istikomah nim : 1404026121

144
PEMAHAMAN MUFASIR DAN ASTRONOM TENTANG BULAN TERBELAH PADA QS. AL-QAMAR AYAT 1-2 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir oleh : ISTIKOMAH NIM : 1404026121 PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BULAN TERBELAH PADA QS. AL-QAMAR AYAT 1-2
SKRIPSI
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
oleh :
ISTIKOMAH
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
bahwa skripsi ini merupakan hasil penelitian sendiri yang belum
pernah atau diterbitkan oleh orang lain guna memperoleh gelar
kesarjanaan. Demikian juga bahwa skripsi ini tidak berisi pemikiran
orang lain kecuali yang dicantumkan dalam referensi sebagai bahan
rujukan.
Semarang, 15 Januari 2019
( )
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal,
sederhana ini sebagai wujud bakti dan kasih sayangku untuk orang-
orang tercinta,
Bapa (Bulyamin) dan Mama (Uminah) Ayah yang selalu menjadi penasihat dan penyemangatku,
semoga nasihatmu, dan semangatmu selalu menjadi cambuk bagiku
dalam menapaki kehidupan ini. Untuk Ibuku terimakasih telah
menjadi teman, sahabat, mama yang luar biasa, dan mengajarkanku
menjadi orang yang kuat dan sabar. Semoga engkau Bapak Ibuk
dimuliakan oleh Allah, selalu diberi kesehatan, kekuatan, serta
panjang umur, semoga karya ini menjadi salah satu wujud baktiku
kepada kalian.
Saudara-saudara tercinta
(Ang Bon , Ang Buh, Ang San, Rozikin) Terimakasih karana telah menjagaku, melindungiku,
memotivasiku, membimbingku sebagai saudara perempuan kalian
satu-satunya.
selalu dalam Lindungan-Nya.
Sahabat-sahabatku GF ( Mbak Mei, Mbem Retno, Mbak Wiwit, dan Diah)
Terimakasih selalu menyemangati meskipun terpisah oleh
jarak.
ketika berbuat salah, semoga silaturrahim tetap terjaga.
(Ibu Diah, Ayah Maulana, Mbak Fathul, Dek Ain,
Ina)
vii
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri
Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 150 tahun
1987 dan No. 0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya sebagai
berikut :
dialambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan
tanda, dan sebagian lain lagi dengan huruf dan tanda sekaligus. Di
bawah ini daftar huruf Arab itu dan Transliterasinya dengan huruf
latin. Huruf
Alif tidak
dilambangkan tidak dilambangkan
Jim J Je
bawah)
Dal D De
Ra R Er
Zai Z Zet
Sin S Es
Sad
bawah)
viii
Gain G Ge
Fa F Ef
Qaf Q Ki
Kaf K Ka
Lam L El
Mim M Em
Nun N En
Wau W We
Ha H Ha
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong.
atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhammah U U
b. Vokal rangkap
gabungan huruf, yaitu:
-- fathahdan wau au a-u —
kataba - yahabu
fa’ala - su’ila
ukira - kaifa -
haula
Huruf
fathah dan alif a dan garis di atas
fathah dan ya a dan garis di atas
kasrah dan ya i dan garis di atas
Dhammah dan wawu U dan garis di atas
Contoh:
a. Ta marbutah hidup
kasrah dan dhammah, transliterasinya adalah /t/.
b. Ta marbutah mati
transliterasinya adalah /h/.
c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti
oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan
kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu
ditransliterasikan dengan ha (h).
al-Madnatul Munawwarah
alah -
tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut
dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf
yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
huruf namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas
kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang
yang diikuti oleh huruf qamariah.
a. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/
diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung
mengikuti kata sandang itu.
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang
mengikuti dan dihubungkan dengan kata sandang.
Contoh:
apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di
tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia
tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:
syaiun -
8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fiil, isim maupun harf, ditulis
terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf
Arab sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada
huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini
penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang
mengikutinya.
Contoh:
Wa innallha lahuwa khair arrziqn Wa innallha lahuwa khairurrziqn
xii
Fa aufu al-kaila wal mzna
Fa auful kaila wal mzna
Ibrhm al-khall
Bismillhi majrh wa mursah
Walillhi ‘alan nsi hijju al-baiti
Manista’a ilaihi sabl
9. Huruf Kapital
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di
antaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal
nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului
oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap
huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh:
Wa m Muammadun ill rasl
Inna awwala baitin wu’a
linnsi lalla bi Bakkata
fihi al-Qur’nu, atau
Syahru Ramana al-la unzila
fihil Qur’nu
Wa laqad ra’hu bi al-ufuq al-mubni
Alamdu lillhi rabbi al-‘lamna, atau
Alamdu lillhi rabbil ‘lamna
itu disatukan dengan kata lain, sehingga ada huruf atau harakat
yang dihilangkan, huruf kapital tidak tidak digunakan.
Contoh:
Narun minallhi wa fatun qarb
Lillhi al-amru jam’an
Lillhil amru jam’an
10. Tajwid
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid. Karena itu, peresmian pedoman transliterasi
Arab Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman
tajwid.
xiv
‘inayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.alawat
serta salam tidak henti-hentinya kami lantunkan kepada Khatamil
Anbiy’ Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat
yang senantiasa setia mendampingi perjuangan beliau menegakkan
panji-panji Islam, hingga kita saat ini merasakan kedamaiannya.
Beliaulah Nabi dan Rasul Allah sebagai pembawa, penyampai,
pengamal, serta penafsir utama al-Qur’n.
Skripsi ini berjudul “Pemahaman Mufasir dan Astronom
tentang Bulan Terbelah pada QS. Al-Qamar Ayat 1-2”, disusun
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Strata satu (S.1) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas
Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada:
Semarang Prof. Dr. Muhibbin, M. Ag, selaku penanggung jawab
penuh terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar di
lingkungan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2. Yang Terhormat Dr. Mukhsin Jamil, M. Ag, sebagai Dekan
Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang
yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
3. Bapak Mochammad Sya’roni, M. Ag dan Hj. Sri Purwaningsih,
M. Ag, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’n dan
Tafsir UIN Walisongo Semarang yang telah bersedia menjadi
teman untuk berkonsultasi masalah judul pembahasan ini.
xv
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
skripsi ini dengan sabar.
5. Bapak Adnan selaku wali dosen selama lima semester, dan Bapak
In’am Musyahiddin Masyhudi selaku wali dosen baru yang terus
mendukung dan selalu memberikan semangat, arahan serta
bimbingan dan tak lupa dengan kesabarannya meluangkan waktu
untuk menyimak setoran hafalan kepada penulis selama proses
studi S.1 ini.
Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai
pengetahuan sehingga penulis dalam menempuh studi.
7. Keluargaku tercinta, Khususnya bagi kedua orang tuaku, Bapak
Bulyamin dan Mama Uminah semoga Allah selalu mencurahkan
Rahmat dan Hidayahnya kepada engkau, semoga kebahagiaan
selalu menyertaimu, terimakasih atas kesabaran, ketlatenan, kerja
keras engkau, yang telah bekerja setiap hari berangkat pagi
pulang petang untuk membiayai kebutuhan anak-anaknya .
Terkhusus biaya pendidikan dari sekolah dasar hingga bangku
perkuliahan sekarang untuk anak perempuan engkau satu-satunya
ini, Semoga engkau dimuliakan oleh Allah.
8. Kakanda-kakanda tercintaku yang selalu menjaga adik
perempuanmu ini, yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan untukku (kakak pertama Ali Subkhan (Ang Bon),
kaka kedua Buchori (Ang Buh), dan yang ketiga Insanjani (Ang
San), tak terlupa adik bontot ku Rozikin. Mereka yang selalu
memberikan motivasi dan semangat dalam menuntut ilmu,
sehingga penulis dapat menjadi seperti ini. Semoga saya dapat
membalas jasa-jasanya dan memberikan yang terbaik dalam
segala hal.
11. Buat keluarga Maudy, Ayah Maulana, Ibu Diah Peldawati, yang
telah memberiku tumpangan dari semester dua hingga lulus,
terimakasih atas bantuan secara moril maupun materil, dan buat
ibu Diah ibuku di Semarang yang telah memberi banyak
pengalaman dan ilmu, yang senantiasa mendoakan dan telah
membimbing saya. Terimakasih. Semoga kebaikan kalian dibalas
oleh Allah.
Kirom, yang penuh dengan keikhlasan telah membimbing dan
menyalurkan ilmunya kepada ketika penulis masih kecil.
9. Sahabat-sahabatku kos Maudy and Friends, Mbak Fathul, Dek
Ainur, dan Ina, Ulfi, Kakak Riska, Mbak Ami, Mbak Zia, Mbak
Nuris, Mbak Zila. Aku telah belajar dari pribadi-pribadi kalian
yang berbeda-beda.
Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo
Semarang, khususnya Kelas TH.e (2014), TH.c (2014) dan TH.d
(2014). Terkhusus Sahabatku dek Fidha (TH. e) yang lemah
lembut dan manja, untuk kembaranku Istiqomah (TH. c) yang
selalu terlihat ceria, dan sabar, Diana (lady) (TH. d) yang dewasa,
dan keakraban kita dimasa-masa akhir perkuliahan.
11. Sahabat-sahabatku di Pemalang, Gf n friends (Mbak Mei, Mbak
Retno, Mbak Iwit, Diah dan Dhilah). Terimakasih atas kesetiaan,
pengertian, dan menemani saat suka maupun duka, Meski kita
sudah disibukkan dengan masing-masing aktivitas dan jarak
namun persahabatan ini tetap terjalin erat. Semoga kita disatukan
di Surga nanti. Aamiin.
Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak (Rama,
Ruri, Albab, Ubed, Arin, Zulfa, Eviana, Rifda, Nita, Siska, Ulik,
Eni, Intan) semoga kita dipermudah dalam segala urusan dan
dapat bertemu serta berkumpul kembali bernostalgia, bercanda
bersama dalam keadaan yang sejahtera.
xvii
13. Buat teman-teman UKM LPM Idea telah memberi ilmu yang
sangat luar biasa, Terimakasih, maafkan aku yang tak bisa
menemani kalian hingga tuntas, khususnya buat seangkatanku
(Taufik, Etika, Ryan, Alan dkk), buat senior-senoir Idea yang
sangat luar biasa.
berbagi,
aku untuk selalu mebaca ayat-ayat Allah.
Buat mas Syamsul Afirin, yang tak bosan memberi semangat,
dan doa bagi penulis, terimakasih atas segala kebaikannya.
Semoga selalu diberi kesehatan dan selalu menjadi laki-laki yang
baik dan bertanggung jawab.
15. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu, baik
dukungan moral maupun material dalam penyusunan skripsi.
Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua dengan sebaik-
baiknya balasan.
kepada penulis di Ridhai oleh Allah dan mendapatkan balasan oleh-
Nya. Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini
belum mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 15 Januari 2019
DAFTAR ISI..... .................................................................... xix
HALAMAN ABSTRAK....................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
D. Tinjuan Kepustakaan... ................................... 19
E. Metodologi Penelitian. ................................... 21
F. Sistematika Penulisan. ................................... 23
1. Pengertian Bulan.. .................................... 26
2. Orbit Bulan…….. .................................... 28
3. Bentuk Bulan.. ......................................... 32
4. Manfaat Bulan…….................................. .35
5. Fenomena Bulan…………………… ....... 41
B. Bulan Terbelah…………………….. ............. 42
A. Gambaran umum tentang QS. Al-Qamar…... 62
1. Pengenalan QS. Al-Qamar…. .................. 62
xix
3. Asbabun Nuzul QS. Al-Qamar................. 67
4. Munasabah QS. Al-Qamar Ayat 1-2. ....... 68
B. Penafsiran QS. Al-Qamar ayat 1-2 menurut
Mufasir……………………… ....................... 70
ASTRONOM
B. Bulan TerbelahMenurut Astronom.. ............... 103
C. Perbandingan antara Mufasir dan Astronom111
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... ................................................. 113
B. Saran-saran... .................................................. 115
semesta yang disebutkan dalam al-Qur’n salah satunya bulan
terbelah, fenomena ini terjadi yaitu ketika pada zaman Nabi saw.
seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud dari Rasulullah bahwa
kaum Qurays di Mekkah meminta bukti kepada Nabi Muhammad
saw. atas kebenaran Risalahnya dengan membelah dua bulan, Maka
bulan itu pun terbelah yaitu terlihat di sebelah kanan Gua Hira’ dan
sebelahnya lagi disebelah kirinya. Namun, kebenaran peristiwa bulan
terbelah ini masih menjadi perdebatan oleh para mufasir maupun
astronom.
di Wales, Inggris Barat. Ayat pertama dari surah Al-Qamar inilah
yang menyebabkan ia masuk Islam.
Menurut para Astronom bahwasanya peristiwa bulan terbelah
itu belumlah terjadi, karena belum adanya bukti-bukti yang kuat
adanya bekas terbelahnya bulan itu.
Masalah yang diteliti dalam hal ini adalah 1) Bagaimana
fenomena bulan terbelah menurut Mufasir? 2) Bagaimana fenomena
bulan terbelah menurut Astronom?
menjelaskan fenomena tersebut.
(penelitian kepustakaan), dengan menggunakan content analisys
sebagai metodenya. Sumber data primernya yaitu Tafsir ayat al-
Qur’n surat al-Qamar ayat 1-3, dalam Tafsir Klasik tafsir al-Kabr
au maftih al-ghaib karya Fakhruddin ar-Razi, Tafsir al-Maraghi
karya Ahmad Mustafa al-Margahi, kitab Shafwah al-Tafasir karya
Muhammad Ali Ash Shabuni,Tafsir al-munr, Tafsir al-Misbah karya
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Data sekundernya
buku-buku tentang benda langit, ensiklopedia mukjizat al-Qur’n.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Sebagian besar mufasir
berpendapat Bulan terbelah pernah terjadi dua kali di Makkah
tepatnya sebelum Rasulullah berhijrah. Peristiwa bulan terbelah ini
xxi
benar-benar telah terjadi dan disaksikan oleh mereka, akan tetapi
mereka tetap tidak mempercayainya sehingga menganggap Nabi
Muhammad memakai sihir.
bulan terbelah itu belum pernah terjadi, karena belum jelas adanya
bekas terbelahnya bulan itu. Dan mengenai retakan yang terdapat di
bulan atau garis yang melingkar itu merupakan sebuah Rille. Rille
yaitu sebuah lembah panjang dipermukaan bulan atau suatu tabung
lava atau aliran rilisan berliku bulan melalui mekanisme saluran /
tabung lava.
mana kemajuan ilmu pengetahuan (sains) semakin memperkuat
sisi mukjizatnya, yang diturunkan Allah kepada Rasul kita
Muhammad saw. untuk mengeluarkan umat manusia dari segala
kegelapan menuju cahaya, dan membimbing mereka menuju jalan
yang lurus. Rasulullah menyampaikan al-Qurn kepada para
shahabat mereka adalah orang-orang Arab asli sehingga mereka
dapat memahaminya sesuai tabiat mereka. Manakala mereka sulit
untuk memahami suatu ayat di antara ayat-ayat al-Qurn, maka
mereka bertanya langsung kepada Rasulullah saw. 1
Setiap Muslim wajib mempelajari dan memahami al-Qurn.
Secara khusus al-Qurn mengajak untuk mempelajari ilmu-ilmu
kealaman, matematika, sastra dan semua ilmu pengetahuan yang
dapat dicapai oleh pemikiran manusia. Al-Qurn juga menyeru
untuk mempelajari ilmu-ilmu ini sebagai jalan untuk mengetahui
al-haq dan realitas, dan sebagai cermin untuk mengetahui alam,
yang di dalamnya pengetahuan tentang Allah mempunyai
kedudukan utama dan terutama. 2
1 Syaikh Manna Al-Qatthan, Dasar-dasar ilmu al- Qur’n, Terj.
Umar Mujtahid, (Jakarta: Ummul Qura, 2017), hlm. 19 2 Mohammad Nor Ichwan, Tafsir ‘Ilmy, (Yogyakarta: Menara Kudus,
2004), hlm. 28
studi mengenai fenomena fisik. Dalam berbagai ayat al-Qura>n
banyak memberikan indikasi tentang jagad raya dengan segala
bagian-bagiannya (langit, bumi, segala benda mati dan makhluk
yang ada serta berbagai fenomena jagad raya). Isyarat-isyarat itu
menunjukkan bukti (al-istidlal ) atas kekuasaan Allah yang tidak
terbatas, ilmu dan hikmah (kebijaksanaan) Nya yang sangat
sempurna dalam menciptakan jagad raya ini. Itu semua sebagai
hujjah (argumentasi) terhadap orang-orang kafir, musyrik, dan
kaum skeptic dan sekaligus mengukuhkan hakikat uluhiyah Allah,
Rabb alam semesta. 3
redaksi tentang segala hal, kecuali tentang zat Allah SWT karena
mencurahkan akal untuk memikirkan zat-Nya adalah pemborosan
energi akal, mengingat pengetahuan tentang zat Allah tidak
mungkin dicapai oleh akal manusia. Maka, manusia cukup
memikirkan tentang ciptaan-ciptaan Allah di langit, di bumi, dan
dalam diri manusia sendiri.
potensi mereka untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi
beserta isinya dengan seluruh keteraturan dan ketelitian
penciptaannya, sehingga Allah SWT menunjukkan kepada mereka
3 Fazlur Rahman, Ensiklopedi ilmu dalam al-Qur’n (Rujukan
terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam al-Qur’n), terj. Taufik Rahman
(Bandung :Mizan, 1981), hlm. 169
3
serentak berseru. 4
kecuali dengan kebenaran. Allah Swt. berfirman dalam QS Ad-
Dukhn : 39
Artinya:
Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq
(benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. 5
Hendaknya akal memikirkan ayat-ayat Allah tentang bumi,
langit, matahari dan bintang-bintang. Demikian pula segala
sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti hewan, tumbuhan,
gunung, sungai-sungai, dan lautan. Seluruh alam semesta dengan
segala isinya adalah ajang untuk dipikirkan oleh manusia seluas-
luasnya . 6
fungsinya adalah menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad saw.
Bukti kebenaran tersebut dikemukakan dalam tantangan yang
sifatnya bertahap. Siapa pun yang meragukannya untuk menyusun
semacam al-Qurn secara keseluruhan. Walaupun al-Qurn
4 Yusuf Qardhawi, al-Qur’n berbicara tentang akal dan Ilmu
Pengetahuan, Terj. Abdul Hayyie Al-Kattani dan Irfan Salim (Jakarta:
GemaInsani Press, 1998), hlm 43 5 Kementerian Agama RI, Al-Qurn dan Tafsirnya, (Jakarta: Widya
Cahaya: 2011), Jilid 9, hlm. 178 6 Yusuf Qardhawi, op.cit., hlm 44
4
yang dimaksud adalah petunjuk agama, atau yang biasa juga
disebut sebagai syariat.
al-Qurn banyak sekali salah satunya bulan terbelah, fenomena
ini terjadi yaitu ketika pada zaman Nabi saw seperti yang
dikatakan oleh Ibn masud (W. 653), bahwa suku Quraisy di
Mekkah meminta bukti kepada Nabi Muhammad saw atas
kebenaran risalahnya dengan membelah dua bulan. Maka, Allah
mengabulkan permintaan itu dan bulan pun terbelah, sebelah
terlihat di sebelah kanan Gua Hira dan belahan kedua di sebelah
kirinya. Berkenaan dengan hal ini sahabat Nabi saw antara lain
Anas Ibn Malik (W. 709), Ibn Umar (W. 693), Hudzaifah (W. 656
M), Jubair Ibn Muthim (W. 57 H), Ibn „Abbas (W. 687)
menceritakan. 7
Muhammad „Abduh (W. 1905), tidak dapat menerima satu
riwayat yang kurang logis walaupun diriwayatkan oleh banyak
orang. 8
Kata bulan dalam bahasa Arab yang digunakan dalam al-
Qurn adalah qamar. Kata ini dijelaskan al-Qurn sebagai Munr
7 Hadis Riwayat Bukhori No. 3579 dari Aplikasi Kitab Hadis
8 M.Quraish Shibah, Tafsir al-Misbah pesan, kesan dan keserasian al-
Qur’n, (Jakarta: Lentera Hari, 2002), hlm. 224
5
dengan sifat sebenarnya bulan yang tidak mengeluarkan
cahayanya sendiri dan tubuhnya sebagai materi pemantul cahaya
matahari. Al-Qurn tidak pernah menyebut bulan sebagai sirj,
wanhj atau diya. Begitupun sebaliknya. Al-Qurn tidak pernah
menyebut matahari sebagai nr atau munr. Hal ini berarti bahwa
al-Qurn mengakui perbedaan sifat antara sinar matahari dan
cahaya bulan. 9
tentang hubungan ayat-ayat al-Qurn dengan ilmu pengetahuan,
dalam hal lain sudah berlangsung sejak lama. Imam al-Ghazali
(W. 1112) menerangkan bahwa cabang ilmu pengetahuan yang
terdahulu dan yang kemudian, yang telah diketahui maupun yang
belum, semua bersumber pada al-Qurn. Imam al-Syatibi
(W.1388 M) tidak sependapat dengan al-Ghazali (W. 1112).
Dalam kitabnya al-Muwafaqat, al-Syatibi (W. 1388) menjelaskan
bahwa tidak semua ilmu pengetahuan disebut di dalam al-
Qurn. 10
Alam berarti dunia fisik, yaitu kita berhubungan dengannya
lewat indera kita. Dalam al-Qurn terdapat lebih dari 750 ayat
yang merujuk kepada fenomena alam. Hampir seluruh ayat ini
9 ZakirNaik, Miracles of al-Qur’n & As-Sunnah, (Solo: PT Aqwam
Media Profetika, 2015), hlm. 17 10
Mohammad Ishomuddin Ghozali, Menguak Penafsiran Bintang
Dalam Al-Qur’n dan Ilmu Astronomi, Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya
2016, hlm. 3
berhubungan dengan) penciptaan dan merenungkan isinya.
Sebagaimana dikukuhkan oleh banyak ulama Islam terkemuka, al-
Qurn bukanlah sebuah buku ilmu kealaman, akan tetapi kitab
petunjuk dan pencerahan. Rujukan al-Qurn terhadap fenomena
alam dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia pada
Pencipta Alam yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana dengan
mempertanyakan dan merenungkan wujud-wujud alam, dan untuk
mendorong manusia agar berjuang mendekat kepada-Nya. 11
Menurut Islam, kategori pertama dimasyhurkan sebagai
firman yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya yang berupa al-
Qura>n. Adapun kategori kedua tertulis dalam semesta alam
ciptaaan-Nya yang disebut sebagai sunnatullah. Akan tetapi,
apabila dibaca keseluruhan teks al-Qura>n akan sulit untuk
membedakan keduanya, karena banyak ayat al-Qura>n yang
berpaling ke alam, dengan menjelaskan proses kejadian beserta
segala isi dunia. 12
gambar bulan ketika masih bersinar seperti matahari, yaitu sekitar
4 miliar tahun yang lalu. Mukjizat ini menunjukkan luasnya ilmu
Allah yang termaktub dalam al-Qurn dan tepatnya penjelasan
Rasulullah. Bulan adalah tanda malam, sementara matahari adalah
11
effendi, (Bandung: Mizan, 1988), hlm 78 12
Wajihuddin Alantaqqi, Misi Etis al-Qur’n (Yogyakarta: Titian Ilahi
Press, 2000), hlm. 11
tanda siang. Dan ketika bulan yang merupakan tanda malam itu
dihapus oleh Allah, maka dipermukaannya tampak bercak hitam. 13
Allah swt. Bersumpah dengan makhluk-makhluk dan
fenomena-fenomena semesta ini, sebagaimana Dia bersumpah
dengan jiwa dan penyempurnaan ciptaannya serta
pengilhamannya. Di antara persoalan sumpah ini adalah
memberikan nilai yang sangat tinggi kepada makhluk-makhluk
tersebut. Kemudian menghadapkannya kepada hati manusia
supaya meresponnya dan merenungkan nilai-nilai dan petunjuk
yang dikandungnya. Sehingga, dia layak dijadikan objek sumpah
oleh Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung. 14
Ini adalah salah satu aspek mukjizat ilmiah yang sangat
banyak jumlahnya dalam al-Qurn. Sejak berabad-abad lamanya,
manusia mencermati keberadaan bulan. Kata sirj dalam ayat
tersebut adalah matahari. Karena ia seperti pelita yang
memancarkan sinar dari dirinya sendiri. Sedangkan berkenaan
dengan buruj yang dijadikan Allah sebagai perhiasan di langit,
sebagian mufasir seperti al-Hasan, Mujhid, dan Qatdah
berpendapat bahwa itu adalah gugusan-gugusan planet dan
13
‘mengungkap rahasia ayat-ayat kauniyah’, (Jakarta Timur: Penerbit
Almahira, 2009), hlm, 113-114 14
Sayyid Quthb, Tafsir fi zhilalil Qur’n di bawah naungan Al-
Qur’n, Terj. Asad Yasin,dkk.(Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 280
8
Venus, Merkurius, dan Bulan. 15
Para mufasir berkata: keadaan demikian terjadi pada
pertengahan bulan (paruh awal) ketika matahari terbenam maka
bulan akan mengiringinya dan menggantikan cahaya matahari.
Az-Zajjj mengatakan: ketika berotasi, bulan itu mengiringi
matahari, cahaya dan sinar bulan mengikuti matahari. Yaitu
apabila telah sempurna sinar atau cahaya bulan itu berarti bulan
telah mengikuti atau mengiringi sinar dan cahaya matahari
sehingga cahayanya menyerupai cahaya matahari. Hal demikian
terjadi pada malam-malam al-baidh (malam pertengahan
bulan/purnama). Ada yang lain berpendapat apabila terbitnya
bulan mengiringi terbitnya matahari.
demikian itu terjadi pada saat malam bulan sabit. Yaitu ketika
telah nampak kemunculan bulan sabit. Ibnu Zaid (masa hidupnya
213–1286 ) mengatakan apabila matahari telah terbenam pada
paruh awal bulan maka bulan akan muncul mengiringinya
kemudian di akhir bulan akan tenggelam kembali mengiringi
matahari. Al-Farr’ mengatakan bulan mengiringi matahari dan
15
Muhammad Kamil Hasan al-Mahami, Bulanpun`Terbelah, Ahsin
Sakho Muhammad (ed.) Ensiklopedi Tematis al-Qur’n, Vol. 2, (Jakarta: PT.
Kharisma Ilmu,2006), hlm. 183.
(membiaskan) sinar atau cahaya matahari. 16
Astronomi adalah cabang ilmu alam yang meneliti benda
langit (seperti bintang, planet, komet, dll) serta fenomena-
fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi (misalnya
radiasi latar belakang kosmik). Ilmu ini secara pokok mempelajari
berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat
fisika/kimia, meteorologi, dan gerak dan bagaimana pengetahuan
akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan
perkembangan alam semesta. 17
persinggahan) bagi perjalanan bulan, yaitu 28 manzil, bahwa
bulan setiap malam singgah pada manzil-manzil tersebut satu per
satu. Kemudian, tidak Nampak lagi selama dua malam, atau satu
malam saja apabila umurnya tidak genap 30 hari. Dan bila bulan
berada pada manzilnya yang terakhir, maka ia tampak tipis dan
melengkung.
Dan inilah yang ditunjukkan oleh firman Allah taala berikut :

16
Al Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani, Fathul
Qadir (Al Jami’ baian Ar-Riwayah wa Ad-Dirayah min ilm At Tafsir),
Terj.Amir Hamzah Fachruddin., (Jakarta: Pustaka Azzam, 2012), hlm. 363-
364 17
November 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi
Ysn [36] : 39) 18
berbentuk sabit, kemudian sesudah menempati manzilah-
manzilah, Dia menjadi purnama, kemudian pada manzilah terakhir
kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.
Bulan berjalan pada manzil-manzilnya sampai manzil yang
terakhir sehingga ia pun nampak tipis dan melengkung dan
berwarna kuning, di samping menjadi seperti tandan tempat
bergantungnya gugusan-gugusan buah kurma, bila umumnya telah
genap 1 tahun.

Artinya:
masing beredar pada garis edarnya.(QS.Ysn (36) : 40). 19
Tidak benar dan tidak mudah bagi matahari untuk mencapai
bulan dalam kecepatan perjalanannya. Karena matahari berjalan
dengan kecepatan 1 derajat sehari, sedang bulan berjalan dengan
18
Cahaya, 2011), Jilid 8, hlm. 224 19
Ibid, hlm. 225
mempunyai garis edar khusus yang keduanya tak mungkin
bertubrukan.
menempati tempat matahari. Karena, kedua-duanya berjalan
dengan perhitungan yang teratur, takkan berubah dan berganti.
Dan masing-masing, bumi, matahari maupun bulan, beredar pada
falaknya bagaikan berenangnya ikan dalam air. Jadi, matahari
berjalan pada garis edarnya sendiri, sedang bumi berjalan
mengelilingi matahari dalam setahun dan berputar pada dirinya. 20
Bulan mengorbit bumi selama 27 hari, 7 jam, 43 menit, dan
11 detik. Kata “qamar” dalam bahasa Arab, berarti “bulan”,
digunakan sebanyak 27 kali oleh al-Qurn. Orbit bulan yang
mengelilingi bumi membentuk garis yang berliku-liku. Sementara
bumi bergerak mengelilingi matahari, bulan beredar mengelilingi
bumi dalam orbit yang berbeda-beda, membentuk garis yang
melengkung, berkelok-kelok, berbentuk spiral. Permukaan bulan
yang menghadap ke bumi selalu sama. Garis melengkung yang
dibentuknya mengingatkan kita pada tandan yang melengkung.
Kata dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menunjukkan
orbit bulan adalah “urjn”, yaitu tandan kurma yang melengkung.
Tandan ini ditambahkan dengan kata “tua” yang menggambarkan
20
Bakar, dkk, (Semarang: karya toha putra, 1989), hlm.12-13
12
tandan yang lebih tipis dan melengkung. Kiasan yang indah ini
menggambarkan orbit yang dilalui bulan dalam mengelilingi
bumi.
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari. Demi bulan
apabila mengiringinya.(QS. Asy-Syams (91) : 1-2). 21
Pada ayat diatas terlihat gambaran hubungan bulan dengan
matahari. Kata “tal” dalam bahasa Arab berarti “pengikut”, yang
bergantung”. Sebagai satelit bumi, bulan beredar mengelilingi
matahari bersama-sama dengan bumi, mereka mengikuti jejak
matahari. Baik bulan maupun bumi bergantung pada pergerakan
matahari. Mereka berpindah sembari mengikuti matahari. Bulan
dan bumi beredar mengelilingi matahari juga merupakan
keajaiban lain yang membuat kita terpesona. 22
, . , Artinya:
Demi bulan apabila jadi purnama, sungguh kamu jalani
tingkat demi tingkat (dalam kehidupan), maka mengapa
mereka tidak (mau) bersujud.(QS. Al-Insyiqaq (84) : 18-
20). 23
Mengungkap Penemuan-Penemuan Ilmiah Modern, Terj. Ary Nilandari,
(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006), hlm, 95-96 23
Kementerian Agama Ri, op.cit., hlm. 605
13
setetes air mani sampai dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-
kanak, remaja dan sampai dewasa. Dari hidup menjadi mati
kemudian dibangkitkan kembali.
Sebenarnya besarnya selalu sama setelah tinggi di langit. Ketika
terbit, bulan tampak lebih besar karena kita bandingkan dengan
gedung dan benda-benda lain di cakrawala. 24
Bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari.
Pantulan cahaya matahari itulah yang kita lihat dari bumi. Bulan
tidak memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya yang tampak
dipancarkannya itu hanyalah pantulan sinar matahari. Walaupun
hanya tujuh persennya saja yang mencapai bumi, cahaya pantulan
itu sedikit menerangi malam hari kita. Antariksa, yang terletak di
balik atmosfer bumi yang berwarna biru itu, gelap gulita.
Kekecualiannnya adalah benda langit yang memancarkan sinar
pantulan. Matahari kita sebenarnya adalah bintang kecil. Di dalam
kegelapan antariksa, matahari terlihat bersinar bersama tak
terbilang banyaknya bintang lain yang bertebaran di jagat raya.
Bulan kadang kala tampak ketika hari sudah terang. Itu
terjadi bila bulan terbit setelah larut malam dan belum terbenam
ketika matahari terbit. Bulan purnama muncul sewaktu matahari
terbenam, bulan purnama mulai muncul di langit sebelah timur.
24
Widya Wiyata, Bumi dan Angkasa, (Jakarta: PT Tira Pustaka, 2000),
hlm. 17
Pada waktu fajar ketika matahari mulai terbit, bulan terbenam di
barat.
Bulan sabit terbit di pagi hari menjelang siang dan tetap
terlihat sepanjang hari. Pada petang hari bulan terbenam di barat.
Bulan pekan pertama muncul pada waktu siang. Menjelang petang
bulan sudah ada di atas, lalu tenggelam pada waktu malam.
Setelah purnama bagian yang kelihatan semakin kecil. Bulan
sedang susut.
munculnya bulan purnama karena bulan terbit tepat pada waktu
matahari terbenam. Kita kurang memperhatikan saat bulan terbit
dan terbenam pada tahap-tahap lain. Namun, jika kita ingat letak
matahari, bumi dan bulan yang berubah-ubah, jelaslah bahwa
terbitnya bulan purnama. Pada saat itu bumi, bulan dan matahari
terletak pada satu garis lurus. Selama tahap-tahap lain, bukan
terbit sebelum atau sesudah matahari terbenam. Pada waktu itulah
bulan akan kelihatan pada siang hari. 25
Kesulitan besar akan muncul bila kita menyampaikan suatu
keajaiban ilmiah kepada non-Muslim. Mereka tidak mungkin
disodorkan hadis riwayat al-Bukhari atau ayat al-Qurn. Mereka
sama sekali tidak mungkin menerima argumen al-Qurn atau
25
15
mereka akan segera memeluk agama Islam. 26
Diceritakan oleh Dr. Zaghlul, dalam bukunya Al-I'jaz Al-
'Ilmi fi As-Sunnah An-Nabawiyah Jilid I, menceritakan tentang
pengakuan seorang mualaf bernama David M. Pidcock.
Pengakuan ini terjadi beberapa tahun lalu dalam satu ceramah Dr.
Zaghlul di fakultas kedokteran Universitas Cardiff di Wales,
Inggris Barat. Pidcock mengatakan bahwa ayat pertama dari surah
Al-Qamar ini lah yang menyebabkan ia masuk Islam di akhir
dekade 70-an. 27
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.”
(QS. Al-Qamar. (54):1). 28
kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya
bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad saw.
Terdapat petunjuk lain dalam al-Qurn pada ayat di atas
sehubungan dengan pendaratan di bulan. Demi mendapatkan
pemahaman lebih baik, marilah kita merenungi konotasi kata Arab
26
(Bekasi: PT Sapta sentosa, 2008), hlm.95 27
Republika.co.id, 2009, Mukjizat Bulan terbelah memang pernah
Terjadi. Diunduh pada tanggal 23 Mei 2018 dari http://www.
republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/09/02/27/34259-mukjizat-
16
“terpisah”, “terbelah”,”retak”. Ia juga dapat diartikan mengeruk
tanah. Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari
langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya
. ,
Artinya:
baiknya.(QS. „Abasa (80) : 25-26). 29
Sebagaimana terlihat, untuk menggambarkan belahan yang
diakibatkan oleh air terhadap tanah bumi, digunakan kata yang
sama yaitu “syaqqa”. Salah satu kejadian terpenting saat
pendaratan manusia di bulan adalah pengambilan contoh tanah
bulan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, permukaan bulan
dirobek manusia. Kata “Syaqqa” mungkin mengacu pada proses
ini. Kita telah menelaah ayat pertama Surah al-Qamar. Ayat ke-2
pada surah yang sama mengacu pada orang-orang sesat yang
mengabaikan bukti-bukti yang telah diberikan Allah.
. Artinya:
Dan jika mereka (orang-orang musyirikin) melihat suatu
tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(ini adalah)
sihir yang terus menerus.(QS Al-Qamar (54): 2). 30
29 Ibid, jilid 10, hlm. 552 30
Caner Taslaman, , op.cit., hlm. 99-100
17
hingga saat ini belumlah terbukti. Klaim terhadap foto Rima
Ariadaeus yang menjadi bukti bahwa bulan pernah terbelah adalah
sangat lemah dan tidak bisa dijadikan bukti yang kuat untuk
terbelahnya bulan dalam skala mayor (seluruh permukaan bulan
menjadi dua bagian). Rima Ariadaeus merupakan salah satu contoh
dari sekian banyak Rille linear yang terdapat di permukaan bulan. 31
Dari beberapa pendapat diatas mengenai kebenaran peristiwa
bulan terbelah, yang masih menjadi perdebatan oleh para mufasir
maupun astronom. Dan melihat artikel-artikel mengenai fenomena
tersebut maka itu menjadi alasan bagi penulis sendiri untuk
mengkajinya lebih dalam lagi khususnya menurut mufasir dan
astronom.
hanya berfungsi sebagai penghias langit, namun masih ada
beberapa manfaat maupun faedah. Fenomena-fenomena yang
terjadi di luar angkasa yang salah satunya adalah terbelahnya
bulan, juga sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah, karena hal itulah
sehingga menjadikan penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
mengenai fenomena terbelahnya bulan dalam beberapa sudut
pandang yaitu Mufasir dan Astronom dengan merujuk pada kitab
suci al-Qura>n.
pokoknya adalah:
Qamar?
3. Bagaimana perbandingan antara mufasir dan astronom tentang
bulan terbelah?
Dari berbagai pokok masalah diatas, maka penelitian ini
memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
Mufassir
Astronom
2. Manfaat penelitian
tentang bulan terbelah menurut Mufasir dan Astronom.
b. Diharapkan dapat memberikan wawasan kepada seluruh
umat manusia bahwa al-Qurn merupakan kitab yang di
dalamnya terkandung berbagai ilmu pengetahuan, yang
19
terbelah.
“Pemahaman Mufasir dan Astronom tentang Bulan Terbelah pada
QS. al-Qamar ayat 1-2”. Adapun penelitian-penelitian tersebut
adalah:
Mawada, dengan judul Terbelahnya Bulan Dalam Al-Qurn
Telaah Perbedaan Penafsiran Muhammad Ibn Ahmad Al-Qurtubi
Dan Ahmad Mustafa Al-Maraghi Atas Ayat Terbelahnya Bulan
Dalam Surah Al-Qamar Ayat 1-5. Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat jurusan Ilmu al-Qurn dan tafsir UIN Sunan Ampel
Surabaya, Tahun 2016. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan
bahwa al-Qurtubi dan al-Maraghi mempunyai pemahaman yang
berbeda terkait penafsiran surah al-Qamar atas ayat bulan terbelah.
Menurut al-Qurthubi lafadz inshaqq al-qamar adalah suatu
peristiwa yang telah terjadi di masa Rasulullah saw. atas
permintaan suku Quraisy di Makkah. Sedangkan menurut al-
Maraghi yang dimaksud dengan lafadz inshaqq al-qamar ialah
suatu peristiwa yang akan terjadi ketika menjelang hari kiamat,
20
ketika aturan alam ini mulai rusak dan bumi akan berganti dengan
bumi yang lain. 32
Rohman yang berjudul Pandangan Muhammad Rasyid Ridha
terhadap Hadis-hadis Terbelahnya Bulan (Studi Kritik atas
Pemikiran). Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Hadis IAIN Sunan
Kalijaga, Tahun 2001. Hasil dari penelitian ini adalah Muhammad
Rasyid Ridha berpendapat bahwa hadis-hadis terbelahnya bulan
memilik 'illat (cacat) baik dari segi sanad maupun matan. Dia
menolak pendapat para Ulama bahwa terbelahnya bulan
merupakan salah satu dari mukjizat Nabi Muhammad saw. Dengan
pemahaman-pemahaman terhadap hadis-hadis terbelahnya bulan
tersebut, maka Rasyid Ridha tergolong dalam pemikiran yang
"modernis-rasionali." 33
menganalogikan dengan peristiwa lain yang terjadi pada bulan.
Dan beliau menyimpulkan bahwa walaupun bukti-bukti secara
empirik menunjukkan bulan pernah terbelah adalah lemah, beliau
sependapat dengan bapak DR. T. Djamaluddin dari LAPAN yang
menyatakan bahwa, kita mempercayai adanya mukjizat Rasulullah
32
2018 33
asbabun nuzul QS. al-Qamar 54:1-2. Tetapi itu tidak harus berarti
secara fisik bulan terbelah. Bisa jadi, itu hanya fenomena di
atmosfer bumi yang menyebabkan bulan tampak terbelah. Mukjizat
memang tidak harus difahami dengan ilmu pengetahuan atau harus
dicocokkan dengan logika ilmu pengetahuan. Mukjizat hanya cara
menunjukkan kekuasaan Allah yang diberikan kepada Rasul-Nya. 34
E. Metode Penelitian
gambaran yang jelas tentang pembahasan ini. Untuk pengumpulan
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan beberapa
langkah sebagai berikut :
data yang bersifat kualitatif dengan ditunjang oleh data-data
yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan (Library
Research). Oleh karena itu dibutuhkan sumber data primer dan
sekunder.
adalah ayat al-Quram surat al-Qamar ayat 1-2, al-Qurn
dan Tafsirnya yang diterbitkan Kementerian Agama. Selain
34
Ditulis oleh Marufin Sudibyo diunduh pada tanggal 13 juli 2018
pada http://en.wikipedia.org/wiki/splitting_of_the_moon.html
Diantaranya Tafsir Klasik adalah Al-Jmi’ Li Ahkm al-
Qur’n karya al-Qurthubi, tafsir al-Kabr au maftih al-
ghaib karya Fakhruddin ar-Razi. Pada Tafsir Kontemporer
diantaranya Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Mustafa al-
Margahi, kitab Shafwah al-Tafasir karya Muhammad Ali
Ash Shabuni,Tafsir al-munr. Di kalangan Nusantara Tafsir
al-Misbah karya M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Azhar karya
Hamka. Khususnya pada penafsiran surat al-Qamar ayat 1-3.
Buku-buku sains, Ensiklopedia mukjizat al-Qur’n
dan Had, Jurnal yang ditulis oleh Spudis, P. D., Swann,
G. A., & Greeley, R,.1988. berjudul The formation of
Hadley Rille and implications for the geology of the Apollo
15 regio, dan jurnal yang ditulis oleh Öpik, E. J. yang
berjudul Rilles and Water on the Moon ?.
b. Data sekunder
yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Sumber data
sekunder yang penulis gunakan untuk menunjang skripsi
ini, di antaranya: Miracle of the Quran: Keajaiban Al-
Qur’n mengungkap Penemuan-Penemuan Ilmiah Modern,
Menjelajahi Tata surya , buku-buku tentang benda langit,
dan buku-buku lain yang mendukung skripsi ini. Data ini
berfungsi untuk melengkapi informasi yang diperlukan
dalam skripsi ini.
selanjutnya dalam menganalisis data, peneliti menggunakan
teknik analisa data kualitatif dengan Metode analisis komparasi.
Metode Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat
membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk
membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-
fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam
waktu yang berbeda 35
dengan menggambarkan penafsiran ayat-ayat tentang bulan.
Kemudian, menafsirkan ayat tersebut berdasarkan pendapat
para mufasir, dengan menggunakan bukti-bukti pendukung
lainnya menurut pandangan sains.
“Pemahaman Mufasir dan Astronom tentang Bulan Terbelah pada
QS. al-Qamar ayat 1-2” terdiri dari beberapa bab dan sub bab yang
merupakan suatu kesatuan sistem sehingga antara satu dengan yang
lain saling berkaitan, ini terdiri dari lima bab masing-masing
adalah:
35
Di unduh pada tanggal 25 Januari pada http://radensano pa putra.
blogspot. com/2013/05/analisis-komparatif.html
bab. Sub bab pertama berisi latar belakang pemikiran mengenai
topik yang penulis kaji dan secara substansial perlu diinformasikan
pokok masalah yang akan diteliti yang dijelaskan pada sub-bab
kedua, yang ditujukan untuk memfokuskan isi pembahasan. Sub-
bab ketiga berisi tujuan dan manfaat penelitian yang penulis kaji.
Sub-bab keempat berisi tinjauan pustaka, yang digunakan untuk
membuktikan keorisinilan skripsi ini terhadap objek penelitian dan
digunakan sebagai bahan acuan analisis, yang kemudian akan
diimplementasikan dalam bab-bab berikutnya terutama pada bab
ketiga dan keempat. Sub-bab kelima berisi Metode penelitian guna
untuk menyelesaikan masalah yang ada sehingga memperoleh
gambaran yang jelas. Dan Sub-bab keenam berisi tentang
sistematika penulisan, yang menggambarkan tahapan-tahapan
pembahasan dalam skripsi ini.
penelitian seperti yang terdapat pada judul skripsi. Berisi deskripsi
umum tentang bulan dalam astronomi dan pandangan astronomi
mengenai bulan terbelah.
nusantara tentang terbelahnya bulan.
Bab keempat berisikan tentang analisa penulis yang ada pada
bab dua dan tiga, bagaimana cara pandang al-Qurn dan astronomi
dalam melihat terbelahnya bulan tersebut.
Bab kelima merupakan kesimpulan dari pernyataan pada
rumusan masalah itu yang kemudian dijadikan jawaban. Saran dan
kritik juga diperlukan demi membangun kualitas penulisan karya
ilmiah serta kelanjutan penelitian.
terdekat dengan bumi, jarak bulan dari planet bumi ini sekitar
384.446 kilometer. Keadaan di planet ini dingin dan kering,
temperatur terendahnya bisa mencapai 117 derajat di bawah
nol dan suhu panasnya ketika cahaya matahari memancar pada
sebagian daerahnya bisa mencapai 184 derajat di atas nol.
Karena perbedaan suhu udara yang ekstrim inilah sehingga
secara lahiriah planet ini tak dihuni oleh makhluk hidup. 1
Bulan memiliki semua kriteria planet. Ukurannya
(seperempat ukuran Bumi), permukaan serta sejarah
pembentukannya dapat disamakan dengan planet-planet dekat
matahari. Selain itu, bulan dianggap satelit alamiah yang
mengelilingi bumi. Bulan tidak memiliki lapisan udara dan
perairan, tetapi sepertinya di dasar kawah kutub terdapat es
yang bercampur dengan pasir-pasir halus, di mana suhunya
selalu dibawah -200 derajat celcius. Dalam situasi seperti ini,
bisa tercipta materi sekeras batu.
Bulan adalah salah satu benda angkasa yang merupakan
satelit bumi. Posisinya sebagai satelit telah menyebabkannya
1 Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, ( Jawa Timur: Bismillah
Publisher, 2012), hlm. 133-134
sebagai satelit menyebabkannya secara alamiah senantiasa
berada di sekeliling bumi. Benda langit ini berdiameter sekitar
3.476 km, sedang jaraknya dari bumi sekitar 384.404 km.
Massa benda angkasa ini adalah sekitar 1/81 dari massa bumi,
dan volumenya sekitar 1/49 volume bumi. 2
Bulan adalah satelit alami bumi satu-satunya dan
merupakan bulan terbesar kelima dalam Tata Surya. Bulan
juga merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya menurut
ukuran planet yang diorbitnya, dengan diameter 27%,
kepadatan 60%, dan massa1⁄81 (1.23%) dari Bumi. Di antara
satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit terpadat kedua
setelah Io, satelit Yupiter. 3
Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi dengan
lintasan orbit sejauh 384.400 km dari bumi, diameternya
sepanjang 3.476 km dan massa seberat 7,35 X 10²² kg. Bulan
adalah benda paling terang kedua setelah matahari, dan
mengelilingi matahari sekali sebulan. 4
Ketika membicarakan matahari, al-Qurn selalu
menyebutnya dengan sebutan al-sirj al-munr (pelita atau
2 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qurn, Balitbangdik Kemenag
RI dengan LIPI, Manfaat benda-benda langit dalam perspektif al-Qur’n
dan Sains, (Jakarta: Widya Cahaya, 2014), hlm. 101 3 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Bulan , diunduh pada tanggal 6
Juni 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan 4 Ayu Rini, Ensiklopedi Fenomena alam, (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2008), hlm. 128
(penerangan) adalah dua sifat yang melekat pada matahari.
Perhatikanlah firman Allah SWT,

Artinya:
gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya
matahari dan bulan yang bersinar. (QS. Al-Furqan
[25]:61) 5
selalu menyifatinya dengan sifat munr (benda yang bercahaya/
memantulkan cahaya). Jadi, al-inrah (pencahayaan) memang
sudah menjadi sifat yang melekat pada bulan. 6
2. Orbit Bulan
Artinya:
terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang
tua.(QS. Ysn (36) : 39). 7
5 Kementerian Agama RI, Al-Qur’n & Tafsirnya, (Jakarta: Widya
Cahaya, 2011), Jilid 7, hlm. 38 6 Ahsin Sakho Muhammad (ed)., dkk, Ensiklopedi Kemukjizatan
Ilmiah dalam al-Qur’n dan Sunah, , Jilid 4, hlm. 22 7 Kementerian Agama RI, Al-Qur’n dan Tafsirnya, Jilid 8,
(Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm. 224-225
29
Kata al-‘urjn disebut hanya sekali dalam al-Qurn,
yaitu dalam ayat ini. Ia ber-wazan fi’ln, diduga berasal dari
kata al-in’irj, yang artinya menjadi bengkok. Menurut para
mufasir, tempat beredar bulan selama satu bulan berjumlah 28
(dua puluh delapan) manzil, yang dilaluinya sejak awal bulan
sampai akhirnya. Apabila rembulan memasuki garis edarnya
pada akhir-akhir peredarannya, maka ia tampak seperti sesuatu
yang bengkok, mirip seperti pada saat ia memasuki awal-awal
peredarannya pada awal bulan. Secara tradisional, kata ka al-
‘urjn al-qadm diartikan seperti tandan yang tua. 8
Manzilun adalah jamak taksir dari manzilatun
(tempat tinggal, rumah, kedudukan, derajat, pangkat). ‘Aada-
yu’du-‘audn wa ‘audatan wa ma’dn - -
Urjnu‘ .(kembali pada) – ;(tandan kurma)
qadmun .(yang dahulu, yang lama, yang kuno) 9
Tempat-tempat Bulan telah ditetapkan. Dua tempat yang
terdefinisi dengan baik adalah tempat konjungsi inferior, yakni
bumi, bulan, dan matahari dalam satu garis astronomis; dan
konjungsi superior, yakni bulan, bumi dan matahari dalam satu
garis astronomis. 10
surya, bulan kita termasuk yang berukuran besar. Berbagai
8 Ibid, hlm. 225
2012), hlm. 324 10
30
sebuah massa besar yang berasal dari lempeng bumi dan
kemudian berubah menjadi bulan. Walaupun ini mungkin saja
bukan cerita yang sesungguhnya, data yang baru-baru ini
diperoleh dengan bantuan Lunar Prospector, satelit milik
Amerika sepertinya menguatkan teori ini.
Di dalam al-Qurn, bulan dan pergerakannya banyak
disebut. Data yang didapatkan dari penelitian ilmiah modern
memperlihatkan betapa pentingnya bulan untuk kehidupan di
bumi. Bulan dengan volumenya yang besar, dengan jarak yang
tepat untuk fungsinya sebagai satelit, serasi dengan pusat
pergerakan bumi. Hal ini memungkinkan kondisi iklim yang
sejuk di planet kita, menciptakan media yang ideal untuk
hidup. Situasi ini sudah berlangsung selama jutaan tahun.
Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa inti bumi masih
berbentuk cair akibat gaya gravitasi yang dihasilkan bulan.
Bulan juga melindungi medan magnet planet kita.jika tidak ada
medan magnet, radiasi kosmis akan menghancurkan kehidupan
di bumi. Jika bukan karena bulan, diperkirakan bumi akan
berputar pada porosnya dalam waktu 10 jam, yang akan
31
bumi. 11
periode ini dinamakan periode sideris. Dalam hubungan
dengan bulan, juga dengan planet-planet, ada satu periode lain
yang berhubungan dengan kedudukan relatif, objek itu dengan
bumi dan matahari. Periode itu dinamakan periode sinodis dan
menunjukkan selang waktu yang dibutuhkan bulan untuk
mencapai dua fase yang sama berturut-turut, misalnya dari satu
bulan untuk mencapai dua fase yang sama berturut-turut,
misalnya dari satu bulan purnama berikutnya. Satu periode
sinodis berlangsung 29,5 hari, dan periode inilah yang lebih
banyak berpengaruh pada kehidupan manusia. 12
Semua ini, termasuk massa dan kecepatan bulan berputar,
adalah hasil perhitungan yang sangat mendetail yang di buat
Allah pada saat menciptakannya. Allah menggunakan kata
qadar (terukur) terhadap perhitungan yang telah dilakukan-
Nya. Kita tidak akan terpaku pada kesalahan interpretasi
terhadap konsep ini yang disusun secara sembarangan dan
mengatasnamakan agama. Dalam QS. Ysn ayat 39,
pengaturan matematis dijelaskan dengan kata qadar. Jarak
11
mengungkap Penemuan-Penemuan Ilmiah Modern, Terj. Ary Nalindari
(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006), hlm. 94-95 12
A Gunawan Admiranto, Menjelajahi Tata surya, ( Yogyakarta:
Kanisius, 2009), hlm. 199
posisinya terhadap matahari, serta gaya gravitasinya telah
diperhitungkan secara tepat. Qadar-nya telah ditetapkan.
Sedikit saja perubahan dari perhitungan ini akan mengakhiri
kehidupan di muka bumi. Bulan bukan saja aktor bagi malam
nan romantis, objek inspirasi puisi, melainkan juga merupakan
teman sine qua non bagi bumi. 13
3. Bentuk bulan
hari ke hari. Pada saat tertentu, bulan akan terlihat berbentuk
lengkungan tipis bercahaya, yang dikenal sebagai bulan sabit.
Secara perlahan-lahan, kemudian bentuknya mulai berubah
menjadi setengah lingkaran bercahaya atau separuh. Apabila
waktu terus berlanjut, secara perlahan-lahan akan
meninggalkan bentuk setengah lingkarannya hingga
menyerupai lingkaran tidak sempurna, yang dikenal sebagai
bulan benjol. Seiring perjalanan waktu bentuk benjol pun akan
ditinggalkan dan perlahan-lahan bulan membentuk lingkaran
sempurna bercahaya, yang dinamakan bulan purnama. 14
Setiap bulan mengalami perubahan rupa, membesar dari
sabit menjadi setengah lingkaran, kemudian lingkaran penuh
dan menyusut kembali. Hal ini dikarenakan perubahan posisi
13
Muh. Marufin Sudibyo, op.cit., Hlm. 238
33
bersinar dengan cara memantulkan sinar Matahari. 15
Bulan memantulkan cahaya matahari, merupakan benda
paling terang di langit malam. Jumlah cahaya yang dipantulkan
bulan bervariasi jika dilihat dari bumi. Sekali dalam setiap
siklus, bulan tidak memantulkan cahaya sema sekali. Ini
disebut bulan baru. Beberapa hari setelah bulan baru, sisi bulan
pun tampak, mulanya seperti sabit tipis. Proporsi cakram bulan
terlihat meningkat (bertambah besar) sampai sisi dekatnya
tersinari seluruhnya, yaitupada bulan penuh dalam 14 hari
kemudian, cakram bulan tampak turun (menyusut), hingga
bulan sekali lagi berada di antara matahari dan bumi. 16
Bulan berputar mengelilingi bumi. Maka kadang kala kita
dapat melihat seluruh bagian yang terkena cahaya matahari.
Dan ada kalanya kita tidak dapat melihat apa-apa. Bulan pekan
ketiga disebut juga bulan separuh yang sedang susut. Bulan ini
tampak tujuh hari setelah bulan purnama. Bagian yang tampak
hanya sebelah kiri. Bulan muda ialah saat bulan kelihatan
pinggirnya saja. Pada saat itu bulan terletak antara bumi dan
matahari. Bulan sering tidak terlihat sama sekali atau hamper
tidak kelihatan. Bulan purnama ialah bulan yang tampak bulat
15
Semesta, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2006), hlm. 34 16
Dorling Kindersley Limited, Ultimate Visual Dictionary
Science, Terj. Anis Apriliawati, dkk, (Jakarta: PT Lentera Abadi, 2009),
hlm. 310
pada tepi kanannya. Tahap ini muncul tiga hari setelah bulan
muda. 17
menandai siklus waktu. Raja Romulus, pendiri kerajaan
Romawi abad 8 SM, tercatat memberlakukan penanggalan
waktu berdasar siklus bulan. Secara astronomis, posisi relative
Bulan terhadap Bumi dan Matahari bagi kedua Bulan sabit
adalah hampir sama, yaitu Bulan berada di antara Bumi dan
Matahari. Secara praktis Bulan Sabit hilal dan tandan daun
kurma terlihat di tempat yang berbeda. 18
Di awal siklusnya, bulan terlihat sebagai sabit. Di langit,
bulan berada di sebelah kiri matahari dan dapat dilihat pada
sore hari. Setiap malam, sisi dekat bulan yang bersinar semakin
banyak dan sisi sabit semakin membesar. Setelah satu minggu,
bulan terlihat separuh. bulan terus bergerak menjauhi matahari
pada saat bulan purnama, seluruh permukaan sisi dekat bulan
bersinar. Hal ini dikarenakan matahari menyinari seluruh
bagian sisi dekat bulan.
2000), hlm. 18 18
35
mendekati Matahari dan bayangan tampak melintas permukaan
sisi dekat Bulan. Selanjutnya, proses sebaliknya terjadi. Bulan
bergerak mendekati Matahari dan “bayangan” tampak melintas
permuakaan sisi dekat Bulan. Dari malam ke malam, bagian
yang bercahaya menyusut hingga menjadi separuhnya. Setelah
itu, posisi Bulan bergerak menuju sebelah kanan matahari dan
bulan kelihatan di langit pada saat pagi hari, seperti bulan
sabit. Pada akhirnya, Bulan benar-benar tidak tampak lagi. Hal
ini disebut dengan bulan mati. 19
Wasaq-yasiqu-wasqan (mengumpulkan, memikul)
dalam bentukan fi’il mazid khumasi (fi’il tambahan menjadi 5
huruf) menjadi iwtasaqa dan dikenai proses i’lal menjadi
ittasaqa (menjadi harmonis, menjadi bulat penuh).
(Bulan Purnama).
Bumi dan mendapat pancaran sinar matahari penuh sehingga
terlihat bundar. Keadaan ini terjadi jika ulan dalam posisi
konjungsi superior, bulan-bumi-matahari berada dalam satu
garis astronomis.
diantaranya Bulan Sebagai satelit bumi, Bulan sebagai
19
Semesta, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2006), hlm. 34)
36
Bulan sebagai penentu waktu.
Bulan adalah benda langit malam yang paling popular
bagi penduduk bumi. Kehadirannya selalu dapat disaksikan
hampir setiap malam karena bulan memang merupakan
satelit bumi. Karena posisinya sebagai satelit maka bulan
akan selalu menyertai bumi setiap saat.
Terbit dan tenggelamnya bulan merupakan suatu
keniscayaan yang akan selalu terjadi isyarat tentang
fenomena seperti ini dapat ditemukan dalam al-Qurn,
yaitu firman Allah,

Artinya:
terbenam, Dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku
tidak memberi petunjuk kepadaKu, pastilah aku
Termasuk orang yang sesat. (QS. Al-Anam [6] :
77). 20
jarak bumi-matahari, sedangkan diameter bulan 400 kali
20
RI dengan LIPI,op.cit., hlm. 102-103
37
mengatur ritme pasang surut air laut serta arus laut yang
belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Mendistribusikan panas air laut berarti menstabilkan cuaca.
Selain sebagai satelit bumi, bulan juga merupakan
benda langit yang pengaruhnya terhadap planet induknya
sangat besar. Di atara pengaruhnya itu adalah posisi-
posisinya yang akan menyebabkan pasang surut air laut.
Sehubungan dengan hal ini dalam al-Qurn Allah
berfirman:
Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan,
sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang
terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang
tua.”(QS. Ysn (36) : 39). 21
Bulan bertanggung jawab atas fenomena pasang surut
air laut. Pasang adalah meningkatnya ketinggian air laut
beberapa meter dan kemudian menurun lagi. Hal ini terjadi
sebanyak dua kali dalam sehari. Ketika bulan purnama
tiba, pengaruh bulan terhadap fenomena pasang surut
semakin besar. Naik turunnya ketinggian air laut pada saat
purnama pun lebih tinggi. Misalnya, diasumsikan bahwa
perbedaan air pada saat pasang dan surat adalah setengah
21
(Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm. 224
38
mencapai dua meter.
dampak yang menarik. Dampak utamanya yaitu terjadinya
air pasang di bumi. Tarikan gaya gravitasi bulan lebih kuat
pada sisi bumi yang paling dekat dengan bulan, dan lebih
lemah pada sisi bumi yang lainnya. Samudera yang bersifat
tidak padat akan ditarik ke atas menghadap bulan, sehingga
terjadilah air laut pasang. Sebenarnya, permukaan bumi, 2
bagian kecil gembung, satu mengarah ke bulan, dan
satunya lagi mengarah pada arah berlawanan. Karena bumi
berotasi lebih cepat dari bulan, maja dua gembung itu
berputar mengililingi bumi sekitar sekali dalam sehari,
menimbulkan dua kali pasang tiap harinya. 22
c. Bulan sebagai penentu waktu
Keberadaan bulan bisa dijadikan sebagai pedoman
menentukan waktu penanggalan. Pergerakannya ketika
mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi
matahari memerlukan waktu-waktu tertentu dengan
periode yang relatif tetap. Dengan fenomena demikian,
pergerakan bulan ini dapat pula dijadikan sebagai dasar
perhitungan waktu yang dibutuhkan oleh manusia dalam
22
Book Publisher, 2008), hlm. 128
39
memberikan isyarat sebagai berikut.
Artinya:
Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu
bagi manusia dan (bagi ibadat) haji… (QS. al-Baqarah
[2]: 189). 23
Allah berfirman,

Artinya:
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah telah
menjadikan matahari dan bulan sebagai standar
perthitungan waktu, hari, bulan dan tahun bagi manusia.
Dengan begitu, manusia dapat mengetahui posisi mereka,
23
RI dengan LIPI, op.cit., hlm.110-112 24
Kementerian Agama RI, op.cit., jilid 4, hlm. 257
40
pada ayat-ayat di atas selaras secara ilmiah dengan fakta-
fakta astronomis yang telah berhasil disingkap oleh
penelitian-penelitian di bidang astronomi. 25
Ada dua fase bulan paling kentara karena mudah
dibedakan dibanding yang lain, yaitu bulan purnama.
Keduanya memperoleh lebih banyak perhatian dalam
peradaban manusia. Dalam kalender lunar murni, bulan sabit
menandakan awal bulan kalender (awal lunasi). 26
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan
munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali
(hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase
ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari,
sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat
dilihat pafa hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut
dibulatkan menjadi 30 hari. tidak ada aturan khusus bulan-
bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang
memiliki 30 hari. semuanya tergantung pada penampakan
hilal. 27
Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, Terj. M.Zainal Arifin,…, hlm.
430 26
al-Qur’n menguak rahasia ayat-ayat kauniyah,…. Hlm. 243 27
Tim Baitul Kilmah Jogjakarta, Ensiklopedia Pengetahuan Al-
Qur’n dan Had, (Jakarta: Kamil Pustaka: 2013), hlm. 165
41
Orbit bulan memiliki dua titik nodal di ekliptika. Apabila
bulan berada di sekitar salah satu titik nodalnya dan pada saat
bersamaan matahari juga berada disekitarnya, akan terjadi
peristiwa gerhana. Gerhana adalah peristiwa tertutupnya
sebuah benda langit oleh benda langit lainnya atau
bayangannya. Ketika dilihat dari suatu tempat, ukuran sudut
kedua benda langit yang terlibat adalah hampir sama. Bagi kita
di bumi, gerhana hanya dapat terjadi di antara bulan dan
matahari.
dibanding bulan, tetapi jarak matahari 400 kali lebih jauh
dibanding jarak bulan. Oleh karena itu, cara menakjubkan
kedua benda langit tersebut terlihat berbentuk cakram
bercahaya dengan ukuran sudut yang sama. Jika gerhana
terjadi sasat konjungsi, cakram bulan akan menutupi cakram
matahari sehingga dinamakan gerhana matahari. sebaliknya,
jika gerhana terjadi saat oposisi, cakram bulan akan tertutupi
(bayangan) bumi sehingga dinamakan gerhana bulan. 28
Gerhana bulan diawali dengan masuknya bulan ke daerah
panumbra, berkurangnya cahaya bulan hampir tidak dapat
dikenali. Bulan kemudian memasuki umbra, di mana
permukaannya mulai tidak terlihat, hal ini disebut dengan
gerhana bulan sebagian. Ketika seluruh bulan berada di umbra,
28
42
bulan total. 29
yang melewati atmosfer Bumi dibiasakan, sehingga sebagian
sinar itu mencapai bulan. Sebagian besar bagian biru pada
spektrum bertebaran di dekat atmosfer, sehingga meninggalkan
cahaya merah yang memantul dari bulan. 30
B. Bulan Terbelah
kebesaran Allah swt. untuk direnungkan manusia agar tetap
berjalan di jalan-Nya yang lurus.
Sebagai makhluk yang tunduk atas kuasa Allah swt.
bulan menjadi salah satu mukjizat Rasulullah saw. saat masih
tinggal di Kota Makkah dalam periode awal dakwah Islam,
khususnya kepada suku Quraisy. Ketika suku Quraisy meminta
Rasulullah saw. menunjukkan tanda-tanda kenabiannya dalam
29
Semesta, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2006), hlm. 35 30
Dorling Kindersley Limited, Ultimate Visual Dictionary
Science, Terj. Anis Apriliawati, dkk, (Jakarta: PT Lentera Abadi, 2009),
hlm. 310
izin Allah swt. bulan pun terbelah. Allah swt. berfirman,
) ( ) ( ) (
Artinya:
Dan jika mereka (orang-orang) musyrikin) melihat suatu
tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(ini
adalah) sihir yang terus menerus.” Dan mereka
mendustakan Muahmmad dan mengikuti keinginannya,
padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.(QS. Al-
Qamar [54]:1-3). 31
berada di Gunung Abi Qubays pada suatu malam. Meskipun
terbelahnya bulan tercatat sangat dahsyat dan menakjubkan,
ternyata hal itu tidak membuat suku Quraisy beriman karena
mereka telah dibutakan oleh hawa nafsunya. 32
Lafal tersebut menunjukkan terjadinya hari kiamat
atau kehancuran kaum musyrikin, dan fenomena terbelahnya
bulan merupakan suatu mukjizat Nabi Muhammad saw.
maksudnya adalah bahwa segala urusan itu pasti berjalan
sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya.
31
Widya Cahaya, 2011), hlm. 562 32
Muh. Marufin Sudibyo, Ensiklopedia Fenomena alam dalam
al-Qur’n menguak rahasia ayat-ayat kauniyah,…, hlm. 249-250
44
mukjizat yang dikaitkan dengan Nabi Islam yaitu Muhammad
saw. ini berasal dari ayat-ayat al-Qurn yaitu surat al-Qamar
ayat 1-2, dan disebutkan oleh tradisi Muslim seperti asbb al-
nuzl (konteks wahyu), kebanyakan komentator Muslim
menafsirkan kejadian tersebut sebagai perpecahan literal di
bulan, sementara beberapa lainnya mengidentifikasinya
sebagai peristiwa yang akan terjadi pada hari penghakiman
atau ilusi optik. 33
terbelahnya bulan. Di antaranya, Bukhari, Muslim, dan redaksi
yang akan disebutkan adalah dari Abdullah bin Masud r.a.
(W. 653), ia berkata,

Artinya:
Dari Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata, "Ketika kami
bersama Rasulullah saw. di Mina, tiba-tiba bulan terbelah
menjadi dua; yang satu di balik gunung dan yang satu
lagi di depan gunung." Kemudian Rasulullah saw.
berkata kepada kami, 'Saksikanlah.'.34
Terbelahnya Bulan. Diunduh pada tanggal 4 September 2018 34
Muslim, a al-Muslim, ( Bairut : Dar al-jabal, tt.h), Juz, 8,
hlm. 132
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu
Hamzah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abu Ma'mar
dari Abdullah radliallahu 'anhu berkata, Bulan Terbelah
saat kami sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di Mina, lalu beliau bersabda: "Saksikanlah".
Kemudian sekelompok orang pergi ke atas gunung.35
Kejadian ini diceritakan oleh sejumlah sahabat Nabi di
antaranya yaitu: Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas (W.
687), dan lain-lain. Para sejarawan India dan China kuno pun
mencatat kejadian terbelahnya bulan tersebut. Peristiwa
terbelahnya bulan ini merupakan salah satu mukjizat yang
paling nyata terjadi untuk menguatkan kenabian Muhammad.
Peristiwa itu bermula ketika beliau ditantang oleh orang-orang
musyrik dan kafir Quraisy untuk memperlihatkan mukjizat
tersebut kepada mereka demi membuktikan bahwa beliau
adalah seorang nabi utusan Allah. 36
Kita sebagai mukmin yakin bahwa bulan pernah terbelah.
Kaum musyrikin yang menyaksikan dengan mata kepala
mereka sendiri mengatakan bahwa ini adalah sihir. Padahal,
35
juz 3, hlm. 1404 36
Zakir Naik, Miracles of al-Qur’n & As-Sunnah, (Solo: PT
Aqwam Media Profetika, 2015), hlm. 144
46
baru saja tiba dari Syam, rombongan itu mengatakan bahwa
mereka menyaksikan bulan terbelah. Meskipun demikian,
mereka tetap mengatakan bahwa Muhammad telah menyihir
semua orang dan sihir itu tidak hanya tersebar di Jazirah Arab
saja namun hingga negeri Syam. 37
Bukti ilmiah tentang terbelahnya bulan oleh tangan Rasul
Muhammad saw. ada dalam kisah berikut, di sebuah seminar di
Fakultas Kedokteran, Cardiff University, Wales, Inggris, pada
tahun 2000-an, hadir Dr. Zaglul An-Najjar. Pada kesempatan
Tanya jawab, berdiri seorang laki-laki berkebangsaan Inggris
meminta izin untuk bicara. Ia memperkenalkan diri sebagai
David Musa Pidcock, seorang Muslim dan pemimpin sebuah
organisasi Islam di negaranya (the British Muslim Party).
Ia bercerita bahwa suatu waktu ia tengah intens
mempelajari agama-agama di dunia. Ia mendapat pinjaman al-
Qurn dari sahabatnya, seorang Muslim. Pidcock mempelajari
al-Qurn. Ia membuka QS al-Qamar (54): 1-2. Ia langsung
menutup al-Qurn, tidak percaya, karena di situ disebutkan
tentang terbelahnya bulan. 38
37
(Bandung:PT Mizan Pustaka, 2015), hlm.209-210
47
pada tahun tujuh puluhan silam (1970-an).” 39
Terdapat petunjuk lain dalam al-Qurn pada ayat di atas
sehubungan dengan pendaratan di bulan. Demi mendapatkan
pemahaman lebih baik, marilah kita merenungi konotasi kata
Arab “Syaqqa” yang di antara bermacam-macam maknanya
adalah terpisah, terbelah, retak. Ia juga dapat diartikan
mengeruk tanah. Kamilah yang telah mencurahkan air
melimpah (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan
sebaik-baiknya.
Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari
langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-
baiknya. (QS. „Abasa [80]:25-26). 40
Sebagaimana terlihat, untuk menggambarkan belahan
yang diakibatkan oleh air terhadap tanah bumi, digunakan kata
yang sama yaitu “syaqqa”. Salah satu kejadian terpenting saat
pendaratan manusia di bulan adalah pengambilan contoh tanah
bulan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, permukaan bulan
dirobek manusia. Kata “Syaqqa” mungkin mengacu pada
proses ini. Kita telah menelaah ayat pertama Surah al-Qamar.
Ayat ke-2 pada surah yang sama mengacu pada orang-orang
39
Kementerian Agama RI, Al-Qur’n dan Tafsirnya, Jilid 10,
(Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm. 552
48
Allah.
. Artinya:
Dan jika mereka (orang-orang musyirikin) melihat suatu
tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(ini
adalah) sihir yang terus menerus.” (QS Al-Qamar (54):
2). 41
dibebatuan bulan. Celah itu berada di permukaan hingga ke
dalam perut bulan. Beberapa peralatan untuk meneliti gempa
pun digunakan untuk memastikan kondisi celah tersebut. Celah
tersebut memiliki kedalaman hingga beberapa kilometer,
sementara lebarnya antara 500 hingga 5.000 meter. Celah itu
memanjang sejauh 250 kilometer berupa garis lurus dan
melengkung, dan berawal dari kutub selatan bulan, di sisi yang
tidak terlihat dari bumi.
dari alam itu sendiri. Sebagian orang mengatakan bahwa sains
modern telah membuktikan adanya pembelahan komet Brooks
pada 1889. Namun, Jika saja bulan tidak menyatu kembali,
41
Mengungkap Penemuan-Penemuan Ilmiah Modern, …, hlm. 99-100
49
mukjizat. 42
keterangan ilmuwan NASA atau yang lainnya untuk meyakini
fenomena ini, karena segala macam sumber pengetahuan
adalah al-Qurn dan ad yang a. Namun, kita perlu
menunjukkan fakta agar non-Muslim dapat menerimanya. Ada
sebuah isyarat ilmiah yang mungkin dapat diterima oleh
sebagian dari mereka. Tentu saja ini baru berupa isyarat, bukan
fakta ilmiah.
permukaan bulan. Hingga saat ini, para ilmuwan itu belum
mengetahui penyebab timbulnya belahan-belahan itu. Sebagian
mereka berpendapat bahwa belahan-belahan itu merupakan
akibat pancaran mata air yang mengalir. Ini baru sebatas teori
belaka. Ada sejumlah besar belahan-belahan di atas permukaan
bulan, sebagian dari belahan-belahan itu menyerupai guratan
daging. Kita seakan-akan sedang berada di permukaan daging
yang diiris hingga terbelah lalu merekat lagi. Komentar yang
selalu disampaikan ilmuwan NASA mengenai hal ini adalah
rilles are still a topic of research. Artinya bahwa belahan-
42
Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, Terj. M.Zainal Arifin, (Jakarta:
Penerbit zaman, 2013), hlm. 443
50
teori yang dilontarkan tidak sesuai dengan kenyataan bentuk
yang ditemukan. Karena bentuknya sangat jelas terlihat dan
seakan-seakan ada tukang daging yang mengiris permukaan
bulan hingga sobek, Inilah yang terlihat. 43
Menilik kebenaran terbelahnya bulan dengan sudut
pandang ilmu pengetahuan khususnya astronomi, peristiwa
bulan terbelah hingga saat ini belumlah terbukti. Klaim
terhadap foto Rima Ariadaeus yang menjadi bukti bahwa bulan
pernah terbelah adalah sangat lemah dan tidak bisa dijadikan
bukti yang kuat untuk terbelah nya bulan dalam skala mayor
(seluruh permukaan bulan menjadi dua bagian). Rima
Ariadaeus merupakan salah satu contoh dari sekian banyak
Rille linear yang terdapat di permukaan bulan.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa Rima Ariadaeus
terbentuk ketika bagian dari kerak bulan tenggelam diantara
dua jalur patahan paralel saat aktifitas vulkanik di bulan masih
berlangsung. Namun dilain pihak, pendapat lain mengatakan
bahwa Rima Ariadaeus terbentuk setelah peristiwa tumbukan
dari benda langit yang cukup besar (asteroid). Tidak
diterimanya Rima Ariadaeus untuk dijadikan bukti bahwa
43
(Jakarta: PT Sapta Sentosa, 2008), hlm. 96-97
51
Ariadaeus hanya sepanjang 300 kilometer sedang diameter
ekuator permukaan bulan mencapai 1.738,14 kilometer.
Rima Ariadaeus yang hanya sepanjang 300 kilometer
dibanding luas nya permukaan bulan. Virtual Moon Atlas.
Meninjau secara mekanisme fisis bahwa bulan pernah
terbelah juga sangat sulit untuk dijelaskan. Jika memang bulan
pernah terbelah akibat efek dari pasang surut planet maupun
bintang induknya, bulan tidak mungkin dapat bersatu kembali
hingga seperti saat ini. Seorang ahli matematika perancis
Edouard Roche menyatakan bahwa ada suatu jarak minimum
dari planet atau bintang induk yang bila dilampaui akan
menyebabkan benda yang mengorbitnya akan pecah.
Batas minimum yang disebutkan dikenal sebagai Limit
Roche dimana angka dari Limit Roche sangat bergantung
dengan ukuran benda langit dan kekuatan benda langit untuk
menahan gaya gravitasi planet. Dengan bumi sebagai planet
matematis bulan memiliki limit Roche sejauh 18.261
kilometer. Jika bulan memang pernah terbelah atau pecah
maka setidaknya dalam waktu dekat* ini (*skala kosmos)
bulan setidaknya pernah mencapai jarak lebih dekat dengan
bumi kita lebih kecil dari angka 18.000 kilometer. Namun
faktanya, jarak bulan dengan bumi hingga saat ini masih
berada pada jarak yang amat sangat jauh dari limit roche yaitu
384.000 kilometer sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut
ilmu pengetahuan bulan tidak pernah terbelah menjadi dua
dalam waktu dekat ini (0-2000 tahun). 44
Rille adalah sebuah lembah panjang dipermukaan bulan.
Ada banyak rille. Rille Hadley, berupa lembah yang
panjangnya 125 km, dalamnya 400 m dan lebarnya hampir
1500 m di daerah terlebarnya. Ia terbentuk dari lava basaltik
cair yang mengikis permukaan bulan sepanjang basis Apennine
Front (yang dijelajahi oleh para astronot Apollo 15 tahun
1971).
permukaan bulan. William Pickering berpendapat kalau itu
44
Hadi G, Eko (2013) Di Bulan Tidak Ada Bukti Bulan Pernah
Terbelah. Diunduh pada tanggal 9 September 2018 dari
dukungan bukti terkuat yang menjadi teori standar sekarang
adalah bahwa rille merupakan bekas aliran lava di sepanjang
permukaan atau di bawah tanah bulan (tabung lava) yang
kemudian runtuh dan terlihat dari permukaan. 45
Asal usul rilisan berliku bulan melalui mekanisme
saluran / tabung lava diterima oleh sebagian besar peneliti,
meskipun modus pembentukan yang tepat adalah masalah yang
masih bertentangan. Kami telah menggabungkan hasil studi
sistem tabung lava terestrial dan geologi situs regional dan
rinci dari daerah Apollo 15 untuk mengembangkan model
untuk pembentukan Hadley Rille. 46
Rille di Lembah Schroeter lebih besar dan lebih panjang
dari rille apapun yang ada di bumi. Hal ini karena permukaan
bumi memiliki atmosfer sehingga lava yang mengalir di
permukaan bumi tetap mempertahankan panasnya. Atmosfer
bersifat isolator. Di bulan, tidak ada atmosfer. Panas dapat
dengan sangat mudah lepas. Di bumi, saat lava mengalir dalam
jarak yang panjang (beberapa puluh kilometer), pendinginan di
45
Ibid, Hadi G, Eko (2013) Di Bulan Tidak ada Bukti Bulan
Terbelah. 46
Spudis, P. D., Swann, G. A., & Greeley, R,.1988. The formation
of Hadley Rille and implications for the geology of the Apollo 15 regio.
Journal: IN: Lunar and Planetary Science Conference, 18th, Houston, TX,
Mar. 16-20, 1987, Proceedings (A89-10851 01-91). Cambridge and New
York/Houston, TX, Cambridge University Press/Lunar and Planetary
Institute, p. 243-254. NASA-supported research. Di unduh dari
bagian cair hanya mengalir di bawahnya dan membentuk
tabung lava. Dan ini mengapa tabung lava dapat mencapai
panjang yang lebih jauh lagi daripada di permukaan bumi.
Dalam penelitian Strain dan El Baz (1976), lima rille
sinus di dataran basah daerah pegunugan Harbinger bulan
dipelajari. Data topografi lengkapnya dibuat dan mereka
mempelajari secara detil rille yang ada. Panjang rille mulai dari
12 hingga 79 km dan lebarnya dari 0.8 hingga 4.8 km.
Kedalamannya beragam dari 100 hingga 300 meter dan rille
tampak semakin dangkal ke utara. Ujung selatan rille dicirikan
oleh depresi dari sirkular hingga menanjak yang terjadi pada
sebuah kubah berdiamater 30 km yang mungkin berasal dari
letusan gunung berapi bulan. Studi mereka menemukan kalau
kemiringan adalah faktor yang menentukan arah rille,
bukannya pola struktur regional. Data topografis mendukung
teori kalau rille terbentuk dari saluran atau tabung lava. 47
Rilles secara alami dijelaskan sebagai retakan di kerak
bagian atas, yang dihasilkan oleh beberapa jenis penyesuaian
ulang mekanis di bawahnya, seperti juga telah ditunjukkan
oleh Ralph B. Baldwin dengan eksperimen yang disusun secara
cerdas di pasir J. Geophys. Penelitian, 73, hal. 3227, 1968).
47
pada tanggal 15 Juli 2018 dari https://superhalaman. wordpress. com/
2010/ 10/14/rasia-surya-bulan-pernah-dibelah/.
55
Selain itu, air di bulan saat ini hanya bisa dalam bentuk es; Hal
ini ditunjukkan oleh John A. O'Keefe (Science, 163, hal. 669,
1969) bahwa aliran es plastik akan meratakan rille yang
didasari oleh es lapisan es dalam hitungan bulan, sehingga
hanya kehadiran air dalam kuantitas di bulan akan menghapus
rill dan banyak fitur lainnya. 48
Rima linear Rima Ariadaeus ditemukan di dekat Bulan,
terletak di antara Mare Tranquillitatis dan Mare Vaporum.
Kebanyakan kisi linear diyakini mewakili tektonik patahan dan
dapat digunakan untuk menentukan hubungan stratigrafi di
permukaan. Lebar gambar 1,2 km (3/4 mi). Kredit: NASA /
Goddard Space Flight Center / ArizonaStateUniversity>.
Rima Ariadaeus adalah salah satu dari beberapa sistem
rille linear yang terletak di dataran tinggi antara Mare
48
Öpik, E. J. Rilles and Water on the Moon ?, Journal: Irish
Astronomical Journal, Vol. 9, p.79. Bibliographic Code: 1969 IrAJ ....9...
79O. di unduh pada http:// adsabs. harvard. edu/full/ 1969IrAJ....9...79O
56
Vallis Schroteri, dibentuk oleh letusan gunung berapi. Raffles
lainnya, seperti Rima Ariadaeus, diyakini sebagai patahan yang
terbentuk sebagai akibat dari aktivitas tektonik. Beberapa
ilmuwan percaya bahwa kerikil linier mungkin terbentuk
setelah peristiwa berdampak besar, sementara yang lain
percaya bahwa rille itu terbentuk sebagai manifestasi
permukaan dari sistem tanggul yang dalam ketika bulan masih
aktif secara vulkanik.
(186,4 mil) panjangnya, adalah sistem gangguan yang serupa
dengan yang ada di Bumi. Sebagian besar Rima Ariadaeus
terlihat dalam subset ini dari bingkai LROC (bawah), dan
gambar LROC NAC (di atas) menunjukkan bagian dari
kesalahan kesalahan rille. Permukaan mare terlihat di sudut
sudut selatan gambar, dan kontak yang jelas antara dinding
rille dan lantai rille terlihat di sudut timur laut gambar. Rima
Ariadaeus berjarak 5 km (3,1 mi) lebar dan mengganggu fitur
geologis yang sudah ada sebelumnya.
Hubungan stratigrafi antara rille dan fitur permukaan
lainnya dapat membantu menentukan apakah rille lebih tua
atau lebih muda dari fitur ini sehubungan dengan usia relatif.
Sebagai contoh, raster memotong sebuah punggungan di kiri-
tengah bingkai WAC (di dekat panah pada gambar WAC di
bawah); hubungan ini menunjukkan bahwa rille lebih muda
57
Namun, dalam gambar LROC NAC, ada kawah kecil yang ada
di lantai rille, yang menunjukkan bahwa rille lebih tua dari
kawah superposing ini. Jenis pengamatan ini digunakan untuk
memeriksa hubungan stratigrafi dan umur relatif dari bentang
alam di wilayah ini sehingga para ilmuwan dapat
merekonstruksi sejarah geologis bulan.
Rima Ariadaeus adalah contoh bagus dari rille lurus.
Ariadaeus Rille memiliki panjang lebih dari 300 km; sebagian
dari bagian tengah rille sekitar 120 km panjangnya
digambarkan di sini. Bagian linier dari kerak jatuh ke bawah
sepanjang kesalahan paralel atau pecah di kerak untuk
membentuk graben atau kesalahan palung. Punggungan yang
melintasi palung dan unit dataran sekitarnya telah diimbangi
49
Nasa.gov, diakses pada jam 5.27 p.m, Kamis, 19 Juli 2018
58
itu lebih tua. Kawah lainnya terletak di dinding palung dan
lebih muda dari patahan. Sesar harus relatif muda karena
begitu sedikit kawah tampak lebih muda dari kesalahan, dan
karena tepi palung tampak garing dan sedikit terpengaruh oleh
kemerosotan dan pemborosan massal lainnya.
Ada gradasi antara rilles lurus, kerekan lembut yang
melengkung, dan rumbai berliku yang dimodifikasi oleh aliran
vulkanik. Contoh ini tidak menunjukkan jejak vulkanisme
yang terkait; Oleh karena itu, dianggap sebagai anggota akhir
dari urutan, di mana hanya kesalahan murni yang terlibat.-
H.M. 50
adalah tidak mempercayai semua yang Anda baca di internet.
Artikel yang telah melalui proses penelaahan sejawat adalah
satu-satunya sumber informasi yang sah secara ilmiah. Tidak
ada bukti ilmiah saat ini yang melaporkan bahwa Bulan
terbelah menjadi dua bagian (atau lebih) dan kemudian
dipasang kembali pada suatu saat di masa lalu. 51
Pembahasan ini adalah, bahwasanya terdapat mukjizat
yang tidak mungkin dijelaskan oleh ilmu Pengetahuan. Itulah
50
Nasa.gov. diunduh pada tanggal 10 oktober 2018. Jam 10. 59 51
Ashcon, Evidence of the Moon Having Been Split in Two,
diunduh pada tanggal 20 Juli 2018 dari https:// lunarscience. nasa. gov/?
question=evidence-moon-having-been-split-two.
menjadi ular. Atau, mukjizat Nabi Isa a.s. yang dapat
menghidupkan orang mati. Contoh lain misalnya mukjizat
menghadirkan singgasana kerajaan Saba hanya dalam waktu
seperkian detik. Mukjizat ini tidak mungkin dijelaskan secara
ilmiah. Ini adalah ujian keimanan bagi seorang Mukmin.
Kita sebagai Mukmin bersaksi bahwa mukjizat ini benar.
Bagaimanapun bentuk belahan-belahan ini, dan faktor-faktor,
merupakan kebenaran yang tidak diragukan lagi. Ini adalah
bukti nyata atas terjadinya belahan di permukaan bulan. Cukup
al-Qurn yang memberi isyarat sebagai berikut:
Artinya:
Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.”
(QS. Al-Qamar: 1) 52
kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya
bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad saw. 53
Dalam perjalanan ruang angkasa yang dilakukan oleh
ilmuwan Nasa Amerika, mereka menemukan sejumlah besar
gambar bentuk fenomena belahan bulan atau Rilles. Sampai
52
(Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm. 562 53
Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’n dan Had,
(Bekasi: PT Sapta Sentosa, 2008), hlm. 99
60
logis dan ilmiah.
menyerupai irisan daging. Para peneliti merasa kebingungan
terhadap belahan-belahan ini. Sebagian mereka berpendapat
bahwa ada mata air panas yang mengalir semenjak jutaan
tahun silam sebgaimana yang terjadi di bumi. Akan tetapi,
hipotesis ini segera terpatahkan, karena mata air yang ada di
bumi ternyata tidak serupa bentuknya dengan „mata air di
bulan. Sebab, tidak ada indikasi pernah atau longsor,
sebagaimana munculnya mata air di bumi. Belahan-belahan ini
bagian ujungnya runcing seakan pernah diiris menggunakan
benda tajam.
ini dan juga bagaimana terbentuknya. Sebagian dari mereka
meyakini bahwa „guratan-guratan itu terbentuk oleh mata air
yang memancar dari belahan-belahan bulan. Akan tetapi, ada
perbedaan yang cukup nyata di antara mata air di permukaan
bumi dengan guratan yang tampak nyata di permukaan bulan.
Bentuknya halus seakan ditoreh dengan benda yang tajam. 54
54
(Jakarta: PT Sapta Sentosa, 2008), hlm. 97
61
lubang yang menyerupai lubang kepundan gunung berapi.
Berbeda sekali dengan yang terjadi di bulan. Terus-terusan
atau belahan-belahan ini sangat panjang. Bentuknya tetap
terlihat dari jarak yang cukup jauh. Fenomena seperti ini tidak
akan pernah terjadi di bumi sama sekali.
Terusan-terusan atau belahan-belahan yang ada di bulan
ini terlihat seakan-akan telah dirancang dan dibentuk oleh
tangan ahli. Ia adalah aliran air dengan tanah yang rata serta
bagian dasar yang kokoh. Tidak ada lapisan geologis
permukaan bumi atau planet yang mampu menyamainya.
Dalam sebuah laporan yang dilansir Asosiasi Geofisika
Amerika tahun 1970, dipaparkan bahwa cara terbentuknya
belahan-belahan ini sangat bertentangan dengan teori-teori
yang ada. Salah satu penjelasan penting adalah yang
disampaikan oleh Ir. Ralph Juergens bahwa terjadi benturan
elektrik yang sangat keras, persis seperti sambaran petir. Ini
disebabkan adanya efek luar angkasa yang tidak diketahui
(muatan elektrik yang datang dari luar angkasa), yang
mendekati bulan dan membentuk lubang yang serupa dengan
bekas sambaran petir. Kemudian terbentuklah belahan-belahan
ini. Lalu, kembali seperti semula dan merapat sebagaimana
merapatn