jaringan ikat & udem

Upload: sitta-grewo-liandar

Post on 02-Mar-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • JARINGAN IKAT & UDEMSN Nurul Makiyah,S.Si.,M.Kes

  • TIUMahasiswa mampu memahami tentang asal cairan jaringan,Mahasiswa mampu memahami tentang dua (2) kekuatan yang bekerja pada kapiler darah,Mahasiswa mampu memahami tentang mekanisme terjadinya udem.

  • KOMPONEN SUBSTANTIA INTERCELLULARIS JARINGAN IKAT Substantia intercellularis atau matrix tersusun oleh 3 komponen pokok : 1. cairan tubuh : mirip dengan plasma darah. 2. substantia fundamentalis : cairan kental, amorf, homogen, transparan, tersusun oleh glikosaminoglikan, suatu proteoglikan yang bersifat asam. 3. fibrae atau serabut-serabut:

  • PendahuluanCairan dalam substansi interseluler jaringan ikat berasal dari darah. Cairan ini melintasi dinding kapiler masuk ke dalam regio interseluler jaringan. Dinding kapiler dengan mudah ditembus oleh makromolekul tetapi juga memungkinkan untuk dilewati cairan dan molekul kecil termasuk protein dengan berat molekul (BM) rendah.

  • Darah membawa nutrien yang berbeda ke jaringan ikat sesuai dengan yang diperlukan oleh sel dan membawa pergi produk sampah metabolisme untuk detoksifikasi dan dibawa ke organ ekskretori (hepar, ginjal dan lain-lain).

  • Ada 2 kekuatan yang bekerja pada cairan dalam kapiler :tekanan hidrostatik dari darah akibat kontraksi otot jantung yang memberi kekuatan cairan darah melintasi dinding kapiler, (2) tekanan osmotik koloid plasma darah yang menarik kembali cairan ke dalam kapiler

  • Tekanan osmotik terutama disebabkan oleh kandungan protein dalam plasma. Oleh karena ion dan senyawa BM rendah dengan mudah melintasi dinding kapiler yang kira-kira mempunyai konsentrasi sama di luar dan di dalam pembuluh darah (isotonik), sehingga tekanan osmotik juga kira-kira sama/seimbang pada masing-masing sisi dinding kapiler.

    Tekanan osmotik koloid dikeluarkan oleh makromolekul protein dalam darah. Makromolekul protein dalam darah ini tidak mampu melintasi dinding kapiler, tetapi tidak diimbangi oleh tekanan di luar yang cenderung membawa kembali cairan ke dalam pembuluh darah.

  • Dalam keadaan normal, cairan melintasi dinding kapiler menuju jaringan sekelilingnya pada ujung arteriola yang berdekatan dengan kapiler. Hal ini dapat terjadi oleh karena tekanan hidrostatik di daerah ini lebih besar daripada tekanan osmotik koloid. Selanjutnya, tekanan hidrostatik menurun sepanjang ukuran kapiler ke arah ujung venula. Selama tekanan hidrostatik ini menurun, tekanan osmotik koloid mengalami kenaikan karena terjadi peningkatan secara progresif konsentrasi protein yang disebabkan oleh aliran cairan dari kapiler. Akibat naiknya konsentrasi protein dan turunnya tekanan hidrostatik, maka tekanan osmotik koloid menjadi lebih besar daripada tekanan hidrostatik pada ujung vena kapiler dan cairan ditarik kembali ke dalam kapiler.

  • Banyaknya cairan yang ditarik kembali lebih sedikit daripada cairan yang melintas keluar melalui kapiler. Cairan yang tersisa di jaringan ikat kembali ke pembuluh darah melalui pembuluh darah limfatik. Pembuluh darah limfatik terkecil adalah kapiler limfatik yang berada di jaringan ikat dengan ujung buntu. Pembuluh limfatik mengalirkan cairan menuju vena pada bagian basal dari leher.Oleh karena adanya keseimbangan yang terjadi diantara cairan yang memasuki dan cairan yang meninggalkan substansi interseluler jaringan ikat sehingga ada sedikit sisa cairan bebas di jaringan.

  • Pada kondisi patologi tertentu :Jumlah cairan jaringan akan meningkat sekali sehingga menyebabkan terjadinya udem. Secara histologi, kondisi ini dicirikan oleh membesarnya ruangan disebabkan oleh bertambahnya cairan di antara komponen jaringan ikat. Secara makroskopik, udem dicirikan oleh naiknya volume cairan berakibat membatasi tekanan dengan mudah sehingga terjadi depresi yang lambat laun menghilang (pitting edema).Udem dapat berasal dari sumbatan vena atau naiknya aliran darah vena, misalnya pada gagal jantung kongesti. Dapat juga karena kelaparan kronis yang berakibat defisiensi protein hasil kekurangan protein plasma dan turunnya tekanan osmotik koloid. Cairan oleh karena itu terakumulasi ke dalam jaringan ikat dan tidak ditarik kembali ke dalam kapiler.

  • Penyebab lain yang mungkin dari udem adalah naiknya permeabilitas endotel kapiler darah hasil dari kerusakan mekanik atau kimia atau pelepasan substansi tertentu yang dihasilkan dalam darah, misalnya histamin. Udem dapat juga disebabkan oleh obstruksi pembuluh limfatik, misalnya oleh plak parasit atau sel-sel tumor. Apabila tekanan osmotik koloid jaringan meningkat karena terjadi akumulasi glikosaminoglikan (GAG) di matriks, maka terjadilah myxedema.

  • Kapiler:endothelium pinositosispericytus (sel adventitia)tipe kapiler:1. continuous/somatik:nonporus, endothelial dg jc.lokasi : otot, otak,saraf perifer2. fenestrata :endothel porus (fenestrae);a.tanpa sawar /diafragmab. sawar (diafragma) macromol ttt dapat masuk

  • capillare

  • 3. Sinusoid :lumen 30-40mberkelokcelah dg endotheliumfenestrae banyakpaghocytic sel di sela-sela endothellamina basalis discontinuous