jaw aban

4
2. Generasi ke-4 biasanya jarang menggunakan moderator, Mengapa MSR masih menggunakan moderator? Jawaban: MSR merupakan jenis reaktor epithermal/thermal sehingga MSR masih menggunakan moderator. MSR bukan jenis reaktor cepat (fast reaktor) yang sudah tidak menggunakan moderator sehingga tidak menghasilkan rekasi berantai. 3. Mengapa memilih garam cair sbagai pendingin dan gas He padahal gara bersifat korosi? Jawaban: Garam cair mempunyai titik didih yang tinggi karena reaktor bekerja pada suhu yang sangat tinggi. MSR dapat beroperasi pada temperatur berkisar 700-750 0 C. Bahan bakar thorium merupakan oksida campuran yang tidak seperti bahan bakar uranium dan plutonium, thorium oksida tidak mudah larut dalam asam nitrat pekat. Penambahan jumlah konsentrat asam nitrat pekat dapat menyebabkan korosi pada peralatan baja dan pipa di dalam pembangkit. Ini merupakan kelemahan dari reaktor MSR. Akan tetapi para ahli sudah menemukan solusi untuk mengurangi korosi yaitu dengan penambahan aluminium nitrat (AL (NO 3 ) 3 ) 4. Jika terjadi kecelakan dalam reaktor, otomatis bahan bakar akan masuk ke dalam emergency dump tanks. Bagaimana jika tangki pengaman tersebut penuh? Jawaban: Bila reaktor mengalami kelebihan panas (seperti di Fukushima), sumbat kecil dibawah bejana pengungkung reaktor akan meleleh dan larutan garam thorium mengucur

Upload: karim-anarqiz

Post on 17-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dowload

TRANSCRIPT

2. Generasi ke-4 biasanya jarang menggunakan moderator, Mengapa MSR masih menggunakan moderator?Jawaban:MSR merupakan jenis reaktor epithermal/thermal sehingga MSR masih menggunakan moderator. MSR bukan jenis reaktor cepat (fast reaktor) yang sudah tidak menggunakan moderator sehingga tidak menghasilkan rekasi berantai.3. Mengapa memilih garam cair sbagai pendingin dan gas He padahal gara bersifat korosi?Jawaban:Garam cair mempunyai titik didih yang tinggi karena reaktor bekerja pada suhu yang sangat tinggi. MSR dapat beroperasi pada temperatur berkisar 700-750 0C. Bahan bakar thorium merupakan oksida campuran yang tidak seperti bahan bakar uranium dan plutonium, thorium oksida tidak mudah larut dalam asam nitrat pekat. Penambahan jumlah konsentrat asam nitrat pekat dapat menyebabkan korosi pada peralatan baja dan pipa di dalam pembangkit. Ini merupakan kelemahan dari reaktor MSR. Akan tetapi para ahli sudah menemukan solusi untuk mengurangi korosi yaitu dengan penambahan aluminium nitrat (AL (NO3)3)4. Jika terjadi kecelakan dalam reaktor, otomatis bahan bakar akan masuk ke dalam emergency dump tanks. Bagaimana jika tangki pengaman tersebut penuh?Jawaban:Bila reaktor mengalami kelebihan panas (seperti di Fukushima), sumbat kecil dibawah bejana pengungkung reaktor akan meleleh dan larutan garam thorium mengucur ke bawah akibat gaya berat ke tangki bawah tanah yang telah disediakan, dan hal itu tidak memerlukan computer atau pompa listrik yang bisa saja lumpuh oleh tsunami. Jumlah larutan garam thorium yang beredar pada reaktor pasti disesuaikan dengan jumlah volume emergency dump tanks untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan sehingga jika terjadi kecelakaan reaktor, maka emergency dump tanks tidak akan penuh. Sesaat kemudian reaktor akan mati dan tidak akan bekerja sampai keadaan dinyatakan sudah aman dan bebas dari bahaya radiasi. 5. Sumber Neutron ada 2, apa bedanya dengan reaktor lainnya, apakah sama?Jawaban:Neutron yang digunakan untuk menembak inti Thorium untuk menghasilkan reaksi fisi berasal dari accelerator. Namun, neutron harus selalu disediakan secara terus menerus dari luar untuk menembak dan membelah inti atom karena Thorium tidak menimbulkan reaksi berantai. Proses fisi yang terjadi pada thorium akan menghasilkan fast neutron namun neutron ini tidak cukup untuk membelah inti atom secara mandiri.Thorium-232 yang bersifat fertil akan terlebih dahulu menyerap neutron lambat untuk menghasilkan Uranium-233 yang bersifat fisil (World Nuclear, 2012) sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam reactor. Namun fast neutron hasil reaksi fisi Uranium-233 tidak dapat membelah inti Thorium-232 secara mandiri sehingga tidak menghasilkan reaksi berantai. Sehingga accelerator akan bekerja terus menerus untuk menembakkan neutron lambat (neutron thermal) pada thorium-232 agar berubah menjadi uranium-233 agar terjadi reaksi fisi.8. Mengapa reaksinya yang tidak berantai pada MSR, bahan bakarnya bertahan sampai kapan, indikatornya apa untuk penggantian bahan bakar?Jawaban:Di dalam reaktor nuklir, inti atom ini dibelah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, proses pembelahan ini disebut fisi. Pembelahan tersebut menghasilkan dua hal yaitu energy panas dan pelepasan neutron. Energy panas tersebut yang digunakan untuk mendidihkan air untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Namun, inti atom yang dibelah tersebut haruslah dari elemen alam yang relative stabil seperti isotop yang didapat dari pengayaaan Uranium atau Plutonium. Sedangkan neutron yang terlepas dalam proses fisi tadi kemudian akan membelah atom lagi secara mandiri, proses tersebut terjadi berulang-ulang dan terus menerus sehingga disebut reaksi berantai. Reaksi berantai inilah yang menimbulkan ledakan besar yang kemudian digunakan sebagai senjata.Namun, proses fisi yang terjadi pada thorium tidak menghasilkan neutron yang cukup untuk membelah inti atom secara mandiri. Neutron harus selalu disediakan secara terus menerus dari luar untuk menembak dan membelah inti atom, dengan kata lain jika menggunakan Thorium maka tidak akan timbul reaksi berantaiThorium-232 yang bersifat fertil akan terlebih dahulu menyerap neutron lambat untuk menghasilkan Uranium-233 yang bersifat fisil (World Nuclear, 2012) sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam reactor. Namun fast neutron hasil reaksi fisi Uranium-233 tidak dapat membelah inti Thorium-232 secara mandiri sehingga tidak menghasilkan reaksi berantai. Sehingga accelerator akan bekerja terus menerus untuk menembakkan neutron lambat (neutron thermal) pada thorium-232 agar berubah menjadi uranium-233 agar terjadi reaksi fisi.