jawab uas pse - print (1)
DESCRIPTION
perbandingan sistem ekonomiTRANSCRIPT
JAWAB UAS PSE
1. TUJUAN SISTEM EKONOMI TRADISIONAL IRAN MUQAWAMMA JAWAB :Sistem ekonomi muqawamma adalah untuk meningkatkan perekonomian iran.
ekonomi muqawama adalah sebuah konsep untuk melawan ketergantungan
ekonomi dan konsumerisme. ekonomi muqawama bertujuani untuk melawan
tekanan negara-negara asing dan sanksi ekonomi dengan memperkuat dan
mendukung pondasi-pondasi ekonomi. Terwujudnya tujuan-tujuan ekonomi
muqawama di tengah masyarakat akan memiliki dampak positif bagi perekonomian
negara dan pada akhirnya, negara itu dapat memacu pertumbuhan produksi dalam
negeri dan memutus ketergantungan pada asing. Oleh karena itu, konsep ekonomi
ini berhubungan langsung dengan swasembada dan kemandirian ekonomi.
2. Kebijakan kesehjateraan yang dilakukan iran bertujuan untuk apa?
Jawab :
Kebijakannya menerapkan keadilan melalui sektor ekonomi dan hubungan ekonomi.
keadilan ekonomi adalah upaya untuk menciptakan kesejahteraan publik dan
menghapus kesenjangan sosial. Sejalan dengan itu, pemerintahannya berkewajiban
untuk melawan para perampok kekayaan negara, mengatasi kemiskinan,
mendistribusi kekayaan secara adil di tengah masyarakat, mencegah inflasi dan
penimbunan barang, dan menghapus ketimpangan untuk mewujudkan keadilan.
Jelas bahwa perang melawan korupsi dan juga mengentaskan kemiskinan akan
menyebabkan kestabilan di masyarakat dan terjaganya agama.
3. Perkembangan pembangunan india menurut doktrin Swadesi
Jawab :
Gerakan swadesi diajarkan oleh Mahatma Gandhi. Swadesi adalah asas gerakan
dengan tidak memakai bahan-bahan buatan dari Inggris dan mengutamakan
pemakaian bahan buatan sendiri. Istilah ini dimaknai sebagai rasa bangga memiliki
bangsa sendiri atau nasionalisme. Perkembangan pembangunan ekonomi di India
dengan doktrin swadesi ditunjukkan dengan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah
yang cenderung proteksionis, dengan penekanan adanya subtitusi import
(memproduksi barang-barang sendiri daripada harus membei dari negara-negara
lain), industrialisasi dibawah monitor ketat pemerintah, intervensi pemerintah di
usaha mikro, sektor publik yang besar, dan kebijakan dan perencanaan yang
terpusat. India ingin mengandalkan pasar dalam negerinya untuk pengembangan
ekonomi, bukan melalui perdagangan internasional, berdagang dengan negara lain.
Tarif tinggi dan lisensi import yang sangat ketat membuat produk-produk dari negara
lain tak bisa menembus pasar India.
Pertumbuhan ekonomi cukup stagnan di angka 3-3.5% pertahun dari 1950an
hingga 1980an, dan pendapatan perkapita naik 1% saja per tahun. Di saat
yang sama, negara-negara lain di sekitarnya tumbuh pesat, Pakistan 5%,
Indonesia 9%, Thailand 9%, South Korea 10% and Taiwan 12%. Negara
berpenduduk 1 milyar seperti India, dan kebanyakan miskin, perlu tumbuh
cepat agar tak makin melarat.
Di awal 90-an, India hampir kolaps..ekonominya terjun bebas. Inilah krisis di
india
4. Jelaskan pelaksanaan pembangunan nasional indonesia setelah kemerdekaan dan
titik poinnya berada pada bidang apa.. jelaskan pada saat masa orde lama, orde
baru, reformasi !
Jawab :
a) Orde Lama
Pada era orde lama, masa pemerintahan Presiden Soekarno antara tahun 1959 –
1967, pembangunan dicanangkan oleh MPR sementara (MPRS) yang menetapkan
sedikitnya 3 ketetapan yang menjadi dasar perencanaan nasional:
• TAP MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik RI sebagai Garis-garis
Besar Haluan Negara.
• TAP MPRS No. II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis besar Pola Pembanguan
Nasional Semesta Berencana 1961 – 1969.
• Ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-Pedoman
Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan.
Pada tahun 1947, Perencanaan pembangunan di Indonesia diawali dengan lahirnya
“Panitia Pemikir Siasat Ekonomi”. Perencanaan pembangunan 1947 masih
mengutamakan bidang ekonomi mengingat urgensi yang ada pada waktu itu. Tahun
1960 – 1965 proses sistem perencanaan pembangunan mulai tersendat-sendat
dengan kondisi politik yang masih sangat labil telah menyebabkan tidak cukupnya
perhatian diberikan pada upaya b.bb
b) Orde Baru
Pelaksanaan pembangunan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yang isinya
meliputi:
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Berdasarkan pola dasar pembangunan nasional disusun pola umum pembangunan
jangka panjang yang meliputi kurun waktu 25-30 tahun. Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) 25 tahun pertama dimulai tahun 1969 – 1994. Sasaran utama PJP I
adalah terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi
yang seimbang antara industri dan pertanian. Selain jangka panjang juga berjangka
pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam
setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya hasil penghasilan produsen
pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan
sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri. Sampai tahun 1999, pelita di
Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali. pembangunan untuk memperbaiki
kesejahteraan rakyat.
c. Reformasi
Dengan hadirnya reformasi pembangunan dapat di kontrol langsung oleh rakyat, dan
kebijaka pembangunan pun di dasari demokrasi yang berbunyi dari, oleh, dan untuk
rakyat. Sehingga dengan dasar ini partisipasi rakyat tidak terkekang. Selain
pembangunan nasional pada masa ini juga ditekankan kepada hak daerah dan
masyarakatnya dalam menentukan daerahnya masing-masing, sehingga
pembangunan daerah sangat diutamakan.
lanjutan
The System of State-Directed Development (1945 – 1965) by Old Orde (Orla) rezims
with bureaucratic Socialism, and articulate a nonaligned movement.
The System of State-Directed Development (1966 – 1998) by New Orde (Orba)
rezims with Bureaucratic Capitalism, and the System of Crony Capitalism, Foreign
Investment or foreign debt and aid, and a greater role for market economics.
Transition Era (1998 – 1999) :
Pancasila Economic System (GBHN 1998), toward Capitalism.
Reforms Era (1999 until Now) :
a market-based economy in which the government plays a significant role.
Long-Term Planning I (PJP I), 1969 – 1993 :
* REPELITA I (1969 – 1973) raising the output of staple foods
(primarily rice), and developing the infrastructure for growth.
* REPELITA II (1974 - 1978) continued the push in agricultural and to achieve
greater growth outside of Java.
* REPELITA III (1979 - 1983) Industrial Development.
* REPELITA IV (1984 - 1988) the buildup of basic industry, steel, plastics, and
petrochemicals.
* REPELITA V (1989 - 1993) : Upgrade Transportation and Communications Sector
(Economic and Social Overhead Capital).
Pembangunan Jangka Panjang Tahap II (PJP II) :
Repelita VI – X (1994/1995 – 2023/2024) :
Rencana Tahap Tinggal Landas, dititikberatkan Bidang Ekonomi sebagai
penggerak pembangunan, peningkatan mutu SDM, yang terpadu dengan bidang
lainnya (1997 – 2003 :
Krisis Ekonomi, dan Repelita VIII – X ditiadakan).
Program Pembangunan Nasional (Propenas) 1999 – 2004:
Prioritas bidang Ekonomi, langkah-langkah pemulihan Perekonomian Jangka Pendek
(Krisis Ekonomi II), dan Pemantapan Landasan Perekonomian dalam Jangka
Menengah.
Renan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025 :
* RPJPM 1 (2005 – 2009) :
Menata ulang NKRI, Pembangunan yang Aman, Damai, Adil,
Demokratis, dengan tingkat Kesejahteraan yang lebih baik.
* RPJPM 2 (2010 – 2014) Pemantapan NKRI, peningkatan
Mutu SDM, IPTEK, dan penguatan daya Saing Perekonomian.
* RPJPM 3 (2015 – 2019) :
Pemantapan Pembangunan yang menyeluruh, berkeunggulan
kompetitif, Perekonomian berbasis SDA, mutu SDM, dan IPTEK.
* RPJPM 4 (2020 – 2025) Mandiri, maju, adil dan makmur,
Pembangunan di segala bidang, struktur Perekonomian yang
yang kokoh berlandaskan Keunggulan Kompetitif.
SISTEM EKONOMI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN :
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Pada masa awal kemerdekaan keadaan ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang
disebabkan oleh Inflasi yang sangat tinggi , terjadi inflasi yang sangat tinggi karena
ada 3 mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De Javasche Bank, mata uang
pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Dan kemudian
pada bulan oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yaitu ORI
( Oeang Republic Indonesia ) sebagai pengganti uang jepang.
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa demokrasi liberal adalah masa dimana dalam politik maupun system
ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada
pasar sesuai teori-teorimazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer.
Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan
pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya
memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan
ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang
diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia, antara lain :
Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang
sebagai berikut Uang kertaspecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas
pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang
melebihi 25.000 dibekukan.
Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi
sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru
mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-
1962 harga barang-baranga naik 400%.
Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai
Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali
lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai
10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka
inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Ketika negara kita sudah merdeka, pada tahun 1945 . Kondisi keadaan perekonomian
negara kita sangat buruk, hal itu disebabkan karena :
Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari
satu mata uang di negara kita yang sangat tidak terkendali. Pada waktu itu,
untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang
berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank ,mata uang
pemerintah Hindia Belanda,dan mata uang pendudukan Jepang. banyaknya
uang yang beredar di negara kita menyebabkan harga-harga di negara kita
menjadi meningkat.
Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
Kas negara kosong.
Ekspliotasi besar-besaran dimasa penjajahan.
Usaha – Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi :
Bangsa kita melakukan Program Pinjaman oleh menteri keuangan. Upaya melakukan
blokade dengan menawarkan bantuan padi sebanyak 500.000 ton ke india (karena
india merupakan Negara yang mempunyai nasib sama seperti Indonesia yang pernah
di jajah) dan india menyerahkan obat-obatan ke Indonesia.
Konferensi Ekonomi pada bulan februari 1946, yang tujuannya untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat ketika menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesar, seperti masalah produksi, makanan, sandang.
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi ) pada tanggal 19 januari
1947.
Upaya- upaya tersebut tahun ke tahun terus dilakukan untuk merubah
perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit . Dan Pada saat Demokrasi Terpimpin
sekitar tahun 1959-1967 Sebagai akibat dari dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia
menjalankan sistem demokrasi terpimpin yang isinya segala sesuatu baik stuktur
ekonomi indonesia diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Hal ini di lakukan agar dapat
membawa kemakmuran masyarakat indonesia . akan tetapi, kebijakan ini blum
dapat memperbaiki keadaan kondisi di negara ini. hal ini di lihat ketika pemerintah
menjadikan uang Rp 1.000 menjadi Rp. 1 Sehingga uang rupiah baru mestinya
dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya
dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka
inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
Di awal orde baru, kondisi perekonomian di indonesia sangat buruk, tingkat inflasi
yang terjadi pada negara mencapai 650 % pertahun. Soeharto saai itu menambahkan
langkah yang telah di lakukan sebelumnya oleh Soekarno. dan ternyata Soeharto
berhasil menekan inflasi dari 650 % menjadi dibawah 15% dalam waktu kurang dari
dua tahum. untuk meneka inflasi yang begitu tinngi, soeharto melakukan hal yang
jauh berbeda dengan presiden sebelumnya , beliau embuat anggaran, menerbitkan
sektor penbankan, mengembalikan sektor ekonomi dan merangkul negara-neraga
barat untuk menarik modal.
Di samping itu soeharto pada tahun 1970-an juga menggenjot penambangan minyak
dan pertambangan. Sehingga pendapatan negara dari migas meningkat . Dari 0,6 %
miliar pada tahun 1973 dan sekarang mencapai 10,6% miliar pada tahun 1980.
Puncaknya kebijakan tersebut adalah ketiaka penghasilan dari migas sama dengan
80% hasil eksport indonesia. Dengan kebijakan itu, indonesia bisa maju dalam
pembangunan di bawah pemerintahan orde baru. Menghadapi perekonomian yang
sedemikian rupa, pemerintah peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas
kebijakan ekonomi sebagai berikut :
Memerangi inflasi
Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
Merehabilitasi prasarana perekonomian
Meningkatkan ekspor
Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
Mengundang kembali investor asing
PEMERINTAHAN TRANSISI (era Presiden B.J. Habibie)
Krisis ekonomi mempunyai dampak terhadap peningkatan pengangguran, baik di
perkotaan maupun di pedesaan, daya beli masyarakat menurun, pendidikan dan
kesehatan merosot serta jumlah penduduk miskin bertambah oleh karena itu
muncul kebijakan Jaring Pengaman Sosial (social safety net). Yang menyebabkan
suatu prestasi yang mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000
rupiah.
PEMERINTAHAN REFORMASI (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)
Terjadi banyak keanehan dan tidak terdapat kebijakan perekonomian.Pada masa Gus
Dur, rating kredit Indonesia mengalami fluktuasi, dari peringkat CCC turun menjadi
DDD lalu naik kembali ke CCC. Salah satu penyebab utamanya adalah imbas dari
krisis moneter pada 1998 yang masih terbawa hingga pemerintahannya.
MASA REFORMASI (1998-sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia ditandai dengan krisis monoter
yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan
tanda-tanda kearah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6%
untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah duperhitungkan
namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir
seluruh sector mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berebeda dengan kondisi
ekonomi tahun 1999.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum
adalah :
Faktor produksi
Faktor investasi
Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
Faktor kebijakan moneter dan inflasi
Faktor keuangan negara
SISTEM EKONOMI TAIWAN
beralih dari Ekonomi Pertanian Ekonomi Modern (Industri).
• Pergeseran dari pusat Sistem Ekonomi Direncanakan untuk
Kapitalisme Negara-Berhasil Dinamis kapitalis Ekonomi ke Pasar Batal
Model.
• Sebuah Pasar Sistem, Kapitalisme dan Demokrasi (kurang lebih), tapi
itu adalah Ekonomi Pasar.
Sumber Pembangunan Ekonomi Awal :
Mengandalkan PMA dari USA, Jepang, Eropa Barat, dan Masyarakat Cina
Perantauan.
Masa Transisi Pembangunan Ekonomi :
Memakan waktu Lama (25 tahun) sejak 1945 -1960-an, Program
Stabilisasi Ekonomi (1973).
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
9,5% per tahun (1973 – 1982), 5% (krisis Mata Uang di ASIA 1997),
Economic Growth slowed down.
SISTEM EKONOMI DI SINGAPURA
Sebuah ekonomi campuran kapitalis, dengan intervensi pemerintah
yang minimal di pasar.
• Ekonomi Pasar Yang kapitalistik, berlandaskan Perencanaan
Ekonomi Indikatif, Peran Penting Pemerintah hearts Pembangunan
berdasarkan Terbuka Kerangka Ekonomi (Perdagangan LN Dan
Modal LN).
• Bentuk ekonomi yang menggabungkan Perencanaan Ekonomi
dengan Pasar Bebas (Singapura Model).
• Peringkat Nomor 1 untuk memiliki paling Terbuka dan Lberal
Ekonomi untuk perdagangan internasional.
• Ultra Perekonomian Terbuka.
• Manufaktur dan Jasa Sektor sebagai Twin Pilar dukungan
Perekonomian.
• Dominasi Electronics di Manufaktur dan Ekspor.
• Kimia Meningkatnya tapi kurang Kaitan dan efek Multiplier pada
set ekonomi agak kurang dari Electronics.
• Ditandai dengan ekonomi berorientasi ekspor, distribusi
pendapatan yang relatif merata, surplus perdagangan dengan
Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya.
EKONOMI KEAGAMAAN
Hindu Economics :
* Berfokus pada pentingnya mencapai pertumbuhan rohani dan pengembangan>
Membutuhkan material dan fisik penyangkalan diri.
* Yayasan Hindu Ekonomi: aturan, Swasembada & Nasionalisme Ekonomi.
* Central ke pandangan dunia sosial ekonomi Hindu: kasta The dan sistem Ekonomi
tradisional tua.
* Sebuah sistem desentralisasi desa mandiri dengan sistem kasta, dengan teknologi skala
kecil lebih modern dan produktif.
* The New Tradisional Ekonomi: Teknologi modern dan industrialisasi, rel kereta api, dan
urbanisasi
Economic Implications of Hinduism :
Hindu dihargai oleh spiritual mereka daripada prestasi bahan: Tidak
etos kerja yang sama atau fokus pada Kewirausahaan ditemukan di
beberapa agama-agama lain.
• Promosi dan menambahkan tanggung jawab baru mungkin tidak menjadi tujuan
dari seorang karyawan, atau mungkin tidak layak karena kasta karyawan.
• sistem kasta dan keyakinan agama yang ada: konsekuensi ekonomi negatif.
• Dipraktekkan terutama pada sub-benua India dan Indonesia (Bali).
Christian Economics :
* Ideologi Ekonomi Tradisional tua di Feodalisme yang
* Ide hanya harga dan kebencian terhadap pengisian bunga.
* Gereja secara umum anti sosialis dan mendukung ekonomi kapitalis pasar, namun masih
kritis materialisme yang berlebihan, dan kurangnya perusahaan untuk masyarakat miskin.
* Partai-partai politik berbasis Gereja telah mendukung cukup luas sosial (redistribusi
pendapatan) program dan intervensi ekonomi negara yang cukup besar.
* Mayor Cabang Protestan, Katolik Roma, Ortodoks Timur, umumnya di Eropa, Amerika,
dan negara-negara lain diselesaikan oleh orang Eropa.
Christian Protestantism :
*Penekanan pada kebebasan beragama individu.
* Etika Bisnis: Tanggung jawab moral dan sosial dalam kaitannya dengan praktik bisnis dan
pengambilan keputusan dalam bisnis.
* Kristen di Perilaku Bisnis:
* Roh Kapitalisme: terkait Lebih erat dengan kapitalisme pasar (praktek Eropa dalam
perekonomian).
* Etika Kerja Protestan: Fokus pada kerja keras, penciptaan kekayaan untuk kemuliaan
Allah, pentingnya etika dalam kehidupan bisnis
Islamic Economics :
Sebuah ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi dari
orang dijiwai dengan nilai-nilai Islam (Mannan, 1986, 18).
* Jalan Islam Life: * Aqidah (setia)> setia kepada Allah.
* Syariat (hukum Islam)> mengatur cara seluruh hidup Muslim: Ibadat
(memuja, ritual) dan Muamalat (Transaksi)
* Akhlaq> perilaku, sikap, moral dan etika.
* Pengembangan Ekonomi Islam: 1950 * ini - 1960> ajaran Ekonomi
dan prinsip-prinsip Islam.
* 1970 - 1980> Ekonomi Islam & Sistem Ekonomi Islam (Sudan, Arab
Saudi, Qatar, Iran, Pakistan, Afghanistan)
Islamic Economic System :
Sebuah jaringan aturan, komponen, hubungan dan tujuan harus didasarkan pada
sumber-sumber Islam dan Syariah, mengenai hal-hal Ekonomi dan memberikan pedoman
untuk perilaku Ekonomi dan cetak biru tentang bagaimana sistem ekonomi suatu
masyarakat harus diatur (Dr. Mohd Azmi Omar).
Goals of Islamic Economic System :
* Pencapaian kesejahteraan melalui Pembangunan Ekonomi.
* Penghapusan Bantuan Kemiskinan dan Kelaparan.
* Distribusi yang adil kekayaan.
* Penghapusan pemborosan sumber daya.
* Keamanan kebebasan (Dr. Mohd Azmi Omar).
The Basic Principles of Islamic Economic System :
* Tauchid (Divine Unity) (Nuradli Ridzwan Shah & Abdullah Jalil): Semua kegiatan ekonomi
harus sesuai dengan perintah ilahi.
* Khilafah (Vicegerency) (Rosser dan Rosser, 2004: Manusia adalah mitra Allah dalam
mengelola dunia dan sumber daya - Kepemilikan sumber daya milik Allah SWT saja
Manusia (individu dan masyarakat) dapat memiliki melalui kerja dan bertanggung jawab
kepada. Allah untuk pemanfaatan sumber daya tersebut - Pembuangan> Moderasi, Balance
dan Non Keberpihakan partai.
* Kebebasan ekonomi tidak terbatas> perbedaan antara Halal dan Haram dalam setiap
kegiatan ekonomi (produksi, Exchange dan Konsumsi).
* Adalah (Distributif Keadilan)> The kesejahteraan orang lain dan Kerjasama sebagai prinsip
dasar organisasi ekonomi.
Aturan operasional Sistem Ekonomi Islam:
1. Zakat (sedekah): * Pajak agama (pajak 2,5% pada kebanyakan bentuk kekayaan atau
kekayaan pajak) digunakan untuk tujuan distribusi pendapatan pemerintah Islam, bahan
dasar dari kebijakan fiskal negara Islam. * Bagian kekayaan yang pembayaran telah dibuat
wajib oleh Allah dan Nabi-Nya mekanisme redistribusi pendapatan, dan negara untuk
memperbaiki ketidakseimbangan dalam struktur sosial.
2. Riba (yang Melarang of Interest): Penambahan dalam jumlah pokok pinjaman atas dasar
waktu tunda (riba al nasi'ah) untuk yang dipinjamkan dan dari jumlah pinjaman (riba al
fadl) . Operasi bank Islam yang tidak mengenakan bunga
3. Qirad (Profit Sharing): Sebuah kemitraan antara pengusaha yang menyediakan kebutuhan
tenaga kerja yang diperlukan, dan lembaga keuangan yang menyediakan aset moneter.
Berbagi risiko dengan sistem Profit Sharing -Loss. 4. Asuransi Sosial: Aturan ini menyatakan
bahwa tingkat minimum ekonomi kesejahteraan dicapai dalam masyarakat.
5. Distribusi warisan atau kekayaan.
6. Peran Negara: Pastikan pelaksanaan dan kepatuhan dari warga dengan aturan lain
(zakat).