istilah dalam dalam pendataan keluarga

Upload: -ully-childiztt-

Post on 19-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISTILAH DALAM DALAM PENDATAAN KELUARGA 1. Pendataan keluarga

Adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Demografi, data Keluarga Berencana, data Tahapan Keluarga Sejahtera dan data Anggota Keluarga Keluarga yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (Kantor BKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan (bulan Juli sampai September setiap tahun) melalui kunjunganke keluarga dari rumah ke rumah.

2

Rumah Tangga

Adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagaian atau seluruh bangunan yang biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan serta mengurus keperluan sendiri.

3 Adalah :

Kepala rumah tangga

a. Laki-laki atau perempuan dengan tanpa memandang setatus perkawinan. b. Orang laki-laki tanpa memandang status perkawinan , juga bertempat tinggal dengan orang perempuan dan atau dengan anak anak. c. Orang perempuan dengan tidak memandang kedudukannya dalam keluarga, bertempat tinggal dengan anak di bawah umur atau dengan anak anaknya sendiri yang sudah dewasa. d. Orang hidup yang bertempat tinggal seorang diri. e. Kepala kesatrian, asrama, dan lain-lain perumahan, di mana beberapa orang bertempat tinggal bersama-sama. f. Orang yang menjadi atau dianggap menjadi kuasa wakil orang yang terganggu ingatannya. g. Kuasa dari orang yang kehilangan hak menguasai atau mengurus harta bendanya, menurut keputusan Pengadilan. 4 Keluarga

Adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (pasal 1 ayat 10 UU No.

10 tahun 1992). Secara implicit dalam batasan ini yang dimaksud dengan anak adalah anak yang belum menikah . Apabila ada anak yang sudah menikah dan tinggal bersama suami /istri atau anak-anaknya, maka yang bersangkutan menjadi keluarga tersendiri (keluarga lain atau keluarga baru).

5

Kepala keluarga

Adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/duda yang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari istri/suaminya dan atau anak-aanaknya.

6

Keluarga mendapatkan kredit mikro/bantuan modal

Adalah keluarga pada saat pendataan sedang mendapatkan/menggunakankredit mikro dari berbagai sumber dengan batas maksimal Rp. 5.000.000,-

7

Jumlah jiwa dalam keluarga

Adalah jumlah semua anggota keluarga yang terdiri dari kepala keluarga sendiri, istri/suaminya dan atau dengan anak (anak-anak) nya serta anak angkat yang ikut dalam keluarga tersebut yang belum berkeluarga, baik yang tinggal serumah maupun yang tidak tinggal serumah.

8

Wanita usia subur

Adalah wanita yang berumur 15-49 tahun baik yang berstatus kawin maupun yang belum kawin atau janda.

9

Bayi (umur < 1 th) yang mengikuti posyandu

Adalah bayi yang berumur < 1 tahun pada saat Pendataan Keluarga dilaksanakan mengikuti kegiatan posyandu.

10

Balita (umur 1 - < 5 th) yang mengikuti posyandu

Adalah balita yang berumur 1 - < 5 tahun pada saat pelaksanaan Pendataan Keluarga mengikuti kegiatan posyandu.

11

Pasangan usia subur

Adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15 tahun sampai dengan 49 tahun dan masih haid atau pasangan suami istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri sudah berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (dating bulan).

12

Peserta keluarga berencana

Adalah pasangan usia subur (suami ataupun istri) yang pada saat pendataan sedang memakai atau menggunakan salah satu alat / cara kontrasepsi modern. Dalam pengertian ini tidak termasuk cara-cara kontrasepsi tradisional, seperti pijat urut, senggama terputus dan sebagainya.

13

Peserta KB pemerintah

Adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayanan pemerintah, Puskesmas, Klinik KB / Rumah Sakit Pemerintah.

14

Peserta KB swasta

Adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayanan swasta. Misalnya : Dokter/Bidan Praktek swasta, Apotek, Toko Obat dan lainlainnya.

15

Peserta KB Implant yang implantnya perlu dicabut

Adalah peserta KB implant pada saat dilaksanakan Pendataan Keluarga implantnya perlu dicabut tahun depan.

16

Pasangan usia subur Hamil

Adalah Pasangan Usia Subur yang istrinya sedang hamil.

17

Pasangan Usia subur bukan peserta KB Ingin Anak Segera

Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi dan masih menginginkan anak dengan batas waktu kurang dari dua tahun.

18

Pasangan Usia subur bukan peserta KB Ingin Anak Tunda

Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi dan menginginkan kelahiran anak ditunda dengan batas waktu dua tahun lebih.

19

Pasangan usia subur bukan peserta KB Tidak Ingin Anak

Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi dan tidak ingin anak.

20

Makan

Adalah makan menurut pengertian dan kebiasaan masyarakat setempat, seperti makan nasi bagi mereka yang biasa makan nasi sebagai makanan pokoknya (staple food), makan sagu bagi mereka yang biasa makan sagu dan sebagainya.

21

Pakaian Yang berbeda untuk di rumah , bekerja/sekolah

Adalah pemilikan pakaian yang tidak hanya satu pasang, sehingga tidak terpaksa harus memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup yang berbeda-beda. Misalnya pakaian untuk di rumah {untuk tidur atau beristirahatdi rumah} lain dengan pakaian untuk ke sekolah atau untuk bekerja (ke sawah, ke kantor, berjualan dan sebagainya) dan lain pula dengan pakaian untuk bepergian (seperti menghadiri undangan perkawinan, piknik, ke rumah ibadah dan sebagainya).

22 Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik Adalah keadaan rumah tinggal keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak ditempati baik dari sagi perlindungan maupun dari segi kesehatan.

23

Sarana Kesehatan

Adalah sarana kesehatan modern, seperti Rumah Sakit , Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa, dan sebagainya.

24

Petugas Kesehatan

Adalah petugas kesehatan yang kualifikasinya untuk melakukan pengobatan diakui oleh pemerintah sebagai tenaga frosesi , seperti dokter, dokter gigi, bidan, perawat dan para medis lainnya.

25

Pengobatan modern

Adalah pemberian obat kepada seseorang yang sakit dengan obat-obatan yang diproduksi secara modern dan telah mendapat izin peredaran dari instansi yang berwenang(dalam hal ini Departemen Kesehatan). 26 Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing Adalah kegiatan keluarga untuk melaksanakan ibadah, sesuai dengan ajaran agama/kepercayaan yang dianut oleh masing-masing keluarga/anggota keluarga. Ibadah tersebut dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh keluarga di rumah, atau di tempat-tempat yang sesuai dengan ditentukan menurut ajaran masing-masing agama/kepercayaan. 27 Makan daging, ikan, telur sebagai lauk pauk

Adalah memakan daging yang berasal dari hewan ternak (hewan potong), ikan dan telur sebagai lauk pada waktu makan. Indikator ini tidak berlaku untuk keluarga vegetarian. 28 Pakaian baru

Adalah pakaian layak pakai (baru/bekas) yang merupakan tambahan yang telah dimiliki baik dari membeli atau dari pemberian pihak lain yang terdiri dari jenis pakaian yang lazim dipakai sehari-hari oleh masyarakat setempat. 29 Luas lantai rumah 8 m2

Adalah keseluruhan luas lantai rumah, baik tingkat atas, maupun tingkat bawah, termasuk bagian dapur, kamar mandi, pavilion, garasi dan gudang dibagi dengan jumlah penghuni rumah sehingga masing-masing mendapat ruang 8 m2.

30 Dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing Adalah kondisi kesehatan seseorang dalam keluarga yang berada dalam batas-batas normal, sehingga yang bersangkutan tidak harus dirawat di rumah sakit atau tidak terpaksa harus tinggal di rumah atau tidak terpaksa absen bekerja/ke sekolah selama jangka waktu lebih dari 4 hari. Dengan demikian anggota keluarga tersebut dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kedudukan masing-masing di dalam keluarga. 31 Keluarga mempunyai penghasilan tetap

Adalah keluarga yang paling kurang salah seorang anggotanya yang sudah dewasa memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dari sumber pengsilan yang dipandang layak oleh masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan minimal seharihari secara terus menerus.

32

Bisa baca tulis latin (umur 10-60 tahun)

Adalah kemampuan untuk dapat membaca tulisan dengan hurup latin dan sekaligus memahami arti dari kalimat-kalimat dalam tulisan tersebut. Indikator ini tidak berlaku bagi keluarga yang tidak mempunyai anggota keluarga berumur 10-60 tahun. 33 Upaya keluarga untuk meningkatan pengetahuan agama

Adalah upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahuan agama mereka masingmasing. Misalnya memdengarkan pengajian , mendatangkan guru mengaji atau guru agama bagi anak-anak, sekolah madrasah bagi anak-anak yang beragama Islam atau sekolah minggu bagi anak-anak yang beragama Kristen. 34 Tabungan keluarga baik berupa uang maupun barang

Adalah sebagian penghasilan keluarga yang disisihkan untuk ditabung baik berupa uang maupun berupa barang (misalnya dibelikan hewan ternak, sawah, tanah, barang perhiasan, rumah sewaan dan sebagainya). Tabungan berupa berupa barang, apabila diuangkan minimal senilai Rp. 500.000.35 Kebiasaan makan bersama

Adalah kebiasaan seluruh anggota keluarga untuk makan bersama-sama, sehingga waktu sebelum atau sesudah makan dapat digunakan untuk membahas persoalan

yang dihadapi dalam satu minggu atau untuk berkomunikasi dan bermusyawarah antar seluruh anggota keluarga. 36 Ikut serta dalam kegiatan masyarakat

Adalah keikutsertaan seluruh atau sebagaian dari anggota keluarga dalam kegiatan masyarakat disekitarnya yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti gotong royong, ronda malam, rapat RT,arisan, pengajian, kegiatan PKK, kegiatan kesenian, olah raga dan sebagainya. 37 Dapat memperoleh informasi dari surat kabar / radio/TV/ majalah

Adalah tersedianya kesempatan bagi anggota keluarga untuk memperoleh informasi baik secara lokal, nasional, regional, maupun internasional, melalui media cetak (seperti surat kabar, majalah, bulletin) atau media elektronik (radio, televise). Media masa tersebut tidak perlu hanya yang dimiliki atau dibeli sendiri oleh keluarga yang bersangkutan, tetapi dapat juga yang dipinjamkan atau dimiliki oleh orang/keluarga lain, ataupun yang menjadi milik umum/milik bersama. 38 Secara teratur dan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bemtuk materi Adalah keluarga yang memiliki rasa sosial yang besar denganmemberikan sumbangan materiil secara teratur (waktu tertentu) dan sukarela, baik dalam bentuk uang maupun barang, bagi kepentingan masyarakat (seperti untuk anak yatim piatu, rumah ibadah, yayasan pendidikan, rumah jompo, untuk membiayai kegiatankegiatan di tingkat RT/RW/Dusun, Desa dan sebagainya) dalam hal initidak termasuk sumbangan wajib. 39 Aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial /yayasan/institusi masyarakat Adalah keluarga yang memiliki rasa sosial yang besar dengan memberikan bantuan tenaga, pikiran dan moral secara terus menerus untuk kepentingan sosial kemasyarakatan dengan menjadi pengurus pada berbagai organisasi/kepanitiaan (seperti pengurus pada yayasan, organisasi adat, kesenian, olah raga, keagamaan, kepemudaan, institusi masyarakat, pengurus RT/RW, LKMD/LMD dan sebagainya).

LANGKAH- LANGKAH DAN MEKANISME PELAKSANAAN A. PELAKSANA PENDATAAN DAN PEMETAAN

Pelaksana pendataan dan pemetaan ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut ; 1. Pelaksana pengumpulan data / Pewancara

Terdiri dari para kader masyarakat, seperti kader KB, kader Posyandu, kader Dasa Wisma/PKK, Karang Taruna, Saka Kencana/Pramuka dan tokohtokoh masyarakat setempat. 2. Pembina Pengunpulan Data

Terdiri dari para penyuluh KB/PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, yang menbina RT, RW/Dusun , desa/kelurahan yang bersangkutan. 3. Penanggung jawab Pengumpulan Data

Tanggung jawab pelaksanaan pengumpulan data berada pada para Ketua RT, Dusun/RW dan para kepala desa/kelurahan setempat. Penaanggung jawab kegiatan pendataan di tingkat desa/kelurahan ke bawah adalah PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat berwenang di desa/kelurahan dan pelaksanaanya dibantun oleh PPKBD/Sub PPKBD, LKMD, PKK, Generasi Muda, petugas-petugas dari instansi pemerintah dan para tokoh dan kader dari institusi masyarakat lainyang terkait dalam program Keluarga Berencana Nasional serta perangkat desa/kelurahan.

4. PENGAWAS PENGUMPUL DATA Pengawas pelaksana Pendataan Keluarga berada pada para Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di masingmasing kecamatan , melalui pengamatan Pendataan Keluarga. Pengamatan pelaksanaan Pendataan Keluarga di suatu kecamatan dilakukan oleh Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat

yang berwenang. Di samping itu petugas dari Satuan Kerja Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota, BKKBN Propinsi dan BKKBN Pusat perlu melakukan pengamatan/bimbingan terhadap pelaksana an Pendataan Keluarga. Pengamatan dilakukan secara acak (random sampling) dengan menggunakan formulir LS.R/I/KS/07.

5

Petugas Pembuat Peta Keluarga

Pembuat Peta Keluarga sesuai hasil pendataan dilakukan oleh PPKBD/Sub PPKBD dengan bantuan para kadder pendata dan di bawah bimbingan Penyuluh KB/PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang setempat.

6 Pengolah Data

Data hasil Pendataan Keluarga dikelola oleh petugas-petugas jajaran BKKBN di setiap tingkatan wilayah, yaitu ; 1) Penyuluh KB/PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di tingkat / kelurahan 2) Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di tingkat kexcamatan 3) Unit Kerja Pengola Data dan Informasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota. 4) Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program BKKBN Propinsi. 5) Direktorat Pelaporan dan Statistik serta Direktorat Pengolahan dan Tehnologi Informasi BKKBN Pusat.

B.

PENTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA

Dilihat dari segi tahapan pencapaian tingkat kesejahteraannya , maka keluarga dikelompokan menjadi lima tahapan, yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus, dengan penjelasan masing-masing tahapan sebagai berikut ;

1. Kelurga Pra Sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. 2. Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bias baca tulis latin dan keluarga berencana. 3. Keluarga Sejahtera Tahap II yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangannya (developmental needs) seperti kebutuhan untuk peningkatan agama, ,menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi. 4. Keluarga Sejahtera Tahap III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur( waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah-raga, pendidikan dan sebagainya. 5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.