itb_berita_4773

2
Institut Teknologi Bandung ITB | News Muhammad Miftahul Munir, Dr.Eng.: Kembangkan Nanoteknologi Demi Kemandirian Bangsa mae Sabtu, 6 - Juni - 2015, 15:48:15 BANDUNG, itb.ac.id - Nanoteknologi saat ini berkembang dengan cepat dan menjadi terobosan penting bagi kebutuhan manusia. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi manusia di masa kini dan masa depan. Nanoteknologi dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang sains, teknik, medis, produksi dan konservasi energi, hingga alat elektronik. Nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari objek dengan ukuran sangat kecil (sepersemiliar meter) dan melakukan rekayasa untuk menghasilkan produk baru dengan sifat khusus yang diinginkan. Salah satu contoh aplikasi nanoteknologi misalnya Carbon Nano-Tube (CNT) yang sangat ringan dan memiliki kekuatan 100 kali lebih kuat dari baja. Pengembangan nanoteknologi ini berdampak sangat besar bagi kehidupan sehingga banyak negara berlomba-lomba mengalokasikan dana untuk berinvestasi mengembangkan teknologi material berukuran kecil tersebut. Di Indonesia sendiri, produk kebutuhan masyarakat yang menggunakan nanoteknologi juga semakin banyak. Hasil penelitian dan riset nanoteknologi juga sudah mulai terasa karena industri mulai melirik teknologi ini untuk diaplikasikan. Sebagai perguruan tinggi yang mengembangkan teknologi, ITB juga telah melakukan riset terhadap nanoteknologi. Salah satu peneliti nanoteknologi ITB adalah Muhammad Miftahul Munir, Dr. Eng. Miftah merupakan dosen Program Studi Fisika ITB yang pernah menempuh pendidikan Sarjana dan Magister di Instrumentasi Fisika ITB serta pendidikan Doktor di Universitas Hiroshima dalam bidang nanoteknologi. Bersama dengan Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, Prof. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, dan Dr. Eng. Ferry Iskandar, banyak penelitian dan riset yang telah dilakukan Miftah di bidang nanoteknologi. Hasil penelitian tersebut di antaranya adalah aplikasi nanoteknologi dalam bidang Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan (PKO) serta nanoteknologi untuk filter air dan udara. Terdapat kurang lebih 30 mahasiswa di bawah bimbingan Miftah yang melakukan riset di bidang Nanoteknologi dan Instrumentasi. Filter Udara Berbasis Nanoteknologi Udara bersih merupakan kebutuhan manusia. Polusi udara oleh hasil pembakaran yang tidak sempurna, bahan kimia, ataupun virus dan bakteri sangatlah membahayakan kesehatan manusia. Masalah ini menuntut adanya filter udara yang terjamin dapat menghasilkan udara bersih. Salah satu fokus Miftah dalam nanoteknologi adalah aplikasi nanofiber sebagai filter udara. Terdapat dua parameter fisis penting yang menentukan kualitas filter udara yang baik, yaitu efisiensi dan penurunan tekanan ( pressure drop ). Berkat nanoteknologi, kedua kriteria tersebut dapat terpenuhi karena aplikasi teknologi ini dapat menghasilkan filter udara berkualitas yang memiliki kerapatan kecil. Dengan demikian, partikel dengan 1/2

Upload: kaisarxxx

Post on 16-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Berita ITb 1

TRANSCRIPT

  • Institut Teknologi Bandung

    ITB | News

    Muhammad Miftahul Munir, Dr.Eng.: Kembangkan Nanoteknologi Demi KemandirianBangsa

    maeSabtu, 6 - Juni - 2015, 15:48:15

    BANDUNG, itb.ac.id - Nanoteknologi saat ini berkembang dengan cepat dan menjadi terobosan penting bagikebutuhan manusia. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan yangdihadapi manusia di masa kini dan masa depan. Nanoteknologi dapat diaplikasikan dalam berbagai bidangsains, teknik, medis, produksi dan konservasi energi, hingga alat elektronik.Nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari objek dengan ukuran sangat kecil (sepersemiliar meter) danmelakukan rekayasa untuk menghasilkan produk baru dengan sifat khusus yang diinginkan. Salah satucontoh aplikasi nanoteknologi misalnya Carbon Nano-Tube (CNT) yang sangat ringan dan memiliki kekuatan100 kali lebih kuat dari baja. Pengembangan nanoteknologi ini berdampak sangat besar bagi kehidupansehingga banyak negara berlomba-lomba mengalokasikan dana untuk berinvestasi mengembangkanteknologi material berukuran kecil tersebut. Di Indonesia sendiri, produk kebutuhan masyarakat yangmenggunakan nanoteknologi juga semakin banyak. Hasil penelitian dan riset nanoteknologi juga sudah mulaiterasa karena industri mulai melirik teknologi ini untuk diaplikasikan.

    Sebagai perguruan tinggi yang mengembangkan teknologi, ITB juga telah melakukan riset terhadapnanoteknologi. Salah satu peneliti nanoteknologi ITB adalah Muhammad Miftahul Munir, Dr. Eng. Miftahmerupakan dosen Program Studi Fisika ITB yang pernah menempuh pendidikan Sarjana dan Magister diInstrumentasi Fisika ITB serta pendidikan Doktor di Universitas Hiroshima dalam bidang nanoteknologi.Bersama dengan Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, Prof. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, dan Dr. Eng. Ferry Iskandar,banyak penelitian dan riset yang telah dilakukan Miftah di bidang nanoteknologi. Hasil penelitian tersebut diantaranya adalah aplikasi nanoteknologi dalam bidang Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan (PKO) sertananoteknologi untuk filter air dan udara. Terdapat kurang lebih 30 mahasiswa di bawah bimbingan Miftahyang melakukan riset di bidang Nanoteknologi dan Instrumentasi.

    Filter Udara Berbasis Nanoteknologi

    Udara bersih merupakan kebutuhan manusia. Polusi udara oleh hasil pembakaran yang tidak sempurna,bahan kimia, ataupun virus dan bakteri sangatlah membahayakan kesehatan manusia. Masalah inimenuntut adanya filter udara yang terjamin dapat menghasilkan udara bersih. Salah satu fokus Miftahdalam nanoteknologi adalah aplikasi nanofiber sebagai filter udara. Terdapat dua parameter fisispenting yang menentukan kualitas filter udara yang baik, yaitu efisiensi dan penurunan tekanan (pressure drop ). Berkat nanoteknologi, kedua kriteria tersebut dapat terpenuhi karena aplikasi teknologi inidapat menghasilkan filter udara berkualitas yang memiliki kerapatan kecil. Dengan demikian, partikel dengan

    1/2

  • ukuran berorde nanometer (nm) dapat tersaring namun filter tetap dapat mengalirkan udara dengan energiyang rendah.

    Membran filter udara dibuat dari material nanofiber yang dihasilkan menggunakan teknik pemintalan elektrik (electrospinning). Teknik ini telah dikembangkan Miftah dan rekan-rekannya sejak menempuh pendidikan diJepang. Melalui sistem constant-current electrospinning, dapat diproduksi serat nano yang seragam danberkualitas tinggi. Sampai saat ini Miftah dan rekan-rekannya telah membuat berbagai tipe sistem fabrikasimembran nanofiber dari mulai electrospinning konvensional, multinozzle electrospinning dan kolektor drum,multisyringe electrospinning dan kolektor conveyor belt, electrospinning tanpa nozzle sampai sistemrotary-force spinning. Alat-alat tersebut dibuat secara mandiri dengan bahan-bahan dari dalam negeri.Tantangan dalam pengembangan filter udara berbasis nanoteknologi yang paling berat adalah alat uji filterudara berbasis teknologi aerosol yang tidak terdapat di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, denganberbekal pengalaman di bidang instrumentasi dan aerosol, Miftah dan rekan-rekan juga membangun sistempengujian filter udara secara bertahap. Bagian-bagian tertentu dari sistem pengujian filter tersebut yangbelum berhasil dibuat kemungkinan dibuat dengan bekerjasama dengan peneliti Jepang. Menciptakan Kemandirian BangsaPerkembangan nanoteknologi di Indonesia dapat berjalan dengan cepat apabila terdapat riset danpenelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen secara terus menerus, sinergis danberkesinambungan. Miftah memandang bahwa instrumentasi dan nanoteknologi merupakan alatuntuk meningkatkan nilai tambah suatu produk teknologi. Harapannya adalah produk tersebutdiproduksi oleh industri dalam negeri sehingga dapat melepaskan ketergantungan kita terhadapdunia luar. "Riset dasar berorientasi ilmu pengetahuan dan riset yang berorientasi terhadap aplikasike masyarakat perlu berjalan selaras dan sinergi," tutur Miftah. "Kita tidak bisa terus-menerusmembiarkan alat dan material yang kita butuhkan berasal dari luar negeri karena hal itu akanmembentuk pola ketergantungan. Tujuan penting yang harus kita perhatikan adalah hasil ilmu danpenelitian kita hendaknya demi kemandirian bangsa di segala bidang."

    Copyright 2008 Institut Teknologi Bandung

    2/2