basarun nim. 218420343

66
i PENERAPAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL DAN BASIS KAS PADA ENTITAS SYARIAH SERTA KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 14/DSN- MUI/IX/2000 TENTANG SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta) Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (MH) Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah Oleh BASARUN NIM. 218420343 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH PROGRAM PASCASARJANA (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BASARUN NIM. 218420343

i

PENERAPAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL DAN BASIS KAS

PADA ENTITAS SYARIAH SERTA KESESUAIANNYA DENGAN

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 14/DSN-

MUI/IX/2000 TENTANG SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA

DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister

Hukum (MH) Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah

Oleh

BASARUN

NIM. 218420343

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PROGRAM PASCASARJANA (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: BASARUN NIM. 218420343

i

Page 3: BASARUN NIM. 218420343

ii

Page 4: BASARUN NIM. 218420343

iii

Page 5: BASARUN NIM. 218420343

iv

ABSTRAK

Basarun, Penerapan Akutansi Basis Akrual dan Basis Kas pada Entitas

Syariah serta Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No;

14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga

Keuangan Syariah. (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri DKI

Jakarta), S2, HES Pasca Sarjana, IIQ Jakarta.

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000

Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah

(LKS), LKS disarankan menggunakan sistem basis akrual dalam

penyajian laporan keuangan dan menggunakan basis kas dalam

menentukan distribusi bagi hasil. Aturan yang sama terdapat pada

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 101 paragraf 25. Para

akademisi akuntansi syariah lokal maupun global mengkritik penerapan

metode basis akrual pada entitas syariah karena dinilai tak sesuai dengan

prinsip syariah. Penerapan dualisme metode akuntansi dinilai berpotensi

menimbulkan resiko seperti persepsi window dressing, tidak konsisten

dan tidak efisien. Penelitian ini ingin mengetahui kesesuaian penerapan

fatwa DSN No; 14/DSN-MUI/IX/2000 pada Bank Syariah Mandiri DKI

Jakarta sekaligus menganalisa permasalahan dualisme akuntansi tersebut.

Terdapat beberapa jurnal dengan tema yang sama. Persamaan penelitian

ini dengan jurnal tersebut pada potensi permasalahan yang ditimbulkan

akibat penerapan dualisme metode akuntansi. Perbedaannya antara lain

ruang lingkup bahasan penelitian ini lebih luas.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis

penelitian studi kasus pada Bank Syariah Mandiri di DKI Jakarta melalui

wawancara dan analisa laporan keuangan. Sumber data primer meliputi Fatwa DSN tersebut di atas, PSAK 101, hasil wawancara dengan BSM

dan laporan keuangannya. Sumber data sekunder diperoleh dari studi

pustaka seperti buku-buku dan jurnal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penerapan dualisme

metode akuntansi basis akrual dan basis kas dalam penyusunan laporan

keuangan BSM DKI Jakarta telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI

tersebut di atas. Kedua, bahwa entitas syariah sebaiknya menggunakan

metode basis kas dalam menyajikan laporan keuangan memiliki

argumentasi yang kuat dari perspektif syariah.

Kata kunci : bagi hasil, accrual basis, cash basis, entitas, dualisme

Page 6: BASARUN NIM. 218420343

v

ABSTRACT

Basarun, Implementation of Accrual and Cash Basis Accounting Metodhs

in Sharia Entities and Compliance with National Sharia Council Fatwa

No; 14 / DSN-MUI / IX / 2000 concerning Distribution of Business

Results in Islamic Financial Institutions. (Case Study at Bank Syariah

Mandiri DKI Jakarta), S2, HES Postgraduate, IIQ Jakarta.

In accordance with the Fatwa of the National Sharia Council No; 14 /

DSN-MUI / IX / 2000 regarding Distribution of Profit Sharing in Islamic

Financial Institutions (IFI), IFI is recommended to apply the accrual

basis system in presenting financial reports and the cash basis in

determining the distribution of business results. The same guidelines

found in the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 101

paragraph 25. Both local and international accounting scholars critize the

application of the accrual basis system to Islamic entities because this

method is considered incompatible with Islamic values. The

implementation of dualism of accrual basis and cash basis accounting in

Islamic entities can also lead to negative perceptions such as window

dressing, inconsistencies and inefficiencies. The purpose of this research

is to determine wether Bank Syariah Mandiri (BSM) DKI Jakarta has

implemented the Fatwa in preparing financial report as well as analyzing

the problem of accounting method dualism. There are several journals

with the same theme. The similarities between this research and the

journals include in the potential problems arising from the application of

dualism of accounting methods, while the difference lies in the scope of

the research..

The research applies qualitative methods through case studies at Bank

Syariah Mandiri DKI Jakarta while data is obtained by conducting

interviews with the officer in charge and analyzing financial statements. Primary data sources include the Fatwa, PSAK 101, results of interviews

with BSM and financial reports. Secondary data sources were obtained

from literature studies such as books and journals.

The results indicated that, first, Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta has

implemented accrual basis and cash basis method in accordance with the

Fatwa. Second, that Islamic entities should only apply a cash basis

method in presenting financial statements has strong arguments from a

sharia perspective.

Keywords: business results, accrual basis, cash basis, entity, dualism

Page 7: BASARUN NIM. 218420343

مستخلص البحث تطب ق منوهج المحوسااب لى أسااو الاسااتحقو النقد في الجهوت الشااي الالتزام بفتوى المجلس الشااي الوطني،باسااون دناساااا حول في البنك) ،بشاااا توزيع نتوئج الأ مول في المؤسااااسااااوت المول الإساااا م DSN-MUI/IX/2000 /14 نقم ؛

.HES، IIQ Jakarta ،دناسوت ل و (الشي موندييي في جوكيتا

بشا توزيع تقوسام الأنباح في المؤساساوت المول DSN-MUI / IX / 2000 / 14 بنوء لى فتوى المجلس الشاي الوطني نقم بتطب ق نظوم أسااو الاسااتحقو في تقدي التقونيي المول الأسااو النقدي في تحديد توزيع LKS يوصاا (LKS) الإساا م

ينتقد لموء المحوساااب . الفقية 101 25 (PSAK) المول نفس الإنشاااودات الموجودة في ب و معويير المحوساااب . الأ مول نتوئج الإسااااا م لأ هذه الطييق تعتبر غير متوافق مع الق م المحل و الد ل و تطب ق نظوم أساااااو الاساااااتحقو لى الك ونات

الإسااااا م إلى يمكن أ يؤدي تنف ذ ازد اج أساااااو الاساااااتحقو المحوساااااب لى أساااااو نقدي في الك ونات. الإسااااا م . تصونات سلب مثل تز يين النوافذ التنوقضوت دم الكفوءة كذلك في جوكيتا بتنف ذ الفتوى في إ داد التقييي المولي (BSM) الغيض من هذا البحث هو تحديد البنك الشااي موندييي

تشااااامل أ ج التشاااااوب بين هذا .هنوك العديد من المج ت التي لهو نفس الموضاااااو . تحل ل مشاااااكل ازد اج طييق المحوساااااب .لأسول ب المحوسب ، ب نمو يكمن الاخت ف في نطو البحث البحث المج ت المشوكل المحتمل النوشئ ن تطب ق ازد اج

في جوكيتا ب نمو يتم (BSM) يطبق البحث الأساااااااول ب النو من خ ل دناساااااااوت الحول في البنك الشاااااااي موندييي

،تشامل مصاودن الب ونات الأ ل الفتوى. الحصاول لى الب ونات من خ ل إجياء مقوب ت مع المساؤ ل تحل ل الب ونات المول ، PSAK 101 نتوئج المقوب ت مع BSM ت الحصاول لى مصاودن الب ونات الثونوي من الدناساوت الأدب . التقونيي المول

. مثل الكتب المج ت

. النقدي فقاو للفتوى أشاونت النتوئج أ لاا إلى أ البنك الشاي مونديي ي في جوكيتا طبق أساو الاساتحقو طييق الأساو قوي من منظون ثان او ، أ الك ونات الإسا م يجب أ تطبق فقط طييق الأساو النقدي في يض الب ونات المول لهو حجج

.الشييع

الكلم اليئ س :نتوئج الأ مول ، أسو الاستحقو ، الأسو النقدي ، الك و ، الازد اج

Page 8: BASARUN NIM. 218420343

vii

PERSEMBAHAN

Ku bersujud dan bersyukur kepadaMu ya Allah...

Ya Ilahi Robbi....

Engkau Maha Esa, Maha Agung, Maha Tinggi, Maha Mengetahui...

Tidaklah seorang hamba mengetahui sesuatu apapun tentang ilmuMu

selain dari apa yang Engkau kehendaki......

Engkau berfirman di dalam Al – Qur’an Surat Al Mujadilah bila Engkau

mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara hambaMu dan

orang-orang yang Engkau beri ilmu beberapa derajat..

Maha Suci Engkau...

Tidak ada pengetahuan pada diriku selain dari apa yang telah Engkau

ajarkan kepadaku....

Limpahkanlah sholawat dan salam bagi Nabi Muhammad saw,

kelurganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya hingga hari kiamat...

Kumohon jadikanlah ilmu pengetahuan yang telah Engkau anugerahkan

kepadaku melalui pendidikan pasca sarjana Hukum Ekonomi Syariah di

Institut Ilmu Al - Qur’an Jakarta ini menjadi ilmu yang berkah dan

bermanfaat di kehidupan dunia dan akhiratku....

Dengan ini kupersembahkan karya ini untuk Ibundaku Hajjah Nurmah,

istriku Hajjah Nur Indah Fitri, kedua anakku Mohammed Farouk Al

Ghifary dan Hussein Nazif Ar Rifa’i, serta kakak-kakak dan adik-adikku

yang telah menyertai perjalananku menuntut ilmu ini dengan dukungan

semangat dan doa-doa mereka yang tulus....

Page 9: BASARUN NIM. 218420343

viii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas nikmat Iman dan Islam serta

pertolonganNya sehingga di tengah kesibukan bekerja Penulis dapat

menuntut ilmu di usia yang sudah tidak muda ini dan menyelesaikan

pendidikan secara tepat waktu untuk memperoleh gelar Master Hukum

(MH) Program Studi S2 Hukum Ekonomi Syariah (HES).

Penulis menyampaikan terima kasih kepada para dosen S2 HES IIQ dan

dosen pembimbing penulisan tesis ini yaitu Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I.,

MA dan Dr. Hendra Kholid, MA. Ucapan terima kasih juga bagi segenap

Pimpinan dan rekan-rekan kerja di Hascar Korpora Indonesia Group

Jakarta khususnya bagi Bapak Haji Sri Hascaryo yang telah memberikan

izin dan waktu untuk menuntut ilmu. Kepada teman-teman di kampus IIQ

Penulis ucapkan terimakasih atas persahabatan dan persaudaraan yang

menyenangkan. Penghargaan dan ucapan terima kasih secara khusus

Penulis sampaikan kepada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta dan person

in charge yang ditunjuk mendampingi yaitu Sdr. Arif Yanuar.

Penulis menyadari tesis ini masih banyak kekurangan di sana-sini yang

memerlukan kritik dan saran. Namun besar harapan Penulis tesis ini dapat

memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Jakarta, 20 Desember 2020

Basarun

Page 10: BASARUN NIM. 218420343

ix

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing .............................................................. i

Pengesahan Penguji ...................................................................... ii

Pernyataan Penulis ....................................................................... iii

Abstrak ......................................................................................... iv

Persembahan ................................................................................ vii

Kata Pengantar ............................................................................. viii

Daftar Isi ...................................................................................... ix

Daftar Tabel ................................................................................. xiii

Daftar Gambar ............................................................................. xiv

Pedoman Transliterasi ................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................... 1

B. Permasalahan ...................................................... 7

1. Identifikasi Masalah...................................... 7

2. Pembatasan Masalah..................................... 8

3. Perumusan Masalah...................................... 9

C. Tujuan Penelitian................................................ 9

D. Manfaat Penelitian.............................................. 10

E. Kajian Pustaka.................................................... 10

1. Penelitian Terdahulu..................................... 10

2. Studi Kepustakaan........................................ 15

F. Metode Penelitian............................................... 17

1. Jenis Penelitian............................................. 17

2. Sumber Data................................................. 19

3. Teknik Pengumpulan Data............................ 21

Page 11: BASARUN NIM. 218420343

x

4. Metode Pengolahan (Analisis) Data............. 22

G. Sistematika Penulisan......................................... 24

BAB II : AKUNTANSI BASIS AKRUAL, BASIS KAS, ENTITAS

SYARIAH, PSAK 101 DAN FATWA DEWAN SYARIAH

NASIONAL NO; 14/DSN-MUI/IX/2000 TENTANG

SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

A. Akuntansi Basis Akrual dan Basis Kas.............. 28

1. Pengertian Akuntansi................................... 28

2. Asal Usul Ilmu Akuntansi............................ 32

3. Badan Penyusun Standar Akuntansi............ 36

4. Sistem Informasi Akuntansi......................... 41

5. Fungsi Pengawasan...................................... 44

6. Kerangka Konseptual Teori Akuntansi........ 46

7. Akuntansi Basis Akrual............................... 50

8. Akuntansi Basis Kas.................................... 61

B. Entitas Dalam Perspektif Islam......................... 67

1. Pengertian Entitas........................................ 67

2. Perbankan Syariah....................................... 71

3. Berbagai Tantangan Bank Syariah.............. 76

C. Fatwa dan Standar Akuntansi Syariah............... 86

1. Peran Ulama dalam Perbankan Syariah....... 86

2. Lembaga Penyusun Fatwa............................ 91

3. Fatwa No. 14/DSN-MUI/IX/2000................ 93

4. Penyusun Standar Akuntansi Syariah........... 95

5. Standar Akuntansi Syariah Global................ 101

D. Perbankan Islam dan Akuntansi Syariah............ 108

Page 12: BASARUN NIM. 218420343

xi

1. Kebangkitan Perbankan Islam..................... 108

2. Utilitarianisme dan Sekularisme................. 112

3. Kecurangan (Accounting Fraud) ................ 117

4. Akuntansi Syariah dan Konvensional.......... 119

5. Kebutuhan Akuntansi Syariah..................... 124

6. Masa Depan Perbankan Syariah.................. 132

7. Perekonomian Islam.................................... 141

BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

(BSM) DKI JAKARTA

A. Krisis Global 1998 dan Kelahiran BSM.......... 154

1. Hikmah Krisis Global 1998........................ 154

2. Sejarah dan Perkembangan BSM............... 157

B. SOP dan Struktur Organisasi BSM.................. 161

1. Prosedur Standar Operasional.................... 161

2. Struktur Organisasi.................. .................. 163

C. Produk Bank Syariah Mandiri.......................... 167

1. Produk Lembaga Perantara Keuangan....... 167

2. Prinsip Dasar Pengembangan Produk BSM 170

3. Paradigma Umat Islam............................... 175

D. Pelaporan Keuangan BSM............................... 179

1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan BSM 179

2. Implikasi Basis Akrual dan Basis Kas....... 182

BAB IV : PENERAPAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL DAN KAS

PADA BANK SYARIAH MANDIRI DKI JAKARTA

A. Penerapan Akuntansi Basis Kas dan Akrual di Bank

Syariah Mandiri DKI Jakarta dan Kesesuaiannya dengan

Fatwa DSN-MUI No; 14/DSN-MUI/IX/2000... 190

Page 13: BASARUN NIM. 218420343

xii

1. Akuntabilitas Horizontal dan Vertikal........... 190

2. Ruang Lingkup Pelaporan Keuangan............ 192

3. Struktur Organisasi yang Efektif................... 193

4. Kesesuaian dengan Regulasi dan Fatwa...... 194

B. Analisis Permasalahan dan Solusi Jika Entitas Syariah

Hanya Melaksanakan Akuntansi Basis Kas........ 195

1. Kritik Pelaksanaan Akuntansi Basis Kas dan Basis

Akrual pada Entitas Syariah.......................... 195

a. Tidak Konsisten...................................... 195

b. Resiko Komplain Nasabah...................... 196

c. Window Dressing.................................... 198

d. Perubahan Kondisi Ekonomi................... 199

e. Tidak Efisien........................................... 200

f. Koreksi Pendapatan................................ 201

2. Analisis Permasalahan Jika Entitas Syariah

Meninggalkan Metode Basis Akrual dan Hanya

Melaksanakan Basis Kas.............................. 203

a. Prinsip Comparabale.............................. 204

b. Prinsip Matching Concept..................... 205

c. Nilai Pendapatan Lebih Kecil................ 207

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................... 215

B. Saran................................................................... 217

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Hasil Wawancara dengan Accounting Group Bank Syariah

Mandiri Kantor Pusat DKI Jakarta.

Page 14: BASARUN NIM. 218420343

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

Tabel 1 : Rangkuman Laporan Penjualan Tahunan Sederhana

Tahun ke-1.................................................................. 205

Tabel 2 : Rangkuman Laporan Penjualan Tahunan Sederhana

Tahun ke-2.................................................................. 206

Tabel 3 : Perbedaan Pendapatan Berdasarkan Basis Akrual dan

Basis Kas Bank Syariah Mandiri................................ 208

Page 15: BASARUN NIM. 218420343

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Statistik Reksa Dana Syariah Juli 2020.................. 85

Gambar 2: Perkembangan Sukuk Korporasi, Statistik Pasar

Modal Syariah......................................................... 86

Gambar 3: “The Changing Global Religious Landscape-1”.... 138

Gambar 4: “The Changing Global Religious Landscape-2”.... 139

Gambar 5 : Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri........... 161

Gambar 6: Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain Bank Syariah Mandiri................................... 182

Gambar 7: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

Bank Syariah Mandiri ........................................... 183

Page 16: BASARUN NIM. 218420343

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

ba‟ B Be ب

ta‟ T Te ث

Ša Š es (dengan titik di atas) د

Jim J Je ج

Ĥ Ĥ ha (dengan titik di bawah) ح

kha‟ kh ka dan ha خ

Dal D De د

Źal Ź zet (dengan titik di atas) ذ

ra‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy es dan ye ش

Şad Ş es (dengan titik di bawah) ص

d‟ad d‟ de (dengan titik di bawah) ض

Ţa Ţ te (dengan titik di bawah) ط

Ża Ż zet (dengan titik di bawah) ظ

ain „ koma terbalik ke atas„ ع

Gain G Ge غ

Fa‟ F Ef ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Page 17: BASARUN NIM. 218420343

xvi

Lam L „el ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha H Ha ه

Hamzah ‘ Apostrof ء

Ya Y Ye ى

2. Vokal pendek

3. Vokal panjang

1 Fathah + alif Dituli

s

A

Dituli تيهْ اج

s

Jahiliyah

2. Fathah + ya‟ mati Dituli

s

A

Dituli سْ ح

s

Tansa

3. Kasrah + ya‟ mati Dituli

s

i

Dituli ىيرك

s

Karim

4. Dammah + wawu mati Dituli

s

U

Dituli ضْ رف

s

Furud

Page 18: BASARUN NIM. 218420343

xvii

4. Vokal rangkap

1. Fathah + ya‟

mati

Ditulis Ai

Ditulis Bainakum بي كى

2. Fathah + wawu

mati

Ditulis Au

Ditulis Qaul لق

Page 19: BASARUN NIM. 218420343

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangkitnya perekonomian Islam ditandai dengan berdirinya

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di banyak negara di dunia, mulai dari

perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, lembaga-lembaga

keuangan mikro syariah serta Islamic Windows System.1 Perkembangan ini

memaksa dunia melihat mainstream baru ini sebagai kenyataan empiris

yang harus disikapi dan dengan sendirinya membutuhkan berbagai

instrumen penyempurna, termasuk di dalamnya akuntansi, dalam hal ini

akuntansi syariah.2 Akuntansi syariah merupakan ilmu pengetahuan yang

diperlukan dalam pencatatan dan pelaporan informasi keuangan bagi

entitas yang menjalankan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam. Definisi

akuntansi syariah dalam buku Omar Abdullah Zaid, “Akuntansi Syariah:

Kerangka Dasar dan Sejarah Keuangan Dalam Masyarakat Islam”

terjemahan Syafi’i Antonio dan Sofyan S. Harahap, adalah:

”Muhasabah, yaitu suatu aktifitas yang teratur berkaitan dengan

pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan

yang sesuai dengan syari’at dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-

catatan yang representatif, serta berkaitan dengan pengukuran dengan

hasil-hasil keuangan yang berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-

tindakan, dan keputusan-keputusan tersebut untuk membentu pengambilan

keputusan yang tepat.”3

1 Islamic Windows System adalah sistem yang memperkenankan didalam sebuah

kantor bank terdapat dua sistem perbankan yakni syariah dan konvensional. 2 Dawud Arif Khan, Fair Value dan Historical Cost dalam Perspektif Akuntansi

Syariah (Tangerang Selatan: Young Progressive Muslim, 2017), h. 3

3 Omar Abdullah Zaid, Akuntansi Syariah : Kerangka Dasar Sejarah Keuangan

Dalam Masyarakat Islam, terj. M. Syafi’i Antonio dan Sofyan S. Harahap, (Jakarta; LPFE

Universitas Trisakti, 2004), h. 57

Page 20: BASARUN NIM. 218420343

2

Akuntansi syariah pada dasarnya merupakan aktivitas pencatatan

dan pelaporan aktivitas keuangan yang implementasinya didasarkan

syariah Islam. Sejak 14 abad lalu pekerjaan mencatat transaksi keuangan

terutama transaksi non tunai telah diperintahkan Allah swt melalui

firmanNya pada Al - Qur’an surat Al - Baqarah ayat 282.

Sebagai bagian ilmu ekonomi Islam, saat ini akuntansi syariah telah

diterapkan pada perbankan syariah di negara-negara Arab, Pakistan,

Malaysia dan termasuk Indonesia yang memiliki jumlah penduduk Muslim

yang besar. The Islamic Bank of Britain (IBB), bank syariah pertama yang

berdiri di Eropa pada tahun 2004, berhasil memperoleh prestasi gemilang

di negeri tersebut. Tanda bahwa perbankan syariah akan tumbuh di benua

biru, terlihat setelah bank tersebut memperoleh lebih dari 50 ribu nasabah

di tahun pendiriannya sebagai fakta empiris respon positif umat Islam di

Eropa terhadap Islamic economy.4

Setiap negara umumnya menetapkan standar akuntansi untuk

memperoleh keseragaman pedoman penyajian laporan keuangan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 59 adalah standar

akuntansi syariah pertama di Indonesia yang disahkan pada tahun 2003.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI) yang menyusun PSAK 59 berpedoman pada Standards for Islamic

Financial Institution yang disusun oleh AAOIFI (Accounting and Auditing

Organization for Islamic Financial Instituion)5, sebuah organisasi nirlaba

4 Aisyah. A, “Perkembangan Perbankan Syariah di Inggris”. http://www.ibec-

febui.com/ diakses tanggal 04/02/2020 pukul 15.30 5 Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions is a

Bahrain based not-for-profit organization that was established to maintain and promote

Shariah standards for Islamic financial institutions, participants and the overall industry

Page 21: BASARUN NIM. 218420343

3

yang didirikan tahun 1991 dan berpusat di Bahrain. Prestasi AAOIFI

dalam merintis, menyusun dan mengembangkan standar akuntansi untuk

kepentingan lembaga keuangan syariah global dapat dibanggakan.

Lembaga tersebut mampu melahirkan berbagai produk standar akuntansi

yang meliputi 90 standar terdiri dari 54 standar syariah (sharia standard),

27 standar akuntansi (accounting standard), 7 standar tatakelola

perusahaan (governance standard), 2 standar kode etik (code of ethich)

dan 1 kerangka konspetual untuk penyajian laporan keuangan LKS atau

yang dikenal dengan istilah Conceptual Framework for Financial

Reporting by Islamic Financial Institutions,.

Kehadiran PSAK 59 menuai kritik dari praktisi perbankan syariah

dan sarjana akuntansi Islam. Diantaranya kritik atas penerapan metode

basis akrual yang disampaikan oleh A. Riawan Amin, yang pernah

menjabat sebagai Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI).6

Sofyan Syafri Harahap mengatakan PSAK 59 dan sumber yang dijadikan

pedoman yaitu AAOIFI masih mengadopsi sebagian prinsip akuntansi

konvensional yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip syariah.7

DSAK IAI merevisi dan mengembangkan berbagai aturan dalam

PSAK 59 dan melahirkan penggantinya PSAK 101 - 110 pada tanggal 27

Juni 2007. PSAK 101 dikeluarkan dengan tujuan untuk menggantikan

standar akuntansi syariah dalam PSAK 59 yang dinilai perlu direvisi.8

6 Zakaria Batubara, “Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah di Indonesia

Berbasis Accrual”, https://media.neliti.com/media/publications/ diakses tanggal 4/6/2020

pukul 13.18

7 Sofyan Syafri Harahap, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,

www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.38 8 Ikatan Akuntan Indonesia,, “Standar Akuntansi Syariah (SAK)”,

www.iaiglobal.co.id, diakses tanggal 7 November 2019 pukul 16.30

Page 22: BASARUN NIM. 218420343

4

Namun kehadiran PSAK 101 belum menghentikan silang pendapat antara

lain karena penerapan basis akrual dalam paragraf 15 PSAK 59 masih

dipertahankan. Kritik juga ditujukan terhadap dualisme metode basis

akrual dan basis kas yang diterapkan oleh LKS.

Di dalam Islam, pemilihan metode akuntansi basis akrual atau basis

kas bukan hanya menentukan nilai laba/rugi tapi juga zakat yang wajib

dikeluarkan oleh perusahaan. Accrual basis merupakan metode pengakuan

dan pencatatan pendapatan dan biaya dalam suatu periode akuntansi yang

didasarkan pada kewajiban melakukan pembayaran biaya dan timbulnya

hak untuk menerima pendapatan.9 Dengan metode ini pendapatan dan

biaya yang terjadi dalam suatu periode akuntansi akan dilaporkan di dalam

periode berjalan meskipun pendapatan itu belum diterima dan biaya itu

belum dikeluarkan secara tunai.

Adapun basis kas atau cash basis adalah metode akuntansi

pengakuan pendapatan dan biaya dimana pendapatan baru akan

dilaporkan setelah diterima secara tunai dan biaya akan dikurangkan dari

pendapatan ketika terdapat arus kas keluar untuk membayar pengeluaran

atau biaya tersebut dalam suatu periode akuntansi.10 Dengan metode ini

pencatatan pendapatan maupun biaya dilakukan secara riil, yaitu pada saat

uang diterima atau dikeluarkan.

9 Aliminsyah dan Pandji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, (Bandung:

Yrama Widya, 2003), h. 21 10 Aliminsyah dan Pandji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, h. 21

Page 23: BASARUN NIM. 218420343

5

Dari sudut pandang akuntansi konvensional, kelebihan penggunaan

basis akrual dapat memberikan informasi transaksi di masa lalu dan di

masa depan secara lebih akurat. Risiko metode ini adalah pendapatan yang

tidak tertagih, koreksi profit and loss dan timbul over payment kewajiban

kepada pihak ketiga atas pendapatan yang belum diterima seperti

pembayaran pajak. Selain itu metode ini memiliki kelemahan karena bisa

dimanfaatkan untuk mengatur data keuangan sesuai yang diinginkan

(earning management). Risiko di atas tidak dijumpai pada basis kas

karena pendapatan dilaporkan bila sudah diterima secara tunai.

Kelebihan basis akrual dinilai sebagai kelemahan basis kas yaitu tidak

dapat memberikan informasi secara akurat kepada pihak-pihak eksternal

yang membutuhkan data yang terkait dengan penjualan yang telah terjadi

tapi belum diterima manfaatnya serta biaya yang masih terhutang.

Meski diakui adanya sejumlah kelebihan basis akrual, penggunaan

kedua metode pada entitas syariah dinilai tidak tepat. Harahap

mengatakan dualisme metode itu bisa menimbulkan tanda tanya nasabah

terhadap perhitungan bagi hasil karena terdapat dua versi pendapatan

dalam laporan keuangan.11 Entitas syariah dianjurkan menerapkan basis

kas karena lebih sesuai dengan nilai Islam. Salah satu dalil Al - Qur’an

yang menjadi dasar penolakan penerapan basis akrual pada entitas syariah

adalah firman Allah swt dalam Al - Qur’an di Surat Lukman.

سِب غَدًاۗ اذَا تكَ رِي نفَ سٌ مَّ ࣖوَمَا تدَ

“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa

yang akan dikerjakannya besok.” (QS Luqman [31] : 34)

11 Sofyan Syafril Harahap, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,

www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.38

Page 24: BASARUN NIM. 218420343

6

Entitas syariah tidak sepatutnya mengakui dan melaporkan di

dalam laporan keuangan pendapatan yang belum diterima secara riil

seperti diatur dalam basis akrual. Realitasnya saat ini pada entitas syariah

dijumpai dualisme akuntansi sebagai wujud penerapan PSAK 101 paragraf

25 dimana disebutkan bahwa accrual basis adalah metode yang ditetapkan

untuk digunakan oleh entitas syariah dalam menyajikan laporan keuangan.

Akan tetapi dalam menentukan jumlah bagi hasil yang akan diberikan

kepada nasabah, metode yang digunakan adalah cash basis.12

Tesis ini berjudul Penerapan Akutansi Basis Akrual dan Basis Kas

pada Entitas Syariah serta Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha

Dalam Lembaga Keuangan Syariah. (Studi Kasus pada Bank Syariah

Mandiri DKI Jakarta). Alasan pemilihan judul adalah : (1) Mengetahui

realitas yang tidak lazim ditemui dimana dua metode akuntansi pengakuan

pendapatan (Timing of Revenue Recognition) yaitu metode basis akrual

(accrual basis) dan basis kas (cash basis) digunakan dalam sebuah entitas.

Di dalam business practice, biasanya entitas memilih menggunakan salah

satu dari dua metode tersebut, (2) BSM dipilih sebagai objek studi kasus

karena merupakan bank umum syariah yang saat ini memiliki jumlah aset

terbesar di Indonesia dan selama 5 tahun berturut-turut berhasil meraih

predikat “The Most Trusted Companies”, (3) Menilai kesesuaian

penerapan kedua metode akuntansi di BSM dengan Fatwa tersebut di atas

dan menganalisa permasalahan jika entitas syariah hanya menerapkan

basis kas.

12 Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK No, 101 Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, 2007, h. 101.8

Page 25: BASARUN NIM. 218420343

7

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Beberapa kemungkinan permasalahan yang muncul dari

pemilihan judul tesis adalah sebagai berikut :

a. Fatwa Dewan Syariah Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 pada

dasarnya adalah fatwa tentang metode akuntansi pengakuan

pendapatan untuk LKS. Ia adalah salah salah satu fatwa DSN-

MUI yang menjadi dasar penyusunan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) 101 tentang Penyajian Laporan

Keuangan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah

(PAPSI) 2013 yang merupakan penjabaran dari PSAK

101.Sebagai bagian dari industri perbankan syariah, BSM harus

mengikuti pedoman akuntansi pengakuan pendapatan tersebut.

b. Menggunakan sekaligus dua metode akuntansi pengakuan

pendapatan yaitu basis akrual dan basis kas selain tidak lazim di

dalam business practice, juga menimbulkan kritik dari para

praktisi perbankan syariah dan sarjana akuntansi Muslim, karena

memiliki potensi resiko seperti persepsi negatif adanya window

dressing, tidak konsisten, tidak efisien dan menimbulkan tanda

tanya dari nasabah pemilik dana.

c. Para ahli akuntansi syariah di antaranya Sofyan Syafri Harahap

mengatakan bahwa nilai-nilai kapitalisme barat yang dijumpai

dalam conceptual framework akuntansi mainstream masih

terdapat dalam standar akuntansi syariah yang ada saat ini.13

13 Sofyan Syafril Harahap, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,

www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.38

Page 26: BASARUN NIM. 218420343

8

Sebagian standar akuntansi syariah dinilai menyerap filosofi

kerangka konsep akuntansi konvensional yang menurut

sebagian sarjana akuntansi Muslim bermasalah ketika dilihat

dari perspektif syariah. Salah satunya metode akuntansi basis

akrual yang menetapkan aturan bagi entitas untuk mengakui,

membukukan dan melaporkan pendapatan yang masih belum

diterima secara tunai. Konsep ini tidak sesuai dengan nilai Islam

yang berprinsip tidak ada seorangpun dapat meyakini apa yang

akan dialaminya di esok hari.

d. Penggunaan basis akrual menghadapi risiko piutang tidak

tertagih yang bisa menimbulkan kerugian material (financial

loss) karena terdapat kewajiban kepada pihak ketiga seperti

pajak yang harus dihitung dan dikeluarkan atas seluruh profit

tanpa melihat penghasilan itu telah atau belum diterima. Metode

ini juga dinilai memberi peluang bagi praktek kecurangan yang

disebut earning management, yaitu mengatur besar kecilnya

penghasilan dan profit yang dilaporkan sesuai keinginan.

2. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang cukup luas seperti tersebut di

atas, perlu dibatasi melalui batasan masalah sebagai berikut :

a. Kesesuaian penerapan akuntansi pengakuan pendapatan pada

Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta dengan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sistem Distribusi

Page 27: BASARUN NIM. 218420343

9

Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah yang menjadi

dasar penyusunan Standar Akuntansi Syariah.

b. Analisa permasalahan yang ditimbulkan jika entitas syariah hanya

menggunakan basis kas dalam penyusunan laporan keuangan.

3. Perumusan Masalah

a. Apakah penerapan dualisme akuntansi basis kas dan akrual pada

Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta sesuai dengan Fatwa Dewan

Syariah Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tersebut di atas ?

b. Apakah permasalahan yang timbul jika entitas syariah

meninggalkan basis akrual dan hanya menerapkan basis kas ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui

bagaimanakah Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta sebagai entitas syariah

dan objek studi kasus menerapkan akuntansi basis akrual dan kas dalam

proses penyajian laporan keuangan.

Penelitian ini secara khusus juga memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan akuntansi basis akrual dan basis kas

pada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta serta kesesuaiannya dengan

Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang

Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah.

2. Untuk mengetahui permasalahan yang ditimbulkan dan solusinya jika

Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta meninggalkan basis akrual dan

hanya menerapkan basis kas.

Page 28: BASARUN NIM. 218420343

10

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Peneliti mengharap memperoleh wawasan yang lebih luas tentang

prinsip-prinsip akuntansi syariah.

b. Bagi Institut Ilmu Al – Qur’an dapat memperkaya khasanah dan

tema tesis yang telah ada

c. Memberi nilai tambah bagi pengetahuan ilmiah khususnya

akuntansi syariah di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Menjadi landasan meninjau kembali Fatwa Dewan Syariah

Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang Distribusi Hasil

Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan PSAK 101

paragraf 25.

b. Menjadi referensi bagi penelitian di bidang akuntansi syariah.

E. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Belum ada tesis yang membahas tema ini, akan tetapi terdapat

beberapa judul jurnal yang berhubungan sebagai berikut :

a. Nama Peneliti : Muhammad Achyar Adnan

Judul Penelitian : Sekali lagi : Accrual Basis Versus Cash

Basis Bagi Usaha yang Berlandaskan Syariah.

Sumber : KIAT Jurnal Ekonomi, Manajemen dan

Akuntansi Volume 8 No 2, 2005

Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif

Page 29: BASARUN NIM. 218420343

11

Hasil Penelitian : Dalam tulisan ini disampaikan pendapat

para cendekiawan Muslim tentang metode basis akrual dan basis

kas. Di akhir tulisan penulis menyampaikan pandangannya basis

akrual tetap lebih baik digunakan oleh perbankan syariah.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-

sama membahas penggunaan metode pencatatan basis kas dan

basis akrual di entitas syariah. Perbedaannya terletak pada ruang

lingkup penelitian dan pembahasan serta kesimpulan. Ruang

lingkup tesis ini lebih luas, meliputi studi kasus pada bank syariah

dan analisa permasalahan jika entitas syariah hanya menerapkan

basis kas. Penelitian ini menyarankan entitas syariah sebaiknya

hanya menggunakan metode basis kas.

b. Nama Peneliti : Zarah Puspitaningtyas

Judul Penelitian : Basis Kas dan Akrual dalam Perspektif

Akuntansi Syariah.

Sumber : Bunga Rampai, Jurnal Pusat Kajian

Pembangunan Islami Universitas Jember, 2017.

Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian : Penulis menyampaikan bahwa DSN

menilai yang lebih maslahat bagi perbankan syariah adalah

pencatatan transaksi berdasarkan basis akrual. Namun untuk

memenuhi kewajiban pembayaran bagi hasil harus dibuat lagi

laporan terpisah berdasarkan basis kas.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut

yaitu membahas penggunaan metode pencatatan basis kas dan

basis akrual pada bank syariah. Adapun perbedaannya terletak

Page 30: BASARUN NIM. 218420343

12

pada ruang lingkup penelitian dan pembahasan dimana ruang

lingkup tesis ini lebih luas dibandingkan jurnal tersebut.

c. Nama Peneliti : Ayus Ahmad Yusuf dan Neni Nurhayati

Judul Penelitian : Analisis Penggunaan Metode Pencatatan

Cash Basis dan Accrual Basis Pada Transaksi di Bank Syariah.

Sumber : Al-Amwal, Jurnal Kajian Ekonomi dan

Perbankan Syariah, Volume 9, No. 1, 2017

Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian : Bank Syariah telah mematuhi pedoman

yang diatur dalam PSAK No. 101 – 110. Implikasi penggunaan

metode akrual lebih mencerminkan keadaan keuangan yang

sebenarnya, meski lebih sulit karena akuntan harus mencatat lebih

banyak dibandingkan penggunaan metode basis kas. Kelebihan

metode basis kas dapat memberikan informasi likwiditas

perusahaan yang sangat diperlukan oleh pengambil keputusan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-

sama membahas kelebihan dan kelemahan metode pencatatan

basis kas dan basis akrual. Perbedaannya terletak pada ruang

lingkup penelitian dimana ruang lingkup tesis ini lebih luas.

d. Nama Peneliti : Zakaria Batu Bara

Judul Penelitian : Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah

Indonesia Berbasis Accrual

Sumber : https://media.neliti.com/media/

Metode Penelitian : Deskriptif Kualilatif

Hasil Peneltian : Bank syariah di Indonesia menggunakan

2 metode akuntansi pengakuan pendapatan. Accrual basis

diterapkan dalam proses penerbitan laporan keuangan sedangkan

Page 31: BASARUN NIM. 218420343

13

cash basis digunakan untuk menentukan bagi hasil kepada kepada

nasabah. Dilihat dari aspek operasional, dualisme akuntansi ini

tidak mudah karena memerlukan system informasi akuntansi

yang akurat dan dapat diandalkan untuk melakukan rekonsiliasi

pendapatan yang dihitung secara basis akrual dan basis kas.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut di

atas yaitu membahas sejumlah kritik dari praktisi perbankan

syariah dan pakar akuntansi syariah mengenai penerapan

dualisme metode pencatatan basis kas dan basis akrual seperti

menimbulkan persepsi window dressing, tidak konsisten dan

tidak efisien. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian

dan pembahasan dimana ruang lingkup tesis ini lebih luas.

e. Nama Peneliti : Anas Isnaeni

Judul Penelitian : Penggunaan Basis Akrual Dalam

Akuntansi Keuangan Syariah

Sumber : Nazh Academic and Profession,

https://nazhcampro.wordpress.com/2017/06/14/

Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian : Basis akrual adalah metode akuntansi

yang memungkinakan pendapatan yang belum diterima diakui

sebagai pendapatan berdasarkan asumsi bahwa pendapatan itu

diyakini akan diterima. Asumsi ini mengundang kritik sejumlah

sarjana akuntansi Muslim yang menunjuk Al - Qur’an Surat

Lukman ayat 34 sebagai dalil. Penerapan basis akrual pada LKS

dapat menyebabkan nilai pendapatan pada laporan keuangan

lebih besar dibandingkan pendapatan yang digunakan sebagai

dasar penentuan bagi hasil kepada nasabah. Hal ini bukan hanya

Page 32: BASARUN NIM. 218420343

14

mengindikasikan adanya unsur taghrir tetapi dapat menimbulkan

persepsi negatif bagi nasabah yang merasa dirugikan.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut di

atas yaitu membahas kelemahan metode basis akrual jika dilihat

dari aspek syariah, di antaranya bertentangan dengan firman

Allah swt dalam Al - Qur’an dalam Surat Lukman ayat 34.

Perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian dan

pembahasan dimana ruang lingkup tesis ini lebih luas.

f. Nama Peneliti : Saparuddin Siregar

Judul Penelitian : Apakah Distribusi Bagi Hasil Cash

Basis Adil Bagi Deposan Bank Syariah ?

Sumber : JAMAL, Jurnal Akuntansi Multi

Paradigma, Volume 7 No 1, 2016

Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian : Tulisan ini menganalisis metode

pendistribusian bagi hasil bank syariah di Indonesia dengan

berfokus kepada penerapan basis kas dengan menggunakan

pendekatan kritis berdasarkan teori keadilan yang menekankan

pada analisis koherensi atau konsistensi. Hasil studi menunjukkan

distribusi bagi hasil dengan basis kas tidak diterapkan secara

konsisten untuk seluruh stakeholders bank syariah. Hal ini

menyebabkan penerimaan yang lebih rendah untuk deposan.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut di

atas yaitu penerapan dua metode akuntansi basis akrual dan basis

kas pada lembaga keuangan syariah. Perbedaannya penelitian

tersebut memfokuskan pada aspek keadilan dimana metode basis

Page 33: BASARUN NIM. 218420343

15

kas hanya dipakai dalam perhitungan bagi hasil kepada deposan

akan tetapi pembayaran deviden dan pajak memakai basis akrual.

2. Studi Kepustakaan

Dalam rangka memperkuat masalah yang akan diteliti, diadakan

telaah pustaka dengan cara mencari serta menemukan teori-teori yang

akan dijadikan landasan penelitian. Berdasarkan PSAK Nomor 101

tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Syariah ditetapkan

entitas syariah baik lembaga keuangan syariah maupun lembaga bisnis

syariah harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual. Harahap

mengatakan kerangka konsep dalam penyusunan PSAK 101

filosofinya bukan merupakan conceptual framework yang

berlandaskan tatanan sosial, ekonomi dan bisnis yang Islami tetapi

hasil ‘cangkokan’ dari akuntansi konvensional.14

Konsep pengakuan sangat penting dalam konsep akuntansi

karena mengatur kapan dicatatnya transaksi pendapatan, beban, laba,

dan rugi. Pada konsep inilah kedua metode yaitu basis kas dan basis

akrual berbeda. Pengaruhnya sangat signifikan dalam menentukan

besar kecilnya harta, hutang dan laba atau rugi entitas. Dalam hal ini

prinsip yang dipakai oleh IAI maupun AAOIFI yang ditetapkan

kepada entitas syariah adalah basis akrual.

14 Zakaria Batubara, “Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah di Indonesia

Berbasis Accrual”, https://media.neliti.com/media/publications/ diakses tanggal 4/6/2020

pukul 13.18

Page 34: BASARUN NIM. 218420343

16

Wibowo15 mengatakan, pada era 70-an, banyak perusahaan

Amerika yang dilaporkan gagal mendeteksi kelemahan financial.

Pendekatan basis akrual yang digunakan oleh perusahaan itu telah

membuka peluang trik-trik curang dalam pembukuan. Tragedi World

Com terjadi karena akuntannya memanfaatkan lubang-lubang

kelemahan basis akrual yang akhirnya merugikan para pemegang

saham. World Cam, perusahaan telekomunikasi yang total hartanya

mencapai 107 miliar dolar bangkrut. Kebangkrutan ini, menurut

Wibowo, karena banyaknya keuntungan yang masih berbentuk

potensi dibukukan dan diakui sebagai pendapatan.

Basis akrual mengakui pendapatan dilakukan saat suatu manfaat

itu diperoleh, bukan pada saat diterima. Hal yang sama terjadi untuk

beban yaitu beban diakui pada saat manfaat diterima dan bukan pada

saat kas dibayarkan. Metode ini berhubungan dengan konsep

penandingan (matching concept) beban dengan manfaat. Sehingga,

menurut Sri Nurhayati dan Wasilah basis akrual dapat dianggap

sebagai basis akuntansi yang juga sesuai diterapkan dalam akuntansi

syariah.16 Meskipun demikian, Sri Nurhayati dan Wasilah

mengatakan konsep akrual tidak dapat dipakai untuk menghitung

zakat dan bagi hasil dalam mudarabah. Zakat, menurut Mazhab

Maliki, harus dibayar berdasarkan kekayaan yang telah diterima

15 Darajad H. Wibowo, 2002, “Hindari Trik Curang Dalam Akuntansi”,

www.Republikaonline.com, 1 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.45 16 Anas Isnaeni, “Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Keuangan Syariah”,

https://nazhcampro.wordpress.com/ diakses tanggal 4/6/2020 pukul 14.05

Page 35: BASARUN NIM. 218420343

17

manfaatnya dan bagi hasil atas mudharabah menurut Mazhab Syafii

juga harus didasarkan atas keuntungan tunai yang diterima.17

Persamaan tesis ini dengan beberapa tulisan yang disebutkan di

atas adalah sama-sama menganalisa bahwa basis akrual adalah metode

akuntansi yang tidak tepat digunakan dalam entitas syariah meski

diakui terdapat beberapa manfaat dari aspek kelengkapan informasi

yang disajikan. Selain itu metode ini juga tak dapat digunakan sebagai

dasar perhitungan zakat. Metode pengakuan pendapatan yang

direkomendasikan untuk entitas syariah adalah basis kas. Perbedaan

tesis ini dengan tulisan-tulisan tersebut, pemaparan teori pada tesis ini

lebih lengkap, meliputi konsep dan kerangka tujuan akuntansi dan

pelaporan dalam perspektif Islam serta perbedaannya dengan

akuntansi konvensional, sejarah dan perkembangan entitas syariah

termasuk sejarah dan perkembangan perekonomian Islam sebagai

habitat tumbuh dan berkembangnya entitas syariah. Selain itu analisa

yang dilakukan pada tesis ini lebih luas meliputi permasalahan yang

timbul dan solusinya jika entitas syariah meninggalkan metode basis

akrual dan hanya menerapkan basis kas.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan

menggunakan jenis penelitian studi kasus pada Bank Syariah Mandiri

di Jakarta. Penulis menganggap pemilihan entitas sebagai objek

penelitian dan lokasi penelitian cukup representatif dan sesuai dengan

17 Anas Isnaeni, “Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Keuangan Syariah”,

https://nazhcampro.wordpress.com/ diakses tanggal 4/6/2020 pukul 14.05

Page 36: BASARUN NIM. 218420343

18

pemilihan judul karena objek merupakan salah satu entitas syariah

terbesar dan berlokasi di kota besar Jakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif karena menganalisia dualisme

penerapan akuntansi basis kas dan akrual dalam penyusunan laporan

keuangan entitas syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No;

14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sistem Distribusi Hasil Usaha Dalam

Lembaga Keuangan Syariah yang menjadi dasar penyusunan metode

pengakuan pendapatan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) 101.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai

penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata

tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati18.

Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu

fenomena social dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti

membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan

terinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi

yang alami.19

Sebagaimana halnya penelitian yang menggunakan pendekatan

kualitatif dan termasuk jenis penelitian studi kasus maka hasil

penelitian ini bersifat analisis-deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis

yang disimpulkan berdasarkan analisa dari berbagai pendapat para

ahli akuntansi syariah serta temuan-temuan dalam studi kasus. Hasil

18 Lexi J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja

Rosda Karya, 2002), h. 5 19 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009), h.

11

Page 37: BASARUN NIM. 218420343

19

analisa mencakup analisis dampak yang ditimbulkan jika salah satu

basis akuntansi dalam dualisme itu ditinggalkan.

2. Sumber Data

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat

berupa sesuatu hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.

Data juga bisa berupa fakta yang digambarkan lewat angka, simbol,

kode, dan lain-lain.20 Data penelitian dikumpulkan baik lewat

instrumen pengumpulan data, observasi, wawancara maupun lewat

data dokumentasi. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal

bukan dalam bentuk angka,21 dimana yang termasuk data

kualitatif dalam penelitian ini di antaranya Fatwa DSN dan PSAK

101 yang memuat ketentuan metode akuntansi yang harus

digunakan oleh entitas syariah dalam penyusunan laporan

keuangan. Data kualitatif juga termasuk sejumlah pendapat para

ahli akuntansi syariah berikut dali-dalil yang dijadikan rujukan

atas keberatan mereka terhadap dualisme basis akuntansi ini.

b. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung

secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang

dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.22 Termasuk

20 Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h 22 21 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta :

Rakesarasin, 1996), h. 2 22 Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.15

Page 38: BASARUN NIM. 218420343

20

data kuantitatif laporan keuangan Bank Syariah Mandiri yang

menjadi objek penelitian dan data-data yang terkait dengannya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data,

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik

pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi, maupun

penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai

dengan tujuannya. Sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data

dokumentasi dan arsip-arsip resmi.23 Lofland, sebagaimana yang

dikutip oleh Moleong menyatakan bahwa “sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Jadi, kata-kata dan

tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan

sumber data utama dan dokumen atau sumber tertulis lainnya

merupakan data tambahan.24

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

di antaranya Fatwa DSN No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sistem

Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah, PSAK

101, pendapat para ahli akuntansi syariah serta hasil wawancara dan

data-data keuangan yang diperoleh dari Bank Syariah Mandiri.

Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti dari studi pustaka serta data-data yang diperoleh dari internet

sebagai penunjang bagi data primer.

23 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005) h.36 24 Lexi J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja

Rosda Karya, 2005), h. 157

Page 39: BASARUN NIM. 218420343

21

3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sutopo, metode pengumpulan data dalam penelitian

kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu

teknik yang bersifat interaktif dan non-interaktif. Metode interaktif

meliputi interview dan observasi berperanserta, sedangkan metode

noninteraktif meliputi observasi takberperanserta, tehnik kuesioner,

mencatat dokumen, dan partisipasi tidak berperan.25 Sedangkan

Sugiyono mengatakan ada empat macam tehnik pengumpulan data,

yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan /triangulasi.26

Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari

sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan

wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia, non human

resources, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Menurut

Nasution studi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif,

posisinya dapat dipandang sebagai “nara sumber” yang dapat

menjawab pertanyaan; “Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latar

belakangnya?; Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada

peneliti?; Dalam keadaan apa dokumen itu ditulis?; Untuk siapa?; dan

sebagainya.27

Menurut Sugiyono studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan

semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen ini

25 Sutopo, HB., Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta: UNS Press., 2006), h.9 26 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. (Bandung:

ALFABETA, 2008), h. 63 27 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung, Tarsito 2003),

h. 86

Page 40: BASARUN NIM. 218420343

22

dalam metode penelitian kualitatifnya. Hal senada diungkapkan

Bogdan (seperti dikutip Sugiyono) “ in most tradition of qualitative

research, the phrase personal document is used broadly lo refer to any

first person narrative produce by an individual which describes his or

her own actions, experience, and beliefs”.28 (“Dalam tradisi penelitian

kualitatif, sebagian besar menggunakan dokumen yang merujuk pada

narasi orang pertama yang menggambarkan tindakan, pengalaman,

dan keyakinannya sendiri").

Untuk memperoleh data-data yang terjamin kebenarannya serta

bisa dipertanggung-jawabkan, Penulis dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Metode interaktif yaitu observasi dan interview kepada entitas

keuangan syariah yang menjadi objek penelitian. Diharapkan

melalui kedua metode ini diperoleh data-data yang diperlukan

dari para akuntan yang bertugas menyajikan laporan keuangan.

b. Metode noninteraktif yaitu studi dokumen meliputi Al Qur’an,

Hadis Nabi saw, pendapat para ulama, kebijakan akuntansi yang

dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 110, buku karya ahli akuntansi syariah, dan sumber dari

internet.

4. Metode Pengolahan (Analisis) Data

Analysis is process of resolving data into its constituent

component to reveal its characteristic elements and structure.29

28 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. (Bandung:

ALFABETA, 2005), h. 83 29 Ian Dey, Qualitative Data Analysis, (New York: RNY, 1995), h. 30.

Page 41: BASARUN NIM. 218420343

23

Analisis merupakan proses pemecahan data menjadi komponen-

komponen yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu.

Menurut Bogdan dan Biglen dalam Moleong, Analisis data kualitatif

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

datapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.30

Menurut Seiddel dalam Burhan Bungin proses analisis data

kualitatif adalah sebagai berikut:31

a. Mencatat sesuatu yang dihasilkan dari catatan lapangan dan diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,

mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan,

dan membuat temuan-temuan umum.

Adapun tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik

data yang melalui pengakuan subyek pelakunya.32 Peneliti dihadapkan

kepada berbagai objek penelitian yang semuanya menghasilkan data

yang membutuhkan analisis. Data yang didapat dari obyek penelitian

memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya, analisis

30 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 248 31 H. M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2011), h. 149. 32 H. Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitaif, (Malang: UIN

Maliki Press, 2010), h. 355.

Page 42: BASARUN NIM. 218420343

24

diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga

menjadi pemahaman umum.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan

masalah. Selanjutnya diuraikan tujuan penelitian yang meliputi

tujuan umum dan tujuan khusus serta manfaat penelitian yang

meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikutnya kajian

pustaka yang berisi ringkasan tentang 6 penelitian terdahulu

dalam bentuk jurnal dan tesis dilengkapi dengan studi

kepustakaan. Bab ini ditutup dengan pemaparan metode

penelitian yang meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II : TEORI AKUNTANSI BASIS KAS DAN AKRUAL SERTA

PELAKSANAANNYA PADA ENTITAS SYARIAH

Pada bab ini akan diuraikan pengertian Akuntansi Konvensional

dan Syariah, Metode Akuntansi Basis Akrual dan Basis Kas

dalam Perspektif Islam Badan Penyusun Standar Akuntansi,

Sistem Informasi Akuntansi, konsep Utilitarianisme dan

Sekularisme dalam Akuntansi Konvensional, Polemik Asal

Usul Ilmu Akuntansi, Kebangkitan Islamic Finance dan

Kebutuhan Akuntansi Syariah, dan Kehadiran Akuntansi

Syariah dari Beberapa Sudut Pandang. Selanjutnya pada bab ini

juga akan dipaparkan teori mengenai Penyusunan Standar

Page 43: BASARUN NIM. 218420343

25

Akuntansi Syariah, Berbagai Konflik dalam Konsep dan

Elemen Kerangka Teori Akuntansi serta Entitas dalam

Perspektif Islam. Pada bagian akhir bab ini akan dilengkapi

dengan Sejarah Perbankan Syariah, Berbagai Tantangan dan

Pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia, Fatwa Dewan Syariah

Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil

Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan Hubungannya

dengan PSAK dan Standar Akuntansi Syariah, Masa Depan

Perekonomian Islam dan LKS.

BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)

DKI JAKARTA

Bab ini berisi uraian mengenai sejarah Bank Syariah Mandiri

DKI Jakarta mulai berdiri sampai menjadi bank syariah dengan

jumlah aset terbesar di Indonesia. Selain itu juga akan diuraikan

Standard Operating Procedure dan Struktur Organisasi BSM,

ragam produknya meliputi produk pendanaan (funding product),

produk pembiayaan (financing product), dan produk jasa

(service product). Selanjutnya uraian mengenai Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Bank Syariah Mandiri yang meliputi

penerapan dualisme akuntansi basis akrual dan basis kas yang

dilakukan oleh BSM dalam rangka mengikuti regulasi

penyusunan laporan keuangan yang ada yaitu PSAK 101-110

dan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 14/DSN-

MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga

Keuangan Syariah.

Page 44: BASARUN NIM. 218420343

26

BAB IV: PENERAPAN AKUNTANSI BASIS KAS DAN AKRUAL

PADA BANK SYARIAH MANDIRI DKI JAKARTA

Bab ini berisi analisa potensi resiko dan sejumlah kritik yang

ditujukan terhadap penerapan basis akrual dan dualisme

akuntansi basis kas dan basis akrual pada lembaga keuangan

syariah, diantaranya tidak konsisten, tidak efisien,

menimbulkan persepsi window dressing, dan lain-lain. Bab ini

ditutup dengan analisa permasalahan yang timbul dan solusinya

jika entitas syariah hanya menggunakan basis kas dan

meninggalkan basis akrual.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan

memberikan manfaat khususnya bagi entitas syariah serta dapat

menjadi wacana dalam pengembangan ilmu akuntansi syariah.

Page 45: BASARUN NIM. 218420343

215

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini

menyimpulkan :

1. Penyusunan laporan keuangan pada Bank Syariah Mandiri DKI

Jakarta menggunakan dua metode pengakuan pendapatan. Metode

basis akrual digunakan untuk menyusun Laporan Laba/Rugi dan

Komprehensif Lain yang menunjukkan prestasi kinerja operasional

bank selama peiode berjalan. Metode basis kas digunakan untuk

menyusun Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil yang

menjadi dasar perhitungan bagi hasil kepada nasabah. Penerapan

metode akuntansi basis akrual dan basis kas pada Bank Syariah

Mandiri DKI Jakarta sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional

No. 20/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam

Lembaga Keuangan Syariah, yang mengatakan bahwa :

“dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan

sebaiknya digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi, dalam

distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan

yang benar-benar terjadi (Cash Basis). Penetapan sistem yang dipilih

harus disepakati dalam akad.”

Penerapan kedua metode juga sesuai dengan PSAK 101 paragraf 25

dan Peraturan OJK dalam Surat Edaran OJK No. 15/26/DPbS tanggal

10 Juli 2013 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan

Syariah Indonesia (PAPSI) serta sesuai dengan PAPSI 2013 yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai penjabaran lebih lanjut dari

PSAK.

Page 46: BASARUN NIM. 218420343

216

2. Permasalahan yang timbul jika bank syariah meninggalkan basis

akrual dan hanya menggunakan basis kas diantaranya : (1) sulit

dibandingkan (tidak comparable) dengan laporan keuangan bank-

bank mainstream yang menggunakan basis akrual. Bank syariah

seharusnya dibandingkan dengan sesama bank syariah lain di

dalam habitatnya sebagaimana prinsip perbandingan yang benar

adalah ‘apples to apples”. (2) bertentangan dengan matching

concept yaitu prinsip akuntansi mempertemukan pendapatan dan

biaya dalam satu periode yang bersesuaian. Matching concept

seharusnya bukan menyatukan pendapatan yang masih akan

diterima dengan biaya yang sudah dikeluarkan akan tetapi

menyatukan pendapatan yang sudah diterima dengan biaya yang

sudah dikeluarkan, dimana konsep ini dijumpai pada basis kas.

(3) menampilkan nilai pendapatan di dalam laporan keuangan lebih

kecil dari nilai yang ditampilkan dengan basis akrual. Konservatif

bukan hanya dikenal sebagai kerangka teori akuntansi tapi juga

merupakan bagian dari prinsip kehati-hatian bank (prudential

banking principal). Basis kas mengandung prinsip konservatif

yang benar yaitu lebih baik membukukan pendapatan yang

nilainya lebih kecil tetapi real dan sudah diperoleh manfaatnya

daripada pendapatan yang lebih besar tapi tidak real, belum

diperoleh manfaatnya dan mengandung resiko pendapatan itu

dikoreksi karena tidak bisa ditagih. Disamping itu penelitian

menunjukkan, dengan asumsi yang sama perbedaan pendapatan

basis akrual dan basis kas hanya terjadi di tahun pertama dan

selanjutnya perbedaan itu hilang atau relatif kecil.

Page 47: BASARUN NIM. 218420343

217

B. Saran

Saran atau rekomendasi yang dapat diberikan atas kritik yang

ditujukan terhadap dualisme metode akuntansi yang diterapkan oleh

entitas syariah adalah :

1. Kepada DSN-MUI sebaiknya memperhatikan berbagai kritik dan

masukan dari para scholars akuntansi syariah lokal maupun global

terhadap penerapan basis akrual pada LKS dan mengevaluasi kembali

Fatwa DSN No. 14/DSN-MUI/IX/200 Tentang Distribusi Hasil Usaha

Dalam Lembaga Keuangan Syariah yang menganjurkan LKS

menerapkan basis akrual dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.

Hal yang sama juga disarankan kepada Dewan Standar Akuntansi

Syariah (DSAS) terhadap PSAK 101 paragraf 25. Sejumlah

cendekiawan akuntansi syariah lokal maupun global telah

menegaskan bahwa garis perbedaan Islam dengan kapitalisme sangat

jelas, sehingga Islam harus memiliki sistem akuntansi sendiri yang

tidak mengikuti konsep dan kerangka akuntansi mainstream akan

tetapi disusun berlandaskan prinsip syariah Islam. Islam commands

authority over the totality of a Muslim's being. Mervyn Lewis

mengatakan Islam menghendaki para pemimpin Muslim untuk

memiliki sikap totalitas (kaffah) sebagai Muslim.1

2. Kepada entitas syariah sebaiknya mengevaluasi kembali penerapan

dualisme akuntansi basis akrual dan basis kas dengan

mempertimbangkan potensi resiko yang bisa terjadi. Metode basis

akrual terbukti memiliki banyak kelemahan yaitu bisa dimanfaatkan

untuk mengatur data-data keuangan yang disebut earning

1 Mervin K. Lewis, “Islam and Accounting”, p. 103 -127

Page 48: BASARUN NIM. 218420343

218

management. Pendapatan yang diakui dalam metode basis akrual

adalah pendapatan yang sebagian belum diterima manfaatnya,

memiliki resiko tidak tertagih karena realisasinya sangat tergantung

kondisi internal pihak yang berhutang serta kondisi eksternal seperti

krisis ekonomi, resesi, perubahan kondisi alam, gejolak politik dan

moneter serta wabah pandemi seperti terjadi saat ini yang membuat

customer tak sanggup membayar sehingga timbul piutang atau

pembiayaan bermasalah. Jika jumlahnya melebihi bad debt allowance

(cadangan piutang tak tertagih) diperlukan sejumlah koreksi atas

pendapatan dan laba yang telah dilaporkan. Semua resiko yang disebut

di atas tidak dijumpai pada metode basis kas.

Dari perspektif syariah, argumentasi yang membuktikan kelemahan

basis akrual sangat kuat. Metode basis akrual yang direkomendasikan

penggagas akuntansi konvensional tidak sesuai dengan pesan Al -

Qur’an dalam Surat Lukman ayat 34. Jika Allah swt mengatakan

seseorang tak dapat memastikan apa yang ia lakukan esok hari, lalu

bagaimana ia meyakini bahwa tagihannya kepada pihak yang

berhutang (customer) pasti akan diterimanya beberapa bulan yang

akan datang. Lebih jauh lagi, salah satu tujuan penyusunan laporan

keuangan di dalam Islam adalah untuk menentukan jumlah zakat yang

wajib dikeluarkan oleh entitas dengan benar. Metode basis akrual

tidak tepat menjadi dasar untuk menghitung zakat karena syarat harta

yang menjadi objek zakat harus telah dimiliki secara penuh atau

sempurna (al milk at taam).

Page 49: BASARUN NIM. 218420343

219

DAFTAR PUSTAKA

AAOIFI, “Objective”, https://aaoifi.com/objectives/, diakses tanggal

4/8/2020.

A., Aisyah, “Perkembangan Perbankan Syariah di Inggris” http://www.

ibec- febui.com/ diakses tanggal 04/02/2020.

Abdalla, Khiyar Khiyar, “Malaysia: 30 Years of Islamic Banking

Experience (1983-2012)”, International Business & Economics

Research Journal, , Volume 11, Number 10, October 2012.

Abdelhafid, Tarek Elsharif, “The Elements of Accounting Information

Systems and the Impact of Their Use on the Relevance of Financial

Information in Wahda Bank—Benghazi, Libya” Open Journal of

Business and Management, 2019, 7.

Abdullah, Omar Zaid, Akuntansi Syariah: Kerangka Dasar Sejarah

Keuangan Dalam Masyarakat Islam, terjemahan M. Syafi‟i

Antonio dan Sofyan S. Harahap, (Jakarta: LPFE Universitas

Trisakti, 2004).

___________________, “Were islamic records precursors to accounting

books based on the Italian method?”, Accounting Historians

Journal 27(1),· June 2000.

Abdullah, Shibly, “Conventional and Islamic Perspective in Accounting:

Potential for Alternative Reporting Framework”, International

Journal of Economics and Management Engineering, Vol: 12, No:

2, 2018.

Accounting CPE Course and Book, “The Purpose of Accounting,”

https://www.accountingtools.com/ diakses tanggal 8/8/2020.

Accounting Entity, http://www.businessdictionary.com/, diakses tanggal

16/7/2020.

Accounting Entity, https://www.oxfordreference.com/, diakses tanggal

16/7/2020.

Page 50: BASARUN NIM. 218420343

220

Accounting Verse, “Financial Ratio Analysis”, https://www.

accountingverse.com/, diakses tanggal 14/8/2020.

ACFE, Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter,

https://acfe-indonesia.or.id/ , diakses tanggal 29/7/2020.

Achyar, Muhammad Adnan, “Sekali lagi : Accrual Basis Versus Cash

Basis Bagi Usaha yang Berlandaskan Syariah”, KIAT Jurnal

Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Volume 8 No 2, 2005.

Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥanbal, Al-Musnad, Dār al-Ḥadīṡ, Qāhirah,

t.th.

Ahmad, Shakeel, “Islamic Banking and Finance in the Contemporary

World”, https://isa7695.wordpress.com/, diakses tanggal

24/8/2020.

AICPA, “The importance of internal control in financial reporting and

safeguarding plan assets”, Employee Benefit Plan Audit Quality

Center, https://www.aicpa.org/ diakses tanggal 3/8/2020.

Akuntansi Keuangan, “Daftar Lengkap Bank Syariah di Indonesia”,

https://akuntansikeuangan.com/ diakses tanggal 14/01/2020.

Alexander, David and Anne Britton, Financial Reporting. (London:

International Thomson Business Press., 1999).

Aliminsyah dan Pandji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan,

Bandung: Yrama Widya, 2003.

Amin, Mohamed, “Review of ‘Muslim Civilisation: The Causes of

Decline and the Need for Reform’ by M. Umer Chapra”,

https://www.mohammedamin.com/ , diakses tanggal 11/7/2020.

Anggraeni, Ricca, “Memaknakan Fungsi Undang-Undang Dasar Secara

Ideal Dalam Pembentukan Undang-Undang”, Masalah-Masalah

Hukum, Jilid 48 No.3, Juli 2019.

Page 51: BASARUN NIM. 218420343

221

An-Nawawi, Imam, Syarah Shahih Muslim, (Jakarta: Pustakaazzam,

2011).

Aprijon, “Kewirausahaan dan Pandangan Islam”, dalam Menara, Vol. 12

No. 1 Januari – Juni 2013.

Arif, Dawud Khan, Fair Value dan Historical Cost dalam Perspektif

Akuntansi Syariah, Tangerang Selatan: Young Progressive

Muslim, 2017.

Arif, Muhammad, “Toward a Definition of Islamic Economics : Some

Scientific Consideration”, J. Res. Islamic Econ., Vol. 2, No. 2.

Arwani, Agus, “Profesi Akuntan Syariah Indonesia Memasuki Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA)”, Jurnal Muqtasid, Volume 7 Nomor 1,

Juni 2016.

Ascarya dan Diana Yumanita, “Measuring the Competitiveness of Islamic

Banking in Indonesian Dual Banking System”, TAZKIA Islamic

Finance & Business Review Vol. 3 No.2 Agustus - Desember 2008.

Askary, Saeed and F. Clarke. “Accounting in the Koranic Verses” Paper

presented at Accounting, Commerce and Finance: the Islamic

Perspective International Conference, University of Western

Sydney, Macarthur, 1997.

Asrori, “Akuntansi Syariah Bidang Baru Studi Akuntansi Dalam Konteks

Epistimologi Islam”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen Dinamika,

Vol 11, No. 2, 2002.

A., Stephen Zeff, “The Evolution of the IASC into the IASB, and the

Challenges it Faces”, The Accounting Review, American

Accounting Association Vol. 87, No. 3, May 2012.

A., Taisier Zoubi, Osamah Al-Khazali, “Adopting US-GAAP Or IASB

Accounting , Standards By The Arab Countries”, International

Business & Economics Research Journal Volume 3, Number 10,

2011.

Page 52: BASARUN NIM. 218420343

222

Ayu, Ipak Nurcaya, “Dana Himpunan Zakat Capai Rp70 Miliar, BSM

Gelar Program Pengelolaan Khusus”, https://finansial.bisnis. com/,

diakses tanggal 30/8/2020.

Azwar, Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005.

Bank Indonesia, “Sekilas Sejarah Bank Indonesia di Bidang Moneter

Periode 1997 – 1999”, Unit Khusus Museum Bank Indonesia:

Sejarah Bank Indonesia , www.bi.go.id, diakses tanggal 18/8/2020.

Baraba, Achmad, ”Prinsip Dasar Operasional Perbankan Syariah”, h.6,

www. bi.go.id, diakses tanggal 28/88/2020.

Batubara, Zakaria, “Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah di Indonesia

Berbasis Accrual”, https://media.neliti.com/media/ publications/

diakses tanggal 4/6/2020.

Baydon, Nabil, et.al., Principles of Islamic Accounting, Singapore; John

Wiley & Sons Singapore Pte. Ltd, 2018.

BBC, “A quick guide to the US-China trade war”, https://www.bbc.com/,

diakses tanggal 21/06/2020.

Bentham, Jeremy (1748—183), “Internet Encyclopedia of Philosophy, A

Peer-Reviewed Academic Resource”, https://www.iep.utm.edu/

bentham/, diakses tanggal 26/6/2020.

Banirestu, Herning, “Indonesia Posisi Teratas di Pasar Keuangan Syariah

Global”, https://republika.co.id/, diakses tanggal 14/01/2020.

Bodnard, H George and William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi

Buku I Edisi ke 6, Terj. Amir Abadi Yusuf dan Rudi M Tambunan,

Jakarta :Salemba Empat, 2000.

Bodur, Alper. “The Need for Standard Operation Procedures for

Unexpected Events”, International Journal of Advance Research

(IJAR) 6(1) January 2018.

Page 53: BASARUN NIM. 218420343

223

BPSDM, Kemenkumham, “Kedudukan Fatwa MUI Dalam Upaya

Mendorong Pelaksanaan Ekonomi Syariah”, Perpustakaan

BPSDM Hukum dan HAM”, http://bpsdm.kemenkumham.go.id/,

diakses tanggal 18/8/2020.

Budi, Agung Sulistiyo, “Memahami Konsep Kemanunggalan Dalam

Akuntansi : Kritik Atas Upaya Medekonstruksi Akuntansi

Konvensional Menuju Akuntansi Syariah dalam Bingkai

Tasawuf”, Jurnal Akuntansi Universitas Jember.

Burhan, H. M. Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media

Group, 2011.

Carty, Sue-Lynn, “What is the Relationship Between the IASB & the

FASB?”, https://bizfluent.com/, diakses tanggal 8/8/2020.

C. Mallin, A. Corporate Social Responsibility: A Case Study Approach,

(Massachusetts: Edward Elgar Publishing, Inc., 2009).

The Companies Act 1965 (Malay: Akta Syarikat 1965), is a Malaysian law

which relates to companies, https://www.ssm.com.my/, diakses

tanggal 10/8/2020.

Cooper, Julian, “The Russian economy twenty years after the end of the

socialist economic system” Journal of Eurasian Studies, Volume 4,

Issue 1, Januari 2013,

Cormier, Dennis, et.al., “The Auditor's Consideration of the Going

Concern Assumption: A Diagnostic Model”, Sage Journals, Vol.

10 Issue 2, 1995.

Dedi, Aji Mulawarman dan Iwan Triyuwono, “Rekonstruksi Teknologi

Integralistik Akuntansi Syariah : Sharia’ate Value Added

Statement”, dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,

Vol. 4, N. 1, Juni 2007.

Dedi, Aji Mulawarman, “Tazkiyah Peradaban, IFRS: Sekularisasi dan

Neoliberasime Akuntansi”. https://ajidedim.wordpress.com/

2009/11/08/ diakses tanggal 26/6/2020.

Page 54: BASARUN NIM. 218420343

224

Dey, Ian, Qualitative Data Analysis, (New York: RNY, 1995).

DSN-MUI, Fatwa DSN No.14/DSN-MUI/IX/ 2000, https://dsnmui.or.id/,

diakses tanggal 29/8/2020.

Dwi, Arie Budiawati, “Nilai Industri Keuangan Syariah Global

Diperkirakan Rp 35.326 Triliun” https://www.dream.co.id/

diakses tanggal 14/01/2020.

Effendi, Arif “Industri Perbankan Syariah di Indonesia dalam Perspektif

Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah”,

dalam Wahana Akademika, Vol. 1 No. 2 Oktober 2014.

Eka, Ni Putu Wiratmini, “Bank Syariah BUMN Merger, Aset Tembus

Rp236,86 Triliun”, https://finansial.bisnis.com/, diakses tanggal

26/8/2020.

____________________, “Pangsa Pasar Keuangan Syariah Per April 2020

Naik”, https://finansial.bisnis.com/, diakses tanggal 22/8/2020.

El-Halaby, Sherif & Khaled Hussainey, “Contributions of Early Muslim

Scholars to Originality of Bookkeeping-system”, Article in

Corporate Ownership and Control 13(3), January 2016.

Entity, “entity in English”, https://dictionary.cambridge.org/ , tanggal

16/7/2020.

_____, http://www.businessdictionary.com/ , diakses tanggal 16/7/2020.

Faile, Christopher, “Matching Concept Vs. Accrual Accounting”, https:

//bizfluent.com/, diakses tanggal 2/9/2020.

Fauzi, Arista Kartika Sari, et.al., “Le Grand Voyage: A Great Journey to

Liberate Islamic Accounting Education from Utilitarianism and

Secularism”, JABE, Journal of Accounting and Business

Education, Volume 4, Issue 2, March 2020, p.46.

Febrina, Sylke Laucereno, “Cerita Kelam Perbankan RI saat Krismon 98”,

https://finance.detik.com/ , diakses tanggal 18/8/2020.

Page 55: BASARUN NIM. 218420343

225

Ghani, Abdul, “Adh-Dharuurah wa Al –Haajjah dalam Riba, (Studi

Analisis Pemikiran Dr. Wahbah Az-Zuhhailii)” dalam Jurnal

Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. V, No.2 Desember 2015.

Globenewswire, “Global Islamic Finance Markets Report 2019: Islamic

Banking is the Largest Sector, Contributing to 71%, or USD 1.72

Trillion”, https://www.globenewswire.com/, diakses tanggal

24/8/2020.

Ghofur, Abdul Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2007).

Goel, Sandeep, “The Earnings Management Motivation: Accrual

Accounting vs. Cash Accounting”, Australasian Accounting,

Business and Finance Journal, Volume 10, 2016.

Hafij, Md. Ullah, “Islamic Accounting and Traditional Accounting Some

Conflicts and Their Resolutions”, The Bangladesh

Accountant/January- March 2010.

Hamat, Muhammad, Accounting Standards and Tax Laws. In A. Siddiqi

(ed.), Anthology of Islamic Banking, London: IIBI, 2000.

Hameed, Shahul, “The need for Islamic accounting : perceptions of its

objectives and characteristics by Malaysian Muslim accountants

and accounting academics”, Thesis (Ph.D.) -- University of

Dundee, Scotland, 2000.

Hamidah, Nur, “Penerapan Prinsip Wadiah, Mudharabah dan Murabahah

Pada Lembaga Keuangan Syariah : Studi pada BMT Al Hikmah

Ungaran Timur”. 124, Jurisprudence, Vol. 7 No. 2 Desember 2017.

Al-Harbi, Ahmad, “Development of the Islamic Banking System”,

Journal of Islamic Banking and Finance, June 2015, Vol. 3, No. 1.

Haron, Rosmawati, Siti Masnah Saringat, and Henny Hazliza Mohd Tahir,

“A Study on Timeliness of Income Recognition for Shariah

Compliant Companies: A Malaysian Evidence”, International

Journal of Social Science and Humanity, Vol. 3, No.2, March 2013.

Page 56: BASARUN NIM. 218420343

226

Hidayatullah, Syarif, Qawa’id Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam

Transaksi Keuangan Syariah Kontemporer (Muamalat, Maliyyah,

Muashirah), (Jakarta , Gramata Publishing), 2012.

HB., Sutopo, , Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.

ALFABETA, 2006.

H. Yoliawan dan Dessy Rosalina, “Pasar Bank Syariah Lokal Jauh di

bawah Malaysia”, https:// keuangan.kontan.co.id/, diakses tanggal

14/01.2020.

IFAC, The International Federation of Accountant, “Founding Hsitory”,

https://www.ifac.org/ , diakses tanggal 8/8/2020.

IFRS, “Who use IFRS Standards ?”, https://www.ifrs.org/ , diakses tanggal

9/8/2020.

____, “Why Global Accounting Standard ?”, https://www.ifrs.org/,

diakses tanggal 9/8/2020.

Ikatan Akuntan Indonesia,, Standar Akuntansi Syariah (SAK),

www.iaiglobal.co.id, diakses tanggal 7 November 2019.

______________________, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,

PSAK 101, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, revisi 2011.

_______________________, Standar Akuntansi Keuangan,

http://iaiglobal.or.id/, diakses tanggal 19/8/2020.

_______________________, Standar Akuntansi Keungan Syariah,

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 101 – 110,

http://iaiglobal.or.id/ , diakses tanggal 19/8/2020.

_______________________, Standar Akuntansi Keuangan, Kerangka

Dasar SAK Syariah, http://iaiglobal.or.id/ , diakses tanggal

20/8/2020.

Ilman, Muhamad Nafian, “Keuangan Syariah Akan Dibahas di Pertemuan

IMF-Bank Dunia di Bali”, https://www.dream.co.id/, diakses

tanggal 24/8/2020.

Page 57: BASARUN NIM. 218420343

227

Introduction to Accounting, http://www.ncert.nic.in/ , diakses 09/06/2020.

International Accounting Standard (IAS), https://www.researchgate.net/,

diakses tanggal 4/8/2020.

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009.

Islamic Finance, “A Review Of The Literature Jean-Yves Moisseron,

Institut de Recherche sur le Développement (IRD), France Bruno-

Laurent Moschetto, University of Picardie Jules Verne (CRIISEA),

France Frédéric Teulon, IPAG Business School, France”,

International Business & Economics Research Journal –

September/October 2015 Volume 14, Number 5.

Ismail bin Katsir, Al-Hafidh ‘Imaduddin Abu al-Fida’, Tafsir Al-Qur’ân

al-‘Adhîm, (Kairo: Maktabah Aulâdu al-Syeikh li al-Turath, 2000).

Isnaeni, Anas, “Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Keuangan

Syariah”, https://nazhcampro.wordpress.com/ diakses tanggal

4/6/2020.

Jianu, Ionel, et.al., “Profit and Loss Account or Comprehensive Income

Statement : Which is the Best ?”, International Journal of Business

and Management Studies, CD-ROM. ISSN: 2158-1479 ::

1(3):179–188 (2012).

J. Michael Imhof, et.al., “Comparability and Cost of Equity Capital”,

Accounting Horizons, Vol 31, Issue 2, 2017.

Joint Conceptual Framework Project , “Financial Accounting Standards

Advisory Council (FASAC)”, Attachment D, November 19, 2004,

p.1, https://www. fasb.org/, diakses tanggal 8/8/2020.

Kasiram, H. Moh., Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitaif, Malang:

UIN Maliki Press, 2010.

Kristianto, Djoko, “Peranan Perbankan Syariah dalam Membantu Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) Akibat Krisis Multi Dimensi di

Page 58: BASARUN NIM. 218420343

228

Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 6, No 1,

April 2006.

Kumparan, “Periode Renaissance, Kebangkitan Peradaban Modern

Eropa”, https://kumparan.com/, diakses tanggal 11/7/2020.

Lakis, Vaclovas and Daiva Baltusytė, “Islamic Banking As An Alternative

to Banks in the Western Countries”, EKONOMIKA Vol. 96(3),

2017.

Lewis, Mervyn, “Islam and Accounting.” Accounting Forum, Vol. 25, No.

2, 2001.

Lewis, Mervyn dan Latifa M. Algaoud, Perbankan Syariah, Prinsip,

Praktik dan Prospek, terj. : Burhan Subrata, Jakarta, PT Serambi

Ilmu Semesta, 2007.

Lidwell, William, et.al., Universal Prinsipal of Design: 150 Essential

Tools for Architects, Artists, Designers, Developers, Engineers,

Inventors, and Makers, Rockport Publisher, 2015.

Liman, Muhammad Nafi’an, “Keuangan Syariah Akan Dibahas di

Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali”, https://www.dream.co.id/,

diakses tanggal 24/8/2020.

Lita, Carolina Permatasari dan Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti,

“Acceptance of Financial Accounting Information System at

Schools : Technology Acceptance Model”, Journal of Economic

Education, JEE 7 (2) 2018.

L., Sulaemang, “Hukum Riba dalam Perspektif Hadis Jabir r.a”, dalam

Jurnal Al-‘Adl, Vol. 8 No. 1, Januari 2015, hal. 156.

Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YKPN, 2013.

Mahmudunnasir, Syed, Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2005).

Page 59: BASARUN NIM. 218420343

229

Mandiri Syariah, “Mudahkan Berwakaf, Mandiri Syariah Luncurkan

Jadiberkah.Id”, https://www.mandirisyariah.co.id/, diakses tanggal

30/8/2020.

_____________, “Profil Perusahaan”, https://www.mandirisyariah. co.id/,

diakses tanggal 26/8/2020.

_____________, “Sejarah Mandiri Syariah”, https://www.

mandirisyariah.co.id/, diakses tanggal 25/8/2020.

MASB (The Malaysian Accounting Standards Board), http://www.masb.

org.my/, diakses tanggal 10/8/2020.

Maskanul, Cecep Hakim “Problem Pengembangan Produk Dalam Bank

Syariah”, www. bi.go.id, diakses tanggal 28/88/2020.

Meilita, Hani Purnama Subardi, “Kebutuhan AAOIFI Sebagai Standar

Akuntansi Keuangan Syariah Dalam Harmonisasi Penyajian

Laporan Keuangan”, Owner, Riset & Jurnal Akuntansi, Volume 3

Nomor 1, Februari 2019.

MH, Kurnia, “Hikmah Dibalik Musibah”, https://minanews.net/, diakses

tanggal 20/9/2020.

MIA (Malaysia Institute of Accpuntants), Accounting for Islamic Finance,

Printed in Malaysia by Printexcell Business Forms (M) Sdn Bhd,

2020.

Min, Ng Shen, The Malaysian Reserve, “Islamic banks’ assets up 9.3% in

May (2019)”, https://themalaysianreserve.com/, diakses tanggal

16/8/2020.

Misbach, Irwan, “Kedudukan dan Fungsi Dewan Pengawas Dalam

Mengawasi Transaksi Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia”,

Jurnal Manajemen Ide dan Inspirasi (Minds), Vol. 2, No. 1, 2015.

Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik,

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Page 60: BASARUN NIM. 218420343

230

M., Malik Hafeez, “An Analysis of Corporate Entity and Limited Liability

in Islamic and Western Perspectives of Corporate Governance”,

International Journal of Business, Economics and Law, Vol. 2,

Issue 3 (June), 2013.

Mohammad, Hossein Pour Zarandia, et.al., , “Accrual-based accounting

system versus cash-based accounting: An empirical study in

municipality organization”, Management Science Letters 3 (2013).

Moisseron, , Jean-Yves, et.al., “Islamic Finance: A Review Of The

Literature”, International Business & Economics Research Journal

– September/October 2015 Volume 14, No. 5.

Molasiarani, Klaudia dan Yudho Winarto, “Menimbang prospek cerah

reksadana syariah”, https://investasi. kontan.co.id/ , diakses tanggal

18/8/2020.

Moleong, Lexi J., Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2002.

M., Patoon Q., Metode Evaluasi Kualitatif (terjemahan oleh Priyadi)

Bandung : Pustaka Belajar, 2001 Poerwandari, E. K. 1998.

Mubarok, Jaih dan Hasanudin, “Dinamika fatwa produk keuangan

syariah”, Ijtihad, Jurnal Wacana Hukum Islam dan

Kemanusiaan,Volume 13, No.1, Juni 2013.

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif , Yogyakarta :

Rakesarasin, 1996.

Muhammad, Ali Ash Shalabi, Biografi Abubakar Ash-Shiddiq, terj. :

Masturi Irham dan Muhamad Aniq, Jakarta, Pustaka Al Kautsar,

2013.

Muhith, Abdul, “Sejarah Perbankan Syariah”, Attanwir Jurnal Kajian

Keislaman dan Pendidikan Vol. 01, Nomor 02, September 2012.

Nasib, Muhammad Ar-Rifa’i, “Kemudahan Dari Allah : Ringkasan Tafsir

Ibnu Katsir”, Jilid 4, terj. Syihabuddin, MA, (Jakarta; Gema Insani

Press, 2002).

Page 61: BASARUN NIM. 218420343

231

Napier, Christopher, “Other cultures, other accountings ? Islamic

accounting from past to present”, Paper presented at the 5th

Accounting History International Conference,Banff, Canada, 2007.

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung, Tarsito

2003.

Nisaputra, Rezkiana, “Muamalat Sehat, Perbankan Syariah Bisa Tumbuh

2 Digit ?” https:// infobanknews.com/, diakses tanggal 14/01/2020.

Noor, Wan Hazlina Wan Jusoh, et.al., “An Islamic Perspective on

Corporate Social Responsibility of Islamic Banks”, Mediterranean

Journal of Social Sciences MCSER Publishing, Rome-Italy Vol 6

No 2 S1,March 2015.

Nur, Muhammad Ichwan Muslim, ST, “Serial Fiqh Zakat (Bag. 5); Syarat

Wajib Zakat (2)”, https://muslim.or.id/, diakses tanggal 3/2/2021.

Nur, Virginia Rahmanti, “Sebuah Kajian Mengapa Akuntansi Syariah

Masih Sulit Tumbuh Subur di Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan

Investasi, Vol. 13 No.2.

OER (Open Educational Resource) Services, Financial Accounting, “The

Accrual Basis and Cash Basis of Accounting”, https://courses.

lumenlearning.com/sac-finaccounting/, diakses tanggal 14/8/2020.

__________________________________, Financial Accounting, “Users

of Accounting Information”, https://courses. lumenlearning.com/ ,

diakses tanggal 21/7/2020.

__________________________________, Financial Accounting, “Basic

Accounting Principle”, https://courses.lumenlearning. com/,

diakses tanggal 1/9/2020.

Ojo, Marianne, “Archive The Role of External Auditors and International

Accounting Bodies in Financial Regulation and Supervision”,

Munich Personal RePEc Archive (MPRA) Paper No. 354, posted

10 October 2006.

Page 62: BASARUN NIM. 218420343

232

Otoritas Jasa Keuangan, “Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah

Indonesia” (PAPSI), https://www.ojk.go.id/ , diakses tanggal

19/8/2020.

_____________________,“Sejarah Perbankan Syariah”,

https://www.ojk. go. id/ diakses tanggal 11/07/2020.

_____________________, “Statistik Perbankan Syariah”,

https://www.ojk. go.id/, diakses tanggal 17/8/2020.

Pew Research Center (PRC), https://www.pewresearch.org/, diakses

tanggal 24/8/2020.

Prasetya Online, “Prof. Iwan Triyuwono : Akuntansi Manunggaling

Kawula-Gusti”, https://prasetya. ub.ac.id/, diakses tanggal

16/7/2020.

Prasetiyo, Luhur, “Perkembangan Bank Syariah Pasca UU 21 Tahun

2008”, Al-Tahrir, Vol. 12, No. 1 Mei 2012.

Primeaux, Emily, “5 most scandalous fraud cases of 2019”, FRAUD, A

Publication Of The Ascociation Fraud Examiners Magazine,

January/February 2020, https://www.fraud-magazine.com/ ,

diakses tanggal 21/7/2020.

Al-Qaradhawi, Yusuf, Peranaan Nilai dan Moral dalam Perekonomian

Islam, terj. : Didin Hafidhudin dkk, (Jakarta, Robbani Press, 1997).

Rahadian, Lalu, “ OJK Akui Perlambatan Pertumbuhan Aset Perbankan

Syariah”, https://finansial. bisnis.com/ , diakses tanggal 17/8/2020.

Raharja, Karta Ucu, “3 Maret 1924, Mengenang Runtuhnya Khalifah

Utsmaniyah”, https://republika.co.id/ , diakses tanggal 11/7/2020.

Raharjo, Wasisto Jati, “Memahami Globalisasi sebagai Evolusi

Kapitalisme”, Global & Strategis, Th.7, No.2.

Rahman, Riska, The Jakarta Post, “Indonesia’s ranking in Islamic finance

jump six spots but major challenges remain”,

https://www.thejakartapost.com/ , diakses tanggal 16/8/2020.

Page 63: BASARUN NIM. 218420343

233

Ramamoorti, Sridhar, “Chapter 1 Internal Auditing : History, Evolution,

and Prospects”, The Institute of Internal Auditors Research

Foundation.

R. Karim, “The Nature and Rationales of Conceptual Framework for

Financial Reporting by Islamic Banks”, Accounting and Business

Research, Vol. 25, No. 100, 1995.

Robert, John and Robert Scapens, “Accounting systems and systems of

accountability — understanding accounting practices in their

organisational contexts”, Accounting, Organizations adn Society,

Vol. 10 (4) 1985.

Rosadi, Aden, Zakat dan Wakaf, Konspesi, Regulasi dan Impelementasi,

Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2019.

Sabir, Muhammad, “Riba Dalam Perspektif Hadis Nabi SAW”, Jurnal Al-

Syir’ah, Vol. 8, No. 2, Desember 2010.

Salihin, A.,et.al “Analysis of the true and fair view concept: an Islamic

perspective”, International Journal of Managerial and Financial

Accounting, Vol. 7, No. 1, 2015.

Sasongko, Agung, “Jejak Ilmu Pengetahuan di Bumi Kairo”,

https://republika.co.id/, diakses tanggal 27/6/2020.

_______________, “Lima Pendorong Ekonomi Berbasis Syariah”

https://www.republika.co.id/ diakses tanggal 14/01/2020.

Schrand, Chaterine, “Earnings Management: Definition, Techniques &

Examples”, https://study.com/, diakses tanggal 1/9/2020.

Septiadi, Anggar dan Noverius Laoli, “Bank Syariah pasang target tinggi

pada 2020”, https://kontan.co.id/, diakses tanggal 17/8/2020.

Siswantoro, Dodik and Shahul Hameed, “Should Islamic Accounting

Standard Follow to International Financial Reporting Standa

rds(IFRS ) ? A Lesson from Malaysia”, Media Riset Akuntansi,

Auditing & Informasi, Vol.13 No.1, April 2013.

Page 64: BASARUN NIM. 218420343

234

S. Krishnakumar, and C. P. Neck. “The “what”, “why”, and “how” of

spirituality in the workplace”, Journal of Managerial

Psychology,Vol.17 No.3, 2002.

Singh D., “The Role of Third Parties in Banking Regulation and

Supervision”. Journal of International Banking Regulation

Volume 4 No 3 , 2003.

Smith, Murphy, “Luca Pacioli: The Father of Accounting”, SSRN:

https://ssrn.com/ , diakses tanggal 4/8/2020.

Siregar, Saparuddin, “Apakah Distribusi Bagi Hasil Cash Basis Adil Bagi

Deposan Bank Syariah ?” JAMAL, Jurnal Akuntansi Multi

Paradigma, Volume 7 No 1, 2016.

________________, “Standar Akuntansi Bank Syariah Di Indonesia

(Analisis terhadap konsistensi penerapan prinsip bagi hasil)”,

Doctoral thesis, Pascasarjana UIN-SU, 2015, Tidak diterbitkan.

Suara Muhamadiyah, “Andalusia, Pusat Ilmu Pengetahuan dan Islam di

Eropa”, https://www.suaramuhammadiyah.id/, diakses tanggal

29/7/2020.

Subarkah, Muhammad, “Sarekat Islam: Jejak Awal Perseteruan Islam Dan

Komunis”, https://republika. co.id/berita/, diakses tanggal

18/8/2020.

Subekti, Wibowo, “Pengertian Entitas”, https://www.wibowopajak.com/,

diakses tanggal 16/7/2020.

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D.

Bandung: ALFABETA, 2008.

________, Statistik untuk Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sulaiman, Maliah, (2003), “The Influence of Riba and Zakat on Islamic

Accounting”, Indonesian Management and Accounting

Review,Volume 2 (2), h. 149-167.

Page 65: BASARUN NIM. 218420343

235

Sumitro, Warkum, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga

Terkait (BAMUI & TAKAFUL) di Indonesia, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1997.

Syafi‟i, Muhammad Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori Ke Praktik,

Jakarta : Gema Insani, 1001.

Syafri, Sofyan Harahap, “Prinsip-prinsip Akuntansi Islam”, dalam Jurnal

Metodologi Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 1, No.1, April

2001.

___________________, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,

www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal

18/02/2020.

Syed, Magfur Ahmad, et.al., “Islamic economy: Can it be an alternative to

socialism and capitalism? Alternative to Socialism and

Capitalism?”, International Journal of Social and Humanities.

Sciences (IJSHS), 3(3), 2019.

Sylvia, “Membawakan Cinta Untuk Akuntansi”, Jurnal Akuntansi

Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014.

Taqiyyah, Barratut Rafie, “Per akhir Juli, enam bank besar menguasai

53,23% aset perbankan Indonesia”, https://keuangan. kontan.co.id/

, diakses tanggal 17/8/2020.

Tiryuwono, Iwan, Akuntansi Syariah (perspektif, metodologi, dan teori)

edisi 2-3, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012).

______________, “Konsekuensi Penggunaan Entity Theory sebagai

Konsep Dasar Standar Akuntansi Perbankan Syari’ah”, Jurnal

Akuntansi & Auditing Indonesia. Vol. 7, No. 1, 2003.

______________, Perspektif, Metodologi, Dan Teori Akuntansi Syariah.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Wadhan, “Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK Nomor 59

dan PAPSI di PT AI”, al-Ihkâm Vol. 6 No . 2 Desember 2011.

Page 66: BASARUN NIM. 218420343

236

Wareza, Monica, “Pasar Modal Syariah: Indonesia Vs Malaysia, Siapa

Menang?”, https://www. cnbcindonesia.com/ , diakses tanggal

19/7/2020.

Wibowo, Darajad H., 2002, “Hindari Trik Curang Dalam Akuntansi”,

www.Republikaonline.com, diakses tanggal 18/02/2020.

W. Husband, “The Accrual Principle Applied to Bank Accounting”,

Accounting Review, Vol. 1, No. 2, 1926.

Warde, Ibrahim, Islamic Finance in the Global Economy, Edinburgh :

Edinburgh University Press, 2006.

Yaya, Rizal, “Would the Objectives and Characteritics of Islamic

Accounting for Islamic Business Organizations Meet the Islamic

Socio-Economic Objectives ?”, JAAI, Vol. 8 No. 2, Desember,

2004.

Yueh, Linda, “Islamic banking: Growing fast but can it be more than a

niche market?”, https://www.bbc.com/, diakses tanggal 24/8/2020.

Zamroni, Mohammad, “Peran DSN-MUI Dalam Kegiatan Perbankan

Syariah”, Tasyri’: Vol 25, Nomor 1, April 2018.

Az-Zuhaili, Nazhariyat adh-Dharuurah asy-Syar’iyah, Muqaaranah Ma’a

al-Qaanuun alWadh’iy (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1982), hlm.,

69.