jawaban pbl 5 no 4

3
4. Kontrol lokal bekerja pada otot polos saluran napas dan arteriol untuk mencocokkan aliran udara dan aliran darah. Resistensi masing-masing saluran napas yang menuju ke alveolus tertentu dapat disesuaikan secara independen sebagai respons terhadap perubahan lingkungan lokal alveolus tersebut. Situasi ini sama halnya dengan kontrol arteriol sistemik. a. Efek O 2 pada otot polos arteriol paru. Secara bersamaan, berlangsung efek lokal pada oto polos vaskular paru, untuk secara maksimal menyamakan aliran darah dengan aliran udara. Seperti pada sirkulasi sistemik, distribusi curah jantung ke berbagai anyaman kapiler alveolus dapat dikontrol dengan menyesuaikan resistensi terhadap aliran udara melalui arteriol paru spesifik. Jika aliran darah lebih besar daripada aliran udara ke suatu alveolus, maka kadar O 2 di alveolus dan jaringan sekitar turun di bawah normal karena darah yang banyak akan mengekstrasikan lebih banyak O 2 dari alveolus dibandingkan biasanya. Penurunan lokal konsentrasi O 2 menyebabkan vasokontriksi arteriol paru yang mendarahi anyaman kapiler ini sehingga aliran darah berkurang untuk menyamai aliran udara yang lebih kecil.

Upload: qurotulaqyun

Post on 25-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

skenario ke 3

TRANSCRIPT

4. Kontrol lokal bekerja pada otot polos saluran napas dan arteriol untuk mencocokkan aliran udara dan aliran darah.Resistensi masing-masing saluran napas yang menuju ke alveolus tertentu dapat disesuaikan secara independen sebagai respons terhadap perubahan lingkungan lokal alveolus tersebut. Situasi ini sama halnya dengan kontrol arteriol sistemik.a. Efek pada otot polos arteriol paru.Secara bersamaan, berlangsung efek lokal pada oto polos vaskular paru, untuk secara maksimal menyamakan aliran darah dengan aliran udara. Seperti pada sirkulasi sistemik, distribusi curah jantung ke berbagai anyaman kapiler alveolus dapat dikontrol dengan menyesuaikan resistensi terhadap aliran udara melalui arteriol paru spesifik. Jika aliran darah lebih besar daripada aliran udara ke suatu alveolus, maka kadar di alveolus dan jaringan sekitar turun di bawah normal karena darah yang banyak akan mengekstrasikan lebih banyak dari alveolus dibandingkan biasanya. Penurunan lokal konsentrasi menyebabkan vasokontriksi arteriol paru yang mendarahi anyaman kapiler ini sehingga aliran darah berkurang untuk menyamai aliran udara yang lebih kecil.Pada sirkulasi sistemik, penurunan di suatu jaringan menyebabkan vasodilatasi lokal untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang kekurangan , demikian sebaliknya. Bagaimanapun, aliran darah udara dan aliran darah ke alveolus tertentu biasanya disamakan sedapat mungkin oleh kontrol-kontrol lokal ini agar pertukaran dan efisien. (Sherwood, 2012)b. Hemoglobin memiliki afinitas yang jauh lebih besar terhadap CO daripada . CO dan bersaing untuk menempati tempat pengikatan yang sama di Hb, tetapi afinitas Hb terhadap CO adalah 240 kali jauh lebih kuat daripada terhadap . Ikatan CO dan Hb dikenal sebagai kardioksihemoglobin (HbCO). Karena Hb cenderung melekat ke CO makaCO dalam jumlah kecil pun dapat berikatan dengan Hb dalam persentase besar, menyebabkan Hb tidak tersedia untuk mengangkut . Meskipun konsentrasi Hb dan P normal namun kandunga darah berkurang secara serius.Untungnya, CO bukan merupakan konstituen normal udara inspirasi. CO adalah suatu gas beracun yang diproduksi pada pembakaran tak sempurna produk karbon misalnya bensin mobil, batu bara, kayu, dan tembakau. Gas tersebut dapat mencapai kadar mematikan tanpa dirasakan sama sekali oleh korban. Selain itu, korban ketika menghirup CO tidak merasa sesak dan tidak berupaya meningkatkan ventilasi, meskipun sel-sel kekurangan . (Sherwood, 2012)

Lauralee, Sherwood. 2012. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.