iv. hasil dan pembahasan a. keadaan umum 1. sejarah ... · membatasi peranan bank negara indonesia...
TRANSCRIPT
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Diambil dari website resmi BNI, BNI berdiri sejak 1946. BNI yang
dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama
yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara
Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang
dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik
Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya
yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari
Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau
bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank
pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank
devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank
Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.
Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tunas bagi sektor
usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian
sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia
1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan
Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama
panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan
dengan perubahaan identitas perusahaan pada tahun 1988.
26
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi
perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar
modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi
dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang
berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan
komitmen BNI terhadap perbaikan mutu kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank
BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' -
digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai
bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada
sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
negeri, dan senantiasa menjadi kebanggaan negara.
Visi BNI adalah menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul
dalam layanan dan kinerja. Sedangkan Misi BNI adalah memaksimalkan
stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada
segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi BNI di tahun 2013
menjadi bank yang unggul dalam layanan dan kinerja dan tahun 2018
menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan
kinerja.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
PT BNI (Persero) Tbk, KCU Jakarta Pusat membawahi 10
(sepuluh) kantor layanan (KLN Hilton; Pasar Tanah Abang Blok A; Plaze
Indonesia; Plaza FX Style; Sudirman park; Pasar Tanah Abang Blok B;
Wisma 46; Grand Indonesia; Tanah Abang; Pasar Tanah Abang) dan 6
(enam) kantor kas (KK Thamrin City; Tanah Abang Blok A1; Tanah
27
abang Blok A2; Tanah Abang Blok B1; Tanah Abang Blok B2; Pasar
Benhil).
BNI KCU Jakarta Pusat dipimpin oleh seorang Branch Manager
yang bertanggung jawab kepada Area Manager. Di bawah Branch
Manager ada Operational Manager. Disetiap kantor layanan dan atau
kantor kas terdiri dari pemimpin kantor layanan dan atau pemimpin kantor
kas yang bertanggung jawab kepada Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor
Layanan (KLN).
Pemimpin Bidang
Penjualan
Pemimpin Bidang
Layanan Nasabah
Pemimpin Bidang
Pembinaan KLN
Pemimpin Cabang
Penyelia CST
Penyelia
Pelayanan
Uang Tunai
Penyelia
Pelayanan
Nasabah I
Penyelia
Pelayanan
Nasabah II
Penyelia
Layanan Prima
Penyelia ASC I
Penyelia ASC II
Teller
Asisten
Asisten ASC I
Pelayan
Sopir
Jamal
Satpam
Asisten ASC II
Asisten CST
Asisten
Gambar 2. Struktur organisasi BNI KCU Jakarta Pusat
28
3. Produk Simpanan BNI
BNI dalam melayani nasabah untuk mengelola dana nasabah
menawarkan beberapa jenis Simpanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan, diantaranya :
a. Taplus
Simpanan dana rupiah nasabah perorangan dalam rekening (buku
tabungan) yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu dengan
memakai slip setoran/pengambilan/Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Syarat pembukaan adalah kartu identitas (KTP/SIM/Paspor yang masih
berlaku); setoran awal untuk daerah Jabotabek Rp. 500.000,- dan diluar
Jabotabek Rp. 250.000,- ; saldo minimum Rp. 150.000,- ; biaya
pembuatan ATM Rp. 10.000,- ; denda dibawah saldo minimum Rp.
2.500,- per bulan.
Manfaat dan keunggulan : (a) fasilitas online, (b) suku bunga
menarik, (c) asuransi hingga Rp. 75 Juta, (d) mendapatkan fasilitas e-
banking, (e) sebagai sarana penyimpanan uang, (f) sebagai jaminan
kredit (fasilitas Cash Collateral Credit), (g) Hadiah menarik dari Rejeki
Durian Runtuh BNI, (h) fasilitas ATM, (i) penarikan melalui ATM Rp.
5 Juta per hari, (j) transfer via ATM Rp. 50 Juta per hari,(k) transaksi
belanja maksimal Rp. 10 Juta per hari atau maksimal 5 x per hari.
b. Taplus Utama/Bisnis
Simpanan dana rupiah nasabah perorangan dalam rekening (buku
tabungan) yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu dengan
memakai slip setoran/pengambilan/ATM. Syarat pembukaan, yaitu
kartu identitas (KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku), setoran awal
untuk daerah Jabotabek Rp. 1.000.000,- dan diluar Jabotabek
Rp. 500.000,- ; saldo minimum Rp. 1.000.000,- ; biaya pembuatan
ATM Rp. 15.000,- ; saldo rataan per bulan di bawah saldo Rp. 5 juta
per bulan akan dikenakan biaya Rp. 20.000,- .
Manfaat dan keunggulan : (a) fasilitas online, (b) suku bunga
menarik di atas bunga taplus sesuai ketentuan berlaku, (c) asuransi
29
hingga Rp. 1 Milyar, (d) mendapatkan fasilitas e-banking, (e) sebagai
sarana penyimpanan uang, (f) sebagai jaminan kredit (fasilitas Cash
Collateral Credit), (g) Hadiah menarik dari Rejeki Durian Runtuh BNI,
(h) fasilitas ATM, (i) penarikan melalui ATM Rp. 10 juta per hari, (j)
transfer via ATM Rp. 50 Juta per hari, (k) transaksi belanja maksimal
Rp. 15 Juta per hari atau maksimal 5 x per hari, (l) gratis biaya bulanan
jika saldo di atas Rp. 5 Juta.
c. BNI Giro
Bentuk ini merupakan simpanan nasabah dalam rekening koran
yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Syarat
pembukaan adalah (a) setoran awal Rp. 500.000 untuk nasabah
perorangan dan Rp. 1 Juta untuk nasabah badan usaha dan merupakan
saldo minimum, (b) kartu identitas seperti Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP), Akta Pendirian perusahaan dan surat referensi.
Manfaat dan keunggulan adalah (a) meningkatkan citra perusahaan
maupun perorangan, (b) pembayaran dapat dilakukan secara cepat dan
tepat, (c) mendapatkan jasa giro, (d) memperoleh BNI Card untuk
nasabah perorangan dan (e) setoran cek/bilyet giro tersedia fasilitas
setoran kilat.
d. BNI Deposito Duo
Bentuk ini merupakan simpanan berjangka dengan sistem
perhitungan bunga berbunga yang memmberikan fleksibilitas kepada
deposan untuk mengganti valuta simpanan menurut perjanjian antara
penyimpan dan bank. Syarat pembukaan adalah (a) perorangan atau
badan usaha, (b) setoran minimal Rp. 20 Juta atau $2.500, (c) kartu
identitas yang masih berlaku dan (d) jangka waktu 1, 3 dan 6 bulan.
Manfaat dan keunggulan yaitu (a) suku bunga kompetitif dengan
sistem kapitalisasi, (b) bebas memilih currency sebelum jatuh tempo,
30
(c) fasilitas automatic roll over dan (d) bebas pinalti untuk perubahan
currency.
e. BNI Dollar
Bentuk ini merupakan simpanan masyarakat secara perorangan
dalam bentuk valas yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
melalui teller. Syarat pembukaan, yaitu (a) setoran awal $ 50 atau SGD
100, dan merupakan saldo minimum serta (b) kartu identitas dan
NPWP.
Manfaat dan keunggulan, yaitu (a) bunga berdasarkan tiering
saldo, (b) sebagai sarana menyimpan uang, (c) perlindungan asuransi
jiwa, (d) setoran dapat dilakukan dalam bentuk bank notes, traveller
cheque atau rupiah dan e) penyetoran antar cabang bebas biaya.
f. BNI Haji
Bentuk ini merupakan tabungan yang digunakan sebagai sarana
pembiayaan penyelenggaraan biaya ibadah haji. Syarat pembukaan,
yaitu (a) setoran awal Rp. 500.000, merupakan saldo minimum dan (b)
kartu identitas.
Manfaat dan keunggulan, yaitu (a) tidak dibebani biaya
administrasi, (b) tidak diberikan bunga, (c) sebagai sarana pembayaran
biaya haji, (d) ditutup pertanggungan asuransi kecelakaan diri dan
asuransi jiwa, (e) dana nasabah yang telah mencapai Rp. 20 Juta dapat
langsung dipindahkan ke rekening Departemen Agama untuk di
daftarkan ke Siskohat.
g. BNI Tapenas
Bentuk ini merupakan tabungan berjangka untuk investasi dana
pendidikan anak. Syarat pembukaan, yaitu (a) kartu identitas, (b)
setoran awal minimal Rp. 100.000, (c) setoran bulanan tetap Rp.
100.000 s.d Rp. 5 Juta (kelipatan Rp. 50.000) dan (d) biaya pengelolaan
rekening Rp. 12.000 per tahun.
31
Manfaat dan keunggulan, yaitu (a) investasi dana pendidikan anak,
(b) cover asuransi jiwa secara otomatis, (c) bunga menarik sesuai
ketentuan yang berlaku, (d) setoran bulanan di debet otomatis dari
rekening afiliasi, (e) setoran tambahan lainnya dapat disetor langsung
ke rekening Tapenas, (f) terdapat tiga (3) pilihan asuransi tambahan
premi a/b nasabah dan (g) premi asuransi otomatis gratis.
h. Simponi DPLK BNI
Bentuk ini merupakan layanan program pensiun yang
diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI
yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat luas yang
menginginkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh keluarga di
masa depan. Syarat pembukaan, yaitu (a) warga negara indonesia, (b)
berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah, (c) mengisi formulir
aplikasi, (d) menyerahkan fotocopy KTP dan Kartu Keluarga dan
(e) membayar iuran minimal Rp. 50.000 per bulan.
Manfaat dan keunggulan, yaitu (a) bunga dihitung secara harian,
(b) peserta akan menerima manfaat pensiun seumur hidup dan
janda/dudanya seumur hidup serta anaknya hingga berusia 25 tahun
atau telah menikah/bekerja, (c) menerima peserta pengalihan dari dana
pensiun pihak lain, (d) dana dikelola oleh pemerintah, (e) penetapan
usia pensiun dapat ditentukan oleh peserta (minimal usia 50-70 tahun),
dan (f) peserta dapat memilih dan menetapkan arahan investasi dananya secara
fleksibel.
i. BNI TKI
Bentuk ini merupakan simpanan nasabah dalam mata uang rupiah
untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan atau sedang bekerja di
luar negeri atau keluarganya yang tinggal di Indonesia dengan bukti
kepemilikan berupa buku dan kartu TKI. Syarat pembukaan, yaitu (a)
setoran awal Rp. 10.000,- dan merupakan saldo minimum, (b) kartu
identitas yang masih berlaku, serta (c) untuk keluarga menunjukkan
bukti hubungan keluarga dengan TKI.
32
Manfaat dan keunggulan, yaitu (a) perhitungan bunga dilakukan
berdasarkan saldo harian, (b) sebagai sarana menyimpan penghasilan,
(c) sarana pengiriman uang kepada keluarga, (d) saldo minimal dan
biaya lebih rendah dari BNI Taplus.
B. Hal Yang Dikaji
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas berfungsi untuk mengukur sahih, atau tidaknya
kuesioner. Uji ini dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang ada pada
kuesioner. Instrumen dikatakan sahih, apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data peubah yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sampai sejauhmana data
yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang peubah
yang diteliti. Untuk mengetahui valid tidaknya pertanyaan dalam
kuesioner terlebih dahulu harus dibandingkan dengan r tabel.
1. r tabel pada α 0,05 dengan derajat bebas (db) = jumlah pertanyaan
– 2, pada kasus ini jumlah pertanyaan 20, jadi db = 18.
2. r (0,05;18) pada uji eka arah = 0,378
Pengambilan keputusan
1. jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel, maka butir tersebut
tidak valid.
Dilihat pada Tabel 4, didapatkan nilai r hitung (dapat dilihat pada
kolom Corrected Item-Total Correlation), semuanya lebih dari r tabel,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ke 20 pertanyaan tersebut sahih.
33
Tabel 4. Uji validitas
b. Uji Reliabilitas Instrumentasi
Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor pertanyaan
yang valid tersebut. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas tinggi, jika
nilai koefisien yang diperoleh > 0,60 (Ghozali, 2002). Uji reliabilitas
dilakukan dengan melihat cronbach’s alpha pada kolom reliability
statistics dan cronbach’s alpha it item deleted. Nilai cronbach’s alpha
(0,931) > r tabel (0,378). Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengujian
lebih besar dari r tabel yang berarti bahwa kuesioner tersebut reliabel
dapat diandalkan untuk menjadi alat ukur dalam penelitian ini.
No. Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
0,717
0,743
0,686
0,433
0,664
0,686
0,383
0,452
0,389
0,664
0,686
0,565
0,599
0,686
0,595
0,570
0,630
0,653
0,717
0,743
Valid
(> r tabel 0,378)
34
Tabel 5. Uji reliabilitas
2. Karakteristik Responden
Karakteristik nasabah yang menjadi responden dalam kajian ini dilihat
dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan,
intensitas kunjungan, lama menjadi nasabah, besar pengeluaran keluarga
per bulan dan cara melakukan kontak.
a. Usia
Responden di dominasi oleh nasabah yang berusia 30-40 tahun (57%).
Pada usia ini seseorang memiliki komitmen untuk memikirkan masa
depan dan keluarganya, sedangkan dominasi berikutnya di usia 20-30
tahun (20%) merupakan umur produktif, sehingga memiliki
kemampuan bekerja dan menabung menjadi cukup prioritas. Menurut
Lumenta (1997), usia dapat menggambarkan pengalaman seseoarang
dalam kehidupan sehingga terdapat keragaman perilaku berdasarkan
umur yang dimilikinya.
No. Cronbach’s Alpha
It Item Deleted Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
0,926
0,925
0,926
0,931
0,927
0,926
0,931
0,931
0,932
0,927
0,926
0,929
0,928
0,926
0,929
0,929
0,928
0,927
0,926
0,925
Reliabel
( > 0,06)
35
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu pedoman dasar dalam melakukan
segmentasi pasar, karena perbedaan jenis kelamin menyebabkan pola
perilaku berbeda satu sama lain. Sebagian besar reponden adalah laki-
laki 51% dan perempuan 49%. Perbedaan jenis kelamin dapat
menyebabkan perbedaan pemilihan suatu produk (Andriyani, 2000).
c. Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah Sarjana/Pascasarjana
sebanyak 66%, dan yang paling sedikit adalah SMA (9%). Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pola pikirnya pun semakin
sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu yang baik dan bermanfaat
bagi dirinya (Sumarwan, 2003).
36
d. Pekerjaan
Responden yang dominan adalah pegawai swasta/negeri (46%); dan
paling sedikit yang belum bekerja (3%).
e. Penghasilan per bulan
Besarnya penghasilan rataan reponden per bulan 34% yang
berpenghasilan Rp. 2,5 – 5 Juta Rp. 5-10 Juta sebanyak 29% responden;
pendapatan di bawah Rp. 2,5 Juta sebanyak 26% dan di atas Rp. 10 Juta
sebanyak 11%. Pilihan konsumen pada suatu produk sangat dipengaruhi
oleh kondisi seseorang (Kotler, 2000).
f. Frekuensi kunjungan
Frekuensi kunjungan responden dapat terlihat dari Gambar 5 dimana
nasabah yang melakukan kontak/frekuensi kunjungan di bawah 5 kali
per bulan adalah 86% dan paling sedikit responden berkunjung 5-10
kali per bulan 6%.
37
g. Lama menjadi nasabah
Sebanyak 43% responden menjadi nasabah selama 2-8 tahun dan di
atas 8 tahun (34%), sedang (23%) menjadi nasabah di bawah 2 tahun.
h. Besar pengeluaran per bulan
Besarnya pengeluaran keluarga responden perbulan di dominasi oleh
responden yang memiliki pengeluaran Rp. 2,5-5 Juta per bulan dan di
atas Rp. 5 Juta per bulan masing-masing 37%, serta 26% di bawah Rp.
2,5 Juta.
i. Cara melakukan komunikasi
Komunikasi antara nasabah dengan petugas bank dilakukan dengan
komunikasi langsung 63% responden dan 37% melakukan, baik
langsung maupun telepon.
38
3. Analisis (CSI)
Nilai rataan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan masing-masing
atribut mutu jasa digunakan untuk menghitung CSI. Berdasarkan
perhitungan yang terdapat pada Tabel 6 didapatkan hasil CSI 0,808. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat indeks kepuasan pelanggan terletak pada
0,66-0,80, yang berarti pelanggan merasa puas terhadap kinerja pelayanan
PT BNI KCU Jakarta Pusat.
Diharapkan PT. BNI KCU Jakarta Pusat dapat terus berkomitmen
untuk terus meningkatkan kepuasan para pelanggan pada tahun-tahun
berikutnya, sehingga dapat mencapai kategori sangat puas, atau mendekati
angka 100%. Nilai CSI tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
oleh PT. BNI dalam menentukan kebijakan peningkatan kepuasan
pelanggan di masa mendatang.
Keterangan:
a = Skor rataan tingkat kepentingan
b = Important Weighting Factor (a/∑a)
c = Important Weighting Factor (a/∑a) x 100%
d = Skor rataan tingkat kinerja
e = Weighted Score
Dari tabel 6 di bawah, didapat bahwa atribut yang memiliki nilai
rataan tingkat kepentingan dengan rating lima (5) yang tinggi adalah
atribut (4) informasi yang ditawarkan lengkap dan jelas melalui brosur,
leaflet dan iklan, (19) lokasi kantor pelayanan mudah dicapai, (14) petugas
bank bersikap proaktif kepada nasabah, (7) petugas dapat menyelesaikan
masalah perbankan dengan cepat dan tepat, (18) ruang pelayanan bersih,
rapi dan nyaman. Sedangkan atribut yang dinilai nasabah telah diterima
dengan baik adalah (3) keakuratan dan ketelitian petugas saat melakukan
transaksi, (11) petugas bank terdidik dan terlatih dengan baik, (9) petugas
bank melayani dengan ramah dan sopan, (19) lokasi kantor pelayanan
mudah dicapai, (13) petugas bank dapat memberi rasa aman dan
membangun kepercayaan kepada nasabah.
39
Tabel 6. Perhitungan CSI
Nomor
Atribut
Skor rataan
Tingkat
Kepentingan
Importance
Weighting
Factor
Importance
Weighting
Factor (%)
Skor
rataan
Tingkat
Kinerja
Weighted
Score
(a) (b) (c) (d) (e)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
4,629
4,657
4,657
4,800
4,686
4,571
4,743
4,486
4,314
4,314
4,514
4,600
4,686
4,771
4,629
4,486
4,429
4,714
4,800
4,629
0,050
0,051
0,051
0,052
0,051
0,050
0,051
0,049
0,047
0,047
0,049
0,050
0,051
0,052
0,050
0,049
0,048
0,051
0,052
0,050
5,025
5,056
5,056
5,211
5,087
4,963
5,149
4,870
4,684
4,684
4,901
4,994
5,087
5,180
5,025
4,870
4,808
5,118
5,211
5,025
4,057
3,686
4,371
3,800
4,029
3,914
4,000
3,857
4,229
4,086
4,371
4,057
4,200
4,143
3,914
3,943
4,057
4,057
4,229
3,829
0,204
0,186
0,221
0,198
0,205
0,194
0,206
0,188
0,198
0,191
0,214
0,203
0,214
0,215
0,197
0,192
0,195
0,208
0,220
0,192 Total
Weighted
Total
Satisfaction
Index
92,110 100,000
4,041
0,808
40
4. Analisis IPA
Tabel 7. Tingkat Penilaian Kinerja dan Kepentingan
Daftar
Pertanyaan
Penilaian
Kinerja
Penilaian
Kepentingan
X Y Tingkat
Kesesuaian
Rangking
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7.
8. 9.
10.
11. 12.
13.
14. 15.
16.
17.
18. 19.
20.
142 129
153
133
141 137
140
135 148
143
153
142
147
145
137 138
142
142 148
134
162
163 163
168
164
160 166
157
151 151
158
161 164
167
162
157 155
165
168 162
4,057 3,686
4,371
3,800 4,029
3,914
4,000
3,857 4,229
4,086
4,371 4,057
4,200
4,143 3,914
3,943
4,057
4,057 4,229
3,829
4,629 4,657
4,657
4,800 4,686
4,571
4,743
4,486 4,314
4,314
4,514 4,600
4,686
4,771 4,629
4,486
4,429
4,714 4,800
4,629
87,65 79,14
93,87
79,17 85,98
85,63
84,34
85,99 98,01
94,70
96,84 88,20
89,63
86,83
84,57 87,90
91,61
86,06 88,10
82,72
10 20
4
19 14
15
17
13 1
3
2 7
6
11 16
9
5
12 8
18
Rataan 4,041 4,3605
Dari Tabel 7 diperoleh gambaran bahwa dengan perhitungan skor Likert,
maka diperoleh nilai rataan tingkat kinerja pelayanan 4,041 dengan skala 5
yang menyatakan bahwa mutu pelayanan yang mencakup kehandalan
(reliability), keresponsifan (responsiveness), keyakinan (assurance), empati
(emphaty) dan wujud (tangible) pada PT BNI KCU Jakarta Pusat adalah baik.
Sedangkan tingkat kepentingan pelayanan nasabah adalah 4,3605, yaitu sangat
penting bagi nasabah. Secara garis besar terlihat bahwa kinerja pelayanan
petugas PT BNI KCU Jakarta Pusat yang diberikan telah sesuai dengan apa
yang diharapkan nasabah.
Berdasarkan tingkat kesesuaiannya dari tabel di atas nampak bahwa atribut
layanan yang dengan nilai tingkat kesesuaian paling tinggi dan harus terus
terus dipertahankan adalah (9) petugas bank melayani dengan ramah dan
sopan, (11) petugas bank terdidik dan terlatih dengan baik, (10) petugas
memberikan pelayanan dan informasi yang tepat tentang produk BNI dan
41
persyaratannya, (3) keakuratan dan ketelitian petugas saat melakukan transaksi,
dan (17) gedung bank memiliki penataan interior dan layout ruangan yang
baik.
Sedangkan atribut dengan tingkat kesesuaian paling rendah dan harus
diperbaiki dan ditingkatkan sehingga dapat memenuhi harapan nasabah adalah
(2) sistem antrian di kantor pelayanan membuat nasabah cepat terlayani, (4)
informasi yang ditawarkan lengkap dan jelas melalui brosur, leaflet dan iklan,
(20) ketersediaan fasilitas parkir yang memadai, (7) petugas dapat
menyelesaikan masalah perbankan dengan cepat dan tepat, dan (15) petugas
bank tidak membeda-bedakan status sosial nasabah.
Rincian analisis dari masing-masing atribut-atribut yang dikaji pada Tabel
7 adalah :
a. Prosedur pembukaan rekening yang sederhana
Prosedur pembukaan rekening yang sederhana merupakan salah satu
faktor yang harus dipenuhi dan diterapkan oleh Perusahaan, mengingat
pembukaan rekening tabungan, giro dan deposito di setiap Bank lain, juga
telah menjadi sangat sederhana dan syarat yang mudah. Tingkat
kesesuaian untuk atribut ini masih berada di bawah 90%, sehingga harus
terus ditingkatkan sesuai dengan harapan nasabah.
b. Sistem antrian di kantor pelayanan membuat nasabah cepat terlayani
Pada BNI KCU Jakarta Pusat sendiri telah terdapat sistem antrian yang
baik. Dengan penggunaan sistem antrian dapat membantu petugas layanan
di Bank sehingga proses transaksi dapat berjalan optimal. Nasabahpun
merasa pasti dilayani. Namun jumlah nasabah yang antri dan jenis
transaksi masing-masing nasabah diharap tidak menghalangi nasabah
untuk cepat terlayani.
Tingkat kepentingan responden untuk atribut ini dinilai cukup tinggi yaitu
4,6657 dan tingkat kinerja 3,686. Dengan tingkat kesesuaian berada
diperingkat 20, diharapkan kinerja atas atribut ini dapat terus ditingkatkan
dengan meningkatkan kecepatan petugas dalam melakukan transaksi
maupun model pemanggilan nasabah.
42
c. Keakuratan dan ketelitian petugas saat melakukan transaksi
Pada saat melakukan transaksi perbankan, nasabah menginginkan transaksi
dengan keakuratan proses dan ketelitian dari petugas Bank. Kesalahan
dalam penginputan transaksi dapat mengurangi rasa percaya dan tidak
aman dari nasabah.
Tingkat kesesuaian antara nilai rataan tingkat kepentingan nasabah dan
tingkat kinerja adalah 93,87 dimana nasabah telah merasa bahwa petugas
Bank di BNI KCU Jakarta Pusat telah akurat dan teliti dalam melakukan
transaksi nasabah.
d. Informasi yang ditawarkan lengkap dan jelas melalui brosur, leaflet dan
iklan
Dalam memilih produk atau jasa perbankan yang akan digunakan, nasabah
dapat memperoleh informasi secara lengkap dan jelas dari brosur, leaflet
maupun iklan. Namun informasi yang lengkap dan jelas melalui brosur
dan leaflet masih menjadi pilihan utama nasabah.
Hasil perhitungan tingkat kepentingan nasabah terhadap atribut ini adalah
4,800 dan tingkat kinerja adalah 3,800. Dengan tingkat kesesuaian masih
di bawah 80% yaitu 79,17, Bank harus menyediakan lebih banyak brosur
dan leaflet yang menyajikan dengan jelas dan lengkap mengenai produk
yang ditawarkan, manfaat dan biaya-biayanya.
e. Petugas Bank tanggap terhadap keluhan nasabah
Dalam menerima keluhan nasabah, petugas harus dapat segera menangkap
apa yang menjadi permasalahan nasabah dan kemudian mampu untuk
bersikap empati dan tanggap terhadapa keluhan tersebut. Sikap tanggap ini
sudah menjadi modal nasabah untuk yakin dan percaya bahwa keluhan
mereka akan ditindaklanjuti dan diproses.
Total nilai tingkat kepentingan responden untuk atribut ini adalah 4,686
dan nilai tingkat kinerja adalah 4,029. Tingkat kesesuaian atribut ini
adalah 85,98 dimana nasabah sudah menilai atribut ini telah cukup baik,
43
namun perlu untuk ditingkatkan kemampuan petugas bank yang tanggap
terhadap keluhan nasabah.
f. Petugas Bank mampu memberikan saran dan solusi kepada nasabah
Selain diharapkan untuk tanggap terhadap keluhan dan permasalahan
nasabah, petugas Bank juga diharapkan mampu memberikan saran dan
solusi kepada nasabah, sehingga nasabah dapat menerima jalan keluar atas
permasalahan transaksi keuangannya.
Hasil perhitungan terhadap tingkat kepentingan responden untuk atribut ini
adalah 4,571 dan tingkat kinerja 3,914. Nasabah menilai petugas Bank
telah mampu memberikan saran dan solusi kepada nasabah.
g. Petugas dapat menyelesaikan masalah perbankan dengan cepat dan tepat
Kemampuan petugas dalam menyelesaikan masalah perbankan yang
dihadapi nasabah dengan cepat dan tepat merupakan nilai tambah nasabah
kepada petugas Bank. Yang utama dari setiap permasalahan tersebut
adalah nasabah tahu kapan permasalahannya dapat diselesaikan dan
apakah tepat waktu.
Tingkat kepentingan responden atas atribut ini adalah 4,743 dan tingkat
kinerja 4,000. Tingkat kesesuaian atribut ini adalah 84,34, hal ini
menunjukkan bahwa nasabah telah menilai petugas dapat menyelesaikan
masalah perbankan dengan cepat dan tepat, namun kinerja atribut ini perlu
terus ditingkatkan dengan melatih kemampuan petugas Bank.
h. Petugas empati terhadap semua keluhan dan permasalahan nasabah
Sikap petugas yang empati terhadap semua keluhan dan permasalahan
nasabah akan dapat memberikan dampak psikologis yang positif kepada
nasabah yang sedang menghadapi permasalahan.
Tingkat kesesuaian atribut ini adalah sebesar 85,99 dimana responden
telah menilai bahwa petugas Bank telah mampu bersikap empati kepada
nasabah yang sedang menghadapi permasalahan perbankan.
44
i. Petugas Bank melayani dengan ramah dan sopan
Dalam industri jasa, sikap ramah dan senyuman saat nasabah datang dan
bertransaksi merupakan sikap yang mutlak dilakukan oleh petugas Bank,
terlebih yang berorientasi kepada kepuasan nasabah. Tingkat kepentingan
terhadap atribut ini dinilai penting dengan nilai 4,314 dan penilaian kinerja
dengan nilai 4,229, dengan tingkat kesesuaian 98,01. Atribut ini
menduduki peringkat pertama dengan tingkat kesesuaian paling tinggi,
sehingga layak untuk dipertahankan.
j. Petugas memberikan pelayanan dan informasi yang tepat tentang produk
BNI dan persyaratannya
Petugas harus dapat memberikan pelayanan dengan sikap yang tepat dan
sekaligus dapat meberikan informasi yang berguna bagi pelanggan
sehingga pelanggan tidak salah dalam menerima informasi dan nasabah
tidak akan merasa dirugikan. Hasil perhitungan terhadap tingkat
kepentingan dan kinerja atribut ini masing-masing 4,514 dan 4,371,
dengan tingkat kesesuaian 94,70%. Nasabah menganggap bahwa atribut
ini penting dan pelaksanaannya telah dinilai baik oleh nasabah.
k. Petugas Bank terdidik dan terlatih dengan baik
Dalam proses rekrutmen pegawai, Divisi Sumber Daya Manusia BNI telah
melakukan tahapan proses penyaringan yang cukup ketat dengan sistem
gugur, dengan penilaian antara lain dilihat dari tingkat pendidikan,
keterampilan dan perilaku sikap. Setelah melalui tahapan proses seleksi,
maka petugas juga mengikuti program pelatihan yang wajib diikuti oleh
petugas front liner antara lain pengetahuan tentang produk BNI dan
layanan. Oleh karena itu, petugas terpilih dan juga telah mengikuti
pelatihan diyakini telah terdidik dan terlatih dengan baik serta menguasai
bidang pekerjaannya. Selain itu, BNI dengan rutin selalu memberikan
pelatihan berkala bagi pegawainya untuk penyegaran produk-produk BNI
maupun untuk pelatihan lainnya.
45
Hasil perhitungan tingkat kepentingan pelanggan terhadap atribut ini
adalah 4,514 sedang kinerja atribut ini adalah 4,371 dengan tingkat
kesesuaian berada di peringkat 2. Nasabah merasa bahwa petugas tampil
dengan terdidik dan terlatih secara baik.
l. Petugas Bank memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk BNI
Dalam memberikan penjelasan kepada nasabah atau dalam memberikan
pemecahan masalah, petugas dituntut memiliki pengetahuan tentang
produk BNI dan proses penyelesaian masalah dengan batas waktu
penyelesaiannya, sehingga nasabah pun dapat dengan mudah mengerti apa
yang dijelaskan.
Hasil perhitungan terhadap tingkat kepentingan responden pada atribut ini
adalah 4,600 dan tingkat kinerja 4,057. dengan tingkat kesesuaian 88,20,
responden merasa bahwa atribut ini sudah dinilai cukup baik, namun tetap
perlu untuk terus ditingkatkan.
m. Petugas Bank dapat memberi rasa aman dan membangun kepercayaan
kepada nasabah
Kepercayaan merupakan hal utama yang diperlukan dalam membangun
kerjasama. Kepercayaan nasabah kepada Bank dan petugas bank dalam
bertransaksi maupun dalan mengelola dana nasabah sangat dibutuhkan
sehingga akan membuat nasabah merasa aman untuk bertransaksi melalui
Bank.
Tingkat kepentingan atas atribut ini adalah 4,686 dan tingkat kinerja
adalah 4,200. petugas Bank telah mampu memberikan rasa aman dan
membangun kepercayaan kepada nasabah dengan tingkat kesesuaian
mencapai 89,63.
n. Petugas Bank bersikap proaktif kepada nasabah
Saran yang positif dan sikap proaktif petugas Bank serta dapat
memberikan solusi atas permasalahan yang dialami nasabah merupakan
hal yang sangat diharapkan oleh nasabah. Total penilaian responden
46
terhadapa tingkat kepentingan atribut ini adalah 4,771 dan tingkat kinerja
adalah 4,143 yang menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya atribut ini
telah dinilai cukup baik oleh responden.
o. Petugas Bank tidak membeda-bedakan status sosial nasabah
Dalam memberikan pelayanan, petugas harus melakukannya dengan
maksimal sesuai dengan standar layanan BNI tanpa memilih-milih, tanpa
memandang status sosial nasabah mana yang utama harus dilayani dan
diprioritaskan. Semua nasabah BNI akan diperlakukan secara adil dan
semua diutamakan dan diprioritaskan.
Penilaian tingkat kepentingan responden terhadap atribut ini adalah 4,629
sedangkan nilai kinerja adalah 3,914, sehingga tingkat kesesuaian telah
mencapai 84,57 dan perlu untuk terus ditingkatkan.
p. Petugas Bank dapat menjaga kerahasiaan nasabah
Dalam memilih Bank, salah satu pertimbangan nasabah adalah melihat
apakah Bank, pihak manajemen dan termasuk petugas Bank dapat menjaga
hal-hal yang bersifat rahasia dan pribadi. Nilai tingkat kepentingan atas
atribut ini adalah 4,486 sedang tingkat kinerja adalah 3,943.
Tingkat kesesuaian untuk atribut ini adalah 87,90 dimana nasabah sudah
merasa bahwa petugas Bank dapat menjaga kerahasiaannya dalam
bertransaksi, namun atribut ini harus dapat ditingkatkan sesuai dengan
kepentingan nasabah.
q. Gedung Bank memiliki penataan interior dan layout ruangan yang baik
Penataan ruang yang baik akan membuat pelanggan merasa nyaman dan
betah berada diruangan. Interior ruangan BNI telah dibuat secara standar
sehingga setiap cabang BNI memiliki standar interior yang sama. Tingkat
kepentingan atribut ini adalah 4,429 dan tingkat kinerja adalah 4,057.
tingkat kesesuaian atribut ini adalah 91,61 dan berada pada urutan ke 5
untuk tingkat kesesuaian.
47
r. Ruang kantor pelayanan bersih, rapi dan nyaman
Selain penataan interior dan layout ruangan yang baik, ruangan kantor
layanan harus bersih rapi dan nyaman. Terdapat pelayan yang juga selalu
menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan layanan. Ruangan yang ber-
AC juga akan memberikan rasa nyaman mengingat kondisi udara di kota
besar seperti pusat Jakarta saat ini terasa sangat panas dan berpolusi.
Tingkat kepentingan untuk atribut ini adalah 4,714 dan tingkat kinerja
adalah 4,057. tingkat kesesuaian atribut ini adalah 86,06 dan harus terus
ditingkatkan.
s. Lokasi kantor pelayanan mudah dicapai
Kemacetan lalu lintas di pusat kota Jakarta merupakan pemandangan dan
hal yang biasa ditempuh dan ditemui pada jam-jam kantor, terutama di
sepanjang Jalan Sudirman, lokasi Kantor Cabang Utama Jakarta Pusat
tempat lokasi kajian ini dilakukan.
Lokasi ini sangat strategik dan berada di pusat bisnis Jakarta dengan
tingkat intensitas kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi namun lokasi ini
dapat dilalui oleh banyak fasilitas angkutan kendaraan umum seperti bus
Damri, Mikrolet, Taksi, Busway, Ojek dan lainnya, sehingga walaupun
kerap terjadi kepadatan lalu lintas, nasabah akan mencari lokasi yang
mudah dicapai, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Skor penilaian nasabah terhadap tingkat kepentingan pada atribut ini
4,800 dan nilai kinerja 4,229. Tingkat kesesuaian atribut ini adalah 88,10
dimana nasabah merasa lokasi BNI KCU Jakarta Pusat cukup strategik.
t. Ketersediaan fasilitas parkir yang memadai
Pusat kegiatan bisnis yang baik harus didukung oleh prasarana penunjang
lainnya, diantaranya sarana parkir yang cukup memadai, sehingga nasabah
atau pelanggan merasa nyaman ketika berkendara ke lokasi dan merasa
aman untuk memarkirkan kendaraannya. Sebaliknya, apabila tidak
terpenuhi, maka nasabah akan merasa kecewa, karena waktu dan biaya
48
yang akan terbuang pada saat mencari lokasi parkir dan bahkan rasa tidak
aman, karena harus parkir di tempat yang jauh atau dipinggir jalan.
Tingkat kepentingan akan atribut ini adalah 4,629 dan nilai kinerja adalah
3,829 dimana nasabah masih merasa bahwa lokasi dan ketersediaan parkir
di BNI KCU Jakarta Pusat masih perlu ditingkatkan.
Untuk mengetahui bagaimana peta atribut tingkat pelayanan antara
pelayanan yang diterima nasabah (dinotasikan sebagai X) dengan pelayanan
yang diharapkan nasabah (dinotasikan sebagai Y) dapat dilihat dalam diagram
Kartesius pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram Kartesius
Keterangan :
1 = Prosedur Pembukaan rekening yang dilalui sederhana, 2 = Sistem antrian di
kantor pelayanan membuat nasabah cepat terlayani, 3 = Keakuratan dan ketelitian
petugas saat melakukan transaksi, 4 = Informasi yang ditawarkan lengkap dan
49
jelas melalui brosur, leaflet dan iklan, 5 = Petugas Bank tanggap terhadap keluhan
nasabah, 6 = Petugas Bank mampu memberikan saran dan solusi kepada nasabah,
7 = Petugas dapat menyelesaikan masalah perbankan dengan cepat dan tepat, 8 =
Petugas empati terhadap semua keluhan dan permasalahan nasabah, 9 = Petugas
Bank melayani dengan ramah dan sopan, 10 = Petugas memberikan pelayanan
dan informasi yang tepat tentang produk BNI dan persyaratannya, 11 = Petugas
Bank terdidik dan terlatih dengan baik, 12 = Petugas Bank memiliki pengetahuan
yang cukup tentang produk BNI, 13 = Petugas Bank dapat memberi rasa aman
dan membangun kepercayaan kepada Anda, 14 = Petugas Bank bersikap proaktif
kepada Anda, 15 = Petugas Bank tidak membeda-bedakan status sosial nasabah,
16 = Petugas Bank dapat menjaga kerahasiaan nasabah, 17 = Gedung Bank
memiliki penataan interior dan layout ruangan yang baik, 18 = Ruang kantor
pelayanan bersih, rapi dan nyaman, 19 = Lokasi kantor pelayanan mudah dicapai,
20 = Ketersediaan fasilitas parkir yang memadai.
Dari Gambar 8 di atas, terlihat sebaran unsur-unsur yang mempengaruhi kepuasan
nasabah sebagai berikut :
a. Kuadran I
Atribut-atribut yang berada pada kuadran ini dinilai sangat penting oleh
nasabah, tetapi pelayanan yang diterima dinilai masih kurang dari apa yang
diharapkan pelanggan, terdiri dari keakuratan dan ketelitian petugas front
liner pada saat melakukan transaksi (2), sistem antrian membuat nasabah
cepat terlayani (4), kemampuan petugas front liner dalam menguasai produk
perbankan (5), petugas bersikap proaktif dalam memberikan saran dan solusi
kepada nasabah (6), petugas customer service selalu dapat menyelesaikan
masalah perbankan dengan cepat dan tepat (7), petugas dapat memberikan
rasa aman dan membangun kepercayaan kepada nasabah (8), sarana dan
prasarana yang digunakan untuk pelayanan sudah memadai (15), pengisian
dan penggunaan slip formulir perbankan mudah dimengerti (16) dan
ketersediaan fasilitas parkir yang memadai (20).
Pada BNI KCU Jakarta Pusat sendiri telah terdapat sistem antrian yang
baik, namun karena lokasi berada di pusat Jakarta maka transaksi yang
50
dilakukan kebanyakan dari perusahaan dengan banyak antrian, sehingga
nasabah perorangan sering merasa lama mengantri, sedang untuk dimensi
kehandalan dan keresponsipan, petugas di BNI KCU Jakarta Pusat mayoritas
terdiri dari pegawai baru.
b. Kuadran II
Atribut-atribut yang berada pada kuadran ini dinilai sangat penting oleh
nasabah dan pihak Bank telah memberikan pelayanan yang baik, sehingga
nasabah merasa puas karena pelayanan yang diterima telah sesuai dengan apa
yang diharapkan, terdiri dari prosedur pelayanan petugas front liner yang
cepat dan mudah (1), keberadaan petugas front liner membuat lebih mudah
nasabah mendapatkan informasi yang dibutuhkan (3), kebersihan dan
kerapihan penampillan petugas (12), petugas memberikan pelayanan
maksimal kepada nasabah tanpa memandang status sosial (11), kebersihan,
kerapihan dan kenyamanan ruangan banking hall (13), penataan interior dan
layout ruangan yang menarik (14), keberadaan Anjungan Tunai Mandiri yang
banyak dan mudah ditemukan (17), slip formulir informasi perbankan selalu
tersedia dan mudah di dapat (iklan, pamflet) (18), dan kemudahan mencapai
lokasi.
c. Kuadran III
Kuadran ini menunjukkan atribut-atribut yang dinilai kurang penting bagi
nasabah dan pihak Bank belum memberikan mutu layanan yang sesuai
dengan standar berlaku. Tidak terdapat atribut yang muncul pada kuadran ini.
d. Kuadran IV
Atribut-atribut pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting oleh
nasabah tetapi pihak Bank telah melayani dengan sangat baik, antara lain
persyaratan pembukaan rekening mudah (9) dan keramahan petugas front
liner merupakan wujud empati Bank terhadap nasabah (10).
51
Untuk atribut pada kuadran ini, nasabah telah menganggap bahwa persyaratan
pembukaan rekening adalah sama dengan bank lain sehingga dirasa tidak
begitu penting, dan keramahan petugas front liner sebagai wujud empati
dirasa terlalu berlebihan.
Dari pemetaan terhadap atribut-atribut layanan, nampak bahwa atribut-
atribut tersebut tersebar pada kuadran I dan kuadran II yang berarti bahwa
nasabah PT BNI KCU Jakarta Pusat telah cukup puas dengan atribut layanan
yang diberikan oleh petugas namun beberapa atribut lainnya juga harus terus
ditingkatkan.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan umum regresi linear berganda adalah Ŷ = a + b1 X1 + b2
X2 +…. + zn Xn. Pada kajian ini, Y sebagai peubah terikat X1 dan X2
sebagai peubah bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah
koefisien regresi pada masing-masing peubah bebas, :
a. Uji F hitung :
- F hitung = 30,125
- F tabel dapat dilihat pada α 0,05 dengan
derajat bebas pembilang = (k-1) = 3-1 = 2
derajat penyebut = (n-k) = 35-3 = 32
F tabel 0,05 (2;32) = 3,30
Dilihat dari hasil di atas F hitung > F tabel, dapat dikatakan bahwa model
yang digunakan sudah tepat dan juga nilai peluang < taraf nyata (0,000 <
0,05), maka model Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 yang digunakan dapat diterima.
b. Uji t
Setelah menguji nyata persamaan regresi linear berganda, maka
selanjutnya diuji apakah masing-masing peubah bebas (X1 = produk
dan X2 = layanan) mempunyai pengaruh nyata terhadap peubah terikat
(Y), dan dilakukan uji t.
Hipotesis :
Ho : peubah bebas tidak memengaruhi peubah terikat secara nyata.
52
Ha : peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah terikat.
Pengambilan keputusan :
- Jika - t tabel < t hitung < t tabel, Ho diterima.
- Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, Ho ditolak.
- t tabel dilihat dengan derajat bebas = n – k
n = jumlah responden (35)
k = jumlah peubah yang digunakan (3) sehingga db = 35 – 3 = 32
- Uji t dilakukan uji dwi arah (2 tailed), t tabel dibaca pada t ½ α
atau ½ (0,05)
t tabel = 1,694
t hitung (X1) = 5,856
t hitung (X2) = 2,800
Setelah diketahui nilai t, selanjutnya dianalisis masing-masing peubah
bebas terhadap peubah terikat berikut :
1. Produk (X1)
Nilai t hitung (5,856) > t tabel (1,694), maka Ho ditolak. Artinya produk
perbankan berpengaruh nyata terhadap kepuasan/harapan konsumen.
2. Layanan (X2)
Nilai t hitung (2,800) > t tabel (1,694), maka Ho ditolak. Artinya layanan
perbankan berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan/harapan
konsumen.
3. Persamaan Regresi
Tabel. 8 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .923 .381 2.422 .021
Produk Perbankan
.552 .094 .648 5.856 .000
Mutu Layanan
.214 .076 .310 2.800 .009
a. Dependent Variable: Kepuasan
Dengan melihat hasil pada Tabel 8 di atas, maka persamaan regresi
linear berganda adalah :
53
Y = 0,923 + 0,552 X1 + 0,214 X2
Dimana :
Y = Kepuasan konsumen
X1 = Produk perbankan
X2 = Mutu Pelayanan
Dari persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstansa (a) = 0,923, artinya jika mutu produk (X1) dan layanan (X2)
nilainya nol, maka hasil kepuasan/harapan konsumen (Y) adalah 0,923.
b. Koefisien regresi 0,552, berarti jika mutu produk (X1) mengalami
kenaikan 1 unit, hasil output (Y) mengalami peningkatan 0,552 unit.
c. Keofisien regresi 0,214, berarti jika mutu produk (X2) mengalami
kenaikan 1 unit, hasil output (Y) mengalami peningkatan 0,214 unit.
Nilai R2 = 0.653, atau 65,3%, kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh
produk perbankan dan mutu pelayanan, serta sisanya (34,7%) dijelaskan
oleh hal yang diluar peubah yang diteliti.
Uji Regresi Parsial
1. Produk Perbankan (X1)
Persamaan umum regresi linear sederhana adalah = a + b1 X1 pada
kajian ini, sebagai peubah terikat. X1 sebagai peubah bebas, a adalah
konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing
peubah bebas.
a. Uji F hitung :
- F hitung = 43,410
- F tabel dapat dilihat pada α 0,05 dengan
db pembilang = (k-1) = 2-1 = 1
derajat penyebut = (n-k) = 35-2 = 33
- F tabel 0,05 (2;33) = 4,14
Dilihat dari hasil di atas F hitung > F tabel, dapat dikatakan bahwa
model yang digunakan sudah tepat dan juga nilai peluang < taraf nyata
(0,000 < 0,05), maka model persamaan = 1,412 + 0,642X1 yang
digunakan dapat diterima.
54
Nilai R2 = 0.568 atau 56,8%, kepuasan nasabah dapat dijelaskan
oleh produk perbankan dan sisanya (33,2%) dijelaskan oleh hal yang
diluar peubah yang diteliti.
b. Uji t
Setelah menguji nyatanya persamaan regresi linear sederhana, selanjutnya
diuji apakah peubah bebas (X1 = produk) mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap peubah terikat (Y), maka dilakukan uji t.
Hipotesis :
Ho : peubah bebas tidak memengaruhi peubah terikat secara nyata.
Ha : peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah terikat.
Pengambilan keputusan :
- Jika - t tabel < t hitung < t tabel, Ho diterima.
- Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, Ho ditolak.
- t tabel dilihat dengan derajat bebas = n – k
- n = jumlah responden (35)
- k = jumlah peubah yang digunakan (2)
sehingga db = 35 – 2 = 33
- Uji t dilakukan uji dwi arah (2 tailed), t tabel dibaca pada t ½ α atau ½
(0,05)
t tabel = 1,692
t hitung (X1) = 6,589
Dilihat dari hasil di atas t hitung > t tabel, berarti Ho ditolak.
Artinya produk berpengaruh nyata terhadap kepuasan/harapan konsumen.
2. Layanan (X2)
Persamaan umum regresi linear sederhana adalah = a + b2 X2 pada
kajian ini, sebagai peubah terikat. X2 sebagai peubah bebas, a adalah
konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing
peubah bebas.
a. Uji F hitung :
- F hitung = 12,919
55
- F tabel dapat dilihat pada α 0,05 dengan
derajat bebas pembilang = (k-1) = 2-1 = 1
derajat penyebut = (n-k) = 35-2 = 33
- F tabel 0,05 (2;33) = 4,14
Dilihat dari hasil tersebut F hitung > F tabel, maka dapat dikatakan
bahwa model yang digunakan sudah tepat dan juga nilai peluang < taraf
nyata (0,001 < 0,05), maka model persamaan = 2,436 + 0,366 X2 yang
digunakan dapat diterima.
Nilai R2 = 0,281, atau 28,1%, kepuasan nasabah dapat dijelaskan
oleh mutu pelayanan dan sisanya (71,9%) dijelaskan oleh hal yang diluar
peubah yang diteliti.
b. Uji t
Setelah menguji nyatanya persamaan regresi linear sederhana, selanjutnya
diuji apakah peubah bebas (X2 = layanan) mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap peubah terikat (Y), maka dilakukan uji t.
Hipotesis :
Ho : peubah bebas tidak mempengaruhi peubah terikat secara nyata.
Ha : peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah terikat.
Pengambilan keputusan :
- Jika - t tabel < t hitung < t tabel, Ho diterima.
- Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, Ho ditolak.
- t tabel dilihat dengan derajat bebas = n – k
- n = jumlah responden (35)
- k = jumlah peubah yang digunakan (2)
sehingga db = 35 – 2 = 33
- Uji t dilakukan uji dwi arah (2 tailed), t tabel dibaca pada t ½ α atau ½
(0,05)
t tabel = 1,692
t hitung (X2) = 3,594
Dilihat dari hasil di atas t hitung > t tabel, berarti Ho ditolak.
Artinya produk berpengaruh nyata terhadap kepuasan/harapan konsumen.
56
3. Kepuasan Nasabah (Y)
Persamaan umum uji parsial adalah Z = a + b3Y. Pada kajian ini, Z
merupakan peubah terikat, Y sebagai peubah bebas, a adalah konstanta
(intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing peubah bebas.
a. Uji F hitung :
- F hitung = 93,861
- F tabel dapat dilihat pada α 0,05 dengan
db pembilang = (k-1) = 2-1 = 1
db penyebut = (n-k) = 35-2 = 33
- F tabel 0,05 (2;33) = 4,14
Dilihat dari hasil tersebut F hitung > F tabel, maka dapat dikatakan
bahwa model yang digunakan sudah tepat dan juga nilai peluang < taraf
nyata (0,001 < 0,05), maka model persamaan Z = -0,230 + 1,042Y yang
digunakan dapat diterima.
Nilai R2 = 0,7400, atau 74,00%, Kinerja PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Jakarta Pusat dapat dijelaskan oleh
kepuasan nasabah dan sisanya (26%) dijelaskan oleh hal yang diluar
peubah yang diteliti.
b. Uji t
Setelah menguji nyatanya persamaan regresi, selanjutnya perlu diuji
apakah peubah bebas (Y = kepuasan) mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap peubah terikat (Z), untuk itu dilakukan uji t.
Hipotesis :
Ho : peubah bebas tidak mempengaruhi peubah terikat secara nyata.
Ha : peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah terikat.
Pengambilan keputusan :
- Jika - t tabel < t hitung < t tabel, Ho diterima.
- Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, Ho ditolak.
- t tabel dilihat dengan db = n – k
- n = jumlah responden (35)
57
- k = jumlah peubah yang digunakan (2)
sehingga db = 35 – 2 = 33
- Uji t dilakukan uji dwi arah (2 tailed), t tabel dibaca pada t ½ α atau ½
(0,05)
t tabel = 1,692
t hitung = 9,688
Dilihat dari hasil di atas t hitung > t tabel, berarti Ho ditolak.
Artinya kepuasan nasabah berpengaruh nyata terhadap kinerja PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Jakarta Pusat.
6. Implikasi Hasil Kajian
Dari hasil kajian yang dilakukan terhadap responden dengan
menggunakan analisis CSI, IPA dan regresi linear berganda maupun
parsial terdapat kaitan dari hasil analisis, yaitu nasabah PT BNI KCU
Jakarta Pusat telah merasa puas dengan pelayanan yang diterima, namun
ada beberapa atribut yang harus dipertahankan, baik yang ditingkatkan
maupun diperbaiki yang ditemui pada analisis CSI dan IPA, misalnya
atribut (4) informasi yang ditawarkan lengkap dan jelas melalui brosur,
leaflet dan iklan. Pada analisis CSI, nampak bahwa atribut ini memiliki
tingkat kepentingan cukup tinggi, namun pelayanan yang diterima dirasa
masih cukup rendah, sedang pada analisis IPA, tingkat kesesuaian atribut
ini berada pada peringkat ke 19. Pada diagram Kartesius, atribut ini juga
berada pada kuadran I, yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki.
Akhirnya dengan analisis berganda ditegaskan faktor yang dominan dalam
peningkatan kinerja PT BNI KCU Jakarta Pusat adalah produk perbankan
secara langsung dan kepuasan nasabah secara tidak langsung.
Kinerja PT BNI KCU Jakarta Pusat adalah keberhasilan petugas
secara menyeluruh dalam melaksanakan kegiatan perbankan sehari-hari,
terutama dalam melayani nasabah. Kecakapan dan keterampilan petugas
sangat diperlukan, sehingga tujuan dari pelayanan kepada nasabah dapat
tercapai dengan baik. Kinerja pegawai di PT BNI KCU Jakarta Pusat yang
58
ditunjukkan oleh komitmen pihak manajemen dan para pegawai yang tulus
melayani, penguasaan dan pemahaman product knowledge perbankan.
Pihak Manajemen PT BNI KCU Jakarta Pusat harus dapat mengawasi
bawahan/petugas layanan, mampu memberikan penghargaan terhadap
hasil yang dilakukan pegawai dan memberikan teguran terhadap hasil yang
kurang baik, mampu menjadi panutan bagi para pegawai dibawahnya,
selalu memberi motivasi positif kepada pegawai dan mampu berinteraksi
dengan baik tanpa adanya jarak, melakukan bimbingan kepada pegawai,
selalu mengembangkan kemampuan dibidang perbankan, mampu
mengelola asset perbankan dengan baik dan sadar akan tanggungjawabnya
sebagai pimpinan dan mempunyai sumbangan pikiran untuk
mengembangkan perusahaan yang dipimpinnya.
Implikasi hasil kajian pada produk perbankan dan mutu pelayanan
adalah yang berpengaruh kepuasan nasabah dan memiliki implikasi
terhadap kinerja PT BNI KCU Jakarta Pusat, sebagai berikut :
a. Peningkatan mutu produk perbankan
Mutu produk perbankan perlu ditingkatkan dan berorientasi
pada kebutuhan dan kondisi pasar. Perbaikan mutu produk harus
memperhatikan kepentingan dan keinginan nasabah. Langkah
perbaikannya adalah :
1. Mengenal dan memahami kebutuhan nasabah akan produk
perbankan seperti Tabungan, Giro, deposito dan produk tabungan
lainnya
2. Melakukan benchmarking ke bank pesaing, seperti Bank mandiri
dan BCA, dimana nasabah bank tersebut sangat loyal dengan
produk perbankannya.
59
b. Peningkatan pelayanan di bidang jasa perbankan
Pelayanan di bidang jasa perbankan juga perlu ditingkatkan,
diantaranya dengan cara :
1. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), karena SDM
merupakan modal utama dalam peningkatan pelayanan perbankan.
Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan dengan melakukan
pelatihan-pelatihan, kursus-kursus, seminar dan kegiatan pelatihan
lainnya yang berkaitan dengan perbankan secara berkala.
2. Meningkatkan jiwa layanan yang harus dimiliki oleh semua
petugas Bank, mulai dari petugas front liners sampai dengan
petugas back office, dari pelayan sampai dengan tingkat pimpinan,
sehingga layanan yang dirasakan oleh nasabah adalah sama dari
yang di depan sampai dengan petugas dibelakang.
3. Meningkatkan teknologi perbankan yang akan memudahkan
nasabah untuk bertransaksi di manapun berada melalui e-banking,
seperti short message services (sms) banking, internet banking dan
mobile banking. Melalui teknologi ini dapat ditingkatkan transaksi
jasa perbankan dimana dan kapan saja, sehingga membuat nasabah
semakin merasa terbantu, atau mendapatkan kemudahan dan
kecepatan dalam bertransaksi.
4. Menanggapi semua keluhan dan saran dari nasabah pada
kesempatan pertama dan selanjutnya ditentukan prioritas
penangganannya.