documentiv

7
IV. ALAT DAN BAHAN A. Pengambilan Sampel untuk Pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen serta Pemeriksaan D-Dimer 1. Alat : a. Jarum vacutainer b. Holder c. Tourniquet d. Tabung vakum : Tutup merah : untuk dibuang karena masih mengandung cairan jaringan Tutup biru : untuk pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen Tutup hijau : untuk pemeriksaan D-Dimer 2. Bahan : a. Alcohol swab 70% b. Kapas Kering c. Plaster B. Pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen a. Preparasi Sampel 1. Alat : a. Centrifuge 2. Bahan : a. Darah Natrium Sitrat b. Analisis pada alat Automatic Koagulasi Merck Sysmex Ca 500 1. Alat : a. alat Automatic Koagulasi Merck Sysmex Ca 500

Upload: mur-nietha

Post on 28-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentIV

IV. ALAT DAN BAHAN

A. Pengambilan Sampel untuk Pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen serta

Pemeriksaan D-Dimer

1. Alat :

a. Jarum vacutainer

b. Holder

c. Tourniquet

d. Tabung vakum :

Tutup merah : untuk dibuang karena masih mengandung cairan

jaringan

Tutup biru : untuk pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen

Tutup hijau : untuk pemeriksaan D-Dimer

2. Bahan :

a. Alcohol swab 70%

b. Kapas Kering

c. Plaster

B. Pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen

a. Preparasi Sampel

1. Alat :

a. Centrifuge

2. Bahan :

a. Darah Natrium Sitrat

b. Analisis pada alat Automatic Koagulasi Merck Sysmex Ca 500

1. Alat :

a. alat Automatic Koagulasi Merck Sysmex Ca 500

2. Bahan :

a. Plasma Natrium Sitrat

C. Pemeriksaan D-Dimer

1. Alat :

a. Alat Cobas H 232

b. Strip

Page 2: DocumentIV

c. Mikropipet 150 L

d. Yellow Tip

2. Bahan :

a. Darah Heparin

V. CARA KERJA

A. Phlebotomi Koagulasi

1. Alat dan bahan disiapkan diatas meja kerja.

2. Jarum vacutainer dipasang pada holder dan dipastikan terpasang erat.

3. Identitas pasien dipastikan sesuai dengan data di lembar permintaan.

4. Dilakukan pendekatan pada pasien dengan tenang dan ramah serta diusahakan

pasien senyaman mungkin.

5. Dilakukan verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat.

Dicatat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.

6. Pasien diminta meluruskan lengannya diatas meja dan dipilih lengan yang lebih

banyak melakukan aktifitas.

7. Pasien diminta mengepalkan tangan.

8. Tourniquet dipasang kira-kira 10 cm (3 jari) di atas lipatan siku.

9. Dipilih bagian vena mediana cubiti atau cephalic. Dilakukan palpasi (perabaan)

untuk memastikan posisi dan arah vena (vena teraba seperti sebuah pipa kecil,

elastis dan memiliki dinding tebal).

10. Bagian kulit yang akan ditusuk didesinfeksi dengan alcohol swab 70% dengan

gerakan memutar dari tengah ke tepi dan dibiarkan beberapa menit hingga sisa

alcohol mengering. Kulit yang sudah didesinfeksi jangan dipegang lagi.

11. Dilakukan pungsi vena sesuai dengan arah vena dengan posisi lubang jarum

menghadap ke atas.

12. Setelah darah memasuki jarum, tabung vacutainer dipasang pada holder dengan

cara ibu jari kanan mendorong tabung, sedangkan jari telunjuk dan jari tengah

(kanan) tertumpu pada kedua sisi holder, ibu jari tangan kiri memegang holder

dengan sedikit menekan agar holder tidak bergerak sehingga darah akan

mengalir masuk ke dalam tabung.

13. Turniquet dilepas dan pasien diminta membuka kepalan tangannya. Untuk

phlebotomi koagulasi digunakan 3 macam tabung vacutainer yaitu tabung

vacutainer tutup merah, tutup biru dan tutup hijau. Setelah tabung pertama terisi,

Page 3: DocumentIV

tabung dicabut dan diganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya. Setiap

pengisian tabung, ditunggu sampai darah berhenti mengalir dengan sendirinya.

Volume darah yang diambil harus sesuai dengan batas volume yang tertera di

tabung vakum.

14. Luka bekas tusukan ditutup dengan kapas kering, kemudian jarum

dilepaskan/ditarik dari tempat tusukan. Kapas ditekan beberapa saat lalu

diplester.

B. Preparasi Sampel (untuk Pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen)

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Label pada tabung vakum diperhatikan apakah telah sesuai dengan form

pemeriksaan pasien.

3. Sampel darah Natrium Sitrat diperiksa secara mikroskopis meliputi volume

sampel, lisis atau tidak lisis, adanya klot, sampel lipemik atau ikterik.

4. Sampel kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit

sehingga diperoleh plasma natrium sitrat.

C. Pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen

(menggunakan alat Automatic Koagulasi merck Sysmex Ca 500)

1. Cara menghidupkan alat Sysmex Ca 500

a. UPS dipastikan hidup dan bekerja dengan baik.

b. Alat Sysmex Ca 500 dinyalakan dengan menekan tombol ON yang terdapat

di bagian belakang alat.

c. Ditunggu hingga muncul tanda Start maka alat siap untuk digunakan.

Namun bila tanda Start tidak muncul maka dapat ditekan C9-0.

d. Kemudian dilakukan kontrol pada alat sesuai dengan parameter

pemeriksaan yang ada dan alat dikondisikan pada keadaaan siap digunakan

untuk melakukan pemeriksaan.

e. Alat boleh dipergunakan apabila nilai kontrol masuk. Apabila kontrol tidak

masuk, pengerjaan kontrol harus diulang sampai nilainya masuk. Apabila

tetap tidak masuk maka berarti alat perlu dikalibrasi.

2. Cara melakukan pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen

Page 4: DocumentIV

a. Setelah sampel plasma natrium sitrat diperoleh, terlebih dahulu dimasukkan

identitas pasien pada monitor alat meliputi nomor ID pasien yang tercantum

pada label dan jenis pemeriksaan yang diinginkan. (Identitas pasien dapat

dimasukkan secara manual maupun dengan sistem barcode)

Secara Manual

o Input data secara manual dilakukan dengan cara mengetik

langsung no. ID pasien pada kolom identitas sampel pada monitor

alat, kemudian dicentang jenis pemeriksaan yang dipilih (PPT,

APTT dan Fbg) dan ditekan enter setiap selesai memasukkan

identitas sampel dan jenis pemeriksaan.

o Tombol Start ditekan untuk memulai pemeriksaan.

Sistem Barcode

o Apabila menggunakan sistem barcode, dipastikan terlebih dahulu

barcode sampel terpasang dengan baik pada tabung vacutainer

(tidak rusak, tidak tercoret, tidak miring, tidak basah dan tidak

tertumpuk). Tabung yang berisi plasma natrium sitrat diletakkan

pada tempat sampel di alat dengan barcode dihadapkan ke arah

pendeteksi barcode. Kemudian dicentang pemeriksaan yang dipilih

(PPT, APTT dan Fbg) pada monitor alat untuk masing-masing

tabung dan ditekan enter untuk tabung berikutnya. Lalu ditekan

Start, maka pendeteksi barcode akan mendeteksi barcode pada

masing-masing tabung pemeriksaan dan akan muncul secara

otomatis pada layar kolom no. ID. identitas dari masing-masing

tabung.

b. Setelah itu, akan muncul kolom Select Tube Position dan dipilih :

First Tube apabila cup pemeriksaan pada alat dimulai dari kolom cup

kerja pertama.

Continue apabila cup pemeriksaan pada alat tidak dimulai dari kolom

cup kerja pertama.

c. Alat akan mulai bekerja dan pemeriksaan harus dilakukan dalam keadaan

alat tertutup.

d. Ditunggu beberapa menit hingga pemeriksaan selesai dan hasil pemeriksaan

akan keluar berupa print out pada alat.

Page 5: DocumentIV

Catatan : Analisis harus dilakukan sebelum 2 jam dari waktu pengambilan

sampel.

C. Pemeriksaan D-Dimer

Menggunakan alat Cobas H 232

a. Alat Cobas H 232 dihubungkan ke sumber arus listrik sehingga alat dapat

dioperasikan.

b. Alat dinyalakan dengan menekan tombol “ON”

c. Dipilih Option Patient Test dan dimasukkan no. ID pasien yang terdapat pada

label tabung vacutainer.

d. Strip pemeriksaan D-Dimer dikeluarkan dari bungkusnya dan segera

dimasukkan pada lubang strip yang terdapat di alat.

e. Alat akan melakukan Warming Up.

f. Kemudian akan muncul perintah pada display alat untuk memasukkan sampel.

g. Sampel darah pada tabung heparin dihomogenkan dan dipipet sebanyak 150 µL

kemudian dimasukkan ke dalam lubang sampel pada strip.

h. Tanda centang yang tertera pada display ditekan sehingga alat mulai melakukan

proses pemeriksaan.

i. Ditunggu 5 menit hingga hasil pemeriksaan muncul pada display alat.