jawaban dkii pemicu 1
DESCRIPTION
diskusiTRANSCRIPT
JAWABAN DKII PEMICU 1
MODUL IKKKELOMPOK 2
RABU, 12 AGUSTUS 2014
1
Apa permasalahan kesehatan pada setiap individu secara pendekatan diagnostik holistik
(anak, Ibu, Bapak) ?
• AnakMengalami batuk, pioderma dan kurang gizi.Diagnosis Holistik :
• Aspek 1 : Batuk sejak pilek, banyak koreng, bisul bernanah dan BB sulit naik
• Aspek 2 : Pioderma, ISPA, Kurang gizi• Aspek 3 : status gizi kurang, daya tahan tubuh• Aspek 4 : lingkungan tidak higienis, riwayat
keluarga• Aspek 5 : skala 1
• IbuMengalami alergi terhadap dingin berupa gatal-gatal.Diagnosis Holistik :
• Aspek 1 : Mengalami alergi terhadap dingin berupa gatal-gatal
• Aspek 2 : Alergi/ hipersensivitas tipe 1• Aspek 3 : Bekerja sebagai buruh garmen• Aspek 4 : lingkungan tidak higienis, bekerja
sebagai buruh• Aspek 5 : skala 1
• AyahDiduga mengalami ISPA.Diagnosis Holistik :
i. Aspek 1 : Sering mengalami batuk dan seorang perokok
ii. Aspek 2 : ISPAiii. Aspek 3 : Bekerja sebagai satpam dan perokok
1 hari 1 bungkusiv. Aspek 4 : lingkungan tidak higienis, seorang
perokokv. Aspek 5 : skala 1
2
2. Syarat Rumah Sehat
• Memenuhi kebutuhan fisiologis• Memenuhi kebutuhan psikologis • Memenuhi persyaratan pencegahan
penularan penyakit antar penghuni rumah• Memenuhi persyaratan pencegahan
terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah.
Pembahasan• 1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara yang mengganggu.
• 2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan tempat tinggal yang memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
• 3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran.
• 4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain bangunan yang kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, tidak menyebabkan keracunan gas, terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya.
3
Soal no 3• Dari aspek internal• Anak susah makan : menjadi penyebab anak kurang gizi, berat badan susah naik. Kurang gizi
berpengaruh juga terhadap sistem imunnya, sistem imun yang lemah atau menurun menyebabkan anak mudah sakit.
• Tidak bersih dan tidak terawat : hal ini juga berhubungan dengan kesehatan anak pada pemicu, seperti timbulnya koreng di ekstremitas dan bisul.
• Riwayat keluarga :• Ibu : alergi kemungkinan bisa diturunkan, sehingga anak juga mengalami alergi• Adik nenek dari ibu : asma kemungkinan juga bisa diturunkan, tapi pada pemicu tidak
disebutkan tanda2 klinis anak mengalami asma juga• Dari aspek eksternal• Ayah perokok dan batuk : dapat memperparah kesehatan anak, yaitu alergi yang kemungkinan
diderita anak sering timbul karena mnghirup asap rokok, karena pajanan polutan yag berupa asap rokok anak juga bisa menjadi perokok pasif. Batuk yang tidak diobati juga bisa menjadi pemicu anak terjangkit penyakit yang sama.
• Diberi susu formula : kebanyakan susu menyebabkan anak cepat kenyang sehingga menjadi penyebab anak susah makan, sedangkan anak juga perlu asupan nutrisi dari makanan yang bergizi seimbang.
• Diasuh nenek : kemungkinan menyebabkan kondisi anak yang tidak terawat dan tidak bersih. Pengasuhan dari ibu tetaplah menjadi hal utama dan terbaik untuk proses tumbuh kembang anak.
4
Hubungan pekerjaan orang tua dengan masalah kesehatan penyakit
pasienTidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ayah yang seorang satpam dengan masalah kesehatan pasien. Begitu pula dengan pekerjaan ibunya dengan masalah kesehatan yang diderita anaknya. Kecuali jika ibunya membawa anaknya ketempat dia bekerja. Kemudian terpapar debu, debu dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang hipersensitif.
5
No 5. Peran Keluarga Dalam Kesehatan
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga.2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat bagi keluarga.3. Memebrikan perawatan kepada anggota keluarganya
yang sakit atauyang tidak dapat membantu dirinya sendiri.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
6
6. Prognosis dan komplikasi anak • Prognosis anak umumnya baik apabila diberikan penanganan
dengan tepat dan segera. • Komplikasi yang dapat timbul: Batuk pilek gangguan pernapasan kronik apabila tidak ditangani
serta dapat turun ke paru-paru. Korengan dan bisul bernanah dapat membentuk jaringan parut
yang permanen pada kulit sehingga mengganggu estetika. Kurang gizi apabila tidak segera mendapat perbaikan gizi, anak
akan menjadi lebih rentan terserang penyakit karena gizi berperan dalam pembentukan sistem imunitas tubuh. Apabila gizi kurang, imunitas tubuh juga akan melemah sehingga mudah terserang penyakit yang berbahaya.
7
7. Edukasi untuk keluarga pasien
• Anak dan ibu tidak boleh terpapar asap rokok.• Berhentilah merokok.• Hindari pencetus alergi (seperti susu formula).• Anak harus mendapatkan pola asuh yang tepat.• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.• Harus memperbaiki status gizi anak.• Ibu harus mengurangi kegiatan yang berat karena
sedang hamil.• Ayah dan ibu harus memastikan anak mendapatkan
perhatian dan kasih sayang sebagaimanamestinya.• Memperbaiki pola/gaya hidup.
8
8. Interpretasi dataHASIL PEMERIKSAAN NORMAL INTERPRETASI
Sakit sedang Tidak sakit Normal
Kompos mentis Kompos mentis Normal
Dapat diajak bicara Dapat diajak bicara Normal
Tidak ikterik, tidak anemis Tidak ikterik, tidak anemis Normal
Kurang bersih BersihKebersihan buruk
Kurang terawat Terawat
Nadi: 84x/menit 80-100x/menit Normal
Napas: 20x/menit 16-20x/menit Normal
Suhu: 36,5o C 36o-37o C Normal
BB: 15 kgBMI = 18,50-24,99
BMI = 15
Underweight (Gizi kurang)TB: 100 cm
9
9. Mekanisme terjadinya bisul dan korengan
• Bisul muncul akibat adanya kuman dan bakteri, masuknya bisa jadi dari luar tubuh, misalnya mungkin dengan bersentuhan langsung, rambut, atau bisa juga misalnya habis dipijit di tempat yang tak bersih. Tempat-tempat yang tak bersih bisa menjadi penyebab munculnya bisul.
• Sebenarnya tidak semua bisul pasti bernanah, namun bisa dipastikan setiap bisul mengalami peradangan di dalamnya. Peradangan inilah yang kemudian mengeluarkan kotoran dan menyebabkan jaringan kulit yang meradang jadi rusak. Inilah cikal bakal dari nanah, sehingga dapat dipastikan nanah itu merupakan jaringan-jaringan rusak yang banyak mengandung bakteri.
• Bisul mudah terjadi pada saat daya tahan tubuh seseorang turun (misalnya kelelahan, dll) kemudian terjadi luka kecil di kulit yang tidak disadari sehingga bakteri tersebut dapat masuk dan menyebabkan terbentuknya bisul.
10
Proses Alergi
Salah satu reaksi hipersensitivitas ( tipe 1 )
Alergen IgE Menempel pada Sel Mast Degranulasi
Terlepas Mediator –
Mediator ke sirkulasi
Salah Satunya: Histamin
Mediator – Mediator Lain
11
11. Penatalaksanaan terhadap pasien
Penatalaksanaan ulkus piogenik:- Debridement ulkus- Sistemik : Penisilin, Eritromisin, Siprofloksasinatau
Sefalosporin.- Topikal : Salap salisil 2%- Berat: kompres PK 1/10.000 atau AgNO3 1 -2%
Penatalaksanaan batuk:- Berikan minum lebih banyak untuk
mengencerkan lendir- Banyak istirahat- Jangan merokok didekat anak- Jika memang batuk pada anak terlihat
mengganggu dan membutuhkan obat, sebaiknya berikan obat pengencer dahak(ekspetoran)
Penatalaksanaan kurang gizi:Dilakukan upaya untuk memperbaiki gizi;- meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai
gizi- melakukan pengobatan kepada anak dengan
memberikan makanan yang dapat menjadikan status gizi anak menjadi lebih baik
- pemilihan makanan yang baik sesuai kebutuhan anak
- Makanan yang mengandung zat gizi: protein, karbohidrat, zat besi, vitamin dan mineral.
12
Hubungan susu formula dengan manifestasi klinis pasien
• Susu cepat kenyang keinginan makan ↓ malnutrisi imunitas↓mudah infeksi
• Pasien tidak mendapat ASI dari ibu sistem kekebalan tubuh yang seharusnya didapat dari ASI tidak didapatkan oleh anak tersebut imunitas ↓ mudah terinfeksi timbul gejala klinis berupa ISPA dan borok
13
POLA ASUH YANG BAIK UNTUK PASIEN
PENJELASAN• POLA ASUH ORANGTUAPola asuh yang di berikan orang tua kepada anak
adalah pola asuh yang paling penting dan terutama yang harus di berikan oleh orang tua terhadap anaknya.
Karena pada usia anak-anak peran orang tua ini sangat mempengaruhi bagaimana pertumbuhan anak, danperkembangan anak tersebut.
Dan juga pada usia 5 tahun ini anak-anak masih sangat perlunya bimbingan orang tua untuk melakukan segala sesuatunya.
KOGNITIF
• Dapat dikenalkan dengan huruf• Menyebutkan dan menjelaskan benda-benda• Mengingat, mengenal kata• Mengajak anak membantu pekerjaan rumah
Kognitif adalah mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.
MOTORIK KASAR
• Dapat lompat jauh• Melempar• Berlari• Memanjat• Menangkap bola• Bermain bola• Main puzzle
MOTORIK HALUS
• Belajar memotong dan menggunting• Bermain gambar• Tempel menggambar dengan jari• Membuat dan bermain gambar tempel• Membuat menara dari 9 balok kecil
POLA MAKAN
• Anak di biarkan untuk makan sendiri• Anak di ajarkan mengambil minum sendiri• Anak belajar mencuci tangan sebelum makan• Anak diajarkan menyimpan piring atau gelas
yang telah di gunakan• Anak di ajarkan berdoa sebelum makan
POLA KEBERSIHAN
• Mandi sendiri• Buang air kecil sendiri• Mencuci tangan• Mencuci kaki sebelum tidur• Menggosok gigi• Membuang sampah ketempatnya• Anak di ajarkan mandi 2 kali sehari
POLA KESEHATAN
• Anak di berikan vitamin. Misalnya minyak ikan, vitamin A
• Anak di berikan makan-makanan yang bergizicontoh : susu, sayur-sayuran, buah-buahan yang cukup
• Bila anak sakit langsung di bawa ke dokter• Anak berikan cairan yang cukup
contoh : di berikan air putih yang cukup
Pola Lingkungan
Pola lingkungan juga mempengaruhi bagaimana sikap seorang anak itu. Karena seorang anak akan meniru apa yang orang-orang yang di sekitarnya lakukan. Karena anak usia 5 tahun akan belajar apa melalui apa yang di lihatnya dalam lingkungan, jadi kalu lingkungan di sekitarnya melakukan hal yang tidak baik maka anak itupun akan melakukan hal yang tidak baik juga, akan tetapi jika lingkungan sekitarnya melakukan hal yang baik maka anak itu juga akan melakukan kebiasan yang baik.
KESIMPULAN POLA ASUH
Perkembangan dan pertumbuhan anak itu di pengaruhi oleh pola asuh yang dia dapat, baik pola kesehatan, pola makan, pola kognitif, dan pola saja yang dapat yang mempengaruhinya. Karena pola yang baik akan menjadikan anak itu anak yang sehat dan anak yang baik, akan tetapi jika anak tersebut tidak mnendapat pola yang tidak baik maka anak tersebut akan menjadi anak yang tidak sehat.
14
BATUK dan PILEK SEJAK 3 BULAN • Batuk pilek yang berkepanjangan diakibatkan
oleh proses radang berulang yang timbul maka selain epitel mukosa juga jaringan limfoid yang terkikis.
• Kandungan asap rokok menyebabkan rusaknya epitel mukosa dan juga jaringan limfoid. Sehingga jika terpapar terus menerus oleh benda-benda asing maka sistem imun tidak mampu melindungi sistem pernafasan, sehingga rusak serta terjadilah batuk pilek yang berkepanjangan.
15
15. Edukasi untuk ibu hamil
- Menggunakan masker saat bekerja(menhindari debu)
- Disarankan jangan terlalu lama berdiri- Berhati-hati saat bekerja- Disarankan untuk tidak terlalu lama bekerja- Jangan mengangkat barang terlalu berat- Mankonsumsi nutrisi yang memadai: Kalori,
Protein, Kalsium, Zat besi, dan Asam folat- Istirahat yang cukup
16
16.Kategori Fungsi SosialAKTIVITAS MENJALANKAN FUNGSI SOSIAL
DALAM KEHIDUPANSCORE KETERANGAN
Mampu melakukan pekerjaan seperti
sebelum sakit1
Mandiri dalam perawatan diri, bekerja di
dalam dan luar rumah
Mampu melakukan pekerjaan ringan
sehari-hari di dalam dan luar rumah2 Mulai mengurangi aktivitas kerja kantor
Mampu melakukan perawatan diri, tapi
tidak mampu melakukan pekerjaan ringan3
Mandiri dalam perawatan diri, tidak
mampu bekerja ringan
Dalam keadaan tertentu masih mampu
merawat diri, tapi sebagian besar aktivitas
hanya duduk dan berbaring
4Tidak melakukan aktivitas kerja,
tergantung pada keluarga
Perawatan diri oleh orang lain, hanya
berbaring pasif5 Tergantung pada pelaku rawat