambat tetapi dengan kontraksi yang lama terutama terdiri atas serabut serabut “lambat”. Perbedaan antara kedua jenis serabut ini adalah:Serabut otot cepat memiliki ciri-ciri seperti berikut1. Serabut-serabut besar untuk kekuatan kontraksi yang besar.2. Retikulum sarkoplasma yang luas sehingga dapat dengan cepat melepaskan ion-ion kalsium untuk memulai kontraksi.3. Sejumlah besar enzim glikolisis untuk pelepasan energi yang cepat melalui proses glikolisis.4. Suplai darah yang tidak terlalu luas karena metabolisme oksidatif tidak begitu penting.5. Lebih sedikit mitokondria, juga karena metabolisme oksidatif tidak begitu penting.Serabut otot lambat memiliki ciri-ciri seperti berikut:1. Serabut serabutnya lebih kecil.2. Juga dipersarafi oleh serabut-serabut saraf yang lebih kecil.3. Sistem pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas untuk menyediakan sejumlah oksigen tambahan.

4. Peningkatan hebat pada jumlah mitokondria, juga untuk membantu tingkat metabolisme oksudatif yang tinggi

5. Serabut-serabut mengandung sejumlah besar mioglobin, yakni suatu protein mengandung besi serupa hemoglobin sel-sel darah merah. Mioglobin bergabung dengan oksigen dan menyimpan oksigen tersebut sampai diperlukan. Hal ini juga sangat mempercepat transpor oksigen ke mitokondria. Pada otot lambat, moiglobin memberi warna kemerah-merahan sehingga dinamakan otot merah, sedangkan pada otot cepat terdapat kekurangan mioglobin sehingga disebut otot putih.