isu, permasalahan dan arah pembangunan ekonomi, tata ruang, lingkungan, infrastruktur, sosial dan...

21
Oleh : Ir. H. M. ILHAM, MM Bappeda Provinsi NTB. Disampaikan pada Backgroud Study Penyusunan Buku III RPJMN ISU,PERMASALAHAN DAN ARAH PEMBANGUNAN : EKONOMI, TATA RUANG, LINGKUNGAN, INFRASTRUKTUR, SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

disampaikan oleh Bappeda Propinsi NTB pada Lokakarya Regional Penyusunan Background Study Buku III RPJMN 2015-2019 Pembangunan Berdimensi Kewilayahan: Nusa Tenggara- Maluku- Papua di Kuta, Bali 23 September 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

Oleh :Ir. H. M. ILHAM, MM

Bappeda Provinsi NTB.

Disampaikan pada Backgroud Study Penyusunan Buku III RPJMN

ISU,PERMASALAHAN DAN ARAH PEMBANGUNAN : EKONOMI, TATA

RUANG, LINGKUNGAN, INFRASTRUKTUR, SOSIAL DAN

KEPENDUDUKANPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Page 2: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

POSISI STRATEGIS

Bontang

Legenda :

ALKI

Pusat Kegiatan Nasional

KUALA LUMPURBANDAR SRI BEGAWAN

SINGAPORE

DILLI

Banda Aceh

Medan

Pekanbaru

Padang

Jambi

Bengkulu

Palembang

LampungJAKARTA

Bandung

Semarang

Yogyakarta

Surabaya

DenpasarMataram

Kupang

Pontianak

Palangkaraya

Banjarmasin

Samarinda

Manado

Palu

Makasar

Kendari Ambon

Jayapura

Batam

Pangkal Pinang

Serang

Mamuju

Gorontalo Ternate

Sorong

Entikong

Malang

Pangkalan Bun

Balikpapan

Biak

Merauke

Jalur Trans Nasional

Segi Tiga Emas DTOW Internasional

SURABAYA

MATARAM

MAKASAR

DARWIN-AUSTRALIAJalur Perdagangan Nasional

Page 3: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

KONDISI UMUM PROVINSI NTB

INDIKATOR NTB NASIONAL

JUMLAH PENDUDUK, 2012 (JIWA) 4,596,726 237,600,000

PENDUDUK MISKIN, 2012 (JIWA) 828,330 (18,02 %) 30,020,000 (12,49 %)

PENGANGGURAN TERBUKA, 2012 ( % ) 5,25 7,14

PDRB PERKAPITA, 2012 (Rp) 10.821.930,65 21.678.000

PERTUMBUHAN EKONOMI, 2012 ( % ) - 3, 65 % (tambang); 5,79 % (non tambang) 6,1 %

Jumlah kunjungan Wisatawan, 2012 (org) 1.163.142 (wisman : 471.706 ; wisnu : 691.436)

Wisman : 7,6 juta orang

TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG, Des 2012 (%)

52,62 48,31

Page 4: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

RPJPD 2005 - 2025

Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah, yaitu terwujudnya kemampuan dinamis mengembangkan diri dan profesionalisme masyarakat yang didukung kelestarian dan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta berkembangnya kearifan lokal, sebagai daya mampu keunggulan relatif terhadap wilayah lain.

■ Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yaitu pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam, lingkungan hidup dan sumberdaya buatan bagi keberhasilan pembangunan kesejahteraan generasi masa kini dengan memperhitungkan secara cermat dan bertanggungjawab bagi kelangsungan hidup dan kehidupan generasi mendatang.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI NTB

Page 5: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

RPJMD 2009 - 2013

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI NTB

Menumbuhkan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan;

Melakukan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Page 6: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

RTRW PROVINSI NTBPROVINSI NTB SEBAGAI

PUSAT PENGEMBANGAN AGROBISNIS DAN PARIWISATA

diwujudkan dalam bentuk : - pusat pengembangan agrobisnis; - kawasan pengembangan

pariwisata; - pusat pengembangan kelautan dan

perikanan; - simpul transportasi regional,

nasional dan internasional.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI NTB

Page 7: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

SPASIAL

selaras, sinergi, konsisten

SEKTORAL

Keterkaitan Kebijakan Pembangunan Provinsi NTB sebagai Upaya Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

PENDEKATAN PULAU > 30% KAWASAN

LINDUNG/RTH MEMBATASI EKSPLOITASI

PERTAMBANGAN MULTI INFRASTRUKTUR

BERBASIS PULAU KEUNGGULAN KOMPETITIF

SEKTOR PARIWISATA & AGROBISNIS

SUBSTITUSI PEMANFAATAN SDA ANTAR WILAYAH

PENDEKATAN KAWASAN/ZONA

> 30% KAWASAN LINDUNG/RTH

MULTI INFRASTRUKTUR BERBASIS KAWASAN

KEUNGGULAN KOMPARATIF SEKTOR AGROBISNIS & PARIWISATA

SUBSTITUSI PEMANFAATAN SDA ANTAR KAWASAN

LOMBOK as ECO CITY ISLAND

SUMBAWA ECO ZONE

Sinkronisasi aspek SPASIAL dan SEKTORAL

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Page 8: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan

Nasional

Page 9: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

Keterangan:

IBUKOTA PROVINSI

USULAN LOKASI KEK (MANDALIKA ,TELUK BIMA DAN SEKOTONG)

TELUK BIMA

MANDALIKA

SIMPUL KEGIATAN PARIWISATA

SIMPUL KEGIATAN PETERNAKAN

SIMPUL KEGIATAN PERIKANAN

KAWASAN INDUSTRI

1. Pariwisata• Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

maupun pengeluaran wisatawan di kawasan Senggigi-Tiga Gili, Mandalika, Rinjani, Teluk Saleh-Moyo-Tambora, Maluk-Jelenga, Hu’u, Teluk Bima dan seluruh kawasan pariwisata.

• Menjadikan kawasan Mandalika sebagai KEK pariwisata

• Mengembangkan industri penunjang pariwisata

2. Ketahanan Pangan• Meningkatkan produktivitas komoditi unggulan

sapi, jagung dan rumput laut (PIJAR) dan padi• Mengembangkan industri olahan bahan baku

PIJAR dan komoditi unggulan lokal di kawasan strategis provinsi

• Menjadikan kawasan Bandar Kayangan, Sekotong, Teluk Saleh dan Teluk Bima sebagai KEK industri Agro dan Kelautan

NUSA TENGGARA BARATGLOBAL HUB KAYANGAN

3. Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan: Pengembangan Bandara Internasional

Lombok (BIL), M.Salahuddin dan Brangbiji serta akses jalan kawasan strategis.

Pembangunan Global Hub Kayangan, PPN Teluk Awang, PP.Teluk Santong, Pelabuhan Kontainer Lembar, Labuhan Badas, Pel Bima, Waworada serta Terminal Cruise di Tawun Sekotong, Labuhan Badas, Teluk Bima dan Hu’u.

Pembangkit listrik di P.Lombok ( 140 MW) dan P. Sumbawa ( 138 MW)

Pengembangan sarana dan prasarana air bersih di P. Lombok dan P. Sumbawa.

Pembangunan bendungan Pandanduri, Rababaka, dan Bintang Bano

Pembangunan Jalan lingkar selatan P. Lombok dan P. Sumbawa

TELUKSALEH

FOKUS PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN DI NUSA TENGGARA BARAT DALAM MENDUKUNG MP3EI

Page 10: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

VISI NTB 2014 -2018 : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT NTB YANG

BERIMAN, BERBUDAYA, BERDAYA SAING DAN SEJAHTERA”

MISI I. MENINGKATKAN KETAATAN DAN KERUKUNAN BERAGAMA

DENGAN MENGEDEPANKAN AKHLAK MULIA DAN TOLERANSIII. MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKALIII. MELANJUTKAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK, KEPASTIAN

HUKUM DAN KEAMANAN - KETERTIBAN MASYARAKATIV. MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA SAING SUMBERDAYA

MANUSIA DAN KESETARAAN GENDERV. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN KEMAKMURAN

MASYARAKAT BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DAN IPTEKVI. MELANJUTKAN PERCEPATAN KETERSEDIAAN

INFRASTRUKTUR DAN KETERHUBUNGAN ANTAR WILAYAH BERBASIS TATA RUANG

VII. MEMANTAPKAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 11: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

BIDANG EKONOMI

ISU-ISU STRATEGIS

1.DAYA SAING EKONOMI DAERAH RELATIF RENDAH

2.KETIMPANGAN PENDAPATAN

Page 12: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

PERMASALAHAN

1. Nilai tukar petani masih dibawah standar minimal

2. Produk olahan lokal masih belum berkembang

3. Penyaluran modal UMKM belum efektif4. Perkembangan ekonomi antar kawasan,

antar kota, antar wilayah belum berimbang5. Iklim investasi kurang kondusif6. Pemanfaatan potensi sumber daya alam

belum optimal

Page 13: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI  TUJUAN SASARAN PROGRAM5.1 Meningkatkan efektivitas

pemanfaatan sumberdaya alamTersedianya data dan informasi potensi SDA

Pengembangan data/informasi/statistik daerah

      Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah

    Tersedianya Teknologi Tepat Guna Peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi

       5.2 Meningkatkan produktivitas,

kualitas dan varietas komoditiTersediannya sarana prasarana produksi yang memadai

Peningkatan kesejahteraan IKM

    Terwujudnya produk SDA yang optimal peningkatan ketahanan pangan

      Peningkatan produksi hasil pertanian      Pengembangan industri kecil dan menengah      Pengembangan budidaya perikanan      Peningkatan Ketahanan Pangan      Peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan      Peningkatan produksi hasil peternakan      Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan      Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan

lapangan    Terwujudnya tenaga kerja terampil Pengembangan industri kecil dan menengah

    Tersedianya modal usaha / kerja yang memadai

Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

    Tersedianya dana penyertaan modal Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

      Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan

5.3 Meningkatkan efektivitas pelayanan investasi

Tersedianya data dan informasi peluang investasi yang akurat

Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

    Tersedianya layanan investasi yang profesional

Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

       5.4 Meningkatkan kuantitas PAD Tersedianya data dan informasi potensi

PAD yang akuratPengembangan data/informasi/statistik daerah

5.5 Meningkatkan konektivitas perekonomian antar kawasan, antar kota, antar wilayah

Tersedianya sarana prasarana perekonomian yang memadai

Peningkatan kemampuan teknologi industri

    Tersedianya dokumen penunjang kerjasama ekonomi antar kawasan, antar kota dan antar wilayah

Pengembangan industri kecil dan menengah

      Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah

Page 14: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

1.KESENJANGAN ANTAR SEKTOR DAN ANTAR WILAYAH

2.PEMBANGUNAN LH YANG KURANG BERKELANJUTAN

BIDANG INFRASTRUKTUR, TATA RUANG & LINGKUNGAN

ISU-ISU STRATEGIS

Page 15: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

PERMASALAHAN1. Sarana prasarana dan utilitas wilayah

belum memadai2. Kualitas lingkungan perkotaan dan

perdesaan masih rendah3. Akses antar kawasan, antar wilayah

belum memadai4. Degradasi SDA dan LH (abrasi pantai,

illegal logging, illegal mining, illegal fishing) masih terjadi

5. Perubahan Iklim6. Kesiapsiagaan bencana masih rendah

Page 16: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

ARAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, TATA RUANG

& LINGKUNGAN   TUJUAN   SASARAN PROGRAM

6.1 Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas infrastruktur antar kawasan, antar kota dan antar wilayah

6.1.1 Tersedianya sarana prasarana wilayah yang seimbang/proporsional

Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

    Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumberdaya air lainnya

    Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

    Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan     Pembinaan dan pengembangan bidang ketenaga

listrikan6.1.2 Tersedianya jaringan transportasi yang

memadaiPeningkatan pelayanan angkutan

6.2 Meningkatkan efektivitas penataan ruang wilayah

6.2.1 Terwujudnya masyarakat yang sadar lingkungan

Lingkungan sehat perumahan

    Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

6.2.2 Terwujudnya lingkungan permukiman yang aman, nyaman dan produktif

Pengembangan perumahan

6.2.3   Pemberdayaan komunitas perumahan    Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

         7.1 Meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA

dan LH     7.1.1 Terwujudnya masyarakat yang sadar

kelestarian lingkungan hidupPerlindungan dan konservasi SDA

    Rehabilitasi hutan dan lahan    Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan7.1.2 Tersedianya data dan informasi Lingkungan

Hidup Daerah (LHD) Pengembangan data/informasi /statistik daerah

  7.1.3 Terwujudnya sumber daya air dan lahan yang lestari

Perlindungan dan Konsevasi sumberdaya hutan

        Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam

        Pengendalian pemanfaatan ruang        Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian sumberdaya kelautan7.2 Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan

kualitas dampak bencana    Pengembangan, pengelolaan dan konservasi

sungai, danau dan sumberdaya air lainnya7.2.1 Tersedianya data dan informasi

daerah/kawasan rawan bencanaPencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

7.2.2 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang evakuasi penanggulangan bencana

  7.2.3 Terwujudnya masyarakat yang sadar dan tanggap terhadap bencana

        Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial        Pengendalian banjir

Page 17: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

BIDANG SOSIAL - BUDAYA

ISU-ISU STRATEGIS

1. KONFLIK SOSIAL / HORIZONTAL2. PENYAKIT MASYARAKAT3. JATI DIRI MASYARAKAT4. BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL TERPINGGIRKAN5. TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK BELUM

TERWUJUD6. PELANGGARAN HUKUM7. REGENERASI SDM8. PENGANGGURAN TENAGA TERDIDIK

Page 18: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

PERMASALAHAN1. Gangguan kamtibmas berlatar belakang SARA masih

terjadi

2. Peredaran dan penyalahgunaan narkotika meningkat

3. Perkelahian pelajar, antar kampung, antar RT, antar desa

4. Sistem pendidikan berkarakter kurang terbangun, Masyarakat masih belum siap menerima dampak negatif globalisasi

5. Berkembangnya budaya asing

6. Kualitas pelayanan publik belum optimal

7. Partisipasi politik menurun

8. Gangguan kamtibmas, Ketidakpastian hukum, Sengketa lahan dan batas wilayah kabupaten/kota

9. Peran perempuan di pedesaan belum optimal, Kualitas pelayanan dan sarana prasarana sosial dasar masih kurang, Derajat kesehatan ibu dan anak masih rendah (status gizi, kematian bayi/ibu)

10. Pengangguran tenaga terdidik masih tinggi

Page 19: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

ARAH PEMBANGUNAN SOSBUD  TUJUAN SASARAN PROGRAM

1.1Meningkatkan stabilitas keamananan ketertiban masyarakat

Tersedianya aturan hukum yang efektif Penataan Peraturan Perundang-undangan

  Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban keamanan

Tersedianya aparat hukum yang profesional Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Tersedinya sarana prasarana penegakan hukum yang memadaiTerwujudnya masyarakat sadar hukum Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

dan keamanan1.2Mencegah meningkatnya

intensitas peredaran dan penggunaan narkoba

Terwujudnya lembaga penegak hukum yang efektif

Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Terwujudnya masyarakat dan aparatur yang sadar akan bahaya narkotika

Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

Tercegah semakin meluasnya penyebaran dan penggunaan narkotika

1.3Mencegah semakin meluasnya intensitas konflik sosial dalam masyarakat

Terwujudnya masyarakat yang toleran Pengembangan wawasan kebangsaan

Terwujudnya kelompok masyarakat yang taat hukum

1.4Meningkatkan kualitas moral dan akhlak

Tersedianya sarana prasarana peribadatan yang memadai

Koordinasi bidang keagamaan

Terwujudnya masyarakat dan lembaga keagamaan yang saling menghormati Terwujudnya masyarakat taat beragamaTersedianya pemuka agama yang terampil

    Tersedianya siaran radio dan televisi yang edukatif

Pengembangan komunikasi dan media massa

       2.1Meningkatkan utilitas budaya

dan kearifan lokalTerwujudnya masyarakat/ Budayawan/seniman yang kreatif dan inovatif

Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

Terwujudnya pusat kebudayaan daerah yang representatif

Pengelolaan kekayaan budaya

Terwujudnya sanggar seni dan budaya yang profesional

Pengelolaan keragaman budaya

Terwujudnya lembaga-lembaga adat yang diakui eksistensinya

Pengembangan nilai budaya

      Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan

    Terwujudnya perpustakaan yang representatif Koordinasi bidang pendidikan dan kebudayaan

2.2Meningkatkan sinergitas pelestarian dan pemuliaan budaya dan kearifan lokal

Tersedianya informasi budaya dan kearifan lokal Pengelolaan kekayaan budaya

Terwujudnya situs-situs budaya yang lestari Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budayaTerwujudnya kerjasama lintas budaya

Page 20: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

LANJUTAN …..  TUJUAN SASARAN PROGRAM

3.1.

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Terwujudnya SPM dan SOP yang memadai Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerahTerwujudnya aparatur yang profesional Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil

kepala daerah  Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

3.2 Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat

Terwujudnya masyarakat yang tertib Penataan peraturan perundang-undanganTerwujudnya lembaga kemasyarakatan yang bertanggungjawab

Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

3.3Meningkatkan profesionalitas dunia usaha

Terwujudnya lembaga usaha yang akuntabel Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi  Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitip

UKMTersedianya pelaku usaha yang profesional Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

3.4Meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan daerah

  Peningkatan Iklim investasi dan realisasi investasi

    Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang baik Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

3.5Meningkatkan kualitas pengawasan aparatur

Terwujudnya pengawasan yang profesional Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan apatur pengawasan

       3.5Meningkatkan kualitas kesadaran

dan partisipasi masyarakat dalam berpolitik

Terwujudnya suasana politik yang santun dan bertanggungjawab

Pendidikan Politik masyarakat

Terwujudnya ormas dan orpol yang aspiratif Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan   

3.6Meningkatkan efektivitas penyelesaian masalah-masalah hukum

Terwujudnya masyarakat yang taat hukum Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

  Penataan peraturan perundang-undanganTerwujudnya aparat hukum daerah yang bersih dan profesional

Pendidikan kedinasan

Tersedianya aparat hukum daerah yang memadai (POL PP, PPNS, Polisi Kehutanan)

Peningkatan kapasitas aparatur

       4.1 Meningkatkan aksesibilitas dan

kualitas pelayanan sosial dasar yang berkeadilan gender

Terwujudnya layanan sosial dasar yang bermutu Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan

Terwujudnya masyarakat yang sehat dan cerdas Upaya kesehatan masyarakat  Peningkatan Kualitas hidup dan perlindungan perempuan  Pengembangan lingkungan sehat  Pendidikan anak usia dini  Keluarga BerencanaTerwujudnya tenaga pelayanan sosial dasar yang memadai dan kompeten

Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Tersedianya sarana prasarana layanan sosial dasar yang memadai

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Terwujudnya perempuan di perdesaan yang profesional

Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

4.2Meningkatkan sinergitas tenaga kerja dengan lapangan kerja

Tersedianya sarana prasarana pendidikan dan latihan tenaga kerja yang memadai

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Terwujudnya Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) yang lebih profesional

peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja

Tersedianya MoU dan PKS (Perjanjian Kerjasama) antar provinsi dan dunia usaha

Peningkatan kesempatan kerja

    Tersedianya daerah permukiman baru Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah

Page 21: Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infrastruktur, Sosial dan Kependudukan Propinsi Nusa Tenggara Barat

TERIMA KASIH