jangan bersumpah.docx

2
JANGAN BERSUMPAH Seiring dengan munculnya sinar matahari, kegelapan perlahan- lahan menghilang. Datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah saw. Dan berkata, “ Wahai Rasulullah, semalam aku melihat dalam tidurku ada awan yang menjatuhkan tetesan minyak samin dan madu, maka aku lihat para manusia menampungnya dengan tangan mereka. Ada yang dapat banyak dan ada yang dapat sedikit. Dan aku lihat ada tali yang menyambungkan langit dengan bumi, maka aku lihat engkau mengambil tali itu dan naik, kemudian orang yang setelah engkau juga mengambil tali tersebut dan naik, kemudian ada juga orang yang lain yang mengambilnya dan naik, kemudian ada orang lain yang mengambilnya dan terputus, dan kemudian dia sambungkan kembali tali itu. “ Setelah orang tadi selesai menceritakan mimpinya kepada Rasulullah, maka Abu Bakar r.a. mengangkat suaranya dan berkata, “ Wahai Rasulullah, demi bapakku, berikan aku kesempatan untuk menjelaskan mimpi itu. “ Dan Rasulullah berkata, “ Jelaskanlah. “ Maka Abu Bakar berkata, “ Yang dimaksud dengan awan adalah awan islam, sedangkan yang dimaksud dengan tetesan minyak samin dan madu yang turun dari awan tersebut adalah Al-Qur’an dengan berbagai kemanisan dan kelembutannya, sedangkan yang dimaksud dengan para manusia yang menampungnya dengan tangan mereka adalah orang-orang yang banyak dan sedikit membaca Al-Qur’an, sedangkan yang dimaksud dengan tali yang datang dari langit menyambung ke bumi adalah kebenaran yang kamu (Rasulullah saw) datangkan, dan kamu ambil kebenaran tersebut maka Allah mengangkat derajatmu, kemudian orang yang datang setelah kamu juga mengambilnya, maka Allah mengangkat derajatnya, kemudian orang yang lain juga mengambilnya, maka Allah juga mengangkat derajatnya, kemudian

Upload: atika-lailana-qomarianty

Post on 17-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

islamic studies

TRANSCRIPT

JANGAN BERSUMPAHSeiring dengan munculnya sinar matahari, kegelapan perlahan-lahan menghilang. Datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah saw. Dan berkata, Wahai Rasulullah, semalam aku melihat dalam tidurku ada awan yang menjatuhkan tetesan minyak samin dan madu, maka aku lihat para manusia menampungnya dengan tangan mereka. Ada yang dapat banyak dan ada yang dapat sedikit. Dan aku lihat ada tali yang menyambungkan langit dengan bumi, maka aku lihat engkau mengambil tali itu dan naik, kemudian orang yang setelah engkau juga mengambil tali tersebut dan naik, kemudian ada juga orang yang lain yang mengambilnya dan naik, kemudian ada orang lain yang mengambilnya dan terputus, dan kemudian dia sambungkan kembali tali itu. Setelah orang tadi selesai menceritakan mimpinya kepada Rasulullah, maka Abu Bakar r.a. mengangkat suaranya dan berkata, Wahai Rasulullah, demi bapakku, berikan aku kesempatan untuk menjelaskan mimpi itu. Dan Rasulullah berkata, Jelaskanlah. Maka Abu Bakar berkata, Yang dimaksud dengan awan adalah awan islam, sedangkan yang dimaksud dengan tetesan minyak samin dan madu yang turun dari awan tersebut adalah Al-Quran dengan berbagai kemanisan dan kelembutannya, sedangkan yang dimaksud dengan para manusia yang menampungnya dengan tangan mereka adalah orang-orang yang banyak dan sedikit membaca Al-Quran, sedangkan yang dimaksud dengan tali yang datang dari langit menyambung ke bumi adalah kebenaran yang kamu (Rasulullah saw) datangkan, dan kamu ambil kebenaran tersebut maka Allah mengangkat derajatmu, kemudian orang yang datang setelah kamu juga mengambilnya, maka Allah mengangkat derajatnya, kemudian orang yang lain juga mengambilnya, maka Allah juga mengangkat derajatnya, kemudian orang yang lain mengambilnya dan terputus, kemudian dia sambung kebenaran itu, maka Allah juga mengangkat derajatnya. Dan kemudian Abu Bakar berkata, Wahai Rasulullah, demi bapakku, beritahukanlah kepadaku, apakah kata-kataku tadi benar atau salah ? Rasulullah menjawab, Perkataanmu ada sebagian yang benar dan ada sebagian yang salah. Abu Bakar pun berkata, Wahai Rasulullah demi Allah, beritahukanlah kepadaku bagian mana dari kata-kataku yang salah ? Maka Rasulullah menjawab, JANGANLAH KAMU BERSUMPAH !