isu terkini masalah kependudukan di indonesia: peran bkkbn
DESCRIPTION
Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN. Oleh: dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Disampaikan pada: Program Sarjana Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. BADAN KOORDINASI - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
1
Isu Terkini Masalah Kependudukan di
Indonesia:Peran BKKBN
BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Jakarta, 3 Maret 2009
Disampaikan pada:Program Sarjana
Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia
Oleh:dr. Sugiri Syarief, MPA
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
2
KOMPONEN KEPENDUDUKANKOMPONEN KEPENDUDUKAN
KUANTITASPENDUDUK
KUALITASPENDUDUK
MOBILITASPENDUDUK
DATA DAN ADMPENDUDUK
3
PROFIL PENDUDUK INDONESIA
1. Kuantitas/ Jumlah Penduduk Besar
325,6270,8
201,7276,2
998,1
1.266,801.330,40
1.480,40
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
1.400,00
1.600,00
China India USA Indonesia
19992025
2. Kualitas Rendah
Empat negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia:
1. MMR : 307/100.000 kelahiran (laporan UN: 220 / 100.000 kelahiran)2. IMR : 34 per 1.000 (SDKI 2007)3. 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah 4. HDI peringkat ke 110 dari 177 Negara (thn 2005) –107 (2007)
No-1- Norway, No-3 Australia No-25 Singapore dan No-177 Niger
4
KEPADATAN PENDUDUKSUSENAS 2005
= 0 – 50 Pddk/Km2
= 51 – 100 Pddk/Km2
= 101 – 500 Pddk/Km2
= >500 Pddk/Km2
PROSENTASE PERBANDINGAN LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK TAHUN 20053
1,3
10
,4
27
,3
24
,0
7,0
7,5
7,2
5,5
21
,0
58
,7
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
JAWA SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI PULAU LAIN
PE
RS
EN
TA
SE
LUAS PENDUDUK
3. PERSEBARAN PENDUDUK
5
4. ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
SINGLE IDENTITY NUMBER(KTP, SIM, PAJAK, DLL)
6
0.00
25.00
50.00
75.00
100.00
125.00
150.00
175.00
200.00
225.00
1600 1700 1800 1900 2000
205.8
18.314.210.8
40.2
Sumber: Hugo, et.al (1987) Sensus, 2000 (BPS)
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA1600 – 2000
(Periode 100 tahunan)
AKIBAT ANGKA KEMATIAN MENURUN DENGAN CEPAT
PENDUDUK MENINGKAT DENGAN PESAT
5 x lipat2 x lipat
7
0.00
25.00
50.00
75.00
100.00
125.00
150.00
175.00
200.00
225.00
Sumber: Hasil Sensus & Supas, BPS
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA1950 - 2015
250.00
1950 1961 1971 1980 1990 2000 2005 2010 2015
PROYEKSI
248234
219
206
180
148
119
97
77
PENDUDUK LIPAT DUADALAM 30 – 40 TAHUN
8
2,32
1,98
1,47
1,14 1,10,98
0
0,5
1
1,5
2
2,5
1971-80 1980-1990 1990-2000 2009 2015-2020 2020-2025
LPP
LPP 1971-2025LPP 1971-2025
SASARAN RPJM
PROYEKSI
JIKA KB TIDAK BERHASIL MENGENDALIKAN LAJU
PERTUMBUHAN PENDUDUK, SASARAN RPJM DIPERKIRAKAN TIDAK AKAN
TERCAPAI
9
KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIAKOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA
118 118 JUTAJUTA > 219> 219 JUTA JUTAPROYEKSI PENDUDUK DENGAN ASUMSI “PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG” TAHUN 2015 PROYEKSI PENDUDUK DENGAN ASUMSI “PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG” TAHUN 2015
(KB BERHASIL) --- SESUAI PROYEKSI PEMERINTAH (BPS):(KB BERHASIL) --- SESUAI PROYEKSI PEMERINTAH (BPS):
• THN 2O10 : 234,139 JUTA JIWA THN 2015 : 248,180 JUTA JIWA THN 2O10 : 234,139 JUTA JIWA THN 2015 : 248,180 JUTA JIWA
• THN 2020 : 261,539 JUTA JIWA THN 2025 : 273,651 JUTA JIWATHN 2020 : 261,539 JUTA JIWA THN 2025 : 273,651 JUTA JIWA
POTENSI BABY BOOM
10
Proyeksi Penduduk Indonesia 1950-2050
0
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
1950
1960
1970
1980
1990
2000
2010
2020
2030
2040
2050
TAHUN
Pe
nd
ud
uk
PBB
BPS
Iskandar
Widjojo
Sumber: Prof. Dr. Sri Murtiningsih Adioetomo
PADA TAHUN 2000 PROGRAM KB TELAH BERHASIL MENCEGAH KELAHIRAN SEKITAR 80 JUTA JIWA
11
Hasil Kebijakan Kependudukan dan Kesehatan di IndonesiaHasil Kebijakan Kependudukan dan Kesehatan di Indonesia
Proyeksi Widjojo tanpa penurunan fertilitas, estimasi jumlah penduduk 2000 mencapai 350 jt.
Proyeksi Iskandar (I), CBR menurun 2001, hasil jumlah penduduk 2000 mencapai 280 jt
Sensus 2000, jumlah penduduk 206 juta
Pembangunan ekonomi dan kebijakan kependudukan dan KB menghindarkan kelahiran 80 juta penduduk.
Meskipun begitu jumlah penduduk masa depan masih tetap meningkat
Population, Estimates and Projection, Indonesia, 1950-2050
0
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
Year
Pop
ulat
ion
in m
illio
n
UN Projection
CBS Projection
Iskandar
Widjojo
Estimates
12
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
SAAT INI
13
VISI
MISI
Seluruh KeluargaIkut KB
Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
14
TIGA AGENDA PERUBAHAN
MINDSET MANAGEMEN STRATEGI
PERUBAHANPARADIGMA
SESUAI DENGAN LINGSTRA YANG
BERUBAH
KEUANGAN BERBASIS KINERJA
Balanced Score Card;
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
PERUBAHAN VISI, MISI, GRAND
STRATEGI & SASARAN
DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG MEMADAI
15
Faktor penentu fertililtas(Kingsley Davis & Judith Blake)
Intercourse Variables:1. Umur memulai hubungan kelamin2. Selibat permanen3. Lamanya berstatus kawin4. Abstinensi sukarela5. Abstinensi terpaksa6. Frekuensi senggama
Conception Variables:7. Infekunditas sengaja8. Pemakaian kontrasepsi9. Infekunditas tidak disengaja
Gestation Variables:10. Mortalitas janin tidak disengaja11. Mortalitas janin disengaja
DEMOGRAFI
SOSIALEKONOMI
VARIABELLAINNYA
FERTILITAS
161616
264.4
255.5
237.8
200
210
220
230
240
250
260
270
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Popu
lati
on (
mill
ions
)
Turun Konstan Naik
215 juta (2005)
CPR turun 0,5% per tahun
CPR tetap konstan
CPR naik 1% per tahun
248 juta (2015) Proyeksi Penduduk
264.4
255.5
237.8
200
210
220
230
240
250
260
270
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Popu
lati
on (
mill
ions
)
Turun Konstan Naik
215 juta (2005)
CPR turun 0,5% per tahun
CPR tetap konstan
CPR naik 1% per tahun
248 juta (2015) Proyeksi Penduduk44.4 44.4 jutajuta
35.5 juta35.5 juta
17.8 juta
TAMBAHAN PENDUDUK YG
TERCEGAH
Jumlah penduduk Tahun 2007: 226 jt
SKENARIO KEBERHASILAN PROGRAM KB SKENARIO KEBERHASILAN PROGRAM KB
CPR: Contraceptive Prevalence Rate
17
TOTAL FERTILITY RATE
SASARANTAHUN 2009TFR = 2,14
Tahun 2015TFR = 2,1
18
4,23,9
3,83,5
3,43,4
3,33,3
3,13,13,1
32,82,82,82,82,82,8
2,72,72,72,7
2,62,6
2,52,52,5
2,42,3
2,12,12,1
1,8
NTTMALUKU
SUMUTSULBAR
PABARSUMBARSULTRA
SULTENGMALUT
NADKEPRI
KALTENGPAPUA
NTBKALBAR
SULUTSULSEL
JAMBIRIAU
BANTENKALTIM
SUMSELGRTL
KALSELLAMPUNG
BABELJABAR
BENGKULJATENG
JATIM DKI
BALIDIY
Sumber: SDKI Sumber: SDKI 20072007
NASIONAL 2.6
- TFR, tidak mengalami perubahan yaitu 2,6, sasaran RPJMN 2009 sebesar 2,2 per WUS
TFR PER PROVINSI
19
FERTILITAS MENURUT PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN(SDKI 2002/2003)
4.02.6TOTAL
4.44.34.14.03.4
3.02.62.72.52.2
Indeks Kesejahteraan(quintile) Q1 (terendah) Q2 Q3 Q4 Q5 (tertinggi)
4.34.44.03.73.0
2.62.72.72.52.5
Pendidikan Tidak sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tidak tamat SMP Tamat SMP atau lebih
Anak Pernah Dilahirkan
Wanita 40 - 49TFR
Pendidikan dan Indeks Kesejahteraan
RAKYAT MISKINANAKNYA BANYAK !
Semakin tinggi pendidikan, semakin rendah jumlah anak yang dilahirkan; semakin miskin semakin banyak jumlah anaknya
20
PERCEPATANPROGRAMKELUARGA BERENCANA
21
1. Program Penggarapan Daerah Miskin
- Melakukan pelayanan melalui Tim KB Keliling;
- Menyediakan alokon untuk keluarga miskin;
- Melakukan advokasi kepada pemerintahan Kab/Kota agar pelayanan KB keluarga miskin tidak membayar;
- Memberikan insentif kepada petugas pelayanan KB
22
2. Program Penggarapan Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, Kumuh, Pesisir dan Kepulauan
- Meningkatkan frekuensi pelayanan KB;
- Melakukan pelayanan KB dengan memanfaatkan bakti-bakti sosial (Baskara Jaya);
- Meningkatkan akses informasi dengan mengoptimalkan penggunaan Mupen dan KIP/Konseling;
- Menggerakkan tokoh agama/masyarakat/LSOM;
- Meningkatkan kegiatan Beyond Family Planning seperti UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita) dan BKR (Bina Keluarga Remaja).
23
3. Program Penggarapan Daerah Khusus Unmet Need Di atas Sasaran RPJMN 2004-2009
- Meningkatkan akses informasi dan pelayanan KB melalui kegiatan KIE;
- Meningkatkan pelayanan KB melalui Program Pelayanan KB Rumah Sakit (PKBRS);
- Membentuk dan mengembangkan pusat-pusat pelayanan kesehatan reproduksi vasektomi, rekanalisasi, konseling HIV/AIDS;
- Meningkatkan pelayanan KB mandiri
24
4. Program Penggarapan Daerah CPR Rendah (<67%) dan/atau TFR tinggi (>2,2)
- Melakukan Intensifikasi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi);
- Meningkatkan pemakaian kontrasepsi dengan efektivitas dan kelangsungan yg lebih tinggi (MOP, MOW, Implant, IUD);
- Melakukan pelayanan KB post partum (PUS hamil);
- Meningkatkan pelayanan KB rumah sakit (PKBRS)
25
5. Program Pengembangan Jaringan Operasional KB
- Mengangkat PLKB dengan sistem kontrak;
- Memanfaatkan tenaga PLKB purna tugas;- Memanfaatkan LSOM sebagai petugas PLKB;
- Memanfaatkan tenaga kader yang ada;
- Memanfaatkan tenaga penyuluh dari sektor lain;
- Melakukan capacity building bagi pengelola program dari kabupaten/kota ke bawah
262626
Dampak Tidak Berhasilnya Program KB terhadap kondisi kependudukan di Indonesia
1. Kemiskinan meningkat.
Tingkat kelahiran penduduk miskin lebih besar penduduk miskin bertambah lebih cepat.
2. Kualitas penduduk rendah.
TFR msh tinggi penyediaan pelayanan dasar tidak memadai
272727
3 . Pengangguran meningkat.
TFR masih tinggi pertumbuhan ekonomi masih sekitar 6%, diperkirakan pengangguran bertambah 1,5 juta
4. Kebutuhan energi meningkat.
pertambahan penduduk tinggi penyediaan fasilitas yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan energi
5. Kebutuhan akan pangan meningkat.
Pertambahan penduduk besar penyediaan biaya lebih besar untuk pengadaan pangan .
282828
Pengaruh terhadap capaian HDI (Human Development Index) Indonesia
HDI atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kesehatan, pendidikan, dan
pendapatan keluarga
Upaya peningkatan HDI akan mengalami hambatan manakala program KB tidak
berhasil , karena :
29
1) Angka Harapan Hidup rendah.
Angka kelahiran tidak dapat diturunkan angka kematian bayi dari keluarga miskin sulit diturunkan
30
2) Akses pendidikan rendah.
meningkatnya jumlah penduduk miskin kesempatan penduduk bersekolah dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi semakin sulit
31
3) Kemiskinan Struktural Meningkat.
Keluarga miskin kemungkinan akan melahirkan kemiskinan pula daya beli terhambat.
32
MDGs1.Halving extreme poverty and hunger,2.Achieving universal primary education3.Promoting gender equality4.Reducing under-five mortality by two-
thirds5.Reducing maternal mortality by three-
quarters 6.Reversing spread of HIV/AIDS, malaria & TB7.Ensuring environmental sustainability8.Developing a global partnership for
development, with targets for aid, trade and debt relief.
33
RENUNGAN PROFIL GENERASI MENDATANG JIKA PERTUMBUHAN PENDUDUK TIDAK DIKENDALIKAN
Kemiskinan Kesehatan Ibu Kesehatan Anak Pendidikan Lingkungan Pengangguran
WINDOW OF OPPORTUNITY DOOR TO DISASTER
MDG’s TIDAK AKAN TERCAPAI
34
UU No. 10/1992KB : Peningkatan kepedulian dan
peranserta masy. Dalam:• pendewasaan usia perkawinan,
• pengaturan kelahiran,• pembinaan ketahanan keluarga,
Dan • peningkatan kesejahteraan
keluarga
35
CONTOH VISI MISI KELUARGA BERENCANA KAB BANTUL
Visi Pemerintah Kabupaten Bantul Bantul Projotamansari, Sejahtera, Demokratis dan
Agamis
Visi BANTUL SEJAHTERA 2015 Visi tersebut mengandung pengertian bahwa tujuan
bersama antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul yang ingin mewujudkan kondisi Kabupaten Bantul pada tahun 2015 yaitu kebutuhan dasar keluarga telah terpenuhi secara lahir dan batin yang diwujudkan melalui misi
36
Misi
Misi I 1.Memberdayakan Keluarga dalam rangka mewujudkan Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga a.Pemberdayaan Keluarga Miskin
Menurunnya Proporsi Keluarga Miskin. Peningkatan Kualitas SDM Keluarga Miskin dan terbukanya akses kesempatan kerja serta modal
kerja. Meningkatkan produktifitas keluarga miskin. Tersedianya system informasi program (SIP) pengentasan kemiskinan. Terjadinya sinergi antar program dan kemitraan dalam usaha menanggulangi kemiskinan
secara terpadu. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat dalam
penanggulangan kemiskinan. Meningkatkan kelembagaan Ekonomi Desa.
b. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Meningkatnya jumlah keluarga yang mempunyai kegiatan Ekonomi Produktif. Meningkatnya partisipasi mitra usaha dalam kegiatan kelompok UPPKS. Berkembangnya program penguatan modal usaha. Meningkatnya penyerapan modal usaha oleh kelompok UPPKS
c.Ketahanan Keluarga Meningkatnya partisipasi keluarga dalam Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga
Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Berkembangnya Kuantitas dan Kualitas Kelompok BKB, Kelompok BKR dan Kelompok BKL.
37
Misi II
Meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi untuk mendukung kebijakan kependudukan.
a. Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana Menurunya proporsi Unmeet need Meningkatnya kelestarian kesertaan KB Menurunnya TFR Meningkatnya Proporsi Keluarga Sejahtera yang menggunakan pelayanan mandiri. Meningkatnya usia kawin pertama wanita 21 tahun. Meningkatnya proporsi keluarga yang memahami tentang Kesehatan Reproduksi. Menurunya tingkat kegagalan penggunaan alat kontrasepsi.
b. Operasional Kependudukan Komitmen politis untuk melindungi Meningkatnya derajat kesehatan ibu, bayi dan
anak balita. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana pelayanan Konseling Keluarga
Berencana dan Kesejahteraan Keluarga. Meningkatnya partisipasi pria dalam program Kesejahteraan Keluarga dan
Keluarga Berencana. Meningkatnya komitmen politis untuk perlindungan terhadap kekerasan dalam
rumah tangga.
38
Misi III
Memperkuat Jaringan Kelembagaan untuk mendukung kelancaran Program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana
a. Penguatan dan Pemantapan Jaringan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Desa dan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam
program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Meningkatnya peran serta masyarakat dan LSOM dalam Program Kesejahteraan
Keluarga Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Tersedianya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis, pedoman operasional
tentang Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Tersedianya sarana pencatatan dan pelaporan. Meningkatnya kualitas SDM keluarga Meningkatnya partisipasi tenaga program dalam program Kesejahteraan Keluarga,
Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Mantapnya mekanisme operasional Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga
dan Keluarga Berencana.
39
Misi IV Mendukung Kemitraan dalam rangka Pengembangan Jaringan Informasi Program
Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana a.Penguatan dan Pengembangan Jaringan Informasi
Tersedianya data Keluarga Miskin, Keluarga Sejahtera, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Mantapnya pengelolaan pelayanan informasi dan Program Penanggulangan Kemiskinan, Program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Adanya hasil kajian periodic hasil program. Adanya inovasi program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga,
Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. b. Advokasi KIE Kesejahteraan Kelaurga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana
Meningkatnya komitmen politis terhadap program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Tersedianya sarana KIE Program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Meningkatnya Jangkauan Pelayanan KIE Program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Meningkatnya kepedulian Keluarga terhadap program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Berkembangnya pusat konseling Program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
Meningkatnya kemampuan keluarga dalam pengambil keputusan terkait masalah Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.
40