pemicu 1 bm3

68
Pemicu 1 Benjolan Ini Menyiksaku… Prathita Maharani 405140190 LO 1 Defnisi an !lasifkasi "aan#

Upload: jovian

Post on 05-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemicu

TRANSCRIPT

Pemicu 1 Benjolan Ini Menyiksaku

Pemicu 1Benjolan Ini MenyiksakuPrathita Maharani405140190LO 1 Definisi dan Klasifikasi RadangRadang adalah reaksi jaringan hidup tubuh manusia terhadap cedera yang bersifat setempat / lokal.Respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cidera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencidera maupun jaringan yang cidera itu. (Dorland, 2002)Suatu proses dinamis dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama oleh pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat (connective tissue). (Katzung, 2002)1. Menurut Faktor Klinis atau Lamanya Radang a. Radang AkutRespon cepat dan segera pada cedera.Didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan berbagai mikroba dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. 2 komponen utama dalam proses radang akut (dilatasi,eksudasi emigrasi) > perubahan penampang dan struktural pembuluh darah > emigrasi dari leukosit ke lokasi cedera.

Klasifikasi RadangReaksi akut terhadap bakteri(piogenik) dapat menimbulkan pembentukan nanah dalam beberapa jam.Dapat dicetuskan trauma,infeksi,alergi,atau autoimun meskipun yang akhir lebih sering disertai dengan inflamasi kronik.Berjalan sampai antigen dapat disingkirkan.Bila penyebab tidak dapat disingkirkan atau terjadi pajanan berulang ulang dengan antigen,akan terjadi inflamasi kronik yang dapat merusak jaringan dan kehilangan fungsi sama sekali.Pd fase awal (24 jam pertama), yg paling bnyk berfungsi sel neutrofil (leukositpolimorfonukleus)

Stlh 48 jam sel makrofag & sel yg berperan dlm sist.kekebalan tubuh beraksi (lifosit & sel plasma)

Radang kronisTerjadi secara panjang (berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan dari radang aktif, cidera jaringan, dan penyembuhan.Respon terhadap stimulus yang tidak terlalu kuat tetapi lebih persisten.Disebabkan oleh rangsang yang menetap.Ditandai dengan adanya sel-sel mononuklir: makrofag, limfosit, dan sel plasma.Inflamasi kronik ditandai dengan hal-hal berikut:Infiltrasi sel mononuklear yg mencakup makrofag,limfosit ,& sel plasmaDestruksi jaringan,sebagian besar diatur oleh sel radangRepair,melibatkan proliferasi pembuluh darah baru(angiogenesis) & fibrosis* limfositcontoh : TBC (sembuh dengan jaringan parut)

c. Radang GRANULOMATOSAPola inflamasi kronik khusus ,yg ditandai dg agregasi makrofag teraktivasi yg meyerupai sel skuamosa (epiteloid)Terbentuk pd keadaan repon sel T yg perisisten trhdp mikroba ttt(mycobacterium tubercolosis)

Ada 2 jenis granuloma : Granuloma benda asing :dicetuskn benda asing yg relatif tdk brbahayaGranuloma imun : terbentuk o/ reaksi imunologik selT trhdp antigenContoh Inflamasi Granuloma:BakteriTuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis)Lepra (Mycobacterium leprae)Safilis (Treponema pallidum)ParasitSchistosomiasis (S.mansoni,S.japonicum,S.haemotodium)FungusCryptococcus neoformansCoccidioides immitisLogam/debu inorganikSilikosisBerylliosisBenda asingBenangTdk diketSarkoidosis

2. Berdasarkan derajat keparahan

Mild - Peradangan derajat ringanJaringan sedikit mengalami cideraDaerah radang sedikit mengalami hiperemis, edema, eksudasiModerate - Peradangan derajat sedangJaringan yang meradang lebih luas dari mildVaskularisasi jelasPeningkatan infiltrasi sel-sel radangSevere - Peradangan derajat beratJaringan yang mengalami radang luasVascularisasi sangat jelasEksudasi dan peningkatan leukosit didaerah radang sangat nyata3. Berdasarkan lokasi terjadinya radangPeradangan Lokal Peradangan yang terjadi terlokalisasi pada satu tempat sajaPeradangan Multifokal Peradangan terlokalisasi yang terjadi pada berbagai tempatPeradangan DifusaPeradangan yang terjadi menyeluruh pada suatu organ4. Berdasarkan waktu terjadinya peradangan

Peradangan Perakut - Peradangan berlangsung sangat cepatBerlangsung dalam menit beberapa jamDisebabkan oleh agen yg sangat potenContoh : Avian Influenza (HPAI)Kematian dapat terjadi tanpa didahului adanya gejala klinis

Peradangan Akut - Peradangan dalam 6 jam sampai berapa hariCiri panca radang dapat teramati dengan jelasPerdarahan lokal, edema, sel neutrofil dominan dan sedikit limfositContoh : ND, DistemperPeradangan dapat sembuh atau dapat pula menimbulkan kematianPeradangan Subakut - berlangsung beberapa minggudisebabkan oleh agen yg kurang potenPada daerah radang : makrofag, sel plasma, limfosit, giant cell, proliferasi fibroblast minimalBiasanya berakhir dengan kesembuhan

Peradangan Kronis berlangsung dalam waktu yang lamaBerlangsung berminggu-minggu sampai tahunanAgen mampu bertahan terhadap sistem pertahanan tubuhSel radang yang dominan : limfosit, makrofag, giant cellContoh : TBC, kemasukan benda asing5. Berdasarkan Kandungan Eksudat

Peradangan SerosaKomponen eksudat : cairan bening plasma darahmenandakan peradangan derajat ringan terjadi bila adanya iritasi ringan pada membrana mukosa dan serosa

Peradangan FibrinosaKomponen utama eksudat : fibrinMenandakan peradangan akut dengan kerusakan vasculer yang cukup hebatJaringan tampak kaku, kusam, dengan warna putih kuning ( karena kandungan fibrin)Lapisan fibrin pada membrana mukosa sering membentuk pseudo-membranContoh : Salmonellosis, MikoplasmosisPeradangan GranulmatosaKomponen eksudat: granul, yang umum pada peradangan kronisSel radang yang muncul: limfosit, makrofag 3 tahap terjadinya: INFLAMATORY (kehadiran sel-sel mononuklear) REPARATIVE (munculnya jaringan ikat) DEGENERATION (terjadinya degenerasi dan nekrosis)Peradangan HemoragieKomponen utama eksudat : darahBiasanya terjadi pada organ yg banyak kapilernyaMenandakan peradangan perakut hebatMakroskopis : organ mengalami perdarahanMikroskopis : banyak eritrosit diluar vasculerLO 2. Patofisiologi, Gejala dan Penyebab Terjadinya RadangPatofisiologi radangTerjadi lukaMula-mula dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler plasma akan merembes ke luar.Cairan edema terkumpul di sekitar luka, fibrin membentuk semacam jala (untuk menutupi saluran limfe penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi).Terjadi fagositosis, mula-mula fagosit membungkus mikroorganisme mulai digesti dalam sel perubahan jadi asamKeluar protease selular leukosit lisisMakrofag mononuklir besar tiba di lokasi infeksi membungkus sisa-sisa leukosit.Terjadi pencairan hasil proses inflamasi lokal.Cairan kaya protein dan sel darah putih tertimbun dalam ruang ekstravaskular akibat reaksi radang eksudatGejala RadangMakroskopisRubor (kemerahan)Hal pertama yang terjadi pada radang. Terjadi karena vasodilatasi arteriol yang mensuplai daerah radang.

Kalor (panas)Terjadi bersamaan dengan rubor. Hanya terjadi pada peradangan pada permukaan tubuh yang suhunya lebih dingin dari 37oC.

Tumor (pembengkakan)Pembengkakan lokal yang disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel dari aliran darah ke jaringan interstisial.

Dolor (rasa nyeri)Terjadi karena pembengkakan jaringan yang meradang sehingga menimbulkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan nyeri.

Fungsio Laesa (perubahan fungsi)bagian yang meradang berfungsi secara abnormal.

MikroskopisVasodilatasi = melebarnya pembuluh darahEksudasi = cairan dari sel yang keluar dari kapiler darah dan masuk ke dalam jaringan pada waktu radangEmigrasi Leukosit = proses perpindahan leukosit yang bergerak keluar dari pembuluh darahSel-sel RadangSel polimorfonukleus netrofil (mikrofag): Leukosit polimorfonukleus (netrofil, eosinofil, basofil)

Netrofil: u/ fagositosis. Dibantu zat-zat anti, mempererat kontak leukosit-bakteri. Tidak berdaya pada kuman-kuman tertentu seperti tuberculosis

Eosinofil: Jumlahnya bertambah dalam keadaan alergi, asthma, hipersensitif terhadap kedatangan parasit terutama cacing. Khemoktasis dan fagositosis lebih rendah dari netrofil

Sel fagositik besar berinti bulat (makrofag) Dalam darah: monosit (sebagian juga dari jaringan) Dalam jaringan: makrofag, histiosit, sel kupffer, sel retikuendotel, sel datia.. Sel Kupffer: Makrofag yg melapisi sinus2 pd hati, daya fagosit sangat besar shg darah yg melalui hati steril

Sel Retikuloendotel: Sel yg melapisi sinus2 kelenjar getah bening, sumsum tulang & limpa

Sel Datia: Sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag pd keadaan2 ttt. Beberapa sel bersatu krn pembelahan inti yang tidak disertai pembelahan protoplasmaSel radangLimfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein dari zat anti), meningkat pd radang menahun.Sel plasma: tdk tdpt di dlm darah, membuat gamma globulin yang berfungsi sebagai zat antiPenyebab RadangBenda fisik: a. Benda-benda traumatik (jarum, pisau, kapak, tombak, panah, binatang buas) b. Suhu (suhu tinggi & suhu rendah) c. Listrik (voltase tinggi) d. Radiasi (sinar x dan nuklir)Benda kimiawi yang korosif/toksik (HNO3, H2SO4, toksin bisa ular/kalajengking/rabies)Benda infektif (bakteri/kuman/basil) a. Golongan kokus (stafilokokus, streptokokus, meningokokus, pneumokokus, diplokokus) b. Golongan virus (RNA polio, rabies, DNAHIV) c. Golongan Ricketssia d. Golongan Klamidia e. Golongan Mikobakterium, Parasit, dan Jamur.IV.Vaskular/Hormon

Pd fase awal (24 jam pertama), yg paling bnyk berfungsi sel neutrofil (leukositpolimorfonukleus)

Stlh 48 jam sel makrofag & sel yg berperan dlm sist.kekebalan tubuh beraksi (lifosit & sel plasma)

LO 3. Pemeriksaan PenunjangTanda-Tanda RadangMakroskopisRubor (kemerahan)Hal pertama yang terjadi pada radang. Terjadi karena vasodilatasi arteriol yang mensuplai daerah radang.Kalor (panas)Terjadi bersamaan dengan rubor. Hanya terjadi pada peradangan pada permukaan tubuh yang suhunya lebih dingin dari 37oC.

Tumor (pembengkakan)Pembengkakan lokal yang disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel dari aliran darah ke jaringan interstisial.

Dolor (rasa nyeri)Terjadi karena pembengkakan jaringan yang meradang sehingga menimbulkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan nyeri.

Fungsio Laesa (perubahan fungsi)bagian yang meradang berfungsi secara abnormal.

MikroskopisVasodilatasi = melebarnya pembuluh darahEksudasi = cairan dari sel yang keluar dari kapiler darah dan masuk ke dalam jaringan pada waktu radangEmigrasi Leukosit = proses perpindahan leukosit yang bergerak keluar dari pembuluh darahCara pengambilan spesimen Dilakukan dengan menggunakan prosedur FNAB/BAJAH, yaitu dengan menggunakan jarum halus untuk mengambil sebanyak mungkin nanah yang ada di absesKemudian diletakkan di tempat yang steril dan apabila tidak tersedia tempat yang steril, maka ujung jarum suntik diberi penutup Setelah itu sesegera mungkin dikirim ke lab

1. Cara mengambilAspirasi (suntik) Sesudah jarum dcabut, tabung langsung ditutupSwab (diusap) dengan menggunakan kapas lidi yang sterillesi dibuka bg portio plg dalam di swabUntuk lesi kecil 1x swabUntuk lesi besar 2x swab2. Cara menyimpanBakteri aerob di dalam cooling boxBakteri anaerob pada suhu kamar353. Cara mengirimUntuk hsl aspirasi tetap dalam tabung segera dikirim ke labUntuk hsl swab hsl swab dimasukkan ke dalam tube transport diberi medium Stuart4. Pemrosesan spesimenUntuk pewarnaan gram (mis: hsl swab I)Untuk cultur bakteri diinkubasi pada suhu 350 selama 18-24 jam+CO2 5-10% kultru dalam agar:Blood agar plateMacconkey agarCoklat blood agar

36Pewarnaan kumanMemperhatikan:Kbrshn glsUmur biakan 18-24jamKualitas zat warnaKtebalan sediaanPersiapan:1 ose Biakan cair dsebar tipis pd dae d=1cm pd gls brshDari koloni pd biakan mrg diambil dengan ose utk dcamp dg NaCllgkh1Mencamp/sebar tdk blh ksrSediaan sbaiknya dibiarkan krg d udr dan drekatkan dg api kecil 3x37Jenis pwarnaan:1. negatif negrosin, ltr hitam2. sederhana 1 mcm zat wrn sediaan drekatkan, rendam dg zat wrn + 3mnt, cuci, krgkan, periksa3. Diferensial pwarnaan gram violet, lugol, alkohol 96%, fuchsin4. Khususflagel-Gray, Novel, Zetnowsimpai-Gins burry, Muir, Hissspora-Kleininti-Fuelgendifteri-Neissnerspirochaeta-backer-krantz, negatif38Hasil yang diharapkan dari pemeriksaan spesimenHasil yang didapat dari swab diperiksa secara mikroskopik (pewarnaan Gram), jika didapatkan kuman staphylococcus, dibiak dengan biakan yang sederhana. Tetapi jika didapatkan kuman streptococcus dibiak dengan biakan diperkaya (agar darah).

LO 4. Komplikasi RadangKomplikasi cukup serius, dimulai pada organ yang letaknya dekat kaki itu sendiri sampai pada organ yang letaknya jauh dengan cara mengikuti aliran darah (hematogen) atau getah bening.

Komplikasi dapat berupa timbulnya nanah pada peritonsil, abses parafaring, radang telinga tengah akut, radang telinga tengah kronis (congekan), radang sinus paranasal (sinusitis), radang bronchus paru (bronkhitis), radang.KomplikasiKomplikasi dari penyembuhan luka, terutama luka bakar. Jenis scar yang terbentuk dari sisa kulit yang sehat di sekitar luka, yang tertarik ke sisi kulit yang terluka.KontrakturGRANULASI EKSUBERANDisebut juga DAGING TUMBUH, yaitu pembentukan jaringan granulasi yang berlebihan dan menonjol lebih tinggi dari permukaan kulit.

KELOID Penimbunan jumlah kolagen yang berlebihan sehingga menyebabkan adanya tonjolan jaringan ikat yang mirip tumor

Proud flesh jaringan parut yang menonjol diatas permukaan luka.

Pita fibrosa seperti jaring laba-laba dan dapat membentuk permukaan serosa di dalam rongga peritonium jika eksudat tidak dibersihkan secara benar dan dapat megakibatkan obstruksi usus.

Dehiscence terbukanya luka pembedahan .

Eviserasi pecah hingga terbuka luka pada abdomen disertai keluarnya usus.

Ulkus : ulkus terjadi bila sebagian permukaan jaringan hilang sedangkan jaringan sekitarnya meradang Abses : Rongga yang berisi cairan kental yang mengandung sisa-sisa jaringan yang telah mencair dan sisa-sisa lekosit yang musnah dinamai absesFlegmon : Radang jaringan luas dan batas-batasnya tidak tegas.Erysipelas : mirip flegmon, tetapi tidak terjadi supurasiLO 5. Penanganan RadangANTI INFLAMASIObat anti-inflamasi nonstreoid (OAINS) merupakan kelompok obat yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia untuk mendapatkan efek analgetika, antipiretika, dan anti-inflamasi. 9 OAINS merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan-peradangan di dalam dan sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoartritis, artritis reumatoid, dan gout artritis. suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. obat-obat ini mempunyai banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping.15 Prototip obat golongan ini adalah aspirin, karena itu OAINS sering juga disebut sebagai obat-obat mirip aspirin (aspirin-like drug). KLASIFIKASI KIMIAWI OBAT ANTI-INFLAMASI NONSTEROID

Nonselective Cyclooxygenase InhibitorsDerivat asam salisilat: aspirin, natrium salisilat, salsalat, diflunisal, cholin magnesium trisalisilat, sulfasalazine, olsalazineDerivat para-aminofenol: asetaminofenAsam asetat indol dan inden: indometasin, sulindakAsam heteroaryl asetat: tolmetin, diklofenak, ketorolakAsam arylpropionat: ibuprofen, naproksen, flurbiprofen, ketoprofen, fenoprofen, oxaprozinAsam antranilat (fenamat): asam mefenamat, asam meklofenamatAsam enolat: oksikam (piroksikam, meloksikam)Alkanon: nabumetonPenatalaksanaan secara Non-farmakologiDermatitis Kontak Iritan (Irritant Contact Dermatitis) Terapi non-farmakologi ICD Pencucian sesegera mungkin pada area yang terpapar agen iritan akan mengurangi waktu kontak agen iritan dengan kulit, dan jika terjadi respon kulit, hal ini akan membantu untuk mencegah penyebaran dermatitis.Beberapa substansi yang dapat menyebabkan respon iritasi pada kulit sebaiknya dihindari. Mengedukasikan kepada pasien bagaimana cara untuk mengurangi resiko terpapar merupakan hal yang penting.

50

Penggunaan baju pelindung, sarung tangan, dan peralatan proteksi lainnya akan mengurangi pemaparan iritan dan sebaiknya penggunaan alat proteksi diganti secara periodik.Hidropel dan pelembab penghalang kulit hollister dapat digunakan untuk mencegah ICD jika digunakan sebelum kontak dengan iritan. Terapi non farmakolog untuk diaper dermatitis pada bayi: Mengurangi kelembaban pada bayi, misalnya menggunakan pakaian yang tidak banyak membuat keringatMengurangi kontak dengan feses dan urinMencuci pakaian bayi dengan bersih dan menggunakan deterjen yang lembut

51LO 6. Macam-macam Transudat dan Eksudat, dan Apa PerbedaannyaPerbedaan antara Eksudat dan Transudat yaitu, Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi. Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.

Sedangkan Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi). Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh. (Price, 1994)

Perbedaan transudat dan EksudatTransudatEksudat (Serosa)Eksudat (Purulenta)SterilitasSterilTidak sterilTidak sterilKadar Protein(test Rivalta)+++++++WarnaJernihJernih kekuninganKuning muda-tua (pus)KekentalanEncer/cairAgak kentalKental (cepat menggumpal)Macam-macam eksudatEksudat memiliki beberapa macam:Serosa:- Komponen eksudat : cairan bening plasma darah - menandakan peradangan derajat ringan - terjadi bila adanya iritasi ringan pada membrana mukosa dan serosa

FibrinosaKomponen utama eksudat : fibrinMenandakan peradangan akut dengan kerusakan vasculer yang cukup hebatJaringan tampak kaku, kusam, dengan warna putih kuning ( karena kandungan fibrin)Lapisan fibrin pada membrana mukosa sering membentuk pseudo-membran: * Cropous membrane membran yg mudah lepas * Diphteritic membrane yg susah lepas- Contoh : Salmonellosis, Mikoplasmosis,

KataralisKomponen eksudat: mukus yang mengandung fibrin, sel debris, jaringan nekrosis,komponen sel darahWarna mukus: bervariasi, tergantung komponen dominasiBiasanya peradangan ini terjadi di saluran cerna, saluran reproduksi, maupun saluran respirasi

PurulentaKomponen utama eksudat: nanah/pus dengan kandungan: neutrofil, sel debris, jaringan nekrotik kumanKonsistensi bisa cair, semisolid, gelatinousProses pembentukan nanah: supurasiBakteri pembentuk nanah/pus: C. pyogenes (sapi), streptococcus sp (kuda,babi)

Hemoragik-Komponen utama eksudat : darahBiasanya terjadi pada organ yg banyak kapilernyaMenandakan peradangan perakut hebatMakroskopis : organ mengalami perdarahanMikroskopis : banyak eritrosit diluar vasculer

Peradangan Granulomatosa :Komponen eksudat: granul, yang umum pada peradangan kronisSel radang yang muncul: limfosit, makrofag 3 tahap terjadinya: INFLAMATORY (kehadiran sel-sel mononuklear) REPARATIVE (munculnya jaringan ikat) DEGENERATION (terjadinya degenerasi dan nekrosis)

LO 7. Mekanisme Penyembuhan RadangResolusi : hasil penyembuhan ideal & terjadi pada resposn radang akut hingga cedera minor atau cedera dengan nekrosis sel parenkim minimal. Jaringan dipulihkan ke keadaan sebelum cedera.Regenerasi : penggantian sel parenkim yg hilang dengan pembelahan sel parenkim yang bertahan di sekitarnya. Hasil akhirnya adalah penggantian unsur-unsur yang hilang dengan jenis sel-sel yang sama.Proses Penyembuhan dan perbaikan jaringan terjadi dalam 4 tahap:Perbaikan / Pemulihan dengan Pembentukan Jaringan ikat Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut organisasi jaringan ikat yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi.Organisasi terjadi jika :- Banyak sekali jaringan yang menjadi nekrotikEksudat peradangan menetap dan tidak menghilangMassa daerah ( Hematom ) atau beku-bekuan darah tidak cepat menghilangREGENERASISel labilTerus berproliferasi seumur hidup,mengganti sel yg rusakCo : epitel permukaan,sel sel hematopietikSel stabilNormal mempunyai daya replikasi yg rendah ,ttp dpt membelah dg cepatCo : Hati & jar ikatSel permanenPd dasarnya tdk beregenerasiCo : sel saraf,sel otot skeletal & otot jantungKemampuan sel tubuh dalam proses regenerasi berbeda-bedaJaringan yang mudah regenerasi : kulit, saluran cerna, gusiOrgan yang mudah regenerasi, asalkan bentuk jaringan masih baik saat meradang : hati, sel-sel kelenjarSel-sel yang sangat sulit regenerasi : jantung,. otakBentuk Kesembuhan1. Kesembuhan PrimerTerjadi pada luka, di mana tepi luka mudah ditautkan. Contoh : luka insisi saat bedah2. Kesembuhan SekunderTerjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan dan biasanya disertai terbentuknya jaringan granulasi yang cukup banyak. Contoh : luka karena trauma, luka yang dalamFaktor yang mempengaruhi kualitas respon inflammasi dan perbaikanada/tidaknya suplai darahStatus gizi individu ( protein ; vit.C )Ada/tidaknya infeksiAda/tidaknya diabetes melitusSedang dalam pengobatan glukokortikoidKadar sel darah putih dalam sirkulasi Usia mudaFungsi leukositRespon radang normal LO 8. Macam-macam Flora NormalDefinisiKumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehatUmumnya dari jenis bakteriDapat menyebabkan penyakit bila ditempatkan pada tempat yang tidak semestisnya.Flora normalTetap : berkembang biak dan menetap pada tubuh host dalam waktu yang lama sampai akhir hayat host itu tersebut.Sementara : didapat dari hasil kontak dengan orang lain, lingkungan.

LO 9. Penyebab Terjadinya AbsesAbsesAbses adalah kumpulan tertutup jaringan cair, yang dikenal sebagai nanah, di suatu tempat di dalam tubuh. Ini adalah hasil dari reaksi pertahanan tubuh terhadap benda asing.

* Carbuncles dan bisul. Kelenjar minyak kulit kelenjar sebasea) di bagian belakang atau bagian belakang leher biasanya adalah orang-orang terinfeksi. Yang paling sering terlibat bakteri Staphylococcus aureus. Cth : Jerawat

* Pilonidal kista. Banyak orang cacat lahir sebagai sebuah lubang kecil di kulit tepat di atas anus. Tinja bakteri dapat memasuki pembukaan ini, menyebabkan infeksi dan abses berikutnya.

* Retropharyngeal, parapharyngeal, peritonsillar abses. Sebagai akibat dari infeksi tenggorokan, seperti radang tenggorokan dan tonsilitis, bakteri dapat menyerang jaringan yang lebih dalam tenggorokan dan menyebabkan abses. Abses ini dapat berkompromi menelan dan bahkan bernapas.

Lung abses. Selama atau setelah radang paru-paru, apakah itu disebabkan oleh bakteri [Common radang paru-paru], tuberkulosis, jamur, parasit, atau bakteri lain, abses dapat berkembang sebagai komplikasi.Hati abses. Bakteri atau amuba dari usus dapat menyebar melalui darah ke hati dan menyebabkan abses.Psoas abses. Jauh di bagian belakang perut, di kedua sisi tulang belakang pinggang, terletak otot psoas. Mereka flex pinggul. Abses dapat mengembangkan di salah satu otot, biasanya ketika itu menyebar dari usus buntu, usus besar, atau saluran tuba.

Abses dapat dikategorikan menjadi:Empiema: peradangan pleuraSinus: abses yang pecah dan menimbulkan saluran buntu dalam ruangan absesFistula: hubungan abnormal antara dua organ akibat abses yang meluas ke dua permukaan yang terpisah.